Upload
vankiet
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMETAAN JUDUL SKRIPSI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN AKAD MURABAHAH BERMASALAH DAN
STRATEGI PENYELESAIAN YANG DILAKUKAN LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
(SE)
Oleh
Rizky Amalia Fauroza
1110046100167
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
iv
ABSTRAK
Rizky Amalia Fauroza. NIM 1110046100167. Pemetaan Judul
Skripsi Tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Akad
Murabahah Bermasalah dan Strategi Penyelesaian yang Dilakukan
Lembaga Keuangan Syariah. Konsentrasi perbankan syariah program
studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model penyelesaian
yang banyak digunakan oleh masing-masing lembaga keuangan syariah
dalam menyelesaikan pembiayaan Murabahah bermasalah, dan strategi
yang digunakan oleh masing – masing lembaga keuangan syariah.
Metode penelitian dalam skripsi ini adalah metode peneitian
kualitatif. Penelitian ini menggunakkan data sekunder, yaitu data yang
diperoleh dari lembaga atau institusi tertentu. Dalam penelitian ini penulis
mendapatkan data skripsi dari dua belas perguruan tinggi yang membuka
Program Studi Ekonomi Islam dan Muamalah. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan penulis yaitu dengan studi dokumentasi dengan mendata
skripsi di 12 perguruan tinggi yang dihasilkan oleh mahasiswa program
studi Ekomoni Islam dan Muamalah. Setelah semua judul skrispsi yang
telah terkumpul, penulis mengelompokan judul skripsi yang sesuai dengan
tema yang serumpun seperti penulis ambil. Pengolahan data dilakukan
dengan cara deskriptif analisis yaitu suatu teknik dengan memaparkan
semua data yang diperoleh melalui bahan skripsi yang telah dikumpulkan
dari berbagai sekolah perguruan tinggi dan institusi yang memiliki
program studi ekonomi islam atau muamalat dan bahan dari internet yang
kemudian dianalisis dengan berpedoman pada sumber tertulis.
Hasil penellitian ini diantaranya : 1. Faktor dan penyebab
pembiayaan bermasalah yang berasal dari bank maupun dari nasabah : a.
Faktor yang berasal dari bank seperti kelalaian yang dilakukan oleh
account officer dalam menganalisis nasabah, b. Lemahnya Monitoring
yang dilakukan oleh lembaga keuangan kepada nasabah, c. Kelemahan
kemampuan nasabah dalam melakukan pembayaran pembiayaan, d.
Adanya itikad tidak baik yang datang dari nasabah dikarenakan terjadinya
pengurangan pendapatan, nasabah di PHK dari tempat pekerjaan nya atau
lain sebagainya. 2. Strategi yang populer sebagai langkah untuk mengatasi
pembiayaan bermasalah: a. Evaluasi, b. penyelesaian melalui jaminan, c.
rescheduling, d. Melakukan Restructuring, e. Melakukan Reconditioning,
dan F. Write Off.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi. Shalawat dan salam tak lupa tercurah
kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya
hingga akhir zaman.
Sebagai manusia yang tak lepas dari ketidaksempurnaan, penulis
menyadari skripsi yang berjudul Pemetaan Skripsi Tentang Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Akad Murabahah
Bermasalah dan Strategi Penyelesaian yang Dilakukan Lembaga
Keuangan Syariah ini masih banyak kekurangan, dikarenakan
keterbatasan ilmu serta pengalaman yang penulis miliki.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan saran,
bimbingan, serta dorongan semangat, kritik, ataupun sumbangan
pemikiran dari berbagai pihak. Maka dari itu pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang
dengan senantiasa membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Adapun
ucapan terima kasih ini ditunjukkan kepada :
1. Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. AM Hasan Ali, MA selaku ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi
Islam) dan Dr. H.Abdurrauf, Lc, MA. selaku sekretaris Program Studi
yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada saya selama
menjadi mahasiswi prodi Muamalat.
3. Kepada Bapak Drs. Noryamin Aini, M.A selaku Dosen Pembimbing
Skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu, mencurahkan segenap
perhatian untuk memberikan pencerahan dan pengarahan yang begitu
vi
berharga bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah Swt memberikan kemudahan dan kesuksesan dalam
setiap urusan bapak. Amin
4. Segenap dosen pengajar Program Studi Muamalat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dengan bimbingan dan curahan ilmu serta
bantuannya sehingga penulis mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman di bidang Ekonomi Islam.
5. Segenap Staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri ( UIN ) Syarif
Hidayatullah Jakarta atas pelayanan dan bantuan yang begitu berharga.
6. Kepada pegawai perpustakaan Universitas Indonesia, STEI SEBI,
Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan
Universitas DR.Hamka yang sudah mengizinkan saya melakukan
penelitian dan memberikan data bagi penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
7. Kepada Ayahanda tercinta Bapak Sunaryo yang sudah berjuang untuk
membiayai semua keperluan perkuliahan saya sampai saya bisa selesai
dan Ibunda Tercinta, Ibu Inayah Royani yang senantiasa selalu
mendukung dan mendoakanku. Allah SWT. yang telah mempermudah
dan memperlancar dalam penyelesaian skripsi ini, senantiasa
memberikan rahmat dan hidayahNya.
vii
8. Kepada ke dua adikku tercinta Ahdyat Fanada dan Rafi Kurnia Sandi
serta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dukungan serta
semangat.
9. Kepada sahabat-sahabat seperjuanganku Sekar Arum Dini, Ricka
Khutami Putri, Fitriana Wahyuni, Shendy Yulian Susanti, dan Eri
Herzegofina Fansuri, yang senatiasa membantu, selalu memberi
semangat, menjadi tempat berdiskusi dan menjadi tempat untuk
berkeluh kesah yang menyenangkan selama kuliah.
10. Wahyu Febriansyah, laki-laki terdekat yang selalu mengerti, menemani
dan memberi semangat kepada penulis dalam berjuang menyelesaikan
skripsi ini.
11. Seluruh kawan-kawan PS.D Angkatan 2010, sahabat-sahabat SMA Tri
Ayu Hartanti, Shinta Novianti yang sudah hampir 9 tahun bersama dan
teruntuk ke tujuh belas sahabat di KKN Mozaik yang telah bersama-
sama menyukseskan kegiatan KKN di Pasir Ahad. Selalu meberikan
dukungan, semangat, dan sebagai tempat berdiskusi yang
menyenangkan selama perkuliahan dan selama penyelesaian skripsi
ini.
12. Seluruh orang-orang terdekat dan baik hati yang tidak bisa saya
sebutkan satu per satu yang senantiasa selalu membantu, mencurahkan
kebaikan dan doa untuk penulis agar semua berjalan lancar dan skripsi
ini segera selesai.
viii
13. Semua pihak yang telah membantu penulis baik selama masa
pendidikan hingga pengerjaan skripsi yang tidak dapat penulis sebut
kan satu per satu. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian
semua.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan, maka dengan terbuka dan senang hati penulis menerima kritik dan
masukan yang membangun agar penulis dapat menulis dengan lebih baik lagi di
masa mendatang. Penulis berharap Allah SWT membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah memberikan doa, dukungan, serta bantuan. Semoga skripsi ini
membawa manfaat bagi semua pihak terutama dalam bidang Ilmu Ekonomi Islam.
Jakarta,
Rizky Amalia Fauroza
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR PERNYATAAN iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 2
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 3
D. Perumusan Masalah 5
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5
F. Metode Penelitian 6
G. Sistematika Penulisan 9
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian pemetaan 11
2. Pengertian pembiayaan bermasalah 12
3. Pengelompokan pembiayaan bermasalah 13
4. Jenis-Jenis Resiko dalam Pembiayaan Bermasalah 15
5. Faktor-faktor penyebab pembiayaan bermasalah 19
6. Strategi-strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah 21
vii
7. Akad Murabahah
a. Pengertian Murabahah 22
b.Syarat dan rukun Murabahah 25
c. Prnsip Pokok Pembiayaan Murabahah 26
d. Ciri pokok pembiayaan Murabahah 28
B. Review Studi Terdahulu 31
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil data
1. Deskripsi Objek Penelitian 34
2. Deskripsi sampel penelitian dan cara mendapatkan data 35
3. Pemetaan sampel skripsi menurut sebaran tahun penelitian 36
4. Pemetaan sampel skripsi menurut lembaga keuangan 38
B. Temuan hasil penelitian
1.Pemetaan sampel skripsi menurut faktor-faktor penyebab pembiayaan
bermasalah 39
2.Sampel skripsi menurut cara penyelesaian pembiayaan bermasalah 43
C. Interpratsi Hasil Penelitian 46
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN 48
B. SARAN 49
DAFTAR PUSTAKA 51
LAMPIRAN 53
viii
DAFTAR TABEL
3.1 Sampel Skripsi Menurut Sebaran Lembaga Perguruan Tinggi ......... 29
3.2 Sampel Penelitian Berdasarkan Tahun Penelitian .............................. 31
3.3 Sampel Skripsi Menurut Lembaga Keuangan ..................................... 32
3.4 Faktor Penyebab Internal Pembiayaan Bermasalah ........................... 34
3.5 Faktor Penyebab Eksternal Pembiayaan Bermasalah ........................ 36
3.6 Penyelesaian Pembiayaan Murabahah Bermasalah ............................ 38
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Di dalam lembaga keuangan terdapat suatu aktivitas yang selalu
berhadapan dengan resiko. Dengan demikian bank dan lembaga keuangan syariah
lainnya juga akan menghadapi resiko pembiayaan bermasalah. Hal ini
dikarenakan dalam menjalankan aktivitasnya, bank dan lembaga keuangan banyak
berhubungan dengan produk-produk yang mengandung banyak resiko, seperti
produk Murabahah.
Salah satu risiko yang akan muncul dalam lembaga keuangan syariah yaitu
risiko pembiayaan bermasalah atau biasa juga disebut sebagai NPF ( Non
Perfoming Finance). NPF merupakan persoalan besar yang menjadi momok
paling menakutkan bagi setiap lembaga keuangan. Setiap lembaga keuangan pasti
sudah memiliki strategi tersendiri untuk menyelesaikan masalah NPF tersebut.
Bahkan banyak studi yang sudah membahas tentang bagaimana strategi-strategi
dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah tersebut.
NPF juga menjadi kepedulian banyak pihak. Dunia akademikpun ikut
memberikan perhatian tentang masalah NPF. Banyak penelitian membahas
tentang masalah NPF yang seringkali ditemukkan pada judul skripsi di berbagai
2
perguruan tinggi. Sebagai contoh, pada perguruan tinggi UIN Syarif hidayatullah
Jakarta, ditemukan 46 skripsi yang membahas tentang masalah NPF.
Data skripsi yang penulis dapatkan untuk penelitian ini berjumlah 46
skripsi dari 12 perguruan tinggi yang memiliki program studi ekonomi islam atau
muamalah penulis mendapatkan 46 data skripsi dengan cara mengunjungi
langsung kampus-kampus yang memiliki program studi ekomoni islam selain itu
untuk memenuhi kelengkapan data dalam penelitian ini penulis juga mengambil
data dari media internet.
Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dan ingin menuangkannya dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi yang
berjudul “Pemetaan Judul Skripsi Tentang Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pembiayaan Akad Murabahah Bermasalah dan Strategi
Penyelesaian yang Dilakukan Lembaga Keuangan Syariah”.
B. IDENTIFIKASI MASALAH.
Tema utama atau judul skripsi ini, yaitu “Pemetaan Judul Skripsi
Tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Akad
Murabahah Bermasalah dan Strategi Penyelesaian yang Dilakukan
Lemaga Keuangan Syariah”, maka masalahnya dapat diidentifikasikan
sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apa yang menyebabkan pembiayaan Murabahah menjadi
bermasalah ?
2. Bagaimana prosedur pemberian pembiayaan Murabahah ?
3
3. Mengapa terjadi pembiayaan bermasalah pada setiap lembaga keuangan?
4. Strategi apa yang digunakan oleh setiap lembaga keuangan dalam
menyelesaikan pembiayaan bermasalah pada akad Murabahah ?
5. Bagaimana manajement resiko pembiayaan ?
6. Apakah cara penyelesaian pembiayaan bermasalah di setiap lembaga
keuangan yang sama ?
7. Bagaimana tiap-tiap lembaga keuangan dalam menyelesaikan
pembiayaan bermasalah ?
8. Apa penyebab paling utama pembiayaan menjadi bermasalah ?
9. Kategori seperti apa yang dapat menyebabkan pembiayaan menjadi
bermasalah ?
