12
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SU KAWATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ni Wayan Ary Rusitayanti, S.Pd Email : [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan prestasi belajar kewirahusahaan siswa kelas XI MM1 SMK Negeri 1 Sukawati Tahun Pelajaran 2013/2014. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dan teknis analisis data. Di dalam metode pengumpulan data digunakan metode observasi, metode tes dan metode wawancara. Observasi digunakan untuk pengamatan aktivitas belajar siswa. Tes digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa pada pelajaran kewirahusahaan. Wawancaara digunakan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan data. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, terlebih dahulu akan dicari skor rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penerapan metode pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas belajr siswa dan hasil belajar kewirausahaan pada pokok pengolahan makanan khas daerah kelas XI MM1 SMK Negeri 1 Sukawati. . Sehingga penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran kewirahusahaan pada siswa kelas XI MM1 SMK Negeri 1 Sukawati sangat efektif dan berhasil, Terkait dengan simpulan dari peneliti adalah penerapan model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan prestasi belajar kewirahusahaan siswa kelas XI MM1 SMK Negeri 1 Sukawati. Kata Kunci: Model pembelajaran kooperatif think pair share dan prestasi belajar. Abstract This study aims to determine the application of cooperative learning model Think Pair Share kewirahusahaan can improve learning achievement of class XI student of SMK Negeri 1 Sukawati MM1 academic year 2013/2014. In this study using technical methods of data collection and data analysis. In the data collection methods used method of observation, the test method and the method of interview. Observation is used for observation of student learning activities. The test is used to obtain data on student achievement in the subject kewirahusahaan. Wawancaara used to supplement the deficiencies of data. To determine student achievement, it will first look for an average score. The results showed that: the application of learning methods Think Pair Share belajr can increase the activity of the students and the learning outcomes of entrepreneurship at local staple food processing typical of class XI MM1 SMK Negeri 1 Sukawati. So that the application of cooperative learning model Think Pair Share to improve student achievement in kewirahusahaan lesson in class XI student of SMK Negeri 1 Sukawati MM1 very effective and successful, related to the conclusion of the researcher is the implementation of cooperative learning model Think Pair Share kewirahusahaan can improve students' learning achievement class XI MM1 SMK Negeri 1 Sukawati. Keywords: Cooperative learning model think pair share and learning achievement.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Citation preview

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN

SMK NEGERI 1 SU KAWATI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Ni Wayan Ary Rusitayanti, S.Pd

Email : [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif

Think Pair Share dapat meningkatkan prestasi belajar kewirahusahaan siswa kelas XI MM1

SMK Negeri 1 Sukawati Tahun Pelajaran 2013/2014. Dalam penelitian ini menggunakan

metode pengumpulan data dan teknis analisis data. Di dalam metode pengumpulan data

digunakan metode observasi, metode tes dan metode wawancara. Observasi digunakan untuk

pengamatan aktivitas belajar siswa. Tes digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi

belajar siswa pada pelajaran kewirahusahaan. Wawancaara digunakan untuk melengkapi

kekurangan-kekurangan data. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, terlebih dahulu akan

dicari skor rata-rata.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penerapan metode pembelajaran Think Pair

Share dapat meningkatkan aktivitas belajr siswa dan hasil belajar kewirausahaan pada pokok

pengolahan makanan khas daerah kelas XI MM1 SMK Negeri 1 Sukawati. . Sehingga

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa dalam pelajaran kewirahusahaan pada siswa kelas XI MM1 SMK Negeri 1

Sukawati sangat efektif dan berhasil, Terkait dengan simpulan dari peneliti adalah penerapan

model pembelajaran kooperatif Think Pair Share dapat meningkatkan prestasi belajar

kewirahusahaan siswa kelas XI MM1 SMK Negeri 1 Sukawati.

Kata Kunci: Model pembelajaran kooperatif think pair share dan prestasi belajar.

