Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Putri Taqwa Prasetyaningrum,
Vol 05 No 01 Juni 2020 Rias Ilham Agung Nugroho
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 1
PENERAPAN SIMPLE ADDITIVE WEIGTHING PEMILIHIAN KAYU UNTUK
PEMBUATAN GITAR
Putri Taqwa Prasetyaningrum1, Rias Ilham Agung Nugroho 2
12Program Studi Ssitem Informasi, Universitas Mercu Buana Yogyakarta
e-mail: [email protected], [email protected]
Abstrak
Abstrak - Kayu adalah bahan utama pembuatan gitar jika kayu yang dipilih tidak sesuai maka
gitar yang dihasilkan juga tidak sempurna, masalah pemilihan kayu masih belum sempurna hanya
menggunakan satu kriteria harusnya pada saat pemilihan kayu membutuhkan perhitungan yang
sistematis dan tepat agar gitar yang dihasilkan menjadi sempurna, pada saat gitar dipasarkan tidak
lagi ada keluhan yang ditimbulkan seperti suara yang tidak bagus, kayu yang mudah rusak dan
lain-lain. Salah satu perhitungan yang digunakan adalah Simple Additive Weigthing yang dapat
menghitung nilai pada kayu, kriteria pada kayu, dan nilai pada setiap subkriteria agar kayu yang
dihasilkan setelah diperhitungan menjadi layak untuk dipasarkan. Setelah melalui tahap pengujian
pada data kayu dari Fajar Musik dan juga perhitungan menggunakan kriteria yang sudah
ditentukan yaitu: Karakter Suara, Umur Kayu, Fisik Kayu, Corak/pola Kayu.
Kata kunci - gitar, kayu, sistem pendukung keputusan, simple additive weighting
Abstract
Wood is the main material for making guitars, if the wood selected is not suitable, then the guitars
produced may not be perfect wood selection is not yet optimal if it only relies on one criterion,
there must be a systematic and accurate calculation when selecting wood in order that the guitar
produced can be perfect, when the guitar was sold, there would be no more complaints about it,
such as inferior sound, fragile body, etc. One of the means to assist calculation is the Simple
Additive Weighting (SAW) method,which can calculation the value of wood, criteria of wood, and
value of each sub-criteria of wood, so that the wood chosen after the calculation would be suitable
for marketing. After going through the stages of wood data testing from’fajar musik’, and the
calculation also used predetermined criteria, namely sound quality, wood age, wood physique,
and wood texture/pattern.
Keywords - guitar, wood, selection decision support, simple additive weighting
JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Putri Taqwa Prasetyaningrum,
Vol 05 No 01 Juni 2020 Rias Ilham Agung Nugroho
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 2
I. PENDAHULUAN
Fajar Musik adalah perusahaan
pembuatan gitar lokal yang berkembang dan
produk nya tersebar luas di Indonesia
banyak produk gitar dari fajar musik yang
berkualitas sehingga membuat konsumen
ingin membeli produk local yang
mempunyai kualitas yang baik tidak kalah
dengan gitar buatan Yamaha, Ibanes dan
lain-lain, fajar musik berada di sukoharjo
semua aktifitas produksi ada disana dari
seleksi kayu, pembentukan gitar, cat, hingga
toko pusat berada disana.
Kayu yang digunakan untuk membuat
dua jenis gitar ini sama dengan kualitas yang
sama namun berbeda total penggunaan kayu,
pada gitar akustik kayu yang digunakan
untuk membuat gitar ini hanya 50% namun
pada gitar elektrik hampir 100% seluruh
komponen adalah kayu, pada gitar akustik
pegangan gitar adalah yang harus sangat
diperhatikan karena komponen kayu utama
terdapat pada bagian ini yang diperhatikan
itu yakni kelurusan kayu, kepadatan kayu
dan kekuatan jangka panjang pada kayu
tersebut, tidak berbeda dengan gitar elektrik
akan tetapi kayu pada gitar elektrik dari
bawah sampai atas penuh dengan kayu
dengan tambahan bahan lainnya seperti alat
penunjang agar gitar tetsebut dapat berbunyi
[1].
Masalah yang sering dikeluhkan oleh
pembeli adalah tidak sesuainya harga
dengan gitar yang dibelinya karna terkadang
ada masalah yang fatal yang ada digitar
tersebut seperti tidak bersuara merdu, kayu
yang rapuh, stand gitar yang tidak lurus,
tidak dapat maksimal pada bunyi gitar dan
juga gitar tidak tahan lama(awet). Semua
masalah yang ditimbulkan ini dikarnakan
pemilihan kayu atau seleksi kayu untuk gitar
unggulan ini tidak dilakukan dengan
perhitungan, karna seringkali hanya melihat
dengan satu sisi yaitu dari jenis kayu yang
biasa digunakan dari awal tidak melihat
faktor lain yang sangat sensitive terhadap
kayu yang berefek pada gitar yang
dihasilkan.
