24
1 Juni , 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Proses pembelajaran tidak lepas dari apa yang disebut dengan media pembelajaran. Proses pembelajaran membutuhkan sebuah alat yang dapat membantu kelancaran proses pembelajaran, alat ini disebut dengan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar. Penggunaan media pembelajaran adalah cara guru dalam menggunakan alat pengajaran sebagai perantara dalam proses pembelajaran sehingga memudahkan pencapaian tujuan pengajaran. Penggunaan media pembelajaran sangat membantu dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun para siswa. Seorang guru memegang peranan penting didalam proses pendidikan salah satu kode etik yang harus dimiliki seorang guru profesional adalah ia harus mampu mengunakan alat atau media pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal dengan adanya motivasi belajar yang diterapkan dalam kegiatan belajar Faktor lain yang tak kalah penting adalah hasil belajar, dimana hasil belajar merupakan salah satu alat tolok ukur sejauh tingkat pemahaman siswa dalam memahami suatu materi, prestasi belajar yang tinggi merupakan dambaan semua pihak, baik pribadi diri siswa, orang tua maupun pihak sekolah. Tidak dapat dipungkiri dalam setiap proses pembelajaran memiliki

Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah yang untuk menambah referensi mengenai media pembelajaran

Citation preview

Page 1: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Proses pembelajaran tidak lepas dari apa yang disebut dengan media pembelajaran.

Proses pembelajaran membutuhkan sebuah alat yang dapat membantu kelancaran proses

pembelajaran, alat ini disebut dengan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan

salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar. Penggunaan media

pembelajaran adalah cara guru dalam menggunakan alat pengajaran sebagai perantara dalam

proses pembelajaran sehingga memudahkan pencapaian tujuan pengajaran. Penggunaan

media pembelajaran sangat membantu dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun

para siswa.

Seorang guru memegang peranan penting didalam proses pendidikan salah satu kode

etik yang harus dimiliki seorang guru profesional adalah ia harus mampu mengunakan alat

atau media pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal dengan adanya motivasi

belajar yang diterapkan dalam kegiatan belajar

Faktor lain yang tak kalah penting adalah hasil belajar, dimana hasil belajar

merupakan salah satu alat tolok ukur sejauh tingkat pemahaman siswa dalam memahami

suatu materi, prestasi belajar yang tinggi merupakan dambaan semua pihak, baik pribadi diri

siswa, orang tua maupun pihak sekolah. Tidak dapat dipungkiri dalam setiap proses

pembelajaran memiliki hambatan. Faktor yang menghambat adalah motivasi belajar siswa

yang rendah, sehingga siswa kurang tertarik terhadap kegiatan belajar, dikarenakan terkadang

seorang guru hanya memberikan materi saja serta kurang memvariasikan metode ataupun

penggunaan media dalam proses pembelajaran.

Hal tersebut merupakan suatu masalah yang sering terjadi pada jenjang pendidikan

SMK, dimana mayoritas motivasi siswa rendah terhadap mata pelajaran terutama pada

materi, tentu saja hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu,

untuk mengatasi hal tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran

yang tepat yang dapat menarik perhatian siswa terhadap proses pembelajaran.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan yang besar

terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Agar pendidikan tidak tertinggal perlu adanya

Juni , 2015

Page 2: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

2

penyesuaian-penyesuaian terutama yang berkaitan dengan faktor-faktorpengajaran di sekolah.

Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh

oleh guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara baik

berdaya guna dan berhasil.

Untuk itu media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah suatu kenyataan

yang tidak dapat dipungkiri keberadaanya. Keberadaan media sangat berpengaruh dalam

membantu tugas guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Seorang guru sadar

bahwa tanpa bantuan media, maka materi sukar untuk dipahami oleh peserta didik terutama

materi yang sangat kompleks dan rumit.

Media memiliki peranan penting dalam tercapainya proses pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran sedang bergerak maju seiring dengan perkembangan teknologi, sehinggga

secara tidak langsung membawa dampak yang baik bagi kemajuan dalam hal penyampaian

materi.

Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan

yang dapat membantu mengatasi hal tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi, dan

mengharuskan dunia pendidikan untuk menerapkan pembelajaran berbasis komputer.

Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran, dapat digunakan sebagai

media presentasi juga dapat dimanfaatkan sebagai pemutar video pembelajaran. Video

pembelajaran yang bersifat interaktif tutorial membimbing peserta didik untuk memahami

sebuah materi melalui visualisasi. Penggunan media juga harus sesuai dengan pedoman

kurikulum. Media pembelajaran yang digunakan jangan terlalu banyak dikarenaka dapat

membingungkan siswa dan tidak memperjelas konsep yang diajarkan.

Upaya guru dalam menyampaikan materi pembelajaran juga berpengaruh terhadap

motivasi belajar. Guru yang tinggi gairahnya untuk mengajar, menjadikan siswa lebih

bergairah dalam belajar. Guru yang bersungguh-sungguh menyampaikan materi menjadikan

tingginya motivasi siswa dalam belajar dan tentunya berpengaruh pada meningkatnya hasil

belajar siswa.

Berdasarkan permasalahan dia atas, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL SEBAGAI WUJUD

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SERTA HASIL BELAJAR SISWA.

Juni , 2015

Page 3: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

3

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana efektivitas media pembelajaran audio-visual pembelajaran terhadap

peningkatan motivasi belajar siswa?

2. Bagaimana efektivitas media pembelajaran audio-visual pembelajaran terhadap

peningkatan hasil belajar siswa?

C. Tujuan

1. Untuk memperoleh gambaran efektivitas media pembelajaran audio-visual

pembelajaran terhadap peningkatan motivasi belajar siswa.

2. Untuk memperoleh gambaran media efektivitas pembelajaran audio-visual

pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa

Juni , 2015

Page 4: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Media.

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti perantara,

atau pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar

cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. AECT (Association of

Education and Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala

bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping

sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator,

dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan

yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran.

Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan

pengajaran (Azhar Arsyad, 2010: 3).

Pengertian media pembelajaran adalah paduan antara bahan dan alat atau perpaduan

antara software dan hardware (Sadiman, dkk, 1996: 5). Media pembelajaran bisa dipahami

sebagai media yang digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran. Pada hakikatnya

proses pembelajaran juga merupakan komunikasi, maka media pembelajaran bisa dipahami

sebagai media komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut, media

pembelajaran memiliki peranan penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan

pembelajaran.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang

bersifat menyampaikan pesan yang dapat merangsang pemikiran, perasaan, dan kemauan

siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pembelajaran pada dirinya.

Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan performan mereka sesuai dengan

tujuan yang ingn dicapai.

B. Urgensi penggunaan media.

Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar

mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru dan siswa

bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.

Juni , 2015

Page 5: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

5

Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga

komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya verbalisme,

ketidaksiapan siwa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya.

Salah satu usaha untuk mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan media yang

terintregasi dalam proses pembelajaran. Karena fungsi media dalam kegiatan tersebut

disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan

keserasian dalam menerima informasi.

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar memiliki nilai-nilai praktis sebagai

berikut :

1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.

Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena kehidupan keluarga

individu dan masyarakat sangat menentukan macam-macam pengalaman yang

berbeda pula.

2. Media dapat mengatasi ruang kelas.

3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.

4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan siswa

dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai.

5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.

Penggunaan media seperti ambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat

memberikan konsep dasar yang benar.

C. Kriteria pemilihan media.

Media merupakan salah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar,

karena beranekaragamnya media tersebut, maka masing-masing media memiliki karakteristik

yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat

digunakan secara tepat guna.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media, antara lain tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras

(hardware), dan perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, ada

beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain :

Juni , 2015

Page 6: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

6

1. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan.

2. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap peting dalam memilih media.

Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak

pada hasil pembelajaran siswa.

3. Kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian serius bagi guru dalam

memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.

4. Keterediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri

media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan

seorang guru.

5. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan

kepada siswa secara tepat dan berhasil guna dengan kata lain tujuan yang ditetapkan

dapat dicapai secara optimal.

6. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan

hasil yang akan dicapai.

D. Klasifikasi media.

Rudi Bertz mengklasifikasikan ciri utama media pada tia unsur pokok yaitu suara,

visual, dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar

visual, garis (linegraphic), dan simbol. Di samping itu dia juga membedakan media siar

(transmisi) dan media rekam (recording) sehingga terdapat delapan klasifikasi media :

1. Media audio visual gerak.

2. Media audio visual diam.

3. Media audio visual semi gerak.

4. Media visual gerak.

5. Media visual diam.

6. Media visual semi gerak.

7. Media audio.

8. Media cetak.

Rudi Bertz membagi media dalam proses pembelajaran berdasarkan indera yang

terlibat ke dalam empat kelompok besar, yaitu :

1. Media audio.

Juni , 2015

Page 7: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

7

Media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi

kemampuan suara semata. Dilihat dari sifat pesan yang diterimanya media audio ini

menerima pesan verbal dan non-verbal. Di mana pesan verbal yaitu bahasa lisan,

sedangkan pesan non-verbal yaitu bunyi-bunyian. Media sudio-visual ini hanya

melibatkan indera pendengaran saja tanpa melibatkan indera lainnya. Ehingga hanya

mampu memanipulasikan kemampuan suara saja.

2. Media visual.

Media yang hanya melibatkan indera pengelihatan. Termasuk dalam jenis media ini

adalah media cetak-verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak.

Pertama, media visual-verbal adalah media visual yang memuat pesan-pesan verbal

(pesan linguistik berbentuk tulisan). Kedua, media visual-nonverbal-grafis adalah

media visual yang memuat pesan nonverbal, yakni berupa simbol-simbol visual atau

unsur-unsur grafis, sperti gambar (sketsa, lukisan, dan photo), grafik, diagram,

bagan, dan peta. Ketiga, media visual nonverbal-tiga dimensi adalah media visual

yang memiliki tiga dimensi, berupa model seperti miniatur, mock up, specimen, dan

diorama.

Media visual berbeda dengan media audio, media visual ini hanya melibatkan indera

pengelihatan saja di mana yang ekerja hanya indera pengelihatan saja tanpa

melibatkan indera lainnya.

3. Media audio-visual.

Media yang melibatkan indera pengelihatan dan indera pendengaran sekaligus dalam

satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan berupa pesan verbal dan non-verbal

yang terlihat layaknya media visual, juga pesan verbal dan non-verbal yang terlihat

layaknya media audio.

Media audio-visual merupakan perpaduan antara media audio dan media visual

melibatkan indera pengelihatan dan indera pendengaran yang dapat meyampaikan

pesan verbal dan pesan non-verbal.

4. Multimedia.

Media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran.

Termasuk dalam media ini adalah segla sesuatu yang memberikan pengalaman

secara langsung bisa melalui komputer dan internet, bisa juga melaluipengalaman

berbuat dan pengalaman terlibat. Termasuk dalam pengalaman berbuat adalah

lingkungan nyata dan karyawisata sedangkan termasuk dalam pengalaman terlibat

adalah permainan dan simulasi, bermain peran, dan forum teater.

Juni , 2015

Page 8: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

8

Berbeda dengan media audio, visual dan audio-visual. Multimedia melibatkan

seluruh indera dalam proses penyampaian pesannya, yang dapat memberikan

pengalaman langsung terhadap audiens (siswa) dan menuntut siswa untuk berperan

aktif dalam forum.

Edgar Dale menggambarkan pentingnya visualisasi dan verbalis dalam pengalaman

belajar yang disebut kerucut pengalaman Edgar Dale dikemukakan “bahwa ada

suatu kontinum dari konkrit ke abstrak antara pengalaman langsung, visual, dan

verbal dalam menanamkan suatu konsep atau pengertian.”

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaan adalah segala alat

fisik yang dapat menyalurkan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar, yaitu media

audio, visual, audio-visual, dan multimedia.

