PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI GUDANG PENYANGGA … · Perhitungan. Runout Time. Stokawal bulan. Jumlah pupuk yang keluar per bulan. PendekatanROT gudang baru : • Nilai ROT gudang

PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI GUDANG PENYANGGA PT PETROKIMIA GRESIK UNTUK WILAYAH JAWA TIMUR PASCAAPLIKASI SINGLE RESPONSIBILITY CONCEPT

SIDANG TUGAS AKHIR

1

Oleh :Aristiya Purdiani

2509100140

Dosen Pembimbing :Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D., CSCP

2PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI GUDANG PENYANGGA PT PETROKIMIA GRESIK UNTUK WILAYAH JAWA TIMUR PASCAAPLIKASI SINGLE RESPONSIBILITY CONCEPT

PeresmianPupuk Indonesia Holding Company (PIHC)- 18 April 2012 -

PT. PetrokimiaGresik

PT. Pupuk SriwidjajaPalembang

PT. Pupuk KujangCikampek

PT. Pupuk Kalimantan Timur

PT. Pupuk Iskandar MudaAceh

Pembaruan sistem pengelolaan wilayah pemasaran dan distribusi

3

SINGLE RESPONSIBILITY CONCEPT

PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI GUDANG PENYANGGA PT PETROKIMIA GRESIK UNTUK WILAYAH JAWA TIMUR PASCAAPLIKASI SINGLE RESPONSIBILITY CONCEPT 3

Produsen Pihak yang memproduksi pupuk

Penanggung jawabpenyaluran

Pihak yang mendistribusikan pupuk pada suatuwilayah

PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI GUDANG PENYANGGA PT PETROKIMIA GRESIK UNTUK WILAYAH JAWA TIMUR PASCAAPLIKASI SINGLE RESPONSIBILITY CONCEPT

44

Wilayah Tanggung Jawab Pengadaan Urea Sebelum Single Responsibility


Wilayah Tanggung Jawab Pengadaan Pasca Single Responsibility


95 GUDANG PENYANGGA

GUDANG PENYANGGA

GUDANG PENYANGGA

31 buah 64 buah

Dengan pemberlakuan konsep Single Responsibility, gudang penyangga milikPT. Kalimantan Timur di Jawa Timur akan diambil alih PT. Petrokimia Gresik dan dioperasikan hingga masa sewa habis di 2014.

Efisienkah?Menurut Pujawan (2010):

Biaya transportasipabrik ke gudang

Biaya tetapterkait gudang

BiayaPersediaan

Waktu Respon

Biaya transportasigudang ke kios


Jumlah gudang penyangga

Gudang penyangga mana saja yang akan ditutup dan yang tetap beroperasi.Bagaimana pembagian wilayah yang dilayani oleh setiap gudang yang akan tetap beroperasi sehingga pendistribusian pupuk dapat dilakukan secara efisien.


Total biaya

Wilayah pendistribusian yang menjadi obyek penelitian ini adalah provinsi Jawa Timur

Produk pupuk yang diamati adalah pupuk subsidi yaitu Urea, ZA, PHONSKA, SP – 36, dan Petroganik

Hasil dari penelitian tugas akhir ini merupakan rekomendasi bagi PT. Petrokimia Gresik.


Demand point mewakili jumlah permintaan pada satu kecamatan. Distributor dan kios merupakan satu kesatuan lini yang diwakilkan oleh demand point pada setiap kecamatan

Mampu menemukan solusi dalam penentuan lokasi gudang penyangga.

Memberikan rekomendasi kepada PT. Petrokimia Gresik mengenai konsolidasi gudang penyangga untuk wilayah Jawa Timur.