Abstract

This study aims to determine the application of cooperative learning model Think Pair

Share kewirahusahaan can improve learning achievement of class XI student of SMK Negeri 1

Sukawati MM1 academic year 2013/2014. In this study using technical methods of data

collection and data analysis. In the data collection methods used method of observation, the test

method and the method of interview. Observation is used for observation of student learning

activities. The test is used to obtain data on student achievement in the subject kewirahusahaan.

Wawancaara used to supplement the deficiencies of data. To determine student achievement, it

will first look for an average score.

The results showed that: the application of learning methods Think Pair Share belajr can

increase the activity of the students and the learning outcomes of entrepreneurship at local

staple food processing typical of class XI MM1 SMK Negeri 1 Sukawati. So that the application

of cooperative learning model Think Pair Share to improve student achievement in

kewirahusahaan lesson in class XI student of SMK Negeri 1 Sukawati MM1 very effective and

successful, related to the conclusion of the researcher is the implementation of cooperative

learning model Think Pair Share kewirahusahaan can improve students' learning achievement

class XI MM1 SMK Negeri 1 Sukawati.

Keywords: Cooperative learning model think pair share and learning achievement.

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN

PENDAHULUAN

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh beberapa aspek yang memiliki peranan

kuat dalam menunjang kemajuan itu sendiri. Salah satu aspek yang memiliki posisi dasar dalam

pembangunan menuju bangsa yang maju adalah pendidikan. Pendidikan memiliki peranan yang

sangat penting dalam membentuk generasi muda yang merupakan tonggak masa depan bangsa

yang diharapkan mempunyai kualitas yang baik dari segi intelektual maupun dari akhlak dan

budi pekerti. Selain itu generasi muda juga diharapkan dapat memiliki rasa tanggung jawab

serta daya saing dalam menghadapi persaingan global yang semakin kuat. Maka dari itu

perkembangan pendidikan menuju arah yang positif sangat diperlukan dalam upaya membantu

membentuk sumber daya manusia yang berkualitas untuk kemajuan bangsa.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses

pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses

pembelajaran di dalam kelas diarahkan pada kemampuan anak untuk menghafal informasi tanpa

dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan

kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak didik kita lulus dari sekolah mereka pintar secara

teoritis tetapi miskin aplikasi.

Mata pelajaran kewirahusahaan tidak dapat mengembangkan kemampuan anak untuk

berfikir kritis dan sistematis, karena metode pembelajaran dan media pembelajaran tidak

digunakan secara baik dalam setiap proses pembelajaran di dalam kelas. Dalam suatu proses

belajar mengajar ada dua unsur yang sangat penting adalah metode pembelajaran dan media

pembelajaran, kedua aspek ini saling berkaitan. Metode pembelajaran kooperatif sesuai dengan

fitrah manusia sebagai mahluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain,

mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas dan rasa senasib. Dengan

memanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara kooperatif, siswa dilatih dan

dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab,

saling membantu dan berinteraksi, komunikasi, dan sisialisasi karena kooperatif adalah cermin

dari hidup masyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Metode kooperatif juga menekankan belajar dalam kelompok harus saling membantu satu sama

lain, bekerjasama menyelesaikan masalah, dan menyatukan pendapat untuk memperoleh

keberhasilan yang optimal baik kelompok maupun individual.

Metode kooperatif merupakan metode diskusi berpasangan yang dilanjutkan dengan

diskusi. Dengan pembelajaran ini siswa dilatih bagaimana mengutarakan pendapat dan siswa

juga belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi dan tujuan

pembelajaran. Kelemahan metode ini siswa lebih banyak menghabiskan waktu dalam perbedaan

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN

pendapat daripada menyelesaikan tugasnya dan adanya siswa yang malas yang tidak mau

memberikan bantuan kepada kelompoknya.