E. Media audo-visual.

Menurut Djamarah S.B media audio-visual yaitu “media yang mempunyai unsur

suara dan unsur gambar.”

Menurut Yudhi Munardi “media audio-visual adlah media yang melibatkan indera

pendengaran dan indera pengelihatan sekaligus dalam satu proses.”

Sedangkan menurut Ahmad Rohani dalam bukunya memberi pengertian bahwa

“media audio-visual adlah media media instruksional modern yang sesuai dengan

perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang

dapat dilihat, didengar, dan yang dapat dan dilihat didengar.”

Yudhi Munadi membagi audio-visual menjadi dua jenis. “Jenis pertama dilengkapi

dengan fungsi peralatan suara dan gambar dinamakan media audio-visual murni, sedangkan

yang kedua media audio-visual tidak murni yakni slide, paque, OHP, dan peralatan lainnya.”

Jadi media audio-visual adalah media yang memiliki unsur suara dan unsur gambar di

mana dapat disajikan dalam berbagai bentuk tampilan yaitu seperti film ataupun video. Dan

dengan demikian media audio-visual sangat memiliki peran dalam proses pembelajaran

terutama dalam hal penyampaian materi pelajaran.

Adapun pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran sebagai

berikut :

1. Multimedia presentasi.

Juni , 2015

Page 9: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

9

Yudhi Munadi menyatakan bahwa “multimedia presentasi digunakan untuk

menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis digunakan dalam pembelajaran

klasikal, baik untuk kelompok kecil maupun kelompok besar.”

Multimedia presentasi biasa digunakan untuk menyampaikan materi yang bersifat

teoritik, multimedia presentasi dapat memudahkan guru untuk menyampaikan

materi.

2. Program multimedia interaktif.

Yudhi Munadi menyatakan “media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar

yang dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang

(peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar, baik

secara individual maupun kelompok.”

Dengan demikian media memudahkan guru dan peserta didik dalam proses

pembelajaran. Di mana pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tapi lebih

menekankan untuk peserta didik dapat terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran.

3. Sarana simulasi.

Yudhi Munadi menyatakan dengan hadirnya berturut-turut generasi software yang

ampuh dan canggih, komputer masa kini sedang merbakkan jenis-jenis kegiatan

yang benar-benar mampu mengefektifkan proses pembelajaran. Misalnya

multimedia berbasis komputer ini ditambah software tertentu dapat dimanfatkan

sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih ketrampilan dan

kompetensi dan kopetensi tertentu.

4. Video pembelajaran.

Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran, selain dapat

digunakan untuk multimedia presentasi dan CD multimedia interaktif, ia juga dapat

digunakan untuk memutar video pembelajaran. Menurut Yudhi Munadi “video

bersifat interaktif tutorial membimbing peserta didik untuk memahami sebuah

materi melalui visualisasi.” Video pembelajaran dapat menjadi sarana pembelajaran

untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih variatif, di mana guru dapat

memutarkan video yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

Proses pembelajara berbasis audio-visual memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut

uraian mengenai kelebihan dan kekurangannya.

1. Kelebihan.

Juni , 2015

Page 10: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

10

Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.

Mampu menimbulkan rasa senang selama pembelajaran, sehingga akan

menambah motivasi belajar siswa.

Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar

atau video dalam suatu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai

tujuan pembelajaran.

Mampu memvisualisasikan materi yang abstrak.

Media penyimpanan yang relatif mudah dan fleksibel.

Membawa objek yang sukar didapat atau berbahaya ke dalam lingkungan

belajar.

Menampilkan objek yang terlalu besar ke dalam kelas.

Menampilkan objek yang tidak dapat dilihat secara langsung.

2. Kekurangan.

Biaya relatif mahal untuk tahap awal.

Kemampuan SDM dalam penggunaan multimedia masih perlu ditingkatkan.

Belum memadainya perhatian dari pemerintah.

Belum memadainya infrastruktur untuk daerah tertentu.

F. Motivasi.

Menurut Hamzah B. Uno memberikan definisi bahwa “motivasi berasal dari kata

motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang berada dalam diri individu, yang

menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.”

