140
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV.A SEKOLAH DASAR NEGERI 164 PEKANBARU SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan OLEH: YUHENDRAWATI NIM. 1005187017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2012

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV.A

SEKOLAH DASAR NEGERI 164

PEKANBARU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

OLEH:

YUHENDRAWATI

NIM. 1005187017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2012

Page 2: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

ABSTRAK

Yuhendrawati, 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay

Two Stray untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV.A

Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru. Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas

Riau. Pembimbing I Drs. Zulkifli, S.Pd dan Pembimbing II Drs.

H. Damanhuri Daud, S.Pd.

Kata Kunci: Kooperatif TSTS, Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa

Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada dasarnya

menekankan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, dan memberikan

kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi yang

diperoleh dengan kelompok lain, sehingga proses pembelajaran akan berpusat

kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa

kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru tahun ajaran 2011/2012 yang

siswanya berjumlah 41 orang. Dengan rumusan masalah: Apakah penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat meningkatkan hasil

belajar IPS siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru. Skripsi ini

menyajikan hasil analisis data aktivitas belajar siswa guru selama pembelajaran

berlangsung di kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru yaitu: Rata-rata

aktivitas siswa selama pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada siklus

I 57,26% (kurang baik). Sedangkan pada siklus II rata-rata aktivitas siswa

meningkat menjadi 65,31% (baik), dengan peningkatan sebesar 8,05%. Untuk

aktivitas guru, pada siklus I rata-rata 70% (baik) dan pada siklus II rata-rata

aktivitas guru meningkat menjadi 95% (sangat baik), peningkatannya sebesar

25%. Skripsi ini juga menyajikan hasil belajar siswa kelas IV.A Sekolah Dasar

Negeri 164 Pekanbaru yang diperoleh dari ulangan harian I siklus I dan ulangan

harian II siklus II. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa secara individu 70,85

dan siklus II rata-rata hasil belajar siswa secara individu meningkat menjadi

84,02, dengan peningkatan sebesar 13,17%. Ketuntasan klasikal juga mengalami,

dimana pada siklus I 85,37% dan siklus II 100,00%, terjadi peningkatan sebesar

14,63%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru.

Page 3: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang memberikan

taufik dan hidayah-Nya serta nikmat yang tak terhingga, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV.A

Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru”. Selanjutnya shalawat serta salam tidak

lupa penulis sampaikan kepada junjungan alam yakni Nabi besar Muhammad saw,

yang merupakan seorang pejuang sejati yang telah membawa ummatnya dari

kehidupan yang penuh kebodohan sampai kepada kehidupan yang penuh dengan

ilmu penngetahuan dan akhlak mulia sebagaimana kita rasakan sekarang.

Untuk menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis tidak lupa

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. M Nur Mustafa, M.Pd. selaku dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Riau.

2. Bapak Drs. Zariul Antoza, M.Sn. selaku ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Universitas Riau.

3. Bapak Drs. Lazim N, M.Pd. selaku ketua prodi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD) Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Riau.

4. Bapak Drs. Zulkifli, S.Pd, selaku Pembimbing I, dan Bapak Drs. H.

Damanhuri Daud, S.Pd, selaku Pembimbing II, yang telah banyak

meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, arahan dan masukan,

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Riau yang telah banyak membantu dan meluangkan waktu untuk membantu

penulis.

Page 4: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

6. Ayahanda H. Oemar Oesman. L (Alm) dan Ibunda Hj. Yusni Jusan tercinta,

atas perhatian, dukungan, bantuan, serta doa tulus yang tidak pernah berhenti

selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Ayah mertuaku Yulidar dan Ibu mertuaku KH. Kamal Bandaro Putiah, yang

telah memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Spesial buat suamiku tercinta Hamdi dan anak-anak ku tersayang (1) Qory

Ayunitami, (2) Fajri Nurhakim, dan (3) M. Iqbal Al Hadi, yang selalu

memberikan motivasi kepada penulis agar sabar dalam menghadapi segala

tantangan hidup.

9. Ibu Hj. Rosnian, S.Pd. T.S. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 164

Pekanbaru, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan penelitian.

10. Ibu Ernita Yusnawati, MM. selaku guru di Sekolah Dasar Negeri 164

Pekanbaru yang sekaligus bertindak sebagai observer dalam penelitian ini.

11. Seluruh Majelis Guru di Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru, yang mau

memberi petunjuk selama peneliti melakukan penelitian.

12. Seluruh siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru, yang ikut

membantu peneliti selama proses penelitian berlangsung.

13. Buat teman-teman seperjuangan di Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan sangat penulis

harapkan. Semoga ini dapat memberikan manfaat, amin. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pekanbaru, 23 Juli 2012

Penulis

YUHENDRAWATI

NIM. 1005187017

Page 5: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vii

DAFTA TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Model Pembelajaran Kooperatif .............................................. 6

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ...................... 6

2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif .......... 7

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray ..... 8

1. Pengertian Two Stay Two Stray ........................................ 8

2. Langkah-Langkah Two Stay Two Stray ............................. 9

3. Kelebihan dan Kelemahan Two Stay Two Stray ................ 12

C. Hasil Belajar ............................................................................. 13

1. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 13

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............ 14

3. Komponen-Komponen Hasil Belajar ................................. 14

4. Indikator Hasil Belajar ....................................................... 15

D. Hubungan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two

Stay Two Stray dengan Hasil Belajar ....................................... 18

E. Hipotesis Tindakan................................................................... 19

Page 6: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian ..................................................................... 20

B. Subjek Penelitian ...................................................................... 20

C. Variabel Penelitian ................................................................... 20

D. Rencana Tindakan .................................................................... 20

E. Istrumen Penelitian................................................................... 24

F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 24

G. Teknik Analisis Data ................................................................ 25

BAB IV PEMBAHASAN

A. Hasil Tindakan ......................................................................... 29

1. Pelaksanaan Tindakan ........................................................ 29

2. Tahap Perencanaan Tindakan ............................................ 29

B. Pelaksanaan Tindakan Siklus I................................................. 30

1. Pertemuan Pertama.............................................................. 30

2. Pertemuan Kedua ............................................................... 31

3. Pertemuan Ulangan Harian I .............................................. 33

4. Refleksi Siklus I ................................................................. 33

C. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ............................................... 35

1. Pertemuan Pertama............................................................. 35

2. Pertemuan Kedua ............................................................... 36

3. Pertemuan Ulangan Harian II............................................. 37

4. Refleksi Siklus II ................................................................ 37

D. Analisis Data Hasil Penelitian .................................................. 38

1. Aktivitas Guru .................................................................... 38

2. Aktivitas Siswa .................................................................. 40

3. Hasil Belajar Siswa ............................................................ 41

a. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individu ................... 41

b. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal .................... 43

c. Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok ............. 44

Page 7: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

E. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 45

1. Aktivitas Guru .................................................................... 46

2. Aktivitas Siswa .................................................................. 47

3. Ketuntasan Individu ........................................................... 48

4. Ketuntasan Klasikal ........................................................... 49

6. Penghargaan Kelompok ..................................................... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 52

B. Saran ......................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 54

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 8: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Dengan Empat Tahap Kegiatan ..... 21

4.1. Perbandingan Aktivitas Guru Pada Siklus I dan II .............................. 46

4.2. Perbandingan Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan II ............................. 47

4.3. Perbandingan Ketuntasan Individu Siswa Siklus I dan II .................... 48

4.4. Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus I dan II .................... 49

4.5. Perbandingan Penghargaan Kelompok Siklus I dan Siklus II ............. 50

Page 9: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ....................................... 8

3.1. Aktivitas guru dan siswa ...................................................................... 26

3.2. Ketuntasan hasil belajar siswa ............................................................. 26

3.3. Langkah-Langkah Penentu Nilai Perkembangan ................................. 27

3.4. Kriteria Nilai Perkembangan Individu ................................................. 28

4.1. Analisis Aktivitas Guru Dalam Menerapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Siklus I dan Siklus II. .......... 39

4.2. Analisis Aktivitas Siswa Dengan Diterapkannya Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Siklus I Dan

Siklus II ................................................................................................ 40

4.3. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individu Siklus I dan

Siklus II ................................................................................................ 41

4.4. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal Siklus I dan

Siklus II ................................................................................................ 43

4.5. Tingkat Perkembangan dan Penghargaan Kelompok Pada Setiap

Siklus .................................................................................................... 45

Page 10: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. Jadwal Penelitian .................................................................................. 56

B. Silabus .................................................................................................. 57

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

C.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-1) ............................. 58

C.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-2) ............................. 61

C.3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-3) ............................. 64

C.4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP-4) ............................. 67

D. Lembar Kerja Siswa (LKS)

D.1. Lembar Kerja Siswa Siklus Pertama Pertemuan Pertama........... 70

D.2. Lembar Kerja Siswa Siklus Pertama Pertemuan Kedua ............. 71

D.3. Lembar Kerja Siswa Siklus Kedua Pertemuan Pertama ............. 72

D.4. Lembar Kerja Siswa Siklus Kedua Pertemuan Kedua ................ 73

E. Lembar Observasi Aktivitas Guru

E.1. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I ............. 74

E.2. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II ........... 75

E.3. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I ........... 67

E.4. Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II .......... 77

E.5. Rata-Rata Aktivitas Guru Dalam Menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Pada Setiap Pertemuan .... 78

F. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

F.1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ........... 81

F.2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II .......... 83

F.3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I .......... 85

F.4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ......... 87

F.5. Rata-Rata Aktivitas Siswa Dalam Menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Pada Setiap Pertemuan .... 89

G. Kisi-Kisi Soal

G.1. Kisi-kisi Soal Siklus Pertama ...................................................... 92

G.2. Kisi-kisi Soal Siklus Kedua ........................................................ 96

H. Soal Ulangan Harian

H.1. Soal Ulangan Harian I Siklus I.................................................... 101

H.2. Soal Ulangan Harian II Siklus II ................................................. 104

Page 11: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

I. Kunci Jawaban Ulangan Harian

I.1. Kunci Jawaban Ulangan Harian Siklus Pertama ......................... 107

I.2. Kunci Jawaban Ulangan Harian Siklus Kedua ........................... 108

J. Hasil Belajar Siswa

J.1. Hasil Belajar Siswa Kelas IV.A SDN 164 Pekanbaru Sebelum

Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay

Two Stray (Skor Dasar) ............................................................... 109

J.2. Hasil Belajar Siswa Kelas IV.A SDN 164 Pekanbaru Setelah

Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay

Two Stray (Siklus Pertama) ......................................................... 111

J.1. Hasil Belajar Siswa Kelas IV.A SDN 164 Pekanbaru Setelah

Diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay

Two Stray (Siklus Kedua) ........................................................... 113

K. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas IV.A SDN 164 Pekanbaru

Sebelum dan Sesudah Tindakan .......................................................... 115

L. Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas IV.A SDN 164 Pekanbaru Secara

Individu ................................................................................................ 117

M. Analisis Ketuntasan Klasikal Siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar

Negeri 164 Pekanbaru .......................................................................... 119

N. Skor Ulangan Harian

N.1. Skor Ulangan Siklus I Siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar

Negeri 164 Pekanbaru ................................................................. 121

N.2. Skor Ulangan Siklus I Siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar

Negeri 164 Pekanbaru ................................................................. 123

O. Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok

O.1 Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok Pada Siklus

Pertama ........................................................................................ 125

O.2 Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok Pada Siklus

Kedua .......................................................................................... 126

P. Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay

Two Stray ............................................................................................. 127

Page 12: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan wahana untuk

peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan

kewajibanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta

menghargai, menjaga, dan melestarikan sejarah-sejarah bangsa. Selain itu,

pendidikan IPS diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mempelajari sejarah-sejarah yang dialami bangsa Indonesia pada masa lalu.

Pentingnya pelajaran IPS ini tercantum pada tujuan pendidikan IPS

dari sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah. Pengajaran IPS

bertujuan mengembangkan sikap, nilai, keterampilan, dan rasa cinta akan

lingkungan wilayah Republik Indonesia atau untuk membina dan

menanamkan sikap positif kepada siswa dalam menjaga setiap benda-benda

atau alat-alat peninggalan sejarah dan menanamkan rasa bangga kedalam diri

siswa terhadap sejarah-sejarah yang ada di Indonesia.

Walaupun pembejaran IPS bertujuan untuk mengembangkan sikap,

nilai, keterampilan, dan rasa cinta akan lingkungan wilayah Republik

Indonesia, namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum

memahami dan mengetahui sejarah-sejarah penting yang pernah ada di

Indonesia. Kemampuan siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164

Pekanbaru dalam memahami dan mempelajari IPS masih tergolong jauh dari

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 65.

Page 13: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Dari jumlah siswa 41 orang hanya 21 orang siswa yang mencapai KKM yang

telah ditetapkan dengan persentase ketuntasan klasikal 51,22%, sedangkan 20

orang siswa dengan persentase ketuntasan klasikal 48,78% mendapat nilai di

bawah KKM sekolah, dengan nilai rata-rata 58,29. Masih jauhnya

keberhasilan siswa pada mata pelajaran IPS, dapat diketahui dari gejala-gejala

yang penulis temukan dilapangan, yaitu:

1. Masih banyak siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran IPS.

2. Masih banyak siswa yang kurang berani mengungkapkan pendapatnya

saat pembelajaran berlangsung.

3. Siswa kurang percaya diri dalam menjawab setiap pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

4. Siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran, sehingga prestasi

belajar siswa rendah.

Berdasarkan hasil pengalaman peneliti di Sekolah Dasar Negeri 164

Pekanbaru, penyebab rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa

Kelas IV.A adalah:

1. Dalam proses belajar mengajar guru hanya menerapkan metode ceramah,

sehingga siswa dalam mengikuti pelajaran tidak aktif dan akibatnya siswa

tidak memiliki konsentrasi penuh pada pelajaran.

2. Pada saat memberikan tugas biasanya tidak dikerjakan pada saat kegiatan

belajar mengajar berlangsung, sehingga tidak bisa dikontrol secara

langsung apakah tugas tersebut dikerjakan oleh siswa itu sendiri atau

tidak.

Page 14: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

3. Dalam mengunakan model pembelajaran, Sekolah Dasar Negeri 164

Pekanbaru belum pernah menggunakan/menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray. Penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray bertujuan agar siswa lebih aktif dalam

pembelajaran melalui diskusi kelompok.

Berdasarkan kenyataan yang penulis alami di Sekolah Dasar Negeri

164 Pekanbaru khususnya pada siswa kelas IV.A kemampuan siswa dalam

pembelajaran IPS masih jauh dari harapan. Maka dari itu, penulis akan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray yang

penulis yakini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray peneliti yakini

dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa Kelas IV.A

Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru karena model pembelajaran ini terdiri

dari lima tahapan yaitu: (1) Persiapan, (2) Penyajian kelas, (3) Kegiatan

kelompok, (4) Evaluasi, dan (5) Penghargaan kelompok. (Slavin dalam

Siahaan, 2009: 17).

Dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray

diharapkan dapat meningkat hasil belajar IPS siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar

Negeri 164 Pekanbaru dengan pokok bahasan dalam kurikulum Sekolah yaitu

teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray penulis pilih, karena hasil belajar siswa

melalui metode ceramah dianggap tidak sesuai dengan harapan.

Page 15: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Dari latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Two Stay Two Stray untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas

IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat dikemukakan mengenai

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat meningkatkan hasil

belajar IPS siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru ?.

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe two stay two stray

untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri

164 Pekanbaru.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Bagi Siswa; Penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe two stay

two stray pada pokok bahasan mendeskripsikan berbagai peningalan

sejarah dilingkungan setempat diharapkan mampu meningkatkan hasil

belajar IPS dan siswa dapat belajar secara mandiri.

2. Bagi guru; sebagai acuan untuk memilih pembelajaran yang efektif dan

efisien guna menemukan cara dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi

siswa pada saat belajar dan dapat menentukan tindakan yang diperlukan

guna meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 16: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

3. Bagi sekolah: dapat memotivasi guru untuk melakukan penelitian tindakan

kelas guna meningkatkan mutu hasil pembelajaran di Sekolah Dasar

Negeri 164 Pekanbaru.

4. Bagi peneliti: dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan

tentang penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe two stay two

stray.

Page 17: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Model Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Taniredja (2011: 56) pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran dengan setting kelompok-kelompok kecil dengan

memperhatikan keragaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja

sama dan memecahkan masalah melalui interaksi sosial dengan teman

sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari

sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi nara sumber

bagi teman yang lain.

Menurut Slavin dalam Siahaan (2009:12) menjelaskan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa

kelompok kecil terdiri dari 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen,

terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki

kemampuan tinggi, sedang, dan normal.

Pembelajaran kooperatif merupakan sistim pengajaran yang

memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama

siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal

dengan pembelajaran secara kelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari

sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar

kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga

memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat

interdepensi efektif di antara anggota kelompok.

Page 18: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Menurut Depdiknas dalam Taniredja dkk (2011: 60), pembelajaran

kooperatif memiliki tujuan sebagai berikut, yaitu:

1. Meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja siswa dalam

tugas-tugas akademiknya.

2. Memberi peluang kepada siswa agar siswa dapat menerima teman-

temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajarnya.

3. Untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Menurut Ibrahim dalam Taniredja, dkk (2011: 59) unsur-unsur

pembelajaran kooperatif yaitu:

1. Siswa dalam kelompok haruslah berangapan bahwa mereka sehidup

sepenanggungan bersama.

2. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya.

3. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya

memiliki tujuan yang sama.

4. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara

anggota kelompoknya.

5. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan penghargaan yang juga akan

dekenakan untuk semua anggota kelompok.

6. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan

untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

7. Siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi

yang ditanggani dalam kelompok kooperatif.

2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Page 19: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Kegiatan Guru

1. Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan

memotivasi siswa belajar

2. Menyajikan

informasi

Guru menyampaikan informasi kepada siswa

dengan jalan demonstrasi atau bahan bacaan

3. Mengorganisasi

siswa ke dalam

kelompok

kooperatif

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara

memberuk kelompok belajar dan membuat setiap

kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

4. Membimbing

kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar

pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

5. Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi

yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok

mempersentasekan hasil kerjanya.

6. Memberikan

penghargaan

Guru meberikan cara-cara untuk menghargai baik

upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Sumber: Trianto (2010: 66-67)

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

2. Pengertian Two Stay Two Stray

Teknik belajar mengajar dua tamu dua tinggal (two stay two stray)

dikembangkan oleh Spencer Kagan dan bisa dikembangkan dengan teknik

kepala bernomor, dan teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran

dan semua tingkat usia anak-anak. Struktur two stay two stray memberikan

kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan

kelompok lain (Lie, 2008: 61).

Pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray siswa digolongkan

pada kelompok-kelompok yang beranggotakan 4 orang dengan bentuk

kelompok yang heterogen. Sedangkan yang dimaksud dengan pembelajaran

Kooperatif Tipe two stay two stray adalah suatu model pembelajaran dengan

cara mengelompokkan siswa untuk mengerjakan tugas atau memecahkan

masalah tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran. (Lie, 2008: 61)

Page 20: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray siswa

dihadapkan pada kegiatan mendengarkan apa yang diutarakan oleh temannya

ketika sedang bertamu, yang secara tidak langsung siswa akan dibawa untuk

menyimak apa yang diutarakan oleh anggota kelompok yang menjadi tuan

rumah tersebut. Dalam proses ini, akan terjadi kegiatan menyimak materi pada

siswa.

Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray

yaitu:

1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan

materi belajarnya.

2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang

dan rendah.

3. Bila mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis

kelamin yang berbeda.

4. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu

3. Langkah-Langkah Two Stay Two Stray

Menurut Lie (2007: 61) langkah-langkah pelaksanaan model

pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray, sebagai berikut:

1. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa

2. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan

meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua

kelompok lain.

Page 21: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

3. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja

dan informasi mereka ke tamu mereka.

4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompoknya sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain.

5. Kelompok mencocokan dan mebahas hasil-hasil kerja mereka.

Selanjutnya sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe two

stay two stray, maka urutan pelaksanaan pembelajarannya dilakukan sebagai

berikut:

a. Persiapan

Pada tahap ini disiapkan muali dari pembuatan silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi yang akan disajikan, Lembar

Kerja Siswa (LKS), lembar pengamatan guru dan siswa, kisi-kisi Ulangan

Harian (UH) 1 dan kisi-kisi Ulangan Harian (UH) 2 dan menentukan

jadwal kegiatan pembelajaran. Membagi siswa-siswa dalam kelompok-

kelompok yang beranggotakan 4 (empat) orang siswa yang dibentuk

berdasarkan potensi tinggi, sedang, dan rendah serta menyiapkan lembar

tugas mandiri untuk dikerjakan siswa di rumah.

b. Penyajian kelas

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada

awalnya dimulai dengan melakukan apersepsi, memberian motivasi pada

siswa, dan menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai dalam proses

pembelajaran. Kemudian guru menyajikan informasi kepada siswa melalui

tanya jawab, demontrasi, memberikan tugas yang akan dikerjakan dalam

kelompok masing-masing.

