23
SATU ABAD KEBANGKITAN NASIONAL KE MANA INDONESIA MULIA 1 Dr. A. Rasyid Asba Ketua Dep. Ilmu Sejarah Unhas. email: [email protected] Toynbee:” Pergerakan nasional adalah jawaban terhadap tantangan zaman dalam suatu kurun waktu sejarah tertentu, Ia merupakan panggilan sejarah untuk mengatasi tantangan zaman tertentu yang bergerak dari satu titik kegelapan ke titik terang yang menderang. Cita- citanya adalah terciptanya orde social baru ”. Peryataan Toynbee di atas memberikan gambaran bahwa pergerakan nasional adalah suatu momentum perubahan 2 dari suatu titik ke suatu titik cita-cita perjuangan. Setiap pergerakan mempunyai jiwa zaman yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Misalnya jiwa zaman masa pergerakan nasional 1908 adalah Dari perjuangan yang tidak terorganisir menjadi terorganisir; 1 Makalah ini disampaikan dalam sarasehan 100 tahun memperingati Kebangkitan Nasional dengan Thema” Melalui momentum seratus tahun Kebangkitan Nasional Kita Tingkatkan rasa Kesetiakawanan Sosial” Badan Infokom Provinsi Sulawesi Selatan. Hotel Losari Metro 17 Mei 2008. 2 Emmanuel Le Roy Ladurie sejarawan Prancis mengatakan bahwa dalam kurung tertentu setiap suku bangsa mempunyai fese-fase perubahan yang didapatkan melalui suatu pergerakan. Setiap pergerakan kadang kala mengalami masa “ekspansi” (expansion), “kontraksi” (contracting). Masa yang paling penting yang membawa perubahan adalah ketika konstraksi atau ketegangan terjadi, yang kemudian memunculkan paradigma guna melahirkajn ide-ide baru. Untuk lebih jelasnya lihat Peter Burke. The French Historical Revolution The Annales School, 1929-1989. Cambridge: Polity Press, 1990, hal. 61- 64.

Makalah Kebangkitan Nas.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Kebangkitan Nas.doc

SATU ABAD KEBANGKITAN NASIONALKE MANA INDONESIA MULIA1

Dr. A. Rasyid AsbaKetua Dep. Ilmu Sejarah Unhas.email: [email protected]

Toynbee:” Pergerakan nasional adalah jawaban terhadap tantangan zaman dalam suatu kurun waktu sejarah tertentu, Ia merupakan panggilan sejarah untuk mengatasi tantangan zaman tertentu yang bergerak dari satu titik kegelapan ke titik terang yang menderang. Cita-citanya adalah terciptanya orde social baru ”.

Peryataan Toynbee di atas memberikan gambaran bahwa pergerakan nasional

adalah suatu momentum perubahan 2 dari suatu titik ke suatu titik cita-cita perjuangan.

Setiap pergerakan mempunyai jiwa zaman yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Misalnya jiwa zaman masa pergerakan nasional 1908 adalah Dari perjuangan yang tidak

terorganisir menjadi terorganisir; Dari perjuangan yang tidak terencana menjadi terencana:

dari perjuangan yang sifatnya ke daerahan menjadi perjuangan yang sifatnya nasional; Dari

bangsa yang tidak ber parlemen menjadi bangsa yang berparlemen. Akumulasi dari

berbagai makna zaman itu bercita-cita mencapai Indonesia mulia.

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah Jiwa zaman apa yang dimiliki bangsa ini

setelah 100 tahun kebanngkitan nasional, masih adakah nilai kesetiakawanan sosial,

Apakah masih dibutuhkan kebangkitan nasional di tengah kemerdekaan, apakah

kebodohan dan kemiskinan bukan dianggap sebagai persoalan kebangsaan, apakah

ketergantungan yang menghilangkan kemandirian bangsa kita bukan suatu persolan. Jika

pertanyaan itu dicermati membangun Keindonesiaan kita ke depan semakin berat.

Di usia 100 tahun, sebuah negara bangsa yang namanya “awal pergerakan

Indonesia” tentu sudah merupakan momentung sejarah yang penting. Itulah sebab dalam

1 Makalah ini disampaikan dalam sarasehan 100 tahun memperingati Kebangkitan Nasional dengan Thema” Melalui momentum seratus tahun Kebangkitan Nasional Kita Tingkatkan rasa Kesetiakawanan Sosial” Badan Infokom Provinsi Sulawesi Selatan. Hotel Losari Metro 17 Mei 2008.2 Emmanuel Le Roy Ladurie sejarawan Prancis mengatakan bahwa dalam kurung tertentu setiap suku bangsa mempunyai fese-fase perubahan yang didapatkan melalui suatu pergerakan. Setiap pergerakan kadang kala mengalami masa “ekspansi” (expansion), “kontraksi” (contracting). Masa yang paling penting yang membawa perubahan adalah ketika konstraksi atau ketegangan terjadi, yang kemudian memunculkan paradigma guna melahirkajn ide-ide baru. Untuk lebih jelasnya lihat Peter Burke. The French Historical Revolution The Annales School, 1929-1989. Cambridge: Polity Press, 1990, hal. 61- 64.

