Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
ANALISIS PENGARUH DETERMINAN KINERJA KEUANGAN
PERUSAHAAN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM
KONSTRUKSI
(STUDI EMPIRIS BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2016 -2018)
Ratih Juwita
Sonya Ananda Leony (25217752)
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ([email protected])
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ([email protected])
ABSTRAKSI
Kata kunci : ROA, DER, Harga Saham
( x + 47 + lampiran)
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh determinan kinerja
keuanganperusahaan yaitu variabel ROA dan DER terhadap harga saham pada
perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018
baik secara parsial maupun simultan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis data sekunder. Sampel
penelitian sebanyak 12 perusahaan konstruksi yang diperoleh dengan
menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria perusahaan
konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018 dan
mempublikasikan laporan keuangan serta menyajikan datanya secara lengkap
mencakup data dari variabel yang diteliti. Data laporan keuangan tersebut
diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) dan website masing-masing
perusahaan. Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan pengujian
hipotesis adalah analisis regresi linier berganda dengan uji t dan uji F, serta data
diolah dengan menggunakan SPSS versi 16.
Hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan
bahwa secara parsial profitabilitas (ROA) secara parsial tidak berpengaruh
terhadap harga saham. Namun, leverage (DER) secara parsial berpengaruh
terhadap harga saham. Profitabilitas (ROA) dan leverage (DER) secara bersama-
sama (simultan) berpengaruh terhadap harga saham.
Daftar Pustaka (2000 – 2019)
ABSTRACT
Keywords: ROA, DER, Stock Price
(x + 47 + attachment)
This study aims to examine the influence of the determinants of the
company's financial performance, namely the ROA and DER variables on stock
prices in construction companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the
period 2016-2018 either partially or simultaneously.
In this study the authors used secondary data types. The research sample
of 12 construction companies was obtained using purposive sampling technique
based on the criteria of construction companies listed on the Indonesia Stock
Exchange for the period 2016-2018 and publishing financial reports and
presenting complete data including data from the variables studied. The financial
report data is obtained from the website of the Indonesia Stock Exchange (BEI)
and the websites of each company. The data analysis method used to test the
hypothesis is multiple linear regression analysis with the t test and F test, and the
data is processed using SPSS version 16.
The results of the research that has been done, it can be concluded that
partially profitability (ROA) does not partially affect stock prices. However,
leverage (DER) partially affects stock prices. Profitability (ROA) and leverage
(DER) together (simultaneously) have an effect on stock prices.
Bibliography (2000 - 2019)
PENDAHULUAN
Perusahaan konstruksi dan bangunan merupakan salah satu sub sektor
industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan industri
konstruksi dan bangunan begitu pesat, terbukti dengan semakin banyaknya jumlah
perusahaan yang terdaftar di BEI. Pada tahun 1990-an jumlah perusahaan yang
terdaftar hanya sebanyak satu perusahaan saja, namun memasuki tahun 2000-an
hingga tahun 2017 jumlah perusahaan terdaftar menjadi sebanyak 16 perusahaan.
Kenaikan peranan sektor konstruksi dan bangunan sebagai penggerak ekonomi
nasional yang kondusif dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain melalui
dukungan regulasi pemerintah, kebijakan-kebijakan sektoral, good governance,
struktur usaha, komposisi besaran market supply and demand serta pertumbuhan
ekonomi. Salah satu dampak utama dari pertumbuhan sektor konstruksi dan
bangunan adalah meningkatnya permintaan pekerjaan pada badan usaha jasa
konstruksi, dan kebutuhan tenaga kerja konstruksi.
Sehingga Sektor konstruksi memiliki peranan penting dalam
perekonomian negara karena mempengaruhi sebagian besar sektor perekonomian
negara dan merupakan kontributor penting bagi proses pembangunan.
Infrastruktur nenyediakan pondasi fisik di mana upaya pembangunan dan
peningkatan standar kehidupan dapat terwujud. Nilai perusahaan pada dasarnya
dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah harga pasar saham
perusahaan karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian
investor keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki. Menurut Van Home (1998)
“value is represented by the market price of the company’s common stock which
in turn, is a function of the firm’s investment, financing and dividen decision”.
Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku pasar,
harga saham bertindak sebagai tolak ukur kinerja manajemen perusahaan.
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan menilai
apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan
operasional perusahaan dapat dilihat dari Return on Assets (ROA). Menurut
Weston dan Copeland (1999) hasil pengembalian atas total aktiva (ROA)
mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber
dayanya, yang kadang-kadang disebut dengan hasil pengembalian atas investasi.
Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama return on
investment (ROI) atau return on total assets merupakan rasio yang menunjukkan
hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir,
2008).
Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan bagaimana komposisi
pendanaan sendiri atau memanfaatkan utang-utangnya, makin besar DER makin
besar risiko perusahaan. Menurut Kasmir (2008), Debt to Equity Ratio merupakan
rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini berguna
untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan
pemilik perusahaan. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai
oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh
modal (Harahap, 2010). Penelitian mengenai pengaruh hubungan antara Return
On Assets (ROA) terhadap harga saham sudah banyak dilakukan para ahli
sebelumnya. Wulandari (2009) dalam penelitiannya menunjukkan variabel ROA
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil
penelitian ini juga didukung Kusumawardani (2010). Namun hasil penelitian
tersebut bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Subiyantoro
dan Andreani (2003), bahwa Return On Assets (ROA) tidak terdapat pengaruh
signifikan terhadap harga saham. Hasil riset tersebut didukung oleh Sasongko dan
Wulandari (2006), Anastasia (2003), dan Stella (2009).
Selanjutnya, penelitian mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap
harga saham telah banyak dilakukan oleh para ahli sebelumnya. Stella (2009)
menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap harga saham. Akan tetapi, hasil penelitian ini bertentangan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Anastasia (2003). Penelitiannya menyatakan
bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap
harga saham. Penelitian ini juga didukung oleh Subiyantoro dan Andreani (2003)
METODOLOGI PENELITIAN
Obyek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan
konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2016-
2018. Penentuan sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan
metode purposive sampling yaitu metode pemilihan sampel berdasarkan
karakteristik populasi yang sudah ditentukan. Pemilihan metode purposive
sampling dalam penelitian ini digunakan agar sumber data relevan dan sesuai
dengan variabel penelitian. Adapun kriteria sampel penelitian ini, yaitu sebagai
berikut :
a. Perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan telah
mempublikasikan laporan keuangan tahunan per 31 Desember secara lengkap
selama periode 2016-2018.
b. Perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tersebut
mempublikasikan laporan keuangan tahunan menggunakan mata uang Rupiah
selama periode penelitian.
c. Perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tersebut
selalu mendapatkan profit selama periode 2016-2018.
Tabel 3.1
Perusahaan Kontruksi yang memenuhi Kriteria-kriteria sebagai Sampel
No. Kode Saham Nama Perusahaan
1. ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk
2. ACST Acset Indonusa Tbk
3. IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk
4. JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
5. MYRX Hanson Internatioanl Tbk
6. NRCA Nusa Raya Cipta Tbk + D5
7. PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk
8. PTPP PP (Persero) Tbk
9. SSIA Surya Semesta Internusa Tbk
10. TOTL Total Bangun Persada Tbk
11. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk
12. WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk
13. BKDP Bukit Darmo Property Tbk
14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk
15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk
16. MTRA Mitra Pemuda Tbk
17. SKRN Superkrane Mitra Utama Tbk
18. TOPS Totalindo Eka Persada Tbk
19. WEGE Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk
Sumber : IDX
Tabel 3.2
Perhitungan Sampel Penelitian
Keterangan Jumlah Jumlah Data
selama 3
periode
Populasi perusahaan Konstruksi selama
periode penelitian
19 57
Perusahaan kontruksi yang tidak
menerbitkan laporan keuangan tahunan per
31 Desember selama periode penelitian
yaitu 2016, 2017, 2018
(5) (15)
Perusahaan konstruksi yang mengalami
kerugian selama periode penelitian
(2) (6)
Total Sampel 12 36
Sumber : data yang diolah
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka didapatkan sampel
sebanyak 12 perusahaan konstruksi. Berdasarkan 3 tahun periode penelitian maka
total sampel yang digunakan yaitu sebanyak 36 sampel. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini berupa data sekunder yang bersifat kuantitatif yang diperoleh
secara tidak langsung atau melalui media perantara berupa laporan keuangan
tahunan yang diterbitkan tahun 2016-2018.