Penelitian salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media

pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek yang harus diperhatikan dalam

memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa

kususnya setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik

siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran

adalah sebagai alat bantu untuk mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan

lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan di SMK N 1 Sukawati, terdapat

delapan kelas XI yaitu XI Multi Media 2, XI TKJ, XI RPL, XI Patung, XI D.Pil, XI Seni Lukis,

XI Multi Media 1, XI DKV. Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai subjek penelitian adalah

kelas XI MM 1 (Multi Media) yang dikarenakan prestasi belajar khususnya mata pelajaran

Kewirausahaan di kelas XI MM 1 (Multi Media) masih rendah yakni dibawah kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan oleh pihak sekolah yaitu 2,67 untuk masing-

masing peserta didik. Di sini dapat dilihat bahwa nilai mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas

XI MM1 SMK N 1 Sukawati adalah 33,78; dengan rata-rata 1,98; daya serap 1,98% serta

ketuntasan klasikal (KK) adalah 23,53%. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan

sekolah adalah 2,67. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hanya 4 orang siswa (23,52%) yang

mampu mencapai KKM. Selain itu hanya 5 orang siswa (29,41%) dikategorikan “B-“, 3 orang

siswa (17,64%) dikategorikan “C+”, 2 orang siswa (11,67%) dikategorikan “C” dan 7 orang

siswa (41,17%) dikategorikan “C-“. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan

siswa kelas XI MM1 dalam mata pelajaran Kewirausahaan dikatagorikan rendah.

Rendahnya hasil belajar siswa diakibatkan oleh hal – hal sebagai berikut:

1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran Kewirahusahaan masih sangat rendah.

2. Pembelajaran Kewirahusahaan masih dirasakan oleh siswa sebagai pelajaran yang

membosankan.

3. Kurangnya buku panduan yang dapat dipelajari oleh siswa.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran

kewirausahaan siswa kelas XI MM 1 Semester 1 SMK N 1 Sukawati, maka perlu diupayakan

model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, salah satunya dengan

menerapkan model pembelajaran Think Pair Share.

Model pembelajaran Think Pair Share adalah suatu teknik pembelajaran yang bertujuan

untuk memberikan kesempatan terbuka pada siswa dalam menyampaikan pendapat mereka dan

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN

mendorong siswa untuk berinteraksi dengan siswa lainnya. Teknik Think Pair Share juga

memberikan siswa kesempatan untuk berlatih dan bekerja sama dengan kelompok sehingga

interaksi antar siswa akan memberikan timbal balik pada setiap siswa. Melalui teknik ini siswa

dihadapkan pada masalah-masalah nyata yang ada di lingkungan serta diajarkan berdiskusi atau

belajar secara kelompok sehingga aktivitas belajar siswa khususnya aktivitas mental siswa dapat

terorganisir dengan baik. Melalui pembelajaran ini siswa akan memperoleh pengetahuan yang

bermakna dan dibangun motivasinya sehingga pembelajaran kewirahusahaan dapat terlaksana

optimal.

Berdasarkan acuan yang telah diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk menemukan bukti

nyata penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dalam meningkatkan

prestasi belajar siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sukawati. Oleh karena itu, peneliti tertarik

mengadakan penelitian yang berjudul sebagai berikut “Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI MM1

Dalam Mata Pelajaran Kewirahusahaan SMK Negeri 1 Sukawati Tahun Pelajaran 2013/2014”.

LANDASAN TEORI

A. Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan salah satu komponen utama dalam menciptakan suasana

belajar aktif, inovatif, kreatis dan menyenangkan.Sidarti (dalam Sony, 2006: 10) menyatakan

bahwa model belajar adalah cara yang teratur dan memiliki sintaks tertentu dalam mencapai

tujuan pembelajaran yang melibatkan semua kompone n dalam pembelajaran. Dapat

disimpulkan bahwa model adalah kerangka yang memiliki langkah-langkah atau prosedur

tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran dapat digunakan sebagai

cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yangsudah dituntun dalam bentuk

kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.dalam pengimplementasian

metode belajar, tidak hanya dapat dilakukan di dalam kelas tetapi juga dapat dilakukan diluar

kelas dengan managemen waktu dan mata pembelajar serta komponen pembelajaran yang tepat.