10. Apa saja kategori pembiayaan bermasalah menurut BI ?
11. Bagaimana penentuan kategori pembiayaan bisa menjadi bermasalah ?
C. PEMBATASAN DAN RUMUSAN MASALAH .
Untuk menjaga agar penelitian skripsi ini lebih terarah dan menghindari
penyimpangan dari pokok permasalahan maka penelitian ini perlu dibatasi.
1) Peneliti membatasi objek penelitian hanya pada skripsi yang ada di 12
perguruan tinggi yaitu :
1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Universitas Indonesia
3. STEI SEBI
4. Universitas Islam Bandung
4
5. STIE Ahmad Dahlan
6. Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ)
7. Universitas Brawijaya
8. Universitas DR. Hamka
9. IAIN Walisongo
10. UIN Maulana Malik Ibrahim
11. IAIN Sunan Ampel
12. UIN Sunan Kalijaga
2) Alasan penulis memilih 12 perguruan tinggi di atas karena skripsi-skripsi
dari ke-12 perguruan tinggi tersebut bisa penulis dapatkan dengan cara
mendatangi langsung perpustakaan kampus yang memiliki program sudi
ekonomi islam atau muamalat selain itu penulis juga mendapatkan
sebagian data dengan cara mengakses melalui internet.
Ada beberapa alasan lain yang mendasari penulis memilih ke 12
perguruan tinggi di atas pertama adalah pertimbangan waktu dan jarak
tempuh dari tempat tinggal penulis karena nya, penulis hanya mendatangi
perguruan tinggi yang berada di daerah JABODETABEK, agar data dalam
penelitian ini beragam tidak hanya dari berasal dari perguruan tinggi yang
berada di daerah JABODETABEK, maka peneliti melakukan pencarian
data dengan cara mengakses data melalui media internet, tetapi karena
seringnya data yang disajikan melalui internet tidak dipublikasikan secara
utuh maka peneliti hanya mengambil data yang dipublikasikan secara utuh
agar data yang penulis sajikan valit.
5
3) Rentang waktu atau tahun skripsi yang penulis teliti diambil dari data
skripsi yang dihasilkan oleh mahasiswa pada tahun 2008, 2009, 2010,
2011, 2012, dan 2013 tentang penyelasaian pembiayaan bermasalah di
lembaga keuangan syariah. Penulis hanya menyajikan batas data skripsi
hanya pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan penelitian ini sudah Di
selesaikan tahun 2014
D. PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar lebih terarah maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa strategi yang umum dilakukan oleh lembaga keuangan syariah
untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah?
2. Apakah strategi tersebut beragam dan sesuai dengan akad Murabahah
yang digunakan?
E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN.
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk memetakan strategi yang umum digunakan oleh
lembaga keuangan syariah untuk menyelesaikan pembiayaan
bermasalah.
b. Untuk memetakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pembiayaan menjadi bermasalah.
6
2. Manfaat Penelitian.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan yakni :
a. Manfaat teoritis
Penelitian ini, diharapkan dapat memberi informasi kepada
lembaga keuangan syariah tentang strategi yang umum digunakan oleh
tiap-tiap lembaga keuangan syariah dalam menyelesaikan pembiayaan
bermasalah pada akad Murabahah.
b. Manfaat Praktis
Harapan penulis bahwa penelitian ini dapat memberikan informasi
mengenai penyelesaian pembiayaan bermasalah pada akad Murabahah
yang dilakukan oleh masing – masing lembaga keuangan syariah sehingga
dapat membantu lembaga keuangan dalam menentukan strategi apa yang
sangat cocok digunakkan dalam penyelesaian pembiayaan yang
bermasalah.
F. Metode Penelitian.
1. Pendekatan Penelitian.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian yang
menghasilkan ulasan jawaban-jawaban skripsi terdahulu.
2. Jenis Penelitian.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah library research (penelitian
kepustakaan). Dalam penelitian ini penulis melakukan penelusuran
pustaka sebagai langkah awal untuk menyiapkan kerangka penelitian
7
dan memperdalam kajian teoritis tetapi juga untuk memperoleh data
penelitian.
3. Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mendapatkan data penelitian dari
skripsi-skripsi yang ditulis oleh para mahasiswa program studi
Ekonomi Islam dan Mualamah. Dari skripsi-skripsi tersebut penulis
mendapatkan apa saja faktor-faktor yang menjadi penyebab
pembiayaan menjadi bermasalah, dan cara penyelesaian pembiayaan
bermasalah di setiap lembaga-lembaga keuangan syariah. Data yang
diperlukan untuk melakukan penelitian ini berupa skripsi-skripsi yang
sudah diteliti oleh peneliti lain (peneliti terdahulu).
4. Teknik Pengumpulan Data.
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,
penulis menggunakan studi dokumentasi. Studi dokumentasi
merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditunjukan
pada subyek penelitian, namun ditujukan pada dokumen-dokumen
yang dibutuhkan dalam penelitian. Dokumen yang dibutuhkan dalam
penelitian ini berupa skripsi-skripsi yang membahas tentang
penyelesaian pembiayaan bermasalah dapat diperoleh dari berbagai
macam perguruan tinggi yang memiliki program studi Ekonomi Islam
atau Muamalah.
Teknik studi dokumentasi dilakukan dengan meneliti dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan tema peneliti, yakni faktor-faktor
8
yang mempengaruhi pembiayaan akad Murabahah bermasalah dan
strategi penyelesaian yang dilakukan lembaga keuangan syariah.
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara menelaah skripsi
yang membahas tentang penyelesaian pembiayaan bermasalah pada
akad Murabahah, dimana data tersebut berasal dari objek penelitian
yang bersumber dari penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti
yang lain berupa skripsi.
5. Objek Penelitian.
Objek dalam penelitian ini adalah model dan strategi penyelesaian
pembiayaan bermasalah pada skripsi mahasiswa program studi Ekonomi
Islam dan Muamalah di beberapa Perguruan Tinggi. Penulis memilih
dua belas Perguruan Tinggi yang membuka program studi Ekonomi
Islam dan Muamalah sebagai objek penelitiannya. Perguruan Tinggi
tersebut yaitu: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Indonesia,
STEI SEBI, Universitas Islam Bandung, Universitas Ahmad Dahlan,
Universitas Muhaammadiyah Jakarta, Universitas Brawijaya,
Universitas DR.Hamka, IAIN Walisongo, UIN Maulana Malik Ibrahim,
UIN Sunan Kalijaga, IAIN Sunan Ampel. Alasan penulis memilih 12
perguruan tinggi ini adalah karena ke-12 perguruan tinggi ini membuka
program studi Ekonomi Islam.
6. Metode Analisis Data.
Metode analisis data yang dipakai penulis adalah analisis metode
deskriptif dan komparatif. Analisis ini adalah teknik penelitian dengan
9
menggabungkan jawaban-jawaban dari berbagai peneliti terdahulu
yang didapatkan dari skripsi yang berhubungan dengan judul ini.
7. Teknik Penulisan
Teknik penulisan dalam penulisan skripsi ini menggunakan
“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta” tahun 2014.
G. Sistematika Penulisan.
Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah, maka penulis akan
menyusunnya menjadi beberapa bab yang masing-masing bab terdiri dari sub bab
yang menjelaskan isi dari bab tersebut. Adapun sistematika penulisan penelitian
ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN.
Bab ini mencakup Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah,
Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah,Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini diuraikan beberapa teori-teori yang digunakan dalam
penelitian dan pembahasan berupa Pengertian Pemetaan, Pengertian
Pembiayaan Bermasalah, Pengelompokan Pembiayaan Bermasalah,
Faktor-Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah, Strategi-Strategi
Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah, Pengertian Akad Murabahah,
10
Syarat dan Rukun Murabahah, Ciri Pokok Pembiayaan Murabahah
dan Review studi terdahulu.
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
Penulis pada ada Bab ini menjelaskan faktor-faktor penyebab
pembiayaan bermasalah, dan strategi yang umum dilakukan oleh tiap-
tiap lembaga keuangan.
BAB IV PENUTUP.
Bab ini memuat tentang uraian kesimpulan yang didapat dari hasil
penelitian serta beberapa saran yang akan ditujukan kepada para pihak
terkait dan berkepentingan dengan tema yang diteliti.
11
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Pemetaan
Istilah peta sudah tidak asing lagi di telinga kita. Bahkan sebagian
besar dari kita pasti pernah melihat atau bahkan pernah menggunakan peta.
Selain itu peta memiliki jenis yang beragam, dari peta umum sampai peta
khusus yang menggambarkan data-data tertentu di suatu wilayah seperti
peta persebaran fauna di Indonesia atau peta cuaca di Indonesia.
Pengertian peta secara umum adalah gambaran permukaan bumi
pada bidang datar dengan skala tertentu. Pengertian lain mengenai peta
dijabarkan oleh eddy prahasta“Sebuah dokumen resmi mengenai bentuk
presentasi atau gambaran miniatur mengenai unsur-unsur spasial yang
pada umumnya terdapat di permukaan bumi pada sebuah media bidang
datar”1.
Pemetaan dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan mengolah
data-data nonspasial atau semi-spasial menjadi sebuah data keruangan
(peta), sehingga penangkapan informasi dari sebuah objek wilayah dapat
lebih dipahami karena sifatnya yang lebih efektif efisien.
Pemetaan dalam penelitian ini diartikan sebagai penyajian data-
data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi akad Murabahah menjadi
1 Eddy Prahasta, Mengelola Peta Dijital, (Bandung: Informatika Bandung), 2013 ,h.2
11
12
bermasalah bagaimana strategi yang dilakukan oleh masing-masing
lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan syariah non bank dalam
menangani kasus pembiayaan bermasalah. Dengan kehadiran pemetaan
ini, maka dapat terlihat faktor apa saja dan bagaimana cara tiap-tiap
lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan sayriah non bank dalam
menanggani kasus pembiayaan bermasalah.
2. Pengertian Pembiayaan Bermasalah
Ade Arthesa dan Edia Handiman berpendapat bahwa“pembiayaan
bermasalah merupakan salah satu risiko yang dihadapi oleh bisnis
perbankan. Hampir semua lembaga perbankan baik konvensional maupun
syariah memiliki pembiayaan bermasalah, oleh karena itu, hal yang
dimaksud dengan pembiayaan bermasalah secara umum adalah semua
pembiayaan yang mengandung risiko tinggi atau pembiayaan-pembiayaan
yang mengandung kelemahan atau tidak memenuhi standar kualitas yang
telah disepakati oleh pihak bank”2.
Adapun beberapa pengertian pembiayaan bermasalah yang dikutip
dari buku Bank and Financial Institusion Management Conventional and
Syaria System. Pengertian pembiayaan bermasalah yang dimaksud sebagai
berikut:
a. Pembiayaan yang di dalam pelaksanaannya belum mencapai
atau memenuhi target yang di inginkan oleh pihak lembaga
keuangan.
b. Pinjaman yang memiliki kemungkinan timbulnya risiko di
kemudian hari bagi bank dalam arti luas.
2 Ade Arthesa dan Edia Handiman, Bnak dan Lembaga Bukan Bank (Jakarta: PT. indeks,
2006), h.181.
13
c. Mengalami kesulitan didalam penyelesaian kewajiban-
kewajiban baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya
dan denda keterlambatan, serta ongkos-ongkos bank yang
menjadi beban debitur yang bersangkutan.
d. Pinjaman dimana pembayaran kembalinya dalam bahaya,
terutama apabila sumber-sumber pembayaran kembali yang
diharapkan diperkirakan tidak cukup untuk membayar kembali
pinjaman sehingga belum mencapai atau memenuhi target yang
diinginkan oleh bank.
e. Pinjaman dimana terjadi cedera janji dalam pembayaran
kembali sesuai perjanjian sehingga terdapat tunggakan, atau
ada potensi kerugian di perusahaan debitur sehingga memiliki
kemungkinan timbulnya risiko di kemudian hari bagi bank. f. Pinjaman golongan perhatian khusus, kurang lancar, diragukan
dan macet serta golongan lancar yang berpotensi menunggak3.
