Upload
others
View
34
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN KOLASE BERBASIS PEMANFAATAN DAUR ULANG SAMPAH PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS
SISWA KELAS IV MIS NURUL YAQIN SUNGAI DUREN
SKRIPSI
NELSA PUTRI AYU NIM. TPG.151707
PROGRAM STUDI PENDIDIKANGURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
i
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN KOLASE BERBASIS PEMANFAATAN DAUR ULANG SAMPAH PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS
SISWA KELAS IV MIS NURUL YAQIN SUNGAI DUREN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
NELSA PUTRI AYU NIM. TPG.151707
PROGRAM STUDI PENDIDIKANGURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019
ix
ABSTRAK
Nama : Nelsa Putri Ayu Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul :Penerapan Media Pembelajaran Kolase Berbasis
Pemanfaatan Daur Ulang Sampah Pada Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas IV MIS Nurul Yaqin Sungai Duren
Skripsi ini dilatar belakangi oleh proses pembelajaran yang berlangsung pada mata pembelajaran tematik kurang menarik, membosankan kurang nya melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajran dan belum dapat mengatasi kesulitan siswa belajar tematik sehingga berpengaruh terhadap kreativitas siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengambil objek penelitian di sekolah MIS Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren. Penelitian ini menggunakan desain model Jhon Elliot, Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Media Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang Sampah dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. Peningkatan aktivitas belajar siswa dapat di diukur dari evaluasi siklus I, dan siklus II. dengan nilai aktifitas belajar siswa pada siklus I sebesar 64,7% dan siklus II 88,6%. Sedangkan peningkatan hasil kreativitas siswa dapat diukur dari setiap siklusnya, kreativitas siswa pada siklus I sebesar 70,8% dengan kategori ‘’Mendekati Kreatif ’’ dan kreativitas siswa pada siklus II sebesar 90,1% dengan kategori ‘’ Sanga Kreatif’’. Dengan demikian hasil penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin telah tercapai dengan baik. Kata Kunci : Media Pembelajaran, Kolase, Tematik, Kreativitas Belajar
x
ABSTRACT
Name : Nelsa Putri Ayu Department : Madrasah Ibtidaiyah Teacher Education Title : Application of Utilization Based Collage Learning Media Waste
Recycling on Thematic Learning to Improve Class IV Student Creativity MIS Nurul Yaqin Sungai Duren
This thesis is motivated by the learning process that takes place in thematic learning subjects that are less interesting, boring, less involving students in learning activities and have not been able to overcome the difficulties of students 'thematic learning so that it influences students' creativity. This research is a Classroom Action Research which takes the object of research at MIS Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren school. This research uses Jhon Elliot's model design, while data collection is done by observation, interview, and documentation techniques. The results showed that the application of Collage Learning Media Based on Waste Recycling Utilization can improve students' creativity in the learning process. Increased student learning activities can be measured from the evaluation of cycle I, and cycle II. with the value of student learning activities in the first cycle of 64.7% and the second cycle 88.6%. While the increase in student creativity can be measured from each cycle, the creativity of students in the first cycle was 70.8% with the category 'Approaching Creative' and the creativity of students in the second cycle of 90.1% with the category 'Creative Sanga'. Thus the results of research at Nurul Yaqin Islamic School have been achieved well. Keywords: Learning Media, Collage, Thematic, Learning Creativity
1
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengandalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU RI No.20 tahun 2003
tentang sistem nasional).
Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 bahwa tujuan
pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Fadlillah, 2014, hal. 13).
Berbicara masalah pendidikan dan sumber daya manusia maka tidak bisa
dipisahkan antara pendidik dan peserta didik atau guru dan murid. guru adalah
seorang pendidik disebuah sekolah atau lembaga pendidikan formal yang tugas
atau pekerjaannya tidak hanya mengajar bermacam-macam ilmu pengetahuan
melainkan juga “Mendidik”. Pendidikan mempunyai peranan yang amat
menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi
pembangunan bangsa dan negara.
Pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan siswa ke dalam
proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan
apa yang diharapkan. Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu interaksi
antara guru dan siswa, dengan adanya interaksi tersebut diharapkan seseorang
dapat berubah kearah yang lebih baik (Wina Sanjaya, 2006, hlm. 162).
Dalam melaksanakan pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator,
dalam hal ini guru akan memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar,
yaitu dengan menciptakan suasana kegiatan belajar yang sedemikian rupa,
menetapkan materi apa yang akan di pelajari, bagaimana cara menyampaikan, apa
2
tujuan yang ingin dicapai, strategi Dan media apa yang akan digunakan untuk
memeriksa kemajuan murid dan selanjutnya membantu dan mengarahkan murid
untuk melakukan sendiri aktifitas pembelajaran itu (Sadirman, 2007, hlm. 134)
Salah satu tugas guru adalah menyalurkan ilmu pengetahuanya kepada
siswa sehingga siswa mampu menguasai dan memahami apa yang diajarkan oleh
gurunya. Guru merupakan seseorang yang berperan untuk meningkatkan mutu
pendidikan sebagai sumber daya manusia, guru berperan dalam proses belajar
mengajar dituntut untuk mencari berbagai media baru.
Media adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan kita yang dapat
digunakan sebagai pengantar atau perantara untuk menyampaikan informasi dari
pengirim pesan kepada penerima pesan (Kustandi, 2011, hlm. 7). Dengan
demikian media dalam pembelajaran merupakan rencana yang sudah disusun
kemudian digunakan untuk merealisasikan proses pembelajaran yang telah
tetapkan guna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari dua aspek, yaitu proses dan
produk. Aspek proses mengacu apakah pembelajaran mampu menciptakan situasi
belajar yang menyenangkan serta mendorong siswa untuk belajar aktif dan kreatif.
Aspek produk mengacu apakah pembelajaran mampu mencapai tujuan, yaitu
meningkatkan kemampuan siswa sesuai dengan standar kompetensi yang di
tentukan. Dengan demikian pada proses pembelajaran berlangsung siswa
membuat suatu produk untuk dapat dinilai sejauh mana tujuan pembelajaran itu
tercapai
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun
pelajaran 2013/2014. Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum yang telah
ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun
2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006. Hanya saja
yang menjadi titik tekan pada Kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan dan
keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 lebih bersifat
tematik integrative dalam semua mata pelajaran. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk
3
meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang
berupa sikap, keterampilan dan pengetahuan (Fadlillah, 2014, hal. 16).
Kurikulum 2013 berusaha untuk lebih menanamkan nilai-nilai yang
tercermin pada sikap dapat berbanding lurus dengan keterampilan yang diperoleh
siswa melalui pengetahuan di bangku sekolah. Dengan kata lain antara soft skills dan
hard skills dapat tertanam secara seimbang, berdampingan dan dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya Kurikulum 2013 harapannya siswa
dapat memiliki kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan yang meningkat dan
berkembang sesuai dengan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh siswa
(Fadlillah, 2014, hal. 16-17).
Pembelajaran pada Kurikulum 2013 disebut dengan pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu
yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik
secara individual maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta
prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan autentik. Pembelajaran
terpadu berorientasi pada praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan siswa. Pembelajaran tematik memberikan kesempatan kepada anak
didik untuk mengembangkan tiga ranah pendidikan yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor secara bersamaan. Oleh karena itu, melalui pembelajaran tematik
diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
sehingga anak didik lebih bisa produktif, kreatif dan inovatif (Rusman, 2014, hal.
254).
Kenyataannya, kebutuhan kreativitas bermanfaat bagi siswa dalam
kehidupan sehari-hari. perlu kita ketahui bahwa Pendidikan di sekolah pada saat
ini pada umumnya lebih berorientasi pada pengembangan kecerdasan (intelegensi)
dari pada pengembangan kreativitas, sedangkan keduanya sama pentingnya untuk
mencapai keberhasilan dalam belajar dan dalam hidup.
Seharusnya dengan mempelajari tematik siswa bukan hanya dapat
mengembangkan kemampuan intelegensi saja tetapi juga mampu
mengembangkan kreativitas siswa. Akan tetapi berdasarkan pengamatan
grandtour dan wawancara kepada pihak terkait, kemampuan kreativitas siswa
4
masih di bilang cukup rendah, seperti belum tampaknya ciri-ciri dari indikator
kemampuan kreativitas siswa diantaranya, aspek kelancaran, keluwesan,keaslian
serta elaborasi.
Setelah peneliti mencermati dilapangan ternyata siswa kurang aktif dan
kreatif dalam menyelesakan tugas yang berhubungan dengan keterampilan. Hal
ini bisa disebabkan oleh guru yang tidak menggunakan media yang relevan atau
bervariasi dan baru yang sesuai dengan pembelajaran tematik, sehingga tingkat
pemahaman kreativitas siswa terbilang cukup rendah selama ini guru hanya
terfokus pada teori-teori saja, sehingga siswa beranggapan bahwa pembelajaran
tematik cendrung mebosankan di samping itu fasilitas belajar yang masih
terbatas ini menyebabkan pendidik jarang melakukan kegitan-kegiatan yang
mendorong kreativitas siswa padahal dengan adanya pembelajaran tematik ini
dihrapkan siswa memiliki potensi kreatif (Observasi, 11 September 2018).
sebagai pendidik juga dapat memperkenalkan kepada siswa-siswanya
bahwasanya dalam proses pembelajaran kita juga bisa mengembangkan
kemampuan kreativitas yang berkenaan dengan teori atau materi yang diajarkan
dan dapat melibatkan siswa menjadi lebih aktif. Dengan menggunakan media
kolase siswa dapat melalui proses pembelajaran yang kreatif, menyenangkan dan
terarah. Penerapan media kolase dapat meningkatkan kreativitas siswa, karena
media kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah bisa menyebabkan siswa
tidak pasif menerima dan menghafal informasi dari guru kemudian siswa diberi
kesempatan untuk menuangkan ide-ide yang dimilikinya.
Adapun alternatif untuk mengatasi masalah di atas yaitu dengan
menerapkan media pembelajaran menjadi lebih menarik dan membuat siswa lebih
mudah dalam menguasai materi pelajaran dan membantu meningkatnya
kreativitas siswa dalam belajar. Oleh karena itu, penulis mencoba menerapkan
media pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah merupakan
suatu keterampilan cara yang kreatif, efektif dan secara harfiah dapat memetakan
pemikiran siswa Keterampilan, berfikir, daya ingat bagus, rangkaian pemikiran
sistematis, dan dapat mengembangkan ide ide yang dimiliki siswa.
5
Salah satu media yang sesuai digunakan pada subtema giat meraih cita-cita
adalah media kolase, karena menurut penulis media ini dapat membuat siswa
lebih kreatif, lebih aktif dan membuat siswa tidak merasa bosan pada saat
berlangsungnya proses pembelajaran. kata kolase yang dalam bahasa Inggris
disebut “collage” berasal dari kata “coller” dalam bahasa Perancis yang berarti
“merekat”. Selanjutnya kolase dipahami sebagai suatu teknik seni menempel
berbagai macam materi selain cat, seperti kertas, kain, kaca, logam dan lain
sebagainya kemudian dikombinasi dengan penggunaan cat (minyak) atau teknik
lainnya (Susanto, 2002, hlm.63).
Media Kolase ini akan diterapkan penulis dengan berbasis pemanfaatan
daur ulang sampah. Untuk pemanfaatan daur ulang sampah ini dilakukan peneliti
agar pada pelaksanaanya tidak membutuhkan biaya dan tidak membutuhkan
waktu yang banyak. dengan diterapkannya metode ini peserta didik juga dapat
mengintgrasikan nilai-nilai agar mencintai lingkungan dan secara nyata mereka
menerapkan cara untuk menanggulangi global worming (pemanasan global) yang
mana dengan media kolase diharapkan dapat meningkatkan kreativitas peserta
didik .
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, peneliti tetarik untuk
melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Yang berjudul “Penerapan Media
Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang Sampah Pada
Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas IV
MIS Nurul Yaqin Sungai Duren”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang peneliti uraian di atas, maka masalah
yang perlu diidentifikasikan antara lain :
1. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang menarik dan
mengasikan untuk meningkatkan kreativitas siswa.
2. Proses pembelajaran masih bersifat konvensional
3. Peserta didik membutuhkan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif
yang mampu mendukung kegiatan pembelajaran .
6
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang di
harapkan.perlu adanya batasan masalah dalam penelitian sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas IV MIS Nurul Yaqin
2. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas IV tema 7 cita-citaku subtema 3
giat meraih cita-cita
3. Penelitian berfokus pada penerapan Media pembelajaran kolase berbasis
daur ulang sampah terhadap peningkatan kreativitas siswa .
D. Perumusan Masalah
Bertititik tolak pada latar belakang masalah dengan batasan masalah yang
telah di kemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana proses penggunaan Media Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur
Ulang Sampah sebagai media pembelajaran dalam meningkatkan
kreativitas siswa?
2. Apakah ada peningkatan kreativitas siswa setelah penggunaan media
pembelajaran berbasis pemanfaatan daur ulang sampah?
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a. Mengetahui hasil dari penerapan media pembelajaran kolase berbasis
daur ulang sampah untuk meningkatkan Kreativitas siswa kelas IV di
MIS Nurul Yaqin Sungai Duren.
b. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan Kreativitas siswa setelah
penerapan Media Pembelajaran Kolase Berbasis Daur Ulang Sampah
pada kelas IV di MIS Nurul Yaqin Sungai Duren.
2. Manfaat
a) Manfaat Teoritis
Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mempunyai
manfaat terutama dalam bidang pendidikan, serta dapat membuktikan
kebenaran teori tentang manfaat media pembelajaran yang dikemukakan
oleh (Azhar Arsyad, 2002, hlm. 26), yang menyatakan bahwa manfaat
7
praktis dari penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar salah
satunya adalah media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan
dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan hasil
belajar serta melalui media pembelajaran hal yang bersifat abstrak bisa
lebih menjadi kongkret (Wina Sanjaya, 2016, hlm. 70).
b) Kegunaan Praktis
1) Bagi penulis : dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi
penulis serta pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang
yang dikaji.
2) Bagi guru : sebagai masukan dalam mengelola pembelajaran tematik
dan menjadi acuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
dan dapat menambah wawasan dan pengelaman dalam pembelajaran
tematik melalui penerapan media pembelajaran kolase berbasis daur
ulang sampah
3) Bagi siswa : penelitian ini digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan
pembelajaran tematik melalui penerapan media pembelajaran berbasis
pemanfaatan daur ulang sampah . dan dapat meningkatkan kreativitas
siswa.
4) Bagi sekolah : dengan mengetahui penerapan media kolase ini maka
diharapkan dapat dipakai dalam kurikulum 2013 dan sebagai bahan
pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan bagi guru
di sekolah yang bersangkutan. penelitian ini dapat dijadikan sebagai
referensi bagi sekolah pada pembelajaran tematik ..
5) Bagi lembaga diharapkan mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan penelitian ini sehingga mampu menjadi acuan dalam
perbaikan dunia pendidikan kedepan
6) Bagi peneliti lainya : dapat mengevaluasi kekurangan dan kelebihan
dari penelitian ini. sehingga peneliti selanjutnya dapat menerapkan
media pembelajaran yang lebih menarik pada pembelajaran tematik
siswa kelas IV SD/MI.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media juga
dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Dalam bahasa Arab, Media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Kustandi, 2011, hlm. 7).
Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad, media
apabila dipahamisecara garis besar adalah manusia, materi, dan kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku, teks, dan lingkungan
sekolah merupakan media (Azhar Arsyad, 2010, hlm. 3).
Namun berbeda dengan pendapat Arief S.Sadiman yang menyatakan
bahwa media merupakan salah satu komponen komunikasibaik itu tercetak
maupun audio visual, media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat dan
juga dapat dibaca ,lebih lanjut dikatakan bahwa media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat, serta
perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman,
2011, hlm. 7).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
media adalah segala sesuatu benda atau komponen yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam proses
belajar. Dengan kata lain media pembelajaran adalah alat bantu proses dalam
belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan
keinginan.
8
2. Karakteristik Media Pembelajaran
Kemajuan di bidag teknologi pendidikan menuntut digunakanya
berbagai media pembelajaran, namun setiap jenis media memiliki
karakteristik masing-masing dan menampilkan fungsi tertentu dalam
menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik berikut ini
karakteristik beberapa jenis media yang biasanya dipakai dalam kegiatan
belajar mengajar yang dikemukakan oleh Wina sanjaya
a) Media grafis
Media grafis adalah media yang menyampaikan fakta ,ide,
gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka, simbol, yang
termasuk media grafis adalah: garafik, diagram,bagan, sketsa,poster,
papan, flanel, bulletin board (Wina Sanjaya, 2016, hlm.119)
b) Media Audio
Yaitu media yang hanya dapat di akses melalui organ
pendengaran pesan yang akan dituangkan kedalam lambang-lambang
auditif, baik verbal kedalam kata-kata atau bahasa latin) maupun non
verbal, jenis media adiu yaitu radio, tape recorder, kaset, piringan
hitam dan rekaman suara (Wina Sanjaya, 2016, hlm.118)
c) Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam mempunyai persamaan denfan media
grafik dalam arti menyajikan rasangan-rangsangan visual. Selain itu,
bahan-bahan grafis banyak sekali di pakai dalam proyeksi diam,
perbedaan nya jelas diantara keduanya yaitu pada media grafis dapat
secara langsung berintekrasi dengan pesan media yang bersangkutan
pada media proyeksi, pesan tersebut harus diproyeksikan dengan
proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran terlebih dahulu (Wina
Sanjaya, 2016, hlm.119)
9
3. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat praktis dari penggunaan media pembelajan di dalam proses
belajar mengajar yaitu:
a) Media pembelajaran dapat mempejelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar proses hasil belajar.
b) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
pengertian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.
c) Media pembelajaran dapat menanggulangi keterbatasan indera, ruang
serta waktu
d) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka
(Hidayati, 2013)
Dari beberapa manfaat media seperti yang telah di kemukakan dapat
diketahui bahwa manfaat media dalam pembelajaran dapat memperjelas
pesan agar tidak terlalu verbalitas, mengatasi keterbatasan ruang, waktu
tenaga dan daya indera, menimbulkan gairah belajar serta memberikan
rangsangan berupa pengalaman baru.
4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Berikut ini beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih
media (Arsyad, 2010, hlm. 73-74).
a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan
tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secra umum
mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah
kognitif, afektif dan psikomotor.
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip tau generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film dan
grafik merlukan simbol yang berbeda dan kode yang berbeda, dan
oleh karena itu memerlukan proses dan keterampilan mental yang
berbeda untuk memahaminya. Agar dapat membantu proses
10
pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan
kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa.
c. Praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana atau
sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan.
Media yang mahal dan memakan waktu lama untuk meproduksinya
bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik. Media yang dipilih
sebaiknya dapat digunakan di manapun dan kapanpun dengan
peralatan yang tersedia di sekitarnya serta mudah dipindahkan dan
dibawa kemana – mana.
d. Guru terampil dalam menggunakannya. Ini merupakan salah satu
kriteria utama. Apapun media itu, guru harus mampu
menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat
media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya.
e. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar
belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada pada kelompok
kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok
besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
f. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf
harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.
B. Media Kolase
1. Pengertian Media Kolase
Kata kolase yang dalam bahasa Inggris disebut “collage” berasal dari
kata “coller” dalam bahasa Perancis yang berarti “merekat”. Selanjutnya
kolase dipahami sebagai suatu teknik seni menempel berbagai macam materi
selain cat, seperti kertas, kain, kaca, logam dan lain sebagainya kemudian
dikombinasi dengan penggunaan cat (minyak) atau teknik lainnya. Kolase
merupakan teknik membuat lukisan dengan cara menutup sebagian atau
seluruh bidang yang dilukisi dengan potongan-potongan kertas dengan cara
rekatan. Kolase adalah penyusunan berbagai macam bahan pada sehelai kertas
yang diatur (Syakir Muharrar, Sri Verayanti R, 2013, hlm. 8).
11
Menurut Muharam E menyatakan bahwa kolase adalah teknik melukis
dan mempergunakan warna-warna kepingan batu, kaca, marmer, keramik,
kayu, yang ditempelkan. Kolase merupakan bentuk gambar yang diwujudkan
dengan menyusun kepingan berwarna yang diolesi lem kemudian ditempelkan
pada bidang gambar (Muharam E, 2003, hlm. 84). Sedangkan menurut Tim
Bina Karya Guru kolase adalah melukis dengan cara menempel atau mereket.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kolase adalah
kegiatan menempel kedalam bentukgambar yang telah ditentukan dengan
menggunakan teknik mendekorasi permukaan suatu benda dengan
menempelkan materi seperti kertas, kaca, kain, batu, daun kering, dan
sebagainya (2006, hlm. 38).
2. Manfaat Kolase
Menurut Ramdhania & Triyuni (2012) ada beberapa manfaat kolase
diantaranya:
a. Melatih motorik halus anak
b. Meningkatkan kreativitas anak
c. Melatih konsentrasi anak
d. Mengenalkan warna pada anak
e. Mengenalkan bentuk pada anak
f. Mengenalkan jenis dan aneka bahan pada anak
g. Mengenalkan sifat bahan kepada anak
h. Melatih ketekunan anak
i. Melatih kemampuan ruang
j. Melatih anak dalam memecahkan masalah
k. Melatih anak untuk percaya diri.
3. Kelebihan Dan Kelemahan Media Kolase Menurut Rully Ramdhansyah, kelebihan dengan menggunakan media
kolase dalam pembelajaran diantaranya sebagai berikut:
a. Dalam media kolase bahan yang digunakan mudah didapatkan seperti
memanfaatkan kertas bekas atau barang-barang bekas lain yang sudah
tidak terpakai.
12
b. Media kolase juga dapat berperan sebagai bentuk hiburan bagi
siswa,sebagai imbangan mata pelajaran yang sedang dilaksanakan.
c. Pembelajaran dengan menggunakan media kolase memiliki peran dan
fungsi sebagai alat atau media mencapai sasaran pendidikan secara umum.
d. Dengan media kolase dalam pembelajaran dapat mengembangkan
kreativitas siswa dan pembelajaran tidak menjadi membosankan lagi,
sehingga siswa lebih berani dalam mengeksplorasi ide-ide kreatif, bahan
dan teknik untuk menghasilkan karya kolase yang unik.
e. Siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat
menghasilkan anak didik yang memiliki keterampilan, kreatif dan inovatif.
f. Adanya prinsip kepraktisan, prisip ini mendasarkan pada tawaran
pemanfaatan potensi lingkungan untuk media kolase. Material apapun
dapat anda manfaatkan dalam pembuatan kolase asalkan ditata menjadi
komposisi yang menarik dan unik.
g. Dengan bermain media kolase siswa dapat melatih konsentrasi. Pada saat
berkonsentrasi melepas dan menempel dibutuhkan pula koordinasi
pergerakan tangan dan mata. Koordinasi ini sangat baik untuk merangsang
pertumbuhan otak dimasa yang sangat pesat.
h. Melatih memecahkan masalah, kolase merupakan sebuah masalah yang
harus diselesaikan anak. Tetap bukan masalah sebenarnya, melainkan
sebuah permainan yang harus dikerjakan oleh anak. Masalah yang
mengasyikkan yang membuat anak dapat sadar sebenarnya sedang dilatih
untuk memecahkan sebuah masalah. Hal ini akan memperkuat
kemampuan anak untuk keluar dari permasalahan.
i. Siswa dapat meningkatkan kepercayaan diri. Bila anak mampu
menyelesaikannya, dia akan mendapatkan kepuasan tersendiri. Dalam
dirinya tumbuh kepercayaan diri jika ia mampu menyelesaikan tugasnya
dengan baik. Kepercayaan diri sangat positif untuk menambah kreatifitas
anak karena mereka tidak takut atau malu saat mengerjakan sesuatu.
j. Kemudahan dalam proses belajar mengajar. Dengan media kolase guru
dapat mentrasfer belajar sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
13
karena media ini berbentuk konkret dan dapat lebih menarik perhatian
siswa dibandingkan dengan menggunakan ceramah.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpilkan bahwa kemudahan
dalam menggunakan media kolase dapat dilihat dari dua sisi yaitu siswa dan
guru. Pada sisi siwa menggunakan media kolase minat siswa untuk mengikuti
pelajaran yang sedang berlangsung sangat tinggi, karena siswa berperan secara
langsung untuk menemukan inti pembelajaran dengan menggunakan media
kolase. Pada sisi guru yaitu dapat mentrasfer pelajaran sesuai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dengan mudah,karena siswa lebih tertarik
pada media kolase dibandingkan dengan ceramah. Sedangkan untuk
kekurangannya media kolase sangat membutuhkan kesabaran dan ketelitian
dalam pembelajarannya, dan juga penggunaan waktu yang cukup lama.
