32
“Pendidikan Nonformal” Masih teringat di dalam benak Saya ketika salah seorang orang tua murid pernah mengatakan  bahwa “zaman sekarang anak tidak cukup mendapat pendidikan di sekolah formal saja tapi  juga di luar sekolah”. ata!kata orang tua murid tersebut menimbulkan ide Saya untuk mengulas lebih jauh tentang  pendidikan nonformal y ang kini kian marak beredar di sekitar kita. Pada dasarnya ada tiga jenis pendidikan yaitu" pendidikan formal# pendidikan nonformal dan  pendidikan informal. $ Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas  pendidikan anak usia dini %&'()*#  pendidikan dasar  %S+'M, *#  pendidikan menengah %SMP' M&s dan SM)'M)* # dan  pendidikan tinggi %-niersitas*. Pendidikan formal terdiri dari pendidikan formal berstatus negeri dan pendidikan formal berstatus swasta. $ Pendid ika n non for mal adalah jalur pendi dikan di lua r  pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. /asil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil progr am pendi dikan formal setelah melalu i prose s penil aian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah +aerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. $ Pendid ika n ,nf ormal ada lah jalu r pen did ika n keluarga dan lingkungan yang berbent uk kegia tan belaja r secara mandiri. /asil pendidik an infor mal diakui sama denga n  pendidikan formal dan nonformal setelah pe ser ta didik lulus uj ian ses ua i dengan standa r nasion al  pendidikan. ita sebagai masyarakat yang peduli akan dunia pendidikan wajib hukumnya tahu apa dan  bagaimana peran ketiga jenis pendidikan ini. +ari ketiga jenis pendidikan ini# Saya hanya ing in men gulas sediki t ten tang pendid ika n non for mal ya ng tur ut ber per an dalam upa ya  peningkatan kualitas dunia pendidikan. 0enis dan Sasaran Pendidikan Nonformal Pendidikan nonformal adalah salah satu bentuk layanan pendidikan yang bertujuan sebagai  pengganti# penambah# dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung  pendidikan sepanjang hayat. )dapun jenis pendidikan nonformal dapat berupa Pendidikan )nak  -sia +ini %P)-+*# pendidikan kepemudaan# pendidikan pemberdayaan perempuan#  pendidikan keaksaraan# pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja. Pendidikan kesetaraan meli puti Paket )# Pake t 1 da n Pa ket 2# ser ta pendidikan lai n ya ng di tujukan untuk men gemban gka n kemamp uan pes erta did ik seperti " Pus at eg iata n 1el ajar Masy arak at %P1M*# lembaga  kursus# lembaga pelatihan# kelompok belajar# majelis taklim# sanggar # dan lai n sebaga iny a# serta  pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan  peserta didik. +engan bermunculannya pendidikan nonformal di sekitar kita maka diharapkan anak akan men dapatkan nil ai dan ilmu lebih dari apa yang telah mer eka dapatk an di sekolah dan lingkung an kel uar ganya. Ses ung guh ny a pen did ika n non for mal ada lah pen duk ung dar i

Pendidikan Nonformal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

non formal

Citation preview

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    1/32

    Pendidikan Nonformal

    Masih teringat di dalam benak Saya ketika salah seorang orang tua murid pernah mengatakan

    bahwa zaman sekarang anak tidak cukup mendapat pendidikan di sekolah formal saja tapi

    juga di luar sekolah.

    ata!kata orang tua murid tersebut menimbulkan ide Saya untuk mengulas lebih jauh tentang

    pendidikan nonformal yang kini kian marak beredar di sekitar kita.

    Pada dasarnya ada tiga jenis pendidikan yaitu" pendidikan formal# pendidikan nonformal dan

    pendidikan informal.

    $ Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas

    pendidikan anak usia dini %&'()*# pendidikan dasar %S+'M,*# pendidikan menengah

    %SMP'M&s dan SM)'M)*# dan pendidikan tinggi%-niersitas*. Pendidikan formal terdiri

    dari pendidikan formal berstatus negeri dan pendidikan formal berstatus swasta.

    $ Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat

    dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. /asil pendidikan nonformal dapat dihargai

    setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan

    oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah +aerah dengan mengacu pada

    standar nasional pendidikan.

    $ Pendidikan ,nformal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk

    kegiatan belajar secara mandiri. /asil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan

    formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasionalpendidikan.

    ita sebagai masyarakat yang peduli akan dunia pendidikan wajib hukumnya tahu apa dan

    bagaimana peran ketiga jenis pendidikan ini. +ari ketiga jenis pendidikan ini# Saya hanya

    ingin mengulas sedikit tentang pendidikan nonformal yang turut berperan dalam upaya

    peningkatan kualitas dunia pendidikan.

    0enis dan Sasaran Pendidikan Nonformal

    Pendidikan nonformal adalah salah satu bentuk layanan pendidikan yang bertujuan sebagai

    pengganti# penambah# dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukungpendidikan sepanjang hayat. )dapun jenis pendidikan nonformal dapat berupa Pendidikan

    )nak-sia +ini %P)-+*# pendidikan kepemudaan# pendidikan pemberdayaan perempuan#

    pendidikan keaksaraan# pendidikan keterampilandan pelatihan kerja. Pendidikan kesetaraan

    meliputi Paket )# Paket 1 dan Paket 2# serta pendidikan lain yang ditujukan untuk

    mengembangkan kemampuan peserta didik seperti" Pusat egiatan 1elajar Masyarakat

    %P1M*# lembagakursus# lembaga pelatihan# kelompok belajar# majelis taklim# sanggar# dan

    lain sebagainya# serta pendidikanlain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan

    peserta didik.

    +engan bermunculannya pendidikan nonformal di sekitar kita maka diharapkan anak akan

    mendapatkan nilai dan ilmu lebih dari apa yang telah mereka dapatkan di sekolah danlingkungan keluarganya. Sesungguhnya pendidikan nonformal adalah pendukung dari

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dinihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_dasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_menengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_tinggihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_formalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_formalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_formalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_nonformalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_nasional_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_nasional_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_nasional_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keterampilan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kursushttp://id.wikipedia.org/wiki/Kursushttp://id.wikipedia.org/wiki/Sanggarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_dasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_menengahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_tinggihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_formalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_formalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_formalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_nonformalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_nasional_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Standar_nasional_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Keterampilan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kursushttp://id.wikipedia.org/wiki/Sanggarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dini
  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    2/32

    pendidikan formal yang anak!anak wajib hukumnya dapatkan di sekolah!sekolah baik negeri

    maupun swasta. Pendidikan Nonformal juga pendukung dari pendidikan informal yang anak!

    anak harus terima dari lingkungan keluarga. +alam hal ini menyangkut pendidikan agama#

    budi pekerti# etika# sopan santun# moral dan sosialisasi yang seharusnya diperkenalkan

    perdana sekali oleh kedua orang tua mereka. &erkadang tidak sedikit orang tua yang

    melupakan peran pentingnya dalam mengutamakan pendidikan informal melalui tanganmereka sendiri. Mereka lebih puas jika pendidikan informal itu menjadi tugas rangkap para

    pendidik di pendidikan nonformal. 3ihat saja sekarang# anak usia dibawah 4 tahun saja sudah

    banyak yang dididik di P)-+ padahal sudah menjadi peran penting orang tua lah pendidikan

    anak usia dini. Segala sesuatu harus berawal dari keluarga karena hal itulah yang akan

    menciptakan kepribadian anak nantinya. ,ntinya# pendidikan nonformal hanyalah pendukung

    dari segala jenis pendidikan.

    Peran Pendidikan Nonformal

    ehadiran berbagai P)-+ dan lembaga pendidikan nonformal yang kian beredar di sekitar

    kita menunjukkan betapa pedulinya oknum pendidik nonformal terhadap dunia pendidikan

    nonformal. ,ni akan sangat membantu para orang tua yang menginginkan nilai lebih yang

    dihasilkan anak!anak mereka sebagai bentuk pendukung pendidikan formal yang anak terima

    di sekolah. +alam hal ini peran penting pendidikan nonformal sebagai salah satu bentuk

    layanan pendidikan yang bertujuan sebagai pengganti# penambah# dan pelengkap pendidikan

    formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat bergerak sebagaimana

    mestinya. Masyarakat patut bersyukur dengan keberadaan pendidikan nonformal maka

    kebutuhan anak!anak dalam mengganti# menambah dan melengkapi pendidikan formal

    mereka bisa terpenuhi. Sebut saja berbagai contoh yang ada di sekitar kita saat ini5 dengan

    adanya Sanggar egiatan 1elajar yang menawarkan pembelajaran seperti di sekolah formal

    tapi dengan keringanan jam belajar membantu anak!anak untuk tetap bersekolah di waktumereka yang mungkin tidak sefleksibel anak!anak di sekolah formal. Pengadaan Program

    Paket )# 1 dan 2 oleh pendidikan nonformal membantu semangat anak!anak yang tidak lulus

    sekolah formal kembali berkobar karena peraturan pemerintah yang menyatakan ijazah

    mereka setara dengan anak!anak yang menimba ilmu di sekolah formal. emunculan

    banyaknya P)-+ cukup meringankan beban orangtua yang mungkin sebagian besar

    waktunya terkuras akan dunia karir mereka. +i P)-+# anak!anak dipastikan mendapatkan

    dasar pendidikan formal sebagai bekal mereka sekolah nanti dan tambahan pendidikan

    informal sebagai pelengkap pendidikan informal yang mereka dapatkan di lingkungan

    keluarga. 1anyaknya 3embaga ursus dan 1imbingan 1elajar yang kian marak di sekitar

    kita dapat menjadi penambah dan pelengkap ilmu yang anak!anak peroleh di sekolah formal.

    Sungguh besar peran dunia pendidikan nonformal.

