53
DELTA ARLINTHA PURBASARI 1311030086 Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan sederajat di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Menggunakan Analisis Regresi Logistik Ordinal Dr. Vita Ratnasari S. Si, M. Si Oleh: Dosen Pembimbing:

Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

DELTA ARLINTHA PURBASARI1311030086

Pemodelan Angka Putus Sekolah TingkatSLTP dan sederajat di Jawa Timur Tahun

2012 dengan Menggunakan Analisis Regresi Logistik Ordinal

Dr. Vita Ratnasari S. Si, M. Si

Oleh:

Dosen Pembimbing:

Page 2: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

• Pembahasan

Page 3: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Latar Belakang

Pendidikan

Jawa Timur

Jawa Tengah

Jawa Barat42%

Angka Putus Sekolah

13 Ribu 9th

Paradigma Orang Tua

Ketidakmampuan Biaya

Page 4: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Latar Belakangfaktor yang

mempengaruhi angka putus

sekolah usia SMA di Jawa Timur

adalah keluarga miskin dan letak

rumah di pedesaan.

Septiana (2011)

Regresi Spasial

Page 5: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Rumusan MasalahBagaimana karakteristik kabupaten/kota di Jawa Timurberdasarkan variabel yang diduga berpengaruh terhadapangka putus sekolah?

1

Bagaimana pemodelan angka putus sekolah usiaSLTP dan se-derajat Kabupaten/ Kota di Jawa Timurdengan menggunakan Regresi logistik ordinal?

3

Bagaimana pengelompokkan kabupaten dan kotaberdasarkan variabel angka putus sekolah usiaSLTP dan se-derajat Kabupaten/ Kota di JawaTimur?

2

Page 6: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Tujuan Penelitian1

Mendiskripsikan karakteristik

kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan

variabel yang diduga berpengaruh terhadap angka putus sekolah.

2

Mengelompokkan kabupaten dan kota berdasarkan variabel

angka putus sekolah usia SLTP dan se-derajat

Kabupaten/ Kota di Jawa Timur.

3

Memodelkan angka putus sekolah usia SLTP

dan se-derajat Kabupaten/ Kota di Jawa

Timur dengan menggunakan Regresi

logistik ordinal.

Presenter
Presentation Notes
Content Layouts
Page 7: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Manfaat PenelitianInformasi

Pemerintah Provinsi

Jawa Timur

Page 8: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Batasan Masalah

Page 9: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Tinjauan Pustaka

Text in here

Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan denganpengumpulan dan penyajian suatugugus data sehingga dapatmemberikan informasi yangberguna. Statistika deskriptif hanyamemberikan informasi mengenaidata dan tidak menarik kesimpulanapapun (Walpole, 1995).

Statistika Deskriptif

Page 10: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Tinjauan PustakaText in

here

metode analisis multivariate yang bertujuan untukmemisahkan sekumpulan individu atau pengamatankedalam beberapa kelompok berdasarkan ukurankedekatan (Dillon, 1984).

Analisis Kelompok

d(xi, xj) : jarak antara observasi i dan j

Xik : nilai variabel k untuk observasi i

Xjk : nilai dari variabel k untuk observasi j, p adalah jumlah variabel prediktor

∑=

−=p

kjkikji xxxxd

1

2)(),(

Page 11: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Tinjauan PustakaMetode Non-Hierarki

Prosedur pengelompokan pada metode non hirarki yaitudengan metode K-Mean. Metode non hirarki dengan K-Mean ini bertujuan mengelompokkan obyek sedemikianhingga jarak tiap obyek ke pusat kelompok dalam satukelompok adalah minimum (Dillon, 1984).

Page 12: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Tinjauan PustakaRegresi logistik ordinal merupakan suatu metodeanalisis data yang digunakan untuk mencarihubungan antara variabel respon (y) yang bersifatpolikotomus (mempunyai skala data bertingkatdengan lebih dari 2 kategori) dengan variabelprediktor (x) (Hosmer dan Lemeshow, 2000).

Analisis RegresiLogistik Ordinal

Model regresi logistik yang umum adalah sebagai berikut

x

x

x10

10

e1e)( ββ

ββ

π+

+

+=

xx

xxg 10)(1)(ln)( ββ

ππ

+=

=

Transformasi dari , sehingga diperoleh persamaan berikut.( )xπ

Page 13: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Tinjauan Pustaka

Estimasi Parameter

Estimasi parameter dari nilai β dibutuhkan dalamkesesuaian model regresi logistik. Metode umumuntuk mengestimasi adalah maximum likelihood,metode ini akan memberikan dasar untukmengestimasi parameter dengan model regresilogistik (Hosmer dan Lemeshow, 2000).

