24

Click here to load reader

Pendidikan Pancasila

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pendidikan Pancasila

MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen :

  Dr. SUWARTO WA, M.Pd.

Oleh :

Kelompok 3

1. Ambar Febriyanti (K7112012)

2. Arista Mariana Dewi (K7112033)

3. Azalia Rachmahani (K7112042)

4. Baeti Novita Sari (K7112043)

5. Dhyah Ayu W (K7112057)

6. Dyah Nursanti A (K7112072)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD) JURUSAN

ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2012

Page 2: Pendidikan Pancasila

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT karena atas

limpahan rahmad dan hidayahnya kami mampu menyelesaikan makalah ini

dengan tepat waktu. Makalah dengan judul “ Pancasila Sebagai Dasar Negara dan

Ideologi Nasional” disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan serta memberikan pengetahuan baru bagi penulis

dan pembaca mengenai pancasila sebagaidasar negara dan ideologi nasional.

Melalui kesempatan yang sangat berharga ini penyusun menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu penyelesaian makalah ini, terutama kepada yang terhormat :

1. Bapak Suwarto WA, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah

Psikologi Umum

2. Orang tua kami yang selalu memberikan dukungan yang berupa materiil

maupun spiritual.

3. Teman-teman kelas 1A prodi PGSD Universitas Sebelas Maret dan semua

pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada kami

dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini kami susun masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami

harapkan dengan tujuan agar makalah ini selanjutnya akan lebih baik. Semoga

bermanfaat.

Surakarta, 18 September 2012

Penyusun

Page 3: Pendidikan Pancasila

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i

Kata Pengantar.................................................................................................. ii

Daftar Isi........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah........................................................................... 2

C. Tujuan Makalah.............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi......................................................................... 3

B. Karakteristik Ideologi..................................................................... 5

C. Fungsi Ideologi sebagai suatu Negara............................................ 6

D. Sejarah terbentuknya pancasila....................................................... 7

E. Pancasila sebagai ideologi bangsa.................................................. 9

F. Landasan dan makna pancasila sebagai ideologi bangsa................ 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................... 12

B. Saran............................................................................................... 12

Daftar Pustaka................................................................................................... 13

Page 4: Pendidikan Pancasila

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar negara berkembang melalui suatu proses yang

cukup panjang. Pada awalnya bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh

bangsa Indonesia yaitu dalam adat-istiadat, serta dalam agama-agama sebagai

pandangan hidup bangsa. 

Fundamental untuk menjadi warga negara yang baik itu adalah sikap

moral yang didasarkan atas landasan falsafah negara pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945. Untuk menjadi warga negara yang baik kita dituntut

untuk mengerti dan memahami tentang isi dan makna yang terkandung dalam

Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, atau dengan kata lain untuk menjadi

warga negara yang baik dengan sikap moral dan perilaku berdasarkan

falsafah negara dan undang-undang dasar kita.

Secara umum, mengajarkan atau memberikan pedoman tentang

bagaimana menjadi warga negara yang baik, misalnya dengan pergaulan

masyarakat dan dalam hubungan warga negara dengan negaranya, yaitu

dengan mengajarkan bagaimana cara bertingkah laku sesuai dengan dasar

falsafah Pancasila dan dengan mematuhi peraturan yang ada dengan rasa

kesadaran yang tinggi sebagai warga negara yang baik. Bagitu pun untuk

menjadi warga negara yang baik yaitu diwujudkan dengan sikap moral yang

terpuji dan mematuhi semua peraturan negara yang berlaku dalam

masyarakat.

Seluruh bangsa Indonesia haruslah mempunyai perilaku politik dan

sikap moral yang sama dengan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945. Mungkin hal tersebut disebabkan karena kurang

mengerti dan pahamnya tentang Pancasila, belum merata nya orang yang

memahami tentang Pancasila serta dugaan bahwa belum sempurna nya

pelaksanaan Pancasila menurut hakikatnya.

Page 5: Pendidikan Pancasila

Demi untuk tegaknya Pancasila, maka seharusnya semua warga

negara Indonesia bersikap moral dan berperilaku politik sesuai yang

digariskan dalam Pancasila.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana makna pancasila sebagai ideologi nasional ?

