12
B B ulan Mei lalu, Pak Punari, M.Si Kepala Sub-Bagian Kemahasis- waan (Ksb Mawa) FISIP Unair, tenaga pendidikan teladan tingkat fakultas tahun ini, bersaing dengan teladan-teladan lain dari fakultas dan unit-unit lain pada seleksi di tingkat universitas. Pak Pun menang. Pak Pun akan ke Jakarta mewakili universitas kita, Universitas Airlangga, mengikuti seleksi tingkat nasional. Juga bulan Mei lalu, Dr. Myrtati Diah Artaria, dosen Antropologi dan dosen teladan fakultas kita tahun ini, ikut seleksi di tingkat universitas, bersaing dengan dosen-dosen teladan dari fakultas-fakultas lain. Bu Mita juga menang. Bu Mita juga akan ke Jakarta mewakili Universitas Airlangga mengikuti seleksi dosen teladan tingkat nasional. Masih di bulan Mei lalu, tepatnya Minggu, 23 Mei, Anas Urbaningrum, alumnus fakultas kita, terpilih menjadi ketua Partai Demokrat untuk periode 2010-2015. Mas Anas, lulusan Program Studi Ilmu Politik, mendapat liputan media secara massif sebagai politisi muda yang prospektif untuk masadepan bangsa kita. Kita, sivitas akademika FISIP Universitas Airlangga, berterimakasih, gembira dan bangga atas prestasi Pak Pun, Bu Mita dan Mas Anas. Kita tentu tidak ingin mengklaim bahwa prestasi mereka itu semata-mata karena fakultas kita. Kita menyadari bahwa mereka bisa mempunyai kualitas dan kapasitas yang sangat baik —sehingga mengundang penghargaan dan bisa menang bersaing— karena mereka rajin dan tekun belajar serta bekerja di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja, dalam situasi apa saja. Tetapi kita pun tahu, Kampus Oranye kita, seperti sebuah petarangan pendi- dikan, tentu ikut mewarnai kualitas dan kapasitas mereka. Belasan ribu hari bekerja di fakultas kita bagi Bu Mita, ribuan hari bekerja bagi Pak Pun, empat tahun lebih belajar di kelas dan di rujukan serta berorganisasi intra maupun ekstra kampus kita bagi Mas Anas tentu tidak bisa diabaikan begitu saja. Bagaimana pun, kampus kita, Kampus Oranye, sudah terbukti menjadi petarangan bagi sivitas akademika untuk ikut membentuk seseorang menjadi seseorang yang diperhitungkan dan dihargai oleh masyarakat, bangsa dan negara. Masih banyak prestasi dan penghar- gaan lain yang dicapai dosen dan karya- wan fakultas kita, sebelum ini. Kita masih berharap banyak prestasi dan penghargaan di kemudian hari. Harapan itu wajar, masuk akal dan tak berlebihan karena kita selalu konsisten untuk menjadikan fakultas kita sebagai peta- rangan yang memelihara sikap kritis, kreatif, demokratis, bertanggungjawab, serta pluralis. (I Basis Susilo) Pencapaian Level Nasional edisi: 16/Juni 2010

Pencapaian Level Nasionalfisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_16_juni_2010.pdf · diskusi & seminar HHari Kebangkitan Nasional jatuh setiap 20 Mei, Tahun ini, untuk memperingati

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pencapaian Level Nasionalfisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_16_juni_2010.pdf · diskusi & seminar HHari Kebangkitan Nasional jatuh setiap 20 Mei, Tahun ini, untuk memperingati

BBulan Mei lalu, Pak Punari, M.SiKepala Sub-Bagian Kemahasis -waan (Ksb Mawa) FISIP Unair,

tenaga pendidikan teladan tingkatfakultas tahun ini, bersaing denganteladan-teladan lain dari fakultas danunit-unit lain pada seleksi di tingkatuniversitas. Pak Pun menang. Pak Punakan ke Jakarta mewakili universitaskita, Universitas Airlangga, mengikutiseleksi tingkat nasional.

Juga bulan Mei lalu, Dr. Myrtati DiahArtaria, dosen Antropologi dan dosenteladan fakultas kita tahun ini, ikutseleksi di tingkat universitas, bersaingdengan dosen-dosen teladan darifakultas-fakultas lain. Bu Mita jugamenang. Bu Mita juga akan ke Jakartamewakili Universitas Airlanggamengikuti seleksi dosen teladan tingkatnasional.

Masih di bulan Mei lalu, tepatnyaMinggu, 23 Mei, Anas Urbaningrum,alumnus fakultas kita, terpilih menjadi

ketua Partai Demokrat untuk periode2010-2015. Mas Anas, lulusan ProgramStudi Ilmu Politik, mendapat liputanmedia secara massif sebagai politisimuda yang prospektif untuk masadepanbangsa kita.

Kita, sivitas akademika FISIPUniversitas Airlangga, berterimakasih,gembira dan bangga atas prestasi PakPun, Bu Mita dan Mas Anas. Kita tentutidak ingin mengklaim bahwa prestasimereka itu semata-mata karenafakultas kita. Kita menyadari bahwamereka bisa mempunyai kualitas dankapasitas yang sangat baik —sehinggamengundang penghargaan dan bisamenang bersaing— karena mereka rajindan tekun belajar serta bekerja di manasaja, kapan saja, dengan siapa saja,dalam situasi apa saja.

Tetapi kita pun tahu, Kampus Oranyekita, seperti sebuah petarangan pendi -dikan, tentu ikut mewarnai kualitas dankapasitas mereka. Belasan ribu hari

bekerja di fakultas kita bagi Bu Mita,ribuan hari bekerja bagi Pak Pun, empattahun lebih belajar di kelas dan dirujukan serta berorganisasi intramaupun ekstra kampus kita bagi MasAnas tentu tidak bisa diabaikan begitusaja. Bagaimana pun, kampus kita,Kampus Oranye, sudah terbukti menjadipetarangan bagi sivitas akademikauntuk ikut membentuk seseorangmenjadi seseorang yang diperhitungkandan dihargai oleh masyarakat, bangsadan negara.

Masih banyak prestasi dan peng har -gaan lain yang dicapai dosen dan karya -wan fakultas kita, sebelum ini. Kitamasih berharap banyak prestasi danpenghargaan di kemudian hari. Harapanitu wajar, masuk akal dan tak berlebihankarena kita selalu konsisten untukmenjadikan fakultas kita sebagai peta -rangan yang memelihara sikap kritis,kreatif, demokratis, bertang gungjawab,serta pluralis. (I Basis Susilo)

Pencapaian Level Nasional

edisi: 16/Juni 2010

Page 2: Pencapaian Level Nasionalfisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_16_juni_2010.pdf · diskusi & seminar HHari Kebangkitan Nasional jatuh setiap 20 Mei, Tahun ini, untuk memperingati

Jendela02 edisi: 16/Juni 2010

editorial

REKAMAN ACARA

l PENANGGUNG JAWAB: I. BASIS SUSILO (Dekan FISIP) l PEMIMPIN UMUM: VINSENSIO DUGIS (Wakil Dekan III) l PIMPINAN REDAKSI: Yayan Sakti Suryandaru

l JURNALIS: Puspita Adiyani C ; Erniza Puspita Ningsih ; Tanu Iswantoro, Guntur Yudinatal FOTOGRAFER: Prima Kirtti Utomo l LAY‐OUT/PRODUKSI: Irfan Wahyudi, S.Sos

l Alamat Redaksi: Gedung FISIP Kampus B Universitas Airlangga Jl. Dharmawangsa Dalam SurabayaTelp.(031) 5034 015, 5047 754, 5011 744, 5017 429. Fax.(031) 5012 442 l e‐mail: [email protected]

PENGABDIAN MASYARAKATSabtu, 1 Mei 2010

IGAK Satrya Wibawa, MCA (Pembicara/Juri)Seminar Jurnalistik & Final News Presentar Competition DRDE 2010

HIMATEKK ITS‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

Selasa, 11 Mei 2010Drs. Priyatmoko, MA ; Drs. Roestoto Hartjoputro(Juri)

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Utama Tingkat UniversitasDirektorat Kemahasiswaan Unair

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

2 juli ‐ 9 Agustus 2010Gracia Paramitha (Mahasiswi Prodi HI)

Terpilih mewakili Unair mengikuti kegiatan Study of the U.S. Intitute for Studenton Global Environmental IssuesMontana State University, USA

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

8 s/d 25 Mei 2010Drs. Priyatmoko, MA ; Drs. Hariyadi, MS (Penceramah)

DIKLATPIM Tingkat IV Angkatan 289 di Bangkalan, Angkatan 294 di Kab. Tuban, diKab. Pamekasan dan Kab. Sumenep

Badan DIKLAT Provinsi Jatim‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

Maret/Desember 2010Drs. Bagong Suyanto, Msi (Tenaga Ahli)

Kajian Isu Aktual "Management Pengelolaan Koperasi Wanita"BALITBANG Provinsi Jatim

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

26 Mei 2010Dr. Dra. Myrtati Dyah Artaria, MA (Juara 1)Dosen Berprestasi tingkat Universitas 2010

Universitas Airlangga‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

26 Mei 2010Punari, S.Sos., Msi (Juara 1)

Kasubag Berprestasi Tingkat Universitas 2010Universitas Airlangga

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

6 s/d 9 Mei 2010Prof. Ramlan Surbakti, Ph.D (Undangan)

Individual Observer Pemilu InggrisDuta Besar Inggris

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

11 Mei 2010Drs. Koko Srimulyo, Msi (Moderator)

Kegiatan Pemilihan MAWAPRES Utama Tk. Unair tahun 2010Kantor Manajemen Unair

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

tanggal 31 Mei s/d 3 Juni 2010 Titik Puji Rahayu, S.Sos,M.Com ; Dina Septiani, B.Comm.M.Com ;

Nove Eka Variant Anna, MIMS ; Siti Mas'udah, S.Sos., Msi (Peserta Lokakarya)Mengikuti Lokakarya Pekerti di LP 3 Unair

LP3 Univ. Airlangga‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

19 s/d 20 Mei 2010Dr. Toetik Koesbardiati (Peserta)

Kegiatan lokakarya "Pengembangan Museum Daerah Jatim Tahun 2010"di Hotel Satelit

Dinas Kebudayaan & Pariwisata Propinsi Jatim‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

21 Mei 2010I Basis Susilo (Narasumber)

Acara diskusi public dengan tema "Wajah Reformasi Kita; 12 Tahun Reformasi,pelarangan Buku Masih Teris Terjadi" yang bertajuk "Melawan dengan Karya; Se‐

buah Pagelaran Buku‐Buku Terlarang" Tempat di Balai Pemuda SurabayaPenyelenggara LaKSMI dbuku

