20
1 EXECUTIVE SUMMARY PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ENERGI TAHUN 2015

PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

1

EXECUTIVE SUMMARY

PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ENERGI

TAHUN 2015

Page 2: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

2

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor energi memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional,

terutama dalam mendukung perekonomian nasional serta sebagai sumber penerimaan

negara. Ketersediaan sumber daya energi mutlak diperlukan dalam seluruh kegiatan

industri pertambangan yang pada akhirnya akan meningkatkan penerimaan negara.

Kegiatan pemutakhiran data dan neraca sumber daya energi ini dilaksanakan

untuk mengakomodir perubahan dan atau penambahan data yang terjadi setiap tahun.

Kegiatan pemutakhiran data dan neraca energi ini meliputi komoditas batubara,

bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud pemutakhiran data dan neraca sumberdaya energi adalah sebagai media

informasi yang dapat dipergunakan bagi kepentingan internal maupun eksternal (publik)

sebagai bahan referensi mengenai potensi batubara, bitumen padat, CBM, dan panas

bumi secara nasional. Dan agar dapat dijadikan dasar acuan perencanaan

pengembangan komoditas energi fosil untuk pembangunan skala daerah ataupun

nasional.

1.3. Lingkup Pekerjaan

Metode dan Sistematika Pekerjaan yang dilakukan antara lain:

Pencarian, pengumpulan dan pengelompokan data, baik dari laporan penyelidikan,

informasi tertulis atau referensi lainnya serta diskusi.

Pengisian formulir isian database yang telah disediakan.

Pemasukan data dari formulir isian ke sistem database.

Verifikasi data.

Integrasi data tekstual dan spasial sehingga membentuk kesatuan sistem

informasi geografis (SIG).

Hasil informasi disimpan dalam sistem database Pusat Sumber Daya Geologi

yang berada dalam sebuah server database yang terhubung dengan jaringan

intranet kantor serta diaplikasikan (uploading) pada internet sistem web-database

kantor untuk dipublikasikan sesuai tingkatan data (leveling-data) dan kebutuhan

publik, sebagai sarana informasi sumber daya energi secara nasional.

Page 3: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

3

Kalkulasi data untuk penghitungan neraca sumberdaya energi yang dituangkan

dalam bentuk tabel neraca dan peta.

1.4. Sumber Data

Dalam melakukan kegiatan Pemutakhiran Data dan Neraca Energi tahun 2015,

tentunya diperlukan terlebih dahulu pengumpulan data yang berasal dari berbagai sumber,

diantaranya:

Laporan penyelidikan batubara, bitumen padat dan CBM yang dilakukan oleh Pusat

Sumber Daya geologi sebanyak 12 laporan.

Laporan hasil RKAB dari perusahaan pemegang PKP2B yang didapat dari

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara sebanyak 75 perusahaan.

Laporan penyelidikan panas bumi yang dilakukan oleh Pusat Sumber Daya geologi

sebanyak 18 laporan.

1.5. Evaluasi Data

Data yang telah diplot lokasinya pada peta dasar kemudian dipilah-pilah, apakah

merupakan penambahan data baru atau update data yang telah ada. Untuk komoditas

batubara, data tersebut dikelompokkan berdasarkan nilai kalorinya dengan mengacu

pada Keppres No. 13 Tahun 2000 yang diperbaharui dengan PP No. 45 Tahun 2004

tentang: Tarif atas jenis penerimaan Negara bukan pajak yang berlaku pada Departemen

Pertambangan dan Energi bidang Pertambangan Umum. Selain itu juga modifikasi dari

US System (ASTM (ASA), International System (UN-ECE) dan SNI 5015-2011 turut

dijadikan acuan. Berdasarkan acuan-acuan tersebut, maka batubara Indonesia

dikelompokkan menjadi:

Batubara Kalori Rendah, yaitu jenis batubara yang paling rendah peringkatnya,

bersifat lunak-keras, mudah diremas, mengandung kadar air tinggi (10-70%),

memperlihatkan struktur kayu, nilai kalorinya kurang dari 5100 kal/gr (adb).