1.3  Tujuan

1. Mengetahui tentang pancasila dalam pendekatan filsafat.

2. Mengerti makna pancasila sebagai dasar negara serta sebagai ideology

nasional.

3. Mengerti tentang implementasi pancasila sebagai dasar negara dan

sebagai ideologi nasional.

4. Mampu menerapkan pancasila atau mampu mengamalkan pancasila

dalam kehidupan sehari-hari.

Page 6: Pendidikan Pancasila

BAB II

PEMBAHASAN

MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

A. Pengertian Ideologi

Ideology berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua

kata yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti

ilmu. Pengertian ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan,

keyakinan dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas,

ideology adalah pedoman normative yang dipakai oleh seluruh kelompok

sebagai dasar cita-cita, nilai dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.

Ideologi berisi seperangkat nilai, dimana nilai-nilai itu menjadi cita-

citanya atau manusia bekerja dan bertindak untuk mencapai nilai-nilai

tersebut. Ideologi yang pada mulanya berisi seperangkat gagasan, dan cita-

cita berkembang secara luas menjadi suatu paham mengenai seperangkat nilai

atau pemikiran yang dipegang oleh seseorang atau sekelompok orang untuk

menjadi pegangan hidup.

Adapun ideologi negara itu termasuk dalam golongan pengetahuan

sosial, dan tepatnya dapat digolongkan kedalam ilmu politik atau political

sciences sebagai anak cabangnya.

Berikut beberapa pengertian ideology menurut para ahli:

a. Destut De Traacy :

istilah ideology pertama kali dikemukakan oleh destut de Tracy tahun

1796 yang berarti suatu program yang diharapkan dapat membawa suatu

perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.

b. Ramlan Surbakti membagi dalam dua pengertian yakni :

1. Ideologi secara fungsional : seperangkat gagasan tentang kebaikan

bersama atau tentang masyarakat dan Negara yag dianggap paling

baik.

Page 7: Pendidikan Pancasila

2. Ideologi secara structural : suatu system pembenaran seperti gagasan

dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan yang diambil

oleh penguasa

c. Patrick Corbett menyatakan ideology sebagai setiap struktur kejiwaan

yang tersusun oelh seperangkat keyakinan mengenai penyelenggaraan

hidup bermasyarakat beserta pengorganisasiannya, seperangkat

keyakinan mengenai sifat hakikat manusia dan alam semesta yang ia

hidup didalamnya, suatu pernyataan pendirian bahwa kedua perangkat

keyakinan tersebut dihayati dan pernyataan pendirian itu diakui sebagai

kebenaran oleh segenap orang yang menjadi anggota penuh dari

kelompok sosial yang bersangkutan.

d. A.S Hornby menyatakan bahwa ideology adalah seperangkat gagasan

yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi

oleh seseorang atau kelompok orang.

e. Soejono Soemargono menyatakan secara umum “ideology” sebagai

kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan, yang menyeluruh dan

sistematis yang menyangkut bidang politik, social, kebudayaan, dan

agama.

f. Gunawan Setiardja merumuskan ideology sebagai seperangkat ide asasi

tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-

cita hidup.

g. Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa iedologi sebagai suatu system

pemikiran yang dibedakan menjadi ideology tertutup dan terbuka.

h. Descartes :

Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia

i. Machiavelli :

Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh

penguasa.

j. Thomas H:

Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar

dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.

Page 8: Pendidikan Pancasila

k. Francis Bacon:

Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.

l. Karl Marx:

Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan

bersama dalam masyarakat.

m. Napoleon:

Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya.

B. Karakteristik ideologi

a. Ideologi seringkali muncul dan berkembang dalam situasi kritis

Situasi kritis, dimana cara pandang, cara berpikir dan cara bertindak yang

sebelumnya dianggap umum dan wajar dalam suatu masyarakat telah

dianggap sebagai suatu yang sudah tidak dapat diterima lagi. Keadaan

semacam ini biasanya akan mendorong munculnya suatu ideologi.

b. Ideologi merupakan pola pemikiran yang sistematis

Ideologi pada dasarnya merupakan suatu ide atau gagasan yang

ditawarkan ke tengah-tengah arena perpolitikan, oleh karena itu harus

disusun sistematis agar dapat diterima masyarakat secara rasional.