Page 2: Makalah Kebangkitan Nas.doc

dalam teori Lingkaran Agraria Besar yang diperkenalkan oleh h Imanuel Le Roiladurie satu

abad perjalanan suku bangsa itu adalah momentung perubahan besar, paling tidak dua hal

yang harus dicermati yaitu kontinuitas dan diskontinuitas keberlangsungan negara itu.

Bagaimana dengan bangsa Indonesia sekarang, setelah genap 100 tahun merumuskan

kata Indonesia Mulia yang pada tahun 1918 kata Indonesia Mulia yang diperkenalkan Budi

Utomo itu berubah menjadi Indonesia merdeka. Makalah ini akan menjelaskan selukbeluk

terbentuknya pergerakan nasional tahun 1908 yang berimplikasi pada munculnya

kelembagaan politik dan konsep kelembagaan ekonomi dalam membangun cita-cita

pergerakan. Untuk menjelaskan makna pergerakan tahun 1908 maka diperlukan refleksi

perjalanan kebangssan kita sekarang ditenganh krisis global dan rapuhnya rasa

kesetiakawanan yang melahirkan suatu zaman baru kebangkitan nasional kedua yaitu

perang melawan kebodohan kemiskinan.

A. Budi Utomo Sebuah Pergerakan .

Kata Pergerakan Nasional, mengandung suatu pengertian, yaitu merupakan

perjuangan yang dilakukan oleh organisasi secara modern kearah perbaikan taraf hidup

bangsa Indonesia yang disebabkan karena rasa tidak puas terhadap keadaan masyarakat

di bawah tekanan imeprilisme. Dengan demikian istilah ini mengandung arti yang sangat

luas, bukan hanya memperbaiki derajat bangsa tetapi meliputi gerakan kesetiakawanan

sosial melalui pendidikan. Raden Soeweji ayah Soetomo, boleh berbangga hati karena ia

melahirkan seorong putra yang kemudia hari menjadi pelopor pergerakan nasional

Indonesia

Pergerakan Nasional yang diawali gerakan Budi Utomo. , mendapat sprit dari para

pelajar yang belajar di Negeri Belanda. Para pelajar mendirikan suatu perkumpulan pelajar

yang namanya “Indische Vereniging”. Pada awalnya Perkumpulan ini tidak mempunyai

tujuan politik. Tetapi pada prinsipnya adalah ingin memperhatikan kepentingan bersama

penduduk Hindia Belanda yang berada di negeri Belanda. Raden Soeweji ayah Soetomo,

boleh berbangga hati karena ia melahirkan seorong putra yang kemudia hari menjadi

pelopor pergerakan nasional Indonesia

Istilah Nasional berarti bahwa pergerakkan-pergerakkan tersebut merupakan

pergerakkan yang bercita-cita nasional yaitu cita-cita mencapai kemerdekaan bangsa.

Seusai Perang Dunia I tahun 1918, jumlah pelajar dan mahasiswa dari Indonesia yang

Page 3: Makalah Kebangkitan Nas.doc

belajar ke negeri Belanda bertambah banyak . Diantara mahasiswa mahasiswa tersebut

terdapat dua aliran :

a. Aliran yang moderat yaitu aliran yang tidak menginginkan Indonesia lepas dari negeri

Belanda, aliran ini dipimpin oleh Notosuroto;

b. Aliran progressif, aliran ini berhasil merubah Indishe Vereniging pada tahun 1922

menjadi Perhimpunan Indonesia.

Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya pergerakkan nasional, ada 2 faktor :

a. Faktor Yang berasal dari luar negeri, yaitu adanya reaksi terhadap imperialisme atas

bangkitnya nasionalisme Asia. Selain itu kemenangan Jepang terhadap Rusia juga

merupakan bukti bahwa bangsa timur dapat mengalahkan bangsa barat.

b. Faktor yang berasal dari dalam negeri yaitu adanya rasa tidak puas dari bangsa

Indonesia terhadap penjajahan dan penindasan kolonial, misal reaksi-reaksi/ perang

melawang Belanda yang dipimpin oleh Pattimura, Cuk di Tiro, P. Diponegoro,

Hasanuddin dll.