Page 22: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

c. Kegiatan kelompok

Setiap kelompok siswa diberikan tugas berupa LKS untuk diselesaikan

dalam waktu yang sudah ditentukan. Selama siswa bekerja dalam

kelompok masing-masing, guru berfungsi sebagai fasilitator, motivator,

dan memonitoring jalannya kerja kelompok siswa. Setiap anggota bekerja

dalam kelompok dan saling mencocokkan jawaban atau mengoreksi

jawaban sehingga hasil kerja kelompok menjadi baik. Setelah itu dua

orang siswa dalam kelompok masing-masing di utus bertamu ke kelompok

lain untuk saling mencocokkan dan mengoreksi hasil kerja kelompok. Jika

ada anggota kelompok yang memahami maka anggota kelompoknya

bertanggungjawab untuk menjelaskan sebelum meminta bantuan teman

dari kelompok lain yang datang ke kelompoknya. Setelah selesai kegiatan

kelompok guru memberikan tugas mandiri atau pekerjaan rumah kepada

siswa.

d. Evaluasi

Evaluasi yang diberikan pada siswa dikerjakan secara individu sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan guru. Saat evaluasi siswa harus

berusaha semaksimal mungkin menunjukkan potensinya terhadap materi

yang telah diberikan. Skor yang diperoleh siswa dalam evaluasi

selanjutnya akan diolah untuk menentukan nilai perkembangan individu

dan kemudian akan disumbangkan sebagai skor kelompok.

e. Penghargaan kelompok

Tujuan utama penghargaan kelompok adalah untuk menunjukkan

kemampuan secara individual atau kelompok dan memberikan sertifikat

atau penghargaan.

Page 23: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

4. Kelebihan dan Kelemahan Two Stay Two Stray

Kelebihan dari pembelajaran two stay two stray adalah sebagai berikut:

1. Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan

2. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna

3. Lebih berorientasi pada keaktifan.

4. Diharapkan siswa akan berani mengungkapkan pendapatnya

5. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa.

6. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.

7. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar.

Sedangkan kekurangan dari model pembelajaran kooperatif tipe TSTS

adalah:

a. Membutuhkan waktu yang lama

b. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok

c. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana dan tenaga)

d. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.

Untuk mengatasi kekurangan pembelajaran kooperatif model two stay

two stray, maka sebelum pembelajaran guru terlebih dahulu mempersiapkan

dan membentuk kelompok-kelompok belajar yang heterogen ditinjau dari segi

jenis kelamin dan kemampuan akademis. Berdasarkan sisi jenis kelamin,

dalam satu kelompok harus ada siswa laki-laki dan perempuannya. Jika

berdasarkan kemampuan akademis maka dalam satu kelompok terdiri dari satu

orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan sedang

dan satu lainnya dari kelompok kemampuan akademis kurang. Pembentukan

kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar dan

saling mendukung sehingga memudahkan pengelolaan kelas karena dengan

adanya satu orang yang berkemampuan akademis tinggi yang diharapkan bisa

membantu anggota kelompok yang lain.

Page 24: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2001: 22) hasil belajar adalah kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar merupakan

uraian untuk menjawab pertanyaan, apa yang harus digali, dipahami dan

dikerjakan siswa. (Depdiknas, 2004: 5).

Menurut Djamarah (2006:11) belajar adalah proses perubahan

perilaku, berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah

perbuatan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan

maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.

Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna atau

pengalaman.

Menurut Surahmad (1981: 2) hasil belajar merupakan hasil yang

dicapai siswa dalam belajar, yang menunjukkan taraf kemampuan siswa dalam

mengikuti program belajar dalam waktu tertentu sesuai dengan kurikulum

yang telah ditentukan. Hasil belajar ini sering dicerminkan sebagai nilai (hasil

belajar) yang menentukan berhasil tidaknya siswa belajar. Hasil belajar

merupakan terminal dari proses pendidikan dan pengajaran..

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa

tersebut mengalami aktivitas belajar. Sedangkan kategori hasil belajar siswa,

yaitu: (1) informasi verbal, (2) kecakapan intelektul, (3) strategi kognitif, (4)

sikap, dan (5) keterampilan.

Page 25: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

2. Faktor-Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama

yaitu :

1. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,

motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

2. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama

kualitas pengajaran.

Menurut Hilgard dan Bower, dalam bukunya Theories of Learning

yang dikutip oleh Purwanto (2002: 82) mengemukakan: belajar berhubungan

dengan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang

disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi ini,

dimana perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau dasar

kecenderungan, respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat

seseorang.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor internal

siswa antara lain kemampuan yang dimiliki siswa tentang materi yang akan

disampaikan, sedangkan faktor eksternal antara lain strategi pembelajaran

yang digunakan guru di dalam proses belajar mengajar.

3. Komponen-Komponen Hasil Belajar

Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai

tujuan pembelajaran. Sedangkan hasil belajar adalah kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Page 26: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Ada beberapa pendapat para ahli tentang tipe hasil belajar, di antaranya

sebagai berikut; Howard Kingsley, membagi tiga macam hasil belajar, yakni

(1) keterampilan atau kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (3) sikap

dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang

telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan menurut Gegne, membagi lima

kategori hasil belajar, yakni (1) informasi verbal, (2) keterampilan intelektual,

(3) strategi kognitif, (4) sikap, dan (5) keterampilan motoris. (Sudjana, 2001:

22)

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik

tujuan kuriuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil

belajar Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga

ranah, yakni (1) Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual

yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan hafalan, pemahaman atau

komprehensif, penerapan aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. (Purwanto,

2010: 43).

4. Indikator Hasil Belajar

Menurut Ishak (2007: 31), indikator keberhasilan sebagai patokan atau

ukuran bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dianggap berhasil, apabila:

1. Daya serap terhadap bahan pengajaran (materi) yang diajarkan mencapai

hasil belajar atau prestasi belajar tinggi, baik secara individual maupun

secara klasikal atau kelompok.

2. Perilaku yang menggariskan dalam tujuan pengajaran atau instruksional

khusus telah dicapai oleh para siswa baik secara individual maupun

kelompok.

3. Terjadinya perubahan terhadap perilaku siswa, sehingga terdapat motivasi

untuk memahami, menguasai, dan mencerna materi yang diajarkan pada

tingkat ketuntasan belajar.

Page 27: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Dari beberapa indikator di atas dapat dipahami bahwa ketika indikator

di atas dimiliki siswa pada pelajaran matematika, maka tujuan dalam

pembelajaran tersebut dapat dikatakan berhasil dan sesuai dengan yang

diharapkan.

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar.

Masalah yang dihadapi adalah sampai di tinggkat manakah hasil belajar yang

telah dicapai. sehubungan dengan hal ini keberhasilan proses belajar mengajar

itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf, yaitu:

1. Istimewa (maksimal), apabila seluruh bahan yang diajarkan itu dapat

dikuasai oleh siswa.

2. Baik sekali (optimal), apabila sebagian besar (76% sampai 99%) bahan

pelajaran yang diajarkan dapat dipahami siswa.

3. Baik (minimal), apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya (60%

sampai 75%) saja dikuasai siswa.

4. Kurang, apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari (60%)

dikuasai siswa. (Djamarah, 2006: 121)

Selanjutnya idikator yang menjadi petunjuk suatu proses belajar

mengajar dianggap berhasil adalah sebagai berikut:

a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individual maupun secara kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapi oleh

siswa baik secara individual maupun secara kelompok. (Djamarah, 2006:

120)

Page 28: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Selanjutnya menurut Sudjana (2001: 24), hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Sementara menurut Horward Kingsley dalam Sudjana, membagi

tiga macam hasil belajar, yaitu, (1) Keterampilan dan kebiasaan, (2)

Pengetahuan dan pengertian, (3) Sikap dan cita-cita.

Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana, melalui proses

belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar

intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang

rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau

setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.

2) Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu

kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak

kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.

3) Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama

diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain,

kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan

kreativitasnya.

4) Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif),

yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif

(sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.

5) Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri

terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan

mengendalikan proses dan usaha belajarnya. (Sudjana, 2004: 56).

Page 29: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

D. Hubungan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

dengan Hasil Belajar

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran

dapat diketahui dari hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes/evaluasi

yang diberikan kepada siswa. Menurut Sudjana (2010: 22) hasil belajar

merupakan hasil yang dicapai siswa dalam belajar, yang menunjukkan taraf

kemampuan siswa dalam mengikuti program belajar dalam waktu tertentu

sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan.

Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two

stray, guru akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam

pembelajaran. Selain itu, guru juga memberi kesempatan kepada siswa untuk

bekerjasama secara berkelompok dan saling bertukar informasi dengan

kelompok lain agar siswa lebih memahami materi yang disajikan.

Pembelajaran ini juga melatih siswa untuk berani mengeluarkan pendapatnya

dan menghargai pendapat teman.

Disisi lain, pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat

mendorong siswa untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran

dengan mengutamakan kerja sama kelompok yang lebih dicirikan oleh

penghargaan kelompok. Semua siswa bertanggung jawab terhadap teman

kelompok, artinya siswa pandai bertanggungjawab terhadap teman yang

kurang mampu. Oleh karena itu, diharapkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray dapat meningkatkan keaktifan siswa dan

siswa memperoleh keberhasilan dalam pembelajaran, yaitu memenuhi Kriteria

Ketuntasan Mengajar (KKM) yang telah ditetapkan oleh Sekolah Dasar

Negeri 164 Pekanbaru.

Page 30: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian tinjauan pustaka di atas, hipotesis tindakan dalam

penelitian ini adalah: jika diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe two

stay two stray maka dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa Kelas IV.A

Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru.

Page 31: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

164 Pekanbaru Provinsi Riau, khususnya pada siswa Kelas IV.A.

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian ini direncanakan selama 4 bulan terhitung

dari bulan Februari hingga bulan Mei 2012.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV.A Sekolah Dasar

Negeri 164 Pekanbaru Tahun Ajaran 2011/2012, dengan jumlah siswa 41

orang, yang terdiri dari 19 orang laki-laki dan 22 orang perempuan.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independent) dan

dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dan variabel

terikatnya adalah hasil belajar.

D. Rencana Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau action

research. Menurut Arikunto (2010: 130) penelitian tindakan kelas merupakan

suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi

didalam kelas. Kunandar (2011: 45) juga menggungkapkan penelitian

tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan

memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas.

Page 32: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap

kegiatan yang berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dari sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau

dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Dari pendapat tersebut

dapat disimpulkan PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat refleksi

dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau

meningkatkan praktek pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini penulis dan

guru berkolaborasi dalam merencanakan tindakan dan refleksi hasil tindakan

sehingga bentuk penelitian ini tergolong kepada penelitian tindakan kelas

kolaboratif.

Menurut Arikunto (2010: 137) pelaksanaan tindakan dalam penelitian

tindakan kelas meliputi: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan,

dan (4) Refleksi. Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam penelitian

tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 3.1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas Dengan Empat Tahap Kegiatan

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

SIKLUS I Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

SIKLUS II Refleksi

Page 33: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Agar lebih mudah memahami tahapan-tahapan dalam penelitian

tindakan kelas yang akan penulis lakukan dapat dilihat pada penjelasan berikut

ini, yaitu:

a. Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan

guru sebelum melakukan tindakan, sehingga tindakan yang dilakukan

menjadi lebih terarah. Adapun yang akan dipersiapkan pada tahap

perencanaan, yaitu:

1. Menyusun silabus

2. Menyusun RPP berdasarkan langkah-langkah penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.

3. Membuat dan menyiapkan lembar kerja siswa

4. Mempersiapkan kunci jawaban

5. Menyiapkan format lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa

dalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan penerapan dari perencanaan yang telah

dibuat. Pelaksanaan program pembelajaran, pengambilan atau

pengumpulan data hasil belajar siswa, hasil observasi dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Pada tahap

pelaksanaan peneliti mengacu pada silabus, RPP dan LKS yang telah

disesuaikan dengan pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray yang

telah dibuat baik dari segi waktu dan banyak pertemuan yang disesuaikan

dengan perencanaan.

Page 34: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersama dengan pelaaksanaan tindakan

Pelaksanaan pengamatan dilakukan oleh observer/pengamat, dengan

menggunakan lembar pengamatan. Pengamat bertugas mencatat langkah-

langkah yang sesuai atau belum sesuai dan mencatat semua kejadian baik

aktivitas guru maupun aktivitas siswa disaat pelaksanaan pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two

stray.

Pengamatan juga memberi masukan baik berupa kritik ataupun

saran pada penulis guna untuk refleksi dari setiap pertemuan. Pengamat

diberi tugas sesuai dengan lembar pengamatan yang telah disediakan oleh

penulis yang terlebih dahulu diberikan pengarahan pada pengamat.

d. Refleksi

Refleksi merupakan tahap akhir kegiatan observasi, dengan cara

mengumpulkan berbagai hasil yang diperoleh guna melihat dan menilai

apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar

mengajar mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.

Refleksi dilakukan berguna untuk perencanaan pada siklus

selanjutnya, agar kelemahan dan kejadian dalam proses belajar mengajar

pada pertemuan I dan II dapat diperbaiki serta diharapkan adanya

perubahan pada siklus selanjutnya.

Page 35: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

E. Instrumen Penelitian

Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Perangkat pembelajaran

1. Jadwal penelitian

2. Silabus

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

4. Skenario pembelajaran

5. Lembar Kerja Siswa (LKS)

b. Instrumen pengumpulan data

1. Lembar observasi aktivias siswa

2. Lembar observasi aktivitas guru

3. Soal ulangan harian setiap siklus

F. Teknik Pengumpulannya

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Kunandar (2011: 143) berpendapat bahwa observasi adalah

kegiatan pengamatan (mengambil data) untuk memotret seberapa jauh

efek tindakan telah mencapai sasaran. Berdasarkan pengertian tersebut,

maka observasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah melakukan

pengamatan terhadap segenap aktivitas belajar mengajar guru dan ssiwa

kelas IV.A Sekolah Dasar 164 Pekanbaru dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.

Page 36: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

b. Tes

Menurut Kunandar (2011: 186) tes adalah sejumlah pertanyaan

yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk

mengungkapkan keadaan dan tingkat perkembangan salah satu atau

beberapa asfek psikologis didalam dirinya. Penilaian hasil belajar siswa

kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru diperoleh dari hasil

pelaksanaan tes, pada pelaksanaan tindakan dalam setiap siklus kegiatan

pembelajaran, sehingga pengaruh penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray pada mata pelajaran IPS dapat dihitung

dari rata-rata dan persentase hasil belajar siswa.

G. Teknik Analisis Data

1. Aktivitas Guru dan Siswa

Analisis aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar

dengan di terapkannya model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray

dibakukan dalam lembar observasi dengan rumus:

%100xSM

JSNR

Keterangan:

NR = Persentase rata-rata aktivitas guru/siswa

JS = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan

SM = Skor Maksimal yang di dapat dari aktivitas guru dan siswa

Untuk melihat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran yang

menggunakan 4 (empat) alternatif pilihan yang dapat di lihat pada lembar

observasi aktivitas guru dan siswa. Dari 4 alternatif diatas, maka skala

pengukuran aktivitas guru dan siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 37: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Tabel 3.1

Aktivitas Guru Dan Siswa

NO Persentase (%) Interval Kategori

1

2

3

4

81% - 100%

61% - 80%

51% - 60%

Kurang Dari 50%

Sangat Baik

Baik

Kurang Baik

Sangat Tidak Baik

2. Hasil Belajar

1. Ketuntasan Belajar Siswa

Sementara itu, analisis yang digunakan untuk mengetahui hasil

belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru Kelas IV.A melalui

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, dengan

menggunakan dua rumus sebagai berikut:

a) Ketuntasan Individu:

100xN

RS (Purwanto, 2010: 112)

Keterangan:

S = Nilai yang diharapkan (dicari)

R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar

N = Skor Maksimum dari tes tersebut

Tabel 3.2

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

No Interval (%) Kategori

1

2

3

4

5

80 – 100

70 – 79

65 – 69

50 – 64

0 – 49

Amat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Kurang Sekali

Page 38: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran,

dapat dilihat melalui Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah

ditetapkan oleh Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru, dimana KKM

untuk individu adalah 65. Dari standar KKM tersebut dapat dipahami

bahwa bila siswa mencapai nilai rata-rata 65, maka siswa tersebut

dinyatakan lulus, begitu sebaliknya, bila nilai rata-rata yang diperoleh

siswa di bawah nilai rata-rata 65, maka siswa dinyatakan belum lulus

atau berhasil.

b) Ketuntasan Klasikal:

%1002

1 xN

NK

K = Presentase Ketuntasan Belajar

N1 = Jumlah Siswa Yang Tuntas Belajar

N2 = Jumlah Siswa Dalam Satu Kelas

2. Tahap Perhitungan Skor Perkembangan Individu

Perhitungan skor perkembangan individu dilakukan

menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

Tabel 3.3: Langkah-Langkah Penentuan Nilai Perkembangan

Langkah Keterangan

Menentukan skor dasar Setiap siswa diberi skor berdasarkan nilai-

nilai kuis terdahulu

Menghitung skor kuis

terkini

Siswa memperoleh poin untuk kuis yang

berkaitan dengan pelajaran terkini

Menghitung skor

perkembangan

Siswa mendapatkan poin perkembangan

yang besarnya ditentukan menggunakan

skala yang diberikan pada tabel

Sumber: Trinato, (2007: 55)

Page 39: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Skor dasar individu dihitung berdasarkan skor awal pada

penelitian ini yang diambil dari rat-rata nilai evaluasi materi sebelumnya.

Perhitungan skor perkembangan individu sebagaimana yang

dikemukakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.4: Kriteria Nilai Perkembangan Individu

Skor Tes Nilai

Perkembangan

Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 5

10 poin hingga 1 poin dibawah skor dasar 10

Sama dengan skor dasar sampai 10 poin diatas

skor dasar 20

Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30

Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor dasar) 30

Sumber: Trinato, (2007: 55)

3. Tahap Pemberian Penghargaan Kelompok

Skor kelompok dihitung rata-rata nilai perkembangan yang

disumbangkan setiap anggota kelompok dengan menjumlahkan semua

nilai perkembangan anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota

kelompok.

Jika x adalah rata-rata nilai perkembangan kelompok, maka

dalam penelitian ini guru menggunakan bentuk kriteria pembagian

penghargaan kelompok sebagai berikut:

Tabel 3.5: Tingkat Penghargaan Kelompok

Rata-Rata Tim Predikat

0 ≤ x ≤ 5 -

5 ≤ x ≤ 15 Tim Baik

15 ≤ x ≤ 25 Tim Hebat

25 ≤ x ≤ 35 Tim Super

Sumber: Trianto, (2007: 56)

Page 40: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil Tindakan

1. Pelaksanaan Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 164

Pekanbaru Kelas IV.A tahun ajaran 2011/2012 pada Tanggal 26 Maret 2012

sampai Tanggal 12 April 2012 dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray pada pokok bahasan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi.

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, siklus pertama dilaksanakan

dalam 3 kali pertemuan, di mana dua kali pertemuan menyampaikan materi

pembelajaran (sesuai RPP-1 dan RPP-2) dan 1 kali pertemuan ulangan harian.

Siklus kedua juga dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, di mana dua kali

pertemuan menyampaikan materi pembelajaran (sesuai RPP-3 dan RPP-4) dan

1 kali pertemuan ulangan harian.

Pada setiap kali pertemuan, peneliti dibantu oleh observer yaitu Ernita

Yusnawati, MM. Adapun tugas observer dalam penelitian ini adalah

mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.

2. Tahap Perancanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan, peneliti telah merancang perangkat

pembelajaran dan istrumen pengumpulan data. Perangkat pembelajaran dalam

penelitian ini terdiri dari jadwal penelitian (lampiran A), silabus (lampiran B),

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk 4 kali pertemuan (lampiran C.1,

C.2, C.3, dan C.4), Lembar Kerja Siswa sebanyak 4 kali pertemuan (D.1, D2,

D.3, dan D.4).

29

Page 41: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Sedangkan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri

dari lembar observasi aktivitas guru 4 kali pertemuan (lampiran E.1, E.2, E.3,

dan E.4), lembar pengamatan aktivitas siswa kali pertemuan (lampiran F.1,

F.2, F.3, dan F.4), kisi-kisi soal ulangan harian siklus I (lampiran G.1) dan

siklus II (lampiran G.2), soal ulangan harian siklus I (lampiran H.1) dan siklus

II (lampiran H.2), kunci jawaban ulangan harian siklus I (lampiran I.1) dan

siklus II (lampiran I.2), data nilai hasil belajar siswa sebelum tindakan

(lampiran J.1), data nilai hasil belajar siswa siklus I (lampiran J.2), serta data

nilai hasil belajar siswa siklus II (lampiran J.3).

B. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

1. Pertemuan Pertama (Senin, 19 Maret 2011)

Pertemuan pertama siklus pertama dilakukan pada tanggal 19 Maret

2012 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dari jam 09.30 Wib - 10.40 Wib.

Pada pertemuan pertama siklus pertama ini siswa hadir semua. Adapun proses

pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP-1 (lampiran C.1) yaitu dengan

materi teknologi produksi dan perkembangannya. Dalam kegiatan

pembelajaran guru membagi siswa menjadi 10 kelompok dimana masing-

masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Kemudian siswa diberikan LKS

(lampiran D.1) untuk dikerjakan dengan kelompok masing-masing.

Setelah selesai mengerjakan LKS dengan kelompok masing-masing,

siswa kebingungan karena guru meminta dua orang siswa dari masing-masing

kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu kekelompok lain dan guru

juga meminta dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas

Page 42: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

membagikan hasil kerja dan informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu

mereka. Siswa bertambah merasa kebinggungan dan bertanya-tanya mengapa

guru memberinya kesempatan untuk mencontek jawaban kelompok lain.

Setelah dijelaskan oleh guru baru siswa memahaminya. Dengan demikian

dapat disipulkan bahwa kebinggungan siswa tersebut disebabkan belum

pernahnya model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray diterapkan

guru dalam pembelajaran di kelas.

Selain siswa, guru juga mengalami sedikit kebinggungan dalam

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, hal ini

disebabkan belum terbiasa guru menerapkan atau mengunakan model

pembelajaran ini dalam mengajar, sehingga pada saat siswa mengerjakan LKS

guru terkesan kurang membimbing siswa.

Pada saat pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray di setiap pertemuan observer

mengisi lembar observasi aktivitas guru (lampiran E.1) dan lembar observasi

aktivitas siswa (lampiran F.1).

2. Pertemuan Kedua (Kamis, 22 Maret 2011)

Pertemuan kedua siklus pertama dilakukan pada hari Kamis tanggal

22 Maret 2012 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dari jam 09.00 Wib - 10.10

Wib. Pada pertemuan kedua siklus pertama ini siswa hadir semua. Proses

pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP-2 (lampiran C.2) yaitu dengan

materi Bahan dan hasil produksi. Pada kegiatan awal pembelajaran guru

meminta siswa bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan pada

pertemuan pertama. Kemudian siswa diberikan LKS (lampiran D.2) untuk

dikerjakan dengan kelompok masing-masing.

Page 43: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Setelah selesai mengerjakan LKS dengan kelompok masing-masing,

guru meminta dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan

kelompoknya dan bertamu kekelompok lain dan guru juga meminta dua orang

siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan

informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu mereka.

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini telah mengalami

peningkatan bila dibandingkan pada pertemuan pertama, dimana sebagian

siswa telah menguasai dan memahami model pembelajaran kooperatif tipe two

stay two stray. Sehingga pada saat siswa yang bertamu diminta untuk

melaporkan temuan mereka bertamu ke kelompok lain, siswa sudah mengerti

informasi apa yang akan mereka laporkan kekelompoknya.

Selain siswa, pada pertemuan kedua ini guru juga sudah menguasai

dan memahami model pembelajaran yang diterapkan dalam mengajarkan anak

didiknya, hal ini dibuktikan dengan bimbingan yang diberikan guru kepada

siswa dalam mengerjakan LKS. Tanya jawab antara guru dan siswa pun telah

mulai lancar walaupun masih ada sebagian siswa yang tidak bekerja sama

dalam kelompoknya.

Pada saat pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray di setiap pertemuan observer

mengisi lembar observasi aktivitas guru (lampiran E.2) dan lembar observasi

aktivitas siswa (lampiran F.2).

Page 44: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

3. Pertemuan Ulangan Harian I (Senin, 26 Maret 2012)

Pada pertemuan ketiga siklus pertama ini guru mengadakan ulangan

harian I, dengan kisi-kisi soal ulangan harian I (lampiran G.1). Ulangan harian

I diadakan pada hari Senin tanggal 26 Maret 2012 dengan jumlah soal 20

dalam bentuk objektif.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan pembagian lembar soal ulangan

harian I (lampiran H.1) pada masing-masing siswa. Kemudian siswa

mengerjakannya secara individu. Setelah selesai mengerjakan ulangan harian I

maka siswa diminta mengumpulkannya pada guru. Guru bersama siswa

membahas soal-soal yang dikerjakan siswa. Setelah itu guru mengoreksi

ulangan harian tersebut untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus

pertama.

4. Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang diperoleh

dari dua kali pertemuan, hasilnya sudah baik, namun disamping memiliki

kelebihan masih ada kelemahan yang penulis temukan. Kelebihan yang

peneliti temukan selama proses pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray adalah:

1. Sebagian siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran

2. Sebagian siswa mulai berani mengungkapkan pendapatnya saat

pembelajaran berlangsung

3. Motivasi siswa untuk bekerjasama dengan kelompok masing-masing

dalam mengerjakan LKS telah mengalami peningkatan.

Page 45: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Sedangkan kekurangan-kekurangan yang penulis temukan selama

proses pembelajaran adalah:

a. Pada saat memberikan bimbingan kepada siswa dalam menyelesaikan

LKS siklus pertama guru masih belum terbiasa menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray sehingga pada saat siswa

mengerjakan LKS guru terkesan kurang membimbing siswa.

b. Pada saat diberikan waktu untuk menerima tamu dari kelompok lain dan

bertamu kekelompok lain siswa kurang fokus membahas LKS yang

diberikan sehingga pada saat diminta untuk melaporkan informasi yang ia

peroleh saat bertamu siswa merasa kebinggungan.

Berdasarkan refleksi siklus I, meskipun ada kekurangan-kekurangan

yang ditemukan, hasil evaluasi dan lembar observasi aktivitas guru dan

aktivitas siswa yang diambil dari setiap pertemuan mengalami peningkatan.

Hal ini menunjukan bahwa penerapan model pembalajaran kooperatif tipe two

stay two stray berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari hasil refleksi siklus I, maka perbaikan yang akan penulis lakukan

adalah:

1. Guru mempelajari dan menjelaskannya kepada siswa langkah-langkah

model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, agar setiap

aktivitas yang dilakukan baik itu guru maupun siswa sesuai dengan

langkah-langkah model pembelajaran tersebut.

2. Menjelaskan kembali tujuan siswa menerima tamu dari kelompok lain dan

bertamu ke kelompok lain serta menjelaskan informasi apa saja yang akan

dilaporkan dengan kelompoknya setelah bertamu kekelompok lain.

3. Memotivasi dan membimbing siswa agar menguasai materi yang

dipelajari.

Page 46: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

C. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

1. Pertemuan Pertama (Kamis, 29 Maret 2012)

Pertemuan pertama siklus kedua dilakukan pada hari Kamis tanggal

29 Maret 2012 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dari jam 09.00 Wib - 10.10

Wib, pada pertemuan pertama siklus kedua ini siswa hadir semua. Proses

pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP-3 (lampiran C.3) yaitu dengan

materi Alat atau media komunikasi dan manfaatnya. Pada kegiatan awal

pembelajaran guru meminta siswa bergabung dengan kelompok yang telah

ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa diberikan LKS

(lampiran D.3) untuk dikerjakan dengan kelompok masing-masing.

Setelah selesai mengerjakan LKS dengan kelompok masing-masing,

guru meminta dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan

kelompoknya dan bertamu kekelompok lain dan guru juga meminta dua orang

siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan

informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu mereka.

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama pada siklus kedua ini

siswa telah mengerti dalam mengerjakan LKS yang diberikan dan

melaksanakan pembelajaran susuai dengan langkah-langkah model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Siswa juga sudah memahami

tugasnya dalam menerima tamu dan bertamu kekelompok lain. Hal ini terlihat

dari semangat siswa dalam bekerja sama baik dengan kelompok masing-

masing maupun dengan kelomopok lain.

Pada saat pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray di setiap pertemuan observer

mengisi lembar observasi aktivitas guru (lampiran E.3) dan lembar observasi

aktivitas siswa (lampiran F.3).

Page 47: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

2. Pertemuan Kedua (Senin, 02 April 2012)

Pertemuan kedua siklus kedua dilakukan pada hari Senin tanggal 02

April 2012 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dari jam 09.30 Wib - 10.40

Wib. Pada pertemuan kedua siklus kedua ini siswa hadir semua. Proses

pembelajaran dilaksanakan berdasarkan RPP-4 (lampiran C.4) yaitu dengan

materi jenis, fungsi dan manfaat penggangkutan. Pada kegiatan awal

pembelajaran guru meminta siswa bergabung dengan kelompok yang telah

ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian siswa diberikan LKS

(lampiran D.4) untuk dikerjakan dengan kelompok masing-masing.

Setelah selesai mengerjakan LKS dengan kelompok masing-masing,

guru meminta dua orang siswa dari masing-masing kelompok meninggalkan

kelompoknya dan bertamu kekelompok lain dan guru juga meminta dua orang

siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan

informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu mereka.

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua siklus kedua ini siswa

telah mengerti dalam mengerjakan LKS yang diberikan dan melaksanakan

pembelajaran susuai dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif

tipe two stay two stray. Siswa juga sudah memahami tugasnya dalam

menerima tamu dan bertamu kekelompok lain. Hal ini terlihat dari semangat

siswa dalam bekerja sama baik dengan kelompok masing-masing maupun

dengan kelomopok lain.

Pada saat pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray di setiap pertemuan observer

mengisi lembar observasi aktivitas guru (lampiran E.4) dan lembar observasi

aktivitas siswa (lampiran F.4).

Page 48: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

3. Pertemuan Ulangan Harian II (Kamis, 05 April 2012)

Pada pertemuan ketiga siklus kedua ini guru mengadakan ulangan

harian I, dengan kisi-kisi soal ulangan harian I (lampiran G.2). Ulangan harian

I diadakan pada hari Kamis tanggal 26 Maret 2012 dengan jumlah soal 20

dalam bentuk objektif.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan pembagian lembar soal ulangan

harian II (lampiran H.2) pada masing-masing siswa. Kemudian siswa

mengerjakannya secara individu. Setelah selesai mengerjakan ulangan harian

II maka siswa diminta mengumpulkannya pada guru. Guru bersama siswa

membahas soal-soal yang dikerjakan siswa. Setelah itu guru mengoreksi

ulangan harian tersebut untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus

kedua.

4. Refleksi Siklus II

Selama penelitian berlangsung, untuk siklus II ini sudah berjalan

lancar dibandingkan dengan siklus I, adapun refleksi siklus II yang dilakukan

dua kali pertemuan aktivitas guru dan siswa sudah dikategorikan sangat baik

bila di lihat dari lembar pengamatan (observasi), di mana pelaksanaan

pembelajaran telah sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan.

Pada siklus kedua ini, Siswa juga sudah terbiasa dengan penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, sehingga pada saat

diberikan LKS untuk didiskusikan dengan kelompok masing-masing, semua

siswa aktif dalam berdiskusi, siswa sudah berani mengungkapkan

pendapatnya, dan siswa juga saling memotivasi saat berdiskusi dengan

kelompoknya.

Page 49: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Dari data yang peneliti peroleh pada siklus II dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat

meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa kelas IV.A

Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru dengan pokok bahasan teknologi

produksi, komunikasi, dan transportasi.

D. Analisis Hasil Penelitian

Hasil tindakan yang akan di analisis dalam penelitian ini adalah

aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray

dan ketuntasan hasil belajar IPS siswa Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Kelas IV.A.

1. Aktivitas Guru

Observasi aktivitas guru dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru kelas IV.A

dengan menggunakan lembaran observasi yang mengacu pada kegiatan belajar

mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay

two stray.

Aktivitas guru selama proses pembelajaran kooperatif tipe two stay two

stray pada materi Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi dilihat

pada lampiran E.1, E.2, dan E3. Persentase aktivitas guru pada siklus I dan II

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 50: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Tabel 4.1

Analisis Aktivitas Guru Dalam Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada

Siklus I dan Siklus II

Siklus Pertemuan Jumlah

Skor

Rata-Rata

Skor Persentase Kategori

Pertama I 12 2,4 60% Kurang Baik

II 16 3,2 80% Baik

Kedua III 18 3,6 90% Sangat Baik

IV 20 4,0 100% Sangat Baik

Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2012

Dari tabel di atas dapat dilihat perbandingan aktivitas guru pada siklus

I dan siklus II dengan 4 kali pertemuan yang secara umum terdapat

peningkatan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay

two stray. Dimana pada siklus I pertemuan pertama rata-rata yang diperoleh

terhadap aktivitas guru yaitu 2,4 poin dengan persentase 60%, pertemuan

kedua rata-rata yang diperoleh meningkat menjadi 3,2 poin dengan persentase

80% dengan peningkatan sebesar 0,8 poin atau 20% bila dibandingkan dengan

pertemuan pertama.

Aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama rata-rata skor yang

diperoleh yaitu 3,6 poin dengan persentase 90% meningkat dari pertemuan

sebelumnya sebesar 0,4 poin atau 10%. Sedangkan pada pertemuan kedua

rata-rata skor yang diperoleh terhadap aktivitas guru adalah 4,0 poin dengan

persentase 100%, terjadi peningkatan sebesar 0,4 poin atau 10%.

Peningkatan aktivitas guru pada setiap pertemuan, karena guru sudah

mulai terbiasa dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay

two stray, sehingga setiap tindakan atau aktivitas yang dilakukan sesuai

dengan model pembelajaran yang akan diterapkan.

Page 51: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

2. Aktivitas Siswa

Analisis data aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada

siklus I dan siklus II dapat dilihat pada lampiran F.1, F.2, F.3 dan F.4. Rata-

rata dan persentase aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Analisis Aktivitas Siswa Dengan Diterapkannya Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada Siklus I dan Siklus II

Siklus Pertemuan Jumlah

Skor Rata-Rata

Skor Persentase Kategori

Pertama I 437 2,13 53,29% Kurang Baik II 502 2,45 61,22% Baik

Kedua III 520 2,54 63,41% Baik IV 551 2,69 67,20% Baik

Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2012

Dari tabel di atas dapat dilihat perbandingan aktivitas siswa pada siklus

I dan siklus II dengan 4 kali pertemuan yang secara umum terdapat

peningkatan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay

two stray. Dimana pada siklus I pertemuan pertama rata-rata yang diperoleh

terhadap aktivitas siswa yaitu 2,13 poin dengan persentase 53,29%, pertemuan

kedua rata-rata yang diperoleh meningkat menjadi 2,45 poin dengan

persentase 61,22% dengan peningkatan sebesar 0,32 poin atau 7.93% bila

dibandingkan dengan pertemuan pertama.

Aktivitas siswa pada siklus II pertemuan pertama rata-rata skor yang

diperoleh yaitu 2,54 poin dengan persentase 63,41% meningkat dari

pertemuan sebelumnya sebesar 0,10 poin atau 2.19%. Sedangkan pada

pertemuan kedua rata-rata skor yang diperoleh terhadap aktivitas siswa adalah

2,69 poin dengan persentase 67,20%, terjadi peningkatan sebesar 0,50 poin

atau 3.79%. Peningkatan aktivitas aktivitas pada setiap pertemuan, karena

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih menekankan kepada

siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

Page 52: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

3. Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray pada siswa kelas IV.A Sekolah Dasar

Negeri 164 Pekanbaru dianalisi melalui ketuntasan belajar siswa secara

individu dan ketuntasan klasikal.

a. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individu

Ketuntasan hasil belajar siswa secara individu dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan pokok bahasan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi Kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164

Pekanbaru berdasarkan nilai ulangan harian I (lampiran J.2) dan nilai

ulangan harian II (lampiran J.2).

Berdasarkan hasil analisis ulangan harian I dan ulangan harian II

(lampiran J.2 dan J.3) ketuntasan belajar siswa secara individu dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individu

Siklus I dan Siklus II

Interval

(%) Kategori

Ulangan Harian Ulangan Harian

Siklus I Siklus II

Siswa % Siswa %

80 - 100 Amat Baik 14 34.15 33 80.49

70 – 79 Baik 11 26.83 7 17.07

65 – 69 Cukup 11 26.83 1 2.44

50 – 64 Kurang 4 9.76

0 – 49 Kurang Sekali 1 2.44

Jumlah 41 100 41 100

Rata-Rata 70,85% 84,02%

Kategori Baik Amat Baik

Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2012

Page 53: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ketuntasan belajar siswa

secara individu selama pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray terjadi peningkatan, di

mana pada ulangan harian siklus I terdapat 14 orang siswa (34,15%)

dengan kategori amat baik, 11 orang siswa (26,83%) dengan kategori baik,

11 orang siswa (26,83%) dengan kategori cukup, 4 orang siswa (9,76%)

dengan kategori kurang, dan 1 orang siswa (2,44%) dengan kategori

kurang sekali. Sedangkan rata-rata nilai ulangan harian siklus I adalah

70,85 dengan kategori baik. Jika diperhatikan kondisi hasil belajar siswa

siklus I di atas, ketuntasan siswa sudah baik tapi belum mencapai amat

baik, karena siswa masih belum terbiasa dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, maka hal tersebut menjadi

refleksi pada siklus kedua. Untuk meningkatkan hasil belajar, siswa

diharapkan aktif dan fokus dalam membahas LKS yang diberikan sehingga

mendapatkan informasi yang akurat tentang pembelajaran.

Sementara itu, pada ulangan harian siklus II terdapat 33 orang

siswa (80,49%) dengan kategori amat baik, 7 orang siswa (17,07%)

dengan kategori baik, dan 1 orang siswa (2,44%) dengan kategori cukup.

Sedangkan rata-rata nilai ulangan siklus II adalah 84,02 dengan kategori

amat baik.

Terjadinya peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara

individu melalui pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray karena

model pembelajaran ini lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk

aktif dalam pembelajaran. Guru juga memberikan pertanyaan kepada

siswa dalam bentuk LKS, di mana siswa memikirkan jawaban yang ada di

Page 54: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

LKS tersebut dengan kelompoknya masing-masing. Namun setelah jawab

diperoleh melalui diskusi dengan kelompok masing-masing, siswa diberi

kesempatan membandingkan jawaban kelompoknya dengan kelompok lain

dengan cara bertamu dan menerima tamu. Dengan kegiatan pembelajaran

yang demikian siswa akan lebih berani mengunkapkan pendapatnya dan

komunikasi antara siswa baik itu dengan kelompok masing-masing

maupun kelompok lain akan terjalin baik, sehingga siswa termotivasi

untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri

164 Pekanbaru.

b. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal

Berdasarkan hasil analisis ulangan harian I (lampiran J.2) dan

ulang harian II (lampiran J.3) ketuntasan belajar siswa secara klasikal

dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal

Siklus I dan Siklus II

No Ulangan

Harian

Jumlah

Siswa

Ketuntasan Belajar

Tuntas % Tidak

Tuntas %

1 Siklus I 41 35 85,37 6 14,63

2 Siklus II 41 41 100,00 - -

Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2012

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa pada siklus I

terdapat 35 orang siswa (85,37%) tuntas dan 6 orang siswa (14,63%) yang

tidak tuntas. Hal ini karena siswa belum memahami dan terbiasa dengan

model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, maka permasalah

Page 55: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

tersebut dijadikan refleksi pada siklus II. Tindakan refleksi yang

dilaksanakan adalah: (1) Menjelaskannya kepada siswa langkah-langkah

model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, agar setiap

aktivitas yang dilakukan siswa sesuai dengan langkah-langkah model

pembelajaran tersebut, (2) Menjelaskan tujuan siswa menerima tamu dari

kelompok lain dan bertamu ke kelompok lain serta menjelaskan informasi

apa saja yang akan dilaporkan dengan kelompoknya setelah bertamu

kekelompok lain, dan (3) Memotivasi dan membimbing siswa agar

menguasai materi yang dipelajari.

Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai

angka yang sangat memuaskan yaitu 100% atau tuntas semuanya.

Peningkatan ketuntasan belajar pada siklus II karena siswa sudah terbiasa

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray,

sehingga pada saat diberikan LKS untuk didiskusikan dengan kelompok

masing-masing semua siswa aktif dalam berdiskusi, siswa sudah berani

mengungkapkan pendapatnya, dan siswa juga saling memotivasi.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat

meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri

164 Pekanbaru.

c. Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok

Nilai perkembangan individu dihitung berdasarkan nilai yang

didapat dari ulangan harian I (siklus I) dan ulangan harian II (siklus II).

Sedangkan nilai perkembangan kelompok dibagi dengan jumlah anggota

kelompoknya, sehingga memperoleh nilai rata-rata perkembangan

kelompoknya.