Berdasarkan sumbernya data dapat terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
1) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung dari sumber datanya. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus
dan penyebaran kuisioner.
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan tidak secara langsung
diperoleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan
kedua).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang meliputi
laporan keuangan pada Perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2016-2018 yang telah diolah lebih lanjut dalam bentuk seperti
tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya sehingga lebih informatif oleh
pihak lain. Sumber data tersebut diperoleh dari www.idx.co.id dan untuk
mengambil data harga saham penutup (closing Price) pada perusahaan konstruksi
yang terdaftar di BEI periode 2016-2018 diperoleh dari PT Bursa Efek Indonesia.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penulisan ilmiah ini adalah studi pustaka
dan metode dokumentasi. Metode studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan
jurnal dan hasil penelitian terdahulu. Teknik pengumpulan data dokumentasi
merupakan pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen yaitu
dokumen laporan keuangan tahunan perusahaan konstruksi di BEI periode 2016-
2018. Penulisan ilmiah ini menggunakan dua tipe variabel yaitu, variabel
independen dan dependen. Berikut penjelasan dari masing-masing variabel dalam
penulisan ilmiah ini :
a) Variabel Independen (X)
Variabel independen adalah variabel bebas yang tidak terpengaruh oleh variabel
lain. Variabel independen dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel
Y. Variabel independen pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Return on Asset (X1)
2) Debt to Equity Ratio (X2)
b) Variabel Dependen (Y)
Variabel Dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
harga saham (Y). Harga saham adalah harga selembar saham yang berlaku dalam
pasar saat ini di bursa efek.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meneliti
pengaruh antara dua variabel atau lebih terhadap satu variabel tergantung dengan
skala interval (Narimawati, 2008). Model rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Y= a+β1X1+β2X2+e
Keterangan :
Y : Harga Saham
a : Konstanta
β1-β3 : Koefisien regresi
X1 : ROA
X2 : DER
e : Error
Nilai dari analisis yang telah dihitung berdasarkan persamaan regresi
tersebut menentukan hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen. Jika memiliki hubungan yang searah maka hubungan antar variabel
tersebut bersifat positif. Sebaliknya, apabila kenaikan variabel independen
menyebabkan variabel dependen turun maka hubungan variabel tersebut bersifat
negatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan
konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.
Berdasarkan pengambilan teknik purposive sampling yang digunakan, jumlah
perusahaan yang dijadikan sampel adalah 12 perusahaan dari total populasi
sebanyak 19 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan-
perusahaan yang terpilih menjadi sampel adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Sampel Perusahaan Konstruksi
No. Kode Saham Nama Perusahaan
1. ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk
2. ACST Acset Indonusa Tbk
3. IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk
4. JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
5. MYRX Hanson Internatioanl Tbk
6. NRCA Nusa Raya Cipta Tbk + D5
7. PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk
8. PTPP PP (Persero) Tbk
9. SSIA Surya Semesta Internusa Tbk
10. TOTL Total Bangun Persada Tbk
11. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk
12. WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk
Sumber : Data IDX
Hasil Penelitian
Data yang di analisis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.
Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu harga saham. Sedangkan untuk
variabel independen dalam penelitian ini yaitu return of asset (ROA) dan debt to
equity ratio (DER).
Harga Saham ( variabel dependen )
Harga saham dalam penelitian ini diukur dari harga saham penutup
(closing price).
