3
PEMERIKSAAN KLINIS REPTILE

Pemeriksaan Klinis Reptile

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Reptile

Citation preview

PEMERIKSAAN KLINIS REPTILE

Adapun pembahasan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :Hal pertama yang harus dilakukan pada pemeriksaan klinis yaitu melakukan suatu persiapan. Persiapan ini dilakukan agar interaksi pasien berlangsung efisien dan lancar. Persiapan yang dilakukan antara lain mempersiapkan peralatan, tempat, maupun kondisi dari pasien. Mula-mula dokter hewan mendata keadaan dari pasien pada suatu ambulator. Pada praktikum ini, hewan yang digunakan adalah ular, kura-kura, iguana, dan burung merpati. Dimana saat melakukan pemeriksaan kita harus menghandling atau restraint hewan-hewan tersebut. Pada praktikum ini kita menggunakan hewan-hewan yang memiliki cara handling atau restraint yang berbed-beda. Dan dalam pemeriksaannya pula berbeda-beda.Pada Ular, ular yang digunakan yakni breed piton molurus. Dimana saat kita melakukan inspeksi ular tesebut mendesis artinya ular tersebut dalam keadaan stress, gerakannya lentur dari ujung kepala hingga ekor. Saat meakukan palpasi terlihat kulitnya lembab artinya normal, sisik halus dan tidak terkelupas, tidak ditemukannya benjolan dibawah kulit, tidak ditemukannya luka, bekas luka maupun abcess. Pada pemeriksaan hidung tidak ditemukannya balbel atau cairan gelembung pada rongga hidung dan turgor normal. Pada saat auskultasi atau mendengar suara yang dihasilkan oleh organ dalam tubuh seperti suara jantung, tida dapat didengar. Karena tidak dapat ditemukannya jantung pada saat dilakukan pemeriksaan. Itulah sebabnya saat melakukan penghitungan tidak dapat menghitung denyut jantung atau pulsus. Untuk frekuensi nafas pada ular tersebut yakni 13 kali per menit. Saat pemeriksaan selaput lendir pada kloaka terlihat warna merah rose cenderung pucat yang artinya normal.Pada kura-kura, kura-kura yang digunakan pada praktikum ini yaitu kura-kura brazil. Pada pemeriksaan kura-kura tidak banyak diketahui. Saat dilakukan inspeksi terdapat luka pada cangkang dan pada kaki kiri. Jenis kelamin atau sex ditentukan dengan melihat pada daerah atau bagian abdomen, jika cekung artinya kura-kura berkelamin jantan sedangkan pada kura-kura yang daerah abdomennya rata artinya kura-kura betina. Saat dilakukan pemeriksaan mulut dan gusi nampak bersih. Pada pemeriksaan Frekuensi nafas pada kura-kura hasilnya 73 kali per menit.Pada Iguana, iguana yang digunakan pada praktikum ini yaitu iguana Colombia. Dimana, saat dilakukan inspeksi jarak jauh terlihat bahwa iguana tersebut cooperative artinya respon terhadap gerakan aktif dan cepat. Saat dilakukan inspeksi jarak dekat terlihat bahwa iguana tersebut sama dengan iguana pada umumnya yaitu berwarna hijau,hitam dan keabu-abuan.Pada Burung, burung yang digunakan pada praktikum ini yaitu burung merpati. Saat dilakukan inspeksi, tidak ditemukannya luka ataupun lesi pada sayap. Pada saat palpasi mata dan hidung normal, rongga mulut tidak terdapat lesi maupun eksudat dan berwarna merah yang artinya normal. Pulsus tidak dapat dihitung karena tidak ditemukannya jantung saat pemeriksaan.