    1ersikap selektif

    Menilik banyaknya P)-+# lembaga kursus dan bimbingan belajar yang berlomba!lomba

    menawarkan keunggulan dari masing!masing lembaga# banyak orang tua berbondong!

    bondong mengantarkan anak!anaknya ke lembaga pelayanan pendidikan nonformal tersebut

    berharap buah hati mereka mendapatkan pendidikan tambahan yang tepat dan baik untuk

    melengkapi kebutuhan pendidikan formal mereka. 6leh karena itu sudah selayaknya orang

    tua bersikap selektif dalam memilih P)-+# lembaga kursus dan bimbingan belajar yang

    tepat untuk anak!anak mereka mengingat kian maraknya keberadaan layanan pendidikan

    nonformal yang hanya berasas manfaat. 0adi# meninjau betapa banyak kelebihan yangditawarkan pendidikan nonformal dalam rangka melengkapi pendidikan formal dan informal

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    3/32

    sudah sepantasnya lah kita sebagai masyarakat yang peduli akan pendidikan generasi penerus

    bangsa memilih yang terbaik dan sesuai kualitas yang ditawarkan. 0angan lupa untuk menjadi

    saksi keberhasilan anak!anak akan proses belajar yang dilakukan selama anak!anak dalam

    masa pembelajaran di P)-+# 3embaga ursus dan 1imbingan 1elajar di sekitar kita. 1uat

    anak# jangan coba!coba. )palagi menyangkut pendidikan yang bersifat mendidik sepanjang

    hayat. 0adilah pendidik sejati yang berawal dari pendidikan di lingkungan keluarga#masyarakat dan bangsa.

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    4/32

    P7N+,+,)N 17(1)S,S 6MP7&7NS,

    Persepsi masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan berbasis kompetensi %P1*#

    khususnya di dunia pendidikan masih terpolarisasi. 1agi kebanyakan orang P1 adalah

    respons terhadap tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks saat ini. Namun bagi ahli

    pendidikan seperti /ager %899:* dan 0ackson %899;* eksistensi P1 masih belummemperoleh tempat sesuai harapan. 3ebih dari satu dekade lalu ke dua ahli pendidikan dari

    -niersitas +eakin )ustralia ini memperdebatkan peranan P1 dalam membekali angkatan

    kerja dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Menurut mereka# apakah P1

    lebih memudahkan ketimbang merumitkan upaya merumuskan standar kompetensi# atau jika

    P1 adalah jawaban# maka apa pertanyaannya# masih tetap merupakan dua agenda

    percakapan hangat dalam mengekplorasi kebermaknaan P1.

    Mendapatkan popularitasnya di era 89? P1 diintrodusir menggunakansebutan ualifikasi ejuruan Nasional5 atau )cuan erja Nasional di @elandia 1aru# Standar

    ompetensi oleh 1adan Pelatihan Nasional )ustralia# atau Standar eterampilan Nasional di

    )merika Serikat.

    Meminjam catatan Aomer 3iufeto %B==?* mengatakan# gagasan merumuskan standar

    kompetensi dicetuskan dari desakan kekuatan politik sebagai upaya mempersiapkan angkatan

    kerja menghadapi kompetisi ekonomi global. Pada saat yang sama# cetusan gagasan bahwa

    pendekatan kompetensi membingungkan secara konseptual# tergesa!gesa secara empiris dan

    tidak menjawab kebutuhan belajar masyarakat dunia# merupakan inti dari letupan kritikterhadap kegagalan meraih misi utamanya" mensinkronkan rancangan kurikulum dan materi

    ajar dengan tuntutan dunia kerja. Mencengangkan bahwa#pertama# banyak dari debat seperti

    itu berlangsung di ,nggris dan )ustralia# dua negara maju dimana lebih banyak daya dan dana

    telah diinestasikan untuk mengamati dampak pendekatan berbasis komptensi.Kedua#

    rancangan pendidikan berbasis kompetensi lebih diperuntukan bagi dunia pendidikan

    kejuruan dari pada dunia pendidikan umum.

    Sampai saat ini perdebatan P1 sebagai usaha menjelaskan bahwa P1 lebih cocok untuk

    pendidikan kejuruan dari pada pendidikan umum masih sering terjadi ditingkat operasional di

    lapangan.

    Pertama# dengan dan atas nama keseragaman# sekolah dan masyarakat tidak cukup memilikikewenangan untuk mengadopsi alternatif menyelenggarakan pendidikan selain bersistim

    P1. edua# ketergantungan sekolah terhadap pusat dalam hal penyelenggaraan administrasi

    sekolah# terutama dalam soal pembiayaan5 sekalipun perkataan mengajarnya sudah berlabel

    P1# toh perbuatannya masih tetap berkiblat pada cara!cara klasikal. etiga# orientasi

    sentralistik ini sangat memengaruhi sikap dan perilaku penyelenggaraan kegiatan belajar

    mengajar %1M* di kelas. +emi pencapaian target kurikulum# jumlah materi ajar terus

    menjadi prioritas mengajar. Pantulan keluhan kronis berkumandang lagi" alokasi jam efektif

    1M ini menjadi tidak sepadan dengan cakupan bahan ajar. Caktunya sedikit# bahan ajarnya

    banyak. Padahal pandangan tersebut perlu direfutasi %ditolak kebenarannya berdasarkan

    pembuktian*.

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    5/32

    3ebih lanjut Aomer 3iufeto mengatakan# sekelumit gambaran paradoksal konsep dan praktek

    ber!P1 barangkali belum pantas menghentakkan kesadaran banyak orang bahwa beretorika

    tentang P1" "has been like the weather. Everybody talks about it, but nobody does nothing

    about itD %Perbincangan tentang 1 sudah menyerupai keluhan tentang cuaca. Setiap orang

    mempercakapkannya# tapi tak seorang pun membenahinya*. )taukah pengeluhan di atas

    menggambarkan "our present knowledge of the area (Competence-based education can bestbe described as an inch deep and a mile wide"%areal pengetahuan kita tentang P1 dapat

    dideskripsikan# dalamnya satu inci dan luasnya satu mil*. Marilah kita bercermin diri#

    mencerna pengetahuan (knowledge*# pemahaman (comprehension*5 pelaksanaan

    (transformation* dan perenungan (reflection* kita dalam menyelenggarakan pendidikan

    berbasis kompetensi.

    Pro ontra P1

    )dalah 2happell %899?* dalam tulisannya "!n the iteracy E#uationD yang mempersoalkan

    makna kompetensi. Pandangan terhadap arti kompetensi tidaklah berbeda jauh dengan

    menentukan nilai kecantikan. D!t is in the eye of the beholder"" tergantung pada mata yang

    mengamati.D +engan kata lain# kompetensi ditetapkan berdasarkan pengamatan terhadap

    kebutuhan dan atau kepentingan. alau yang dibutuhkan adalah optimalisasi hasil

    pembelajaran# maka memahami keterkaitan tiga komponen penentu keberhasilan" kondisi#

    metode dan hasil akan menjadi standar kompetensinya. 0ika kualitas belajar yang

    dipermasalahkan# maka kemampuan memadukan kecocokan antara ciri khas beraneka ragam

    bidang studi dengan ciri khas bermacam!macam metode mengajar# menjadi andalan

    kompetensinya. 1ila ketuntasan belajar yang dijadikan target pencapaian materi kurikulum#

    maka penguasaan keterampilan mengajar di kelas merupakan kompetensi wajib.

    ompetensi adalah cetusan konsep yang maknanya dibentuk oleh pengguna. elompok Pro

    P1 mengintrodusirnya sebagai cara meningkatkan pertautan antara materi ajar programpendidikan dan atau pelatihan dengan syarat yang mau tidak mau harus dipenuhi untuk

    meraih sebanyak mungkin peluang mendapatkan lapangan kerja. alau demikian

    tuntutannya# maka materi ajar P1 akan bersifat indiidual# berorientasi tujuan %apa yang

    perlu diketahui dan dilakukan* dan menawarkan fleksibilitas menunaikan kegiatan belajar.

    +alam konteks tersebut apa yang perlu dicapai dan standar pengukuran pencapaian tujuan

    perlu diuraikan sejelas!jelasnya. alau begitu kecenderungannya# maka rancangan P1 akan

    memadukan gaya kerja teoritis dan praktis# menjembatani harapan dan kenyataan serta

    mengintegrasikan model pendidikan umum dan kejuruan.

    1agi kelompok kontra# P1 tidak lebih dari upaya penyederhanaan tuntutan lapangan kerja

    yang kompleks# sempit atau terbatas# kaku# dan menyimpan bom waktu serta secara teoritismaupun praksis tidak bernalar. 1aik kelompok pro maupun kontra sepakat bahwa bila

    kompetensi dapat diuraikan dalam isitilah!istilah pembelajaran yang bersifat mengubah

    pola'tingkah laku baik mengajar maupun belajar dan dapat diformulasikan dalam ungkapan!

    ungkapan "behaviouristicD %tingkah laku*# maka semua kiritikan di atas akan menjadi

    beralasan# sebab alur kerja behaiouristik adalah memenggal keutuhan kompetensi menjadi

    satuan!satuan kinerja (performanceyang dihubungkan oleh dua hal yaitu task analisys%&)*

    dan$ob analisys%0)*. /asil analisis tersebut akan dijadikan dasar merumuskan standar

    kompetensi.

    Penetapan standar kompetensi berpendekatan perubahan perilaku mengajar dikritik karena

    dianggap mengabaikan jalinan antarrencana pelajaran yang satu dengan yang lainnya.Sementara# konteks dimana proses yang menguraikan bagaimana kompetensi dikuasai

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    6/32

    menjadi agak sulit diperagakan karena kecenderungan menampilkan hasil belajar

    %meningkatknya prestasi siswa dalam angka* menjadi begitu'lebih dominan daripada

    menjelaskan proses yang mendasari terjadinya kenaikan angka itu sendiri. enyataan bahwa

    seluk!beluk pembelajaran bersifat rumit dan tidak bisa ditetapkan sebelumnya %comple% and

    indeterminate* adalah hal lain yang mengungkapkan bahwa dalam praktek standar

    kompetensi tidak pernah akan dicapai secara tepat seperti yang dijelaskan dalam teori.Sementara pengembangan kompetensi dalam belajar berceritera bahwa warga belajar# secara

    terus!menerus5 merekonstruksikan pengetahuan yang bermakna dan relean ketika mereka

    berinteraksi dengan kenyataan dalam belajar.

