4
- 1 - PENCEGAHAN KERACUNAN AKIBAT OBAT TETES MATA Mata merupakan organ yang berfungsi untuk melihat dan bersifat peka terhadap cahaya. Memiliki mata yang sehat merupakan harapan semua orang. Melalui mata, seseorang dapat mengenali berbagai hal yang ada di sekitarnya serta menikmati keindahan dunia secara visual. Namun, kadang-kadang mata dapat mengalami gangguan. Beberapa gangguan yang umum terjadi pada mata adalah mata kering, mata merah, iritasi, perih, gatal, berair, panas/rasa seperti terbakar, dan lain sebagainya. Masalah pada mata tersebut dapat terjadi pada semua orang di setiap tingkatan usia. Timbulnya gangguan pada mata dapat diakibatkan oleh beberapa hal, misalnya terkena asap kendaraan bermotor, asap hasil pembakaran sampah, debu, sabun mandi, sampo, dan lain sebagainya. Umumnya, untuk mengatasi gangguan mata ringan seseorang menggunakan obat tetes mata yang dijual bebas. Tetrahidrozolin Salah satu bahan aktif yang umum digunakan dalam obat tetes mata adalah tetrahidrozolin atau tetrizolin. Tetrahidrozolin merupakan salah satu bentuk obat yang disebut imidazolin yang umumnya dijumpai pada produk obat tetes mata dan semprotan hidung yang dijual bebas. Pada obat tetes mata, bahan ini digunakan untuk membantu mengurangi mata merah akibat iritasi mata ringan. Efek Tetrahidrozolin terhadap Kesehatan Mata yang terpapar imidazolin dapat mengalami reaksi alergi. Keracunan tetrahidrozolin yang dilaporkan umumnya tidak disebabkan oleh penggunaannya pada mata, tetapi bila seseorang menelan bahan ini, baik sengaja maupun tidak sengaja. Keracunan tetrahidrozolin dapat ditandai dengan berbagai macam tanda dan gejala. Beberapa gejala yang timbul dapat berupa kesulitan bernapas, penglihatan menjadi buram, bibir dan kuku berwarna biru, perubahan ukuran pupil, peningkatan tekanan darah lalu tekanan darah menjadi rendah, denyut jantung cepat, mual, muntah, sakit kepala, tremor, kejang, koma, dan penurunan suhu tubuh. Imidazolin mempunyai indeks terapetik yang sangat sempit. Anak-anak yang menelan sekitar 24 tetes tetrahidrozolin dapat mengalami keracunan yang mengancam jiwa. Hal ini dapat terjadi secara tidak sengaja, oleh karena itu penyimpanannya harus sangat diperhatikan. Begitu pula pada orang dewasa, keracunan yang mengancam jiwa dapat terjadi bila seseorang menelan 5-15 mg tetrahidrozolin, yang setara dengan 15-20 botol obat tetes mata. Tingkat keparahan akibat keracunan tetrahidrozolin dapat diklasifikasikan berdasarkan gejala yang timbul sebagai berikut:

Pencegahan Keracunan Akibat Obat Tetes Mata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

test

Citation preview

- 1 -

PENCEGAHAN KERACUNAN AKIBAT OBAT TETES MATA

Mata merupakan organ yang berfungsi untuk melihat dan bersifat peka terhadap cahaya.

Memiliki mata yang sehat merupakan harapan semua orang. Melalui mata, seseorang dapat

mengenali berbagai hal yang ada di sekitarnya serta menikmati keindahan dunia secara visual.

Namun, kadang-kadang mata dapat mengalami gangguan. Beberapa gangguan yang umum

terjadi pada mata adalah mata kering, mata merah, iritasi, perih, gatal, berair, panas/rasa

seperti terbakar, dan lain sebagainya. Masalah pada mata tersebut dapat terjadi pada semua

orang di setiap tingkatan usia.

Timbulnya gangguan pada mata dapat diakibatkan oleh beberapa hal, misalnya terkena asap

kendaraan bermotor, asap hasil pembakaran sampah, debu, sabun mandi, sampo, dan lain

sebagainya. Umumnya, untuk mengatasi gangguan mata ringan seseorang menggunakan obat

tetes mata yang dijual bebas.