4. Bahan dan Peralatan Kolase
Jenis peralatan dan teknik kolase yang digunakan perlu disesuaikan
dengan jenis bahan bakunya dikarenakan karakter setiap jenis bahan
spesifik.Jenis peralatan dan teknik yang digunakan untuk membuat kolase
berbahan alam berbeda dengan kebutuhan membuat kolase berbahan olahan
atau berbahan bekas.
Menurut Dewi, dkk (2014) bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai
bahan membuat gambar dengan teknik kolase antara lain: bahan alam (kulit
batang pisang kering, daun, ranting dan bunga kering, kerang, batu batuan),
bahan olahan (kertas berwarna, kain perca, benang, kapas, plastik sendok es
krim, sedotan minuman, logam, karet), bahan bekas (kertas koran, kalender
bekas, majalah bekas, tutup botol, bungkus makanan)
Dalam UU RI Pengelolaan Sampah No. 18 tahun 2008 “b). bahwa
pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik
pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan
dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, c) bahwa
sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu
dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan
14
manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan,
serta dapat mengubah perilaku masyarakat;”
Bahan yang akan digunakan subjek penelitian pada penelitian ini adalah
bahan bekas yang mudah di dapat dalam kehidupan sehari hari barang seperti
Koran, kulit telur, majalah bekas, dedaunan dan kalender bekas (Setyoko, 2012
hlm. 3) “Barang bekas adalah barang-barang sisa pakai yang sudah tidak
digunakan lagi”. Sedangkan Iskandar (2006) berpendapat bahwa barang bekas
adalah semua barang yang telah tidak dipergunakan atau tidak dapat dipakai
lagi atau dapat dikatakan sebagai barang yang sudah diambil bagian utamanya.
Dapat disimpulkan bahwa barang bekas adalah benda yang sudah pernah
dipakai baik sekali maupun lebih dari satu kali dan sudah tidak digunakan lagi.
Secara umum peralatan utama yang dibutuhkan adalah :
a. Alat potong seperti : pisau, gunting, gergaji, tang, dan sebagainya.
b. Bahan perekat seperti : lem kertas, perekat vinyl, lem putih/pvc, lem
plastik, jarum dan benang jahit, dan jenis perekat lainnya (disesuaikan
dengan jenis bahannya).
Berbagai jenis kolase baik yang berbentuk dua dimensi dan tiga dimensi
umumnya dibuat dengan teknik yang bervariasi seperti: teknik sobek, teknik
gunting, teknik potong, teknik rakit, teknik rekat, teknik jahit, teknik ikat dan
sebagainya. Anda dapat memanfaatkan lebih dari satu teknik untuk membuat
karya kolase, bahkan teknik campuran bisa dieksplorasi menjadi sentuhan
artistik pada karya kolase (Syakir Muharrar, Sri Verayanti R, 2013, hlm. 20-
21).
a. Tekhnik Kolase dengan Cara Menempel
Tekhnik kolase dengan cara menempel yaitu membuat kolase
dengan cara menempelkan bahan secara langsung pada pola gambar yang
ada bahan yang digunakan untuk membuat kolase dengan cara menempel
adalah bahan-bahan yang tidak berbentuk serbuk, seperti biji-bijian, kertas,
daun kering, ranting pohon, plastik, korek api dan lain-lain.
15
b. Tekhnik Kolase dengan Cara Menabur
Kolase dengan cara menabur yakni membuat kolase dengan
caramena burkan bahan yang digunakan pada pola gambar yang telah
diolesi lem terlebih dahulu. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat
kolase dengan cara menabur adalah bahan-bahan yang berbentuk
serbuk/halus, seperti ampas kelapa, serbuk kayu dan lain-lain.
5. Langkah-langkah Pembuatan Kolase
Menurut Sumanto (2005) langkah langkah guru dalam mengajarkan
pembuatan karya kolase adalah :
1) Guru menyiapkan pola gambar sesuai ukuran yang diinginkan,
menyiapkan bahan yang akan ditempelkan, lem dan peralatan lainnya.
2) Bahan membuat kolase disesuaikan dengan kondisi lingkungan
setempat, untuk lingkungan desa gunakan bahan yang mudah
ditempelkan. Misalnya untuk lingkungan kota gunakan bahan buatan,
bahan limbah, bekas dengan pertimbangan lebih mudah di dapatkan.
3) Guru memandu langkah kerja membuat kolase dimulai dari,
menyiapkan bahan yang akan ditempelkan, memberi lem pada bahan
yang akan ditempelkan dan cara menempelkan bahan yang telah diberi
lem sampai menjadi kolase.
4) Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak agar dapat
melakukannya dengan tertib dan setelah selesai
merapikan/membersihkan tempat belajarnya. (Anwar, Jayandi,
Manggau, Jurnal 2018).
C. Kreativitas
Kurikulum 2013 sangat dituntut siswa agar dapat belajar aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan. Oleh sebab itu siswa pada tahap sekolah dasar di
tuntun agar dapat mengembangkan kemampuan berkreativitas. Adapun beberapa
pengertian kreativitas menurut para ahli yaitu.
16
1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas berasal dari kata kreatif yaitu memiliki daya cipta, memiliki
kemampuan untuk menciptakan, bersifat (mengandung) daya cipta, sedangkan
kreativitas merupakan kemampuan untuk mencipta (Depdiknas, 2002, hlm.
599). Hurlock menyatakan bahwa kreativitas adalah proses mental yang unik,
suatu proses yang semata-mata dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang
baru berbeda dan orisinil. (Supriadi, 2005, hlm. 15). menambahkan bahwa
kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru
baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang
telah ada.
Sejalan dengan pendapat di atas (Suratno, 2005, hlm. 24).
mengemukakan bahwa kreativitas adalah suatu aktivitas imajinatif yang
memanifestasikan kecerdikan dari pikiran yang berbeda untuk menghasilkan
suatu produk atau menyelesaikan persoalan dengan caranya sendiri. Seseorang
yang kreatif ingin memuaskan rasa keingintahuannya melalui berbagai
aktivitas, seperti bereksplorasi, bereksperimen, dan banyak mengajukan
pertanyaan kepada orang lain. Semua hal tersebut dilakukan sebagai upaya
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang pernah ada untuk
memecahakan suatu masalah serta dilakukan dengan caranya sendiri agar
seseorang merasa puas akan hasil yang telah dia ciptakan.
Menurut Supriadi bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang
untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata
yang relatif berbeda dengan apa yang tealah ada. Kreativitas merupakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi
dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi,
dan integrasi antara tahap perkembangan. Kreativitas adalah kemampuan untuk
menciptakan atau daya cipta (Yeni Rachmawati, 2010, hlm. 15)
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kreativitas adalah suatu proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan atau berupa suatu obyek tertentu serta mampu menerapkannya
dalam pemecahan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
17
dengan caranya sendiri. Dalam menghasilkan gagasan maupun suatu produk
yang baru dan orisinil tersebut, pendidik perlu memperhatikan aspek-aspek
kreativitas yang menjadi indikator yang digunakan sebagai acuan dalam
mengukur kreativitas anak, sehingga kreativitas dapat berkembang secara
optimal. Kreativitas dalam penelitian ini adalah suatu proses untuk
menghasilkan sesuatu yang baru, baik berupa gagsan atau berupa karya nyata
yang tidak terfikirkan oleh orang lain dalam pemecahan masalah untuk
menghasilkan karya yang orisinil dan relatif berbeda.
2. Aspek Aspek Kreativitas
Aspek kreatif menurut Guilford dalam (Seto Mulyadi dkk, 2016, hlm
250) meliputi :
a. flexibility, originality, dan elaborasi. Fluency, yaitu kesigapan,
kelancaran, untuk menghasilkan banyak gagasan secara cepat. Dalam
kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan
kualitas.
b. Flexibility, yaitu kemampuan untuk menggunakan bermacam macam
cara dalam mengatasi masalah, kemampuan untuk memproduksi
sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang
bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang
berbeda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu
menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran.
Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka
dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan
menggantikannya dengan cara berpikir yang baru.
c. Originality, yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau
asli.
d. Elaborasi, adalah kemampuan untuk melakukan hal yang detail dari
suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
Susanto (2011) juga menyatkan aspek kemampuan kreativitas anak
meliputi Kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility), keaslian (Originaliti),
dan penguraian (elaborastion).
18
a. Kelancaran (fluency)
Kelancaran (fluency) ini dapat dilihat dari ini indikator sebgai
berikut: Ekspresif, yaitu memiliki kemauan yang kuat serta dorongan yang
disertai semangat yang tinggi untuk maju dan berhasil dengan berusaha
sekuat tenaga untuk tercapai tujuan yang ditetapkannya;
1) Arus gagasan spontan, dimana orang yang kreatif itu dipenuhi
dengan gagasan dan ide-ide baru dan segar, serta mampu mencari
solusi dan alternatif jalan keluar yang terbaik; dan
2) Menggunakan waktu untuk menemukan masalah dan solusi, yaitu
untuk orang kreatif ini tidak banyak membuang-buang waktu untuk
bersantai-santai yang kurang berarti, tetapi banyak digunakan untuk
mencari gagasan baru dalam memecahkan masalah.
a. Kelenturan (flexibility) ini dapat dilihat dari inidkator berikut :
1) Cenderung mengadakan percobaan mandiri dengan berbagai
gagasan serta media, bahan, dan teknik.
2) Tidak menggunakan metode umum dalam menyelesaikan masalah.
3) Melakukan pendekatan, sudut pandang dari perspektif yang berbeda,
4) Toleransi terhadap konflik dan kelancaran.
5) Kemampuan menyesuaiakan diri dari situasi satu kesituasi lainnya.
b. Keaslian (Originaliy) ini dapat dilihat dari indikator berikut :
1) Imajinasi tinggi, mampu menggambarkan dengan jelas fenomena
yang sifatnya futuristis
2) Tidak terpengaruh dari luar
3) Cenderung mengadakan percobaan dengan menemukan masalah
sebelum masalah dipahami.
c. Elaborasi dapat dilihat dari indikator berikut :
1) Penggunaan banyak unsur, tidak monoton pada satu aspek saja.
2) Menggunakan ide-ide dari masalah
19
Selain itu, aspek kreativitas menurut (Martini Jamaris, 2006,
hlm. 67) yaitu:
a. Kelancaran yaitu kemampuan untuk memberikan jawaban dan
mengemukakan gagasan atau ide-ide yang ada dalam pikiran anak
dengan lancar
b. Kelenturan yaitu kemampuan anak untuk mengemukakan berbagai
alternatif dalam pemecahan masalah sesuai dengan ide-ide yang
dimilikinya.
c. Keaslian yaitu kemampuan untuk mnghasilan berbagai ide atau karya
yang asli hasil pemikiran sendiri. Hasil karya yang dihasilkan anak lebih
unik dan berbeda dengan lainnya.
d. Elaborasi yaitu kemapuan untuk memperluas atau memperkaya ide yang
ada dalam pikiran anak dan aspek-aspek yang mungkin tidak terpikirkan
atau terlihat orang lain.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek
kreativitas anak meliptui kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian
(originality), elaborasi (elaboration), kepekaan (sensitivity ) serta keuletan dan
kesabaran. Dalam penelitian ini, peneliti lebih merujuk pada aspek-aspek
keativitas anak menurut (Martini Jamaris, 2006, hlm. 67). yaitu kelancaran,
keluwesan, keaslian dan elaborasi.
3. Ciri- ciri Kreativitas
Menurut Supriadi (Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, 2005, hlm
17). ciri kreativitas dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu katagori
kognitif dan katagori non kognitif. Ciri kategori kognitif antara lain
orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, dan elaborasi. Sedangkan ciri kategori
non kognitif diantaranya motivasi sikap dan kepribadian kreatif. Kategori
kognitif dan katagori non kognitif ini keduanya sangat berkaitan dan sama
pentingnya, kecerdasan yang tidak ditunjang dengan kepribadian kreatif tidak
akan menghasilkan suatu hasil apapun. Kreativitas hanya dapat dilahirkan
dari orang cerdas yang memiliki kondisi psikologis yang sehat. Kreativitas
tidak hanya perbuatan otak saja namun variabel emosi dan kesehatan mental
20
sangat berpengaruh terhadap lahirnya sebuah karya kreatif. Kecerdasan tanpa
mental yang sehat sulit sekali dapat menghasilkan karya kreatif.
Sumanto menambahkan bahwa anak kreatif mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut, 1) mempunyai kemampuan berfikir kritis, 2) ingin tahu,
tertarik pada kegiatan yang dirasakan yang dirasakan sebagai tantangan, 3)
berani mengambil resiko, 4) tidak mudah putus asa, 5) menghargai
keindahan, 6) mau berbuat atau berkarya, serta 7) menghargai diri sendiri dan
orang lain (Sumanto, 2005, hlm 39)
Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa seseorang yang kreatif yaitu seseorang memiliki
karakteristik yaitu mempunyai kemampuan berpikir kritis, mempunyai rasa
ingin tahu yang besar, tertarik pada kegiatan kegiatan kreatif, berani mengabil
resiko, tidak mudah putus asa, lentur (fleksibel), suka mengekspresikan diri
dan bersikap natural (asli).
Dalam penelitian ini anak kreatif adalah anak yang mampu membuat
hasil karya dengan tekun, gagasan yang orisinil, fleksibel dalam berpikir dan
merespon, berani menambil resiko, serta tidak kehabisan akal dalam
memecahkan masalah dalam menciptakan ide ataupun karya baru yang
orisinil. Dari ciri-ciri di atas, seorang pendidik harus mengembangkan
kreativitas anak dengan optimal sehingga mencapai tujuan pengembangan
kreativitas yang diharapkan. Dalam mengembangkan kreativitas tersebut
pendidik juga harus tau faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas
Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan
untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun masing-masing dalam
bidang dan kadar yang berbeda-beda. (Seto Mulyadi, M. Heru Basuki, Wahyu
Rahardjo, 2016, hal. 246-249). mengemukakan ada empat strategi dalam
pengembangan kreativitas yang sering disingkat dengan 4P, yaitu pribadi,
pendorong, proses dan produk.
a. Pribadi
21
Kreativitas adalah ungkapan (estetis) dari keunikan individu
dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif yang unik dapat
ditimbulkan ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif. Pendidik
hendaknya dapat menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya.
Guru hendaknya membantu anak untuk mengembangkan dan menemukan
bakat-bakat dan menghargainya.
b. Pendorong
Bakat kreatif anak akan terwujud jika ada dorongan dan
dukungan dari lingkungannya, jika ada dorongan yang kuat dalam dirinya
sendiri untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang
dalam lingkungan, keluarga, maupun di masyarakat harus ada
penghargaan dan dukungan terhadap sikap dan perilaku kreatif individu
atau kelompok individu.
c. Proses
Anak perlu diberi kesempatan untuk bersibuk diri secara kreatif
untuk mengembangkan kreativitasnya. Guru hendaknya dapat merangsang
anak untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif, dengan membantu
mengusahakan sarana prasarana yang diperlukan. Proses bersibuk diri
secara kreatif tanpa perlu selalu menuntut dihasilkannya produk-produk
kreatif yang bermakna, hal itu akan datang dengan sendirinya.
d. Produk
Kondisi yang memungkinkan seseorang untuk menciptakan produk
kreatif yang bermakna adalah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan,
yaitu sejauh mana keduanya mendorong seseorang untuk melibatkan
dirinya dalam proses kreatif. Guru hendaknya menghargai produk
kreativitas anak dan mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya
dengan menunjukkan atau memamerkan hasil karya anak.
5. Tujuan Pengembangan Kreativitas
Pengembangan kreativitas anak dilaksanakan melalui pelaksanaan
program kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kemampuan dasar,
yakni pengembangan daya cipta/kreativitas. Menurut (Sumanto, 2005, hlm.
22
43). pengembangan daya cipta bertujuan membuat anak-anak kreatif, yaitu
lancar, fleksibel dan orisinil dalam bertutur kata, berpikir, serta berolah
tangan, berolah seni dan berolah tubuh sebagai latihan motorik haus dan
motorik kasar. Dari pendapat Sumanto dapat diketahui bahwa daya cipta
merupakan kemampuan anak dalam memfisualisasikan segenap potensi pikir,
pengalaman dan keterampilan melalui media rupa yang digunakan sehingga
menghasilkan hasil karya anak yang orisinil.
Sejalan dengan Sumanto, (Utami munandar, 2009, hlm. 31)
mengemukakan bahwa ada empat alasan utama perlunya pengembangan
kreativitas sejak usia dini yaitu:
a. Kreativitas untuk merealisasikan perwujudan diri
Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah perwujudan diri.
Untuk mewujudkan dirinya manusia perlu berkreasi, karena dengan
berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya sehingga karyanya diakui oleh
orang lain.
b. Kreativitas untuk memecahkan suatu permasalahan
Kreativitas atau berfikir kreatif merupakan kemampuan untuk
melihat berbagai kemungkinan penyelesaian terhadap suatu permasalahan.
Oleh karena itu kemampuan untuk melihat berbagai kemungkinan perlu
dikembangkan sejak dini melalui kegiatan yang menstimulus kreativitas
anak di SD/MI. Pemberian stimulus melalui kegiatan-kegiatan kreatif yang
diadakan di SD/MI melatih anak untuk kreatif dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi anak dimasa dewasa.
c. Kreativitas untuk memuaskan diri
Keberhasilan anak dalam melakukan percobaan, penelusuran dan
berbagai upaya lainya akan memberikan kepuasan tersendiri bagi anak.
Keberhasilan dari percobaan-percobaan dan hasil karya yang dihasilkan
dalam kegiatan berkarya di SD/MI merupakan kepuasan tersendiri bagi
anak.
23
d. Kreativitas untuk meningkatkan kualitas hidup
Melalui kreativitas dimungkinkan seseorang dapat meningkatkan
kualitas hidupnya. Hal itu sebagai akibat logis dari aktivitas yang
dilakukanya. Orang kreatif akan mempunyai banyak ide yang dapat
dikembangkan sehingga memiliki kemungkinan untuk memperoleh
kesejahteraan yang lebih baik dibandingkan orang yang tidak kreatif.
Untuk mencapai hal itu perlu sikap, pemikiran, dan perilaku kreatif yang
dipupuk sejak dini.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan
kreativitas siswa itu sangat penting, karena dengan kreativitas siswa mampu
mewujudkan diri, memecahkan masalah, memuaskan diri dan meningkatkan
kualitas hidupnya yang akan berguna bagi kehidupan siswa selanjutnya.
D. Pembelajaran Tematik
1. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat
untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk
membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran
adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan
peserta didik (Isjoni, 2012, hlm. 11).
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam
pembelajaran terpadu yang merupakan suatu system pembelajaran yang
memungkinkan siswa, baik secara individu maupun kelompok, aktif menggali
dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik,
bermakna, dan autentik. (Rusman, 2014, hlm. 254).
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid. Tema adalah pokok
pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Abdul Majid,
2014, hlm. 80).
Jadi pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang
menggunakan beberapa tema pembelajaran yang mengaitkan macam-macam
24
mata pelajaran dalam satu subtema, sehingga dapat memberikan pengalaman
yang lebih bermakna kepada siswa dalam proses pembelajaran.
2. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik
a. Menentukan tema
Tema dapat ditetapkann oleh pengambil kebijakan guru atau
ditetapkan bersama dengan peserta didik.
b. Mengintegrasikan tema dengan kurikulum
Pada tahap ini guru harus mampu mendesain tema pembelajaran
dengan cara terintegrasi sejalan dengan tuntutan kurikulum, dengan
mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
c. Mendesain rencana pembelajaran
Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber belajar, bahan
belajar, media belajar, termasuk kegiatan ekstrakurikuler yang
bertujuan untuk menunjukan suatu tema pembelajaran terjadi dalam
kehidupan nyata.
d. Melaksanakan aktivitas belajar
3. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran di SD/MI, pembelajaran tematik
memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
a. Berpusat pada siswa
b. Memberikan pengalaman langsung
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
e. Bersifat fleksibel
f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan
4. Manfaat Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran di SD/MI, pembelajaran tematik
memiliki manfaat sebagai berikut:
a. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan anak
didik.
25
b. Memberikan pengalaman langsung dan kegiatan belajar-mengajar
yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak didik.
c. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan
bermakna.
d. Mengembangkan keterampilan berpikir anak didik sesuai dengan
persoalan yang dihadapi.
e. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.
f. Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan
orang lain.
g. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan
yang dihadapu dalam lingkungan anak didik (Abdul Majid, 2014, hlm.
92-93).
26
E. Kerangka Berpikir
Gambar : 2.1 Skema Kerangka Berpikir
(Indri Damayanti.(2018).Optimalisasi Pembelajaran Tematik Menggunakan Model Pembelajarn Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan
Belajar Siswa Kelas IV di MI Salamah Kota Jambi ) F. Kajian Yang Relevan
1. Laylatur Masyruroh. (2015). Skripsi. Tentang Pengembangan Media
Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang Sampah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Tematik Pada Kelas I MI
PPA Pandanajeng Tumpan. Dari penelitian ini kita lihat hasil dari
penelitian yakni: Dari hasil penelitian diketahui media pembelajaran
kolase berbasis pemanfaatan daur ualng sampah memenuhi kriteria valid
Kondisi Awal
Media Pembelajaran Yang Digunakan oleh Guru Dalam Pembelajaran
Tematik Belum Optimal
Siswa : Hasil Kreativitas Siswa
Rendah Dalam Pembelajaran
tindakan Menggunakan inovasi
media saat pembelajaran
Siklus I:Penggunaan Media Pembelajan
Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang Sampah secara kelompok
Siklus II:Penggunaan Media Pembelajan Kolase
Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang Sampah
secara individu.
Kondisi Akhir
Penggunaan Media Pembelajaran Kolase
Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang SampaH Dapat
Meningkatkan Kreativitas Siswa Dalam Pembelajaran
27
dengan hasil uji ahli materi mencapai kevalidan mencapai 90 %, ahli
media mencapai 80%, ahli desain mencapai 92,5%, ahli mata pelajaran
mencapai 92,5%, dan hasil uji coba lapangan mencapai 95%, hasil belajar
siswa rata-rata nilai pre-test 58,8 dan nilai post-test 87,2, secara
keseluruhan media pembelajaran kolase ini di kategorikan baik di gunakan
dalam kegiatan pembelajaran tematik untuk anak kelas 1 MI karena
memiliki kevalidan yang tinggi dan berpengaruh terhadap hasil belajar
kelas 1 MI Metode penelitian yang digunakan yaitu R&d. Kesamaan
dengan penelitian diatas yakni sama-sama menggunakan media yang sama
yakni media kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah dan
menuntut penggunaan media untuk membantu perkembangan peserta
didik. dan perbedaannya pada tempat, materi. dan Metode penelitian
(laylatur masyuroh, 2015, Skripsi).