B. Pembelajaran Kooperatif

Dalam buku model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru

dikemukakan bahwa “Pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif

dan positif dalam kelompok” (Rusman, 2011:201). Sedangkan dalam buku strategi

pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan dikemukakan bahwa, “Pembelajaran

kooperatif merupakan model pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif (Cooperative

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN

Learning) merupakan bantuan pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdirikan dari lima sampai

delapan orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen” (Tarianto, 2009:202)

C. Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif (Think Pair Share)

Strategi berfikir berpasangan berbagi atau Think Pair Share (TPS) adalah jenis

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa. Strategi

Think Pair Share ini berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu. Pertama

kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas Maryland sesuai yang

dikutip Arends (1997), menyatakan bahwa Think Pair Share merupakan suatu cara yang efektif

untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau

diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur

yang digunakan dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling

membantu.Guru memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau siswa membaca

tugas, atau situasi yang menjadi tanda tanya. Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) adalah cara efektif untuk mengubah pola wacana dalam kelas. Pendekatan ini menantang

asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi perlu dilakukan dalam setting seluruh kelompok, dan

memiliki prosedur-prosedur built-in untuk memberikan lebih banyak waktu kepada peserta

didik untuk berpikir, untuk merespons, dan untuk saling membantu.

Kompensasi

Dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia dikemukakan bahwa, “Kompensasi

adalah semua balas jasa yang diterima seorang karyawan dari perusahaannya sebagai akibat dari

jasa/tenaga yang telah diberikannya pada perusahaan tersebut” (Edy Sutrisno, 2009:182).

Selanjutnya pendapat lain dalam buku yang sama, “Kompensasi adalah semua pendapatan yang

berbentuk uang atau barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai

imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan” (Malayu S.P.Hasibuan, 2009:118).

D. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share(TPS)

Didalam buku analisis penerapan pendekatan metode strategi model-model pembelajaran

dikemukakan bahwa,

Ada enam langkah dalam pembelajaran Kooperatif tipe TPS ( Think Pair Share) sebagai

berikut:

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN

Langkah 1). Persiapan

Dalam hal ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat skenario

pembelajaran (SP) Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share.

Langkah 2). Pembentukan Kelompok

Dalam pembentukan kelompok sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Guru

membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 2-5 orang orang siswa. Guru

memberikan nomer kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda.

Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras,

suku, jenis kelamin, dan kemampuan belajar. Selain itu dalam pembentukan kelompok

digunakan nilai tes awal sebagai dasar menentukan masing-masing kelompok.

Langkah 3). Tiap kelompok harus memilki buku paket atau buku panduan.

Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan

agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKSatau masalah yang diberikan oleh guru.

Langkah 4). Diskusi masalah.

Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada siswa sebagai bahan yang akan

dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan

meyakini bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaanyang telah ada dalam LKS atau

pertanyaan yang letah diberikan oleh guru.

Langkah 5). Memanggil nomer anggotaatau pemberian jawaban.

Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomer dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomer

yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa yang ada di kelas.

Langkah 6). Memberikan kesimpulan.

Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan

dengan materi yang disajikan (La Iru dan La Ode Safiun Arifin, 2009:63).

E. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

(TPS)

Dalam buku Analisi penerapan pendekatan metode strategi model-model pembelajaran

dikemukakan bahwa, Kelebihan model pembelajaran kooperatif TPS yaitu: (1). Situasi belajar

lebih aktif, hidup, bersemangat dan berdaya guna. (2). Merupakan latihan berpikir ilmiah dalam

menghadapi masalah. (3). Menumbuhkan sifat objektif percaya pada diri sendiri, keberanian

serta tanggung jawab dalam menghadapi atau mengatasi permasalah. (4). Kelas menjadi benar-

benar hidup dan dinamis. (5). Setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk berekspresi dan

mengeluarkan pendapat. (6). Munculnya jiwa kompetensi yang sehat. (7). Setiap siswa menjadi

