58
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Physical examinitation merupakan tehnik manuever yang terdiri dari beberapa rangkaian, yang masing masing anal: memili sensitifitas yang berbeda baik fisik maupun psikologis. ( Wong, 1993) Pengkajian fisik adalah proses kelanjutan yang dimulai selama wawancara, terutaa dengan menggunakan inspaksi atau observasi, selama pemeriksaan yang lebih formal, alat – alat untukpercusi, palpasi dan auscultasi di tambahkan untuk memantapkan dan menyaring pengkajian system tubuh, seperti pada riwayat kesehatan, obyektif dari pengkajian fisik adalah merumuskan diagnosa keperawatan dan mengvaluasi keefektifan intervensi terapeutik, (Wong, 2003) Pengkajian merupakan tahap pertama dalam proses keperawatan, dimana tiap tahap keperawatan melakukan pengkajian data yang diperoleh dari hasil wawancara,

PEMERIKSAAN FISIK ANAK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PEMERIKSAAN FISIK ANAK

Citation preview

Page 1: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Physical examinitation merupakan tehnik manuever yang terdiri dari

beberapa rangkaian, yang masing masing anal: memili sensitifitas yang

berbeda baik fisik maupun psikologis. ( Wong, 1993)

Pengkajian fisik adalah proses kelanjutan yang dimulai selama

wawancara, terutaa dengan menggunakan inspaksi atau observasi, selama

pemeriksaan yang lebih formal, alat – alat untukpercusi, palpasi dan auscultasi

di tambahkan untuk memantapkan dan menyaring pengkajian system tubuh,

seperti pada riwayat kesehatan, obyektif dari pengkajian fisik adalah

merumuskan diagnosa keperawatan dan mengvaluasi keefektifan intervensi

terapeutik, (Wong, 2003)

Pengkajian merupakan tahap pertama dalam proses keperawatan,

dimana tiap tahap keperawatan melakukan pengkajian data yang diperoleh dari

hasil wawancara, laporan teman sejawat, catatan keperawatan, atau catatan

kesehatan lain dan penkajian, (Robet Priharjo, 1993)

B. Tujuan pemeriksaan fisik

Urutan yang biasa dalam pemeriksaan fisik pasien adalah head to toe.

Fungsi utama di lakukan secara sistematic yaitu memberikan guideline umum

pengkajian setiap bagian tubuh yang kecil dalam pemeriksaan, standar

pencatatan dan pelaporan juga merupakan fasilitas penukaran informasi antar

Page 2: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

tim. Profesional yang lain. Dalam pemeriksaan fisik anak harus

memperhatikan kebutuhan perkembangan mntal anak, walaupun pemeriksaan

ini diikuti perekamana dengan menggunakan model head to toe. Penggunaaan

perkembangan mental dan teknologi umur sebagai kriteria utama dalam

pengkajian tiap system tubuh akan dapat memudahkan, atau menyelesaikan

dari beberapa tujuan :

1. Meminimalkan stres dan ansietas yang berhubungan dengan pengkajian

pada bagian tubuh tubuh yang berbeda

2. Memelihara dan membina hubungan saling percaya antara peraat, anak

dan orang tua

3. Memberikan persiapan yang maksimum bagi anak

4. Memberikan perlindungan esensial terhadap hubungan antara orang tua,

anak, terutama dengan anak kecil

5. Memaksimalkan keakuratan dan realibilitas hasil pengkajian

Pendekatan umum pemeriksaan fisik anak

Pemeriksaan fisik lebih dari suatu rangkaian latihan tehnika. Hal itu

merupakan yang sama sensitifnya dengan kebutuhan fisik dan psikologi anak

yang sulit di kenal dan tidak sama dengan yang lainnya. (Wong, 1993)