Sebagai ide untuk mengatur tertib hubungan masyarakat maka biasanya

menyajikan penjelasan dan visi mengenai kehidupan yang hendak

diwujudkan.

c. Ideologi mempunyai ruang lingkup jangkauan yang luas, namun beragam

Dilihat dari dimensi horizontal, ideologi mempunyai ruang lingkup yang

sangat luas, mulai dari penjelasan-penjelasn yang parsial sifatnya sampai

kepada gagasan-gagasan atau pandangan-pandangan yang komprehensif.

d. Ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan

Dilihat dari dimensi vertical, ideologi mencakup beberapa strata

pemikiran dan panutan, mulai dari konsep yang kompleks

dan sophisticated sampai dengan slogan-slogan atau symbol-simbol

sederhana yang mengekspresikan gagasan-gagasan tertentu sesuai

dengan tingkat pemahaman dan perkembangan masyarakatnya.

Page 9: Pendidikan Pancasila

Terdapat empat tipe ideologi (BP-7 Pusat, 1991:384), yaitu sebagai berikut:

1. Ideologi konservatif, yaitu ideologi yang memelihara keadaan yang ada

(status quo), setidak-tidaknya secara umum, walaupun membuka

kemungkinan perbaikan dalam hal-hal teknis

2. Kontra ideologi, yaitu melegitimasikan penyimpangan yang ada dalam

masyarakat sebagai yang sesuai dan malah dianggap baik

3. Ideologi reformisI, yaitu berkehendak untuk mengubah keadaan

4. Ideologi revolusioner, yaitu ideologi yang bertujuan mengubah seluruh

system nilai masyarakat.

C. Fungsi Ideologi Dalam Suatu Negara

1. Struktur Kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan

landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian

di alam sekitar.

2. Orientasi Dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna

serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.

3. Norma-norma yang menjadi pedoman pegangan bagi seseorang untuk

melangkah dan bertindak.

4. Bekal dan Jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya, kekuatan

yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk

menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.

5. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,

menghayati serta memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi

dan norma-norma yang terkandung didalamnya.

Ada 2 fungsi ideologi dalam masyarakat ( Ramlan Surbakti, 1999), pertama

sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu

masyarakat. Kedua, sebagai pemersatu masyarakat dan karenaya sebagai

prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di masyarakat.

Page 10: Pendidikan Pancasila

D. Sejarah Terbentuknya Pancasila

Proses terjadinya pancasila dapat di badakan menjadi dua yaitu: asal mula

yang langsung dan asal mula yang tidak langsung. Adapun pengertian asal

mula tersebut adalah sebagai berikut :

1. Asal Mula Langsung

Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati di bedakan menjadi empat

yaitu: causa materialis, causa formalis, causa efficient.

Adapun rincian asal mual langsung Pancasila menurut Notonegora

adalah sebagai berikut :

a. Asal mula bahan (causa materialis)

Asal bahan Pancasila adalah bangsa Indonesia itu sendiri karena

Pancasila di gali dari nilai-nilai, adapt-istiadat, kebudayaan serta

nilai-nilai religius yang terdapat dalam kehidupan sehari hari

bangsa Indonesia.

b. Asal mula bentuk (causa formalis)

Hal ini di maksudkan bagaimana asal mula bentu atau bagaimana

bentuk Pancasila itu di rumuskan sebagaimana termuat dalam

Pembukaan UUD 1945. maka asal mula bentuk Pancasila adalah ;

Soekarno bersama-sam denagn Drs. Moh Hatta serta anggota

BPUPKI lainya merumuskan dan membahas pancasila terutama

hubungan bentuk,rumusan dan nama Pancasila.

c. Asal mula karya (causa efficient)

Asal mula karya yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari

calon dasar Negara menjadi dasar negarayang satu. Adapun asal

mula krya adalah PPKI sebagai pembentuk Negara dan atas dasar

pembentuk Negara tang mengesahkan Pncasila menjadi dasar

Negara yang sah, setelah melakukan pembahasan baik yang di

lakuakan oleh BPUPKI , Panitia Sembilan.