Adanya gerakan-gerakan yang timbul berupa “gerakan emasnsipasi” yang

menginginkan, adanya suatu pembaharuan.

Dengan terbentuknya organisasi seperti Budi Utomo, Jong Sumatra, Jong

Ambon, Jong Celebes dan sebagainya terciptalah suatu kerangka dalam mana para

anggotanya dapat menjalankan peranan masing-masing terkoordinir agar organisasi

berfungsi seefektif mungkin untuk membela kepentingan bersanma serta mencapai

tujuannya. Disamping integrasi teleofungsional yang dapat dihasilkan, Organisasi juga

menciptakan suatu arena politik di mana dapat dilaksanakan komunikasi intra dan

interorganisasi untuk membentuk tujuan kolektif yang tidak berdasarkan kekuasaan

otoritarian tetapi melalui musyawarah.

Dengan demikian organisasi Budi Utamo bertujuan dua hal, pertama

sosialisasi-nilai-nilai politik seperti demokrasi dan yang kedua memupuk pengalaman atau

kesetiakawanan soisial yang tidak dapat dihasilkan masa-masa sebelumnya. Tambahan

pula arena tersebut secara selektef dan kompetitif menyaring kepemimpinan secara

otoritasnya, otoritas mana sangat produktif untuk memupuk solidaritas di satu pihak dengan

mengembangkan identitas gologan di lain pihak

Sudah tentu partai politik berfungsi untuk membangun solidaritas sebagai nilai

dasarnya dilaksanakan tidak hanya secara politik membentk konsensus, tetapi juga secara

terampil mengelolah konflik-konflik yang muncul. Pendeknya dalam kerangka organisasi

Page 4: Makalah Kebangkitan Nas.doc

terjadi proses politisasi atau pemulaan pelakuan politik terarah ke pelembagaan

politik.Dalam hubungan ini perlu dicatat bahwa Budi Utomo yang pada awalnya bersifat

politik sepuluh tahun kemudian sudah berwajah sebagai partai politik.

Ada dua segi yang mulanya ditegakkan oleh dua pemimpin pergerakan

kebangkitan nasional adalah, pertama masalah hak berserikat dan berkumpul , kedua

masalah perwakilan rakyat. Dalam hal petama, artikel 111 Regeringsreglemen (peraturan

pemerintah) yang masih berlaku pada masa itu tidak membenarkan bangsa kita hak

berserikat dan berkumpul dalam arti politis. Itulah sebabnya antara lain mengapa serikat

Islam yang didirikan pada tahun 1911 tidak terang-terangan menamakan dirinya sebuah

partai, meskipun tuntutannya bersifat politik. Tetapi harus diakui bahwa berangsur-angsur

tersebut ditelerir oleh pemerintah Hindia Belanda, tentu dalam batas-batas yang ketat,

tergantung pada masa tertentu. Maksud untuk membentuk Dewan rakyat umpamanya

memberikan kelonggaran hak tersebut apalagi mengambil hati rakyat untuk menghadapi

perang Dunia Pertama.

Dalam hal kedua yaitu perwakilan rakyat (Volksraad) tidak dapat memenuhi

keinginan pejuang para pergerakan kebangsaan . pada tahun 1918 sesudah volksraad

dibentuk suatu mosi yang terkenal dengan nama mosi Cokroaminoto menuntuk agar

secepatnya disusun suatu parlement yang dipilih oleh rakyat dengan hak menentukan

hukum sepenuhnya dan dibangunkan suatu pemerintahan yang bertanggungjawab kepada

parlement. Cokroaminito sebagai perseden Serikat Islam memang menjadi angoota

Volskraad pada saat itu dan mendapat dukungan dari berbagai anggota. Mulanya mereka

berharap bahwa Vollksraad ini mencerminkan mengenai sistem perwakilan dan ketika

harapan tak terkabul seperti yang diberi cap H. Agussalim, kemudian para pemimpin tidak

sadar membiarkan volskraad berkembang. Mosi tersebut menuntut bahwa hak pilih

sepenuhnya harus diakui pada rakyat, badan perwakilan volksraad mempunyai hak

legislatif penuh dan ketiga parlemen mempunyai kekuasaan tertinggi terhadap siapa

pmerintah harus bertanggungjawab

B. Budi Utomo Gerakan kesetikawanan Sosial

Pada awalnya Budi Utomo adalah sebuah gerakan kesetikawanan sosial yang cita-

citanya membangun masyarakat Jawa dan Madura. Ia bercita-cita mewujudkan Gerakan

Indonesia Mulia. Cita-cita tersebut diawali dengan kepeloporan Soetomo sebagai pendiri

Page 5: Makalah Kebangkitan Nas.doc

Budi Utomo (BU). Kesan sepintas bila kita mempelajari perilaku Soetomo sebagai pendiri

BU. adalah mencapai cita-cita Indonesia mulia. Untuk mencapai itu Soetomo membentuk

oraganisasi Budi Utomo, Persatuan bangsa Indonesia (PBI) Rukun Tani dan sebagainya.