3. Pengelompokan Pembiayaan Bermasalah.
Pembiayaan dalam lembaga keuangan menurut kualitasnya
didasarkan atas risiko kemungkinan terhadap kondisi dan kepatuhan mitra
pembiayaan dalam memenuhi kewajibannya untuk mengangsur dan
melunasi pinjamannya kepada bank. Jadi dengan kata lain unsur utama
dalam pembiayaan menurut kualitasnya adalah menentukan waktu
pembayaran angsuran, maupun pelunasan pokok pinjaman. Mengutip
Pasal 12 ayat 3 Peraturan Bank Indonesia No. 7/2PBI/2005 tentang
penilaian kualitas aktiva bank umum, kualitas pembiayaan dibagi menjadi
5 (lima) kolektabilitas, yaitu: Lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang
Lancar, Diragukan dan Macet. Mengenai masing-masing kualitas
pembiayaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pembiayaan lancar, yaitu apabila memenuhi kriteria:
Pembayaran angsuran pokok tepat waktu
3Veithzal Rivai dan Andria Permata, Bank Financial Instution Management Conventional
and Sharia System (PT.Raja Grafindo Persada,2006),h.477
14
Memiliki mutasi rekening yang aktif; atau
Bagian dari pembiayaan yang dijamin dengan angsuran tunai
b. Pembiayaan dalam perhatian khusus, yaitu apabila memenuhi
kriteria:
Terdapat tunggakan angsuran pokok atau bagi hasil yang
belum melampaui 90 hari; atau
Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang
diperjanjikan; atau
Didukung oleh pinjaman baru
c. Pembiayaan kurang lancar, yaitu apabila memenuhi kriteria:
Terdapat tunggakan angsuran pokok
Frekuensi mutasi rekening relative rendah; atau
Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih
dari Sembilan puluh hari; atau
Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi nasabah
Dokumentasi pinjaman lemah
d. Pembiayaan diragukan, yaitu apabila memenuhi kriteria:
Terdapat tunggakan angsuran pokok yang telah melampaui
180 hari; atau
Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari; atau
Terjadi kapitalisasi bagi hasil; atau
Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit
maupun peningkatan jaminan
e. Pembiayaan macet, yaitu apabila memenuhi kriteria:
Terdapat tunggakan angsuran pokok yang telah melampaui
270 hari; atau
Kerugian oprasional ditutup dengan jaminan baru; atau
Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat
dicairkan pada nilai wajar.
15
4. Jenis-Jenis Resiko dalam Pembiayaan Bermasalah
Veithzal Rivai dalam bukunya yang berjudul Islamic Financial
Management mengatakan bahwa ada 9 jenis resiko yang sering muncul
dalam pembiayaan bermasalah, berikut adalah ke enam jenis resiko yang
sering muncul dalam pembiayaan bermasalah :
a. Resiko Kredit
Resiko yang timbul diakibatkan oleh kegagalan (default)
dari pihak lain (Nasabah/debitur/mudharib/mitra
pembiayaan) dalam memenuhi kewajibannya.
Resiko kredit yang dapat terjadi pada aktivitas:
pembiayaan, Treasury, dan investasi, pembiayaan dan
perdagangan
Resiko kredit dalam kegagalan klien untuk kembali
membayarkan pinjaman nya.
b. Resiko pasar
Resiko yang timbul akibat adanya perubahan variable pasar,
sepert: suku bunga, nilai tukar, harga equity dan harga komoditas
sehingga nilai portofolio/asset yang dimiliki bank menurun.
Alasan timbulnya resiko interest rate:
Ketidaksesuaian atau gap antara suku bunga dari asset dan
kewajiban
Adanya peningkatan pada ukuran fluktuatif market rates
dan pengelolaan resiko
16
Bank islam tidak berhasapan dengan resiko suku bunga,
tetapi berhadapan dengan pricing risk atau dikenal dengan
direct competitor market rate (DCMR)
Pricing dalam bank syariah berhubungan dengan risiko
suku bunga contohnya dalam profit murabahah tidak dapat
ditingkatkan seiring dengan meningkatnya suku bunga.
c. Risiko nilai tukar
Risiko yang muncul karena adanya pergerakan yang
merugikan dari nilai tukar foreign currency business, borrowing
atau landing dalam valuta asing, resiko nilai tukar meningkat
apabila:
Bank mengambil posisi dengan jumlah yang besar dalam
valuta asing
Pasar menjadi lebih fluktuatif
Pengelolaan resiko dan nilai tukar
Setting limit untuk posisi valuta asing
d. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas terbagi menjadi 2 yaitu risiko likuiditas
pasar dan risiko likuiditas pendanaan, risiko likuiditas pasar
adalah risiko yang timbul karena bank tidak mampu melakukan
off setting tertentu dengan harga, hal ini diakibatkan oleh kondisi
likuiditas pasar yang tidak memadai atau terjadi gangguan pasar.
Sedangkan risiko likuiditas pendaan adalah risiko yang terjadi
17
karena bank tidak mampu mancaikan asetnya atau memperoleh
pendanaan dari sumber dana lain.
f. Risiko legal
Risiko yang terjadi karena adanya kelemahan aspek yuridis yang
disebabkan oleh 2 faktor yaitu:
Adanya tuntutan hukum
Ketiadaan peraturan perundang-undangan yang
mendukung
g. Risiko reputasi
Risiko reputasi disebabkan oleh 3 faktor yaitu:
Publikasi negative yang terkait dengan kegiatan usaha
bank terutama dengan pemberitaan media massa
Adanya persepsi negative terhadap bank
Bank kehilangan kepercayaan dari consumen
h. Risiko strategis
Resiko strategis terjadi disebabkan oleh 3 faktor yaitu:
Adanya penetapan strategis atau pelaksanaan strategi
bank yang tidak tepat
Pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat
Kurangnya responsive bank terhadap perubahan
eksternal
18
i. Risiko kepatuhan
Risiko kepatuhan disebabkan oleh pihak bank yang tidak
memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-
undangan dan ketentuan yang berlaku dengan baik.
j. Risiko oprasional
Risiko yang timbul disebabkan oleh 4 faktor:
Proses internal: pelanggaran prosedur dan ketentuan,
pelanggaran kontrol (proses review produk baru,
berkaitan dengan desain dan implementasi produk baru,
kontrol terhadap pelaksanaan produk jasa yang sudah
ada)
Kesalahan manusia: hubungan antara pegawai
(deskriminasi, kesalahan pegawai, penyimpangan
pegawai, tidak terpenuhinya jumlah pegawai.
Kegagalan system: kegagalan hardware, kegagalan
software, konfigurasi lemah, komunikasi
Problem eksternal: kejahatan eksternal (pencurian,
penipuan, pemalsuan) bencana faktor alam (gempa
bumi, banjir, topan, tsunami), faktor manusia (perang,
terorisme, perampokan), penerobosan system teknologi
19
(hacker, penembus user ID), yang dapat mempengaruhi
oprasional bank4.
5. Faktor-Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah.
Pembiayaan bermasalah menggambarkan suatu situasi, dimana
adanya persetujuan pengembalian pembiayaan mengalami risiko
kegagalan, bahkan cenderung menuju atau mengalami kerugian yang
potensial. Oleh karena itu, mottonya adalah bahwa lebih dini potensi
ditentukan, maka akan lebih banyak alternative dan identifikasi
pencegahan kerugian bagi bank. Dengan demikian, perlu dilakukan
pengecekan penyebab timbulnya pembiayaan bermasalah dan cara-cara
penyelesaiannya.
Kesalahan bank yang dapat menyebabkan pembiayaan menjadi
bermasalah berawal dari tahap perencanaan, tahap analisis, dan tahap
pengawasan. Hal-hal ini menjadi penyebab timbulnya pembiayaan
menjadi bermasalah yang perlu disadari oleh pihak bank agar bank dapat
mencegah atau menagganinya dengan baik. Adapun beberapa hal yang
menjadi penyebab timbulnya pembiayaan menjadi bermasalah menurut
baik dari sisi internal bank, maupun dari sisi eksternal bank menurut
referansi, adalah sebagai berikut:
4 Veithzal Rivai, Islamic Risk Management for Islamic Bank (Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama,2013) h.13-19
20
a. Faktor internal bank.
Analisis yang kurang tepat yang sering dilakukan oleh Account
Officer.
Kurangnya informasi dan data mitra pembiayaan.
Adanya kolusi antara pejabat bank yang me naggani pembiayaan
dengan mitra pembiayaan.
Kurang baiknya monitoring yang dilakukan oleh pihak bank.
Kurang pemahaman terhadap kebutuhan keuangan yang
sebenarnya dari calon nasabah dan apa manfaat pembiayaan yang
diberikan.
Kurang mahir nya petugas lembaga keuangan dalam menganalisis
laporan keuangan calon mitra pembiayaan.
Kurang lengkap dalam mencantukan syarat-syarat.
Pemberian kelonggaran yang terlalu banyak.
Kurangnya pengalaman dari pihak bank atau account officer.
Kurang mengadakan kunjungan on the spot pada lokasi mitra
pembiayaan.
Kurangnya kontrol terhadap mitra pembiayaan.
Sikap memudahkan dari pejabat bank atau account officer dalam
hal pemberian pinjaman.
b. Faktor eksternal bank yang berasal dari mitra pembiayaan
1) Unsur kesengajaan yang dilakukan oleh mitra pembiayaan:
21
Mitra pembiayaan dengan sengaja tidak melakukan pembayaran
angsuran kepada pihak bank, karena mitra pembiayaan tidak
memiliki kemauan dalam memenuhi kewajibannya.
Mitra pembiayaan yang tidak kompeten.
Penyelewengan yang dilakukan mitra pembiayaan dengan
menggunakkan dana pinjaman tersebut tidak sesuai dengan
tujuan penggunaan5.
2) Bagi Veihzal Rivai ada beberapa unsur ketidaksengajaan yang
dilakukan oleh mitra pembiayaan: “a.Mitra pembiayaan mau
melaksanakan kewajiban sesuai perjanjian akan tetapi
kemampuannya terbatas, sehingga tidak dapat membayar angsuran,
b.Perubahan kebijakan dan peraturan pemerintah yang berdampak
pada pendapatan mitra pembiayaan, c.Bencana alam,
d.Peperangan, e. Perubahan-perubahan teknologi”6.
6. Strategi-Strategi Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah.
Penyelesaian pembiayaan bermasalah adalah istilah yang digunakkan
di kalangan lembaga perbankan terhadap upaya dan langkah-langkah yang
dilakukan lembaga keuangan dalam mengatasi pembiayaan bermasalah.
Menurut Veithzal Rivai :
Dalam suatu lembaga keuangan terdapat beberapa tahapan penanganan
pembiayaan bermasalah sebelum diselesaikan melalui lembaga hukum
adalah melalui alternatife penanganan secara penjadwalan kembali
5 Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Praktik (Jakarta: Kencana Predana
Media Group, 2010), h.123 6 Veithzal Rivai dan Andria Permata, Bank and Financial, h.478-479
22
(Rescheduling), persyaratan kembali (Reconditioning), dan Penataan
kembali (Restructuring). Berikut adalah yang dimaksud dengan
penyelamatan pembiayaan bermasalah dengan cara rescheduling,
reconditioning dan restructuring:
a. Rescheduling
Rescheduling adalah upaya penyelamatan pembiayaan bermasalah
dengan melakukan syarat-syarat perjanjian yang berkenaan dengan
jadwal pembayaran kembali atau jangka waktu, baik termasuk
besarnya jumlah angsuran maupun tidak. Rescheduling dapat diberikan
kepada mitra pembiayaan yang masih menunjukkan itikad baik untuk
melunasi kewajibannya. Adapun macam-macam bentuk rescheduling
ialah sebagai berikut:
Perpanjangan jangka waktu pelunasan pinjaman
Perpanjangan jangka waktu pelunasan pinjaman pokok dan
tunggakan angsuran pinjaman sesuai dengan cash flow-nya.
b. Reconditioning
Reconditioning adalah upaya penyelamatan dengan cara melakukan
perubahan atas sebagian atau seluruh syarat perjanjian, yang tidak
terbatas hanya kepada (1) perubahan jadwal angsuran atau jangka
waktu, (2) perubahan nisbah dalam pembiayaan, (3) perubahan
proyeksi bagi hasil dalam pembiayaan, dan (4) pemberian potongan,
namun perubahan tersebut tanpa memberikan tambahan biaya apapun
terhadap pembiayaan.
c. Restructuring
Restructuring adalah upaya penyelamatan dengan melakukan
perubahan syarat-syarat perjanjian yang berupa pemberian tambahan
dana atau melakukan konversi atas seluruh atau sebagian dari
pembiayaan menjadi equity perusahaan dan equity bank, yang
dilakukan dengan atau tanpa rescheduling dan reconditioning7 .