Fungsi likelihood untuk pengamatan adalah sebagai berikut.( )ii x,y

( ) ( ) ( ) ( )[ ]∏=

××=n

i

yik

yi

yi

kiii xxxBl1

10 ...10 φφφ

Page 14: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Tinjauan PustakaSecara Serentak

Uji Signifikansi

Parameter

Statistika uji:

Daerah penolakan:H0 ditolak jika

pik ,...,2,1,0 =≠β

Hipotesis:H0: 0=kβ (variabel prediktor tidak berpengaruh terhadap

model).

(minimal ada satu variabel prediktor yang berpengaruh terhadap model).

H1 : minimal ada satu

( ) ( ) ( ) ( )[ ]∏=

n

i

yi

yi

yi

yi

nnnn

iiii xxxx

nn

nn

nn

nn

13210

3210

3210

3210

log 2- =G φφφφ

Page 15: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Tinjauan Pustaka

Secara Parsial

,

pik ,...,2,1,0 ==β

pik ,...,2,1,0 =≠β

H0: (variabel prediktor tidak berpengaruh terhadap model).

(variabel prediktor berpengaruh terhadap model).H1 :

Statistika uji:

Daerah penolakan: Tolak H0, jika

Uji Signifikansi

Parameter

2

22

))ˆ(SE(

ˆW

k

k

β

β=

( )αχ> ,dbW 22

Page 16: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Tinjauan Pustaka

Kesesuaian Model

,

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah modelyang dihasilkan berdasarkan regresi logistikmultivariat/serentak sudah layak. Dengan kata laintidak terdapat perbedaan antara hasil pengamatan dankemungkinan hasil prediksi model. Hipotesis dalampengujian kesesuaian model sebagai berikut (Hosmerdan Lemeshow, 2000).

Page 17: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Tinjauan Pustaka

Kesesuaian Model

,

H0 : Model sesuai (tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengamatan dengan

kemungkinan hasil prediksi model)H1 : Model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil pengamatan dengan kemungkinan hasil prediksi model)

Statistik uji:

Daerah penolakan: Tolak H0, jika

( )∑=

−−+

−=

n

i ij

ijij

ij

ijij y

yy

yD2

1

ˆ1ln1

ˆln2

ππ

( )αχ ,2 dbD >

Page 18: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Tinjauan Pustaka

KetepatanKlasifikasi

Model

,

Evaluasi prosedur pengklasifikasian merupakan suatu evaluasi yang digunakan untuk melihat nilai peluang kesalahan klasifikasi yang digunakan oleh

suatu fungsi klasifikasi (Johnson dan Wichern, 2007).

KenyataanPredeiksi

y1 y2 y3

y1 n11 n12 n13

y2 n21 n22 n23

y3 n31 n32 n33

Tabel 2.1 Tabel Klasifikasi

%100% 323133311312 ×+++++

=sampeltotaljumlah

nnnnnnAPER

Page 19: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Penelitian SebelumnyaWijayanti (2011)

Pemodelan Angka Putus Sekolah bagi Anak Usia Wajib Belajar di Jawa Timur menggunakan Generalized Poisson

Regression

persentase laju pertumbuhan ekonomi, persentase guru (SD/MI dan SMP/MTs) terhadap jumlah siswa, dan tingkat kesempatan kerja di Jawa

Timur

Fitroni (2011)

“Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia Wajib Belajar Menggunakan

Metode Regresi Spasial di Jawa Timur”

variabel PDRB per kapita, rasio tenaga pengajar/ jumlah siswa, dan rasio penduduk tamatan SD berpengaruh signifikan terhadap model yang

didapatkan.

Page 20: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Angka Putus Sekolah

SD:4227

SMP:5724 MI:1268

SD:4227

MTs:1861

Putus sekolah adalah proses berhentinya siswa secara terpaksa dari suatu lembaga pendidikan tempat dia belajar (BPS, 2012).