Tabel 4.2
Harga Saham Penutup
No. Kode perusahaan 2016 2017 2018
1 ADHI 2080 1885 1585
2 ASCT 2820 2460 1555
3 IDPR 1120 1050 890
4 JKON 620 540 364
5 MYRX 169 110 119
6 NRCA 330 380 386
7 PBSA 1290 1750 705
8 PTPP 3810 2640 1805
9 SSIA 434 515 500
10 TOTL 765 660 560
11 WIKA 2360 1550 1655
12 WSKT 2550 2210 1680
Sumber : PT Bursa Efek Indonesia
Tabel 4.3
Perhitungan ROA = laba setelah pajak / total aktiva
No. Kode perusahaan 2016 2017 2018
1 ADHI 0,0157 0,0182 0,0214
2 ASCT 0,0270 0,0290 0,0024
3 IDPR 0,0778 0,0619 0,0162
4 JKON 0,0828 0,0738 0,0558
5 MYRX 0,0081 0,0196 0,0128
6 NRCA 0,0474 0,0655 0,0523
No. Kode Perusahaan 2016 2017 2018
7 PBSA 0,1458 0,1148 0,0636
8 PTPP 0,0369 0,0413 0,0373
9 SSIA 0.0140 0,1402 0,0121
10 TOTL 0,0750 0,0713 0,0633
11 WIKA 0,0369 0,0297 0,0350
12 WSKT 0,0295 0,0429 0,0371
Sumber : excel
Debt to Equity Ratio (DER)
Tabel 4.4
DER = total utang / modal
No. Kode perusahaan 2016 2017 2018
1 ADHI 2,6921 3,8268 3,7919
2 ASCT 0,9237 2,6924 5,2633
3 IDPR 0,3983 0,5229 0,5735
4 JKON 0,8209 0,7489 0,8603
5 MYRX 0,3985 0,4375 0,4670
6 NRCA 0,8694 0,9472 0,8661
7 PBSA 0,5343 0,3577 0,2235
8 PTPP 1,893 1,9335 2,2208
9 SSIA 1,1461 0,9772 0,6885
10 TOTL 2,1302 2,2107 2,0688
11 WIKA 1,4880 2,1222 2,4405
12 WSKT 2,6621 3,3022 3,3061
Sumber : data diolah, 201
Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 4.5
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 36 .00 .15 .0476 .03449
DER 36 .22 5.26 1.6335 1.22454
HARGA SAHAM 36 110 3810 1275.06 920.037
Valid N (listwise) 36
Sumber: Output SPSS 16
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa jumlah sampel data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 36 data. Berdasarkan perhitungan selama periode
pengamatan, pada variabel profitabilitas ROA (𝑥1) didapatkan nilai minimum
sebesar 0,00 serta nilai maksimum sebesar 0,15. Sedangkan untuk nilai mean
sebesar 0,0476 dan nilai standar deviasinya sebesar 0,03449. Pada variabel
leverage DER (𝑥2) didapatkan nilai minimum sebesar 0,22 serta nilai maksimum
dari leverage sebesar 5,26. Sedangkan untuk nilai mean sebesar 1,6335 dan nilai
standar deviasinya sebesar 1,22454. Pada variabel harga saham (𝑦) didapatkan
nilai minimum sebesar 110 serta nilai maksimum dari nilai perusahaan sebesar
3810. Sedangkan untuk nilai mean sebesar 1275,06 dan nilai standar deviasinya
sebesar 920,037.
Uji Normalitas
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 36
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 8.06000013E2
Most Extreme Differences Absolute .149
Positive .149
Negative -.110
Kolmogorov-Smirnov Z .892
Asymp. Sig. (2-tailed) .404
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Output SPSS 16
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa signifikansi dari uji Kolmogorov-
Smirnov sebesar 0,404. Hal ini menunjukkan jika 0,404 > sig 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data telah terdistribusi normal. Sedangkan pada gambar 4.1
dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data telah terdistribusi normal.
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel independen atau tidak.
Multikolinearitas dapat dilihat dari perhitungan nilai tolerance serta Varian
Inflation Factor (VIF). Suatu model regresi dikatakan tidak memiliki
kecenderungan adanya gejala multikolinearitas adalah apabila memiliki nilai VIF
yang lebih kecil dari 10 (Ghozali, 2007).
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
ROA .857 1.168
DER .857 1.168
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Output SPSS 16
Berdasarkan hasil olah data pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai
tolerance masing-masing variabel telah memenuhi syarat yaitu tidak kurang dari
0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel tidak lebih
dari 10. Nilai tolerance dan VIF pada profitabilitas (ROA) masing-masing sebesar
0,857 dan 1,168. Sedangkan nilai tolerance dan VIF pada leverage (DER)
masing-masing sebesar 0,857 dan 1,168. Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa tidak ada gejala multikolinearitas pada penelitian ini.
Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik tersebut menyebar diatas
dan dibawah angka nol pada sumbu Y, serta tidak membentuk pola yang jelas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Tabel 4.8
Hasil Uji Autokorelasi Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .482a .233 .186 830.065 1.334
a. Predictors: (Constant), DER, ROA
b. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Output SPSS 16
Berdasarkan tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi diperoleh nilai Durbin-Watson
sebesar 1,334. Adapun dasar pengambilan keputusan ada atau tidaknya
autokorelasi di dalam model regresi adalah (Santoso, 2002):
a. Jika nilai D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.
b. Jika nilai D-W antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi .
c. Jika nilai D-W diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
Hasil uji autokoreasi diatas menunjukkan nilai D-W adalah 1,334, ini adalah
menandakan bahwa nilai D-W berada antara -2 sampai +2 sehingga dapat
disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.
Tabel 4.9
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
B Std. Error
1 (Constant) 663.052 368.702
ROA 312.474 4396.033
DER 365.548 123.806
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Output SPSS 16
Berdasarkan pada tabel 4.9 di atas, persamaan regresinya dapat dituliskan sebagai
berikut:
𝒀 = 𝟔𝟔𝟑, 𝟎𝟓𝟐 + 𝟑𝟏𝟐, 𝟒𝟕𝟒𝑿𝟏 + 𝟑𝟔𝟓, 𝟓𝟒𝟖𝑿𝟐
Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Nilai konstanta (𝛼) sebesar 663,052; artinya jika ROA (𝑋1), DER (𝑋2),
dianggap konstan atau nilainya adalah 0, maka Harga Saham (𝑌) akan meningkat
sebesar 663,052.
2) Koefesien untuk variabel profitabilitas yang diukur dengan menggunakan
Return of Asset atau ROA (𝑋1) sebesar 312,474; artinya jika variabel independen
lain nilainya tetap dan ROA mengalami kenaikan 1%, maka harga saham (𝑌) akan
mengalami peningkatan sebesar 312,474. Koefesien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara (ROA) dengan nilai harga saham (Y), semakin naik
profitabilitas maka semakin meningkat nilai perusahaan.
3) Koefesien untuk variabel leverage yang diukur dengan menggunakan Debt
to Equity Ratio atau DER (𝑋2) sebesar 365,548; artinya jika variabel independen
lain nilainya tetap dan DER mengalami kenaikan 1% maka harga saham (𝑌) akan
mengalami penurunan sebesar 365,548. Koefesien bernilai positif artinya terjadi
hubungan positif antara leverage (DER) dengan harga saham, semakin naik
leverage maka semakin naik pula harga saham.
Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (Sig. t-test)
Tabel 4.10
Hasil Uji Parsial Coefficients
a
Model t Sig.
1 (Constant) 1.798 .081
ROA .071 .944
DER 2.953 .006
a. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Output SPSS 16
Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.10 maka dapat disimpulkan :
Uji t pertama dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
profitabilitas (ROA) terhadap harga saham (Y).Berdasarkan tabel output SPSS
“Coefficients” diketahui nilai signifikansi (Sig) variabel profitabilitas (ROA)
adalah sebesar 0,944. Karena nilai Sig. 0,944> probabilitas 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis pertama ditolak. Artinya tidak ada pengaruh
profitabilitas (ROA) terhadap harga saham (Y). Uji t kedua dilakukan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh leverage (DER) terhadap harga saham (Y).
Berdasarkan tabel output SPSS “Coefficients” diketahui nilai signifikansi
(Sig) variabel leverage (DER) adalah sebesar 0,006. Karena nilai Sig.
0,006<probabilitas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima.