Kurangnya alat bantu yang dapat
menghitung dengan cepat pada kayu
yangakan disleksi pada perusahaan industri
gitar ini mengakibatkan terjadinya kesulitan
dalam menentukan keputusan memilih kayu
yang akan dijadikan bahan utama kualitas
unggulan nya, padahal unuk menentukan
sebuah kayu yang berkualitas unggulan
diperlukan penghitungan yang sistematis
dan akurat agar memperoleh pengambilan
keputusan yang tepat. Sistem pendukung
keputusan pemilihan kualitas jenis kayu
dengan metode ini menggunakan parameter
kualitas kelayakan kayu yang terdiri dari
empat karakter yaitu: karakter suara, umur
kayu, pola/corak kayu, fisik kayu dan nilai
bobot kriteria.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian yang di lakukan
oleh Satria Ade Nikron Yang berjudul
“Rancangan Bangun Sistem Pemilihan
Gitar Akustik dan Elektrik Berbasis Web
dengan Menggunakan Methode Simple
Additive Weighting keinginannya untuk
memainkan instrument gitar cenderung
salah dalam memilih. Terkadang mereka
hanya tertarik dengan desain tanpa tahu
karakteristik intrument tersebut. Misalnya
dari segi bahan baku, proses pembuatan,
karakter suara yang dihasilkan, dan
komponen tambahan yang ada, serta apakah
nantinya bisa sesuai jenis musik yang
diinginkan. Sebuah program aplikasi yang
nantinya dapat mempermudah seseorang
dalam memilih gitar yang sesuai dengan
karakter musik yang diinginkan. Banyak
cara yang dapat digunakan dalam
menyelesaikan masalah pemilihan gitar,
salah satu nya adalah dengan menerapkan
metode Simple Additive Weighting (SAW)
[2].
JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Putri Taqwa Prasetyaningrum,
Vol 05 No 01 Juni 2020 Rias Ilham Agung Nugroho
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 3
Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Septya Maharani, Biondy Kurniawan, Dyna
Marisa Khairin yang berudul “Aplikasi
Rekomendasi Pemilihan Gitar Akustik
Dengan Methode TOPSIS” Memilih gitar
akustik terbaik diperlukan karena banyaknya
produk dan jenis gitar membuat pengguna
sulit untuk memilih gitar yang sesuai dengan
kebutuhan mereka. Salah satu cara untuk
mengatasi masalah ini adalah adanya metode
yang dapat memberikan rekomendasi
sebagai bahan pertimbangan untuk
pengambilan yang tepat membuat dengan
beberapa kriteria. Permasalahan ini dapat
diselesaikan dengan menggunakan metode
TOPSIS [3].
Penelitian yang dilakukan oleh Van
Nguyen yang berjudul”Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Gitar Berbasis
Android Dengan Menggunakan Metode
Sum Mode” Beragam masalah kita temukan
dalam kehidupan sehari-hari, seperti hal nya
persoalan dalam memilih beragam alat
musik yang ingin dibeli serta permasalahan
yang kompleks hingga membutuhkan
kriteria khusus untuk dapat diselesaikan.
Masing-masing dari jenis gitar ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Banyak hal yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam memilih
gitar, seperti merek, harga, model, bentuk,
dan kegunaan gitar itu sendiri [4].
Penelitian yang dilakukan oleh Harum
Nugraha yang berjudul “Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Kayu untuk Gitar
Menggunakan Metode TOPSIS” proses
pemilihan kayu pada gitar yang selama ini
masih berjalan secara manual, dengan data
yang diperoleh secara manual dari
penentuan pemilihan kayu dirasa kurang
efektif dan efisien. Dengan demikian dapat
diusulkan pengembangan system
operasional pemilihan kayu gitar dengan
menggunakan aplikasi system pendukung
keputusan pemilihan kayu untuk gitar.
Sehingga menciptakan adanya kemudahan
dalam proses pemilihan kayu pada produsen
dan konsumen maka akan memperlancar
proses pemilihan kayu tersebut. Technique
For Order Preference by Similarity to Ideal
Solution (TOPSIS) sangat bermanfaat untuk
system pendukung keputusan pemilihan
kayu untuk gitar [5].
.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jalan Penelitian
Untuk membangun sebuah Sistem
Pendukung Keputusan atau DSS maka
komponen-komponen dasar yang harus
dimiliki adalah sebagai berikut [6]
Tahap perencanaan
Tahap desain
Tahap pemilihan
Tahapan penelitian yang dilakukan
dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Jalan penelitian
3.2 Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan adalah tahapan
untuk mengumpulkan data untuk memenuhi
kebutuhan sistem pendukung keputusan
pemilihan kayu berkualitas untuk bahan
pembuatan gitar unggulan di fajar musik
dengan menggunakan metode Simple
Additive Weighting (SAW).
Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Putri Taqwa Prasetyaningrum,
Vol 05 No 01 Juni 2020 Rias Ilham Agung Nugroho
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 4
1. Pengambilan Data
Pengambilan data yang dilakukan di
Fajar Musik yang sudah ada dan telah
dikumpulkan oleh pemilik fajar musik.
Dokumen yang digunakan adalah
dokumen yang telah dibuat oleh Fajar
Musik hasil dari reckup bahan mentah
yang akan digunakan untuk membuat
gitar unggulan.
2. Metode Wawancara
Proses wawancara dilakukan untuk
mendapatkan data serta pengetahuan yang
lebih akurat tentang kayu yang akan
diseleksi oleh Fajar Musik. Wawancara
lebih ditekankan untuk mengetahui kriteria
dan cara pemilihan yang dilakukan untuk
menentukan kayu yang akan di gunakan
untuk bahan gitar produk unggulan industry
gitar Fajar Musik. Wawancara yang
dilakukan adalah untuk mengetahui jumlah
jenis dan jumlah kayu yang masuk dalam
kategori untuk bahan gitar dan perhitungan
yang telah dilakukan oleh Fajar Musik dapat
dilihat dilampiran wawancara.
3.3 Tahap Desain
Tahap proses pengambilan keputusan
setelah tahap perencanaan yaitu tahap desain
dalam permasalahan yang telah diuraikan
ditahap perencanaan dapat dibutuhkan
sebuah sistem guna untuk mempermudah
perhitungan dalam sistem pendukung
keputusan pemilihan kayu berkualitas untuk
bahan gitar unggulan pada fajar musik
dengan menggunakan metode Simple
Additive Weighting (SAW) dan langkah-
langkah yang harus dilakukan [7]
1. Menentukan kriteria yang diperluakan.
Dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Kriteria
Kode Kriteria Kategori
C1 Karakter suara Benefit
C2 Umur kayu Benefit
C3 Fisik kayu Benefit
C4 Corak kayu/Pola Benefit
Kriteria seleksi atau prakualifikasi
digunakan untuk mendapatkan bahan
berkualitas untuk produk unggulan. Ada
empat kriteria yang digunakan dalam seleksi
kayu untuk menentukan kelayakan untuk
dijadikan bahan utama pembuatan gitar
kualitas unggulan yaitu karakter suara, umur
kayu, fisik kayu, corak/pola.
Kriteria C1 sampai dengan C4
bernilai benefit atau keuntungan karena
semua kriteria mempunyai penilaian yang
memberikan nilai besar dengan scorebaik.
Karena itu semakin nilai tiap-tiap kriteria
bernilai baik maka score yang didapatkan
juga besar. Maka nilai C1 sampai dengan C4
merupakan nilai benefit atau keuntungan.
Setelah kriteria ditentukan selanjutnya
adalah menetukan nilai skor masing-masing
kriteria. Dapat dilihat pada Tabel.1.
Tabel 2 Tabel Nilai Kriteria karakter suara
kayu
Kriteria Karakter
suara kayu
Nilai
Karakter
suara
Ex hard 0.2
Hard 0.4
Medium 0.6
Heavy 0.8
ExHeavy 1
Karakter suara dari kayu ini
mempunyai nilai yang menjadi idikator
untuk menjadi nilai yang bisa digunakan
menjadi penilaian sistem. Karakter suara ini
terdiri dari Exhard(sangat kasar),
JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Putri Taqwa Prasetyaningrum,
Vol 05 No 01 Juni 2020 Rias Ilham Agung Nugroho
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 5
Hard(kasar), Medium(Sedang),
Heavy(Padat), Exheavy(Sangat padat),
mempunyai nilai dari 0.2 sampai dengan 1
dengan melihat dari buku yang di catat dari
Fajar Musik yaitu karakter setiap kayu yang
akan dijadikan bahan. Dapat dilihat Tabel 2.
Tabel 3 Tabel Nilai Kriteria umur kayu
Kriteria Umur kayu(tahun) Nilai
Umur
kayu
<5 tahun 0.2
5-7 tahun 0.4
8-10 tahun 0.6
11-13 tahun 0.8
13 ++ tahun 1
Pada Tabel 3 Umur pada kayu juga
menentukan kualitas dari kayu tersebut
untuk dijadikan bahan utama pembuatan
gitar umur yang semakin tua maka nilai yang
didapatkan juga akan semakin tinggi karena
kayu yang umurnya masih muda sangat
rapuh dan mudah terkena penyakit kayu jika
dijadikan bahan pembuatan gitar
Tabel 4 Tabel Nilai Kriteria Fisik Kayu
Kriteria Fisik kayu Nilai
Fisik
kayu.
