Upload
tanto-dwi
View
224
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah yang untuk menambah referensi mengenai media pembelajaran
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Proses pembelajaran tidak lepas dari apa yang disebut dengan media pembelajaran.
Proses pembelajaran membutuhkan sebuah alat yang dapat membantu kelancaran proses
pembelajaran, alat ini disebut dengan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan
salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar. Penggunaan media
pembelajaran adalah cara guru dalam menggunakan alat pengajaran sebagai perantara dalam
proses pembelajaran sehingga memudahkan pencapaian tujuan pengajaran. Penggunaan
media pembelajaran sangat membantu dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun
para siswa.
Seorang guru memegang peranan penting didalam proses pendidikan salah satu kode
etik yang harus dimiliki seorang guru profesional adalah ia harus mampu mengunakan alat
atau media pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal dengan adanya motivasi
belajar yang diterapkan dalam kegiatan belajar
Faktor lain yang tak kalah penting adalah hasil belajar, dimana hasil belajar
merupakan salah satu alat tolok ukur sejauh tingkat pemahaman siswa dalam memahami
suatu materi, prestasi belajar yang tinggi merupakan dambaan semua pihak, baik pribadi diri
siswa, orang tua maupun pihak sekolah. Tidak dapat dipungkiri dalam setiap proses
pembelajaran memiliki hambatan. Faktor yang menghambat adalah motivasi belajar siswa
yang rendah, sehingga siswa kurang tertarik terhadap kegiatan belajar, dikarenakan terkadang
seorang guru hanya memberikan materi saja serta kurang memvariasikan metode ataupun
penggunaan media dalam proses pembelajaran.
Hal tersebut merupakan suatu masalah yang sering terjadi pada jenjang pendidikan
SMK, dimana mayoritas motivasi siswa rendah terhadap mata pelajaran terutama pada
materi, tentu saja hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu,
untuk mengatasi hal tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran
yang tepat yang dapat menarik perhatian siswa terhadap proses pembelajaran.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa perubahan yang besar
terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Agar pendidikan tidak tertinggal perlu adanya
Juni , 2015
2
penyesuaian-penyesuaian terutama yang berkaitan dengan faktor-faktorpengajaran di sekolah.
Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh
oleh guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara baik
berdaya guna dan berhasil.
Untuk itu media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah suatu kenyataan
yang tidak dapat dipungkiri keberadaanya. Keberadaan media sangat berpengaruh dalam
membantu tugas guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Seorang guru sadar
bahwa tanpa bantuan media, maka materi sukar untuk dipahami oleh peserta didik terutama
materi yang sangat kompleks dan rumit.
Media memiliki peranan penting dalam tercapainya proses pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran sedang bergerak maju seiring dengan perkembangan teknologi, sehinggga
secara tidak langsung membawa dampak yang baik bagi kemajuan dalam hal penyampaian
materi.
Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan
yang dapat membantu mengatasi hal tersebut. Seiring dengan perkembangan teknologi, dan
mengharuskan dunia pendidikan untuk menerapkan pembelajaran berbasis komputer.
Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran, dapat digunakan sebagai
media presentasi juga dapat dimanfaatkan sebagai pemutar video pembelajaran. Video
pembelajaran yang bersifat interaktif tutorial membimbing peserta didik untuk memahami
sebuah materi melalui visualisasi. Penggunan media juga harus sesuai dengan pedoman
kurikulum. Media pembelajaran yang digunakan jangan terlalu banyak dikarenaka dapat
membingungkan siswa dan tidak memperjelas konsep yang diajarkan.
Upaya guru dalam menyampaikan materi pembelajaran juga berpengaruh terhadap
motivasi belajar. Guru yang tinggi gairahnya untuk mengajar, menjadikan siswa lebih
bergairah dalam belajar. Guru yang bersungguh-sungguh menyampaikan materi menjadikan
tingginya motivasi siswa dalam belajar dan tentunya berpengaruh pada meningkatnya hasil
belajar siswa.
Berdasarkan permasalahan dia atas, maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai
EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL SEBAGAI WUJUD
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SERTA HASIL BELAJAR SISWA.
Juni , 2015
3
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana efektivitas media pembelajaran audio-visual pembelajaran terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa?
2. Bagaimana efektivitas media pembelajaran audio-visual pembelajaran terhadap
peningkatan hasil belajar siswa?
C. Tujuan
1. Untuk memperoleh gambaran efektivitas media pembelajaran audio-visual
pembelajaran terhadap peningkatan motivasi belajar siswa.