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

25 Mei 2010Prof. Dr.IB Wirawan, Drs., SU (Narasumber)

Kgiatan Bimbingan Pelestarian Nilai Kepahlawanan, Keperintisan & Kejuangankepada Guru SD, SMP, dan SMA/SMK sebanyak 60 orang. Dalam rangka

peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2010Dinas Sosial Provinsi Jatim

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

WAKTU ACARA TEMPAT

17-19 Mei 2010 Visitasi Akreditasi Tim As-

esor BAN-PT untuk Prodi

Ilmu Informasi & Perpus-

takaan FISIP Unair

Kampus FISIP Unair

20 Mei 2010 Kuliah Tjokroaminoto

Kerjasana FISIP Unair,

ArekTV dan Pemprov jatim

Ruang Adisukadana

17 - 21 Mei 2010 Eksibisi Antropologi beker-

jasama dengan Pemkot

Surabaya

Museum Tugu Pahlawan

12 Mei 2010 Dies Natalis PSTP ke-29 Aula Gedung C

19 Mei 20100 Rapat Koordinasi Program

Studi FISIP Unair

Ruang Adi Sukadana

20 April 2010 Kunjungan University Sains

Malaysia

Kampus FISIP

24 dan 25 Mei 2010 Training Softskill Sosiologi

program SPSS

Ruang Lab. Komputer

14 - 16 Mei 2010 Studi Inspirasi dan Religi SKI

FISIP

Pondok Pesantren

Darussalam, Lawang -

Malang

26 Mei 2010 Buffet D3 Pariwisata Gedung D lantai 2

21 Mei 2010 Nonton Bareng Film “My

Name is Khan” SKI FISIP

Mini Theater FISIP

25-26 Mei 2010 Diskusi terbatas dan diskusi

publik “Menggugat Hak

Warga Warganegara : Kasus

Lumpur Lapindo di Sidoarjo

Hotel Singgasana

Surabaya

YANG BERBAHAGIA Telah berpulang ke Rahmattulloh

Sri Katun, Ibunda Djoko Sulistyo (Dosen Hubungan Internasional)pada 28 Maret 2010 di Yogyakarta

Jenazah dimakamkan di TPU Yogyakarta

Page 3: Pencapaian Level Nasionalfisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_16_juni_2010.pdf · diskusi & seminar HHari Kebangkitan Nasional jatuh setiap 20 Mei, Tahun ini, untuk memperingati

edisi: 16/Juni 2010 Jendela 03

diskusi & seminar

HHari Kebangkitan Nasionaljatuh setiap 20 Mei, Tahun

ini, untuk memperingati Haribersejarah bagi bangsa Indonesiatersebut Pemerintah kota Sura-baya menggelar seminar tentangkebangsaan di Islamic CentreSurabaya jalan Dukuh KupangRaya. Selain seminar, acara yangdiikuti oleh mahasiswa FISIP

Unair ini juga terdiri dari lombabaca puisi dari Siswa sekolahdasar hingga Perguruan Tinggi.Acara ini dihadaro oleh Guber-nur dan WakilGubernur JawaTimur, Sukarwo dan SaifullahYusuf dan sejumlah pejabat pe-merintah, pelaku seni, dan aka-demisi di Surabaya dansekitarnya.

Renala Rizky Baskara, selakusalah seorang peserta yang me-wakili FISIP Unair Surabaya me-nandaskan bahwa ia menghadiriacara ini dalam rangka mengikutisalah satu bagian dari rangkaianmata kuliah Studi Strategis Indo-nesia I ( SSI I ) yang dimiliki olehkampus. “Saya ini asisten dosenmas, mengantarkan mahasiswamata kuliah SSI I untuk mengi-kuti kuliah tjokro (tjokroami-noto, pen) da lam rangkamemperingati hari kebangkitannasional”, tukasnya.

Acara acara semacam inime mang harus terus diselengga-rakan dari tahun ke tahun. Mes-kipun berubah mengikutiperubahan zaman, format acara

peringatan hari kebangkitan na-sional ini harus memberikan se-mangat kebangkitan nasionalyang dibawa oleh para penda-hulu kita yang berjuang demibersatunya Negara kedaulatanrepublic Indonesia secara utuh.

FISIP sendiri mengirimkankurang lebih 80 mahasiswa nyayakni yang menagambil mata ku-liah studi strategis Indonesia Idalam pagelaran di IslamicCentre Surabaya jalan dukuh ku-pang ini. Tujuannya agar maha-siswa dapat memaknai harikebangkitan nasional secaralebih bijak, bukan sekedar ajanghura-hura atau menjadi haribiasa yang tidak memiliki arti apaapa. (tan)

Suasana Kuliah Tjokro di Islamic Centre

MemperingatiHari Kebangkitan Nasional

PPada 17 sampai dengan 21

Mei, Hima Antropologi diun-

dang Pemkot Surabaya untuk

memamerkan peninggalan dan

koleksi barang-barang purba

mereka di Tugu Pahlawan. Untuk

Jendela sendiri, secara khusus di-

undang ke tempat museum

wajah surabaya itu untuk men-

gamati bagaimana acara tersebut

berlangsung. Kegiatan itu bertu-

juan untuk memperkenalkan ke-

beradaan Tugu Pahlawan dengan

museumnya terhadap generasi

muda yang kini sedang tak lagi

tertarik pada peninggalan seja-

rah. Padahal sejarah yang telah

berlalu adalah merupakan eta-

lase kehidupan. Yang bertanggung

jawab atas acara tersebut adalah

Kahima dan Sekjend Antroplogi,

Hendra Sanjaya Goenawan dan

Lista Devi. Sejak Senin hingga

Jumat mereka berdualah yang

menunggu bahkan menjelaskan

tentang seputar pameran pada

para pengunjung Tugu Pahlawan.

Siang itu tanggal 19 Mei Tugu

Pahlawan dikunjungi siswa dari

beberapa sekolah mulai SD, SMP,

SMA bahkan peguruan tinggi la-

innya di wilayah Surabaya. Mulai

dari mendengar radio Bung

Tomo saat menyampaikan perla-

wanannya pada rakyat Surabaya

terhadap Belanda. Hingga me-

motreti peninggalan bersejarah

persenjataan 1945, diantaranya

senapan dan be be ra pa mortar.

Aktivitas pengunjung juga dika-

wal petugas museum yang men-

jelaskan beberapa benda

bersejarah tersebut.

Sesuai dengan namanya Tugu

Pahlawan Surabaya selama ini

memamerkan barang peningga-

lan perjuangan tahun 1945 saat

zaman agresi militer Belanda ke-

II. Namun yang paling berbeda

diantara pameran museum Tugu

Pahlawan itu, pameran yang di-

tampilkan Hendra dan Lista dari

Departemen Antropologi FISIP

Universitas Airlangga tersebut.

Betapa tidak, barang-barang yang

dipajang di meja mereka men-

gapresiasikan terdapat benda-

benda kuno berusia jauh lebih

tua ratusan tahun dari benda-

benda proklamasi. Barang-ba-

rang tersebut antara lain ialah

peralatan-peralatan hidup yang

digunakan manusia purba antara

zaman kuno. Di sana teronggok

patung kembar, tengkorak manu-

sia purba, kapak-kapak yang se-

ring dipakai pada zaman manusia

peradaban nomaden. Sebagian

besar adalah patung falistik dan

sisa alat perabotan paleolitikum.

Menurut Hendra (Kahima)

benda-benda pubakala itu pen-

ting untuk disuguhkan pada ge-

nerasi awal, agar sejak dini kita

mengenal peradaban sesung-

guhnya. Apalagi tentang benda

bersejarah itu adalah koleksi dari

dosen-dosen FISIP, yaitu Adi Su-

kadana dan Maria Adi Sukadana.

Selain menikmati berbagai hi-

dangan eksklusif perjuangan

1945 sekaligus dapat sambil me-

nyelam pada zaman purba awal

terbentuknya peradaban, jadi di-

jamin tidak rugi mencuci mata di

pusat pengabadian benda berse-

jarah Surabaya itu.

Selain dalam bentuk Hendra

juga menunjukan pada dinding

kayu untuk media majalah din-

ding, terpampang berbagai seni

fotografi yang bertema sosial bu-

daya bagian dari identitas komu-

nitas antropologi ditunjukkan

disana. Eksibisi tersebut sepe-

nuhnya sudah mendapat perse-

tujuan dari FISIP. “Kami di sini

hanya menjalankan perintah, ka-

rena ada undangan dari pihak

museum maka itu kami ada di-

sini untuk mengisi kekosongan,

sekaligus memperkenalkan jiwa

antropologi pada arek-arek Su-

roboyo,” tutur pemuda asli

Ngawi tersebut.

Dia mengatakan bahwa pa-

meran diselenggarakan telah

menyita jam kuliahnya selama

sepekan ini. Bagaimana tidak pe-

meran itu berlangsung dari

pukul 08.00 WIB hingga pukul

15.00 WIB. Oleh karenanya Ia

dan Lista mendapat izin sepe-

nuhnya dari pihak Fakultas.

(gun)

Hendra (Kahima Antro) dan Lista (sekjend) sedang bertugas.

Eksibisi Antropologi

Page 4: Pencapaian Level Nasionalfisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_16_juni_2010.pdf · diskusi & seminar HHari Kebangkitan Nasional jatuh setiap 20 Mei, Tahun ini, untuk memperingati

Jendela04 edisi: 16/Juni 2010

kuliah

HHari rabu lalu, 19 Mei 2010

FISIP mengadakan rapat ko-

ordinasi program studi. Acara ini

bertempat di Hall Adi Sukadana

Lantai 2 Gedung A FISIP Unair.

Tujuannya adalah untuk menga-

dakan koordinasi antara departe-

men, Program Studi, Pegawai dan

Fakultas dalam rangka akreditasi

lima tahunan untuk setiap pro-

gram studi. Diikuti oleh dekan,

Wakil dekan, dosen, dan Karya-

wan acara yang dilangsungkan

pukul 13.00 ini berlangsung den-

gan lancar.

Terhitung ada 6 program

studi yang habis masa akreditasi

lima tahunannya. Adalah Ilmu Hu-

bungan Internasional yang habis

pada 30 September 2010 lalu dii-

kuti oleh Sosiologi dan Komoni-

kasi (13 Oktober 2010),

Antropologi (27 Oktober 2010),

Politik (21 November 2010) dan

terakhir AN (22 Desember

2010). Program program studi

inilah yang harus memperbaharui

akreditasinya. Sedangkan sisanya

masih belum.