7. Akad Murabahah.
a. Pengertian Murabahah
Adiwarman A Karim berpendapat”Murabahah adalah salah satu
skim fiqih yang paling popular digunakan oleh perbankan syariah
adalah jual beli Murabahah. Transaksi Murabahah ini lazim dilakukan
oleh Rasullulah saw. dan para sahabatnya. Secara sederhana,
Murabahah berarti suatu penjualan barang seharga barang tersebut
7 Ibid.,h. 484-486
23
ditambah keuntungan yang disepakati. Misalnya, seseorang membeli
barang kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan tertentu.
Berapa besar keuntungan tersebut dapat dinyatakan dalam nominal
rupiah tertentu atau dalam bentuk persentase dari harga pembeliannya,
misalnya 10% atau 20%”8.
Muhammad Syafi’i Antonio mengatakan, bahwa:“Murabahah
adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang disepakati”9. Tidak jauh beda dengan pendapat
yang dikemukakan oleh Adiwarman A. Karim, pengertian yang
diberikan oleh Muhammad Syafi’i Antonio ini “Mempunyai
pendekatan arti dengan Ba’i bitsaman ajil, menjual suatu barang
dengan mempercepat penyerahannya kepada pembeli dengan
penangguhan pembayaran harganya, sampai saat yang telah
ditetapkan atau dengan cara pembayaran angsuran”10.
Menurut Ascarya beliau berpendapat“Murabahah adalah istilah
dalam fikih islam yang berarti suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual
menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga barang dan biaya-
biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan
tingkat keuntungan (margin) yang diinginkan. Pembiayaan Murabahah
8 Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta:Rajawali Pers,
2013), cet.5 h. 113. 9 M.Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani, 2001),
Cet. 1, h. 101 10
Adiwarman A Karim, Ekonomi Islam: Suatu Kajian Kontemporer (Jakarta: Gema
Insani, 2001), Cet. 1, h. 101.
24
dalam perbankan merupakan suatu bentuk pembiayaan berupa talangan
dana yang dibutuhkan mitra pembiayaan untuk membeli suatu produk
dengan kewajiban mengembalikan talangan dana tersebut seluruhnya pada
waktu jatuh tempo. Hal ini yang membedakan dengan jual beli yang
lainnya karena adalah keharusan memberitahukan harga pokok suatu
barang kepada mitra pembiayaan”11.
Dalam hal ini, bank membiayai pembelian suatu barang yang
diperlukan oleh suatu nasabah dimana sistem pembayarannya dilakukan
kemudian baik secara tunai maupun cicilan. Dalam pelaksanaannya, bank
memberi kuasa kepada mitra pinjaman untuk membeli barang yang
diperlukannya atas nama bank dan pada saat bersamaan bank menjual
barang tersebut kepada mitra pinjaman dengan harga asal ditambah dengan
sejumlah keuntungan yang disepakati, dan dibayarkan oleh mitra pinjaman
pada jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara mitra
pinjaman dan bank.12
Menurut para fuqaha,“Murabahah didefinisikan sebagai penjualan
barang seharga biaya atau harga pokok (cost) barang tersebut ditambahkan
mark up atau margin keuntungan yang disepakati. Karakteristik
Murabahah adalah bahwa penjual harus memberitahu pembeli mengenai
harga pembelian produk dan mengatakan jumlah keuntungan yang
ditambahkan pada biaya (cost) tersebut”13
11
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 81-82 12
Sofiniyah Ghufron, Konsep dan Implementasi, (Jakarta: Reinasan, 2005), h. 49 13
Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Jakarta: UII Press, 2005), h. 13-14.
25
Jadi singkatnya, Murabahah adalah akad jual beli barang dengan
menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati
oleh penjual dan pembeli.14
b. Syarat dan Rukun Murabahah
Bagi Harun nasrun ada 4 ketentuan yang menjadi syarat dan rukun
dalam sah nya pelaksanaan jual beli Murabahah: syarat pertama yaitu
adanya orang yang berakad (ba’i dan musytari) harus cakap hukum
(baliqh dan berakal) dan tidak dalam keadaan terpaksa, syarat kedua
yaitu adanya barang yang diperjual belikan (mab’i) barang tersebut
harus jelas jumlahnya dan tidak termasuk dalam barang haram, syarat
kedua adalah harga barang (tsaman) harga barang harus dinyatakan
secara transparan dan syarat yang terakhir adalah harus adanya
pernyataan serah terima (ijab qobul)15.
Sedangkan dalam buku Bank Syariah dari Teori ke Praktik:
Wacana Ulama dan Cendikiawan Syafi’i Antonio menambahkan
bahwa selain s yarat-syarat di atas terdapat 6 syarat khusus yang
harus dipenuhi, ke enam syarat tersebut adalah sebagai berikut:
a) Penjual memberitahu biaya modal kepada mitra
pembiayaan.
b) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang
ditetapkan.
c) Kontrak harus bebas dari riba.
d) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli jika terjadi
cacat atas barang sesudah pembelian.
14
Adiwarman A Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: Rajawali
Pers, 2013), Cet.5 h. 113. 15
Nasrun Haroen, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000),. 117-118
26
e) Penjual harus menyampaikan semua hal yang terkait
dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan
secara hutang.
f) Secara prinsip, jika syarat dalam poin a, b, atau c tidak
terpenuhi, maka pembeli memiliki pilihan sebagai berikut.
1) Melanjutkan pembelian seperti apa adanya.
2) Kembali kepada penjual dan menyatakan
ketidaksetujuan atas barang yang dijual.
3) Membatalkan kontrak16
.
c. Prinsip Pokok Pembiayaan Murabahah.
Menurut Ascarya dalam bukunya yang berjudul Akad dan produk
bank syariah ada 13 Prinsip pokok pembiayaan Murabahah yang harus
dipenuhi adalah sebagai berikut:
a) Murabahah adalah penjualan barang oleh seseorang kepada
pihak lain dengan pengaturan bahwa penjual berkewajiban
untuk mengungkapkan kepada pembeli harga pokok dari barang
dan marjin keuntungan yang dimasukkan kedalam harga jual
barang tersebut, pembayaran dapat dilakukan secara tunai
ataupun ditangguhkan.
b) Barang yang diperjualbelikan haruslah barang-barang yang
nyata dan bukan berupa dokumen-dokumen kredit
c) Karena merupakan jual-beli maka komoditas yang menjadi
objek jual beli dari transaksi Murabahah haruslah terwujud,
dimiliki oleh penjual dan dalam pengusahaan secara fisik atau
konstruksi (constructive possession). Oleh karena itu sudah
seharusnya bahwa penjual menanggung risiko kepemilikan (risk
16
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik: Wacana Ulama dan
Cendikiawan, (Jakarta: Tazkia Institute, 1999), h. 122
27
of ownership) sebelum menjual komoditas tersebut kepada
pembeli/konsumen.
d) Murabahah seperti layaknya jual beli laiinnya memerlukan
adanya suatu penawaran dan pernyataan menerima (ijab dan
qobul) yang mencakup kesepakatan kepastian harga, tempat
penyerahan, dan tanggal harga yang disepakati dibayar (dalam
hal pembayaran secara tangguh).
e) Dalam transaksi Murabahah penunjukan agen bila ada dan
penjualan akhir barang kepada nasabah seluruhnya harus
merupakan transaksi yang independen satu sama lain dan harus
didikumentasikan/dicatat secara terpisah.
f) Invoice yang diterbitkan oleh suplair adalah atas nama bank
karena komoditas yang dibeli oleh suatu agen adalah atas nama
bank tersebut, pembayaran harga komoditas lebih diutamakan
dilakukan langsung boleh bank kepada suplair.
g) Bila transaksi jual beli telah disepakati maka harga jual yang
ditetapkan tidak dapat berubah.
h) Dalam perjanjian dapat dimasukkan klausul dalam hal terjadi
keterlambatan pembayaran atau default bahwa nasabah
diharuskan membayar denda yang dihitung dalam suatu
persentase per hari atau per tahun dan penerimaan denda
tersebut akan dibukukan dalam dana kebajukan pada bank.
28
i) Bank dapat meminta kepada pengadilan yang sesuai untuk
mengambil alih asset agunan yang ditetapkan oleh pengadilan
sesuai dengan kewenanganya dan dana yang boleh diambil bank
hanyalah biaya langsung dan biaya tidak langsung yang benar-
benar telah dikeluarkan.
j) Nasabah dapat dimintakan untuk memberikan jaminan dalam
bentuk surat sanggup, hipotek, hak tanak, atau bentuk asset
lainnya.
k) Kontrak Murabahah tidak dapat di roll over karena barang
ketika dijual bank telah menjadi hak nasabah sehingga tidak
dapat dijual kembali oleh pihak bank.
l) Perjanjian buy-back dilarang, dengan demikian komoditas yang
telah dimiliki oleh nasabah tidak dapat menjadi objek transaksi
Murabahah antara nasabah tersebut dengan bank yang
membiayai.
m) Promisory note atau bill of change atau bukti utang lainnya
tidak dapat dipindahtangankan atau ditransfer dengan suatau
harga yang berbeda dari face value nya17
d. Ciri Pokok Pembiayaan Murabahah.
Bentuk pembiayaan Murabahah memiliki beberapa ciri atau
elemen dasar, dan yang paling utama adalah bahwa barang dagangan
17
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada,2008),h.163-165
29
harus tetap dalam tanggungan bank selama transaksi antara bank dan
mitra pembiayaan belum diselesaikan. Beberapa ciri atau elemen
pokok pembiayaan Murabahah yang dikutip dalam buku Akad dan
Produk Bank Syariah, menurut Ascarya ada 12 ciri pokok Pembiayaan
Murabahah, ke sepuluh ciri pokok tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pembiayaan Murabahah bukan pinjaman yang diberikan dengan
bunga. Pembiayaan Murabahah adalah jual beli komoditas dengan
harga tangguh yang termasuk margin keuntungan di atas biaya
perolehan yang disetujui bersama.
2) Sebagai bentuk jual beli, dan bukan bentuk pinjaman, pembiayaan
Murabahah harus memenuhi semua syarat-syarat yang diperlukan
untuk jual beli yang sah.
3) Murabahah tidak dapat digunakan sebagai bentuk pembiayaan, kecuali
ketika mitra pembiayaan memerlukan dana untuk membeli suatu
komoditas atau barang.
4) Komoditas atau barang harus sudah dalam penguasaan pemberi
pembiayaan secara fisik atau konstruktif.
5) Cara terbaik untuk ber-Murabahah, yang sesuai syariah, adalah bahwa
pemberian pembiayaan membeli komoditas melalui orang ketiga
sebagai agennya sebelum menjual kepada mitra pembiayaan.
6) Jual beli tidak dapat berlangsung kecuali komoditas atau barang telah
dikuasai oleh penjual, tetapi penjual dapat berjanji untuk menjual
30
meskipun barang belum berada dalam kekuasaannya. Ketentuan ini
berlaku juga untuk Murabahah.
7) Sejalan dengan prinsip-prinsip yang telah dikemukakan di atas,
lembaga keuangan syariah (LKS) dapat menggunakan Murabahah
sebagai bentuk pembiayaan dengan mengadopsi prosedur sebagai
berikut:
a) Mitra pembiayaan dan LKS menandatangani perjanjian umum.
b) Ketika komoditas tertentu dibutuhkan oleh mitra pembiayaan,
LKS menunjuk mitra pembiayaan sebagai agennya untuk
membeli komoditas dimaksud atas nama LKS.
c) Mitra pembiayaan membeli komoditas atau barang atas nama
LKS dan mengambil alih penguasaan barang sebagai agen
LKS.
d) Mitra pembiayaan menginformasikan kepada LKS, dan pada
saat yang sama menyampaikan penawaran untuk membeli
barang tersebut dari LKS.
e) LKS menerima penawaran tersebut dan proses jual beli selesai.
8) LKS dapat meminta mitra pembiayaan untuk menyediakan keamanan
sesuai permintaan untuk pembayaran yang tepat waktu dari harga
tangguhan.
9) Jika terjadi default (wanprestasi) oleh pembeli atau mitra pembiayaan
dalam pembayaran yang jatuh waktu, harga tidak boleh dinaikkan18
.
18
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 85-88
31
B. Review Studi Terdahulu.
Berdasarkan pencarian yang telah dilakukan, penulis mendapatkan
beberapa kajian yang berkaitan dengan judul yang dibahas yaitu:
1. Skripai yang ditulis oleh M.Zaenal Mutaqqin (Konsentrasi Perbankan
Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta),
2011 melakukan penelitian dengan judul “Strategi Penyelesaian
Pembiayaan Bermasalah pada Bank Muamalat Indonesia (BMI) Cabang
BSD Tangerang”.