JAWA TIMUR13.080

Page 21: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Angka Putus Sekolah1. Persentase Penduduk Miskin

2. PDRB Per Kapita

3. Persentase Pertumbuhan Ekonomi

4. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

BPS menggunakan 14 variabel kemiskinan yang secara umum variabel tersebut lebih mengarah pada kondisi fisik rumah tangga miskin.

=kapitaPDRB /

Perhitungan pertumbuhan ekonomi diperoleh dari pengurangan nilai pada tahun ke-n

dengan nilai pada tahun ke-(n-1) dan dikalikan dengan 100 persen (BPS, 2012).

Rasio ketersediaan sekolah SMP/MTs =

Page 22: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Angka Putus Sekolah

5. Rasio Guru/murid

6. Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)

1000)/()/(×

MTsSMPdJumlahMuriMTsSMPJumlahGuruRasio guru dan murid SMP/MTs =

=TKK

7. Persentase Penduduk Miskin

Metode yang digunakan untuk menghitung kemiskinan adalah metode skor,artinya setiap variabel mempunyai bobot atau penimbang yang telah ditentukansebelumnya oleh BPS.

Page 23: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Angka Putus Sekolah8. IPM

IPM = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)]

X(1) : Indeks harapan hidupX(2) : Indeks pendidikan = 2/3(indeks melek huruf)+1/3(indeks rata-rata lama

sekolah)X(3) : Indeks standar hidup layak

Masing-masing indeks komponen IPM tersebut merupakan perbandingan antaraselisih suatu nilai indikator dan nilai minimumnya dengan selisih nilai

maksimum dan nilai minimum indikator yang bersangkutan.

Page 24: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Metodologi Penelitian

Badan Pusat Statistik Jawa

Timur

SUSENAS 2012

indikator ekonomi dan sosial tahun

2012

Sumber Data

Data sekunder berdasarkan

38 Kabupaten dan Kota

Faktor-Faktor yang diduga

mempengaruhi Angka Putus

Sekolah

Data Sekunder

Page 25: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Variabel Penelitian

Rasio sekolah/Murid % Pertumbuhan

EkonomiJumlah pengang

guran

Rasio Guru/ murid

Persentasependuduk miskin

PDRB perkapita

PersentaseTingkat

kesempatankerja

APTS usia SLTP

IPM

Page 26: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Metode Analisis Data Mencari dan mengumpulkan data yang berkaitan dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi angka putus sekolah di Jawa Timur. Mendiskripsikan karakteristik Kabupaten/kota di Jawa Timur berdasarkan angka

putus sekolah dengan menggunakan statistika deskriptif. Melakukan analisis pengelompokkan kabupaten dan kota untuk membentuk 3

kelompok berdasarkan variabel angka putus sekolah usia SLTP dan sederajat di Provinsi Jawa Timur menggunakan metode non-hirarki.

Melakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka putus sekolah di Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan hasil pengelompokkan sebagai variabel respon. Analisis Regresi Logistik Ordinal dilakukan dengan cara:Mengestimasi parameter model angka putus sekolah di Jawa Timur.Melakukan pengujian parameter secara serentak dan parsial pada model

angka putus sekolah di Jawa Timur.Memodelkan angka putus sekolah pada jenjang pendidikan SLTP/MTs se-

derajat dengan variabel prediktor dengan menggunakan Regresi Logistik Ordinal.

Page 27: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Tabel 3.2 Struktur Data PenelitianKabupaten/k

otaY X1 X2 ... X10

1 Y1.1 X1.1 X2.1 ... X10.1

2 Y1.2 X1.2 X2.2 X10.2

3 Y1.3 X1.3 X2.3 X10.3

38 Y1.38 X1.38 X2.38 X10.38

Diagram Alir Penelitian

Mulai

Pengambilan Data

Analisis Regresi Logistik Ordinal

Uji Signifikansi Parameter secara

Serentak

Kesimpulan

Selesai

Uji Signifikansi Parameter

secara Parsial

Analisis Kelompok

Estimasi Parameter

Page 28: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.1 Karakteristik Angka Putus Sekolah di Jawa Timur dan Faktor-Faktor yang Diduga Mempengaruhi

Variabel Rata-rata Maximum Minimum

Persentase Angkaputus sekolah 0,39 0,79 0,11

Pertumbuhan ekonomi 6,929 8,26 5,82Persentasepengangguran 2,633 8,91 0,16

PDRB per Kapita 106,612 1099,81 31,88IPM 71,638 78,14 61,03Persentase Tingkat kesempatan kerja 95,773 98,84 92,15