Batubara Kalori Sedang, yaitu jenis batubara yang peringkatnya lebih tinggi

daripada batubara kalori rendah, bersifat lebih keras, mudah diremas – tidak bisa

diremas, kadar air relatif lebih rendah, umumnya struktur kayu masih tampak, nilai

kalori 5100 – 6100 kal/gr (adb).

Batubara Kalori Tinggi, adalah jenis batubara yang peringkatnya lebih tinggi lagi,

kadar air relatif lebih rendah dibandingkan batubara kalori sedang, umumnya

struktur kayu tidak tampak, nilai kalorinya 6100 - 7100 kal/gr (adb).

Batubara Kalori Sangat Tinggi, adalah jenis batubara dengan peringkat paling

tinggi, umumnya dipengaruhi intrusi ataupun struktur lainnya, kadar air sangat

Page 4: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

4

rendah, nilai kalorinya lebih dari 7100 kal/gr (adb). Kelas kalori ini dibuat untuk

membatasi batubara kalori tinggi.

Untuk komoditas bitumen padat, dari seluruh data yang terkumpul kemudian

dipilah lagi menjadi kelompok oil shale dan tar sand, sesuai dengan karakter geologinya

yang diketahui dari data lapangan. Untuk komoditas gambut dan CBM tidak ada

pengelompokkan tertentu.

Sebagaimana kita ketahui, keberadaan batubara, bitumen padat, dan CBM tidak

lepas dari sejarah pembentukannya yaitu pada cekungan. Karena itu, penyelidikan dan

pencarian data sekunder mengenai komoditas tersebut ditekankan pada wilayah

cekungan-cekungan tersebut (Gambar 1.1).

Gambar 1.1. Cekungan Batubara di Indonesia.

1.6. Klasifikasi Sumber Daya dan Cadangan Batubara

Pengelompokkan neraca sumber daya dan cadangan batubara Indonesia

berpedoman pada Standar Nasional Indonesia (SNI) yang diterbitkan oleh Badan

Standardisasi Nasional. SNI yang dimaksud berjudul Klasifikasi Sumberdaya dan

Cadangan Batubara (Amandemen 1 – SNI – 13-5014-1998). Dalam SNI ini, sumber daya

batubara dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelas berdasarkan tahapan eksplorasinya

yaitu sumber daya hipotetik, tereka, tertunjuk dan terukur (Gambar 1.2). Tahapan

eksplorasi ini mencerminkan tingkat keyakinan geologi dari data teknis yang digunakan

pada proses estimasi sumber daya batubara.

Page 5: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

5

Gambar 1.2. Klasifikasi Sumber daya dan Cadangan Batubara berdasarkan Amandemen 1 – SNI – 13-5014-1998.

Seiring dengan berjalannya waktu, SNI Klasifikasi Sumber daya dan cadangan ini

mengalami proses tinjau ulang hingga akhirnya terbit SNI yang terbaru yaitu SNI

Pedoman pelaporan, sumberdaya, dan cadangan batubara (SNI 5015:2011). Substansi

SNI ini lebih difokuskan bagi kepentingan para pelaku pengusahaan batubara. Seperti

diketahui, setiap perusahaan batubara mempunyai kewajiban untuk melaporkan

kegiatannya sesuai dengan kontrak yang sudah ditanda tangani. SNI ini diharapkan dapat

menjadi acuan bagi para pengusaha dalam melaporkan kegiatannya. Mengingat SNI ini

lebih ditujukan kepada pengusaha batubara, maka klasifikasi sumber daya batubaranya

pun mengalami sedikit perubahan (Gambar 1.3). Pada SNI 2011 ini, kelas sumber daya

hipotetik ditiadakan dengan asumsi sebagai berikut. Sumber daya hipotetik dihasilkan dari

kegiatan Survei Tinjau yang biasanya dilakukan oleh Pemerintah. Tidak seharusnya

perusahaan batubara melakukan kegiatan Survei Tinjau. Perusahaan batubara

seharusnya menindaklanjuti kegiatan yang telah dilakukan oleh Pemerintah dengan

melakukan survei yang memiliki tingkat keyakinan geologi yang lebih tinggi. Perusahaan

batubara tidak diperkenankan melaporkan sumber daya hipotetik. Oleh karena itu, kelas

sumber daya hipotetik dihilangkan dalam SNI 2011 ini.