    &idak ada 0aminan

    ,nteraksi dilakukan dengan mempertimbangkan dan meninjau# merenungkan %antara harapan

    dan kenyataan* dan merubah tingkah laku dalam mengajar. ,mplikasinya ialah# dengan rata!

    rata kualifikasi dan layanan penunjang pendidikan yang ada sekarang# sadar atau tidak itulah

    bagian tersulit yang dihadapi oleh para guru kita di ,ndonesia mengimplementasikan konsep

    1 dalam sistem pembelajaran di kelas. Sementara itu# tidak ada jaminan bahwa lulusan

    dengan kualifikasi keguruan yang lebih5 bisa mengidentifikasi hubungan yang menyulitkan

    itu. 1elum perlu diperdebatkan pertautan antara hubungan sekuensial (instructional

    se#uence* antarmateri ajar satu dengan lainnya atau pengaruh hubungan kejadian dan

    peristiwa (instructional eventsantarmateri ajar. alau begitu jadinya# maka persoalan

    mendasar P1'1 perlu dimunculkan kembali. )pakah P1'1 membekali wargabelajar dengan kompetensi yang dibutuhkan# baik oleh mereka sendiri maupun yang dituntut

    oleh dunia kerjaE

    +i ,ndonesia# salah satu argumentasi saat peluncurannya adalah 1 membekali masyarakat

    sekolah dengan kualifikasi atau keahlian yang dibutuhkan dalam industri tenaga kerja.

    +engan kata lain# penyelenggaraan pendidikan atau pengajaran sesuai azas 1 akan

    mempertautkan materi ajar menjadi dan sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang

    menjadi tuntutan dunia kerja. ,mplikasinya adalah sekolah akan menghasilkan lulusan siap

    kerja. 1enarkah ituE 1eberapa penelitian telah dilakukan oleh ualifikasi ejuruan Nasional

    milik pemerintah ,nggris untuk mendeteksi tingkat kebenaran anggapan pertautan atau

    kesiapan serupa di atas.

    )da dua hasil utama yang ditemukan.

    Pertama# pemilik lapangan kerja menyadari manfaat potensial P1# namun masih

    mendokumentasikan besarnya anggaran dari sektor penyerapan P1# kesepadanannya

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    7/32

    dengan tuntutan dunia kerja# dan penggunaan bahasa atau istilah teknis yang membingungkan

    menjadi penghalang utama. 3ebih spesifik dikatakan bahwa untuk industri kerja lepas pantai#

    kredibilitas standar kompetensi tergantung pada bagaimana kompetensi diformulasikan.

    +iakui bahwa terbanyak pencetusan kompetensi mengikuti norma yang sudah diturunkan

    bukan norma yang disesuaikan dengan keadaan# menegaskan perlunya penyesuaian berasas

    tuntutan perubahan waktu dan tempat.

    edua# biarpun guru# instruktur dan pelatih begitu antusias mengimplementasikan

    pendekatan berbasis kompetensi# dalam kegiatan belajar mengajar# mereka lebih tergantung

    pada Dmembangun kebiasaan mengajar dan praktek sebagaimana sebelumnyaD. husus untuk

    pendidikan kejuruan tercatat bahwa penggunaan standar kompetensi formal hanya merupakan

    ungkapan mengajar dalam bentuk lain. Fang terjadi adalah mengajar tetap dipraktekkan atas

    tradisi merakit pengetahuan melalui DrajutanD terhadap apa yang diinginkan para guru bukan

    yang dibutuhkan siswa. +i bidang kejuruan# penyelengaraan P1 lebih menonjolkan aspek

    birokratik# memakan lebih banyak waktu dan mahal bagi pemilik kerja jika mereka diajak

    untuk berinestasi %1aca 0akson# N. 899;"!f Competence !s the &nswer, 'hat !s the

    uestion)*

    1agi sementara orang makna P1 sebagai proses belajar mengajar masih merupakan sebuah

    mitos atau paling tidak sebagai kesantunan mendongeng (polite fiction" ceriteranya

    mengundang kuriositas %rasa ingin tahu* realitasnya meresahkan intelektualitas. +iungkapkan

    bahwa sebaiknya perdebatan jangan diarahkan pada menemukan nilai P1 sebagai metode

    pembelajaran karena sebenarnya P1 adalah ancangan kebijakan. Sebab faktor!faktor

    ekonomi terus dijadikan dasar pertimbangan memutuskan kebijakan pendidikan dan dipakai

    sebagai alat pengkuran keberhasilan melakukan terobosan. Perlu disimpan dalam ingatan

    bahwa adopsi standar kompetensi di ,nggris# )ustralia# @elandia 1aru dan )merika Serikat

    sangat erat dikaitkan dengan inisiatif politik untuk diselaraskan dengan persaingan dan

    pertanggungjawaban global.

    Sebaiknya pengembangan pemikiran lebih dipusatkan pada kajian tentang bagaimana

    menggunakan 1 dan dalam kenyataan kondisi pembelajaran yang berbeda!beda#

    kontribusi P1 dapat memberi nilai tambah terhadap perbaikan ekonomi# maka pelayanan

    pendidikan dan pengajaran mesti lebih dititkberatkan pada memenuhi tuntutan kebutuhan

    industri daripada tuntutan kebutuhan belajar indiidu dan masyarakat.

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    8/32

    Mengkondisikan P1 menjadi sarana pemberdayaan kemandirian ekonomi akan

    mengabaikan pengaruh aspek budaya dan sosial dalam belajar dan juga hak masyarakat

    pengguna tidak diikutsertakan sebab keinginan para pemilik kerja yang diutamakan. Fang

    sudah dapat dipastikan adalah P1 tidak mempromosikan kemampuan berpikir kritis

    terhadap isu!isu sosial polilitik. Malahan semakin menguatnya ketimpangan struktural adalah

    imbas lain yang tidak bisa dielakkan keberadaannya. 1ahkan diyakini bahwa

    mengaplikasikan P1 dengan mengandalkan pertimbangan ekonomi dan politik akan

    semakin memperburuk prinsip!prinsip penggunaan P1. 0alan keluar yang ditawarkan

    adalah dengan semakin meningkatnya penekanan pada penggunaan konsepsi kompetensi

    secara menyeluruh# terutama pada pendidikan kewarganegaraan dan pemahaman budaya#

    sosok kebermanfaatan P1 bisa menjadi realistis bila pendekatan berperspektif humanis dan

    behaioris dipadukan. ,tulah langkah memenggal pertentangan antara mitos dan realitas#

    memisahkan praktek P1 bagi sektor umum dan kejuruan. %sumber "www.pendidikan!

    diy.go.id*

    Pengertian ualitas Pendidikan

    )rti dasar dari kata kualitas menurut +ahlan )l!1arry dalam amus Modern 1ahasa

    ,ndonesia adalah kualitet" mutu# baik buruknya barangG8H. Seperti halnya yang dikutip

    oleh Iuraish Shihab yang mengartikan kualitas sebagai tingkat baik buruk sesuatu atau mutu

    sesuatu.GBH

    Sedangkan kalau diperhatikan secara etimologi# mutu atau kualitas diartikan dengan kenaikan

    tingkatan menuju suatu perbaikan atau kemapanan. Sebab kualitas mengandung makna bobot

    atau tinggi rendahnya sesuatu. 0adi dalam hal ini kualitas pendidikan adalah pelaksanaan

    pendidikan disuatu lembaga# sampai dimana pendidikan di lembaga tersebut telah mencapaisuatu keberhasilan.G4HMenurut Supranta kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa

    http://www.pendidikan-diy.go.id/http://www.pendidikan-diy.go.id/http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn1http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn2http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn2http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn3http://www.pendidikan-diy.go.id/http://www.pendidikan-diy.go.id/http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn1http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn2http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn3
  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    9/32

    merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik.G;HSebagaimana yang telah

    dipaparkan oleh Auets dan +ais dalam bukunya &jiptono menyatakan kualitas merupakan

    suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk# jasa# manusia# proses# dan

    lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.G:Hualitas pendidikan menurut )ce

    Suryadi dan /.).( &ilaar merupakan kemampuan lembaga pendidikan dalam

    mendayagunakan sumber!sumber pendidikan untuk meningkatkan kemampuan belajarseoptimal mungkin.G?H

    +i dalam konteks pendidikan# pengertian kualitas atau mutu dalam hal ini mengacu pada

    proses pendidikan dan hasil pendidikan. +ari konteks proses pendidikan yang berkualitas

    terlibat berbagai input %seperti bahan ajar" kognitif# afektif dan# psikomotorik*# metodologi

    %yang berariasi sesuai dengan kemampuan guru*# sarana sekolah# dukungan administrasi dan

    sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif. +engan

    adanya manajemen sekolah# dukungan kelas berfungsi mensingkronkan berbagai input

    tersebut atau mensinergikan semua komponen dalam interaksi %proses* belajar mengajar# baik

    antara guru# siswa dan sarana pendukung di kelas atau di luar kelas# baik dalam konteks

    kurikuler maupun ekstra!kurikuler# baik dalam lingkungan substansi yang akademis maupunyang non akademis dalam suasana yang mendukung proses belajar pembelajaran.

    ualitas dalam konteks hasil pendidikan mengacu pada hasil atau prestasi yang dicapai

    oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu %apakah tiap akhir cawu# akhir tahun# B tahun

    atau : tahun# bahkan 8= tahun*. Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan %student

    achieement* dapat berupa hasil test kemampuan akademis# misalnya ulangan umum# 71&)

    atau -N. +apat pula prestasi dibidang lain seperti di suatu cabang olah raga# seni atau

    keterampilan tambahan tertentu. 1ahkan prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang tidak

    dapat dipegang %intangible* seperti suasana disiplin# keakraban# saling menghormati#

    kebersihan dan sebagainya.GH

    Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu menjawab berbagai tantangan

    dan permasalahan yang akan dihadapi sekarang dan masa yang akan datang. +ari sini dapat

    disimpulkan bahwa kualitas atau mutu pendidikan adalah kemampuan lembaga dan sistem

    pendidikan dalam memberdayakan sumber!sumber pendidikan untuk meningkatkan kualitas

    yang sesuai dengan harapan atau tujuan pendidikan melalui proses pendidikan yang efektif.

    Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang

    berkualitas# yaitu lulusan yang memilki prestasi akademik dan non!akademik yang mampu

    menjadi pelopor pembaruan dan perubahan sehingga mampu menjawab berbagai tantangan

    http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn4http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn5http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn6http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn7http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn8http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn4http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn5http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn6http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn7http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn8
  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    10/32

    dan permasalahan yang dihadapinya# baik di masa sekarang atau di masa yang akan datang

    %harapan bangsa*.