C. Persiapan anak

walaupun pemeriksaan fisik di lakukan dengan prosedur yang tidak

menyebabkan rasa sakit, tetapi kepada seseorang anak dengan menggunakan

jari, telapak tangan, lengan, pemeriksaan dalam telnga dan mulut, menekan

abdomen dan mendengarkan dada dengan permukaan metal yang dingin dapat

Page 3: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

menimbulkan stressful. Pemeriksaan fisik harus menjdi hal yang

menyenangkan dan sama baik hasilnya. Pada umumya bayi dan anak kecil

akan merasa lebih aman dan berkurang rasa takutnya dengan kehadiran orang

tua, terutama ibunya pada bayi yang lebih besar sudah mulai takut kepada

orang yang belum di kenalnmya, pendekatan menjadi lebih sulit. Dalam hal ini

sebaiknya pemeriksaan bersifat informal, sedikit santai. Pemeriksaan dapat

dimulai pada waktu bayi masih dalam pangkuan ibu. Lambat ia di pindahkan

kemeja periksa sambil dipegang pegang dagunya,pipinya, atau diajak bicara

dengan kata kata manis, edangkan ibunya memegang tungkainya. Misalnya

dengan anak preschoool dan yang lebih tua, peraat dapat menggunakan

gambar atau boneka untuk membantu anak belajar tentang tubuh mereka

(Vessey, Braith waite, and Weidmen, 1990).

Tehnik “paper doll” merupakan pendekatan yang di gunakan untuk

mengajarkan anak tentang bagian tubuh mereka yang diperiksa.

Kesimpulannya adalah saat kunjungan anak dapat membawa paper doll

sebagai pengingat pengalaman. Banyak permintaan anak yang sangat

kooperatif ketika orang tua bersama mereka. Hal ini ada yang menyebabkan,

bagaimanapun saat anak yang lebih tua terutama adolosanc lebih memilih

diperiksa sendiri seperti pada pemeriksaan genetalia, sering anak yang sdang

diperiksa jga disertai saudara kandungnya yang dapat menyebabkan

ketidakteraturan karena ada boredom.

Sebuah taktik untuk membantu mereka dalah memberikan mereka

kesempatan untuk mencoba alat pemeriksaan seperti stetoskop atau spatel

lidah dan memuji anak atas “bantuannya” selama pemeriksaan

Page 4: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

D. Persiapan Alat

1. Pengukur/meteran/penggaris/stadiometer

2. Penimbang BB

3. Thermometer dan speculum

4. Optalmoskop

5. Arloji berdetik

6. manset dan stetoskop

7. oksilometri

8. peniti, kapas, objek dingin/hangat

9. spatel lidah

10. garpu tala

11. snellen

12. senter

13. gambar warna

E. Tehnik Pemeriksaan Fisik Sesuai Usia

Posisi Urutan Persiapan

Sebelum dapat duduk

sendiri terlentang atau

telungkup, atau lebih baik

dipangkuan orang tua ;

sebelum 4 sampai 4 bulan

dpat ditempatkan diatas

meja pemeriksaan. Setelah

- Bila tenang auskultasi

jantung, paru, bdomen.

- Catat frekuensi jantung

dan pernafasan

- Palpasi dan parkusi area

yang sama

- lepaskan semua pakaian bila

suhu ruangan memungkinkan.

- Biarkan popok terpasang pada

bayi laki – laki

- Tingkatkan kerjasama dengan

distraksi, obyek terang, bunyi-bunyi

dengan mulut, bicara

Page 5: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

dapat duduk sendiri :

gunakan posisi duduk di

pangkuan orang tua jika

mungkin, jika diatas meja

tempatkan dan pandangan

penuh pada orang tua

- Lanjutkan dengan arah

yang sama, kepla ke kaki

- Lakukan prosedur

traumatic di bagian akhir

mata, telinga, mulut (sambil

menangis)

- Munculkan refleks refleks

saat bagian tubuh itu di

periksa

- Lakukan pemeriksaan

reflek moro saat bagian akhir

- Berikan kotak kecil di kedua

tangan bayi yang lebih besar,

sampai pelepasan volunter

berkembangdi akhir tahun pertama,

bayi tidak mampu menggeggam

obyek (misal:stethoscope, otoscop)

(Farber, 1991)

- Tersenyum pada bayi gunakan

suara lembut dan perlahan

- Tenangkan dengan sebotol air

gula atau makanan

- Minta bantuan orang tua untuk

memegang bayi pada pemeriksaan

telinga, mulut

- Hindari gerakan yang kasar dan

mengejutkan

Usia bermain

Duduk atau berdiri diatas /

disamping orang tua.

Telungkup atau terlentang

di pangkuan orang tua

- Inspeksi area tubuh,

melalui permainan “hitung jri”

gelitik jari kaki.