Akreditasi sendiri merupakan

sebuah sertifikasi atau label yang

diberikan oleh badan akreditasi

nasioanal perguruan tinggi (BAN

PT) kepada perguruan tinggi yang

bertujuan untuk menilai kelaya-

kan sebuah institusi pendidikan

tersebut. Semakin baik akreditasi

yang dimiliki oleh sebuah institusi

pendidikan, maka semakin baik

pula semua elemen yang ada

dalam institusi tersebut, mulai

dari input hingga output nya. Lu-

lusan lulusan perguruan tinggi

ber akreditasi A, akan lebih

mudah untuk diterima di perusa-

haan perusahaan untuk bekerja

kelak.

Akreditasi ini, mempersiap-

kan tiga buah elemen, yakni

membuat borang akreditasi,

membuat laporan evaluasi diri,

dan lampiran borang. Elemen ini-

lah yang menunjang proses akre-

ditasi disetiap kampus. Kabag

Akademis FISIP Unair Surabaya,

Karnaji mengungkapkan, ”Setiap

Program Studi yang habis masa

akreditasinya, harus mempersiap-

kan tiga elemen tersebut. Nanti-

nya akan ditambahkan dengan

borang institusi, yakni yang disu-

sun oleh Fakultas.” (tan)

SSore itu, (12/5) tampak seo-

rang gadis dengan pakaian tari

lengkap sedang menari di tengah

banyak orang. Dialah Riajeng, ma-

hasiswi PSTP angkatan 2007 yang

sedang menampilkan tari Banjar

Kemuning sebagai pembukaan

acara Dies Natalis PSTP yang ke-

29. Acara syukuran dan perayaan

berdirinya PSTP ini diselenggara-

kan di Aula gedung C FISIP mulai

jam empat sore.

Acara yang dihadiri lebih dari

seratus orang ini dibuka dengan

sambutan dari Kepala Program

Studi (Kaprodi) Ibu Nove Eka Va-

riant Anna, S. Sos, MIMS. Dilanjut-

kan sambutan oleh Ketua Panitia,

Erlisa Dwi Ananda, dan juga Ketua

Himpunan Mahasiswa PSTP, Eka

Damayanti.

Setelah itu, acara pemot-

ongan tumpeng pun dimulai. Tum-

peng dipotong oleh Kaprodi dan

diserahkan kepada Kepala Depar-

temen Ilmu Informasi dan Per-

pustakaan, Bapak Johny Alfian

Khusyairi, S. Sos, M. Si. Selanjutnya

adalah acara pemberian penghar-

gaan PSTP Award. Ada empat

penghargaan yang dibagikan

malam itu. Penghargaan pertama

adalah untuk para mahasiswa

yang berprestasi. Mereka yang

meraih penghargaan ini adalah

tiga orang ber-IP tertinggi di ang-

katannya. Karena ada tiga angka-

tan di PSTP, yakni 2007, 2008 dan

2009, maka total penerima peng-

hargaan mahasis wa berprestasi

ini ada sembilan orang yang se-

muanya perempuan. Mereka

men da patkan sertifikat dan ten-

tunya, applause yang meriah dari

para hadirin.

Selanjutnya, penghargaan

untuk dosen terfavorit, diraih

oleh kaprodi PSTP, yaitu Ibu Nove

Eka. Beliau mendaptkan plakat

atas kemenangannya men da -

patkan suara terbanyak melalui

polling yang diisi para mahasiswa.

Kemudian, penghargaan ketiga

adalah untuk Bapak Priyanto. Pak

Pri—begitu Beliau biasa dipanggil

adalah karyawan administrasi ter-

lama yang ada di PSTP. Sebuah

bingkisan diserahkan kepada Pak

Pri sebagai tanda terima kasih

dari para mahasiswa PSTP atas

pengabdian beliau selama ini.

Penghargaan terakhir diberikan

pada Ibu Sri Sanituti Hariadi. Be-

liau diberi penghargaan karena

merupakan salah satu pendiri

PSTP. Sebuket bunga cantik pun

diserahkan kepada Ibu Hariadi se-

bagai tanda terima kasih.

Selesai pembagian award,

acara ramah tamah pun dimulai.

Makan malam yang dihidangkan

secara prasmanan ini diserbu

oleh para hadirin, termasuk para

mahasiswa. “Makanannya enak-

enak. Banyak lagi! Berlimpah po-

koknya makanannya,” ujar

beberapa mahasiswa PSTP angka-

tan 2009. Acara ramah tamah ini

diselingi hiburan electone. Dan ke-

tika MC mempersilakan hadirin

untuk bernyanyi, ada dua orang

dosen yang kemudian maju untuk

bernyanyi diiringi electone.

Namun, ada sesuatu yang me-

narik di tengah kemeriahan acara

yang bertajuk “PSTP Bertabur

Bintang” ini. Hal ini berkaitan

dengan PSTP yang ternyata

belum tahu pasti kapan lahirnya

mereka. Yang mereka tahu, PSTP

berdiri di tahun 1981. Dalam

sambutannya, Kaprodi PSTP, Bu

Nove, sempat mengajukan perta-

nyaan tentang berapa sebenarnya

usia PSTP? Sebab di backdropyang ada, tidak tertulis perayaan

hari itu adalah pera yaan dies na-

talis yang ke berapa. Dan akhir-

nya, saat sambutan itu pula, Bu

Nove mengusulkan hari itu, 12

Mei, ditetapkan sebagai hari lahir-

nya prodi PSTP. Hal itu kemudian

disetujui oleh segenap hadirin

yang berasal dari kalangan dosen,

mahasiswa dan juga alumni.

Perayaan dies natalis itu sen-

diri merupakan perayaan per-

tama setelah sempat tujuh kali

tidak diadakan. “Perayaan terakhir

diadakan tahun 2002. Setelah itu

tidak pernah ada lagi. Sampai

tahun ini, Hima (himpunan maha-

siswa, red) PSTP berinisiatif untuk

merayakannya,” ungkap Erlisa,

Ketua Panitia. Untungnya, pe-

rayaan pertama kali setelah

vakum sekian lama ini berjalan

begitu meriah. Tamu yang datang

pun melampaui target panitia.

“Acaranya lumayan menarik. Me-

riah lah. Saya bangga dengan dia-

dakannya acara ini,” begitu kesan

Ketua Himpunan Mahasiswa

PSTP, Eka Damayanti.

Di acara ini juga ada testimoni

dari para alumni. Salah satunya

Muhammad Fandika, mahasiswa

PSTP angkatan 2006 yang baru

saja lulus. Dia mengaku tidak

sempat menganggur karena sele-

sai kuliah langsung diterima be-

kerja di SMP-SMA Al-Hikmah

Surabaya. Wah, hebat! Selamat

ulang tahun untuk PSTP, teruslah

lahirkan bintang-bintang yang lain!

(zaa)

Pemberian tumpeng dari Kaprodi ke Kadep.

Koordinasi Akreditasi Prodi

Dies Natalis PSTP ke‑29

Banjir Penghargaan

Page 5: Pencapaian Level Nasionalfisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_16_juni_2010.pdf · diskusi & seminar HHari Kebangkitan Nasional jatuh setiap 20 Mei, Tahun ini, untuk memperingati

edisi: 16/Juni 2010 Jendela 05

kuliah

HHima Sosiologi sedang getol-ge-

tolnya, menaikan akreditasinya

dimata FISIP. Ya, dengan mengadakan

training softskill program SPSS, di

ruang Laboratorium Komputer FISIP,

acara itu digelar pada tanggal 24

hingga 25 Mei 2010. Mereka yang

tergabung dalam panitia sosiologi

2008 berjuang keras bagaimana

acara tersebut tetap dapat diadakan

sesuai agenda yang telah direncana-

kannya. Betapa tidak, sebelumnya

mereka telah melewati beberapa

kendala tidak seharusnya terjadi.

Mulai dari masalah biaya yang belum

turun seta banyaknya LPJ Hima So-

siologi yang belum terkumpul hingga

sampai dengan beberapa perangkat

computer yang rusak, dan hal itu

sangat mengolor waktu panitia.

Awalnya menurut agenda pertama

acara tersebut ditargetkan panitia

pada tanggal tanggal 10 dan 11 Mei

2010. Namun karena menurut me-

reka sangat tidak memungkinkan ak-

hirnya acara tersebut deal pada

tanggal 24 dan 25 Mei 2010. “ karena

banyaknya kesulitan yang tidak men-

dukung diselenggarakan tepat waktu

akhirnya kami undu, sebab apalagi ba-

nyaknya acara Sosiologi yang pada

saat ini belum menyerahkan LPJ,”

tutur Harsono Budi Prasetyo, ketua

panitia dari mahasiswa sosiologi

2008 itu.

Meski terkendala banyak sesuatu

yang kurang beres, acara tersebut

telah dapat diselenggarakan dengan

sukses, pada hari H (24 dan 25).

Dengan sabar para panitia tetap

sabar menanti menyelenggarakan

acara tersebut pada waktu yang

tepat. “Pokoknya tidak ada kata gagal

dalam penyelenggarakan acara ini,”

papar pemuda tambun tersebut.

Acara tersebut dihadiri mulai dari 30

sampai dengan 35 orang mahasiswa.

Memang harus dimaklumi acara ini

memang khusus untuk internal

warga sosiologi saja, dan tujuan se-

mentara adalah untuk mempersipa-

kan dan memperkenalkan pada

mahasiswa sosiologi tentang pro-

gram SPSS secara mendalam. Sela-

njutnya, acara pelatihan ini memang

digunakan pada matakuliah wajib, te-

patnya pada mata kuliah lapanan

pada kurikulum sosiologi saat ini.

Memang benar, mahasiswa sedang di-

tuntut apakah mau atau tidak, tetap

menggunakan SPSS dalam menulis la-

poran kuliah lapangan maupun

skripsi. Dimana nilai fungsional dari

belajar serta mengunakan SPSS seba-

gai sistem analisis data kuantitatif, se-

bagai subsistensi dari pada

menggunakan lembar tabulasi yang

lebih rumit dan membuang waktu

serta tenaga.