2. Febriana Rowlina (2010). Skripsi. Pengaruh Permainan Kolase Terhadap
Peningkatan Konsentrasi Pada Anak Tunagrahita RinganKelas 1 di SLB”
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh permainan kolase
terhadap peningkatan konsentrasi pada anak tunagrahita ringan.
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas 4 SDLB-C. Metode
yang digunakan adalah eksperiemen subjek tunggal dengan desain A-
B-A. Hasil menunjukkan bahwa intervensi atau perlakukan dengan
media permainan kolase memberikan pengaruh yang sangat besar
terhadap kemampuan konsentrasi siswa tunagrahita, hal ini
menunjukkan bahwa media permainan kolase ini efektif digunakan
untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi dalam proses
pembelajaran, sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang baik.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis ialah sama-sama
menggunakan media kolase . perbedaan penelitian ini dengan penelitian
penulis lakukan yaitu penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kosentrasi
siswa dengan media pembelajaran kolase. Sedangkan penulis penerapan
media pembelajaran kolase untuk mengetahui kreativitas siswa, penelitian
ini pelakanaannya untuk ana Tunagrahita di SLB, sedangkan media
28
penulis pelaksanaanya di SD/MI dan di implementasikan pada
pembelajaran tematik.
3. Winda Ayu Cahyaningrum. (2015) Skripsi. Tentang Meningkatkan
Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Kolase Dngan Bahan Bekas
Pada Anak Kelompok B TK BA Blanceran Klaten. hasil dari penelitian ini
yaitu bahwa: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan
kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan kolase dengan bahan
bekas pada setiap siklusnya. Kemampuan motorik halus anak meningkat
dari prasiklus 51,25% menjadi 64,58% pada siklus I. Pada siklus II
kemampuannya meningkat menjadi 83,54%. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah melalui kegiatan kolase dengan bahan bekas dapat
meningkatkan kemampuan motorik halus anak. persamaan penelitian ini
dengan penelitian penulis lakukaan yaitu smasama menggunakan media
kolase dan sama-sama menggunakan bahan bekas, dan perbedaan dari
penelitian ini dengan penelitian penulis lakukan yaitu metode dan
aplikasinya penelitian ini yaitu melakukan kegiatan menggunakan kolase
dan di aplikasikan di TK sedangkan penelitian yang penulis lakukan yaitu
untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan penerapan media kolase dan
di aplikasikan di SD/MI dan di implementasikan pada pembelajaran
tematik. (Winda Ayu Cahyaningrum, 2015. Skripsi).
4. Indrati Wilis (2015) skripsi. Tentang Pengembangan Poster Kolase
Sebagai Media Pembelajaran Untuk Pencapaian Kompetensi
Menggambar Busana di SMK Negeri 1 Pandak Bantul. Dari penelitian ini
kita lihat hasil dari penelitian yakni: di dapatkan bahwa post-test
menyatakan presentase yang lebih baik dibandingkan dengan nikai pre-
testdengan demikian penggunaan media posterdengan teknik kolase
tersebut dapat meningkatkan efektifitas hasil pembelajaran baik bagi guru
dan siswa. persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu dalam
metode nya sama-sama mengembangkan media kolase , dan perbedaan
dari penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu kalau penilitian ini
pengembangan media kolase berbasis poster sedang penelitian penulis
29
menerapkan media kolase berbasis daur ualng sampah , dan penulis
menerapkan pada sekolah dasar dan mengaplikasikanya pada
pembelajaran tematik.
5. Sutari. (2018) skripsi. Tentang Penggunaan Media Kolase Dalam
Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di RA
Baiturrahman Rejomulyo Jati Agung Lampung Selatan . Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan subyek
penelitian adalah penggunaan media, alat pengumpulan data yang penulis
gunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat penulis simpulkan
mengenai Penggunaan Media Kolase Dalam Mengembangkan
Kemampuan Motorik Halus Anak di RA Baiturrahman Rejomulyo Jati
Agung Lampung Selatan bahwa guru memang sudah menerapkan
langkah-langkah dalam penggunaanedia kolase dalam mengembangkan
kemampuan motorik halus anak sesuai dengan teori yang mereka pahami,
dimana guru menyiapkan atau merencanakan gambar yang akan dibuat,
guru menyiapkan atau menyediakan bahan atau alat-alat yang akan
digunakan, guru memberikan materi dan mengenalkan nama alat-alat yang
akan digunakan, guru membimbing anak untuk menempel pola gambar
pada gambar dengan cara member perekat dengan menggunakan lem
secukupnya, guru menjelaskan posisi untuk menempel pola gambar yang
benar sesuai dengan bentuk gambar dan mendemonstrasikan, dan guru
melakukan evaluasi kembali terhadap anak, tetapi gurti sudah
mengantisipasi setiap kelemahan di dalam langkah-langkah kegiatan
menempel kolase sehingga motorik halus anak berkembang secara
maksimal. Kesamaan dengan penelitian diatas yakni sama-sama
menggunakan media yang sama yakni media kolase dan menuntut
penggunaan media untuk membantu perkembangan peserta didik. dan
perbedaannya pada tempat, materi. dan Metode penelitian Penelitian di
atas menggunakan metode penelitan kualitatif dan peneliti menggunakan
penelitian Penelitian tindakan kelas.
30
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teori-teori dan kerangka berpikir sebagaimana di uraikan
diatas, berikut ini dapat menjadi hipotesis yang di rumuskan, Penerapan Media
Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang Sampah Pada
Pembelajaran Tematik Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas IV MIS
Nurul Yaqin.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Dan Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian dan waktu
penelitian sebagai berikut :
a) Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MIS Nurul Yaqin Simpang Sungai
Duren Kecamatan Jambi Luar Kota Provinsi Jambi. Alasan peneliti memilih
sekolah tersebut karena keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti, baik dari
segi tenaga maupun keefesianan waktu.
b) Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakanakan pada tahun 2018/2019, pada semester genap
yaitu akhir bulan Februari sampai Maret 2019.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah murid kelas IV MIS Nurul Yaqin Simpang
Sungai Duren yang terdiri dari 20 orang murid laki-laki dan 11 orang murid
perempuan dengan jumlah sebanyak 31 orang murid. Guru dan kepala sekolah
juga termasuk dari subjek dalam penelitian ini.
B. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang
disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk
pertanyaan penelitianya (Kerlinger, 1990, hlm. 483). secara umum penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa di MIS Nurul Yaqin Sungai
Duren dengan menggunakan Media Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang
Sampah. Sesuai dengan tujuan penelitian, rancangan akan di gunakan dalam
penelitiaan tindakan kelas atau classroom action research. Dalam penelitian ini,
masalah yang di maksud adalah kurangnya kreativitas siswa kelas IV dalam
pembelajaran tematik di MIS Nurul Yaqin Sungai duren, alternatif
pemecahannya dengan penerapanya Media Pembelajaran Kolase Berbasis
Pemanfaatan Daur Ulang Sampah Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa di MIS
32
Nurul Yaqin Sungai Duren. Penelitian ini tindakan kelas ini dilakukan secara
kaloboratif oleh peneliti dan guru sebagai praktisi dengan mengambil latar
alamiah kelas.
C. Desain dan Prosedur Tindakan
1. Desain penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau classroom
action research. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang
dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik
pembelajaran. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar
yang terjadi dikelas. Bukan pada input kelas( silabus, materi dan lain-lain ) atau
output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi
didalam kelas. (Suharsimi, Suhardjono, Supardi, 2012, hlm. 58). Tujuan
tindakan ini adalah untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam
pengembangan profesinya.Penerapan PTK dimaksudkan untuk mengatasi
permasalahan yang terdapat didalam kelas Suharsimi menjelaskan PTK melalui
paparan gabungan definisi dari tiga kata,Penelitian+Tindakan+Kelas sebagai
berikut:
a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan
aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian
siklus kegiatan.
c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sma dari seorang guru (Suharsimi,
Suhardjono, Supardi, 2012, hlm. 58).
d. Desain penelitian terdapat berbagai macam, antara lain desain
penelitian Kemmis Dan Taggart, Jhon Elliot, Kurt Lewin, Hopkins
Dan Mc Kunan. Model yang digunakan pada penelitian ini adalah
model yang dikembangkan oleh Jhon Elliot. Konsep pokok tindakan
33
model Jhon Elliot terdiri dari empat komponen yaitu : Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi. (hasil belajar). PTK harus tertuju
atau mengenai hal-hal yang terjadi didalam kelas. (Suharsimi,
Suhardjono, Supardi, 2012, hlm. 58). Tujuan tindakan ini adalah untuk
meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan
profesinya.Penerapan PTK dimaksudkan untuk mengatasi
permasalahan yang terdapat didalam kelas Suharsimi menjelaskan
PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata,
Penelitian+Tindakan+Kelas sebagai berikut:
e. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan
aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang
bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
dan penting bagi peneliti.
f. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian
siklus kegiatan.
g. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sma dari seorang guru (Suharsimi,
Suhardjono, Supardi, 2012, hlm. 58).
h. Desain penelitian terdapat berbagai macam, antara lain desain
penelitian Kemmis Dan Taggart, Jhon Elliot, Kurt Lewin, Hopkins
Dan Mc Kunan. Model yang digunakan pada penelitian ini adalah
model yang dikembangkan oleh Jhon Elliot. Konsep pokok tindakan
model Jhon Elliot terdiri dari empat komponen yaitu : Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi.
34
Gambar 3.1 Desain Model Jhon Elliot
(Suharsimi, Arikunto, Suhardjo, Supardi. 2012. Penelitian tindakan kelas.
Jakarta: Bumi Aksara)
2. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini di desain untuk dua siklus
dimana masing-masing siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, refleksi, dan dilaksanakanya dengan kaloborasi antara peneliti
dengan guru kelas IV di MIS Nurul Yaqin Sungai duren.
32
Dalam penelitian ini di rencanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I,
dan siklus II. Siklus satu terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
dan refleksi. Hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I diadakan
perbaiakan/pengamatan proses pembelajaran siklus II. Dengan melaksanakan
perencanaan kembali , pelaksanaan pengamatan dan refleksi selanjutnya, yang
man dari kedua siklus tersebut telah menunjukan hasil belajar yang meningkat.
Sehingga meningkatkan kreativitas siswa.
prosedur atau langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Siklus I
Siklus pertama dalam penelitian kelas ini terdiri dari tiga pertemuan
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi dan
refleksi sebagai berikut : a). Perencanaan adalah mengembangkan rencana
tindakan secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi,
perencanaan merupakan bagian awal dari rancangan penelitian tindakan
yang berisi tentang persiapan yang dilakukan untuk memecahkan masalah.
b). Pelaksanaan tindakan yang dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan
dan prosedur tindakan yang diterapkan. Tahap pelaksanaan merupakan
pembelajaran yang telah disiapkan pada tahap perencanaan. c). Pengamatan
( observasi ) terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung di tunjukan
untuk mengenali, merekam dan mendokumentasikan aktivitas yang terjadi
apabila masukan baik atau feedback dilakukan dengan cermat pengamatan
yang dilakukan oleh penelitian adalah: Situasi kegiatan pembelajaran,
Keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran, Hasil kreativitas
siswa dan Refleksi. d). Refleksi adalah memikirkan sesuatu yaitu hasil dari
kegiatan sebelumnya direfleksikan untuk melihat apakah hasil yang tercapai
sudah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian atau belum. Dan akan
dilakukan tindakan perbaikan atas kekurangan-kekurangan pada siklus
selanjutnya.
33
b. Siklus II
Pada siklus II ini juga terdiri tiga kali pertemuan melalui tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut: a).
Perencanaan dimana peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan
hasil refleksi pada siklus pertama. b). Pelaksanaan tindakan dimana
melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil
refleksi berdasarkan siklus pertama dengan pembelajaran tematik
menggunakan media pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang
sampah. c). Pengamatan dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap
aktivitas pembelajaran. d). Refleksi adalah upaya melihat kembali
mengorganisasi, kembali menganalisis, kembali mengklarifikasi dan
kembali mengevaluasi hal-hal yang telah dipelajari.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah bagian terpenting dalam penelitian. Data
yang valid dan lengkap sangat menentukan kualitas penelitian. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Wawancara. Observasi, dan
dokumentasi dalam mengumpulkan data yang peneliti cari, berikut lebih jelas
tentang ketiga teknik tersebut. Pengumpulan datanya dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a) Teknik Observasi
Observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam
penelitian di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian.
Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan
dengan kondisi/interaksi belajar-mengajar, tingkah laku, dan interaksi
kelompok. Pengumpulan data tentang observasi dilakukan melalui
pengamatan secara cermat dan teliti (M. Ali, M. Asrori, 2014, hal. 254).
Observasi merupakan suatu yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan
34
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan
data, observasi dapat dibedakan menjadi observasi berperan serta dan non
participant observation, selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan,
maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak
terstruktur. Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara
sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara
sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karna
penelitian tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati (Sugiyono,
2016, hlm. 203-205).
Adapun yang di observasi terdiri dari:
1. Aktivitas Belajar Siswa kelaS IV MIS Nurul Yaqin Sungai Duren
2. Aktivitas Mengajar Guru kelas IV MIS Nurul Yaqin Sungai Duren
3. Kreativitas Siswa kelas IV MIS Nurul Yaqin Sungai Duren
b) Teknik Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti. Wawancara memiliki
sifat yang luas, pertanyaan yang diberikan dapat disesuaikan dengan subjek,
sehingga segala sesuatu yang ingin diungkap dapat digali dengan baik.
Wawancara boleh dibuat dalam bentuk daftar butir-butir informasi yang ingin
dikumpulkan (pointers) atau daftar pertanyaan (M. Ali, M. Asrori, 2014, hlm.
252).
Darmadi menyatakan bahwa wawancara adalah pengadministrasian
angket secara lisan dan langsung terhadap masing-masing anggota sample.
Apabila wawancara dilakukan dengan baik, ini dapat menghasilkan data yang
mendalam yang tidak mungkin di dapat dengan angket, pewawancara dapat
menanyakan lagi untuk jawaban-jawaban yang tidak jelas/kurang lengkap.
Akan tetapi wawancara cukup memerlukan waktu dan biaya yang tidak
sedikit meskipun hanya melibatkan sampel yang lebih kecil. Lagi pula,
respon yang diberikan oleh objek bisa-bisa terpengaruh oleh reaksi terhadap
35
pewawancara. Oleh karena itu wawancara memerlukan keterampilan khusus
dibidang komunikasi dan “human relation” (Hamid Darmadi, 2011, hlm.
158).
Sedangkan jumlah informan yang diambil terdiri dari:
a. Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Yaqin Sungai Duren
b. Seluruh Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Yaqin Sungai
Duren.
c) Teknik Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Pada
penelitian ini yang didokumentasikan merupakan foto yang memberikan
gambaran secara nyata aktivitas pembelajaran beserta hasil karya siswa
(Sugiono, 2016, hlm. 240).
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah semua alat yang akan digunakan
untuk mengumpulkan data tentang semua proses pembelajaran jadi bukan
hanya tindakan saja (Suharsimi Arikunto, 2015, hlm. 85) beberapa
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
a) IPD observasi : menggunakan lembar pengamatan untuk mengukur
tingkat partisipasi siswa dalam proses pembelajaran tematik aktifitas
yang di amati yaitu aspek kreativitas, aktifitas siswa dan aspek aktifitas
guru yang disesuaikan dengan penerapan media pembelajaran kolase
berbasis pemanfaatan daur ulang sampah.
b) IPD wawancara : menggunakan panduan wawancara untuk mengetahi
pendapat atau sikap tentang pembelajaran menggunaan media
pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah.
c) IPD dokumentasi :menggunakan hasil pengamatan silabus dan rpp
36
E. Teknik Analisis Data
Tahapan setelah pengumpulan data adalah analisis data. Dalam penelitian
ini analisis dilakukan peneliti dari awal pada setiap aspek kegiatan penelitian.
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar juga
membutuhkan data yakni hasil, adakah peningkatan kreativitas masing-masing
siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran oleh peneliti, pada data kualitatif
yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari beberapa
komponen yaitu:
a. Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan, fokus,
menyederhanakan, meringkas dan mengubah bentuk data mentah yang
ada dalam catatan lapangan. Dalam proses ini dilakukan penajaman,
pemilihan, pemfokusan, penyelisihan data yang kurang bermakna dan
menatanya sedemikian rupa, sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan
diverifikasikan
b. Penyajian data setelah direduksi, data siap dibeberkan. Artinya analisis
sampai pada pembeberan data, berbagai macam data perlu diteliti
tindakan yang telah direduksikan perlu dibeberkan dengan tertata rapi
dalam bentuk narasi+matrik grafik atau diagram.
c. Penarikan kesimpulan, peningkatan atau perubahan yang terjadi
dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik
pada akhir siklus 1 dan terevisi pada siklus II dan kesimpulan akhir
(Sugiyono, 2013, hlm. 338-341).
37
Pada data kuantitatif dan kualitatif Analisis data kreativitas diperoleh
dengan cara dihitung dan kemudian dipersentase. Data ini digunakan untuk
mengukur kreativitas siswa, yang nilainya berupa persentase. Adapun
indicator keaktifan belajar siswa dibawah ini :
38
G. Jadwal Penelitian
Tabel 3. 1
Rencana waktu dan tahap penelitian
NO Kegiatan
Bulan
Nov. 18 Des. 18 Jan. 19 Feb. 18 Mar.19 April.19 Mei .19
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengesahan Judul x
2 Penyusunan
Proposal x x
3 Seminar Proposal x
4 Perbaikan hasil
seminar proposal x
5
Pengurusan dan
penerbitan izin
penelitian
x
6 Pengumpulan
data lapangan x x
8
Analisis dan
penyusunan
laporan penelitian
x x x x
9 Seminar
hasil/ujian skripsi x
10
Pengesahan hasil
ujian oleh tim
penguji
x
11
Penggandaan dan
penyerahan
laporan
x
39
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Madrasah
Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Yaqin merupakan sekolah setingkat
sekolah dasar (SD) yang berbasis Agama di RT.02 jalan Jambi Km.17
Simpang Sungai Duren Kec. Jambi Luar Kota Kab. Muaro Jambi. Berdirinya
sejak tahun 2006 dan luas tanah yang di tempati.
a. Luas tanah 216 m2
b. Bentuk bangunan permanen
2. Data Umum Madrasah Tabel 4.1 Identitas Sekolah MIS Nurul Yaqin Sungai Duren No IDENTITAS SEKOLAH
1 Nama sekolah MIS NURUL YAQIN
2 Status Sekolah SWASTA 3 NSM 111215050008 4 NPSN 60704696 5 Alamat JL. JAMBI KM.17 RT.02 / RW 02 6 Desa SIMPANG SUNGAI DUREN 7 Kecamatan JAMBI LUAR KOTA 8 Kab/Kota MUARO JAMBI 9 Profinsi JAMBI 10 Kode Pos 11 Telpon/HP 081274098331 12 KBM Pagi 13 Tahun Berdiri 2006 14 Luas Tanah Bangunan 216 m2
15 Luas Tanah 2371,745 m2
Sumber: Bagian TU MIS Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren, Tentang Identitas Sekolah MIS Nurul Yaqin
40
3. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi Madrasah
“Terwujud peserta didik yang cakap ,terampil beriman dan bertaqwa
serta Berakhlak Mulia”.
b. Misi Madrasah
1) Membina dan membimbing peserta agar cakap dan trampil
berakhlak Mulia dan berbudi luhur.
2) Meningkat Kedisplinan dan kualitifikasi tenag pendidikan dan
kependidikan agar tercapai siswa aktif bermain dan bertaqwa.
3) Melaksanakan program gemar mengaji setiap hari dan tahfis juz
amma agar peserta didik terhindar buta aksara ,menjadi sholeh dan
sholeh.
4. Keadaan Guru dan Siswa
a. Keadaan guru
Tenaga pengajar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin mempunyai
tugas utama dalam mengolah pelajaran untuk disampaikan kepada peserta
didik. Seorang guru memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membina
dan mengembangkan anak didiknya.
Tenaga pengajar atau guru yang terdapat di Madrasah Ibtidaiyah
Nurul Yaqin adalah berjumlah 12 orang. dari segi sumber daya mengajar
mereka rata-rata mempunyai kualifikasi sebagai guru, baik dari lembaga
pendidikan umum maupun dari pendidikan agama. Dengan demikian
sumber daya mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin telah
mempunyai persyaratan baik dari segi pendidikan umum mapun
pendidikan agama (Sumber: Bagian TU MIS Nurul Yaqin, Tentang
Keadaan Guru).
41
b. Sruktur Organisasi Madrasah
STRUKTUR ORGANISASI MADRASAH IBTIDAYAH
NURUL YAQIN TAHUN AJARAN 2018/2019
Gambar 4.1 Sruktur organisasi Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin Sungai Duren (Sumber: Bagian TU MIS Nurul Yaqin)
Kepala Madrasah
Kariem, S.Pd.I
Ketua Komite Sekolah
Wan jang ning
Bendaharawan
Irawati, S.Pd.I
Tata Usaha
Ulyani, S.Pd.I
Pustakawan
Marnis
Coordinator
Aisar, S.Pd.I
Guru kelas I A
Irawati, S.Pd.I
Guru kelas I B
Marnis
Guru kelas II A
Ulyani,S.Pd.I
Guru Kelas II B
Mardiana, S.Pd.I
Guru kelas III
Hasnah, S.Pd.I
Guru kelas IV
Novalisa,S.Pd.I
Guru kelas V
Rinta Murti ,S.Pd.I
Guru kelas VI
Aisar,S.Pd.I
Penjaga Sekolah
Siswa
42
c. Keadaan Tenaga Madrasah
Tabel 4.2
Data Tenaga Pendidik di MIS Nurul Yaqin
No N a m a NIP Gol. Pendidikan Terakhir Keterangan
1 Kariem, S.Pd.I 197312312005012020 III/a S1 Kepala Madrasah
2 Irawati, S.Pd.I 197603121999032003 III/d S1 Guru Kelas
3 Novalisa, S.Pd.I 198011152005012009 III/c S1 Guru Kelas
4 Hasnah, S.Pd.I 198003012005012010 III/b S1 Guru Kelas
5 RintaMurti, S.Pd.I 197810032005012005 III/b S1 Guru Kelas
6 Aisar, S.Pd.I 197107032005011006 III/b S1 Guru Kelas
7 Marnis 196603032006042011 II/d PGA Guru Kelas
8 Mardiana, S.Pd.I - - S1 Guru Kelas
9 Ulyani, S.Pd.I - - S1 Guru Kelas
10 Eli Rosita, S.Pd.I - - S1 Guru Mapel
11 Yulianti - - S1 Guru Mapel
12 M. Taufik, S.Pd.I 197207172005011007 III/a S1 Guru Mapel
Sumber: Bagian TU MIS Nurul Yaqin, Tentang Tenaga Pendidik di MIS Nurul Yaqin.
Jumlah Guru Negeri : 7 Orang
Jumlah Guru Honor : 4 Orang
Jumlah Tenaga perpustakawan : 1 Orang
Jumlah Keseluruhan : 12 Orang
d. Keadaan Siswa
Siswa adalah sarana pendidik, diarahkan, diberikan ajaran nama-
nama dan bermacam-macam ilmu pengetahuan, serta keterampilan.Siswa
merupakan unsur yang esensial pendidikan yang harus ada dalam
pengajaran, ada guru dan tidak ada siswa tentu kegiatan pembelajaran
43
tidak terlaksana. Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin berjumlah 187
orang yang terbagi menjadi 8 kelas.
