Upload
milanisti22
View
9
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
test
Citation preview
- 1 -
PENCEGAHAN KERACUNAN AKIBAT OBAT TETES MATA
Mata merupakan organ yang berfungsi untuk melihat dan bersifat peka terhadap cahaya.
Memiliki mata yang sehat merupakan harapan semua orang. Melalui mata, seseorang dapat
mengenali berbagai hal yang ada di sekitarnya serta menikmati keindahan dunia secara visual.
Namun, kadang-kadang mata dapat mengalami gangguan. Beberapa gangguan yang umum
terjadi pada mata adalah mata kering, mata merah, iritasi, perih, gatal, berair, panas/rasa
seperti terbakar, dan lain sebagainya. Masalah pada mata tersebut dapat terjadi pada semua
orang di setiap tingkatan usia.
Timbulnya gangguan pada mata dapat diakibatkan oleh beberapa hal, misalnya terkena asap
kendaraan bermotor, asap hasil pembakaran sampah, debu, sabun mandi, sampo, dan lain
sebagainya. Umumnya, untuk mengatasi gangguan mata ringan seseorang menggunakan obat
tetes mata yang dijual bebas.
Tetrahidrozolin
Salah satu bahan aktif yang umum digunakan dalam obat tetes mata adalah tetrahidrozolin
atau tetrizolin. Tetrahidrozolin merupakan salah satu bentuk obat yang disebut imidazolin yang
umumnya dijumpai pada produk obat tetes mata dan semprotan hidung yang dijual bebas.
Pada obat tetes mata, bahan ini digunakan untuk membantu mengurangi mata merah akibat
iritasi mata ringan.
Efek Tetrahidrozolin terhadap Kesehatan
Mata yang terpapar imidazolin dapat mengalami reaksi alergi. Keracunan tetrahidrozolin yang
dilaporkan umumnya tidak disebabkan oleh penggunaannya pada mata, tetapi bila seseorang
menelan bahan ini, baik sengaja maupun tidak sengaja. Keracunan tetrahidrozolin dapat
ditandai dengan berbagai macam tanda dan gejala. Beberapa gejala yang timbul dapat berupa
kesulitan bernapas, penglihatan menjadi buram, bibir dan kuku berwarna biru, perubahan
ukuran pupil, peningkatan tekanan darah lalu tekanan darah menjadi rendah, denyut jantung
cepat, mual, muntah, sakit kepala, tremor, kejang, koma, dan penurunan suhu tubuh.
Imidazolin mempunyai indeks terapetik yang sangat sempit. Anak-anak yang menelan sekitar
24 tetes tetrahidrozolin dapat mengalami keracunan yang mengancam jiwa. Hal ini dapat
terjadi secara tidak sengaja, oleh karena itu penyimpanannya harus sangat diperhatikan.
Begitu pula pada orang dewasa, keracunan yang mengancam jiwa dapat terjadi bila seseorang
menelan 5-15 mg tetrahidrozolin, yang setara dengan 15-20 botol obat tetes mata.
Tingkat keparahan akibat keracunan tetrahidrozolin dapat diklasifikasikan berdasarkan gejala
yang timbul sebagai berikut:
- 2 -
1. Keracunan ringan
Gejala yang timbul meliputi wajah pucat, diaforesis (keringat berlebihan), kulit dingin, sakit
kepala, mulut kering.
2. Keracunan sedang
Gejala yang timbul meliputi miosis, depresi pernapasan, apnea (henti napas secara tiba-
tiba), hipotensi, depresi sistem saraf pusat, hiporefleksia, hipotonia (otot melemah).
3. Keracunan berat
Gejala yang timbul meliputi hipotensi mendalam, disritmia jantung, kesulitan bernapas,
hipotermia, kejang, ileus paralisis (kondisi berkurang atau tidak adanya gerakan peristaltik
usus), koma.
Penatalaksanaan Keracunan Tetrahidrozolin
A. Penanganan darurat dan penunjang
- Pertahankan jalan napas dan berikan napas bantuan jika diperlukan.
- Perlu dipantau onset/mula terjadinya hipotensi, depresi sistem saraf pusat dan depresi
pernapasan, terutama pada anak-anak. Jika pasien mengalami koma, hipotensi, dan
bradikardi, maka harus segera diobati. Kondisi tersebut dapat segera membaik jika
diberi pengobatan penunjang seperti pemberian cairan, atropin, dan dopamin. Hipotensi
biasanya akan membaik setelah pemberian cairan infus dan dopamin. Atropin hanya
diberikan jika pasien mengalami hipotensi dan bradikardi. Sedangkan hipertensi
biasanya bersifat sementara sehingga tidak perlu pengobatan khusus.
B. Antidotum dan pengobatan spesifik
Tidak ada antidotum khusus untuk keracunan tetrahidrozolin.