Page 6: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

6

Gambar 1.3. Klasifikasi sumber daya dan cadangan batubara berdasarkan SNI 5015:2011.

Namun, pemerintah mempunyai tugas dan kewenangan untuk melakukan

kegiatan Survei Tinjau dalam upaya menginventarisasi potensi batubara di negeri ini.

Sumber daya hipotetik yang dipublikasi oleh Pemerintah tidak hanya berdasarkan asumsi

semata, melainkan didukung oleh berbagai data hasil dari peninjauan lapangan. Sumber

daya hipotetik ini mencerminkan potensi negara kita yang belum dimanfaatkan sampai

saat ini. Pemanfaatannya kemungkinan terkendala oleh berbagai hal, misalnya lokasi

endapan batubara di daerah marginal ataupun lokasi yang tumpang tindih dengan

kawasan konservasi. Untuk endapan batubara yang saat ini tumpang tindih dengan

kawasan konservasi, potensi ini dapat diperuntukkkan bagi Wilayah Pencadangan Negara

yang kelak dapat dimanfaatkan apabila kondisinya memungkinkan. Berdasarkan

pertimbangan tersebut, maka kelas sumber daya hipotetik tetap dilaporkan dalam

pemutakhiran data ini.

Page 7: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

7

1.7. Tabulasi Data

Data yang sudah dikelompokkan berdasarkan kelas kalorinya kemudian disusun

dalam bentuk tabel (selanjutnya disebut tabel neraca) yang dipisahkan berdasarkan

lokasi administratifnya misalnya, tabel neraca Provinsi Aceh, tabel neraca Provinsi

Kalimantan Barat, dan seterusnya. Setelah dibuat tabel neraca dari tiap provinsi

kemudian disusun risalah tabel neraca per pulau, misalnya tabel neraca Pulau Sumatera,

Jawa, dan seterusnya. Setelah tabel neraca tiap pulau dibuat, maka neraca sumberdaya

energi fosil Indonesia dapat diketahui dari menyimpulkan nilai neraca dari tiap pulau.

Tabel neraca untuk tiap komoditas formatnya dibuat sesuai dengan keberadaan datanya.

Berikut uraian tabel neraca untuk setiap komoditas:

Tabel Neraca Sumberdaya Batubara

Kolom-kolom yang dibuat dalam tabel neraca batubara adalah sebagai berikut:

Lokasi, adalah tempat keterdapatan data batubara tersebut.

Sumberdaya Batubara, dipisahkan menjadi sumberdaya hipotetik, tereka, tertunjuk

dan terukur. Berdasarkan SNI, definisi masing-masing istilah adalah sebagai berikut:

- Sumberdaya batubara adalah bagian dari endapan batubara dalam bentuk dan

kuantitas tertentu serta mempunyai prospek beralasan yang memungkinkan untuk

ditambang secara ekonomis. Lokasi, kualitas, kuantitas karakteristik geologi dan

kemenerusan dari lapisan batubara yang telah diketahui, diperkirakan atau

diinterpretasikan dari bukti geologi tertentu. Sumberdaya batubara dibagi sesuai

dengan tingkat kepercayaan geologi ke dalam kategori tereka, tertunjuk, dan

terukur.

- Sumberdaya hipotetik adalah sumberdaya yang kuantitas dan kualitasnya

diperoleh dari tahap penyelidikan Survei Tinjau.

- Sumberdaya tereka adalah bagian dari total estimasi sumberdaya batubara yang

kualitas dan kuantitasnya hanya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan

yang rendah. Titik informasi yang mungkin didukung oleh data pendukung tidak

cukup untuk membuktikan kemenerusan lapisan batubara dan/atau kualitasnya.