    B.B. Standar atau Parameter Pendidikan Fang 1erkualitas

    Standar ' parameter adalah ukuran atau barometer yang digunakan untuk menilai ataumengukur sesuatu hal. ,ni menjadi penting untuk kita ketahui# apalagi dalam rangka

    mewujudkan suatu pendidikan yang berkualitas. alau kita mengacu pada Peraturan

    Pemerintah %PP.* No. 89 &ahun B==: tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar nasional

    pendidikan diatas# ada delapan %>* hal yang harus diperhatikan untuk mewujudkan

    pendidikan yang berkualitas# yaitu "G9H

    a*Standar isi# adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam

    kriteria tentang kompetensi tamatan# kompetensi bahan kajian# kompetensi mata pelajaran#

    dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis

    pendidikan tertentu.

    b*Standar proses# adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan

    pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

    c*Standar pendidik dan tenaga kependidikan# adalah kriteria pendidikan prajabatan dan

    kelayakan fisik maupun mental# serta pendidikan dalam jabatan.

    d*Standar sarana dan prasarana# adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

    kriteria minimal tentang ruang belajar# tempat berolahraga# tempat beribadah#

    perpustakaan# laboratorium# bengkel kerja# tempat bermain# tempat berkreasi dan

    berekreasi# serta sumber belajar lain# yang diperlukan untuk menunjang prosespembelajaran# termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

    e*Standar pengelolaan# adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

    perencanaan# pelaksanaan# dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan

    pendidikan# kabupaten'kota# proinsi# atau nasional# agar tercapai efisiensi dan efektiitas

    penyelenggaraan pendidikan.

    f*Standar pembiayaan# adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi

    satuan pendidikan yang berlaku selam satu tahun.

    g*Standar penilaian pendidikan# adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan denganmekanisme# prosedur# dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

    Standar nasional pendidikan ini berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan# pelaksanaan#

    dan pengawasan# pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.

    G8=H0uga bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan

    kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

    G88HSalah satu standar diatas yang paling penting untuk diperhatikan yaitu standar pendidik

    dan kependidikan. +imana seorang pendidik harus memiliki kompetensi sebagai agen

    pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini#

    yaitu "G8BHkompetensi peadagogik# kompetensi kepribadian# kompetensi profesional# dan

    kompetensi sosial.

    http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn9http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn10http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn11http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn12http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn9http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn10http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn11http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn12
  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    11/32

    )da empat %;* standar kualitas pendidikan dalam urutan prioritasnya adalah sebagai berikut "

    guru %teacher*# kurikulum %curriculum*# atmosfer akademik %academic atmosphere*# dan

    sumber keilmuan %academic resource*.G84H1erikut ini uraian dari standar kualitas diatas "G8;H

    8. Auru %&eacher*

    Mutu pendidikan amat ditentukan kualitas dan komitmen seorang guru. Profesi guru menjadi

    tidak menarik di banyak daerah karena tidak menjanjikan kesejahteraan finansial dan

    penghargaan profesional. 6leh karena itu# dengan dirumuskannya jenjang profesionalitas

    yang jelas# maka kualitas guru!guru dapat dijaga dengan baik. &entunya hal ini juga berkaitan

    dengan penghargaan profesionalitas yang didapat dalam setiap jenjang tersebut.

    Auru juga harus bertanggung jawab dalam membangun atmosfer akademik di dalam kelas.

    )tmosfer ini sebenarnya bertujuan untuk membentuk karakter siswa terutama berkaitan

    dengan nilai!nilai akademik utama yaitu sikap ilmiah dan kreatif. Auru perlu menekankan

    nilai!nilai inti yang berhubungan dengan pengembangan sikap ilmiah dan kreatif dalam setiap

    tugas yang diberikan kepada siswanya# dalam membimbing siswa memecahkan suatu

    persoalan atau juga dalam menjawab pertanyaan!pertanyaan dari siswa. -ntuk dapat

    mengajar secara efektif# maka guru!guru akan ditraining secara kontinyu %bukan hanya sekali

    saja* dan terutama akan dibekali pengetahuan tentang cara mengajar yang baik dan

    bagaimana cara menilai yang efektif. Sehingga diharapkan guru tersebut dapat

    mengembangkan cara mengajarnya sendiri# dapat meningkatkan pengetahuan mereka sendiri

    dan juga dapat berkolaborasi dengan guru yang lain.

    B. urikulum %2urriculum*

    urikulum di sini bukan sekedar kumpulan aktiitas saja# ia harus koheren antara aktiitasyang satu dengan yang lain. +alam kurikulum# juga harus diperhatikan bagaimana menjaga

    agar materi!materi yang diberikan dapat menantang siswa sehingga tidak membuat mereka

    merasa bosan dengan pengulangan!pengulangan materi saja. &entu saja hal ini bukan berarti

    mengubah!ubah topik yang ada tetapi lebih kepada penggunaan berbagai alternatif cara

    pembelajaran untuk memperdalam suatu topik atau mengaplikasikan suatu topik pada

    berbagai masalah riil yang relean.

    urikulum juga harus memuat secara jelas mengenai cara pembelajaran %learning* dan cara

    penilaian %assesment* yang digunakan di dalam kelas. 2ara pembelajaran yang dijalankan

    harus membuat siswa memahami dengan benar mengenai hal!hal yang mendasar.

    Pemahaman ini bukan hanya berdasarkan hasil dari pengajaran satu arah dari guru ke siswa#tetapi lebih merupakan pemahaman yang muncul dari keaktifan siswa dalam membangun

    pengetahuannya sendiri dengan merangkai pengalaman pembelajaran di kelas dan

    pengetahuan yang telah dimilikinya sebelumnya.

    4. )tmosfer )kademik %)cademic )tmosphere*

    )tmosfer akademik bertujuan untuk membentuk karakter siswa terutama berkaitan dengan

    nilai!nilai akademik utama yaitu sikap ilmiah dan kreatif. )tmosfer ini dibangun dari

    interaksi antar siswa# dari interaksi antara siswa dengan guru# interaksi dengan orang tua

    siswa dan juga suasana lingkungan fisik yang diciptakan. Auru memegang peran sentral

    dalam membangun atmosfer akademik ini dalam kegiatan pengajarannya di kelas dan berlakuuntuk semua yang terlibat dalam sistem pendidikan.

    http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn13http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn14http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn13http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn14
  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    12/32

    Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana membangun sikap ilmiah dan kreatif ini dalam

    kegiatan operasional pendidikan sehari!harinyaE -ntuk ini kita perlu menyadari nilai!nilai

    inti yang harus ditanamkan ke semua komponen yang terlibat dalam kegiatan pendidikan

    yang diselenggarakan. Sikap ilmiah yang dimaksud adalah sikap yang menghargai hasil!hasil

    intelektual baik yang berasal dari dirinya sendiri maupun orang lain# disamping kritis dalam

    menerima hasil!hasil intelektual tersebut. Sedangkan sikap kreatif disini mempunyai maksudsikap untuk terus!menerus mengembangkan kemampuan memecahkan soal dan

    mengembangkan pengetahuan secara mandiri.

    -ntuk membangun Sikap ,lmiah perlu ditanamkan nilai kejujuran %honesty*# dan nilai

    kekritisan %skeptics*. Sedangkan untuk membangun sikap kreatif perlu ditanamkan nilai

    ketekunan %perseerence*# dan nilai keingintahuan %curiosity*.G8:H

    Selanjutnya nilai!nilai inti ini perlu diterjemahkan dalam berbagai kode etik yang menjadi

    pedoman dalam kegiatan operasional pendidikan sehari!hari# seperti larangan keras

    mencontek# dorongan untuk mengemukakan pendapat dan bertanya# penghargaan atas

    perbedaan pendapat# penghargaan atas kerja keras# dorongan untuk memecahkan soal sendiri#

    keterbukaan untuk dikoreksi dan seterusnya. )ktiitas!aktiitas ini selanjutnya harus

    dilakukan setiap hari dan terus dipantau perkembangan oleh mereka yang diberi kewenangan

    penuh.

    ;. Sumber eilmuan %)cademic (esource*

    Sumber eilmuan disini adalah berupa prasarana dalam kegiatan pengajaran# yaitu buku# alat

    peraga dan teknologi. Semua hal ini harus dapat dieksploitasi dengan baik untuk mendukung

    setiap proses pengajaran dan juga dalam membangun atmosfer akademik yang hendak

    diciptakan. )palagi pengajaran menganut pendekatan yang kongkrit# maka guru harus dapatmenggunakan hal!hal yang umum disekitar kita seperti" mata uang dan jam# sebagai alat

    peraga.

    B.4 -paya -ntuk Meningkatkan ualitas Pendidikan

    ).Peningkatan ualitas Auru

    Auru yang memiliki posisi yang sangat penting dan strategi dalam pengembangan potensi

    yang dimiliki peerta didik. Pada diri gurulah kejayaan dan keselamatan masa depan bangsa

    dengan penanaman nilai!nilai dasar yang luhur sebagai cita!cita pendidikan nasional dengan

    membentuk kepribadian sejahtera lahir dan bathin# yang ditempuh melalui pendidikan agamadan pendidikan umum. 6leh karena itu harus mampu mendidik diperbagai hal# agar ia

    menjadi seorang pendidik yang proposional. Sehingga mampu mendidik peserta didik dalam

    kreatiitas dan kehidupan sehari!harinya. -ntuk meningkatkan profesionalisme pendidik

    dalam pembelajaran# perlu ditingkatkan melalui cara!cara sebagai berikut"

    8.Mengikuti Penataran

    Menurut para ahli bahwa penataran adalah semua usaha pendidikan dan pengalaman

    untuk meningkatkan keahlian guru menyelarasikan pengetahuan dan keterampilan mereka

    sesuai dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang!bidang masing!

    masing.G8?HSedangkan kegiatan penataran itu sendiri di tujukan"

    http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn15http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn16http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn15http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn16
  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    13/32

    a.Mempertinggi mutu petugas sebagai profesinya masing!masing.

    b.Meningkatkan efesiensi kerja menuju arah tercapainya hasil yang optimal.

    c.Perkembangan kegairahan kerja dan peningkatan kesejahteraan.G8

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    14/32

    Metode merupakan alat yang dipakai untuk mencapai tujuan# maka sebagai salah satu

    indicator dalam peningkatan kualitas pendidikan perlu adanya peningkatan dalam pemakaian

    metode. Fang dimakud dengan peningkatan metode disini# bukanlah menciptakan atau

    membuat metode baru# akan tetapi bagaimana caranya penerapannya atau penggunaanya

    yang sesuai dengan materi yang disajikan# sehingga mmperoleh hasil yang memuaskan

    dalam proses belajar mengajar. Pemakaian metode ini hendaknya berariasi sesuai denganmateri yang akan disampaikan sehingga peserta didik tidak akan merasa bosan dan jenuh

    atau monoton. -ntuk itulah dalam penyampaian metode pendidik harus memperhatikan hal!

    hal sebagai berikut"

    8*Selalu berorientasi pada tujuan

    B*&idak hanya terikat pada suatu alternatif saja

    4*Mempergunakan berbagai metode sebagai suatu kombinasi# misalnya" metode ceramah

    dengan tanya jawab.