Sangat tepat kalau perestasi tersebut sebagai langkah maju langkah seorang pembaharu

dengan hasilnya sebuah organisasi yang berstandar modern paling tidak pada masa

pergerakan nasional.

Dalam bidang politik, Soetomo dikenal sebagai seorang kooperator, hal ini dapat

dipahami sebagai sikap praktis Soetomo. Ia sadar bahwa bangsa Indonesia masih

memerlukan bantuan pemerintah Belanda. Hal itu dianggapnya bermanfaat tanpa perlu

merendahkan martabat sendiri. Namun bukan Soetomo sama sekali tidak bersikap non

kooperasi. Sebab ketika itu ia yakin bahwa cara parlementer bukan lagi merupakan hal-hal

yang terbaik saat itu. Ia rela berkorban keluar dari Dewan kota Praja Surabaya. Demikian

juga pada waktu peristiwa penolakannya untuk menjadi anggota Dewan rakyat (volksraad)

adalah karena Gubernur Jenderal tidak menempati janjinya untuk memberikan konsesi

pada Soetomo

Soetomo sangat dibenci oleh golongan komonis karena pernaytaa-pernyataanya

yang menentang tindakan komunis, terutama gerakan-gerakan fisik yang dekat dengan

keberutalan pada saat itu. Dari Seluruh aktivitasya ia pernah menjadi penasehat

Muhammadiyah dan banyak teman-temanya dari nahdatul Ulama. Komite Kolliyh Islam

Islam pernah didirikannya sewaktu ia pulang dari lawatannya ke Eropa.

Kontrasnya seotomo juga dikenal sebagai seorang taradisionalis. Dalam

polemiknya dengan Sultan takdir Alisyahbana dia dengan tegas menolak pendidikan Barat

yang dianggapnya telah mengagsingkan Indonesia dari kebudayaan sendidiri dan mencetak

manusia-manusia yang tidak sosial. Model pendidikan yang diinginkan Soetomo adalah

seperti yang terdapat dalam berbagi pondok pesanteren.

. Hanya ada satu jalan untuk mewujudkan satu negara modern , Indonesia mulia,

sebagai pengganti kata Indonesia medeka. Yaitu keluar dari lingkungan tardisonal. Sesuai

dengan anak zamannya Budi Utomo telah menampilakn diri sebagai Organisasi modern

pertama meskipun masih bersifat lokal, terbatas pada Jawa dan Madura saja. Suatu

organisasi yang dikelolah berdasarkan teknik-tekni berorganisasi . Pengaruh tradisi Jawa

memang sangat kuat terhadap pribadi sang tokoh ini, meskipun oraganisasinya sedang

bergulat menuju cita-cita Indonesia mulia. Sebagai orang Jawa Soetomo enggang

mengungkapkan dirinya secara terbuka. Ia melihat fakta sebagai hal yang samar-samar,

Page 6: Makalah Kebangkitan Nas.doc

tidak eksplisit, kehalusan budinya dan tata kramanya menyebabkan selalu merahasiakan

serangan-serangan dan fitna-fitnah dari rekan –rekan seperjuangannya yang merasa diri

dan peranannya yang menonjol.

Kekaguman dan penghayatan Soetomo terhadap tradisi Jawa tidak hanya tersirat

dalam tindakannya, melainkan juga secara tersurat jua ia berani megungkapkan dirinya

sebagai Pantaisme monoisme Jawa. Panteisme in terungkap secara jelas dalam catatan

perbicangan dengan seorang teman karabnya Kyai H. Mansoer dengan tandas dikatakan:

