21
1 PENENTUAN JOB GRADING BERDASARKAN PENILAIAN JABATAN DENGAN METODE CULLEN EGAN DELL (CED) (STUDI KASUS PADA REKACIPTA LUMENINDO) Ir. Eli Masidah, MT 1) 1) Dosen Teknik Industri Universitas Islam Sultan Agung Jl. Raya Kaligawe Km 4, Semarang 50112 Email: [email protected] ABSTRAK Dalam penentuan upah atau gaji untuk tiap-tiap jabatan dalam suatu perusahan khususnya Rekacipta Lumenindo, tidaklah mudah dilakukan dalam penentuan upah atau gaji untuk tiap-tiap jabatan dalam suatu perusahan. Tidak ada suatu cara yang pasti, eksak dan lengkap serta akurat untuk menentukan upah/gaji yang tepat. Penilaian jabatan adalah suatu cara yang sistematis dan cocok untuk memenuhi berbagai persyaratan pengupahan yang dikehendaki oleh berbagai pihak. Penilaian jabatan sebenarnya bukanlah cara untuk menetapkan tingkat upah dan gaji, tetapi alat yang dapat dipakai pimpinan untuk mengidentifikasi jabatan-jabatan dalam suatu organisasi menurut derajat kepentingannya. Nilai relatif jabatan merupakan nilai yang dihasilkan dari penilaian jabatan dengan metode Cullen Egan Dell (CED) dengan menjumlahkan nilai dari faktor expertise, judgement, akuntabilitas serta menunjukkan besarnya kontribusi suatu jabatan terhadap perusahaan. Rentang poin nilai yang digunakan dalam penilaian jabatan ini adalah 35 poin untuk rentang minimum sedangkan nilai maksimum sebesar 235 poin. Nilai tertinggi dipegang oleh direktur Teknik dengan total poin nilai sebesar 235. sedangkan nilai terendah dipegang oleh Logistik total nilai 135. Job Grading adalah suatu teknik untuk menentukan perbedaan diantara jabatan- jabatan dan tingkat pembayaran dalam organisasi-organisasi. Job grading dapat digunakan untuk memudahkan membaca dan mengelompokkan nilai tersebut ke dalam kelompok-kelompok sehingga jabatan yang memiliki nilai yang berdekatan akan berada dalam satu grade. Hasil Job grading untuk 9 jabatan manajerial pada Rekacipta Lumenindo sangat jelas berbeda bila dibandingkan dengan tingkatan yang kini dipakai oleh perusahaan. Grade lama berjumlah 4 grade dan grade yang sekarang ditawarkan kepada perusahaan adalah 10 grade. Jumlah grade yang direkomendasikan untuk perusahaan berjumlah 10 grade dengan ketentuan makin besar posisi jabatan dalam job grade, maka makin tinggi pula kekuasaan dan gaji yang diterimanya. Dari hasil Job Grading untuk jabatan manajerial Rekacipta Lumenindo, direktur teknik menempati grade 10 (grade tertinggi). Untuk grade terendah adalah grade 4 yang ditempati oleh jabatan logistik. Kata Kunci : Job Grading, Penilaian Jabatan, Cullen Egan Dell ABSTRACT In the determination of wages or salary for each position in a particular company Rekacipta Lumenindo , it is not easy to do in the determination of wages or salary for each position in a company . There is no definitive way , exact, complete and accurate to determine the wage / salary right . Assessment office is a systematic way and suited to meet the various requirements of wages required by the various parties . Rating position actually is not a way to set the level of wages and salaries , but a tool that can be used to identify the leadership positions within an organization in order of importance . Relative value position is the value generated by the method of valuation office Cullen Egan Dell ( CED ) by adding up the value of the factor expertise , judgment , accountability and demonstrate the contribution of a position on the company. Range of points used in assessing the value of this position is 35 points for the minimum range while the maximum value of 235

penentuan job grading berdasarkan penilaian jabatan dengan ...cyber.unissula.ac.id/journal/dosen/publikasi/lpcpm/7092penentuan_job_grading...kelompok-kelompok sehingga jabatan yang

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1  

    PENENTUAN JOB GRADING BERDASARKAN PENILAIAN JABATAN DENGAN METODE CULLEN EGAN DELL (CED) (STUDI KASUS PADA REKACIPTA LUMENINDO)

    Ir. Eli Masidah, MT1)

    1) Dosen Teknik Industri Universitas Islam Sultan Agung Jl. Raya Kaligawe Km 4, Semarang 50112

    Email: [email protected]

    ABSTRAK

    Dalam penentuan upah atau gaji untuk tiap-tiap jabatan dalam suatu perusahan khususnya Rekacipta Lumenindo, tidaklah mudah dilakukan dalam penentuan upah atau gaji untuk tiap-tiap jabatan dalam suatu perusahan. Tidak ada suatu cara yang pasti, eksak dan lengkap serta akurat untuk menentukan upah/gaji yang tepat. Penilaian jabatan adalah suatu cara yang sistematis dan cocok untuk memenuhi berbagai persyaratan pengupahan yang dikehendaki oleh berbagai pihak. Penilaian jabatan sebenarnya bukanlah cara untuk menetapkan tingkat upah dan gaji, tetapi alat yang dapat dipakai pimpinan untuk mengidentifikasi jabatan-jabatan dalam suatu organisasi menurut derajat kepentingannya.

    Nilai relatif jabatan merupakan nilai yang dihasilkan dari penilaian jabatan dengan metode Cullen Egan Dell (CED) dengan menjumlahkan nilai dari faktor expertise, judgement, akuntabilitas serta menunjukkan besarnya kontribusi suatu jabatan terhadap perusahaan. Rentang poin nilai yang digunakan dalam penilaian jabatan ini adalah 35 poin untuk rentang minimum sedangkan nilai maksimum sebesar 235 poin. Nilai tertinggi dipegang oleh direktur Teknik dengan total poin nilai sebesar 235. sedangkan nilai terendah dipegang oleh Logistik total nilai 135.

    Job Grading adalah suatu teknik untuk menentukan perbedaan diantara jabatan- jabatan dan tingkat pembayaran dalam organisasi-organisasi. Job grading dapat digunakan untuk memudahkan membaca dan mengelompokkan nilai tersebut ke dalam kelompok-kelompok sehingga jabatan yang memiliki nilai yang berdekatan akan berada dalam satu grade. Hasil Job grading untuk 9 jabatan manajerial pada Rekacipta Lumenindo sangat jelas berbeda bila dibandingkan dengan tingkatan yang kini dipakai oleh perusahaan. Grade lama berjumlah 4 grade dan grade yang sekarang ditawarkan kepada perusahaan adalah 10 grade. Jumlah grade yang direkomendasikan untuk perusahaan berjumlah 10 grade dengan ketentuan makin besar posisi jabatan dalam job grade, maka makin tinggi pula kekuasaan dan gaji yang diterimanya. Dari hasil Job Grading untuk jabatan manajerial Rekacipta Lumenindo, direktur teknik menempati grade 10 (grade tertinggi). Untuk grade terendah adalah grade 4 yang ditempati oleh jabatan logistik. Kata Kunci : Job Grading, Penilaian Jabatan, Cullen Egan Dell

    ABSTRACT

    In the determination of wages or salary for each position in a particular company Rekacipta Lumenindo , it is not easy to do in the determination of wages or salary for each position in a company . There is no definitive way , exact, complete and accurate to determine the wage / salary right . Assessment office is a systematic way and suited to meet the various requirements of wages required by the various parties . Rating position actually is not a way to set the level of wages and salaries , but a tool that can be used to identify the leadership positions within an organization in order of importance .

    Relative value position is the value generated by the method of valuation office Cullen Egan Dell ( CED ) by adding up the value of the factor expertise , judgment , accountability and demonstrate the contribution of a position on the company. Range of points used in assessing the value of this position is 35 points for the minimum range while the maximum value of 235

  • 2  

    points . Highest values held by the director of Engineering with a total value of 235 points . while the lowest value of the total value held by Logistics 135 .