Tabel 4.3
Data Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin Sungai Duren Tahun Ajaran 2018/2019
KELAS
USIA JUMLAH
6 th 7 th 8 th 9 th 10 th 11 th 12 th JumlahBagian
L P L P L P L P L P L P L P L P
KELAS I 27 23 27 23 50
KELAS II 12 14 5 6 17 20 37
KELAS III 6 19 2 1 8 21 29
KELAS IV 16 12 3 19 12 31
KELAS V 9 8 2 4 11 12 23
KELAS VI 1 5 6 2 3 7 10 17
JUMLAH 27 23 12 14 11 25 18 13 12 9 7 10 2 3 88 98 187
Sumber:Bagian TU MIS Nurul Yaqin, Tentang Keadaan Siswa MIS Nurul Yaqin)
5. Keadaan Sarana dan Prasarana
a. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan. Alat memperlancar kegiatan atau proses belajar mengajar atau alat-
alat maupun fasilitas yang digunakan untuk menunjang tercapainya
pendidikan.
Sarana merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran, sarana
dapat membantu proses pembelajaran agar berjalan dengan baik dan juga
memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dengan baik.
Adapun sarana yang dapat menunjang berlangsungnya proses
pembelajaran di MIS Nurul Yaqin dapat dilihat sebagai berikut:
44
Tabel 4.4
Keadaan Sarana dan Prasarana MIS Nurul Yaqin Tahun 2018/2019
(Dokumentasi MIS Nurul Yaqin 2018/2019)
No Jenis Prasarana Jumlah Ruang
Jumlah Ruang Kondisi Baik
Jumlah Ruang Kondisi Rusak
Kategori Kerusakan
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
1 Ruang Kelas 5 3 2 - - 2 2 Perpustakaan 1 - 1 - 1 - 3 R. Lab. IPA - - - - - - 4 R.Lab.Biologi - - - - - - 5 R.Lab.Kimia - - - - - - 6 R.Lab.Komputer - - - - - - 7 R.Lab.Bahasa - - - - - - 8 R.Pimpinan 1 - 1 1 - - 9 R.Guru 1 - 1 1 - - 10 R.Tata Usaha - - - - - - 11 R.Konseling - - - - - - 12 Tempat
Beribadah - - - - - -
13 R.UKS 1 - 1 1 - - 14 Jamban 4 2 2 - 2 - 15 Gudang 1 - 1 - - 1 16 R.Sirkulasi - - - - - - 17 Tempat Olahraga - - - - - - 18 R.OSIS - - - - - - 19 R.Lainnya - - - - - -
Sumber: Bagian TU MIS Nurul Yaqin, Tentang Keadaan Sarana di MIS Nurul Yaqin)
b. Prasarana
Disamping sarana terdapat pula prasarana yang merupakan fasilitas
yang membantu dan mendukung proses pembelajaran, prasarana yang
dimaksud disini adalah sistem kurikulum pembelajaran yang mencakup
rancangan pembelajaran, silabus, program semester, program tahunan dan
ekstrakurikuler yang mencakup kegiatan pramuka, tari, tahfiz, dan lain
sebagainya. (Sumber: Bagian TU MIS Nurul Yaqin, Tentang Prasarana di MIS
Nurul Yaqin).
45
B. Temuan penelitian
1. Kondisi Awal Kreativitas Siswa
Kondisi awal kreativitas siswa kelas IV di MIS Nurul Yaqin masih
sangat rendah hal ini dapat dilihat dari hasil observasi awal peneliti.
Tabel 4.5 Kondisi awal kreativitas siswa
No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Skor Kreativitas
A B C D 1 Andi Rahmat 2 2 1 1 6 2 Aira Putri Sandevi 2 2 2 2 8 3 Airin Ramadhani 2 2 2 1 7 4 Alfian Mucktar 2 2 2 2 8 5 Alfiansyah 2 2 2 2 8 6 Aysel Faiz Aidan 2 2 2 1 7 7 Bilqis Azzakiyyah 2 2 2 2 8 8 Decha Putri Rahma 2 2 1 2 7 9 Faradila Sadin 3 2 2 2 9 10 Hadiyatul Azam 2 2 1 1 6 11 Iqomatul Asyifa 2 2 2 1 7 12
Ihza Salih Rahman 2 2 2 2 8 13 Isania Nasma 3 3 2 2 10 14 Kunta Ladaya 3 2 2 2 9 15 Meysa Kusmayani 3 2 2 2 9 16 M. Faizal Hafis 2 2 1 1 6 17 M.Iksan Siregar 2 2 1 1 6 18 M. Faza Al-Adli 2 2 2 1 7 19 M. Afdol Zikri 2 2 1 1 6 20 M. Ziyat Riza 2 2 2 1 7 21 M. Ilham Hakiki 2 2 1 1 6 22 M. Jopan Edrinr P. 2 2 1 1 6 23 M. Edo Pratama I. 2 2 1 1 6 24 M. Ali Akbar 2 1 1 1 5 25 M. Alfahrizi 2 2 1 2 7 26 Nabila Putri 2 2 2 2 8 27 Ragesya Nasrullah 2 2 2 1 7 28 Rafid Oktipal A. 1 2 1 1 5 29 Sir Muhammad I 2 2 2 2 8 30 Yosi Windita 2 2 1 2 7
46
No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Skor Kreativitas
A B C D 31 Zaskia Andria Fitri 2 2 1 1 6
Jumlah 65 62 48 45 220 Skor Rata-Rata 124 124 124 124 496
Presentase 52,4% 50% 38,7% 36,2% 44,3% Sumber:Hasil Pengelolaan Data
47
dan mengerjakan tugas-tugas yang terdapat didalam buku
tematik siswa. Siswa tidak dilibatkan secara langsung
selama proses pembelajaran, sehingga tidak terbangun
pengembangan berfikir siswa. Hal ini mengakibatkan proses
pembelajaran Tematik yang diperoleh siswa hanya mengikuti
apa saja yang diberikan oleh guru, tanpa siswa itu tau sendiri
seperti apa mendapatkan pengetahuan melalui proses
pembelajaran, karena siswa tidak pernah diajak untuk
menemukan konsep sendiri sesuai pemahaman dan
pengetahuan siswa dan siswa cenderung ribut dan berjalan-
jalan saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga
keberminatan belajar siswa dalam proses belajar Tematik tidak
berlangsung seperti yang diharapkan. Hal ini berdampak pada
pemahaman siswa dan hasil kreativitas belajar siswa.
Oleh karena itu guru harus dapat menerapkan media
pembelajaran yang tepat dan mendesain proses pembelajaran yang
efektif dan efisien secara menarik sehingga akan terciptanya
feedback dalam proses pembelajaran. Dengan demikian dapat
meningkatkan kreativitas belajar siswa.
C. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2019 sampai dengan
28 Februari 2019. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus
dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, dimana pertemuan pertama dan kedua
melakukan tindakan sekaligus mengisi lembar observasi persiklus yang setiap
pertemuannya terdiri dari 2x35 menit. Tindakan pembelajaran yang dilakukan
pada setiap siklus disesuaikan dengan rencana pembelajaran. Pelaksanaan
pembelajaran Tematik dengan mengunakan Media Pembelajaran Kolase Berbasis
Femanfaatan Daur Ulang Sampah di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin
Sungai Duren dengan jumlah siswa 31 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki
dan 11 siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini melalui empat
tahapan yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap
48
refleksi. Setelah melalui tahapan-tahapan tersebut maka diperoleh data-data yang
berkaitan dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan Kreativitas siswa
dengan menggunakan Media Pembelajaran Kolase Berbasis Femanfaatan Daur
Ulang Sampah kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin Sungai Duren.
Sebelum terjun langsung untuk menerapkan pembelajaran menggunakan Media
Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang Sampah, peneliti terlebih
dahulu mengikuti guru kelas mengajar selama beberapa hari, dimulai dari 05
Februari 2019 - 9 Februari 2019, hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
cara mengajar, model dan media apa saja yang digunakannya dan untuk lebih
dekat dengan siswa sebelum langsung menerapkan Media Pembelajaran Kolase
Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang Sampah.
1. Pelaksanaa Penelitian Siklus 1
Pelaksanaan siklus I dilakukan selama Dua kali pertemuan
pembelajaran yang dimulai pada tanggal 12 Februari 2019 dan 13 Februari
2019,sekaligus mengisi lembar observasi siklus I kepada siswa. Dalam
pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan Siklus I
Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi
menyusun rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang sub tema Giat Meraih Cita-Cita
yang akan dipelajari dengan Media Pembelajaran Kolase Berbasis
Pemanfaatan Daur Ulang Sampah, Menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan dalam kegiatan membuat media kolase, menyiapkan pola
dalam pembuatan media kolase, lem kayu, lem kertas, gunting, serta
menggunakan bahan daur ulang sampah seperti koran bekas, kalender
bekas, botol minum bekas dan sampah-sampah bekas jajanan lainya.
menyusun dan mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan,
mempersiapkan lembar observasi dan wawancara, untuk melihar
perkembangan kreativitas siswa melalui media kolase I dan menyiapkan
49
kamera untuk mendokumentasikan kegiatan yang terjadi selama proses
pembelajaran.
Tabel 4.6 Jadwal Perencanaan (Siklus I)
No Hari/tanggal Pertemuan Materi
1 Selasa 12 Februari 2019
Pertemuan I Puisi Siklus Makhluk Hidup
Rabu 13 Februari 2019
Pertemuan II Puisi Karya seni tempel Siklus makhluk hidup
b. Tahap Pelaksanaan Siklus I
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) tahap pelaksanaan siklus I. Pelaksanaan
tindakan penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian
tindakan dan melakukan observasi di setiap tindakan siswa selama proses
pembelajaran yang dilakukan selama 2x35 menit atau 2 jam pelajaran
dengan sub pokok Giat Meraih Cita-Cita. Peneliti selama proses
pembuatan media kolase berlangsung mengamati aktivitas siswa dengan
mnggunakan lembar observasi yang sudah peneliti sediakan.
Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan
pembelajaran Tematik dengan menggunakan Media Pembelajaran Kolase
Berbasis Femanfaatan Daur Ulang Sampah kelas IV.
1) Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 12
Februari jam ke 1-2 pada pukul 07.25 – 08.35 WIB dan jam ke 3-4
pada pukul 08.35 - 09.25 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah
Bahasa Indonesia (Puisi) dan IPA (Siklus Makhluk Hidup).
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada
siswa dan siswa menjawab salam. Selanjutnya guru meminta
ketua kelas untuk memimpin doa bersama sebelum pelajaran
dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil
50
nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi
motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya guru
mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan
dengan memberikan apersepsi melalui Tanya jawab yang
berkaitan dengan subtema yang akan dijarkan untuk menggali
pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan inti
(1) Siswa mengamati gambar yang terdapat pada (hal 112)
tentang gambar kondisi sungai yang ada di jakarta.
(2) Guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai pancingan
(a) Apa yang kamu lihat pada gambar tersebut?
(b) Apa persamaan yang kamu temukan?\Bagaiamana
dengan perbedaaannya?
(c) Manakah kondisi sungai yang kamu sukai ? mengapa ?
(3) Siswa berdiskusi dengan teman sebangku dan menjelaskan
pendapatnya kepada teman sebangku tersebut.
(4) Guru mengintruksikan kepada siswa untuk membaca teks yang
berjudul ‘’Si pendekar kali sipengarahan‘’ dan guru meminta
siswa untuk menggaris bawahi informasi penting yang terdapat
dalam teks bacaan. Informasi penting bisa berupa informasi
yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan, atau upaya
upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk mewujudkan
impian dan cita-citanya.
(5) Setelah siswa membaca teks tersebut guru meminta siswa
untuk menuliskan pesan moral yang mereka dapat dari teks
51
bacaan tersebut dengan mengisi diagram yang ada pada buku
siswa (hal.114)
(6) Guru mengintruksikan kepada siswa untuk membaca puisi yang
berjudul ‘’penjaga alamku‘’. dengan bimbingan guru siswa
mencoba memahami isi dari puisi tersebut dengan menjawab
pertanyaan yang ada dalam buku siswa pada (hal.115)
(7) Guru meminta Siswa kembali membaca puisi tersebut dengan
membuat tanda jeda pada bagian-bagian yang di perlukan.
(8) Siswa diminta untuk menghapalkan puisi yang dibaca serta
melatih raut muka dan ekspresi ketika mendeklamasikan puisi.
(9) Guru meminta siswa mendeklamasikan puisi tesebut kedepan
kelas.
(10) Guru meminta Siswa membaca teks bacaan yang berisi
informasi tentang kekayaan sumber daya alam yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia. Siswa menggarisbawahi informasi-
informasi penting yang didapatkan dari bacaan.
(11) Guru memberikan penjelasan tentang sumber daya alam
hayati dan sumber daya alam mineral. Guru memberikan
penekanan bahwa alam dan sumber daya alam memang harus
dijaga agar lestari. Semua orang dapat melakukan sesuatu
untuk menjaga dan memeliharanya. Jika alam rusak, manusia
dan makhluk hidup lainnya akan kehilangan tempat tinggal
dan sumber kehidupan. Oleh karenanya manusia harus
berusaha menjaganya.
(12) Guru memberikan penjelasan tentang usaha-usaha yang dapat
dilakukan untuk melestarikan lingkungan. Salah satunya
degan membuat karya seni kolase dari barang bekas.
(13) Guru memberikan tugas kepada siswa yaitu membuat project
media pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang
sampah
52
(14) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang mana
satu kelompok terdiri dari 6 orang, dan siswa langsung duduk
perkelompoknya.
(15) Guru menjelaskan apa itu media pembelajaran kolase yang akan
di praktekan
(16) Guru menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
pembuatan media kolase berbasis pemanfaatan daur ulang
sampah seperti, lem, gunting, koran bekas, kalender bekas,
botol minum bekas, cangkang telur, plastik bekas jajanan,
dan lain sebagainya dan juga guru menyiapkan pola gambar
yang akan di buat kolase
(17) Guru membagikan pola gambar dan bahan-bahan tersebut ke
pada setiap kelompok dan guru menjelaskan langkah-langkah
dalam pembuatan kolase tersebut yaitu Siswa mengikuti
langkah-langkah membuat media kolase berikut ini.
(a) Siapkan gambar pola pada selembar kertas. (b) Potonglah bahan-bahan (koran bekas, botol minum
bekas dll ) menjadi potongan-potongan kecil. (c) Tempelkan potongan-potongan kecil tersebut ke
permukaan gambar yang telah disediakan.
(18) Guru dan berkeliling untuk mengamati proses dan hasil
pekerjaan siswa, melihat bentuk tempelan apa saja yang di
buat oleh siswa dan Membantu siswa jika ada yang masih
belum paham.
(19) Guru memotivasi siswa untuk menggunakan bahan-bahan
dan warna yang bervariasi dalam pembuatan media kolase
(20) Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak agar dapat
melakukannya dengan tertib dan setelah selesai
merapikan/membersihkan tempat belajarnya.
(21) Setelah selesai membuat media kolase siswa diminta untuk
mengumpulkan tugasnya kedepan kelas
53
(22) Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan dari tugas
yang diberikan.
(23) Guru melakukan evaluasi dan refleksi kepada siswa
c) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
yang sudah di pelajari bersama sama, selanjutnya guru
memberikan penguatan berupa kesimpulan dari hasil
pembelajaran. Sebelum pulang Guru dan siswa berdoa bersama-
sama dan guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar
kelas.
Tabel 4.7
Kondisi Skor kreativitas Siswa Tindakan Siklus I Pertemuan ke I
No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Skor Kreativitas A B C D
1 Andi Rahmat 3 2 2 2 9 2 Aira Putri Sandevi 3 3 3 3 12 3 Airin Ramadhani 3 2 3 2 10 4 Alfian Mucktar 3 3 3 3 12 5 Alfiansyah 3 2 2 3 10 6 Aysel Faiz Aidan 2 3 3 2 10 7 Bilqis Azzakiyyah 3 3 2 3 11 8 Decha Putri Rahma 3 2 2 3 10
9 Faradila Sadin 3 3 3 3 12 10 Hadiyatul Azam 3 3 2 2 10 11 Iqomatul Asyifa 3 3 2 2 10 12
Ihza Salih Rahman 3 3 3 2 11 13 Isania Nasma 3 3 3 3 12 14 Kunta Ladaya 3 2 3 3 11 15 Meysa Kusmayani 3 3 3 3 12 16 M. Faizal Hafis 3 2 2 2 9 17 M.Iksan Siregar 3 3 2 2 10 18 M. Faza Al-Adli 3 3 3 2 11 19 M. Afdol Zikri 3 3 2 2 10 20 M. Ziyat Riza 3 2 3 2 10 21 M. Ilham Hakiki 3 3 2 2 10 22 M. Jopan Edrinr P. 3 3 2 2 10
54
23 M. Edo Pratama I. 3 3 2 2 10 24 M. Ali Akbar 3 2 2 2 9 25 M. Alfahrizi 3 2 3 2 10 26 Nabila Putri 3 3 3 3 12 27 Ragesya Nasrullah 3 2 3 2 10 28 Rafid Oktipal A. 3 3 2 2 10 29 Sir Muhammad I 3 2 3 3 11 30 Yosi Windita 3 3 2 2 10 31 Zaskia Andria Fitri 3 2 2 2 9
Jumlah 92 81 77 73 323 Skor Rata-Rata 124 124 124 124 496
Presentase 74,3%
65,3%
62%
58,8%
65,1 %
Sumber:Hasil Pengelolaan Data
55
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada
siswa dan siswa menjawab salam. Selanjutnya guru meminta
ketua kelas untuk memimpin doa bersama sebelum pelajaran
dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil
nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi
motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya guru
mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan,
dilanjutkan dengan memberikan apersepsi melalui Tanya
jawab yang berkaitan dengan subtema yang akan dijarkan
untuk menggali pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan inti
(1) Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang ada
dalam buku siswa pada halaman 119 tentang seorang anak
yang bekerja sebagai pemulung. Dengan bimbingan guru
siswa membahas tetang seorang anak pemulung yang tetap
bersekolah dan bisa meraih cita-cita yang gemilang
(2) Guru mengaitkan kegiatan ini dengan judul tema Cita-
citaku dengan subtema giat meraih cita-cita
(3) Guru meminta siswa untuk membacakan puisi di dalam hati
yaitu puisi yang ada dalam buku siswa halaman 122, dan
miminta siswa untuk menentukan tanda jeda untuk
menentukan waktu berhenti lama dan berhenti sejenak pada
puisi tersebut
56
(4) \Setelah selesai guru meminta siswa untuk membacakan
puisi tersebut didepan kelas dengan lafal yang jelas dan jeda
yang sesuai
(5) Setelah siswa membacakan puisinya didepan kelas Guru
meminta siswa untuk membacaan teks informasi tentang
upaya-upaya pelestarian hewan dan tumbuhan pada buku
siswa halaman 124 tersebut dan menggaris bawahi
informasi informasi penting yang berkaitan dengan topik
upaya pelestarian lingkungan
(6) Siswa membaca pada halaman 125 tentang cara pelestarian
makhluk hidup yang ada disekitar kita
(7) Guru bertanya kepada siswa apa yang harus kita laukan
untuk melestarikan lingkungan?
(8) Guru melengkapi penjelasan siswa tentang usaha-usaha
yang dapat dilakukan untuk melestarikan lingkungan.
(a) Tidak membuang sampah sembarangan (b) Tidak menebang pohon sembarangan (c) Memanfaatkan daur ulang sampah menjadi sesuatu yang
bermanfaat dll. (9) Guru menjelaskan salah satu manfaat sampah yang dapat
digunakan dalam pembelajaran yaitu seperti membuat
media pembelajaran kolase yang akan kita praktekan
(10) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang mana
satu kelompok terdiri dari 6 orang, dan siswa langsung
duduk perkelompoknya.
(11) Guru menjelaskan media pembelajaran yang akan di
praktekan
(12) Guru menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
pembuatan media kolase berbasis pemanfaatan daur ulang
sampah seperti, lem, gunting, koran bekas, kalender bekas,
botol minum bekas, plastik bekas jajanan, dan lain
sebagainya serta juga guru menyiapkan pola gambar yang
57
akan di buat kolase berdasarkan prosedur dalam pembuatan
project yang akan dilaksanakan.
(13) Guru membagikan pola gambar dan bahan-bahan tersebut
ke pada setiap kelompok dan guru menjelaskan langkah-
langkah dalam pembuatan media pembelajaran kolase
tersebut yaitu Siswa mengikuti langkah-langkah membuat
media kolase berikut ini.
(a) Siapkan gambar pola pada selembar kertas.
(b) Potonglah bahan-bahan (koran bekas, botol minum
bekas dll ) menjadi potongan-potongan kecil.
(c) Tempelkan potongan-potongan kecil tersebut ke
permukaan gambar yang telah disediakan
(14) Guru berkeliling untuk mengamati proses dan hasil
pekerjaan siswa, melihat bentuk tempelan apa saja yang di
buat oleh siswa dan Membantu siswa jika ada yang masih
belum paham
(15) Guru memotivasi siswa untuk menggunakan bahan-bahan
dan warna yang bervariasi dalam pembuatan media kolase
(16) Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak agar dapat
melakukannya dengan tertib dan setelah selesai
merapikan/membersihkan tempat belajarnya.
(17) Guru meminta siswa untu mengumpulkan media kolase
yang telah mereka buat
(18) Guru memperlihatkan satu persatu media yang telah
meraka buat kepada siswa
(19) Guru melakukan evaluasi dan refleksi kepada siswa
c) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
yang sudah di pelajari bersama sama, selanjutnya guru
memberikan penguatan berupa kesimpulan dari hasil
58
pembelajaran. Sebelum pulang Guru dan siswa berdoa bersama-
sama dan guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar
kelas.
Tabel 4.8
Kondisi Skor kreativitas Siswa Tindakan Siklus I Pertemuan ke II
No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Skor Kreativitas
A B C D 1 Andi Rahmat 3 3 3 3 12 2 Aira Putri Sandevi 4 3 3 3 13 3 Airin Ramadhani 3 3 3 3 12 4 Alfian Mucktar 4 3 3 3 13 5 Alfiansyah 3 3 3 4 13 6 Aysel Faiz Aidan 3 3 4 3 13 7 Bilqis Azzakiyyah 3 3 3 3 12 8 Decha Putri Rahma 3 3 3 3 12 9 Faradila Sadin 3 3 4 3 13 10 Hadiyatul Azam 3 3 3 3 12 11 Iqomatul Asyifa 3 3 3 3 12 12
Ihza Salih Rahman 3 4 3 3 13 13 Isania Nasma 4 4 3 3 14 14 Kunta Ladaya 3 4 3 3 13 15 Meysa Kusmayani 4 3 3 3 13 16 M. Faizal Hafis 3 3 3 2 11 17 M.Iksan Siregar 3 3 3 3 12 18 M. Faza Al-Adli 3 3 3 4 13 19 M. Afdol Zikri 3 3 3 3 12 20 M. Ziyat Riza 3 4 3 3 13 21 M. Ilham Hakiki 3 2 2 3 10 22 M. Jopan Edrinr P. 3 3 3 3 12 23 M. Edo Pratama I. 3 3 3 2 11 24 M. Ali Akbar 3 3 2 3 11 25 M. Alfahrizi 3 3 3 2 11 26 Nabila Putri 3 4 4 3 14 27 Ragesya Nasrullah 3 3 4 3 13 28 Rafid Oktipal A. 3 3 3 4 13 29 Sir Muhammad I 3 4 3 3 13 30 Yosi Windita 3 3 3 3 12 31 Zaskia Andria Fitri 3 3 2 3 11
59
No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Skor Kreativitas
A B C D Jumlah 97 98 93 93 381
Skor Rata-Rata 124 124 124 124 496 Presentase 78% 79% 75% 75% 76
Sumber:Hasil Pengelolaan Data
60
pembuatan media kolase 7 Siswa memperhatikan penjelasan dari
guru dan mengikuti aktivitas sesuai dengan arahan guru 2 2 4 50
8 Siswa membuat media kolase dengan suasana kondusif dan tertib 2 2 4 50
9 Siswa mampu menggunakan bahan-bahan dan warna yang bervariasi 2 3 5 62,5
10 Siswa memperhatikan kesimpuln dari guru 2 3 5 62,5
11 Siswa berdo’a untuk menutup pelajaran 3 4 7 87,5
Jumlah 23 33 56
Rata-rata (%) 52,2 75 127,2 Rata-keseluruhan( %) 63,3
Sumber:Hasil penelitian di MIS Nurul Yaqin sungai duren 2019 Keterangan
1: Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
proses pembelajan tematik melalui penerapan media pembelajaran
kolase pada siklus I mendapatkan skor 63,3% Berdasarkan kategori
penilaian presentase 63,3% berada pada kategori Cukup baik, namun
masih ada beberapa aktivitas yang perlu ditingkatkan yaitu pertama
masih banyak siswa yang kurang termotivasi pada proses pembelajaran
terlihat dari presentasenya 50%, kedua masi banyak siswa yang tidak
tertib/ kondusif dalam proses pembelajaran terlihat dari presentasenya
50%, ketiga siswa banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru
sehingga pada proses pembuatan media pembelajaran kolase masih
banyak anak yang bingung dalam menyelesaikan tugas tersebut itu
dapat dilihat dati presentasenya 50%.