Penelitian ini di lakukan pada satu lembaga keuangan dan pada satu jenis
akad pembiayaan yaitu akad Murabahah.
Adapun hasil dari penelitian skripsi ini adalah :
a. terdapat dua faktor yang memperlambat pemberian pembiayaan yaitu
adanyan faktor eksternal dan faktor internal, adapun strategi yang
digunakan pleh pihak Bank Muamalat Indonesia dalam mengatasi
pembiayaan bermasalah yaitu Rescheduling, Reconditioning, dan
Restructuring.
b. perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah cara
mendapatkan data pada penelitian terdahulu pengambilan data dilakukan
dengan cara mendatangi langsung lembaga keuangan dan melakukan
wawancara kepada pihak bank tentang bagaimana cara lembaga keuangan
tersebut menyelesaikan pembiayaan bermasalah.
32
c. persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini:
sama-sama membahas tentang cara penyelesaian pembiayaan bermasalah
pada lembaga keuangan syariah.
2. Skripsi yang ditulis Siti Aisyah (Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Skripsi 2014
“Pemetaan Judul Skripsi tentang Strategi Lembaga Keuangan dan
Perbankan Syariah dalam Mengatasi Pembiayaan Bermasalah di Beberapa
Perguruan Tinggi”.
Penelitian ini dilakukan pada semua akad pembiayaan yang ada dalam
lembaga keuangan syariah.
Adapun hasil dari penelitian skrispsi ini adalah:
a. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyelesaian pembiayaan
bermasalah pada akad Murabahah, Istishna, Mudharabah dan IMBT
memiliki cara penyelesaian yang sama yaitu cara penyelesaian dengan cara
Reconditioning, Restructuring, Rescheduling, mendatangi langsung ke
rumah mitra pembiayaan, pemberian perpanjangan pembayaran pinjaman
kepada mitra pembiayaan.
b. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan penulis
lakukan adalah pada penelitian terdahulu membahas tentang pembiayaan
bermasalah pada 4 akad sekaligus sedangkan pada penelitian ini peneliti
hanya membahas tentang penyelesaian pembiayaan bermasalah pada akad
Murabahah.
33
c. Persamaa penelitian kedua dengan peneliti ini bila sama sama
memetakan judul skripsi tentang strategi lembaga keuangan dan perbankan
syariah dalam mengatasi pembiayaan bermasalah dibeberapa perguruan
tinggi.
34
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Data
1. Deskripsi Objek Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah data skripsi yang ditulis oleh
mahasiswa program studi Ekonomi Islam dan Muamalah di 12 perguruan tinggi
yang menyediakan program studi Ekonomi Islam dan Muamalah yang membahas
tentang penanganan pembiayaan bermasalah yang dilakukan oleh lembaga
keuangan syariah. Hal ini dipilih karena pertimbangan tema yang akan diteliti
oleh penulis yaitu menganalisis ulang bagaimana strategi lembaga keuangan
syariah dalam mengatasi pembiayaan bermasalah dalam perspektif skripsi di
beberapa perguruan tinggi. Dalam penelitian ini penulis mencoba mengumpulkan
dan menganalisis skripsi dari penelitian sebelumnya dan mengambil kesimpulan
bagaimana strategi yang dilakukan lembaga keuangan syariah dalam mengatasi
pembiayaan bermasalah dan apa saja faktor-faktor yang menjadi penyebab
pembiayaan menjadi bermasalah. Adapun beberapa kesulitan yang dihadapi oleh
peneliti dalam hal mendapatkan data, kesulitan tersebut di antaranya adalah
adanya kendala waktu dan jarak tempuh, kesulitan ke dua karena dalam penelitian
ini penulis juga mengambil sampel data skripsi dengan mengakses melalui
internet jadi data yang di dapatkan melalui akses internet sering kali data yang
ditampilkan tidak lengkap, oleh karena itu penulis harus memilah milah dan hanya
mengambil data-data yang di sajikan secara utuh saja.
34
35
2. Deskripsi Sampel Data Penelitian dan Cara Mendapatkan Data
Penelitian
Jumlah sample data skripsi yang penulis dapatkan untuk penelitian ini
berjumlah 46 skripsi dari 12 perguruan tinggi yang memiliki program studi
Ekonomi Islam dan Muamalah didaptkan dengan cara mengunjungi langsung
kampus-kampus yang membuka program studi ekonomi islam selain itu untuk
memenuhi kelengkapan data dalam penelitian ini penulis juga mengambil data
dari media internet hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu yang penulis
miliki untuk mendatangi langsung kampus-kampus yang berada jauh dari
jangkauan peneliti dan membutuhkan waktu dan biaya yang banyak untuk dapat
mendatanginya. Berikut penulis sajikan jumlah dari masing-masing data yang
didapatkan dari ke 12 perguruan tinggi :
Tabel 3.1
Sampel Skripsi Menurut Sebaran Lembaga Perguruan Tinggi
No Perguruan Tinggi Jumlah Persentase
1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 17 37,0%
2 STIE Ahmad Dahlan 9 19,7%
3 Universitas Muhammadiyah
Jakarta (UMJ) 3 6,5%
4 UIN Sunan Kalijaga 3 6,5%
5 Universitas DR. Hamka 2 4,3%
6 STIE SEBI 2 4,34%
7 Universitas Indonesia 2 4,34%
36
.
Dapat dilihat dari tabel 3.1 di atas sampel data skripsi yang paling banyak
ditemukan oleh peneliti berasal dari perguruan tinggi UIN Syarifhidayatullah
Jakarta. Penulis menemukan sampel data skripsi sebanyak 17 atau 37,0%, yang
artinya sudah banyak sekali mahasiswa dan mahasiswi UIN Syarifhidayatullah
yang menggangkat judul skripsi penyelesaian pembiayaan bermasalah pada akad
Murabahah.
3. Pemetaan Sampel Skripsi Menurut Sebaran Tahun Penelitian
Istilah pembiayaan bermasalah di lembaga keuangan syariah sering juga
disebut dengan (NPF) atau yang biasa disebut dengan Non Performing Financing,
beda halnya dengan lembaga keuangan konvensional istilah kredit bermasalah
disebut sebagai Non Performing Loan. Dalam penelitian ini, penulis telah
mengumpulkan 46 penelitian mengenai penyelesaian pembiayaan bermasalah di
lembaga perbankan syariah dan 5 penelitian mengenai penyelesaian kredit
bermasalah di Bank konvensional. Namun dalam penelitian ini penulis hanya
8 Universitas Islam Bandung 2 4,34%
9 Universitas Brawijaya 2 4,34%
10 IAIN Walisongo 2 4,34%
11 IAIN Sunan Ampel 1 2,2%
12 UIN Maulana Malik Ibrahim 1 2,2%
Jumlah 46 100%
37
terfokus terhadap penelitian penyelesaian pembiayaan bermasalah di lembaga
keuangan syariah.
Dari hasil penelitian yang telah dikumpulkan oleh penulis terdapat beberapa
penelitian yang fokus menganalisis pada satu lembaga saja dan ada juga beberapa
penelitian yang menganalisis dua lembaga. Penelitian ini memasukkan 6 tahun
makusdnya adalah data yang di ambil dari tahun 2008-2013, tentang penyelesaian
pembiayaan bermasalah di lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan
syariah non bank. Penulis hanya menyajikan batas data skripsi hanya pada tahun
2013 saja dikarenakan penelitian ini sudah dimulai sejak tahun 2014. Berikut
sampel data penelitian dilihat berdasarkan tahunnya dipaparkan dalam bentuk
Tabel. 3.2
Tabel 3.2
Sampel Penelitian Berdasarkan Tahun Penelitian
No Tahun Penelitian Frekuensi
1 Tahun 2013 8
2 Tahun 2012 8
3 Tahun 2011 5
4 Tahun 2010 4
5 Tahun 2009 13
6 Tahun 2008 8
Jumlah 46
38
Dapat dilihat dari tabel 3.2 bahwa, skripsi yang dihasilkan oleh mahasiswa
pada tahun 2009 mempunyai jumlah paling banyak yakni sebanyak 13 skripsi dan
disusul dengan jumlah yang sama diantara 3 tahun yaitu penelitian yang
dihasilkan pada tahun 2008, 2012, dan 2013 sebanyak 8 skripsi. Selain dari ke
empat tahun yang telah penulis ungkapkan, terdapat beberapa tahun lainnya yang
menyediakan penelitian mengenai penyelesaian pembiayaan bermasalah di
lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan syariah non bank. Namun,
penulis tidak menyertakan semua tahun yang ada karena penelitian ini dimulai
sejak tahun 2014.
4. Pemetaan Sampel Skripsi Menurut Lembaga Keuangan.
Dalam penelitian ini ada tiga jenis lembaga keuangan yang peneliti
temukan yang sering sekali dijadikan sebagai bahan untuk melengkapi data
skripsi ke tiga lembaga keuangan tersebut ialah BUS (Bank Umum Syariah),
BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah), dan yang terakhir BMT (Baitul Maal
Wa Tamwil) . Berikut peneliti sajikan dalam bentuk tabel jumlah atau prosentase
dari ketiga lembaga keuangan yang sering ditemukan sebagai bahan untuk
melengkapi data skripsi
Tabel 3.3
Sample Skripsi Menurut Lembaga Keuangan.
No Nama Bank Frekuensi
1 Bank Unit Syariah 22
2 Bank Perkreditan Rakyat Syariah 6
39
Tabel 3.3 diatas menyajikan data penelitian yang peneliti temukan hanya
membahas tentang lembaga keuangan syariah berbentuk BUS, BPRS dan BMT
sedangkan lembaga keuangan tidak hanya BUS, BPRS, dan BMT masih banyak
lembaga keuangan syariah lain yang bisa dijadikan sebagai bahan penelitian
seperti leasing, asuransi, UUS, pengadaian, dan lain sebagainya. Penelitian
menurut data yang peneliti sajikan bahwa penelitian terbanyak bersumber dari
lembaga perbankan syariah yaitu sebanyak 28 skripsi, hal ini dikarenakan
perbankan syariah adalah lembaga keuangan syariah yang besar dan tersebar luas
di berbagai daerah sehingga mempermudah mahasiswa maupun penulis dalam
melakukan penelitian. Dalam penelitian ini penulis tidak menemukkan penelitian
yang membahas tentang UUS (Unit Usaha Syariah), Leasing, Asuransi,
Pengadaian, dan Koperasi, karena ini ada dilembaga keuangan syariah ternyata
skripsi-skripsi yang ada mengabaikan penelitian di lembaga keuangan non bank
seperti yang telah peneliti sebutkan diatas.
B. TEMUAN PENELITIAN.
1. Pemetaan Sampel Skripsi Menurut Faktor-Faktor Penyebab
Pembiayaan Bermasalah.
Dalam bab dua, penulis telah memamparkan teori yang menjelaskan tentang
faktor yang menjadi penyebab pembiayaan bermasalah. Penyebab pembiayaan
3 Baitul Mal Wa Tamwil 18
JUMLAH 46
40
bermasalah berasal dari dua faktor yaitu faktor internal, yang berasal dari pihak
Bank dan lembaga keuangan. Faktor kedua yaitu faktor eksternal, yang berasal
dari mitra pembiayaan yaitu berupa peraturan pemerintah dan bencana alam.
Adapun pemetaan penyebab pembiayaan bermasalah yang berasal dari faktor
inernal dan eksternal dipaparkan dalam Tabel 3.4
Tabel 3.4
Faktor Penyebab Internal Pembiayaan Bermasalah
No Internal Frekuensi Rangking
1 Account officer yang lalai 42 I
2 Lemahnya monitoring 33 II
3 Kebijakan ekspansi
1 XI
4 Kurangnya pembinaan 6 X
5
Analisis yang kurang
tepat dilakukan oleh
account officer
30 III
6
Adanya kolusi antara
pejabat bank dengan mitra
pembiayaan
26 IV
7
Kurang nya pemahaman
account officer terhadap
kebutuhan mitra
pembiayaan
15 IX
8 Pemerian kelonggaraan
waktu yang terlalu banyak 20 VII
41
9
Kurang mengadakan
kunjungan langsung ke
lokasi
25 V
10
Kurang nya control yang
dilakukan pihak bank
terhadap mitra
pembiayaan
18 VIII
11
Sikap memudahkan yang
dilakukan oleh pihak
account officer
21 VI
Jumlah 77
Tabel 3.4 di atas memberikan informasi setelah dirangkin bahwa
benar ada beberapa faktor penyebab pembiayaan bermasalah paling
dominan, sejumlah faktor yang ditemukan menjadi faktor penyebab NPF
tapi yang paling umum dan hampir semua skripsi menemukan faktor yang
sama adalah faktor Account officer yang lalai dari 46 skripsi 42 skripsi
menemukan faktor yang paling dominan itu artinya lumrah terjadi pada
semua lembaga yang diteliti.