    Job Grading is a technique for determining the difference between positions and the level of payment within organizations . Job grading can be used to facilitate reading and classifying the values into groups so that the position has a value that will be in the adjacent grade . Job grading 9 results for managerial positions in Rekacipta Lumenindo very clearly different when compared to the levels that are currently used by the company . Old grade 4 grade and grade totaled the company is now offered to grade 10 . Amount recommended grade for the company amounted to 10 grade with the provisions of the bigger positions in the job grade , the higher the power and receives salary . Job Grading of results for managerial positions Rekacipta Lumenindo , technical director occupying grade 10 ( the highest grade ) . For the lowest grade is a grade 4 position occupied by logistics . Keywords : Job Grading , Assessment Title , Cullen Egan Dell 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

    Selama ini dalam sistem perusahaan menganut penggajian yang didasarkan pada bobot/derajat pentingnya jabatan menurut hirarki struktur organisasi. Besar gaji yang diberikan perusahaan kepada pegawainya sesuai dengan level jabatannya dalam hirarki struktur organisasi perusahaan. Namun gaji berdasarkan pelevelan ini hanya untuk menentukan gaji pokok saja, dan terlepas dari lama masa pengabdian. Sistem penggajian tersebut memberi dampak yang kurang menguntungkan, khususnya untuk pegawai dengan level sama, dimana jumlah gaji pokok yang diterimanya sama namun tanggung jawab yang diembannya tidak seimbang.

    Saat ini dalam suatu perusahaan untuk mementukan upah/gaji yang pasti untuk setiap jabatan tidak mudah dilakukan. Kita tidak tahu secara pasti berapa upah/gaji yang seharusnya untuk tiap-tiap jabatan. Tidak ada suatu cara yang pasti, eksak dan lengkap serta akurat untuk menentukan upah/gaji yang tepat. Penilaian jabatan adalah suatu cara yang sistematis dan cocok dalam arti memenuhi berbagai persyaratan pengupahan yang dikehendaki oleh berbagai pihak. Penilaian jabatan sebenarnya bukanlah cara untuk menetapkan tingkat upah dan gaji, tetapi alat yang dapat dipakai pimpinan untuk mengidentifikasi jabatan-jabatan dalam suatu organisasi menurut derajat kepentingannya. Dengan kata lain penilain jabatan hanya suatu sarana untuk mengukur nilai suatu jabatan dibandingkan dengan jabatan-jabatan lain di dalam perusahaan.

    Keuntungan dari adanya penilaian jabatan adalah dapat menjamin adanya konsistensi internal dan eksternal sehingga menjamin ketenangan kerja dan meningkatkan semangat kerja karyawan. Bagi pimpinan penggunaan penilaian jabatan akan menghilangkan atau paling tidak mengurangi keluh kesah karyawan khususnya masalah penggajian. Hal ini berarti memperbaiki hubungan dengan pihak atasan.

    Metode yang digunakan untuk penilaian jabatan ini adalah Cullen Egan Dell (CED) yang merupakan perkembangan metode point system yang dapat mengkonversi penilaian secara kualitatif ke dalam penilaian kuantitatif, yaitu dalam bentuk point nilai jabatan sehingga pegawai biasa sekalipun (bukan ahli) dapat mengerti. Sehingga nantinya masing-masing jabatan akan memiliki nilai relatif yang berbeda-beda, meskipun jabatan tersebut terletak pada level yang sama dalam struktur organisasi perusahaan. Nilai relatif ini akan mencerminkan tingkat kepentingan dan kesulitan suatu jabatan. Nilai relatif ini akan mampu memberikan gambaran pada pegawai dan transparansi pada semua pihak untuk masalah penentuan upah/gaji.

    CED akan menilai jabatan dengan menaksir 3 faktor, yaitu expertise, judgement dan accountability yang dapat dijabarkan lagi menjadi 8 subfaktor yang dianggap umum untuk semua jabatan. Metode ini dipilih karena CED memiliki kelebihan yaitu menyeluruh, sistematis, konsisten, universal, relatifitas, sasaran dan dapat digunakan untuk membantu dalam analisis jabatan (Job Analysis). Metode ini juga berasumsi

  • 3  

    bahwa ada suatu hirarki di antara pekerjaan di dalam suatu organisasi dan bahwa pekerjaan yang lebih senior/tinggi memerlukan ketrampilan lebih tinggi, pengalaman lebih besar, lebih sedikit pengawasan, memiliki tugas-tugas kompleks dan menerima tanggung jawab lebih besar. Bila metode ini digunakan, maka perusahaan tidak perlu melakukan perubahan yang terlalu drastis. Sehingga baik pimpinan atau pegawainya tidak terlalu dipusingkan dengan penyesuaian terhadap keadaan yang baru serta kekhawatiran mengenai penentuan tingkat gaji. Karena makin tinggi tanggung jawab dan tugas yang diembannya, maka point yang didapatkan akan tinggi pula. Poin/nilai relatif inilah yang akan menjadi nilai lebih dari metode ini. Karena perbedaan antar jabatan akan terlihat secara nyata.

    Nilai dari hasil penilaian jabatan jumlahnya dapat mencapai belasan bahkan puluhan yang dapat menyulitkan pengawasan, administrasi dan menjadi tidak efisien. Job Grading adalah suatu teknik untuk menentukan perbedaan diantara jabatan-jabatan dan tingkat pembayaran dalam organisasi-organisasi. Job grading dapat digunakan untuk memudahkan membaca dan mengelompokkan nilai tersebut ke dalam kelompok-kelompok sehingga jabatan yang memiliki nilai yang berdekatan akan berada dalam satu grade. Hasil Job Grading ini dapat digunakan sebagai dasar pemberian gaji/upah sesuai dengan posisi jabatan tersebut dalam grade.

    1.2. Perumusan Masalah

    Dari uraian latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan yang dihadapi adalah: Bagaimana cara mengidentifikasi suatu jabatan dengan jabatan lain (Penilaian Jabatan/ Job Evaluation) dengan memberi nilai/bobot relatif, sehingga memudahkan pembacaan serta pengelompokkan nilai tersebut ke dalam grade yang sesuai bagi suatu jabatan (Job Grading). 1.3. Pembatasan Masalah

    Untuk mengarah pada pemecahan masalah dan pencegahan terjadinya pembahasan yang berlebihan, perlu adanya batasan-batasan. Batasan-batasan tersebut antara lain :

    1. Penilaian hanya dibatasi pada jabatan Direktur sampai dengan Kasubbag. 2. Jabatan-jabatan yang dinilai adalah jabatan untuk pegawai yang statusnya

    pegawai tetap. 3. Keterlibatan komite penilai dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan

    validitas hasil penilaian jabatan yang lebih baik. 4. Penentuan jabatan dilakukan dengan menggunakan metode Cullen Egan Dell yang

    ditaksir dari faktor Expertise, Judgement, dan Accountability. 5. Penelitian hanya dibatasi sampai dengan penentuan Job Grading, tanpa

    menghitung besarnya nominal gaji yang diterima. 1.4. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi jabatan yang akan dianalisis melalui penguraian jabatan (Job

    Description) dan dan persyaratan jabatan (Job Spesification). 2. Mengidentifikasi analisa jabatan yang digunakan untuk menentukan

    tingkatan-tingkatan jabatan dalam perusahaan . 3. Menentukan nilai relatif jabatan yang menunjukkan berapa besar kontribusi suatu

    jabatan dengan jabatan lain dengan menggunakan metode Cullen Egan Dell (CED). 4. Untuk menentukan Job Grading pegawai pada Reka Cipta Lumenindo

    Semarang.

    2. Landasan Teori

  • 4  

    2.1. Analisis Jabatan (Job Analysis) Untuk mengetahui tentang analisis jabatan terlebih dahulu kita harus mempelajari

    pengertian tentang jabatan. Jabatan merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh satu orang/pekerjaan yang hampir sama dilakukan oleh banyak orang. Dengan kata lain jabatan dapat dipangku oleh satu orang atau sekelompok orang. Pengertian jabatan yang digunakan adalah dalam pengertian teknis yang berarti kedudukan seseorang pegawai yang menunjukkan tugas, hak dan tanggung jawab suatu departemen/ jawatan/kantor (Moekijat, 1992).