    0adi usaha tersebut merupakan upaya meningkatkan kualitas pendidikan pada peserta

    didik diera yang emakin modern.

    +.Peningkatan Sarana

    Sarana adalah alat atau metode dan teknik yang dipergunakan dalam rangka

    meningkatkan efektiitas komunikasi dan interaksi edukatif antara pendidik dan peserta

    didik dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.G8>H+ari segi sarana tersebut perlu

    diperhatikan adanya usaha meningkatkan sebagai berikut"

    8*Mengerti secara mendalam tentang fungsi atau kegunaan media pendidikan

    B*Mengerti pengunaan media pendidikan secara tepat dalam interaksi belaja mengajar

    4*Pembuatan media harus sederhana dan mudah

    ;*Memilih media yang tepat sesuai dengan tujuan dan isi materi yang akan diajarkan.

    Semua sekolah meliputi peralatan dan perlengkapan tentang sarana dan prasarana# ini

    dijelaskan dalam buku )dmitrasi Pendidikan yang disusun oleh &im +osen ,P ,,P

    Malang menjelaskan" sarana sekolah meliputi semua peralatan serta perlengkapan yanglangsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah# contoh" gedung sekolah %school

    building*# ruangan meja# kursi# alat peraga# dan lain!lainnya. Sedangkan prasarana

    merupakan semua komponen yang secara tidak langung menunjang jalannya proses belajar

    mngajar atau pendidikan di sekolah# sebagai contoh" jalan menuju sekolah# halaman sekolah#

    tata tertib sekolah dan semuanya yang berkenaan dengan sekolah.G89H

    7.Peningkatan ualitas 1elajar

    +alam setiap proses belajar mengajar yang dialami peserta didik selamanya lancar

    seperti yang diharapkan# kadang!kadang mengalami kesulitan atau hambatan dalam belajar.

    endala tersebut perlu diatasi dengan berbagai usaha sebagai berikut"

    http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn18http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn18http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn19http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn18http://pandidikan.blogspot.com/2011/05/kualitas-pendidikan.html#_ftn19
  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    15/32

    8*Memberi (angsangan

    Minat belajar seseorang berhubungan dengan perasaan seseorang. Pendidikan harus

    menggunakan metode yang sesuai sehingga merangsang minat untuk belajar dan

    mempelajari baik dari segi bahasa maupun mimic dari wajah dengan memariasikan setiap

    metode yang dipakai. +ari sini menimbulkan yang namanya cinta terhadap bidang studi#sebab pendidik mampu memberikan ransangan terhadap peserta didik untuk belajar# karena

    yang disajikan benar!benar mengenai atau mengarah pada diri peserta didik yang dilakukan

    dalam kehidupan sehari!hari. Selanjutnya setelah peserta didik terangsang terhadap

    pendidikan maka pendidik tinggal memberikan motiasi secara kontinew. 6leh karena itu

    pendidik atau lembaga tinggal memberikan atau menyediakan sarana dan prasarana saja#

    sehingga peserta didik dapat menerima pengalaman yang dapat menyenangkan hati para

    peserta didik sehingga menjadikan peserta didik belajar semangat.

    B*Memberikan Motiasi 1elajar

    Motiasi adalah sebagai pendorong peserta didik yang berguna untuk menumbuhkan dan

    menggerakkan bakat peserta didik secara integral dalam dunia belajar# yaitu dengan diambil

    dari sisitem nilai hidup peserta didik dan ditujukan kepada penjelasan tugas!tugas.

    Motiasi merupakan daya penggerak yang besar dalam proses belajar mengajar# motiasi

    yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa"

    a. Memberikan penghargaan.

    -saha!usaha meyenangkan yang diberikan kepada peserta didik yang berprestasi yang

    bagus# baik berupa kata!kata# benda# simbul atau berupa angka %nilai*. Penghargaan inibertujuan agar peserta didik selalu termotiasi untuk lebih giat belajar dan mampu

    bersaing dengan teman!temannya secara sehat# karena dengan itu pendidik akan mudah

    meningkatkan kualita pendidikan.

    b. Memberikan hukuman.

    Pemberian hukuman ini bersifat mendidik artinya bentuk hukuman itu sendiri

    berkaitan dengan pembelajaran. /al ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan.

    c. Mengadakan kompetisi dan lomba.

    Pengadaan ini dipergunakan untuk meningkatkan prestasi peserta didik untuk

    membantu peserta didik dalam pembentukan mental yang tangguh selain pembentukan

    pengetahuan.untuk membantu proses pengajaran yang selalu dimulai dari hal!hal yang

    nyata bagi siswa.

    (eitalisasi Pendidikan Non Jormal

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    16/32

    +i dalam -- No.B= &ahun B==4 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal B? dan B Mei B=88

    Pendahuluan

    Cikipedia bahasa ,ndonesia# dalam ensiklopedia bebas# menuliskan bahwa pendidikan anak usia dini

    disingkat dengan P)-+ %B=88* adalah"jenjang pendidikan sebelum memasuki jenjang pendidikandasar yang merupakan suatu upayapembinaanyang ditujukan bagi anaksejak lahir sampai dengan

    usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

    pertumbuhan dan perkembanganjasmanidan rohaniagar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

    jenjang pendidikan lebih lanjut# yang diselenggarakan pada jalur formal# nonformal# dan informal.

    Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang

    menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik %koordinasi

    motorik halus dan kasar*# kecerdasan%daya pikir# daya cipta# kecerdasan emosi# kecerdasan spiritual*#

    sosio emosional%sikap dan perilaku serta agama* bahasa dan komunikasi# sesuai dengan keunikan dan

    tahap!tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_dasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_dasarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembinaan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rangsangan_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jasmani&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rohanihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perkembangan_fisik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sosio_emosional&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_dasarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_dasarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembinaan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rangsangan_pendidikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jasmani&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Rohanihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perkembangan_fisik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sosio_emosional&action=edit&redlink=1
  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    19/32

    onsep lama mengakatan# makin maju suatu Negara makin terpelihara anak usia dini. +emikian

    ungkapan Prof. +judju Sudjana %899

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    20/32

    lain. &erlebih kepada orang yang lebih tua. Sehingga anak jadi terbiasa melakukannya. 2ontoh lain

    bersikap sopan terhadap orang lain# agar ia tidak menjadi celaan sesama teman bermainnya.

    Munculnya sikap berperilaku agar menghormati orang yang lebih tua dan juga sesama segenerasinya

    dsb.

    +i kalangan masyarakat ada yang mempertanyakan. enapa beda di +epartemen dengan realita dimasyarakat dengan adanya Pendidikan )nak -sia +ini %P)-+* ia ada di +irjend Pendidikan 3uar

    Sekolah %P3S*. Sedangkan & ada Subdin di +inas Pendidikan dan ebudayaan yang tidak

    menengok ke pusat. Sehingga & tidak berada di Subdin P3S. Pertanyaan ini sering menggelitik dan

    menggelikan# kalau proyeknya besar ia tidak akan diserahkan pada Sub +in P3S. &api kalau tidak ada

    yang memroyekkan maka pekerjaan & dan Paud baru diserahkan pada Sub+in P3S. Sebaik kita kaji

    ketingkat pusat# jika di pusat ada di +irjend P3S# kenapa di daerah harus pada Subdin non P3S.

    &anda tanya pula bagi kalangan P3S organisasi yang mengelola hal ini %ke P3S!an* pun juga banyak

    ditangani oleh mereka yang non P3S. &erkadang orang!orang P3S sering tak kebagian. Permasalahan

    seperti ini bagi tenaga P3S berterima kasih. Namun ada kalanya pekerjaan ini# tidak kesampaian

    sehingga tenaga!tenaga P3S terkesan karena ada proyeknya itulah sehingga mereka terlibat. Namun

    sebaiknya harus juga betul!betul program kerja organisasi ini# dapat terlaksana dengan baik.

    +ari berbagai hal tentangpendidikan ,nformal# P)-+ adalah masuk di bagian pendidikan informal.

    enapa ia menjadi bagian dari pendidikan luar sekolah E karena secara adminstrasi di negeri kita

    dewasa ini# belum ada jalur ini# yang membinanya. ecuali pendidikan luar sekolah. ,tulah sebabnya

    di ementrian Pendidikan Nasional dalam masa pembangunan S1F jilid B +irjen P3S berubah nama

    menjadi +irjen P)-+N,.

    B. Pendidikan Non Jormal %Pendidikan 3uar Seklolah* biasa disebut dengan P3S merupakan

    pendidikan masyarakat yang karena sesuatu dan lain hal# seseorang tidak dapat me!nyelesaikan

    pendidikan di pendidikan formal# maka pendidikan luar sekolah dalam kurun waktu 8; ;: tahun

    bisa bergabung ke pendidikan luar sekolah ini# adalah pendidikan yang ternyata lebih tua dari

    pendidikan formal ini di ,ndonesia. +iawali sejak penjajah pemerintah 1elanda berkeinginan

    melakukan sesuatu. Maka para pemuda terampil mereka daftar untuk mengikuti kursus tertentu ke

    tempat yang ditentukan. Misal pihak pemerintah 1elanda berkeinginan mendirikan Aedung

    Pemerintahan di kota!kota besar di ,ndonesia. Maka mereka kursus para pemuda dalam dunia

    pertukangan dalam kurun waktu tertentu. Setelah anggaran dari negeri 1elanda datang# maka tenaga

    kerja yang telah selesai dilatih tersebut mengerjakan 1angunan Aedung antor Pemerintah 1elanda.

    Sehingga bila kita masih ingat di awal tahun ?=!an masih berdiri gedung!gedung pemerintah 1elanda

    baik di Proinsi maupun abupaten# bahkan sampai tahun!tahun pertengan

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    21/32

    diprotes menemukan titik yang dinantikan oleh banyak orang. P3S bicara dalam hal Jasilitas belajar#

    tenaga pengajar %tutor*# Carga 1elajar %C1* masih belum selengkap mereka yang berada dalam

    pendidikan formal.

    4. Pendidikan Jormal %Pendidikan persekolahan* adalah suatu pendidikan yang diselenggarakan

    serba siap. )pakah fasilitas belajarnya# tenaga pengajarnya ataukan siswanya. Munculnya pendidikanfomal adalah paling belakang dari B 0lur sebelumnya.

