162
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI KOMPETENSI DASAR MENGIDENTIFIKASI PERSYARATAN PERSONIL ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X AP DI SMK CUT NYA’ DIEN SEMARANG SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang Oleh Istirokah NIM 7101408239 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MELALUI KOMPETENSI DASAR

MENGIDENTIFIKASI PERSYARATAN PERSONIL

ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X

AP DI SMK CUT NYA’ DIEN SEMARANG

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Istirokah

NIM 7101408239

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Ade Rustiana, M.Si. Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd.

NIP. 19680121992031002 NIP. 198010142005011001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Dra. Nanik Suryani, M.Pd.

NIP. 195604211985032001

Page 3: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Penguji

Dra. Nanik Suryani, M.Pd.

NIP. 195604211985032001

Anggota I Anggota II

Drs. Ade Rustiana, M.Si. Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd.

NIP. 19680121992031002 NIP. 198010142005011001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. S. Martono, M.Si.

NIP. 196603081989011001

Page 4: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari

terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Febuari 2013

Istirokah

Nim 7101408239

Page 5: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Jika anda ingin menjadi orang yang

sukses, maka anda harus memiliki

kebiasaan orang sukses”

- Deddy Courbuzer -

Persembahan

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Orang tuaku, kakakku serta

sahabat yang senantiasa

memberikan dukungan dan

motivasi.

2. Almamaterku.

Page 6: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih sayang dan

rahmatNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

Penerapan Model Two Stay Two Stray (TSTS) dalam meningkatkan hasil belajar

melalui Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Persyaratan Personil Administrasi

Kantor pada siswa kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, fasilitas,

semangat, serta dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak. Untuk itu, peneliti

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan belajar dan memperoleh

pendidikan.

2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

yang telah memberi ijin dan kesempatan bagi saya untuk mengadakan

penelitian.

3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengalaman kepada

penulis.

4. Drs. Ade Rustiana, M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah sabar dan memberi

bimbingan serta arahan kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini

terselesaikan.

5. Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd. Dosen Pembimbing II yang telah memberi

bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.

6. Syamsul Bari, S.Pd., Kepala Sekolah SMK Cut Nya’ Dien Semarang yang

telah memberi ijin dan menyediakan fasilitas selama penulis melakukan

penelitian.

Page 7: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

vii

7. Aniek Budiyanti, S.Pd., Guru Prodi Administrasi Perkantoran SMK Cut Nya’

Dien Semarang yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan

penelitian.

8. Siswa-Siswi kelas X AP SMK Cut Nya’ Dien Semarang yang telah

berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian.

9. Staf dan karyawan Tata Usaha SMK Cut Nya’ Dien Semarang yang telah ikut

membantu pelaksanaan penelitian.

10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah banyak

membantu memberi dukungan baik moril maupun spiritual dalam penyusunan

skripsi ini.

Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang

setimpal dari Allah SWT. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak, baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Semarang, Febuari 2013

Istirokah

Page 8: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

viii

SARI

Istirokah. 2013. “Penerapan Model Two Stay Two Stray (TSTS) dalam

meningkatkan hasil belajar melalui Kompetensi Dasar Mengidentifikasi

Persyaratan Personil Administrasi Kantor pada siswa kelas X AP di SMK Cut

Nya’ Dien Semarang”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi.

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Ade Rustiana, M.Si.

Pembimbing II. Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd.

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif, Hasil Belajar, dan Model Two Stay

Two Stray

Pembelajaran di SMK Cut Nya’ Dien Semarang menggunakan metode

konvensional dalam proses pembelajarannya. Dari hasil observasi awal di SMK

Cut Nya’ Dien Semarang diperoleh data bahwa pembelajaran (MPPAP) di kelas

X AP memiliki hasil belajar yang rendah. Tercatat pada kelas X AP ada 27 siswa

dari 46 siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, yaitu 75. Hal itu berarti

presentase ketuntasan klasikal sebesar 41%. Untuk meningkatkan hasil belajar

(MPPAP) pada siswa kelas X AP di SMk Cut Nya’ Dien Semarang, maka

dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pembelajaran

kooperatif tipe Two Stay Two Stray.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X AP SMK Cut Nya’ Dien

Semarang. Prosedur penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang terdiri dari dua

siklus, dimana setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

RPP untuk kelas treatment Two Stay Two Stray dan kelas treatment konvensional,

soal evaluasi tiap akhir siklus, lembar observasi siswa dan guru.

Hasil penelitian kelas dengan treatment Two Stay Two Stray siklus I,

menunjukkan hasil nilai rata-rata siswa sebesar 71 dan persentase ketuntasan

klasikal sebesar 54% dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 50, serta banyaknya

siswa yang tuntas 25 siswa dan sisanya 21 siswa yang tidak tuntas. Sedangkan

analisis hasil tes evaluasi siswa pada siklus II, menunjukkan hasil nilai rata-rata

siswa sebesar 80 dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 83% dengan nilai

tertinggi 95, nilai terendah 65, serta banyaknya siswa yang tuntas 38 siswa dan 8

siswa yang tidak tuntas.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi

peningkatan hasil belajar siswa kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang

pada kompetensi dasar (MPPAP) dengan menggunakan model Two Stay Two

Stray. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini yaitu: bagi guru,

diharapkan bagi guru AP dapat mengembangkan model-model pembelajaran

sebagai variasi kegiatan belajar, salah satunya yaitu model pembelajaran

Kooperatif tipe Two Stay Two Stray sehingga siswa lebih aktif serta siswa juga

dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

Page 9: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

ix

ABSTRACT

Istirokah. 2013. "The Application of Model Two Stay Two Stray (TSTS) in

Improving Learning Outcomes through the Basic Competency; Identifying the

Requirements of Administration Office Personnel in Class X AP SMK Cut Nya'

Dien Semarang". Skripsi. The Department of Economics Education. The Faculty

of Economics. Semarang State University. Advisor I. Drs. Ade Rustiana,

M.Si. Advisor II. Hengky Pramusinto, S.Pd., M.Pd.

Keywords: Cooperative Learning, Learning Outcomes, and Model Two Stay

Two Stray

The teaching and learning process in SMK Cut Nya' Dien Semarang still uses

conventional methods. The data which is gained in the beginning observations at

SMK Cut Nya' Dien Semarang shows that the learning of Administration

Principles in class X AP has low result. There are only 27 students from 46

students that scores under the KKM (75). It means that the percentage of classical

completeness is 41%. However, to improve learning outcomes of the subject

Administration Principles in class X AP at SMK Cut Nya' Dien Semarang, the

researcher conducts the action research using Two types of cooperative

learning; Two Stay Two Stray.

The subjects are students of class X AP SMK Cut Nya' Dien Semarang. The study

is consists of two cycles, with each cycle including planning, implementation,

action, observation and reflection. The instrument of collecting Data in this study

is Lesson Plan for Two Stay Two Stray treatment class and

conventional treatment class, evaluation in the end of each cycle, students and

teachers observation sheet.

The result in Two Stay Two Stray treatment class which is obtained through the

analysis of student evaluations in the first cycle, shows an average scores are 71

and the percentage of students classical completeness is 54% with the highest

score is 90, the lowest score is 50, and the number of students who complete is 25

students and the remaining 21 students do not complete. While the analysis of the

test results of students evaluation in the second cycle shows the average student is

80 and the classical completeness percentage of 83% with the highest score is 95,

the lowest score is 65, and the number of students who pass is 38 students and 8

students who do not complete.

Based on the above results, it can be concluded that there is an significant

increase in student learning outcomes in class X AP SMK Cut Nya' Dien

Semarang on subject Administration Principles by using the model Two Stay

Two Stray. The Suggestions related to the results of this study are: for the teacher,

the type of cooperative learning model Two Stay Two Stray can be used as an

alternative teaching and learning activities in order to increase and provide a

creative learning environment for students in the classroom.

Page 10: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... ........ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iii

PERNYATAAN .................................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

PRAKATA .......................................................................................................... vi

SARI .................................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ........... ..................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 9

2.1 Belajar dan Pembelajaran .......................................................................... 9

2.2 Hasil Belajar .............................................................................................. 12

2.3 Model Pembelajaran .................................................................................. 14

2.4 Pembelajaran Kooperatif ........................................................................... 16

2.5 Two Stay Two Stray ……............................................................................ 19

2.6 Uraian Materi Pokok Bahasan ................................................................... 22

2.7 Penelitian Terdahulu yang Relevan ........................................................... 24

2.8 Kerangka Pemikiran Teoritis ..................................................................... 25

Page 11: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

xi

2.9 Pengembangan Hipotesis ........................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 29

3.1 Setting dan Subyek Penelitian ................................................................... 29

3.2 Faktor yang Diteliti .................................................................................... 29

3.3 Rancangan Penelitian ................................................................................. 30

3.4 Prosedur Penelitian ..................................................................................... 32

3.5 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 41

3.6 Metode Analisis Data ................................................................................. 42

3.7 Indikator Keberhasilan ............................................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 45

4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 45

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................................ 45

4.1.2 Kondisi Awal Siswa .................................................................... 46

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus I .............................................................. 47

4.1.4 Hasil Penelitian Siklus II ............................................................. 59

4.2 Pembahasan ............................................................................................... 67

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 72

5.1 Simpulan .................................................................................................... 72

5.2 Saran .......................................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 74

LAMPIRAN .......................................................................................................... 76

Page 12: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Daftar Nilai Kompetensi Dasar Mengidentifikasi

Persyarataan Administrasi Kantor Kelas X AP SMK Cut

Nya’ Dien Semarang Pelajaran 2011/2012……………….. 5

Tabel 2.1 : Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif ............................ 18

Tabel 2.2 : Penelitian Terdahulu yang Relevan......................................... 24

Tabel 4.1 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I................................ 51

Tabel 4.2 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I.............. 52

Tabel 4.3 : Aktivitas guru dengan pembelajaran TSTS Siklus I............... 54

Tabel 4.4 : Hasil Tes Evaluasi Siklus I..................................................... 56

Tabel 4.5 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II............................... 61

Tabel 4.6 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II.............. 62

Tabel 4.7 : Aktivitas guru dengan pembelajaran TSTS Siklus II............... 64

Tabel 4.8 : Hasil Tes Evaluasi Siklus II...................................................... 65

Page 13: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir .................................................................... 26

Gambar 3.1 : Desain Penelitian ..................................................................... 31

Gambar 4.1 : Hasil Observasi Siswa Siklus I ............................................... 51

Gambar 4.2 : Hasil Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I ................................ 53

Gambar 4.3 : Hasil Tes Evaluasi Siklus I ...................................................... 57

Gambar 4.4 : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ............................... 62

Gambar 4.5 : Hasil Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II ............................... 63

Gambar 4.6 : Hasil Tes Evaluasi Siklus II ..................................................... 66

Page 14: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 .......... 77

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 .......... 81

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 ......... 85

Lampiran 4 : Silabus .......................................................................................... 89

Lampiran 5 : Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...................................................... 90

Lampiran 6 : Kriteria Aktivitas siswa .............................................................. 92

Lampiran 7 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa .............................................. 94

Lampiran 8 : Analisis Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I ................................ 96

Lampiran 9 : Analisis Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II ............................. 98

Lampiran 10 : Kriteria Aktivitas Guru ............................................................... 100

Lampiran 11 : Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................... 102

Lampiran 12 : Kisi-kisi Soal Uji Coba ............................................................... 104

Lampiran 13 : Soal Uji Coba .............................................................................. 105

Lampiran 14 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba ..................................................... 112

Lampiran 15 : Lembar Kerja Siswa Siklus I ...................................................... 113

Lampiran 16 : Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus I ............................. 114

Lampiran 17 : Lembar Kerja Siswa Siklus II .................................................... 117

Lampiran 18 : Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus II ........................... 118

Lampiran 19 : Kisi-kisi Soal Evaluasi ................................................................ 121

Lampiran 20 : Soal Evaluasi Siklus I ................................................................. 122

Lampiran 21 : Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ....................................... 126

Lampiran 22 : Soal Evaluasi Siklus II ............................................................... 127

Lampiran 23 : Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ...................................... 131

Lampiran 24 : Analisis Nilai Evaluasi Siklus I .................................................. 132

Lampiran 25 : Analisis Nilai Evaluasi Siklus II ................................................. 134

Lampiran 26 : Daftar Nilai Siswa Kelas X AP Tahun Pelajaran 2011/2012 .... 136

Lampiran 27 : Hasil Tes Evaluasi Kelas pada Siklus I dan Siklus II ................ 138

Lampiran 28 : Daftar Nama Siswa Kelas X AP SMK Cut Nyak Dien ............. 140

Lampiran 29 : Daftar Nama Kelompok TSTS Siklus I dan II ........................... 142

Page 15: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

xv

Lampiran 30 : Gambar Alur PTK ...................................................................... 143

Lampiran 31 : Rekapitulasi pembelajaran model Two Stay two Stray .............. 144

Lampiran 32 : Foto Dokumentasi dalam Model TSTS dan Tes Evaluasi ........... 147

Page 16: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi manusia itu merupakan suatu keharusan, karena

pendidikan, manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang

berkembang (Munib, 2006:27). Agar dapat memiliki kemampuan dan

kepribadian yang berkembang hal itu diperlukan usaha, usaha untuk

memperbaiki sumber daya manusia agar menjadi lebih baik adalah dengan

menempuh jalur pendidikan. Baik jalur pendidikan formal maupun nonformal.

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan

berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik. Berpusat pada tujuan

pendidikan nasional, lembaga-lembaga pendidikan merumuskan pembelajaran

sebagai wujud dari kegiatan pendidikan di sekolah. Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat atas yang

setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). SMK dituntut untuk bisa

menghasilkan calon-calon tenaga kerja yang sebelumnya terlebih dahulu

dibekali dengan ketrampilan dan ilmu pengetahuan di sekolah.

SMK Cut Nya’ Dien Semarang merupakan salah satu dari sekolah

SMK Swasta yang ada di Semarang. SMK Cut Nya’ Dien Semarang memiliki

empat program keahlian yaitu program keahlian Akuntansi, program

Administrasi Perkantoran, program Penjualan dan program Tata busana. Salah

satu kompetensi yang diberikan yaitu program keahlian Administrasi

Page 17: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

2

Perkantoran yaitu mengidentifikasi persyaratan personil administrasi

perkantoran. Kompetensi dasar ini sangat penting untuk dipelajari oleh siswa

program Administrasi Perkantoran karena tujuan pembelajaran kompetensi

dasar tersebut adalah siswa dapat mengidentifikasi persyaratan personil

kantor, mengetahui tahapan-tahapan pengadaan personil kantor. Ketuntasan

pada kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil administrasi

perkantoran sangat penting untuk siswa, guru perlu menyiapkan pembelajaran

yang sesuai sehingga tercipta suasana kegiatan belajar yang baik.

Aktivitas belajar siswa merupakan salah satu faktor penting dalam

kegiatan belajar mengajar. Hal ini mengingatkan bahwa kegiatan belajar

mengajar diadakan dalam rangka memberikan pengalaman-pengalaman

belajar pada siswa. Jika siswa aktif dalam kegiatan belajar kemungkinan besar

siswa akan dapat mengambil makna dari pembelajaran tersebut. Kegiatan

belajar terjadi jika ada komunikasi antara guru dengan siswa.

Kegiatan belajar yang sedang berlangsung dipengaruhi oleh berbagai

faktor atau kondisi tertentu. Menurut Slameto (2010:54), faktor yang

mempengaruhi belajar ada dua yaitu faktor intern dan ekstern. Sedangkan

Gagne (Zunita, 2010:14), tiga komponen penting dalam kegiatan belajar yaitu

kondisi internal, eksternal dan hasil belajar. Kondisi internal meliputi keadaan

internal seperti jasmaniah, psikologis, kelelahan; kondisi eksternal meliputi

stimulus dari lingkungan siswa; hasil belajar yang dimiliki siswa setelah

melakukan kegiatan belajar. Menurut Anni (2006:5), hasil belajar merupakan

perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktivitas

Page 18: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

3

belajar. Perubahan perilaku tersebut seperti ketrampilan, pengetahuan,

pemahaman, sikap, dan nilai yang diperoleh siswa dari proses belajar

mengajar.

Pada proses belajar mengajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor

internal, ekternal dan hasil belajar saja. Tetapi ada faktor lain yang dapat

mempengaruhi kegiatan dari hasil belajar siswa yaitu pemilihan model

pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi yang

sedang diajarkan. Model pembelajaran merupakan konsep mewujudkan proses

belajar mengajar, yang berarti rencana yang akan atau dapat dilaksanakan

(Sugandi, 2005:103). Penggunaan model pembelajaran yang diterapkan oleh

guru agar siswa dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang

disampaikan sehingga hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.

Kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil kantor AP merupakan

kompetensi yang bersifat teori sehingga pembelajaran perlu melibatkan guru

dalam pemilihan model pembelajaran yang tepat agar siswa lebih mudah

memahami materi.

Ada berbagai macam pendekatan metode atau model pembelajaran

pada saat ini, salah satunya adalah pembelajaran kooperatif. Menurut Buku

Pedoman PPL UNNES (2011:100), pembelajaran kooperatif telah

dikembangkan secara insentif melalui berbagai penelitian, tujuannya untuk

meningkatkan kerja sama akademik antar siswa, membentuk hubungan positif,

mengembangkan rasa percaya diri serta meningkatkan kemampuan akademik

melalui kelompok. Menurut Suprijono (2009:61) model pembelajaran

Page 19: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

4

kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi

akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan ketrampilan

sosial.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk

meningkatkan hasil belajar mata diklat mengidentifikasi persyaratan personil

AP adalah model pembelajaran Two Stay Two Stray. Model dari pembelajaran

ini siswa dibentuk kelompok. Masing-masing kelompok anggotanya empat

orang. Siswa bekerja sama dalam kelompok dan setelah selesai dua orang

masing-masing kelompok menjadi tamu kelompok lainnya. Dua orang tinggal

dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ke tamu

mereka. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri

melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Kelompok mencocokkan dan

membahas hasil kerja mereka (Suprijono, 2009:93-94).

Pembelajaran pada mapel memahami persyaratan personil

administrasi kantor (MPPAP) yang diterapkan di SMK Cut Nya’ Dien

Semarang masih menggunakan metode konvensional, yakni guru hanya

menjelaskan materi secara konsep dengan memberikan latihan soal dan

penugasan. Hal tersebut disebabkan materi pelajaran yang dianjurkan cukup

banyak, sedangkan waktu yang tersedia masih kurang dan media penunjang

pembelajaran masih sederhana. Sehingga guru di SMK Cut Nya’ Dien

Semarang tidak bisa memodifikasi proses pembelajarannya. Pembelajaran

yang bersifat seperti ini, siswa lebih banyak menghafal dengan kata-kata tanpa

memahami makna yang terkandung didalamnya. Sehingga siswa hanya

Page 20: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

5

memiliki pengetahuan dengan menghafal dan menjadi penerima pengetahuan

yang pasif, dimana siswa cenderung menunggu dijelaskan terlebih dahulu oleh

guru dari pada mencari dan menemukan sendiri informasi atau pengetahuan

yang mereka butuhkan.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan, bahwa tingkat

pemahaman siswa terhadap konsep materi masih kurang, dimana masih

banyak siswa yang nilainya kurang dari batas minimal standar ketuntasan

belajar siswa atau masih dibawah KKM yaitu 75. Berikut ini adalah nilai

ulangan harian kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil kantor

mata diklat memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi

perkantoran.

Tabel 1.1 Daftar Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X AP

Kelas Jumlah siswa

Belum Tuntas Tuntas

< 75 % ≥ 75 %

X AP 46 27 58,7% 19 41,3%

Sumber: Daftar Nilai pegangan guru kelas X AP.

Data tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar persyaratan

personil AP masih kurang optimal. Berdasarkan data tersebut menunjukkan

bahwa dari jumlah siswa yakni 46 siswa, sebesar 58,7% atau sebanyak 27

siswa dibawah standar KKM dan hanya 19 siswa atau 41,3% yang mampu

mencapai nilai ketuntasan. Hal ini menunjukkan siswa kelas X AP belum bisa

mencapai KKM yang telah ditetapkan di sekolah.

Pemahaman di atas selaras dengan penelitian terdahulu, yakni

penelitian yang dilakukan oleh Lutfiyah (2010) dengan judul penerapan

pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two Stray (TSTS) untuk

Page 21: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

6

Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat

Melakukan Negosiasi (Studi Kasus pada Siswa Kelas X Pemasaran SMK

Negeri 1 Turen) menunjukkan bahwa pembelajaran dalam mata diklat

melakukan negosisasi mengalami peningkatan. Hasil analisis data bila ditinjau

dari hasil belajar siswa yang ditinjau dari aspek kognitif mengalami

peningkatan yaitu pada siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 24

siswa (72,72%) sedangkan yang belum tuntas belajar 9 siswa (27,27%), pada

siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 29 siswa

(87,87%) dan yang belum tuntas adala 4 siswa (12,12%). Bila ditinjau dari

aspek afektif juga mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I siswa yang

tuntas 19 siswa ( 57,57%) dan yang belum tuntas adalah 14 siswa (42,42%).

Pada siklus II mengalami peningkatan, yaitu siswa yang tuntas adala

31 siswa (93,93%) dan yang belum tuntas adalah 2 siswa (6,06%). Sedangkan

analisis data terhadap keaktifan siswa juga mengalami peningkatan setiap

siklus. Pada siklus I rata-rata persentase untuk deskriptor (1) Saling

Ketergantungan Positif (75%), (2) Interaksi Langsung Antar Individu (62,5%),

(3) Akuntabilitas Individu (68,75%), (4) Ketrampilan Berinteraksi antar

Individu dan Kelompok (83,5%). Pada siklus II mengalami peningkatan untuk

tiap-tiap deskriptor yaitu (1) Saling Ketergantungan Positif (93,75%), (2)

Interkasi Antar Individu (100%), (3) Akuntailitas Individu (93,75%), (4)

Ketrampilan Berinteraksi antar individu dan Kelompok (100%). Kesimpulan

yang dapat diperoleh adalah penerapan pembelajaran kooperatif Two Stay Two

Stray dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

Page 22: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

7

Mengingat masih rendahnya kreatifitas siswa dan hasil belajar siswa

serta pentingnya pembelajaran yang tepat untuk meningkatkannya, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model

Two Stay Two Stray (TSTS) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Melalui Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Persyaratan Personil Kantor

Pada Kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut: “Apakah penerapan model Two Stay Two Stray

dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui kompetensi dasar

mengidentifikasi persyaratan personil Administrasi Kantor kelas X AP di

SMK Cut Nya’ Dien Semarang?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan

model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar melalui

kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil Administrasi Kantor

kelas X AP di SMK Cut Nya’ Dien Semarang.

1.4 Kegunaan penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dalam

pengembangan ilmu pengetahuan secara umum dan khusus pada

pembelajaran kooperatif dengan model TSTS (Two Stay Two Stray), serta

sebagai pendorong bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian

Page 23: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

8

yang lebih baik dan mendalam terhadap permasalahan yang sama sebagai

tindak lanjut dari penelitian ini.

1.4.2 Manfaat Bagi Siswa

Diharapkan meningkatkan peran aktif siswa dalam menumbuhkan

kemampuan dalam memecahkan masalah, kemampuan bekerjasama dan

berkomunikasi, mengurangi kebosanan siswa pada saat menerima

pelajaran, belajar bersosialisasi, belajar mengemukakan pendapat,

menghargai pendapat orang lain serta dapat meningkatkan hasil belajar

mereka.

1.4.3 Manfaat Bagi Guru

Guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya

inovatif sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik

pembelajaran serta bahan ajaran yang dipakai.

Page 24: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan

ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan (Anni, 2006:2).

Menurut Morgan et.al, 1986 dalam Anni (2006:2) menyatakan bahwa belajar

merupakan perubahan relatife permanen yang terjadi karena hasil dari praktik

atau pengalaman. Menurut Djamarah (2008:13) belajar adalah serangkaian

kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

Menurut Anni (2006:4), belajar mempunyai beberapa unsur, yaitu:

a. Pembelajar, dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar, dan

peserta pelatihan. Pembelajaran memiliki penginderaan yang digunakan

untuk menangkap rangsangan otak yang digunakan untuk

mentransformasikan hasil penginderaannya ke dalam memori yang

kompleks, dan syaraf atau otot yang digunaka untuk menampilkan kinerja

yang menunjukkan apa yang telah dipelajari.

b. Rangsangan (stimulus), peristiwa yang merangsang penginderaan

pembelajaran disebut situasi stimulus. Agar pembelajar mampu belajar

optimal, ia harus memfokuskan pada stimulasi tertentu yang diamati.

Page 25: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

10

c. Memori, memori pembelajar berisi berbagai kemampuan berupa

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktifitas belajar

sebelumnya.

d. Respon, yaitu tindakan yang dihasilkan dari aktualitas memori.

Pembelajar yang sedang mengamati stimulus, maka memori yang ada di

dalam dirinya kemudian memberikan respon terhadap stimulus tersebut.

Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajaran yang

disebut perubahan perilakunya atau kinerja (performance).

Menurut Djamarah (2008:15-16), belajar merupakan proses perubahan

perilaku, ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan kedalam ciri-ciri

belajar:

1. Perubahan yang terjadi secara sadar

Perubahan yang dimaksud berarti individu yang menyadari terjadinya

perubahan itu sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi

adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa

pengetahuannya, kecakapannya, kebiasannya bertambah.

2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Perubahan belajar bersifat fungsional merupakan sebagai hasil belajar

perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung secara terus

menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan meyebabkan

perubahan berikutnya. Misalnya, jika seseorang anak belajar menulis,

maka ia akan mengalami perubahan dari tidak menulis menjadi dapat

menulis.

Page 26: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

11

3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Perubahan belajar bersifat positif maksudnya dalam perbuatan belajar,

perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh

suatu yang lebih baik dari sebelumnya.

4. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar

meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar

sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku

secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, ketrampilan, pengetahuan, dan

sebagainya.

Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (events) yang

mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu

memperoleh kemudahan Anni (2009:5). Menurut Gagne dalam Anni

(2009:192) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian

peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses

internal belajar. Sedangkan menurut Hamalik (2009:57) pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,

fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai

tujuan pembelajaran.

Jadi, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Page 27: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

12

2.2 Hasil Belajar

Menurut Depdiknas, hasil belajar (prestasi belajar) siswa yang

diharapkan adalah kemampuan yang utuh yang mencakup kemampuan

afektif, kognitif, psikomotorik. Menurut Hamalik (2009:30) hasil belajar

adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada

orang tersebut. Sedangkan menurut (Anni, 2006:5) hasil belajar merupakan

perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas

belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada

apa yang dipelajari oleh pembelajar.

Hasil belajar dapat menjadi tolok ukur keberhasilan dari suatu kegiatan

belajar mengajar. Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa

hasil belajar adalah hasil kemampuan pencapaian seseorang pada bidang

tertentu setelah terjadinya proses belajar mengajar yang dapat diukur dengan

tes. Hasil belajar yang dimaksud disini adalah hasil belajar pada kompetensi

mengidentifikasi persyaratan personil kantor yang dinyatakan dalam bentuk

angka.

Menurut Hamalik (2009:30) hasil belajar akan tampak pada setiap

perubahan pada aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah: (1)

Pengetahuan, (2) Kebiasaan, (3) Ketrampilan, (4) Apresiasi, (5) Emosional,

(6) Hubungan sosial, (7) Jasmani, (8) Etis atau budi pekerti, (9) Sikap.

Bloom dalam Sugandi (2005:24-27) menyatakan hasil belajar terbagi

menjadi tiga ranah yaitu:

Page 28: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

13

1. Ranah kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Ranah afektif

Ranah afektif berorientasi pada nilai dan sikap yang terdiri dari lima

kategori, yakni, penerimaan, merespon, penghargaan terhadap nilai,

pengorgaisasian, pengamalan. Secara hierarkis kategori penerimaan

adalah tingkat paling rendah dan pengamalan tingkat paling tinggi.

3. Ranah psikomotor

Berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak.

Ada enam aspek ranah psikomotor yakni, gerakan reflek, ketrampilan

gerakan dasar, kemampuan perseptual, gerakan ekspresif dan

interpretatife.

Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian dari hasil belajar.

Tetapi diantara ketiganya, ranah kognitif yang banyak dinilai oleh guru

karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menangkap dan menguasai

materi pelajaran yang hasilnya berupa pengetahuan, pemahaman, dan

kemahiran intelektual.

Menurut Slameto (2010:54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar yaitu:

1. Faktor intern (faktor yang berasal dari dalam diri siswa). Faktor intern

dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Faktor jasmaniah. Faktor jasmaniah ini meliputi faktor kesehatan,

cacat tubuh.

Page 29: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

14

b. Faktor psikologis. Faktor psikologis ini meliputi, intelegensi,

perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

c. Faktor kelelahan. Faktor kelelahan pada seseorang walaupun sulit

untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis).

2. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor

ini dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu;

a. Faktor keluarga. Faktor keluarga meliputi, (1) cara orang tua

mendidik, (2) relasi antara anggota keluarga, (3) suasana rumah

tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

b. Faktor sekolah. Faktor sekolah meliputi, (1) metode mengajar, (2)

kurikulum, (3) relasi guru dengan siswa, (4) relasi siswa dengan

siswa, (5) disiplin sekolah, (6) alat pengajaran, (7) waktu sekolah,

(8) standar pelajaran di atas ukuran, (9) keadaan gedung, (10)

metode belajar, (11) tugas rumah.

c. Faktor masyarakat. Faktor masyarakat meliputi, kegiatan siswa

dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan

masyarakat.

2.3 Model Pembelajaran

Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi

pembelajaran, metode pembelajaran atau prinsip pembelajaran. Istilah model

pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode

atau prosedur. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang

digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi

petunjuk kepada guru di kelas (Suprijono, 2009:46).

Model pembelajaran Joyce (Trianto, 2007:5) model pembelajaran

adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman

dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial

dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di

dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.

Page 30: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

15

Menurut Trianto (2009:23) model pembelajaran mempunyai empat ciri-

ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri

tersebut adalah:

1) Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau

pengembangnya.

2) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan

pembelajaran yang akan dicapai).

3) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil.

4) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat

tercapai.

Adapun berbagai contoh inovasi model pembelajaran, yaitu:

1. Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)

2. Pembelajaran SETS ( Sains, Environment, Technology and Society)

3. Pembelajaran portofolio

4. Pembelajaran kooperatif

Sumber: Buku Pedoman PPL UNNES (2011:96).

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu pola rancangan atau langkah-langkah

pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai pedoman dan memberikan

arah bagi guru untuk merencanakan aktivitas belajar mengajar agar dalam

proses belajar mengajar menjadi lebih sistematis serta dapat mencapai tujuan

yang ingin dicapai.

Page 31: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

16

2.4 Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih

mudah menemukan dan memahami konsep yang sangat sulit jika mereka

saling berdiskusi dengan temannya. pembelajaran kooperatif para siswa akan

duduk bersama memecahkan atau mendiskusikan sebuah masalah untuk

dapat menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. Jadi, hakikat

sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam

pembelajaran kooperatif (Trianto, 2007:41).

Pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai pembelajaran yang

sesuai dengan fitrah manusia yaitu adanya saling ketergantungan, saling

membantu antara yang satu dengan yang lain sehingga mempunyai tanggung

jawab dengan tujuan bersama. Slavin (2009:4) mengemukakan bahwa

pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran

dimana siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling

membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.

Pembelajaran kooperatif secara umum dianggap lebih diarahkan oleh

guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta

menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu

peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya

menentapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas (Suprijono, 2009:54).

Menurut Johnson and Johnson dalam jurnal Hong Kwen et.al

(2001,BOO01079)

“Cooperatif learning is “a relationship in a group of student that

requires positive interdepence (a sense of sink or swim together),

individual accountability (each of us has to contribute and learn),

Page 32: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

17

interpersonal skills (communication, trust, leadership, decision

making and conflict resolution), face-to-face promotive interaction,

and processing (reflection on how well the team is functioning and

how to function even better)”

Maksud dari definisi di atas pembelajaran kooperatif adalah suatu

hubungan dalam kelompok siswa yang memerlukan saling ketergantungan

positif (rasa saling membutuhkan), akuntabilitas individu (masing-masing

dari kita harus berkontribusi dan belajar), ketrampilan antar pribadi

(komunikasi, kepercayaan, kepemimpinan, pengambilan keputusan dan

resolusi konflik), tatap muka interaksi promotif dan penggolahan

(merefleksikan bagaimana tim berfungsi dengan baik).

Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa model antara lain

sebagai berikut (Slavin, 2009:11-25):

1. Stutent Team Achievment Division (STAD)

2. Teams Games Tournament (TGT)

3. Jigsaw

4. Team Accelerated Instruction (TAI)

5. Group Investigation (GI)

6. Learning Together

7. Complex Instruction

Agus Suprijono (2009:89-100) ada beberapa model pembelajaran, yaitu:

1. Jigsaw

2. Think Pair Share (TPS)

3. Numbered Heads Together (NHT)

4. Group Investigation (GI)

Page 33: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

18

5. Two Stay Two Stray (TSTS)

6. The Power of Two

7. Listening Team

8. Point-Counter-Point

Agus Suprijono (2009:65) Sintaks model pembelajaran kooperatif

terdiri dari 6 (enam) fase, yaitu sebagai berikut :

TABEL 2.1

SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

FASE-FASE PERILAKU GURU

Fase 1 : Present goals and set

Menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan peserta didik

Menjelaskan tujuan pembelajaran dan

mempersiapkan peserta didik siap

belajar.

Fase 2 : Present information

Menyajikan informasi.

Mempresentasikan informasi kepada

peserta didik secara verbal.

Fase 3 : Organize students into learning

teams

Mengorganisir peserta didik ke

dalam tim-tim belajar.

Memberikan penjelasan kepada

peserta didik tentang tata cara

pembentukan tim belajar dan

membantu kelompok melakukan

transisi yang efisien.

Fase 4 : Assist team work and study

Membantu kerja tim dan belajar

Membantu tim-tim belajar selama

peserta didik mengerjakan tugasnya.

Fase 5 : Test on the materials

Mengevaluasi

Menguji pengetahuan peserta didik

mengenai berbagai materi

pembelajaran atau kelompok-

kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya.

Fase 6 : Provide recognition

Memberikan pengakuan atau

penghargaan.

Mempersiapkan cara untuk mengakui

usaha dan prestasi individu maupun

kelompok.

Page 34: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

19

Menurut Arends (Trianto, 2007:47), menyatakan bahwa pelajaran yang

menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan

materi belajar.

2. Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi,

sedang dan rendah.

3. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,

jenis kelamin yang beragam.

4. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif tersebut memerlukan kerjasama, saling ketergantungan positif,

tanggung jawab individual pada kelompok, interaksi positif antar kelompok,

ketrampilan sosial dalam pencapaian tugas, tujuan dan penghargaan.

2.5 Model Pembelajaran Two Stay Two Stray

Model pembelajaran Two Stay Two Stray ini dapat diartikan dua tinggal

dua pergi. Model pembelajaran ini siswa dibentuk kelompok. Masing-masing

kelompok anggotanya empat orang. Siswa bekerja sama dalam kelompok dan

setelah selesai dua orang masing-masing kelompok menjadi tamu kelompok

lainnya. Dua orang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja

dan informasi ke tamu mereka. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok

mereka sendiri melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. Kelompok

mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka (Suprijono, 2009:93-94).

Page 35: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

20

Menurut Anita Lie (Zunita 2010:25) menyatakan dalam mengajukan

pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan empat struktur fase

sebagai sintaks TSTS:

1. Fase : Penomoran

Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 4-5 orang dan

kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1-5.

2. Fase : Mengajukan pertanyaan

Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat

bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat

tanya. Misalnya, “Berapakah jumlah gigi orang dewasa?” atau berbentuk

arahan, Misalnya ”Pastikan setiap orang mengetahui 5 buah ibukota

propinsi yang terletak di Pulau Sumatera”.

3. Fase : Berfikir Bersama

Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan

meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.

4. Fase : Bertamu

Guru membimbing tiap-tiap kelompok untuk mewakilkan 2 dari 4 orang

dalam satu kelompok untuk bertamu ke kelompok lain dan bertugas untuk

mencari tahu apa yang didiskusikan oleh kelompok lain, sedangkan 2

siswa yang tinggal bertugas memaparkan hasil diskusi kelompok ke

kelompok yang lain.

Page 36: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

21

Ciri-ciri model pembelajarn Two Stay Two Stray:

1. Siswa bekerja kelompok untuk menuntaskan materi belajarnya.

2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang

dan rendah.

3. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.

Adapun kelemahan dan kelebihan model pembelajaran TS-TS sebagai

berikut:

1. Kelebihan

a. Dapat diterapkan pada semua kelas atau tindakan

b. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna

c. Lebih berorientasi pada keaktifan

d. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya

e. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan

f. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar

2. Kelemahan

a. Membutuhkan waktu yang lama

b. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok, karena tidak

terbiasa sehingga merasa asing dan sulit untuk bekerja sama

c. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan

d. Siswa yang pandai menguasai jalannya diskusi, sehingga siswa yang

kurang pandai lebih sedikit dalam mempunyai kesempatan untuk

mengeluarkan pendapatnya.

Sumber:http://library.um.ac.id/.../penerapan-model-pembelajaran-two-stay- two-stray

Page 37: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

22

2.6 Uraian Materi Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi

Perkantoran (MPPAP).

Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi

Perkantoran (MPPAP) merupakan salah satu pembelajaran yang harus

dikuasai siswa program keahlian administrasi Perkantoran. Standar

kompetensi ini membahas tentang ruang lingkup administrasi

perkantoran, kegiatan-kegiatan dalam administrasi perkantoran,

mengetahui bagaimana fungsi dan pekerjaan dan apa saja yang menjadi

sarana prasarana serta macam-macam personil kantor.

Prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran terdiri

dari lima kompetensi dasar, salah satunya adalah mengidentifikasi

persyaratan personil. Pada kompetensi dasar “mengidentifikasi

persyaratan personil kantor” ini memiliki tiga ranah pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap. Pengetahuan yang harus dipahami adalah

mengenai macam-macam personil kantor, tugas dan tanggung jawab

serta perangkat personil kantor.

Pengertian Personil Kantor adalah orang-orang atau

karyawan/pegawai yang menjalankan atau melayani pekerjaan-pekerjaan

dalam suatu organisasi atau kantor pemerintahan atau swasta untuk

mencapai suatu tujuan tertentu dengan mendapat imbalan jasa berupa

gaji dan tunjangan. Macam-macam personil kantor adalah administrator,

manajer, staf atau pembantu ahli, dan pegawai.

Untuk mendapatkan personil kantor yang handal, cakap, berdaya

guna dan berhasil guna, diperlukan beberapa proses dan tahapan-tahapan

sebagai berikut:

1. Analisis jabatan (job analysis)

Adalah suatu kegiatan untuk memberikan analisa atau menganalisis

pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, bagaimana

mengerjakannya dan mengapa harus dilaksanakan. Manfaat analisa

jabatan adalah untuk memberikan informasi mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan uraian pekerjaan (job description), spesifikasi

pekerjaan (job specification), dan evaluasi pekerjaan (job evaluation).

2. Rekrutmen

Adalah suatu proses usaha untuk mencari dan mempengaruhi tenaga

kerja agar mau melamar untuk lowongan kerja yang ada dalam suatu

perusahaan atau instansi, baik instansi swasta maupun pemerintah.

Rekrutmen harus berpedoman pada spesifikasi pekerjaan yang telah

ditentukan untuk mengisi jabatan tersebut. Spesifikasi pekerjaan harus

diuraikan dengan jelas, sehingga pelamar mengetahui kualifikasi apa

saja yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan kerja tersebut. Misalnya

tingkat pendidikan, batas usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan,

keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki.

Page 38: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

23

Kendala-kendal dalam rekrutmen, yaitu:

1. Kebijakan perusahaan, biasanya menyangkut besar-kecilnya

komponen gaji dan kesejahteraan yang diharapkan pelamar.

2. Persyaratan jabatan, semakin banyak persyaratan yang harus

dipenuhi pelamar, semakin sedikit minat pelamar.

3. Soliditas perusahaan, besar kecil soliditas perusahaan akan

mempengaruhi besar kecilnya minat pelamar.

4. Kondisi pasar tenaga kerja, tinggi rendahnya tingkat penawaran

tenaga kerja, akan mempengaruhi besar kecilnya minat pelamar,

3. Seleksi

Adalah tahapan kegiatan suatu perusahaan dalam rangka memiliki

karyawan atau tenaga kerja yang paling tepat dan dalam jumlah yang

tepat pula dari calon-calon tenaga kerja yang ada. Seleksi merupakan

tahapan yang sangat penting yang harus dilakukan perusahaan agar

mendapatkan karyawan yang qualified (berkualitas), sehingga

pembinaan, pengembangan, dan pengaturan karyawan menjadi lebih

baik.

Dalam melaksanakan tahapan seleksi harus memperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

1. Seleksi harus efisien dan efektif

2. Seleksi harus memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah yang

berlaku

3. Petugas seleksi harus cerdas dan jujur

4. Pengertian “orang yang tepat pada tempat yang tepat” harus

diperhatikan dan diartikan secara dinamis.

Tujuan dari diadakannya seleksi adalah karena untuk memperoleh

karyawan yang:

1. Qualified dan professional

2. Jujur dan disiplin

3. Inovatif dan bertanggung jawab

Mutasi personil kantor adalah proses pemindahan posisi atau

jabatan seorang karyawan, baik secara horizontal (rotasi kerja/transfer)

ataupun vertikal (promosi dan demosi) dalam suatu organisasi. Mutasi

seringkali dilakukan atas keinginan atau kebutuhan karyawan sendiri.

Mutasi dalam suatu organisasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

secara horizontal (rotasi kerja/mutasi biasa) dan secara vertikal

(promosi dan demosi).

Pemberhentian personil kantor atau pemutusan hubungan kerja

berarti berakhirnya ikatan antara karyawan dengan organisasi atau

perusahaan.

(Sri Endang, 2010: 67-88).

Page 39: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

24

2.7 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan antara lain adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No Judul Penulis Hasil Penelitian Variabel

1. Penerapan pembelajaran

Kooperatif Model Two

Stay Two Stray (TSTS)

untuk Meningkatkan

Keaktifan dan Hasil

Belajar Siswa pada Mata

Diklat Melakukan

Negosiasi (Studi Kasus

pada Siswa Kelas X

Pemasaran SMK Negeri

1 Turen

Lutfiyah

(2010)

Hasil akhir dari

penelitian ini

menunjukkan

penerapan

pembelajaran

kooperatif Two

Stay Two Stray

dapat

meningkatkan

keaktifan dan hasil

belajar siswa, yang

terbukti dari

persentase siswa

yang memenuhi

kriteria

keberhasilan

meningkat 15,15%,

siklus I 72,72%

menjadi 87,87%

pada siklus II.

Variabel

bebas :

model

TSTS

(Two Stay

Two

Stray)

Variabel

terikat:

keaktifan

dan hasil

belajar

siswa

1. 2

h

h

h

h

h

2

Memadukan Metode

Pembelajaran

Number Head

Together (Kepala

bernomor) dengan

Metode Two Stay

Two Stray (Dua

Tinggal Dua Pergi)

untuk meningkatkan

hasil belajar IPS

Ekonomi pokok

bahasan kelangkaan

sumber daya dan

kebutuhan manusia

yang terbatas pada

siswa kelas VIII A

SMP N I Kembang

Zunita

(2010)

Hasil belajar siswa

sebelum pemaduan

metode NHT dan

TSTS rata-rata

hasil belajar adalah

63,03 dengan

ketuntasan klasikal

42% atau

ketuntasan belajar

dapat dicapai oleh

15 siswa. Pada

siklus I 66,11

dengan ketuntasan

klasikal 58% atau

21 siwa. Siklus II

83% dicapai oleh

30 siswa dengan

Variabel

bebas:

Metode

TSTS dan

NHT

Variabel

terikat:

hasil

belajar

siswa

Page 40: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

25

Kabupaten Jepara nilai rata-rata

71,39%, siklus III

94% atau dicapai

oleh 34 siswa

dengan nilai rata-

rata 76,11.

2.8 Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan pada hakekatnya

pembelajaran adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi siswa agar dalam

proses belajarnya siswa dapat lebih meningkatkan pemahaman dan motivasi

terhadap materi yang diberikan oleh guru serta mampu mencapai hasil yang

maksimal. Dalam hal ini guru harus dapat berperan secara aktif kepada siswa

serta tahu bagaimana cara membelajarkan siswa dengan berbagai variasi

sehingga terhindar dari rasa bosan dan tercipta suasana pembelajaran yang

menyenangkan.

Realita menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran masih belum

sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Rendahnya hasil belajar siswa,

rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran menjadikan pembelajaran

tidak kondusif.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat diharapkan dapat

meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa akan materi yang telah

disampaikan oleh guru. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan

untuk memperbaiki proses pembelajaran terdapat dalam model pembelajaran

kooperatif yang melibatkan seluruh siswa secara aktif untuk bekerja sama

dalam proses pembelajaran. TSTS merupakan salah satu metode pembelajaran

Page 41: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

26

kooperatif yang melibatkan dari awal sampai akhir kegiatan pembelajaran.

Model ini memberikan kesempatan yang sama pada seluruh siswa untuk

saling bekerja sama dan membagi ide-ide dengan cara berdiskusi mengenai

materi pelajaran sampai semua anggota tim memahami materi pelajaran

tersebut. Aplikasi model pembelajaran kooperatif tipe TSTS, diharapkan dapat

membantu siswa untuk dapat lebih berani berpendapat sehingga menjadikan

siswa lebih aktif dan meningkatkan hasil belajar. Apabila disajikan dalam

bentuk bagan, alur pemikiran di atas adalah sebagai berikut:

Page 42: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

27

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

Model pembelajaran menggunakan TSTS (Two Stay TwoStray)

a. Penomoran

b. Mengajukan pertanyaan

c. Berfikir Bersama

d. Bertamu

e. Memaparkan hasil diskusi.

Guru Siswa

Metode yang

digunakan

berpusat pada

guru.

Pokok bahasan

1. Proses belajar mengajar

kurang melibatkan siswa,

keaktifan siswa kurang.

2. Tingkat pemahaman siswa

terhadap materi masih

kurang

3. Siswa belum mencapai

ketuntasan belajar

Materi yang dipelajari menjadi lebih mudah

Ketercapaian ketuntasan belajar siswa dengan KKM

75 untuk hasil belajar kognitif (Mulyasa, 2009:218).

Mengidentifikasi

persyaratan

personil

administrasi

perkantoran

Page 43: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

28

2.9 Pengembangan Hipotesis

Hipotesis tindakan dalam penelitian adalah penerapan model

pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar melalui

kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil administrasi kantor.

Page 44: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Cut Nya’ Dien Semarang, yang

beralamat di Jalan Wolter Mongginsidi No. 99. Subjek penelitian ini adalah

kelas X AP yang berjumlah 46 siswa, yang berdasarkan hasil pengamatan

dan wawancara memiliki hasil belajar yang relatif masih rendah.

3.2 Faktor yang Diteliti

1. Faktor Siswa

Kegiatan belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe

Two Stay Two Stray pada kelas dengan model Two Stay Two Stray dan

model konvensional untuk kelas dengan treatment konvensional. Alasan

digunakannya kelas konvensional dalam penelitian ini adalah kelas ini

hanya digunakan untuk melihat kondisi pembelajaran di kelas sebelum

diadakannya pembelajaran dengan treatment Two Stay Two Stray dan

juga peneliti ingin menunjukkan seberapa besar persentase peningkatan

nilai siswa dengan menggunakan model konvensional dan yang

menggunakan model Two Stay Two Stray.

2. Faktor Guru

Materi pembelajaran yang dipersiapkan dan strategi pembelajaran

yang diterapkan guru, sehingga dalam pembelajaran siswa dapat

memahami materi. Aktivitas guru dalam melakukan pembelajaran dengan

Page 45: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

30

menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray, apakah sudah

sesuai dengan langkah-langkah yang tertulis pada rencana pembelajaran

atau belum.

3. Faktor Hasil Belajar

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menyelenggarakan

Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran yang dicapai setelah diberikan

model Two Stay Two Stray, apakah sudah meningkat atau belum.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut

Arikunto (2010:130) penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan

dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam kelas secara bersamaan. Menurut

Subyantoro (2009:3) penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian

yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak

disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di

dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki

kondisi pembelajaran yang dilakukan. Jadi pada hakikatnya

dilaksanakannya penelitian tindakan kelas diantaranya untuk

meningkatkan kualitas pendidikan dan untuk meningkatkan proses belajar

siswa yang diselenggarakan guru, yang diharapkan tidak terjadi

permasalahan selama proses belajar mengajar berlangsung.

Penelitian ini ada dua siklus, yaitu proses tindakan siklus I dan

siklus II. Siklus I bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa pada

Page 46: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

31

kompetensi mengidentifikasi persyaratan personil AP siklus I digunakan

sebagai refleksi untuk melaksanakan siklus II, sedangkan tindakan pada

siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada

kompetensi dasar mengidentifikasi persyaratan personil AP setelah

dilakukan perbaikan dalam kegiatan belajar-mengajar yang didasarkan

pada refleksi siklus I. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan/tindakan, (3) pengamatan/observasi, (4)

refleksi (Suyadi, 2010:50-64). Desain penelitian tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

OBA P RP

R R T

O O

Gambar 3.1

Desain Penelitian PTK

Keterangan:

OBA : Observasi Awal

P : Perencanaan

T : Tindakan

O : Observasi

R : Refleksi

RP : Revisi Perencanaan

Sumber : Subyantoro (2009:141).