Persentase kemiskinan 13,816 30,21 4,74Rasio Guru/ Murid 81,024 146,23 35,59Rasio Jumlah Sekolah/ Murid 3,578 7,83 1,29

Page 29: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.1.1. Karakteristik Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa TimurVariabel Pertumbuhan

Ekonomi

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Paci

tan

Pono

rogo

Tren

ggal

ekTu

lung

agun

gBl

itar

Ked

iriM

alan

gLu

maj

ang

Jem

ber

Bany

uwan

giBo

ndow

oso

Situ

bond

oPr

obol

ingg

oPa

suru

anSi

doar

joM

ojok

erto

Jom

bang

Nga

njuk

Mad

iun

Mag

etan

Nga

wi

Bojo

nego

roTu

ban

Lam

onga

nG

resi

kBa

ngka

lan

Sam

pang

Pam

ekas

anSu

men

epK

ota

Ked

iriK

ota

Blita

rK

ota

Mal

ang

Kot

a Pr

obol

ingg

oK

ota

Pasu

ruan

Kot

a M

ojok

erto

kota

Mad

iun

kota

Sur

abay

ako

ta B

atu

Page 30: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.1.1. Karakteristik Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Variabel Pengangguran

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

Page 31: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.1.1. Karakteristik Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Variabel IPM

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Paci

tan

Pono

rogo

Ked

iriM

alan

gLu

maj

ang

Bany

uwan

giPa

suru

anN

ganj

ukM

adiu

nN

gaw

iTu

ban

Lam

onga

nTr

engg

alek

Tulu

ngag

ung

Blita

rSi

doar

joM

ojok

erto

Jom

bang

Mag

etan

Gre

sik

Kot

a K

ediri

Kot

a Bl

itar

Kot

a M

alan

gK

ota

Prob

olin

ggo

Kot

a Pa

suru

anK

ota

Moj

oker

toko

ta M

adiu

nko

ta S

urab

aya

kota

Bat

uJe

mbe

rBo

ndow

oso

Situ

bond

oPr

obol

ingg

oBo

jone

goro

Bang

kala

nSa

mpa

ngPa

mek

asan

Sum

enep

Page 32: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.1.1. Karakteristik Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Variabel Angka Putus Sekolah

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

Paci

tan

Pono

rogo

Ked

iriM

alan

gLu

maj

ang

Bany

uwan

giPa

suru

anN

ganj

ukM

adiu

nN

gaw

iTu

ban

Lam

onga

nTr

engg

alek

Tulu

ngag

ung

Blita

rSi

doar

joM

ojok

erto

Jom

bang

Mag

etan

Gre

sik

Kot

a K

ediri

Kot

a Bl

itar

Kot

a M

alan

gK

ota

Prob

olin

ggo

Kot

a Pa

suru

anK

ota

Moj

oker

toko

ta M

adiu

nko

ta S

urab

aya

kota

Bat

uJe

mbe

rBo

ndow

oso

Situ

bond

oPr

obol

ingg

oBo

jone

goro

Bang

kala

nSa

mpa

ngPa

mek

asan

Sum

enep

Page 33: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.1.1. Karakteristik Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur

Variabel Tingkat Kesempatan Kerja

88

90

92

94

96

98

100

Paci

tan

Pono

rogo

Tren

ggal

ekTu

lung

agun

gBl

itar

Ked

iriM

alan

gLu

maj

ang

Jem

ber

Bany

uwan

giBo

ndow

oso

Situ

bond

oPr

obol

ingg

oPa

suru

anSi

doar

joM

ojok

erto

Jom

bang

Nga

njuk

Mad

iun

Mag

etan

Nga

wi

Bojo

nego

roTu

ban

Lam

onga

nG

resi

kBa

ngka

lan

Sam

pang

Pam

ekas

anSu

men

epK

ota

Ked

iriK

ota

Blita

rK

ota

Mal

ang

Kot

a Pr

obol

ingg

oK

ota

Pasu

ruan

Kot

a M

ojok

erto

kota

Mad

iun

kota

Sur

abay

ako

ta B

atu

Page 34: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.1.1. Karakteristik Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa TimurVariabel PDRB per Kapita

Page 35: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.1.1. Karakteristik Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa TimurVariabel Rasio Guru/ Murid

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Page 36: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.1.1. Karakteristik Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa TimurVariabel Rasio Sekolah/ Murid

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Page 37: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.1.1. Karakteristik Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa TimurVariabel Persentase Kemiskinan

0

5

10

15

20

25

30

35

Page 38: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.2 Analisis KlasterPengelompokkan Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Timur berdasarkan variabel angka

putus sekolah

Kelompok 1 mempunyai rata-rata angka putus sekolah sebesar 0,29

persen.