Selanjutnya peneliti akan memaparkan dalam bentuk tabel apa
yang menjadi penyebab utama faktor-faktor pembiayaan menjadi
bermasalah yang disebabkan oleh faktor eksternal. Berikut penulis sajikan
faktor-faktor eksternal penyebab pembiayaan bermasalah pada Tabel 3.5
42
Tabel 3.5
Faktor Penyebab Eksternal Pembiayaan Bermasalah
No Eksternal Frekuensi Rangking
1
Kelemahan kemampuan mitra
pembiayaan dalam membayarkan
pembiayaan nya
42 I
2 Kebijakan pemerintah 36 II
3 Bencana alam 35 III
4 Adanya itikad tidak baik dari mitra
pembiayaan 31 IV
5 Usaha mitra pembiayaan menurun 31 V
6 Munculnya pesaing-pesaing baru 17 VI
7 Adanya penyalahgunaan dana
yang dilakukan oleh mitra
pembiayaan
10 VII
8 Perusahaan tempat mitra
pembiayaan ditutup
8 VIII
9 Mitra pembiayaan di PHK 11 IX
10 Adanya teknologi baru 5 X
11 Jaminan yang tidak marketable 4 XI
Jumlah 242
Sumber: Data olah penulis dari faktor eksternal penyebab pembiayaan bermasalah
Dapat dilihat pada Tabel 3.5 di atas bahwa jumlah keseluruhan dari hasil
perengkingan faktor eksternal penyebab pembiayaan menjadi bermasalah
berjumlah 242, angka ini di dapatkan dari hasil penjumlahan faktor eksternal
43
berdasarkan cara penyelesaian pada tiap lembaga keuangan yang berbea-beda,
dalam hal ini tiap lembaga keuangan memakai cara penyelesaian lebih dari satu
cara.
Tabel 3.5 diatas juga memberikan informasi bahwa setalah di rangking
benar ada sejumlah faktor eksternal yang sangat mempengaruhi pembiayaan
menjadi bermasalah, faktor penyebab yang paling dominan dan umum hampir
semua skripsi menemukan faktor yang sama itu adalah faktor kelemahan
kemampuan mitra pembiayaan dalam membayarkan pembiayaan nya dari 46
skripsi 42 skripsi menemukan faktor yang paling dominan itu artinya lumrah
terjadi pada semua lembaga keuangan yang diteliti.
2. Sampel skripsi menurut cara penyelesaian pembiayaan bermasalah
Dalam penelitian ini, penulis hanya memfokuskan pada satu akad saja yaitu
akad Murabahah. Dari 46 skripsi penelitian yang penulis temukan, ada beberapa
jenis-jenis cara penyelesaian pembiayaan Murabahah bermasalah pada lembaga
keuangan syariah dan lembaga keuangan syariah non bank. Berikut penulis akan
sajikan cara penyelesaian pembiayaan bermasalah dalam bentuk tabel 3.6 :
Tabel 3.6
Penyelesaian Pembiayaan Murabahah Bermasalah
Penyelesaian Pembiayaan Frekuensi Rangking
Rescheduling 46 I
Penyelesaian melalui
jaminan 39 II
44
Restructuring 37 III
Reconditioning 33 VI
Surat peringatan 21 V
Write off 18 VI
Collection Agent 16 VII
Melakukan Kunjungan 14 VIII
Pembinaan kepada mitra
pembiayaan 8 X
Melalui pengadilan 7 XI
Evaluasi 6 XII
Pengawasan kepada mitra
pembiayaan 3 XIII
Pengawasan kepada mitra
pembiayaan 3 XIII
Jumlah 252
Sumber:Data diolah berdasarkan penyelesaian pembiayaan Murabahah bermasalah
Tabel 3.6 di atas menyajikan data tentang cara penyelesaian pembiayaan
bermasalah yang di gunakan oleh tiap lembaga keuangan syariah, dari hasil
perengkingan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 4 faktor yang paling
dominan dipakai oleh lembaga keuangan syariah untuk menyelesaikan
pembiayaan bermasalah ke empat cara penyelesaian tersebut adalah: penyelesaian
yang pertama lembaga keuangan yang bersangkutan mengirimkan surat teguran
kepada mitra pembiayaan dalam hal ini penulis temukan sebanyak 21 data dari 46
45
sampel skripsi. Penyelesaian ke dua melalui cara restructuring penyelesaian
pembiayaan bermasalah dengan cara memperpanjang waktu jatuh tempo
pembiayaan tanpa mengubah sisa kewajiban mitra pembiayaan yang harus
dibayarkan kepada lembaga keuangan, dalam hal ini penulis temukan sebanyak
data 37 data dari 46 sample skripsi. Penyelesaian ke tiga rescheduling cara
penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan cara melakukan perubahan syarat
pembiayaan yang hanya menyangkut jadwal pembayaran atau jangka waktu
pembayaran, penulis temukan sebanyak 45 data dari 46 sample skripsi.
Penyelesaian ke empat reconditioning penyelesaian pembiayaan bermasalah
dengan cara perubahan sebagian atau seluruh syarat pembiayaan yang tidak
terbatas pada perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu atau persyaratan lain
sepanjang tidak menyangkut perubahan maksimum saldo pembiayaan penulis
temukan sebanyak 33 data dari 46 sampel skripsi. Maka dapat penulis simpulkan
bahwa cara yang paling dominan dilakukan oleh penyelesaian pembiayaan
bermasalah pada tiap lembaga keuangan yaitu dengan cara rescheduling,
penyelesaian melalui jaminan, restructuring dan reconditioning ke empat cara
penyelesaian ini umum nya digunakan oleh lembaga keuangan bank sedangkan
cara penyelesaian yang biasa dilakukan oleh lembaga keuangan syariah non bank
seperti BMT dan BPRS yaitu degan cara memberikan surat teguran kepada pihak
mitra pembiayaan, melakukan kunjungan kerumah mitra pembiayaan, serta
memberikan perpanjangan waktu pembayaran pembiayaan.
46
C. Interpretasi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap 46 skripsi di program studi Ekonomi Islam
dan Muamalah di 12 perguruan tinggi yaitu UIN Syarif hidayatullah Jakarta, STIE
Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga,
Universitas Dr.Hamka, STIE SEBI, Universitas Indonesia, Universitas Islam
Bandung, Universitas Brawijaya, IAIN Sunan Ampel, UIN Maulana Malik
Ibrahim. Berdasarkan pada pembahasan yang telah dijelaskan pada sub bab diatas,
terdapat hasil penelitian bahwa dari 46 sampel data skripsi yang peneliti temukan
kebanyakan diantara mereka hanya membahas cara penyelesaian pembiayaan
bermasalah pada lembaga keuangan berupa BUS, BMT dan BPRS peneliti tidak
menemukan sampel data skripsi yang penelitiannya pada lembaga keuangan
syariah non bank yang lain seperti pengadaian, leasing, asuransi, hal ini mungkin
karena sebelumnya tidak ada rujukan yang membahas tentang lembaga keuangan
syariah tersebut sehingga mahasiswa merasa malas untuk mengangkat kedalam
skripsi karena tidak ada bahan acuan dari skripsi sebelumnya.
Berdasarkan pemetaan sampel skripsi menurut sebaran tahun penelitian
bahwa pada penelitian tahun 2009 faktor kebijakan pemerintah sangat
berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia tidak terkecuali pada lembaga
perbankan syariah di Indonesia, hal ini dikarenakan pada tahun 2009 pemerintah
membuat peraturan baru, peraturan baru ini yang pada tahap awal bias berdampak
negative pada kelompok-kelompok tertentu dan bias jadi ini merupaka salah satu
penyebab terjadinya NPF di lembaga keuangan.
47
Dari pemetaan berdasarkan sampel skripsi menurut faktor-faktor penyebab
pembiayaan bermasalah kesalahan pihak bank dalam menganalisis pembiayaan
menjadi faktor yang sangat dominan ditemukan dari 46 data skripsi yang ada hal
tersebut disebabkan karena kurangnya kemampuan, ketelitian dan pelatihan yang
oleh pihak account officer untuk mambaca dan memprediksi perubahan-
perubahan yang akan terjadi, sehingga dengan mudah nya lembaga keuangan
tersebut mengalami pembiayaan bermasalah dimasa yang akan datang. Oleh
karena itu untuk meminimalisir risiko-risiko yang dihadapi oleh suatu lembaga
keuangan syariah maka manajemen lembaga keuangan nya harus memiki keahlian
dan kompetensi yang memadai sehingga segala macam risiko yang berpotensi
terjadi dapat diantisipasi dari sejak awal dan bias segera dicariakn cara
penyelesaiannya. Dengan dilakukannya berbagai upaya pencegahan dan
penangulangan risiko yang akan mucul diharapkan bias ditekan seminimal
mungkin potensi kerugian yang dialami oleh pihak lembaga keuangan tersebut.
48
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan yang telah diungkapkan pada bab-bab
sebelumnya tentang penyelesaian pembiayaan bermasalah pada akad Murabahah,
maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari 46 skripsi yang telah diteliti maka dapat disimpulkan cara-cara
penyelesaian yang dilakukan oleh lembaga-lembaga keuangan syariah seperti
perbankan pada umumnya mereka melakukan cara penyelesaian pembiayaan
bermasalah dengan 3 cara yaitu: Rescheduling, Restructuring dan
Reconditioning sedangkan cara penyelesaian berbeda dilakukan oleh pihak
BMT dan BPRS mereka melakukan penyelesaian pembiayaan bermasalah
dengan cara memberiakan surat teguran kepada pihak mitra pembiayaan,
melakukan kunjungan kerumah mitra pembiayaan, dan yeng terkhir dengan
cara memperpanjang waktu pembayaran.
2. Dari 46 sampel data skripsi yang diteliti dari 12 Universitas maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan yang dilakukan oleh
tiap-tiap lembaga keuangan berupa perbankan syariah dalam menyelesaikan
pembiayaan bermasalah pada akad Murabahah. Pada umum nya Bank syariah
melakukan cara penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan cara yang
48
49
hampir sama yaitu dengan melakukan penyelesaian pembiayaan bermasalah
dengan cara sebagai berikut:
a. Rescheduling (penjadwalan ulang)
b. Reconditioning (persyaratan kembali)
c. Restructuring (penataan kembali)
d. Penyelesaian melalui jaminan
Sedangkan ada perbedaan cara penyelesaian pembiayaan bermasalah yang
dilakukan oleh lembaga keuangan syariah syariah BMT dan BPRS mereka
umumnya melakukan penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan cara
sebagai berikut:
a. Memberikan surat teguran kepada mitra pembiayaan
b. Mendatangi langsung kerumah mitra pembiayaan
c. Memberikan perpanjangan waktu pembayaran kepada mitra pembiayaan.
B. Saran
1. Untuk semua lembaga keuangan apabila dari awal telah ada gejala
pembiayaan yang akan menjadi bermasalah, maka lembaga-lembaga
keuangan yang bersangkutan harus segera mengambil langkah
penanganan. Penanganan pembiayaan dalam Murabahah bermasalah
merupakan bagian yang tidak dapat dihindari dalam proses
pembiayaan. Jangan menunggu sampai pembiayaan betul-betul
menjadi bermasalah.
50
2. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya jangan hanya mengambil data
dari skripsi yang hanya membahas pada produk pembiayaan dengan
akad Murabahah saja, tetapi juga mengambil dari lembaga keuangan
yang menggunakkan produk-produk selain produk pembiayaan
dengaan akad Murabahah. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya
sangat disaran kan untuk menggambil penelitian pada lembaga unit
usaha syariah, leasing, pengadaian, asuransi dan lembaga keuangan
syariah non bank lainnya karena saya sebagai peneliti belum
menemukkan penelitian yang mengambil pada lembaga keuangan
syariah non bank selain BMT dan BPRS.
3. Untuk prodi dimohon untuk tidak menerima lagi judul terkait tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan akad murabahah
bermasalah dan strategi penyelesaian yang dilakukan oleh lembaga
keuangan dikarenakan yang membahas judul serupa sudah terlalu
banyak dan penelitian yang penulis lakukan ini sudah mewakili hasil
dari peneliti-peneliti sebelumnya yang membahas judul terkait.