- Gunakan kontak fisik uang

minimal di awal pemeriksaan

- Kenalkan alat dengan

perlahan

- Minta orang tua melepaskan

pakaian baian luar

- Lepaskan pakaian dalam saat

bagian tubuh tersebut diperiksa

- Izinkan untuk melihata lihat

alat, menunjukkan penggunaan alat

biasanya tidak efektif

Page 6: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

- Auskultasi, percusi

palpasi, bila tenang

- Lakukan prosedur

traumatic terakhir (sama pada

bayi)

- Jika tidak kooperatif, lakukan

prosedur dengan cepat

- Gunakan restrain bila tepat,

minat bantuan orang tua.

- Bicarakan pemeriksaan bila

dapat bekerja sama; gunakan

kalimat pendek

- Berikan pujian untuk perilaku

koopertif

Anak pra sekolah

Lebih suka berdiri atau

duduk biasanya kooperatif

dengan posisi telungkup /

terlentang

- Jika kooperatif, lakukan

dari kepala ke jari kaki

- Bila tidak kooperatif,

lakukan seperti seperti anak

pada usia bermain

- Minta anak melepaskan

pakaiannya

- Izinkan memakai celana dalam

bila malu

- Berikan kesempatan melihat

alat, tunjukkan dengan singkat

penggunaanya

- Buat “cerita” tentang

prosedur :”saya mau melihat

seberapa kuat otot ototmu” (tekanan

ah).

- Gunakan tehnik boneka kertas

- Berikan pilihan jika mungkin

- Hargai kerja sama; gunakan

Page 7: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

pernyataan positif: “buka mulutmu”.

Anak Usia Sekolah

Menyukai duduk kooperatif

hampir semua posisi anak

kecil menyukai kehadiran

orang tua.

Anak yang lebih besar

menyukai privasi

- Lakukan dari kepala ke

kaki

- Pemeriksaan genetalia

boleh dilakukan paling akhir

pada anak yang lebih besar

- Hargai kebutuhan privasi

- Minta untuk melepas pakaian

sendiri

- Biarkan untuk memakai celana

dalam

- Beri skort untuk dipakai

- Jelaskan tujuan peralatan dan

kepentingan prosedur, seperti

otoskop untuk melihat gendang

telinga, yang diperlukan untuk

mendengar

- Ajarkan fungsi tubuhnya dan

perawatannya

Remaja

Sama dengan anak usia

sekolah. Berikan pilihan

tentang keberadaan orang

tua

- Sama dengan anak usia

sekolah yang lebih besar

- Izinkan melepas pakain sendiri

- Beri skort

- Buka hanya area yang akan

diperiksa

- Hargai kebutuhan privacy.

- Jelaskan temuan temuan selama

pemeriksaan. Ototmu kuat dan

padat.

Page 8: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

- Beri keterangan tentang

perkembangan seksual : “payudara

sedang berkembang seperti

seharusnya”.