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN

siap semua dalam diskusi dan dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh. Sedangkan

kelemahan model pembelajaran Kooperatif TPS yaitu : (1). Adanya alokasi waktu yang

panjang. (2). Ketidakbiasaan siswa melakukan pembelajaran kooperatif, sehingga menimbulkan

siswa cepat bosan dalam pembelajaran, (3). Kemungkinan nomer yang dipanggil, dipanggil lagi

oleh guru sehingga tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru (La Iru dan La Ode

Safiun Arihi, 2009:60)

F. Prestasi Belajar

Penelitian tentunya harus berdasarkan teori-teori yang relevan dengan penelitian yang

dilaksanakan.Teori dapat berfungsi sebagai pembatas dan penguat dalam sebuah penelitian,

sehingga pembahasan materi penelitian mengacu pada suatu pengertian yang jelas, tepat dan

utuh.Teori yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan dan penggarapan penelitian ini

diperoleh dari mempelajari buku-buku kepustakaan yang relevan dan erat hubungannya dengan

permasalahan yang dibahas.Adapun hal-hal yang dibicarakan adalah sebagai berikut (1)

pengertian prestasi belajar, (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, (3) Cara

mengukur prestasi belajar.

G. Kewirausahaan

1. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan dibentuk dari kata dasar yaitu wirausaha yang merupakan kemampuan

yang dimiliki seseorang untuk menilai kesempatan bisnis, kemudian mengumpulkan beragam

sumber daya yang dibutuhkan demi mengambil tindakan secara tepat dan memperoleh

keuntungan yang bertujuan dalam pencapaian kesuksesan. Konsep kewirausahaan memang

hampir mirip dengan kemampuan wirausahawan di dalam dunia usaha. Namun pada keadaan

yang nyata bahwa Pengertian Kewirausahaan ini tidak selalu identik terhadap ciri ataupun watak

seorang wirausahawan semata, karena sifat seseorang wirausahawan pun dimiliki juga oleh

seseorang yang akan menjadi wirausahawan.

2. Ruang Lingkup Materi Kewirausahaan

a. Kerajinan Tangan

Kerajinan tangan dikaitkan dengan nilai pendidikan diwujudkan dalam prosedur

pembuatan. Prosedur memproduksi dilalui dengan berbagai tahapan dan beberapa langkah

yang dilakukan oleh beberapa orang. Kinerja ini menumbuhkan wawasan, toleransi social

serta social corporateness melalui pemahaman karya orang lain.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN

b. Rekayasa

Rekayasa yang diartikan usaha memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari

dengan berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja yang efektif dan

efisien. Pengertian teknologi erat sekali dengan pembelajaran mandiri, seperti menggoreng

daging dengan lemaknya sendiri.Oleh karenanya, konsep teknologi untuk mengembangkan

diri dengan kemampuan yang diperoleh dari belajar tersebut.

c. Budidaya

Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja yang berusaha untuk

menambah, menumbuhkan dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar

(tumbuh), dan berkembang. Kinerja ini membutuhkan perasaan seolah dirinya pembudidaya

hidup, tumbuh dan berkembang. Manfaat edukatif budidaya ini adalah pembinaan perasaan,

pembinaan kemampuan memahami pertumbuhan dan menyatukan dengan alam menjadi

anak dan tenaga kerja yang berpikir sistematis namun manusiawi dan kesabaran.

d. Pengolahan

Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi

agar dapat dimanfaatkan secara baik. Pada dasarnya kerja pengolahan adalah mengubah

benda mentah menjadi produk matang dengan mencampur atau memodifikasi bahan

tersebut. Manfaat pendidikan teknologi pengolahan bagi pengembangan kepribadian peserta

didik adalah pelatihan rasa ang dapat dikorelasikan dalam kehidupan sehari – hari.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam buku Metode Penelitian dan komunikasi disebutkan

bahwa, “Dalam hubungannya dengan penelitian adalah merupakan jalan yang berkaitan cara

kerja dalam mencapai sasaran dengan diharapkannya bagi penggunaannya sehingga dapat

dipahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan dalam

upaya memecahkan masalah” (Sobagio, 2005:34). Sedangkan menurut pendapat yang

dikemukakan dalam buku metedologi penelitian dinyatakan bahwa, “Metode penelitian adalah

mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian”

(Sudarmayati dan Hidayat, 2002:25).

