27
Mona Metiyahuha Ganie 09310026 Penatalaksanaan Anestesi pada Pasien dengan Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom) Terima Kasih Kepada: 1. Dr. Hendry Suta, Sp. An 2. Dr. Indah Waty M, Sp. An

Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HELLP Syndrom

Citation preview

Page 1: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Mona Metiyahuha Ganie

09310026

Penatalaksanaan Anestesi pada Pasien dengan Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Terima Kasih Kepada:

1. Dr. Hendry Suta, Sp. An2. Dr. Indah Waty M, Sp. An

Page 2: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Pendahuluan

Hipertensi yang diinduksi kehamilan adalah gangguan hipertensi yang terjadi pada 5% sampai 7% dari seluruh kehamilan.

Page 3: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Ibu melahirkan ini datang ke unit persalinan mulai dari hipertensi gestasional sampai dengan sindrom Haemolysis, elevated liver enzyme and low platelet (HELLP Syndrom).

Page 4: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Sindrom HELLP merupakan suatu komplikasi obstetri yang dapat membahayakan nyawa dan bersifat emergensi dan biasanya dihubungkan dengan kondisi pre eklampsia.

0,2-0,6% dari seluruh kehamilan 0-20% terjadi pada pasien dengan

komorbid preeklampsia. 50% kasus disertai hipertensi berat

Page 5: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Bila kondisi semakin memburuk janin dapat mengalami Intrauterine Growth Restriction (IUGR) hingga fetal distress.

Idealnya anestetist ikut dalam pengelolaan sindrom HEELP pada

stadium dini

Page 6: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Nama HELLP adalah singkatan dari:H : Hemolysis (kerusakan sel darah

merah)EL : Elevated Liver Enzyme/

peningkatan enzim hati (fungsi hati)

LP : Low Platelet / jumlah Trombosit yang rendah

Page 7: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Gejala sindrom HELLP

Sakit kepala Mual dan muntah yang terus memburuk Nyeri perut kanan atas atau nyeri Kelelahan atau malaise Gangguan visual Tekanan darah tinggi Protein dalam urin Edema (pembengkakan) Sakit kepala parah Perdarahan

Page 8: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Penatalaksanaan Anestesi pada Pasien Hipertensi Emergensi in

Pregnancy dengan HELLP syndrom

Page 9: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

1. Pengendalian konvulsi

Terapi untuk kejang-kejang terdiri dari oksigenasi, ventilasi, anti convulsant

Obat-obat yang dapat digunakan sebagai anti konvulsan

A.Magnesium Sulphate(MgSO4)B.DiazepamC.Phenytoin

Page 10: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

A. Magnesium Sulphate(MgSO4)

loading dose 40-80 mg/kg secara i.v diikuti infus continyu 1-2 gr/jam, Magnesium Sulphate dipertahankan 6-8 meq/lt.

Page 11: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

B. Diazepam

Diazepam dengan dosis 5-10mg, bisa diberikan berulang-ulang sampai ada efeknya. Dosis kontinyu 10 mg/jam sering digunakan untuk profilaksis, tapi bisa menimbulkan sedasi yang dalam dengan risiko gangguan airway

Page 12: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

C. Phenytoin lebih populer daripada diazepam karena kurangnya

efek samping sedasi

Loading dose 10 mg/kg dilarutkan dalam 100 ml NaCl fisiologis, diberikan i.v. dengan kecepatan 50 mg/menit.

Dua jam kemudian, diberikan bolus yang kedua, dengan dosis 5 mg/kg.

Maintenance 12 jam setelah bolus yang kedua dengan kecepatan 200 mg/8 jam/oral atau intravena

Page 13: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

2. Pengelolaan Kardiovaskuler

Monitoring-Tekanan darah- Central Venous Pressure (CVP)- Central Venous Wedge Pressure (CVWP)

Pengendalian hipertensi-Dihydralazine-Methyldopa-Nifedipine-Beta adrenergic blocking drugs

Page 14: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

3. Teknik Anestesia

Pada keadaan emergensi yang betul-betul memerlukan operasi yang segera, pengoptimalan keadaan pasien harus selalu dijalankan. Perbaikan volume darah, pengendalian hipertensi, memperbaiki fungsi ginjal, anti convulsi terapi akan mempermudah pengelolaan anestesi.