Page 56: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Untuk mengetahui nilai rata-rata perkembangan kelompok pada

penelitian ini dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two

stay two stray, pada siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164

Pekanbaru, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5

Tingkat Perkembangan Penghargaan Kelompok Pada Setiap Siklus

No Predikat Siklus I Siklus II

1 Tim Baik - -

2 Tim Hebat 8 6

3 Tim Super 2 4

Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2012

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa penghargaan kelompok

pada setiap siklus meningkat, dimana siklus pertama yang memperoleh

predikat tim hebat 8 kelompok dan tim super 2 kelompok. Sedangkan pada

siklus kedua, yang memperoleh predikat tim hebat 6 kelompok dan tim

super 4 kelompok. Dengan demikian terlihat jelas bahwa dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat

memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar bagi dirinya maupun

untuk kelompoknya masing-masing. Siswa juga akan berusaha

semaksimal mungkin untuk mendapat nilai terbaik agar dapat

menyumbangkan skor yang tinggi pada kelompoknya. Jadi, dengan adanya

penghargaan kelompok dapat meningkatkan hasil belajar.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan teknik pengumpulan data pada bab III, maka diperoleh

kesimpulan tentang data hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa dan

data hasil belajar siswa melalui ulangan harian untuk ketuntasan individu dan

klasikal.

Page 57: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

1. Aktivitas Guru

Aktivitas guru dalam proses belajar mengajar, sangat mempengaruhi

hasil belajar yang dicapai siswa, karena aktivitas guru merupakan serangkaian

kegiatan yang dilakukan guru dalam membimbing, mengatur lingkungan

belajar, menyusun perencanaan pembelajaran dan memotivasi siswa, yang

secara langsung berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Secara umum aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray telah sesuai dengan perencanaan. Hal ini

dapat diketahui dari peningkatan aktivitas guru pada setiap pertemuan. Untuk

mengetahui peningkatan aktivitas guru pada setiap pertemuan dalam proses

belajar mengajar dapat di lihat pada grafik di bawah ini:

Persentase Aktivitas Guru

Gambar 4.1 Perbandingan Persentase Aktivitas Guru Pada Siklus I dan II

Berdasarkan gambar di atas terdapat peningkatan persentase aktivitas

guru, dimana pada siklus I pertemuan pertama persentase aktivitas guru adalah

60% dan pada pertemuan kedua persentase aktivitas guru meningkat menjadi

80%. Sedangkan pada siklus II pertemuan ketiga persentase aktivitas guru

mencapai angka 90% dan pada pertemuan keempat persentase aktivitas guru

meningkat menjadi 100%. Dengan demikian persentase aktivitas guru

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah 25%.

6080

90100

0

20

40

60

80

100

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV

Page 58: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

2. Aktivitas Siswa

Secara umum aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray telah sesuai dengan perencanaan

pembelajaran. Walaupun masih terdapat beberapa indikator rata-rata

aktivitas siswa masih kurang, namun pada setiap pertemuan rata-rata

aktivitas siswa mengalami peningkatan.

Peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung di kelas, karena kagigihan dan kesabaran guru dalam

membimbing dan memberi arahan kepada siswa. Selain itu, model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray memberi kesempatan

kepada siswa untuk lebih berperan aktif dalam pembelajaran bila

dibandingkan guru dan siswa juga dilatih untuk berani menyampaikan

pendapatnya saat berdiskusi baik dengan kelompok masing-masing,

maupun saat bertamu kekelompok lain.

Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat dilihat pada grafik di

bawah ini:

Persentase Aktivitas Siswa

Gambar 4.2 Perbandingan Persentase Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan II

53.2961.22 63.41 67.2

0

10

20

30

40

50

60

70

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Pertemuan IV

Page 59: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Gambar 4.3 : Perbandingan Ketuntasan Individu Siswa Siklus I dan II

Berdasarkan gambar di atas, maka terdapat peningkatan aktivitas

siswa secara signifikan. Dimana pada siklus I pertemuan I persentase

aktivitas belajar siswa 53,29%, sedangkan pada pertemuan II meningkat

menjadi 61,22%. Pada siklus II pertemuan III persentase aktivitas belajar

siswa 63,41% dan pada pertemuan IV meningkat menjadi 67,20%.

Adapun persentase peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II

adalah 8,05%.

3. Ketuntasan Individu

Keberhasilan tindakan dari analisis data ulangan harian siswa dari

setiap siklusnya mengalami peningkatan, di mana pada siklus I rata-rata

70,85 dengan kategori baik dan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa

meningkat menjadi 84,02 dengan kategori amat baik. Ketuntasan belajar

secara individu akan terpenuhi apabila setiap individu memperoleh nilai

mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditentukan

sekolah yaitu 65 untuk mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan

teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi.

Untuk mengetahui peningkatan ketuntasan belajar siswa kelas

IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru secara individu dari siklus I ke

siklus II dapat di lihat pada grafik di bawah ini:

Perbandingan Ketuntasan Individu Siswa

14

33

11

7

11

14

0 1 00

5

10

15

20

25

30

35

Amat Baik Baik Cukup Kurang Kurang

Sekali

Siklus I

Siklus II

Page 60: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

`Berdasarkan gambar di atas, pada siklus I siswa yang memperoleh

nilai dengan kategori amat baik 14 orang siswa, sedangkan pada siklus II

terdapat 33 orang siswa. Untuk ketegori baik pada siklus I terdapat 11

orang siswa dan pada siklus II terdapat 7 orang siswa, untuk ketegori

cukup pada siklus I terdapat 11 orang siswa, sedangkan pada siklus II

terdapat 1 orang siswa. Untuk ketegori kurang pada siklus I terdapat 4

orang siswa dan pada siklus II tidak ada siswa yang memperoleh nilai

dengan kategori kurang. Untuk ketegori kurang kurang sekali pada siklus I

terdapat 1 orang siswa dan pada siklus II tidak ada siswa yang

memperoleh nilai dengan kategori kurang sekali. Berdasarkan data di atas,

maka terjadi peningkatan ketuntasan siswa secara individu sebesar

13.17%.

4. Ketuntasan Klasikal

Ketuntasan klasikal diperoleh dari ulangan harian I dan ulangan

harian II. Peningkatan ketuntasan belajar siswa secara klasikal dari siklus I

ke siklus II dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two

stay two stray dapat di lihat pada grafik dibawah ini:

Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siswa

Gambar 4.4 : Perbandingan Ketuntasan Klasikal Siswa Siklus I dan II

35

41

6

0

0

10

20

30

40

50

Tuntas Tidak Tuntas

Siklus I

Siklus II

Page 61: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Berdasarkan gambar 4.4, diperoleh data ketuntasan siswa secara

klasikal. Dimana pada siklus I siswa yang tuntas 35 orang siswa.

Kemudian pada siklus II meningkat menjadi 41 orang siswa (100%).

Sedangkan siswa yang tidak tuntas mengalami penurunan, dimana pada

siklus I siswa yang tidak tuntas berjumlah 6 orang siswa dan pada siklus II

tidak ada satu orang siswapun yang tidak tuntas.

Berdasarkan data di atas, terlihat jelas terjadinya peningkatan yang

signifikan terhadap ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 14,63%.

Dengan demikian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat meningkatkan hasil

belajar IPS siswa kelas IV.A Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru.

5. Penghargaan Kelompok

Ketuntasan hasil belajar siswa tidak terlepas dari kreativitas guru

dalam merencanakan proses pembelajaran, memberi bimbingan dan

memotivasi siswa. Bentuk motivasi guru adalah pemberian penghargaan

kelompok berdasarkan nilai perkembangan yang disumbangkan siswa

kepada kelompoknya. Peningkatan penghargaan kelompok dari siklus I ke

siklus II dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Penghargaan Kelompok

Gambar 4.5 : Perbandingan Penghargaan Kelompok Siklus I dan II

8

6

2

4

0

2

4

6

8

Hebat Super

Siklus I Siklus II

Page 62: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa penghargaan pada

kelompok terjadi peningkatan yang sangat signifikan, dimana pada ulangan

harian I siklus I 2 kelompok dengan kategori super dan 8 kelompok dengan

kategori hebat. Sedangkan pada ulangan harian II siklus II kategori super

meningkat menjadi 4 kelompok dan 6 kelompok dengan kategori hebat.

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima kebenarannya.

dengan kata lain bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two

stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi teknologi

produksi, komunikasi, dan transportasi siswa kelas IV.A Sekolah Dasar

Negeri 164 Pekanbaru.

Page 63: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa diperoleh dari ulangan

harian siklus I dan ulangan harian siklus II. Dimana ketuntasan individu

meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 13,17%. Ketuntasan klasikal juga

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 14,63%.

Rata-rata aktivitas guru dalam penelitian ini juga mengalami

peningkatan, dimana pada siklus I rata-rata aktivitas guru 70% (baik) pada

siklus II meningkat menjadi 95% (sangat baik) peningkatannya sebesar 25%.

Sedangkan aktivitas siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I rata-rata

aktivitas siswa 57,26% (kurang baik), pada siklus II rata-rata aktivitas siswa

meningkat menjadi 65,31% (baik) dengan peningkatan sebesar 8,05%.

B. Saran

Melalui penulisan skripsi ini penulis mengajukan beberapa saran yang

berhubungan dengan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray, yaitu:

1. Bagi guru, sebelum memulai proses belajar mengajar sebaiknya membuat

dan mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti: RPP dan LKS, yang

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, guru juga diharapkan

menerapkan model pembelajaran yang bervariasi, agar siswa lebih aktif

dalam pembelajaran.

52

Page 64: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

2. Bagi sekolah SDN 164 Pekanbaru, hendaknya mau menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

yang secara langsung akan mempengaruhi mutu pendidikan di sekolah.

3. Bagi peneliti, yang ingin mengadakan penelitian dengan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray hendaknya

mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan materi

pembelajaran yang akan diajarkan khususnya mempersiapkan perangkat

pembelajaran dengan sebaik-baiknya agar memperoleh hasil yang

memuaskan.

Page 65: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Dessy. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Indah.

Arikunto, Suharsimi. 2010 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rinaka Cipta.

, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Darajat, Zakiah, Dkk. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: PT.

Bumi Aksara, 2008.

Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum 2004. Jakarta.

Djamarah, Bahri, Syaiful dan Zain, Asman. 2006. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ishak, Isjoni. 2007. Cooperatif Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung: Alfabeta.

Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Sebagai

Pengembang Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Grasindo.

Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Rosda Karya.

. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya. 2002.

Purwanto

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Mengembangkan Profesional Guru.

Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Al-gesindo.

. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Surahmad, Winarno. Metodologi Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 1981.

Page 66: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Tanireja, Tukiran, dkk Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta,

2011.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Page 67: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

JADWAL PENELITIAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

Pada Siswa Kelas IV.A SDN 164 Pekanbaru

No Hari/Tanggal Kegiatan Materi Pembelajaran

1 Senin

19-03-2012

Pertemuan I

( Siklus I )

Teknologi produksi dan

perkembangannya.

2 Kamis

22-03-2012

Pertemuan II

( Siklus I )

Bahan dan hasil produksi

3 Senin

26-03-2012

Ulangan harian I

( Siklus I )

Ulangan harian Pertama

( Siklus I )

4 Kamis

29-03-2012

Pertemuan III

( Siklus II )

Alat atau media komunikasi dan

manfaatnya.

5 Senin

02-04-2012

Pertemuan IV

( Siklus II )

Jenis, fungsi dan manfaat

penggangkutan.

6 Kamis

05-04-2012

Ulangan Harian II

( Siklus II )

Ulangan harian ke dua

( Siklus II )

LAMPIRAN A

Page 68: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

SILABUS

Nama Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru

Mata Pelajaran : IPS

Kelas / Semester : IV / 2

Standar Kompetensi : Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi

Kompetensi dasar Materi pokok

pembelajaran Indikator Tujuan Penilaian

Alokasi

waktu Sumber belajar

1. Perkembangan

teknologi

produksi

Teknologi

produksi

o Teknologi produksi dan

perkembangannya.

o Bahan dan hasil produksi

o Siswa mengetahui

teknologi produksi dan

perkembangannya.

o Siswa mengetahui bahan

dan hasil produksi

Tes tertulis

4 x 35

Buku IPS Kelas

IV Penerbit

Persada Riau

2. Perkembangan

teknologi

komunikasi

Teknologi

komunikasi

o Alat atau media

komunikasi dan

manfaatnya.

o Siswa mengetahui Alat

atau media komunikasi

dan manfaatnya.

Tes tertulis

2 x 35

Buku IPS Kelas

IV Penerbit

Persada Riau

3. Perkembangan

teknologi

transportasi

Teknologi

transportasi

o Jenis, fungsi dan manfaat

penggangkutan.

o Untuk mengetahui Jenis,

fungsi dan manfaat

penggangkutan

Tes tertulis

2 x 35

Buku IPS Kelas

IV Penerbit

Persada Riau

Mengetahui, Pekanbaru, Maret 2012

Kepala Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru Peneliti

Hj. Rosnian, S.Pd Yuhendrawati

NIP. 195609191977012001 NIM. 1005187017

LAMPIRAN B

Page 69: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-1)

SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : IV / II

Pertemuan Ke : Satu (I)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi

B. Kompetensi Dasar

Perkembangan teknologi produksi

C. Indikator

Teknologi produksi dan perkembangannya

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa mengetahui teknologi produksi dan perkembangannya

E. Materi Pokok

Teknologi produksi

F. Uraian Materi

Teknologi adalah cara melakukan suatu kegiatan dengan menggunakan

alat tertentu. Sedangkan produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang.

Jadi, teknologi produksi adalah cara melakukan kegiatan dengan

menggunakan alat tertentu untuk menghasilkan barang.

Peralatan alat produksi sederhana dalam menggarap tanah pertanian

adalah: (1) Mencangkul dengan menggunakan tenaga menusia dan (2)

Membajak dengan menggunakan tenaga kerbau atau sapi. Sedangkan Alat

produksi modern yaitu traktor untuk menggeburkan tanah. Dengan

menggunakan alat bermesin ini, pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dan

lebih ringgan.

G. Model Pembelajaran

Kooperatif tipe two stay two stray

LAMPIRAN C.1

Page 70: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

H. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Awal

Membaca do’a

Mengabsensi siswa

Apresiasi

Guru menyampaikan semua tujuan yang

ingin dicapai pada pembelajaran dan

memotivasi siswa.

10 Menit

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pertama

Kedua

Ketiga

Keempat

Kelima

Kegiatan Inti

Menyajikan materi pembelajaran

Guru membagi siswa dalam 10

kelompok, dimana masing-masing

kelompok terdiri dari 4 orang siswa

Guru membagikan LKS kepada siswa

untuk dikerjakan secara berkelompok

Setelah selesai mengerjakan LKS

secara berkelompok dua orang dari

masing-masing kelompok akan

meninggalkan kelompoknya dan

bertamu ke dua kelompok lain.

Dua orang siswa yang tinggal dalam

kelompok bertugas membagikan hasil

kerja dan informasi mereka (jawaban

LKS) ke tamu mereka.

Setelah memperoleh jawaban dari LKS,

tamu mohon diri dan kembali ke

kelompoknya sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain.

Setiap kelompok mencocokan dan

mebahas hasil-hasil kerja mereka.

50 Menit

Page 71: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Akhir (10 Menit)

Guru bersama siswa membuat

kesimpulan dari hasil diskusi.

Meninformasikan materi selanjutnya

Menutup pelajaran

10 Menit

I. Alat/Bahan Belajar

Judul Buku : Buku IPS Kelas IV

Penggarang : Tim Bina Karya Guru

Penerbit : Erlangga

J. Penilaian

Teknik penilaian : Tes tertulis

Bentuk penilaian : Objektif

Instrumen : 1. Kegiatan manusia untuk menghasilkan barang

disebut....

a. Konsumsi b. Distribusi c. Produksi d. Transportasi

2. Binatang apa yang dugunakan untuk membajak sawah

secara tradisional mengunakan....

a. Kuda b. Kambing c. Kerbau d. Keledai

3. Alat tenun kain yang termasuk teknologi sederhana

berguna untuk....

a. Membuat benang b. Melipat kain c. Mengolah kapas menjadi benang d. Mengolah benang menjadi kain

Mengetahui, Pekanbaru, Maret 2012

Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru Peneliti

Hj. Rosnian, S.Pd Yuhendrawati

NIP. 195609191977012001 NIM. 1005187017

Page 72: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-2)

SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : IV / II

Pertemuan Ke : Dua (II)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi

B. Kompetensi Dasar

Perkembangan teknologi produksi

C. Indikator

Bahan dan hasil produksi

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa mengetahui bahan dan hasil produksi

E. Materi Pokok

Teknologi produksi

F. Uraian Materi

Bangsa Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam. Kekayaan

alam tersebut tersebar dari sabang sampai marauke. Kekayaan alam itu ada di

darat, di laut, bahkan di perut bumi. Kekayaan alam yang terdapat di darat

meliputi: kayu dan rotan. Kekeyaan alam yang terdapat didalam laut seperti:

Ikan, kepiting, kerang, rumput laut, batu karang dan lain-lain. Sedangkan

kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia yang berasal dari perut bemi

yaitu minyak dan gas.

G. Model Pembelajaran

Kooperatif tipe two stay two stray

LAMPIRAN C.2

Page 73: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

H. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Awal

Membaca do’a

Mengabsensi siswa

Apresiasi

Guru menyampaikan semua tujuan yang

ingin dicapai pada pembelajaran dan

memotivasi siswa.

10 Menit

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pertama

Kedua

Ketiga

Keempat

Kelima

Kegiatan Inti

Menyajikan materi pembelajaran

Guru membagi siswa dalam 10

kelompok, dimana masing-masing

kelompok terdiri dari 4 orang siswa

Guru membagikan LKS kepada siswa

untuk dikerjakan secara berkelompok

Setelah selesai mengerjakan LKS

secara berkelompok dua orang dari

masing-masing kelompok akan

meninggalkan kelompoknya dan

bertamu ke dua kelompok lain.

Dua orang siswa yang tinggal dalam

kelompok bertugas membagikan hasil

kerja dan informasi mereka (jawaban

LKS) ke tamu mereka.

Setelah memperoleh jawaban dari LKS,

tamu mohon diri dan kembali ke

kelompoknya sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain.

Setiap kelompok mencocokan dan

mebahas hasil-hasil kerja mereka.

50 Menit

Page 74: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Akhir (10 Menit)

Guru bersama siswa membuat

kesimpulan dari hasil diskusi.

Meninformasikan materi selanjutnya

Menutup pelajaran

10 Menit

I. Alat/Bahan Belajar

Judul Buku : Buku IPS Kelas IV

Penggarang : Tim Bina Karya Guru

Penerbit : Erlangga

J. Penilaian

Teknik penilaian : Tes tertulis

Bentuk penilaian : Objektif

Instrumen : 1. Kekayaan alam yang di miliki bangsa Indonesia di

hutan adalah....

a. Kayu dan rotan b. Minyak bumi dan gas

c. Minyak dan rotan d. Batubara dan kayu

2. Hasil sumber daya alam yang berasal dari perut bumi

adalah....

a. Kayu dan Rotan b. Minyak dan gas

c. Ikan d. Kayu arang

3. Berikut ini yang bukan hasil sumber daya alam yang

berasal dari laut, adalah....

a. Ikan b. Karang

c. Kepiting d. Pantai

Mengetahui, Pekanbaru, Maret 2012

Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru Peneliti

Hj. Rosnian, S.Pd Yuhendrawati

NIP. 195609191977012001 NIM. 1005187017

Page 75: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-3)

SIKLUS KEDUA PERTEMUAN PERTAMA

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : IV / II

Pertemuan Ke : Tiga

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi

B. Kompetensi Dasar

Perkembangan teknologi komunikasi

C. Indikator

Alat atau media komunikasi dan manfaatnya.

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa mengetahui Alat atau media komunikasi dan manfaatnya.

E. Materi Pokok

Teknologi komunikasi

F. Uraian Materi

Untuk mengetahui kebutuhan hidup kita, berhubungan dengan sesama

manusia sangat diperlukan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu

menyampaikan pesan kepada orang lain dan terkadang kita juga menerima

pesan dari orang lain. Kegiatan menyampaikan dan menerima pesan disebut

komunikasi.

Alat atau media komunikasi terdiri dari beberapa jenis yaitu: (1)

Komunikasi lisan seperti: telephone, dan (2) Komunikasi tertulis, seperti:

Surat, media cetak, mesin faksimili, SMS, dan e-mail.

G. Model Pembelajaran

Kooperatif tipe two stay two stray

LAMPIRAN C.3

Page 76: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

H. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Awal

Membaca do’a

Mengabsensi siswa

Apresiasi

Guru menyampaikan semua tujuan yang

ingin dicapai pada pembelajaran dan

memotivasi siswa.

