37
PENATALAKSANAAN OSNA

Penatalaksanaan OSNA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt tentang penatalaksanaan OSNA

Citation preview

Page 1: Penatalaksanaan OSNA

PENATALAKSANAAN OSNA

Page 2: Penatalaksanaan OSNA
Page 3: Penatalaksanaan OSNA

Obstruksi Saluran Napas Atas

Definisi:

radang

ventilasi saluran pernapasan terganggu

kelumpuhan nervus rekuren

bilateral

tumortrauma

benda asing

sumbatan saluran

napas atas

kongenital obesitas

Page 4: Penatalaksanaan OSNA

GEJALA KLINIK

Disfonia sampai Afonia

Pucat sampai Sianosis

Air hunger

Stridor Inspirasi

Page 5: Penatalaksanaan OSNA

Diagnosis

Anamnesis dan PD cepat

Laringoskop Bronkoskop Lateral neck soft

tissue X-ray, CT scan cervical / oropharyngeal

Page 6: Penatalaksanaan OSNA

Penanggulangan OSNA

PRINSIP

Menghilangkan penyebab sumbatan dengan cepat atau membuat jalan nafas baru yang dapat menjamin ventilasi.

Page 7: Penatalaksanaan OSNA

Kriteria dispnea menurut Jackson

Stadium I: Cekungan tampak pada waktu inspirasi di

suprasternal Stridor waktu inspirasi Pasien masih tenang

Stadium II: Cekungan waktu inspirasi di suprasternal

makin dalam + cekungan epigastrium Pasien mulai gelisah Stridor terdengar waktu inspirasi

Page 8: Penatalaksanaan OSNA

Stadium III: Cekungan selain di daerah suprasternal,

epigastrium, terdapat juga di infraklavikula dan sela-sela iga

Pasien sangat gelisah dan dispnea Stridor terdengar waktu inspirasi dan

ekspirasi

Page 9: Penatalaksanaan OSNA

Stadium IV: Cekungan diatas bertambah jelas Pasien sangat gelisah, sangat ketakutan,

dan sianosis Kehabisan tenaga → pusat pernapasan

paralitik → lemah dan tertidur →

Page 10: Penatalaksanaan OSNA

Tindakan pada Obstruksi Saluran Napas Atas

Obstruksi laring stadium I yang disebabkan oleh peradangan.

Tindakan konservatif: antiinflamasi, antialergi, antibiotika oksigen intermiten

Page 11: Penatalaksanaan OSNA

Obstruksi laring stadium II dan IIITindakan operatif/resusitasi: memasukkan pipa endotrakeal melalui

mulut (intubasi orotrakea) atau melalui hidung (intubasi nasotrakea)

trakeostoma

Obstruksi laring stadium IV : krikotirotomi

Page 12: Penatalaksanaan OSNA

Intubasi endotrakea

Page 13: Penatalaksanaan OSNA

Trakeostomi

Merupakan suatu tindakan membuat stroma agar udara dapat masuk ke paru-paru dengan memintas jalan nafas bagian atas

Page 14: Penatalaksanaan OSNA

Klasifikasi

• Menurut letak: 1. Letak rendah2. Letak tinggi

Jenis Tindakan• Surgical tracheostomy• Percutaneous Tracheostomy• Mini Tracheostomy

Batasnya cincin trakea ketiga

Page 15: Penatalaksanaan OSNA

INDIKASI: 1. Obstruksi saluran nafas atas: stenosis subglotis, paralisis pita suara, penyakit inflamasi (misalnya angina Ludwig), benda asing, traumatik.

2. Tidak mengalami obstruksi jalan napas bagian atas, namun hilangnya refleks menelan atau mengeluarkan sekret (Misalnya pasien ICU yang tidak sadar atau saat operasi yang tidak bisa dipasang ETT)

Page 16: Penatalaksanaan OSNA

Komplikasi:1. Perdarahan2. Pneumothorax (anak-anak)3. Aspirasi4. Henti jantung 5. Paralisis saraf rekuren

Page 17: Penatalaksanaan OSNA

 Flexible Shiley Tracheostomy Tube

 Kanul Trakeostomi ber-Cuff

 Kanul Trakeostomi non-Cuff

Kanul Trakeostomi bentuk Fenestrated

Page 18: Penatalaksanaan OSNA

Trakeostomi

Page 19: Penatalaksanaan OSNA
Page 20: Penatalaksanaan OSNA
Page 21: Penatalaksanaan OSNA

Dekanulasi

Pelepasan dari trakeostomi.Indikasi utama: tidak lagi memerlukan proteksi jalan napas

(misal refleks menelan dan batuk baik) dan/atau

tidak memerlukan ventilasi mekanik lagi. Persiapan:penggantian kanul dengan ukuran yang lebih

kecilkanul dengan lubang (fenestrate atau cuffless

tube)

Page 22: Penatalaksanaan OSNA

Krikotirotomi

Page 23: Penatalaksanaan OSNA

Crycothyrotomy

Merupakan prosedur emergensi yang dilakukan untuk memperoleh jalan napas bila metode rutin seperti LMA (Laryngeal Mask Airway) maupun Intubasi Endotrakeal tidak bisa dilakukan.

Page 24: Penatalaksanaan OSNA

Indikasi: Trauma yang menyebabkan perdarahan

pada hidung, mulut, atau faring Spasme otot wajah atau laryngospasm Congenital deformitas atau stenosis

saluran napas atas Clenched teeth Tumor, kanker, atau penyakit lainnya

yang menyebabkan timbulnya massa Edema orofaring Obstruksi benda asing Injuri maxillofacial

Page 25: Penatalaksanaan OSNA

Dibagi menjadi 3 macam: Needle cricothyrotomy Percutaneous Cricothyrotomy (Seldinger

Technique) Surgical Cricothyrotomy

Page 26: Penatalaksanaan OSNA
Page 27: Penatalaksanaan OSNA

OSAS

Obstructive Sleep Apnea Syndrome

Page 28: Penatalaksanaan OSNA
Page 29: Penatalaksanaan OSNA

Faktor risiko

Page 30: Penatalaksanaan OSNA

Gejala Klinis

Gejala Nokturnal: Snoring Apnea Gasping dan

chocking

Gejala pagi-siang hari

Pemeriksaan Fisik

Page 31: Penatalaksanaan OSNA

Sleep Test (Polysomnography)

Stadium tidur: EEG, Electrooculography, electromyography.Irama jantung: single lead ECGGerakan kaki: anterior tibialis elektromiografiNafas: aliran udara hidung dan mulut, saturasi O2

Page 32: Penatalaksanaan OSNA

PENATALAKSANAANOBSTRUCTIVE SLEEP APNEA AND SNORING

(OSAS)

Tujuan :• menurunkan episode nafas abnormal• menurunkan risiko komplikasi.Terapi :Tergantung stadiumRingan Sedang Berat

Page 33: Penatalaksanaan OSNA
Page 34: Penatalaksanaan OSNA
Page 35: Penatalaksanaan OSNA

ALGORITMA PENATALAKSANAAN OSAS

Page 36: Penatalaksanaan OSNA
Page 37: Penatalaksanaan OSNA

TERIMA KASIH