Page 15: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Bisa digunakan untuk Seksio sesarea pada pasien sindrom HEELP dengan volume cairan dan pembekuan yang normal

Dengan regional anestesia terjadi pengurangan endogenous epinephrin dan norepinephrin, jadi akan memperbaiki uteroplasental blood flow. Penurunan rasa sakit dan anxietas mengurangi gejolak tekanan darah dan kebutuhan narkotik.

A. Epidural Anestesia

Page 16: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

3. Anestesi Umum Mungkin diperlukan untuk Seksio sesarea

emergensi dengan foetal distress. Anestesi umum indikasi untuk Bedah

Cesarea emergensi karena induksi cepat dan menghindari pelebaran ruangan intra vaskuler akibat blokade simfatis.

Page 17: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Dihindari pemakaian ketamin. Bisa dipakai 0,67 MAC Enfluran, halotan atau isofluran.

Karena ada sensitasi muscle relaxant dengan Magnesium, perlu dipakai monitor nerve stimulator (TOF = Train of Four)

Page 18: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Obat-obat yang dipakai pada anestesi Umum:

1. N2O2. Halotan3. Pentotal4. Muscle Relaxant5. Pitocin6. Ergot alkaloids

Page 19: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

A. N2O Sedikit sekali atau hampir tidak

mendepresi bayi bila diberikan dengan minimal 50% O2 dan diberikan dalam periode < 20 menit. Tidak ada depresi yang nyata pada bayi, bila diberikan N2O 50% sebelum bayi lahir. Untuk seksio sesarea berikan O2 50-70%.

Page 20: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

B. Halotan

Halotan jarang sekali digunakan kecuali untuk manipulasi uterus, supaya dinding uterus menjadi rileks. Sehingga halotan sebaiknya tidak dipakai untuk Seksio sesarea.Indikasi pemakaian halotan hanya untuk relaxasi uterus, misalnya: kontraksi tetanic uterus, versi luar atau versi dalam, pelepasan plasenta secara manual, inversi uterus.

Page 21: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

C. Pentotal Pada dosis ± 4 mg/kg tidak

menyebabkan depresi pada infant

Page 22: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

D. Muscle Relaxant

Untuk fasilitas intubasi bisa dipakai succinyl cholin, curare, vekuronium, pancuronium, atracurium. Obat-obat ini tidak menembus barier plasenta

Page 23: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

E. Pitocin Obat-obat oxytocics yang paling

sering digunakan adalah syntetik hormon pituitary posterior yaitu oxytocin (Pitocin) dan ergot alkaloid ergonovine (Ergotrat) dan methyl ergonovine (methergin).

Oxytocin bekerja pada otot polos uterus untuk menstimulasi frekuensi dan kekuatan kontraksi

Page 24: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Pada saat Ekstubasi bisa terjadi kenaikan tekanan darah. Untuk mengatasinya bisa diberikan analgetic (fentanil), lidokain, MgSO4, beta-blocker.

4 Ekstubasi

Page 25: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

5. Pengelolaan Pasca bedah

Walaupun terapi untuk sindrom HELLP adalah cepat-cepat melahirkan bayi, tetapi konvulsi masih bisa terjadi 10 hari sampai 2 minggu setelah melahirkan. Terapi anti convulsi, anti hipertensi mungkin masih diteruskan bila ada indikasi. Analgesi pascabedah harus diberikan karena rasa sakit akan menaikkan tekanan darah.

Page 26: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

Rangkuman Cegah dan terapi convulsi dengan phenytoin

atau MgSO4. Jika tidak ada kontra indikasi, pilihan

pertama adalah epidural anestesia. Anestesi umum memerlukan:

− pengelolaan jalan nafas yang trampil.− pengendalian tekanan darah saat intubasi

dengan Nitroglyserine atau MgSO4/ alfentanyl.

− hati-hati potensiasi dan interaksi obat, terutama magnesium dan pelemas otot.

Page 27: Penatalaksanaan Anestesi Pada Pasien Hipertensive Emergency in Pregnancy (HELLP Syndrom)

TERIMA KASIH