Artinya terdapat pengaruh leverage (DER) terhadap harga saham (Y).
b. Uji Simultan (Sig. F-test)
Tabel 4.11
Hasil Uji Simultan
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6889109.161 2 3444554.580 4.999 .013a
Residual 2.274E7 33 689007.901
Total 2.963E7 35
a. Predictors: (Constant), DER, ROA
b. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: Hasil SPSS 16
Berdasarkan output tabel 4.11 didapatkan hasil nilai signifikansi F kedua variabel
sebesar 0,013. Maka sesuai dengan kriteria pengujian, karena nilai signifikansi F
≤ 0,05 maka variabel Profitabilitas (ROA), Leverage (DER), secara simultan
berpengaruh terhadap harga saham.
c. Uji Koefisien Determinasi (Adj. R2)
Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .482a .233 .186 822.013
a. Predictors: (Constant), DER, ROA
Sumber: Hasil SPSS 16
Nilai Adjusted R Square atau nilai koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen
secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Duwi Priyanto, 2016).
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.12, menunjukkan bahwa
nilai adjusted R square sebesar 0,186 yang artinya bahwa 18,6% harga saham
dipengaruhi oleh variabel Profitabilitas (ROA) dan Leverage (DER). Sedangkan
sisanya 81,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain yang tidak dijelaskan
dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan beberapa pengujian pada data sekunder, didapatkan hasil
yang telah dijabarkan sebelumnya. Berikut adalah pembahasan dari hasil
pengujian.
a. Pengaruh ROA terhadap Harga Saham
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis variabel Return on Asset secara
parsial menunjukkan tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan diketahui nilai signifikansi (Sig) variabel profitabilitas (ROA)
adalah sebesar 0,944. Karena nilai Sig. 0,944> probabilitas 0,05. Artinya, tidak
terdapat pengaruh positif antara Return on Asset terhadap Harga Saham. Hal ini
berarti tidak sesuai dengan hipotesis semula bahwa ROA mampu memengaruhi
peningkatan harga saham. Hal ini sesuai dengan penelitiaan yang dilakukan oleh
Stella (2009), Subiyantoro dan Andreani (2003) yang menyimpulkan bahwa
Return on Asset tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.
Perkembangan Return on Asset (ROA) pada perusahaan kontruksi yang
terdaftar di BEI pada periode 2016-2018 juga mengalami peningkatan dan
penurunan setiap tahunnya. Peningkatan dan penurunan ini terjadi karena harga
saham tiap tahun mengalami fluktuasi yang sulit untuk diprediksi. Nilai tertinggi
dari ROA adalah 0,1458, yaitu pada 2016. Hal ini disebabkan perusahaan mampu
memprediksi kapan harga saham akan naik ataupun turun dan dapat meningkatkan
nilai harga saham. Dengan begitu, perusahaan memiliki nilai ROA yang tinggi,
sehingga para investor berminat untuk menginvestasikan modalnya dan harga
saham akan meningkat. Sementara nilai terendah ROA adalah sebesar 0,0024
yaitu tahun 2018.
a. Pengaruh DER terhadap harga saham
Berdasarkan hasil penelitian pada perusahaan kontruksi yang terdaftar di BEI
pada periode 2016-2018, Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai koefisien
parsial 2.953. Hal ini dapat diartikan bahwa hubungan antara DER dengan Harga
saham tinggi. Artinya jika DER naik, harga saham akan naik; begitu juga
sebaliknya jika DER turun, harga saham akan turun. Sedangkan uji signifikansi
antara DER dengan harga saham ditunjukkan dengan nilai ( α < 0.05), yang
berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara DER dengan harga
saham. Maka, H02 ditolak dan memiliki pengaruh antara Debt to Equity Ratio
terhadap harga saham.
Debt to Equity Ratio (DER) pada perusahaan kontruksi yang terdaftar di
BEI pada periode 2016-2018 mengalami peningkatan dan penurunan tiap tahun.
Peningkatan dan penurunan ini terjadi karena kebijakan dari manajemen
perusahaan dalam hal keputusan jumlah kewajiban yang harus dibayarkan serta
pengoptimalan nilai Debt to Equity Ratio (DER) untuk meningkatkan return
perusahaan terhadap sahamnya. Nilai tertinggi dari Debt to Equity Ratio (DER)
adalah 3,8268 pada 2017. Sedangkan nilai terendah dari Debt to Equity Ratio
(DER) adalah sebesar 0,2235 pada 2018. Hal ini diakibatkan perusahaan telah
mampu menggunakan modal sendiri dan total utang dari pinjaman untuk kegiatan
operasional perusahaan, ekspansi, peningkatan produktivitas dan lain-lain secara
efektif dan efisien. Oleh karena itu perusahaan dapat memperoleh tingkat
pengembalian (return) yang tinggi.