Menurut Mc. Donald seperti yang dikutip oleh Arief S. Sadiman motivasi adalah

perbuatan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan muncuknya feeling dan

didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh

Mc. Donald, bahwa motivasi jga mengandung tiga elemen penting, yaitu :

1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap individu

manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa feeling afeksi seseorang. Dalam hal ini

motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi, dan emosi yang dapat

menentukan manusia.

3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi, motibasi dalam hal ni

sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang

Juni , 2015

Page 11: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

11

muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculan karena terangsang dan terdorong

oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini menyangkut soal

kebutuhan.

Dengan demikian motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang untuk

melakukn sesuatu untuk mencapai tujuan. Seperti proses yang digambarkan oleh Don

Hellrigel dan Jhon W. Slocum sebagai berikut :

Gambar 1. Proses motivasi dasar.

Sedangkan motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi

yang sedang belajar untuk memperbaiki tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa

indikator atau unsur yang mendukung. Idikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

1. Adanya hasrat untuk berhasil.

2. Adanya dorongan dan kebutuhan akan belajar.

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.

4. Adanya penghargaan dalam belajar.

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa

dapat belajar dengan baik.

Dari semua pengertian tentang motivasi dapat disimpulkan bahwa motivasi

merupakan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan

secara maksimal dengan cara meningkatkan kemampuannya.

Goal.Feedback.

Behavior Needs, desires, or expectation.

Juni , 2015

Page 12: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

12

G. Belajar.

Menurut James O. Wittaker yang dikutip oleh Wasti Soemanto mendefinisikan

“belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan

pengalaman.”

Sedangkan menurut Gombach seperti yang dikutip oleh Sumadi Suryabarata

menyatakan bahwa “learning is show by a change in behavior as a result of expirience, jadi

menurut Gombach belajar sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami

itu si pelajar menggunakan panca indera”

Berbeda dengan Kingsley, menurut Kingsley seperti yang dikutip oleh Sumadi

Suryabarata mendefinisikan belajar adaah proses dimana tingkah laku (dalam artian luas)

ditimbulkan atau diubah melalui praktik dan latihan.

Sedangkan Muhibin Syah mendefinisikan “belajar sebagai kegiatan yang berproses

dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan

jenjang pendidikan.”

Jadi menurut definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses

perubahan baik tingkah laku maupun kecakapan baru yang terjadi karena sebuah proses yang

disengaja dan dengan penuh usaha yang keras.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi tiga faktor yaitu

faktor internal siswa, faktor eksternal siswa, dan pendekatan belajar. Pendekatan belajar

adalah segala macam bentuk strategi cara yang digunakan siswa untuk menunjang

keefektifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran tertentu. Muhibbin Syah menyatakan

beberapa faktor tersebut ke dalam bentuk tabel berikut.

Tabel 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar.

Ragam faktor dan Unsurnya

Internal siswa Eksternal siswa Pendekatan

1) Aspek fisiologis.

a. Tonus jasmani.

b. Mata dan telinga.

2) Aspek psikologis.

a. Intelegensi.

1) Lingkungan sosial.

a. Keluarga.

b. Guru dan staff.

c. Masyarakat.

d. Teman.

1) Pendekatan tinggi.

a. Speceulative.

b. Achieving.

2) Pendekatan menengah.

a. Analitical.

Juni , 2015

Page 13: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

13

b. Minat.

c. Bakat.

d. motovasi

2) Lingkungan nonsosial.

a. Rumah.

b. Sekolah.

c. Peralatan.

d. Alam.

b. Deep.

3) Pendekatan rendah.

a. Reproductive.

b. Surface.

H. Kerangka pikir.

Media merupakan sesuatu yang bersifat menyampaikan pesan dan dapat merangsang

pikiran, perasaan, dan kemauan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses

belajar pembelajaran pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan

performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Motivasi merupakan suatu daya atau kemampuan yang mendorong sesorang untuk

melakukan sesuatu. Dan dengan pemanfaatan suatu media diharapkan dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa.

Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai seorang peserta didik setelah mengikuti

proses latihan secara terus-menurus yang ditandai dengan peningkatan prestasi belajar siswa.

Motivasi dan hasil belajar memiliki hubungan yang sangat erat dengan penggunaan

media. Setiap usaha yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran baik oleh guru maupun

peserta didik sebagai pengajar bertujuan untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya.

I. Hasil penelitian media pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran pada proses belajar mengajar tidak hanya satu

macam, namun harus beberapa macam media pembelajaran atau multimedia. Penggunaan

multimedia dapat memberikan variasi penggunaan media, sehingga memberikan lebih banyak

pengalaman-pengalaman nyata pada peserta didik. Dengan demikian penggunaan multimedia

dapat mendorong dan merangsang motivasi belajar pada peserta didik.

Tabel 2. Macam-macam Hasil Penelitian Media Pembelajaran.

Nama Judul penelitian Tempat penelitian

Nilai prestasi belajar

Sebelum

menggunakan

media

Setelah

menggunakan

media

Juni , 2015

Page 14: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

14

Alamsyah Noerseelha

Penelitian media pembelajaran menggunakan power point.

SMKN 1 Sumedang 68,57 80,00SMPN 1 Cimanggung 61,90 80,95SMPN 1 Pamulihan 67,74 83,33

SMPN 1 Tanjungsari 36,11 83,33

Lusia Riyati Maningrum

Kefektifan penerapan pendekatan pakem dengan media CD pembelajaran dalam pembelajaran matematika sub materi pokok keliling dan luas lingkaran pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Giriwoyo Wonogiri.

SMP Pangudi Luhur Giriwoyo Wonogiri 74,83 85,50

Abdul Maukup

Pengaruh penggunaan media film pembelajaran terhadap minat belajar siswa kelas 1 program keahlian teknik otomotif SMK N 3 Yogyakarta kompetensi pemeliharaan sistem bahan bakar.

SMKN 3 YogyakartaPrestasi belajar meningkat 38,88

setelah menggunakan media film.

Tabel di atas menunjukan bukti dari berbagai penelitian mengenai media

pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar. Penggunaan media pembelajaran dan

metode pembelajaran harus sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan dalam

proses belajar mengajar, dengan demikian proses belajar mengajar dapat lebih efektif.

Juni , 2015

Page 15: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

15

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan di atas dapat ditarik kesimpulan

pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Media merupakan sesuatu yang bersifat menyampaikan pesan dan dapat

merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audiens (siswa) sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar pembelajaran pada dirinya. Selain itu

motivasi dan hasil belajar memiliki hubungan yang sangat erat dengan

penggunaan media.

2. Penggunaan media pembelajaran audio-visual dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa. Prestasi belajar tentu didasari oleh adanya dorongan dari dalam diri

serta upaya untuk memperbaikan tingkah laku yang didukung dengan adanya

suatu media.

B. Saran

Media audio-visual diperlukan untuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran, oleh karena itu dalam menentukan media seorang guru harus dapat memahami

media yang sesuai dan menarik sesuai dengan materi yang disampaikan. Sehingga dalam

pemilihan media audio-visual yang tepat dapat meningkatkan motivasi serta hasil belajar

siswa.

Juni , 2015

Page 16: Pemilihan Model Serta Media Pembelajaran Sebagai Wujud Meningkatkan Motivasi Serta Hasil Belajar Siswa

16

DAFTAR PUSTAKA

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada, 2008.

S, Sadiman Arif. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.

Kariadinata Rahayu. Penerapan Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia.

http://educare.efkipunla.net/index.php?option=com_content&task=view&id=83&Itemid=30 ,

diunduh 12 April 2015.

Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.

Sumadi, Suryabarata. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pelajar. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999.

_____________, 2000. Penerapan Teknologi untuk Peningkatan Mutu Pendidikan, Makalah

Seminar Pendidikan Tingkat Regional. EKMA FKIP UNS, Surakarta 7 September 2000.

Juni , 2015