10 Menit

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Pertama

Kedua

Ketiga

Keempat

Kelima

Kegiatan Inti

Menyajikan materi pembelajaran

Guru membagi siswa dalam 10

kelompok, dimana masing-masing

kelompok terdiri dari 4 orang siswa

Guru membagikan LKS kepada siswa

untuk dikerjakan secara berkelompok

Setelah selesai mengerjakan LKS

secara berkelompok dua orang dari

masing-masing kelompok akan

meninggalkan kelompoknya dan

bertamu ke dua kelompok lain.

Dua orang siswa yang tinggal dalam

kelompok bertugas membagikan hasil

kerja dan informasi mereka (jawaban

LKS) ke tamu mereka.

Setelah memperoleh jawaban dari LKS,

tamu mohon diri dan kembali ke

kelompoknya sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain.

Setiap kelompok mencocokan dan

mebahas hasil-hasil kerja mereka.

50 Menit

Page 77: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Akhir (10 Menit) Guru bersama siswa membuat

kesimpulan dari hasil diskusi. Meninformasikan materi selanjutnya Menutup pelajaran

10 Menit

I. Alat/Bahan Belajar

Judul Buku : Buku IPS Kelas IV Penggarang : Tim Bina Karya Guru Penerbit : Erlangga

J. Penilaian Teknik penilaian : Tes tertulis Bentuk penilaian : Objektif Instrumen : 1. Tunjukan manfaat langsung alat komunikasi pada

jawaban berikut ini... a. Memperlambat berita sampai kealamat b. Mempercepat berita sampai kealamat c. Lebih boros dalam pengunaannya d. Lebih banyak memakan atau mengunakan

tenaga

2. Berikut ini yang termasuk alat komunikasi modern adalah... a. Radio b. Microphone b. Telegram c. Telepon

3. Menurut anda alat komunikasi yang paling cangih

pada saat sekarang ini adalah... a. Televisi c. Telepon b. Radio d. Internet

Mengetahui, Pekanbaru, Maret 2012

Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru Peneliti

Hj. Rosnian, S.Pd Yuhendrawati

Page 78: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

NIP. 195609191977012001 NIM. 1005187017

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP-4)

SIKLUS KEDUA PERTEMUAN KEDUA

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : IV / II

Pertemuan Ke : Empat

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi

B. Kompetensi Dasar

Perkembangan teknologi transportasi

C. Indikator

Jenis, fungsi dan manfaat penggangkutan.

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa mengetahui jenis, fungsi dan manfaat penggangkutan.

E. Materi Pokok

Teknologi transportasi

F. Uraian Materi

Kata transportasi sama dengan kata pengangkutan. Mengangkut adalah

memindahkan satu barang dari satu tempat ketempat lainnya. Sedangkan alat

transportasi adalah alat yang digunakan untuk mengangkut penumpang atau

barang.

Alat transportasi terdiri dari tiga jenis yaitu: (1) Alat transportasi darat,

seperti: Mobil, honda, kereta api, (2) Alat transportasi udara, seperti: Pesawat

penumpang, helikopter, pesawat tempur, dan (3) Alat transportasi air, seperti:

Kapal laut, sped boot.

G. Model Pembelajaran

LAMPIRAN C.4

Page 79: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Kooperatif tipe two stay two stray

H. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Awal

Membaca do’a

Mengabsensi siswa

Apresiasi

Guru menyampaikan semua tujuan yang

ingin dicapai pada pembelajaran dan

memotivasi siswa.

10 Menit

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Page 80: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Pertama

Kedua

Ketiga

Keempat

Kelima

Kegiatan Inti

Menyajikan materi pembelajaran

Guru membagi siswa dalam 10

kelompok, dimana masing-masing

kelompok terdiri dari 4 orang siswa

Guru membagikan LKS kepada siswa

untuk dikerjakan secara berkelompok

Setelah selesai mengerjakan LKS

secara berkelompok dua orang dari

masing-masing kelompok akan

meninggalkan kelompoknya dan

bertamu ke dua kelompok lain.

Dua orang siswa yang tinggal dalam

kelompok bertugas membagikan hasil

kerja dan informasi mereka (jawaban

LKS) ke tamu mereka.

Setelah memperoleh jawaban dari LKS,

tamu mohon diri dan kembali ke

kelompoknya sendiri dan melaporkan

temuan mereka dari kelompok lain.

Setiap kelompok mencocokan dan

mebahas hasil-hasil kerja mereka.

50 Menit

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Waktu

Kegiatan Akhir (10 Menit)

Guru bersama siswa membuat

kesimpulan dari hasil diskusi.

Meninformasikan materi selanjutnya

Menutup pelajaran

10 Menit

I. Alat/Bahan Belajar Judul Buku : Buku IPS Kelas IV Penggarang : Tim Bina Karya Guru Penerbit : Erlangga

Page 81: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

J. Penilaian

Teknik penilaian : Tes tertulis Bentuk penilaian : Objektif Instrumen : 1. Berdasarkan data yang ada jenis angkutan di

Indonesia terdiri atas.... a. Tiga b. Empat c. Dua d. Satu

2. Nama Bandar Udara Di Pekanbaru Adalah...

a. Sultan Syarif Kasim Setia Negara

b. Pinang Kapai

c. Sultan Syarif Kasim II

d. Hang Nadim

3. Berikut ini yang termasuk pelabuhan kapal yang

terdapat di pulau sumatra adalah... a. Teluk Bayur b. Tanjung Mas c. Tanjung Perak d. Tanjung Periok

Mengetahui, Pekanbaru, Maret 2012

Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru Peneliti

Hj. Rosnian, S.Pd Yuhendrawati

NIP. 195609191977012001 NIM. 1005187017

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN PERTAMA

Satuan Pendidikan : SDN 164 Pekanbaru

Mata Pelajaran : IPS

Materi Pokok : Teknologi produksi

Kelas/Semester : IV/II

Anggota Kelompok : ...................................

...................................

...................................

...................................

LAMPIRAN D.1

Page 82: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

A. Petunjuk

1. Kerjakan LKS ini secara berkelompok

2. Setelah selesai mengerjakan LKS secara berkelompok dua orang dari

masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan bertamu

ke dua kelompok lain.

3. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil

lkerja dan informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu mereka.

4. Laporkan temuan dari kelompok anda ke kelompok lain.

5. Cocokan hasil kerja kelompok anda dengan kelompok lain.

B. Tujuan

Siswa mengetahui teknologi produksi dan perkembangannya

C. Teori Singkat

Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka teknologi ikut berkembang

pula. Tulislah perkembangan tekologi sederhana sampai keteknologi modern

pada tabel berikut ini.

No Teknologi Sederhana Teknologi Modern

1

2.

3.

Bajak dengan menggunakan

tenaga sapi dan cangkul dengan

menggunakan tenaga manusia

Mesin tenun, cara menenun

tersebut masih dilakukan oleh

orang didaerah tertentu.

Menumbuk padi dengan

menggunakan lesung

Traktor dengan menggunakan

tenaga mesin.

Mesin tekstil, menggolah kapas

sampai menjadi pakaian dengan

menggunakan tenaga mesin.

Mesin pengiling padi

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

SIKLUS PERTAMA PERTEMUAN KEDUA

Satuan Pendidikan : SDN 164 Pekanbaru

Mata Pelajaran : IPS

Materi Pokok : Teknologi produksi

Kelas/Semester : IV/II

Anggota Kelompok : ...................................

...................................

...................................

...................................

A. Petunjuk

LAMPIRAN D.2

Page 83: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

1. Kerjakan LKS ini secara berkelompok

2. Setelah selesai mengerjakan LKS secara berkelompok dua orang dari

masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan bertamu

ke dua kelompok lain.

3. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil

kerja dan informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu mereka.

4. Laporkan temuan dari kelompok anda ke kelompok lain.

5. Cocokan hasil kerja kelompok anda dengan kelompok lain.

B. Tujuan

Siswa mengetahui teknologi produksi dan perkembangannya

C. Teori Singkat

Bangsa Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam. Kekayaan alam

tersebut tersebar dari sabang sampai marauke. Kekayaan alam itu ada di darat,

di laut, bahkan di perut bumi. Selain itu, dalam proses menghasilkan barang

produksi dikenal istilah bahan mentah dan bahan baku.

No Kekayaan Alam Yang Terdapat Di Indonesai

Dilaut Di Laut Di Perut Bumi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Ikan

Terumbu karang

Kepiting

Udang

Mutiara

Rumput laut

Kayu

Rotan

Gaharu

Minyak

Gas

Batu bara

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

SIKLUS KEDUA PERTEMUAN PERTAMA

Satuan Pendidikan : SDN 164 Pekanbaru

Mata Pelajaran : IPS

Materi Pokok : Teknologi komunikasi

Kelas/Semester : IV/II

Anggota Kelompok : ...................................

...................................

...................................

...................................

LAMPIRAN D.3

Page 84: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

A. Petunjuk 1. Kerjakan LKS ini secara berkelompok 2. Setelah selesai mengerjakan LKS secara berkelompok dua orang dari

masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke dua kelompok lain.

3. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil lkerja dan informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu mereka.

4. Laporkan temuan dari kelompok anda ke kelompok lain. 5. Cocokan hasil kerja kelompok anda dengan kelompok lain.

B. Tujuan

Siswa mengetahui alat atau media komunikasi dan manfaatnya C. Teori Singkat

Alat atau media komunikasi terdiri dari dua jenis, yaitu media cetak dan media elektronik. Media cetak adalah alat yang digunakan berkomunikasi secara tertulis, sedangkan media elektronik adalah alat yang digunakan untuk berkomunikasi baik secara lisan, tertulis, atau gambar, bahkan gabungan dari ketiganya. Coba anda beri contoh media cetak dan media elektronik di tabel berikut ini !

No Media Cetak Media Elektronik

1.

2.

3.

4.

5.

Surat

Majalah

Koran

Buku

Mading

Televisi

Radio

Telephone

Faxsimili

Internet

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

SIKLUS KEDUA PERTEMUAN KEDUA

Satuan Pendidikan : SDN 164 Pekanbaru

Mata Pelajaran : IPS

Materi Pokok : Teknologi transportasi

Kelas/Semester : IV/II

Anggota Kelompok : ...................................

...................................

...................................

...................................

LAMPIRAN D.4

Page 85: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

A. Petunjuk 1. Kerjakan LKS ini secara berkelompok 2. Setelah selesai mengerjakan LKS secara berkelompok dua orang dari

masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke dua kelompok lain.

3. Dua orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil lkerja dan informasi mereka (jawaban LKS) ke tamu mereka.

4. Laporkan temuan dari kelompok anda ke kelompok lain. 5. Cocokan hasil kerja kelompok anda dengan kelompok lain.

B. Tujuan

Siswa mengetahui jenis, fungsi, dan manfaat penggangkutan C. Teori Singkat

Pengangkutan atau transportasi adalah usaha membawa orang atau barang dari suatu tempat ketempat lain. Dengan alat angkut kita dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan. Diskusikan dengan kelompokmu jenis dan contohnya alat angkut yang anda ketahui !

No Jenis Angkutan Contohnya

1.

2.

3.

Darat

Air

Udara

Mobil, kereta api, Sepeda motor, becak, bendi,

bemo, dan sepeda.

Sampan, perahu layar, kapal tengkur, dan speed

boat.

Helikopter, pesawat penumpang, dan pesawat

tempur.

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS I PERTEMUAN I

Hari/Tanggal : Senin 19 Maret 2012

Petunjuk : Berilah Tanda Ceklis (√) pada kolam sesuai dengan aktivitas guru

No Aspek Penelitian 1 2 3 4 Ket

1 Guru meminta siswa bekerjasama dalam kelompok yang terdiri dari empat orang.

2 Setelah selesai bekerjasama dalam kelompok, guru meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain.

LAMPIRAN E.1

Page 86: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

3 Guru meminta dua orang yang tinggal dari masing-masing kelompok menerima tamu dari kelompok lain dan membagikan hasil diskusi kelompok mereka ke kelompok tamu.

4 Guru meminta setiap siswa yang bertamu ke kelompok lain melaporkan informasi dan temuan mereka ke kelompok masing-masing.

5 Guru meminta setiap kelompok mencocokan dan membahas hasil diskusinya.

Jumlah Skor 6 6

Total 12

Rata-Rata 60,00

Kategori Kurang Baik

Pekanbaru, 19 Maret 2012

Peneliti Observer

Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM

NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001

Diketahui,

Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru

Hj. Rosnian, S.Pd

NIP. 195609191977012001

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS I PERTEMUAN II

Hari/Tanggal : Kamis, 22 Maret 2012

Petunjuk : Berilah Tanda Ceklis (√) pada kolam sesuai dengan aktivitas guru

No Aspek Penelitian 1 2 3 4 Ket

1 Guru meminta siswa bekerjasama dalam kelompok yang terdiri dari empat orang.

2 Setelah selesai bekerjasama dalam kelompok, guru meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain.

LAMPIRAN E.2

Page 87: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

3 Guru meminta dua orang yang tinggal dari masing-masing kelompok menerima tamu dari kelompok lain dan membagikan hasil diskusi kelompok mereka ke kelompok tamu.

4 Guru meminta setiap siswa yang bertamu ke kelompok lain melaporkan informasi dan temuan mereka ke kelompok masing-masing.

5 Guru meminta setiap kelompok mencocokan dan membahas hasil diskusinya.

Jumlah Skor 12 4

Total 16

Rata-Rata 80,00

Kategori Baik

Pekanbaru, 19 Maret 2012

Peneliti Observer

Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM

NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001

Diketahui,

Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru

Hj. Rosnian, S.Pd

NIP. 195609191977012001

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS II PERTEMUAN I

Hari/Tanggal : Kamis, 29 Maret 2012

Petunjuk : Berilah Tanda Ceklis (√) pada kolam sesuai dengan aktivitas guru

No Aspek Penelitian 1 2 3 4 Ket

1 Guru meminta siswa bekerjasama dalam kelompok yang terdiri dari empat orang.

2 Setelah selesai bekerjasama dalam kelompok, guru meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke

LAMPIRAN E.3

Page 88: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

kelompok lain.

3 Guru meminta dua orang yang tinggal dari masing-masing kelompok menerima tamu dari kelompok lain dan membagikan hasil diskusi kelompok mereka ke kelompok tamu.

4 Guru meminta setiap siswa yang bertamu ke kelompok lain melaporkan informasi dan temuan mereka ke kelompok masing-masing.

5 Guru meminta setiap kelompok mencocokan dan membahas hasil diskusinya.

Jumlah Skor 6 12

Total 18

Rata-Rata 90,00

Kategori Sangat Baik

Pekanbaru, 29 Maret 2012

Peneliti Observer

Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM

NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001

Diketahui,

Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru

Hj. Rosnian, S.Pd

NIP. 195609191977012001

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

SIKLUS II PERTEMUAN II

Hari/Tanggal : Senin, 2 April 2012

Petunjuk : Berilah Tanda Ceklis (√) pada kolam sesuai dengan aktivitas guru

No Aspek Penelitian 1 2 3 4 Ket

1 Guru meminta siswa bekerjasama dalam kelompok yang terdiri dari empat orang.

2 Setelah selesai bekerjasama dalam kelompok, guru meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke

LAMPIRAN E.4

Page 89: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

kelompok lain.

3 Guru meminta dua orang yang tinggal dari masing-masing kelompok menerima tamu dari kelompok lain dan membagikan hasil diskusi kelompok mereka ke kelompok tamu.

4 Guru meminta setiap siswa yang bertamu ke kelompok lain melaporkan informasi dan temuan mereka ke kelompok masing-masing.

5 Guru meminta setiap kelompok mencocokan dan membahas hasil diskusinya.

Jumlah Skor 20

Total 20

Rata-Rata 100,00

Kategori Sangat Baik

Pekanbaru, 19 Maret 2012

Peneliti Observer

Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM

NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001

Diketahui,

Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru

Hj. Rosnian, S.Pd

NIP. 195609191977012001

Rata-Rata Aktivitas Guru Dalam Menerapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada Setiap Kali Pertemuan

No Aspek Penelitian Pertemuan Ke-

1 2 3 4

1 Guru meminta siswa bekerjasama

dalam kelompok yang terdiri dari

empat orang. 3 4 4 4

LAMPIRAN E.5

Page 90: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

2 Setelah selesai bekerjasama dalam

kelompok, guru meminta dua

orang dari masing-masing

kelompok bertamu ke kelompok

lain.

2 3 4 4

3 Guru meminta dua orang yang

tinggal dari masing-masing

kelompok menerima tamu dari

kelompok lain dan membagikan

hasil diskusi kelompok mereka ke

kelompok tamu.

2 3 3 4

4 Guru meminta setiap siswa yang

bertamu ke kelompok lain

melaporkan informasi dan temuan

mereka ke kelompok masing-

masing.

3 3 4 4

5 Guru meminta setiap kelompok

mencocokan dan membahas hasil

diskusinya. 2 3 3 4

Jumlah Skor 12 16 18 20

Rata-Rata 2,4 3,2 3,6 4,0

Persentase 60% 80% 90% 100%

Kategori Kurang

Baik Baik

Sangat

Baik

Sangat

Baik

Keterangan Skala Penilaian

RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS GURU

No Aspek Penelitian Kriteria

Skala Deskripsi

1 Guru meminta siswa bekerjasama dalam kelompok yang terdiri dari empat orang.

1 Tidak meminta siswa bekerjasama dalam kelompok.

2 Meminta siswa bekerja sama dalam kelompok, tapi guru tidak memimbing siswa dalam bekerja kelompok

3 Meminta siswa bekerja sama dalam kelompok, tapi guru kurang memimbing

Page 91: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

siswa dalam bekerja kelompok

4 Meminta siswa bekerja sama dalam kelompok dan memimbing siswa dalam bekerja kelompok

2 Setelah selesai bekerjasama dalam kelompok, guru meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain.

1 Tidak meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu kekelompok lain

2

Meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu kekelompok lain, tapi guru tidak menjelaskan tujuan bertamu kekelompok lain kepada siswa

3

Meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu kekelompok lain, tapi guru kurang menjelaskan tujuan bertamu kekelompok lain kepada siswa

4

Meminta dua orang dari masing-masing kelompok bertamu kekelompok lain dan guru menjelaskan tujuan bertamu kekelompok lain kepada siswa

3 Guru meminta dua orang yang tinggal dari masing-masing kelompok menerima tamu dari kelompok lain dan membagikan hasil diskusi kelompok mereka ke kelompok tamu.

1 Guru tidak meminta dua orang yang tinggal dari kelompok masing-masing menerima tamu dari kelompok lain.

2

Meminta dua orang yang tinggal dari kelompok masing-masing menerima tamu dari kelompok lain, namun tidak menjelaskan informasi yang harus disampaikan kepada setiap tamu dari kelompok lain

3

Meminta dua orang yang tinggal dari kelompok masing-masing menerima tamu dari kelompok lain, namun kurang menjelaskan informasi yang harus disampaikan kepada setiap tamu dari kelompok lain

4

Meminta dua orang yang tinggal dari kelompok masing-masing menerima tamu dari kelompok lain dan menjelaskan informasi yang harus disampaikan kepada setiap tamu dari kelompok lain

No Aspek Penelitian Kriteria

Skala Deskripsi

4 Guru meminta setiap siswa yang bertamu ke kelompok lain melaporkan informasi dan temuan mereka ke kelompok masing-masing.

1

Tidak meminta setiap siswa yang bertamu kekelompok lain melaporkan informasi dan temua yang mereka peroleh ke kelompok masing-masing

2

Meminta setiap siswa yang bertamu kekelompok lain melaporkan informasi dan temua yang mereka peroleh ke kelompok masing-masing tapi tidak memperhatikan siswa dalam menyampaikan laporan/

Page 92: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

temuannya.

3

Meminta setiap siswa yang bertamu

kekelompok lain melaporkan informasi dan

temua yang mereka peroleh ke kelompok

masing tapi kurang memperhatikan siswa

dalam menyampaikan laporan/ temuannya.

4

Meminta setiap siswa yang bertamu

kekelompok lain melaporkan informasi dan

temua yang mereka peroleh ke kelompok

masing dan memperhatikan siswa dalam

menyampaikan laporan/ temuannya.

5 Guru meminta

setiap kelompok

mencocokan dan

membahas hasil

diskusinya.