    Informasi jabatan yang diperoleh dari hasil analisis jabatan dapat digunakan untuk berbagai hal, salah satunya adalah untuk penilaian jabatan (Job Grading). (Moekijat, 1992). Tujuan yang ingin dicapai dari dilakukannya analisis jabatan adalah untuk menyusun skala-skala atau tingkatan untuk berbagai jabatan, sehingga masing-masing adalah sesuai dengan tingkat-tingkat yang lain dipandang dari sudut syarat-syaratnya (Moekijat, 1992) 2.2. Metode-Metode Analisis Jabatan

    Yang dimaksud dengan metode analisis jabatan adalah metode-metode yang digunakan untuk memperoleh informasi jabatan. Karena pada dasarnya analisis jabatan merupakan proses pengumpulan data (Heidjrachman, 1985). Informasi jabatan dapat diperoleh dari tiga sumber pokok, yaitu (Yoder, 1984) : 1. Pegawai-pegawai dalam jabatan-jabatan tertentu 2. Pegawai-pegawai lainnya, termasuk pengawas-pengawas yang mengenal dan mengetahui

    jabatan ini. 3. Peninjau-peninjau bebas yang mengawasi pegawai-pegawai dalam

    melaksanakan jabatan mereka. Berdasarkan sumber-sumber informasi diatas, dipergunakan beberapa metode untuk

    memperoleh informasi jabatan. Ada empat metode penting yang digunakan (Moekijat, 1992) : 1. Daftar pertanyaan (Job Questionnaire)

    Metode ini digunakan untuk menggambarkan jabatan-jabatan dari pegawai. Para pegawai menganggap metode ini sulit karena kurang adanya ketelitian dalam merinci dan menilai pekerjaan mereka (Moekijat, 1992). Mereka tidak dapat mempertimbangkan tugas manakah yang paling penting dalam jabatan mereka atau menggambarkan dengan teliti urutan-urutan dari tugas-tugas yang mereka lakukan dan tanggung jawab yang mereka pikul. Solusi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membagikan instruksi-insruksi secara tertulis atau mengadakan pertemuan dengan pegawai untuk menjelaskan tujuan dari daftar pertanyaan yang diberikan serta memberikan petunjuk untuk mengisikan jawaban secara sistematik. 2. Wawancara (Interview)

    Interview merupakan pendekatan yang sering digunakan dan sering dipergunakan untuk pekerjaan harian atau bulanan (Heidjrachman, 1985). Wawancara dilakukan dengan pegawai-pegawai pelaksana para pimpinan mereka atau dengan keduanya (Wursanto, 1989). 3. Buku Harian (Logs)

    Pegawai diperintahkan untuk mencatat apa yang dikerjakan setiap harinya, berapa waktu yang digunakan, kapan dimulai dan berakhir. 4. Pengamatan (Observation)

    Dilakukan oleh analisis jabatan yang telah terlatih secara khusus. Metode ini biasanya tidak dilakukan sendiri-sendiri namun melakukannya secara bersama-sama dengan metode wawancara (Moekijat, 1992). Observasi dilakukan terhadap tiap-tiap jabatan dan melakukan wawancara pada pegawai pelaksana serta atasan mereka. 2.3. Metode Kuantitatif

    1. Sistem Point Berlawanan dengan metode Ranking/ Clasification yang mengukur pekerjaan

    sebagai suatu keseluruhan, Point System adalah pendekatan yang lebih analitis (bersifat mengurai) dan berhubungan dengan komponen- komponen/faktor-faktor

  • 5  

    pekerjaan (Flippo, 1994). Point System merupakan metode analitis yang paling banyak dipakai karena cukup sederhana dan mudah dipahami oleh orang awam sekalipun, dalam artian bukan spesialis (Ruki, 1987). Moekijat berpendapat bahwa point system mengandung pendekatan yang analitis, kualitatif dan lebih terperinci untuk menilai jabatan (Moekijat, 1992).

    Berikut ini adalah prosedur yang digunakan untuk point system (Ruki, 2002) : 1. Memilih faktor jabatan/pekerjaan yang akan diukur. 2. Menyusun skala faktor. 3. Membuat level atau gradasi dari setiap faktor, Definisi, dan Point (Skor) untuk setiap levelnya.

    Faktor jabatan merupakan persyaratan khusus yang diminta dari pelaksana kerja (Job Holder) yang harus disumbangkan. Umumnya ada empat faktor yang digunakan, yaitu : 1. Ketrampilan 2. Tanggung Jawab 3. Usaha 4. Kondisi kerja

    Faktor jabatan merupakan nilai yang dibayar dengan uang oleh atasan/majikan. Majikan membeli ketrampilan dan usaha dalam jumlah dan tingkat yang tertentu. Majikan juga membeli kemampuan untuk memangku tanggungjawab dan untuk bertahan pada kondisi kerja tertentu (Flippo, 1994).

    2. Faktor Comparison (Perbandingan faktor-faktor)

    Metode ini dikenal dengan metode para spesialis, karena merupakan suatu teknik untuk mereka yang sangat terlatih dan berpentgalaman dalam analisis jabatan dan penilaian jabatan. Pada dasarnya menyerupai dengan metode Job Ranking, hanya bedanya dalam Job Ranking jabatan secara seutuhnyalah yang dibandingkan. Sedangkan untuk Faktor Comparison faktor-faktor yang dianggap mutlak ada dari tiap jabatan dan bobot dari faktor-faktor pekerjaan yang satu dibandingkan dengan faktor-faktor dari jabatan lain (Ruki, 1987).

    Dalam metode ini yang pertama ditetapkan bukan “Kriteria” seperti dalam metode Klasifikasi Jabatan tetapi sejumlah “faktor” jabatan yang akan diperbandingkan derajat berat ringan atau mudah-sukarnya.

    Panitia Job Evaluation menetapkan faktor-faktor dibawah ini yang diminta oleh suatu jabatan, yaitu (Ruki, 1987) : 1. Faktor-faktor : - Mental Requirements (Tuntutan terhadap Mental) - Skill Requirements (Tuntutan Keterampilan) - Physical Requirements (Tuntutan terhadap Fisik/Jasmani) - Lingkungan Fisik Tempat Kerja - Tanggung Jawab. 2. Dipilih “Benc Mark Jobs” terdiri dari 20 % - 25 % jabatan dari seluruh jabatan yang ada dan ditetapkan “ranking” atas dasar faktor tersebut.

    Langkah-langkah yang diambil dalam penilaian jabatan dengan metode Factor

    Comparison adalah (Flippo, 1994) : 1. Memilih faktor-faktor pekerjaan 2. Memilih pekerjaan-pekerjaan penting. 3. Menentukan nilai yang benar untuk pekerjaan-pekerjaan penting. 4. Memberi peringkat pekerjaan-pekerjaan penting menurut setiap faktor pekerjaan. 5. Mengalokasikan tarif yang benar dari setiap pekerjaan-pekerjaan penting

    kepada faktor-faktor pekerjaan. 6. Mengevaluasi semua pekerjaan lain berdasarkan ukuran faktor ini. 7. Merancang, menyesuaikan dan melaksanakan struktur upah tersebut.

  • 6  

    Sistem Faktor Comparison menggunakan faktor-faktor pekerjaan yang lebih sedikit

    (tidak lebih dari 70 bila dibandingkan dengan point system). Faktor Comparison merupakan metode perbaikan dari metode Job Ranking yaitu dengan mengadakan perbandingan antar “bagian” pekerjaan yang diselesaikan yaitu berdasar faktor, bukan pekerjaan secara keseluruhan. Factor Comparison menciptakan jenis penilaian antar pekerjaan (Job to Job Rating) (Flippo, 1994). Kelebihan yang dimiliki adalah (Moekijat, 1992) : 1. Jabatan yang tidak sserupa dapat dinilai. 2. Sistem yang sederhana dan fleksibel. 3. Menguntungkan karena nilai-nilai yang dipilih adalah sama sekali tidak

    sembarangan. 4. Menggunakan teknik perbandingan jabatan dengan jabatan, merupakan metode

    penilaian yang lebih cermat. 5. tidak mengandung masalah-masalah yang berhubungan dengan arti kata dalam

    membuat ukuran-ukuran faktor karena bermacam-macam tingkat tidak dirumuskan. Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah (Moekijat, 1992) :

    1. Sangat kompleks dan sangat sulit menyusunnya. 2. Sulit menjelaskan pada seseorang yang tidak mengenal. 3. Biaya lebih besar bila dibanding dengan sistem lainnya. 4. Didasarkan atas sejumlah faktor-faktor yang dianggap hanya faktor- faktor itu saja

    yang dimiliki oleh semua jabatan. 5. Apabila faktor-faktor tidak dipilih secara tepat, maka hasil penilaiannya tidak

    memuaskan.

    2.4. Karakteristik Penilaian Jabatan Dari beberapa penilaian jabatan yang telah diuraikan diatas, penggunaanya akan

    ditentukan oleh kebutuhan terhadap dilakukannya suatu kegiatan penilaian jabatan. Dengan demikian sistem penilaian yang dilakukan suatu perusahaan atau instansi akan berbeda dengan sistem penilaian yang digunakan oleh perusahaan lain. 2.5. Objek Yang Akan Dinilai

    Setelah menentukan maksud dan tujuan untuk melakukan suatu kegiatan penilaian jabatan, kemudian menentukan jenis serta macam jabatan yang akan dinilai. Jabatan-jabatan yang akan dinilai dibuat terlebih dahulu deskripsi jabatan serta perumusan faktor-faktor penilaian dari pembobotan faktor-faktor. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan perhitungan nilai jabatan. 2.6. Komite Penilai

    Para penilai biasanya merupakan suatu kelompok yang terdiri dari perwakilan staff atau pimpinan serta orang luar yang dianggap ahli dalam pekerjaan tersebut. Mereka memberikan penilaian berdasarkan faktor-faktor yang telah ditentukan sebelumnya. Penentuan bobot faktor tersebut berhubungan erat dengan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan atau instansi. Dalam hal ini masih ada beberapa segi penilaian yang sudah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Akan tetapi sudah mulai diusahakan tentang cara perhitungan penilaian jabatan yang dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga setiap pegawai dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan yang dapat dilihat dari jabatan yang dimilikinya. Perbedaan yang ada antara pegawai yang satu dengan pegawai lainnya dapat dimengerti oleh setiap pegawai.