2. Untuk memperoleh gambaran media efektivitas pembelajaran audio-visual
pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar siswa
Juni , 2015
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media.
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti perantara,
atau pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. AECT (Association of
Education and Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping
sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator,
dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan
yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran.
Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan
pengajaran (Azhar Arsyad, 2010: 3).
Pengertian media pembelajaran adalah paduan antara bahan dan alat atau perpaduan
antara software dan hardware (Sadiman, dkk, 1996: 5). Media pembelajaran bisa dipahami
sebagai media yang digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran. Pada hakikatnya
proses pembelajaran juga merupakan komunikasi, maka media pembelajaran bisa dipahami
sebagai media komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut, media
pembelajaran memiliki peranan penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan
pembelajaran.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang
bersifat menyampaikan pesan yang dapat merangsang pemikiran, perasaan, dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pembelajaran pada dirinya.
Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan performan mereka sesuai dengan
tujuan yang ingn dicapai.
B. Urgensi penggunaan media.
Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar
mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru dan siswa
bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.
Juni , 2015
5
Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga
komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya verbalisme,
ketidaksiapan siwa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya.
Salah satu usaha untuk mengatasi hal ini adalah dengan penggunaan media yang
terintregasi dalam proses pembelajaran. Karena fungsi media dalam kegiatan tersebut
disamping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan
keserasian dalam menerima informasi.
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar memiliki nilai-nilai praktis sebagai
berikut :
1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.
Pengalaman masing-masing individu yang beragam karena kehidupan keluarga
individu dan masyarakat sangat menentukan macam-macam pengalaman yang
berbeda pula.
2. Media dapat mengatasi ruang kelas.
3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan siswa
dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap penting sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
Penggunaan media seperti ambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat
memberikan konsep dasar yang benar.
C. Kriteria pemilihan media.
Media merupakan salah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar,
karena beranekaragamnya media tersebut, maka masing-masing media memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat
digunakan secara tepat guna.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media, antara lain tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras
(hardware), dan perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, ada
beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain :
Juni , 2015
6
1. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan.
2. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap peting dalam memilih media.
Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak
pada hasil pembelajaran siswa.
3. Kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian serius bagi guru dalam
memilih media yang sesuai dengan kondisi anak.
4. Keterediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri
media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan
seorang guru.
5. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan
kepada siswa secara tepat dan berhasil guna dengan kata lain tujuan yang ditetapkan
dapat dicapai secara optimal.
6. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan
hasil yang akan dicapai.
D. Klasifikasi media.
Rudi Bertz mengklasifikasikan ciri utama media pada tia unsur pokok yaitu suara,
visual, dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar
visual, garis (linegraphic), dan simbol. Di samping itu dia juga membedakan media siar
(transmisi) dan media rekam (recording) sehingga terdapat delapan klasifikasi media :
1. Media audio visual gerak.
2. Media audio visual diam.
3. Media audio visual semi gerak.
4. Media visual gerak.
5. Media visual diam.
6. Media visual semi gerak.
7. Media audio.
8. Media cetak.
Rudi Bertz membagi media dalam proses pembelajaran berdasarkan indera yang
terlibat ke dalam empat kelompok besar, yaitu :
1. Media audio.
Juni , 2015
7
Media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi
kemampuan suara semata. Dilihat dari sifat pesan yang diterimanya media audio ini
menerima pesan verbal dan non-verbal. Di mana pesan verbal yaitu bahasa lisan,
sedangkan pesan non-verbal yaitu bunyi-bunyian. Media sudio-visual ini hanya
melibatkan indera pendengaran saja tanpa melibatkan indera lainnya. Ehingga hanya
mampu memanipulasikan kemampuan suara saja.
2. Media visual.
Media yang hanya melibatkan indera pengelihatan. Termasuk dalam jenis media ini
adalah media cetak-verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak.
Pertama, media visual-verbal adalah media visual yang memuat pesan-pesan verbal
(pesan linguistik berbentuk tulisan). Kedua, media visual-nonverbal-grafis adalah
media visual yang memuat pesan nonverbal, yakni berupa simbol-simbol visual atau
unsur-unsur grafis, sperti gambar (sketsa, lukisan, dan photo), grafik, diagram,
bagan, dan peta. Ketiga, media visual nonverbal-tiga dimensi adalah media visual
yang memiliki tiga dimensi, berupa model seperti miniatur, mock up, specimen, dan
diorama.
Media visual berbeda dengan media audio, media visual ini hanya melibatkan indera
pengelihatan saja di mana yang ekerja hanya indera pengelihatan saja tanpa
melibatkan indera lainnya.
