7
PEMERIKSAAN FISIK KEPALA LEHER TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Penguasaan kemampuan Pemeriksaan Fisik Kepala Leher : 1) Mahasiswa mampu menjelaskan kegunaan, langkah pemeriksaan, yang teratur dan sistematis. 2) Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik pada area kepala dan leher secara tepat dan benar. TUJUAN INSTRUKSIONAL KUSUS 1. Mahasiswa mampu menjelaskan kegunaan pemeriksaan fisik pada kepala. 2. Mahasiswa mampu menjelaskan kegunaan pemeriksaan fisik pada leher. 3. Mahasiswa mampu menjelaskan bagian atau regio pada kepala. 4. Mahasiswa mampu menjelaskan trigonum atau regio pada leher. 5. Mahasiswa mampu menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan fisik kepala. 6. Mahasiswa mampu menjelaskan segala kelainan yang mungkin dapat terjadi pada kepala. 7. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan inspeksi pada kepala dan bagian-bagiannya secara tepat dan benar. 8. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan palpasi pada kepala dan bagian-bagiannya secara tepat dan benar

Pemeriksaan Fisik Kepala Leher(1)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher(1)

PEMERIKSAAN FISIK KEPALA LEHER

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Penguasaan kemampuan Pemeriksaan Fisik Kepala Leher :

1) Mahasiswa mampu menjelaskan kegunaan, langkah pemeriksaan, yang teratur dan

sistematis.

2) Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik pada area kepala dan leher secara

tepat dan benar.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KUSUS

1. Mahasiswa mampu menjelaskan kegunaan pemeriksaan fisik pada kepala.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan kegunaan pemeriksaan fisik pada leher.

3. Mahasiswa mampu menjelaskan bagian atau regio pada kepala.

4. Mahasiswa mampu menjelaskan trigonum atau regio pada leher.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan fisik kepala.

6. Mahasiswa mampu menjelaskan segala kelainan yang mungkin dapat terjadi pada

kepala.

7. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan inspeksi pada kepala dan bagian-

bagiannya secara tepat dan benar.

8. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan palpasi pada kepala dan bagian-

bagiannya secara tepat dan benar

9. Mahasiswa mampu menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan fisik leher.

10. Mahasiswa mampu menjelaskan segala kelainan yang mungkin dapat terjadi pada

leher.

11. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan inspeksi pada leher dari depan dan

bagian-bagiannya secara tepat dan benar.

12. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan inspeksi pada leher dari samping dan

bagian-bagiannya secara tepat dan benar.

13. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan inspeksi pada leher dari belakang dan

bagian-bagiannya secara tepat dan benar.

14. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan palpasi kelenjar getah bening pada leher

secara tepat dan benar.

Page 2: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher(1)

15. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan palpasi bimanual kelenjar tiroid pada

leher secara tepat dan benar.

Pemeriksaan Fisik Kepala Leher termasuk bagian dari Pemeriksaan Fisik Umum/ General

Physical Examination. Pemeriksaan Fisik Kepala Leher dilakukan meliputi dua tahap, yaitu :

Pemeriksaan Fisik Kepala dan pemeriksaan Fisik Leher, pada tahap Pemeriksaan Kepala

meliputi beberapa organ yaitu : Mata, Hidung-Telinga dan Mulut-Tenggorokan, dimana

masing-masing organ memiliki pemeriksaan secara kusus, jadi pada topik pelatihan skill lab :

Pemeriksaan Fisik Kepala Leher, para Instruktur melatih pemeriksaan secara umum sebagai

dasar pemeriksaan sebagai Dokter Muda, yang kelak akan dilatih secara kusus oleh Para

Dokter Spesialis yang berkompeten di bidangnya pada semester selanjutnya.

Daerah Kepala Leher secara Anatomi, terbagi beberapa regio, yaitu :( lihat gambar No.1 )

1) Kepala : a) Regio Frontalis.

b) Regio Parietalis.

c) Regio Occipitalis.

d) Regio Temporo-acusticus.

e) Regio Orbitalis.

f) Regio Infra Orbitalis.

g) Regio Nasalis.

h) Regio Zygomatica.

i) Regio Buccalis.

j) Regio Oralis.

k) Regio Mentalis.

2) Leher : a) Trigonum Submentale.

b) Trigonum Submandibulare.

c) Trigonum Caroticum.

d) Trigonum Musculare.

e) Regio Sternocleidomastoidea.

f) Regio Cervicalis Lateralis.

g) Fossa Supraclavicularis major.

h) Fossa Supraclavicularis minor.

i) Regio Cervicalis Posterior.

Page 3: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher(1)

Berdasarkan pembagian diatas maka Instruktur melatih para mahasiswa untuk melakukan

Pemeriksaan Fisik Kepala Leher secara Umum, meliputi Inspeksi dan Palpasi terhadap segala

sesuatu kelainan yang mungkin terjadi pada daerah tersebut, dapat berupa kelainan penyakit

degenarasi, penyakit autoimun, penyakit metabolik, penyakit kulit, penyakit neoplasma,

penyakit infeksi, penyakit bawaan lahir, ruda paksa/ trauma, penyakit kelainan saraf. Masing-

masing pemeriksaan tersebut diatas akan dilanjutkan pelatihan secara khusus oleh para

Dokter Spesialis sesuai dengan bidang keahlian masing-masing sebagai Pemeriksaan Khusus.