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah

suatu cara alat atau jalan yang digunakan dalam melakukan suatu penelitian ilmiah untuk

memecahkan suatu masalah secara sistematis agar mencapai tujuan yang diinginkan.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN

TEKNIK ANALISIS DATA

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data aktivitas dan hasil belajar siswa,

terhadap model pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode

yang digunakan dalam pengolahan data adalah metode analisis deskriptif yaitu cara pengolahan

data dengan menggunakan rumus-rumus yang sederhana untuk memperoleh kesimpulan umum.

Kesimpulan umum yang dimaksud yaitu kesimpulan yang bersifat menyeluruh mengenai

permasalahan yang dibahas.

1.Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas siswa ditentukan dengan menghitung rata-rata persentase siswa yang memenuhi

indikator aktivitas siswa.Jadi persentase skor siswa tertinggi ideal adalah 100 % dan persentase

skor siswa terendah ideal adalah 0%. Dari data aktivitas yang terkumpul akan dihitung rata-rata

persentase aktivitas siswa (X) dengan rumus sebagai berikut:

= ∑

Keterangan:

= Rata-rata persentase aktivitas siswa

∑ = Jumlah persentase aktivitas siswa

N = Banyaknya indikator

(Depdiknas,2004:49)

Untuk melihat rata-rata aktivitas belajar siswa secara kualitatif digunakan pedoman

sebagai berikut:

3,34 ≤ = Sangat Aktif

2,68 ≤ < 3,33 = Aktif

2,01 ≤ < 2,67 = Cukup Aktif

1,34 < 2,00 = Kurang Aktif

< 1,33 = Sangat Kurang Aktif

( Depdiknas, 2013:48 )

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Refleksi Awal

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMK N 1 Sukawati yang terletak di

kampus SMK Bali di Batubulan Gianyar.Kelas yang digunakan sebagai tempat dilakukannya

tindakan penelitian adalah kelas XI MM1. Kelas ini dilengkapi dengan fasilitas yang memadai.

Fasilitas yang ada sangat berguna bagi kelancaran tindakan dan proses pembelajaran yang

berlangsung. Tata ruang yang ada di dalam kelas ini terdapat 19 meja dan 19 kursi siswa serta

terdapat 1 meja dan 1 kursi untuk guru, terdapat juga 1 buah papan tulis dan sebuah LCD

proyektor. Di dalam kelas ini terdapat 17 orang siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 8

orang siswa perempuan.

Sebelum peneliti menetapkan metode pembelajaran Think Pair Share, peneliti akan

melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran kewirahusahaan di sekolah tersebut.

Wawancara dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pelajaran

kewirausahaan siswa kelas XI MM1 SMK N 1 Sukawati. Melalui hasil tersebut akan diketahui

bagaimana kemampuan siswa dalam pelajaran kewirausahaann sebelum diterapkannnya metode

pembelajaran Think Pair Share.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pemaparan diatas terlihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar dan

hasil belajar siswa. Dimana rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah 50,58% dengan

kategori cukup aktif kemudian pada siklus II meningkat menjadi 77,65% dengan kategori aktif.