3. Media audio-visual.
Media yang melibatkan indera pengelihatan dan indera pendengaran sekaligus dalam
satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan berupa pesan verbal dan non-verbal
yang terlihat layaknya media visual, juga pesan verbal dan non-verbal yang terlihat
layaknya media audio.
Media audio-visual merupakan perpaduan antara media audio dan media visual
melibatkan indera pengelihatan dan indera pendengaran yang dapat meyampaikan
pesan verbal dan pesan non-verbal.
4. Multimedia.
Media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran.
Termasuk dalam media ini adalah segla sesuatu yang memberikan pengalaman
secara langsung bisa melalui komputer dan internet, bisa juga melaluipengalaman
berbuat dan pengalaman terlibat. Termasuk dalam pengalaman berbuat adalah
lingkungan nyata dan karyawisata sedangkan termasuk dalam pengalaman terlibat
adalah permainan dan simulasi, bermain peran, dan forum teater.
Juni , 2015
8
Berbeda dengan media audio, visual dan audio-visual. Multimedia melibatkan
seluruh indera dalam proses penyampaian pesannya, yang dapat memberikan
pengalaman langsung terhadap audiens (siswa) dan menuntut siswa untuk berperan
aktif dalam forum.
Edgar Dale menggambarkan pentingnya visualisasi dan verbalis dalam pengalaman
belajar yang disebut kerucut pengalaman Edgar Dale dikemukakan “bahwa ada
suatu kontinum dari konkrit ke abstrak antara pengalaman langsung, visual, dan
verbal dalam menanamkan suatu konsep atau pengertian.”
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaan adalah segala alat
fisik yang dapat menyalurkan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar, yaitu media
audio, visual, audio-visual, dan multimedia.
E. Media audo-visual.
Menurut Djamarah S.B media audio-visual yaitu “media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar.”
Menurut Yudhi Munardi “media audio-visual adlah media yang melibatkan indera
pendengaran dan indera pengelihatan sekaligus dalam satu proses.”
Sedangkan menurut Ahmad Rohani dalam bukunya memberi pengertian bahwa
“media audio-visual adlah media media instruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang
dapat dilihat, didengar, dan yang dapat dan dilihat didengar.”
Yudhi Munadi membagi audio-visual menjadi dua jenis. “Jenis pertama dilengkapi
dengan fungsi peralatan suara dan gambar dinamakan media audio-visual murni, sedangkan
yang kedua media audio-visual tidak murni yakni slide, paque, OHP, dan peralatan lainnya.”
Jadi media audio-visual adalah media yang memiliki unsur suara dan unsur gambar di
mana dapat disajikan dalam berbagai bentuk tampilan yaitu seperti film ataupun video. Dan
dengan demikian media audio-visual sangat memiliki peran dalam proses pembelajaran
terutama dalam hal penyampaian materi pelajaran.
Adapun pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran sebagai
berikut :
1. Multimedia presentasi.
Juni , 2015
9
Yudhi Munadi menyatakan bahwa “multimedia presentasi digunakan untuk
menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis digunakan dalam pembelajaran
klasikal, baik untuk kelompok kecil maupun kelompok besar.”
Multimedia presentasi biasa digunakan untuk menyampaikan materi yang bersifat
teoritik, multimedia presentasi dapat memudahkan guru untuk menyampaikan
materi.
2. Program multimedia interaktif.
Yudhi Munadi menyatakan “media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar
yang dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang
(peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar, baik
secara individual maupun kelompok.”
Dengan demikian media memudahkan guru dan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Di mana pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tapi lebih
menekankan untuk peserta didik dapat terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran.
3. Sarana simulasi.
Yudhi Munadi menyatakan dengan hadirnya berturut-turut generasi software yang
ampuh dan canggih, komputer masa kini sedang merbakkan jenis-jenis kegiatan
yang benar-benar mampu mengefektifkan proses pembelajaran. Misalnya
multimedia berbasis komputer ini ditambah software tertentu dapat dimanfatkan
sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih ketrampilan dan
kompetensi dan kopetensi tertentu.
4. Video pembelajaran.
Pemanfaatan multimedia berbasis komputer dalam pembelajaran, selain dapat
digunakan untuk multimedia presentasi dan CD multimedia interaktif, ia juga dapat
digunakan untuk memutar video pembelajaran. Menurut Yudhi Munadi “video
bersifat interaktif tutorial membimbing peserta didik untuk memahami sebuah
materi melalui visualisasi.” Video pembelajaran dapat menjadi sarana pembelajaran
untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih variatif, di mana guru dapat
memutarkan video yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Proses pembelajara berbasis audio-visual memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut
uraian mengenai kelebihan dan kekurangannya.