Publikasi serta sosialisasi acara

ini terhambat oleh kelonggaran

waktu untuk mengumumkan secara

intens acara ini, melihat banyaknya

mata kuliah dan kesibukan panitia se-

bagai salah satu penghambat komu-

nikasinya. ”Maklumlah pada semester

ini kami banyak kuliah lapangan, dan

harus kerja extra,” papar anggota SKI

itu. Soft skill tersebut dilatih oleh

salah satu dosen departemen sosio-

logi yaitu Septi Ariadi dan Ratna se-

bagai asistennya. Acara dimulai pada

pukul 8.30 hingga 11.00 WIB. Dalam

pelatihan kali ini, sesungguhnya ini

sangat penting untuk menunjang sisi

alat dalam sebuah penelitian. “Hal ini

merupakan petihan tingkat dasar, te-

tapi kemudian harus juga mempela-

jari tingkat lanjutannya,” ujar Septi.

Acara ini memang ditargetkan

hanya untuk mahasiswa yang pada

usia pertengahan, yaitu sosiologi

2008, 2007 dan serta 2006, sebab

mahasiswa pada tingkat ini sedang

pada tahap intensif kuliah lapangan

dan pembuatan proposal skripsi,

tentu sangat membutuhkan bantuan

sistem SPSS. Kata Septi, “Pada semes-

ter depan kemungkinan ada mata ku-

liah khusus untuk SPSS, sebab saat ini

belum ada”. Dan hal itu harus tidak

lagi menjadi ekstra, namun menjadi

wajib karena sangat pentingnya

untuk mahasiswa. (gun)

Septi Hariadi dengan Harsono saat menutup acara soft skill SPSS di lab komputer

Training Softskill Sosiologi

2020April 2010 lalu rombongan mahasiswa

dari University Sains Malaysia bertolak

dari Kuala Lumpur menuju Surabaya. Setibanya

di bandara Juanda, Mahasiswa – Mahasiswi dari

Penang, Malaysia ini langsung disambut oleh ma-

hasiswa HI FISIP Unair. Ini merupakan kunjungan

yang bertujuan untuk memperkenalkan Malaysia

kepada para mahasiswa lain di luar negeri, selain

itu agar mahasiswa mahasiswi dari Malaysia ini

dapat merasakan atmosfer akademik di Indone-

sia, khususnya di FISIP Unair Surabaya.

Rupanya, perlu diketahui bahwa kesempatan

yang dimiliki oleh para mahasiswa asal Negara

produsen mobil proton untuk ke luar negeri dan

mempresentasikan Negara asalnya ini tidak se-

banyak dengan para mahasiswa FISIP Unair. Kun-

jungan mereka ke luar negeri sungguh jarang bila

dibanding dengan para mahasiswa dan akademisi

FISIP Unair yang telah ke Polandia, Turki, Jepang,

Amerika Serikat, China, Australia, India dan se-

jumlah negara besar lainnya. Hal ini dikarenakan

mereka, para mahasiswa dari Malaysia tidak men-

dapat dukungan dari Negara Negara maju sebe-

sar dengan dukungan untuk Indonesia. Hal ini

disampaikan oleh Ketua Departemen Ilmu Hu-

bungan Internasional, Baiq Wardani, “Kesempa-

tan yang mereka miliki untuk dapat ke-

luar negeri lebih minim bila dibanding-

kan dengan kita, karena mereka

mendapatkan tawaran yang minim dari

Negara Negara kaya“. Mungkin itulah

yang membedakannya dengan Indone-

sia, dimana para mahasiswa nya lebih

leluasa untuk berkeliling dunia, dengan

sokongan dana dari Negara yang kaya.

Kunjungan beberapa hari dari Uni-

versity Sains Malaysia ini sendiri diikuti

oleh 16 Mahasiswa. Mereka, para ma-

hasiswa dari USM (University Sains

Malaysia) didampingi oleh dosen, ketua

jurusan, dan dekan yang fungsinya hanya men-

gantarkan saja. Jadi selama di Indonesia, Ke giatan

Seminar, dan Pengikut sertaan dalam mata kuliah

Masyarakat Budaya Politik Asia Tenggara hanya

melibatkan mahasiswa saja. Hasilnya, para maha-

siswa dari Malaysia ini menilai bahwa mahasiswa

FISIP Unair lebih mandiri dalam mempersiapkan

proses belajar dalam masa perkuliahan. Terbukti

dalam sesi debat, pemaparan dan analisis data

mahasiswa FISIP lebih komprehensif, tertata rapi,

terstruktur dan lengkap. Rupanya dalam bebe-

rapa hal, kita masih lebih unggul dari negeri se-

berang yang beribukotakan Kuala Lumpur ini.

Selain urusan akademis, kunjungan mereka

kali ini juga ber unsur rekreatif. Mereka mengun-

jungi Taman Nasional Gunung Bromo yang ber-

tempat di Pasuruan, 3 jam melalui perjalanan

darat dari Surabaya lalu pada 23 April nya me-

reka bertolak ke Jakarta untuk ke Mangga Dua,

memburu oleh oleh untuk sanak saudara di

rumah. Lalu tidak lupa pula, mereka akan ber-

kunjung ke universitas paramadina untuk meng-

gelar acara serupa, representing malaysia. (tan)

Salah satu rangkaian acara kunjungan mahasiswa USM ke FISIP

Kunjungan Mahasiswa University Sains Malaysia

Page 6: Pencapaian Level Nasionalfisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_16_juni_2010.pdf · diskusi & seminar HHari Kebangkitan Nasional jatuh setiap 20 Mei, Tahun ini, untuk memperingati

Jendela06 edisi: 16/Juni 2010

mahasiswa

FFasilitas apapun dalam diri

FISIP hendaknya perlu diap-

resiasi dan ditingkatkan lebih la-

njut, guna membackingkelancaran kuliah dan kenyama-

nan warganya. Salah satunya ada-

lah keberadaan lahan parkir.

Tanpa disadari sejak Januari lalu

warga FISIP menikmati parkir

dengan format dan sistem yang

lebih baik, layaknya pertokoan

dan mal-mal pada umumnya.

Mengenai hal ini direkomendasi

oleh kebijakan dari rektorat,

dalam rapat dengan beberapa

Kasubag Sarana Prasarana ter-

masuk termasuk pak Untung

Margono. Beliau sebagai wakil

FISIP ikut menjajaki bagaimana

membuat sarana yang dapat

mendukung pendidikan di Uni-

versitas Airlangga nampak maju.

Saat diwawancarai di kantor-

nya bagian sarana prasaran, Un-

tung Margono mengatakan

bahwa keberadaan parkir baru

mahasiswa FISIP secara keselu-

ruhan sudah ditangani oleh ba-

gian secure parking, PT.

Securindo Packtama Indonesia.

Sedangkan tanggung jawabnya

kini hanya fokus pada lahan par-

kir untuk staf dan dosen FISIP

dimana lahannya hanya sebagian

dari parkir baru yang mendapati

keteduhan joglo dan kini terda-

pat pembatas tali. Namun beliau

menambahkan bahwa bagian

utara, masih memberi tempat

sebagian mahasiswa yang mau

memakir motornya disana. “Se-

bagian lahan memang saya sen-

gaja agar memberi tempat

mahasiswa, meski tak keseluru-

han,” ujarnya kemarin.

Menurut Untung, sistem

lama yang dahulu memang

sangat kurang tertib dan semra-

wut. Lahan parkir dahulu sangat

jauh dari idealnya sebuah fasili-

tas. Dalam hal ini bila standart

keamanan tak memenuhi target,

maka ujung-ujungnya para maha-

siswa yang menjadi korban.

Mulai dari motor rusak hingga

motor hilang, menjadi cerita

terkhir dari ketidaknyamanan itu

sendiri. Konon ada dua maha-

siswa yang kehilangan motornya,

pada semester lalu, sebelum par-

king security diaplikasikan.

Sementara itu,saat diwawan-

carai terpisah pihak PT. Secu-

rindu Packtama Indonesia

sekaligus termasuk petugas jaga,

Yulianto di posnya. Memaparkan

bahwa tanggung jawab, yang se-

benarnya untuk lahan parkir

bukan dari pe ru sahaan, namun

apabila ada kehilangan atau ke-

rusakan maka Ia dan rekan ker-

janya yang akan patungan untuk

menggantikan secara material. Ia

mengaku tidak ada kendala atau

masalah yang tidak diinginkan se-

lama ini mulai dari Januari 2009

lalu, dimana ia dan tiga rekannya

terjun untuk mengamankan

lahan parkir FISIP. Ada 4 orang

panjaga shift setiap 8 jam per

hari untuk menjaga keamanan

kendara setiap mahasiswa.

Namun yang Ia amat sayangkan

adalah para mahasiswa kebanya-

kan masih belum menaati syarat

prosedur layanan parkir terse-

but. Misalnya saja banyak maha-

siwa yang tidak mau

menunjukkan STNK (Surat

Tanda Nomor Kendaraan),

meski toh sudah diberi karcis

masuk, tapi menurutnya yang pa-

ling penting adalah STNK, seba-

gai syarat paten. Hal ini dijelas-

kan untuk menjaga standart

keamanan bersama. Karena tak

dapat menunjukan STNK,

namun yang lebih disayangkan

pernah suatu ketika ia mengha-

dapi salah satu mahasiswa yang

arogan, sempat memarahinya,

lantaran ia masih meragukan ke-

tikan mahasiswa tersebut keluar

lahan parkir dengan kendaraan-

nya. Kejadian lain, mungkin hanya

sebagian mahasiswa yang berda-

lih tak dapat menunjukan STNK,

kemudian Yulianto dan Kawan-

kawannya hanya mencatat KTM

(kartu tanda mahasiswa). ”Keba-

nyakan mahasiswa di sini masih

banyak yang tidak prosedural,

mereka tidak menyadari kebai-

kan parkir ini, padahal bila terjadi

sesuatu kami yang menanggung

akibatnya,” ujar Yulianto. (gun)

Mahasiswa ParkirBanyak yang Tak Prosedural

DDalam ajang pemilihan dosen

dan kasubbag berprestasi

tingkat Unair, FISIP menjadi pe-

menangnya. Myrtati Diah, dosen

Antropologi dan Punari, kasub-

bag kependidikan dan kemahasis-

waan FISIP, di tahun 2010 ini

mengharumkan nama kampus

oranye. Mengalahkan perwakilan

dari seluruh fakultas di Unair.

Prestasi ini sangat membangga-

kan, di tengah “moncernya” pre-

stasi para alumni FISIP Unair di

level nasional.

Myrta yang ditetapkan oleh

Dekanat sebagai wakil FISIP, ti-

daklah mengherankan. Berbagai

prestasi telah ditorehkannya.

Dosen yang pakar antropologi

ragawi ini, kerap menulis karya

tulis ilmiah di berbagai jurnal na-

sional maupun internasional. Atas

ketekunannya ini, Myrta juga per-

nah dinobatkan sebagai peme-

nang dalam ajang “Kartini

Award” 2009. Event tahunan ini

dihelat oleh Surabaya Plaza

Hotel bekerjasama dengan PSW

Unair. Di tahun yang sama, pe-

rempuan yang nglaju dari Malang

ke Surabaya tiap hari kalau men-

gajar ini, ditetapkan sebagai

dosen berprestasi FISIP Unair.