    Penilai mulai dengan mereview informasi analisis jabatan untuk mempelajari tugas-tugas dan tanggungjawab dari berbagai kondisi kerja yang menjadi dasar evaluasi. Komite ini mutlak diperlukan bila hasil penilaian jabatan dapat diterima oleh seluruh pihak. Komite ini harus terdiri dari wakil-wakil dari semua bagian.

  • 7  

    2.7. Hasil Penelitian Nilai relatif adalah hasil dari suatu penilaian jabatan. Tidak semua metode penilaian

    jabatan yang memberikan hasil berupa nilai relatif suatu jabatan. Adanya suatu nilai relatif dari suatu jabatan tentu akan memberikan informasi atau masukan didalam menentukan kebijaksanaan didalam kepegawaian.

    2.8. Cullen Egan Dell (CED)

    Sistem penilaian jabatan dengan metode Cullen Egan Dell (CED) adalah salah satu dari sejumlah sistem yang mengukur nilai dari jabatan individual menurut fungsi dan nilai mereka di dalam organisasi. Sistem penilaian jabatan dengan Cullen Egan Dell ini didesain untuk mengukur nilai relatif suatu jabatan. Sistem berasumsi bahwa ada suatu hirarki diantara pekerjaan di dalam suatu organisasi dan bahwa pekerjaan yang lebih senior memerlukan ketrampilan lebih tinggi, pengalaman lebih besar, lebih sedikit pengawasan, memiliki tugas-tugas kompleks dan menerima tanggung jawab lebih besar.

    Sistem didasarkan pada analisis suatu dokumen tersusun yang dikenal sebagai kuesioner Analisis Pekerjaan. Kuesioner ini menguraikan tugas-tugas, responbilities and accountabilities tentang pekerjaan serta kualifikasi /persyaratan dan pengalaman yang diperlukan untuk menempati suatu jabatan. Kuesioner ini adalah sumber informasi yang didokumentasikan dan dapat diandalkan dan mendeskripsikan suatu jabatan serta kualifikasi yang diperlukan.

    Pada dasarnya metode CED adalah sistem point. CED menyatakan harga untuk suatu jabatan dalam bentuk ”poin nilai jabatan”. Poin ini diperoleh dengan menaksir 8 sub faktor yang dianggap umum untuk semua jabatan. Sub faktor ini kemudian dapat dikelompokkan lagi menjadi 3 faktor, yaitu expertise, judgement dan accountability. Berikut ini adalah hubungan dari ketiga faktor (www.nt.gov.au).

    Gambar 1 Hubungan ke-3 Faktor Dalam Metode CED

    Expertise merupakan input yang berupa skill, kemampuan dan pemahaman untuk menjalankan jabatan. Komponen proses (Judgement) dari jabatan didefinisikan dengan kompleksitas task, kerangka dasar untuk mengoperasikan jabatan, dan kebutuhan untuk menyelesaikan masalah. Output (Acccountability) dijabarkan dalam kebebasan, level posisi dan kewenangan. Accountability (pertanggungjawaban) ini akan mengukur keluaran dan hasil dari suatu jabatan baik secara kuantitas atau kualitas. Pertanggung jawaban ini diperlukan untuk meninjau fakus dari peranan suatu jabatan dan tujuan utama jabatan itu. Faktor ini ada empat kategori, yaitu (www.nt.gov.au) : 1. Langsung (Direct) Akuntabilitas langsung diterapkan dimana terdapat hasil atau keluaran yang terukur jelas. 2. Tidak Langsung (Indirect) Diterapkan untuk jabatan-jabatan yang memungkinkan jabatan lain mencapai hasil-hasil atau keluaran yang terukur dari jabatan tersebut. 3. Saran (Advice) Akuntabilitas Advisory diterapkan dalam keadaan dimana analisa-analisa, diagnosa-diagnosa dan ramalan-ramalan dibutuhkan dan mengaplikasikan bidang intelektual/akademik/profesional lanjut atau dalam menilai kondisi lingkungan, penyelenggaraan riset proyek, solusi-solusi pengembangan metode baru mengenai operasionalisasi unit/bisnis/profesi secara mandiri. 4. Layanan (Service) Diterapkan dalam keadaan-keadaan dimana suatu pekerjaan difokuskan pada penyediaan layanan/produk kepada pihak lain dan atau berhubungan dengan pekerjaan yang sesuai dengan pedoman/prosedurnya.

  • 8  

    2.8. Penentuan Tingkat Jabatan (Job Grading) Penentuan tingkat jabatan (Job Grading) adalah suatu teknik untuk menentukan

    perbedaan-perbedaan diantara jabatan-jabatan dan tingkat pembayaran dalam organisasi-organisasi yang besar (Moekijat, 1992).

    Tingkat Jabatan (Job Grades) terdiri atas suatu penyelidikan secara ilmiah dari semua jabatan (penilaian jabatan) dan kemudian menempatkan jabatan- jabatan tersebut dalam kategori yang lebih luas yang disebut dengan tingkat jabatan (Job Grades). (Moekijat, 1992).

    Grade tidak mutlak dilambangkan dengan angka, namun juga dilambangkan dalam abjad A,B,C dst. Grade sama dengan angka sama dengan group dan sama dengan golongan, yang menunjukkan kepada peringkat yang diberikan pada jabatannya dan bukan pada manusianya (Ruki, 1987).

    Untuk membantu mengadakan penerimaan pegawai/ menyederhanakan penyusunan tenaga kerja, lazim menggunakan penentuan Job Grading (Moekijat, 1992). Dalam menilai jabatan untuk memberi tingkat-tingkat yang berlainan tidak ada standar yang sama (Moekijat, 1992). Job Grading sangat penting untuk membantu dalam : 1. Menyusun rencana latihan. 2. Kenaikan pangkat. 3. Skala-skala gaji. 4. Memilih dan memperkerjakan pegawai. 5. Mutasi antar bagian. 6. Menyusun daftar pembayaran. 7. Menghitung biaya dan anggaran.

    Tidak ada peraturan yang sifatnya umum mengenai berapa jumlah tingkat jabatan (Job Grades) yang dibentuk. Namun makin banyak tingkatannya akan membingungkan. Namun bila terlalu sedikit sedikit tidak adil bagi pegawai (Moekijat, 1992).

    Konsekuensi yang timbul dari adanya Job Grading ini adalah jabatan yang berdekatan satu sama lain dalam hal seperti kompleksitas dan kesukaran mengerjakannya akan memperoleh pembayaran yang relatif sama, otomatis masuk dalam skala gaji yang sama (Ruki, 1987). Ada 2 alternatif yang dapat dipilih dalam menentukan grade (Ruki, 1987): 1. Mengumpulkan jabatan yang jumlah poinnya berdekatan dalam beberapa kelompok.

    Terlebih dahulu ditentukan selisih jumlah poin dari tiap grade/golongan. Jika misal nilai poin untuk tiap grade yang diinginkan dari 6 poin dan hasil penilaian misalnya antara 38 (terbesar) – 86 (terkecil), maka diperoleh 8 grade yang masing-masing terdiri dari 6 poin.

    2. Menentukan dahulu jumlah Job Class yang diinginkan, mungkin tetap menggunakan Job Grade yang dipakai selama ini.

    Metode ini memiliki pendekatan statistik, sehingga metode ini dianggap lebih relevan. Adapun pedoman langkah-langkah untuk menggrade jabatan sebagai berikut : 1. Susun data dari yang terbesar sampai yang terkecil. Kemudian buatlah sebaran

    data dengan rumus data terbesar dikurangi data terkecil. 2. Tentukan Job Grade/Class yang akan digunakan. Misalnya ditentukan 11 grade yang

    terdiri dari 1 (terkecil) sampai 11 (tertinggi). 3. Tentukan panjang class interval dengan cara membagi sebaran dengan banyak Job Class

    yang diinginkan. Keuntungan dari penentuan tingkat jabatan (Job Grading) adalah : 1. Merupakan dasar untuk rencana gaji, pelatihan dan kenaikan jabatan. 2. Berguna dalam memilih pegawai. 3. Perbaikan hubungan antar pegawai dan manajemen. 4. Menunjukkan isi pekerjaan dari jabatan-jabatan dan perbedaan-perbedaannya. 5. Pengurangan dalam perpindahan tenaga kerja. 6. Penambahan hasil pekerjaan. 7. Perbaikan dalam moril. 8. Mengurangi perdebatan-perdebatan tentang upah/gaji.