Siklus I Siklus II

Page 47: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

32

Berdasarkan bagan tersebut, dapat dijelaskan bahwa penelitian ini

dilaksanakan melalui dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Masing-

masing siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi. Observasi awal dilakukan sebelum melaksanakan

keempat tahap tersebut. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi siswa

selama melaksanakan pembelajaran di kelas, serta untuk mengidentifikasi

kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, peneliti dan

siswa dapat saling mengenal sehingga penelitian yang akan dilakukan

dapat berlangsung dengan lancar.

Sebelum penelitian tindakan siklus I dilaksanakan, peneliti

melakukan tes awal untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa

dalam membaca pemahaman. Hasil tes awal digunakan sebagai nilai awal

atau nilai pra siklus untuk dibandingkan dengan nilai siklus I dan siklus II,

sehingga dapat ditentukan kriteria standar ketuntasan membaca

pemahaman untuk menjawab pertanyaan.

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Instrumen Penelitian

Sebelum soal evaluasi digunakan, perlu dilakukan uji coba dahulu

untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran

soal.

1. Validitas

Merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesulitan

suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen

Page 48: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

33

tersebut mengukur apa yang hendak di ukur (Arikunto, 2002:65). Agar

perangkat tes valid, maka dilakukan uji validitas, dimana uji validitas

tersebut dalam penelitian ini menggunakan validitas isi. Sebuah tes

dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu

yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan (Arikunto,

2002:67).

Untuk mencari tingkat validitas soal perlu juga dicari validitas item

yang mempunyai dukungan besar terhadap skor total. Berikut ini rumus

korelasi product moment dengan angka kasar.

Keterangan:

: Koefisien korelasi antara x dan y

X : Skor butir soal yang dicari validitasnya

Y : Skor total butir soal

N : Jumlah peserta tes

∑X2 : Jumlah kuadrat nilai x

∑Y2

: Jumlah kuadrat nilai y

∑XY : Jumlah perkalian skor item dengan skor total

(Arikunto, 2002:72).

Perhitungan validitas ini dihitung dengan bantuan program

ANATES V4. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah

pertanyaan-pertanyaan pada kuasioner yang harus dibuang atau diganti

Page 49: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

34

karena dianggap tidak relevan. Masing-masing item akan dibandingkan

dengan rtabel, dengan kriteria:

1. Apabila rhitung > rtabel (0,339) maka dikatakan item soal tersebut

valid.

2. Apabila rhitung < rtabel (0,339) maka dikatakan item soal tersebut

tidak valid.

Berdasarkan perhitungan tersebut menunjukkan bahwa

thitung>rtabel yaitu N=34 adalah 0,339, dengan demikian dapat

dikatakan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dari 40

soal terdapat lima item (nomor 21, 22, 29, 32, 38) pertanyaan yang tidak

valid tersebut tidak digunakan dalam penelitian ini, karena sudah

terwakili oleh item pertanyaan lain yang masih satu indikator, maka

dapat disimpulkan bahwa instrumen yang valid sebanyak 35 item

pertanyaan (nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40) dapat

digunakan dalam penngambilan data. (lebih jelasnya lihat pada lampiran

halaman 157).

2. Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2002:86). Reliabilitas berkenaan

apakah suatu tes dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah

Page 50: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

35

ditetapkan. Suatu tes dapat dikatakan reliabel apabila memberikan hasil

yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau

kesempatan yang berbeda. Rumus yang digunakan untuk menghitung

reliabilitas bentuk pilihan ganda adalah menggunakan KR-21 yang

dikemukakan oleh Kuder dan Richardson.

Keterangan:

: Reliabilitas

: Banyaknya butir soal atau butir pertanyaan

: Skor rata-rata (Mean)

: Varians total (Arikunto, 2002:103)

Setelah r11 diketahui, maka kemudian dibandingkan dengan

harga rtabel. Apabila r11 > rtabel maka dikatakan instrumen tersebut

reliabel. Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan

program ANATES V4. (Hasilnya dapat dilihat pada lampiran 34

halaman 157).

3. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui soal

tersebut mudah dan sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu

sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai

berikut:

Page 51: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

36

Keterangan:

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS : Jumlah seluruh peserta tes.

Adapun klasifikasi sebagai berikut:

0,00 < P ≤ 0,30 ( soal sukar)

0,30 < P ≤ 0,70 (soal sedang)

0,70 < P ≤ 1,00 (soal mudah) (Arikunto, 2002: 207-210).

Berdasarkan hasil uji coba yang dihitung dengan program

ANATES V4, dari 40 butir soal terdapat 12 soal dengan kategori mudah

yaitu soal nomor 16, 18, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 34, 35, 36, dan 37. Soal

dengan kategori sedang ada 23 soal yaitu 1,4, 6, 7,8, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 33, 39, dan 40. Soal dengan

kategori sukar ada 5 soal yaitu nomor 2, 3, 5, 32, 38.

4. Daya beda soal

Untuk mengukur daya pembeda digunakan rumus sebagai

berikut:

D = = PA- PB

Page 52: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

37

Keterangan:

D : Daya pembeda

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya Peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

PA : Populasi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : Populasi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Kriteria soal-soal yang dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya

pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut:

0,00 < D ≤ 0,20 daya pembedanya jelek

0,20 < D ≤ 0,40 daya pembedanya cukup

0,40 < D ≤ 0,70 daya pembedanya baik

0,70 < D ≤ 1,00 daya pembedanya baik sekali

Bila D negatife berarti semua tidak baik, jadi semua butir soal yang

mempunyai nilai D negatife sebaiknya dibuang atau tidak dipakai

(Suharsimi, 2006:218). (Hasilnya dapat dihat pada lampiran 34 halaman

154)

4.4.2 Langkah-Langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah peelitian yang akan ditempuh adalah

sebagai berikut:

Page 53: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

38

1. Prosedur Penelitian Siklus I

a. Perencanaan

Tahap pertama yang dilakukan adalah observasi awal dan

penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sampai dengan

pelaksanaan pembelajaran yang mencakup rumusan tujuan

pembelajaran sampai dengan penilaian untuk mengukur keberhasilan

belajar siswa. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut:

1) Membuat RPP dengan model TSTS.

2) Membuat lembar observasi untuk mengamati proses

pembelajaran dengan model TSTS.

3) Membuat lembar latihan terbimbing.

4) Membuat lembar latihan mandiri.

b. Pelaksanaan Tindakan

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi dasar dan memastikan siswa memahami tujuan yang

disampaikan.

b. Guru menentukan materi dan menjelaskan materi serta

mengembangkan pengetahuan awal siswa tentang materi.

c. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen yang

terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok heterogen tediri dari siswa yang

berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang berasal dari suku,

agama dan ras yang berbeda.

Page 54: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

39

d. Guru menjelaskan tugas kelompok, tanggung jawab kelompok,

setiap anggota kelompok harus bekerja sama dengan baik, saling

membantu dan berbagi tugas serta saling menghargai kelompok

lain.

e. Guru menjelaskan aturan main dari model pembelajaran TSTS,

yaitu:

a) Tahap 1: Penomoran

Sesudah guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri

dari 4-5 siswa, kelompok diberi nomor/angka/nama agar dapat

membedakan kelompok satu dengan yang lainnya. Kemudian

ketua dari kelompok maju untuk mengambil gulungan yang

berisikan materi yang harus di diskusikan bersama kelompok

masing-masing.

b) Tahap 2: Mengajukan pertanyaan

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi

yang akan diajarkan.

c) Tahap 3: Berfikir bersama

Siswa melakukan diskusi dan berfikir bersama dalam

kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh

guru.

Page 55: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

40

d) Tahap 4: Bertamu

Memilih dua dari empat siswa sebagai tamu bagi kelompok

lain dan dua siswa sebagai tuan rumah untuk membagikan

hasil kerja diskusi kepada tamu.

e) Tahap 5: Memaparkan hasil diskusi

Guru memilih salah satu kelompok untuk mempresentasikan

hasil kerja kelompok mereka.

f. Guru memberikan pertanyaan pada siswa, kemudian guru

memberikan umpan balik atas kesalahan siswa dan mendorong

untuk menjawab dengan benar.

g. Guru memberi tugas mandiri, memeriksa dan jika perlu

memberikan umpan balik atas hasil kerja siswa.

h. Guru melakukan evaluasi pada siswa.

c. Observasi

1) Mengamati hasil pekerjaan individu dengan lembar observasi yang

dipegang guru berupa hasil tes.

2) Mengamati jalannya penelitian tindakan dengan lembar observasi

yang dipegang oleh peneliti.

d. Refleksi

Hasil yang diperoleh dari tahap sebelumnya dikumpulkan dan

dianalisis, hal ini untuk mencari solusi sebagai pemecahan masalah

yang timbul dalam pelaksanaan tindakan sehingga diperoleh refleksi

Page 56: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

41

kegiatan yang telah ditentukan. Hasil dari tahap ini akan digunakan

untuk merencanakan siklus selanjutnya.

2. Prosedur Penelitian Siklus II

Siklus II merupakan penyempurnaan dari siklus I. sehingga

kekurangan dalam siklus I diperbaiki dalam siklus II. Sedangkan

kelebihan dari siklus I untuk tetap dipertahankan. Pada siklus II ini juga

dilakukan dengan proses kegiatan yang meliputi 4 tahapan yaitu:

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. (Lebih jelasnya

Gambar Alur PTK dapat dilihat pada lampiran halaman 143).

4.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data untuk

keperluan penelitian. Data yang relevan dengan permasalahan diperlukan

untuk memecahkan masalah dalam penelitian, sedangkan untuk mendapatkan

data tersebut perlu digunakan teknik pengumpulan data sehingga dapat

diperoleh data yang benar-benar valid dan dapat dipercaya. Data dalam

penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data

sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Metode observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu

objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2010:199).

Lembar pengamatan digunakan untuk memperoleh data yang dapat

memperhatikan pengelolaan proses belajar mengajar oleh guru dan

partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Page 57: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

42

2. Metode Tes

Merupakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Arikunto, 2010:193). Metode tes digunakan untuk memperoleh data

tentang hasil belajar mengidentifikasi persyaratan personil kantor. Teknik

tes ini dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan

mendapat data terakhir.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu peneliti menyelidiki tanda-tanda tertulis seperti

buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notula rapat, catatan

harian dan sebagainya (Arikunto, 2010:201). Metode ini digunakan untuk

mengetahui dan mendaftarkan nama siswa yang menjadi fokus penelitian

yaitu dengan mengetahui nilai harian kelas tersebut.

3.6 Metode Analisis Data

Tindakan penelitian dapat menggunakan analisis yaitu:

1. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara

deskriptif.

2. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang

memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman

terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa

terhadap model pembelajaran yang baru (afektif), aktivitas siswa

Page 58: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

43

mengikuti pelajaran (psikomotorik), perhatian, kepercayaan diri, motivasi

belajar dan sejenisnya dapat dianalisis secara kualitatif.

Data yang terhitung dengan menggunakan teknik kuantitatif

adalah sebagai berikut:

1. Data nilai hasil belajar siswa dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

X =

Keterangan:

X : Rata-rata nilai

Xi : Nilai ujian

n : Jumlah Peserta (Sudjana, 2005:67)

2. Data aktivitas belajar siswa dan kinerja guru dihitung dengan rumus:

Penilaian = X 100%

Keterangan:

Skor 1 : Kurang baik/kurang aktif

Skor 2 : Cukup baik/Cukup aktif

Skor 3 : Baik/aktif

Skor 4 : Sangat baik/Sangat aktif

Jumlah Skor ideal (Skor tertinggi) : Skor tertinggi X 100

Jumlah Skor terendah : Skor terendah X 100

Jarak Interval (i) =

(Widoyoko, 2012:109-110)

Page 59: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

44

3. Data tentang ketuntasan belajar

Ketuntasan belajar dihitung dengan menggunakan rumus deskriptif

persentase sebagai berikut:

Keterangan:

KB : Ketuntasan Belajar

T : Jumlah skor yang diperoleh siswa

Tt : Jumlah skor total (Trianto, 2009:241)

Dengan perhitungan ketuntasan belajar secara klasikal

dengan rumus di atas, maka “n” merupakan simbol dari jumlah

siswa yang mempunyai nilai 7,5 dan “N” merupakan simbol dari

seluruh siswa peserta tes. Merekapitulasi nilai ulangan harian

sebelum dilakukan tindakan dan nilai tes akhir siklus I dan siklus II.

3.7 Indikator Keberhasilan

Untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa ditunjukkan indikator sebagai berikut:

1. Pada akhir siklus, untuk hasil belajar kognitif siswa mencapai ketuntasan

belajar klasikal sebesar ≥ 75%, untuk hasil belajar aktifitas siswa

ketuntasan klasikal sebesar ≥ 75% pada kompetensi dasar

Mengidentifikasi Persyaratan Personil Administrasi Kantor.

2. Setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TSTS hasil belajar siswa pada Kompetensi dasar

Mengidentifikasi Persyaratan Personil Kantor meningkat.

Page 60: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMK Cut Nya’ Dien

Semarang. SMK Cut Nya’ Dien merupakan sekolah yang beralamat di

Jalan Wolter Mongginsidi No. 99 Semarang. SMK Cut Nya’ Dien terletak

dipinggir jalan raya. Tempatnya strategis yakni mudah dilalui dengan

menggunakan kendaraan apa saja. Tujuan pendidikan yang ingin dicapai

SMK Cut Nya’ Dien ini tertuang dalam Visi dan Misi sekolah tersebut.

SMK Cut Nya’ Dien memiliki empat program studi yaitu Akuntansi,

Administrasi Perkantoran, Tata Busana dan Penjualan. Terdapat 3 program

mata diklat, yaitu program normatif, program adaptif, dan program

produktif. Program Administrasi Perkantoran untuk kelas X berjumlah 1

kelas yaitu X AP.

Sarana sekolah sebagai penunjang dalam proses pembelajaran yang

terdapat di SMK Cut Nya’ Dien diantaranya memiliki 15 ruang kelas,

ruang laboratorium (komputer, mengetik, bahasa), perpustakaan, koperasi,

lapangan olahraga. Pada penelitian ini kelas program keahlian administrasi

perkantoran yang akan digunakan adalah kelas X AP sebagai kelas dengan

model Two Stay Two Stray karena banyak siswa yang mendapat nilai

dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75.

Page 61: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

46

4.1.2 Kondisi Awal Siswa

Kondisi awal siswa adalah kondisi awal dimana siswa belum

menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray.

Kondisi awal diambil dari data hasil tes ulangan harian terakhir pada mata

pelajaran Menerapkan Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran yang

dilakukan oleh guru pengampu pelajaran. Hasil tes ulangan harian ini

dibutuhkan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa sebelum

dilakukan penelitian tindakan kelas. Hasil tes tersebut juga digunakan

peneliti sebagai acuan refleksi awal untuk menentukan perencanaan

tindakan kelas.

Sebelum dilaksanakan penelitian kegiatan pembelajaran masih

menggunakan metode ceramah, yaitu siswa langsung mendengarkan

penjelasan atau informasi dari guru. Hasil tes ulangan sebelum

menggunakan model belajar kooperatif tipe Two Stay Two Stray

menunjukkan bahwa siswa yang belum tuntas memiliki nilai kurang dari

75 yang merupakan batas KKM adalah sejumlah 27 siswa. Sedangkan

yang sudah memenuhi batas tuntas adalah sejumlah 19 siswa, dengan

persentase ketuntasan hanya 41%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari

setengah dari siswa kelas X AP belum dapat mencapai hasil yang

memuaskan.

Refleksi sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas dapat di

lihat dari hasil pengamatan di kelas yang menunjukkan bahwa belum

seluruh siswa dikelas dapat fokus terhadap materi pelajaran. Kebanyakan

Page 62: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

47

siswa menunggu sajian guru daripada mencari dan menemukan sendiri

informasi atau pengetahuan yang mereka butuhkan. Siswa juga masih

belum berani bertanya kepada guru tentang materi pelajaran. Aktivitas

yang sering dilakukan ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman,

serta ada juga yang hanya diam saja. Dengan keadaan yang demikian perlu

diadakan tindakan sebagai upaya untuk mengontrol dan meningkatkan

aktivitas siswa sehingga siswa dapat lebih fokus pada materi pelajaran.

Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

mengganti metode ceramah dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Dengan menggunakan model yang

didasarkan pada kerjasama kelompok, diharapkan dapat mengalihkan

aktivitas siswa yang sering bersendau gurau sendiri masuk dalam tugas

kelompok diskusi. Hal itu untuk memberikan kesempatan siswa untuk

aktif serta dapat menyalurkan pendapat dan mengembangkan materi sesuai

dengan kemampuannya. Dengan upaya tersebut diharapkan siswa dapat

lebih fokus terhadap materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil

belajarnya.

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, setiap pertemuan

terdiri dari tiga jam pelajaran yang masing-masing terdiri dari 45 menit.

Pertemuan pertama pada tanggal 3 November 2012 dan pertemuan kedua

pada tanggal 10 November 2012. Siklus I terdiri dari tahapan-tahapan

sebagai berikut:

Page 63: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

48

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru menyusun rencana pembelajaran,

lembar kerja siswa, lembar aktivitas siswa, lembar aktivitas guru, serta

soal post test untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap

materi yang telah dipelajari, tes berupa soal pilihan ganda yang

berjumlah 20 butir soal. (Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1

halaman 80, lampiran 15 halaman 113, lampiran 11 halaman 102,

lampiran 7 halaman 97, lampiran lampiran 20 halaman 122).

Untuk persiapan mengajar, diberitahukan terlebih dahulu kepada

siswa bahwa pembelajaran untuk kompetensi dasar Mengidentifikasi

Persyaratan Personil Administrasi Kantor akan dilaksanakan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe To Stay Two Stray.

2. Pelaksanaan

a. Pertemuan 1

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dengan materi

Mengidentifikasi Persyaratan Personil Administrasi Kantor.

Tindakan yang dilakukan pada tahap ini adalah guru melakukan

presensi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai, guru menjelaskan materi pelajaran hari itu dengan

menjelaskan langkah kerja model pembelajaran dengan Two Stay

Two Stray (TSTS), guru menyuruh siswa mempersiapkan segala

perlengkapan yang akan digunakan, termasuk buku siswa yaitu

Modul Menyelenggarakan Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran,

Page 64: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

49

alat tulis, buku catatan dan lain-lain, memberikan pertanyaan tentang

apa yang dimaksud dengan personil kantor? Pertanyaan pancingan

tersebut untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam

menguasai pelajaran Menyelenggarakan Prinsip-Prinsip Administrasi

Perkantoran sebelumnya, guru menerangkan garis besar mengenai

Mengidentifikasi Persyaratan Personil Administrasi Kantor.

b. Pertemuan 2

Pada pertemuan kedua tahap-tahap yang dilakukan adalah

guru melakukan presensi, guru memberi pertanyaan tentang materi

mengidentifikasi persyratan personil kantor sebelumnya kepada

siswa, guru menerangkan materi selanjutnya, guru membentuk siswa

dalam 11 kelompok kecil, masing-masing terdiri dari 4-5 orang, guru

membimbing dan mengkondisikan siswa yang sedang diskusi,

masing-masing kelompok bekerja dengan sumber belajar yang sudah

disiapkan oleh guru yaitu lembar diskusi dan lembar jawaban, saat

diskusi berlangsung guru membimbing 2 siswa dari tiap kelompok

mewakili kelompoknya bertamu ke kelompok lainnya untuk mencari

tahu hasil diskusi kelompok lainnya dan 2 siswa yang tinggal dalam

kelompok bertugas untuk memaparkan hasil diskusi kepada

kelompok yang bertamu, siswa dipesilahkan kembali ke kelompok

masing-masing untuk melihat kekurangan hasil kerja kelompoknya,

setelah diskusi guru melanjutkan presentasi hasil diskusi siswa

dengan memanggil 4 nomor kelompok yaitu kelompok 1, 3, 9, dan

Page 65: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

50

kelompok 11 dari anggota kelompok yang dipilih secara acak, nomer

yang dipilih membacakan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas,

guru memberikan kesempatan pada kelompok yang tidak ditunjuk

yaitu kelompok 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10 untuk menanggapi hasil diskusi

kelompok, guru mengevaluasi dan menyimpulkan hasil diskusi

siswa, guru membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran

yang telah dilaksanakan, guru membagi soal evaluasi, siswa

mengerjakan soal evaluasi, guru mengawasi jalannya tes evaluasi

dan setelah selesai mengerjakan guru menutup pelajaran.

3. Pengamatan

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa siklus I dicatat dalam

lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pengamatan siklus I diperoleh

hasil sebagai berikut:

a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan siklus I dicatat dalam lembar observasi

aktivitas siswa yang telah dipersiapkan. Observasi aktivitas belajar

siswa dilakukan selama proses pembelajaran model pembelajaran

TSTS yang difokuskan pada kesiapan dalam mengikuti pelajaran,

perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran, mengkondisikan dalam

bentuk kelompok belajar, menghargai pendapat orang lain,

kemampuan siswa dalam bertanya, bekerjasama dalam kelompok, dan

ketepatan waktu dalam mengerjakan soal diskusi. Pengamatan tersebut

Page 66: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

51

dilakukan selama siklus I berlangsung. Hasil dari observasi aktivitas

siswa, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Persentase Kriteria Frekuensi Persentase

1 24,96% - 43,72% Kurang 3 7%

2 43,73% - 62,48% Cukup 36 78%

3 62,49% - 81,24% Baik 6 13%

4 81,25% - 100 % Sangat baik 1 2%

Sumber: data penelitian 2012

Berdasarkan tabel 4.1, observasi aktivitas siswa dalam model

pembelajaran TSTS pada siklus I menunjukkan hasil bahwa aktivitas

siswa yang termasuk dalam kategori kurang sebanyak 3 siswa (7%),

kemudian dalam kategori cukup sebanyak 36 siswa (78%), dalam

kategori baik sebanyak 6 siswa (13%), dan dalam kategori sangat baik

sebanyak 1 siswa (2%). Apabila disajikan dalam bentuk gambar dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Tabel 4.1 dan gambar 4.1 menunjukkan bahwa aktivitas siswa

dengan kategori kriteria cukup merupakan yang paling tinggi yaitu

78%, kategori baik yaitu sebesar 13%, kategori kurang sebesar 7%,

sedangkan kategori sangat baik masih rendah sebesar 2%. Hal ini

7%

78%

13% 2%0%

50%

100%

kurang cukup baik Sangat baik

Series1

Page 67: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

52

berarti masih banyak aktivitas siswa yang harus ditingkatkan. Oleh

karena itu, aktivitas siswa perlu ditingkatkan dan perlu dipertahankan

pada siklus selanjutnya.

Sedangkan kalau ditinjau dari tiap-tiap aspek, aktivitas siswa

dengan menggunakan model pembelajaran TSTS disajikan dalam

bentuk tabel berikut:

Tabel 4.2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I

No Aspek

Jumlah

Skor % Kriteria

1 Kesiapan mengikuti pelajaran 130 71% Baik

2 Perhatian dalam pelajaran 106 58% Cukup

3

Mengkondisikan dalam bentuk

kelompok 76 41% Kurang

4 Menghargai pendapat orang lain 150 82%

Sangat

baik

5 Kemampuan dalam bertanya 76 41% Kurang

6 Kerjasama dalam kelompok 93 51% Cukup

7 Ketepatan waktu mengerjakan

soal diskusi 105 57% Cukup

Sumber: Data Penelitian 2012

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa aktivitas

siswa pada siklus I pada aspek menghargai pendapat orang lain sudah

sangat baik mencapai 82%. Pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran

sudah baik mencapai 71%. Namun, perhatian dalam pelajaran

mencapai 58%, kerjasama dalam kelompok mencapai 51%, dan

ketepatan waktu mengerjakan soal diskusi masih cukup mencapai

57%. Sedangkan mengkondisikan dalam bentuk kelompok dan

kemampuan dalam bertanya masih kurang yaitu mencapai 41%. Lebih

Page 68: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

53

jelasnya hasil pengamatan aktivitas siswa per aspek dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

Gambar 4.2. Hasil Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus I

Dilihat dari hasil aktivitas siswa per aspek siklus I kesiapan

mengikuti pelajaran jumlah skornya mencapai 130, perhatian dalam

pelajaran jumlah skornya mencapai 106, mengkondisikan dalam

bentuk kelompok jumlah skornya 76, kemampuan dalam bertanya

jumlah skornya 76, kerjasama kelompok jumlah skornya 93,

sedangkan ketepatan waktu mengerjakan soal diskusi jumlah skornya

mencapai 105.

b. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Data hasil observasi kinerja guru digunakan untuk mengetahui

kinerja guru selama proses belajar mengajar dengan menggunakan

model pembelajaran TSTS. Kinerja guru dalam pembelajaran pada

siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

130106

76

150

76 93 105

020406080

100120140160

Series2

Series1

Page 69: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

54

Tabel 4.3. Aktivitas guru dengan pembelajaran TSTS Siklus I

No Kegiatan Penilaian Kategori

1 Menyampaikan tujuan dan materi

pembelajaran 3 Baik

2 Guru mengajukan pertanyaan yang

dapat memotivasi siswa 2 Cukup

3 Kemampuan guru menetapkan siswa

dalam kelompok 4

Sangat

Baik

4 Guru membantu dan membimbing

tim-tim belajar dalam menyelesaikan

tugas

2 Cukup

5 Guru melakukan pengamatan pada

saat diskusi berlangsung 2 Cukup

6 Guru memanggil dua nomor untuk

bergabung dengan kelompok lainnya 4

Sangat

Baik

7 Guru mengarahkan jawaban yang

benar 2 Cukup

8 Guru memanggil nomor tertentu untuk

mempresentasikan atau menjawab

pertanyaan

3 Baik

9 Guru memberikan evaluasi hasil

belajar 3 Baik

10 Guru memberikan kesimpulan 3 Baik

= = 70%

Berdasarkan tabel di atas hasil penelitian menunjukkan bahwa

persentase kinerja guru dalam proses belajar mengajar dengan

Page 70: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

55

menggunakan model TSTS adalah sebesar 70% artinya sudah baik. Pada

siklus I, (1) kemampuan guru dalam menyampaikan tujuan dan materi

secara klasikal sudah dilaksanakan dengan baik karena relevan dengan

materi dan memberikan apersepsi sehingga siswa tampak memperhatikan

penjelasan dari guru, (2) Mengajukan pertanyaan yang dapat memotivasi

siswa dengan kriteria penilaian cukup karena guru sudah membimbing

siswa untuk bertanya, (3) Membagi siswa dalam kelompok dengan

kriteria penilaian sangat baik sehingga tidak ada perbedaan dengan

murid.