1. Kelebihan.
Juni , 2015
10
Sistem pembelajaran lebih inovatif dan interaktif.
Mampu menimbulkan rasa senang selama pembelajaran, sehingga akan
menambah motivasi belajar siswa.
Mampu menggabungkan antara teks, gambar, audio, musik, animasi gambar
atau video dalam suatu kesatuan yang saling mendukung sehingga tercapai
tujuan pembelajaran.
Mampu memvisualisasikan materi yang abstrak.
Media penyimpanan yang relatif mudah dan fleksibel.
Membawa objek yang sukar didapat atau berbahaya ke dalam lingkungan
belajar.
Menampilkan objek yang terlalu besar ke dalam kelas.
Menampilkan objek yang tidak dapat dilihat secara langsung.
2. Kekurangan.
Biaya relatif mahal untuk tahap awal.
Kemampuan SDM dalam penggunaan multimedia masih perlu ditingkatkan.
Belum memadainya perhatian dari pemerintah.
Belum memadainya infrastruktur untuk daerah tertentu.
F. Motivasi.
Menurut Hamzah B. Uno memberikan definisi bahwa “motivasi berasal dari kata
motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang berada dalam diri individu, yang
menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.”
Menurut Mc. Donald seperti yang dikutip oleh Arief S. Sadiman motivasi adalah
perbuatan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan muncuknya feeling dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh
Mc. Donald, bahwa motivasi jga mengandung tiga elemen penting, yaitu :
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap individu
manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa feeling afeksi seseorang. Dalam hal ini
motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi, dan emosi yang dapat
menentukan manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi, motibasi dalam hal ni
sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang
Juni , 2015
11
muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculan karena terangsang dan terdorong
oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini menyangkut soal
kebutuhan.
Dengan demikian motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang untuk
melakukn sesuatu untuk mencapai tujuan. Seperti proses yang digambarkan oleh Don
Hellrigel dan Jhon W. Slocum sebagai berikut :
Gambar 1. Proses motivasi dasar.
Sedangkan motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi
yang sedang belajar untuk memperbaiki tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung. Idikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
1. Adanya hasrat untuk berhasil.
2. Adanya dorongan dan kebutuhan akan belajar.
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
4. Adanya penghargaan dalam belajar.
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa
dapat belajar dengan baik.
Dari semua pengertian tentang motivasi dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk mencapai tujuan
secara maksimal dengan cara meningkatkan kemampuannya.
Goal.Feedback.
Behavior Needs, desires, or expectation.
Juni , 2015
12
G. Belajar.
Menurut James O. Wittaker yang dikutip oleh Wasti Soemanto mendefinisikan
“belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan
pengalaman.”
Sedangkan menurut Gombach seperti yang dikutip oleh Sumadi Suryabarata
menyatakan bahwa “learning is show by a change in behavior as a result of expirience, jadi
menurut Gombach belajar sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami
itu si pelajar menggunakan panca indera”
Berbeda dengan Kingsley, menurut Kingsley seperti yang dikutip oleh Sumadi
Suryabarata mendefinisikan belajar adaah proses dimana tingkah laku (dalam artian luas)
ditimbulkan atau diubah melalui praktik dan latihan.
Sedangkan Muhibin Syah mendefinisikan “belajar sebagai kegiatan yang berproses
dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan
jenjang pendidikan.”
Jadi menurut definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses
perubahan baik tingkah laku maupun kecakapan baru yang terjadi karena sebuah proses yang
disengaja dan dengan penuh usaha yang keras.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dibedakan menjadi tiga faktor yaitu
faktor internal siswa, faktor eksternal siswa, dan pendekatan belajar. Pendekatan belajar
adalah segala macam bentuk strategi cara yang digunakan siswa untuk menunjang
keefektifan dan efisiensi dalam proses pembelajaran tertentu. Muhibbin Syah menyatakan
beberapa faktor tersebut ke dalam bentuk tabel berikut.
Tabel 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar.
Ragam faktor dan Unsurnya
Internal siswa Eksternal siswa Pendekatan
1) Aspek fisiologis.
a. Tonus jasmani.
b. Mata dan telinga.
2) Aspek psikologis.
a. Intelegensi.
1) Lingkungan sosial.
a. Keluarga.
b. Guru dan staff.
c. Masyarakat.
d. Teman.
1) Pendekatan tinggi.
a. Speceulative.
b. Achieving.