  • 9  

    9. Pengurangan dalam keganjilan-keganjilan upah dan gaji. 10. Perlengkapan data untuk perundingan mengenai perjanjian kerjasama.

    Kekurangan dari penentuan tingkat jabatan (Job Grading) adalah (Ruki, 1987) : 1. Tidak dapat mempertimbangkan prestasi kerja atau kecakapan perorangan. 2. Tidak dapat menetapkan skala pembayaran tanpa adanya keterangan tentang kondisi pasar,

    persetujuan serikat dagang, dll. 3. Tergantung pada penilaian manusia yang tidak sama. 4. Hampir tidak mungkin menilai sebagian besar dari pekerjaan tata usaha. 5. Penilaian mungkin tidak diselenggarakan atas dasar yang sama diseluruh organisasi, karena

    isi pekerjaan yang berlainan dari jabatan yang berlainan. 6. Biasanya jabatan-jabatan ditaruh dalam jumlah tingkat yang terbatas, dan banyak

    jabatan yang mempunyai sifat yang berbeda mungkin dalam tingkat yang sama. 7. Ada kecenderungan untuk melihat pegawai sebagai suatu faktor yang dinilai, padahal

    pegawai sebenarnya hanyalah berhubungan dengan jabatan. 8. Kualitas-kualitas yang tidak jelas seperti kesetiaan dan inisiatif ditafsirkan dengan

    cara-cara yang berlainan oleh orang-orang yang berlainan pula. 9. Sulit untuk mengukur pekerjaan tata usaha dalam penilaian jabatan (Job Analysis).

    3. Analisa dan Pembahasan 3.1. Data Struktur Organisasi Perusahaan

    Pegawai pada Perusahaan Rekacipta Lumenindo terdiri dari pegawai tetap dan pegawai tidak tetap. Pegawai tidak tetap terdiri dari pegawai harian lepas, pegawai kontrak. Pegawai tetap adalah pegawai yang sifat hubungan kerjanya dengan perusahaan ditentukan dengan batas waktunya terlebih dahulu oleh peraturan-peraturan atau kebiasaan yaitu mereka harus menyediakan tenaganya sehingga mereka setiap hari wajib melakukan pekerjaannya, kecuali bila berhalangan dengan alasan sah menurut ketentuan yang ada.

    Pegawai tidak tetap adalah pegawai yang memiliki keterikatan dan hak yang sama dengan pegawai tetap namun mereka dibatasi waktu yang lebih pendek, bisa kapan saja dilakukan pemutusan hubungan kerja jika diketahui ada sistem kinerjanya yang tidak memenuhi standar-standar perusahaan.

    Tabel 1. Data Jumlah Pegawai Rekacipta Lumenindo tahun 2012 Bagian Tetap Tidak Tetap Total

    Direktur Teknik (Operasional Manajer) 1 0 1

    Kabag Administrasi 1 0 1

    Bagian keuangan dan administrasi 1 0 1

    Admin keuangan 1 0 1

    Sales 1 0 1

    Sales Executive 1 0 1

    Logistik 1 0 1

    Supervisor Gudang /Logistik 1 0 1

    Elektrikal Teknikal Support 1 0 1

    3.2. Struktur Organisasi

    Karakteristik struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan adalah berbentuk lini. Dimana wewenang dan tanggung jawab mengalir dari atasan langsung kepada

  • 10  

    bawahannya. Sistem seperti ini memberi wewenang penuh kepada pimpinan untuk mengatur dan membuat kebijakan untuk kepentingan operasional perusahaan. Perusahaan telah menentapkan struktur organisasi yang berisi tata kerjanya kepada atasannya, yaitu pada kabag administrasi, kabag keuangan, sales maupun logistik. 3.3. Inventarisasi Jabatan

    Jabatan yang dinilai berasal dari beberapa bagian-bagian yang ada didalam struktur organisasi perusahaan. Berikut ini adalah tabel yang berisi inventarisasi jabatan yang ada dalam REKACIPTA LUMENINDO.

    Tabel 2 Inventarisasi Jabatan REKACIPTA LUMENINDO No. Bagian

    1 Direktur Teknik

    2 Kabag Administrasi

    3 Bagian keuangan dan administrasi

    4 Admin keuangan

    5 sales

    6 Sales Executive

    7 Logistik

    8 Supervisor Gudang /Logistik

    9 Elektrikal Teknikal Support

    Berikut adalah daftar jabatan-jabatan yang akan dinilai serta kode masing-masing jabatan untuk memudahkan penilaian jabatan.

    Tabel 3. Jabatan-jabatan yang akan dinilai

    Kode Jabatan

    01 Direktur Teknik (Operasional Manajer)

    02 Kabag Administrasi

    03 Bagian keuangan dan administrasi

    04 Admin keuangan

    05 sales

    06 Sales Executive

    07 Logistik

    08 Supervisor Gudang /Logistik

    09 Elektrikal Teknikal Support

  • 11  

    3.4. Tingkatan Gaji Besarnya rupiah gaji pegawai tergantung pada posisi jabatan yang dipangku dalam

    struktur organisasi perusahaan. Dibawah ini adalah tingkatan/layer gaji yang digunakan REKACIPTA LUMENINDO untuk sistem penggajian pada saat ini.

    Tabel 4. Tingkatan Layer Gaji REKACIPTA LUMENINDO No. Jabatan yang menempati Tingkatan/ Layer

    1. Direksi 4

    2. Kabag 3

    3. subbag 2

    4. Staff 1

    3.5. Analisa Jabatan (Job Description dan Job Specification)

    Analisis jabatan berfungsi sebagai penuntun penilai untuk melakukan penilaian jabatan. Dalam analisis jabatan ini, hasil yang didapatkan adalah job description dan job specification, Job description dan job specification diperoleh dari adanya perbaikan melalui evaluasi/perbaikan antar analisa jabatan yang dimiliki oleh perusahaan selama ini (sebagai data awal) dengan lembar pengisian yang berfungsi sebagai kuesioner terbuka. Dibawah ini ditampilkan hasil perbaikan analisa jabatan berupa job description dan job specification untuk jabatan direktur teknik :

    Tabel 5. Tabel Poin untuk Pelevelan Dalam Penilaian Jabatan

    Faktor Penilaian

    Sub Faktor

    Poin untuk masing-masing Level Poin Maksimum A B C D E F G

    Expertise PengetahuanPengalaman 5 10 15 20 25 30 35 35 Keahlian Interpersonal 5 10 15 20 25 - - 25 Keluasaan Pekerjaan 5 10 15 20 25 30 - 30

    Judgement Lingkungan Kerja 5 10 15 20 25 30 - 30 Alasan 5 10 15 20 25 30 - 30

    Accountability Kebebasan_pengaruh 5 10 15 20 25 30 - 30 Dampak 5 10 15 20 25 - - 25

    Keterlibatan 5 10 15 20 25 30 - 30

    Komite penilai yang ditunjuk dalam penilaian jabatan ini berjumlah 5 orang yang dipilih dari kepala bidang/ staff ahli yang membawahi dalam bagian-bagiannya. Setelah dilakukan penilaian jabatan oleh komite penilai untuk 9 jabatan dari direktur sampai dengan kasubbag. Hasil penilaian jabatan kemudian direkapitulasi. Kemudian dicari nilai total, nilai total disini adalah nilai relatif jabatan yang menunjukkan seberapa besar kontribusi jabatan pada suatu perusahaan. 3.6. Job Grading

    Total poin terendah yang digunakan dalam kuesioner jabatan adalah 40 poin, sedangkan nilai tertinggi adalah 235 poin. Jumlah grade yang akan dibuat adalah 10 grade. Tidak ada ketentuan pasti untuk menentukan jumlah grade yang akan digunakan. Jumlah grade 10 dipilih atas pertimbangan jumlah layer/tingkatan yang sekarang dipakai, rentang gaji antara tertinggi dan terendah serta berdasarkan nilai relatif dari penilaian jabatan.