(4) Membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas dengan kriteria

penilaian cukup karena guru membimbing siswa dalam pertanyaan yang

sulit, (5) Melakukan pengamatan dengan kriteria penilaian cukup karena

guru mengawasi proses diskusi dari bangku guru, (6) Memanggil dua

nomor untuk bertamu ke kelompok lain dengan kriteria sangat baik

karena guru sudah mengatur jalannya diskusi, walaupun terkesan masih

ramai tapi guru dapat mengontrolnya, (7) Mengarahkan jawaban yang

benar dengan kriteria cukup karena guru membimbing siswa menjawab

pertanyaan yang sulit, (8) Memanggil nomor tertentu untuk presentasi

didepan kelas dengan kriteria penilaian baik karena guru memanggil

sebagian kelompok untuk persentasi hasil diskusi didepan kelas, (9)

Memberikan evaluasi belajar siswa dengan kriteria penilaian baik karena

guru sudah memberikan tugas kelompok dan tugas individu serta

memberikan pertanyaan pancingan, (10) Memberikan kesimpulan dengan

Page 71: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

56

kriteria penilaian baik karena guru membimbing siswa dalam

mempublikasikan hasil diskusi.

c. Hasil Belajar Siswa Siklus I

Pelaksanaan siklus I dengan pembelajaran TSTS membahas materi

tentang mengidentifikasi persyaratan personil administrasi perkantoran,

yaitu pengertian, macam-macam, tugas dan tanggung jawab personil

kantor, perangkat kerja personil kantor, tahapan pengadaan personil

kantor, syarat-syarat personil kantor, pelatihan dan pengembangan

personil kantor, mutasi personil kantor dan pemberhentian personil

kantor. Hasil belajar pada siklus I diperoleh dari hasil tes evaluasi siklus

I yang dikerjakan secara individu yang dilaksanakan pada akhir

pertemuan siklus I. Tes yang digunakan adalah tes tertulis berupa soal

pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban. Berikut ini data hasil belajar

pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4. Hasil Tes Evaluasi Siklus I

No. Rentang

Nilai

Jumlah

siswa

Hasil tes Tes evaluasi

siklus I

1. 91 - 100 1 Nilai tertinggi 90

2. 81 -90 3 Nilai terendah 50

3. 71 – 80 21 Rata-rata nilai 71

4. 61 – 70 8 Jumlah siswa tuntas 25

5. 51 – 60 12 Jumlah siswa tdk tuntas 21

6. ≤ 50 1 Ketuntasan hasil belajar

(%)

54%

Sumber : Data hasil tes evaluasi siklus I

Berdasarkan Tabel 4.4 Setelah dilakukan analisis data hasil tes

evaluasi siklus I diperoleh persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar

54%; nilai rata-rata 71; jumlah siswa yang tuntas sebanyak 25 sedangkan

Page 72: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

57

jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 21 siswa, kemudian nilai

tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 50. Lebih jelasnya hasil tes evaluasi

siklus I dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.3 Hasil Tes Evaluasi Siklus I

Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.3 di atas dapat diketahui bahwa

hasil tes evaluasi siklus I belum memenuhi indikator penelitian, yaitu

sebesar 75%. Meskipun nilai hasil belajar siswa secara klasikal mengalami

kenaikan, untuk itu perlu diadakan perbaikan pada siklus selanjutnya.

4. Refleksi

Siklus I merupakan siklus awal, suasana dalam pembelajaran belum

ada perkembangan yang cukup berarti. Keberhasilan dan kegagalan yang

terjadi dalam pelaksanaan tindakan selama siklus I dapat diuraikan sebagai

berikut:

a. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa siklus I proses pembelajaran

kooperatif masih ada beberapa siswa yang bersenda gurau dan kurang

memperhatikan penjelasan dari guru.

020406080

10090

5071

25 21

Series1

Page 73: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

58

b. Berdasarkan kriteria aktivitas siklus I masih ada yang siswa

mengkondisikan dalam bentuk kelompok dengan gaduh tetapi masih

dapat di kontrol dengan baik oleh guru.

c. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa pada siklus I pada pembelajaran

TSTS masih kurang kompak dalam bekerjasama kelompok, karena siswa

yang lebih pandai mendominasi jalannya diskusi sedangkan siswa yang

lainnya masih pasif.

d. Siswa masih tampak kaku dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan model TSTS hal ini terlihat pada saat diberi kesempatan

berkunjung pada kelompok lainnya hanya sedikit siswa yang mau

bertanya.

e. Pada saat presentasi hasil diskusi masih ada siswa yang terlihat kurang

percaya diri.

f. Guru belum optimal dalam menggunakan model Two Stay Two Stray.

g. Walau sedikit gaduh, guru mampu menguasai kelas dengan baik.

h. Berdasarkan hasil perhitungan kemampuan siswa dari 46 siswa kelas X

AP terdapat 25 siswa yang tuntas dan 21 siswa yang belum tuntas. Dari

hasil evaluasi diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 54% serta diperoleh

nilai rata-rata kelas sebesar 71.

Dengan demikian proses pembelajaran akan diperbaiki pada siklus

II yang diharapkan dapat memperbaiki kekurangan pada siklus I serta

meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II.

Page 74: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

59

4.1.4 Hasil Penelitian Siklus II

Siklus kedua ini dilaksanakan seperti pada siklus pertama yaitu 1 kali

pertemuan dengan 3 jam pelajaran dan tiap jam pelajaran terdiri dari 45

menit. Pertemuan dilaksanakan pada tanggal 24 November 2012. Secara

garis besar pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini lebih baik dan lebih

dapat meningkatkan hasil belajar apabila dibandingkan dengan siklus I,

sehingga penelitian diakhirkan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II dibagi

menjadi beberapa tahap yaitu:

1. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II dibuat berdasarkan hasil refleksi

siklus I. Masalah yang ada pada siklus I yaitu belum tercapainya

indikator ketuntasan belajar siswa yang belum sesuai target, kemudian

baik guru maupun siswa masih belum optimal dalam proses belajar

mengajar dengan menggunakan model pembelajaran TSTS. Dengan

melihat hasil pada siklus I maka diperlukan suatu perencanaan untuk

memperbaiki proses dan meningkatkan hasil belajar pada siklus II.

Kegiatan yang dilakukan antara lain guru menyusun rencana

pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar aktivitas siswa, lembar

aktivitas guru, serta soal post test untuk mengetahui tingkat pemahaman

siswa terhadap materi yang telah dipelajari, tes berupa soal pilihan

ganda yang berjumlah 20 butir soal. Guru berusaha untuk lebih

menguasai model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan

memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. (Lebih

Page 75: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

60

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 80, lampiran 6 halaman

92-93, lampiran 7 halaman 94-95, lampiran 22 halaman 127)

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan sesuai skenario

yang ada pada rencana pembelajaran.

a. Pertemuan 3

Pada pertemuan ketiga tahap-tahap yang dilakukan adalah

guru melakukan presensi, guru memberi pertanyaan tentang materi

mengidentifikasi persyarataan personil kantor kepada siswa, guru

menerangkan materi selanjutnya, guru membentuk siswa dalam 11

kelompok kecil, masing-masing terdiri dari 4-5 orang, guru

membimbing dan mengkondisikan siswa yang sedang diskusi, guru

membimbing dua orang siswa dalam tiap-tiap kelompok untuk

bertamu ke kelompok lainnya, setelah diskusi guru melanjutkan

presentasi hasil diskusi siswa dengan memanggil 5 kelompok yaitu

kelompok 2, 5, 7, 8, 10 dari anggota kelompok yang dipilih secara

acak, nomer yang dipilih membacakan hasil diskusi kelompoknya

di depan kelas, guru memberikan kesempatan pada kelompok lain

yaitu kelompok 1, 3, 4, 6, 9, 11 untuk menanggapi hasil diskusi

kelompok yang presentasi, guru mengevaluasi dan menyimpulkan

hasil diskusi siswa, guru membimbing siswa untuk merangkum

materi pelajaran yang telah dilaksanakan, guru membagi soal

evaluasi, siswa mengerjakan soal evaluasi, guru mengawasi

Page 76: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

61

jalannya tes evaluasi dan setelah selesai mengerjakan guru

menutup pelajaran.

3. Pengamatan

Pengamatan siklus II diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan siklus II dicatat dalam lembar observasi

aktivitas siswa yang telah dipersiapkan. Observasi aktivitas belajar

siswa dilakukan selama proses pembelajaran model pembelajaran

TSTS yang difokuskan pada kesiapan dalam mengikuti pelajaran,

perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran, mengkondisikan dalam

bentuk kelompok, menghargai pendapat orang lain, kemampuan siswa

dalam bertanya, bekerjasama dalam kelompok, dan ketepatan waktu

dalam mengerjakan soal diskusi. Pengamatan tersebut dilakukan

selama siklus II berlangsung. Hasil dari observasi aktivitas siswa, lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Persentase Kriteria Frekuensi Persentase

1 24,96% - 43,72% Kurang 0 0%

2 43,73% - 62,48% Cukup 1 2%

3 62,49% - 81,24% baik 38 83%

4 81,25% - 100 % Sangat baik 7 15%

Sumber: data penelitian 2012

Berdasarkan tabel 4.5, observasi aktivitas siswa dalam model

pembelajaran TSTS pada siklus II menunjukkan hasil bahwa aktivitas

siswa yang termasuk dalam kategori cukup sebanyak 1 siswa (2%),

Page 77: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

62

dalam kategori baik sebanyak 38 siswa (83%), dan dalam kategori

sangat baik sebanyak 7 siswa (15%). Apabila disajikan dalam bentuk

gambar dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.4 di atas, observasi

aktivitas siswa dalam model pembelajaran TSTS pada siklus II

menunjukkan hasil bahwa aktivitas siswa yang paling tinggi adalah

kategori baik sebanyak 38 siswa (83%). Sedangkan yang paling rendah

adalah kategori cukup yaitu (1%).

Sedangkan kalau ditinjau dari tiap-tiap aspek, aktivitas siswa

dengan menggunakan model pembelajaran TSTS disajikan dalam

bentuk tabel berikut:

Tabel 4.6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II

No Aspek

Jumlah

Skor % Kriteria

1 Kesiapan mengikuti pelajaran 144 78% Baik

2 Perhatian dalam pelajaran 146 79% Baik

3

Mengkondisikan dalam bentuk

kelompok 140 76% Baik

4

Menghargai pendapat orang

lain 159 86%

Sangat

Baik

5 Kemampuan dalam bertanya 127 69% Baik

6 Kerjasama dalam kelompok 121 66% Baik

0% 2%

78%

20%0%

20%

40%

60%

80%

100%

kurang cukup baik Sangat baik

Series1

Page 78: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

63

7 Ketepatan waktu mengerjakan

soal diskusi 137 74% Baik

Sumber : Data penelitian 2012

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa aktivitas

siswa pada siklus II pada aspek menghargai pendapat orang lain sudah

sangat baik. Sedangkan pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran,

perhatian dalam kelompok, mengkondisikan dalam bentuk kelompok,

kerjasama dalam kelompok, kemampuan dalam bertanya dan ketepatan

waktu mengerjakan soal diskusi sudah baik. Lebih jelasnya hasil

pengamatan aktivitas siswa per aspek dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar 4.5. Hasil Aktivitas Siswa Per Aspek Siklus II

Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.5 dilihat dari indikator

keberhasilan aktivitas siswa yang ditetapkan disekolah sebesar 75%,

serta ketuntasan seluruh siswa yang diperoleh pada siklus II persentase

aktivitas siswa sebesar 76% yang artinya sudah mencapai indikator

penelitian.

050

100150200 144 146 140 159

127 121 137

78% 79% 76% 86% 69% 66% 74%Series1

Series2

Page 79: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

64

b. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Hasil observasi guru pada siklus II ini lebih baik dibandingkan

siklus I. Hasil evaluasi siklus I tersebut dijadikan sebagai panduan

untuk mengadakan perbaikan. Perbaikan dalam hal ini bagi guru untuk

melaksanakan pembelajaran pada siklus II. Kinerja guru dalam

pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.7. Aktivitas guru dengan pembelajaran TSTS Siklus II

No Kegiatan Penilaian Kategori

1 Menyampaikan tujuan dan materi

pembelajaran

3 Baik

2 Guru mengajukan pertanyaan yang

dapat memotivasi siswa

3 Baik

3 Kemampuan guru menetapkan siswa

dalam kelompok

3 Baik

4

Guru membantu dan membimbing

tim-tim belajar dalam menyelesaikan

tugas

4 Sangat

Baik

5 Guru melakukan pengamatan pada

saat diskusi berlangsung

3 Baik

6 Guru memanggil dua nomor untuk

bergabung dengan kelompok lainnya

4 Sangat

Baik

7 Guru mengarahkan jawaban yang

benar

3 Baik

8

Guru memanggil nomor tertentu

untuk mempresentasikan atau

menjawab pertanyaan

3 Baik

9 Guru memberikan evaluasi hasil

belajar

3 Baik

Page 80: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

65

10 Guru memberikan kesimpulan 3 Baik

=

= 80%

Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa kinerja guru

dalam mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran TSTS pada

siklus II sudah memenuhi kriteria, karena pada siklus II ini kinerja guru

mengalami peningkatan sebesar 10% dari 70% pada siklus I menjadi

80% pada siklus II.

c. Hasil Belajar Siswa Siklus II

Hasil tes diperoleh setelah siswa mengerjakan tes siklus II. Hasil

perhitungan tes evaluasi siklus II dapat dilihat pada lampiran. Berikut

tabel hasil evaluasi siklus II:

Tabel 4.8. Hasil Tes Evaluasi Siklus II

No. Rentang

Nilai

Jumlah

siswa

Hasil tes Tes evaluasi

siklus I

1. 91 - 100 2 Nilai tertinggi 95

2. 81 - 90 14 Nilai terendah 65

3. 71 – 80 22 Rata-rata nilai 80

4. 61 – 70 8 Jumlah siswa tuntas 38

5. 51 – 60 0 Jumlah siswa tdk tuntas 8

6. ≤ 50 0 Ketuntasan hasil belajar

(%)

83%

Sumber: Data Penelitian 2012

Berdasarkan tabel 4.8 nilai rata-rata kelas 80, siswa yang tuntas

sebanyak 38 orang dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 siswa dengan

persentase ketuntasan klasikal 83% yang berarti hasil evaluasi siklus II

Page 81: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

66

sudah memenuhi persentase ketuntasan klasikal yang ditargetkan yaitu

75%. Lebih jelasnya hasil tes evaluasi siklus II dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar 4.6 Hasil Tes Evaluasi Siklus II

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.6 menunjukkan bahwa siklus

II sudah berhasil. Siklus II dapat dikatakan berhasil karena telah

memenuhi kriteria keberhasilan yaitu minimal memperoleh nilai 75

sebanyak 75% sesuai dengan KKM yang telah ditentukkan oleh sekolah.

Tabel 4.10 dan dan 4.6 menunjukkan siswa memperoleh nilai rata-rata

kelas sebesar 80 dengan ketuntasan klasikal 83%.

4. Refleksi

Gambaran secara umum pelaksanaan siklus II sudah berjalan

dengan baik. Di bawah ini dipaparkan hasil pelaksanaan siklus II:

a. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa pada siklus II pada aspek kesiapan

mengikuti pelajaran sudah baik yaitu siswa menyiapkan buku pelajaran

dengan tertib dan tenang.

0

20

40

60

80

100

9565

80

388 Series1

Page 82: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

67

b. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa untuk perhatian dalam pelajaran

sudah baik karena siswa menyimak penjelasan dari guru dengan aktif.

c. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa pada mengkondisikan siswa dalam

bentuk kelompok sudah terlihat baik karena siswa mengkondisikan

dalam bentuk kelompok dengan tenang dan cepat.

d. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa pada proses pembelajaran dalam

model TSTS siswa sudah tidak tampak kaku dengan mengunakan

model TSTS karena siswa sudah berani untuk memberikan masukan

atas pendapat teman serta siswa sudah tidak canggung untuk bertanya

kepada teman maupun guru jika tidak paham atas instruksi guru

maupun dalam pengerjaan diskusi berlangsung.

e. Guru sudah optimal dalam menggunakan model Two Stay Two Stray

f. Guru mampu menguasai kelas dengan baik.

g. Berdasarkan hasil perhitungan kemampuan siswa dari 46 siswa kelas

X AP terdapat 38 siswa yang tuntas dan 8 siswa yang belum tuntas.

Dari hasil evaluasi diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 83% serta

diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 80. Dengan demikian proses

pembelajaran tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.

4.2 Pembahasan

Proses pembelajaran akan berlangsung baik apabila terdapat interaksi

antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran tidak semua siswa

mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap siswa

terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada

Page 83: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

68

yang sedang dan ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya

serap siswa terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Perbedaan

daya serap siswa tersebut, memerlukan strategi pengajaran yang tepat.

Salah satunya adalah dengan pemilihan metode yang tepat dan sesuai

dengan materi yang akan disampaikan dengan tidak mengabaikan kebutuhan

siswa, fasilitas, serta situasi kelas. Karena, ada untuk beberapa siswa bisa

saja dapat menyerap bahan hanya dengan menggunakan metode Tanya

jawab, tetapi untuk beberapa siswa yang lain bisa saja siswa akan lebih

mudah menyerap bahan dengan menggunakan metode eksperimen atau

demonstrasi. Sehingga guru perlu memilih metode pembelajaran yang tepat

dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa agar tujuan

pembelajaran dapai tercapai secara optimal. Keberhasilan pembelajaran pun

dapat diketahui dari hasil belajar siswa. Penelitian ini didesain dengan model

Penelitian Tindakan Kelas bertujuan melaksanakan perbaikan proses

pembelajaran.

Observasi awal yang dilakukan untuk mengidentifikasikan pokok

permasalahan pada penelitian ini. Pembahasan dalam Penelitian Tindakan

Kelas ini lebih banyak didasarkan atas hasil pengamatan yang diteruskan

dengan kegiatan evaluasi dan refleksi.

Pada siklus I pelaksanaan model Two Stay Two Stray belum dapat

berlangsung secara optimal. Hal ini disebabkan model ini merupakan

metode baru dalam proses pembelajaran. Siswa masih kaku dan belum

Page 84: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

69

terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan oleh guru sehingga

siswa masih kurang berani dalam menyampaikan pendapatnya.

Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan aktivitas belajar siswa

yang dilakukan pada siklus I selama proses pembelajaran TSTS yang

difokuskan pada kesiapan dalam mengikuti pelajaran, perhatian siswa dalam

mengikuti pelajaran, mengkondisikan dalam bentuk kelompok, menghargai

pendapat orang lain, kemampuan siswa dalam bertanya, bekerjasama dalam

kelompok, dan ketepatan waktu dalam mengerjakan soal diskusi. Hasil dari

observasi aktivitas siswa dalam model pembelajaran TSTS pada siklus I

menunjukkan hasil rincian bahwa aktivitas siswa yang termasuk dalam

kategori kurang sebanyak 3 siswa (7%), kemudian dalam kategori cukup

sebanyak 36 siswa (78%), dalam kategori baik sebanyak 6 siswa (13%), dan

dalam kategori sangat baik sebanyak 1 siswa (2%).

Sedangkan kalau ditinjau dari tiap-tiap aspek, aktivitas siswa dengan

menggunakan model pembelajaran TSTS menunjukkan bahwa aktivitas

siswa pada siklus I pada aspek menghargai pendapat orang lain sudah sangat

baik. Pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran sudah baik. Namun, untuk

perhatian dalam pelajaran, kerjasama dalam kelompok serta ketepatan waktu

mengerjakan soal diskusi masih cukup. Sedangkan kemampuan dalam

bertanya dan mengkondisikan dalam bentuk kelompok masih kurang.

Ketuntasan seluruh siswa diperoleh persentase sebesar 57% yang artinya

belum mencapai indikator penelitian. Sehingga perlu diadakan perbaikan

pada siklus berikutnya.

Page 85: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

70

Pada siklus II guru memberikan pancing untuk siswa dengan

memberikan tambahan nilai bagi siswa yang mau mengemukakan

pendapatnya, sehingga pada siklus II rata-rata siswa sudah berani

mengemukakan pendapatnya. Observasi aktivitas siswa dalam model

pembelajaran TSTS pada siklus II menunjukkan hasil bahwa aktivitas siswa

yang termasuk dalam kategori cukup sebanyak 1 siswa (2%), dalam kategori

baik sebanyak 36 siswa (78%), dan dalam kategori sangat baik sebanyak 9

siswa (20%).

Apabila ditinjau dari tiap-tiap aspek menunjukkan bahwa aktivitas

siswa pada siklus II pada aspek menghargai pendapat orang lain sudah

sangat baik. Sedangkan pada aspek kesiapan mengikuti pelajaran, perhatian

dalam pelajaran, pengkondisian dalam bentuk kelompok, kerjasama dalam

kelompok, kemampuan dalam bertanya dan ketepatan waktu mengerjakan

soal diskusi sudah baik. Dilihat dari ketuntasan seluruh siswa diperoleh

persentase sebesar 76% yang artinya sudah mencapai indikator penelitian.

Analisis hasil tes evaluasi siswa pada siklus I, menunjukkan hasil

nilai rata-rata siswa sebesar 71 dan persentase ketuntasan klasikal sebesar

54% dengan nilai tertinggi 90, nilai terendah 50, serta banyaknya siswa yang

tuntas 25 siswa dan sisanya 21 siswa yang tidak tuntas. Sedangkan analisis

hasil tes evaluasi siswa pada siklus II, menunjukkan hasil nilai rata-rata

siswa sebesar 80 dan persentase ketuntasan klasikal sebesar 83% dengan

nilai tertinggi 95, nilai terendah 65, serta banyaknya siswa yang tuntas 328

siswa dan 8 siswa yang tidak tuntas.

Page 86: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

71

Pada hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dan siklus II

menunjukkan adanya peningkatan pada hasil belajar. Hal ini disebabkan

karena siswa sudah mulai percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya

masing-masing, siswa sudah tidak tampak kaku dengan jalannya proses

pembelajaran menggunakan model Two Stay Two Stray, serta siswa sudah

tidak merasa malu untuk bertanya pada guru mengenai materi yang belum

dipahaminya.

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa model

Two Stay Two Stray efektif digunakan sebagai salah satu alternatif

pendekatan model pembelajaran karena dengan penerapan model tersebut

siswa menjadi lebih aktif serta dapat menumbuhkan minat belajar siswa.

Page 87: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

72

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa pembelajaran Menyelenggarakan

Prinsip-Prinsip Administrasi Perkantoran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Two Stay Two Stray menggunakan desain penelitian tindakan

kelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas X AP di SMK Cut

Nya’ Dien Semarang. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai tes dari

masing-masing siklus yang mengalami peningkatan. Peningkatan ini ditandai

dengan peningkatan ketuntasan belajar dari 41% pada kondisi sebelum siklus

menjadi 54% pada siklus I dengan rata-rata nilai 71dan pada siklus II

meningkat menjadi 83% dengan rata-rata nilai 80. Hasil pengamatan pada

siswa dapat meningkatkan keaktifan siswa. Hal ini dapat dilihat pada siklus I

sebesar 57% dan siklus II sebesar 76%. Terjadi peningkatan sebesar 19%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dicapai maka diberikan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Diharapkan bagi guru AP khususnya pada Mapel Memahami Prinsip-

prinsip Penyelenggaraan Administrasi (MPPAP) lebih dapat

mengembangkan model-model pembelajaran sebagai variasi kegiatan

belajar, salah satunya yaitu model pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay

Page 88: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

73

Two Stray sehingga siswa lebih aktif serta siswa juga dapat ikut terlibat

langsung dalam proses pembelajaran.

2. Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Two Stay Two

Stray masih memiliki kelemahan yaitu siswa pandai masih mendominasi

dalam kelompok belajar. Untuk itu guru diharapkan mampu mengelola

kelas dengan baik dan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two

Stray sesuai dengan teknik pelaksanaanya agar siswa mampu menguasai

materi secara maksimal.

Page 89: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

74

DAFTAR PUSTAKA

Anni Catharin Tri, 2006. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT Unnes

Press.

-------------, 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT Unnes Press.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

-------------, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Djamarah, Saiful Bahri. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Endang, Sri. 2010. Modul Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan

Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hong-Kwen Boo. Paper Presented at a joint conference of Australian

Association for Research in Education (AARE) and Singapore

Educational Research Association (ERA). 2-6 December,

Fremantle, Australia. Challenges of integrating cooperative

learning in primary science classrooms ,BOO01079 (12 September

2012).

Mulyasa, E H. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta : Bumi Aksara

Munib, Achmad. 2006. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT Unnes

Press.

Pedoman PPL UNNES. 2011. Kementerian Pendidikan Nasional UNNES.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.

Bandung: Nusa Media.

Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: CV. Widya Karya.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung.

Sugandi, Achmad. 2005. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT Unnes Press.

Page 90: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

75

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar

Suyadi. 2010. Paduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press

Trianto, 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik. Jakarta: Pustaka Publisher.

----------, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progesif.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Lutfiyah. 2010. penerapan pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two

Stray (TSTS) untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar

Siswa pada Mata Diklat Melakukan Negosiasi (Studi Kasus pada

Siswa Kelas X Pemasaran SMK Negeri 1 Turen. Semarang:

UNNES PRESS

Widoyoko. S. Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Zunita. 2010. Memadukan Metode Pembelajaran Number Head Together

(Kepala bernomor) dengan Metode Two Stay Two Stray (Dua

Tinggal Dua Pergi) untuk meningkatkan hasil belajar IPS Ekonomi

pokok bahasan kelangkaan sumber daya dan kebutuhan manusia

yang terbatas pada siswa kelas VIII A SMP N I Kembang

Kabupaten Jepara. Semarang: UNNES PRESS

http://library.um.ac.id/.../penerapan-model-pembelajaran-two-stay-two-stray

(12 september 2012 jam 16:51)

Page 91: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

76

LAMPIRAN

Page 92: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

77

LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS I

Nama sekolah : SMK Cut Nya’Dien

Mata pelajaran : Dasar kompetensi kejuruan

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi persyaratan personil AP

Kelas /Semester/Tahun : X/Gasal/2011-2012

Alokasi waktu : 3 X 45 (1 X pertemuan)

Pertemuan ke- : I

A. Standar Kompetensi

1. Memahami prinsip – prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran

B. Kompetensi Dasar

1. Mengidentifikasi persyaratan personil administrasi perkantoran

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

1. Mendeskripsikan pengertian personil kantor

2. Menjelaskan macam-macam personil kantor

3. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab personil kantor

4. Mengidentifikasi perangkat kerja personil kantor

5. Mengidentifikasi tahapan-tahapan pengadaan personil kantor

6. Mengidentifikasi persyaratan personil kantor

7. Menjelaskan pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor

8. Menjelaskan pengertian dan macam-macam mutasi kantor

9. Menjelaskan pemberhentian personil kantor

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian personil kantor

2. Macam-macam personil kantor

3. Tugas dan tanggung jawab personil kantor

4. Perangkat kerja personil kantor

5. Tahapan-tahapan pengadaan personil kantor

6. Persyaratan personil kantor

7. Pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor

Page 93: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

78

8. Pengertian dan macam-macam mutasi kantor

9. Pemberhentian personil kantor

E. Metode Pengajaran

1. Ceramah bervariasi

2. Tanya jawab

3. Diskusi dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray

4. Penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Waktu

Pendahuluan

1. Apersepsi

a. Memeriksa kelas dan pengkondisian suasana yang kondusif.

b. Melakukan presensi terhadap siswa

c. Guru menerangkan kepada siswa mengenai kompetensi dasar

yang harus dicapai oleh siswa.

d. Guru memberi pertanyaan kepada siswa:

1) Apakah pengertian personil kantor ?

e. Siswa menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan

materi pembelajaran.

10 menit

2. Kegiatan Inti

Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

i. Guru menentukan materi dan menjelaskan materi serta

mengembangkan pengetahuan awal siswa tentang materi.

j. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen yang

terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok heterogen tediri dari siswa yang

berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang berasal dari suku,

agama dan ras yang berbeda.

k. Guru menjelaskan tugas kelompok, tanggung jawab kelompok,

setiap anggota kelompok harus bekerja sama dengan baik, saling

membantu dan berbagi tugas serta saling menghargai kelompok

lain.

l. Guru menjelaskan aturan main dari model pembelajaran TSTS,

70 menit

Diskusi

dengan

model

TSTS dan

penugasan

Page 94: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

79

yaitu:

1) Tahap 1: Penomoran

Sesudah guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri

dari 3-4 siswa, kelompok diberi nomor/angka/nama agar

dapat membedakan kelompok satu dengan yang lainnya.

Kemudian ketua dari kelompok maju untuk mengambil

gulungan yang berisikan materi yang harus di diskusikan

bersama kelompok masing-masing.

2) Tahap 2: Mengajukan pertanyaan

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi

yang akan diajarkan.

3) Tahap 3: Berfikir bersama

Siswa melakukan diskusi dan berfikir bersama dalam

kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh

guru.

4) Tahap 4: Bertamu

Memilih dua dari empat siswa sebagai tamu bagi kelompok

lain dan dua siswa sebagai tuan rumah untuk membagikan

hasil kerja diskusi kepada tamu.

5) Tahap 5: Memaparkan hasil diskusi

Guru memilih salah satu kelompok untuk mempresentasikan

hasil kerja kelompok mereka.

m. Guru mengawasi jalannya diskusi.

n. Guru memberikan tes tertulis untuk mengevaluasi hasil belajar

siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Penutup

a. Memberikan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada kelas,

dan menunjuk siswa untuk memberikan jawaban.

b. Kesimpulan:

Siswa dipandu guru menyimpulkan materi pembelajaran.

10 menit

Page 95: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

80

G. Sumber Belajar

1. Sumber Pembelajaran

a. Endang, Sri. 2010.Modul Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan

Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

2. Media Pembelajaran

a. Media : White Board, Black Board

b. Alat : Spidol, Kapur Tulis

H. Penilaian

Indikator

penilaian

Teknik penilaian Bentuk instrumen

1. Afektif Diskusi penugasan Membuat rangkuman

materi

Page 96: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

81

LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS I

Nama sekolah : SMK Cut Nya’Dien

Mata pelajaran : Dasar kompetensi kejuruan

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi persyaratan personil AP

Kelas /Semester/Tahun : X/Gasal/2011-2012

Alokasi waktu : 3 X 45 (1 X pertemuan)

Pertemuan ke- : II

A. Standar Kompetensi

1. Memahami prinsip – prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran

B. Kompetensi Dasar

2. Mengidentifikasi persyaratan personil administrasi perkantoran

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

a. Mendeskripsikan pengertian personil kantor

b. Menjelaskan macam-macam personil kantor

c. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab personil kantor

d. Mengidentifikasi perangkat kerja personil kantor

e. Mengidentifikasi tahapan-tahapan pengadaan personil kantor

f. Mengidentifikasi persyaratan personil kantor

g. Menjelaskan pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor

h. Menjelaskan pengertian dan macam-macam mutasi kantor

i. Menjelaskan pemberhentian personil kantor

D. Materi Pembelajaran

a. Pengertian personil kantor

b. Macam-macam personil kantor

c. Tugas dan tanggung jawab personil kantor

d. Perangkat kerja personil kantor

e. Tahapan-tahapan pengadaan personil kantor

f. Persyaratan personil kantor

Page 97: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

82

g. Pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor

h. Pengertian dan macam-macam mutasi kantor

i. Pemberhentian personil kantor

E. Metode Pengajaran

1. Ceramah bervariasi

2. Tanya jawab

3. Diskusi dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray

4. Penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Waktu

Pendahuluan

1. Apersepsi

a. Memeriksa kelas dan pengkondisian suasana yang kondusif.

b. Melakukan presensi terhadap siswa

c. Guru menerangkan kepada siswa mengenai kompetensi dasar

yang harus dicapai oleh siswa.

d. Guru memberi pertanyaan kepada siswa:

1). Apakah pengertian personil kantor ?

e. Siswa menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan

materi pembelajaran.

10 menit

2.Kegiatan Inti

Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

a. Guru melanjutkan materi yang telah disampaikan pada

pertemuan sebelumnya.

b. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen

yang terdiri dari 3-4 siswa. Kelompok heterogen tediri dari

siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang

berasal dari suku, agama dan ras yang berbeda.

c. Guru menjelaskan tugas kelompok, tanggung jawab

kelompok, setiap anggota kelompok harus bekerja sama

dengan baik, saling membantu dan berbagi tugas serta saling

70 menit

Diskusi dengan

model TSTS dan

penugasan

Page 98: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

83

menghargai kelompok lain.

d. Guru menjelaskan aturan main dari model pembelajaran

TSTS, yaitu:

1) Tahap 1: Penomoran

Sesudah guru membagi siswa dalam kelompok yang

terdiri dari 4-5 siswa, kelompok diberi nomor/angka/nama

agar dapat membedakan kelompok satu dengan yang

lainnya. Kemudian ketua dari kelompok maju untuk

mengambil gulungan yang berisikan materi yang harus di

diskusikan bersama kelompok masing-masing.

2) Tahap 2: Mengajukan pertanyaan

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya. Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan

dengan materi yang akan diajarkan.

3) Tahap 3: Berfikir bersama

Siswa melakukan diskusi dan berfikir bersama dalam

kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh

guru.

4) Tahap 4: Bertamu

Memilih dua dari empat siswa sebagai tamu bagi

kelompok lain dan dua siswa sebagai tuan rumah untuk

membagikan hasil kerja diskusi kepada tamu.

5) Tahap 5: Memaparkan hasil diskusi

Guru memilih salah satu kelompok untuk

mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.

o. Guru mengawasi jalannya diskusi.

p. Guru memberikan tes tertulis untuk mengevaluasi hasil

belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Penutup

a. Memberikan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada kelas,

dan menunjuk siswa untuk memberikan jawaban.

10 menit

Page 99: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

84

b. Kesimpulan:

Siswa dipandu guru menyimpulkan materi pembelajaran.

G. Sumber Belajar

1. Sumber Pembelajaran

a. Endang, Sri. 2010.Modul Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan

Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

2.Media Pembelajaran

c. Media : White Board, Black Board

d. Alat : Spidol, Kapur Tulis

H. Penilaian

Indikator

penilaian

Teknik penilaian Bentuk instrumen

1. Afektif Diskusi penugasan Membuat rangkuman

materi

2. Kognitif Pemberian soal siklus

I

Soal pilihan ganda

Semarang,

Guru Pamong SMK Cut Nya’ Dien Peneliti

Aniek Budiyanti, S. Pd Istirokah

NIP : NIM: 7101408239

Page 100: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

85

LAMPIRAN 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS II

Nama sekolah : SMK Cut Nya’Dien

Mata pelajaran : Dasar kompetensi kejuruan

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi persyaratan personil AP

Kelas /Semester/Tahun : X/Gasal/2011-2012

Alokasi waktu : 3 X 45 (1 X pertemuan)

Pertemuan ke- : III

A. Standar Kompetensi

1. Memahami prinsip – prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran

B. Kompetensi Dasar

a. Mengidentifikasi persyaratan personil administrasi perkantoran

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

1. Mendeskripsikan pengertian personil kantor

2. Menjelaskan macam-macam personil kantor

3. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab personil kantor

4. Mengidentifikasi perangkat kerja personil kantor

5. Mengidentifikasi tahapan-tahapan pengadaan personil kantor

6. Mengidentifikasi persyaratan personil kantor

7. Menjelaskan pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor

8. Menjelaskan pengertian dan macam-macam mutasi kantor

9. Menjelaskan pemberhentian personil kantor

D. Materi Pembelajaran

a. Pengertian personil kantor

b. Macam-macam personil kantor

c. Tugas dan tanggung jawab personil kantor

d. Perangkat kerja personil kantor

e. Tahapan-tahapan pengadaan personil kantor

f. Persyaratan personil kantor

g. Pengertian pelatihan dan pengembangan personil kantor

Page 101: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

86

h. Pengertian dan macam-macam mutasi kantor

i. Pemberhentian personil kantor

E. Metode Pengajaran

1. Ceramah bervariasi

2. Tanya jawab

3. Diskusi dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray

4. Penugasan

F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Waktu

Pendahuluan

Apersepsi

a. Memeriksa kelas dan pengkondisian suasana yang kondusif.

b. Melakukan presensi terhadap siswa

c. Guru menerangkan kepada siswa mengenai kompetensi dasar

yang harus dicapai oleh siswa.

d. Guru memberi pertanyaan kepada siswa:

1) Sebutkan macam-macam personil kantor ?

e. Siswa menjawab pertanyaan guru yang berhubungan dengan

materi pembelajaran.

10 menit

Kegiatan Inti

Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

a. Guru menentukan materi dan menjelaskan materi serta

mengembangkan pengetahuan awal siswa tentang materi.

b. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen yang

terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok heterogen tediri dari siswa

yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah yang berasal

dari suku, agama dan ras yang berbeda.

c. Guru menjelaskan tugas kelompok, tanggung jawab kelompok,

setiap anggota kelompok harus bekerja sama dengan baik,

saling membantu dan berbagi tugas serta saling menghargai

kelompok lain.

70 menit

Diskusi

dengan

model

TSTS dan

penugasan

Page 102: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

87

d. Guru menjelaskan aturan main dari model pembelajaran TSTS,

yaitu:

1) Tahap 1: Penomoran

Sesudah guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri

dari 4-5siswa, kelompok diberi nomor/angka/nama agar

dapat membedakan kelompok satu dengan yang lainnya.

Kemudian ketua dari kelompok maju untuk mengambil

gulungan yang berisikan materi yang harus di diskusikan

bersama kelompok masing-masing.

2) Tahap 2: Mengajukan pertanyaan

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan materi

yang akan diajarkan.

3) Tahap 3: Berfikir bersama

Siswa melakukan diskusi dan berfikir bersama dalam

kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh

guru.

4) Tahap 4: Bertamu

Memilih dua dari empat siswa sebagai tamu bagi kelompok

lain dan dua siswa sebagai tuan rumah untuk membagikan

hasil kerja diskusi kepada tamu.

5) Tahap 5: Memaparkan hasil diskusi

Guru memilih salah satu kelompok untuk mempresentasikan

hasil kerja kelompok mereka.

e. Guru mengawasi jalannya diskusi.

f. Guru memberikan tes tertulis untuk mengevaluasi hasil belajar

siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Penutup

a. Memberikan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada kelas,

dan menunjuk siswa untuk memberikan jawaban.

b. Kesimpulan:

10 menit

Page 103: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

88

Siswa dipandu guru menyimpulkan materi pembelajaran.

G. Sumber Belajar

1. Sumber Pembelajaran

a. Endang, Sri. 2010.Modul Memahami Prinsip-prinsip Penyelenggaraan

Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

2. Media Pembelajaran

a. Media : White Board, Black Board

b. Alat : Spidol, Kapur Tulis

H. Penilaian

Indikator

penilaian

Teknik penilaian Bentuk instrumen

1. Afektif Diskusi penugasan Membuat rangkuman

materi

2. Kognitif Pemberian soal siklus

II

Soal pilihan ganda

Semarang,

Guru Pamong SMK Cut Nya’ Dien Peneliti

Aniek Budiyanti, S. Pd Istirokah

NIP : NIM: 7101408239

Page 104: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

89

LAMPIRAN 4

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

RENCANA STRATEGI PEMBELAJARAN SISWA

(SILABUS)

SMK : CUT NYA’ DIEN SEMARANG

Mata Pelajaran : Mendeskripsikan prinsi-prinsip penyelenggaraan adm perkantoran

Kelas/ Semester/Tahun : X / I / 2009-2010

Jumlah Jam Tatap Muka : 6 x 45’

Materi Pokok : Personil kantor

Standart Kompetensi : 1.Memahami prinsip – prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran

Kompetensi Dasar : 1.5 Mengidentifikasi persyaratan personil adminisrasi perkantoran

NO

INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI SISWA (Knowledge, skills,

attitude)

MATERI ESENSIAL, LIFE SKILLS PENGALAMAN BELAJAR METODE, MODEL INTERAKTIF,

APEL/SUMJAR MEDIA

ALOKASI

WAKTU

JENIS

PENILAIAN dan INSTRUMEN

1.

Siswa mampu : 1. Mengidentifikasi

langkah-langkah penerimaan personil kantor.

2. Mengidentifikasi persyaratan personil kantor.

3. Mengidentifikasi macam-macam personil kantor.

Materi Essensial : 1. Pengertian personil kantor. 2. Langkah-langkah

penerimaan personil kantor. 3. Persyaratan pengetahuan,

ketrampilan, kepribadian personil kantor.

4. Macam-macam personil kantor.

5. Tugas personil kantor. Life Skills : 1. Cermat 2. Ketekunan 3. Etos kerja 4. Kerajinan

1. Tnya jawab tentang pengertian personil kantor. 2. Diskusi kelompok mengenai

langkah-langkah penerimaan personil kantor.

3. Diskusi kelompok tentang syarat pengetahuan personil kantor.

4. Diskusi kelompok mengenai syarat ketrampilan personil kantor.

5. Diskusi kelompok mengenai syarat kepribadian personil kantor.

6. Diskusi klasikal tentang macam-macam personil kantor .

7. Diskusi kolompok mengenai tugas personil kantor.

Metoda :

Tanya jawab

Diskusi M P I :

Group investigation

Student Teams Achievement Division Alat pelajaran :

Buku paket dan alat tulis Sumber Belajar indoor:

Drs.Nanang Yusuf Nurdin. Manajemen Perkantoran 2

Hendi Haryadi Manajemen Perkantoran

Sumber Belajar Outdoor :

6 x 45’

Uji Kompetensi Penerapan Konsep dan Perilaku ( Tes Tertulis) : 1. Ulangan harian 2. Kuis Uji Kompetensi Penerapan Konsep dan Perilaku ( Non Tes ) : 1. Observasi

Sistematik

Memeriksa/ Mengetahui Semarang, Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran ……………………… ……………….

Page 105: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

90

LAMPIRAN 5

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

No. Variabel Indikator

Keberhasilan

Instrumen Deskripsi

1. Hasil

Belajar

a. Hasil tes

tertulis dengan

KKM 75

Sebanyak

75%.

b. Hasil

penilaian

proses dengan

KKM 75%.

a. Tes lisan, tes

pilihan ganda,

dan tes uraian.

Tes lisan digunakan pada

saat materi selesai

dijelaskan oleh guru. Tes

pilihan ganda digunakan

pada saat evaluasi. Tes

uraian digunakan pada saat

tugas kelompok.

b. Lembar

observasi

aktivitas siswa

siklus I

Lembar observasi aktivitas

siswa siklus I dengan

menerapkan model

pembelajaran TSTS dengan

Media Microsoft Power

Point.

c. Lembar

observsi

aktivitas siswa

siklus II

Lembar observasi aktivitas

siswa penyempurnaan dari

siklus I dengan menerapkan

model TSTS dan Power

Point digunakan untuk

mengetahui kondisi

pembelajaran siswa sesudah

diadakan perbaikan dari

siklus I

d. Lembar

pengamatan

aktivitas guru

siklus I

Lembar aktivitas guru siklus

I digunakan untuk

mengetahui kesiapan

mengajar dan ketrampilan

guru dalam mengelola kelas

dengan penerapan model

pembelajaran TSTS.

Page 106: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

91

e. lembar

pengamatan

aktivitas guru

siklus II

Lembar pengamatan

aktivitas guru Siklus II

digunakan untuk

kekurangan dan kelebihan

ketrampilan guru mengajar

sesudah diadakan perbaikan

dari siklus I.

Page 107: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

92

LAMPIRAN 6

KISI-KISI KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

No. Aspek yang diamati Kriteria Penilaian

1. Kesiapan dalam mengikuti pelajaran 1. Siswa tidak membawa buku pelajaran

2. Siswa membawa buku pelajaran tetapi

tidak dikeluarkan

3. Siswa menyiapkan buku pelajaran

dengan gaduh

4. Siswa menyiapkan buku pelajaran

dengan tertib dan tenang

2. Perhatian dalam pelajaran 1. Siswa sibuk berbicara sendiri dengan

teman

2. Siswa menyimak penjelasan guru

dengan pasif

3. Siswa menyimak penjelasan guru

dengan aktif

4. Siswa menyiak penjelasan guru dengan

aktif dan antusias

3. Mengkondisikan dalam bentuk

kelompok

1. Siswa asyik bercanda dengan temannya

2. Siswa membentuk kelompok dengan

gaduh

3. Siswa membentuk kelompok dengan

tenang.

4. Siswa membentuk kelompok dengan

tenang dan cepat

4. Mengharhai pendapat orang lain 1. Siswa bersikap acuh tak acuh dengan

pendapat teman

2. Siswa mendengarkan pendapat teman

3. Siswa memberikan masukan atas

pendapat teman

4. Siswa menghargai, mendengarkan dan

memberikan masukan atas pendapat

teman

5. Kemampuan dalam bertanya 1. Siswa tidak berani bertanya kepada guru

2. Siswa berani bertanya kepada guru

dengan suara rendah

3. Siswa bertanya kepada guru dengan

suara keras

4. Siswa bertanya kepada guru dengan

suara keras dan sopan santun

6. Kerjasama dalam kelompok 1. Siswa tidak mampu bekerjasama dengan

anggota kelompok

2. Siswa pasif dalam diskusi kelompok

3. Sebagian siswa aktif dalam diskusi

Page 108: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

93

kelompok

4. Seluruh siswa aktif dan kritis dalam

diskusi kelompok

7. Ketepatan waktu mengerjakan soal 1. Siswa tidak mengerjakan kuis

2. Siswa mengerjakan sebagian soal atau

kuis

3. Siswa mengerjakan seluruh soal atau

kuis

4. Siswa mengerjakan seluruh soal atau

kuis dengan tepat waktu.

Page 109: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

94

LAMPIRAN 7

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY

Nama :

Hari/tgl :

Sekolah :

Kelas :

Petunjuk : Berikan penilaian dengan memberikan tanda centang (v) pada kolom yang sesuai

dengan keadaan yang senyatanya.

Keterangan :

1. Kurang : Skor 1

2. Cukup : Skor 2

3. Baik : Skor 3

4. Sangat baik : Skor 4

Adapun hasil observasi untuk penelitian aktivitas belajar siswa dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Nilai = X 100%

No. Aspek yang diamati Skor KE

T. 1 2 3 4

1. Kesiapan mengikuti Pelajaran

2. Perhatian dalam pelajaran

3. Mengkondisikan dalam bentuk kelompok.

4. Menghargai pendapat orang lain.

5. Kemampuan dalam bertanya

6. Kerjasama dalam kelompok

7.

