Upload
robby-poetra
View
268
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Pemeriksaan Hemostasis
Banundari RachmawatiBagian PK FK UNDIP
Pemeriksaan Rumpel Leed
Pemeriksaan Rumpel leed : pemeriksaan penyaring untuk mendeteksi kelainan vaskuler dan trombosit.
Prinsip :pengujian ketahanan kapiler darah dengan pembendungan pada vena sehingga darah menekan dinding kapiler.
Alat : Tensimeter dan stetoskopCara pemeriksaan: -Ukur tekanan sistole dan diastole, ambil rata-ratanya -Lakukan bendungan pada lengan atas dengan tekanan rata-rata tersebut, maksimal 100 mmHg , pertahankan selama 10 menit -Baca hasilnya pada volar lengan bawah kira-kira 4 cm di bawah lipat siku dengan penampang 5 cm.
Penilaian Hasil:Normal : bila 10 menit tak tampak perdarahan pada area pembacaan ( ptechiae < 5 )Positif : 10 menit timbul 10 ptechiaeNegatif : 10 menit atau > tidak timbul ptechiae (kurang dari 10)Catatan:Bila < 10 menit sudah tampak > 10 petechiae, percobaan dihentikan
10 menit ptechiae negatif / bercak < 10 , percobaan dihentikan, tunggu 5 menit, ulangi pembacaannya. Bila sama : negatif.
Sebelum percobaan perhatikan apakah ada bekas gigitan nyamuk / noda hitam pada volar lengan bawah ( menyebabkan positif palsu).
Bila rata-rata tekanan darah. 100 mmHg : bendungan vena maksimal 90 mmHg.
Arti Klinis: Rumpel Leed Positif : - Gangguan Vaskuler - Gangguan TrombositKegunaan pemeriksaan : untuk menguji kapiler dan fungsi
trombosit.
Pemeriksaan Jumlah Trombosit
Trombosit merupakan sel yang mudah rusak dengan ukuran 2-4 mikron dan susah dibedakan dengan kotoran, sel mempunyai sifat mudah melekat pada permukaan asing dan akan menggumpal sehingga harus sangat teliti dalam melakukan pemeriksaan trombosit.
Metode Pemeriksaan:Metode Langsung : a. Brecher b. HerwerdenMetode Tak Langsung : Fonio
Metode Brecher (Langsung)Prinsip pemeriksaan:Darah dicampur larutan pengencer yang dapat merusak sel-
sel lain kecuali sel trombosit dan jumlah trombosit dihitung dengan bilik hitung.
Alat : - Bilik hitung N.I, Mikroskop, Hemositometer, Piring petri dengan kapas basahReagen: - Amonium oxalat 1%
R/ Amonium oxalat 1 gr Aquadestilata ad 100 ml
Bahan pemeriksaan : darah EDTA atau darah kapiler
Bahan pemeriksaan : darah EDTA atau darah kapilerCara Pemeriksaan:Bilaslah pipet eritrosit dengan pengencer sampai
angka 1Isap darah EDTA dengan pipet eritrosit sampai
angka 0,5 dan lakukan pengenceran 200 x dengan larutan ammonium oxalat 1%
Campur rata selama 5-10 menit, buang beberapa tetes dan sisanya masukkan dalam bilik hitung
Letakkan bilik hitung di atas kapas basah dalam piring petri yang tertutup selama 15-30 menit supaya trombosit mengendap
Hitung jumlah sel pada seluruh bidang baca eritrosit dengan pembesaran 400 x
Baca hasilnya, kalikan hasil tersebut dengan faktor 2000, hasilnya merupakan jumlah trombosit dalam ul darah.
Cara pemeriksaan metode Herwerden sama dengan metode Brecher.
