47
Dian Widiyanti,SSi,MSi,Ph.D Bagian Mikrobiologi FK Universitas YARSI PEMERIKSAAN SEROLOGI

Pem.serologi(1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sero

Citation preview

  • Dian Widiyanti,SSi,MSi,Ph.D Bagian Mikrobiologi FK Universitas YARSI

    PEMERIKSAAN SEROLOGI

  • Serologi Definisi : Ilmu yang mempelajari antibodi dan

    reaksinya terhadap antigen

    Pemeriksaan serologi : pemeriksaan berdasarkan adanya interaksi antigen dan antibodi

    Dasar pemeriksaan serologi: Reaksi antigen-antibodi bersifat spesifik

    Suatu antigen hanya bereaksi terhadap antibodi yang ditimbulkannya atau oleh antigen yang dekat hubungannya.

    Bertujuan mendeteksi antibodi dengan antigen yang sudah diketahui atau sebaliknya

  • Penggunaan pemeriksaan serologi Diagnosis penyakit infeksi

    Mikroorganisme sulit dikultur

    Mikroorganisme terlalu berbahaya untuk dikultur

    Teknik kultur yang sesuai belum ada

    Mikroorganisme membutuhkan waktu lama untuk tumbuh

    Diagnosis penyakit autoimun Deteksi anti-dsDNA antibodi pada SLE

    Penentuan golongan darah ABO dan jenis Rh

  • Jenis-jenis pemeriksaan serologi

    1. Agglutinasi

    2. Flocculation

    3. Presipitasi

    4. Complement fixation

    5. Immunoassay

  • Cross-linking Ag-Ab

  • Antibody-antigen equivalent

  • Fungsi pemeriksaan serologi

    Kualitatif

    - Mendeteksi adanya antibodi atau antigen dalam suatu sampel klinik

    Kuantitatif

    - Mengetahui titer antibodi atau antigen yang terdapat dalam sampel klinik

    Titer : pengenceran terkecil antigen/antibodi yang masih menunjukkan hasil positif

  • Interpretasi tes serologi Kuantitatif serum fase akut dan serum fase

    konvalesen Kenaikan titer antibodi (seroconversion) 4 x

    infeksi baru

  • Agglutination Definisi : Interaksi antibodi dengan antigen

    partikel membentuk gumpalan (clumping) yang dapat terlihat.

    Jenis aglutinasi :

    1. Direct agglutination

    Ab direaksikan langung dengan antigen, atau sebaliknya

    2. Indirect agglutination

    Ag/Ab dilekatkan pada partikel, baru direaksikan dengan sampel Jenis partikel yang digunakan:

    Bakteri/komponen bakteri koaglutinasi

    Sel darah merah hemaglutinasi

    Partikel latex latex aglutinasi

  • Agglutination

  • Steps in Agglutination

    Sensitization

    Agglutination is a two-step process that results in the formation of a stable lattice network. The first reaction involves antigen-antibody combination through single antigenic determinants on the particle surface and is often called sensitization.

  • Steps in Agglutination

    Lattice formation The second stage

    representing the sum of interactions between antibody and multiple antigenic determinants on a particle, is dependent on environmental conditions and the relative concentrations of antigen and antibody.

  • Direct agglutination Widal tes typhoid

    Menggunakan antigen H (flagel) dan antigen O (somatic) S. typhi direaksikan terhadap sampel darah

  • Coagglutination

    Antibodi dilekatkan pada bakteri atau komponen dari bakteri (i,.e Protein A S. aureus)

  • Latex agglutination

  • Hemagglutination

  • 1/2

    1/4

    1/8

    1/1

    6

    1/3

    2

    1/6

    4

    1/1

    28

    1/2

    56

    1/5

    12

    1/1

    02

    4

    Pos.

    Neg

    .