Runout time

Triana(2008)

P-median

Uncapacitated Capacitated

Widad(2010)

Sulistiyowati(2010)

LPG 3 Kg

PT. PetrokimiaGresik

PT. Gold Coin

Surabaya

Mixed Integer Linear Programming

Single-source Multi-product

Penelitian TugasAkhir ini

Muriel & Simchi-Levi(2003)

Single-source capacitated multiple-product

Kebijakan pembagian area pasokan



Flowchart Penelitian

Data lokasi gudang penyangga PT Petrokimia Gresik di Jawa TimurData lokasi gudang penyangga PT Pupuk Kalimantan Timur di Jawa TimurData realisasi penjualan pada tahun 2008 -2012 di Jawa TimurAlokasi produksi untuk setiap kecamatan di Jawa Timur pada tahun 2008 - 2013Throughput masing-masing gudang penyangga

Pengumpulan Data

Tahap Pengumpulan Data

Pembagian Wilayah Jawa Timur

Pemilihan Wilayah Amatan di Jawa Timur

Perhitungan Proyeksi Permintaan 5 Tahun Mendatang

Mulai

A

Penerjemahan Model ke dalam Software LINGO

Analisis Sensitivitas Berdasarkan Perubahan Permintaan

Tahap Pengolahan Data

Tahap Analisis dan Pembahasan

Formulasi Model Mixed Integer Linear Programming untuk Menentukan Jumlah Lokasi Gudang Penyangga Optimum

Tidak ada error pada program?

Running Komputasi

Analisis Kebutuhan Gudang Penyangga hingga Lima Tahun Mendatang

Lulus uji verifikasi?

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Selesai

A

Skema Alur Distribusi Pupuk Bersubsidi di Jawa Timur (via Gudang Penyangga)

Kabupaten Kecamatan

Bontang

DCBanyuwangi

DCSurabaya

Gresik Gudang PabrikGresik

Gudangpenyangga

Gudangpenyangga

Gudangpenyangga

Gudangpenyangga

Gudangpenyangga

Kecamatan

Kecamatan

Kecamatan

Kecamatan

Kecamatan

Supply Point(I)

Gudang Penyangga(J)

Demand Point(K)

Jenis Produk(L)

Provinsi

12

Model Single-source capacitated multiple-product pada Penelitian ini

cijl= biaya pengiriman per unit produk l dari pabrik i ke gudang j

Zijl = gudang j menerima supply produk l darisupply point I; Z={1,0}

djkl= biaya pengiriman produk l per unit dari gudang j ke kecamatan k

fj =biaya tetap gudang jvil= pasokan produk l dari pabrik iwkl= permintaan produk l di kecamatan kqj = kapasitas (dalam volume) tiap gudang pada

lokasi jajkl = nilai kedekatan gudang j terhadap

kecamatan k untuk produk l; A={1,0}rj = run out time pada gudang j

Indeks

W= jumlah gudang yang akan dibanguncljk= biaya pengiriman per unit produk k dari

pabrik i ke gudang jdjik= biaya pengiriman produk k per unit dari

gudang j ke kios ifj=biaya tetap gudang jvlk = pasokan produk k dari pabrik lwik= permintaan produk k di kios isk= volume per unit produk kqj = kapasitas (dalam volume) tiap gudang

pada lokasi j.

Muriel dan Simchi-Levi, 2003 Penelitian ini

l = pabrik ; L = {1,2,…,L}j= kandidat gudang ; J = {1,2,…,J}i = kios ; I = {1,2,…,I}k = jenis produk ; K = {1,2,…,K}

i = supply point ; I = {1,2,…,I}j= kandidat gudang ; J = {1,2,…,J}k= kecamatan ; K= {1,2,…,K}l= jenis produk ; L = {1,2,…,L}

Parameter

13

Variabel

Uljk= jumlah produk k yang dikirim dari pabrik l ke gudang penyangga j

Fungsi Tujuan

Minimasi biaya transportasi inbound, outbound, dan biaya tetap


Muriel dan Simchi-Levi, 2003 Penelitian ini

14


• Batasan (Simchi-Levi, 2003) • Batasan (Penelitian ini)

PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI GUDANG PENYANGGA PT PETROKIMIA GRESIK UNTUK WILAYAH JAWA TIMUR

PASCAAPLIKASI SINGLE RESPONSIBILITY O

15

16PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI GUDANG PENYANGGA PT PETROKIMIA GRESIK UNTUK WILAYAH JAWA TIMUR PASCAAPLIKASI SINGLE RESPONSIBILITY CONCEPT 16