Penjelmaan tuhan yang terahir adalah ummat manusai. Soetomo percaya bahwa saya

adalah dia dan dia adalah saya. Aku dan dia adalah satu dalam hakekat yakni penjelmaan

tuhan. Aku penjelmaan tuhan yang sadar . Itulah sebabnya kau harus menolong

menyadarkan aku yang belum sadar . akau harus berbuat baik kepada diriku

Dengan terbentuknya organisasi seperti Budi Utomo, Jong Sumatra, Jong

Ambon, Jong Celebes dan sebagainya terciptalah suatu kerangka dalam mana para

anggotanya dapat menjalankan peranan masing-masing terkoordinir agar organisasi

berfungsi seefektof mungkin untuk membela kepentingan bersanma serta mencapai

tujuannya. Disamping integrasi teleofungsional yang dapat dihasilkan, Organisasi juga

menciptakan suatu arena politik di mana dapat dilaksanakan komunikasi intra dan

interorganisasi untuk membentuk tujuan kolektif yang tidak berdasarkan kekuasaan

otoritarian tetapi melalui musyawarah. Dengan demikian organisasi Budi Utamo terwujud

dua hal, pertama sosialisasi-nilai-nilai politik seperti demokrasi dan yang kedua memupuk

pengalaman tau kesetiakawanan soisial yang tidak dapat diperoleh masa-masa

sebelumnya. Tambahan pula arena tersebut secara selektef dan kompetititif menyaring

kepemimpinan secara otoritasnya, otoritasmana sangat produktif untuk memupuk

solidaritas di satu pihak dengan mengembangkan identitas gologan di lain pihak

Sudah tentu partai politik berfungsi untuk membangun solidaritas sebagai nilai dasarnya

dilaksanakan tidak hanya secara politik membentk konsensus, tetapi juga secara terampil

mengelolah konflik-konflik yang muncul. Pendeknya dalam kerangka organisasi terjadi

proses politisasi atau pemulaan pelakuan politik terarah ke pelembagaan politik.Dalam

hubungan ini perlu dicatat bahwa Budi Utomo yang pada awalnya bersifat politik sepuluh

tahun kemudian sudah berwajah sebagai partai politik.

Ada dua segi yang mulanya ditegakkan oleh dua pemimpin pergerakan kebangkitan

nasional adalah, pertama masalah hak berserikat dan berkumpul , kedua masalah

perwakilan rakyat. Dalam hal petama, artikel 111 Regeringsreglemen (peraturan

Page 7: Makalah Kebangkitan Nas.doc

pemerintah) yang masih berlaku pada masa itu tidak membenarkan bangsa kita hak

berserikat dan berkumpul dalam arti politis. Itulah sebabnya antara lain mengapa serikat

Islam yang didirikan pada tahun 1911 tidak terang-terangan menamakan dirinya sebuah

partai, meskipun tuntutannya bersifat politik. Tetapi harus diakui bahwa berangsur-angsur

tersebut ditelerir oleh pemerintah Hindia Belanda, tentu dalam batas-batas yang ketat,

tergantung pada masa tertentu. Maksud untuk membentuk Dewan rakyat umpamanya

memberikan kelonggaran hak tersebut apalagi mengambil hati rakyat untuk menghadapi

perang Dunia Pertama..

Dalam hal kedua yaitu perwakilan rakyat (Volksraad) tidak dapat memenuhi keinginan

pejuang para pergerakan kebangsaan . pada tahun 1918 sesudah volksraad dibentuk suatu

mosi yang terkenal dengan nama mosi Cokroaminoto menuntuk agar secepatnya disusun

suatu parlement yang dipilih oleh rakyat dengan hak menentukan hukum sepenuhnya dan

dibangunkan suatu pemerintahan yang bertanggungjawab kepada parlement. Cokroaminito

sebagai perseden Serikat Islam memang menjadi angoota Volskraad pada saat itu dan

mendapat dukungan dari berbagai anggota. Mulanya mereka berharap bahwa Vollksraad ini

mencerminkan mengenai sistem perwakilan dan ketika harapan tak terkabul seperti yang

diberi cap H. Agussalim, kemudian para pemimpin tidak sadar membiarkan volskraad

berkembang. Mosi tersebut menuntut bahwa hak pilih sepenuhnya harus diakui pada rakyat,

badan perwakilan volksraad mempunyai hak legislatif penuh dan ketiga parlemen

mempunyai kekuasaan tertinggi terhadap siapa pmerintah harus bertanggungjawab.

.C.Perhimpunan Indonesia Sebagai Oraganiasi Politik

Tujuan Perhimpunan Indonesia pada tahun 1922 adalah agar Pemerintah Hindia

Belanda bertanggung jawab kepada rakyat Indonesia, karena meskipun sudah ada

Volksraad, tetapi pemerintah Hindia Belanda tidak bertanggung jawab pada Volksraad,

tetapi bertanggung jawab kepada Pemerintah Pusat di Negeri Belanda. Dengan demikian

hal ini berarti bahwa Volksraad harus diganti dengan Parlemen yang sebenarnya, sehingga

pemerintah bertanggung jawab kepada Parlemen Indonesia. Tujuan ini hanya berlangsung

dua tahun karena pada tahun 1924 karena tujuan Perhimpunan Indonesia berubah menjadi

kemerdekaan Indonesia. Pada waktu itupun majalah Perhimpunan Indonesia yang semula

bernama “Hindia Putra” diganti dengan nama “Indonesia Merdeka”.