Kelompok 2 mempunyai rata-rata angka putus sekolah sebesar 0,37 persen.

Kelompok 3 mempunyai rata-rata angka putus sekolah sebesar 0,61 persen.

Rendah Sedang Tinggi

Kab/ KotaAPS

(%)Kab/ Kota

APS

(%)Kab/ Kota

APS

(%)

Sidoarjo 0,14 Pacitan 0,43 Malang 0,54

Jombang 0,24 Ponorogo 0,36 Lumajang 0,62

Madiun 0,14 Trenggalek 0,49 Jember 0,56

Magetan 0,13 Tulungagung 0,34 Bondowoso 0,60

Ngawi 0,12 Blitar 0,50 Situbondo 0,69

Lamongan 0,11 Kediri 0,42 Probolinggo 0,74

Gresik 0,24 Banyuwangi 0,42 Nganjuk 0,54

Kota Blitar 0,17 Pasuruan 0,43 Bangkalan 0,55

Kota Malang 0,25 Mojokerto 0,40 Sampang 0,79

Kota

Mojokerto0,14 Bojonegoro 00,32 Pamekasan 0,61

Kota Madiun 0,21 Tuban 0,30 Sumenep 0,59

Kota Surabaya 0,18 Kota Kediri 0,36

Kota

Probolinggo0,32

Kota Pasuruan 0,39

Kota Batu 0,44

Page 39: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.2 Analisis KlasterKarakteristik Angka Putus Sekolah SLTP dan sederajat di Jawa Timur

tahun 2012 pada Masing-Masing Kelompok

Angka

Putus

Sekolah

Kelompok Rata-rata Minimum Maximum

Rendah 0,173 0,11 0,25

Sedang 0,395 0,3 0,5

Tinggi 0,621 0,54 0,79

Kabupaten Malang dan Kabupaten

Sampang

Page 40: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.2 Analisis KlasterPemetaan Hasil Pengelompokkan

Page 41: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.2 Analisis KlasterBerikut ini adalah karakteristik dari masing-masing kelompok untuk angkaputus sekolah tingkat SLTP dan sederajat di Jawa Timur tahun 2012.

Variabel

Kelompok

1 2 3

y 0,173 Rendah 0,395 Sedang 0,621 Tinggi

X1 7,168 Tinggi 6,929 Sedang 6,667 Rendah

X2 3,154 Tinggi 2,249 Rendah 2,589 Sedang

X3 120,554 Sedang 135,347 Tinggi 52,218 Rendah

X4 75,062 Tinggi 72,763 Sedang 66,369 Rendah

X5 94,592 Rendah 96,034 Sedang 96,705 Tinggi

X6 10,622 Rendah 12,721 Sedang 18,793 Tinggi

X7 78,013 Rendah 78,268 Sedang 88,068 Tinggi

X8 2,755 Rendah 3,263 Sedang 4,906 Tinggi

Page 42: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.3 Analisis Regresi Logistik OrdinalPengujian Signifikansi Parameter secara Serentak

H0 : semua variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel angka putus sekolah (β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = β6 = β7 = β8 =0)

H1 : minimal ada satu variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap angka putus sekolah (minimal ada satu βk ≠ 0, k = 1,2,3,...,8)

Statistik Uji: Tabel 4.6 Hasil Akhir Pengujian Signifikansi Parameter secara Serentak

Kesimpulan: minimal ada satu variabel independen yang berpengaruhsignifikan terhadap angka putus sekolah di Provinsi Jawa Timur tahun 2012.

H0 ditolak

Step G db Sig.

1 44,293 8 13,362 0,000

4 42,722 5 9,236 0,000

tabel2χ

Keputusan yang dapat diambil adalah H0 ditolak, karena 42,988 lebih besardari 236,9χ (5;0,1)2 =

Page 43: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.3 Analisis Regresi Logistik OrdinalPengujian Signifikansi Parameter secara Parsial

H0 : βk=0, k=1,2,3,...,8 (variabel prediktor tidak berpengaruh signifikan terhadapvariabel respon)H1 : βk ≠ 0, k=1,2,3,...,8 (variabel prediktor berpengaruh signifikan terhadap variabel

respon)Statistik Uji : Step Variabel Estimasi Std. Error Wald db Sig.