    Dari poin tertinggi dan poin terendah ini, kemudian dibuat range/selang untuk 10 tingkatan. Cara pembuatan range adalah teknik yang biasanya digunakan dalam metode statistika. Berikut ini adalah perhitungan range/selang yang digunakan untuk menunjukkan besarnya rentang nilai masing-masing grade. - Data poin terendah : 40 poin

  • 12  

    - Data poin tertinggi : 235 poin - Jumlah Grade yang dibuat : 10 grade

    Perolehan data poin terendah diambil dari jumlah poin masing-masing level poin yang rendah yang berjumlah ((A=5) x 8 subfaktor=40). Sedangkan untuk poin tertinggi diperoleh dari jumlah level poin maksimum untuk masing-masing subfaktor yakni (35+25+30+30+30=30+25+30) = 235. - Panjang Class Interval = Data poin tertinggi − Data poin terendah

    Banyak Job Class

    Dari panjang class internal yang diperoleh yaitu 19,5, maka dibuatlah rentang nilai untuk masing-masing grade 1 sampai dengan 10. Tabel dibawah ini adalah rentang nilai untuk masing-masing grade.

    Tabel 1 Rentang Nilai untuk Masing-masing Grade Grade Rentang Nilai Grade Rentang Nilai 1 2 3 4 5

    40 – 59.5 60.5 – 79 80 – 98.5 99.5 – 118 119 – 137.5

    6 7 8 9 10

    138.5 – 157 158 – 176.5 177.5 – 196 197 – 215.5 216.5 – 235

    Setelah didapatkan grade ini, langkah selanjutnya adalah memplotkan nilai relatif yang

    didapat dari penilaian jabatan ke rentang grade. Masing-masing suatu jabatan akan menempati satu grade, sesuai dengan besarnya nilai relatif dari hasil penilaian jabatan. Langkah ini dilakukan seterusnya sampai semua jabatan menempati grade-nya masing-masing.

    Dalam melakukan penilaian jabatan, hasil yang diperoleh dari masing-masing penilai dapat berbeda-beda untuk masing-masing penilai. Hal ini dikarenakan masing-masing penilai memiliki pola pemikiran dan cara pandang yang berbeda untuk masing-masing jabatan yang dinilai tersebut. Untuk memilih level atau nilai relatif yang akan digunakan sebagai hasil akhir dari penilaian jabatan ini, ditentukan dengan cara memilih level/nilai yang sering muncul. Dalam hal ini sebenarnya tidak ada ketentuan khusus dalam memilih pemilihan level, semuanya disesuaikan dengan kondisi dan kesepakatan perusahaan.

    Dengan memilih poin/level yang paling sering muncul (modus) dari hasil penilaian kelima komite penilai, sudah dapat ditentukan poin/level dalam sub faktor tertentu. Hal ini dapat dilihat dan diperlihatkan dari hasil rekapitulasi kuesioner jabatan untuk masing-masing subfaktor. Dari tabel rekapitulasi yang dibuat menunjukkan hasil penilaian yang terdapat nilai yang frekuensinya sama dan tidak memungkinkan untuk memilih modus, maka dapat digunakan teknik pengambilan nilai rata-rata dari keseluruhan level/nilai yang didapat untuk subfaktor tersebut. Dari tabel rekapitulasi yang sudah dibuat berisi rekapitulasi keseluruhan dari sub faktor yang ada dan merupakan hasil akhir dari penilaian jabatan yang berupa nilai relatif untuk masing-masing jabatan yang telah dinilai.

    Disini dapat dijelaskan secara rinci langkah-langkah proses dalam penilaian jabatan untuk memperoleh nilai relatif / pembobotan pada jabatan yang kemudian dibuat job grading untuk tiap-tiap jabatan, yaitu : 1. Penilaian dari kelima komite penilai menggunakan metode CED untuk

    mendapatkan nilai relatif untuk menplotkan ke dalam job grading.

  • 13  

    Tabel 2 Hasil Penilaian Komite Penilai 1 Jabatan Expertise Judgement Akuntabilitas

    1 2 3 1 2 1 2 3 Direktur Teknik G G F F F F E E Kabag Administrasi F E D D C E C E Bagian keuangan dan administrasi E E E F D D C F Admin keuangan E F E E D D C E Sales D C E C E E D D Sales Executive D D C C C C B E Logistik E E C E D E C B Supervisor Gudang /Logistik E C E C C D D D Elektrikal Teknikal Support D B E C D C D C

    Tabel 3 Hasil Penilaian Komite Penilai 2

    Jabatan Expertise Judgement Akuntabilitas 1 2 3 1 2 1 2 3

    Direktur Teknik G F D F D F E G Kabag Administrasi E E D E D E D F Bagian keuangan dan administrasi F E D D F F D D Admin keuangan E E E D D D D E Sales E C D C D D C D Sales Executive F D D D B E C E Logistik E D D D C F B D Supervisor Gudang /Logistik E E E B C D D C Elektrikal Teknikal Support E E D C D D D C

    Tabel 4 Hasil Penilaian Komite Penilai 3

    Jabatan Expertise Judgement Akuntabilitas 1 2 3 1 2 1 2 3

    Direktur Teknik G E E F E F E D Kabag Administrasi F E E E E E C E Bagian keuangan dan administrasi F D D E F F E D Admin keuangan D E E D D D D F Sales E E F E C D D E Sales Executive E E D D E C E D Logistik D D C C B D D C Supervisor Gudang /Logistik E E E E C D C E Elektrikal Teknikal Support E D D C D C D C

    Tabel 5 Hasil Penilaian Komite Penilai 4

    Jabatan Expertise Judgement Akuntabilitas 1 2 3 1 2 1 2 3

    Direktur Teknik F E E D E F E G Kabag Administrasi F E E E E D D F Bagian keuangan dan administrasi F D D E E E E F Admin keuangan E F E D D D E E Sales E E F C C E C E Sales Executive F E D D C E E E Logistik D C C C C E B C Supervisor Gudang /Logistik F D E E C F D E Elektrikal Teknikal Support D E D C D C D D

  • 14  

    Tabel 6 Hasil Penilaian Komite Penilai 5 Jabatan Expertise Judgement Akuntabilitas

    1 2 3 1 2 1 2 3 Direktur Teknik G E F F E F C G Kabag Administrasi E D E D E E D F Bagian keuangan dan administrasi G E D E F F E F Admin keuangan F F E F B E D F Sales E E E E C D D E Sales Executive F D D E C C E B Logistik D D C C C E B C Supervisor Gudang /Logistik F E E E B E E E Elektrikal Teknikal Support D E E E D E D D

    2. Proses penilaian jabatan dan cara menaksir hasil analisis jabatan, yang ditaksir dengan metode Cullen Egan Dell oleh kelima komite penilai. Dibawah ini adalah tabel rekapitulasinya.

    Tabel 7 Rekapitulasi Faktor Expertise Sub Faktor Pendidikan dan Pengalaman

    Jabatan Penilaian Frekuensi Modus 1 2 3 4 5

    Direktur Teknik G G G F G F=1 G=4 G Kabag Administrasi F E F F E E=2 F=3 F Bagian keuangan dan administrasi E F F F G E=1 F=3 G=1 F Admin keuangan E E D E F D=1 E=3 F=1 E Sales D E E E E D=1 E=4 E Sales Executive D F E F F D=1 E=1 F=3 F Logistik E E D D D D=3 E=2 D Supervisor Gudang /Logistik E E E F F E=3 F=2 E Elektrikal Teknikal Support D E E D D D=3 E=2 D

    Tabel 8 Rekapitulasi Faktor Expertise Sub Faktor Keahlian Interpersonal

    Jabatan Penilaian Frekuensi Modus 1 2 3 4 5

    Direktur Teknik G F E E E E=3 F=1 G=1 E Kabag Administrasi E E E E D E=4 D=1 E Bagian keuangan dan administrasi E E D D E E=3 D=3 E Admin keuangan F E E F F E=3 F=2 E Sales C C E E E C=2 E=3 E Sales Executive D D E E D D=3 E=2 D Logistik E D D C D C=1 D=3 E=1 D Supervisor Gudang /Logistik C E E D E C=1 D=1 E=3 E Elektrikal Teknikal Support B E D E E B=1 D=1 E=3 E

    Tabel 9 Rekapitulasi Faktor Expertise Sub Faktor Keluasan Pekerjaan Jabatan Penilaian Frekuensi Modus