C. Dekontaminasi
Jika kondisi pasien memungkinkan, dapat diberikan arang aktif. Pemberian arang aktif
dilakukan selambatnya satu jam setelah seseorang menelan bahan dalam jumlah yang
berpotensi toksik. Arang aktif diberikan secara oral dengan dosis untuk anak-anak adalah
1-2 gram/kg dan untuk orang dewasa adalah 50 – 100 gram. Tidak perlu dilakukan kumbah
lambung jika pasien menelan bahan dalam jumlah kecil hingga sedang dan kemudian telah
diberikan arang aktif dengan tepat.
D. Peningkatan eliminasi
Tidak terbukti bahwa peningkatan eliminasi bersifat efektif.
Disarankan dilakukan observasi di Rumah Sakit dan dekontaminasi terhadap:
- Pasien anak-anak yang menelan >0,025 mg/kg tetrahidrozolin atau yang mengalami gejala
keracunan setelah terpapar bahan melalui jalur mulut, hidung, dan mata.
- 3 -
- Pasien dewasa yang mengalami gejala keracunan setelah terpapar bahan melalui jalur
mulut, hidung, dan mata atau karena penyalahgunaan. Pada orang dewasa, tetrahidrozolin
sering disalahgunakan karena memiliki efek psikoaktif dan juga sebagai alternatif opioid,
seperti morfin, metadon, atau heroin.
Pasien dapat dipulangkan dari Rumah Sakit jika selama jangka waktu observasi tidak
menunjukkan gejala. Atau jika pasien sebelumnya menunjukkan gejala tetapi tidak lagi
menunjukkan gejala sekurangnya 4 jam dan telah pulih total.
Pencegahan Keracunan Tetrahidrozolin
Tetrahidrozolin merupakan bahan aktif pada berbagai merek obat tetes mata. Jika obat tetes
mata digunakan sesuai petunjuk, tidak disalahgunakan serta disimpan dengan baik setelah
digunakan, maka kejadian keracunan akibat obat tetes mata ini dapat dicegah.
Cara menggunakan obat tetes mata yang baik adalah sebagai berikut:
Cucilah tangan terlebih dahulu menggunakan air mengalir dan sabun sebelum
menggunakan obat tetes mata.
Pastikan kondisi ujung botol tetes tidak rusak.
Condongkan kepala ke arah belakang, tarik kelopak mata bagian bawah menggunakan jari
telunjuk sehingga kelopak mata membentuk kantung.
Pegang botol tetes dengan menggunakan tangan yang lain sedekat mungkin dengan
kelopak mata tanpa menyentuhnya. Tekan botol tetes secara perlahan sampai jumlah tetes
cairan yang dibutuhkan masuk ke dalam kantung kelopak bawah mata. Jangan
mengedipkan mata.
Tutuplah mata selama 2-3 menit. Bersihkan cairan berlebih pada wajah dengan
menggunakan tisu.
Jangan menyeka atau membilas ujung botol tetes.
Pasang kembali tutup botol tetes mata dengan rapat.
Cucilah tangan dengan air dan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin
menempel pada tangan.
Tidak menggunakan obat tetes mata yang telah keruh dan telah kadaluarsa. Sebaiknya
obat tetes mata tidak digunakan lagi jika tutupnya telah dibuka selama 1 bulan.
Lepaskan lensa kontak saat menggunakan obat tetes mata.
- 4 -
Jika kondisi mata tidak membaik setelah menggunakan obat tetes mata, disarankan untuk
segera berobat ke dokter atau Rumah Sakit. Demikian juga, jika mata mengalami gangguan
akibat terpercik atau terkena bahan kimia, disarankan untuk segera berobat ke Rumah Sakit.
Karena umumnya keracunan obat tetes mata adalah melalui jalur oral serta sangat berpotensi
menimbulkan keracunan pada anak-anak akibat rasa ingin tahu yang tinggi pada anak serta
jenis kemasan yang umumnya mudah dibuka oleh anak-anak, maka obat tetes mata sebaiknya
disimpan di lemari tertutup dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Daftar Pustaka
Perez, E. Tetrahydrozoline Poisoning. Medline Plus. U.S. National Library of Medicine. National Institute of Health. 2011. [http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002590.htm] (diunduh April 2012)
Rangan, C. Clonidine and Related Drugs in Poisoning & Drug Overdose. Fifth Edition. Olson, KR. (Ed). McGraw-Hill Companies, Inc. New York. 2007.
__________. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Jakarta. 2008.
__________. Tetrahydrozoline. Toxinz Poison Information. [http://www.toxinz.com/Spec/2298361/159710] (diunduh April 2012)
__________. Cara Menggunakan Obat Tetes Mata. UPT Layanan Kesehatan ITB. 2008. [http://yankes.itb.ac.id] (diunduh Maret 2012)