8
Penatalaksanaan dan Pencegahan Rhinitis Alergi Putu Ayu Puspitasari Kelompok 14 10 – 063

Penatalaksanaan Dan Pencegahan Rhinitis Alergi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tatalaksana rhinitis alergi

Citation preview

Page 1: Penatalaksanaan Dan Pencegahan Rhinitis Alergi

Penatalaksanaan dan Pencegahan Rhinitis Alergi

Putu Ayu PuspitasariKelompok 14

10 – 063

Page 2: Penatalaksanaan Dan Pencegahan Rhinitis Alergi

Tata laksana

• Terapi yang paling ideal adalah menghindari kontak alergen penyebabnya (avoidance).

Page 3: Penatalaksanaan Dan Pencegahan Rhinitis Alergi

Medikamentosa• Antihistamin yang dipakai antagonis histamine H-1 yg bekerja secara

inhinitor kompetitif pada reseptor h-1 sel target dan merupakan lini pertama.

• Antihistamin dibagi 2 golongan : antihistamin generasi – 1 (klasik) dan generasi – 2 ( non sedative).

• Anti histamin generasi 1 bersifat lipolifik, sehingga dapat menembus sawar darah otak dan plasenta serta mempunyai efek kolinergik.

• Yang termasuk kelompok ini adalah :1. Difenhidramin2. klorfeniram 3. Prometasin4. siproheptadinYang dapat diberikan secara topikal : azelastin.

Page 4: Penatalaksanaan Dan Pencegahan Rhinitis Alergi

Medikamentosa

• Antihistamin generasi 2 bersifat lipofobik sehingga sulit menembus sawar darah otak.

• Antihsitamin diabsorbsi secara oral dengan epat dan mudah serta efektif mengatasi gejala pada respons fase cepat seperti rinore, bersin, gatal tapi tidak efektif untuk mengatasi gejala obstruksi hidung pada fase lambat.

• Antihistamin non sedatif terbagi 2 :1. Astemisol dan terfenadin yang mempunyai efek

kardiotoksik.2. Loratadin, setirisin, fexofenadin, desloratadin dan

levosetirisin.

Page 5: Penatalaksanaan Dan Pencegahan Rhinitis Alergi

Medikamentosa

• Preparat kortikosteroid dipilih bila gejala terutama sumbatan hidung akibat fespons fase lambat tidak berhasil diatasi dengan obat lain.

• Kelompok kortikosteroid yang sering dipakai : kortikosteroid toikal ( beklometason, budesonid, flunisolid, flutikason, mometason furoat dan triamsinolon)

• Kortikosteroid topikal bekerja untuk mengurangi jumlah sel mastosit pada mukosa hidung, mencegah pengeluaran protein sitotoksik dari eusinofil, mengurangi aktifitas limfosit, mencegah bocornya plasma.

Page 6: Penatalaksanaan Dan Pencegahan Rhinitis Alergi

Medikamentosa

• Preparat sodium kromoglikat topikal bekerja menstabilkan mastosit sehingga pelepasan mediator dihambat. Obat ini juga menghambat proses inflamasi engan menghambat aktifitas sel netrofil, eosinofil, dan monosit. Hasil terbaik dapat dicapai bila diberikan sebagai profilaksis.

Page 7: Penatalaksanaan Dan Pencegahan Rhinitis Alergi

Imunoterapi

• ImunoterapiCara pengobatan ini dilakukan pada alergi inhalan

dengan gejala yang berat dan sudah berlangsung lama serta dengan pengobatan cara lain yang kurang memberikan hasil.

Tujuan : pembentukan IgE Blockong antibody dan penurunan igE.

Ada 2 metode : - intradermal - sub-lingual

Page 8: Penatalaksanaan Dan Pencegahan Rhinitis Alergi

Operatif

• OperatifTindakan konkotomi parsial ( pemotongan

sebagian konka inferior), konkoplasti / multiple outfractured, inferior turbinoplasty bila konka inferior hipertrofi berat dan tidak berhasil dikecilkan dengan kauterisasi emakai AgNO3 25% / triklor asetat.