    1 2 3 4 5 Direktur Teknik F D E E F D=1 E=1 F=3 F Kabag Administrasi D D E E E D=2 E=3 E Bagian keuangan dan administrasi E D D D D E=1 D=4 D Admin keuangan E E E E E E=5 E Sales E D F F E D=1 E=3 F=1 E Sales Executive C D D D D C=2 D=3 D Logistik C D C C C C=4 D=1 C Supervisor Gudang /Logistik E E E E E E=5 E Elektrikal Teknikal Support E D D D E D=3 E=2 D

  • 15  

    Tabel 10 Tabel Rekapitulasi Faktor Judgement Sub Faktor Lingkungan Kerja

    Jabatan Penilaian Frekuensi Modus 1 2 3 4 5

    Direktur Teknik F F F D F D=1 F=4 F Kabag Administrasi D E E E D D=2 E=3 E Bagian keuangan dan administrasi F D E E E D=1 E=3 F=1 E Admin keuangan E D D D F E=1 D=3 F=1 D Sales C C E C E C=3 E=2 C Sales Executive C D D D E C=1 D=3 E=1 D Logistik E D C C C C=3 D=1 E=1 C Supervisor Gudang /Logistik C B E E E B=1 C=1 E=3 E Elektrikal Teknikal Support C C C C E E=1 C=4 C

    Tabel 11 Tabel Rekapitulasi Faktor Judgement Sub Faktor Alasan

    Jabatan Penilaian Frekuensi Modus 1 2 3 4 5

    Direktur Teknik F D E E E D=1 F=1 E=3 E Kabag Administrasi C D E E E C=1 D=1 E=3 E Bagian keuangan dan administrasi D F F E F D=1 E=1 F=3 F Admin keuangan D D D D B B=1 D=4 D Sales E D C C C C=3 D=1 E=1 C Sales Executive C B E C C B=1 C=3 E=1 E Logistik D C B C C B=1 C=3 D=1 C Supervisor Gudang /Logistik C C C C B B=1 C=4 C Elektrikal Teknikal Support D D D D D D=5 D

    Tabel 12 Rekapitulasi Faktor Akuntabilitas Sub Faktor Kebebasan dan Pengaruh

    Jabatan

    Penilaian Frekuensi

    Modus 1 2 3 4 5

    Direktur Teknik F F F F F F=5 F Kabag Administrasi E E E D E D=1 E=4 E Bagian keuangan dan administrasi D F F E F E=1 D=1 F=3 F Admin keuangan D D D D E D=4 E=1 D Sales E D D E D D=3 E=2 D Sales Executive C E C E C C=3 E=2 C Logistik E F D E E D=1 E=3 F=1 E Supervisor Gudang /Logistik D D D F E D=3 E=1 F=1 D Elektrikal Teknikal Support C D C C E C=3 D=1 E=1 C

    Tabel 13 Rekapitulasi Faktor Akuntabilitas Sub Faktor Dampak

    Jabatan

    Penilaian Frekuensi

    Modus 1 2 3 4 5

    Direktur Teknik E E E E C C=1 E=4 E Kabag Administrasi C D C D D C=2 D=3 D Bagian keuangan dan administrasi C D E E E C=1 D=1 E=3 E Admin keuangan C D D E D C=1 D=3 E=1 D Sales D C D C D C=2 D=3 D Sales Executive B C E E E B=1 C=1 E=3 E Logistik C B D B B B=3 C=1 D=1 B Supervisor Gudang /Logistik D D C D E C=1 D=3 E=1 D Elektrikal Teknikal Support D D D D D D=5 D

  • 16  

    Tabel 14 Rekapitulasi Faktor Akuntabilitas Sub Faktor Keterlibatan

    Jabatan Penilaian

    Frekuensi Modus 1 2 3 4 5

    Direktur Teknik E G D G G D=1 E=1 G=3 G Kabag Administrasi E F E F F E=2 F=3 F Bagian keuangan dan administrasi F D D F F D=2 F=3 F Admin keuangan E E F E F E=3 F=2 E Sales D D E E E D=2 E=3 E Sales Executive E E D E B B=1 D=1 E=3 E Logistik B D C C C B=1 C=3 D=1 C Supervisor Gudang /Logistik D C E E E C=1 D=1 E=3 E Elektrikal Teknikal Support C C C D D C=3 D=2 C

    3. Penentuan Nilai Relatif untuk Tiap-Tiap Jabatan Setelah ditaksir dengan metode CED dengan kedelapan faktornya, yaitu Expertise (1) Pengetahuan dan Pengalaman, Expertise (2) keahlian interpersonal, Expertise (3) keluasaan pekerjaan. Judgement (1) Lingkungan Kerja, Judgement (2) Alasan. Akuntabilitas (1) kebebasan pengaruh, Akuntabilitas (2) dampak, Akuntabilitas (3) keterlibatan.

    Tabel 15 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Nilai Relatif untuk Tiap-Tiap Jabatan

    Jabatan

    Expertise Judgement Akuntabilitas Total

    1 2 3 1 2 1 2 3

    Direktur Teknik G 35 E 25 F 30 F 30 E 25 F 30 E 25 G 35 235

    Kabag Administrasi F 30 E 25 E 25 E 25 E 25 E 25 D 20 F 30 205

    Bagian keuangan dan administrasi

    F 30 E 25 D 20 E 25 F 30 F 25 E 25 F 30 210

    Admin keuangan E 25 E 25 E 25 D 20 D 20 D 20 D 20 E 25 180

    Sales E 25 E 25 E 25 C 15 C 15 D 20 D 20 E 25 170

    Sales Executive F 30 D 20 D 20 D 20 E 25 C 15 E 25 E 25 180

    Logistik D 20 D 20 C 15 C 15 C 15 E 25 B 10 C 15 135

    Supervisor Gudang /Logistik

    E 25 E 25 E 25 E 25 C 15 D 20 D 20 E 25 180

    Elektrikal Teknikal Support

    D 20 E 25 D 20 C 15 D 20 C 15 D 20 C 15 150

    Total

    250 215 205 190 190 195 185 225

    670 380 605

    4. Penyederhanaan dari perhitungan nilai relatif Dibawah ini merupakan hasil akhir dari penilaian jabatan berupa nilai relatif untuk masing-masing jabatan yang menunjukkan seberapa besar kontribusi suatu jabatan terhadap perusahaan.

  • 17  

    Tabel 16 Penyederhanaan Nilai Relatif Untuk Masing-masing Jabatan

    No.

    Jabatan

    Nilai relatif

    Rentang Nilai

    Posisi Grade

    1. Direktur Teknik 235 216.5 – 235 10

    2. Kabag Administrasi 205 197 – 215.5 9

    3. Bagian keuangan dan administrasi 210 197 – 215.5 9

    4. Admin keuangan 180 177.5 – 196 8

    5. Sales 170 177.5 – 196 7

    6. Sales Executive 180 177.5 – 196 8

    7. Logistik 135 119 – 137.5 5

    8. Supervisor Gudang /Logistik 180 177.5 – 196 8

    9. Elektrikal Teknikal Support 150 138.5 – 157 6

    5. Pemberian Job Grading yang diperoleh dari pemberian nilai relatif dengan cara memasukkan nilai relatif ke dalam rentang nilai.

    Tabel 17 Hasil Job Grading untuk Analisa Jabatan Sesuai Dengan Tingkatan / Layer

    5 6 7 8 9 10 ‐ Logistik

    ‐ Elektrikal Teknikal

    Support ‐ Sales ‐ Admin keuangan

    ‐ Sales Executive Supervisor Gudang/Logistik

    Kabag Administrasi Bagian keuangan dan administrasi

    Direktur Teknik

    3.7. Analisa dan Pembahasan Hasil Penilaian Jabatan

    Nilai relatif untuk masing-masing jabatan merupakan penjumlahan dari seluruh poin yang dimiliki oleh masing-masing sub faktor. Nilai relatif inilah yang menunjukkan besarnya kontribusi suatu jabatan bila dibandingkan dengan jabatan lainnya. Dari hasil penilaian jabatan untuk 9 jabatan di Rekacipta Lumenindo, nilai relatif terbesar dimiliki oleh Direktur Teknik memiliki grade ke-10, kemudian Kabag Administrasi dan Bag ian keuangan dan admin i s t r a s i yang menempati grade ke-9. Hal ini jelas dimaklumi bahwa seorang pimpinan harus memiliki kualifikasi yang paling bagus/tinggi dari semua jabatan dibawahnya. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki beban kerja serta tanggung jawab jabatan yang dipegangnya lebih berat.

