Penentuan Kelas Simetri

Embed Size (px)

Citation preview

Penentuan Kelas SimetriDari ke-7 sistem kristal tersebut, dapat dikelompokkan menjadi 32 klas kristal. Pengelompokkanini berdasarkan pada jumlah unsur simetri yang dimiliki olehkristal tersebut. Sistem isometrik terdiri dari lima kelas, sistem tetragonalmempunyai tujuh kelas, rombis memiliki tiga kelas, heksagonal mempunyaitujuh kelas dan trigonal lima kelas. Selanjutnya sistem monoklin mempunyaitiga kelas.Tiap kelas kristal mempunyai singkatan yang disebut simbol. Ada duamacam cara simbolisasi yang sering digunakan, yaitu simbolisasi Schoenfliesdan Herman Mauguin (simbolisasi internasional).

1.Menurut Herman MauguinSistem RegulerBagian I : menerangkan nilai sumbu a (Sb a, b, c), mungkin bernilai 4atau 2 dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus sumbu a tersebut.Bagian ini dinotasikan dengan : 4 , 4, 4 , 2 , 2 m mAngka menunjukan nilai sumbu dan hutuf m menunjukan adanya bidang simetri yang tegak lurus sumbu a tersebut.Bagian II : menerangkan sumbu simetri bernilai 3. apakah sumbu simetri yang bernilai 3 itu, juga bernilai 6 atau hanya bernilai 3 saja.Makabagian II selalu di tulis: 3 atau 3BagianIII : menerangkan ada tidaknya sumbu simetri intermediet (diagonal) bernilai 2 dan ada tidaknya bidang simetri diagonal yang tegak lurus terhadap sumbu diagonal tersebut.Bagian ini di notasikan: 2, 2, m atau tidak ada.m

Sistem TetragonalBagian I : menerngkan nila sumbu c, mungkin bernilai 4 atau tidak bernilai dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus sumbu c.Bagian ini di notasikan: 4, 4, 4m

Bagian II: menerangkan ada tidaknya sumbu lateral dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus yterhadap sumbu lateral tersebut.Bagian ini di notasikan: 2 ,2, m atau tidak ada.m

Bagian III: menerangkan ada tidaknya sumbu simetri intermediet dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu inetrmediet tersebut.Bagian ini di notasikan: 2, 2, m atau tidak ada.m

Sistem Hexagonal dan TrigonalBagian I: menerangkan nilai sumbu c (mungkin6, 6, 6, 3, 3) danada tidaknya bidang simetri horisontal yang tegak lurus sumbu c tersebut.Bagian ini di notasikan :6, 6, 6, 3, 3BagianII: menerangkan sumbu lateral (sumbu a, b, d) dan ada tidaknya bidang simetri vertikal yang tegak lurus.Bagian ini di notasikan: 2, 2, m atau tidak ada. mBagianIII: menerangkan ada tiaknya sumbu simetri intarmediet dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu intermediet tersebut.Bagian ini di notasikan: 2 , 2, m atau tidak ada.mSistem OrthorombicBagianI: menerangkan nilai sumbu a dan ada tiaknya bidang yang tegak lurus terhadap sumbu a tersebutDinotasikan: 2, 2, mmBagian II: menerangkan ada tidaknya nilai sumbu b dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu b tersebut.Bagian ini di notasikan: 2 , 2, mmBagian III: menerangkan nilai sumbu c dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu tersebut.Di notasikan: 2, 2 mSistem MonoklinHanya ada satu bagian, yaitu menerangkan nilai sumbu b dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus sumbu b tersebut.Sistem TrinklinSistem ini hanya ada 2 klas simetri, yaitu:- Mempunyai titik simetri klas pinacoidal 1- Tidak mempunyai unsur simetri klas assymetric 1

1.Sistem IsometrikSimbolisasi Hermann-Mauguin untuk sistem ini terbagi menjadi 3 kolom, yaitu :Kolom I: Nilai sumbu c dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus (disebut dengan mirror,dalam simbolisasi di tuliskan m jika ada) sumbu tersebut.Kolom II: Nilai sumbu yang terletak antara tiga sumbu atau sumbu yang menembus bidang (111) dan ada tidaknya mirrorKolom III: Nilai sumbu yang terletak antara dua sumbu Kristal atau sumbu yang menembus bidang (110) serta ada tidaknya mirror2.Sistem Tetragonal, Trigonal, dan HeksagonalSimbolisasi Hermann-Mauguin untuk sistem ini terbagi menjadi 3 kolom, yaitu :Kolom I: Nilai sumbu c dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus (disebut dengan mirror,dalam simbolisasi di tuliskan m jika ada) sumbu tersebut.Kolom II: Nilai sumbu Kristal yang horizontal (a, b, atau d) dan ada tidaknya mirrorKolom III: Nilai sumbu yang terletak antara 2 sumbu horisotal serta ada tidaknya mirror3.Sistem OrtorombikSimbolisasi Hermann-Mauguin untuk sistem ini terbagi menjadi 3 kolom, yaitu :Kolom I: Nilai sumbu a dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus (disebut dengan mirror,dalam simbolisasi di tuliskan m jika ada) sumbu tersebut.Kolom II: Nilai sumbu b dan ada tidaknya mirrorKolom III: Nilai sumbu c serta ada tidaknya mirror4.Sistem MonoklinSimbolisasi Hermann-Mauguin untuk sistem ini hanya terbagi menjadi 1 kolom, yaitu nilai sumbu b dan ada tidaknya mirror5.Sistem TriklinSimbolisasi Hermann-Mauguin untuk sistem ini hanya terbagi menjadi 1 kolom, yaitu ada tidaknya pusat simetri.1 berarti tidak memiliki pusat simetri1 berarti memiliki pusat simetri