    Titer

    64

    8

    512

  • Treponema pallidum hemagglutination (TPHA)

    Kontrol positif

    Serum negatif

    Kontrol negatif

    Serum pasien

    Merupakan tes spesifik untuk diagnosis siphilis Antigen T. pallidum dilekatkan pada SDM

  • Hemagglutination inhibition

    Virus memiliki hemagglutinin yang dapat menyebabkan hemaglutinasi SDM

    Apabila diberikan antibodi yang spesifik terhadap virus tersebut, maka virus akan berikatan dengan antibodi dan menyebabkan hemaglutinasi dihambat (hemagglutination inhibition)

  • Flocculation

    RPR atau VDRL non treponemal test syphilis Kardiolipin direaksikan dengan serum pasien dan

    diamati terbentuknya flokulasi

  • Presipitasi Interaksi antibodi

    dengan antigen terlarut (soluble) membentuk presipitasi yang terlihat.

    Jenis :

    Presipitasi tabung

    Radial immunodifusion

    Double immunodiffusion (Outerlochny method)

    Presipitasi tabung

  • Radial immunodifusion

  • Double diffusion (Outerlochny method)

  • Elek-Ouchterlochny test

  • Immunoelectrophoresis

    o Modifikasi double diffusion

    o Dilakukan pada agar

    o Prosedur : sample dimasukkan

    ke dalam sumur/lubang

    sampel. Arus listrik dialirkan,

    dan antigen akan bermigrasi

    menurut ukuran dan

    muatannya. Antibodi

    dimasukkan ke dalam agar. Bila

    antibodi spesifik terhadap

    antigen presipitasi

    o Termasuk dalam kualitatif tes

  • Fiksasi komplemen

    Dasar : ikatan antigen dan antibodi akan mengaktifkan komplemen

    Terbentuknya komplek antigen-antibodi- komplemen indikator sisteim hemolitik atau amboseptor RBC dan hemolisin

    Ag + Ab (positif ) C+Ag+Ab tidak hemolise

    Ag + Ab (negatif) Ag+Ab C+amboseptor hemolise

  • Interpretasi hasil

    Kontrol

    Percobaan

    Positif Negatif Remming

  • Immunoassay

    Mengetahui terbentuknya ikatan antigen dan antibodi, dimana salah satunya dilabel

    Jenis label :

    Radioaktif radioimmunoassay (RIA)

    Enzim Enzyme immunoassay (EIA) atau Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)

    Fluorescence ImmunoAssay (FIA)

    Immunoblotting

    Immunochromatography

  • Radioimmunoassay

  • EIA atau ELISA

    Ag (Ab) dilekatkan pada permukaan microtiter plate

    Deteksi menggunakan Ab yang dilabel (i.e horseradish peroxidase (HRP), alkaline phosphatase (AP))

    Jenis- jenis ELISA :

    Direct ELISA

    Indirect ELISA

    Sandwich ELISA

    Competitive ELISA

  • Direct ELISA

    Umumnya digunakan untuk mendeteksi antigen dalam suatu sampel

    Antibodi spesifik langsung dilabel dengan enzim, dan direaksikan dengan sampel yang mengandung antigen

    Terbentuknya ikatan antigen-antibodi dideteksi dengan adanya perubahan warna, setelah ditambahkan katalisator enzim

  • Indirect ELISA

    - Umumnya digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi dalam suatu sampel

    - Antigen dilekatkan terlebih dahulu, kemudian ditambahkan sampel yang diuji ada/tidaknya antibodi spesifik. Antibodi kedua yang dilabel dan spesifik terhadap antibodi manusia ditambahkan dan akan terikat dengan kompleks Ag-Ab, serta dideteksi perubahan warnanya, setelah ditambah katalisator

  • Sandwich ELISA

  • Competitive ELISA

  • Fluorescence immunoassay

    Direct : salah satu komponen (Ag/Ab) langsung dilabel dengan zat fluorescence, dan direaksikan dengan sampel.

    Indirect : antigen dan antibodi direaksikan terlebih dahulu, baru ditambahkan antibodi kedua (sekunder) yang dilabel dan spesifik terhadap antibodi manusia. Hal ini untuk meningkatkan sensitivitas

    Contoh jenis label : FITC (Fluorescein isoyhiocyanate), rhodamine

  • Immunoblotting

  • Immunochromatography (lateral flow test)

  • Dengue diagnosis

  • Immunochromatography dengue NS-1 structural protein antigen Acute phase (1-5 days)

  • IgG and IgM antibody

    Acute and early convalescence phase (3-14 days)