Page 11: Pendidikan Pancasila

2. Asal mula tidak langsung

Asal mula tidak langsung pancasila bila dirinci adalah sebagai berikut:

a. Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung

dirumuskan menjadi dasar filsafat Negara. Nilai-nilainya yaitu

nilai keuhanan, niali kemanusiaan, nilai persatuan, niali

kerakyatan, niali keadilan telah ada dan tercermin dalam

kehidupan sehari-hari bangsaIndonesia sebelum membentuk

Negara.

b. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup

masyarakat Indonesia sebelum membentuk Negara, yang berupa

nilai-nilai adapt istiadat, nilai kebudayaan serta nilai religius.

Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam memecahkan

problema kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.

c. Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa asal mula tidak

langsung Pancasila pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri,

atau dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai “Kausa

materialis” atau sebagai asal mula tidak langsung nilai-nilai

Pancasila.

Berdasarkan uraian di atas dapat memberikan gambaran pada kita bahwa

pancasila itu pada hakikatnya adalah sebagai pandangan hidup

bangsa Indonesia yang jauh sebelum bangsa Indonesia membentuk Negara.

Adapun beberapa pengertian Pancasila yaitu:

a. Muhammad Yamin

Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima

dan sila yang berarti sendi, asas dasar atau peraturan tingkah laku yang

penting dan baik. Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar

yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan

baik.

Page 12: Pendidikan Pancasila

b. Ir. Soekarno

Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun temurun

yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat.

Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas

lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.

c. Notonegoro

Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia. Berdasarkan

pengertian ini dapat disimpulkan bahwa Pancasila pada hakikatnya

merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan

menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu,

lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan

negara Indonesia.

d. Berdasarkan Terminologi

Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik

Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), Pancasila yang

memiliki arti lima asas dasar digunakan oleh Presiden Soekarno untuk

memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang

diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikan oleh temannya, seorang

ahli bahasa yang duduk di samping Ir. Soekarno yaitu Muhammad

Yamin.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia

memproklamasikan kemerdekaannya dan keesokan harinya (18

Agustus 1945) mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia yang di dalamnya memuat isi rumusan lima prinsip dasar

negara yang diberi nama Pancasila.

E. Pancasila sebagai ideologi Bangsa

Dalam perjalanan sejarah Pancasila sebagai ideologi mengandung sifat

reformis dan revolusioner. Kita mengetahui berbagai istilah ideologi, seperti

ideologi Negara, ideologi bangsa, dan ideologi nasional. Ideologi Negara

khusus dikaitkan dengan pengaturan penyelenggaraan pemerintahan Negara.

Page 13: Pendidikan Pancasila

Sedangkan ideologi nasional mencakup ideologi Negara dan ideologi yang

berhubungan dengan pandangan hidup bangsa. Bagi bangsa Indonesia,

ideologi nasionalnya tercermin dan terkandung dalam Pembukaan UUD

1945.

Ideologi nasional bangsa Indonesia yang tercermin dan terkandung dalam

Pembukaan UUD 1945 adalah ideologi perjuangan, yaitu yang sarat dengan

jiwa semangat perjuangan bangsa untuk mewujudkan Negara merdeka,

berdaulat, adil, dan makmur (Bahan Penataran. BP-7 Pusat, 1993).

Dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945 terkandung motivasi, dasar

dan pembenaran perjuangan (kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan

penjajahan bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan). Alinea

kedua mengandung cita-cita bangsa Indonesia (Negara merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur). Alinea ketiga memuat petunjuk atau tekad

pelaksanaannya (menyatakan kemerdekaan atas berkat Rahmat Allah Yang

Maha Kuasa). Alinea keempat memuat tugas Negara/tujuan nasional,

penyusunan undang-undang dasar, bentuk susunan Negara yang

berkedaulatan rakyat dan dasar Negara Pancasila.

Pembukaan UUD 1945 yang mengandung pokok-pokok pikiran yang

dijiwai Pancasila, dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal Batang Tubuh

UUD 1945. Dengan kata lain, pokok-pokok pikiran yang terkandung dalamm

Pembukaan UUD 1945 itu tidak lain adalah Pancasila, yang kemudian

dijabarkan dalam pasal-pasal dari Batang Tubuh UUD 1945.