Estimasi dari kategori kepercayaan ini dapat berubah secara berarti dengan

eksplorasi lanjut.

- Sumberdaya tertunjuk adalah bagian dari total sumberdaya batubara yang kualitas

dan kuantitasnya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan yang masuk

akal, didasarkan pada informasi yang didapatkan dari titik-titik pengamatan yang

mungkin didukung oleh data pendukung. Titik informasi yang ada cukup untuk

menginterpretasikan kemenerusan lapisan batubara, tetapi tidak cukup untuk

membuktikan kemenerusan lapisan batubara dan/atau kualitasnya.

Page 8: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

8

- Sumberdaya terukur adalah bagian dari total sumberdaya batubara yang kualitas

dan kuantitasnya dapat diperkirakan dengan tingkat kepercayaan tinggi,

didasarkan pada informasi yang didapat dari titik-titik pengamatan yang diperkuat

dengan data-data pendukung. Titik-titik pengamatan jaraknya cukup berdekatan

untuk membuktikan kemenerusan lapisan batubara dan/atau kualitasnya.

Cadangan Batubara, yaitu bagian dari sumberdaya batubara tertunjuk dan terukur

yang dapat ditambang secara ekonomis. Estimasi cadangan batubara harus

memasukkan perhitungan dilution dan losses yang muncul pada saat batubara

ditambang. Penentuan cadangan secara tepat telah dilaksanakan yang mungkin

termasuk studi kelayakan. Penentuan tersebut harus telah mempertimbangkan semua

faktor-faktor yang berkaitan seperti metode penambangan, ekonomi, pemasaran, legal,

lingkungan, sosial, dan peraturan pemerintah. Penentuan ini harus dapat

memperlihatkan bahwa pada saat laporan dibuat, penambangan ekonomis dapat

ditentukan secara memungkinkan. Cadangan batubara dibagi sesuai dengan tingkat

kepercayaannya ke dalam cadangan “terkira” dan „terbukti”. Definisi masing-masing

istilah sesuai dengan SNI 5015:2011, adalah sebagai berikut:

- Cadangan batubara terkira adalah bagian dari sumberdaya batubara tertunjuk

yang dapat ditambang secara ekonomis setelah faktor-faktor penyesuai terkait

diterapkan, dapat juga sebagai bagian dari sumberdaya batubara terukur yang

dapat ditambang secara ekonomis, tetapi ada ketidakpastian pada salah satu atau

semua faktor penyesuai yang terkait diterapkan.

- Cadangan batubara terbukti adalah bagian yang dapat ditambang secara

ekonomis dari sumberdaya batubara terukur setelah faktor-faktor penyesuai yang

terkait diterapkan.

Tabel Neraca Sumberdaya Batubara Tambang Dalam

Untuk komoditas batubara, sumberdaya batubara pada kedalaman 100 – 500

meter dari muka air laut disajikan khusus dalam tabel sumberdaya batubara Tambang

Dalam.

Tabel Neraca Sumberdaya Bitumen Padat

Kolom yang terdapat pada tabel neraca sumberdaya bitumen padat adalah:

Nomor urut, adalah nomor urutan pemasukan data.

Lokasi, merupakan nama lokasi khas tempat bitumen padat tersebut berada.

Provinsi, menggambarkan lokasi administratif endapan bitumen padat tersebut.

Page 9: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

9

Kandungan minyak, memperlihatkan nilai minyak yang terkandung pada batuan

bitumen padat di wilayah penyelidikan yang dihasilkan dari analisa retort dan

diekspresikan dalam satuan liter/ton.

Sumberdaya hipotetik, merupakan nilai sumberdaya bitumen padat pada daerah

penyelidikan, dimana tingkat penyelidikannya masih berupa survei pendahuluan atau

penyelidikan awal, dengan satuan juta ton.

Sumberdaya tereka, merupakan nilai sumberdaya bitumen padat pada daerah

penyelidikan, dimana tingkat penyelidikannya berupa survei semi detil dengan

metode penyelidikan menggunakan pemboran, satuan dalam juta ton.