Ketepatan waktu dalam mengerjakan tugas

Page 110: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

95

Jumlah Skor ideal (Skor tertinggi) = X 100%

Jumlah Skor terendah = X 100%

Jarak Interval (i) =

=

= 18,75%

Kriteria Penilaian

No Persentase Kriteria

1 24,96% - 43,72% Kurang

2 43,73% - 62,48% Cukup

3 62,49% - 81,24% Baik

4 81,25% - 100 % Sangat baik

Page 111: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

96

Lampiran 8 ANALISIS AKTIVITAS SISWA PER ASPEK SIKLUS I

Model Pembelajaran Two Stay Two Stray

SMK Cut Nya' Dien Semarang

Nomor Nama Aspek yang diamati

Total

skor % Kriteria Keaktifan

Urut Induk 1 2 3 4 5 6 7

1 2210 Ade sartika sultan 3 2 1 3 1 3 1 14 50% CUKUP

2 2219 Anggrit surya pratiwi 3 1 2 2 1 2 3 14 50% CUKUP

3 2220 Anis choirunnisak 3 2 2 3 2 2 2 16 57% CUKUP

4 2221 Anis nurul aini 3 2 2 3 2 2 2 16 57% CUKUP

5 2222 Apriliana manthofani 3 1 1 2 1 1 2 11 39% KURANG

6 2223 Ari nurfatmawati sa'dun 3 3 1 3 1 3 2 16 57% CUKUP

7 2225 Ayu mega cahyati 3 2 2 3 3 2 3 18 64% BAIK

8 2228 Darwati 3 3 2 3 2 2 2 17 61% CUKUP

9 2234 Devi trisna sari 3 4 1 3 2 1 3 17 61% CUKUP

10 2236 Dewi wahyuningsih 3 2 1 3 2 2 1 14 50% CUKUP

11 2238 Dian setia wati 3 2 3 3 2 2 2 17 61% CUKUP

12 2241 Dinda putrid 1 1 2 4 1 2 2 13 46% CUKUP

13 2246 Endang kurniawati 3 2 2 3 1 2 3 16 57% CUKUP

14 2249 Erlin dwi wulandari 3 2 1 4 2 2 2 16 57% CUKUP

15 2253 Eva wulansari 3 2 3 4 2 2 3 19 68% BAIK

16 2254 Eva mariana 3 1 1 3 1 3 3 15 54% CUKUP

17 2256 Evi yuliyanti 4 3 2 4 2 2 2 19 68% BAIK

18 2258 Fany narendra M. 3 3 2 3 1 2 3 17 61% CUKUP

19 2261 Fitriana 2 3 2 4 2 2 3 18 64% BAIK

20 2270 Ivon caisar purwadi 3 3 2 3 2 1 2 16 57% CUKUP

21 2273 Khoirotun nisa 3 3 2 3 1 2 2 16 57% CUKUP

22 2288 Muslimah dwi cahyati 3 3 2 3 2 2 3 18 64% BAIK

23 2291 Nisfi arifa 3 2 1 4 2 2 2 16 57% CUKUP

24 2293 Nur aini fajri 3 2 2 3 1 2 3 16 57% CUKUP

25 2294 Nur khasanah 3 3 1 4 2 2 3 18 64% BAIK

Page 112: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

97

26 2295 Nur laili misliana 3 3 2 3 2 2 2 17 61% CUKUP

27 2297 Okta tama 3 2 2 3 1 1 2 14 50% CUKUP

28 2300 Puji astutik 3 2 1 4 3 2 1 16 57% CUKUP

29 2301 Qorri aina 3 2 2 3 2 2 3 17 61% CUKUP

30 2302 Rina yuliani 3 3 1 4 1 2 3 17 61% CUKUP

31 2303 Rindhani riski saputri 3 3 2 4 1 2 1 16 57% CUKUP

32 2305 Riyadhul Badiah 3 2 2 4 2 2 2 17 61% CUKUP

33 2306 Riztika arum 3 3 2 4 2 2 1 17 61% CUKUP

34 2312 Siska damayanti 3 2 1 4 1 2 3 16 57% CUKUP

35 2314 Siti ani mustofiah 1 3 1 2 1 2 1 11 39% KURANG

36 2320 Siti mutoharoh 1 3 2 3 3 1 2 15 54% CUKUP

37 2324 Siti Romadani 3 2 2 2 1 3 3 16 57% CUKUP

38 2327 Sofroul lailiyah 3 2 1 3 2 2 2 15 54% CUKUP

39 2330 Sri marianti 3 2 1 2 1 2 2 13 46% CUKUP

40 2331 Suci Dhauati 3 3 3 4 3 3 4 23 82% SANGAT BAIK

41 2333 Sulis widiarti 3 3 1 4 1 2 2 16 57% CUKUP

42 2335 Tri lestari 2 2 1 3 3 3 2 16 57% CUKUP

43 2345 Vivi noviyanti 2 1 1 3 1 2 1 11 39% KURANG

44 2347 Yulia lestari 3 2 2 3 2 2 3 17 61% CUKUP

45 2349 Yunia islamiyati 3 2 1 4 1 2 3 16 57% CUKUP

46 2350 Yunita dwi widiastuti 3 2 2 4 1 2 3 17 61% CUKUP

JUMLAH 130 106 76 150 76 93 105 736

PERSENTASE 71% 58% 41% 82% 41% 51% 57%

KRITERIA BAIK CUKUP KURANG

SANGAT

BAIK KURANG CUKUP CUKUP

3 7%

57%

36 78%

6 13%

Page 113: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

98

LAMPIRAN 9

ANALISIS AKTIVITAS SISWA PER ASPEK SIKLUS II MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY SMK

CUT NYA’ DIEN SEMARANG

Nomor Nama Aspek yang diamati

Total

skor % Kriteria Keaktifan

Urut Induk 1 2 3 4 5 6 7

1 2210 Ade sartika sultan 3 4 4 3 3 3 4 24 86% SANGAT BAIK

2 2219 Anggrit surya pratiwi 4 3 3 4 3 2 3 22 79% BAIK

3 2220 Anis choirunnisak 3 3 3 4 3 3 2 21 75% BAIK

4 2221 Anis nurul aini 3 4 2 3 2 2 3 19 68% BAIK

5 2222 Apriliana manthofani 3 4 3 2 3 4 2 21 75% BAIK

6 2223 Ari nurfatmawati sa'dun 4 3 3 3 3 3 3 22 79% BAIK

7 2225 Ayu mega cahyati 3 2 2 3 4 3 3 20 71% BAIK

8 2228 Darwati 3 3 4 4 2 4 2 22 79% BAIK

9 2234 Devi trisna sari 3 4 3 3 2 3 3 21 75% BAIK

10 2236 Dewi wahyuningsih 3 2 3 4 2 3 4 21 75% BAIK

11 2238 Dian setia wati 3 4 3 3 4 3 2 22 79% BAIK

12 2241 Dinda putri 4 3 4 4 3 3 3 24 86% SANGAT BAIK

13 2246 Endang kurniawati 3 4 4 3 3 2 4 23 82% SANGAT BAIK

14 2249 Erlin dwi wulandari 3 3 3 4 3 2 2 20 71% BAIK

15 2253 Eva wulansari 3 2 3 4 3 2 3 20 71% BAIK

16 2254 Eva mariana 3 2 3 3 3 3 3 20 71% BAIK

17 2256 Evi yuliyanti 4 3 3 4 4 2 3 23 82% SANGAT BAIK

18 2258 Fany narendra M. 3 3 3 3 3 2 3 20 71% BAIK

19 2261 Fitriana 4 4 3 4 3 2 3 23 82% SANGAT BAIK

20 2270 Ivon caisar purwadi 3 3 3 3 2 3 3 20 71% BAIK

21 2273 Khoirotun nisa 3 3 3 3 3 2 4 21 75% BAIK

22 2288 Muslimah dwi cahyati 3 3 3 3 4 2 3 21 75% BAIK

23 2291 Nisfi arifa 3 3 2 4 3 2 4 21 75% BAIK

24 2293 Nur aini fajri 3 3 4 3 3 3 3 22 79% BAIK

Page 114: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

99

25 2294 Nur khasanah 3 3 4 4 2 2 3 21 75% BAIK

26 2295 Nur laili misliana 3 4 3 3 3 2 2 20 71% BAIK

27 2297 Okta tama 4 3 3 3 2 2 2 19 68% BAIK

28 2300 Puji astutik 3 2 3 4 3 2 3 20 71% BAIK

29 2301 Qorri aina 3 3 3 3 3 3 3 21 75% BAIK

30 2302 Rina yuliani 3 4 4 4 4 2 3 24 86% SANGAT BAIK

31 2303 Rindhani riski saputri 3 3 3 4 2 3 3 21 75% BAIK

32 2305 Riyadhul Badiah 3 3 4 4 3 2 4 23 82% SANGAT BAIK

33 2306 Riztika arum 3 3 2 4 2 3 4 21 75% BAIK

34 2312 Siska damayanti 3 4 4 4 3 4 3 25 89% SANGAT BAIK

35 2314 Siti ani mustofiah 3 3 3 4 2 2 3 20 71% BAIK

36 2320 Siti mutoharoh 3 3 3 3 3 4 2 21 75% BAIK

37 2324 Siti Romadani 3 3 3 3 2 3 3 20 71% BAIK

38 2327 Sofroul lailiyah 3 3 3 3 3 2 2 19 68% BAIK

39 2330 Sri marianti 3 4 3 3 2 2 3 20 71% BAIK

40 2331 Suci Dhauati 3 3 2 4 2 3 4 21 75% BAIK

41 2333 Sulis widiarti 3 3 3 4 2 2 4 21 75% BAIK

42 2335 Tri lestari 2 3 2 3 2 3 2 17 61% CUKUP

43 2345 Vivi noviyanti 3 3 3 3 4 3 3 22 79% BAIK

44 2347 Yulia lestari 3 4 3 3 2 2 4 21 75% BAIK

45 2349 Yunia islamiyati 3 3 2 4 3 4 2 21 75% BAIK

46 2350 Yunita dwi widiastuti 4 4 3 4 2 3 3 23 82% SANGAT BAIK

144 146 140 159 127 121 137 974

78% 79% 76% 86% 69% 66% ###

BAIK BAIK BAIK SANGAT BAIK BAIK BAIK BAIK

Page 115: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

100

Lampiran 10

KISI-KISI AKTIVITAS GURU

No. Aspek yang

diamati/indikator

Kriteria Penilaian

1. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan materi

pembelajaran

1. Tidak menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Menjelaskan nilai dan manfaat pembelajaran

3. Memberikan pertanyaan pancingan kepada siswa.

4. Menggunakan pengalaman pribadi siswa sebagai contoh

dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Mengajukan pertanyaan yang

dapat memotivasi siswa

1. Memotivasi siswa

2. Membimbing siswa bertanya.

3. Membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan yang sulit

4. Membantu siswa dalam mempelajari persyaratan personil

AP.

3. Membagi siswa dalam

kelompok

1. Guru membagi siswa dengan marah-marah, karena tidak

bisa mengontrol murid yang menganggu kelas saat

pembagian kelompok.

2. Guru membagi siswa 4-5 siswa dalam kelompok dengan

suara pelan, diarahkan kepada sebagian siswa.

3. Guru membagi siswa 4-5 dalam kelompok dengan suara

keras, diarahkan kepada seluruh siswa.

4. Guru membagi kelompok dengan tidak ada perbedaan

diantara siswa.

4. Membimbing siswa dalam

menyelesaikan tugas

1. Membimbing siswa dalam membentuk kelompok.

2. Membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan yang

sulit.

3. Membimbing siswa dalam bekerjasama dengan teman lain

dalam diskusi.

4. Melakukan pengamatan, berkeliling kelas, dan

menghampiri siswa jika siswa menemukan kesulitan.

5. Melakukan pengamatan saat

diskusi berlangsung

1. Guru meninggalkan kelas dan membiarkan diskusi berjalan

sendiri.

2. Guru mengawasi proses diskusi dari bangku guru.

3. Guru berkeliling kelas dan menghampiri siswa jika

menemukan kesulitan

4. Guru membuat catatan evaluasi.

6. Memanggil dua nomor untuk

bergabung dengan kelompok

lainnya

1. Melakukan pengamatan saat diskusi berlangsung

2. Membimbing dua siswa dari tiap-tiap kelompok untuk

bergabung dengan kelompok lainnya

3. Membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi.

4. Memberikan penilaian/penghargaan atas hasil diskusi.

7. Mengarahkan jawaban yang

benar

1. Membimbing siswa bertanya.

2. Membimbing siswa dalam menjawab pertanyaan yang

sulit.

3. Membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi.

4. Membimbing siswa dalam memberikan alasan terhadap

hasil kerja diskusi secara logis dalam diskusi.

Page 116: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

101

8.

Memanggil nomor tertentu

untuk mempresentasikan/atau

menjawab pertanyaan.

1. Membimbing siswa menjawab pertanyaan/presentasi.

2. Membimbing kelompok tertentu untuk presentasi hasil

diskusi.

3. Membimbing sebagian kelompok untuk memaparkan hasil

diskusi.

4. Membimbing seluruh kelompok memaparkan hasil diskusi.

9.

Memberikan evaluasi hasil

belajar.

1. Memberikan pertanyaan.

2. Memberikan tugas individu.

3. Memberikan tugas kelompok.

4. Memberikan evaluasi dengan bertanya dan pemberian

tugas individu/kelompok.

10 Guru memberikan kesimpulan 1. Tidak memberikan kesimpulan di akhir pertemuan.

2. Memberikan pertanyaan pancingan.

3. Membimbing siswa dalam mempublikasikan hasil diskusi.

4. Membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil diskusi.

Page 117: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

102

LAMPIRAN 11

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY

Nama peneliti :

Hari/tgl :

Sekolah observasi :

Petunjuk : Berikan penilaian dengan memberikan tanda centang (v) pada kolom

yang sesuai dengan keadaan yang senyatanya.

KEGIATAN Aspek yang diamati Skor Keterangan

1 2 3 4

Pendahuluan Mengorientasi siswa

dalam pembelajaran

-Menyampaikan tujuan dan

materi pembelajaran

Guru mengajukan

pertanyan yang dapat

memotivasi siswa

Tahap 1 Mengorganisasikan siswa

untuk belajar kelompok

-Membagi siswa dalam

kelompok

Tahap 2 Membimbing siswa

dalam kelompok

-Membimbing siswa

dalam menyelesaikan

tugas

Tahap 3 Mengamati siswa dalam

kelompok (apakah siswa

berfikir bersama dalam

kelompok)

-Melakukan pengamatan

Tahap 4 Mengorganisasi siswa

untuk saling bertukar

informasi antar

kelompok

-Memanggil dua nomor

untuk bergabung dengan

kelompok lainnya.

Membimbing kelompok

dalam memutuskan

jawaban(setelah saling

bertukar informasi

kelompok)

Page 118: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

103

-Mengarahkan jawaban

yang benar

Tahap 5 Mengembangkan dan

menyajikan hasil

kelompok

-Memanggil nomor tertentu

untuk mempresentasikan

atau menjawab

pertanyaan.

Menganalisis dan

mengevaluasi hasil

kelompok

Guru memberikan evalusi

hasil belajar siswa

Penutup Menganalisis dan

mengevaluasi hasil

kelompok

-Guru memberikan

kesimpulan di akhir

pelajaran

Keterangan :

1. Skor 1: Kurang

2. Skor 2: Cukup

3. Skor 3: Baik

4. Skor 4: Sangat Baik

Nilai = X 100%

Skor maksimal = Jumlah aspek yang diamati X 4

Page 119: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

104

LAMPIRAN 12

KISI-KISI SOAL UJI COBA

Mapel : Mengidentifikasi Persyaratan personil kantor

Kelas : X AP

Semester : X/ Gasal

Standar kompetensi : Memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran

Kompetensi dasar Indikator Nomor Soal Jumlah Soal

Mengidentifikasi

persyaratan personil

kantor

Mendeskripsikan pengertian

personil kantor

1, 2 2

Menjelaskan macam-macam

personil kantor

3, 4, 5 3

Menjelaskan tugas dan

tanggung jawab personil

kantor

6, 7 2

Mengidentifikasi perangkat

kerja personil kantor

8, 9,10 3

Mengidentifikasi tahapan-

tahapan pengadaan personil

kantor

11,12,13,

14,15,16,17,18

,19, 20,21, 22

12

Mengidentifikasi

persyaratan personil kantor

23,24, 25,26 4

Menjelaskan pengertian

pelatihan dan

pengembangan personil

kantor

27,28,29,30,31

,32

6

Menjelaskan pengertian dan

macam-macam mutasi

kantor

33,34,35,36,37

,38

6

Menjelaskan pemberhentian

personil kantor

39,40 2

Total Soal 40 Soal

Page 120: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

105

LAMPIRAN 13

SOAL UJI COBA PILIHAN GANDA

Petunjuk:

Lengkapilah terlebih dahulu indentitas diri anda pada lembar jawaban!

Berilah tanda (X) pada salah satu huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang benar!

1. Aparat organisasi dan alat atau sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi merupakan

pengertian dari…

a. Personil kantor

b. Pegawai/pekerja

c. Pembantu Ahli

d. Manajer

e. Pegawai negeri

2. Dibawah ini merupakan macam-macam personil kantor, kecuali…

a. Administrator

b. Manajer

c. Staf/pembantu ahli

d. Office method training

e. Worker/pegawai

3. Para karyawan yang berlangsung digerakkan oleh manajer dalam melaksanakan

pekerjaan-pekerjaan kantor sehari-hari disebut..

a. Manajer

b. Administrator

c. Pegawai atau pekerja

d. Staf/ pembantu ahli

e. Worker/pegawai

4. Pegawai tidak tetap dan belum memiliki status, gaji dan tunjangan tetap, baik bekerja di

instansi pemerintah maupun swasta disebut pegawai…

a. Honorer

b. Swasta

c. Kantor

d. Tetap

e. Staf.

5. Pekerjaan pada kantor dibagi menjadi bebrerapa unit tersendiri dengan personil masing-

masing yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Dibawah ini yang

merupakan tugas dan tanggung jawab personil kantor secara umum yaitu, kecuali…

a. Penerima tamu

b. Sekretaris

c. Kepala direktur

d. Administratif training

e. Bagian keuangan

Page 121: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

106

6. Orang yang betanggung jawab atas pelayanan terhadap tamu yang mempunyai

kepentingan terhadap kantor, juga melayani telepon masuk dan keluar adalah…

a. Penerima tamu

b. Sekretaris

c. Administrator

d. Kepala direktur

e. Bagian keuangan

7. Mesin elektronik yang mampu menyimpan dan mengolah adalah…

a. Scanner

b. Filling cabinet

c. komputer

d. Flash disk

e. Mesin tik

8. Berikut ini tahapan-tahapan pengadaan personil kantor yang benar untuk memperoleh

karyawan yang handal dan cakap adalah..

a. Rekruitmen dan pelatihan

b. Tes tertulis, wawancara, tes kesehatan

c. Wawancara, tes tertulis, surat panggilan

d. Analisa jabatan, rekruitmen, seleksi

e. Membuka lamaran dan melakukan testing.

9. Suatu kegiatan untuk memberikan analisis atau menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa

saja yang harus dikerjakan, bagaimana menjawab, dan mengapa pekerjaan tersebut harus

dilaksanakan, disebut…

a. Analisis pekerjaan

b. Analisis tugas

c. Analisis jabatan

d. Analisis karyawan

e. Analisis pelatihan

10. Suatu proses mencari dan memengaruhi tenaga kerja agar mau melamar untuk lowongan

yang ada dalam perusahaan, disebut…

a. Rekruitmen

b. Seleksi

c. Lowongan kerja

d. Bursa kerja

e. Tenaga kerja

11. Suatu kegiatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan personil kantor

untuk melaksanakan pekerjaan tertentu adalah…

a. Pengembangan

b. Mutasi

c. Promosi

d. Pelatihan

e. Demosi

12. Dibawah ini merupakan macam-macam mutasi yang di tinjau dari tempat kerja karyawan,

kecuali…

Page 122: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

107

a. Antarseksi

b.Antar instansi

c. Antar bagian

d.Antar biro

e. Shift transfer

13. Salah satu manfaat promosi karyawan adalah..

a. Untuk memotivaai karyawan agar lebih maju dalam berkarir

b. Untuk meningkatakan penghayatan ideologi karyawan

c. Untuk meningkatkan sumber penghasilan karyawan

d. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja karyawan

e. Untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan karyawan terhadap pekerjaan.

14. Tujuan pelatihan dan pengembangan personil kantor adalah..

a. Untuk meningkatkan penghayatan ideologi karyawan

b. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja karyawan

c. Untuk meningkatkan sumber penghasilan karyawan

d. Untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja

e. Untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan karyawan terhadap pekerjaan.

15. Orang yang menentukkan garis besar kebijakan dan tujuan yang harus dijalankan kantor

sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, disebut…

a. Administrator

b. Manajer

c. Staf ahli

d. Karyawan

e. Personil

16. Faktor yang harus diperhatikan dalam pelatihan dan pengembangan, antara lain…

a. Penghayatan jiwa ideologi

b.Metode pelatihan dan pengembangan

c. Kesehatan dan keselamatan kerja

d.Kemandirian

e. Perkembangan karyawan.

17. Kenaikan jabatan seorang karyawan yang disertai dengan kekuasaan yang lebih tinggi

dan tanggung jawab yang lebih besar, disebut…

a. Mutasi

b. Rekruitmen

c. Promosi

d. Demosi

e. Rotasi

18. Pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain atau ke kedudukan yang lebih

rendah, hal ini terjadi biasanya karena pengaruh negative dari moral karyawan yang

bersangkutan, disebut…

a. Promosi

b. Rekruitmen

c. Mutasi

Page 123: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

108

d. Demosi

e. Rotasi

19. Mutasi pada jabatan yang sama karena produksi di tempat yang lama menurun, disebut…

a. Product transfer

b. Replacement transfer

c. Remedial transfer

d. Versality transfer

e. Shift transfer

20. Seleksi administratif adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran

informasi yang diberikan pelamar salah satunya, yaitu…

a. Fotokopi ijazah

b. Pengetahuan

c. Wawancara

d. Umur dan foto

e. Tes kesehatan.

21. Secara umum persyaratan personil kantor adalah…

a. Bersikap optimis

b. Mempunyai persyaratan ketrampilan

c. Berpartisipasi aktif

d. Mempunyai semangat yang tinggi

e. Mempunyai motivasi yang tinggi

22. Keunggulan perekrutan dari sumber eksternal adalah…

a. Waktu relatif singkat

b. Biaya lebih murah

c. Kewibawaan karyawan yang diterima relatif baik

d. Kurang ada kesempatan untuk promosi

e. Loyalitasterhadap perusahaan belum bisa diketahui

23. Salah satu manfaat pelatihan personil kantor adalah…

a. Untuk promosi kenaikan pangkat

b. Untuk meningkatkan gairah kerja

c. Untuk memperoleh sertifikasi

d. Unutk menambah jumlah relasi kerja

e. Agar karyawan dapat berkembang lebih cepat dan lebih baik.

24. Peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan

manusia (human relation) bagi karyawan tingkat menengah dan atas (tingkat manajerial),

merupakan pengertian pengembangan menurut…

a. Wexley dan Yukl

b. David Smith

c. George R. Terry

d. Peterson

e. The Liang Gie

25. Pelatihan yang bertujuan memberikan penyegaran atas informasi tentang pekerjaan yang

sudah dimiliki oleh karyawan sebelumnya adalah…

a. Supervisory training

Page 124: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

109

b. Refreshment training

c. Administrative training

d. Office method training

e. Outbond training

26. Ketentuan pemberian uang ganti rugi adalah”Kepada tenaga kerja yang mendapat

kecelakaan dan atau menderita penyakit akibat pekerjaan, berhak atas ganti rugi

perawatan dan rehabilitasi”. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.

PER-04/MEN/1986, pasal 10 ayat 4 4 UU No. 24 tahun…

a. 1969

b. 1979

c. 1989

d. 1954

e. 1949

27. Menurut The Liang Gie seorang personil kantor harus mampu menguasai dengan baik

tugas-tugas pelayanan yang mencakup pola kegiatan, yaiu kecuali…

a. Menghimpun

b. Mengkalkulasikan

c. Mengolah

d. Menyimpan

e. Menggandakan

28. Pekerjaan menyampaikan sesuatu bahan-bahan yang dibutuhkan dengan menggunakan

perantara (kurir, pos, atau agen) dari satu pihak ke pihak lain disebut…

a. Menyimpan

b. Menghimpun

c. Mengolah

d. Menggandakan

e. Mengirim

29. Berikut ini yang merupakan metode rekruitmen adalah..

a. Metode terbuka

b. Metode seleksi

c. Metode ganda

d. Metode tunggal

e. Metode perseorangan

30. Manfaat analisa jabatan adalah untuk memberikan informasi hal-hal yang berhubungan

dengan uraian jabatan, spesifikasi jabatan, evaluasi jabatan. Berikut ini merupakan

kegunaan dari analisa jabatan kecuali…

a. Pelatihan

b. seleksi

c. Promosi dan pemindahan karyawan

d.Memperkaya pekerjaan

e. Penilaian prestasi kerja karyawan.

31. Tenaga kerja/karyawan yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari dalam

perusahaan, yakni dengan cara mutasi atau pemindahan karyawan yang memenuhi

Page 125: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

110

spesifikasi ke suatu bagian tertentu yang kosong atau untuk mengisi tugas baru,

merupakan perekrutan karyawan dari sumber…

a. Eksternal

b. Internal

c. Surat kabar

d. Iklan

e. Outsourcing

32. Berikut ini yang bukan termasuk karyawan yang akan mengisi suatu lowongan kerja

yang diambil dari luar perusahaan, yaitu…

a. Pelamar datang sendiri

b. Kantor Dinas Tenaga Kerja

c. Pemuatan iklan

d. Referensi seseorang

e. Mutasi atau pemindahan karyawan.

33. Kelemahan perekrutan melalui sumber eksternal adalah…

a. Biaya rekruitmen akan lebih besar karena akan ada biaya iklan dan biaya tahapan

seleksi

b. Kurangmembuka kesempatan untuk angkatan kerja baru yang berada di luar

perusahaan

c. Kurang ada wibawa bagi karyawan yang dimutasi

d. Waktu perekrutan relative singkat.

e. Loyalitas karyawan menjadi besar.