Bengkok, ringan 0.2
Bengkok/lurus,
sedang
0.4
Bengkok, berat 0.6
Lurus, ringan 0.8
Lurus, berat 1
Pada Tabel 4 diatas, Fisik kayu juga
sangat menentukan untuk perhitungan fisik
kayu yang lurus dan berat akan mendapatkan
nilai yang sangat tinggi pula sedangkan kayu
yang bengkok dan ringan akan mendapatkan
nilai terkecil, kayu yang lurus dan berat akan
mempengaruhi kualias yang baik untuk
menjadi bahan pembuatan gitar yang bagus
untuk produk unggulan dan juga
mempermudah proses pembuatan nya.
Tabel 5 Tabel Nilai Kriteria corak/pola
kayu
Kriteria Corak kayu Nilai
Corak
kayu/Pola
Polos bintik 0.2
Melengkung/lurus
berpola
0.4
Melengkung/lurus
berpola jarang
0.6
Melengkung /lurus
berpola rapat
0.8
melengkung/lurus
berpola sangat rapat
1
Corak/pola kayu adalah gambaran
yang ada pada kayu jika kayu bercorak indah
maka gitar yang dibuat juga lebih mudah
untuk menentukan warna mengikuti corak
tersebut, keuntungan corak yang lekung atau
lurus sangat rapat berpola indah akan
menghasilkan gitar unggulan yang indah
pula juga mempermudah proses pembuatan
gitar untuk itu corak kayu yang berpola
sangat rapat mendapatkan nilai yang
tertinggi. Dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 6 Tabel Bobot Kriteria
Kode Kriteria Bobot
C1 Karakter suara 5
C2 Umur 4
C3 Fisik 3
C4 Pola/corak 3
Pada Tabel 6, Bobot dari masing-
masing kriteria didapatkan dari Fajar Musik.
Dengan ketentuan masing-masing bobot
didapatkan dari hasil wawancara dengan
team penyeleksi kayu dari fajar musik yang
menyeleksi dengan masing-masing kriteria,
dan bobot yang sudah ditentukan ini
kemudian digunakan untuk menjadi bobot
W dalam metode. Simple Additive Weighting
(SAW) yang sebelumnya bobot normal yang
didapatkan kemudian dibagi (total dari
jumlah keseluruhan) yang kemudian
menghasilkan bobot.
JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Putri Taqwa Prasetyaningrum,
Vol 05 No 01 Juni 2020 Rias Ilham Agung Nugroho
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 6
3.4 Tahap Pemilihan
Dalam tahapan pemilihan atau
penghitungan ini bisa dilakukan dengan
menggunakan inferensi Simple Additive
Weighting (SAW) yang sebelumnya telah
ditentukan nilai kriteria dan bobot pada
masing-masing kriteria. Setelah sebelumnya
dilakukan normalisasi untuk setiap nilai
kriteria per alternative maka selanjutkan
akan dilakukan perkalian dengan bobot yang
sudah di tentukan sebelumnya dan dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Persamaan 1
Keterangan:
Rij= Normalisasi baris ke i dan kolom ke j.
Xij= Nilai kriteria baris ke i dan kolom ke j.
Max Xij= Nilai maksimal pada masing-
masing kriteria.
Min Xij= Nilai minimum pada masing-
masing kriteria.
Setelah dilakukan normalisasi
dengan rumus diatas makan kemudian untuk
mendapatkan nilai atau hasil akhir maka
kemudian nilai alternatif yang sudah normal
dengan menggunakan rumus di bawah ini:
𝑉𝑖 =∑𝑤𝑗𝑟𝑖𝑗
𝑛
𝑗=1
Persamaan 2
Keterangan:
Vi = Nilai hasil baris ke i.
W= Bobot yang pada masing-masing
kriteria.
Rij= Nilai normalisasi dari baris i dan kolom
j.
3.5 Implementasi Perancangan Use
Case Diagram
Use Case diagram menggambarkan
proses apa saja yang dilakukan di dalam
sistem dengan dua aktor (admin, user) dan
yang dilakukan di dalam sistem. Masing-
masing usecase dapat dilakukan dengan
terebih dahulu melakukan login untuk
mendapatkan akses untuk dapat melakukan
usecase yang dilakukan oleh admin, user.
Dengan tidak ada batasan waktu untuk
session namun akan dilakukan pengecekan
ulang ketika admin, user sudah melakukan
logout dan akan dilakukan akses session
kembali untuk mendapatkan username dan
akan dilakukan secara valid dan user bisa
masuk kembali untuk mendapatkan akses.
Dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Use Case Diagram
3.6 Activity Diagram
Berikut ini adalah activity diagram
yang menggambarkan bagaimana perilaku
sistem dan alur yang dilakukan oleh sistem.
Dapat dilihat pada gambar 3dan 4.