- Tekankan kenormalan

perkembangan

- Periksa genetalia seperti bagian

tubuh yang lain dapat dilakukan di

akhir

F. Pengkajian Fisik Bayu Baru Lahir

Pengkajian Temuan biasa Variasiumum /

abnormalitas minor

Tanda potensial

kegawatan / abnormalitas

utama

Pengukuran

umum

- Lingkar kepala 33 sampai

35 cm

- lingkar dada 30,5 cm

samapai 33 cm

- Lingkar kepala harus kira

– kira 2 sampai 3 cm

lebih besar dari lingkaran

dada

- Panjang kepala ketumit

48 sampai 53 cm

- Moldir g setelah kelahiran

dapat mengubah atau

menurunkan lingkar kepala

- Lingkar kepala dan lingkar

dada mungkin sama untuk

1 sampai 2 hari pertama

setelah kelahiran

- Berat badan lahir menurun

10%dalam minggu

pertama ; meningkat

- Lingkar kepala <

persendian ke -10 atau >

persentil ke -90

- Berat badan lahir

<persentil ke – 10 >

persentil ke -90

Page 9: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

- Berat badan lahir 2700

sampai 4000 g

kembali dalam 10 sampai

14 hari

Tanda Vital

Suhu

Frekuaensi

jantung

Pernafasan

Axila : 36.5o sampai 37o C

Apikal : 120 sampai 140

denyt/menit

- Menangis dapat sedikit

meningkatkan suhu tubuh

- Radian penghangat aan

meningkat suhu axila

- Menangis akan

meningkatkan frekuensi

jantung, tidur akan

mnurunkan frekuensi

jantung

- Selama perode pertama

reaktivitas (6 sampai 8

jam). Freekuensi dapat

encapai 180 denyut/menit

- Menangis akan

meningkatkan frekuensi

pernafasan ; tidur akan

menurunkan frekuensi

pernafasan

- Selama perode pertama

reaktivasi (6 sampai 8

jam). Frekuensi dapat

- Hipotermi

- Hipertermi

- Bradikardia: frekuensi

istirahat dibawah 80

sampai 100 denyut/menit

- Takikardia :

- Freekuensi kira kira 160

sampai 180 denyut/menit

- Irama tidak teratur

- Takipne ; freekuensi

dibawah 60 kali/menit

- Apnea > 15-20 detik

- Tekanan sistolik pada

manset kurang dari 6

sampai 9 mmHg kurang

dari tekanan diekstremitas

atas

Page 10: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

mencapai 80 kali /menit

- Menangis akan

meningkatkan tekanan

darah

Penampilan

umum

Postur

Fleksi kepala dan

ekstremitas, dengan

istirahat terlentang dan

terlungkup.

Frank breech

Kaki di ekrensikan,

diabduksikan dan pahaa

dirotasi penuh, oksiput

didatarkan, leher di

ekstensikan

- Postur timpang , ekstensi

ekstremitasnya

Kulit - Pada saat lahir, merah

terang, menggelembung

halus

- hari kedua sampai ketiga,

merah muda, mengelupas,

kering

- Verniks caseosa

- Edema di sekitar mata,

wajah, kaki, punggung

tangan, telapak, dan

scrotum atau labia

- Perubaha warna normal :

- Ikterikoeontus seolah 48

jam pertama

- Ekimosis atau petekie

karena trauma kelahiran

Millia ; kelenjar sebasea

terdistensi tampak sebagai

papula putih kecil pada

pipil, dagu, dan hidung

milaria atau sudamina :

kelenjar keringat terdistensi

(ekrin) yang tampak sebagai

vesikei menit, khususnya

pad wajah

- Ikterik berlanjut,

khususnya pada 24 jam

pertama

- Kulit memucat

- Sianosis umum

- Pucat

- Keabu – abuan

- Pletora (darah dalam

jumlah berlebihan)

- Mottling : umum dan

menetap

Skelerema : kulit keras dan

kaku turgor kulit buruk

Page 11: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

Akrosianosis : sianosis

dan kaki kutis marmorata

Eritema toksikum : ruam

papular merah muda dengan

vesikel yang tumpang tindih

pada dada, punggung,

bokong, dan abdomen,

dapat tampat dlam 24

sampai 43 jam dan hilang

setelah beberapa hari

perubahan warna harlequin :

perubahan warna jelas

terlihat sat bayi terbaring

miring ; setengah bawah

tubuh menjadi merah muda

dan setengah atas pucat

Nevus flammeus :merah

kebiruan gelap (port-wine

stain) biasanya pada leher

dan wajah

Mongolians spots :

Area treguler prigmentasi

biru tua, biasanya pada

bagian sakral dan gluteal ;

terlihat terutama pada bayi

baru lahir dari orang asli

ruam, pustula, atau, lepuh

Bercak Cafe au lait : bercak

coklat terang

Page 12: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

amerika, afrika, asia, atau

keturunan hispanik

Telangieklatik nevi (gigitan

bangau) : area terlokalisir

merah muda dalam, datar

biasanya terlihat dibagian

belakang leher

Kepala Fontanel anterior : bentuk

berlian, 2,5 samapi 4.0 cm

Fontanel posterior :

- Bentuk srgitiga 0,5

samapai 1 cm

- Fontanel harus datar,

lunak dan padat

- Bagian terlebar dari

fontanel diukur dari

tulang ke tulang, bukan

dari sutura ke sutura

- Moding setelah persalinan

vaginal

- Sagital ketiga (parietal)

fontanel

- Penjolan fontanel karena

menangis atau batuk

Kaput suksedameum :

- edema jaringan kulit

kepala yang lunak yang

melewati garis sutura

sefalhematoma (tidak rumit)