Page 8: Makalah Kebangkitan Nas.doc

Selain mengadakan propaganda kemerdekaan Indenesia, Perhimpunan Indenesia juga

mengadakan hubungan dengan gerakan-gerakan nasional negeri lain. Antara lain Liga

Penentang Tindasan Penjajah, Internasionale Komunis dan ikut serta pada Kongres-

kongres Internasional yang bersifat humanistis.

Pada tanggal 10-15 Februari 1927 Liga Penentang Tindakan Penjajahan mengadakan

Kongres sedunia pertama yang tujuannya menentang imperialisme di dunia dan tindakan

penjajahan di Brussel. Pada kongres tersebut hadir wakil-wakil bahsan tanah jajahan dan

setengah jajahan. Indonesia diwakili oleh Mohammad Hatta, Nazir Pamuntjak, Gatot,

Achama Soebardjo dan Samaun.

Kongres itu (diadakan sesudah pemberontakan Komunis di Indonesia) mengabil keputusan

antara lain :

a. Menyatakan simpati sebesar-besarnya kepada Pergerakan Kemerdekaan Indonesia

dan menyokong pergerakan itu terus menerus dengan segala daya upaya apa pun juga;

b. Menuntut dengan keras kepada Pemerintah Belanda agar pergerakan Rakyat Indonesia

diberi kebebasan bergerak, menghapus keputusan-keputusan hukuman mati dan

pembuangan dan menuntut adanya pengampunan.

Keuntungan yang dapat diambil oleh Perhimpunan Indonesia dengan menjadi anggota Liga

selain masalah Indonesia menjadi perhatian Internasional juga para pemuda-pemuda

Indonesia berkenalan dengan orang-orang yang mempunyai sikap yang sama dari tanah-

tanah jajahan lain) misalnya orang-orang India, Indo Cina, Filipina, Mesir) dan juga kaum

Pasifik dari orang-orang terpelajar kiri Eropa. Tuntutan ini membuat pemerintah kolonial

Belanda mengambil tindakan tegas yang akhirnya empat anggota pengurus Perhimpunan

Indonesia yaitu Mohammad Hatta, Nazir Pamuntjak, Abdul madjid, Ali Sastroamidjojo

ditangkap. Mereka pun akhirnya dilepaskan pada sidang pengadilan Maret 1928 karena

pemerintah kolonial Belanda tidak berhasil membuktikan kesalahan mereka.

Kejadian ini merupakan suatu peristiwa yang penting karena pengaruh Pehimpunan

Indonesia ternyata semakin besar. Terlebih-lebih dengan adanya pelarangan Partai

Komunis Indonesia, maka asas yang dianut oleh Pehimpunan Indonesia yaitu asas

nasionalisme yang radikal telah mampu menandingi asas Partai Komunis Indonesia.

Diktum Pehimpunan Indonesia yang kemudian menjadi terkenal antaralain :

a. Hanya suatu Indonesia yang bersatu, sambil mengenyampingkan perselisihan dan

perbedaan antara gologan, dapat mematahkan kekuasaan penjajah. Tujuan bersama,

Page 9: Makalah Kebangkitan Nas.doc

kemerdekaan Indonesia itu memerlukan penghimpunan aksi massa yang sadar atas

dasar kekuatan sendiri;

b. Turut sertanya semua lapisan rakyat dalam perjuangan kemerdekaan ini, merupakan

syarat mutlak untuk mencapai tujuan tersebut;

c. Unsur yang terpenting dalam tiap-tiap masalah pemerintahan ialah kepentingan yang

berlawanan antara si penjajah dengan si terjajah. Apabila si penjajah selalu ingin

mengurangi jurang antara mereka dengan si terjajah, maka si terjajah harus

melawannya dengan mempertajam jurang tersebut;

d. Segala usaha harus diusahakan untuk mengembalikan keadaan jasmani rokhani ke

keadaan biasa. Akibat penjajahan maka kehidupan rohani jasmani Indonesia sangat

rusak.