61
Tabel 4.10
Hasil pengamatan aktivitas guru (siklus 1) No Tingkah Laku guru Skor Jumlah Rata-rata
P1 P2 1
Pendahuluan Guru mengajak siswa berdo’a guna memulai pelajaran 3 4 7 87,5
2 Guru mengkondisikan siswa agar siap menerima pembelajaran 3 3 6 75
3 Guru memberikan motivasi kepada siswa 2 3 5 62,5 4 Guru menyampaikan indikator dan tujuan
pembelajaran 3 3 6 75 5
Inti Guru menjelaskan tentang media pembelajaran kolase yang akan di praktekan 2 3 5 62,5
6 Guru menyiapkan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran kolase 2 3 5 62,5
7 Guru menjelaskan langkah-langkah dalam pembuatan media pembelajaran kolase 2 2 4 50
8 Guru mempersilahkan siswa untuk melaksanakan pembuatan media pembelajaran kolase dengan suasan tertib dan kondusif 2 3 5 62,5
9 Guru memotivasi siswa untuk menggunakan bahan dan warna yang bervariasi 2 3 5 62,5
10
Penutup Guru mengajak siswa membuat kesimpulan atau rangkuman yang mengacu kepada media pembelajaran yang suah dipraktekan 3 3 6 75
11 Menyampaikan pesan moral dan mengajak siswa berdo’a (untuk menutup kegiatan pembelajaran) 3 4 7 87,5
Jumlah 27 34 61
Rata-rata (%) 61,3
77,2
138,6
Rata-keseluruhan( %) 69,3 Sumber:Hasil penelitian di MIS Nurul Yaqin Sungai Duren 2019
62
Keterangan
1: Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa
aktifitas guru pada proses pembelajaran tematik pada siklus I sudah
cukup baik dengan persentase 69,3%, hal ini dapat dilihat dari persentase
setiap itemnya. Tetapi masih terdapat item yang menunjukan aktivitas
mengajar guru dikelas masih rendah, yaitu guru kurang dalam
memotivasi siswa, guru kurang dalam menyiapkan baha-bahan dalm
pembuatan media kolase dan juga Guru kurang dapat membuat siswa
belajar dengan tertib dan rapi sehingga dalam proses pembelajaran siswa
tidak kondusif.
63
Tabel 4.11
Skor Kreativitas Siswa Dengan Media Pembelajaran Kolase Berbasis
Pemanfaatan Daur Ulang Sampah (Siklus I)
No Nama Skor Kreativitas Siklus I
Rata-Rata Skor
Kreativitas
Keterangan
P1 P2 1 Andi Rahmat 9 12 10,5 Cukup Kreatif 2 Aira Putri Sandevi 12 13 12,5 Kreatif 3 Airin Ramadhani 10 12 11 Cukup Kreatif 4 Alfian Mucktar 12 13 12,5 Kreatif 5 Alfiansyah 10 13 11,5 Kreatif 6 Aysel Faiz Aidan 10 13 11,5 Kreatif 7 Bilqis Azzakiyyah 11 12 11,5 Kreatif 8 Decha Putri Rahma 10 12 11 Cukup Kreatif 9 Faradila Sadin 12 13 12,5 Kreatif 10 Hadiyatul Azam 10 12 11 Cukup Kreatif 11 Iqomatul Asyifa 10 12 11 Cukup Kreatif 12 Ihza Salih Rahman 11 13 12 Kreatif 13 Isania Nasma 12 14 13 Sangat Kreatif 14 Kunta Ladaya 11 13 12 Kreatif 15 Meysa Kusmayani 12 13 12,5 Kreatif 16 M. Faizal Hafis 9 11 10 Cukup Kreatif 17 M.Iksan Siregar 10 12 11 Cukup Kreatif 18 M. Faza Al-Adli 11 13 12 Kreatif 19 M. Afdol Zikri 10 12 11 Cukup Kreatif 20 M. Ziyat Riza 10 13 11,5 Kreatif 21 M. Ilham Hakiki 10 10 10 Cukup Kreatif 22 M. Jopan Edrinr P. 10 12 11 Cukup Kreatif 23 M. Edo Pratama I. 10 11 10,5 Cukup Kreatif 24 M. Ali Akbar 9 11 10 Cukup Kreatif 25 M. Alfahrizi 10 11 10,5 Cukup Kreatif 26 Nabila Putri 12 14 13 Sangat Kreatif 27 Ragesya Nasrullah 10 13 11,5 Kreatif 28 Rafid Oktipal A. 10 13 11,5 Kreatif 29 Sir Muhammad I 11 13 12 Kreatif 30 Yosi Windita 10 12 11 Cukup Kreatif 31 Zaskia Andria Fitri 9 11 10 Cukup Kreatif
Jumlah 309 388 352,5 Rata-Rata Skor 62% 78% 70%
Sumber:Hasil Pengelolaan Data
64
Adapun hasil kreativitas siswa akhir siklus I dengan Mata
Pelajaran tematik tema cita-citaku dan sub tema giat meraih cita-cita
dengan menggunakan Media Pembelajaran Kolase Berbasis
Pemanfaatan Daur Ulang Sampah terdapat pada tabel 4.11
kreativitas Belajar siswa berada pada kategori “mendekati Kreatif”
yaitu dengan skor rata-ratanya 7 0 % sudah terlihat siswa yang
kurang kreatif sudah terlihat cukup kreatif dalam proses
pembelajaran. Sedangkan siswa yang cukup kreatif sudah bisa
terlihat kreatif dalam proses pembelajaran.
Hasil yang diperoleh sebagian besar siswa menunjukkan
kreativitas yang lebih baik dibandingkan dengan kreativitas pada
saat observasi. Itu terlihat siswa sudah bisa mengembangkan ide-ide
yang dimiliki
d. Tahap Refleksi
Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap
pelaksanaan tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi
dimaksudkan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan
pada siklus I sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan
kreativitas siswa pada saat observasi pra siklus. Hal ini dapat dilihat dari
setiap aspek yang dinilai dalam kreativitas sudah meningkat
dibandingkan saat observasi pra siklus. Namun hal tersebut belum
mencapai kesuksesan indikator yang telah ditetapkan peneliti, karena
masih ada juga sebagian siswa yang belum mencapai kriteria
kesuksesan indikator, aktivitas maupun kreativitas siswa belum
mencapai kesuksesan indikator yang ditetapkan oleh peneliti. Hal ini
disebabkan adanya kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu penelitian ini masih perlu dilanjutkan ke
siklus berikutnya.
Adapun kendala yang dihadapi pada proses pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I diantaranya sebagai berikut:
65
1) Aktivitas siswa
a. Masih ada siswa yang kurang memahami maksud dari media
pembelajaran yang di praktekan itu dapat dilihat dari
presentasinya
b. Masih ada siswa yang belum termotivasi dalam mengikuti
proses pembelajaran terlihat dari presentasenya yaitu
c. Pada saat pembuatan media pembelajaran kolase hanya
menggunakan bidang dasaran kertas hvs, sehingga hasil
karya siswa tidak maksimal karena bidang dasaran terlalu
tipis, mudah sobek dan juga tidak menarik untuk siswa
d. Guru hanya menyediakan bahan koran bekas dan botol bekas
untuk membuat Media pembelajaran kolase, sehingga anak
kurang bisa mengeksplorasi dan mengkombinasikan bahan
yang ada.
2) Aktivitas guru
a. Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar
b. Guru belum optimal dalam membimbing siswa untuk
memahami media pembelajaran yang di praktekan.
c. Guru hanya menyediakan kertas hvs dalam pembuatan media
kolase sehingga tidak menarik untuk siswa sehingga
berpengaruh untuk kreativitas siswa.
d. Guru belum optimal dalam menyediakan bahan untuk
membuat media pembelajaran kolase
3) Pengamatan kreativitas siswa
a. Masih banyak siswa yang memiliki kemampuan kreatiativitas
yang rendah dalam memecahkan masalah terutama pada
indikator 3 dan 4 (keaslian dan elaborasi). Hal ini
dikarenakan masih banyak siswa yang kesulitan dalam
mengkomunikasi dan mengembangkan ide terhadap hasil
karyanya, dan siswa belum mapu membuat media kolase
yang berbeda dari temanya.
66
Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus I dan
untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar, maka perlu
dilanjutkan pada siklus II dengan melakukan hal- hal sebagai berikut:
1) Aktivitas siswa
a. Guru perlu meningkatkan lagi menjelaskan maksud dan tujuan
media pembelajaran yang di praktekan
b. Guru harus meningkatkan lagi pemberian motivasi agar siswa
lebih termotivasi dalam mengikuti pelajaran
c. Guru harus lebih optimal dalam membimbing siswa untuk
aktif dalam belajar dengan menerapkan media pembelajaran
yang menyenangkan
d. Pada siklus II bidang dasaran yang digunakan untuk kegiatan
meningkatkan kreativitas siswa diganti, yang semula
menggunakan bidang dasaran kertas hvs, diganti dengan kertas
hvs yang dibawahnya di alasi dengan kertas padi . Hal
tersebut agar hasil karya siswa lebih maksimal dan tidak
mudah sobek dan lebih menarik untuk siswa.
e. Guru harus lebih optimal dalam menyediakan berbagai macam
bahan sehingga siswa lebih bisa mengeksplorasi dan
mengkombinasikan bahan yang ada.
2) Aktivitas guru
a. Guru harus lebih optimal dalam memotivasi siswa untuk
belajar
b. Guru harus lebih optimal lagi dalam membimbing dalam
memahami media pembelajaran .
c. Guru harus lebih optimal dalam membimbing siswa untuk
aktif dalam belajar.
d. Guru harus lebih optimal dalam menyediakan berbagai macam
bahan dalam pembuatan media pembelajaran kolase.
e. Guru harus lebih optimal dalam memilih bidang dasaran dalam
pembuatan media kolase .
67
3) Kreativitas siswa
a. Untuk pertemuan selanjutnya harus diberikan penekanan yang
lebih terhadap media kolase yang dibuat oleh siswa.
2. Pelaksanaa Penelitian Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilakukan selama dua kali pertemuan
pembelajaran yang dimulai pada tanggal 26 Februari 2019, 27 Februari 2019
dengan Mengisi lembar observasi pada siklus II Dalam pelaksanaan siklus II
kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi.
a. Tahap Perencanaan Siklus II
Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi
menyusun rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang sub tema Giat Meraih Cita-Cita
yang akan dipelajari dengan Media Pembelajaran Kolase Berbasis
Femanfaatan Daur Ulang Sampah, Menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan dalam kegiatan kolase, menyiapkan pola dalam pembuatan
media kolase, lem kayu, lem kertas, gunting, serta menggunakan bahan
daur ulang sampah seperti koran bekas, kalender bekas, botol minum
bekas dan sampah-sampah bekas jajanan lainya, untuk siklus II ini bidang
dasaran untuk pola gambar menggunakan kertas hvs yang di alasi pakai
kertas padi sehingga tidk mudah robek, dan bahan yang digunakan lebih
bervariasi. menyusun dan mempersiapkan bahan ajar yang akan diajarkan,
mempersiapkan lembar observasi dan wawancara, untuk melihar
perkembangan kreativitas siswa melalui media kolase. menyiapkan kamera
untuk mendokumentasikan kegiatan yang terjadi selama proses
pembelajaran.
68
Tabel 4.12
Jadwal Perencanaan (Siklus II) No Hari/tanggal Pertemuan Materi 1 Selasa
26 Februari 2019 Pertemuan I Jenis Puisi
Keberagaman Karya seni Teknik tempel
2 Rabu 27 Februari 2019
Pertemuan II Mencari contoh Puisi Karya seni Teknik tempel
b. Tahap Pelaksanaan Siklus II
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) tahap pelaksanaan siklus II. Pelaksanaan tindakan
penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan selama
proses pembelajaran yang dilakukan selama 2x35 menit atau 2 jam
pelajaran dengan sub pokok Giat Meraih Cita-Cita. Peneliti selama proses
pembuatan media kolase berlangsung mengamati aktivitas siswa dengan
mnggunakan lembar observasi yang sudah peneliti sediakan.
Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan
pembelajaran Tematik dengan menggunakan Media Pembelajaran Kolase
Berbasis Femanfaatan Daur Ulang Sampah kelas IV.
1) Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa 26
Februari 2019 jam ke 1-2 pada pukul 07.25 – 08.35 WIB dan jam ke
3-4 pada pukul 08.35 - 09.25 WIB. Materi yang akan disampaikan
adalah Bahasa Indonesia (Puisi) PPKn (Keberagaman ) dan SBDP
(karya seni teknik tempel)
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran guru memberi salam kepada
siswa dan siswa menjawab salam. Selanjutnya guru meminta
ketua kelas untuk memimpin doa bersama sebelum pelajaran
dimulai. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil
nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa kerapihan
69
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran guru memberi
motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya guru
mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Guru membuka pelajaran dan
menginformasikan tentang tema yang akan diajarkan, dilanjutkan
dengan memberikan apersepsi melalui Tanya jawab yang
berkaitan dengan subtema yang akan dijarkan untuk menggali
pengetahuan awal siswa dan setelah itu guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
b) Kegiata Inti
(1) Guru meminta siswa untuk membaca teks tentang bacaan
yang berjudul “Meraih Cita walau Nyaris Putus Asa” di
buku siswa (halaman 145)
(2) Setelah membaca teks bacaan tersebut guru meminta siswa
untuk mengisi diagram berdasarkan teks bacaan yang telah
siswa baca pada buku siswa
(3) Setelah membuat diagram tersebut guru menjelaskan bahwa
tidak ada yang mustahil bagi kita jika kita mau berusaha
(4) Lalu guru melakukan tanya jawab kepada siswa bagaimana
dengan usaha mu untuk meraih cita-cita?
(5) Guru meminta salah satu siswa untuk mengeluarkan
pendapatnya
(6) Guru menjelaskan bahwa kita harus bekerja keras dan
pantang menyerah harus dilatih sedini mungkin agar kamu
tangguh untuk mencapai mimpi dan cita-citamu
(7) Setelah itu guru meminta siswa untuk membuka puisi yang
sebelumnya sudah dibaca, lalu guru meminta siswa untuk
mengelompokan puisi puisi tersebut sesuai dengan makna
jenisnya seperti(sedih, riang, harapan)
70
(8) Guru meminta siswa untuk memilih salah satu puisi tersebut
sesuai dengan yang disukainya dan mendeklamasikan puisi
tersebut dengan pelafalan dan intonasi yang tepat.
(9) Setelah itu guru meminta siswa mengidentifikasi kekhasan
dan keunikan pada tempat-tempat ibadah yang mereka
temukan di daerah sekitarnya. Siswa mengaitkan keunikan
yang mereka temukan dengan fungsi dan budaya dari
daerah sekitar
(10) Guru meminta siswa melaporkan hasil pengamatannya
dengan menuliskan dan mendeskripsikan apa yang ia
temukan dalam tabel yang disediakan pada buku siswa
(halaman 148)
(11) Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan dari
pengamatanya.
(12) Guru bertanya kepada siswa ingat kah kamu dengan
rumah-rumah ibadah yang ada di indonesia
(13) Guru menjelaskan bahwa kali ini kalian akan membuat
media pembelajaran kolase tentang rumah ibadah sebagai
objek dalam pembuatan media kolase
(14) Guru menjelaskan media pembelajaran yang akan di
praktekan.
(15) Guru menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
pembuatan media kolase berbasis pemanfaatan daur ulang
sampah seperti, lem, gunting, koran bekas, kalender bekas,
botol minum bekas, plastik bekas jajanan, dan lain
sebagainya serta juga guru menyiapkan pola gambar yang
akan di buat kolase berdasarkan prosedur dalam
pembuatan project yang akan dilaksanakan.
(16) Guru membagikan pola gambar dan bahan-bahan
tersebut ke pada siswa dan guru menjelaskan langkah-
71
langkah dalam pembuatan media pembelajaran kolase
tersebut yaitu;
(17) Siswa mengikuti langkah-langkah membuat media kolase
berikut ini.
(a) Siapkan gambar pola pada selembar kertas.
(b) Potonglah bahan-bahan (koran bekas, botol minum bekas
dll ) menjadi potongan-potongan kecil.
(c) Tempelkan potongan-potongan kecil tersebut ke
permukaan gambar yang telah disediakan
(18) Guru berkeliling untuk mengamati proses dan hasil
pekerjaan siswa, melihat bentuk tempelan apa saja yang di
buat oleh siswa dan Membantu siswa jika ada yang masih
belum paham
(19) Guru memotivasi siswa untuk menggunakan bahan-bahan
dan warna yang bervariasi dalam pembuatan media kolase
(20) Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak agar dapat
melakukannya dengan tertib dan setelah selesai
merapikan/membersihkan tempat belajarnya.
(21) Guru meminta siswa untu mengumpulkan media kolase
yang telah mereka buat
(22) Guru memperlihatkan satu persatu media yang telah
meraka buat kepada siswa
(23) Guru melakukan evaluasi dan refleksi kepada siswa
c) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
yang sudah di pelajari bersama sama, selanjutnya guru memberikan
penguatan berupa kesimpulan dari hasil pembelajaran. Sebelum
pulang Guru dan siswa berdoa bersama-sama dan guru mengucap
salam kepada siswa sebelum keluar kelas. Selama kegiatan
berlangsung pada pertemuan I, siswa sudah menggunakan bahan
yang bervariasi dan juga siswa sudah rapi dalam membuat
72
tempelan Namun masih ada siswa yang belum mampu
mengembangkan idenya dan masih ada siswa yang membuat media
kolase yang sama seperti temannya.
Tabel 4.13
Kondisi Skor kreativitas Siswa Tindakan Siklus II Pertemuan ke 1
No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Jumlah Skor
Kreativitas A B C D 1 Andi Rahmat 3 3 3 3 12 2 Aira Putri Sandevi 4 4 3 3 14 3 Airin Ramadhani 4 3 4 3 14 4 Alfian Mucktar 4 4 3 3 14 5 Alfiansyah 4 3 3 4 14 6 Aysel Faiz Aidan 4 3 4 3 14 7 Bilqis Azzakiyyah 3 4 3 3 13 8 Decha Putri Rahma 3 4 3 3 13 9 Faradila Sadin 4 3 4 3 14 10 Hadiyatul Azam 4 4 3 3 14 11 Iqomatul Asyifa 3 3 4 3 13 12
Ihza Salih Rahman 4 4 3 3 14 13 Isania Nasma 4 4 4 3 15 14 Kunta Ladaya 4 4 3 3 14 15 Meysa Kusmayani 4 4 3 3 14 16 M. Faizal Hafis 3 3 3 3 12 17 M.Iksan Siregar 4 3 4 3 14 18 M. Faza Al-Adli 3 4 3 4 14 19 M. Afdol Zikri 4 3 3 3 13 20 M. Ziyat Riza 4 4 3 3 14 21 M. Ilham Hakiki 3 3 3 3 12 22 M. Jopan Edrinr P. 3 3 4 3 13 23 M. Edo Pratama I. 3 4 3 3 13 24 M. Ali Akbar 3 3 3 3 12 25 M. Alfahrizi 4 3 4 3 14 26 Nabila Putri 4 4 4 3 15 27 Ragesya Nasrullah 3 4 4 3 14 28 Rafid Oktipal A. 3 4 3 4 14 29 Sir Muhammad I 4 4 3 3 14 30 Yosi Windita 3 3 3 3 12 31 Zaskia Andria Fitri 4 3 3 3 13
73
Jumlah 111 109 103 96 419 Skor Rata-Rata 124 124 124 124 496
Presentase 89,5% 87,9% 83% 77,4% 84,4% Sumber:Hasil Pengelolaan Data
74
motivasi kepada siswa agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selanjutnya guru
mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan. dengan memberikan apersepsi melalui Tanya
jawab yang berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari pada
pertemuan yang lalu dan setelah itu guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
b) Kegiatan Inti
(1) Guru meminta siswa untuk membaca teks tentang bacaan
yang berjudul “canho pasirua, kisah pianis indonesia untuk
ajang internasional” (halaman 152)
(2) Setelah membaca teks bacaan tersebut guru meminta siswa
untuk menjawab pertanyaan pada buku siswa pada
(halaman 153) berdasarkan teks bacaan yang telah siswa
baca pada buku siswa
(3) Guru meminta siswa untuk mencari puisi dari berbagai
sumber dan guru menjelaskan bahwa puisi yang kamu cari
harus dua bait.
(4) Guru meminta Siswa membaca puisi tersebut dan mencoba
mengidentifikasikan makna puisi dengan menuliskan
kembali puisi tersebut dalam bentuk paragraf.
(5) Guru meminta siswa untuk menghafal puisi tersebut dan
mendeklamasikan puisinya tersebut kedepan kelas secara
urutan.
(6) Setelah membaca puisi Guru menjelaskan bahwa kegiatan
berseni memang menyenangkan, guru menjelaskan bahwa
berkesenian membantu kita untuk mengepresikan perasaan
terhadap peristiwa disekitar kita.
(7) Guru menjelaskan salah satu kesenian adalah dalam
membuat media kolase Guru menjelaskan media
pembelajaran yang akan di praktekan
75
(8) Guru menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
pembuatan media kolase berbasis pemanfaatan daur ulang
sampah seperti, lem, gunting, koran bekas, kalender bekas,
botol minum bekas, plastik bekas jajanan, dan lain
sebagainya serta juga guru menyiapkan pola gambar yang
akan di buat kolase berdasarkan prosedur dalam pembuatan
project yang akan dilaksanakan.
(9) Guru membagikan pola gambar dan bahan-bahan tersebut
ke pada siswa dan guru menjelaskan langkah-langkah dalam
pembuatan media pembelajaran kolase tersebut yaitu;
(10) Siswa mengikuti langkah-langkah membuat media kolase
berikut ini.
(a) Siapkan gambar pola pada selembar kertas.
(b) Potonglah bahan-bahan (koran bekas, botol minum bekas
dll ) menjadi potongan-potongan kecil.
(c) Tempelkan potongan-potongan kecil tersebut ke
permukaan gambar yang telah disediakan
(11) Guru berkeliling untuk mengamati proses dan hasil
pekerjaan siswa, melihat bentuk tempelan apa saja yang di
buat oleh siswa dan Membantu siswa jika ada yang masih
belum paham
(12) Guru memotivasi siswa untuk menggunakan bahan-bahan
dan warna yang bervariasi dalam pembuatan media kolase
(13) Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak agar dapat
melakukannya dengan tertib dan setelah selesai
merapikan/membersihkan tempat belajarnya.