51
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Tazkia
Institute. 1999
A. Karim, Adiwarman. Ekonomi Islam: Suatu Kajian Kontemporer. Jakarta:
Gema Insani Pers. 2001
A. Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Cetakan Kelima.
Jakarta: Rajawali Pers. 2013
Arthesa, Ade dan Edia Handiman. Bank dan Lembaga Bukan Bank. Jakarta: PT.
Indeks.
2006.
Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada. 2008
A.Wangsawidjaja. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: Kompas Gramedia Group.
2012.
Az-Zuhaili, Wahbah. Fiqih Islam 5. Terjemahan 1. Jakarta: Gema Insani. 2011
Basir, Cik. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Pengadilan Agama dan
Mahkamah Syariah. Jakarta: Kencana Predana Media Group. 2009.
Dewi,Gemala. Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan Syariah dan Perasuransian
Syariah di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2007
Ghufron, Sofiniyah. Konsep dan Implementasi. Jakarta: Reinasan. 2005.
Hejjaziey,Djawahir. Perbankan Syariah dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta:
Deepublish. 2014
Ismail. Manajement Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana
Perdana Media Group. 2010
52
Muslehuddin, Muhammad. Sistem Perbankan dalam Islam. Jakarta: Rineka Cipta.
2004.
Nasrun, Harun. Fiqh Muamalah. Jakarta: Gaya Media Pratama. 2000.
Prahasta, Eddy. Mengelola Peta Dijital. Bandung: Informatika Bandung, 2013.
Rival, Veithzal. Islamic Risk Management for Islamic Bank. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. 2013.
Rival, Veitzhal. Islamic Financial Management. Jakarta: PT. RajaGrafindo. 2008.
Rivai Veitzhal dan Andria Permata. Bank and Financial Institution Management
Concentional and Sharia System. Jakarta: PT. Raja Grafindo. 2006.
Singarimbun, Masri dan Sofwan Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta:
LPES. 1989.
Suyanto, Bagong dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif
Pendekatan. Jakarta: Kencana. 2016
Wiroso. Jual Beli Murabahah. Jakarta: UII Press. 2005.
53
LAMPIRAN
Judul skripsi UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYARULLAH
JAKARTA
NO. PENULIS Judul Skripsi Persamaan Perbedaan
1. M. Emier
Faisal
Pengaruh Non Performing
(NPF) terhadap pembiayaan
Murabahah (studi Bank
DKI Syariah)
Sama-sama
membahas tentang
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat
langsung dari
lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini
data diambil
dari skripsi
terdahulu
2. Erry
Saputra
Strategi Penanganan
Pembiayaan Murabahah
bermasalah di BPRS Al-
salam cabang Mayestik
pada pembiayaan kendaraan
sepeda motor
sama-sama
membahas tentang
bagaimana cara
penyelesaian
pembiayaan
bermasalah dan apa
saja faktor-faktor
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
54
penyebab
pembiayaan bisa
menjadi bermasalah,
sama sama
membahas dengan
akad yang sama
yaitu akad
Murabahah
terdahulu data
didapat
langsung dari
lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini
data diambil
dari skripsi
terdahulu
3. Nur Inayah Strategi Penanganan
Pembiayaan Bermasalah
pada pembiayaan
Murabahah di BMT Bina
Ikhsanul Fikri Yogyakarta
Sama-sama
membahas tentang
strategi penyelesaian
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat
langsung dari
lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini
data diambil
dari skripsi
terdahulu
55
4. Ayu Dwi
Kusumawati
Penyelesaian pembiayaan
bermasalah Murabahah
pada BMT Ta’awun dan
BMT kas
Sama-sama
membahas tentang
bagaimana cara
penyelesaian
pembiayaan
bermasalah yang
dialami oleh lembaga
keuangan syariah
dalam akad
Murabahah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat
langsung dari
lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini
data diambil
dari skripsi
terdahulu
5. Eko
Prastomo
Strategi penagulangan
Murabahah bermasalah di
BMT Ta’awun dan BMT
Kas
Sama-sama
membahas tentang
bagaimana strategi
penyelesaian
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah,
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat
langsung dari
lembaga
keuangan
56
sedangkan
penelitian ini
data diambil
dari skripsi
terdahulu
6. Firza
Syahrullah
Penanganan pembiayaan
Murabahah dan
Mudharabah bermasalah
BMT Al-fatih ikatan masjid
Indonesia (IKMI)
Sama-sama
membahas tentang
bagaimana cara
penyelesaian
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat
langsung dari
lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini
data diambil
dari skripsi
terdahulu
7. Muhammad
Luthfi
Rifaldi
Strategi Bank syariah
Mandiri cabang Mayestik
dalam meminimalisir
reesiko pembiayaan
Murabahah bermasalah
Sama-sama
membahas tentang
strategi yanag
dilakukan lembaga
keuangan dalam
menangani
pembiayaan
Peneliti
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
pembiayaan
bermasalah
pada satu
57
bermasalah pada
akad Murabahah
lembaga
sedangkan
penelitian ini
mengabungkan
semua cara
penyelesaian
yang dilakukan
oleh tiap-tiap
lembaga
keuangan
syariah, data
pada penelitaian
sebelumnya
diambil
langsung
dengan cara
wawancara
sedangkan
penelitian ini
data didapkan
dari kumpulan
skripsi dengan
membahas judul
yang serupa
8. Suharyati
Ina
Maharani
Pelaksanaan Monitoring
pembiayaan Murabahah
pada Bank Muamalat
Indonesia cab.Ciledug
Sama-sama
membahas tentang
penyelesaian
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah,
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
58
dan sama-sama
menyajikan data
tentang faktor-faktor
apa saya yang sangat
mempengaruhi
pembiayaan menjadi
bermasalah
penelitian
terdahulu data
didapat
langsung dari
lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini
data diambil
dari skripsi
terdahulu
9. Ida Rosida Faktor-faktor yang
mempengaruhi pembiayaan
bermasalah akad
Murabahah dalam
pemberian pembiayaan
kepemilikan rumah (KPR)
pada PT. BMT Syariah
(kantor cabang Jakarta
Sama-sama
menjayikan data
tentang apa saja
faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi
pembiayaan menjadi
bermasalah pada
akad Murabahah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat
langsung dari
lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini
data diambil
dari skripsi
terdahulu
59
10. Husni
Firdaus
Upaya penyelesaian
Murabahah bermasalah
tidak lancar pada Bank
Syariah (studi Bank Syariah
Mandiri cabang Pondok
Indah)
Sama-sama
membahas tentang
cara penyelesaian
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah,
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat
langsung dari
lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini
data diambil
dari skripsi
terdahulu
11. Cholid
Hanum
Strategi Bank BTN Syariah
dalam menangani
pembiayaan Murabahah
bermasalah di
Sama-sama
membahas tentang
strategi penyelesaian
pembiayaan pada
akad Murabahah di
lembaga keuangan
Pada penelitian
sebelumnya
peneliti
mambahas
tentang cara
penyelesaian
pembiayaan
bermasalah
pada satu
lembaga
keuangan
sedangkan peda
60
penelitian
terbaru ini
peneliti
memetakan
bagaimana tiap
tiap lembaga
keuangan dalam
menyelesaikan
pembiayaan
bermasalah
pada lembaga
keuangan
perbankan
maupun non
perbankan
12. Zainal
Abidin
Strategi bank muamalat
Indonesia dalam mengatasi
pembiayaan Murabahah
bermasalah sebagai upaya
menekan tingkat NPF.
Sama-sama
membahas tentang
bagaimana cara
penyelesaian
pembiayaan
bermasalah pada
lembaga keuangan,
strategi apa saja dan
faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi
pembiayaan
bermasalah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat
langsung dari
lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini
data diambil
61
dari skripsi
terdahulu
13. Afsohul
Fasilin
Analisis faktor terjadinya
NPF terhadap pembiayaan
Murabahah
Sama-sama
menganalisi tentang
apa saja faktor yang
sangat
mempengaruhi
pembiayaan
Murabahah menjadi
bermasalah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat
langsung dari
lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini
data diambil
dari skripsi
terdahulu
14. Khayatul
Qulum
Saduddin
Analisis faktor-faktor
penyebab pembiayaan
Murabahah bermasalah
(studi PT.BTN Kantor
cabang syariah Jakarta)
Sama-sama
menganalisi tentang
apa saja faktor-yang
sangat
mempengaruhi
pembiayaan pada
akad Murabahah
bisa menjadi
bermasalah dan
bagaimana cara
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat
langsung dari
62
penyelesaian yang
dilakukan oleh
lembaga keuangan
terhadap masalah
pembiayaan
bermasalah
lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini
data diambil
dari skripsi
terdahulu
15. Yesi Iryani Analisis penanganan
Murabahah bermasalah
(studi pada Bank DKI
Syariah dan BPRS
WAKALUMI
Sama-sama
mambahas tentang
bagaimana cara
penanganan
pembiayaan
bermasalah di
lembaga keuangan
dan apa saja faktor-
faktor yang
mempengaruhi
pembiayaan
bermasalah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat
langsung dari
lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini
data diambil
dari skripsi
terdahulu
16. Enung
Nurjanah
Upaya penanganan
pembiayaan bermasalah
Murabahah pada pada
pembiayaan multiguna
BTN Syariah (studi kasus
Sama-sama
membahs tentang
bagaimana upaya
penanganan
pembiayaan
Perbedaan pada
penelitian
sebelumnya
hanya
membahas
63
Bank BTN Syariah kantor
cabang syariah Tangerang)
Murabahah
bermasalah pada
lembaga keuangan
tentang cara
penyelesaian di
satu lembaga
keuagan
sedangkan
penelitian ini
menggabungkan
cara
penyelesaian
dari tiap-tiap
lembaga
keuangan
syariah baik
perbankan
maupun non
perbankan
dalam
menyelesaikan
pembiayaan
bermasalah,
pada penelitian
terdahulu data
didapat dengan
cara mendatangi
langsung
lembaga
keuangan
sedangkan pada
penelitian ini
data di
dapatkian dari
64
kumpulan
skripsi yang
membahs tema
serupa
Judul Skripsi UNIVERSITAS DR. HAMKA
NO. Penulis Judul Skripsi Persamaan Perbedaan
1. Tri
Handayani
Penerapan manajement
resiko dalam meminimalkan
resiko pembiayaan
Murabahah bermasalah PT.
Muamalat Indonesia Tbk.
Sama-sama
membahas tentang
strategi penyelesaian
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah
dan apa saja faktor
yang mempengaruhi
pembiayaan
bermasalah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat
langsung dari
lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini
data diambil
dari skripsi
65
terdahulu
2. Fitri Nur
Handayani
Penanganan pembiayaan
bermasalah pada akad
Murabahah studi kasus
Bank BRI Syariah cabang
Jakarta Barat
Sama-sama
membahas tentang
bagaimana strategi
yang dilakaukan
oleh lembaga
keuangan dalam
menagani
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah
Pada penelitian
terdahulu data
diperoleh
langsung dari
lembaga
keuangan
sedangkan pada
penelitian ini
data yang
peneliti
diperoleh dari
skripsi-skripsi
yang membahas
tema serupa,
pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian di
satu lembaga
keuangan
sedangkan pada
66
penelitian ini
peneliti
menggabungkan
cara-cara
penyelesaian
yang dilakukan
oleh tiap-tiap
lembaga
keuangan
syariah baik
perbankan
maupun non
perbankan
Judul skripsi UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
NO. Penulis Judul Skripsi Persamaan Perbedaan
1. Syamsul
Bahri
Faktor-faktor yang
mempangaruhi pembiayaan
Murabahah bermasalah
BPRS Al-Salam Cinere
Depok
Sama-sama
melakukan
penelitian tentang
apa faktor-yang
sangat
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
67
berpengaruh dalam
pembiayaan
bermasalah dan
apa saja strategi
yang dilakukan
dalam
menyelesaikan
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
2. Resti Astiani Analisis kredit
meminimalisir resiko
pembiayaan Murabahah
bermasalah pada BPRS
Sama-sama
membahas tentang
strategi yang
dilakukan dalam
menyelesaikan
pembiayaan
bermasalah pada
lembaga keuangan
dan apa saja faktor
yang
mempengaruhi
pembiayaan
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
68
bermasalah penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
3. Rita
Sihombing
Analisis penanganan
pembiayaan Murabahah
bermasalah pada Bank BRI
Syariah Teluk Gong cabang
Jelambar
Sama-sama
membahs tentang
bagaimana cara
peanganan
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah
di lembaga
keuangan dan
bagaimana strategi
serta faktor apa
saja yang dapat
mempengaruhi
pembiayaan
menjadi
bermasalah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
4. Mochammad
Lutfi akbar
Penilaian dan penyelesaian
pembiayaan bermasalah
Sama-sama
membahas tentang
Pada penelitian
terdahulu hanya
69
akad Murabahah PT.Bank
CIMB Niaga cabang
Pondok Indah
bagaimana cara
penyelesaian
pembiayaan
bermasalah pada
lembaga keuangan
dan apa saja faktor
yang sangat
mempengaruhi
pembiayaan
menjadi
bermasalah
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
5. Yudi
Wibowo
Strategi penanganan
pembiayaan bermasalah
pada akad Murabahah pada
PT. BRI unit Kalimantan
Baru
Sama-sama
membahas tentang
bagaimana strategi
yang dilakukan
oleh lembaga
keuangan dalam
menagani
pembiayaan
bermasalah pada
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
70
akad Murabahah dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
6. Sriyati Strategi penagulangan
pembiayaan bermasalah
akad Murabahah pada BPR
BKD Kab. Karanganyar
Jawa Tengah
Sama-samaa
membahas tentang
bagaimana cara
penyelesaian
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah
di lembaga
keuangan dan apa
saja faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pembiayaan
menjadi
bermasalah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
71
7. Deny
Kurniawan
Peranan analisa kredit
dalam meminimalisir resiko
pembiayaan bermasalah
akad Murabahah pada PT.