Total Sumberdaya, merupakan penjumlahan dari nilai sumberdaya hipotetik dengan

sumberdaya tereka.

Page 10: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

10

2. HASIL KEGIATAN

2.1. Pemutakhiran Data

Hingga tahun 2015, database batubara terdiri dari 412 lokasi yang tersebar di Pulau

Sumatera, Pulau Jawa bagian barat, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi bagian selatan,

dan Pulau Papua. Bitumen padat sebanyak 76 lokasi yang tersebar di Pulau Sumatera,

Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, dan Pulau Sulawesi bagian selatan dan tenggara, serta di

Pulau Papua. CBM sebanyak 20 lokasi hasil penyelidikan Pusat Sumber Daya Geologi,

yang tersebar di Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan.

2.2. Neraca Sumberdaya Energi Fosil

2.2.1 Sumberdaya Batubara

Hasil perhitungan keseluruhan menunjukkan bahwa sumberdaya batubara

Indonesia sampai dengan tahun 2015 ini adalah sebesar 126.609,34 juta ton batubara,

sedangkan cadangan batubara sebesar 32.263,68 juta ton (Tabel 2.1).

Tabel 2.1. Kualitas, Sumberdaya dan Cadangan Batubara Indonesia, 2015.

Jumlah

Hipotetik Tereka Tertunjuk Terukur Total % Terkira Terbukti Total

Kalori Rendah 1,978.83 9,650.04 10,432.15 12,258.65 34,319.67 27.11 6,203.69 3,271.78 9,475.47

Kalori Sedang 16,882.22 22,413.42 17,441.12 24,286.35 81,023.10 63.99 16,485.65 3,858.21 20,343.86

Kalori Tinggi 889.19 2,804.47 2,186.22 3,243.11 9,122.99 7.21 545.20 974.33 1,519.53

Kalori Sangat Tinggi 13.61 1,276.46 394.02 459.49 2,143.58 1.69 761.51 163.31 924.82

TOTAL 19,763.84 36,144.39 30,453.51 40,247.60 126,609.34 100.00 23,996.05 8,267.63 32,263.68

Catatan :

1. Kualitas berdasarkan kelas nilai kalori 2. Kelas Sumberdaya batubara 3. Kelas Cadangan

(Keppres No. 13 Tahun 2000 diperbaharui dengan PP No. 45 Tahun 2003) a. Terukur a. Terbukti

a. Kalori Rendah < 5100 kal/gr b. Tertunjuk b. Terkira

b. Kalori Sedang 5100 - 6100 kal/gr c. Tereka

c. Kalori Tinggi > 6100 - 7100 kal/gr d. Hipotetik

d. Kalori sangat Tinggi> 7100 kal/gr

KualitasSumberdaya (Juta Ton) Cadangan (Juta Ton)

Apabila dibandingkan dengan neraca tahun 2014 terdapat kenaikan sumberdaya

batubara sebesar 1.812,60 juta ton, begitu juga dengan cadangan batubara pada tahun

ini mengalami penurunan sebanyak 121,06 juta ton (Gambar 2.1). Penurunan jumlah

sumber daya dan cadangan ini dikarenakan melemahnya nilai batubara di pasar dunia,

sehingga banyak perusahaan yang menghentikan kegiatan eksplorasi dan produksi

batubara karena nilai jual batubara tidak dapat menutupi biaya produksi.

Page 11: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

11

Gambar 2.1. Grafik perubahan nilai sumberdaya dan cadangan batubara tahun 2011 – 2015.

Sumber daya dan cadangan batubara per provinsi di Indonesia tahun 2015 adalah

seperti terdapat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Sumber daya dan cadangan batubara per provinsi tahun 2015.