Cita-cita Partai Nasional Indonesia tidak berbeda dengan cita-cita

Perhimpunan Indonesia, Yaitu mencapai kemerdekaan Indonesia. Nasionalisme yang

radikal dipropagandakan untuk mempengaruhi rakyat.Trilogi Partai Nasional Indonesia yang

ditanamkan pada rakyat adalah jiwa nasional ( nationaale geest ), rekad nasional

( nationaale wil ), dan tindakan nasional ( nationnale daad ). Dengan cara ini Partai Nasional

Indonesia berusaha dengan kekuatan rakyat sendiri, memperbaiki keadaan politik, ekonomi,

dan budaya. Agar masyarakat sadar akan kemelaratannya dalam alam penjajahan, maka

kepada mereka diceritakan masa lampau Indonesia yang gemilang. Manusia Indonesia

menurut Soekarno dimiskinkan oleh keadaan kolonial. Manusia Indonesia yang memiliki

tanah untuk mencari nafkah, tetapi tetap miskin. Manusia Indonesia yang miskin itu

dinamakan Sukarno Marhaen.

Kelompok-kelompok politik di Indonesia menjadi sasaran perjuangan Partai

Indonesia pula seperti nampak dalam tulisan Ir. Sukarno pada tahun 1926. Oleh karena

kelompok-kelompok partai politik semakin tertanam rasa nasionalismenya maka pada akhir

tahun 1927 diadakan suatu rapat di Bandung yang dihadiri oleh wakil-wakil dari Partai

Serikat Islam, Budi Utomo, Pasundan, Sumatranen Bond dan kamu Betawi. Rapat yang

dipimpin Partai Nasional itu sepakat membentuk suatu badan kerjasama Politik

Kebangsaan Indonesia ( PPKI ).

Lahirnya Politik Kebangsaan Indonesia mendapat respon dalam kongres

pada tahun 1928. Dalam kongres itu dikemukakan bahwa ada pertentangan tajam antara

yang dijajah dan penjajah. Belanda, merupakan suatu kekuatan imperialisme yang

mengeruk kekayaan bumi Indonesia. Hal ini merusak tatanan sosial, ekonomi dan politik

Page 10: Makalah Kebangkitan Nas.doc

Indonesia. Untuk mengatasi keadaan ini perlu terlebih dahulu dicapai kemerdekaan politik.

Tiada dapat disangkal bahwa ada unsur-unsur Marxiistis yang mempengaruhi sikap ini.

Pemikiran ini kemudian disebar dalam rapat-rapat, kursus-kursus dan sekolahan-sekolahan

serta organisasi-organisasi pemuda yang didirikan oleh PNI. Pers PNI yang terdiri dari surat-

surat kabar Banteng Priangan ( Bandung ) dan Persatuan Indonesia ( Jakarta ) juga

membantu penyebaran pandangan ini. Dengan demikian kegiatan PNI dengan pesat

menarik perhatian massa. Jumlah anggota PNI pada tahun 1929 diperkirakan 10.000 orang,

yang tersebar antara lain di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Semarang dan Makassar.

Perkembangan PNI mengkhawatirkan pemerintah Hindia Belanda. Dalam

pidato pembukaan voksraad 1928 gubernur Jenderal menganjurkan agar rakyat Indonesia

menghindari nasionalisme yang ekstrim. Golongan konservatif Belanda mendirikan

organisasi sendiri dengan Vaderiendesche Club pada tahun 1929 sebagai imbangan.

Mereka mendesak pemerintah agar bertindak tegas terhadap PNI. Pers Belandapun

membantu sikap ini.

Pada tahun 1929 pemerintah Hindia Belanda mulai melarang . Polisi dan

tentara memasuki organisasi ini, juga pegawai-pegawai sipil dari Departemen Perang

dilarang. Meskipun demikian PNI berkembang terus. Ir. Sukarno bahkan menyatakan bahwa

Indonesia akan mencapai kemenangan bila perang Pasifik meletus.

Sementara itu tersebar desas-desus bahwa PNI akan mengadakan

pemberontakan. Pada tahun 1930 pemerintah Belanda percaya desas-desus ini dan

memerintahkan penangkapan atas nama para pemimpin PNI di pusat maupun di cabang-

cabangnya. Empat tokoh PNI, yaitu Ir.Sukarno, R. Gatot Mangkupraja, Maskoen

Soemadiredja dan Soepriadinata, diajukan ke pengadilan Bandung. Ir. Sukarno kemudian

dijatuhi hukuman pembuangan.

Dalam bulan April 1931 anggota-anggota PNI lain membubarkan organisasi

ini, namun tidak semua anggota menyetujui tindakan ini. Sebagian mendirikan organisasi

baru dengan nama Pendidikan Nasional Indonesia ( PNI-baru ) dipimpin Drs. Muhammad

Hatta dan Syahrir, sebagian lagi mendirikan Partai Indonesia (Partindo) dipimpin Mr.