“Saya hanya diminta mengi-

rimkan CV ke universitas. Sete-

lah diperiksa kelengkapan

dokumen itu baru dipanggil

untuk proses wawancara,” cerita

Myrta. Proses wawancara ini me-

makan waktu cukup lama dari

pukul 10.00 hingga 15.00 WIB.

“Ada tiga profesor yang mewa-

wancarai saya secara bergantian

di tiap bilik wawancara. Perta-

nyaan yang diajukan ya seputar

karya ilmiah unggulan saya,” tam-

bah pengelola jurnal ilmiah FISIP

Unair ini.

Selain karya ilmiah, penilaian

juga meliputi buku karya peserta

yang telah diterbitkan. Juga akti-

vitas pengajaran dan pengabdian

masyarakat. “Saya bersaing wakil

dari 10 fakultas. Alhamdulliah di-

nyatakan sebagai pemenang,

meski proses wawancaranya

cukup melelahkan dan mene-

gangkan” ujar Myrta. Selanjutnya,

bulan Juni nanti akan dikirimkan

kelengkapan dokumen Myrta se-

bagai wakil Unair. Proses wawan-

cara di level nasional diadakan

sekitar Juli dan akan diumumkan

sebagai pemenangnya (3 orang)

sekitar awal Agustus 2010. (yss)

Dosen Berprestasi

MyrthaDosen Berprestasi tingkat Universitas

Page 7: Pencapaian Level Nasionalfisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_16_juni_2010.pdf · diskusi & seminar HHari Kebangkitan Nasional jatuh setiap 20 Mei, Tahun ini, untuk memperingati

edisi: 16/Juni 2010 Jendela 07

seputar fisip

PPenghargaan masa kerjadengan pengangkatan dari

pegawai honorer menjadi PNSmemang harus selalu diberla‐kukan di setiap institusi negara.Apalagi memang karena kandi‐dat sebelumnya berkualifikasimenerima pengangkatan seba‐gai Pegawai Negeri Sipil ini.Sama halnya yang terjadi di be‐berapa staf jajaran FISIP Unairbelakangan ini. Seiring denganrumor SK pengangkatan PNSsejak Oktober 2009, kini barudiketahui sejumlah orang diFISIP diangkat menjadi PNSbaru, mereka adalah Alisha‐hab, Nanang, Ucup dan BuDesy. Hal ini juga menjadi tar‐get utama bagi seluruh pega‐wai pemerintah yang tengahmengadakan kontrak kerjapada organisasi terkemuka itu.Ya, kontrak mereka selama inimemang sepanjang 1 tahun,masa kerja honorer. Meskimasa kontrak kerja setahuntersebut masih dapat diper‐panjang lagi untuk waktu beri‐kutnya. Namun, melaluiRektorat mereka dipromosikanmenjadi CPNS baru, kemudian

melalui tahap‐tahap pada tesCPNS umumnya, menentukankelulusan dan pemenuhan spe‐sifikasi sesuai prosedural yangada di FISIP sendiri.

Terkait dengan hal itu, Ke‐pala Bagian Pegawaian Su‐manto saat ditemui di ruangkerjanya, mengatakan pen‐gangkatan serta rekomendasiPNS baru itu juga harus sesuaikebutuhan FISIP. Artinya te‐naga kerja yang benar‐benarcocok dengan pembagian kerjadi FISIP dan sangat berdedikasi,mereka akan dipromosikanpada Rektorat serta DirektoratDM (daya manusia). Agar men‐dapat reward yang cukupuntuk menunjang hajat hidup‐nya dengan konvertisasi PNS.Tapi lain halnya dengan yangsudah diangkat menjadi PNS.Tidak menutup kemungkinanjuga menyoal mereka yangyang masih menjadi pegawaihonorer sebenarnya juga men‐dapatkan apresiasi, yangmungkin sekarang hal itu tanpadisadari oleh mereka. Pegawaihonorer sebenarnya juga men‐dapat perhatian dari Fisip. Apa‐

lagi mereka diproses dalammasa kerjanya, hanya untuk tu‐juan akhir yaitu ujung‐ujung‐nya menjadi PNS yangmengabdi di fakultas oranyeini. Benar, mereka yang masihdibutuhkan karena aura kredi‐bilitas, dedikasi, karakteristikorangnya sangat menjadi ba‐gian dari monitoring untukpengangkatan. Jadi, bagi setiapwarga honorer tak perlu kuatirlagi tentang kariernya asal me‐menuhi kriteria tersebut dapatdipastikan, kedudukan PNSdapat dipastikan dapat diraih.“Memang harus sesuai kebutu‐han bidang di FISIP mas, karenaitu diharapkan kinerjanya jugaoke,” paparnya pada jendela.

Harus diakui keistimewaandari PNS memang dari sisi re‐ward fee yang disyaratkanpada umumnya. PNS yang baruitu mendapat kenaikan gaji dip‐rediksi sekitar kurang lebih 80%dari gaji pokok sesuai dengangolongan masing‐ masing.

Akan tetapi kini, yang lebihdiprioritaskan baru lagi agarmenjadi PNS adalah merekayang sudah menuai masa kerjacukup lama. Sebab sekarangpemerintah lebih concern ter‐hadap para professional yanggigih dan setia dibidang peker‐jaannya masing‐masing. Makadari itu, kebanyakan yang kinidiangkat dengan kategori masakerja yang lebih dari 3 tahunkeatas. Lebih bijak memangmenghargai setiap tenaga kerjayang lebih tua dari pendahulu‐nya untuk pengangkatan kandi‐dat PNS baru. Usia memangharus dilibatkan dalam prosespemberian penghargaan. Me‐nurut beliau spesifikasi dalameliminasi FISIP sangat egaliterterhadap pegawai‐pegawainya,hal itu dapat dilihat dari perla‐kuannya terhadap pegawaibaru dan lama. “FISIP selalumemandang semua orangsama, tanpa membedakan satusama lain, terkait dengan pen‐gangkatan hal itu juga sama,namun kita juga masih melihatpotensi masing‐masing, jadijuga terorganisir secara univer‐sal bukan afeksi,” tutur pria berbaju batik pada saat itu.

(gun)

Diangkat menjadi PNS dambaan semua karyawan di FISIP

PPunari punya cerita lain. Ke-

tentuan dari Dikti mensya-

ratkan empat kriteria dalam

pemilihan Kasubbag Berpres-

tasi. Yaitu meliputi, aspek Admi-

nistrasi akademik, pengelolaan

keuangan, Laboran, dan pusta-

kawan. Selanjutnya peserta di-

minta membuat makalah dari

empat aspek yang telah me-

reka implementasikan. “Sama

dengan sertifikasi dosen, pe-

serta juga diminta membuat

deskripsi diri,” kata Punari.

Dari beberapa dokumen

ini, peserta akan melalui taha-

pan berikutnya. Meliputi test

wawancara, psikotest, diskusi

kelompok, dan presentasi.

Semua proses ini memang di-

serahkan kepada masing-ma-

sing perguruan tinggi dalam

pelaksanaannya. Khusus di

Unair, prosesnya cukup singkat

dan sederhana.

Pemilihan dilakukan langs-

ung oleh juri khusus. “Juri ya

berbekal dari CV yang dibuat

peserta wakil dari masing-ma-

sing fakultas,” ungkap Punari.

Setelah itu para juri melakukan

Technical meeting dan mene-

tapkan pemenangnya. Nanti-

nya, jika Punari lolos di level

nasional maka pada bulan Juni

2010 akan dipilih 15 orang se-

bagai nominasi. Masih banyak

tahapan yang tentunya akan di-

lalui untuk menjadi pemenang,

yang akan diundang sebagai pe-

serta upacara bendera di Istana

Negara 17 Agustus mendatang.

Selamat kepada Myrta dan Pu-

nari, kita tunggu prestasi sela-

njutnya dari warga FISIP Unair

lainnya.

(yss)

Kasubbag Berprestasi

Menyoal PNS FISIP

PunariKasubbag Berprestasi tingkat Universitas

Page 8: Pencapaian Level Nasionalfisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_16_juni_2010.pdf · diskusi & seminar HHari Kebangkitan Nasional jatuh setiap 20 Mei, Tahun ini, untuk memperingati

Jendela08 edisi: 16/Juni 2010

kuliah

SSelama dua hari, Seksi Keroha-

nian Islam (SKI) FISIP menga-

dakan kegiatan Pembinaan

Dakwah Kampus II atau biasa di-

singkat Pendaki II. Acara ini me-

rupakan salah satu alur

pengkaderan SKI. Pesertanya

adalah mahasiswa angkatan 2009

yang sudah tercatat sebagai ang-

gota resmi SKI. Acara Pendaki ini

merupakan bagian dari acara Si-

nergi (Studi Inspirasi dan Religi)

yang digagas oleh Unit Kegiatan

Mahasiswa Kerohanian Islam

(UKMKI) Universitas Airlangga.

Kegiatan ini diadakan di Pondok

Pesantren Darussalam, Lawang,

Jawa Timur.

Kegiatan yang berlangsung

dari tanggal 14 hingga 16 Mei ini

diikuti 80 peserta. Dalam kegia-

tan pengkaderan ini, peserta

yang ikut merupakan mahasiswa

yang sudah terpilih, karena sudah

lolos tahap pengkaderan sebe-

lumnya, yakni Pendaki I. Selama

dua hari, banyak kegiatan men-

gasyikkan dan sarat makna yang

mereka lakukan.

Hari pertama dipenuhi oleh

materi. Ada lima materi yang di-

sampaikan. Yang pertama ten-

tang integrasi, selanjutnya

tentang kepemimpinan, dan ada

juga materi tentang aqidah sy-

ar’iyah dan akhlaq. Materi keem-

pat adalah RPO atau Rancangan

Pengembangan Organisasi. Ma-

teri ini sangat bermanfaat bagi

pengelolaan organisasi, seperti

SKI. Dan materi terakhir adalah

perang pemikiran. Tidak seperti

materi lain yang menghadirkan

satu pembicara, materi kelima ini

lebih merupakan diskusi dan

debat dalam kelompok yang di-

mentori oleh para alumni.