: diantara periosteum dan

tulang tengkorak yang di

batasi dengan batas khusus

dan tidak melewati garis

sutura

- Sutura menyatu

- Penonjolan atau depresi

fontanel ketika bayi tenang

- Peleburan sutura dan

fontanel

Krniotabes :

- Sensasi tajam sepanjang

satura lambdoidal yang

mirip lakukan bola

pingpong

Page 13: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

G. Pelaksanaan Pemeriksaaan Fisik

Pengkajian Prosedur

Tinggi/panjang badan 1. Panjang rekumben pada anak dibawah usia 24

sampai 36 bulan

2. Tempatkan terlentang dengan kepala di bawah garis

tengah

3. Pegang lutut dan dorong dengan berlahan kearah

meja untuk kaki ekstensi penul

4. Ukur dari veieks (puncak) kepala sampai tmit kaki

(jari kaki mengarah keatas).

5. Tinggi berdiri ari anak lebih dari 24 sampai 36 bulan

6. Lepaskan kaus kaki dan sepatu

7. Minta anak berdiri setinggi mungkin, punggung

tegak kepala di garis tengah, dan minta melihat lurus ke

depan

8. Periksa fleksi lutut, kemerosotan bahu, peninggian

tumit

9. Ukur puncak kepala sampai permukaan berdiri

10. Ukur sampai cm atau ¼ inc yang terdekat

Berat badan 1. Timbang bayi dan anak kecil telanjang di atas skala

tipe platform lindungi bayi dengan menempatkan

tangan di atas tubuh untuk mencegahnya menjatuhkan

Page 14: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

skala.

2. Timbang anak yang lebih besar dengan memakai

pakaian dalam ( tanpa sepatu) pada timbangan tegak

3. Periksa apakah skala seimbang sebelum digunakan.

4. Tutupi timbangan dengan selembar kertas bersih

untuk masing –masing anak.

5. Ukur sampai 10 gr atau 1/2once yang terdekat untuk

bayi dan 100 gr atau 1/4pon untuk anak.

Lingkar kepala (HC) Ukur dengan kertas ataau pita tembaga pada lingkar yang

terbesar dari puncak alis mata dan pinna telinga ketonjolan

oksipital tengkorak

Lingkar dada 1. Ukur melingakari dada pada garis puting susu.

2. Idealnya lakukan pengukuran selama inspirasi

dan ekspirasi,catat rata-rata dua nilai

Ketebalan lipatan kulit

dan lingkar lengan

1. Pengukuran ketebalan lipatan kulit trisep

- Dengan lengan kanan anak fleksi 90 pada siku,tandai

titik tengah antara akromion dan olekranon pada

aspek posterior lengan

- Dengan lengan menggantung bebas,genggaman

lipatan kulit antara ibu jari dan jari tengah 1 cm

diatas titik tengah

- Dengan perlahan trik lapisan menjauh dari otot dasar

dan terus pegang sampai pengukuran selesai

- Tempatkan caliper jawas (jangka lengkung)diatas

Page 15: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

lipatan kulit pada tanda tengah ;bila menggunakan

jangka lengkung plastic (missal, adipometer

ross),beri ekanan dengan ibu jari untuk

mensejajarkan garis pada jangka ,ikuti arahan

tersebut untuk jangka yang lain

- Perkiraan pembacaan sama paling dekat 1,0 mm,2-3

detik setelah pemberian tekanan

- Lakukan pengukuran sampai kelipatan 1 mm

2. Pengukuran lingkar lengan tengah

- Ikuti prosedur seperti diatas,tetapi sebagai ganti

penggenggaman lipat kulit dan penggunaan jangka

lengkung ,tegang kertas atau pita ukur tembaga

melingakari lengan atas pada titik tengah

- Ukur sampaidekat

Pengukuran fisiologis

(tanda – tanda vital) :