1

[klaster = 1,00] 73,105 51,136 2,083 1 0,149

[klaster = 2,00] 77,968 51,459 2,296 1 0,130

pertum_eko -0,369 1,258 0,086 1 0,769

persen_pengangguran 0,00001 0,00003 0,099 1 0,753

PDRB_kapita -0,029 0,0169 2,978 1 0,084

IPM 0,357 0,215 6,205 1 0,013

persen_TKT -1,147 0,509 5,072 1 0,024

persen_miskin 0,140 0,159 0,781 1 0,377

rasio_guru_mrd 0,063 0,029 4,804 1 0,028

rasio_sklh_mrd -2,456 1,003 6,001 1 0,014

Page 44: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.3 Analisis Regresi Logistik OrdinalPengujian Signifikansi Parameter secara Parsial

Tabel 4.6 Hasil Akhir Pengujian Signifikansi Parameter secara Parsial

H0 ditolak

Step Variabel Estimasi Wald Odds Sig.

4

[y = 1,00] 83,260 3,284 0,07

[y = 2,00] 87,332 3,56 0,059

PDRB per Kapita -0,0313 3,679 0,97 0,055

IPM 0,40 5,533 1,50 0,019

Persentase TKK -1,154 6,044 0,32 0,014

Rasio Guru/ Murid 0,062 4,921 1,06 0,027

Rasio Sekolah/ Murid -2,325 6,199 0,1 0,013

Page 45: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.3 Analisis Regresi Logistik OrdinalPengujian Kesesuaian Model

H0 : Model sesuai (tidak ada perbedaan yang nyata antara hasil observasi dengankemungkinan hasil prediksi model)

H1 : Model tidak sesuai (ada perbedaan yang nyata antara hasil observasi dengankemungkinan hasil prediksi model)

Statistik Uji: 1014,40=DDaerah Penolakan: Tolak H0, jika

αχ> ,dbD 2

( )1,0;692χKeputusan: H0 gagal ditolak karena nilai Dyaitu 84,418.

yaitu 40,1014 lebih kecil dari

Kesimpulan: Jadi dapat disimpulkan bahwa model yang terbentuk sudah sesuaikarena tidak ada perbedaan antara hasil observasi dengan kemungkinan prediksi

model.

Page 46: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.3 Analisis Regresi Logistik OrdinalPembentukan Model dan Nilai Peluang

Logit 1Logit 2

Dari model tersebut yang telah terbentuk, dapat dihitung nilai peluangnya. Nilai peluang untuk Kabupaten Pacitan sebagai berikut.

2,325(x8)0,062(x7)1,154(x5)0,4(x4)0,0313(x3)83,2601(x)g −+−+−=2,325(x8)0,062(x7)1,154(x5)0,4(x4)0,0313(x3)87,3322(x)g −+−+−=

003,0003,01

003,0

)(1exp1

)(1exp=

+=

+=π

xg

xg (x)1

( ) 148,0008,0151,01

151,01

)(2exp1

)(2exp=−

+=π−

+=π x

xg

xg (x)2

849,0151,01

151,01

)(2exp1

)(2exp1 =

+−=

+−=π

xg

xg (x)3

Page 47: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.3 Analisis Regresi Logistik OrdinalNilai Odds Rasio

Step Variabel Estimasi Wald Odds Sig.

4

PDRB per Kapita -0,0313 3,679 0,97 0,055

IPM 0,40 5,533 1,50 0,019

Persen_TKK -1,154 6,044 0,32 0,014

Rasio Guru/ Murid 0,062 4,921 1,06 0,027

Rasio Sekolah/

Murid-2,325 6,199 0,1 0,013

Tabel 4.8 Tabel Odds Rasio

Page 48: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

4.3 Analisis Regresi Logistik OrdinalKetepatan Klasifikasi

Ketepatan Klasifikasi

rendah sedang tinggi Persentase

rendah 9 3 0 75%

sedang 2 11 2 73,33%

tinggi 0 3 8 72,73%

Persentase 73,68%

Tabel 4.7 Ketepatan Klasifikasi

Rata-rata ketepatanklasifikasi dalam

memprediksi model adalah, 73,68%.