Pemberian materi ini juga di-

selingi dengan ice breaking. Dan

diakhiri dengan pemberian tugas

untuk para peserta, antara lain

tugas untuk menghafal Al Quran

juz 30, hafal sepertiga asma’ul

husna dan mengumpulkan esai

tentang dakwah. “Melalui penu-

gasan-penugasan tersebut, pe-

serta diajak untuk berpacu

dengan waktu. Mereka harus

bisa bekerja dengan waktu yang

sedikit. Dan, mereka juga tidak

boleh manja,” ungkap Yanuar

Dwi Kurniawan, mahasiswa Ilmu

Informasi dan Perpustakaan yang

merupakan sie acara dalam ke-

giatan tersebut.

Selanjutnya, di hari kedua, ke-

giatan berlangsung lebih seru ka-

rena ada outbond. Baik peserta

laki-laki maupun perempuan

sangat antusias bermain di la-

pangan. Ada banyak permainan

yang wajib diikuti para peserta.

Diantaranya bamboo gila, Perang

Naga, Sang Pemimpi, dan Bebas-

kan Sandra. Semua permainan ini

memberikan pelatihan keteram-

pilan bagi para peserta. Dianta-

ranya, kerja sama,

kepemimpinan, strategi, dan lain-

lain. Permainan outbond ini juga

bekerjasama dengan Unity Trai-

ning Center (UTC) Surabaya.

Sesuai inti kegiatan ini, yakni

alur pengkaderan, maka dari pe-

serta itu ada yang lolos dan

tidak. Pengumuman itu disampai-

kan ketika penutupan acara pada

tanggal 16 Mei. Dan, pada saat

penutupan itu juga diumumkan

siapa peserta terbaik. SKI me-

mang cukup selektif dalam me-

nerima anggota dan benar-benar

mendidik kader-kader mereka.

Seperti yang disampaikan oleh

Yanuar ketika menutup wawan-

cara, “Untuk menghadapi tan-

tangan umat, dibutuhkan dai-dai

yang tidak hanya paham tentang

masalah-masalah duniawi tetapi

juga mengerti tentang nilai-nilai

keislaman.”(zaa)

Suasana SINERGI SKI FISIP di Ponpes Darussalam Lawang

Calon DaiTak Boleh Manja

JJumat, 21 Mei 2009, Departe-

men Kemuslimahan Seksi Ke-

rohanian Islam (SKI) FISIP

mengadakan acara nonton ba-

reng di mini teater. Acara ini

merupakan selingan acara kajian

rutin SKI yang diadakan setiap

hari Jumat. “Agar tidak bosan,

kami juga mengadakan kegiatan

lain selain kejian di mushola. Ka-

dang jalan-jalan pagi, olahraga,

atau nonton film bareng-ba-

reng,” ucap Muniroh, Sekretaris

Departemen Infokom SKI.

Nonton bareng kemarin di-

hadiri sekitar 20-25 orang ma-

hasiswi, terdiri dari anggota SKI

dan non-anggota SKI. “Acara ini

bukan hanya untuk anak SKI

kok,” tambah Munir. Para pe-

nonton itu mengetahui ada

acara nonton bareng karena

pihak SKI FISIP mempublikasi-

kan acara mereka lewat SMS.

“Kami juga menghimbau me-

reka untuk mengajak teman,

agar lebih rame,” kata Munir

sambil tersenyum.

Pagi itu, mulai pukul 10.00,

mereka menonton DVD film

India berjudul My Name Is

Khan. Film ini bercerita tentang

kehidupan warga muslim di

Amerika Serikat pasca bom

WTC, 11 September. “Kami

memilih film ini untuk ditonton

karena film ini bercerita tentang

diskriminasi umat muslim pasca

kejadian pengeboman WTC.

Bagaimana banyak toko milik

kaum muslim yang dibakar,

umat muslim dicemooh, dan se-

bagainya. Semuanya gara-gara

cap ‘teroris’,” ucap Munir den-

gan nada prihatin.

Dalam rencananya, usai me-

nonton film, anggota SKI men-

diskusikan film tersebut.namun

karena keterbatasan waktu, dis-

kusi batal dilakukan. “Waktunya

nggak cukup ternyata. Selesai

menonton sudah jam satu siang.

Terpaksa tidak ada diskusi ka-

rena teman-teman harus ku-

liah,” cerita Munir.(zaa)

My Name is Khan

Page 9: Pencapaian Level Nasionalfisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_16_juni_2010.pdf · diskusi & seminar HHari Kebangkitan Nasional jatuh setiap 20 Mei, Tahun ini, untuk memperingati

edisi: 16/Juni 2010 Jendela 09

mahasiswa

PPada tahun ini DIKTI kembali

memberikan hibah untuk jur-

nal-jurnal yang memenuhi standar

mutu dan tata kelola, untuk mem-

bina jurnal-jurnal lain dari bidang

yang sejenis. Tujuan program ini

adalah mempercepat peningkatan

mutu berkala ilmiah serta mem-

bantu kelangsungan hidup pener-

bitan berkala ilmiah melalui upaya

pembinaan dalam pengelolaan

berkala. Dengan demikian, upaya

ini diharapkan mempercepat pe-

ningkatan mutu berkala, dan ke-

beradaan berkala ilmiah yang

bermutu dan terakreditasi di In-

donesia.

Tahun ini jurnal Masyarakat,

Kebudayaan dan Politik (MKP)

mendapatkan hibah untuk mem-

bina 11 jurnal ilmiah lain dari be-

berapa kota di Indonesia.

Besar hibah adalah 50 juta, di-

gunakan untuk mengadakan loka-

karya sebanyak dua kali, dengan

topik yang pertama adalah “pen-

golahan naskah”, agar para pe-

serta lokakarya (yaitu para editor

jurnal) dapat ditingkatkan ke-

mampuannya dalam menulis arti-

kel ilmiah, sekaligus dalam

mengedit artikel ilmiah. Topik lo-

kakarya ke dua adalah “manaje-

men jurnal”, agar pengelolaan jur-

nal menjadi lebih baik. Ke dua

lokakarya ini harus diadakan di

kota asal jurnal pembina (MKP, di

Surabaya).

Lokakarya yang pertama di-

laksanakan pada tanggal 18-19

bulan Juni 2010. Lokakarya kedua

rencananya diadakan sekitar

bulan Agustus. Selain itu jurnal

MKP akan diundang ke dua loka-

karya lagi, yang bertempat di dua

kota asal jurnal binaan.

(mt)

SSuasana Sunda terasa begitu Jen-

dela menginjakkan kaki di FISIP

gedung D lantai 2 pada hari Rabu, 26

Mei. Dari mulai anak tangga sampai

ruangan tempat buffet diadakan, de-

korasi ala Sunda seperti saung,

bambu, angklung dan patung cepot

ditata dengan rapi dan cukup mena-

rik.

“Acara ini adalah finalnya maha-

siswa semester empat. Mereka

wajib mengadakan buffet untuk me-

lalui 3 sks mata kuliah praktik,” te-

rang Didik Purnomo Adi, Diplom,

Hotl dosen mata kuliah pengola-

han makanan III. Kegiatan buffet

tahun ini diselengarakan dalam

empat sesi. “Biasanya tiga sesi. Ber-

hubung tahun ini jumlah mahasiswa-

nya banyak, maka kami bagi menjadi

empat sesi,” tambah Didik.

Acara buffet ini merupakan

acara yang dibuat oleh lima belas

mahasiswa jurusan pariwisata seme-

ster empat. Mereka mengerjakan

sendiri semuanya, dari mulai deko-

rasi, panggung, hidangan yang dise-

diakan, sampai penjualan tiket. “Kami

melakukan semuanya sendiri, karena

memang tidak boleh dapat bantuan

dari luar. Dari mulai konsep awal

sampai jadi sekarang ini hanya orang

lima belas saja yang mengerjakan.”

beber ketua panitia, Fitria Ayu De-

vita. Para mahasiswa mengaku tidak

tidur untuk mempersiapkan acara

ini. Mereka mendekor ruangan,

pang-gung, saung tempat hidangan

dan juga meja-kursi untuk beberapa

undangan. “Karena buffet jadi acara

ini standing party. Kami hanya me-

nyediakan sedikit saja kursi untuk

makan,” ucap Fitria menjelaskan.

Sementara untuk hidangan, san-

gat bervariasi dan cukup leng-kap

mulai dari hidangan pembuka, inti

dan penutup. Karena tema buffet

nya adalah Saung Sunda, maka hi-

dangan yang disajikan antara lain

adalah yang khas Sunda seperti nasi

tutug oncom lengkap dengan berba-

gai macam sambal dan lalapan, ayam

goreng Cirebon, surabi isi dan es go-

yobod. Semuanya dimasak oleh para

mahasiswa dibawah komando seo-

rang mahasiswa yang bertindak se-

bagi chef.Persis di hadapan saung yang

berisi menu makanan utama, ada se-

buah panggung kecil. Di atas pan-

ggung itu lima belas anak meainkan

musik khas Jawa Barat dan menya-

nyikan lagu-lagu daerah. “Kami men-

gundang sanggar Alang-Alang

sebagai pengisi acara,” terang Fitria.

Acara buffet ini terhitung suk-

ses karena empat puluh tiket yang

dijual panitia laku terjual hanya

dalam waktu dua hari. “Kami mema-

sang target lima puluh undangan. Se-

puluh undangan VIP, yang bisa datang

menikmati buffet dengan gratis, dan

empat puluh undangan yang mem-

beli tiket seharga empat puluh ribu

rupiah. Tiket itu kami jual sejak H-7

dan sudah habis saat H-5,” jelas Fi-

tria bangga. “Kami sangat puas. Acara

berlangsung jauh lebih baik dari ba-

yangan kami,” tambah manajer

acara, Ulriche Prayiwastari, mahasi-

swa pariwisata angkatan 2008.

Acara ini sendiri merupakan

sesi kedua karena sesi pertama

sudah diadakan sehari sebelumnya

(25/5) dengan tema yang berbeda,

yakni Madura. Sementara sesi ketiga

dan keempat akan diadakan pada

bulan Juni dengan tema Chinese

Cuisine dan Bunaken. “Acara tahun

ini menurut saya memiliki banyak

peningkatan. Karena tema yang me-

reka tampilkan adalah bagaimana

mengangkat masakan daerah men-

jadi masakan nasional dan bahkan

internasional,” ujar Didik .