(14) Guru meminta siswa untu mengumpulkan media kolase
yang telah mereka buat
(15) Guru memperlihatkan satu persatu media yang telah
meraka buat kepada siswa
(16) Guru melakukan evaluasi dan refleksi kepada siswa.
76
c) Penutup
Guru meminta siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
yang sudah di pelajari bersama sama, selanjutnya guru
memberikan penguatan berupa kesimpulan dari hasil
pembelajaran. Sebelum pulang Guru dan siswa berdoa bersama-
sama dan guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar
kelas.
Tabel 4.14 Kondisi Skor kreativitas Siswa Tindakan Siklus II Pertemuan ke II
No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Skor Kreativitas
A B C D 1 Andi Rahmat 4 4 4 3 15 2 Aira Putri Sandevi 4 4 4 4 16 3 Airin Ramadhani 4 4 4 4 16 4 Alfian Mucktar 4 4 4 4 16 5 Alfiansyah 4 4 4 4 16 6 Aysel Faiz Aidan 4 4 4 4 16 7 Bilqis Azzakiyyah 4 4 4 3 15 8 Decha Putri Rahma 4 4 4 4 16 9 Faradila Sadin 4 4 4 4 16 10 Hadiyatul Azam 4 4 4 3 15 11 Iqomatul Asyifa 4 4 4 3 15 12
Ihza Salih Rahman 4 4 4 3 15 13 Isania Nasma 4 4 4 4 16 14 Kunta Ladaya 4 4 4 4 16 15 Meysa Kusmayani 4 4 4 4 16 16 M. Faizal Hafis 3 4 3 3 13 17 M.Iksan Siregar 4 4 4 3 15 18 M. Faza Al-Adli 4 4 4 4 16 19 M. Afdol Zikri 4 4 3 3 14 20 M. Ziyat Riza 4 4 4 3 15 21 M. Ilham Hakiki 4 4 3 3 14 22 M. Jopan Edrinr P. 4 4 4 3 15 23 M. Edo Pratama I. 4 4 4 4 16 24 M. Ali Akbar 4 3 3 3 13 25 M. Alfahrizi 4 4 4 4 16
77
No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Skor Kreativitas
A B C D 26 Nabila Putri 4 4 4 4 16 27 Ragesya Nasrullah 4 4 4 3 15 28 Rafid Oktipal A. 4 4 4 4 16 29 Sir Muhammad I 4 4 4 4 16 30 Yosi Windita 4 4 4 4 16 31 Zaskia Andria Fitri 4 4 4 4 16
Jumlah 123 123 120 111 477 Skor Rata-Rata 124 124 124 124 496
Presentase 99% 99% 96% 89% 96% Sumber:Hasil Pengelolaan Data
78
No Aspek yang di Amati Skor Jumlah Rata-rata P1 P2
1 Siswa berdo’a guna memulaim pelajaran 4 4 8 100
2 Siswa siap menerima pelajaran 3 4 7 87,5
3 Siswa mendengarkan motivasi yang di berikan oleh guru 3 4 7 87,5
4 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang indikator dan tujuan pembelajaran 3 4 7 87,5
5 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang media pembelajaran yang akan di praktekan 3 4 7 87,5
6 Siswa menyiapkan bahan-bahan dalam pembuatan media kolase 3 4 7 87,5
7 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru dan mengikuti aktivitas sesuai dengan arahan guru 3 4 7 87,5
8 Siswa membuat media kolase dengan suasana kondusif dan tertib 3 3 6 75
9 Siswa mampu menggunakan bahan-bahan dan warna yang berbvariasi 3 4 7 87,5
10 Siswa memperhatikan kesimpuln dari guru 3 4 7 87,5
11 Siswa berdo’a untuk menutup pelajaran 4 4 8 100
Jumlah 35 43 78
Rata-rata (%) 79,5 97,7 177,2
Rata-keseluruhan( %) 88,6
Sumber:Hasil penelitian di MIS Nurul Yaqin sungai duren 2019
Keterangan
1: Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
79
Berdasarkan hasil observasi pada tabel diatas maka dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran melalui penerapan media
pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah pada
siklus II mendapat presentase 88,6%. Berdasarkan kategori penilaian
presentase 88,6%. berada pada kategori sangat baik, ini menandakan
bahwa siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah
dapat terlibat secara aktif. Hasil observasi aktivitas siswa meningkat
sebesar 25% dari siklus I.
Tabel 4.16 Hasil pengamatan aktivitas guru (siklus II)
No Tingkah Laku guru Skor Jumlah Rata-rata P1 P2
1
Pendahuluan Guru mengajak siswa berdo’a guna memulai pelajaran 4 4 8 100
2 Guru mengkondisikan siswa agar siap menerima pembelajaran 4 4 8 100
3 Guru memberikan motivasi kepada siswa 3 4 7 87,5
4 Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran 4 4 8 100
5
Inti Guru menjelaskan tentang media pembelajaran kolase yang akan di praktekan 3 4 7 87,5
6 Guru menyiapkan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran kolase 3 4 7 87,5
7 Guru menjelaskan langkah-langkah dalam pembuatan media pembelajaran kolase 3 4 7 87,5
8 Guru mempersilahkan siswa untuk melaksanakan pembuatan media pembelajaran kolase dengan suasan tertib dan kondusif 3 4 7 87,5
9 Guru memotivasi siswa untuk menggunakan bahan dan warna yang bervariasi 3 4 7 87,5
10
Penutup Guru mengajak siswa membuat 3 3 6 75
80
kesimpulan atau rangkuman yang mengacu kepada media pembelajaran yang suah dipraktekan
11 Menyampaikan pesan moral dan mengajak siswa berdo’a (untuk menutup kegiatan pembelajaran) 4 4 8 100
Jumlah 37 43 80
Rata-rata (%) 84 97,7 181,8 Rata-keseluruhan( %) 90,9
Sumber:Hasil penelitian di MIS Nurul Yaqin Sungai Duren 2019
Keterangan
1: Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Sangat Baik
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru pada tabel
diatas menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran melalui penerapan
media pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah
pada siklus II mendapat presentase 90,9%. Berdasarkan kategori
penilaian presentase 90,9%. berada pada kategori sangat baik. Hasil
observasi aktivitas guru meningkat sebesar 21,6 % dari siklus I
Tabel 4.17
Kreativitas Siswa Dengan Media Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang Sampah (Siklus II)
No Nama Skor Kreativitas
Siklus I
Rata-Rata Skor
Kreativitas
Keterangan
P1 P2 1 Andi Rahmat 13 15 14 Sangat kreatif 2 Aira Putri Sandevi 14 16 15 Sangat kreatif 3 Airin Ramadhani 14 16 15 Sangat kreatif 4 Alfian Mucktar 14 16 15 Sangat kreatif 5 Alfiansyah 14 16 15 Sangat kreatif 6 Aysel Faiz Aidan 14 16 15 Sangat kreatif 7 Bilqis Azzakiyyah 13 15 14 Sangat kreatif 8 Decha Putri Rahma 13 16 14,5 Sangat kreatif 9 Faradila Sadin 14 16 15 Sangat kreatif
81
No Nama Skor Kreativitas
Siklus I
Rata-Rata Skor
Kreativitas
Keterangan
P1 P2 10 Hadiyatul Azam 14 15 14,5 Sangat kreatif 11 Iqomatul Asyifa 13 15 14 Sangat kreatif 12 Ihza Salih Rahman 14 15 14,5 Sangat kreatif 13 Isania Nasma 15 16 15,5 Sangat kreatif 14 Kunta Ladaya 14 16 15 Sangat kreatif 15 Meysa Kusmayani 14 16 15 Sangat kreatif 16 M. Faizal Hafis 11 13 12 kreatif 17 M.Iksan Siregar 14 15 14,5 Sangat kreatif 18 M. Faza Al-Adli 14 16 15 Sangat kreatif 19 M. Afdol Zikri 13 14 13,5 Sangat kreatif 20 M. Ziyat Riza 14 15 14,5 Sangat kreatif 21 M. Ilham Hakiki 11 14 12,5 kreatif 22 M. Jopan Edrinr P. 13 15 14 Sangat kreatif 23 M. Edo Pratama I. 13 16 14,5 Sangat kreatif 24 M. Ali Akbar 11 13 12 kreatif 25 M. Alfahrizi 14 16 15 Sangat kreatif 26 Nabila Putri 15 16 15,5 Sangat kreatif 27 Ragesya Nasrullah 14 15 14,5 Sangat kreatif 28 Rafid Oktipal A. 14 16 15 Sangat kreatif 29 Sir Muhammad I 14 16 15 Sangat kreatif 30 Yosi Windita 12 16 14 Sangat kreatif 31 Zaskia Andria Fitri 13 16 14,5 Sangat kreatif
Jumlah 417 474 447 Presentase 84% 95,5% 90%
Sumber:Hasil Pengelolaan Data
Adapun hasil observasi siswa dalam proses pembelajaran siswa
akhir siklus II tentang tema cita-cita dan subtema giat meraih cita-cita
dengan menggunakan Media pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan
daur ulang sampah. Pada tabel 4.17 dapat diketahui bahwa kreativitas siswa
pada siklus II mengalami peningkatan yang pesat. Hal ini terlihat dari
persentase rata - ratanya dari 70,8% meningkat pesat menjadi 90%. Upaya
peningkatan kreativitas belajar siswa sudah dapat dikatakan berhasil..
d. Refleksi
. Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan
tindakan dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah
82
mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini terlihat dari kreativitas siswa
telah memenuhi indikator yang telah ditetapkan, setelah peneliti dan guru
berkolaborasi berdiskusi dengan menggunakan data-data yang diperoleh
dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi, diketahui hasil
kreativitas siswa pada siklus II dalam kategori sudah kreatif yaitu
mencapai skor 90%
Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus II
dikatakan sudah berhasil karena sudah memenuhi indikator keberhasilan
tindakan yang telah ditetapkan, yaitu adanya peningakatan aktivitas belajar
siswa dan adanya peningkatan kreativitas siswa kedalam kategori sudah
sangat kreatif yaitu dengan skor 90% Maka pemberian tindakan pada
penelitian diakhiri pada siklus II.
D. Analisis Data
Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data tersebut
berupa hasil observasi aktivitas mengajar guru, Hasil data yang diperoleh dari
pengumpulan data dengan teknik observasi adalah sebagai berikut:
1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata
persentase sebesar 63,3%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata
persentase sebesar 88,6%. Hal ini menunjukan adanya peningkatan
aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran tematik dengan
menggunakan Media Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur
Ulang Sampah.
2. Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh rata-rata
persentase sebesar 69,3%sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata
persentase sebesar 90,9%. Hal ini pun menunjukan adanya peningkatan
kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga mampu meningkatkan
kreativitas siswa.
3. Hasil observasi kreatvitas siswa pada siklus I diperoleh rata-rata persentase
sebesar 70,8%, sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase
sebesar 90,1% dengan kategori sangat kreatif. Hal ini menunjukan
adanya peningkatan kreativitas belajar siswa dalam proses
83
pembelajaran tematik tema cita-cita subtema giat meraih cita-cita dengan
menggunakan Media Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur
Ulang Sampah.
E. Interprestasi Hasil Analisis Data
Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi
bahwa pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan selama
proses pembelajaran menunjukan kreativitas siswa belum begitu optimal.
Namun terjadi peningakatan pada kreativitas siswa setelah dilakukan perbaikan-
perbaikan pada siklus II. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer
dalam melakukan pengamatan terhadap Kreativitas belajar siswa dan
aktivitas mengajar guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang
diperoleh dari lembar observasi digunakan peneliti dan observer sebagai
bahan untuk melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan dan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus
selanjutnya. Hasil observasi yang diperoleh pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.18
Persentase aktivitas siswa dengan Menggunakan Media Pembelajaran kolase
berbasis pemanfaatan daur ulang sampah
Skor Aktifitas Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata Siklus I 52,2% 75% 63,3% Siklus II 79,5% 97,7% 88,6 %
Peningkatan 27,3% 22,5% 25,3% Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.18 terjadi peningkatan aktivitas
belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran tematik tema cita-cita subtema giat meraih cita-cita
Menggunakan Media Pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang
sampah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa untuk mendukung
peningkatan kreativitas siswa selama proses pembelajaran.
84
Adapun persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus
II disajikan pada diagram berikut
Gambar 4.2 Diagram Aktifitas Siswa Siklus I dan II
Tabel 4.19
Persentase aktivitas mengajar guru dengan Menggunakan Media
Pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah
Skor Aktifitas Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata Siklus I 61,3% 77,2% 69,3% Siklus II 84% 97,7% 90,9%
Peningkatan 22,7% 20,5% 21,6% Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.19 terjadi peningkatan aktivitas
guru dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
tematik tema cita-cita subtema giat meraih cita-cita Menggunakan Media
Pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah dapat
meningkatkan aktivitas guru untuk mendukung peningkatan kreativitas siswa
selama proses pembelajaran.
Adapun persentase aktivitas Mengajar Guru pada siklus I dan siklus
II disajikan pada diagram berikut:
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
SIKLUS 1 SIKLUS 2
PERTEMUAN 1
PERTEMUAN 2
85
Gambar 4.3 diagram Aktifitas mengajar Guru Siklus I dan II
Tabel 4.20
Skor kreativitas Siswa Kelas IV
Tes Akhir Rata-rata Kriteria Pra siklus 44,3% Kurang Kreatif Siklus I 70,8% Mendekati Kreatif Siklus II 90,1% Sangat Kreatif
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.20 dapat dilihat adanya
peningakatan skor kreativitas siswa dari skor awal ke siklus I ke siklus II
dengan peningkatan skor sebesar 2 6 , 5 % ( skor awal ke siklus 1) dan
19,3% (siklus 1 ke siklus 2) Peningkatan hasil observasi ini menunjukan
tercapainya indikator keberhasilan.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
SIKLUS 1 SIKLUS 2
PERTEMUAN 1
PERTEMUAN 2
86
Gambar 4.4 diagram kreativitas belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus
II
F. Pembahasan
Dari hasil penelitian diatas, dapat terlihat hasil sebagai berikut :
1. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan kreativitas belajar siswa menggunakan media
pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah pada kelas
IV di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Yaqin Sungai Duren.
Pembelajaran pada penelitian ini sudah dilaksanakan dengan mengikuti
tahapan media pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang
sampah. Tahapan-tahapan pembelajaran pada media pembelajaran kolase
berbasis pemanfaatan daur ulang sampah dapat meningkatkan kreativitas
belajar siswa. Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan media
pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah ini telah
menunjukan hasil yang cukup efektif dalam pelaksanaan proses
pembelajaran tematik di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul
Yaqin Sungai Duren. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan aktivitas
belajar siswa dan guru dengan menggunakan menggunakan media
pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah, karena
proses pembelajaran model menggunakan media pembelajaran kolase
berbasis pemanfaatan daur ulang sampah, ini melibatkan siswa secara
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Pra siklus Siklus I SIKLUS II
Skor Kreativitas
44,3%
70,3%
90,1%
87
langsung sehingga peserta didik dapat mengembangkan keterampilannya
dalam menyelesaikan masalah dan berpikir kritis dalam membangun
pengetahuan yang baru. Proses pembelajaran pada media ini lebih
menekankan kepada kreativitas siswa untuk untuk melakukan hal-hal
baru dan mendapatkann pengetahuan baru yang berkaitan dengan materi
pembelajaran. Jadi siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran
guru hanya sebagai fasilitator pembelajaran.
2. Selain itu dilihat dari hasil observasi selama penelitian di Madrasah
Ibtidaiyah Swasta Nurul Yaqin Sungai Duren pada kelas IV, terlihat
sangat jelas bagaimana Kreativitas siswa sebelum dan sesudah
penerapan media pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur
ulang sampah ini. Seperti terlihat bahwa kreativitas siswa meningkat
dari pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II , hasil aktivitas
belajar siswa pada siklus I mencapai 63,3% mengalami peningkatan
pada siklus II menjadi 88,6% Sejalan dengan peningkatan aktivitas
belajar siswa dengan menerapkan media pembelajaran media
pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah, hal
serupa terjadi pada observasi kreativitas belajar siswa. Hal ini terbukti
berdasarkan hasil observasi Kreativitas belajar siswa akhir siklus I
diperoleh skor kreativitas sebesar 70,8% dengan kategori “kreatif’
dan skor rata-rata kreativitas siswa meningkat menjadi 90,1%dengan
kategori ‘’Sangat kreatif’’, Berdasarkan analisis hasil observasi
kreativitas belajar siklus I dan siklus II, kreativitas belajar siswa
kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Yaqin Sungai Duren
mengalami peningkatan pada setiap indikatornya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran kolase berbasis
pemanfaatan daur ulang sampah dapat meningkatkan kreativitas siswa
pada kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Yaqin Sungai Duren.
88
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Tematik dengan menggunakan
Media Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang sampah dapat
meningkatkan kreativitas belajar siswa hal tersebut dapat dilihat pada setiap
siklus
1. Penggunaan Media Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur
Ulang sampah dilakukan di siklus pertama dan kedua. Pada siklus pertama
guru sebagai pelaksana dan mahasiswa (peneliti) sebagai pengamat,
penggunaan media ini melalui colaborasi guru dan mahasiswa yang telah
direncanakan baik dari RPP dan penyusunan materi saat mengajar
menggunakan media tesebut, lalu dilaksanakan yang mana pelakasana
pada siklus pertama guru itu sendiri menggunakan media tersebut dalam
pembelajaran, kemudian diamati dan mengumpulkan data dari pelaksanaan
penggunaan media tersebut oleh mahasiswa (peneliti), barulah dievaluasi
oleh guru dan mahasiswa(Peneliti) bagian mana yang masih terdapat
kekurangan dan kelebihan dari menggunakan media tersebut. Sehingga di
lakukan siklus kedua lagi menggunakan media tersebut dengan mahasiswa
(Peneliti) sebagai pelaksana dan guru sebagai pengamat dan penggunaan
media seperti siklus pertama yaitu perencanaan, pelaksanaaan, pengamatan
dan evaluasi.
2. Pada pra siklus presentase rata-rata kreativitas siswa dengan skor 44,3%
dengan kategori kurang kreatif, dan hanya beberapa siswa saja yang
mencapai kategori cukup kreatif dan kreatif. Dan setelah dilakukan
tindakan siklus I skor nilai kreativitas belajar siswa naik menjadi 64,7%
dengan kategori mendekati kreatif Dimana sudah terlihat siswa yang
semula sangat kurang sekarang menjadi meningkat dalam katagori cukup
kreatif dalam proses pembelajaran, yang tadinya cukup kreatif menjadi
kreatif Skor meningkat sangat signifikan pada siklus II dengan skor nilai
89
kreativitas siswa belajar siswa menjadi 88,6% dengan kategori mendekati sangat
kreatif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomondasikan saran kepada
guru sebagai berikut :
1. Media Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang Sampah
pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Swasta Nurul Yaqin Sungai
Duren dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa, sehingga dapat
dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran tematik. Jadi fokus
pembelajaran dapat lebih tertuju kepada siswa untuk memperoleh
pengetahuannya secara langsung melalui pengalaman dan konteks nyata
sekitar siswa
2. Disarankan kepada guru kelas sebelum mengajar terlebih dahulu
menyiapkan rencana pembelajaran, media pembelajaran, metode maupun
model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Karena
dengan lengkapnya alat pembelajaran tersebut, tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai pun dapat terwujud dengan baik.
3. Penulis menyarankan kepada guru dan siswa hendaknya menyadari bahwa
setiap siswa mempunyai kreativitas yang berbeda yang diharapkan
kreativitas itu dapat diasah terus agar dapat ditingkatkan. Sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan siswa dapat lebih kreatif lagi
dalam mengikuti lagi pembelajaran.
C. Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah
SWT, bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih terdapat kekurangan-
kekurangan, baik dalam sistematika penulisan maupun bentuk kata-kata.
Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan penulis demi
perbaikan penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Kemudian
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
bersedia memberikan bantuan kepada penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.
90
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para guru di Madrasah Ibtidaiyah
Swasta Nurul Yaqin Sungai Duren.
Lampiran 1: Instrumen Pengumpulan Data
A. Lembar Observasi Siswa (secara keseluruhan)
Tema :
Sub tema :
Kelas :
Siklus :
Hari dan tanggal :
Jam pelajaran :
Tujuan Observasi
1) Untuk mengetahui tingkat awal kreativitas siswa sebelum menggunakan
Media Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang Sampah.
2) Untuk mengetahui apa-apa saja yang menghambat kreativitas belajar siswa
dalam proses pembelajaran.
3) Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan media Media
Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur Ulang Sampah terhadap
kreativitas siswa.
Petunjuk :
1) Observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran
tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan siswa.
2) Observer memberikan skor dengan petunjuk berikut:
· Kualitas
Skor
Kualitas
1
Sangat Kurang 2
Kurang 3
Cukup 4 Baik
3). Cek lis pada angka yang memenuhi aspek-aspek penilaian siswa dalam
proses pembelajaran
No
Aktivitas Belajar Siswa
Skor
1
2 3
4
1 Siswa berdo’a guna memulai pelajaran
2 Siswa siap menerima pelajaran
3 Siswa mendengar kan motivasi yang di berikan oleh
guru
4 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
indikator dan tujuan pembelajaran
5 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang media
pembelajaran yang akan di praktekan
6 Siswa menyiapkan bahan-bahan dalam pembuatan
media kolase
7 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru dan
mengikuti aktivitas sesuai dengan arahan guru
8 Siswa membuat media kolase dengan suasana kondusif
dan tertib
9 Siswa mampu menggunakan bahan-bahan dan warna
yang bervariasi
10 Siswa memperhatikan kesimpuln dari guru
11 Siswa berdo’a untuk menutup pelajaran
B. Lembar Observasi Kreativitas Siswa
Siklus pertemuan ke :
Pengamat :
Hari & Tanggal :
Pentunjuk pengisian :
Berilah skor 1-4 dengan kriteria sebagai berikut:
1.kurang kreatif
2. Cukup kreatif
3. Kreatif
4.sangat kreatif
Dengan aspek yang di amati:
a. Kelancaran (Mampu membuat bentuk tempelan dari bahan media kolase
dengan bervariasi)
b. Kelenturan (Mampu menggunakan dan mengkombinasikan lebih dari tiga
bahan dalam membuat media kolase)
c. Keaslian (Mampu membuat hasil karya kolase sendiri dan berbeda dengan
yang lainnya)
d. Elaborasi (Mampu mengembangkan ide terhadap hasil karyanya secara luas)
No Nama siswa Aspek yang dinilai Jumlah skor
A B C D
1 Andi Rahmat
2 Aira Putri Sandevi
3 Airin Ramadhani
4 Alfian Mucktar
5 Alfiansyah
6 Aysel Faiz Aidan
7 Bilqis Azzakiyyah
8 Decha Putri Rahma
9 Faradila Sadin
10 Hadiyatul Azam
11 Iqomatul Asyifa
12 Ihza Salih Rahman
13 Isania Nasma
14 Kunta Ladaya
15 Meysa Kusmayani
16 M. Faizal Hafis
17 M.Iksan Siregar
18 M. Faza Al-Adli
19 M. Afdol Zikri
20 M. Ziyat Riza
21 M. Ilham Hakiki
22 M. Jopan Edrinr P.
23 M. Edo Pratama I.
24 M. Ali Akbar
25 M. Alfahrizi
26 Nabila Putri
27 Ragesya Nasrullah
28 Rafid Oktipal A.
29 Sir Muhammad I
30 Yosi Windita
31 Zaskia Andria Fitri
C. LEMBAR OBSERVASI GURU
No
Tingkah Laku Guru
Skor
1
2 3
4
1 Siswa berdo’a guna memulai pelajaran
2 Siswa siap menerima pelajaran
3 Siswa mendengar kan motivasi yang di berikan oleh
guru
4 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
indikator dan tujuan pembelajaran
5 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang media
pembelajaran yang akan di praktekan
6 Siswa menyiapkan bahan-bahan dalam pembuatan
media kolase
7 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru dan
mengikuti aktivitas sesuai dengan arahan guru
8 Siswa membuat media kolase dengan suasana kondusif
dan tertib
9 Siswa mampu menggunakan bahan-bahan dan warna
yang bervariasi
10 Siswa memperhatikan kesimpuln dari guru
11 Siswa berdo’a untuk menutup pelajaran
Jumlah
Rata-Rata%
Rata-Rata Keseluruhan%
C. Lembar Wawancara Siswa Nama siswa :
Kelas :
Hari dan tanngal :
Tujuan wawancara :
No absen :
No pertanyaan Jawaban 1
Apakah kamu suka
pembelajaran menggunakan
Tema-tema ?