34. Seleksi karyawan baru yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada standar-standar

kriteria atau spesifikasi kebutuhan akan pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan

kepada perkiraan atau berdasarkan pengalaman saja, merupakan seleksi..

a. Nonilmiah

b. Kualifikasi

c. Ilmiah

d. Mutasi

e. Alam

35. Syarat kepribadian yang diperlukan oleh seorang personil kantor, kecuali,..

a. Loyalitas

b. Dapat menyimpan rahasia

c. Rendah diri

d. Kesabaran

e. Kerapian

36. Manfaat mutasi karyawan adalah…

a. Pengurangan karyawan Efisiensi biaya kantor

b.Untuk memenuhi keinginan karyawan yang sesuia dengan minat, keahlian, dan bidang

tugas masing-masing.

c. Untuk memenuhi keinginan pimpinan perusahaan

d.Untuk meningkatkan motivasi.

37. Berikut ini merupakan tujuan dari adanya seleksi kecuali…

a. Qualified dan professional

Page 126: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

111

b. Jujur dan disiplin

c. Inovatif dan bertanggung jawab

d. Kreatif dan dinamis

e. Kesabaran.

38. Dibawah ini merupakan macam-macam fasilitas kerja personil kantor, kecuali…

a. Meja dan kusi kerja

b. Lemari arsip/filing cabinet

c. Komputer

d. Database

e. Pesawat telepon

39. Berikut ini merupakan penyebab terjadinya pemutusan hubungan kerja, kecuali…

a. Pemberhentian atas kehendak perusahaan.

b.Pemberhentian karena permintaan sendiri.

c. Pemberhentian tidak hormat.

d.Pemberhentian karena mencapai usia pensiun.

e. Pemberhentian karena sakit.

40. Word Processor merupakan sebuah aplikasi pengolahan data untuk memberikan

kemudahan dalam penggunaan computer yang berfungsi untuk…

a. Mempermudah dalam hal mengetik surat berulang kali dan membuat surat berlapis

untuk dikirim kepada beberapa alamat.

b. Mempermudah mengerjakan laporan keuangan

c. Mencatat dan mengarsipkan data serta mencari data tanpa harus membolak-balikkan

buku agenda atau kartu kendali.

d. Menyimpan data berupa grafik, gambar, data surat dan tabel dalam beberapa CD.

e. Mempermudah melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan nomor kartu

kredit.

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 127: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

112

LAMPIRAN 14

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA EVALUASI

1.A 11.D 21.B 31.B

2.D 12.E 22.C 32.E

3.C 13.A 23.E 33.A

4.A 14.B 24.A 34.A

5.D 15.A 25.B 35.C

6.A 16.B 26.A 36.C

7.C 17.C 27.B 37.E

8.D 18.D 28.E 38.D

9.C 19.A 29.A 39.C

10.A 20.A 30.B 40.A

Page 128: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

113

LAMPIRAN 15

LEMBAR KERJA SISWA Siklus I

1. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan personil kantor!

b. Sebut dan jelaskan macam-macam personil kantor!

2. Sebutkan keunggulan dan kelemahan penentuan sumber rekrutmen dari sumber internal

dan sumber eksternal?

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :

a. Analisis Jabatan

b. Rekrutmen

c. Seleksi

4. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Supervisory training?

b. Sebutkan 5 manfaat pelatihan personil kantor!

5. a. Sebutkan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh personil kantor?

b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pelatihan, demosi dan promosi?

***Good Luck***

Page 129: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

114

LAMPIRAN 16

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA

SIKLUS I

1. Personil kantor adalah orang-orang atau karyawan/pegawai yang menjalankan atau

melayani pekerjaan-pekerjaan dalam suatu organisasi atau kantor pemerintahan atau

swasta untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji

dan tunjangan.

Macam-macam personil kantor :

a. Administrator atau Petugas Pelaksana Administrasi

Adalah orang yang menentukan garis-garis besar kebijakan dan tujuan yang harus

djalankan oleh kantor sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Manager

Adalah orang yang memimpin pelaksanaan kerja, menggerakkan orang lain/para staf,

mengelola dan mendayagunakan uang, peralatan, sarana dan prasarana kantor untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Staf atau Pembantu Ahli

Adalah para tenaga ahli yang karena kecakapan dan kemampuan dalam bidangnya,

bertugas membantu administrator dan manajer dalam melaksanakan pekerjaan-

pekerjaan kantor.

d. Worker atau Pegawai/pekerja

Adalah para karyawan yang langsung digerakkan oleh manajer dalam melaksanakan

pekerjaan-pekerjaan kantor sehari-hari.

2. Keunggulan dan kelemahan penentuan rekrutmen dari sumber internal :

Keunggulan Kelemahan

Meningkatkan kinerja dan

kedisiplinan karyawan

Kurang membuka kesempatan untuk

angkatan kerja baru

Loyalitas karyawan menjadi besar

terhadap perusahaan

Kurang ada wibawa bagi karyawan

yang dimutasikan

Page 130: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

115

Biaya rekrutmen dapat ditekan

Waktu perekrutan relatif singkat

Keunggulan dan kelemahan penentuan sumber rekrutmen dari sumber eksternal :

Keunggulan Kelemahan

Kewibawaan karyawan yang

diterima relatif baik

Kurang ada kesempatan untuk

promosi bagi karyawan lama

Kemungkinan akan membawa

sistem kerja baru

Biaya rekrutmen relatif besar

Waktu perekrutan akan lama

Loyalitas terhadap perusahaan belum

bisa diketahui

3. Yang dimaksud dengan :

a. Analisis Jabatan

Analisis jabatan (job analysis) adalah suatu kegiatan untuk memberikan analisa atau

menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, bagaimana

mengerjakannya dan mengapa harus dilaksanakan.

b. Rekrutmen

Rekrutmen adalah suatu proses usaha untuk mencari dan mempengaruhi tenaga kerja

agar mau melamar untuk lowongan kerja yang ada dalam suatu perusahaan atau

instansi, baik instansi swasta maupun pemerintah.

c. Seleksi

Adalah tahapan kegiatan suatu perusahaan dalam rangka memiliki karyawan/tenaga

kerja yang paling tepat dan dalam jumlah yang tepat pula dari calon-calon tenaga

kerja yang ada.

4. Supervisory training adalah pelatihan yang bertujuan membantu perusahaan untuk

membimbing para karyawan, dimana para peserta pelatihan ditugaskan sebagai instruktur

untuk melatih para karyawan.

Manfaat pelatihan personil kantor :

a. dapat meningkatkan kinerja personil kantor

b. karyawan dapat berkembang dengan lebih cepat dan lebih baik

Page 131: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

116

c. dapat menyesuaikan dengan perkembangan organisasi dan aktivitas kerja

d. karyawan akan mampu bekerja dan melaksanakan tugas dengan baik, efisien dan

efektif

e. karyawan diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi diri.

f. mampu meningkatkan etos kerja karyawan dan meningkatkan produktivitas

karyawan.

5. 1. Persyaratan yang harus dimiliki oleh personil kantor:

a) Persyaratan pengetahuan

b) Persyaratan ketrampilan

c) Persyaratan kepribadian

2. a. Menghimpun: pekerjaan mencari, mengusahakan dan menghimpun segala sesuatu,

keterangan-keterangan yang berhubungan dengan pekerjaan kantor.

b. Mencatat: pekerjaan yang membutuhkan peralatan tulis menulis, sehingga

keterangan atau bahan-bahan yang diperlukan tersebut dapat terwujud.

c. Mengolah: mengolah dan mengelola keterangan-keterangan atau bahan yang

dibutuhkan dengan menggunakan peralatan tertentu, sehingga dapat dipergunakan

dengan baik.

d. Menggandakan: pekerjaan memperbanyak bahan-bahan yang dibutuhkan dengan

menggunakan peralatan tertentu, sehingga mencapai jumlah yang ditentukan

e. Mengirim: pekerjaan menyampaikan sesuatu bahan-bahan yang dibutuhkan dengan

menggunakan perantara (kurir, pos, atau agen) dari satu pihak ke pihak lain.

f. Menyimpan: pekerjaan meletakkan suatu bahan/peralatan tertentu di suatu tempat

tetentu yang relative aman dari kehilangan atau kerusakan

Page 132: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

117

LAMPIRAN 17

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II

1. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan staf atau pembantu ahli!

c. Sebut dan jelaskan tugas dan tanggung jawab personil kantor!

2. Apa yang dimaksud dengan seleksi? Sebutkan minimal 5 tujuan seleksi!

3. a. Gambarlah bagan proses seleksi!

b. Jelaskan pengertian dari cara seleksi nonilmiah dan ilmiah!

4. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan persyaratan pengetahuan dan persyaratan

keterampilan?

b. Personil kantor yang terampil adalah personil yang dapat bekerja sesuai dengan

standar ukuran yang telah ditentukan. Apa maksud dari kalimat tersebut?

5. Sebut dan jelaskan macam-macam mutasi apabila ditinjau dari tujuan dan maksud mutasi!

***Good Luck***

Page 133: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

118

LAMPIRAN 18

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II

1. Staf atau Pembantu Ahli adalah para tenaga ahli yang karena kecakapan dan kemampuan

dalam bidangnya, bertugas membantu administrator dan manajer dalam melaksanakan

pekerjaan-pekerjaan kantor.

Beberapa tugas dan tanggung jawab personil kantor, yaitu sebagai berikut :

a. Kepala kantor atau pimpinan kantor, bertugas memantau dan bertanggung jawab

terhadap kelancaran aktivitas kantor secara keseluruhan, mengatur pembagian

tugas personil kantor, mengatur mekanisme kerja dan perlengkapan kerja kantor

sesuai kebutuhan.

b. Administrator atau bagian administrasi/tata usaha, bertugas mengelola urusan

rumah tangga kantor dan bertanggung jawab mencatat dan menyimpan semua

warkat atau surat keluar dan surat masuk serta urusan kearsipan dan kepegawaian

pada umumnya.

c. Bagian keuangan atau kasir, bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan,

mengatur arus kas keluar dan kas masuk.

d. Sekretaris, bertanggung jawab membuat agenda dan jadwal kegiatan kerja

pimpinan, juga untuk karyawan di bagian lainnya serta membuat surat keluar.

e. Penerima tamu bertanggung jawab atas pelayanan terhadap tamu atau orang-orang

yang mempunyai kepentingan terhadap kantor, juga melayani telepon masuk dan

telepon keluar.

2. Seleksi adalah tahapan kegiatan suatu perusahaan dalam rangka memiliki

karyawan/tenaga kerja yang paling tepat dan dalam jumlah yang tepat pula dari calon-

calon tenaga kerja yang ada.

Tujuan seleksi adalah :

a. Qualified dan profesional

b. Jujur dan disiplin

c. Inovatif dan bertanggung jawab

d. Cakap dengan penempatan yang tepat

e. Kreatif dan dinamis

f. Berdedikasi tinggi

g. Memenuhi syarat Undang-Undang Perburuhan

h. Dapat bekerjasama

Page 134: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

119

i. Dapat bekerja mandiri

j. Mudah berkembang

3. Proses Seleksi adalah sebagai berikut :

Penyaringan Pelamar

Tes

Wawancara Awal

Evaluasi Latar Belakang dan Referensi

Wawancara Mendalam

Test Kesehatan/fisik

Pengambilan keputusan

Cara seleksi Nonilmiah adalah seleksi yang dilakukan tidak berdasarkan kepada

standar-standar kriteria atau spesifikasi kebutuhan akan pekerjaan atau jabatan, tetapi

hanya didasarkan kepada perkiraan atau berdasarkan pengalaman saja.

Cara seleksi Ilmiah adalah seleksi yang didasarkan kepada job spesification akan

kebutuhan pekerjaan dan jabatan yang harus segera diisi berdasarkan kriteria-kriteria

tertentu.

Persyaratan pengetahuan adalah biasanya mencakup pengetahuan yang mendasari

suatu profesi tertentu. Persyaratan pengetahuan pada saat ini biasanya masih diukur

dengan tingkat pendidikan formal.

Persyaratn keterampilan adalah mampu bekerja dengan baik dan benar, berarti

karyawan dituntut untuk dapat melaksanakan sesuatu tugas pekerjaan dengan cermat dan

terampil, sehingga pekerjaannya akan berhasil dan berkualitas tinggi.

Artinya personil tersebut dapat bekerja sesuai dengan mutu, jumlah, dan waktu

yang telah ditetapkan.

4. Macam-macam mutasi ditinjau dari tujuan dan maksud mutasi :

Page 135: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

120

a. Production transfer, yaitu mutasi pada jabatan yang sama, karena produksi di tempat

yang lama menurun.

b. Replacement transfer, yaitu mutasi dari jabatan yang sudah lama dipegang ke jabatan

yang sama di bagian lain, untuk menggantikan karyawan yang belum lama bekerja

atau karyawan yang diberhentikan.

c. Versatility transfer, yaitu mutasi dari jabatan yang satu ke jabatan lain untuk

menambah pengetahuan karyawan yang bersangkutan.

d. Shift transfer, yaitu mutasi dalam jabatan yang sama.

e. Remedial transfer, yaitu mutasi karyawan ke bagian mana saja untuk memupuk dan

memperbaiki kerjasama antar karyawan.

Page 136: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

121

LAMPIRAN 19

KISI-KISI SOAL EVALUASI

Mapel : Mengidentifikasi Persyaratan personil kantor

Kelas : X AP

Semester : X/ Gasal

Standar kompetensi : Memahami prinsip-prinsip penyelenggaraan administrasi perkantoran

Kompetensi

dasar

Indikator Nomor soal Jumlah

soal Valid Tidak valid

Mengidentifikasi

persyaratan

personil kantor

Mendeskripsikan pengertian

personil kantor

1, 2 - 2

Menjelaskan macam-macam

personil kantor

3, 4, 5 - 3

Menjelaskan tugas dan tanggung

jawab personil kantor

6, 7 - 2

Mengidentifikasi perangkat kerja

personil kantor

8, 9,10 - 3

Mengidentifikasi tahapan-

tahapan pengadaan personil

kantor

11,12,13,

14,15,16

17,18,19,

20

21,22 12

Mengidentifikasi persyaratan

personil kantor

23,24,25,

26

- 4

Menjelaskan pengertian

pelatihan dan pengembangan

personil kantor

27,28,30,

31

29,32 6

Menjelaskan pengertian dan

macam-macam mutasi kantor

33,34,35,

36,37

38 6

Menjelaskan pemberhentian

personil kantor

39,40 - 2

Total 35 soal 5 soal 40 soal

Page 137: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

122

LAMPIRAN 20

SOAL EVALUASI SIKLUS I

Tanggal : Nama :

Mata Diklat : Kelas : X AP

Berilah tanda (X) pada salah satu huruf a,b,c, d atau e pada jawaban yang benar!

1. Aparat organisasi dan alat atau sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi merupakan

pengertian dari…

a. Personil kantor d. Manajer

b. Pegawai/pekerja e. Sekretaris

c. Pembantu Ahli

2. Suatu kegiatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan personil kantor

untuk melaksanakan pekerjaan tertentu adalah…

a. Pengembangan d. Pelatihan

b. Mutasi e. Demosi

c. Promosi

3. Dibawah ini merupakan macam-macam personil kantor, kecuali…

a. Administrator d. Office Method Training

b. Manajer e. Worker/pegawai

c. Staf/pembantu ahli

4. Para karyawan yang berlangsung digerakkan oleh manajer dalam melaksanakan pekerjaan-

pekerjaan kantor sehari-hari disebut..

a. Manajer d. Staf/pembantu ahli

b. Administrator e. Worker/pegawai

c. Pegawai atau pekerja

5. Dibawah ini yang merupakan tugas dan tanggung jawab personil kantor secara umum

yaitu, kecuali…

a. Penerima tamu d. Administratif Training

b. Sekretaris e. Bagian Keuangan

c. Kepala direktur

6. Orang yang betanggung jawab atas pelayanan terhadap tamu yang mempunyai

kepentingan terhadap kantor, juga melayani telepon masuk dan keluar adalah…

Page 138: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

123

a. Penerima tamu c. Administrator e. Bagian keuangan

b. Sekretaris d. Kepala direktur

7. Mesin elektronik yang mampu menyimpan dan mengolah adalah…

a. Scanner d. Flash disk

b. Filling cabinet e. Word Processor

c. komputer

8. Berikut ini tahapan-tahapan pengadaan personil kantor yang benar untuk memperoleh

karyawan yang handal dan cakap adalah..

a. Rekruitmen dan pelatihan

b. Tes tertulis, wawancara, tes kesehatan

c. Wawancara, tes tertulis, surat panggilan

d. Analisa jabatan, rekruitmen, seleksi

e. Membuka lamaran dan melakukan testing.

9. Suatu kegiatan untuk memberikan analisis atau menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa

saja yang harus dikerjakan, bagaimana menjawab, dan mengapa pekerjaan tersebut harus

dilaksanakan, disebut…

a. Analisis pekerjaan d. Analisis Karyawan

b. Analisis tugas e. Analisis Pelatihan

c. Analisis jabatan

10. Seleksi administratif adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran

informasi yang diberikan pelamar salah satunya, yaitu…

a. Fotokopi ijazah d. Umur dan foto

b. Pengetahuan e. Tes kesehatan

c. Wawancara

11. Berikut ini merupakan penyebab terjadinya pemutusan hubungan kerja, kecuali…

a. Pemberhentian atas kehendak perusahaan.

b. Pemberhentian karena permintaan sendiri.

c. Pemberhentian tidak hormat.

d. Pemberhentian karena mencapai usia pensiun.

e. Pemberhentian karena sakit.

12. Word Processor merupakan sebuah aplikasi pengolahan data untuk memberikan

kemudahan dalam penggunaan computer yang berfungsi untuk…

a. Mempermudah dalam hal mengetik surat berulang kali dan membuat surat berlapis

untuk dikirim kepada beberapa alamat.

Page 139: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

124

b. Mempermudah mengerjakan laporan keuangan

c. Mencatat dan mengarsipkan data serta mencari data tanpa harus membolak-balikkan

buku agenda atau kartu kendali.

d. Menyimpan data berupa grafik, gambar, data surat dan tabel dalam beberapa CD.

e. Mempermudah melakukan transaksi jual beli dengan menggunakan nomor kartu

kredit.

13. Manfaat analisa jabatan adalah untuk memberikan informasi hal-hal yang berhubungan

dengan uraian jabatan, spesifikasi jabatan, evaluasi jabatan. Berikut ini merupakan

kegunaan dari analisa jabatan kecuali…

a. Pelatihan d. Memperkaya pekerjaan

b. Seleksi e. Penilaian prestasi kerja karyawan

c. Promosi dan pemindahan karyawan

14. Tenaga kerja/karyawan yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari dalam

perusahaan, yakni dengan cara mutasi atau pemindahan karyawan yang memenuhi

spesifikasi ke suatu bagian tertentu yang kosong atau untuk mengisi tugas baru,

merupakan perekrutan karyawan dari sumber…

a. Eksternal d. Iklan

b. Internal e. Outsourcing

c. Surat kabar

15. Orang yang menentukkan garis besar kebijakan dan tujuan yang harus dijalankan kantor

sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, disebut…

a. Administrator d. Karyawan

b. Manajer e. Personil kantor

c. Staf ahli

16. Kelemahan perekrutan melalui sumber eksternal adalah…

a. Biaya rekruitmen akan lebih besar karena akan ada biaya iklan dan biaya tahapan

seleksi

b. Kurangmembuka kesempatan untuk angkatan kerja baru yang berada di luar

perusahaan

c. Kurang ada wibawa bagi karyawan yang dimutasi

d. Waktu perekrutan relatif singkat.

e. Loyalitas karyawan menjadi besar.

17. Berikut ini merupakan tujuan dari adanya seleksi kecuali…

Page 140: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

125

a. Qualified dan professional d. Kreatif dan dinamis

b. Jujur dan disiplin e. Kesabaran

c. Inovatif dan bertanggung jawab

18. Salah satu manfaat promosi karyawan adalah..

a. Untuk memotivaai karyawan agar lebih maju dalam berkarir

b. Untuk meningkatakan penghayatan ideologi karyawan

c. Untuk meningkatkan sumber penghasilan karyawan

d. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja karyawan

e. Untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan karyawan terhadap pekerjaan.

19. Pekerjaan menyampaikan sesuatu bahan-bahan yang dibutuhkan dengan menggunakan

perantara (kurir, pos, atau agen) dari satu pihak ke pihak lain disebut…

a. Menyimpan

b. Menghimpun

c. Mengolah

d. Menggandakan

e. Mengirim

20. Syarat kepribadian yang diperlukan oleh seorang personil kantor, kecuali,..

a. Loyalitas c. Dapat menyimpan rahasia

b. Rendah diri d. Kesabaran e. Kerapian

“Selamat Mengerjakan”

Page 141: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

126

LAMPIRAN 21

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I

1. A 11. C

2. D 12. A

3. D 13. A

4. C 14. B

5. D 15. B

6. A 16. A

7. C 17. E

8. D 18. D

9. C 19. E

10. A 20. B

Page 142: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

127

LAMPIRAN 22

SOAL EVALUASI SIKLUS II

Tanggal : Nama :

Mata Diklat : Kelas : X AP

Berilah tanda (X) pada salah satu huruf a,b,c, d atau e pada jawaban yang benar!

1. Orang-orang atau karyawan yang menjalankan atau melayani pekerjaan-pekerjaan dalam

organisasi/kantor pemerintah/swasta untuk mencapai tujuan tertentu dengan

mendapatkan imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan adalah pengertian dari…

a. Personil kantor

b. Pegawai/pekerja

c. Pembantu Ahli

d. Manajer

e. Pegawai negeri

2. Seleksi karyawan baru yang dilaksanakan tidak berdasarkan kepada standar-standar

kriteria atau spesifikasi kebutuhan akan pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya didasarkan

kepada perkiraan atau berdasarkan pengalaman saja, merupakan seleksi..

a. Nonilmiah

b. Kualifikas

c. Ilmiah

d. Mutasi

e. Alam

3. Manfaat mutasi karyawan adalah…

a. Pengurangan karyawan

b. Efisiensi biaya kantor

c. Untuk memenuhi keinginan karyawan yang sesuia dengan minat, keahlian, dan

bidang tugas masing-masing.

d. Untuk memenuhi keinginan pimpinan perusahaan

e. Untuk meningkatkan motivasi.

4. Peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan

manusia (human relation) bagi karyawan tingkat menengah dan atas (tingkat

manajerial), merupakan pengertian pengembangan menurut…

a. Wexley dan Yukl

b. David Smith

c. George R. Terry

d. Peterson

e. The Liang Gie

5. Menurut The Liang Gie seorang personil kantor harus mampu menguasai dengan baik

tugas-tugas pelayanan yang mencakup pola kegiatan, yaiu kecuali…

a. Menghimpun

Page 143: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

128

b. Mengkalkulasikan

c. Mengolah

d. Menyimpan

e. Menggandakan

6. Ketentuan pemberian uang ganti rugi adalah”Kepada tenaga kerja yang mendapat

kecelakaan dan atau menderita penyakit akibat pekerjaan, berhak atas ganti rugi

perawatan dan rehabilitasi”. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.

PER-04/MEN/1986, pasal 10 ayat 4 4 UU No. 24 tahun…

a. 1969

b. 1979

c. 1989

d. 1954

e. 1949

7. Mutasi pada jabatan yang sama karena produksi di tempat yang lama menurun,

disebut…

a. Product transfer

b. Replacement transfer

c. Remedial transfer

d. Versality transfer

e. Shift transfer

8. Pelatihan yang bertujuan memberikan penyegaran atas informasi tentang pekerjaan yang

sudah dimiliki oleh karyawan sebelumnya adalah…

a. Supervisory training

b. Refreshment training

c. Administrative training

d. Office method training

e. Outbond training

9. Pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain atau ke kedudukan yang lebih

rendah, hal ini terjadi biasanya karena pengaruh negative dari moral karyawan yang

bersangkutan, disebut…

a. Promosi

b. Rekruitmen

c. Mutasi

d. Demosi

e. Rotasi

10. Suatu proses mencari dan memengaruhi tenaga kerja agar mau melamar untuk lowongan

yang ada dalam perusahaan, disebut…

a. Rekruitmen

b. Seleksi

c. Lowongan kerja

d. Bursa kerja

e. Tenaga kerja

11. Pegawai tidak tetap dan belum memiliki status, gaji dan tunjangan tetap, baik bekerja di

instansi pemerintah maupun swasta disebut pegawai…

Page 144: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

129

a. Honorer

b. Swasta

c. Kantor

d. Tetap

e. Staf

12. Salah satu manfaat pelatihan personil kantor adalah…

a. Untuk promosi kenaikan pangkat

b. Untuk meningkatkan gairah kerja

c. Untuk memperoleh sertifikasi

d. Unutk menambah jumlah relasi kerja

e. Agar karyawan dapat berkembang lebih cepat dan lebih baik.