A. suhu

Idealnya, di ukur ketika anak tenang; karenanya, catat

nilai dan perhatikan aktivitas seperti menangis

1. Thermometer kaca mereari

2. Suhu oral

Letakkan di bawah lidah di dalam kantong sublingual

posterior kanan atau kiri, bukan di depan lidah, minta

anak untuk tetap mengatupkan mulutnya tanpa

menggigit termometer

3. Suhu aksila

Tempatkan dibawah tangan dengan ujunnya di bagian

Page 16: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

tengah aksilea dan dekatkan dengan kulit, bukan

pakaian, tahan tangan anak untuk menjeptnya

4. Suhu rectal

a. Masukkan ujung yang telah di beri pelumas tidak

lebih dari 2,5 cm (1 inci) kedalam rektum, pegang

thermometer dengan hati – hati dengan anus

b. Anak dapat di miringkan telentang, atau posisi

telungkup (misal, telenang dengan lutut fleksi

kearah abdomen); tutup penis, karena prosedur ini

sering merangsang urinasi

c. Anak kecil dapt di tempatkan pada posisi telungkup

di pangkuan orang tua

5. Thermometer electronic

a. Pengukuran suhu dengan komponen elektronik di

sebut tesmitor yang di tempel pada ujung plastic

dan alat tembaga dari baja yang di hubungkan ke

alat pencatat electronic suhu, yang di ukur akar.

Tampak pada display digital dalam 60 detik

b. Tempatkan prot didalam mulut , eksila, rectum

seperti thermometer merkuri

6. Sensor membran timpani

a. Thermometer infra merah mengukur radiasi termal

dari membrani timpani; suhu yang di ukur akan

Page 17: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

tampak pada display digital dalam 1detik

b. Masukkan ujung alat yang tertutup denga perlahan

kedalam liang telinga kearah titik tengah antara alis

mata dan cabang yang berlawanan

7. Thermometer strip plastic (thermograf)

a. Perubahan warna sebagai respon perubahan

terhadap suhu

b. Tempatkan pada dahi sampai terjadi perubahan

warna, biasanya memerlukan waktu kurang dari 15

detik

c. Beberapa di gunakan seperti termometer merkuri

oral

8. Thermometer digital

a. Terdiri dari alat yang berhubungan dengan chipe

mikro prosesor, yang menerjemahkan sinyal

kedalam derajat dan mengirimkan pengukuran suhu

b. Digunakan seperti thermometer merkuri

9. Tempat dot

a. Penggunaan tunggal thermometer sekali pakai

denga campuran kimia tertent pada setiap lingkaran

yang mengubah warna untuk mengukur peningktan

suhu setiap 0,2 0

b. Di gunakan seperti thermometer merkuri di

letakkan pada mulut (1 menit), eksila (3 menit), dan

Page 18: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

rektum (3 menit); perubahan warna di baca 10 – 15

detik setelah mengangkat thermometer

1) Ukuran nadi apikan anak – anak usia 2 sampai

3 tahun

Titik intensitas maksimum terletak di bagian

lateral sampai ke puting susu pada ruang antar

iga keempat sampai kelima atau garis

midklaviular

2) Titik nadi radialis paa anak – anak usia lebih

dari 2 sampai 3 tahun

3) Hitung nadi selama 1 menit penuh, khususnya

bila terjad ketidak aturan

4) Untuk mengulang pengukuran, hitung nadi

selama 15 atau 30 detik dan kalikan dengan 4

dan 2, berturut turut

Observasi frekuensi pernafasan selama 1 menit penuh

pada bayi dan anak kecil, observasi gerakan abdomen

pada anak yang lebih besar, observasi gerakan toraks

1. Gunakan kuran manset yang tepat (ukuran manset

mengacu hanya pada kantong bagian dalam yang dapat

di kembangkan, bukan kain atau plastik penutupnya)

2. Report of the second task force (1987) menganjurkan:

a. Lebar yang cukup untuk penutup kira kira 75 %

Page 19: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

lengan atas diantara puncak bahu dan elekranon

b. Panjang yang cukup untuk melingkar penuh pada

anggota gerak denga atau tanpa putaran ulang

c. Ruang yang cukup pada fosa antekubital untuk

menempatkan stetoskop

d. Ruang yang cukup pada tepi atas untuk mencegah

obstruksi pada aksila

3. American health association (frohlich, 1988)

menganjurkan

a. Lebar 40 % sampai 50 % lingkar anggota gerak; di

ukur pada lengan atas bagian tengah antara bahu

puncak dan olekranon

b. Panjang yang cukup untuk melingkar penuh atau

melingkar penuh pada tungkai atau tanpa putaran

ulang

c. Untuk sisi pengukuran lain, panduan di atas, dapat

di gunakan meskipun ukuran anggota gerak (misal;