Realisasi Penjualan2008 - 2012

LokasiDemand pointGudang penyanggaSupply point

KapasitasGudang penyanggaSupply point

Luas TanamKabupatenKecamatan

Jarak dan Biaya TransportasiSupply point - GPGP – Demand point

Biaya TetapGudang Penyangga


K-means clustering MATLAB


Metode Euclidean

K-means clustering MATLAB

4 Pusat Klaster


PerhitunganMatriks Jarak

PerhitunganMatriks Kedekatan

Rectilinear


Biaya TransportasiInbound

Biaya TransportasiOutbound

Biaya Tetap Gudang

• Biaya Operasional per Bulan (OC) = Rp 9.500.000• Biaya Sewa per Bulan (RC) = Disesuaikan dengan luas gudang

• Pendekatan yang digunakan untuk menghitung biaya sewa per bulan gudangbaru :


PerhitunganRunout Time

Stok awal bulan

Jumlah pupuk yang keluarper bulan

Pendekatan ROT gudang baru :• Nilai ROT gudang baru sama dengan rata-rata nilai ROT gudang lain

yang berada di kabupaten yang sama

ROT Berapa lama suatu stok akan cukup untuk memenuhikebutuhan jika tidak ada pasokan lebih lanjut

ROT + Permintaan

Berapa jumlah stok yang biasanya ada pada sebuah gudangpenyangga saat periode tertentu

Maka konstrainkapasitas menjadi,


Perhitungan AlokasiProduksi

Rata – rata %Penjualan tahun 2008 – 2012 tiap pupuk x Kapasitas Produksi Pabrik


Perhitungan JumlahPermintaan

UREA

NON UREA

• Diketahui : 1. Histori permintaan urea :

Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik2. Luas area tanam tahun 2013 tiap kabupaten di Jatim dan

dosis penggunaan pupuk urea

PermintaanPupuk Urea

Bojonegoro, dll

Peramalan PermintaanTahun 2013

Luas area tanamBojonegoro, dll

Perhitungan KebutuhanUrea

RatePeramalanpermintaan

VSPerhitunganKebutuhan

1,7

Rata – rata pertumbuhanpermintaan pada Bojonegoro,dll

7%

Perkiraanpermintaantahun 2013

Permintaan PupukUrea

Tahun 2008 – 2012 pada Kabupaten

Amatan

Bobot penjualan tiapbulan di Bojonegoro, dll


Penerjemahan Model Matematis kedalam Bahasa LINGO

sets: supplypoint/1..3/; !i; GP/1..27/:cap_gp,fcost,ROT,stok,Y; !j; kecamatan/1..195/; !k; produk/1,2/; !l; supply(supplypoint,produk): cap_supply; permintaan(kecamatan,produk): DEMAND; transport1(supplypoint,GP): jarak1, transcost1; transport2(GP,kecamatan): jarak2, transcost2; !a adalah adjacency; kirim(supplypoint,GP,produk):volume,Z; !di model, volume --> U; terimaproduk(GP,kecamatan,produk):X,alokasi_kirim,a; !X -->jika kios menerima produk dari gudang =1, tidak = 0. Y-->gudang di j = 1, tidak = 0. ; endsets !Objective function; MIN = @sum(kirim(i,j,l):(volume(i,j,l)*transcost1(i,j)*jarak1(i,j)*Z(i,j,l)))+@sum(terimaproduk(j,k,l):DEMAND(k,l)*transcost2(j,k)*jarak2(j,k)*X(j,k,l))+@sum(GP(j):fcost(j)*Y(j)); !konstrain; !1.Dedicated gudang utk tiap kecamatan; @for(kecamatan(k):@for(produk(l):@sum(GP(j):X(j,k,l))=1)); !2. Dedicated untuk kota pemasok urea; @for(GP(j):@for(produk(l):@sum(supplypoint(i)|i#EQ#2#OR#i#EQ#3:Z(i,j,l))=1)); !3.Kapasitas gudang; @for(GP(j):@sum(kecamatan(k):@sum(produk(l):DEMAND(k,l)*X(j,k,l)*ROT(j)))<=cap_gp(j));