Tetrahidrozolin

Salah satu bahan aktif yang umum digunakan dalam obat tetes mata adalah tetrahidrozolin

atau tetrizolin. Tetrahidrozolin merupakan salah satu bentuk obat yang disebut imidazolin yang

umumnya dijumpai pada produk obat tetes mata dan semprotan hidung yang dijual bebas.

Pada obat tetes mata, bahan ini digunakan untuk membantu mengurangi mata merah akibat

iritasi mata ringan.

Efek Tetrahidrozolin terhadap Kesehatan

Mata yang terpapar imidazolin dapat mengalami reaksi alergi. Keracunan tetrahidrozolin yang

dilaporkan umumnya tidak disebabkan oleh penggunaannya pada mata, tetapi bila seseorang

menelan bahan ini, baik sengaja maupun tidak sengaja. Keracunan tetrahidrozolin dapat

ditandai dengan berbagai macam tanda dan gejala. Beberapa gejala yang timbul dapat berupa

kesulitan bernapas, penglihatan menjadi buram, bibir dan kuku berwarna biru, perubahan

ukuran pupil, peningkatan tekanan darah lalu tekanan darah menjadi rendah, denyut jantung

cepat, mual, muntah, sakit kepala, tremor, kejang, koma, dan penurunan suhu tubuh.

Imidazolin mempunyai indeks terapetik yang sangat sempit. Anak-anak yang menelan sekitar

24 tetes tetrahidrozolin dapat mengalami keracunan yang mengancam jiwa. Hal ini dapat

terjadi secara tidak sengaja, oleh karena itu penyimpanannya harus sangat diperhatikan.

Begitu pula pada orang dewasa, keracunan yang mengancam jiwa dapat terjadi bila seseorang

menelan 5-15 mg tetrahidrozolin, yang setara dengan 15-20 botol obat tetes mata.

Tingkat keparahan akibat keracunan tetrahidrozolin dapat diklasifikasikan berdasarkan gejala

yang timbul sebagai berikut:

- 2 -

1. Keracunan ringan

Gejala yang timbul meliputi wajah pucat, diaforesis (keringat berlebihan), kulit dingin, sakit

kepala, mulut kering.

2. Keracunan sedang

Gejala yang timbul meliputi miosis, depresi pernapasan, apnea (henti napas secara tiba-

tiba), hipotensi, depresi sistem saraf pusat, hiporefleksia, hipotonia (otot melemah).

3. Keracunan berat

Gejala yang timbul meliputi hipotensi mendalam, disritmia jantung, kesulitan bernapas,

hipotermia, kejang, ileus paralisis (kondisi berkurang atau tidak adanya gerakan peristaltik

usus), koma.

Penatalaksanaan Keracunan Tetrahidrozolin

A. Penanganan darurat dan penunjang

- Pertahankan jalan napas dan berikan napas bantuan jika diperlukan.

- Perlu dipantau onset/mula terjadinya hipotensi, depresi sistem saraf pusat dan depresi

pernapasan, terutama pada anak-anak. Jika pasien mengalami koma, hipotensi, dan

bradikardi, maka harus segera diobati. Kondisi tersebut dapat segera membaik jika

diberi pengobatan penunjang seperti pemberian cairan, atropin, dan dopamin. Hipotensi

biasanya akan membaik setelah pemberian cairan infus dan dopamin. Atropin hanya

diberikan jika pasien mengalami hipotensi dan bradikardi. Sedangkan hipertensi

biasanya bersifat sementara sehingga tidak perlu pengobatan khusus.

B. Antidotum dan pengobatan spesifik

Tidak ada antidotum khusus untuk keracunan tetrahidrozolin.

C. Dekontaminasi

Jika kondisi pasien memungkinkan, dapat diberikan arang aktif. Pemberian arang aktif

dilakukan selambatnya satu jam setelah seseorang menelan bahan dalam jumlah yang

berpotensi toksik. Arang aktif diberikan secara oral dengan dosis untuk anak-anak adalah

1-2 gram/kg dan untuk orang dewasa adalah 50 – 100 gram. Tidak perlu dilakukan kumbah

lambung jika pasien menelan bahan dalam jumlah kecil hingga sedang dan kemudian telah

diberikan arang aktif dengan tepat.

D. Peningkatan eliminasi

Tidak terbukti bahwa peningkatan eliminasi bersifat efektif.