Gambar 3. Activity diagram admin
login
input data kayu
view data kayu
input sub kriteria
input kriteria
menghitung nilay kayu
mengelola user
edit kriteria
edit sub kriteria
mencetak laporan perhitungan
view kriteria
view rangking kayu
user
view sub kriteria
admin
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
<<include>>
JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Putri Taqwa Prasetyaningrum,
Vol 05 No 01 Juni 2020 Rias Ilham Agung Nugroho
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 7
Gambar 4. Activity diagram user
3.7 Tabel Relasi Tabel
Dibawah ini merupakan gambar dari
sebuah database yang sudah terelasi, dan
dapar dilihat pada Gambar 5
Gambar 5. Relasi database sistem
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk
membuat sebuah aplikasi penilaian dan
rangking untuk membantu proses
menentukan kayu berkualitas yang akan
dijadikan gitar unggulan di Fajar Musik dan
aplikasi ini di buat untuk perhitungan kayu
khusus fajar musik.
Pada pembahasan ini berisi analisis
dan pembahasan dari proses pembuatan
sistem pendukung keputusan pemilihan
kayu untuk gitar menggunakan metode
Simple Additive Weighting.
4.2 Analisis dan Pembahasan
1. Proses Perhitungan Manual Metode
Simple Additive Weighting
Pada perhitungan dengan menggunakan
metode Simple Additive Weighting ini semua
nilai kriteria yang ada pada setiap
alternative/Data Kayu kemudian
dinormalisasikan. Nilai dari setiap kriteria
dengan tipe kriteria Benefit dibagi nilai
maksimal setiap alternatif kriteria tersebut,
yang kemudian menghasilkan nilai matriks
untuk tiap-tiap kriteria untuk semua
alternative/data Kayu Fajar Musik.
2. Nilai Awal Kriteria
Langkah pertama dalam perhitungan
SAW adalah menentukan alternative yang
mana dalam kasus ini adalah daftar Kayu
serta daftar kriteria yang berada pada data
fajar musik yang sudah ditentukan dibawah
ini adalah data kayu dan kriteria yang akan
dihitung, dalam kasus ini ada 4 kriteria
Karakter suara, Umur Kayu, Fisik kayu dan
corak/pola pada kayu. Seperti dalam tabel 7
Tabel 7 Nilai Awal
Data
kayu
Kara
kter
suara
umu
r
kay
u
fisik
kayu
corak/po
la kayu
benef
it
ben
efit
Benef
it
benefit
bear
claw
medi
um
7
Thn
lurus
ringan
melengk
ung/luru
s berpola
germa
n
spruce
medi
um
8
Thn
lurus
berat
melengk
ung/luru
s berpola
jarang
indian
rosew
ood
heav
y
10
Thn
lurus
sedan
g
melengk
ung/luru
s berpola
rapat
curly
maple
hard 4
Thn
bengk
ok
berat
polos
bintik
JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Putri Taqwa Prasetyaningrum,
Vol 05 No 01 Juni 2020 Rias Ilham Agung Nugroho
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 8
Data
kayu
Kara
kter
suara
umu
r
kay
u
fisik
kayu
corak/po
la kayu
benef
it
ben
efit
Benef
it
benefit
adiron
dack
spruce
hard 6
Thn
lurus
berat
melengk
ung/luru
s berpola
rapat
oregon
black
walnut
heav
y
8
Thn
bengk
ok
berat
melengk
ung/luru
s berpola
Myrtle
wood
exhe
avy
9
Thn
bengk
ok
ringan
melengk
ung/luru
s berpola
jarang
port
orford
cedar
heav
y
9
Thn
bengk
ok
sedan
g
polos
bintik
wester
n red
cedar
hard 7
Thn
bengk
ok
berat
melengk
ung/luru
s berpola
rapat
Mahon
y
exhe
avy
5
Thn
lurus
ringan
melengk
ung/luru
s berpola
Koa heav
y
6
Thn
lurus
berat
melengk
ung/luru
s berpola
jarang
stika
spruce
medi
um
9
Thn
lurus
berat
melengk
ung/luru
s berpola
rapat
Redwo
od
heav
y
10
Thn
bengk
ok
berat
melengk
ung/luru
s berpola
sangat
rapat
Cocob
olo
hard 7
Thn
bengk
ok
sedan
g
melengk
ung/luru
s berpola
rapat
striped
ebony
heav
y
9
Thn
bengk
ok
ringan
melengk
ung/luru
s berpola
jarang