!4.Barang keluar gudang = barang masuk ke gudang; @for(GP(j):@for(produk(l):@sum(kecamatan(k):X(j,k,l)*DEMAND(k,l))=@sum(supplypoint(i):volume(i,j,l)*Z(i,j,l)))); !5.Kapasitas supply; @for(supplypoint(i):@for(produk(l):@sum(GP(j):volume(i,j,l)*Z(i,j,l))<=cap_supply(i,l))); !6. X bernilai 1 ketika gudang dinyatakan dekat dengan demand point; @for(terimaproduk(j,k,l):X(j,k,l)-a(j,k,l)<=0); !7.Bilangan bulat dan biner; @for(terimaproduk:@bin(X)); @for(kirim:@bin(Z)); !Untuk laporan di Excel; transportation_cost1=@sum(kirim(i,j,l):(volume(i,j,l)*transcost1(i,j)*jarak1(i,j)*Z(i,j,l))); transportation_cost2=@sum(terimaproduk(j,k,l):DEMAND(k,l)*transcost2(j,k)*jarak2(j,k)*X(j,k,l)); fixed_cost=@sum(GP(j):fcost(j)*Y(j)); @for(GP(j):@sum(kecamatan(k):@sum(produk(l):DEMAND(k,l)*X(j,k,l)*ROT(j)))=stok(j)); @for(terimaproduk(j,k,l):alokasi_kirim(j,k,l)=X(j,k,l)*DEMAND(k,l)); data: cap_gp,fcost,ROT,cap_supply,DEMAND, jarak1, transcost1,jarak2, transcost2,a=@ole('E:\TA\FORM UTK RUNNING.xlsx'); @ole('E:\TA\HASIL RUNNING.xlsx')=x,volume,stok,transportation_cost1,transportation_cost2,alokasi_kirim,fixed_cost; enddata


PerbandinganPerhitungan Manual

dengan Hasil Komputasi

PerhitunganManual




PerhitunganManual

PerhitunganKomputasi




PerhitunganManual

PerhitunganKomputasi


Pengecekkan Pola Data Historis

Lag

Aut

ocor

rela

tion

5550454035302520151051

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

-0.2

-0.4

-0.6

-0.8

-1.0

Autocorrelation Function for DATA BULANAN NON UREA(with 5% significance limits for the autocorrelations)

Lag

Aut

ocor

rela

tion

5550454035302520151051

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

-0.2

-0.4

-0.6

-0.8

-1.0

Autocorrelation Function for DATA BULANAN UREA(with 5% significance limits for the autocorrelations)

Nilai ACF memuncak pada lag 1, 12, 24, 36, dan 48 yang artinya seasonal length data tersebut adalah 12 atautahunan.

TREND

SEASONAL

Winter’s Method

Seasonal Factor

METODE PERAMALAN


Peramalan PermintaanPupuk untuk Kabupaten

AmatanPupuk Non Urea Pupuk Urea

Pupuk Non Urea

Pupuk Urea


Disagregasi Permintaan

Hasil Peramalan Permintaan Pupuk untuk SeluruhKabupaten Amatan

Rata – rata Persentase Penjualantiap Kabupaten

Persentase Luas Tanam tiapKecamatan

Permintaan per Kabupaten

Permintaan per Kecamatan

Input Running

32


OFF SEASON

MID SEASON

PEAK SEASON

Pengkategorian berdasarkan urutan rata-rata jumlah barang yang keluar pada setiap gudang di area amatan

No BulanJumlah Barang

yang Keluar (ton)1 JAN 1978.62 JUNI 1706.33 MEI 2055.54 FEB 2083.55 AGUST 2435.56 SEP 2519.47 JULI 3033.68 APRIL 3240.69 OKT 3551.610 NOV 4145.211 MAR 4196.912 DES 4366.5