Hipotetik Tereka Tertunjuk Terukur Total Terkira Terbukti Total

1 Banten 5.47 5.75 4.86 2.72 18.80 0.00 0.00 0.00

2 Jawa Tengah 0.00 0.82 0.00 0.00 0.82 0.00 0.00 0.00

3 Jawa Timur 0.00 0.08 0.00 0.00 0.08 0.00 0.00 0.00

4 Aceh 0.00 346.35 13.89 90.40 450.64 0.00 0.00 0.00

5 Sumatera Utara 0.25 7.00 0.00 19.97 27.22 0.00 0.00 0.00

6 Riau 12.79 243.12 643.82 900.34 1,800.07 54.49 633.34 687.83

7 Sumatera Barat 20.41 294.50 231.16 249.45 795.52 0.00 158.43 158.43

8 Jambi 603.71 1,110.30 670.88 361.82 2,746.70 122.17 118.58 240.75

9 Bengkulu 0.00 2.12 118.81 71.14 192.07 0.00 18.95 18.95

10 Sumatera Selatan 12,633.17 13,161.57 15,001.02 11,106.17 51,901.93 10,134.43 2,140.29 12,274.72

11 Lampung 0.00 106.95 0.00 0.94 107.89 0.00 0.00 0.00

12 Kalimantan Barat 2.26 477.69 6.85 4.70 491.50 0.00 0.00 0.00

13 Kalimantan Tengah 222.24 1,952.19 883.86 1,047.20 4,105.48 284.53 486.73 771.26

14 Kalimantan Selatan 0.00 6,050.60 3,461.10 4,945.92 14,457.62 1,300.59 2,354.54 3,655.13

15 Kalimantan Timur 6,088.84 11,623.63 8,807.33 20,543.66 47,063.46 11,793.92 1,968.40 13,762.39

16 Kalimantan Utara 65.62 660.81 480.27 850.09 2,056.79 305.86 388.31 694.17

17 Sulawesi Selatan 0.00 48.81 129.68 53.09 231.58 0.06 0.06 0.12

18 Sulawesi Tengah 0.00 17.11 0.00 0.00 17.11 0.00 0.00 0.00

19 MALUKU Maluku Utara 8.22 0.00 0.00 0.00 8.22 0.00 0.00 0.00

20 Papua Barat 93.66 32.82 0.00 0.00 126.48 0.00 0.00 0.00

21 Papua 7.20 2.16 0.00 0.00 9.36 0.00 0.00 0.00

19,763.84 36,144.39 30,453.51 40,247.60 126,609.34 23,996.05 8,267.63 32,263.68

No. Pulau ProvinsiSumberdaya (Juta Ton) Cadangan (Juta Ton)

JAWA

SUMATERA

SULAWESI

PAPUA

TOTAL INDONESIA

KALIMANTAN

Sesuai dengan SNI 5015 tahun 2011, sumber daya hipotetik ditiadakan karena

merupakan tanggungjawab pemerintah untuk melaksanakan penyelidikan pendahuluan

yang menghasilkan sumber daya hipotetik (Sub bab 2.3). Jadi nilai sumber daya dan

-

25.000,00

50.000,00

75.000,00

100.000,00

125.000,00

150.000,00

2011 2012 2013 2014 2015

120.338,60 119.446,36 120.525,42 124.796,74 126.609,34

28.017,46 28.978,61 31.357,15 32.384,74 32.263,68

Sumberdaya

Cadangan

Juta ton

Page 12: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

12

cadangan yang ditampilkan adalah nilai yang dihasilkan oleh perusahaan pemegang izin

PKP2B dan IUP, seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.3. Sumber Daya dan Cadangan Batubara sesuai dengan SNI 5015 tahun 2011.

Jumlah

Tereka Tertunjuk Terukur Total % Terkira Terbukti Total

Kalori Rendah 9,650.04 10,432.15 12,258.65 32,340.84 30.27 6,203.69 3,271.78 9,475.47

Kalori Sedang 22,413.42 17,441.12 24,286.35 64,140.89 60.03 16,485.65 3,858.21 20,343.86

Kalori Tinggi 2,804.47 2,186.22 3,243.11 8,233.80 7.71 545.20 974.33 1,519.53

Kalori Sangat Tinggi 1,276.46 394.02 459.49 2,129.97 1.99 761.51 163.31 924.82

TOTAL 36,144.39 30,453.51 40,247.60 106,845.50 100.00 23,996.05 8,267.63 32,263.68

KualitasSumberdaya (Juta Ton) Cadangan (Juta Ton)

2.2.2. Sumberdaya Batubara Tambang Dalam

Sumberdaya Batubara untuk Tambang Dalam adalah sebesar 42,96 milyar ton.