rzirico
te
exhe
avy
7
Thn
lurus
berat
melengk
ung/luru
s berpola
Data
kayu
Kara
kter
suara
umu
r
kay
u
fisik
kayu
corak/po
la kayu
benef
it
ben
efit
Benef
it
benefit
sangat
rapat
brazili
an
rosew
ood
Hard 5
Thn
bengk
ok
ringan
polos
bintik
engle
man
spruce
Exha
rd
11
Thn
lurus
berat
polos
bintik
Cenda
na
Heav
y
8
Thn
Beng
kok
sedan
g
Melengk
ung
lurus
berpola
Tremb
esi
Medi
um
10
Thn
Lurus
sedan
g
Melengk
ung/luru
s berpola
jarang
3. Rating Kecocokan
Proses ini menentukan rating
kecocokan dan bobot kriteria berdasarkan
tabel nilai kepentingan dan sifat benefit ini
didapatkan karena semua nilai didalam
kriteria semakin tinggi maka nilai akan
semakin baik yang telah ditentukan. Rating
kecocokan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Rating Kecocokan
Data
Kayu
Karkter
suara
Umur
kayu
Fisik
kayu
Corak/pola
kayu
benefit benefit benefit benefit
bear claw 0.6 0.4 0.8 0.4
german
spruce 0.6 0.6 1 0.6
indian
rosewood 0.8 0.6 0.4 0.8
curly maple 0.4 0.2 0.6 0.2
adirondack
spruce 0.4 0.4 1 0.8
oregon black
walnut 0.8 0.6 0.6 0.4
Myrtlewood 1 0.6 0.2 0.6
port orford
cedar 0.8 0.6 0.4 0.2
western red
cedar 0.4 0.4 0.6 0.8
Mahony 1 0.4 0.8 0.4
JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Putri Taqwa Prasetyaningrum,
Vol 05 No 01 Juni 2020 Rias Ilham Agung Nugroho
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 9
Koa 0.8 0.4 1 0.6
stika spruce 0.6 0.6 1 0.8
Redwood 0.8 0.6 0.6 1
Cocobolo 0.4 0.4 0.4 0.8
striped
ebony 0.8 0.6 0.2 0.6
Rziricote 1 0.4 1 1
brazilian
rosewood 0.4 0.4 0.2 0.2
engleman spruce 0.2 0.8 1 0.2
Cendana 0.8 0.6 0.4 0.4
Trembesi 0.6 0.6 0.4 0.6
1 0.8 1 1
MAX MAX MAX MAX
4. Menentukan Nilai Minimal dan
Maksimal
Menentukan nilai minimal dan nilai
maksimal berdasarkan tipe kriteria dapat
dilihat pada tabel 9.
Tabel 9 Nilai Minimal/Maksimal
Data
Kayu
Karakte
r suara
kayu
Umur
kayu
Fisik
kayu
Corak/pol
a kayu
benefit Benefi
t
Benefi
t
Benefit
Min/ma
x
1 0.8 1 1
5. Normaslisasi matriks
Pada tahap menentukan matriks X
dalam penelitian ini menggunakan
persamaan variabel dalam data kayu yang
dibagi dengan nilai max.
Normalisasi matriks dilakukan dengan
membagi nilai matrik dengan nilai
maksimum atau minimum alternatif setiap
kriteria dengan ketentuan :
𝒓𝒊𝒋 =
{
𝒙𝒊𝒋
𝑴𝒂𝒙𝒊 𝒙𝒊𝒋𝑴𝒊𝒏𝒊 𝒙𝒊𝒋
𝒙𝒊𝒋
a. Jika i adalah atribut keuntungan.
b. Jika J adalah atribut kerugian.
Perhitungan dapat dilihat pada Tabel10.
Tabel 10 Normalisasi Matriks X
Data Kayu
Karakt
er suara
Umur
kayu
Fisik
kayu
Corak/po
la kayu
benefit Benefit
benefit benefit
K1 bear claw 0.60 0.5 0.8 0.4
K2
german
spruce 0.60 0.75 1 0.6
K3
indian
rosewood 0.80 0.75 0.4 0.8
K4
curly
maple 0.40 0.25 0.6 0.2
K5
adirondac
k spruce 0.40 0.5 1 0.8
K6
oregon
black walnut 0.80 0.75 0.6 0.40
K7
Myrtlewo
od 1.00 0.75 0.2 0.6
K8
port orford
cedar 0.80 0.75 0.4 0.20
K9
western
red cedar 0.40 0.5 0.6 0.8
K1
0
Mahony
1.00 0.5 0.8 0.4
K1
1
Koa
0.80 0.5 1 0.6
K1
2
stika
spruce 0.60 0.75 1 0.8
K1
3
Redwood
0.80 0.75 0.6 1
K1
4
Cocobolo
0.40 0.5 0.4 0.8
K1
5
striped
ebony 0.80 0.75 0.2 0.6
K1
6
Rziricote
1.00 0.5 1 1
K1
7
brazilian
rosewood 0.40 0.5 0.2 0.2
K1
8
engleman
spruce 0.20 1 1 0.2
K1
9
Cendana
0.80 0.75 0.4 0.4
K2
0
Trembesi
0.60 0.75 0.4 0.6
6. Membuat Matriks R
Langkah selanjutnya adalah membuat
matriks keputusan (R) yang diperoleh dari
hasil perhitungan normalisasi matriks (X)
yang akan dikalikan dengan bobot nilai
disetiap kriteria (W). Kemudian hasil
perkalian akan dijumlahkan dengan semua
hasil perkalian bobot pada masing-masing
kriteria seperti pada Persamaan 2.