2
Bagaimana pendapat kamu
tentang pembelajaran Tematik?
3
Bagaimana pendapat kamu
tentang cara mengajar guru
yang digunakan dalam
pembelajaran selama ini?
4 Pernahkah kamu mendengar
atau mengetahui media
pembelajaran kolase ?
5 Apakah kamu ingin tahu lebih
banyak tentang media
pembelajaran kolase?
6
Apakah media pembelajaran
kolase dapat meningkatkan
kreativitas kamu ?
7
Apakah kamu senang dengan
melakukan kegiatan ini ?
8 Apakah kamu berusaha sendiri
dalam membuat kolase ?
9
Apa yang kamu dapat setelah
mempelajari pembelajaran
Tematik menggunakan media
pembelajaran kolase berbasis
pemanfaatan daur ulang
sampah?
10 Apakah dengan diterapkannya
media pembelajaran kolase ini
apat membawa perubahan
kreativitas mu?
11 Keterampilan apa yang kamu
peroleh setelah diterapkannya
media pembelajaran kolase
berbasis pemanfaatan daur
ulang sampah?
12 Apakah kamu menyelesaikan
kolase dengan tekun ?
13 Gambar apa yang kamu buat ?
14 Warna dan bahan apa yang kamu pilih dalam membuat kolase?
15 Dibanding dengan
pembelajaran sebelumnya
apakah pembelajaran tematik
pada saat ini lebih
menyenangkan ?
D. Lembar Wawancara Guru 1. Instrumen Wawancara dengan Guru Sebelum Pembelajaran
Nama guru :
Wali kelas :
Hari dan tanggal :
Tujuan wawancara :
No Pertanyaan Jawaban 1 Berapa lama ibu mengajar di MIS
nurul yaqin ?
2 Berapa lama ibu mengajar di kelas IV?
3 Berapa jumlah peserta didik yang
belajar di kelas ibu saat ini?
4 Bagaimana hasil belajar siswa di kelas
pada pembelajaran tematik?
5 Bagaimana cara ibu menyampaikan
materi kepada siswa?
6 Bagaimana respon siswa terhadap
pembelajaran?
7 Media pembelajaran apakah yang ibu
ketahui?
8 Apa media pembelajaran yang sering
ibu gunakan pada saat proses
pembelajaran?
9 Bagaimana respon siswa terhadap
media pembelajaran yang ibu
terapkan pada pembelajaran tematik?
10 Apakah dalam proses pembelajaran
ibu pernah menggunakan media
pembelajaran kolase
2. Instrument Wawanncara dengan Guru Setelah Pembelajaran.
Nama guru :
Wali kelas :
Hari dan tanggal :
Tujuan wawancara :
No Pertanyaan Jawaban 1 Apakah dengan menggunakan
media pembelajaran kolaase
materi pembelajaran tematik
lebih mudah untuk dipahami
oleh siswa?
2 Apakah dengan menggunakan
media pembelajaran kolase
siswa dapat mencoba
melakukan hal baru ?
3 Apakah dengan menggunakan
media pembelajaran kolase
siswa lebih kreatif dalam
proses pembelajaran?
4 Apakah dengan menggunakan
media pembelajaran kolase
siswa dapat mengembangkan
ide nya secara terperinci?
5 Bagaimana kreativitas siswa
setelah diterapkannya media
pembelajaran Kolase berbasis
pemanfaatan daur ulang
sampah ?
Lampiran II: Silabus pembelajaran
Silabus
Nama Sekolah : MI Nurul Yaqin
Mata Pelajaran : Tematik
Kelas/ Semester : IV/ Genap
Tema 6 : Cita-citaku
Sub tema 3 :Giat Meraih Cita-Cita
Waktu :25 Jp
Mata Pelajaran Dan Kompetensi
Dasar
Materi pembelajaran Kegiatan pembelajaran
SUB TEMA 3 PB 1
Bahasa indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi
yang disajikan secara lisan dan
tulis dengan tujuan untuk
kesenangan.
4.6 Melisankan puisi hasil karya
pribadi dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang tepat sebagai
bentuk ungkapan diri.
· Membaca puisi dan
mendeklamasikan puisi
dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi
· Siswa membaca teks
puisi”penjaga alamku”
· Siswa mencoba
memahami isi puisi
dengan menjawab
pertanyaan pertama
· Diminta untuk
menghapalkan puisi
yang ia baca dan melatih
raut wajah muka dan
ekspresi ketika
mendeklamasikan puisi.
IPA
3.2 Membandingkan siklus hidup
beberapa jenis makhluk hidup
serta mengaitkan dengan upaya
· Membuat media kolase
berbasis pemanfaatan daur
ulang sampah
· Membaca teks bacaan
yang berisi informasi
tentang kekayaan
pelestarianya.
4.2 membuat skema siklus hidup
beberapa jenis makhluk hidup
yang ada di lingkungan
sekitarnya dan slogan upaya
pelestarian
sumber daya alam yang
dimiliki oleh indonesia
siswa menggaris bawahi
informasi-informasi
penting yang yang
didapatkan dari bacaan
· Memberikan penjelasan
tentang sumber daya alam
hayati dan sumber daya
alam mineral
SUB TEMA 3 PB 2
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi
yang disajikan secara lisan dan
tulis dengan tujuan untuk
kesenangan.
4.6 Melisankan puisi hasil karya
pribadi dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang tepat
sebagai bentuk ungkapan diri.
· Mendeklamasikan puisi
dengan lafal dan intonasi
· Membaca teks bacaan
tentang aku sarjana
pemulung,
· Mencari informasi yang
terkait dengan poin-poin
yang harus ia isi pada
diagram, tntang halangan
yang di hadapi oleh
tokoh cerita, dan usaha
yang dilakukan oleh
tokoh cerita.
· Topik tentang
pelestarian lingkungan
hidup digunakan sebagai
tema puisi yang akan di
deklamasikan oleh
siswa, untuk membuat
puisi lebih kontekstual
SBDP
3.4Mengetahui Karya Seni Rupa
Teknik Tempel
4.4Membuat karya kolase, montase,
aplikasi dan, monzaik
· Membuat media
pembelajaran kolase
berbasis pemanfaatan daur
ulang sampah k
· Dikenakan dengan karya
seni yang disebut kolase,
guru menjelaskan apa itu
media kolase
· Menyiapkan bahan-
bahan yang di butuhkan
untuk membuat media
kolas (pola gambar
kolase, koran bkas,
kalender bekas, dan
pemanfaatan daur ulang
sampah yang ada
dilingkungan sekitar,
lem, gunting dll)
· Mengikuti langkah-
langkah membuat media
kolase
1. Siapkan gabar pola
pada selembar kertas
2. Potong bahan-bahan(
koran bekas) menjadi
potongan kecil
3. Tempelah potongan
kecil tersebut
kepermukaan gambar
yang telah
disediakan
IPA
3.2 Membandingkan siklus hidup
beberapa jenis makhluk
· Menjelaskan dan
mempersentasikan cara
pelestarian makhluk hidup
· Membaca teks informasi
tentang upaya-upaya
pelestarian hewan dan
hidup serta mengaitkan
dengan upaya pelestarianya.
4.2 membuat skema siklus hidup
beberapa
yang ada dilingkungan
sekitar
tumbuhan, siswa
encermati teks informasi
tersebut dan menggaris
bawahi informasi-
informasi penting yang
berkaitan dengan topik
upaya pelestarian
lingkungan
· Mencari informasi
tentang pelestarian
hewan ataupun
tumbuhan yang ada
dilingkungan sekitarnya,
siswa merincikan
informasi tentang
kegiatan yang telah
dilakukan, jenis hewan
atau tumbuhan yang
dilestarikan,cara
melestarikanya dan
kapan kegiatan tersebut
dimulai atau didirikan
SUB TEMA 3 PB 3
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi
yang disajikan secara lisan dan
tulis dengan tujuan untuk
kesenangan
4.6 Melisankan puisi hasil karya
· Membuat puisi dan
melapafalkanya dengan
intonasi dan ekspresi yang
benar
· Membaca teks tentang
bacaan yang berjudul
“Meraih Cita walau
Nyaris Putus Asa
· Mencari informasi yang
pribadi dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang tepat
sebagai bentuk ungkapan diri.
terkait dengan poin-poin
yang harus ia isi pada
diagram, tntang halangan
yang di hadapi oleh
tokoh cerita, dan usaha
yang dilakukan oleh
tokoh cerita.
· Dan Mengelompokan
Puisi Berdasarak Puisi
Tang Telah Di Buat Nya.
PPKN
3.3 Menjelaskan manfaat
Keberagaman karakteristik
Individu dalam kehidupan
Sehari-hari.
4.3 Mengemukakan manfaat
Keberagaman karakteristik
Individu dalam kehidupan
Sehari-hari.
· Mengidentifikasi manfaat-
manfaat keberagaman
· Menuliskan manfaat dari
keberagaman
· Mengidentifikasi
kekhasan dan keunikan
pada tempat-tempat
ibadah yang mereka
temukan di daerah
sekitarnya
· siswa melaporkan hasil
pengamatannya dengan
menuliskan dan
mendeskripsikan apa yang
ia temukan dalam tabel
yang disediakan pada
buku siswa
SBDP
3.4 Mengetahui karya seni rupa
teknik tempel.
4.4 Membuat karya kolase,
montase, aplikasi, dan mozaik.
· Membuat media kolase
dengan teknik yang benar
· Dikenakan dengan karya
seni yang disebut kolase,
guru menjelaskan apa itu
media kolase
· Menyiapkan bahan-
bahan yang di butuhkan
untuk membuat media
kolas (pola gambar
kolase, koran bkas,
kalender bekas, dan
pemanfaatan daur ulang
sampah yang ada
dilingkungan sekitar,
lem, gunting dll)
· Mengikuti langkah-
langkah membuat media
kolase
1. Siapkan gabar pola
pada selembar kertas
2. Potong bahan-bahan(
koran bekas) menjadi
potongan kecil
3. Tempelah potongan
kecil tersebut
kepermukaan gambar
yang telah
disediakan
SUB TEMA 3 PB 4
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi
yang disajikan secara lisan dan
tulis dengan tujuan untuk
kesenangan
4.6 Melisankan puisi hasil karya
pribadi dengan lafal, intonasi,
dan ekspresi yang tepat sebagai
· Mengidentifikasi
jenis-jenis puisi
· Mencari puisi dari
berbagai sumber
· Mendeklamasikan
puisi dengan lafal,
intonasi, dan ekspresi
· meminta siswa untuk
membaca teks tentang
bacaan yang berjudul
“canho pasirua, kisah
pianis indonesia untuk
ajang internasional
· Setelah membaca teks
bentuk ungkapan diri.
yang benar.
bacaan tersebut guru
meminta siswa untuk
menjawab pertanyaan
pada buku siswa pada
· meminta siswa untuk
mencari puisi dari
berbagai sumber dan
guru menjelaskan bahwa
puisi yang kamu cari
harus dua bait
· siswa menghafal puisi
tersebut dan
mendeklamasikan
puisinya tersebut
kedepan kelas secara
urutan
SBDP
3.4 Mengetahui karya seni rupa
teknik tempel.
4.4 Membuat karya kolase,
montase, aplikasi, dan mozaik.
· Membuat media kolase
dengan teknik yang benar
· Dikenakan dengan karya
seni yang disebut kolase,
guru menjelaskan apa itu
media kolase
· Menyiapkan bahan-
bahan yang di butuhkan
untuk membuat media
kolas (pola gambar
kolase, koran bkas,
kalender bekas, dan
pemanfaatan daur ulang
sampah yang ada
dilingkungan sekitar,
lem, gunting dll)
· Mengikuti langkah-
langkah membuat media
kolase
1. Siapkan gabar pola
pada selembar kertas
2. Potong bahan-bahan(
koran bekas) menjadi
potongan kecil
3. Tempelah potongan
kecil tersebut
kepermukaan gambar
yang telah
disediakan
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Kariem S.Pd.I NIP. 197312312005012020
Guru Kelas IV Novaliza S.Pd.I NIP.198011152005012009
Jambi, Februari 2019
Peniliti
Nelsa putri ayu TPG. 151707
Lampiran III: RPP Pembelajaran Tematik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP SIKLUS I )
Nama sekolah : MIS NURUL YAQIN
Kelas / semester : IV / II
Tema : Cita- Citaku
Subtema 3 : Giat berusaha meraih cita-cita
Pembelajaran : 1 (pertama)
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR (Pertemuan 1)
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan
tujuan untuk kesenangan
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
IPA
3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta
mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada
dilingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.
C. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
· Menghapal puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar.
IPA
· Membuat media pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang
sampah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan berlatih membaca puisi, siswa mampu mendeklamasikan
puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar.
2. Melalui kegiatan membuat media pembelajaran kolase berbasis
pemanfaatan daur ulang sampah,siswa dapat mengetahui pentingnya
pelestarian makhluk hidup bagi lingkungan sekitar
E. POKOK PEMBELAJARAN DAN MATERI PEMBELAJARAN
Bahasa Indonesia : Puisi
IPA : Siklus Makhluk Hidup
F. PENDEKATAN, METODE, MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Resitasi, project menthod
G. . KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
Awal 1. Guru memberi salam kepada siswa dan siswa
menjawab salam
2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa
bersama sebelum pelajaran dimulai
3. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil
nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberi motivasi kepada siswa agar
semangat dalam mengikuti pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
5. Guru mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
6. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan
tentang tema yang akan diajarkan
7. Guru memberikan apersepsi melalui Tanya jawab
yang berkaitan dengan subtema yang akan dijarkan
untuk menggali pengetahuan awal siswa
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10 Menit
Inti Mengamati
1. Siswa mengamati gambar yang terdapat pada (hal
112) tentang gambar kondisi sungai yang ada di
jakarta.
Menanya
2. Guru memberikan beberapa pertanyaan sebagai
pancingan
ü Apa yang kamu lihat pada gambar tersebut?
45 menit
ü Apa persamaan yang kamu temukan?
ü Bagaiamana dengan perbedaaannya?
ü Manakah kondisi sungai yang kamu sukai ?
mengapa ?
3. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku dan
menjelaskan pendapatnya kepada teman sebangku
tersebut.
Mengeksplorsi
4. Guru mengintruksikan kepada siswa untuk membaca
teks yang berjudul ‘’ Si pendekar kali sipengarahan‘’
dan guru meminta siswa untuk menggaris bawahi
informasi penting yang terdapat dalam teks bacaan.
Informasi penting bisa berupa informasi yang
berkaitan dengan pelestarian lingkungan, atau upaya
upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk
mewujudkan impian dan cita-citanya.
5. Setelah siswa membaca teks tersebut guru meminta
siswa untuk menuliskan pesan moral yang mereka
dapat dari teks bacaan tersebut dengan mengisi
diagram yang ada pada buku siswa (hal.114)
6. Guru mengintruksikan kepada siswa untuk membaca
puisi yang berjudul ‘’ penjaga alamku ‘’ . dengan
bimbingan guru siswa mencoba memahami isi dari
puisi tersebut dengan menjawab pertanyaan yang ada
dalam buku siswa pada (hal.115)
7. Guru meminta Siswa kembali membaca puisi tersebut
dengan membuat tanda jeda pada bagian-bagian yang
di perlukan.
8. Siswa diminta untuk menghapalkan puisi yang
dibaca serta melatih raut muka dan ekspresi ketika
mendeklamasikan puisi.
9. Guru meminta siswa mendeklamasikan puisi tesebut
kedepan kelas.
Mengasosiasi
10. Guru meminta Siswa membaca teks bacaan yang
berisi informasi tentang kekayaan sumber daya
alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Siswa
menggarisbawahi informasi-informasi penting yang
didapatkan dari bacaan.
11. Guru memberikan penjelasan tentang sumber daya
alam hayati dan sumber daya alam mineral. Guru
memberikan penekanan bahwa alam dan sumber
daya alam memang harus dijaga agar lestari. Semua
orang dapat melakukan sesuatu untuk menjaga dan
memeliharanya. Jika alam rusak, manusia dan
makhluk hidup lainnya akan kehilangan tempat
tinggal dan sumber kehidupan. Oleh karenanya
manusia harus berusaha menjaganya.
12. Guru memberikan penjelasan tentang usaha-usaha
yang dapat dilakukan untuk melestarikan
lingkungan. Salah satunya degan membuat karya
seni kolase dari barang bekas.
13. Guru memberikan tugas kepada siswa yaitu
membuat project media pembelajaran kolase
berbasis pemanfaatan daur ulang sampah
14. Guru membagikan siswa dalam beberapa kelompok
Satu kelompok terdiri dari 6 orang, dan meminta
langsung duduk di kelompoknya masing-masing
15. Guru menjelaskan apa itu media pembelajaran kolase
yang akan di praktekan
16. Guru menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan
dalam pembuatan media kolase berbasis
pemanfaatan daur ulang sampah seperti, lem,
gunting, koran bekas, kalender bekas, botol minum
bekas, cangkang telur, plastik bekas jajanan, dan
lain sebagainya dan juga guru menyiapkan pola
gambar yang akan di buat kolase
17. Guru membagikan pola gambar dan bahan-bahan
tersebut ke setiap kelompok dan guru menjelaskan
langkah-langkah dalam pembuatan kolase tersebut
yaitu;
Siswa mengikuti langkah-langkah membuat media kolase berikut ini. ü Siapkan gambar pola pada selembar kertas. ü Potonglah bahan-bahan (koran bekas, botol
minum bekas dll ) menjadi potongan-potongan kecil.
ü Tempelkan potongan-potongan kecil tersebut ke permukaan gambar yang telah disediakan.
18. Guru dan berkeliling untuk mengamati proses dan
hasil pekerjaan siswa, melihat bentuk tempelan apa
saja yang di buat oleh siswa dan Membantu siswa
jika ada yang masih belum paham
19. Guru memotivasi siswa untuk menggunakan bahan-
bahan dan warna yang bervariasi dalam pembuatan
media kolase
20. Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak
agar dapat melakukannya dengan tertib dan setelah
selesai merapikan/membersihkan tempat
belajarnya.
Mengkomunikasikan
21. Setelah selesai membuat media kolase siswa
diminta untuk mengumpulkan tugasnya kedepan
kelas
22. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
dari tugas yang diberikan.
23. Guru melakukan evaluasi dan refleksi kepada siswa
Penutup 1. Guru meminta siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang sudah di pelajari bersama sama
2. Guru memberikan penguatan berupa kesimpulan
dari hasil pembelajaran
3. Guru dan siswa berdoa bersama-sama
4. Guru mengucap salam kepada siswa sebelum keluar
kelas.
15Menit
H. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Media : Kolase
Buku teks
Contoh-contoh puisi
Lingkungan sekitar
Sumber Belajar : Buku Pedoman Guru Tema :Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2016).
Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2016).
I. PENILAIAN
Bentuk Penilaian: Praktik
Instrumen Penilaian: Rubrik
Tujuan Kegiatan Penilaian: mengukur kemampuan dan kreativitas siswa
membuat media pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah
untuk melestarikan makhluk hidup bagi lingkungan sekitar
Aspek yang di amati
Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1)
Kelancaran
Jika anak secara Jika anak secara
membuat bentuk
Jika anak tidak bisa membuat
mandiri mampu
membuat bentuk
tempelan dari
bahan kolase
dengan bervariasi
mandiri mampu membuat bentuk tempelan dari bahan kolase
tempelan dari bahan kolase tertentu
bentuk tempelan dari bahan kolase
kelenturan
Jika anak mampu mengkombinasikan lebih dari tiga bahan dalam membuat media kolase
Jika anak mengkombinasikan tiga bahan dalam membuat media kolase
Jika anak menempel satu bahan dalam membuat media kolase
Jika anak
menempel satu
bahan dalam
membuat
media kolase
Keaslian
Jika anak mampu membuat hasil karya sendiri yang berbeda dengan lainnya
Jika anak mampu membuat hasil karya sendiri, namun masih sama dengan teman lainnya
Jika anak mampu membuat hasil karya sendiri, namun masih dengan bantuan
Jika anak belum mampu membuat hasil karya dalam membuat media kolase
Elaborasi Jika anak mampu mengkomunikasikan dan mengembangkan ide terhadap hasil karyanya dengan terperinci
Jika anak mampu mengkomunikasikan dan mengembangkan ide terhadap hasil karyanya
Jika anak mampu mengkomunikasikan tetapi belum bisa mengembangkan ide terhadap hasil karyanya
Jika anak tidak mampu sama sekali mengkomunikasikan dan mengembangkan ide terhadap hasil karyanya
Mengetahui Kepala Sekolah,
Kariem S.Pd.I NIP. 197312312005012020
Guru Kelas IV Novaliza S.Pd.I NIP.198011152005012009
Jambi, Februari 2019 Peniliti
Nelsa putri ayu TPG. 151707
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP SIKLUS 1 )
Nama sekolah : MIS NURUL YAQIN
Kelas / semester : IV / II
Tema : Cita- Citaku
Subtema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Pembelajaran : 2 (dua)
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
Dan Berakhlak Mulia
B. KOMPETENSI DASAR (Pertemuan 2)
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan
tujuan untuk kesenangan
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
SBDP
3.4 Mengetahui karya seni rupa teknik tempel.
4.4 Membuat karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik.
IPA
3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta
mengaitkan dengan upaya pelestariannya.
4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada
dilingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.
C. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
· Mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar.
SBDP
· Membuat media pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang
sampah
IPA
· Menjelaskan cara pelestarian makhluk hidup yang ada dilingkungan
sekitar dengan benar
· Mempersentasikan cara pelestaraian makhluk hidup yang ada
dilingkungan sekitar dengan benar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan membaca puisi, siswa mampu mendeklamasikan puisi
dengan lafal dn intonasi yang benar.
2. Melalui kegiatan membuat media pembelajaran kolase berbasis
pemanfaatan daur ulang sampah,siswa dapat mengetahui pentingnya
pelestarian makhluk hidup bagi lingkungan sekitar
3. Melalui kegiatan mencari informasi dan berdiskusi dengan kelompoknya,
siswa mampu menjelaskan dan mempresentasikan cara pelestarian
makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar dengan benar.