1 Tidak meminta setiap kelompok mencocokan atau membahas hasil diskusinya.

2 Meminta setiap kelompok mencocokan atau membahas hasil diskusinya tapi tidak membimbing setiap kelompok

3 Meminta setiap kelompok mencocokan atau membahas hasil diskusinya tapi kurang membimbing setiap kelompok

4

Meminta setiap kelompok mencocokan atau membahas hasil diskusinya dan membimbing setiap kelompok dalam berdiskusi

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I PERTEMUAN I

Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : IV / II

Hari/Tanggal : Senin 19 Maret 2012

LAMPIRAN F.1

Page 93: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Petunjuk : Berilah skor 1 s/d 4 sesuai aktivitas siswa dalam

pembelajaran dengan dipandu oleh rubrik penilaian

aktivitas siswa

No Nama Siswa Aktivitas Siswa

Ket 1 2 3 4 5

1 M. Aldi Putra 2 - 2 - 2

2 Zakatya Fitri 3 3 - 3 3

3 Dila Sartika Fitri 4 3 - 3 4

4 Riko Hendrianto 3 - 3 - 4

5 Aby Perdana 2 - 2 - 2

6 Faddila Rahma 4 3 - 3 3

7 Rizki Saputra 4 - 3 - 3

8 Zendi Maulana 3 3 - 2 3

9 Mega Ayuni Putri 4 - 3 - 4

10 M, Farhan 4 3 - 3 4

11 Afni Marsida 3 - 2 - 3

12 Dilia Sri Lestari 3 3 - 2 4

13 Dinda Muslimah 3 - 3 - 3

14 Viona Sardila 3 3 - 3 3

15 Azri Marlian 3 3 - 2 3

16 Salsabila Pradita 3 - 3 - 4

17 Rani Zelvi Ardila 2 3 - 2 3

18 Wahyu Ronaldo 3 3 - 2 3

19 Rahmat Dermawan 4 - 3 - 4

20 M. Alfarizi 4 4 - 4 4

21 Qaulam Massyuro 3 - 3 - 4

22 Intan Novela Ernas 3 3 - 2 3

23 M. Ikhsan 3 - 3 - 4

24 Obeta Ari P 2 2 - 2 2

25 Cicylya Thancy 3 3 - 3 3

26 M. Rizki Saputra 3 - 3 - 4

27 Aflah Zidqi 3 - 3 - 3

28 Bungga Ramadani 4 3 - 4 3

No Nama Siswa Aktivitas Siswa

Ket 1 2 3 4 5

29 Hilal Maulana 3 - 3 - 3

30 Novri Khairon 4 3 - 3 4

31 Natasya Al Karimah 3 - 2 - 3

32 Dea Aryati S 3 - 3 - 2

33 Ray Alfandi 4 3 - 3 4

34 Ramadani Safitri 4 3 - 3 4

35 Stevani Eldi 3 - 2 - 2

Page 94: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

36 Regita Firjianti 3 - 2 - 3

37 Resti Maharani 4 - 3 - 4

38 Fauzan Maulana 3 3 - 3 4

39 Annisa Indriana 3 3 - 2 3

40 Desi Ramadani 4 - 3 - 4

41 Rahmat Nurvarisi 3 - 2 - 3

Jumlah 132 60 56 54 135

Persentase 80.49% 36.59% 34.15% 32.93% 82.32%

Aktivitas Yang Diamati:

1. Siswa melaksanakan diskusi dengan kelompok masing-masing.

2. Setiap kelompok mengutus dua orang dari anggota kelompoknya

bertamu kekelompok lain.

3. Setiap kelompok menerima tamu dan membagikan hasil diskusinya

ke kelompok lain.

4. Siswa atau utusan setiap kelompok melaporkan informasi yang

mereka peroleh pada saat bertamu kekelompok lain ke kelompok

masing-masing.

5. Siswa mencocokan dan membahas hasil diskusinya

Pekanbaru, 19 Maret 2012

Peneliti Observer

Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM

NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001

Diketahui,

Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru

Hj. Rosnian, S.Pd

NIP. 195609191977012001

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I PERTEMUAN II

Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : IV / II

LAMPIRAN F.2

Page 95: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Hari/Tanggal : Kamis, 22 Maret 2012

Petunjuk : Berilah skor 1 s/d 4 sesuai aktivitas siswa dalam

pembelajaran dengan dipandu oleh rubrik penilaian

aktivitas siswa

No Nama Siswa Aktivitas Siswa

Ket 1 2 3 4 5

1 M. Aldi Putra 3 3 - 3 3

2 Zakatya Fitri 4 - 4 - 4

3 Dila Sartika Fitri 4 - 4 - 4

4 Riko Hendrianto 4 3 - 3 4

5 Aby Perdana 3 3 - 3 3

6 Faddila Rahma 4 - 3 - 4

7 Rizki Saputra 4 3 - 3 4

8 Zendi Maulana 3 - 3 - 3

9 Mega Ayuni Putri 4 4 - 3 4

10 M, Farhan 4 - 3 - 4

11 Afni Marsida 4 3 - 3 3

12 Dilia Sri Lestari 4 - 3 - 4

13 Dinda Muslimah 3 3 - 3 3

14 Viona Sardila 4 - 3 - 4

15 Azri Marlian 3 - 3 - 3

16 Salsabila Pradita 4 3 - 4 4

17 Rani Zelvi Ardila 3 - 4 - 3

18 Wahyu Ronaldo 4 - 3 - 3

19 Rahmat Dermawan 4 3 - 4 4

20 M. Alfarizi 4 - 4 - 4

21 Qaulam Massyuro 3 4 - 3 4

22 Intan Novela Ernas 4 - 3 - 3

23 M. Ikhsan 4 3 - 4 4

24 Obeta Ari P 3 - 3 - 3

25 Cicylya Thancy 4 - 4 - 3

26 M. Rizki Saputra 3 3 - 3 4

27 Aflah Zidqi 4 3 - - 4

28 Bungga Ramadani 4 - 4 - 4

No Nama Siswa Aktivitas Siswa

Ket 1 2 3 4 5

29 Hilal Maulana 3 3 - 4 4

30 Novri Khairon 3 - 3 - 4

31 Natasya Al Karimah 4 3 - 3 4

32 Dea Aryati S 3 3 - 4 4

33 Ray Alfandi 4 - 4 - 4

34 Ramadani Safitri 4 - 4 - 4

Page 96: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

35 Stevani Eldi 3 3 - 3 3

36 Regita Firjianti 4 3 - 3 4

37 Resti Maharani 4 4 - 4 3

38 Fauzan Maulana 4 - 3 - 4

39 Annisa Indriana 3 - 4 - 3

40 Desi Ramadani 4 4 - 3 4

41 Rahmat Nurvarisi 3 4 - 4 3

Jumlah 149 68 69 67 149

Persentase 90.85 41.46 42.07 40.85 90.85

Aktivitas Yang Diamati:

1. Siswa melaksanakan diskusi dengan kelompok masing-masing.

2. Setiap kelompok mengutus dua orang dari anggota kelompoknya

bertamu kekelompok lain.

3. Setiap kelompok menerima tamu dan membagikan hasil diskusinya

ke kelompok lain.

4. Siswa atau utusan setiap kelompok melaporkan informasi yang

mereka peroleh pada saat bertamu kekelompok lain ke kelompok

masing-masing.

5. Siswa mencocokan dan membahas hasil diskusinya

Pekanbaru, 22 Maret 2012

Peneliti Observer

Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM

NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001

Diketahui,

Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru

Hj. Rosnian, S.Pd

NIP. 195609191977012001

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS II PERTEMUAN I

Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

LAMPIRAN F.3

Page 97: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Kelas / Semester : IV / II

Hari/Tanggal : Kamis, 29 Maret 2012

Petunjuk : Berilah skor 1 s/d 4 sesuai aktivitas siswa dalam

pembelajaran dengan dipandu oleh rubrik penilaian

aktivitas siswa

No Nama Siswa Aktivitas Siswa

Ket 1 2 3 4 5

1 M. Aldi Putra 4 - 3 - 4

2 Zakatya Fitri 4 4 - 4 4

3 Dila Sartika Fitri 4 3 - 4 4

4 Riko Hendrianto 4 - 4 - 4

5 Aby Perdana 3 - 3 - 3

6 Faddila Rahma 4 3 - 3 4

7 Rizki Saputra 4 - 3 - 4

8 Zendi Maulana 3 4 - 4 4

9 Mega Ayuni Putri 4 - 4 - 4

10 M, Farhan 4 3 - 4 4

11 Afni Marsida 3 - 4 - 4

12 Dilia Sri Lestari 4 4 - 4 4

13 Dinda Muslimah 4 - 4 - 3

14 Viona Sardila 3 3 - 3 4

15 Azri Marlian 4 4 - 3 4

16 Salsabila Pradita 4 - 4 - 4

17 Rani Zelvi Ardila 4 3 - 3 4

18 Wahyu Ronaldo 3 3 - 3 4

19 Rahmat Dermawan 4 - 4 - 4

20 M. Alfarizi 4 4 - 4 4

21 Qaulam Massyuro 4 - 4 - 4

22 Intan Novela Ernas 4 3 - 3 4

23 M. Ikhsan 3 - 4 - 4

24 Obeta Ari P 3 3 - 3 3

25 Cicylya Thancy 4 4 - 4 3

26 M. Rizki Saputra 3 - 3 - 4

27 Aflah Zidqi 4 - 3 - 3

28 Bungga Ramadani 4 3 - 4 4

No Nama Siswa Aktivitas Siswa

Ket 1 2 3 4 5

29 Hilal Maulana 3 - 3 - 4

30 Novri Khairon 4 3 - 3 4

31 Natasya Al Karimah 4 - 3 - 4

32 Dea Aryati S 4 - 3 - 3

33 Ray Alfandi 4 4 - 3 4

Page 98: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

34 Ramadani Safitri 4 3 - 4 4

35 Stevani Eldi 3 - 3 - 4

36 Regita Firjianti 4 - 3 - 4

37 Resti Maharani 4 - 3 - 4

38 Fauzan Maulana 4 3 - 4 4

39 Annisa Indriana 4 4 - 3 3

40 Desi Ramadani 4 - 3 - 4

41 Rahmat Nurvarisi 4 - 3 - 4

Jumlah 154 68 71 70 157

Persentase 93.90 41.46 43.29 42.68 95.73

Aktivitas Yang Diamati:

1. Siswa melaksanakan diskusi dengan kelompok masing-masing.

2. Setiap kelompok mengutus dua orang dari anggota kelompoknya

bertamu kekelompok lain.

3. Setiap kelompok menerima tamu dan membagikan hasil diskusinya

ke kelompok lain.

4. Siswa atau utusan setiap kelompok melaporkan informasi yang

mereka peroleh pada saat bertamu kekelompok lain ke kelompok

masing-masing.

5. Siswa mencocokan dan membahas hasil diskusinya

Pekanbaru, 29 Maret 2012

Peneliti Observer

Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM

NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001

Diketahui,

Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru

Hj. Rosnian, S.Pd

NIP. 195609191977012001

Page 99: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS II PERTEMUAN II

Sekolah : SD Negeri 164 Pekanbaru

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : IV / II

Hari/Tanggal : Senin, 2 April 2012

Petunjuk : Berilah skor 1 s/d 4 sesuai aktivitas siswa dalam

pembelajaran dengan dipandu oleh rubrik penilaian

aktivitas siswa

No Nama Siswa Aktivitas Siswa

Ket 1 2 3 4 5

1 M. Aldi Putra 4 4 - 3 4

2 Zakatya Fitri 4 - 4 - 4

3 Dila Sartika Fitri 4 - 4 - 4

4 Riko Hendrianto 4 4 - 4 4

5 Aby Perdana 4 4 3 4

6 Faddila Rahma 4 - 3 - 4

7 Rizki Saputra 4 3 - 4 4

8 Zendi Maulana 4 - 4 - 4

9 Mega Ayuni Putri 4 4 4 4

10 M, Farhan 4 - 4 - 4

11 Afni Marsida 4 3 - 4 4

12 Dilia Sri Lestari 4 - 4 - 4

13 Dinda Muslimah 4 4 4 4

14 Viona Sardila 4 - 3 - 4

15 Azri Marlian 3 - 4 - 4

16 Salsabila Pradita 4 4 - 4 4

17 Rani Zelvi Ardila 4 - 4 - 4

18 Wahyu Ronaldo 3 - 4 - 3

19 Rahmat Dermawan 4 3 - 4 4

20 M. Alfarizi 4 - 4 - 4

21 Qaulam Massyuro 3 4 - 3 4

22 Intan Novela Ernas 4 - 4 - 4

23 M. Ikhsan 4 3 - 4 3

24 Obeta Ari P 4 - 4 - 4

25 Cicylya Thancy 4 - 3 - 3

26 M. Rizki Saputra 4 4 - 4 4

27 Aflah Zidqi 4 4 - - 4

28 Bungga Ramadani 4 - 4 - 4

LAMPIRAN F.4

Page 100: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

No Nama Siswa Aktivitas Siswa

Ket 1 2 3 4 5

29 Hilal Maulana 4 4 - 4 4

30 Novri Khairon 4 - 4 - 4

31 Natasya Al Karimah 4 3 - 4 4

32 Dea Aryati S 4 4 - 3 4

33 Ray Alfandi 4 - 4 - 4

34 Ramadani Safitri 4 - 4 - 4

35 Stevani Eldi 4 4 - 3 4

36 Regita Firjianti 4 4 - 4 4

37 Resti Maharani 4 4 - 4 3

38 Fauzan Maulana 4 - 4 - 4

39 Annisa Indriana 4 - 4 - 3

40 Desi Ramadani 4 4 - 4 4

41 Rahmat Nurvarisi 4 4 - 4 4

Jumlah 161 79 77 75 159

Persentase 98.17 48.17 46.95 45.73 96.95

Aktivitas Yang Diamati:

1. Siswa melaksanakan diskusi dengan kelompok masing-masing.

2. Setiap kelompok mengutus dua orang dari anggota kelompoknya

bertamu kekelompok lain.

3. Setiap kelompok menerima tamu dan membagikan hasil diskusinya

ke kelompok lain.

4. Siswa atau utusan setiap kelompok melaporkan informasi yang

mereka peroleh pada saat bertamu kekelompok lain ke kelompok

masing-masing.

5. Siswa mencocokan dan membahas hasil diskusinya

Pekanbaru, 2 April 2012

Peneliti Observer

Yuhendrawati Ernita Yusnawati, MM

NIM. 1005187017 NIP. 196412121986092001

Diketahui,

Kepala Sekolah SDN 164 Pekanbaru

Hj. Rosnian, S.Pd

Page 101: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

NIP. 195609191977012001

Rata-Rata Aktivitas Siswa Dalam Menerapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pada Setiap Kali Pertemuan

No Aktivitas Yang

Diamati

Siklus I Siklus II

Pertemuan Satu

Pertemuan Dua

Pertemuan Satu

Pertemuan Dua

Skor % Skor % Skor % Skor %

1

Siswa melaksanakan diskusi dengan kelompok masing-masing.

132 80,49 149 90,85 154 93,90 161 98,17

2

Setiap kelompok mengutus dua orang dari anggota kelompoknya bertamu kekelompok lain

60 36,59 68 41,45 68 41,45 79 48,17

3

Setiap kelompok menerima tamu dan membagikan hasil diskusinya ke kelompok lain

56 34,15 69 42,07 71 43,29 77 46,95

4

Siswa atau utusan setiap kelompok melaporkan informasi yang mereka peroleh pada saat bertamu kekelompok lain ke kelompok masing-masing.

54 32,93 67 40,85 70 42,68 75 45,73

5

Siswa mencocokan dan membahas hasil diskusinya

135 82,32 149 90,85 157 95,73 159 96,95

Jumlah 437 502 520 551

Rata-Rata (%) 53,29 61,22 63,41 67,20

Kategori Kurang Baik Baik Baik Baik

LAMPIRAN F.5

Page 102: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Keterangan Skala Penilaian

RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

No Aspek Penelitian Kriteria

Skala Deskripsi

1 Siswa

melaksanakan

diskusi dengan

kelompok masing-

masing.

1 Siswa tidak melakukan diskusi dengan

kelompok masing-mnasing

2 Melakukan diskusi dengan kelompok

masing-masing tapi tidak sunguh-sungguh

3 Melakukan diskusi dengan kelompok

masing-masing tapi kurang sunguh-sungguh

4 Melakukan diskusi bersama kelompok

masing-masing dengan sunguh-sungguh

2 Setiap kelompok

mengutus dua orang

dari anggota

kelompoknya

bertamu

kekelompok lain.

1

Tidak mengutus dua orang dari

kelompoknya untuk bertamu ke kelompok

lain

2

Mengutus dua orang dari kelompoknya

bertamu ke kelompok lain namun siswa

yang di utus tidak mengunakan kesempatan

tersebut mencari informasi.

3

Mengutus dua orang dari kelompoknya

bertamu ke kelompok lain namun siswa

yang di utus kurang mengunakan

kesempatan tersebut mencari informasi.

4

Mengutus dua orang dari kelompoknya

bertamu ke kelompok lain dan siswa yang

di utus mengunakan kesempatan tersebut

untuk mencari informasi.

3 Setiap kelompok

menerima tamu dan

membagikan hasil

diskusinya ke

kelompok lain.

1 Tidak menerima tamu

2 Menerima tamu tapi memanfaatkannya

untuk bermain-main.

3 Menerima tamu tapi tidak membagikan

hasil diskusinya kekelompok lain

4 Menerima tamu dan membagikan hasil

diskusinya dengan kelompok lain.

4 Siswa atau utusan

setiap kelompok

melaporkan

informasi yang

mereka peroleh

pada saat bertamu

kekelompok lain ke

kelompok masing-

masing.

1 Tidak melaporkan informasi yang diperoleh

dari kelompok lain ke kelompoknya

2

Melaporkan informasi yang diperoleh dari

kelompok lain ke kelompoknya tapi

informasi yang dilaporkan tidak jelas

3

Melaporkan informasi yang diperoleh dari

kelompok lain ke kelompoknya tapi

informasi yang dilaporkan kurang jelas

4

Melaporkan informasi yang diperoleh dari

kelompok lain ke kelompoknya dengan

jelas.

Page 103: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

No Aspek Penelitian Kriteria

Skala Deskripsi

5 Siswa mencocokan

dan membahas hasil

diskusinya

1 Tidak mencocokan dan membahas hasil

diskusinya

2 Mencocokan dan membahas hasil

diskusinya tapi tidak sungguh-sungguh

3 Mencocokan dan membahas hasil

diskusinya tapi kurang sungguh-sungguh

4 Mencocokan dan membahas hasil

diskusinya dengansungguh-sungguh

Page 104: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

KISI-KISI SOAL SIKLUS PERTAMA

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pencapaian Soal

Kunci

Jawaban

Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6

Teknologi

Produksi,

Komunikasi, dan

Transportasi

Perkembangan

teknologi

produksi

o Teknologi

produksi dan

perkembangan

nya.

Bahan dan hasil

produksi

1. Binatang apa yang dugunakan untuk

membajak sawah secara tradisional

mengunakan....

a. Kuda b. Kambing c. Kerbau d. Keledai

C √

20 Soal

2. Kegiatan manusia untuk menghasilkan

barang disebut.... a. Konsumsi b. Distribusi c. Produksi d. Transportasi

C √

3. Traktor ukuran besar dikendalikan

dengan mengendarainya dari atas

mesin sehingga tidak membuat petani

bergelimang lumpur termasuk

teknologi produksi.... a. Moderen b. Sederhana c. Tradisional d. Internasional

A √

4. Yang bukan termasuk tiga kebutuhan

pokok manusia adalah.... a. Makanan b. Mobil c. Pakaian d.Tempat tinggal

B √

5. Alat tenun kain yang termasuk

teknologi sederhana berguna untuk.... a. Membuat benang b. Melipat kain c. Mengolah kapas menjadi benang d. Mengolah benang menjadi kain

D √

6. Alat menangkap ikan yang temasuk

jenis teknologi moderen adalah.... a. Tombak b. Kail c. Pukat d. Rawai

C √

LAMPIRAN G.1

Page 105: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

7. Menurut anda yang bukan termasuk kelebihan teknologi produksi modern adalah.... a. Harga jual lebih murah b. Hasil produksi yang dihasilkan

lebih banyak c. Kualitas hasil produksi lebih baik d. Memakan waktu yang lama dalam

memproduksi

D √

8. Menurut anda manfaat teknologi produksi moderen adalah.... a. Memperlambat proses produksi b. Memperkecil hasil produksi c. Agar harga jual barang produksi

mahal d. Mempermudah dan mempercepat

produksi

D √

9. Mesin tekstil termasuk jenis teknologi apa.... a. Sederhana b. Moderen c. Tradisional d. Internasional

B √

10. Menurut anda kelemahan teknologi moderen bagi kehidupan masyarakat adalah.... a. Pencemaran lingkungan b. Hasil sedikit c. Kualitas kurang baik d. Proses produksi lama

A √

11. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan bahan mentah... a. Bahan yang sudah bisa diolah

menjadi bahan produksi b. Bahan yang akan di ekspor keluar

negeri c. Bahan yang belum bisa diolah

menjadi bahan produksi d. Bahan yang dihasilkan oleh suatu

negara.