2) Pendekatan menengah.
a. Analitical.
Juni , 2015
13
b. Minat.
c. Bakat.
d. motovasi
2) Lingkungan nonsosial.
a. Rumah.
b. Sekolah.
c. Peralatan.
d. Alam.
b. Deep.
3) Pendekatan rendah.
a. Reproductive.
b. Surface.
H. Kerangka pikir.
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyampaikan pesan dan dapat merangsang
pikiran, perasaan, dan kemauan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar pembelajaran pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan
performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Motivasi merupakan suatu daya atau kemampuan yang mendorong sesorang untuk
melakukan sesuatu. Dan dengan pemanfaatan suatu media diharapkan dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa.
Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai seorang peserta didik setelah mengikuti
proses latihan secara terus-menurus yang ditandai dengan peningkatan prestasi belajar siswa.
Motivasi dan hasil belajar memiliki hubungan yang sangat erat dengan penggunaan
media. Setiap usaha yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran baik oleh guru maupun
peserta didik sebagai pengajar bertujuan untuk mencapai prestasi setinggi-tingginya.
I. Hasil penelitian media pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran pada proses belajar mengajar tidak hanya satu
macam, namun harus beberapa macam media pembelajaran atau multimedia. Penggunaan
multimedia dapat memberikan variasi penggunaan media, sehingga memberikan lebih banyak
pengalaman-pengalaman nyata pada peserta didik. Dengan demikian penggunaan multimedia
dapat mendorong dan merangsang motivasi belajar pada peserta didik.
Tabel 2. Macam-macam Hasil Penelitian Media Pembelajaran.
Nama Judul penelitian Tempat penelitian
Nilai prestasi belajar
Sebelum
menggunakan
media
Setelah
menggunakan
media
Juni , 2015
14
Alamsyah Noerseelha
Penelitian media pembelajaran menggunakan power point.
SMKN 1 Sumedang 68,57 80,00SMPN 1 Cimanggung 61,90 80,95SMPN 1 Pamulihan 67,74 83,33
SMPN 1 Tanjungsari 36,11 83,33
Lusia Riyati Maningrum
Kefektifan penerapan pendekatan pakem dengan media CD pembelajaran dalam pembelajaran matematika sub materi pokok keliling dan luas lingkaran pada siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Giriwoyo Wonogiri.
SMP Pangudi Luhur Giriwoyo Wonogiri 74,83 85,50
Abdul Maukup
Pengaruh penggunaan media film pembelajaran terhadap minat belajar siswa kelas 1 program keahlian teknik otomotif SMK N 3 Yogyakarta kompetensi pemeliharaan sistem bahan bakar.
SMKN 3 YogyakartaPrestasi belajar meningkat 38,88
setelah menggunakan media film.
Tabel di atas menunjukan bukti dari berbagai penelitian mengenai media
pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar. Penggunaan media pembelajaran dan
metode pembelajaran harus sesuai dengan strategi pembelajaran yang digunakan dalam
proses belajar mengajar, dengan demikian proses belajar mengajar dapat lebih efektif.
Juni , 2015
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan di atas dapat ditarik kesimpulan
pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Media merupakan sesuatu yang bersifat menyampaikan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audiens (siswa) sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pembelajaran pada dirinya. Selain itu
motivasi dan hasil belajar memiliki hubungan yang sangat erat dengan
penggunaan media.
2. Penggunaan media pembelajaran audio-visual dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Prestasi belajar tentu didasari oleh adanya dorongan dari dalam diri
serta upaya untuk memperbaikan tingkah laku yang didukung dengan adanya
suatu media.
B. Saran
Media audio-visual diperlukan untuk proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran, oleh karena itu dalam menentukan media seorang guru harus dapat memahami
media yang sesuai dan menarik sesuai dengan materi yang disampaikan. Sehingga dalam
pemilihan media audio-visual yang tepat dapat meningkatkan motivasi serta hasil belajar
siswa.
Juni , 2015
16
DAFTAR PUSTAKA
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada, 2008.
S, Sadiman Arif. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
Kariadinata Rahayu. Penerapan Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia.
http://educare.efkipunla.net/index.php?option=com_content&task=view&id=83&Itemid=30 ,
diunduh 12 April 2015.
Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.
Sumadi, Suryabarata. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pelajar. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999.
_____________, 2000. Penerapan Teknologi untuk Peningkatan Mutu Pendidikan, Makalah
Seminar Pendidikan Tingkat Regional. EKMA FKIP UNS, Surakarta 7 September 2000.
Juni , 2015