Sementara, setelah penyeleng-

garaan acara ini, para mahasiswa di-

wajibkan membuat laporan dan

mempresentasikannya. Setelah dian-

ggap lulus, mereka bisa me-ngikuti

tahap selanjutnya, yaitu tahap mana-

jerial. (zaa)

3 SKS mata kuliah praktik mahasiswa D3 Pariwisata

Hibah Jurnal yang Memenuhi Standar Mutu dan Tata Kelola

BuffetAngkat Citra Masakan Daerah

JURNAL-JURNAL YANG MENJADI BINAAN MKP

No NAMA JURNAL PENERBIT ALAMAT1 ASPIRASI Fisip UNEJ Kampus Tegalboto UNEJ, Jember

2 JKAP: JURNAL KEBIJAKAN Magister Administrasi Publik UGM Jln. Sarjito, Sekip, Yogjakarta

& ADMINISTRASI PUBLIK

3 POPULASI Pusat Studi Kependudukan & Kebijakan UGM Bulaksumur G-7 Yogjakarta

4 PUBLICA Pusat Kajian Sospol Unmuh Malang Jln. Raya Tlogomas N0.246, Malang

5 JURNAL ILMU SOSIAL Pusat Penelitian dan Karya Ilmiah UMSU Jln. Gedung Arca No.53 Medan

6 DISKURSUS Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Cempaka Putih Indah 100.A, Rawasari, Jkt

7 JURNAL ISIP Yayasan Kampus Tercinta Jln. Raya lenteng Agung 32 Jaksel

8 JURNAL PENYULUHAN Prodi Ilmu Penyuluhan pembangunan Gedung FEMA Wing 1 Level 5, Kampus Dermaga,

IPB, Bogor

9 BISNIS & BIROKRASI Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI Gedung B, Lantai 2, Kampus FISIP UI Depok

10 JURNAL ILMU SOSIAL APMD Yogjakata Jln. Timoho No.137 Yogjakarta

ALTERNATIF

11 JURNAL PENELITIAN Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI Gedung B Lantai 3 Pasca Komunikasi UI Depok

ILMU KOMUNIKASI THESIS

Page 10: Pencapaian Level Nasionalfisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_16_juni_2010.pdf · diskusi & seminar HHari Kebangkitan Nasional jatuh setiap 20 Mei, Tahun ini, untuk memperingati

Jendela10 edisi: 16/Juni 2010

kuliah

KKetika melihat keseluruhan ge-

dung fisip yang berpisah satu

dengan yang lainnya, dari gedung

pusatnya. Hal itu terasa seakan

menambah pluralisme fisip sema-

kin tercium aromanya. Salah satu

dari beberapa gedung yang berte-

baran itu, berdirilah sebuah ge-

dung D dari keramain fisip pada

pusatnya. Ya, gedung itu adalah ge-

dung departemen IIP, dimana ia

berdiri menyendiri diantara ge-

dung dan hamper semua fasilitas-

nya. Namun ketika itu terjadi

apakah, hal tersebut juga mem-

pengaruhi akreditasi akademik

mahasiswa IIP dalam berkarya di

Fakultas Orange ini?

Ternyata tidaklah berpengaruh

demikian, mahasiswa IIP sudah

terpenuhi secara standart dalam

bidang akademik. Benar, Kadep IIP

saat diwawancarai Jendela di ruang

kerjanya kemarin memaparkan hal

itu. Dia adalah Johny A. Kusyairi,

dia menjelaskan bahwa mahasiswa

IIP cukup mendapatkan asupan

gizi, fasilitas dan pembinaannya.

Kegiatan belajar mengajar telah

ternilai baik, meski tak tertulis je-

lasnya dalam option apa, namun

hal itu adalah kabar baik untuk

mahasiswa IIP sendiri sekaligus se-

luruh warga Fakultas Ilmu social

politik. Menurut beliau, BAN

PT(Badan Akreditasi Nasional

Perguruan Tinggi) telah mengakre-

ditasi baik Prodi IIP Unair. Hal ini

dapat dibuktikan dari beberapa

item secara sub bagian yang me-

nunjang. Mulai dari tenaga penga-

jaran, fasilitas, perlengkapan, hingga

program-program yang tersedia

demi memajukan nama dan kuali-

tas IIP timbul kepemukaan. “Kita

selalu merumuskan kebijakan

dalam waktu jangka pendek atau

panjang, untuk membentuk pro-

gram lanjutan agar IIP terus ter-

dengar,” papar pria alumunus

UGM tersebut.

Dosen-dosen IIP juga dibekali

dengan kekuatan tambahan untuk

selalu menggembleng mahsiswa-

nya agar dalam lingkaran propor-

sional. Akan tetapi ketika cerita

selanjutnya merujuk dari paragraf

pertama, ternyata masalah gedung

juga terasa pengruhnya, secara ba-

tiniah, bukan harafiah (implemen-

tasi dan outputnya termasuk

akreditasinya). Hal itu masih men-

jadi pergunjingan oleh beberapa

dosen dan mahasiswanya karena

hubungan interakasi kawan-kawan

mereka masih kurang intens

dalam gedung yang berbeda apa-

lagi beda kegiatan pula, termasuk

banyaknya prodi lainnya yang ku-

rang mengenal siapa dan dimana

IIP berada.

Menurut Johny, gedung atau

yang dipermasalahkan pihaknya

sesungguhnya bukanlah masalah

serius. Kini yang perlu ditekankan

lagi adalah karya-karya mahasiswa

dan dosen entah dalam bentuk tu-

lisan akedemik maupun dalam bi-

dang lainnya yang relevan dengan

keberadaan IIP, agar dikenal semua

telinga. Belakangan ini misalnya

sifat komplementer kepustakaan

dengan TI (teknologi informasi)

sukup pesat, bakan keduanya

dapat eksis bersama-sama, missal

baru-baru ini diadakan seminar

mengunduh data di internet. Hal

ini menurutnya sangat baik untuk

kemajuan pustakawan. Sebab ba-

nyak perusahaan dan beberapa in-

stansi pemerintah yang masih

meragukan kredibilitas bidang IIP

saat ini. Maka dari itu juga ia ber-

harap banyak agar dosen ddan

mahasiswa banyak tampil tulisan-

nya di media masa seperti Koran

dan buku. Dan juga yang kini men-

jadi tugas penting seluruh warga

FISIP adalah bagaimana menjadi

berharga kedepannya.“Ketika di-

tanya beberapa perusahaan yang

berkaitan dengan bidang kami,

kami merasa selalu masih banyak

mempunyai PR untuk meyakinkan

mereka, dengan cara-cara extra,”

tutur lelaki yang juga lulusan Uni-

versitas Leiden Belanda itu. Tak

lepas pula pengolahan dalam me-

mori kearsipan harus segera dike-

lola dan bagaimana membuat

strategi jitu demi kesuksesan de-

parteman serta bidang IIP dimata

masyarakat.

Ketika ditanya kaitannya den-

gan dunia kepustakaan dengan

teknologi digital dan informasi se-

cara instan seperti internet pada

hari buku nasional 17 Mei lalu, ba-

nyak disoroti kalangan pustaka-

wan tentang alih fungsi buku yang

dikikis oleh sisi negatif dunia maya.

Ia dengan antusias menanggapi isu

tersebut karena merupakan ba-

gian permasalah dalam bidangnya

kini. Menurutnya antara teknologi

informasi on-line dengan budaya

membaca sangat komplementer

dan tidak ada ketimpangan dalam

keduanya. Ia menunjukan bahwa

budaya membaca sangat relevan

dan fungsional dalam bidang kajian

pustakawan. Sebab di dalam hal in-

ternet keberadaan buku selalu di-

dukung baik, serta malah

dipublikasikan. Apalagi sekarang

tidak ada buku murah untuk dida-

pat secara utuh seperti biasanya

yang dijual di beberapa toko buku,

saat itulah peran internet sangat

positif untuk mendapatkan penge-

tahuan. Dia menambahkan fungsi

internet sangat efektif sebagai ke-

majuan zaman dan tidak perlu

konservatif terhadap keterbukaan

informasi seperti halnya budaya

on line. “Menurut hal itu jangan

terlalu kaku menanggapi kemajuan

zaman yang ada, dan kita tak per-

nah bisa menghindari, tapi bagai-

mana kita mengadaptasikannya

menjadi hal positif,” ujar Johny

menutup pembicaraan. (tan)

Akreditasi IIP Sudah Baik

Johny A. Kusyairi, Kadep IIP

Commnite 19 Mei menandai ulang tahun Departemen Komunikasi ke-22

Page 11: Pencapaian Level Nasionalfisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_16_juni_2010.pdf · diskusi & seminar HHari Kebangkitan Nasional jatuh setiap 20 Mei, Tahun ini, untuk memperingati

edisi: 16/Juni 2010 Jendela 11

diskusi & seminar

HHingga kini belum jelas apayang menjadi penyebab

semburan Lumpur Lapindo. Fak‐tor bencana gempa bumi di Yo‐gyakarta, atau faktor humanerror? Celakanya, silang sengka‐rut ini tidak menggerakkan Pe‐merintah atau DPR RImembentuk tim ahli untuk mem‐buktikannya. “Hingga kini tidakada tim ahli indepeden yang di‐tugaskan untuk menetapkan apayang menjadi penyebab ledakansumur Banjar Panji di Porong itu,”demikian ungkap Yayan Sakti,salah wakil dari FISIP Unair. Per‐nyataan ini mengemuka dalamdiskusi terbatas dan diskusi pub‐lik “Menggugat Hak Wargane‐gara : Kasus Lumpur Lapindo diSidoarjo, 25‐26 Mei 2010. Acaraini diselenggarakan kerjasamaPusham Ubaya, FISIP Unair, Pus‐ham Unair, dan Komnas HAM.

Acara ini diformat pada haripertama (25 Mei),diskusi terba‐tas para ahli dari berbagai per‐spektif. Ada dari aspekpelanggaran HAM, hukum,media, sosiologi, maupun pe‐nanganan korban dari para lem‐baga pendamping. Di akhir acaradibuat draft rekomendasi yangakan dimintakan masukan padapeserta diskusi publik esok hari‐nya. Pada diskusi terbatas ini,FISIP Unair diwakili oleh Prof.Soe‐tandyo, I Basis Susilo, MA, JokoSusanto, dan Yayan Sakti Suryan‐daru. Selanjutnya, pada harikedua (26 Mei) diskusi publicmengundang peserta dari berba‐gai kalangan. Wartawan, maha‐siswa, para korban Lumpur, dinastingkat propinsi maupun Pemkab(Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto),dan aktivis LSM.