Pembukaan UUD 1945 memenuhi persyaratan sebagai ideologi yang

memuat ajaran, doktrin, teori dan atau ilmu tentang cita-cita (ide) bangsa

Indonesia yang diyakini kebenarannya dan disusun secara sistematis serta

diberi petunjuk pelaksanaannya (BP-7 Pusat, 1993). Pancasila sebagai

ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang memuat

pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, hukum

dan Negara Indonesia, yang bersumber dari kebudayaan Indonesia.

Page 14: Pendidikan Pancasila

F. Landasan dan Makna Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

Berdasarkan Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan

Ketetapan MPR RI No II/MPR/1978 tentang P4 ( Eka Prasetya Paca Karsa ),

menyebutkan bahwa Pancasila selain berkedudukan sebagai dasar negara,

juga berkedudukan sebagai Ideologi Nasional bangsa Indonesia.

Adapun makna pancasila dari Ketetapan tersebut adalah adalah bahwa

nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila menjadi cita-cita

normative bagi penyelenggaraan bernegara. Visi atau arah dari

penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia adalah

terwujudnya kehidupan yang berke-Tuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang

ber-Persatuan, yang ber-Kerakyatan dan yang ber-Keadilan.

Pancasila sebagai ideology nasional berfungsi sebagai cita-cita

adalah sejalan dengan dengan fungsi utama dari sebuah ideologi serta sebagai

sarana pemersatu masyarakat sehingga dapat dijadikan sebagai prosedur

penyelesaian konflik.

Dari sudut politik, Pancasila adalah sebuah konsensus politik, suatu

persetujuan politik bersama antargolongan di Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi mempunyai makna sebagai berikut:

1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif

penyelenggaraan bernegara.

2. Nilai-nilai yang tekandung dalam Pancasila merupakan nilai yang

disepakati bersama dan oleh karena itu menjadi salah satu sarana

pemersatu (integrasi) masyarakat Indonesia.

Page 15: Pendidikan Pancasila

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara RI.

Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan warga masyarakat dan negara.

Pancasila sebagai suatu ideologi harus bisa bersifat universal dan tetap, yang

penjabaran realisasinya senantiasa dieksplisitkan secara dinamis reformatif

yang senantiasa mampu melakukan perubahan sesuai dengan dinamika

aspirasi masyarakat.

Pancasila sebagai Ideologi Nasional adalah suatu hal yang mutlak dan

harus dijalani dengan konsekuen. Pancasila sebagai ideologi nasional

dipahami dalam perspektif kebudayaan bangsa dan bukan dalam perspektif

kekuasaan, sehingga bukan sebagai alat kekuasaan. Pancasila sebagai

ideology nasional berfungsi sebagai cita-cita adalah sejalan dengan dengan

fungsi utama dari sebuah ideologi serta sebagai sarana pemersatu masyarakat

sehingga dapat dijadikan sebagai prosedur penyelesaian konflik.

B. Saran

1. Kita sebagai generasi penerus bangsa senantiasa menjunjung tinggi

pancasila sebagai dasar untuk membangun bangsa.

2. Ideologi nasional (Pancasila) harus ditanamkan dalam diri masyarakat

Indonesia karena mengandung nilai-nilai yang perlu dikembagakan dalam

masyarakat.

3. Ideologi nasional harus dijaga dengan baik karena sudah sesuai dengan

kepribadian Bngsa Indonesia agar tidak terpengaruh oleh ideologi-ideologi

lain yang kurang sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia.

Page 16: Pendidikan Pancasila

DAFTAR PUSTAKA

Saryono, hassan . 2005 . Pancasila Progrsif . Surakarta : Pustaka Cakra

Haryati, Sri . 2005 . Pendidikan Pancasila . Surakarta : Pustaka Cakra

Winarno . Pendidikan Pancasila . 2012 . Surakarta : Yuma Pressindo

http://wulanradityaputri.blogspot.com/2012/06/pengertian-pancasila-sebagai-

ideologi.html diakses pada tanggal 15 September 2012

http://azizullah82.blogspot.com/2009/10/makna-pancasila-sebagai-ideologi.html

diakses pada tanggal 15 September 2012

http://ozzhymou.blogspot.com/2012/03/makalah-pkn-pancasila-sebagai-

ideologi.html diakses pada tanggal 15 September 2012