    Jasilitas belajar dimaksud adalah" gedung sekolah# materi'buku pelajaran# kurikulum# meja dan kursi

    belajar# perpustkaan hingga ke media pendidikan seperti 6/P atau sekarang seteraf 32+# internet dll.

    &enaga pengajar seperti" guru# pengawas# penjaga sekolah bahkan pembayaran gaji mereka sudah

    disiapkan pemerintah.

    Sedangkan siswanya sudah ada. arena mendirikan gedung sekolah pasti ada studi kelayakan

    sebelumnya. Sehingga dipersiapkan segalanya# agar pendidikan formal itu# dapat berjalan dengan

    baik dan lancar.

    Pendidikan formal atau sistem persekolahan ini# sejak dari sekolah dasar hingga pendidikan tertinggi.

    Maksudnya dari Sekolah +asar'M,# SMP'Mst# SM)'M)N# berbagai Sekolah Menengah ejuruan#

    )kademi# dan Pendidikan tinggi# yang ada program pasca sarjana dan doktor.

    Semua hal!hal di atas# sudah disiapakan dengan lengkap. +an tidak ada yang selesai kurang dari

    setahun. )rtinya dalam program persekolah atau dengan kata lain dalam pendidikan formal ini# betul!

    betul meng!gunakan waktu# punya tempat# dan tenaga pengajarnya. Namun di ,ndonesia pendidikan

    baru sejak B Mei 89=>.

    +engan demikian# berarti urain dingkat tentang 4 konsep dasar pendidikan yang ditampilkan di atas#menurut urut pendidikan yang kita setiap setiap umat manusia sejak awal. Sehingga uaian ini

    memberikan setitik pengetahuan dasar bagi para ahli dibidang pendidikan untuk berpikir dan

    menganalisis pada kita semua bahwa dalam SPN kita# ternyata jalur pendidikan berubah!rubah

    berdasarkan kebutuhan para konseptor di negeri ini.

    P3S dan Mitra kerjanya

    1anyak mitra kerja pendidikan luar sekolah. Namun tidak banyak orang yang tahu persis bahwa

    kerjanya sama dengan pendidikan luar sekolah. Selama periode orde baru# para lulusan atau dengan

    istilah lain sarjana pendidikan luar sekolah di diterima dan diangkat sebagai pekerja pada berbagai

    antor +inas'1adan seperti" +inas Pendidikan# +inas Sosial# +inas &enaga erja# +inasPerindustrian# 1adan eluarga 1erencana dan ependudukan# 1adan +iklat dan berbagai instansi

    pemerintah lainnya. Mereka tersebut tidak pernah mengeluh dan ditolak kepegawaiannya. Sejak awal

    bekerja hingga memasuki usia pensiun.

    +engan demikian P3S punya mitra kerja yang sejak lama. &idak sebatas itu saja# lulusan P3S J,P

    juga di +epartemen )gama# +epartemen ehakiman. +an berbagai instansi lain selama mereka tidak

    tidak membatasi secara sepersifik. 1iasanya pada saat usulan promasi kerja satu atau dua tahun

    kedepan sangat tergantung dengan permintaan kepegawaian. )tau kepala kantornya. )pa lagi dalam

    bakal penerimaan calon ini ada Nnya. Sehingga sangat menyulitkan calon pekerja pada bidangnya.

    Strategi P)-+

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    22/32

    Pendidikan )nak -sia +ini# menurut" ristanto %B==>* adalah"Omenempati yang amat strategis#

    dalam penyiapan Sumber +aya Manusia masa depan. arena Pos P)-+ selain perkembangan

    intelektual terjadi yang amat pesat pada tahun!tahun awal kehidupan setiap anak. 1erbagai kajian

    juga menyimpulkan bahwa pembentukan karakter manusia juga pada fase usia dini.

    P)-+ Membangunan arakter 1angsa

    1erbicara tentang P)-+ ke masa depan menurut 7di Caluyo %B=8=* adalah"untuk membangun

    karakter anak sejak dini# sangat penting bagi orang tua dan guru'tutor# harapannya agar anak sejak

    dini memiliki karakter yang baik. Membangun karekter anak dapat dilakukan melalui jalur pendidikan

    formal# non formal maupun informal. pendapat di atas# secara jelas P)-+ sudah membangun

    karakter generasi penerus bangsa.

    +engan demakin meningkatnya perhatian orang tua dan pemerintah terhadap pendidikan anak usia

    dini# disatu sisi merupakan hal yang sangat menggembirakan. )kan tetapi# disisi lain# seringkali

    orangtua dan pendidik juga masih memiliki pandangan yang kurang tepat dan sempit tentang proses

    pelaksanaan pembentukan pribadi pada anak usia dini# yakni terbatas pada kegiatan akademik sajaseperti membaca# menulis# menghitung# dan mengasah kreatiitas.

    +asar /ukum

    8. -ndang!-ndang +asar 89;:.

    B. -ndang!-ndang Nomor B4 tahun B==B tentang Perlindungan )nak.

    4. -ndang!-ndang Nomor B= tahun B==4 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta

    dicanangkannya Aerakan Nasional Pendidikan )nak -sia +ini oleh Presiden (, pada tanggal

    B4 0uli B==4.

    ;. -ndang!-ndang Nomor 8< tahun B==< tentang (encana Pembangunan 0angka PanjangNasional &ahun B==;!B=B:.

    :. Permendiknas No.48 tahun B==< tentang 6rganisasi dan &atakerja +irjend Pendidikan

    Nonformal dan ,nformal atau sebelumnya disebut P3S.

    ?. Strategi Nasional Pengembangan )nak -sia +ini /olistik ,ntegratif.

    Satuan pendidikan penyelenggaraan P)-+

    &aman anak!kanak %&*

    (audatul )thfal%()*

    1ustanul )thfal %1)*

    elompok 1ermain%1*

    &aman Penitipan )nak%&P)*

    Satuan P)-+ Sejenis%SPS*

    Sekolah +asar elas )wal %kelas 8#B#4*

    1ina eluarga 1alita

    Pos Pelayanan &erpadu %Posyandu*

    http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Kanak-kanakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Raudatul_Athfalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bustanul_Athfal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelompok_Bermain&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taman_Penitipan_Anak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Satuan_PAUD_Sejenis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sekolah_Dasar_Kelas_Awal_(kelas_1,2,3)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bina_Keluarga_Balita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pos_Pelayanan_Terpadu_(Posyandu)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Kanak-kanakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Raudatul_Athfalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bustanul_Athfal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelompok_Bermain&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taman_Penitipan_Anak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Satuan_PAUD_Sejenis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sekolah_Dasar_Kelas_Awal_(kelas_1,2,3)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bina_Keluarga_Balita&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pos_Pelayanan_Terpadu_(Posyandu)&action=edit&redlink=1
  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    23/32

    eluarga

    3ingkungan

    Pengertian

    )da beberapa yang perlu dicermati dalam penulisan ini# dari sejumlah pengertian berikut"

    8.Pendidikan )nak -sia +ini %P)-+* menurut -- No B='B==4 tentang sikdiknas adalah"suatu

    upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejenis sejak lahir# sampai dengan usia enam tahun

    yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

    perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih

    lanjut.

    B.Pendidikan )nak -sia +ini %P)-+* menurut /amid Muhammad %B==>* yaitu"satuan P)-+

    sejenis adalah bentuk!bentuk jalur non formal selain kelompok 1ermain dan &aman Penitipan )nak

    yang penyelenggaraannnya dapat diintegrasikan dengan berbagai program layanan )nak -sia +ini

    yang telah ada di masyarakat seperti" P6SF)N+-# 1ina eluarga 1alita %11*# &aman Pendidikan

    )l!IurOan# Sekolah Minggi# 1ina ,man )nak# atau layanan terkait lainnya.

    4.Pos P)-+ menurut" Sudjarwo %B==>* adalah"bentuk layanan P)-+ yang penyelenggaraannya

    diintegrasikan dengan layanan 1ina eluarga 1alita %11* dan Posyandu.

    ;.Pedoman penyelenggaraan Pos P)-+ adalah acuan minimal dalam penyelenggaraan P)-+ yang

    diselenggarakan dalam bentuk Pos P)-+.

    :.Pendidikan ,nformal adalah pendidikan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan yang

    berbentuk kegiatan belajar secara mandiri -- Sisdiknas tahun B==4 Pasal B< ayat %8* bahwa

    pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara

    mandiri.

    &ujuan Program

    8.Sebagai pemberian model layanan P)-+ yang dapat menjangkau masyarakat luas hingga ke

    pelosok pedesaan5

    B.Memberikan wahana bermain yang mendidik bagi anak!anak usia dini yang tidak terlayani P)-+

    lainnya5

    4.Memberikan contoh kepada orang tua keluarga tentang cara!cara pemberian rangsangan pendidikankepada anak untuk dilanjutkan di rumah.

    ;.Sebagai acuan bagi petugas terkait dalam membina pelaksanaan program pendidikan orangtua

    %parenting* di lembaga P)-+ Nonformal.

    :.Sebagai pedoman bagi lembaga P)-+ Nonformal dalam menye!lenggarakan program pendidikan

    orangtua %parenting*.

    &ujuan Penyampaian Makalah

    8.-ntuk memenuhi surat permintaan panitia# nomor" =8'P)N!Seminar!Pend'Q'B=88 tertanggal B4

    Mei B=88.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keluargahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    24/32

    B.Memperhatikan terhadap program pengajaran P)-+ yang berbasis dalam rangka peletakan dasar

    pola sikap# perilaku dan kecerdasan pada anak usia dini.

    4.-ntuk menyampaikan berbagai hasil pertemuan di berbagai proinsi tentang P)-+ di tanah )ir.

    &erlebih di Makassar# Surabaya dan berbagai tempat tentang masa depan bangsa.

    +alam rangka pemcapaian tujuan yang diinginkan# melalui gagasan pelaksanakaan program seminar

    yang bertema" program pengajaran yang berbasis karakter dalam rangka peletakan dasar pola

    sikap# perilaku dan kecerdasan anak usia dini. +iharapkan mampu mendobrak dan dapat

    menambah wawasan dan pengetahuan bagi pelaku program P)-+ %guru Play Aroup# ()# &P)#

    Sekolah Minggu# sejenis bahkan orang tua'wali murid dll.