E. POKOK PEMBELAJARAN DAN MATERI PEMBELAJARAN
Bahasa Indonesia : Puisi
SBDP : karya seni tempel
IPA : Siklus Makhluk Hidup
F. PENDEKATAN, METODE, MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Resitasi, Project Menthod
Model : Project Based Learning
G. . KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
Awal 9. Guru memberi salam kepada siswa dan siswa
menjawab salam
10. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa
bersama sebelum pelajaran dimulai
11. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil
nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
12. Guru memberi motivasi kepada siswa agar
semangat dalam mengikuti pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
13. Guru mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
14. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan
tentang tema yang akan diajarkan
15. Guru memberikan apersepsi melalui Tanya jawab
yang berkaitan dengan subtema yang akan dijarkan
10 Menit
untuk menggali pengetahuan awal siswa
16. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti Mengamati
24. Guru meminta siswa untuk mengamati gambar
yang ada dalam buku siswa pada halaman 119
tentang seorang anak yang bekerja sebagai
pemulung. Dengan bimbingan guru siswa membahas
tetang seorang anak pemulung yang tetap bersekolah
dan bisa meraih cita-cita yang gemilang
25. Guru mengaitkan kegiatan ini dengan judul
tema Cita-citaku dengan subtema giat meraih cita-
cita
26. Guru meminta siswa untuk membacakan puisi
di dalam hati yaitu puisi yang ada dalam buku siswa
halaman 122, dan miminta siswa untuk menentukan
tanda jeda untuk menentukan waktu berhenti lama
dan berhenti sejenak pada puisi tersebut
27. Setelah selesai guru meminta siswa untuk
membacakan puisi tersebut didepan kelas dengan
lafal yang jelas dan jeda yang sesuai
Menanya
28. Setelah siswa membacakan puisinya didepan
kelas Guru meminta siswa untuk membacaan teks
informasi tentang upaya-upaya pelestarian hewan
dan tumbuhan pada buku siswa halaman 124 tersebut
dan menggaris bawahi informasi informasi penting
yang berkaitan dengan topik upaya pelestarian
lingkungan
29. Siswa membaca pada halaman 125 tentang
cara pelestarian makhluk hidup yang ada disekitar
45 menit
kita
30. Guru bertanya kepada siswa apa yang harus
kita laukan untuk melestarikan lingkungan?
31. Guru melengkapi penjelasan siswa tentang usaha-
usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan
lingkungan.
a. Tidak membuang sampah sembarangan b. Tidak menebang pohon sembarangan c. Memanfaatkan daur ulang sampah menjadi
sesuatu yang bermanfaat dll. Mengeksplorasi
32. Guru menjelaskan salah satu manfaat sampah yang
dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu seperti
membuat media pembelajaran kolase yang akan
kita praktekan
33. Guru membagikan siswa dalam beberapa kelompok
Satu kelompok terdiri dari 6 orang, dan meminta
langsung duduk di kelompoknya masing-masing
34. Guru menjelaskan media pembelajaran yang akan
di praktekan
35. Guru menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan
dalam pembuatan media kolase berbasis
pemanfaatan daur ulang sampah seperti, lem,
gunting, koran bekas, kalender bekas, botol minum
bekas, plastik bekas jajanan, dan lain sebagainya
serta juga guru menyiapkan pola gambar yang akan
di buat kolase berdasarkan prosedur dalam
pembuatan project yang akan dilaksanakan.
36. Guru membagikan pola gambar dan bahan-bahan
tersebut ke pada siswa dan guru menjelaskan
langkah-langkah dalam pembuatan media
pembelajaran kolase tersebut yaitu;
37. Siswa mengikuti langkah-langkah membuat media
kolase berikut ini.
a. Siapkan gambar pola pada selembar kertas.
b. Potonglah bahan-bahan (koran bekas, botol
minum bekas dll ) menjadi potongan-potongan
kecil.
c. Tempelkan potongan-potongan kecil tersebut
ke permukaan gambar yang telah disediakan
38. Guru berkeliling untuk mengamati proses dan hasil
pekerjaan siswa, melihat bentuk tempelan apa saja
yang di buat oleh siswa dan Membantu siswa jika
ada yang masih belum paham
39. Guru memotivasi siswa untuk menggunakan bahan-
bahan dan warna yang bervariasi dalam pembuatan
media kolase
40. Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak
agar dapat melakukannya dengan tertib dan setelah
selesai merapikan/membersihkan tempat
belajarnya.
Mengkomunikasikan
41. Guru meminta siswa untu mengumpulkan media
kolase yang telah mereka buat
42. Guru memperlihatkan satu persatu media yang
telah meraka buat kepada siswa
43. Guru melakukan evaluasi dan refleksi kepada siswa
Penutup 4. Guru meminta siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang sudah di pelajari bersama sama
5. Guru memberikan penguatan berupa kesimpulan
dari hasil pembelajaran
6. Guru dan siswa berdoa bersama-sama
7. Guru mengucap salam kepada siswa sebelum
15Menit
keluar kelas.
H. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Media : Kolase
Buku teks
Contoh-contoh puisi
Lingkungan sekitar
Sumber Belajar : Buku Pedoman Guru Tema :Cita-Citaku Kelas 4 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2016).
II. PENILAIAN
Bentuk Penilaian: Praktik
Instrumen Penilaian: Rubrik
Tujuan Kegiatan Penilaian: mengukur kemampuan dan kreativitas siswa
membuat media pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah
untuk melestarikan makhluk hidup bagi lingkungan sekitar
Aspek Yang Di Amati
Sangat Baik (4)
Baik (3)
Cukup (2)
Kurang (1)
Kelancaran
Jika anak secara
mandiri mampu
membuat bentuk
tempelan dari
bahan kolase
dengan bervariasi
Jika anak secara mandiri mampu membuat bentuk tempelan dari bahan kolase
membuat bentuk tempelan dari bahan media kolase tertentu
Jika anak tidak bisa membuat bentuk tempelan dari bahan Media kolase
kelenturan
Jika anak mampu mengkombinasikan lebih dari tiga bahan dalam
Jika anak mengkombinasikan tiga bahan dalam
Jika anak menempel satu bahan dalam
Jika anak
menempel satu
bahan dalam
membuat media kolase
membuat media kolase
membuat media kolase
membuat media
kolase
Keaslian
Jika anak mampu membuat hasil karya sendiri yang berbeda dengan lainnya
Jika anak mampu membuat hasil karya sendiri, namun masih sama dengan teman lainnya
Jika anak mampu membuat hasil karya sendiri, namun masih dengan bantuan
Jika anak belum mampu membuat hasil karya dalam kegiatan membuat media kolase
Elaborasi Jika anak mampu mengkomunikasikan dan mengembangkan ide terhadap hasil karyanya dengan terperinci
Jika anak mampu mengkomunikasikan dan mengembangkan ide terhadap hasil karyanya
Jika anak mampu mengkomunikasikan tetapi belum bisa mengembangkan ide terhadap hasil karyanya
Jika anak tidak mampu sama sekali mengkomunikasikan dan mengembangkan ide terhadap hasil karyanya
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Kariem S.Pd.I NIP. 197312312005012020
Guru Kelas IV Novaliza S.Pd.I NIP.198011152005012009
Jambi, Februari 2019
Peniliti
Nelsa putri ayu TPG. 151707
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP SIKLUS II)
Nama sekolah : MIS NURUL YAQIN
Kelas / semester : IV / II
Tema : Cita- Citaku
Subtema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Pembelajaran : 3
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR (Pertemuan 1)
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan
tujuan untuk kesenangan
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
PPKN
3.3 Menjelaskan manfaat Keberagaman karakteristik Individu dalam kehidupan
Sehari-hari.
4.3 Mengemukakan manfaat Keberagaman karakteristik Individu dalam
kehidupan Sehari-hari.
SBDP
3.4 Mengetahui karya seni rupa teknik tempel.
4.4 Membuat karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik.
C. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
· Mengidentifikasi jenis-jenis puisi
· Mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar.
PPKN
· Mengidentifikasi manfaat-manfaat keberagaman
· Menuliskan manfaat dari keberagaman
SBDP
· Membuat media kolase dengan teknik yang benar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan membaca puisi, siswa mampu mendeklamasikan puisi
dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar.
2. Melalui kegiatan mengamati lingkungan sekitar dan berdiskusi, siswa
mampu mengemukakan manfaat keberagaman karakteristik individu
dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
3. Melalui kegiatan membuat Media Kolas siswa mampu membuat karya
seni dengan teknik yang benar
E. POKOK PEMBELAJARAN DAN MATERI PEMBELAJARAN
Bahasa Indonesia : Puisi
PPKN :Keberagaman
SBDP : karya seni tempel
F. PENDEKATAN, METODE, MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Resitasi, Project Menthod
Model : Project Based Learning
G. . KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
Awal 1. Guru memberi salam kepada siswa dan siswa
menjawab salam
2. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa
bersama sebelum pelajaran dimulai
3. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil
nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberi motivasi kepada siswa agar
semangat dalam mengikuti pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
5. Guru mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
6. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan
tentang tema yang akan diajarkan
7. Guru memberikan apersepsi melalui Tanya jawab
yang berkaitan dengan subtema yang akan dijarkan
untuk menggali pengetahuan awal siswa
8. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10 Menit
Inti Mengamati
1. Guru meminta siswa untuk membaca teks tentang
45 menit
bacaan yang berjudul “Meraih Cita walau Nyaris
Putus Asa” di buku siswa (halaman 145)
2. Setelah membaca teks bacaan tersebut guru
meminta siswa untuk mengisi diagram berdasarkan
teks bacaan yang telah siswa baca pada buku siswa
3. Setelah membuat diagram tersebut guru
menjelaskan bahwa tidak ada yang mustahil bagi
kita jika kita mau berusaha
Menanya
4. Lalu guru melakukan tanya jawab kepada siswa
bagaimana dengan usaha mu untuk meraih cita-
cita?
5. Guru meminta salah satu siswa untuk
mengeluarkan pendapatnya
6. Guru menjelaskan bahwa kita harus bekerja keras
dan pantang menyerah harus dilatih sedini mungkin
agar kamu tangguh untuk mencapai mimpi dan
cita-citamu
Mengeskplorasi
7. Setelah itu guru meminta siswa untuk membuka
puisi yang sebelumnya sudah dibaca, lalu guru
meminta siswa untuk mengelompokan puisi puisi
tersebut sesuai dengan makna jenisnya
seperti(sedih, riang, harapan)
8. Guru meminta siswa untuk memilih salah satu puisi
tersebut sesuai dengan yang disukainya dan
mendeklamasikan puisi tersebut dengan pelafalan
dan intonasi yang tepat.
9. Setelah itu guru meminta siswa mengidentifikasi
kekhasan dan keunikan pada tempat-tempat ibadah
yang mereka temukan di daerah sekitarnya. Siswa
mengaitkan keunikan yang mereka temukan dengan
fungsi dan budaya dari daerah sekitar
10. Guru meminta siswa melaporkan hasil
pengamatannya dengan menuliskan dan
mendeskripsikan apa yang ia temukan dalam tabel
yang disediakan pada buku siswa (halaman 148)
11. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan
dari pengamatanya.
Mengasosiasi
12. Guru bertanya kepada siswa ingat kah kamu
dengan rumah-rumah ibadah yang ada di indonesia
13. Guru menjelaskan bahwa kali ini kalian akan
membuat media pembelajaran kolase tentang
rumah ibadah sebagai objek dalam pembuatan
media kolase
14. Guru menjelaskan media pembelajaran yang akan
di praktekan
15. Guru menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan
dalam pembuatan media kolase berbasis
pemanfaatan daur ulang sampah seperti, lem,
gunting, koran bekas, kalender bekas, botol minum
bekas, plastik bekas jajanan, dan lain sebagainya
serta juga guru menyiapkan pola gambar yang akan
di buat kolase berdasarkan prosedur dalam
pembuatan project yang akan dilaksanakan.
16. Guru membagikan pola gambar dan bahan-bahan
tersebut ke pada siswa dan guru menjelaskan
langkah-langkah dalam pembuatan media
pembelajaran kolase tersebut yaitu;
17. Siswa mengikuti langkah-langkah membuat media
kolase berikut ini.
a. Siapkan gambar pola pada selembar kertas.
b. Potonglah bahan-bahan (koran bekas, botol
minum bekas dll ) menjadi potongan-potongan
kecil.
c. Tempelkan potongan-potongan kecil tersebut
ke permukaan gambar yang telah disediakan
18. Guru berkeliling untuk mengamati proses dan
hasil pekerjaan siswa, melihat bentuk tempelan
apa saja yang di buat oleh siswa dan Membantu
siswa jika ada yang masih belum paham
19. Guru memotivasi siswa untuk menggunakan bahan-
bahan dan warna yang bervariasi dalam pembuatan
media kolase
20. Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak
agar dapat melakukannya dengan tertib dan setelah
selesai merapikan/membersihkan tempat
belajarnya.
Mengkomunikasikan
21. Guru meminta siswa untu mengumpulkan media
kolase yang telah mereka buat
22. Guru memperlihatkan satu persatu media yang
telah meraka buat kepada siswa
23. Guru melakukan evaluasi dan refleksi kepada siswa
Penutup 1. Guru meminta siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang sudah di pelajari bersama sama
2. Guru memberikan penguatan berupa kesimpulan
dari hasil pembelajaran
3. Guru dan siswa berdoa bersama-sama
4. Guru mengucap salam kepada siswa sebelum
keluar kelas.
15Menit
H. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Media : Kolase
Buku teks
Contoh-contoh puisi
Lingkungan sekitar
Sumber Belajar : Buku Pedoman Guru Tema :Cita-Citaku Kelas 4 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2016).
I. PENILAIAN
Bentuk Penilaian: Praktik
Instrumen Penilaian: Rubrik
Tujuan Kegiatan Penilaian: mengukur kemampuan dan kreativitas siswa
membuat media pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah
untuk melestarikan makhluk hidup bagi lingkungan sekitar
Aspek Yang Di Amati
Sangat Baik (4)
Baik (3)
Cukup (2)
Kurang (1)
Kelancaran
Jika anak secara
mandiri mampu
membuat bentuk
tempelan dari
bahan kolase
dengan bervariasi
Jika anak secara mandiri mampu membuat bentuk tempelan dari bahan kolase
membuat bentuk tempelan dari bahan media kolase tertentu
Jika anak tidak bisa membuat bentuk tempelan dari bahan Media kolase
kelenturan
Jika anak mampu mengkombinasikan lebih dari tiga bahan dalam membuat media kolase
Jika anak mengkombinasikan tiga bahan dalam membuat media kolase
Jika anak menempel satu bahan dalam membuat media kolase
Jika anak
menempel satu
bahan dalam
membuat media
kolase
Keaslian
Jika anak mampu membuat hasil karya sendiri yang berbeda dengan lainnya
Jika anak mampu membuat hasil karya sendiri, namun masih sama dengan teman lainnya
Jika anak mampu membuat hasil karya sendiri, namun masih dengan bantuan
Jika anak belum mampu membuat hasil karya dalam kegiatan membuat media kolase
Elaborasi Jika anak mampu mengkomunikasikan dan mengembangkan ide terhadap hasil karyanya dengan terperinci
Jika anak mampu mengkomunikasikan dan mengembangkan ide terhadap hasil karyanya
Jika anak mampu mengkomunikasikan tetapi belum bisa mengembangkan ide terhadap hasil karyanya
Jika anak tidak mampu sama sekali mengkomunikasikan dan mengembangkan ide terhadap hasil karyanya
Mengetahui Kepala Sekolah,
Kariem S.Pd.I NIP. 197312312005012020
Guru Kelas IV Novaliza S.Pd.I NIP.198011152005012009
Jambi, Februari 2019
Peniliti
Nelsa putri ayu TPG. 151707
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP SIKLUS II)
Nama sekolah : MIS NURUL YAQIN
Kelas / semester : IV / II
Tema : Cita- Citaku
Subtema 3 : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Pembelajaran : 4
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
A. KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR (Pertemuan 2)
Bahasa Indonesia
3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan
tujuan untuk kesenangan
4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi
yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri.
SBDP
3.4 Mengetahui karya seni rupa teknik tempel.
4.4 Membuat karya kolase, montase, aplikasi, dan mozaik.
C. INDIKATOR
Bahasa Indonesia
· Mengidentifikasi jenis-jenis puisi
· Mencari puisi dari berbagai sumber
· Mendeklamasikan puisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar.
SBDP
· Membuat media kolase BERBASIS Pemanfaatan Daur Ulang Sampah
dengan teknik yang benar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
4. Melalui kegiatan membaca puisi, siswa mampu mendeklamasikan puisi
dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar.
5. Melalui kegiatan membuat Media Kolase siswa mampu membuat karya
seni dengan teknik yang benar
E. POKOK PEMBELAJARAN DAN MATERI PEMBELAJARAN
Bahasa Indonesia : Puisi
SBDP : karya seni tempel
F. PENDEKATAN, METODE, MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Resitasi, Project Menthod
Model : Project Based Learning
G. . KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
Awal 9. Guru memberi salam kepada siswa dan siswa
menjawab salam
10. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa
bersama sebelum pelajaran dimulai
11. Guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil
nama-nama siswa menurut absen dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
12. Guru memberi motivasi kepada siswa agar
semangat dalam mengikuti pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
13. Guru mengaitkan pembelajaran yang lalu dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
14. Guru membuka pelajaran dan menginformasikan
tentang tema yang akan diajarkan
15. Guru memberikan apersepsi melalui Tanya jawab
yang berkaitan dengan subtema yang akan dijarkan
untuk menggali pengetahuan awal siswa
16. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10 Menit
Inti 24.Guru meminta siswa untuk membaca teks tentang
bacaan yang berjudul “canho pasirua, kisah pianis
indonesia untuk ajang internasional” (halaman 152)
25.Setelah membaca teks bacaan tersebut guru
meminta siswa untuk menjawab pertanyaan pada
buku siswa pada (halaman 153) berdasarkan teks
45 menit
bacaan yang telah siswa baca pada buku siswa
26.Guru meminta siswa untuk mencari puisi dari
berbagai sumber dan guru menjelaskan bahwa puisi
yang kamu cari harus dua bait.
27.Guru meminta Siswa membaca puisi tersebut dan
mencoba mengidentifikasikan makna puisi dengan
menuliskan kembali puisi tersebut dalam bentuk
paragraf.
28.Guru meminta siswa untuk menghafal puisi
tersebut dan mendeklamasikan puisinya tersebut
kedepan kelas secara urutan.
29.Setelah membaca puisi Guru menjelaskan bahwa
kegiatan berseni memang menyenangkan, guru
menjelaskan bahwa berkesenian membantu kita
untuk mengepresikan perasaan terhadap peristiwa
disekitar kita.
30.Guru menjelaskan salah satu kesenian adalah dalam
membuat media kolase Guru menjelaskan media
pembelajaran yang akan di praktekan
31. Guru menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan
dalam pembuatan media kolase berbasis
pemanfaatan daur ulang sampah seperti, lem,
gunting, koran bekas, kalender bekas, botol minum
bekas, plastik bekas jajanan, dan lain sebagainya
serta juga guru menyiapkan pola gambar yang akan
di buat kolase berdasarkan prosedur dalam
pembuatan project yang akan dilaksanakan.
32. Guru membagikan pola gambar dan bahan-bahan
tersebut ke pada siswa dan guru menjelaskan
langkah-langkah dalam pembuatan media
pembelajaran kolase tersebut yaitu;
33. Siswa mengikuti langkah-langkah membuat media
kolase berikut ini.
d. Siapkan gambar pola pada selembar kertas.
e. Potonglah bahan-bahan (koran bekas, botol
minum bekas dll ) menjadi potongan-potongan
kecil.
f. Tempelkan potongan-potongan kecil tersebut
ke permukaan gambar yang telah disediakan
34. Guru berkeliling untuk mengamati proses dan
hasil pekerjaan siswa, melihat bentuk tempelan
apa saja yang di buat oleh siswa dan Membantu
siswa jika ada yang masih belum paham
35. Guru memotivasi siswa untuk menggunakan bahan-
bahan dan warna yang bervariasi dalam pembuatan
media kolase
36. Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak
agar dapat melakukannya dengan tertib dan setelah
selesai merapikan/membersihkan tempat
belajarnya.
37. Guru meminta siswa untu mengumpulkan media
kolase yang telah mereka buat
38. Guru memperlihatkan satu persatu media yang
telah meraka buat kepada siswa
39. Guru melakukan evaluasi dan refleksi kepada siswa
Penutup 5. Guru meminta siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang sudah di pelajari bersama sama
6. Guru memberikan penguatan berupa kesimpulan
dari hasil pembelajaran
7. Guru dan siswa berdoa bersama-sama
8. Guru mengucap salam kepada siswa sebelum
keluar kelas.
15Menit
H. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
Media : Kolase
Buku teks
Contoh-contoh puisi
Lingkungan sekitar
Sumber Belajar : Buku Pedoman Guru Tema :Cita-Citaku Kelas 4 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
Buku Siswa Tema : Cita-Citaku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2016).
II. PENILAIAN
Bentuk Penilaian: Praktik
Instrumen Penilaian: Rubrik
Tujuan Kegiatan Penilaian: mengukur kemampuan dan kreativitas siswa
membuat media pembelajaran kolase berbasis pemanfaatan daur ulang sampah
untuk melestarikan makhluk hidup bagi lingkungan sekitar
Aspek Yang Di Amati
Sangat Baik (4)
Baik (3)
Cukup (2)
Kurang (1)
Kelancaran
Jika anak secara
mandiri mampu
membuat bentuk
tempelan dari
bahan kolase
dengan bervariasi
Jika anak secara mandiri mampu membuat bentuk tempelan dari bahan kolase
membuat bentuk tempelan dari bahan media kolase tertentu
Jika anak tidak bisa membuat bentuk tempelan dari bahan Media kolase
kelenturan
Jika anak mampu mengkombinasikan lebih dari tiga bahan dalam membuat media kolase
Jika anak mengkombinasikan tiga bahan dalam membuat media kolase
Jika anak menempel satu bahan dalam membuat media kolase
Jika anak
menempel satu
bahan dalam
membuat media
kolase
Keaslian
Jika anak mampu membuat hasil karya sendiri yang berbeda dengan lainnya
Jika anak mampu membuat hasil karya sendiri, namun masih sama dengan teman lainnya
Jika anak mampu membuat hasil karya sendiri, namun masih dengan bantuan
Jika anak belum mampu membuat hasil karya dalam kegiatan membuat media kolase
Elaborasi Jika anak mampu mengkomunikasikan dan mengembangkan ide terhadap hasil karyanya dengan terperinci
Jika anak mampu mengkomunikasikan dan mengembangkan ide terhadap hasil karyanya
Jika anak mampu mengkomunikasikan tetapi belum bisa mengembangkan ide terhadap hasil karyanya
Jika anak tidak mampu sama sekali mengkomunikasikan dan mengembangkan ide terhadap hasil karyanya
Mengetahui Kepala Sekolah,
Kariem S.Pd.I NIP. 197312312005012020
Guru Kelas IV Novaliza S.Pd.I NIP.198011152005012009
Jambi, 2019
Peniliti
Nelsa putri ayu TPG. 151707
Lampiran IV : Dokumentasi Penelitian
Dokumentasi Penelitian di MIS Nurul Yaqin
Foto Saat Memulai Pelajaran
Foto saat menjelaskan pembelajaran
Foto Saat Menjelaskan Tugas Yang Akan Di Berikan Kepada Siswa
Guru Membagikan Pola gambar Kepada Setiap Siswa Untuk Mengerjakan Tugas
Yang Akan Diberikan oleh guru
Foto Siswa Menggunting Bahan Yang Akan Digunakan Dalam Pembuatan Media
Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan Daur Ulag Sampah
Foto proses Saat Siswa Membuat Media Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan
Daur Ulang Sampah
Foto proses Saat Siswa Membuat Media Pembelajaran Kolase Berbasis Pemanfaatan
Daur Ulang Sampah
Foto Salah Satu Siswa Yang Kreatif Dalam Pembuatan Media Pembelajaran Kolase Berbasis
Pemanfaatan Daur Ulang Sampah
Foto siswa Saat proses Pembelajaran Berlangsung
Foto siswa Saat proses Pembelajaran Berlangsung
Foto Bersama Dengan Siswa Kelas IV MIS Nurul Yaqin
Foto Bersama Wali Kelas IV Ibuk Novaliza S.Pd.I