Naik sebesar 1,84 milyar ton dari tahun 2014 (41,12 milyar ton). Grafik perubahan nilai

sumber daya batubara tambang dalam dapat dilihat berikut ini.

Gambar 4.2. Grafik perubahan nilai sumber daya batubara tambang dalam.

2.2.3. Sumberdaya Bitumen Padat

Secara definisi, bitumen padat merupakan batuan sedimen yang mengandung

material organik yang apabila dipanaskan sampai dengan suhu 550oC (proses retort)

akan menghasilkan minyak. Endapan bitumen padat dapat berupa oil shale (serpih

minyak) ataupun tar sand. Kenyataan di lapangan, Indonesia memiliki kedua jenis

38,50

39,00

39,50

40,00

40,50

41,00

41,50

2011 2012 2013 2014 2015

39,76

40,32

40,9641,12

42,96

Sumber Daya Batubara Tambang Dalam

Sumber Daya Batubara Tambang Dalam

Milyar Ton

Page 13: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

13

endapan bitumen padat tersebut. Oleh karena itu, untuk perhitungan neraca sumberdaya

bitumen padat, data oil shale dan tar sand disajikan dalam tabel yang terpisah, walaupun

pada akhirnya nilai total sumberdaya bitumen padat adalah penjumlahan dari kedua jenis

ini. Pemisahan tabel tersebut bertujuan untuk memudahkan pihak yang ingin

memanfaatkan komoditas tersebut.

Sampai tahun 2015, sumberdaya oil shale Indonesia adalah sebesar 12.224,41

juta ton batuan yang terdiri dari 11.013,51 juta ton sumberdaya hipotetik dan 1.210,90

juta ton sumberdaya tereka. Kandungan minyak pada batuan bitumen padat berkisar

antara 1-256 liter/ton. Penambahan sumber daya berasal dari penyelidikan Pusat Sumber

Daya Geologi di 10 lokasi, yaitu daerah Aceh Tamiang (Provinsi Aceh), Boven Digoel

(Provinsi Papua), Kabaena (Provinsi Sulawesi Tenggara), Sarmi (Provinsi Papua),

Tanggetada (Provinsi Sulawesi Tenggara), Pangkalan (Provinsi Riau), Windesi (Provinsi

Papua Barat), Pengadan (Provinsi Kalimantan Timur), Dusun Panjang (Provinsi Jambi),

dan Makarti Jaya (Provinsi Sumatera Barat).

Sumberdaya tar sand Indonesia belum berubah dari tahun 2013, yaitu masih

sebesar 153,53 juta ton batuan yang terdiri dari 76,74 juta ton sumberdaya hipotetik dan

76,79 juta ton sumberdaya tereka dengan kisaran kandungan minyak 5-248 liter/ton. Hal

yang menarik dari endapan tar sand ini adalah lokasinya yang terpusat di satu pulau yaitu

Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

Total sumberdaya bitumen padat adalah sebesar 12.337,94 juta ton batuan. Naik

sebesar 708,09 juta ton dari tahun 2014. Grafik perubahan nilai sumberdaya bitumen

padat dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Page 14: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

14

Gambar 2.3. Grafik perubahan nilai sumberdaya Bitumen Padat (Oil Shale dan Tar Sand) tahun 2011 – 2015.

2.2.4. Sumberdaya Coalbed Methane (CBM)

Coal Bed Methane yang juga disebut sebagai Gas Metana Batubara merupakan

gas yang terdapat dalam lapisan batubara, komposisinya terdiri dari methane, CO2, CO,

N2, dan ethane.