Bank Permata syariah unit
cabang Bintaro
Sama-sama
membahas tentang
staretgi dalam
penanganan
pembiayaan
bermasalah dan
apa faktor
penyebab
pembiayaan
bermasalah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
8. Krisna
Aditama.R
Implementasi analisis
pembiayaan untuk
menghindari resiko
pembiayaan bermasalah
pada akad Murabahah pada
PT.BPRS Marcorindo
Perdana Ciputat
Sama-sama
mambahs tentang
bagaimana strategi
yang dilakukan
oleh lembaga
keuangan dalam
menyelesaikan
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
72
pembiayaan
bermaslah pada
akad Murabahah
dan apa saja faktor
yang
mempengaruhi
pembiayaan bisa
menjadi
bermasalah
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
9. Didik
Irawan
Prosedur penyelesaian
pembiayaan bermasalah
Murabahah dan
colectabilitas pada BMT
Ta’awun Cipulir
Sama-sama
membahas tentang
bagaimana strategi
yang dilakukan
oleh lembaga
keuangan dalam
menangani
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah
dan apa saja
prosedur yang
dilakukan oelh
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
73
lambaga keungan
dalam
menyelesaikan
kasus pembiayaan
bermasalah
diambil dari
skripsi terdahulu
Judul Skripsi UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
NO. Penulis Judul Skripsi Persamaan Perbedaan
1. Maun
Yambat
Makanisme dan penerapan
manajemant resiko
terhadap penyaluran
pembiayaan Murabahah
pada Bank Muamalat
Indonesia
Sama-sama
membahas tentang
strategi yang
digunakan oleh
lembaga keuangan
syariah dalam
menangani
pembiayaan
bermasalah,faktor-
faktor yang
mempengaruhi
pembiayaan
Murabahah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
74
menjadi
bermasalah
diambil dari
skripsi terdahulu
2. Supriatna Strategi penanganan
pembiayaan Murabahah
bermasalah pada Bank
syariah
Sama-sama
menganalisis
strategi-strategi
yang
mempengaruhi
pembiayaan
bermasalah serta
faktor-faktor yang
menyebabkan
pembiayaan akad
Murabahah
menjadi
bermasalah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
3. Sadam
Husein
Penanganan pembiayaan
bermasalah akad
Murabahah pada UMKM
BMT Al-fath IKMI Ciputat
Sama–sama
membahas tentang
bagaimana strategi
penanganan
pembiayaan
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
75
bermasalah pada
akad Murabahah
di lembaga
keuangan selain itu
juga membahas
faktor yang
mempengaruhi
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
Judul Skripsi IAIN SUNAN AMPEL
NO. Penulis Judul Skripsi Persamaan Perbedaan
1. Tubagus
Muhammad
Ridhollah
Analisis NPF dan upaya
penyelesaian pembiayaan
bermasalah akad
murabahah pada BNI
Syariah cabang
sama-sama
membahas tentang
upaya penyelesaian
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah
di lembaga
keuangan
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
76
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
Judul Skripsi SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM (STEI SEBI)
NO. Penulis Judul Skripsi Persamaan Perbedaan
1. Bayu
Hertanto
Penyelesaian pembiayaan
bermasalah akad
murabahah pada Bank
Mandiri Syariah cabang
Semarang
Sama-sama
mambahas tentang
bagaimana upaya
penyelesaian
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah
di lembaga
keuangan
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
77
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
2. Asmi Nur
Siwi
Kusmiati
Faktor yang mempengaruhi
pembiayaan bermasalah
akad murabahah pada
BMT di Yogyakarta
Sama-sama
membahas tentang
apa saja faktor
yang dapat
mempengaruhi
pembiayaan
bermasalah pada
akad murabahah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
78
Judul Skripsi INSTITUSI AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
NO. Penulis Judul Skripsi Persamaan Perbedaan
1. Ayu Tifani Strategi penaganan
pembiayaan bermasalah
pada produk pembiayaan
murabahah di KJKS BMT
Bahtera Pekalongan
Sama-sama
membahas tentang
bagaimana strategi
penanganan yang
dilakukan oleh
lembaga keuangan
dalam
menyelesaikan
pembiayaan
bermasalah
Peneliti terdahulu
mendapatkan
data langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
di peroleh dari
skripsi, pada
penelitian
terdahulu hanya
membahas pada
satu lembaga
keuanga
sedangkan
penelitian ini
mengabungkan
jawaban dari 46
skripsi dengan
79
lembaga
keuangan yang
berbeda-beda
2. Adhita Sona
Mei Linawati
Strategi penanganan
pembiayaan bermasalah
akad murabahah untuk
meminimalisir resiko di
BMT Fisilomata Semarang
Sama-sama
membahas tentang
bagaimana strategi
penanganan yang
dilakukan oleh
lembaga keuangan
dalam mengangani
pembiayaan
bermasalah dan
faktor yang
mempengaruhi
pembiayaan
bermasalah
Peneliti terdahulu
mendapatkan
data langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
di peroleh dari
skripsi, pada
penelitian
terdahulu hanya
membahas pada
satu lembaga
keuanga
sedangkan
penelitian ini
mengabungkan
jawaban dari 46
skripsi dengan
80
lembaga
keuangan yang
berbeda-beda
Judul Skripsi UNIVERSITAS INDONESIA
NO. Penulis Judul Skripsi Persamaan Perbedaan
1. Annisa
Maulida
Strategi Account Officer
dalam menagani
pembiayaan bermasalah
pada produk pembiayaan
murabahah di BPRS Harta
insani karimah
Sama-sama
membahas tentang
strategi yang
digunakan oleh
lembaga keuangan
syariah dalam
menagagani
pembiayaan
bermasalah
Peneliti terdahulu
mendapatkan
data langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
di peroleh dari
skripsi, pada
penelitian
terdahulu hanya
membahas pada
satu lembaga
keuanga
sedangkan
81
penelitian ini
mengabungkan
jawaban dari 46
skripsi dengan
lembaga
keuangan yang
berbeda-beda
2. Rico
Alamsyah
Analisis penyelesaian
pembiayaan bermasalah
Murabahah pada Bank
Syariah (studi kasus Bank
Muamalat Indonesia
cabang Medan)
Sama-sama
membahas tentang
strategi
penanganan
pembiayaan
bermasalah pada
lembaga keuangan
dan faktor yang
mempengaruhi
pembiayaan
bermasalah
Peneliti terdahulu
mendapatkan
data langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
di peroleh dari
skripsi, pada
penelitian
terdahulu hanya
membahas pada
satu lembaga
keuanga
sedangkan
82
penelitian ini
mengabungkan
jawaban dari 46
skripsi dengan
lembaga
keuangan yang
berbeda-beda
Judul Skripsi UNIVERSITAS BRAWIJAYA
NO Penulis Judul Skripsi Persamaan Perbedaan
1. Pramitha Tri
Andini
Penyelematan dan
penyelesaian pembiayaan
murabahah bermasalah
pada Bank Nagari Unit
Syariah
Sama-sama
membahas tentang
stretegi
penyelamatan
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah
dan faktor yang
mempengaruhi
pembiayaan
bermasalah pada
Peneliti terdahulu
mendapatkan
data langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan pada
penelitian ini data
didapatkan dari
skripsi, peneliti
terdahulu hanya
membahas pada
83
akad Murabahah satu lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini
mengabungkan
jawaban dari
skripsi terdahulu
2. Amilis Kinan Mekanisme penaganan
pembiayaan murabahah
bermasalah (studi BMT
Syariah Pare)
Sama-sama
membahas tentang
bagaimana
mekanisme
penanganan
pembiayaan
bermasalah pada
akad Murabahah,
bagaimana strategi
yang dilakukan
dan apa saja faktor
yang
mempengaruhi
pembiayaan kad
Murabahah
Peneliti terdahulu
mendapatkan
data langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
di peroleh dari
skripsi, pada
penelitian
terdahulu hanya
membahas pada
satu lembaga
keuanga
sedangkan
84
bermasalah penelitian ini
mengabungkan
jawaban dari 46
skripsi dengan
lembaga
keuangan yang
berbeda-beda
Judul Skripsi UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM
NO. Penulis Judul Skripsi Persamaan Perbedaan
1. Banyu Adi
Putro
Pelaksanaan pengawasan
Murabahah sebagai upaya
meminimalisir pembiayaan
bermasalah pada BMT
Syariah Pare Kediri
Sama-sama
membahas tentang
strategi
penyelesaian dan
faktor yang
mempengaruhi
pembiayaan
bermasalah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
85
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
Judul Skripsi UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
No. Penulis Judul Skripsi Persamaan Perbedaan
1. Andini
Febriani
Strategi penyelesaian
pembiayaan akad
murabahah bermasalah
pada Bank Syariah Mandiri
cabang.
Sama-sama
membahas tentang
strategi yang
dilakukan oleh
bank syariah untuk
menyelesaikan
pembiayaan
bermasalah dan
apa saja faktor
yang dapat
mempengaruhi
pembiayaan
menjadi
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
86
bermasalah diambil dari
skripsi terdahulu
2. Rian
Kusmoyo
Analisis pembiayaan
Murabahah bermasalah
(studi kasus BMT Ta’awun
Cipulir dan BMT Usaha
Sama-sama
membahas tentang
bagaimana analisis
yang dilakukan
oleh lembaga
keuangan dalam
menyelesaikan
pembiayaan
bermsalah, apa saja
faktor yang
mempengaruhi
pembiayaan
bermasalah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
87
Judul Skripsi UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
No. Penulis Judul Skripsi Persamaan Perbedaan
1. Muhammad
Zuhri
Strategi Account Officer
dalam menagani
pembiayaan bermasalah
pada produk pembiayaan
Murabahah di bank
Sama-sama
membahas tentang
cara penyelesain
pembiayaan
bermasalah, factor
apa saja yang
dapat
menyebabkan
pembiayaan
bermasalah
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
2. Herliani Strategi penyelesaian
pembiayaan bermasalah
pada akad murabahah di
BPRS Madina Mandiri
Sama-sama
membahas tentang
apa saja faktor
yang
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
88
Sejahtera Yogyakarta mempengaruhi
pembiayaan
bermasalah dan
apa saja strategi
yang dilakukan
lembaga keuangan
dalam
menyelesaikan
pembiayaan
bermasalah
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu
3. Asmi Nur
Siwi
Kusmiati
Strategi penyelesaian
pembiayaan bermasalah
akad murabahah
bermasalah (studi kasus
BMT
Sama-sama
membahas tentang
apa saja factor
yang
mempengaruhi
pembiayaan
bermasalah dan
strategi yang
dilakukan dalam
menyelesaikan
pembiayaan
Pada penelitian
terdahulu hanya
membahas cara
penyelesaian
disatu lembaga
keuangan, pada
penelitian
terdahulu data
didapat langsung
dari lembaga
keuangan
89
bermasalah sedangkan
penelitian ini data
diambil dari
skripsi terdahulu