    Melirik Sejarah P)-+

    Sungguh konsep pendirian nama P)-+ ini tidak saja bergulir dengan mudah. Sebab sejak tahun 8999

    penulis sudah pernah dipanggil oleh salah satu direktorat pada +irjen P3S ementrian Pendidikan

    Nasional 0akarta. &ahun itu# ada proyek anggaran penyusunan buku sadah pada titik berakhir.Sementara buku yang mereka tulis belum mencukupi harapan yang diinginkan.

    Penulis diminta oleh beberapa tenaga di +iknas# kebetulan karena beban kuliah mengambil program

    +oktor begitu berat. Sehingga keinginan mereka dari ementrian Pendidikan Nasional tidak akan

    mempercepat penyelesaian studi. Namun terus terang nama P)-+ masa itu judul bukunya# adalah

    masih disebut dengan P)+- dengan kepanjangan" Pendidikan )nak +ini -sia. Penulis sempat

    berkalakar kalau P)+- sih bahasa di desa kelahiran saya adalah bagian belakang dari rumah yang

    disana ada" dapur# ruang makan# ruang cuci piring dll.

    Setahun kemudian berubah nama dengan" P)-+ yang kepanjang!annya adalah" Pendidikan )nak

    -sia +ini# istilah ini berkembang hingga sekarang.

    Saat itu juga masih dipertanyakan apakah buku yang mereka tulis itu# ada hubunganya dengan taman

    kanak!kanak# mereka menjawab# & pada saatnya proyeknya dihentikan. Maka pada waktunya

    P)-+ yang akan menggantikannya.

    Memperhatikan munculnya P)-+ di tanah air# tidak bisa dilepaskan dari kreatiitas para tenaga

    profesional P3S. hususnya di +irjen P3S masa itu yang sekarang dalam nomenklator yang baru

    adalah" +irjen P)-+N, dengan kepanjangan +irjen Pendidikan )nak -sia +ini# Nonformal dan

    ,nformal. Namun secara realita pendirian 0urusan atau Prodi P)-+# sering mengabaikan terhadap

    institusi pendahulunya yaitu" 0urusan'Program studi P3S. &erkadang tidak seorangpun dosen P3S

    terlibat dalam membina P)-+.

    Sejumlah pejabat di +irjen P)-+N, ementrian pendidikan Nasional (,# mereka sulit menempatkan

    posisi +irektorat P)-+ harus di ditempatkan di mana. Setelah mempelajari terhadap pendidikan

    informal yang termasuk pada P)-+ ini# maka disebut +irjen ini# ditempatkan P)-+ lebih dahulu

    dibanding dengan +irjen yang lain. arena sejak pendidikan masyarakat tempoe doeloe dengan

    sangat menyesal harus mendahulukan nama yang paling lebih muda menjadi" +irjen P)-+N,. &api

    yang jelas P)-+ adalah +irektorat yang paling muda pada +ierjen P3S. Sehingga cemooh para

    dosen P3S 0urusan'Prodi P)-+ adalah adik termuda# dan harus mendapatkan pembinaan dari

    0urusan'Prodi P3S. arena P3S adalah kakak tuanya. +an bahkan kehadiran P)-+ ada kalanya tidak

    tahu menahu dengan P3S. Padahal P3S adalah kakak tuanya.

    Pendirian ,nstitusi P)-+

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    25/32

    +alam mendirikan institusi PA!P)-+ tentu harus di daduhului dengan adanya tenaga pengajar

    %dosen* pada bidangnya# fasilitas belajar# dan yang paling utama adalah mahasiswa.

    +i berbagai daerah keterlibatan tenaga dosen P3S sangat besar. +isamping tenaga yang berlatar

    belakang psikologi pendidikan. di kalangan dosen P3S banyak mata kuliah yang terkait dengan

    pendidikan anak usia dini. Sejak lama sudah sebagai hasil pertemuan guru besar P3S se ,ndonesia#bahwa setiap 0urusan'Prodi P3S harus menampilkan mata kuliah P)-+. 1ahkan mahasiswa P3S

    pada tingkat akhir harus ada mata kuliah minor tentang P)-+. &ujuannya untuk memenuhi

    kesenjangan tenaga P)-+ di berbagai daerah di tanah air.

    +engan berdirinya Prodi P)-+ di -niersitas Palangka (aya# kami semua dosen P3S menyambut

    gembira dengan kehadiran )dik kandung dari Prodi P3S ini. /anya saja# setelah berdirinya Prodi

    P)-+ di -npar ini# terjadi kesimpang siuran pada dosen P3S kenapa dan siapa dosen P3S yang

    terlibat dalam P)-+ ini. )da kalanya dari emendikmas menelpon untuk hadir dalam acara!acara

    tertentu tentang P)-+ kepada dosen P3S. &api sayangnya yang ditelpon tidak ada sama sekali turut

    mengajar di P)-+ sehingga mengurungkan hadir karena merasa tidak ada keguna!annya jika hadir

    dalam pertemuan itu.

    3ahan P3S

    ami sesama dosen di lingkungn P3S sering terperanjat dan ada kalanya berterima kasih lahan P3S

    sering dikerjakan oleh orang yang kesarjanaannya bukan sama sekali ada keterkaitan dengan ilmu

    P3S. Namun untuk membahagiakan hati atas kekecewaan itu# saya sebagai penulis yang selaku guru

    besar bidang P3S berterima kasih. )tas orang lain yang mau mengerjakan pekerjaan P3S.

    +osen P3S yang lain# secara sadar ataupun tidak. ,a mengatakan bahwa" kalau berbau duit#

    rebutan orang non P3S mengambil. &api kalau tidak jadi duit pekerjaannya diserahkan kepada kami

    dosen!dosen P3S hal ini mungkin tumbahan kekecewaan sejawat saya. Memang secara realita hal

    itu ada beberapa bukti kuat. &erkadang mereka yang bekerja demi P3S bertemu kami malu sendiri.

    Sumber http"''norsanie.blogspot.com'search'label'danLB=P3S

    8. 26N&6/ P7N+,+,)N ,NJ6(M)3

    B. )gama

    B. 1udi pekerti

    4. 7tika

    ;. Sopan santun

    :. Moral

    ?. Sosialisasi

    %http"''id.wikipedia.org'wiki'PendidikanRinformal*

    8. P7NF737NAA)() P7N+,+,)N ,NJ6(M)3

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_informalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_informal
  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    26/32

    B. eluarga

    B. 3ingkungan

    %http"''id.wikipedia.org'wiki'PendidikanRinformal*

    8. 2,(, 2,(, P7N+,+,)N ,NJ6(M)3

    +apat diidentifikasi ciri!ciri umum pendidikan informal sebagai berikut.

    a* Pendidikan berlangsung terus!menerus tanpa mengenal tempat dan

    waktu.

    b* Auru adalah orang tua.

    c* &idak adanya manajemen yang jelas.

    %http"''id.shoong.com'social!sciences'sociology'B8;;94>!kegiatan!lembaga!pendidikan!

    informal'*.

    )dapun ciri!ciri proses pendidikan dalam keluarga yang berfungsi bagi perkembangan anak

    adalah sebagai berikut.

    a* Proses pendidikan tidak terikat oleh waktu dan tempat. )rtinya# proses pendidikan yang

    dilakukan dalam pendidikan informal tidak menentukan kapan dan di mana proses belajar itu.

    b* Proses pendidikan dapat berlangsung tanpa adanya guru dan murid# atau sebaliknya#

    proses belajar sosial atau sosialisasi berlangsung antara anggota yang satu dengan anggota

    yang lain# tanpa ditentukan siapa yang menjadi guru dan siapa yang menjadi murid. Namun

    demikian# proses belajar sosial atau sosialisasi akan dilakukan oleh

    orang tua# saudara# dan kerabat dekatnya. +engan demikian# pendidikan ini sifatnya alami

    sesuai dengan kondisi apa adanya.

    c* Proses pendidikan dapat berlangsung tanpa adanya jenjang dan kelanjutan studi# prosespendidikan dalam pendidikan informal tidak adanya jenjang yang menentukan untuk dapat

    melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. arena sifatnya yang informal itulah# maka hasil

    dari proses pendidikan dalam keluarga dapat terlihat dari kualitas diri

    atau kepribadian anggota keluarga dalam kehidupan sehari!hari.

    d* Proses dapat berlangsung antar!anggota keluarga# proses pendidikan ini berlangsung

    dari orang tua# saudara# paman# bibi atau kerabat terdekat dalam keluarga. +engan demikian#

    tidak mengenal persyaratan usia# fisik# mental# tidak ada kurikulum# jadwal#

    metodologi# dan ealuasi %http"''id.shoong.com'social!sciences'sociology'B8;;94>!

    kegiatan!lembaga!pendidikan!informal'*.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_informalhttp://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_informalhttp://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/
  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    27/32

    8. P7()N)N 73-)(A)

    +i dalam lingkungan informal# seseorang secara sadar atau tidak# disengaja atau tidak#

    direncanakan atau tidak# memperoleh sejumlah pengalaman yang berharga# sejak lahir hingga

    akhir hayatnya. 3embaga keluarga merupakan lembaga terkecil yang pertama kali dialami

    oleh seorang indiidu# yang dapat mengajarkan berbagai peran dan nilai!nilai sosial. +alamproses sosialisasi# keluarga memiliki peranan penting# terutama dalam memperkenalkan

    tentang hal hal!berikut ini.

    a* Penguasaan +iri.

    Masyarakat menuntut adanya penguasaan dan penyelarasan diri dengan segala norma dan

    aturan yang ada terhadap anggotaanggotanya. Peranan orang tua dalam melatih anak!anaknya

    untuk menguasai diri dapat dilakukan dengan pelatihan bagaimana cara memelihara dan

    menjaga kebersihan dirinya. Penguasaan diri ini berkembang# dari yang bersifat fisik sampai

    emosional. )nak harus belajar menahan kemarahannya terhadap orang tua atau

    saudarasaudaranya. Penguasaan diri sangat penting artinya bagi kestabilan kejiwaan anak

    dalam pergaulan sehari!hari. &anpa memiliki kemampuan untuk menguasai diri# maka

    kejiwaan anak tidak akan stabil# dan mengganggu proses perkembangannya.

    b* Nilai!Nilai

    Penanaman nilai!nilai dapat dilakukan bersamaan dengan pelatihan penguasaan diri#

    bagaimana anak dapat meminjamkan alat permainannya kepada temannya# dan juga

    kepadanya diajarkan kerjasama. Sebagai contoh# sambil mengajarkan anak menguasai diri

    agar tidak bermain!main sebelum mengerjakan pekerjaan rumahnya# kepadanya diajarkan

    nilai sukses dalam pekerjaan. Nilai!nilai demikian sangat besar fungsinya bagi prosesinternalisasi kebiasaan baik pada anak.

    c* Peranan!Peranan Sosial

    Pengenalan dan belajar tentang peran!peran sosial dapat terjadi melalui interaksi dalam

    keluarga. Setelah dalam diri anak tertanam pengusaan diri# dan nilai!nilai sosial yang dapat

    membedakan dirinya dengan orang lain# ia mulai mempelajari peran!peran sosial yang sesuai

    dengan gambaran dirinya. ,a mempelajari peranannya sebagai anak# sebagai saudara

    %kakak'adik*# sebagai laki!laki atau perempuan.