Page 49: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Kesimpulan

Angka putus sekolah usia SLTP dan sederajat di Provinsi JawaTimur yang tertinggi adalah

Kabupaten Sampang sebesar 0,79 persen, kemungkinan

disebabkan karena jumlah angkapartisipasi sekolah lebih besardaripada capaian kinerja angka

partisipasi sekolah.

Kelompok 1

• Kabupaten Sidoarjo, Jombang, Madiun, Magetan, Ngawi, Lamongan, Gresik, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Madiun, dan Kota Surabaya.

Kelompok 2

• KabupatenPacitan, Ponorogo, Trenggalek,

Tulungagung, Blitar, Kediri, Banyuwangi, Pasuruan, Mojokerto, Bojonegoro, Tuban, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, dan Kota Batu.

Kelompok 3

• KabupatenMalang, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Nganjuk, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, danSumenep

Page 50: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

KesimpulanModel regresi logistik ordinal yang didapatkan

Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap angka putus sekolah tingkat SLTP dan sederajat di Jawa Timur tahun 2012 berdasarkan

analisis regresi logistik ordinal adalah PDRB per kapita (X3), indeks pembangunan manusia (X4), persentase tingkat kesempatan kerja

(X5), rasio guru/ murid (X7), dan rasio sekolah/ murid (X8).

Logit 1Logit 2

2,325(x8)0,062(x7)1,154(x5)0,4(x4)0,0313(x3)83,2601(x)g −+−+−=2,325(x8)0,062(x7)1,154(x5)0,4(x4)0,0313(x3)87,3322(x)g −+−+−=

Page 51: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Saran

Page 52: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor

Daftar PustakaAgresti, Alan. (2007). An Introduction to Categorical Data Analysis. New York: John Willey and Sons.Badan Pusat Statistik Jawa Timur, (2012). Indeks Pembangunan Manusia Surabaya 2012. Badan Pusat

Statistik, Provinsi Jawa Timur Surabaya.Badan Pusat Statistik Jawa Timur, (2013). Surabaya dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik, Provinsi Jawa Timur

Surabaya.Diknas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. http://dindik.jatimprov.go.id/. Diakses pada tanggal 06 Februari 2014 pukul 20.00

WIB.Dillon, W. R. (1984). Multivariate Analysis Method and Application. New York: John Willey and Sons.Fitroni, B. N. (2011). Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia Wajib Belajar Menggunakan Metode Regresi Spasial di Jawa

Timur. Skripsi Jurusan Statistika ITS, Surabaya.Hosmer, D. W. dan Lemeshow, S. (2000). Applied Logistic Regression. New York: John Willey and Sons.Johnson, N. dan Wichern D. (2007). Applied Multivariate Statistical Analysis. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.Rahmawati (2008). Pengaruh Kemampuan Ekonomi Keluarga dan Motivasi Belajar terhadap Kecenderungan Putus

Sekolah Anak Usia Sekolah di Desa Dedel Kelurahan Lau Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Tahun 2008. TugasAkhir Jurusan Statistika ITS, Surabaya.

Rengganis L. N. R. (2007). Analisis Pengelompokkan Kecamatan Kotamadya Surabaya Berdasarkan VariabelKependudukan, Kesehatan, dan Pendidikan. Tugas Akhir Jurusan Statistika ITS, Surabaya.

Septiana, Liska. (2011). Pemodelan Remaja Putus Sekolah Usia SMA di Provinsi Jawa Timur dengan MenggunakanMetode Regresi Spasial. Tugas Akhir Jurusan Statistik ITS, Surabaya.

UNICEF (2012). Laporan Tahunan Indonesia Tahun 2012.Walpole, R.E dan Mayer, R.H.(1995).Ilmu Peluang dan Statistik Untuk Insinyur dan Ilmuwan.Bandung: ITB.Wijayanti, T. C. (2011). Pemodelan Angka Putus Sekolah bagi Anak Usia Wajib Belajar di Jawa Timur dengan

Pendekatan Generalized Poisson Regression. Tugas Akhir Mahasiswa Jurusan Statistika ITS, Surabaya.

Page 53: Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-35181-1311030086_presentation.pdfMelakukan analisis regresi logistik ordinal untuk mengetahui faktor