Perkalian dan penjumlahan dengan
bobot W dapat dinilai pada Tabel 11 dengan
ketentuan nilai W = [5 4 3 3] .
JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Putri Taqwa Prasetyaningrum,
Vol 05 No 01 Juni 2020 Rias Ilham Agung Nugroho
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 10
Tabel 11 Normalisasi Matriks R
Data Kayu
Kara
kter
suara
Umu
r
kayu
Fisik
kayu
Corak/
pola
kayu hasil
Bene
fit
bene
fit
bene
fit benefit
K1
bear
claw 3.00 2.00 2.40 1.20 8.60
K2
german
spruce 3.00 3.00 3.00 1.80 10.80
K3
indian
rosewo
od 4.00 3.00 1.20 2.40 10.60
K4
curly
maple 2.00 1.00 1.80 0.60 5.40
K5
adirond
ack
spruce 2.00 2.00 3.00 2.40 9.40
K6
oregon
black
walnut 4.00 3.00 1.80 1.20 10.00
K7
myrtle
wood 5.00 3.00 0.60 1.80 10.40
K8
port
orford
cedar 4.00 3.00 1.20 0.60 8.80
K9
western
red
cedar 2.00 2.00 1.80 2.40 8.20
K10 mahony 5.00 2.00 2.40 1.20 10.60
K11 koa 4.00 2.00 3.00 1.80 10.80
K12
stika
spruce 3.00 3.00 3.00 2.40 11.40
K13
redwoo
d 4.00 3.00 1.80 3.00 11.80
K14
cocobol
o 2.00 2.00 1.20 2.40 7.60
K15
striped
ebony 4.00 3.00 0.60 1.80 9.40
K16
rziricot
e 5.00 2.00 3.00 3.00 13.00
K17
brazilia
n
rosewo
od 2.00 2.00 0.60 0.60 5.20
K18
englem
an
spruce 1.00 4.00 3.00 0.60 8.60
K19 cendana 4.00 3.00 1.20 1.20 9.40
K20
trembes
i 3.00 3.00 1.20 1.80 9.00
Dari hasil perhitungan diatas, maka
dapat dihasilkan beberapa kayu dengan nilai
tertinggi yang akan menjadi rekomendasi
kayu yang akan di jadikan bahan pembuatan
gitar unggulan agar dimusyawarahkan untuk
di realisasikan.
4.3 Proses Perhitungan Sistem
Data usulan kayu yang telah diinput
dan dikelompokan berdasarkan periode
dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Proses Perhitungan Siste
Hasil yang diperoleh sistem setelah
melakukan penghitungan dengan metode
Simple Additive Weighting mendapatkan
nilai vector atau nilai keseluruhan tertinggi
yaitu 13 dan nilai paling rendah adalah 5.2
nilai yang tertinggi menjadi top rangking
hingga peringkat 10 rangking adalah kayu
yang terbaik dapat dilihat pada Gambar 7
dan Gambar 8
Gambar 7. Hasil halaman 1
JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Putri Taqwa Prasetyaningrum,
Vol 05 No 01 Juni 2020 Rias Ilham Agung Nugroho
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 11
Gambar 8. Hasil halaman 2
4.4 Perbandingan Rangking kayu pada
Fajar musik dan Hasil Hitung
Melalui Sistem
Berdasarkan hasil hitung yang
diperoleh dari sistem pada penelitian ini
dengan menggunakan 20(dua puluh) sample
data dari fajar musik telah didapatkan
10(sepuluh) data kayu mendapatkan nilai
paling tinggi pada perhitungan sistem
Seperti pada gambar 9.
Gambar 9. Ranking 10 Sistem
Dari jumlah kayu Fajar Musik yang
sudah direalisasikan oleh pihak team seleksi
dari fajar musik dan dari perhitungan manual
atau degan hanya melihat satu sisi dari kayu
tersebut maupun perhitungan dengan sistem
menggunakan metode yang sudah di
tentukan dan di sepakati yang di lakukan
oleh peneliti, diperoleh jumlah kayu yang
sama dengan nilai vector tertinggi yaitu 10
kayu berkualitas tinggi dapat dilihat pada
Tabel 12.