Begitu pula dengan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan, dimana pada refleksi awal

rata-rata hasil belajar siswa 1,98 dengan ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai

23,53%, sehingga dilakukan tindakan pada siklus I dimana rata-rata hasil belajar siswa

mengalami peningkatan dengan rata-rata hasil belajar siswa 2,33 dan ketuntasan klasikal

meningkat menjadi 41,17%. Namun dalam tahapan siklus I masih ditemukan masih ditemukan

berbagi permasalahan yang menghambat meningkatnya hasil belajar siswa diantaranya siswa

cepat merasa bosan ketika mengikuti pelajaran dan siswa kurang konsentrasi dalam menerima

pelajaran. Karena itulah peneliti mengadakan siklus II dengan merancang pembelajaran yang

lebih baik terbukti setelah diadakannya siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan

dengan rata-rata 2,76% dan ketuntasan klasikal mencapai 100%.

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan selama dua siklus, dimana masing-masing

siklus terdiri dari dua kali pertemuan dan satu kali pemberian tes, hasil seluruh pembahasan

serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan metode Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas belajar

kewirausahaan pada pokok bahasan pengolahan makanan khas daerah. Hal ini dapat

dilihat dari semakin meningkatnya aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran

kewirausahaan yaitu pada siklus I adalah 50,58% dengan kategori cukup aktif,

sedangkan pada siklus II aktivitas siswa mengalami peningkatan yaitu 77,65% dengan

kategori aktif.

2. Penerapan Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok

bahasan pengolahan makanan khas daerah kelas XI MM1 SMK N 1 Sukawati. Hal ini

dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil tes prestasi belajar siswa dimana pada tes

awal jumlah nilai pada mata pelajaran kewirausahaan adalah 33,78, dengan rata-rata

1,98, daya serap 1,98%, serta ketuntasan klasikal 23,53%, setelah dilaksanakan siklus I

mula mengalami peningkatan menjadi 39,71, dengan rata-rata 2,33 , daya serap 58,25%,

dan ketuntasan klasikal 41,17%, namun setelah terlaksananya siklus I masih terdapat

beberapa siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM, sehingga peneliti mengadakan

perbaikan tindakan pada siklus II dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan

dengan jumlah nilai menjadi 47,08, dengan rata-rata 2,76, daya serap 69%, dan

ketuntasan klasikal 100%. Dengan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa

menandakan bahwa metode pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI MM1 SMK N 1 Sukawati

Tahun Pelajaran 2013/2014.

Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh sebelumnya, agar proses belajar pada mata pelajaran

Kewirausahaan menjadi lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa,

maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada guru mata pelajaran kewirausahaan hendaknya mencoba metode

pembelajaran yang lebih bervariasi, salah satu diantaranya adalah metode

pembelajaran Think Pair Share agar siswa tidak merasa cepat bosan ketika berada

didalam kelas dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI MM1 PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SMK NEGERI 1 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN

2. Diharapkan kepada sekolah agar lebih memperhatikan kedisiplinan para siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran sehingga tidak ada siswa yan membolos pada saat jam

pelajaran telah dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan; Khoiru Ahmadi; dan Tatik Elisah. 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu.

Jakarta : Prestasi Pustaka Raya.

Arikanto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

cipta.

Azwar, Saifuddin. 2003.Merode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Depdiknas. 2004. Kurikulum Hasil Belajar. Jakarta: Depdiknas.

Dimyanti dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta

Geufrey G. Meredith et al. (1992). Kewirausahaan Teori dan Praktek.Seri Manajemen No. 97.

PT Pustaka Binman Pressindo

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antarpeserta

didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Iskandar. 2009. Psikologi Pendidikan. Ciputat: Gaung Persada.

La Iru dan La Ode Saifun Arihi. 2009. Analisis Penerapan Pendekatan Metode, Strategi Dan

Model Pembelajaran. Kendari : Multi Prasendo.

Mardalis. 2007. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi Aksara.

Narbuko, Cholid. Abu Achmadi. 2001. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Netra, I.B. 1974. Metodologi Penelitian. Singaraja: FKIP Unud.

Nasution, S. 2007. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta Bumi Aksara.

Sedarmayanti, Syarifudin Hidayat. 2002. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.

Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007)

Widya,I Gede. 1997. Pedoman Penulisan Skripsi. Singaraja: STKIP