Normal : Jumlah trombosit 150.000 400.000/ ul darah
Pemeriksaan laboratorium untuk hemostasis
CBC Hb turun karena perdarahan
Apusan darah perifer Schistocytes , fragmentosit RBC- DIC Teardrop-shaped atau nucleated RBC Myelophthisic
disease Morfologi WBC spesifik ,trombositopenia pada infectious
mononucleosus, defisiensi folate, B12 atau leukemia
Pemeriksaan laboratorium untuk hemostasis
Jumlah trombosit Trombositopenia < 100.000/mm3 Perdarahan spontan < 20.000/mm3 Tidak menggambarkan fungsi
Bleeding time Pemeriksaan ini menilai kondisi pembuluh darah dan
fungsi trombosit Berguna untuk mendeteksi bleeding tendencies
Perdarahan akan berhenti 1 - 9 menit. Bervariasi tergantung metoda
Pemeriksaan laboratorium untuk hemostasis
Bleeding time Memanjang bila jumlah trombosit < 100.000/mm3 Bila memanjang tetapi jumlah trombosit > 100,000/mm3
curiga disfungsi trombosit
Bleeding time
Bukan indikator spesifik untuk fungsi
trombosit
Tidak terlalu reliabel
Tergantung teknisi
Prosedur Bleeding time
Bersihkan cuping telinga dengan alkohol Tusuk dengan automatic lancet Catat waktu ketika pertama kali darah keluar Setelah 30 detik isap dengan filter paper pada
permukaan tetesan darah tidak menyentuh kulit.Ulangi tiap 30 detik BT : waktu sejak darah keluar sampai ketika tidak
ada darah lagi di filter paper.
Abnormal Bleeding Time bleeding time memanjang:
Kelainan vascular Defek fungsi trombosit Trombositopenia
Obat yang meningkatkan waktu : dextran, indomethacin, salicylates
Waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku me refleksikan pembentukan trombin
Permukaan gelas akan menginisiasi proses pembekuan . Tes ini sensitif untuk faktor yang ikut pada jalur intrinsik
Nilai rujukan 4-10 detik
CLOYHING TIME
CT Metode Lee and WhitePemeriksaan waktu pembekuan dengan menggunakan
darah lengkap seperti metode ini merupakan pemeriksaan yang kasar tetapi masih dianggap yang terbaik.
Alat : 1. Tabung reaksi 2. Alat pengambilan darah vena 3. Stop watch
4. Rak tabung 5. Inkubator (kalau ada)
Reagen : (-)
Cara Pemeriksaan:Siapkan 3 tabung reaksi bersih pada rakAmbil darah vena 5 ml secara legeartis, saat darah mulai
keluar, tekan stop watch (catat waktunya)Masukkan darah perlahan-lahan pada tabung dengan
posisi miring , tabung 1 dan 2 : masing-masing 1 m sisanya masukkan tabung ke-3 (kontrol)Diamkan 2-3 menit, kemudian setiap menit tabung I
miringkan. Bila sudah timbul bekuan catat waktunya. lakukan juga terhadap tabung ke-2, catat waktunya.Amati tabung ke-3 apakah sudah timbul bekuan bila
belum ,lakukan hal yang sama seperti tabung yang lain.
Penilaian Hasil:Waktu pembekuan : rata-rata waktu tabung I dan tabung II .Contoh : tabung I beku dalam waktu 9 menit
Tabung II beku dalam waktu 10 menit CT = (9+10) : 2 = 9 menit
Arti Klinis:Normal : 9 15 menitMemanjang : Kelainan beberapa faktor koagulasi (koagulopati) inhibitor dalam darah misal heparin.
Catatan:Pengambilan darah hrs tepat tusukannya supaya jaringan tidak ikut masuk
dalam darah (mempercepat timbulnya bekuan darah)Waktu pengambilan < 30 detik supaya tak terjadi proses pembekuan sebelum
pemeriksaan dikerjakanAlat harus bebas kotoran dan kering
PROSEDUR CLOTHING TIME
Bersihkan jari dengan alkohol Tusuk jari dengan automatic lancet Catat waktu saat darah keluar Masukkan darah kedalam tabung hematokrit Setelah 2 mnt Patahkan perlahan tabung Ht 1 cm
dan ulang setiap 30 detik Ketika fibrin sudah terbentuk diantara 2 patahan
stop, catat waktunya
Jalur koagulasi "Intrinsik" dan "extrinsik"
N: 9.9 13 secActivated Partial Thromboplastin Time
N: 25-35 sec
Prothrombin Time
Prothrombin time (PT) nilai rujukan 11 -15 detikmengevaluasi jalur extrinsik (VII, X, V, II, fibrinogen)
PT memanjang : deficiensi factor VII, X, V, prothrombin (F
II), atau fibrinogen (F I).