Tabel 12 Perbandingan Fajar Musik dan
SAW
Rangking Ranking tertinggi Fajar Musik
Rangking
Hasil perhitungan
SAW
Keterangan
kesesuaian hasil
rangking
1 Rziricote Rziricote SESUAI
2 Redwood Redwood SESUAI
3 Stika spruce Stika spruce SESUAI
4 German spruce German spruce SESUAI
5 Koa Koa SESUAI
6 Mahony Mahony SESUAI
7 Port Orford Cedar Indian
Rosewood TIDAK SESUAI
8 Brazilian rosewood Myrtle wood TIDAK SESUAI
9 Western red cedar Oregon Black
Walnut TIDAK SESUAI
10 Bear claw Sriped ebony TIDAK SESUAI
Berdasarkan 10 Data Kayu dalam
tabel perbandingan diatas, terdapat 6 (Enam)
usulan hasil penelitian menggunakan
metode SAW yang sesuai dengan data Kayu.
Untuk mendapatkan hasil nilai persentase
dapat dilakukan dengan persamaan 4.
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑎𝑛
=𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙× 100%
= 6
10× 100%
= 60 %
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan maka diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Sistem dapat berjalan dengan kriteria
yang sudah ditentukan oleh fajar musik,
dengan menggunakan metode Simple
Additive Weighting (SAW) untuk
menentukan kayu berkualitas sebagai
bahan pembuatan gitar unggulan di
Fajar Musik.
2. Sistem dapat bekerja dengan
menggunakan metode Simple Additive
JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Putri Taqwa Prasetyaningrum,
Vol 05 No 01 Juni 2020 Rias Ilham Agung Nugroho
Universitas Bina Insan Lubuklinggau 12
Weighting (SAW) untuk menghitung
nilai akhir dengan masing-masing
alternatife yang sudah terdaftar dengan
persentase akurasi sebesar 60% dari data
yang telah disediakan
VI. SARAN
Aplikasi ini dapat dikembangkan
dengan menggunakan mobile application
agar mempermudah Fajar musik melakukan
tugasnya dengan baik tepat dan cepat.
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1] A. F. Al Kausar, Mahir Bermain Gitar,
2016, pp. 9-12.
[2] A. Satria, "Rancangan Bangun Sistem
Pemilihan Gitar Akustik dan Elektrik
Berbasis WEB Dengan Methode
SAW," 2017. [Online]. Available:
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasisw
a/file_artikel/2017/00a4d1f7522120c8
d425d61b88c538c7.pdf.
[3] S. Maharani, B. Kurniawan and M.
Dyana, "Aplikasi Rekomendasi
Pemilihan Gitar Akustik Dengan
metode TOPSIS," april 2016. [Online].
Available:
https://www.mikroskil.ac.id/ejurnal/in
dex.php/jsm/article/view/275/159.
[4] V. Ngguyen, "Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Gitar Berbasis
Android Dengan Metode Sum Mode,"
2015. [Online]. Available: https://text-
id.123dok.com/document/yjkjlpkq-
sistem-pendukung-keputusan-
pemilihan-gitar-berbasis-android-
menggunakan-metode-weighted-sum-
model-3.html.
[5] H. Nugroho, "Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Kayu untuk
Gitar Menggunakan Metode TOPSIS,"
2016. [Online]. Available:
http://ejurnal.stmik-
budidarma.ac.id/index.php/jurikom/ar
ticle/view/68.
[6] Kusrini, Konsep dan aplikasi Sistem
Pendukung Keputusan, yogyakarta,
2008.
[7] N. Andi, "Contoh Kasus dan
Penerapan Metode SAW," Contoh
Kasus dan Penerapan Metode SAW,
2014.
[8] A. Rangga, "Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Kayu Untuk
Pembuatan Instrumen Gitar," 2017.
[Online]. Available:
http://eprints.akakom.ac.id/4973/.
[9] S. H. P. Kusumadewi, Aplikasi Logika
Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
[10
]
A. Panduan Menguasai PHP &
MySQL Secara Otodidak, Jakarta:
Mediakita, 2010.
[11
]
S. Irfan, "Sistem Pendukung
Keputusan," Graha ilmu, pp. 12-16,
2002.
[12
]
Manurung, "Sistem Pendukung
Keputusan," Sistem Pendukung
Keputusan Petugas Medis, p.
https://scholar.google.co.id/citations?
user=CZZ5UOMAAAAJ&hl=id,
2011.
[13
]
E. Turban, DSS and Intelligent
System,
https://books.google.co.id/books/abou
t/Decision_Support_Systems_and_Int
elligent.html?id=NfMJAQAAMAAJ
&redir_esc=y, 2005.
[14
]
r. zakaria, "Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Gitar Dengan
Metode AHP," 12 desember 2016.
[Online]. Available:
https://rizkizkr.wordpress.com/2016/1
2/12/pengertian-kayu-sejarah-kayu-
bagian-bagian-kayu-sifat-fisik-kayu-
dan-jenis-jenis-kayu-di-indonesia/.