Anehnya tanpa melibatkantim ahli independent, DPR PRImenetapkan Lumpur Lapindo se‐bagai bencana alam. Dampak‐nya, bagi wilayah yang masukarea terdampak baru, dana pe‐nanganannya menggunakanAPBN. “Bahkan, 2 bulan terakhirini kewajiban PT Lapindo Jayamembayar ganti rugi warga (den‐gan cara mengangsur, red) sudahmandeg,” ungkap Daniel pen‐

damping korban Lumpur La‐pindo. Padahal, perkembanganterkini menunjukkan area ter‐dampak semakin meluas.Muncul semburan baru hinggake tengah jalan raya Porong. “Se‐harusnya sudah harus ketetapandari Pemerintah, Raya Porongtidak layak dilalui kendaraan ka‐rena dikhawatirkan akan amb‐les,” ungkap Anton Novenanto,dosen sosiologi Unibraw Malang.

Dari aspek pelanggaran HAMberat, masih dibutuhkan pengka‐jian PT Lapindo nyata‐nyata me‐lakukan hal ini. “Agak susahmemang jika syarat pelanggaranHAM berat ini harus memenuhiunsur penyerangan, dilakukansecara massif, dan terencana,”ungkap Ali Akbar, ahli hukumlingkungan. Jika dinyatakan tidakada pelanggaran HAM berat,maka dikhawatirkan akan men‐jadi publisitas bagi PT Lapindo.“Selain itu, sebetulnya PT La‐pindo khan berkedudukan di Ma‐laysia, jadi jangan‐jangan kitasalah alamat kalau menggugatmereka,” tambah Ali.

Para peserta diskusi terbatasjuga meyepakati bahwa kasus inimerupakan bencana industri.“Indikatornya sebetulnya gam‐pang, kalau bencana alam pastiakan menciptakan solidaritas so‐

sial. Sedangkan dalam kasusLumpur Lapindo justru khanmenciptakan konflik antara ma‐syarakat korban dengan pihakkorporasi,” terang Prof.Soetan‐dyo. Koflik ini lebih parah lagi, di‐dukung oleh kebijakan yangjustru menguntungkan pihak kor‐porasi. Beberapa kali PT Lapindomengingkari opsi yang ditetap‐kan dalam Perpres maupunKeppres. “Misalnya ganti rugiharus diselesaikan sebelum masa2 tahun kontrak para korban se‐lesai, nyata‐nyata hingga kini di‐ingkari,” ujar Dian Novitasari dariPusham Ubaya.

Selain itu, kasus ini menga‐lihkan proses ganti rugi menjadiproses jual beli. Tidak pernahjelas misalnya, informasi tentangdasar penetapan nilai tanah danbangunan sebagai ganti rugi itu.Hanya disebutkan, didasarkanpada harga yang berlaku padasaat itu. “Secara administratif,proses ganti rugi ini memberat‐kan korban. Kendali padaakhirnya berada pada PT La‐pindo, seolah mereka sebagaipembeli tanah masyarakat yangluasan lahan seluruhnya yangmereka beli justru menyalahi ke‐tentuan BPN,” tambah Dian.

Dari sisi media, terlihatmedia yang pemiliknya memiliki

kaitan dengan PT Lapindo akantidak memuat berita yang ‘men‐yudutkan’ PT Lapindo. “Dalamkonteks labelisasi kasus ini mi‐salnya, Surabaya Post dan MediaIndonesia tidak pernah menye‐butnya sebagai Lumpur Lapindo,mereka hanya menyebut sebagaiLumpur Porong atau Lumpur Si‐doarjo,” ujar Yayan Sakti. Selainitu, digambarkan di kedua mediaitu, lewat perumahan KahuripanNirvana Village (KNV), dicitrakanPT Lapindo berkomitmen atasnasib korban. Bahkan, upaya inimereka tampilkan lewat iklan ad‐vertorial yang ‘memaksa’ semuamedia untuk memuatnya.”Jelaslewat kajian ekonomi politikmedia, kepemilikan media akanmenentukan angle dan bingkaiberita kasus lumpur Lapindo ini.Juga pemilihan narasumbersemua media masih tergantungpada pejabat formal, sehinggacerita para korban dalam ben‐tukm feature jarang ditampil‐kan,” tambah Yayan.

Pendeknya, acara selama duahari ini menyepakati dilakukanbeberapa revisi kebijakan. Per‐tama, perlu revisi peta area ter‐dampak. Tidak bisa peta (secarapolitis ini) hanya didasarkanaspek fisik/material. Harus dilihatdari aspek psikologis, sosiologiskorban, dan juga ekologis. Kedua,segera dibentuk tim ahli inde ‐penden untuk menetapkan pe‐nyebab kasus ini. Ketiga,pengusutan kemungkinan pe‐langgaran HAM berat yang dila‐kukan PT Lapindo. Keempat,segera dilakukan langkah‐lang‐kah untuk mengamankan jalanraya Porong yang kondisinya se‐makin mengkhawatirkan. Kelima,meminta tanggungjawab PT La‐pindo atas nasib korban danusaha penghentian semburanlumpur.

(yss)

Suasana diskusi di hotel Singgasana

4 Tahun Lumpur LapindoBencana Industri atau Bencana Alam?

Page 12: Pencapaian Level Nasionalfisip.unair.ac.id/assets/filedownload/edisi_16_juni_2010.pdf · diskusi & seminar HHari Kebangkitan Nasional jatuh setiap 20 Mei, Tahun ini, untuk memperingati

Jendela12

profil

SSeorang Samurai menjadi hebatbukan karena terlahir berbakat,namun karena ia mau bekerja keras.

Samurai juga punya motivasi yang tinggiuntuk mencapai tujuan dan karena itu, iaselalu bangkit meskipun jatuh berkali‐kali.Semangat inilah yang menjadi panutanAminatus Sholicha, wisudawan terbaik dariFISIP periode 2009/2010. Dengan se‐mangat inilah, Ami, sapaan akrabnya bisameraih gelar sarjananya hanya dalamwaktu 3,5 tahun dengan IPK 3,88.

Skripsi yang menjadi syarat kelulusanwisudawan antropologi ini pun mendapatnilai A dari para penguji berkat analisisnyayang komprehensif disertai dengan alter‐natif solusinya. Judul yang diangkat dalamskripsinya adalah Lemak Tubuh : Studi Bio‐kultural terhadap Remaja di KecamatanRungkut kota Surabaya. Antropologi ra‐gawi memang menjadi fokus Ami men‐gambil mata kuliah, maka ketika skripsi diamengangkat studi tentang forensik panganini .

”Di skripsi, saya mengurai bagaimanaimplikasi lemak tubuh ini terhadap ke‐sehatan sekaligus sosial bu‐daya,” ungkap freshgraduated yang naskah il‐miahnya sering dimuat dijurnal ilmiah kampus sejaksemester tiga masa kuliah‐nya ini. Ternyata dalamdari hasil penelitiannya ba‐nyak fakta ironis akibatgambaran lemaktubuh

ideal yang dikonstruksi budaya. Orangmenjadi tidak suka dengan bentuk tubuhgemuk karena direlasikan dengan kondisiyang tidak sehat dan bentuk tubuh yangtidak indah.

”Konstruksi ini membuat banyak orangmemaksakan diri untuk jadi ideal dengankriteria kurus itu tadi. Dari informan saya,ada yang disuruh diet mati‐matian oleh ke‐luarganya karena malu punya anak gemuk.Dan akhirnya, informan saya ini jadi sakittifus,”ungkapnya. Dengan hasil penelitian‐nya ini, Ami ingin meluruskan konseplemak tubuh dalam masyarakat yang saatini masih dikostruksi untuk tujuan konsu‐merisme, sehingga tidak timbul ketidakse‐imbangan terhadap orang berkaraktertubuh gemuk.

Selain itu, Ami menciptakan rumusandiet baru yang diberi nama metode dietsehat berdasarkan habitus. Konsepnya,diet bukan berarti tidak makan supayakurus seperti yang diharapkan konstruksisosial. ”Pola diet ini mengatur pola makansupaya sehat dan proporsional sesuai den‐

gan jenis tubuh yang digariskan olehgen,” tegas Ami. Menurutnya,

skripsi ini potensial jika ingindijadikan buku populer seka‐

lipun.Sebelumnya, Ami tidak

pernah menyangka bahwaperjalanan akademiknyaakan semulus ini. Di bangkukuliah, Ami memang tergo‐

long mahasiswa favoritdosen ka‐

rena keuletan dan kekritisannya. Indeksprestasinya pun tak pernah kurang dari3,7, bahkan pernah meraih nilai sempurnadi semester lima. Karena itu tidak jarangAmi diikutkan dalam proyek penelitian do‐sennya.

”Jujur saja, saya tidak PD karena sayabukan orang yang terlahir pintar dan cer‐das. Kalau yang lain, satu materi cukup di‐baca satu dua kali dengan skimming, sayatidak mampu. Saya harus membaca den‐gan cermat hingga berulang‐ulang barumengerti karena susah sekali untuk ber‐konsentrasi,” ungkapnya rendah hati. Amimengaku meraih itu semua dengan moti‐vasi Samurai dan prinsip do the best.

Keterbatasan Ami yang sering tidakbisa fokus ini karena sakit anemia. Kondisiini dialaminya sejak duduk dibangku SD.Dulu, Ia seringkali pingsan jika terlalu ba‐nyak berpikir dan beraktivitas. Sempat adapikiran bahwa dirinya memang ditakdirkanjadi lemah dan bodoh. Namun, suatu kaliwisudawan bergelar S. Ant yang hobimembaca ini membaca novel yang saratakan filosofi samurai.

”Saya masih SMP waktu membacanovel itu. Setelah membaca, saya sadardan memutuskan untuk tidak menyerahkarena keadaan seperti para samuraidalam novel tadi,” tekad Ami yang seumurhidupnya tidak pernah tega untuk men‐contek karena menghormati pengajarnyaini. Hal itu yang menjadi titik tolak peruba‐han hidup Ami. Sejak itu dirinya menjadisangat tekun dan tak pernah pantang me‐nyerah. Tidak peduli harus bersusah payahlebih keras dalam belajar dibanding den‐

gan porsi orang lain, Ami tidak inginmenjadi seseorang yang biasa‐biasasaja dan terbatas pada kemampuan.

”Alhamdulilah, berkat tekad ituanemia yang membuat saya seringpingsan berangsur berkurang, dansaya terbiasa ulet untuk meraih se‐suatu. Dan terbukti, given talent bisadikejar dengan berusaha keras,” ujarwisudawan yang kini tertarik di dunia

broadcasting ini mantap. Kalau adayang meragukan kalimat bijak hard‐

work beats your talents when your ta‐lent fails to work hard, Ami adalahbukti nyatanya.

(puz)

Aminatus Solicha, Wisudawan Terbaik FISIP 2009/2010

Berprestasi dengan Semangat Samurai

edisi: 16/Juni 2010

Berprestasi dengan Semangat Samurai