Defisiensi vitamin K (vitamin K merupakan co-factor pada sintesis F II (prothrombin), VII, IX and X)
Liver disease Terapi Warfarin DIC excesive heparin
International Normalised Ratio (INR)
Hasil PT dalam bentuk ratio (prothrombin clotting time pasien dibagi control plasma (waktu)
Faktor koreksi (International Sensitivity Index) diterapkan untuk protrombin ratio : INR.
Therapeutic interval untuk antikoagulan oral : 2.0-4.5.
Aplikasi : Monitoring terapi antikoagulan oral (eg. Warfarin);
Note : heparin tidak akan memanjangkan INR (heparinase termasuk dalam reagen INR !!!!!!!!!!!!!
Monitoring terapi heparin dipakai aPTT and/or aPTT ratio
Thrombin time (TT) nilai rujukan: 14-15 detik
TT memanjang:Heparin (lebih sensitif untuk heparin
dibandingkan aPTT)Hipofibrinogenemia
Activated Partial Thromboplastin Time test (aPTT) nilai rujukan; 25-35 dtk; mengevaluasi jalur intrinsik (VIII, IX, XI, XII, X, V, II, fibrinogen)
aPTT memanjang(PT normal) : defisiensi F VIII, IX, XI or XII
aPTT dan PT memanjang defisiensi F X, V, II or I (fibrinogen) : jarang
aPTT normal pada defisiensi F VII (PT memanjang) dan Defisiensi F XIII
Mayoritas pemanjangan aPTT : heparin!!!
Penyebab pemeriksaan koagulasi abnormal
Partial Thromboplastin
Time (aPTT)
Prothrombin Time (PT)
Thrombin Time (TT)
Bleeding Time (BT)
Defisiensi Faktor koagulasi kec F VII
Defisiensi F VII, X, V, II, fibrinogen
fibrinogen rendah/ tidak ada
Thrombocytopenia
Antibodie thd F koagulasi
Antibodi Dysfibrinogenemia, hypofibrinogenemia
Von Willebrands disease
Heparin Defisiensi Warfarin; Vit K (ringan sd berat)
Heparin obat (Aspirin, NSAIDs, penicillins, dosis tinggi etc.)
Kelebihan Warfarin Excessive Heparin Cirrhosis, Uremia, disfungsi trombosit
Pemeriksaan lain
Specific coagulation factor assay
Coagulation factor inhibitor assay
Lupus anticoagulant panel
Pemeriksaan untuk Hemostasis sekunder
FibrinogenD-dimerFibrin(ogen) degradtion productThrombin timeReptilase timeEuglobulin lysis time
Fibrinogen
Functional level (200-400 mg/dl) Fibrinogen ( < 100 )DICTerapi FibrinolitikPrimary fibrinolytic stateCongenital afibrinogenemiaAcquired/congenital dysfibrinogenemia FibrinogenInflammatory states/acute illnessBisa berhububfan dengan memendeknya waktu PT/aPTT
D-Dimer
Mengukur cross-linked fibrin degradation product oleh plasmin> sensitif dan specifik untuk fibrinolisis daripada FDP
D-dimer:DICAcute thromboembolic episodesPost-trauma or surgeryMalignancy
Fibrin(ogen) Degradation Product
levels padaPrimary fibrinolytic syndromesDICAfter lytic therapyAcute thromboembolic episodesAfter injury/surgery
Slide 1Pemeriksaan Rumpel LeedSlide 3Slide 4Pemeriksaan Jumlah TrombositSlide 6Slide 7Slide 8Pemeriksaan laboratorium untuk hemostasisPemeriksaan laboratorium untuk hemostasisSlide 11Pemeriksaan laboratorium untuk hemostasisBleeding timeProsedur Bleeding timeSlide 15CLOYHING TIMESlide 17Slide 18Slide 19PROSEDUR CLOTHING TIMESlide 21Slide 22International Normalised Ratio (INR)Slide 24Slide 25Penyebab pemeriksaan koagulasi abnormalPemeriksaan lainPemeriksaan untuk Hemostasis sekunderFibrinogenD-DimerFibrin(ogen) Degradation ProductSlide 32