    Nilai relatif yang didapatkan untuk jabatan ini berbeda karena komite penilai melihat dari adanya ketidak seimbangan beban kerja. Seperti yang terlihat pada jabatan kabag dan subbag, terdapat variasi nilai relatif yang didapatkan dari penilaian jabatan. Hal ini dikarenakan dari hasil analisis yang dilakukan, komite penilai melihat adanya beban kerja yang berbeda-beda untuk masing-masing jabatan. Untuk variasi ini juga timbul karena kabag dan subbag memiliki jumlah yang cukup banyak sehingga penilaian dari komite penilai pastinya akan bervariasi pula.

    Nilai relatif terbesar yakni 180 dan dipegang oleh Administrasi keuangan, sales executive dan supervisor gudang /Logistik. Nilai relatif terbesar selanjutnya yang menempati grade ke-7 adalah berjumlah 170 yang dipegang oleh sales.

  • 18  

    Untuk Grade ke-6 nilai relatif 150 dipegang oleh Elektrikal teknikal support. Dan untuk yang terendah yaitu Grade 5 nilai relatif 135 diduduki oleh jabatan logistik. Hal ini menunjukkan bahwa jabatan ini memiliki kontribusi terhadap perusahaan juga rendah.

    Total nilai relatif untuk faktor expertise dari keseluruhan jabatan yang dinilai sejumlah 670. Total nilai ini terdiri dari poin 250 untuk total sub faktor pengetahuan dan pengalaman, 215 untuk sub faktor keahlian interpersonal dan 205 untuk faktor keluasan pekerjaan. Dari nilai ini dapat dilihat bahwa sub faktor pengetahuan dan pengalaman memiliki derajat kepentingan yang paling besar. Dalam mencari pemegang jabatan, pengetahuan dan pengalaman harus dijadikan patokan utama, untuk faktor expertise.

    Sedangkan total nilai relatif untuk faktor judgement adalah 380. sub faktor lingkungan kerja memiliki total 190 dan 190 untuk sub faktor alasan. Lingkungan kerja menjadi pertimbangan utama akan tingginya nilai suatu jabatan. Total nilai relatif terakhir adalah untuk faktor akuntabilitas sebesar 605. Terdiri dari 195 untuk sub faktor kebebasan pengaruh, 185 untuk sub faktor dampak dan yang terakhir sebesar 225 untuk sub faktor keterlibatan.

    Faktor judgement memiliki total nilai paling kecil. Hal ini berarti membuktikan bahwa faktor judgement adalah faktor yang tidak terlalu diutamakan bila dibandingkan dengan kedua faktor lainnya. Karena judgement merupakan proses yang diperlukan untuk memegang suatu jabatan. Faktor akuntabilitas merupakan faktor utama dalam suatu jabatan . Faktor ini adalah faktor output yang diperlukan oleh seorang pejabat. 3.8. Analisis Jabatan untuk Job Grading

    Job Grade yang ditentukan oleh Rekacipta Lumenindo berjumlah 10 grade. Nilai ini merupakan nilai yang disepakati dengan komite penilai. Sebenarnya tidak ada ketentuan untuk membuat grade yang diinginkan secara teori, grade yang dibentuk merupakan kesepakatan bersama yang disesuaikan dengan keadaan perusahaan. Namun perlu diketahui bahwa grade yang terlalu kecil akan membuat keadaan yang tidak adil untuk pegawai karena pegawai tidak memiliki ruang lingkup yang luas untuk eksplorasi gaji. Grade yang terlalu banyak akan membuat bingung pegawai dalam menentukan posisi jabatannya. Semua itu dikarenakan efek negatif dari penggunaan Job Grading yang akan memasukkan jabatan ke dalam satu grade yang memiliki nilai yang hampir berdekatan.

    Pada tabel di bawah ini akan terlihat jelas perbedaan hasil job grading antara grade sekarang dan grade rekomendasi. Pada grade sekarang terbagi menjadi 4 grade sesuai dengan level jabatannya. Namun pada grade rekomendasi terbagi menjadi 10 grade. Hasil grade rekomendasi ini berdasarkan pada derajat kepentingan atau bobot tanggung jawab yang dipikulnya.

    Tabel 18 Grade Sekarang dan Grade Rekomendasi

    No Jabatan Grade

    sekarang Grade

    Rekomendasi 1 Direktur Teknik 4 10 2 Kabag Administrasi 3 9 3 Bagian keuangan dan administrasi 2 9 4 Admin keuangan 2 8 5 Sales 1 7 6 Sales Executive 1 8 7 Logistik 1 5 8 Supervisor Gudang /Logistik 1 8 9 Elektrikal Teknikal Support 1 6

  • 19  

    Gambar 2 Perbedaan Hasil Job Grading dengan Grade Lama dan Grade Rekomendasi

    4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan

    Nilai relatif jabatan merupakan nilai yang dihasilkan dari penilaian jabatan dengan metode Cullen Egan Dell (CED) dengan menjumlahkan nilai dari faktor expertise, judgement, akuntabilitas serta menunjukkan besarnya kontribusi suatu jabatan terhadap perusahaan. 1. Hasil penilaian jabatan yang telah dilakukan, menghasilkan nilai relatif untuk masing-masing

    jabatan. Rentang poin nilai yang digunakan dalam penilaian jabatan ini adalah 35 poin untuk rentang minimum sedangkan nilai maksimum sebesar 235 poin. Nilai tertinggi dipegang oleh direktur Teknik dengan total poin nilai sebesar 235. sedangkan nilai terendah dipegang oleh Logistik total nilai 135.

    2. Hasil Job grading untuk 9 jabatan manajerial pada Rekacipta Lumenindo sangat jelas berbeda bila dibandingkan dengan tingkatan yang kini dipakai oleh perusahaan. Grade lama berjumlah 4 grade dan grade yang sekarang ditawarkan kepada perusahaan adalah 10 grade. Jumlah grade yang direkomendasikan untuk perusahaan berjumlah 10 grade dengan ketentuan makin besar posisi jabatan dalam job grade, maka makin tinggi pula kekuasaan dan gaji yang diterimanya. Dari hasil Job Grading untuk jabatan manajerial Rekacipta Lumenindo, direktur teknik menempati grade 10 (grade tertinggi). Untuk grade terendah adalah grade 4 yang ditempati oleh jabatan logistik.

    3. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa analisis untuk tiap-tiap jabatan diperoleh bahwasanya dalam posisi jabatan yang tinggi sekalipun belum tentu bisa menempati grade yang tinggi dan sebaliknya untuk grade yang paling rendah, belum tentu juga menempati grade terendah, dan bisa dieksplorasi kedalam grade-grade lainnya yang lebih tinggi atau lebih rendah menurut kinerja dari pegawai itu sendiri. Tergantung dengan kontribusi jabatan masing-masing pegawai terhadap perusahaan, yang nantinya ditujukan untuk perolehan imbalan dari kontribusi pekerjaanya terebut.

    4.2. Saran 1. Perusahaan dapat melakukan analisis jabatan apabila ada perubahan jabatan atau perubahan

    struktur organisasi agar tugas dan kewajiban pegawai yang mengalami perubahan lebih jelas dan terstruktur.

    2. Pihak perusahaan dapat melakukan pendekatan dan perbaikan untuk penentuan kebijakan perusahaan dengan mendengarkan saran dan suara bawahannya.

    3. Perusahaan dapat memilih dan menggunakan metode penilaian jabatan lainnya selain metode Cullen Egan Dell (CED) ini disesuaikan dengan kondisi perusahaan.

    4. Perusahaan dapat memanfaatkan seorang ahli analisis jabatan untuk memudahkan perusahaan dalam pelaksanaan penilaian jabatan.

  • 20  

  • 21  

    DAFTAR PUSTAKA Flippo, Edwin B, 1961, Principles of Personnel Management. Mc.Graw Hill Book

    Company.Inc, New York. Heidjrachman, R., 1985, Evaluasi Pekerjaan, Penerbit Andi, Yogyakarta.

    Hasibuan, Malayu, 2001, MSDM edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta. http://www.geogle.co.id/search?hl=id&q=cullen egan dell&meta=

    Moenir, Drs., 1983, Pendekatan Manusiawi dan Organisasi terhadap pembinaan Kepegawaian, Gunung Agung, Jakarta.

    Ruky, Drs, MBA, 2001, Manajemen Penggajian dan Pengupahan untuk Karyawan Perusahaan, Gramedia, Jakarta.

    Moekijat, Drs, 1998, Analisis Jabatan, Penerbit Mandar Maju, Bandung. Wursanto, Drs, 1989, Manajemen Kepegawaian 1, Kanisius, Yogyakarta. www. nt. gov.au./ocpe/publications_forms/jes/jes-info-book/ced.shtml.-25k- Yoder, Dale and Paul Staudohar, 1984, Personal Management and Industrial Relation,

    Prentice Hall International Inc, New Delhi.