Sartono. Kedua partai ini sepakat bahwa tujuan utamanya adalah kemerdekaan Indonesia,

tetapi mereka berbeda dalam cara pencapaiannya. PNI baru menekankan perlunya

pemimpin-pemimpin yang cakap berwibawa, dan jujur, sebab itu mementingkan

pembentukan kader dan sebab itu pula nama organisasinya adalah Pendidikan Nasional

Page 11: Makalah Kebangkitan Nas.doc

Indonesia. Partindo ( Partai Indonesia ) tetap mementingkan pengerahan massa untuk

mencapai maksud tersebut.

Persolan bangsa kita sekarang adalah masalah kemiskinan yang tidak teratasi

dan tidak terencana . Di negara-negara maju angkatan kerjanya pindah dari sector

pertanian ke sector industri kemudian ke jasa. Di Indonesia jika dilihat beberapa ciri

penduduk pedesaan maupun perkotaan, maka tidak memungkinkan mereka langsung

beralih ke sector industri, terlebih industri modern yang canggih. Yang terjadi adalah

perpindahan dari pertanian ke sektor jasa sehingga yang muncul adalah penggususran di

kota-kota besar. Jasa yang di hasilkan tidak banyak memerlukan keahlian, pendidikan

khusus atau latihan sehingga banyak penduduk desa secara berangsur pindah pekerjaan ke

jasa angkutan, perdagangan kecil seperti pedagang kakilima, buruh bangunan, tukang

becak, buruh pelabuhan dan pekerjaan umum lainnya. Akibatnya adalah terhambatnya

kreatifvitas masyarakat dalam menghasilkan kapasitas produksi yang mempubyai nilai

advantage.

Apabila kecenderungan-kecenderungan mengenai prosses yang masih tetap

diwarnai dominasi peranan Negara, rakyat masih tetap menjadi konsumen pembangunan

dan masih adanya semangat “ Politik Etis”, ternyata benar maka sebenarnya proses

pembangunan kita sangatlah memprihatinkan. Oleh karena patut ditinjau kembali strategi

dan paradigma pembangunan yang mampu membawa perubahan struktural maupun

institusional.

Simpulan

Kebangkitan Nasional 100 tahun yang silam suatu momentum sejarah yang penting. Ia

merupakan barometer sejarah yang penting dalam membangun Keindonesiaan kita ke

depan . Konsep perjuangan kaum pergerakan mampu menerobos zaman yang belum

terpikirkan di kala itu. Nilai-nilai kesetikawanan sosial menjadi perekat dan spirit dengan

melawan arus zaman,. Ia tidak mengenal pahit getirnya penjara bahkan melawan moncong

senjata untuk mengangkat harkat dan martabat bangsanya, sayangnya di alam

kemerdekaan ini nilai-nilai kejuangan mulai redup, seperti telah sehingga visi misi ke

Indonesiaan kita di pertanyakan kembali.

Satu Abad kebangkitan nasional semestinya rumusan kebangsaan untuk menatasi

kemiskinan sudah harus jelas. Negara harus menumbuhkan nilai-inilai ksetkawanan sosial

yang berbasis pada sektor pertanian dan perkebunan seperti yang telah di rintis oleh para

Page 12: Makalah Kebangkitan Nas.doc

kaum pergerakan. Demokrasi akan menjadi mala petak jika kekuatan ekonomi tidak ada.

Kehancuran negara berbagai suku bangsa di abad ke-21 karena tidak mampu melawan

kemiskinan. Itulah sebabnya, kemandirian bangsa harus diteggakkan kembali.

Bibliografi

John O. Sutter. 1959. “Indonesianisasi Politics a Changing Economy, 1940-1950 Volume II. The Indonesian Economi During The Revolution” Department of Far Eastrn Stdies Cornell University, Itaca New York Jilid.II

John O. Sutter. 1959. “Indonesianisasi Politics a Changing Economy, 1940-1950 Volume III. Sovereign Indonesia Strivers for a National Economy ” Department of Far Eastrn Stdies Cornell University, Itaca New York Jilid.II

John O. Sutter. 1959. “Indonesianisasi Politics a Changing Economy, 1940-1950 Volume II.

Southeast Asia Program, Volume IV. Sovereign Indonesia Strivers for a

National Economy: Political Attitudes Towards the Economy, Foreign

Investment and Nationalization ” Department of Far Eastrn Stdies Cornell

University, Itaca New York Jilid.II

Kahin, Audrey R1990, Pergolakan Daerah pada awal Kemerdekaan. Jakarta: Grafiti.

Kahin, George Mc.Turnan 1995, Refleksi Pergumulan Lahirnya Republik Nasionalisme dan Revolusi Indonesia Jakarta: Universitas Sebelas Maret Press

Noegroho Notosusanto ,dkk. Sejarah Nasional Jilid VI