Pemeriksaan Fisik Kepala, meliputi

1) Inspeksi :

a. Melakukan Penilaian terhadap Rambut, apakah ada kerontokan, tanda malnutrisi.

perhatikan rambut pada mallnutrisi

b. Melakukan Penilaian apakah bentuk wajah simetris, atau asimetris, asimetris biasanya

tampak pada pasien dengan paresis N.VII

c. Mencari apakah ada jejas, baik lama atau jejas baru.

d. Melakukan penilaian terhadap kulit wajah pasien apakah ditemukan kelainan-

kelainan, misalnya Malar eritema, yang sering berhubungan dengan penyakit jantung.

e. Melakukan Pemeriksaan Umum pada Organ Mata, mulai kelopoak mata sampai Bilik

mata depan saja, meliputi :

- Area sekitar bola mata : bercak Xanthelasma, berkaitan dengan

Hipercholesterolemia.

- Kelopak Mata : apakah ada tanda anemia pada konjugtiva palpebra inferior,

bengkak, sekret, kemerahan.

- Sclera : apakah ada tanda ikterus.

- Konjungtiva Bulbi : apakah ada kemerahan, bengkak, sekret, benda asing, jejas,

pterygium.

- Kornea : apakah ada benda asing, kekeruhan, jejas.

- Bilik Mata Depan : apakah nampak genangan darah/ hifema, sudut tajam atau

tumpul.

- Pupil : Warnanya, reguler, utuh atau tidak.

- Iris : melihat apakah ukuran simetris/ isokor, reflek cahaya, reguler, utuh, apa ada

kekeruhan lensa.

Page 4: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher(1)

f. Melakukan Pemeriksaan Umum pada Organ Telinga, mulai Daun telinga sampai

Telinga Luar saja/ Acusticus Externus, meliputi :

- Daun Telinga : melihat apakah ada kelainan radang, tumor, jejas.

- Lubang telinga-salurannya : melihat apakah ada bengkak, tanda keradangan,

benda asing, sekret.

- Gendang Telinga : apakah ada area pantulan cahaya/ cone of light, tanda

keradangan, edema, secret, perforasi.

g. Melakukan Pemeriksaan Umum pada Cavum Oris, meliputi :

- Bibir : apakah kebiruan/ cyanosis, jejas, peradangan.

- Celah buccal : melihat tanda peradangan, edema, sekret, bercak-bercak, benjolan.

- Gigi-geligi : apakah ada gigi berlubang, tanda peradanagan, bengkak, perdarahan,

bercak-bercak, benjolan.

- Palatum : apakah ada ikterus, kelainan bawaan lahir.

- Lidah : apakah ada lesi, peradangan, benjolan, bercak-bercak.

- Mukosa Faring : melihat pembesaran-peradangan dari tonsila palatina, mukosa

faring, bercak-bercak, jejas, benjolan, benda asing.

- Menilai secara keseluruhan kebersihan rongga mulut/ oral hygiene.

2) Palpasi :

- Melatih para mahasiswa untuk melakukan palpasi benjolan tumor pada

permukaan kulit wajah.

- Melatih para mahasiswa membalik kelopak mata, menahan kelopok mata.

- Melatih para mahasiswa untuk melakukan palpasi daun telinga danmemeriksa

lubang telinga.

- Melatih para mahasiswa untuk pemeriksaan rongga mulut, melakukan perabaan

terhadap buccal fold.

Pemeriksaan Fisik Leher, meliputi :

1) Inspeksi :

- melakukan inspeksi dari sisi depan, samping dan belakang leher.

Page 5: Pemeriksaan Fisik Kepala Leher(1)

Asimetris karena pembengkakan. Pembengkakan dapat disebabkan aneurisma arteri

karotis, pembengkakan terdapat pada satu sisi dan dapat diraba pulsasi arteri pada

daerah tersebut.

- mencari apakah ada benjolan pada leher.

Tumor misalnya pada limfoma ( unilateral/ bilateral), tumor kista brakialis,

pembesaran kelenjar tiroid.

- mencari apakah ada tanda peradangan pada leher.

Kelenjar limfe : pembesaran kelenjar limfe dapat dijumpai pada tuberculosis kelenjar,

leukemia, limfoma mlaigna.

Dengan cara melakukan ekstensi dan deviasi kesamping,secara sederhana pada leher,

regangan m. sternokleidomastoideus akan memperlihatkan batas antara trigonum

anterior dan posterior, sehingga pembesaran kelenjar tiroid atau kelenjar getah bening

atau struktur pembuluh darah dapat segera dilihat dengan nyata.

- mencari apakah ada jejas.

- memeriksa apakah ada distensi vena jugularis eksternus.

- memeriksa apakah ada deviasi trakea.

- memeriksa apakah ada keadaan asimetris, sikap paksa, kelumpuhan.

2) Palpasi :

- melatih mahasiswa memeriksa perabaan kelenjar getah bening leher ( seperti pada

gambar no.2).

- melatih mahasiswa meraba benjolan pada leher.

- melatih bimanual palpasi kelenjar tiroid ( seperti pada gambar no.3 ).