b. Pengaruh ROA dan DER secara simultan terhadap harga saham
Berdasarkan Berdasarkan hasil uji simultan (uji F) antara ROA, DER
terhadap Harga saham didapatkan hasil nilai signifikansi F profitabilitas (ROA)
dan leverage (DER) sebesar 0,013. Maka sesuai dengan kriteria pengujian karena
nilai signifikansi F ≤ 0,05 maka variabel profitabilitas (ROA) dan leverage (DER)
secara simultan berpengaruh terhadap harga saham (Y). Hal tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan tidak memperhatikan kedua variabel independen
tersebut dalam menentukan harga saham, terutama penggunaan utang sebagai
sumber dananya. Dengan menggunakan utang dengan baik akan sangat
mempengaruhi harga saham dan akan memberikan sinyal bagi investor untuk
melihat bagaimana utang tersebut digunakan.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai
berikut :
Profitabilitas (ROA) secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga
saham. Leverage (DER) secara parsial berpengaruh terhadap harga saham..
Profitabilitas (ROA) dan leverage (DER) secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap harga saham.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat diusulkan saran yang diharapkan dapat
bermanfaat sebagai berikut :
Bagi Perusahaan , Menggunakan utang dengan baik untuk menilai
kemampuan suatu perusahaan dalam membayar semua utang-utangnya, dan
sebagai pertimbangan bagi para investor dalam mengambil keputusan dan melihat
bagaimana utang tersebut digunakan. Bagi Peneliti Selanjutnya :, Menambah
jumlah populasi yang diteliti tidak hanya perusahaan konstruksi saja agar data
lebih akurat. Pada penelitian ini hanya menggunakan dua variabel bebas
diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar menambah variabel bebas lainnya yang
diduga dapat mempengaruhi harga saham.
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia, N. (2003). Analisis faktor fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham
properti di BEJ. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 123–132.
Dendawijaya, L. (2003). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ferdinand, A. (2011). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Indoprint.
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Harahap, S. S. (2010). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hasan, M. I. (2005). Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara.
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kusumawardani, A. (2010). Analisis Pengaruh EPS, DER, ROE, FL, CR, dan ROA terhadap
Harga Saham. Universitas Gunadarma
Lestari, M. I. & Sugiharto, T. (2007). Kinerja bank devisa dan bank non devisa dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek &
Sipil), 2. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma. Mardiyanto, H. (2009). Intisari Manajemen
Keuangan. Jakarta: Grasindo.
Rinati, I. & Budiman. (2009). Pengaruh Net Profit Margin, Return On Assets, dan Return On
Equity terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercantum dalam Indeks LQ45. Jakarta:
Universitas Gunadarma.
Riyadi, S. (2006). Banking Assets and Liability Management. Edisi 3. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Rusdin. (2008). Pasar Modal: Teori, Masalah dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung: Alfabeta.
Sasongko, Noer dan Nila Wulandari. 2006. Pengaruh EVA dan rasio-rasio profitabilitas terhadap
harga saham. Empirika, 19(1), 64–80.
Stella. (2009). Pengaruh PER, DER, ROA dan PBV terhadap Harga Pasar Saham.” Jurnal Bisnis
dan Akuntansi, 11(2), 97–106.
Subiyantoro, E. & Andreani, F. (2003). Analisis faktor-faktor yang memengaruhi harga saham.
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 5(2), 171–180.
Umar, H. (2004). Manajemen Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia
Pusaka.
Weston, J. F. & Copeland, T. E. (1999). Manajemen Keuangan. Edisi 8. Jakarta: Bina Rupa
Aksara
Wulandari, D. A. (2009). Analisis faktor fundamental terhadap harga saham. Jurnal Akuntansi &
Keuangan, Oktober.
Idx.2020. Ringkasan performa perusahaan tercatat
https://www.idx.co.id/data-pasar/laporan-statistik/ringkasan-performa-perusahaan-tercatat/.
22.01.2020