Sampai tahun 2015 ini, sumberdaya hipotetik CBM Indonesia adalah sebesar

9.194.741.295 Cuft = 9,194 BCuft yang terdapat di 20 lokasi. Empat lokasi baru adalah

di Srijaya Makmur (Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan), Paser (Kalimantan

Timur), Tamiang Layang (Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah), dan Upau

(Kabupaten Tabalong dan Balangan, Kalimantan Selatan). Terdapat kenaikan sumber

daya sebesar 1,661 Bcuft dari tahun sebelumnya.

11.000,00

11.200,00

11.400,00

11.600,00

11.800,00

12.000,00

12.200,00

12.400,00

2011 2012 2013 2014 2015

11.457,8411.508,47

11606,6711629,85

12.337,94

Sumberdaya Bitumen PadatJuta ton

Page 15: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

15

Gambar 2.4. Grafik perubahan nilai sumberdaya coalbed methane tahun 2011 – 2015.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

2011 2012 2013 2014 2015

5,2065,809

6,939 7,533 9,194

Sumberdaya Coalbed MethaneBCuft

Page 16: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

16

Tabel 2.5. Sumberdaya Coal Bed Methane Indonesia, 2015.

No Daerah/Lokasi Tahun Luas (Km2) Sumberdaya Hipotetik

Batubara (Ton) Methane (Cuft)

1 2 3 6 7

INSTANSI PEMERINTAH

1 Loa Lepu (Kaltim) 2006 2 x 1 191,726,612 150,711,520

2 Buana Jaya (Kaltim) 2007 2 x 1 534,261,545 606,588,270

3 Tanah Bumbu (Kalteng) 2008 2 x 1 112,733,226 402,255,325

4 Tamiang (Sumsel) 2008 1 x 1 31,792,000 9,114,082

5 Tanjung Enim (Sumsel) 2009 2 x 1 1,181,594,858 758,792,398

6 Ombilin (Sumbar) 2009 1 x 0,4 7,987,200 1,624,346,374

7 Jangkang (Kalteng) 2010 - 16,567,200 15,724,003

8 Nibung (Sumsel) 2010 7,5 x 0,58 100,394,426 1,637,175,754

9 Paser 2010 2,7 x 1,0 1,858,168 806,663

10 Bukit Sibantar, Sawahlunto (Sumbar)

2011 111 Ha 10,995,060.00 603,806,535.00

11 Balangan (Kalimantan Selatan)

2012 0.50 32,792,500.00 417,845,314.00

12 Lahat (Sumatera Selatan) 2012 0.40 136,236,133.00 647,423,277.00

13 Bayunglencir (Sumatera Selatan)

2012 0.50 11,992,500.00 64,439,979.00

14 Muara Kilis (Jambi) 2013 0.50 2,765,000.00 14,220,657.00

15 Sumai (Jambi) 2013 14.79 374,932,470.00 161,135,955.00

16 Berau (Kaltim) 2013 0.50 29,928,100.00 418,783,700.00

17 Srijaya Makmur (Kab. Musi rawas, Sumatera Selatan)

2014 2x0,5 8,125,000.00 90,585,950.00

18 Paser (Kab. Paser, Kalimantan Timur)

2014 408.00 14,841,800.00 630,292,590.00

19 Tamiang Layang (Kab. Barito Timur, Kalimantan Tengah

2015 2x2 10,408,582.00 265,073,849.00

20 Upau (Kab. Tabalong dan Balangan, Kalimantan Selatan)

2015 2x0,5 161,947,000.00 675,619,100.00

2,973,879,380.00 9,194,741,295.00

Page 17: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

17

Gambar 2.5. Sumberdaya dan Cadangan Batubara Indonesia Status 2015.

Page 18: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

18

Gambar 2.6. Sumberdaya Bitumen Padat Indonesia Status 2015.

Sumberdaya: 11.634.97 juta ton

Page 19: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

19

Gambar 2.7. Peta penyelidikan CBM Badan Geologi dan wilayah kerja CBM tahun 2015.

Page 20: PEMUTAKHIRAN DATA DAN NERACA SUMBER DAYA ...203.189.89.148/Neraca/2015/Executive Summary Neraca...bitumen padat (oil shale), coalbed methane (CBM), dan panas bumi. 1.2. Maksud dan

20