C √

Page 106: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

12. Hasil hutan yang bisa langsung di olah

menjadi kursi dan menja disebut....

a. Kayu dan rotan

b. Kemeyan dan kayu

c. Damar dan rotan

d. Rotan dan kemeyan

A √

13. Berikut ini yang bukan merupakan

hasil sumber daya alam yang berasal

dari laut adalah....

a. Ikan b. Karang

c. Kepiting d. Pantai

D √

14. Hasil sumber daya alam yang berasal

dari perut bumi adalah....

a. Kayu dan Rotan

b. Minyak dan gas

c. Ikan

d. Kayu arang

B √

15. Barang-barang atau hasil dari olahan

bahan mentah disebut....

a. Bahan baku

b. Bahan jadi

c. Bahan mentah

d. Bahan cadangan

C √

16. Ban kendaraan berasal dari bahan

baku....

a. Kayu b. Besi

c. Getah/karet d. Tembaga

C √

17. Kekayaan alam yang di miliki bangsa

Indonesia di hutan adalah....

a. Kayu dan rotan

b. Minyak bumi dan gas

c. Minyak dan rotan

d. Batubara dan kayu

A √

Page 107: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

18. Alat tenun yang membuat benang

menjadi kain pada zaman dahulu

termasuk teknologi....

a. Moderen b. Sederhana c. Tradisional d. Maju

B √

19. Yang bukan termasuk alat-alat yang

berbahan baku dari kayu adalah.... a. Lemari b. Kursi c. Meja d. Tikar

D √

20. Lateks atau getah yang keluar dari

hasil goresan pada kulit batang pohon

karet merupakan bahan.... a. Baku b. Cadangan c. Jadi d. Mentah

D √

Page 108: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

KISI-KISI SOAL SIKLUS KEDUA

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Pencapaian Soal

Kunci

Jawaban

Kognitif Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6

Teknologi

Produksi,

Komunikasi, dan

Transportasi

Perkembangan

teknologi

komunikasi

Perkembangan

teknologi

transportasi

Alat atau

media

komunikasi

dan

manfaatnya.

Jenis, fungsi

dan manfaat

penggangkuta

n.

2. Alat yang digunakan untuk

berkomunikasi secara tertulis disebut...

a. Media elektronik

b. Media cetak

c. Media gambar

d. Media telekomunikasi

B √

20 Soal

3. Alat yang hanya dapat mengirim berita

berupa suara (lisan) secara satu arah

disebut...

a. Radio

b. Telepon

c. Faksimili

d. Internet (Inter Connected Network)

A √

4. Tunjukan manfaat langsung alat

komunikasi pada jawaban berikut ini...

e. Memperlambat berita sampai

kealamat

f. Mempercepat berita sampai

kealamat

g. Lebih boros dalam pengunaannya

h. Lebih banyak memakan atau

mengunakan tenaga

B √

5. Berikut ini yang termasuk alat

komunikasi modern adalah...

c. Radio

d. Microphone

e. Telegram

f. Telepon

D √

LAMPIRAN G.2

Page 109: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan

transportasi...

a. Usaha membawa orang atau barang

dari satu tempat ketempat lain.

b. Suatu alat yang mengunakan bahan

bakar minyak

c. Usaha yang dilakukan seseorang

untuk mengendarai kendaraan

d. Pengunaan alat teknologi maju

dalam berpergian

A √

7. Kapal tengker termasuk jenis alat

angkutan...

a. Darat

b. Udara

c. Laut

d. Jalan raya

C √

8. Menurut anda yang menjadi

permasalahan pengangkutan/transportasi

di Indonesia adalah...

a. Kemacetan lalu lintas terutama di

kota-kota besar

b. Banyaknya alat pengangkutan yang

tersedia

c. Kondisi jalan raya yang baik

d. Lengkapnya rambu-rambu lalu

lintas

A √

9. Menurut anda alat transportasi yang

digunakan untuk perjalanan jauh agar

cepat sampai ketujuan mengunakan...

a. Kapal penumpang

b. Kapal peri atau roro

c. Kereta api

d. Pesawat terbang

D √

Page 110: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

10. Alat yang digunakan untuk mengirim

dan menerima berita secara tertulis

termasuk gambar pada kertas adalah...

a. Koran dan majalah

b. Faksimili

c. Televisi

d. Radio

B √

11. Pesawat terbang pertama kali ditemukan

oleh...

a. Willian dan Maria Merry

b. Roberto mancini dan Alberto

c. Wilbur Alberto dan William roberto

d. Wilburg Wright dan Orvile Wright

12. Berikut ini yang termasuk pelabuhan

kapal yang terdapat di pulau sumatra

adalah...

a. Teluk Bayur

b. Tanjung Mas

c. Tanjung Perak

d. Tanjung Periok

A √

13. Berikut ini yang tidak termasuk media

elektronik adalah...

a. Radio dan Telepon

b. Televisi dan Komputer

c. Brosur dan surat

d. Faksimili dan komputer

C √

14. Johannes Guttenberg merupakan

penemu....

a. Kapal terbang

b. Telepone

c. Radio

d. Mesin cetak

D √

Page 111: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

15. Menurut anda sarana yang mendukung

kelancaran transportasi darat adalah...

a. Landasan pacu

b. Terminal

c. Bandara

d. Darmaga

B √

16. Nama Bandar Udara Di Pekanbaru

Adalah...

e. Sultan Syarif Kasim Setia Negara

f. Pinang Kapai

g. Sultan Syarif Kasim II

h. Hang Nadim

C √

17. Berdasarkan data yang ada jenis

angkutan di Indonesia terdiri atas....

a. Tiga

b. Empat

c. Dua

d. Satu

A √

18. Tugas PT. Pos Indonesia adalah...

a. Mengantar koran

b. Mengantar surat

c. Mengantar majalah

d. Membagikan brosur

B √

19. Menurut anda alat komunikasi yang

paling cangih pada saat sekarang ini

adalah...

a. Televisi

b. Telepon

c. Radio

d. Internet

D √

Page 112: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

20. Pesawat terbang yang berukurang kecil dan dapat mendarat di lapangan rumput disebut... a. Pesawat terbang perintis b. Pesawat penumpang c. Pesawat kargo d. Helikopter

A √

21. Radio pertama kali ditemukan pada tahun... a. 1922 b. 1932 c. 1912 d. 1902

D √

Page 113: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

SOAL ULANGAN HARIAN I

SIKLUS PERTAMA

Hari/Tanggal : ............................................

Nama Siswa : ............................................

A. Petunjuk

1. Waktu yang disediakan adalah 70Menit

2. Lingkarilah a, b, c, atau d jawaban yang kamu anggap benar

B. Soal-Soal

21. Binatang apa yang dugunakan untuk membajak sawah secara tradisional

mengunakan....

a. Kuda b. Kambing c. Kerbau d. Keledai

22. Kegiatan manusia untuk menghasilkan barang disebut.... a. Konsumsi b. Distribusi c. Produksi d. Transportasi

23. Traktor ukuran besar dikendalikan dengan mengendarainya dari atas mesin

sehingga tidak membuat petani bergelimang lumpur termasuk teknologi

produksi.... a. Moderen b. Sederhana c. Tradisional d. Internasional

24. Yang bukan termasuk tiga kebutuhan pokok manusia adalah.... a. Makanan b. Mobil c. Pakaian d.Tempat tinggal

25. Alat tenun kain yang termasuk teknologi sederhana berguna untuk.... a. Membuat benang b. Melipat kain c. Mengolah kapas menjadi benang d. Mengolah benang menjadi kain

26. Alat menangkap ikan yang temasuk jenis teknologi moderen adalah.... a. Tombak b. Kail c. Pukat d. Rawai

27. Menurut anda yang bukan termasuk kelebihan teknologi produksi modern, adalah.... a. Harga jual lebih murah b. Hasil produksi yang dihasilkan lebih banyak c. Kualitas hasil produksi lebih baik d. Memakan waktu yang lama dalam memproduksi

LAMPIRAN H.1

Page 114: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

28. Menurut anda manfaat teknologi produksi moderen adalah.... a. Memperlambat proses produksi b. Memperkecil hasil produksi c. Agar harga jual barang produksi mahal d. Mempermudah dan mempercepat produksi

29. Mesin tekstil termasuk jenis teknologi apa....

a. Sederhana b. Moderen c. Tradisional d. Internasional

30. Menurut anda kelemahan teknologi moderen bagi kehidupan masyarakat

adalah.... a. Pencemaran lingkungan b. Hasil sedikit c. Kualitas kurang baik d. Proses produksi lama

31. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan bahan mentah...

a. Bahan yang sudah bisa diolah menjadi bahan produksi b. Bahan yang akan di ekspor keluar negeri c. Bahan yang belum bisa diolah menjadi bahan produksi d. Bahan yang dihasilkan oleh suatu negara.

32. Hasil hutan yang bisa langsung di olah menjadi kursi dan menja disebut....

a. Kayu dan rotan

b. Kemeyan dan kayu

c. Damar dan rotan

d. Rotan dan kemeyan

33. Berikut ini yang bukan hasil sumber daya alam yang berasal dari laut,

adalah....

a. Ikan b. Karang

c. Kepiting d. Pantai

34. Hasil sumber daya alam yang berasal dari perut bumi adalah....

a. Kayu dan Rotan

b. Minyak dan gas

c. Ikan

d. Kayu arang

35. Barang-barang atau hasil dari olahan bahan mentah disebut....

a. Bahan baku

b. Bahan jadi

c. Bahan mentah

d. Bahan cadangan

Page 115: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

36. Ban kendaraan berasal dari bahan baku....

a. Kayu b. Besi

c. Getah/karet d. Tembaga

37. Kekayaan alam yang di miliki bangsa Indonesia di hutan adalah....

a. Kayu dan rotan

b. Minyak bumi dan gas

c. Minyak dan rotan

d. Batubara dan kayu

38. Alat tenun yang membuat benang menjadi kain pada zaman dahulu termasuk

teknologi....

a. Moderen b. Sederhana c. Tradisional d. Maju

39. Yang bukan termasuk alat-alat yang berbahan baku dari kayu adalah.... a. Lemari b. Kursi c. Meja d. Tikar

40. Lateks atau getah yang keluar dari hasil goresan pada kulit batang pohon

karet merupakan bahan.... a. Baku b. Cadangan c. Jadi d. Mentah

Page 116: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

SOAL ULANGAN HARIAN II

SIKLUS KEDUA

Hari/Tanggal : ............................................

Nama Siswa : ............................................

A. Petunjuk

1. Waktu yang disediakan adalah 70Menit

2. Lingkarilah a, b, c, atau d jawaban yang kamu anggap benar

B. Soal-Soal

1. Alat yang digunakan untuk berkomunikasi secara tertulis disebut...

a. Media elektronik

b. Media cetak

c. Media gambar

d. Media telekomunikasi

2. Alat yang hanya dapat mengirim berita berupa suara (lisan) secara satu

arah disebut...

a. Radio

b. Telepon

c. Faksimili

d. Internet (Inter Connected Network)

3. Tunjukan manfaat langsung alat komunikasi pada jawaban berikut ini...

a. Memperlambat berita sampai kealamat

b. Mempercepat berita sampai kealamat

c. Lebih boros dalam pengunaannya

d. Lebih banyak memakan atau mengunakan tenaga

4. Berikut ini yang termasuk alat komunikasi modern adalah...

a. Radio

b. Microphone

c. Telegram

d. Telepon

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan transportasi...

a. Usaha membawa orang atau barang dari satu tempat ketempat lain.

b. Suatu alat yang mengunakan bahan bakar minyak

c. Usaha yang dilakukan seseorang untuk mengendarai kendaraan

d. Pengunaan alat teknologi maju dalam berpergian

Page 117: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

6. Kapal tengker termasuk jenis alat angkutan...

a. Darat b. Udara c. Laut d. Jalan raya

7. Menurut anda yang menjadi permasalahan pengangkutan/transportasi

di Indonesia adalah...

a. Kemacetan lalu lintas terutama di kota-kota besar b. Banyaknya alat pengangkutan yang tersedia c. Kondisi jalan raya yang baik d. Lengkapnya rambu-rambu lalu lintas

8. Menurut anda alat transportasi yang digunakan untuk perjalanan jauh

agar cepat sampai ketujuan mengunakan...

a. Kapal penumpang b. Kapal peri atau roro c. Kereta api d. Pesawat terbang

9. Alat yang digunakan untuk mengirim dan menerima berita secara

tertulis termasuk gambar pada kertas adalah...

a. Koran dan majalah b. Faksimili c. Televisi d. Radio

10. Pesawat terbang pertama kali ditemukan oleh...

a. Willian dan Maria Merry b. Roberto mancini dan Alberto c. Wilbur Alberto dan William roberto d. Wilburg Wright dan Orvile Wright

11. Berikut ini yang termasuk pelabuhan kapal yang terdapat di pulau

sumatra adalah...

a. Teluk Bayur

b. Tanjung Mas

c. Tanjung Perak

d. Tanjung Periok

12. Berikut ini yang tidak termasuk media elektronik adalah...

a. Radio dan Telepon

b. Televisi dan Komputer c. Brosur dan surat d. Faksimili dan komputer

13. Johannes Guttenberg merupakan penemu....

a. Kapal terbang b. Telepone

c. Radio d. Mesin cetak

Page 118: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

14. Menurut anda sarana yang mendukung kelancaran transportasi darat

adalah...

a. Landasan pacu

b. Terminal

c. Bandara

d. Darmaga

15. Nama Bandar Udara Di Pekanbaru Adalah...

a. Sultan Syarif Kasim Setia Negara

b. Pinang Kapai

c. Sultan Syarif Kasim II

d. Hang Nadim

16. Berdasarkan data yang ada jenis angkutan di Indonesia terdiri atas....

a. Tiga

b. Empat

c. Dua

d. Satu

17. Tugas PT. Pos Indonesia adalah...

a. Mengantar koran

b. Mengantar surat

c. Mengantar majalah

d. Membagikan brosur

18. Menurut anda alat komunikasi yang paling cangih pada saat sekarang

ini adalah...

a. Televisi

b. Telepon

c. Radio

d. Internet

19. Pesawat terbang yang berukurang kecil dan dapat mendarat di lapangan

rumput disebut...

a. Pesawat terbang perintis

b. Pesawat penumpang

c. Pesawat kargo

d. Helikopter

20. Radio pertama kali ditemukan pada tahun...

a. 1922

b. 1932

c. 1912

d. 1902

Page 119: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN

SIKLUS PERTAMA

No Jawaban Skor

1 C 5

2 C 5

3 A 5

4 B 5

5 D 5

6 C 5

7 D 5

8 D 5

9 B 5

10 A 5

11 C 5

12 A 5

13 D 5

14 B 5

15 C 5

16 C 5

17 A 5

18 B 5

19 D 5

20 D 5

Jumlah Skor 100

LAMPIRAN I.1

Page 120: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN

SIKLUS KEDUA

No Jawaban Skor

1 B 5

2 A 5

3 B 5

4 D 5

5 A 5

6 C 5

7 A 5

8 D 5

9 B 5

10 D 5

11 A 5

12 C 5

13 D 5

14 B 5

15 C 5

16 A 5

17 B 5

18 D 5

19 A 5

20 D 5

Jumlah Skor 100

LAMPIRAN I.2

Page 121: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV.A SDN 164 PEKANBARU SEBELUM

MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TWO STAY TWO STRAY

(SKOR DASAR)

No Nama Siswa Nilai Tuntas

1 M. Aldi Putra 45 Tidak Tuntas

2 Zakatya Fitri 60 Tidak Tuntas

3 Dila Sartika Fitri 65 Tuntas

4 Riko Hendrianto 70 Tuntas

5 Aby Perdana 20 Tidak Tuntas

6 Faddila Rahma 60 Tidak Tuntas

7 Rizki Saputra 70 Tuntas

8 Zendi Maulana 70 Tuntas

9 Mega Ayuni Putri 75 Tuntas

10 M, Farhan 60 Tidak Tuntas

11 Afni Marsida 50 Tidak Tuntas

12 Dilia Sri Lestari 70 Tuntas

13 Dinda Muslimah 55 Tidak Tuntas

14 Viona Sardila 50 Tidak Tuntas

15 Azri Marlian 60 Tidak Tuntas

16 Salsabila Pradita 70 Tuntas

17 Rani Zelvi Ardila 50 Tidak Tuntas

18 Wahyu Ronaldo 65 Tuntas

19 Rahmat Dermawan 65 Tuntas

20 M. Alfarizi 80 Tuntas

21 Qaulam Massyuro 60 Tidak Tuntas

22 Intan Novela Ernas 70 Tuntas

23 M. Ikhsan 65 Tuntas

24 Obeta Ari P 30 Tidak Tuntas

25 Cicylya Thancy 40 Tuntas

26 M. Rizki Saputra 45 Tidak Tuntas

27 Aflah Zidqi 70 Tuntas

28 Bungga Ramadani 80 Tuntas

29 Hilal Maulana 40 Tidak Tuntas

30 Novri Khairon 65 Tuntas

31 Natasya Al Karimah 35 Tidak Tuntas

32 Dea Aryati S 55 Tidak Tuntas

33 Ray Alfandi 80 Tuntas

34 Ramadani Safitri 65 Tuntas

35 Stevani Eldi 35 Tidak Tuntas

LAMPIRAN J.1

Page 122: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

No Nama Siswa Nilai Tuntas

36 Regita Firjianti 40 Tidak Tuntas

37 Resti Maharani 70 Tuntas

38 Fauzan Maulana 75 Tuntas

39 Annisa Indriana 65 Tuntas

40 Desi Ramadani 55 Tidak Tuntas

41 Rahmat Nurvarisi 40 Tidak Tuntas

Jumlah 2,390

Nilai rata-rata 58.29

Jumlah siswa yang tuntas 21 51.22%

Jumlah siswa yang tidak tuntas 20 48.78%

Ketuntasan Klasikal Tidak Tuntas

Page 123: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV.A SDN 164 PEKANBARU SETELAH

DITERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TWO STAY TWO STRAY

(SIKLUS PERTAMA)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 M. Aldi Putra 55 Tidak Tuntas

2 Zakatya Fitri 70 Tuntas

3 Dila Sartika Fitri 80 Tuntas

4 Riko Hendrianto 70 Tuntas

5 Aby Perdana 25 Tidak Tuntas

6 Faddila Rahma 80 Tuntas

7 Rizki Saputra 85 Tuntas

8 Zendi Maulana 65 Tuntas

9 Mega Ayuni Putri 85 Tuntas

10 M, Farhan 80 Tuntas

11 Afni Marsida 65 Tuntas

12 Dilia Sri Lestari 75 Tuntas

13 Dinda Muslimah 65 Tuntas

14 Viona Sardila 70 Tuntas

15 Azri Marlian 75 Tuntas

16 Salsabila Pradita 75 Tuntas

17 Rani Zelvi Ardila 65 Tuntas

18 Wahyu Ronaldo 70 Tuntas

19 Rahmat Dermawan 85 Tuntas

20 M. Alfarizi 90 Tuntas

21 Qaulam Massyuro 60 Tidak Tuntas

22 Intan Novela Ernas 70 Tuntas

23 M. Ikhsan 75 Tuntas

24 Obeta Ari P 45 Tidak Tuntas

25 Cicylya Thancy 50 Tidak Tuntas

26 M. Rizki Saputra 65 Tuntas

27 Aflah Zidqi 75 Tuntas

28 Bungga Ramadani 90 Tuntas

29 Hilal Maulana 65 Tuntas

30 Novri Khairon 85 Tuntas

31 Natasya Al Karimah 65 Tuntas

32 Dea Aryati S 65 Tuntas

33 Ray Alfandi 85 Tuntas

34 Ramadani Safitri 85 Tuntas

35 Stevani Eldi 55 Tidak Tuntas

LAMPIRAN J.2

Page 124: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

No Nama Siswa Nilai Keterangan

36 Regita Firjianti 65 Tuntas

37 Resti Maharani 85 Tuntas

38 Fauzan Maulana 80 Tuntas

39 Annisa Indriana 80 Tuntas

40 Desi Ramadani 70 Tuntas

41 Rahmat Nurvarisi 65 Tuntas

Jumlah 2,910

Nilai rata-rata 70.98

Jumlah siswa yang tuntas 35 85.37%

Jumlah siswa yang tidak tuntas 6 14.63%

Ketuntasan Klasikal Tuntas

Page 125: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV.A SDN 164 PEKANBARU SETELAH

DITERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TWO STAY TWO STRAY

(SIKLUS KEDUA)