    +engan mengenal perannya# baik dalam keluarga maupun lingkungan masyarakat# maka anakakan dapat berperan dengan baik sesuai dengan fungsinya dalam peranan tersebut.

    Pendidikan informal merupakan pendidikan yang berlangsung dalam keluarga sejak anak

    dilahirkan# dimana seseorang secara sadar atau tidak# disengaja atau tidak# direncanakan atau

    tidak# memperoleh sejumlah pengalaman yang berharga# sejak lahir hingga akhir hayatnya.

    Pengalaman!pengalaman dalam keluarga inilah yang disebut dengan proses pendidikan

    informal %http"''id.shoong.com'social!sciences'sociology'B8;;94>!kegiatan!lembaga!

    pendidikan!informal'*.

    http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2144938-kegiatan-lembaga-pendidikan-informal/
  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    28/32

    +. Program Sekolah Aratis

    ebijakan ini adalah aplikasi dari kebijakan -ndang!-ndang +asar 89;: sebagai

    dasar negara telah memberikan jaminan bagi setiap warga negara untuk mendapatkan

    pendidikan. Pendidikan adalah hak setiap warga negara. Pemerintah wajib membuat anggaran

    biaya untuk warga negara yang memadai sehingga pendidikan dapat diselenggarakan tanpa

    memungut biaya atau gratis melalui pembiayaan kas negara.

    --+ 89;: hasil amandemen juga telah mengamanatkan B=L anggaran pendidikan.

    Sebagai upaya untuk mewujudkan amanat tersebut# pemerintah sejak bulan 0uli B==: telah

    mengeluarkan kebijakan tentang 1antuan 6perasional sekolah %16S*. &ahun B==9 biaya

    satuan 1antuan 6perasional Sekolah %16S* mengalami peningkatan. Peningkatan biaya

    tersebut telah dijadikan pilar utama bagi pemerintah untuk mewujudkan pendidikan gratis

    pada tingkat pendidikan dasar terutama pada sekolah!sekolah negeri dan menggratiskan

    seluruh siswa miskin pada sekolah swasta.

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    29/32

    Sekolah Aratis merupakan program pemerintah untuk membebaskan biaya sekolah

    dari Sekolah +asar %S+* dan Sekolah 3anjutan &inggat Pertama %S3&P*. Pada &ahun B==9

    )nggaran berasal dari B= L persen dari anggaran pendidikan atau kurang lebih (p B= &ahun B==> tentang Pendanaan.

    Peraturan Pemerintah No. ;> &ahun B==> tentang Pendanaan Pendidikan# jenis!jenis biaya

    pendidikan semakin jelas dan gamblang. Menurut Peraturan Pemerintah ini biaya pendidikan

    dikategorikan menjadi 4 jenis# yaitu 1iaya Satuan Pendidikan# 1iaya Penyelenggaraan

    dan'atau Pengelolaan Pendidikan# serta 1iaya Pribadi Peserta +idik. -ntuk biaya satuan

    pendidikan adalah biaya penyelenggaraan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan

    meliputi5 biaya inestasi# biaya operasional# bantuan biaya pendidikan# dan beasiswa. )dapun

    16S merupakan program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya operasional bagi

    satuan pendidikan dasar.

    Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia

    secara holistik# yang memungkinkan ketiga dimensi kemanusiaan paling elementer di atas

    dapat berkembang secara optimal. +engan demikian# pendidikan seyogyanya menjadi

    wahana strategis bagi upaya mengembangkan segenap potensi indiidu# sehingga cita!cita

    membangun manusia seutuhnya dapat terpecahkan. Pemerintah dengan segenap usaha

    melalui kebijakan harus merujudkan pendidikan yang berjalan sesuai undang!undang yang

    dibuat dan diselaraskan sesuai kebutuhan daerah oleh pemerintah daerah. Salah satu propinsi

    yang telah membuat peraturan tentang sekolah gratis adalah Pemerintah Propinsi Sumatera

    Selatan. Proinsi ini juga mengeluarkan Perda tentang Penyelenggaraan Program Sekolah

    Aratis.

    Pada 89 Maret B==9 diterbitkan Perda Proinsi Sumatera Selatan No 4 tahun B==9 di

    Proinsi Sumatera Selatan. emudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Aubernur Sumatera

    Selatan Nomor 48 tahun B==9 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Sekolah Aratis di

    Proinsi Sumatera Selatan. 1erdasarkan Perda# setiap penduduk Sumatera Selatan dalam usia

    sekolah berhak mendapatkan pelayanan sekolah gratis. Program tersebut ditujukan kepada

    siswa mulai dari jenjang S+'S+31'M,#SMP'SMP31'M&s# SM)'SM)31'M)'SM baik

    negeri maupun swasta# kecuali SSN %Sekolah Standar Nasional*# (S1, %(intisan Sekolah

    1ertaraf ,nternasional*# S1, %Sekolah 1ertaraf ,nternasional*# elompok 1elajar %ejar*

    Paket dan +iniyah. %)mzulian (ifai" B==9* -ntuk penerapan peraturan tersebut pemerintah

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    30/32

    memberikan subsidi (p >= ribu'bulan untuk setiap siswa. Namun jumlah tersebut berbeda

    jauh antara subsidi dari pemerintah dengan kebutuhan ril sekolah.

    Meskipun pemerintah menjamin pendidikan setiap warga negara dan adalah hak

    setiap warga negara mendapatkan pendidikan. Sedangkan pemerintah sebagai pihak

    mengelola pendidikan secara sistematis tapi pihak!pihak terkait harus ikut serta dalam

    kelangsungan pendidikan yang berkualitas yaitu dari warga itu sendiri atau masyarakat. --

    Sisdiknas telah mensinyalir bahwa pembiayaan pendidikan tidak hanya merupakan peran

    pemerintah saja# didalamnya juga melibatkan pemerintah daerah dan peran serta masyarakat.

    Meskipun program penuntusan masalah )P dengan mengadakan sekolah gratis tetapi perlu

    dilihat siapa saja siswa yang membutuhkan sekolah gratis tidak menyamaratakan semua

    siswa untuk di gratiskan.

    emungkinan kondisi setiap lembaga sekolah yang berbeda dapat dipastikan terjadi

    perbedaan taraf hidup setiap siswa# ada siswa yang mampu membayar uang sekolah ada pula

    siswa yang mencukupi bahkan lebih. 1erdasarkan -ndang-ndang N6. B= &/.B==4

    2entang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa ada hak dan kewajiban dari peserta

    didik. Salah satu hak peserta didik adalah mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang

    orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. -ntuk kewajiban peserta didik adalah

    ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan# kecuali bagi peserta didik yang

    dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang!undangan yang

    berlaku. 0elas sekali kewajiban tersebut diperuntukkan bagi siswa yang mampu membayar

    sekolah sendiri bahkan untuk yang lebih. ewajiban tersebut juga memberi pengecualian

    untuk siswa yang tidak mapu membayar. -ntuk pengaturan hak dan kewajiban tersebut tentu

    yang paling tepat untuk mengolahnya dalah pihak sekolah sendiri. Pengolahan yang baik

    kebijakan pemerintah di masing!masing sekolah menuju pada suatu pendekatan yaitu

    manajemen berbasis sekolah agar hambatan dan kesenjangan yang terjadi dapat

    diminimalisir. Sehingga pemeratan pendidikan melalui sekolah gratis dapat mencapai tujuan

    dan kualitas pendidikan tidak terabaikan.

    2ontoh pendidikan non formal

    Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup# pendidikananak usia dini#

    pendidikan kepemudaan# pendidikan pemberdayaan perempuan# pendidikan keaksaraan#

    pendidikanketerampilandan pelatihan kerja. Pendidikan kesetaraan meliputi Paket )# Paket

    1 dan Paket 2# serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuanpeserta didik seperti" Pusat egiatan 1elajar Masyarakat %P1M*# lembagakursus# lembaga

    http://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keterampilanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kursushttp://id.wikipedia.org/wiki/Anakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keterampilanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kursus
  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    31/32

    pelatihan# kelompok belajar# majelis taklim# sanggar#dan lain sebagainya#

    sertapendidikanlain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

    ondisi pendidikan non formal

    Kondisi Pendidikan Pada Masyarakat Marjinal

    Salah satu kontribusi terbesar terserapnya peserta didik pada program esetaraan maupun

    ecakapan /idup %3ife Skill* adalah masyarakat marjinal yang berada pada desa tertinggal '

    miskin akibat aspek Sumber +aya )lam yang tidak mendukung kehidupan mereka. +ari data

    yang ada# bahwa jumlah masyarakat miskin tahun B==; sebanyak 4?#8 juta dan tahun B==:

    meningkat menjadi :; juta# dimana sekitar 8:#; juta penduduk miskin tersebut mendapatkan

    program 1antuan 3angsung &unai %13&* yang merupakan alokasi dana )P1N dari

    kompensasi kenaikan 11M.

    ondisi di atas menjadi semakin rumit ketika terjadi krisis ekonomi yang kedua pada tahun

    B== juta dan tahun B==: sebanyak 88#B tahun %SM)* :=#9

  • 5/28/2018 Pendidikan Nonformal

    32/32

    a. Semakin banyaknya angka putus sekolah %drop out* dan buta huruf di kalangan mereka.

    b. Semakin menurunya kualitas S+M

    c. Semakin tingginya angka pengangguran.

    d. Semakin tingginya penyakit penyakit sosial masyarakat dan kerawanan sosial

    masyarakat.

    e. ,ndeks kemajuan pendidikan di ,ndonesia semakin tertinggal dengan negara negara lain.