Persentil0 -33%

Persentil34% - 66%

Persentil67% - 100%

Pengkategorian :• Rata – rata Demand

per bulan• ROT


Running Gudang Optimal pada tiap Musim

2013 2014 2015 2016 2017

OFF MID PEAK

No Kabupaten Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 1 Pacitan Menadi Menadi Menadi 2 Ponorogo Cokromenggalan1 Cokromenggalan1 Cokromenggalan1 3 Trenggalek Durenan Durenan Durenan 4 Tulungagung Ngunut1 Ngunut1 Ngunut1 5 Blitar Talun Wlingi Talun 6 Kediri Kayen Kayen Kayen

Ringin Rejo 7 Nganjuk Loceret1 Loceret 1 Loceret 1 8 Madiun Sumber Bening Sumber Bening Sumber Bening 9 Ngawi Karangjati2 Karangjati 2 Karangjati 2

10 Magetan Maospati2 Maospati2 Maospati1

TAHUN MUSIM ALTERNATIF TERPILIH

2013 OFF 1 MID 1 PEAK 2





Maospati 1 = 7000 tonMaospati 2 = 3000 ton

Talun = 1750 tonWlingi = 2500 ton

Kayen = 3000 tonRingin Rejo = 2000 ton


Apakah solusi-solusi sebelumnya dapatdiaplikasikan pada seluruh musim?

TAHUN MUSIM

ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2 ALTERNATIF 3

BIAYA UTILITAS

RATA-RATA

BIAYA UTILITAS

RATA-RATA

BIAYA UTILITAS

RATA-RATA

2013

OFF 1,458,697,359 61.15% 1,470,689,467 58.91% 1,473,947,951 54.50%

MID 1,256,149,594 60.16% 1,269,714,165 55.43% 1,272,343,225 54.06%

PEAK X X 1,964,906,266 51.23% X X

2014

OFF 1,484,369,177 61.69% 1,496,001,604 59.53% 1,499,341,072 55.16%

MID X X X X 1,292,596,320 54.23%

PEAK X X 2,007,993,884 51.91% X X

2015

OFF X X X X 1,524,853,428 55.53%

MID X X X X 1,312,672,039 54.90%

PEAK X X 2,051,187,609 52.41% X X

2016

OFF X X X X 1,550,364,904 55.89%

MID X X X X 1,332,980,378 54.97%

PEAK X X 2,094,514,758 53.11% X X

2017

OFF X X X X 1,575,877,259 56.26%

MID X X X X 1,353,155,958 55.33%

PEAK X X 2,137,788,136 53.59% X X

X = Alternatif tidak feasible

No Gudang Terpiilih1 Menadi2 Cokromenggalan 13 Durenan4 Ngunut5 Wlingi6 Kayen7 Ringin Rejo8 Loceret 19 Sumber Bening

10 Karangjati 211 Maospati 1

Alternatif Kombinasi


Perhitungan Biaya untukAlternatif Kombinasi

TAHUN MUSIM

ALTERNATIF KOMBINASI KONDISI OPTIMAL

PENINGKATAN BIAYA BIAYA

(Rp/Bulan)

UTILITAS RATA-RATA

BIAYA (Rp/Bulan)

