2
PENENTUAN ORTOFOSFAT Pendahuluan : Cara ini digunakan untuk fosfat yang terlarut dalam air. Tetapi apabila kandungan arsenit atau arsenatnya lebih dari 0.2 ppm, cara ini tidak dapat diterapkan karena ion-ion tersebut memberikan warna biru yang serupa dengan ion fosfat. Catatan : Semua peralatan harus dicuci dengan asam kuat terlebih dahulu kemudian dibilas dengan air destilata sampai bersih. Peralatan : 1. Spektrofotometer 2. Gelas piala 3. Pipet tetes Bahan : 1. Amonium molibdat-asam sulfat 2. Stano klorida 3. Larutan baku fosfat yang mengandung 5 ppm P Prosedur : 1. Pembuatan Kurva Kalibrasi a. Encerkan larutan baku fosfat (kadar 5 ppm). Buatlah larutan baku pembanding yang berkadar 0.025; 0.05; 0.10; 0.25; 0.50; 0.75; dan 1.00 ppm P dengan volume masing- masing 50 mL. Kadar Larutan Baku (ppm P) Volume Larutan Baku 5 ppm P yang harus diambil (mL) 0.025 0.25 0.05 0.50 0.10 1.00 0.25 2.50 0.50 5.00 0.75 7.50 1.00 10.00 b. Tambahkan 2 mL larutan ammonium molibdat-asam sulfat ke dalam masing -masing larutan baku dan goyang-goyangkan sampai larutan itu tercampur. Penuntun Praktikum Kimia Lingkungan 13

Penentuan Ortofosfat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penentuan Ortofosfat

PENENTUAN ORTOFOSFAT

Pendahuluan :Cara ini digunakan untuk fosfat yang terlarut dalam air. Tetapi apabila kandungan

arsenit atau arsenatnya lebih dari 0.2 ppm, cara ini tidak dapat diterapkan karena ion-ion tersebut memberikan warna biru yang serupa dengan ion fosfat.Catatan : Semua peralatan harus dicuci dengan asam kuat terlebih dahulu kemudian dibilas dengan air destilata sampai bersih.

Peralatan :1. Spektrofotometer2. Gelas piala 3. Pipet tetes

Bahan :1. Amonium molibdat-asam sulfat2. Stano klorida 3. Larutan baku fosfat yang mengandung 5 ppm P

Prosedur :1. Pembuatan Kurva Kalibrasi

a. Encerkan larutan baku fosfat (kadar 5 ppm). Buatlah larutan baku pembanding yang berkadar 0.025; 0.05; 0.10; 0.25; 0.50; 0.75; dan 1.00 ppm P dengan volume masing-masing 50 mL.

Kadar Larutan Baku (ppm P)

Volume Larutan Baku 5 ppm P yang harus diambil (mL)

0.025 0.250.05 0.500.10 1.000.25 2.500.50 5.000.75 7.501.00 10.00

b. Tambahkan 2 mL larutan ammonium molibdat-asam sulfat ke dalam masing -masing larutan baku dan goyang-goyangkan sampai larutan itu tercampur.

c. Tambahkan 5 tetes larutan SnCl2 dan kocok, sehingga timbul warna biru yang ketajamannya sebanding dengan kepekatan kadar P. Bila warna biru tidak terbentuk, mungkin larutan SnCl2-nya telah rusak. Warna biru akan terbentuk dalam 10 -12 menit dan perlu penambahan larutan SnCl2 lagi satu tetes agar terbentuk warna biru yang lebih baik.

d. Ukur absorbansi larutan standar dengan spektrometer pada panjang gelombang 690 nm

2. Penentuan Contoha. Pipet 50 mL air contoh ke dalam gelas piala 100 mL.b. Tambahkan 2 mL larutan ammonium molibdat-asam sulfat dan kocok sehingga

merata. c. Tambahkan 5 tetes larutan SnCl2 dan kocoklah.

Penuntun Praktikum Kimia Lingkungan 13

Page 2: Penentuan Ortofosfat

d. Bandingkan warna biru air contoh dengan larutan standar menggunakan spekrofotometer pada panjang gelombang 690 nm.

Perhitungan :1. Buatlah kurva kalibrasi2. Tentukan kandungan ortofosfat (ppm)

Penuntun Praktikum Kimia Lingkungan 14