13. Dibawah ini merupakan macam-macam mutasi yang di tinjau dari tempat kerja

karyawan, kecuali…

a. Antarseksi

b. Antar instansi

c. Antar bagian

d. Antar biro

e. Shift transfer

14. Faktor yang harus diperhatikan dalam pelatihan dan pengembangan, antara lain…

a. Penghayatan jiwa ideologi

b. Metode pelatihan dan pengembangan

c. Kesehatan dan keselamatan kerja

d. Kemandirian

e. Perkembangan karyawan.

15. Kenaikan jabatan seorang karyawan yang disertai dengan kekuasaan yang lebih tinggi

dan tanggung jawab yang lebih besar, disebut…

a. Mutasi

b. Rekruitmen

c. Promosi

d. Demosi

e. Rotasi

16. Suatu kegiatan untuk memberikan analisis atau menganalisis pekerjaan-pekerjaan apa

saja yang harus dikerjakan, bagaimana menjawab, dan mengapa pekerjaan tersebut harus

dilaksanakan, disebut…

a. Analisis pekerjaan

b. Analisis tugas

c. Analisis jabatan

d. Analisis karyawan

e. Analisis pelatihan

17. Orang yang betanggung jawab atas pelayanan terhadap tamu yang mempunyai

kepentingan terhadap kantor, juga melayani telepon masuk dan keluar adalah…

a. Penerima tamu

b. Sekretaris

c. Administrator

Page 145: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

130

d. Kepala direktur

e. Bagian keuangan

18. Dibawah ini merupakan macam-macam personil kantor, kecuali…

a. Administrator

b. Manajer

c. Staf/pembantu ahli

d. Office method training

e. Worker/pegawai

19. Syarat kepribadian yang diperlukan oleh seorang personil kantor, kecuali,..

a. Loyalitas

b. Dapat menyimpan rahasia

c. Rendah diri

d. Kesabaran

e. Kerapian

20. Berikut ini merupakan tujuan dari adanya seleksi kecuali…

a. Qualified dan professional

b. Jujur dan disiplin

c. Inovatif dan bertanggung jawab

d. Kreatif dan dinamis

e. Kesabaran.

Page 146: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

131

LAMPIRAN 23

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II

1. A 11.A

2. A 12.E

3. C 13.E

4.A 14.B

5.B 15.C

6.A 16.C

7.A 17.A

8.B 18.D

9.D 19.C

10A. 20.E

Page 147: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

132

LAMPIRAN 24

ANALISIS NILAI EVALUASI SIKLUS I

Nomor Nama Skor yang diperoleh Jumlah

Skor Nilai

Tingkat

Penguasaan Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2210 Ade sartika sultan 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

2 2219 Anggrit surya pratiwi 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 16 80 80% tuntas

3 2220 Anis choirunnisak 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 10 50 50% tidak tuntas

4 2221 Anis nurul aini 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16 80 80% tuntas

5 2222 Apriliana manthofani 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 11 55 55% tidak tuntas

6 2223 Ari nurfatmawati sa'dun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 14 70 70% tidak tuntas

7 2225 Ayu mega cahyati 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 85 85% tuntas

8 2228 Darwati 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 13 65 65% tidak tuntas

9 2234 Devi trisna sari 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 16 80 80% tuntas

10 2236 Dewi wahyuningsih 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 11 55 55% tidak tuntas

11 2238 Dian setia wati 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 15 75 75% tuntas

12 2241 Dinda putri 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 11 55 55% tidak tuntas

13 2246 Endang kurniawati 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 85 85% tuntas

14 2249 Erlin dwi wulandari 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 16 80 80% tuntas

15 2253 Eva wulansari 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 80 80% tuntas

16 2254 Eva mariana 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 13 65 65% tidak tuntas

17 2256 Evi yuliyanti 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 12 60 60% tidak tuntas

18 2258 Fany narendra M. 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 16 80 80% tuntas

19 2261 Fitriana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 14 70 70% tidak tuntas

20 2270 Ivon caisar purwadi 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

21 2273 Khoirotun nisa 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14 70 70% tidak tuntas

22 2288 Muslimah dwi cahyati 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 15 75 75% tuntas

23 2291 Nisfi arifa 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 14 70 70% tidak tuntas

24 2293 Nur aini fajri 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

Page 148: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

133

25 2294 Nur khasanah 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

26 2295 Nur laili misliana 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

27 2297 Okta tama 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 13 65 65% tidak tuntas

28 2300 Puji astutik 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

29 2301 Qorri aina 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

30 2302 Rina yuliani 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

31 2303 Rindhani riski saputri 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 12 60 60% tidak tuntas

32 2305 Riyadhul Badiah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16 80 80% tuntas

33 2306 Riztika arum 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 85 85% tuntas

34 2312 Siska damayanti 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80 80% tuntas

35 2314 Siti ani mustofiah 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 12 60 60% tidak tuntas

36 2320 Siti mutoharoh 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

37 2324 Siti Romadani 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 11 55 55% tidak tuntas

38 2327 Sofroul lailiyah 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 12 60 60% tidak tuntas

39 2330 Sri marianti 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 13 65 65% tidak tuntas

40 2331 Suci Dhauati 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 11 55 55% tidak tuntas

41 2333 Sulis widiarti 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 15 75 75% tuntas

42 2335 Tri lestari 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 12 60 60% tidak tuntas

43 2345 Vivi noviyanti 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 11 55 55% tidak tuntas

44 2347 Yulia lestari 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 90% tuntas

45 2349 Yunia islamiyati 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 15 75 75% tuntas

46 2350 Yunita dwi widiastuti 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 11 55 55% tidak tuntas

Jumlah siswa 46

Rata-rata 71

Jumlah siswa yang tuntas 25

Jumlah siswa yang tidak tuntas 21

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 50

Ketuntasan belajar 54%

LAMPIRAN 25

Page 149: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

134

ANALISIS NILAI EVALUASI SIKLUS II

Nomor Nama Skor yang diperoleh Jumlah

Skor Nilai

Tingkat

Penguasaan Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2210 Ade sartika sultan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 19 95 95% tuntas

2 2219 Anggrit surya pratiwi 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 90% tuntas

3 2220 Anis choirunnisak 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17 85 85% tuntas

4 2221 Anis nurul aini 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16 80 80% tuntas

5 2222 Apriliana manthofani 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80 80% tuntas

6 2223 Ari nurfatmawati sa'dun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 17 85 85% tuntas

7 2225 Ayu mega cahyati 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 85 85% tuntas

8 2228 Darwati 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 75% tuntas

9 2234 Devi trisna sari 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 90% tuntas

10 2236 Dewi wahyuningsih 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 65 65% tidak tuntas

11 2238 Dian setia wati 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 85 85% tuntas

12 2241 Dinda putrid 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 14 70 70% tidak tuntas

13 2246 Endang kurniawati 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 85 85% tuntas

14 2249 Erlin dwi wulandari 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 16 80 80% tuntas

15 2253 Eva wulansari 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 80 80% tuntas

16 2254 Eva mariana 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

17 2256 Evi yuliyanti 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 14 70 70% tidak tuntas

18 2258 Fany narendra M. 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 85% tuntas

19 2261 Fitriana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 14 70 70% tidak tuntas

20 2270 Ivon caisar purwadi 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

21 2273 Khoirotun nisa 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 75 75% tuntas

22 2288 Muslimah dwi cahyati 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 90% tuntas

23 2291 Nisfi arifa 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 15 75 75% tuntas

24 2293 Nur aini fajri 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

25 2294 Nur khasanah 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 85 85% tuntas

Page 150: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

135

26 2295 Nur laili misliana 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

27 2297 Okta tama 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 15 75 75% tuntas

28 2300 Puji astutik 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

29 2301 Qorri aina 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

30 2302 Rina yuliani 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

31 2303 Rindhani riski saputri 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 15 75 75% tuntas

32 2305 Riyadhul Badiah 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 16 80 80% tuntas

33 2306 Riztika arum 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 85 85% tuntas

34 2312 Siska damayanti 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80 80% tuntas

35 2314 Siti ani mustofiah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 14 70 70% tidak tuntas

36 2320 Siti mutoharoh 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16 80 80% tuntas

37 2324 Siti Romadani 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 14 70 70% tidak tuntas

38 2327 Sofroul lailiyah 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 85% tuntas

39 2330 Sri marianti 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 16 80 80% tuntas

40 2331 Suci Dhauati 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 70 70% tidak tuntas

41 2333 Sulis widiarti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 17 85 85% tuntas

42 2335 Tri lestari 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17 85 85% tuntas

43 2345 Vivi noviyanti 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 14 70 70% tidak tuntas

44 2347 Yulia lestari 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 95% tuntas

45 2349 Yunia islamiyati 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 15 75 75% tuntas

46 2350 Yunita dwi widiastuti 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 15 75 75% tuntas

Jumlah siswa 46

Rata-rata 80

Jumlah siswa yang tuntas 38

Jumlah siswa yang tidak tuntas 8

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 65

Ketuntasan belajar 83%

Page 151: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

136

LAMPIRAN 26

DAFTAR NILAI SISWA KELAS X AP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SMK CUT NYA’ DIEN SEMARANG

No. No. Induk Nama Siswa Nilai Keterangan

1 2210 Ade sartika sultan 63 Tidak tuntas

2 2219 Anggrit surya pratiwi 69 Tidak tuntas

3 2220 Anis choirunnisak 66 Tidak tuntas

4 2221 Anis nurul aini 77 Tuntas

5 2222 Apriliana manthofani 80 Tuntas

6 2223 Ari nurfatmawati sa'dun 57 Tidak tuntas

7 2225 Ayu mega cahyati 70 Tidak tuntas

8 2228 Darwati 59 Tidak tuntas

9 2234 Devi trisna sari 69 Tidak tuntas

10 2236 Dewi wahyuningsih 80 Tuntas

11 2238 Dian setia wati 89 Tuntas

12 2241 Dinda putri 50 Tidak tuntas

13 2246 Endang kurniawati 64 Tidak tuntas

14 2249 Erlin dwi wulandari 77 Tuntas

15 2253 Eva wulansari 51 Tidak tuntas

16 2254 Eva mariana 63 Tidak tuntas

17 2256 Evi yuliyanti 60 Tidak tuntas

18 2258 Fany narendra M. 57 Tidak tuntas

19 2261 Fitriana 70 Tidak tuntas

20 2270 Ivon caisar purwadi 83 Tuntas

21 2273 Khoirotun nisa 71 Tidak tuntas

22 2288 Muslimah dwi cahyati 80 Tuntas

23 2291 Nisfi arifa 76 Tuntas

24 2293 Nur aini fajri 79 Tuntas

25 2294 Nur khasanah 61 Tidak tuntas

26 2295 Nur laili misliana 76 Tuntas

Page 152: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

137

27 2297 Okta tama 69 Tidak tuntas

28 2300 Puji astutik 57 Tidak tuntas

29 2301 Qorri aina 77 Tuntas

30 2302 Rina yuliani 70 Tidak tuntas

31 2303 Rindhani riski saputri 84 Tuntas

32 2305 Riyadhul Badiah 61 Tidak tuntas

33 2306 Riztika arum 76 Tuntas

34 2312 Siska damayanti 76 Tuntas

35 2314 Siti ani mustofiah 70 Tidak tuntas

36 2320 Siti mutoharoh 78 Tuntas

37 2324 Siti Romadani 60 Tidak tuntas

38 2327 Sofroul lailiyah 54 Tidak tuntas

39 2330 Sri marianti 69 Tidak tuntas

40 2331 Suci Dhauati 88 Tuntas

41 2333 Sulis widiarti 53 Tidak tuntas

42 2335 Tri lestari 65 Tidak tuntas

43 2345 Vivi noviyanti 77 Tuntas

44 2347 Yulia lestari 79 Tuntas

45 2349 Yunia islamiyati 70 Tidak tuntas

46 2350 Yunita dwi widiastuti 78 Tuntas

Jumlah siswa 46

Rata-rata 70

Jumlah siswa yang tuntas 19

Jml yg tidak tuntas 27

Nilai tertinggi 89

Nilai terendah 50

Page 153: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

138

LAMPIRAN 27

Daftar Hasil Tes Siklus I dan Siklus II

NO NAMA SISWA NILAI

EVALUASI 1 NILAI EVALUASI 2

1 Ade sartika sultan 80 95

2 Anggrit surya pratiwi 80 90

3 Anis choirunnisak 50 85

4 Anis nurul aini 80 80

5 Apriliana manthofani 55 80

6 Ari nurfatmawati sa'dun 70 85

7 Ayu mega cahyati 85 85

8 Darwati 65 75

9 Devi trisna sari 80 90

10 Dewi wahyuningsih 55 65

11 Dian setia wati 75 85

12 Dinda putrid 55 70

13 Endang kurniawati 85 85

14 Erlin dwi wulandari 80 80

15 Eva wulansari 80 80

16 Eva mariana 65 75

17 Evi yuliyanti 60 70

18 Fany narendra M. 80 85

19 Fitriana 70 70

20 Ivon caisar purwadi 80 80

21 Khoirotun nisa 70 75

22 Muslimah dwi cahyati 75 90

23 Nisfi arifa 70 75

24 Nur aini fajri 80 80

25 Nur khasanah 80 85

26 Nur laili misliana 80 80

27 Okta tama 65 75

28 Puji astutik 80 80

29 Qorri aina 80 80

30 Rina yuliani 80 80

31 Rindhani riski saputri 60 75

32 Riyadhul Badiah 80 80

Page 154: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

139

33 Riztika arum 85 85

34 Siska damayanti 80 80

35 Siti ani mustofiah 60 70

36 Siti mutoharoh 80 80

37 Siti Romadani 55 70

38 Sofroul lailiyah 60 85

39 Sri marianti 65 80

40 Suci Dhauati 55 70

41 Sulis widiarti 75 85

42 Tri lestari 60 85

43 Vivi noviyanti 55 70

44 Yulia lestari 90 95

45 Yunia islamiyati 75 75

46 Yunita dwi widiastuti 55 75

Total 3275 3670

Rata-Rata 71 80

Nilai Terendah 50 65

Nilai Tertinggi 90 95

Ketuntasan Belajar 54% 83%

Siswa Tuntas 25 38

Siswa Tidak Tuntas 21 8

Page 155: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

140

LAMPIRAN 28

Daftar Nama Siswa Kelas X AP tahun 2011/2012

SMK Cut Nya’ Dien Semarang

No. No. Induk NAMA SISWA

1 2210 Ade sartika sultan

2 2219 Anggrit surya pratiwi

3 2220 Anis choirunnisak

4 2221 Anis nurul aini

5 2222 Apriliana manthofani

6 2223 Ari nurfatmawati sa'dun

7 2225 Ayu mega cahyati

8 2228 Darwati

9 2234 Devi trisna sari

10 2236 Dewi wahyuningsih

11 2238 Dian setia wati

12 2241 Dinda putri

13 2246 Endang kurniawati

14 2249 Erlin dwi wulandari

15 2253 Eva wulansari

16 2254 Eva mariana

17 2256 Evi yuliyanti

18 2258 Fany narendra M.

19 2261 Fitriana

20 2270 Ivon caisar purwadi

21 2273 Khoirotun nisa

22 2288 Muslimah dwi cahyati

23 2291 Nisfi arifa

24 2293 Nur aini fajri

25 2294 Nur khasanah

26 2295 Nur laili misliana

27 2297 Okta tama

28 2300 Puji astutik

29 2301 Qorri aina

30 2302 Rina yuliani

31 2303 Rindhani riski saputri

32 2305 Riyadhul Badiah

33 2306 Riztika arum

34 2312 Siska damayanti

35 2314 Siti ani mustofiah

36 2320 Siti mutoharoh

37 2324 Siti Romadani

Page 156: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

141

38 2327 Sofroul lailiyah

39 2330 Sri marianti

40 2331 Suci Dhauati

41 2333 Sulis widiarti

42 2335 Tri lestari

43 2345 Vivi noviyanti

44 2347 Yulia lestari

45 2349 Yunia islamiyati

46 2350 Yunita dwi widiastuti

Page 157: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

142

LAMPIRAN 29

DAFTAR NAMA KELOMPOK TSTS SIKLUS I & II

KELOMPOK 1

ADE SARTIKA SULTAN

ANGGRIT SURYA PRATIWI

ANIS CHOIRUNNISAK

AIS NURUL AINI

KELOMPOK 7

SITI MUTOHAROH

SITI ROMADHONI

SOFROUL LAILIYAH

SRI MARIANTI

KELOMPOK 2

ARI NURFATMAWATI

AYU MEGACAHYATI

DARWATI

DEVI TRISNA

KELOMPOK 8

SULIS WIDIARTI

TRI LESTARI

VIVI NOVIANTI

YULIA LESTARI

KELOMPOK 3

DIAN SETIA WATI

DINDA PIUTRI

ENDANG KURNIAWATI

ERLIN DWI WULANSARI

KELOMPOK 9

APRILIA MANTOFANI

EVA WULANSARI

NUR KHASANAH

YUNIA ISLAMIATI

KELOMPOK 4

KHOIROTUN NISAK

MUSLIMAH

NISFI ARIFAH

NUR AINI FAJRI

KELOMPOK 10

IVON CAISAR PURWADI

YUNITA DWI WIDIASTUTI

SUCI DAUATI

DEWI WAHYUNINGSIH

KELOMPOK 5

NUR LAILI MISLIANA

OKTA TAMA

PUJI ASTUTIK

QORRI ANNA

RINA YULIANA

KELOMPOK 11

EVA MARIANA

EVI YULIANTI

FANY NARENDRA

FITRIANA

SITI ANI MUSTOFIAH

KELOMPOK 6

RINDHANI RISKI

RIYADUL BADI’AH

RIZTIKA ARUM

SISKA DAMAYANTI

Page 158: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

143

LAMPIRAN 30

Gambar 7.6

Alur PTK

Belum terlaksana

Observasi awal

1. Nilai rata-rata ulangan harian siswa

masih rendah

2. Pembelajaran cenderung masih berpusat

pada guru dan siswa pasif

3. Pembelajaran cenderung ceramah

4. Metode pembelajaran kurang variatif

Permasalahan I sebagian

siswa masih kesulitan dalam

mempelajari materi

mengidentifikasi persyaratan

personil kantor, siswa

cenderung pasif dalam

kegiatan belajar mengajar.

Analisis data 2

Menganalisis data hasil tes dan

lembar observasi

Pelaksanaan tindakan I

pembelajaran model TSTS dengan

KD mengidentifikasi persyaratan

personil kantor

1. Pemberian pengetahuan dasar

yang berkaitan materi

2. Pembagian kelompok

3. Siswa belajar kelompok

4. Guru mengawasi jalannya

diskusi dan memberikan

bantuan kepada kelompok

yang membutuhkan bantuan

5. Mempresentasikan hasil kerja

kelompok

6. Guru membimbing siswa

menyimpulkan materi

7. Pemberian post test

Perencanaan I

1. Mempersiapkan perangkat

pembelajaran

2. Menyiapkan soal tes

3. Menyiapkan lembar observasi

4. Memperkenalkan model

pembelajaran TSTS dan

menyusun kelompok

Observasi 2

Mengamati kegiatan siswa dalam kelompok dan

kegiatan guru selama pembelajaran

Pelaksanaan tindakan 2

Guru melaksanakan proses

pembelajaran dengan materi

mengidentifikasi persyaratan personil

kantor dengan tahapan pembelajaran

model TSTS seperti siklus I yang

telah dikembangkan

Observasi I

Mengamati kegiatan siswa dalam

kelompok dan kegiatan guru

selama proses pembelajaran

Perencanaan 2

Merencanakan perbaikan dari

siklus I dengan memperbaiki

LKS serta mengembangkan

materi sesuai refleksi I

Refleksi I

Menganalisis kekurangan

dalam pelaksanaan siklus I

Analisis data I

Menganalisis data hasil tes

dan lembar observasi

Terselesaikan Refleksi 2

Menganalisis hasil pelaksanaan siklus 2

Siklus selanjutnya

Page 159: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

144

LAMPIRAN 31

REKAPITULASI PEMBELAJARAN MODEL TWO STAY TWO STRAY

PADA KELAS X AP di SMK Cut Nya’ dien Semarang

No. Tahap-Tahap

Pembelajaran

Kelas Penelitian

Tindakan Kelas

Realisasi Pembelajaran Kelas Penelitian

Tindakan Kelas

Paraf

1. Melakukan

observasi awal. Pertemuan pertama ( 6 Febuari 2012)

a. Melakukan observasi awal dan

konfirmasi jadwal dengan guru.

b. Kemudian setelah konfirmasi jadwal

pelajaran dengan guru melakukan

pengamatan siswa pada waktu proses

belajar mengajar berlangsung serta

perkenalan dengan siswa.

c. Melakukan wawancara dengan siswa

dan guru.

1.

2.

2. Melakukan tes uji

coba soal atau pre

test.

Pertemuan kedua (27 Oktober 2013)

a. Melakukan tes soal uji coba yang

berjumlahkan 40 soal pilihan ganda.

b. Mencocokkan jawaban bersam-sama.

c. Peneliti menganalisis hasil pre test,

yang kemudian soal-soal yang telah di

uji cobakan tersebut di jadikan soal

evaluasi untuk pelaksaan di akhir siklus

I dan siklus II.

1.

2.

3. Guru menjelaskan

konsep

pembelajaran Two

Stay Two Stray 3

November 2013

Pertemuan ketiga ( 3 November 2013)

a. Perkenalan dengan siswa.

b. Guru memberikan penjelasan tentang

konsep model Two Stay Two Stray

yang akan digunakan dalam

pembelajaran materi mengidentifikasi

persyaratan personil kantor.

c. Guru menumbuhkan minat dan

motivasi siswa untuk mengikuti

kegiatan belajar mengajar.

d. Guru menjelaskan materi tentang

mengidentifikasi persyaratan personil

kantor.

e. Guru membagi siswa kedalam

kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa,

dimana setiap kelompok diminta

mengerjakan soal yang telah

disediakan.

f. Siswa dan kelompoknya aktif berdiskusi

dengan kelompok mengerjakan soal yang

diberikan guru.

g. Setelah selesai berkelompok, guru

1.

2.

Page 160: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

145

menunjuk kelompok untuk memaparkan

hasil diskusinya didepan kelas. Untuk

kelompok yang lain bertugas

memberikan masukan/sanggahan

kepada kelompok yang didepan kelas.

h. Guru mengajak siswa untuk

menyimpulkan materi bersam-sama.

5. Guru menjelaskan

materi tentang

syarat-syarat yang

harus dimiliki

oleh personil

kantor.

Pertemuan keempat (10 November

2013)

a. Guru menumbuhkan minat dan motivasi

siswa untuk mengikuti kegiatan belajar

mengajar.

b. Guru menjelaskan materi tentang syarat-

syarat yang harus dimiliki oleh pesonil

kantor.

c. Guru membagi siswa kedalam

kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa,

dimana setiap kelompok diminta

mengerjakan soal yang telah disediakan.

d. Siswa dan kelompoknya aktif berdiskusi

dengan kelompok mengerjakan soal

yang diberikan guru.

e. Setelah selesai berkelompok, guru

menunjuk kelompok untuk memaparkan

hasil diskusinya didepan kelas. Untuk

kelompok yang lain bertugas

memberikan masukan/sanggahan

kepada kelompok yang didepan kelas.

f. Guru mengajak siswa untuk

menyimpulkan materi bersam-sama.

g. Guru memberikan soal post test di akhir

siklus I sebagai evaluasi pada siswa

untuk mengukur hasil belajar siswa

setelah melalui proses belajar mengajar.

1.

2.

6. Guru menjelaskan

mutasi kantor dan

pemeberhentian

personil kantor.

Pertemuan kelima (24 November 2013)

a. Guru menumbuhkan minat dan

motivasi siswa untuk mengikuti

kegiatan belajar mengajar.

b. Guru menjelaskan materi tentang

mengidentifikasi persyaratan personil

kantor.

c. Guru membagi siswa kedalam

kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa,

dimana setiap kelompok diminta

mengerjakan soal yang telah

disediakan.

d. Siswa dan kelompoknya aktif

berdiskusi dengan kelompok

mengerjakan soal yang diberikan guru.

1.

2.

Page 161: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

146

e. Setelah selesai berkelompok, guru

menunjuk kelompok untuk

memaparkan hasil diskusinya didepan

kelas. Untuk kelompok yang lain

bertugas memberikan

masukan/sanggahan kepada kelompok

yang didepan kelas.

f. Guru mengajak siswa untuk

menyimpulkan materi bersam-sama.

g. Guru memberikan soal post test di

akhir siklus II sebagai evaluasi pada

siswa untuk mengukur hasil belajar

siswa setelah melalui proses belajar

mengajar.

Memeriksa/ Mengetahui Semarang, November 2012

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Syamsul Bari, S. Pd. Aniek Budiyanti, S. Pd

Page 162: PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY TSTS) …lib.unnes.ac.id/19165/1/7101408239.pdf · ADMINISTRASI KANTOR PADA SISWA KELAS X ... Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia

147

LAMPIRAN 32

Foto Dokumentasi dalam Model TSTS

Aktivitas siswa dalam proses Model Two Stay Two Stray

Aktivitas siswa pada saat presentasi di depan kelas