UTILITAS RATA-RATA

2013

OFF 1,485,940,058 52.86% 1,458,697,359 61.15% 1.9%

MID 1,285,907,796 49.88% 1,256,149,594 60.16% 2.4%

PEAK 1,986,418,147 46.36% 1,964,906,266 51.23% 1.1%

2014

OFF 1,510,973,499 53.58% 1,484,369,177 61.69% 1.8%

MID 1,305,810,591 50.15% 1,292,596,320 54.23% 1.0%

PEAK 2,029,517,884 46.96% 2,007,993,884 51.91% 1.1%

2015

OFF 1,536,126,170 54.05% 1,524,853,428 55.53% 0.7%

MID 1,325,594,463 50.73% 1,312,672,039 54.90% 1.0%

PEAK 2,072,701,864 47.36% 2,051,187,609 52.41% 1.0%

2016

OFF 1,561,277,969 54.51% 1,550,364,904 55.89% 0.7%

MID 1,345,485,261 51.05% 1,332,980,378 54.97% 0.9%

PEAK 2,116,038,758 47.96% 2,094,514,758 53.11% 1.0%

2017

OFF 1,586,430,640 54.98% 1,575,877,259 56.26% 0.7%

MID 1,365,387,202 51.32% 1,353,155,958 55.33% 0.9%

PEAK 2,159,282,516 48.34% 2,137,788,136 53.59% 1.0% RATA - RATA PENINGKATAN 1.1%

Rp 1.099.142.996,63

Konsekuensipeningkatan biayaselama 5 tahun

TAHUN BIAYA (RP)

2013 19.033.064.007 2014 19.385.207.896 2015 19.737.689.988 2016 20.091.207.951 2017 20.444.401.431

TOTAL 98.691.571.273


KABUPATEN KECAMATAN 2017

OFF MID PEAK PACITAN MENADI 47,3% 86,3% 23,1% PONOROGO COKROMENGGALAN 1 38,2% 30,1% 30,2% TRENGGALEK DURENAN 64,0% 99,3% 70,1% TULUNGAGUNG NGUNUT 1 2,5% 7,8% 5,9% BLITAR WLINGI 15,2% 25,1% 23,2%

KEDIRI KAYEN 16,6% 15,8% 51,9% RINGIN REJO 92,7% 58,1% 99,9%

NGANJUK LOCERET 1 76,9% 62,5% 54,5% MADIUN SUMBER BENING 99,9% 27,2% 45,1% NGAWI KARANGJATI 2 97,4% 97,9% 84,5% MAGETAN MAOSPATI 1 54,0% 54,5% 43,3%

Menadi, Pacitan


Analisis Gudang PascaTahun Kelima

Tidak memilikibanyakalternatifgudang alihan.

Dari 22 tanggungjawab pasokan, 20pasokan tidak dapatdialihkan, 2 pasokanbisa keCokromenggalan

Durenan, Trenggalek

Penambahangudangsepertinya tidakdibutuhkan dalamwaktu dekat

Memiliki gudang alihandi Cokromenggalan 1 dan Ngunut 1 danutilitas gudang-gudang tersebut masihnormal.

Karangjati 2, Ngawi

Penambahangudangdiperkirakanbelum tentuterjadi.

Utilitas gudang alihan, yaitu gudangMaospati masihnormal dankapasitasnya cukupbesar.

Ringin Rejo,Kediri


Analisis Gudang PascaTahun Kelima (con’t)

Penambahangudangdiperkirakan belumtentu terjadi.

Memiliki banyakalternatif gudangalihan, yaitu 6, dansemua tanggung jawabpasokannya dapatdialihkan

Sumber Bening,Madiun

Penambahangudangdiperkirakanbelum tentuterjadi.

Memiliki banyakalternatif gudangalihan ,yaitu 4, dansemua tanggungjawab pasokannyadapat dialihkan


Permintaan pada tahun 2017 meningkat 10%

Rata-rata utilitas meningkat 10,3%Solusi masih feasible

PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI GUDANG PENYANGGA PT PETROKIMIA GRESIK UNTUK WILAYAH JAWA TIMUR

PASCAAPLIKASI SINGLE RESPONSIBILITY O

41

Menadi, Cokromenggalan 1, Durenan, Ngunut 1, Wlingi, Kayen, Ringin Rejo, Loceret 1, Sumber Bening, dan Maospati 1

Karangjati 2

Rp 98.691.571.273

11 gudang*Dengan kemungkinan adanya penambahan gudang di Pacitan setelah tahun

kelima


Kebutuhan gudang di Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kediri, Nganjuk, Madiun, Ngawi, dan Magetan

Biaya operasional dari solusi yang dihasilkan

Gudang baru yang akan diteruskan masa sewanya

Gudang lama yang akan diteruskan masa sewanya


• Penggunaan data untuk runout time lebih baik memperhatikandata historis agar terhindar dari data outlier.