Disarankan dilakukan observasi di Rumah Sakit dan dekontaminasi terhadap:

- Pasien anak-anak yang menelan >0,025 mg/kg tetrahidrozolin atau yang mengalami gejala

keracunan setelah terpapar bahan melalui jalur mulut, hidung, dan mata.

- 3 -

- Pasien dewasa yang mengalami gejala keracunan setelah terpapar bahan melalui jalur

mulut, hidung, dan mata atau karena penyalahgunaan. Pada orang dewasa, tetrahidrozolin

sering disalahgunakan karena memiliki efek psikoaktif dan juga sebagai alternatif opioid,

seperti morfin, metadon, atau heroin.

Pasien dapat dipulangkan dari Rumah Sakit jika selama jangka waktu observasi tidak

menunjukkan gejala. Atau jika pasien sebelumnya menunjukkan gejala tetapi tidak lagi

menunjukkan gejala sekurangnya 4 jam dan telah pulih total.

Pencegahan Keracunan Tetrahidrozolin

Tetrahidrozolin merupakan bahan aktif pada berbagai merek obat tetes mata. Jika obat tetes

mata digunakan sesuai petunjuk, tidak disalahgunakan serta disimpan dengan baik setelah

digunakan, maka kejadian keracunan akibat obat tetes mata ini dapat dicegah.

Cara menggunakan obat tetes mata yang baik adalah sebagai berikut:

Cucilah tangan terlebih dahulu menggunakan air mengalir dan sabun sebelum

menggunakan obat tetes mata.

Pastikan kondisi ujung botol tetes tidak rusak.

Condongkan kepala ke arah belakang, tarik kelopak mata bagian bawah menggunakan jari

telunjuk sehingga kelopak mata membentuk kantung.

Pegang botol tetes dengan menggunakan tangan yang lain sedekat mungkin dengan

kelopak mata tanpa menyentuhnya. Tekan botol tetes secara perlahan sampai jumlah tetes

cairan yang dibutuhkan masuk ke dalam kantung kelopak bawah mata. Jangan

mengedipkan mata.

Tutuplah mata selama 2-3 menit. Bersihkan cairan berlebih pada wajah dengan

menggunakan tisu.

Jangan menyeka atau membilas ujung botol tetes.

Pasang kembali tutup botol tetes mata dengan rapat.

Cucilah tangan dengan air dan sabun untuk membersihkan sisa obat yang mungkin

menempel pada tangan.

Tidak menggunakan obat tetes mata yang telah keruh dan telah kadaluarsa. Sebaiknya

obat tetes mata tidak digunakan lagi jika tutupnya telah dibuka selama 1 bulan.

Lepaskan lensa kontak saat menggunakan obat tetes mata.

- 4 -

Jika kondisi mata tidak membaik setelah menggunakan obat tetes mata, disarankan untuk

segera berobat ke dokter atau Rumah Sakit. Demikian juga, jika mata mengalami gangguan

akibat terpercik atau terkena bahan kimia, disarankan untuk segera berobat ke Rumah Sakit.

Karena umumnya keracunan obat tetes mata adalah melalui jalur oral serta sangat berpotensi

menimbulkan keracunan pada anak-anak akibat rasa ingin tahu yang tinggi pada anak serta

jenis kemasan yang umumnya mudah dibuka oleh anak-anak, maka obat tetes mata sebaiknya

disimpan di lemari tertutup dan jauh dari jangkauan anak-anak.

Daftar Pustaka

Perez, E. Tetrahydrozoline Poisoning. Medline Plus. U.S. National Library of Medicine. National Institute of Health. 2011. [http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002590.htm] (diunduh April 2012)

Rangan, C. Clonidine and Related Drugs in Poisoning & Drug Overdose. Fifth Edition. Olson, KR. (Ed). McGraw-Hill Companies, Inc. New York. 2007.

__________. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Jakarta. 2008.

__________. Tetrahydrozoline. Toxinz Poison Information. [http://www.toxinz.com/Spec/2298361/159710] (diunduh April 2012)

__________. Cara Menggunakan Obat Tetes Mata. UPT Layanan Kesehatan ITB. 2008. [http://yankes.itb.ac.id] (diunduh Maret 2012)