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 M. Aldi Putra 80 Tuntas

2 Zakatya Fitri 90 Tuntas

3 Dila Sartika Fitri 90 Tuntas

4 Riko Hendrianto 90 Tuntas

5 Aby Perdana 65 Tuntas

6 Faddila Rahma 85 Tuntas

7 Rizki Saputra 85 Tuntas

8 Zendi Maulana 95 Tuntas

9 Mega Ayuni Putri 95 Tuntas

10 M, Farhan 90 Tuntas

11 Afni Marsida 90 Tuntas

12 Dilia Sri Lestari 70 Tuntas

13 Dinda Muslimah 80 Tuntas

14 Viona Sardila 80 Tuntas

15 Azri Marlian 90 Tuntas

16 Salsabila Pradita 80 Tuntas

17 Rani Zelvi Ardila 70 Tuntas

18 Wahyu Ronaldo 90 Tuntas

19 Rahmat Dermawan 90 Tuntas

20 M. Alfarizi 90 Tuntas

21 Qaulam Massyuro 85 Tuntas

22 Intan Novela Ernas 85 Tuntas

23 M. Ikhsan 90 Tuntas

24 Obeta Ari P 75 Tuntas

25 Cicylya Thancy 70 Tuntas

26 M. Rizki Saputra 90 Tuntas

27 Aflah Zidqi 90 Tuntas

28 Bungga Ramadani 90 Tuntas

29 Hilal Maulana 80 Tuntas

30 Novri Khairon 85 Tuntas

31 Natasya Al Karimah 95 Tuntas

32 Dea Aryati S 80 Tuntas

33 Ray Alfandi 85 Tuntas

34 Ramadani Safitri 90 Tuntas

35 Stevani Eldi 75 Tuntas

LAMPIRAN J.3

Page 126: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

No Nama Siswa Nilai Keterangan

36 Regita Firjianti 75 Tuntas

37 Resti Maharani 85 Tuntas

38 Fauzan Maulana 90 Tuntas

39 Annisa Indriana 80 Tuntas

40 Desi Ramadani 85 Tuntas

41 Rahmat Nurvarisi 70 Tuntas

Jumlah 3,445

Nilai rata-rata 84.02

Jumlah siswa yang tuntas 41 100.00%

Jumlah siswa yang tidak tuntas 0 -

Ketuntasan Klasikal Tuntas

Page 127: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

LAMPIRAN K

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS IV.A SEKOLAH DASAR NEGERI 164 PEKANBARU

SEBELUM DAN SESUDAH TINDAKAN

No Nama Siswa Skor Dasar Siklus I Siklus II

1 M. Aldi Putra 45 55 80

2 Zakatya Fitri 60 70 90

3 Dila Sartika Fitri 65 80 90

4 Riko Hendrianto 70 70 90

5 Aby Perdana 20 25 65

6 Faddila Rahma 60 80 85

7 Rizki Saputra 70 85 85

8 Zendi Maulana 70 65 95

9 Mega Ayuni Putri 75 85 95

10 M, Farhan 60 80 90

11 Afni Marsida 50 65 90

12 Dilia Sri Lestari 70 75 70

13 Dinda Muslimah 55 65 80

14 Viona Sardila 50 70 80

15 Azri Marlian 60 75 90

16 Salsabila Pradita 70 75 80

17 Rani Zelvi Ardila 50 65 70

18 Wahyu Ronaldo 65 70 90

19 Rahmat Dermawan 65 85 90

20 M. Alfarizi 80 90 90

21 Qaulam Massyuro 60 60 85

22 Intan Novela Ernas 70 70 85

23 M. Ikhsan 65 75 90

24 Obeta Ari P 30 45 75

25 Cicylya Thancy 40 50 70

26 M. Rizki Saputra 45 65 90

27 Aflah Zidqi 70 75 90

28 Bungga Ramadani 80 90 90

29 Hilal Maulana 40 65 80

30 Novri Khairon 65 80 85

31 Natasya Al Karimah 35 65 95

32 Dea Aryati S 55 65 80

33 Ray Alfandi 80 85 85

34 Ramadani Safitri 65 85 90

LAMPIRAN K

Page 128: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

No Nama Siswa Skor Dasar Siklus I Siklus II

35 Stevani Eldi 35 55 75

36 Regita Firjianti 40 65 75

37 Resti Maharani 70 85 85

38 Fauzan Maulana 75 80 90

39 Annisa Indriana 65 80 80

40 Desi Ramadani 55 70 85

41 Rahmat Nurvarisi 40 65 70

Jumlah 2390 2905 3,445

Nilai rata-rata 58.29 70.85 84.02

Keterangan:

Jumlah siswa yang tuntas (%) Jumlah siswa yang tidak tuntas (%)

Skor dasar : 21 siswa (51,22%) Skor dasar : 20 siswa (48,78%)

Siklus I : 35 siswa (85,37%) Siklus I : 6 siswa (14,63%)

Siklus II : 41 siswa (10,00%) Siklus II : -

Ketuntasan Klasikal : Skor dasar = Tidak tuntas

Siklus I = Tuntas

Siklus II = Tuntas

Page 129: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV.A SDN 164 PEKANBARU

SECARA INDIVIDU

No Nama Siswa Siklus I Siklus II

Nilai Keterangan Nilai Keterangan

1 M. Aldi Putra 55 Kurang 80 Amat baik 2 Zakatya Fitri 70 Baik 90 Amat baik 3 Dila Sartika Fitri 80 Amat baik 90 Amat baik

4 Riko Hendrianto 70 Baik 90 Amat baik 5 Aby Perdana 25 Kurang sekali 65 Cukup

6 Faddila Rahma 80 Amat baik 85 Amat baik 7 Rizki Saputra 85 Amat baik 85 Amat baik 8 Zendi Maulana 65 Cukup 95 Amat baik

9 Mega Ayuni Putri 85 Amat baik 95 Amat baik 10 M, Farhan 80 Amat baik 90 Amat baik

11 Afni Marsida 65 Cukup 90 Amat baik 12 Dilia Sri Lestari 75 Baik 70 Baik 13 Dinda Muslimah 65 Cukup 80 Amat baik

14 Viona Sardila 70 Baik 80 Amat baik 15 Azri Marlian 75 Baik 90 Amat baik

16 Salsabila Pradita 75 Baik 80 Amat baik 17 Rani Zelvi Ardila 65 Cukup 70 Baik 18 Wahyu Ronaldo 70 Baik 90 Amat baik

19 Rahmat Dermawan 85 Amat baik 90 Amat baik 20 M. Alfarizi 90 Amat baik 90 Amat baik

21 Qaulam Massyuro 60 Cukup 85 Amat baik 22 Intan Novela Ernas 70 Baik 85 Amat baik 23 M. Ikhsan 75 Baik 90 Amat baik

24 Obeta Ari P 45 Kurang 75 Baik 25 Cicylya Thancy 50 Kurang 70 Baik

26 M. Rizki Saputra 65 Cukup 90 Amat baik 27 Aflah Zidqi 75 Baik 90 Amat baik

28 Bungga Ramadani 90 Amat baik 90 Amat baik 29 Hilal Maulana 65 Cukup 80 Amat baik 30 Novri Khairon 80 Amat baik 85 Amat baik

31 Natasya Al Karimah 65 Cukup 95 Amat baik 32 Dea Aryati S 65 Cukup 80 Amat baik

33 Ray Alfandi 85 Amat baik 85 Amat baik 34 Ramadani Safitri 85 Amat baik 90 Amat baik 35 Stevani Eldi 55 Kurang 75 Baik

36 Regita Firjianti 65 Cukup 75 Baik 37 Resti Maharani 85 Amat baik 85 Amat baik

38 Fauzan Maulana 80 Amat baik 90 Amat baik 39 Annisa Indriana 80 Amat baik 80 Amat baik 40 Desi Ramadani 70 Baik 85 Amat baik

41 Rahmat Nurvarisi 65 Cukup 70 Baik

LAMPIRAN L

Page 130: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

Keterangan: Siklus I Siklus II Amat baik : 14 Siswa Amat baik : 33 Siswa Baik : 11 Siswa Baik : 7 Siswa Cukup : 11 Siswa Cukup : 1 Siswa Kurang : 4 Siswa Kurang : - Kurang sekali : 1 Siswa Kurang sekali : -

Page 131: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

ANALISIS KETUNTASAN KLASIKAL

SISWA KELAS IV.A SEKOLAH DASAR NEGERI 164 PEKANBARU

No Nama Siswa Jenis Kelamin Nilai

Nilai Tuntas Nilai Tuntas Nilai Tuntas

1 M. Aldi Putra L 45 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas 80 Tuntas

2 Zakatya Fitri P 60 Tidak Tuntas 70 Tuntas 90 Tuntas

3 Dila Sartika Fitri P 65 Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas

4 Riko Hendrianto L 70 Tuntas 70 Tuntas 90 Tuntas

5 Aby Perdana L 20 Tidak Tuntas 25 Tidak Tuntas 65 Tuntas

6 Faddila Rahma P 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas

7 Rizki Saputra L 70 Tuntas 85 Tuntas 85 Tuntas

8 Zendi Maulana L 70 Tuntas 65 Tuntas 95 Tuntas

9 Mega Ayuni Putri P 75 Tuntas 85 Tuntas 95 Tuntas

10 M, Farhan L 60 Tidak Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas

11 Afni Marsida P 50 Tidak Tuntas 65 Tuntas 90 Tuntas

12 Dilia Sri Lestari P 70 Tuntas 75 Tuntas 70 Tuntas

13 Dinda Muslimah P 55 Tidak Tuntas 65 Tuntas 80 Tuntas

14 Viona Sardila P 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas 80 Tuntas

15 Azri Marlian L 60 Tidak Tuntas 75 Tuntas 90 Tuntas

16 Salsabila Pradita P 70 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas

17 Rani Zelvi Ardila P 50 Tidak Tuntas 65 Tuntas 70 Tuntas

18 Wahyu Ronaldo L 65 Tuntas 70 Tuntas 90 Tuntas

19 Rahmat Dermawan L 65 Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas

20 M. Alfarizi L 80 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas

LAMPIRAN M

Page 132: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

21 Qaulam Massyuro P 60 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 85 Tuntas

22 Intan Novela Ernas P 70 Tuntas 70 Tuntas 85 Tuntas

23 M. Ikhsan L 65 Tuntas 75 Tuntas 90 Tuntas

24 Obeta Ari P P 30 Tidak Tuntas 45 Tidak Tuntas 75 Tuntas

25 Cicylya Thancy P 40 Tuntas 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas

26 M. Rizki Saputra L 45 Tidak Tuntas 65 Tuntas 90 Tuntas

27 Aflah Zidqi L 70 Tuntas 75 Tuntas 90 Tuntas

28 Bungga Ramadani P 80 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas

29 Hilal Maulana L 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 80 Tuntas

30 Novri Khairon L 65 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas

31 Natasya Al Karimah P 35 Tidak Tuntas 65 Tuntas 95 Tuntas

32 Dea Aryati S P 55 Tidak Tuntas 65 Tuntas 80 Tuntas

33 Ray Alfandi L 80 Tuntas 85 Tuntas 85 Tuntas

34 Ramadani Safitri P 65 Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas

35 Stevani Eldi L 35 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas 75 Tuntas

36 Regita Firjianti P 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 75 Tuntas

37 Resti Maharani P 70 Tuntas 85 Tuntas 85 Tuntas

38 Fauzan Maulana L 75 Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas

39 Annisa Indriana P 65 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas

40 Desi Ramadani P 55 Tidak Tuntas 70 Tuntas 85 Tuntas

41 Rahmat Nurvarisi L 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 70 Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas (%) 19 Laki-Laki 21 51.22 35 85.37 41 100.00

Jumlah siswa yang tidak tuntas (%) 22 Perempuan 20 48.78 6 14.63 0 0.00

Ketuntasan klasikal Tidak Tuntas Tuntas Tuntas

Page 133: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

SKOR ULANGAN SIKLUS I

SISWA KELAS IV.A SEKOLAH DASAR NEGERI 164 PEKANBARU

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : IV/II

Materi Pokok : Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi

No Nama Siswa Nomor Soal

Jumlah Skor

Individu

Nilai Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

1 M. Aldi Putra 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 11 55 TT 2 Zakatya Fitri 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14 70 T 3 Dila Sartika Fitri 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16 80 T 4 Riko Hendrianto 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 14 70 T 5 Aby Perdana 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 5 25 TT 6 Faddila Rahma 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80 T 7 Rizki Saputra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 17 85 T 8 Zendi Maulana 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 13 65 T 9 Mega Ayuni Putri 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 17 85 T 10 M, Farhan 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16 80 T 11 Afni Marsida 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 13 65 T 12 Dilia Sri Lestari 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 15 75 T 13 Dinda Muslimah 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 65 T 14 Viona Sardila 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 14 70 T 15 Azri Marlian 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 15 75 T 16 Salsabila Pradita 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 15 75 T 17 Rani Zelvi Ardila 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 13 65 T 18 Wahyu Ronaldo 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 14 70 T 19 Rahmat Dermawan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 17 85 T

LAMPIRAN N.1

121

Page 134: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

20 M. Alfarizi 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 90 T 21 Qaulam Massyuro 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 60 TT 22 Intan Novela Ernas 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 14 70 T 23 M. Ikhsan 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15 75 T 24 Obeta Ari P 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 9 45 TT 25 Cicylya Thancy 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 10 50 TT 26 M. Rizki Saputra 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 13 65 T 27 Aflah Zidqi 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 15 75 T 28 Bungga Ramadani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 90 T 29 Hilal Maulana 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 13 65 T 30 Novri Khairon 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 16 80 T 31 Natasya Al Karimah 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 13 65 T 32 Dea Aryati S 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 13 65 T 33 Ray Alfandi 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 17 85 T 34 Ramadani Safitri 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 17 85 T 35 Stevani Eldi 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 11 55 TT 36 Regita Firjianti 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 13 65 T 37 Resti Maharani 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 85 T 38 Fauzan Maulana 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16 80 T 39 Annisa Indriana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 16 80 T 40 Desi Ramadani 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 14 70 T 41 Rahmat Nurvarisi 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 13 65 T

Keterangan:

Jumlah siswa : 41 Orang

Jumlah siswa yang mencapai KKM : 35 Orang

Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM : 6 orang

Persentase siswa yang mencapai KKM : 85,37%

122

Page 135: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

SKOR ULANGAN SIKLUS II

SISWA KELAS IV.A SEKOLAH DASAR NEGERI 164 PEKANBARU

Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : IV/II

Materi Pokok : Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi

No Nama Siswa Nomor Soal Jumlah

Skor

Jumlah Skor

Individu Ket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 M. Aldi Putra 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80 T

2 Zakatya Fitri 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T

3 Dila Sartika Fitri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 18 90 T

4 Riko Hendrianto 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 90 T

5 Aby Perdana 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13 65 T

6 Faddila Rahma 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 17 85 T

7 Rizki Saputra 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 17 85 T

8 Zendi Maulana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19 95 T

9 Mega Ayuni Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 T

10 M, Farhan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 T

11 Afni Marsida 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T

12 Dilia Sri Lestari 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 14 70 T

13 Dinda Muslimah 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16 80 T

14 Viona Sardila 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 T

15 Azri Marlian 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T

16 Salsabila Pradita 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 T

17 Rani Zelvi Ardila 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 14 70 T

18 Wahyu Ronaldo 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T

LAMPIRAN N.2

123

Page 136: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

19 Rahmat Dermawan 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 90 T

20 M. Alfarizi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 18 90 T

21 Qaulam Massyuro 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 85 T

22 Intan Novela Ernas 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 85 T

23 M. Ikhsan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T

24 Obeta Ari P 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 15 75 T

25 Cicylya Thancy 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 14 70 T

26 M. Rizki Saputra 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T

27 Aflah Zidqi 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T

28 Bungga Ramadani 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T

29 Hilal Maulana 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80 T

30 Novri Khairon 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 T

31 Natasya Al Karimah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 T

32 Dea Aryati S 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 16 80 T

33 Ray Alfandi 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 T

34 Ramadani Safitri 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T

35 Stevani Eldi 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 15 75 T

36 Regita Firjianti 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 15 75 T

37 Resti Maharani 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17 85 T

38 Fauzan Maulana 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 T

39 Annisa Indriana 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 T

40 Desi Ramadani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17 85 T

41 Rahmat Nurvarisi 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 14 70 T

Keterangan:

Jumlah siswa : 41 Orang

Jumlah siswa yang mencapai KKM : 41 Orang

Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM : 0 Orang

Persentase siswa yang mencapai KKM : 100,00%

124

Page 137: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

125

Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok Pada Siklus I

Kelompok Kode Siswa Skor

Dasar

Skor

UH I

Nilai

Perkembangan

Rata-rata

Kelompok

Penghargaan

Kelompok

1

Ramadani Safitri 65 85 30

25 Tim Hebat Ray Alfandi 80 85 20

Anisa Indriana 65 80 30

Risky Saputra 70 85 30

2

Nofri Khairon 65 80 30

27.5 Tim Super Dilla Sartika Fitri 65 80 30

Stevani Eldi 35 55 30

Fauzan Maulana 75 80 20

3

Intan Novela Erna 70 70 20

25 Tim Hebat Muhammad Ihsan 65 75 20

Faddilah Rahma 60 80 30

Rahmad Dermawan 65 85 30

4

Bunga Ramadani 80 90 20

25 Tim Hebat Hilal Maulana 40 65 30

M. Aldi Putra 45 55 20

Desi Ramadani 55 70 30

5

Zendi Maulana 70 65 10

20 Tim Hebat Qaulan Massyuroh 60 60 20

Dinda Muslimah 55 65 20

Afni Marsida 50 65 30

6

M, Alfarizi 80 90 20

25 Tim Hebat M. Farhan 60 80 30

Rani Zelfi Ardilla 50 65 30

Cicyla Thancy 40 50 20

7

Dilia Sri Lestari 70 75 20

22.5 Tim Hebat Dea Arianti S 55 65 20

Riko Hendrianto 70 70 20

Obeta Ari Pratama 30 45 30

8

Resti Maharani 70 85 30

25 Tim Hebat Rahmad Nurvarizi 40 65 30

Abi Perdana 20 25 20

Mega Ayuni Putri 75 85 20

9

Aflah Zidqi 70 75 20

25 Tim Hebat M. Riskiy Saputra 45 65 30

Viona Sardila 50 70 30

Zakatya Fitri 60 70 20

10

Azri Marlian 60 75 30

26 Tim Super

Wahyu Ronaldo 65 70 20

Regita Firjianti 40 65 30

Zalsabila Pradita 70 75 20

Natasya Al Karimah 35 65 30

LAMPIRAN O.1

Page 138: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

126

Nilai Perkembangan dan Penghargaan Kelompok Pada Siklus II

Kelompok Kode Siswa Skor

UH I UH II

Nilai

Perkembangan

Rata-rata

Kelompok

Penghargaan

kelompok

1

Ramadani Safitri 85 90 20

20 Tim Hebat Ray Alfandi 85 85 20

Anisa Indriana 80 80 20

Risky Saputra 85 85 20

2

Nofri Khairon 80 85 20

22.5 Tim Hebat Dilla Sartika Fitri 80 90 20

Stevani Eldi 55 75 30

Fauzan Maulana 80 90 20

3

Intan Novela Erna 70 85 30

25 Tim Hebat Muhammad Ihsan 75 90 30

Faddilah Rahma 80 85 20

Rahmad Dermawan 85 90 20

4

Bunga Ramadani 90 90 20

27.5 Tim Super Hilal Maulana 65 80 30

M. Aldi Putra 55 80 30

Desi Ramadani 70 85 30

5

Zendi Maulana 65 95 30

30 Tim Super Qaulan Massyuroh 60 85 30

Dinda Muslimah 65 80 30

Afni Marsida 65 90 30

6

M, Alfarizi 90 90 20

22.5 Tim Hebat M. Farhan 80 90 20

Rani Zelfi Ardilla 65 70 20

Cicyla Thancy 50 70 30

7

Dilia Sri Lestari 75 70 10

25 Tim Hebat Dea Arianti S 65 80 30

Riko Hendrianto 70 90 30

Obeta Ari Pratama 45 75 30

8

Resti Maharani 85 85 20

22.5 Tim Hebat Rahmad Nurvarizi 65 70 20

Abi Perdana 25 65 30

Mega Ayuni Putri 85 95 20

9

Aflah Zidqi 75 90 30

27.5 Tim Super M. Riskiy Saputra 65 90 30

Viona Sardila 70 80 20

Zakatya Fitri 70 90 30

10

Azri Marlian 75 90 30

26 Tim Super

Wahyu Ronaldo 70 90 30

Regita Firjianti 65 75 20

Zalsabila Pradita 75 80 20

Natasya Al Karimah 65 95 30

LAMPIRAN O.2

Page 139: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

127

DOKUMENTASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TWO STAY TWO STRAY

Guru Menyampaikan Materi Pelajaran

Observer Mengamati Aktivitas Guru dan Siswa

Siswa Mendiskusikan LKS Yang Diberikan Guru

LAMPIRAN P

Page 140: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (Tsts) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas IV.a Sekolah Dasar Negeri 164 Pekanbaru

128

Siswa Membagikan Hasil Diskusinya Ketamu

Siswa Mencatat Informasi Yang Diperoleh Saat Bertamu

Siswa Mencocokan Jawaban Yang Diperoleh Saat

Bertamu dengan hasil diskusi kelompoknya