• Diperlukan observasi lebih lanjut mengenai lokasi – lokasigudang sewaan yang bisa menjadi alternatif lainuntuk lokasi gudang penyangga baru.

• Diperlukan penelitian mengenai model yang dapatmengakomodasi variabel sisa persediaan pada setiap periode,sehingga dapat memberikan solusi untuk lima tahunselama simultan.

• Keseluruhan data yang diperlukan akan lebih baik jika didapatkansecara nyata, bukan pendekatan, agar hasil yangdidapatkan lebih akurat.


Ballou, R.H., (2004), Business Logistics Management, 5th Edition, Prentice Hall, New Jersey.Biro Analisis Anggaran dan Pelaksanaan APBN – Setjen DPR RI (2012), Subsidi Pupuk dalam Rangka

Meningkatkan Ketahanan Pangan yang Berkesinambungan dalam APBN Tahun 2013. Setjen DPR RI, Jakarta.

Bolisani, E. dan Scarso, E. (1996), International Manufacturing Strategies Experiences from the Clothing Industry, International Journal of Operations & Production Management, Vol. 16, No.11, hal. 71-84.

DuBois, F.L., Toyne, B.,dan Oliff, M.D. (1993), International Manufacturing Strategies of U.S Multinationals: A Conceptual Framework Based on A Four-Industry Study, Journal of International Business Studies, Second quarter, pp. 307-333.

Ghiani, G., Laporte, G., dan Musmanno, R. (2004). Introduction to Logistics Systems Planning and Control, John Willey & Sons, Chichester.

Hillier, S.F. dan Lieberman, G.J. (2008). Introduction to Operational Research, 8th Edition. Yogyakarta : ANDI.

Kirvan, Anthony P. (1997) Latitude/Longitude. NCGIA Core Curriculum in GIScience.http://www.ncgia.ucsb.edu/giscc/units/u014/u014.html, posted (29 Mei 2013)

Klose, A. dan Drexl, A. (2005). Facility location models for distribution system design, European Journal od Operational Research 162, hal 4 – 29.

MacCarthy, B.L. and Atthirawong, W. (2003), Factors Affecting Location Decisions in International Operations: a Delphy Study, International Journal of Operations and Productions Management, Vol. 23, No.7, hal. 794-818.


Mirchandani, P.B., Oudjit, A., Wong, R.T., (1985), Multidimensional extensions and a nested dual approach for the m-median problem, European Journal of Operational Research 21, hal 121–137.

Muriel, A dan Simchi-Levi, D, (2003), “Supply Chain Design and Planning – Applications of Optimization Techniques for Strategic and Tactical Models”, dalam Handbooks in OR & MS Vol11. De Kok, A.G dan Graves, S.C., Elsevier, hal 17 – 93.

Pujawan, I N. dan Mahendrawati, (2010), Supply Chain Management, Edisi Kedua, Guna Widya, Surabaya.

Setiyowati, E. T. (2008), “Penentuan Lokasi Gudang Penyangga Regional PT. Petrokimia Gresik yang Optimal untuk Pendistribusian Pupuk di Jawa Tengah”, Prosiding Seminar Nasional ManajemenTeknologi VII, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, hal A-19-1 – A-19-6.

Sulistiyowati, H. (2010), Model Jaringan Distribusi Multi Eselon untuk Produk Multi Item PT. Gold Coin Surabaya, Laporan Tugas Akhir Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Sourirajan, K., Ozsen, L., dan Uzsoy, R. (2009). A genetic algorithm for a single product network design model with lead time and safety stock consideration. European Journal od Operational Research 197 (2), hal. 599 – 608.

Widad, F. (2010), Rancangan Konfigurasi Jaringan Logistik dengan Pendekatan Sistem Tertutup, Laporan Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Documents

PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI GUDANG PENYANGGA … · Perhitungan. Runout Time. Stokawal bulan. Jumlah pupuk yang keluar per bulan. PendekatanROT gudang baru : • Nilai ROT gudang