bentuk paha konikal) mungkin membuat penempatan

manset kurang tepat

d. Gunakan posisi yang sama, misal; berbaring atau

duduk, dan lengan kanan untuk pengukuran

e. Posisikan anggota gerak setinggi jantng

f. Kembungkan manset dngan cepat kira kira 20

mmhg diatas titik dimana nadi radial menghilang

Page 20: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

g. Lepaskan tekanan manset dengan kecepatan kira –

kira 2 – 2 mmhg per detik selama auskultasi arteri

h. Baca manometer grafisasi air raksa setinggi mata

i. Catat nilai tekanan sitolk sebagai awal dari bunyi

berdetak yang jernih (bunyi korotkop 1)

j. Catat tekanan diastol pada bunyi korotkop ke 4 (k4)

dan kelima (k5) (hilangnya semua suara) sejalan

dengan tekanan sistolik, anggota gerak, posisi,

ukuran manset dan metode, misal; td = 100/60/54

mmhg, lengan atas, duduk, dengan maset anak dan

menggunkan auskultasi

k. Jika menggunakan monitor elektronik , ikuti

petunjuk pabrik dan panduan diatas untuk ukuran

maset yang benar

l. Dengan alat oskilometrik (misal; dinamp), keempat

sisi dapat digunakan, tetapi jadikan paha sebagai

pilihan terakhir karena sisi tersebut paling membuat

tidak nyaman

m. Stabilkan anggota gerak selama mengembangkan

maset, karena gerakan akan mengganggu

kemampuan alat untuk mengukur tekanan darah

dengan akurat

Penampilan Umum Observasi hal hal berikut :

- Wajah

Page 21: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

- Postur

- Hygiene

- Nutrisi

- Perilaku

- Perkembangan

- Status kesadaran

Kulit - Observasi kulit pada cahaya matahari alami atau sinar

buatan netral

- Warna paling bai jika di kaji pada skera, konjuntiva,

punggung kuku, lidah, mukosa bukal, telapak tangan,

dan telapak kaki

- Tekstur perhatikan kelembaban, kehalusan, kekasaran,

integritas kulit dan suhu

- Suhu bandingkan setiap bagian tubuh untuk semua

yang sama

- Turgor gengam kulit pada abdomen antara ibu jari dan

telunjuk, tarik, dan lepaskan dengan cepat

- Lakukan lekukkan kulit dengan jari

Struktur Aksesori - Rambut inspeksi warna tekstur, kualitas, distribusi,

elastisitas dan hygiene

- Kuku inspeksi warna, tekstur, kualitas, distribusi,

elastisitas dan hygiene

- Dermatoglifik observasi lipatan fleksi pada telapak

tangan

Page 22: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

Nodus limfe - Palpasi menggunakan distal jari

- Tekan dengan perlahan tapi tegas dengan gerakan

melingkar

- Perhatikan ukuran motilitas, suhu, kekerasan, dan

adanya perubahan pada pembesaran modus

- Submaksilaris tundukkan sedikit kebawah

- Servikal tengadahkan kepala sedikit keatas

- Axila rilekskan lengan disamping tetapi sedikit

terabduksi

- Inguinalis tempatkan anak pada posisi terlentang

Kepala - Perhatikan bentuk dan kesimetrisan

- Perhatikan kontrol kepala (khususnya pada bayi) dan

postur kepalanya

- Evaluasi rentang gerak

- Palpasi tengkorak akan adanya fontanel, nodus, atau

pembengkakan yang nyata

- Lakukan transluminat tenkorak di ruang gelap, dengan

benar pasang senter kearah karet pada berbagai titik.

- Perisa hygiene kulit kepala, ada tidaknya lesi, inspeksi,

tanda trauma, kehilangan rambut , perubahan warna,

perkusi sinus frontal pada anak - anak usia 7 tahun

Leher Inspeksi ukura

1. Trakea

Palpasi adanya deviasi; letakkan ibu jari dan telunjuk

Page 23: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

pada setiap sisi dan gerakkan kedepan dan ke belakang

2. Tiroid

Palpasi, perhatikan ukuran, bentuk, kesimetrisan nyeri

tekan , nodul; tempatkan bantalan jari telunjuk dan jari

tengah di bawah krikoid; rasaktimus (jaringan

penyambung lobus) naik ketika menelan; rasakan setiap

lobus secara lateral dan posterior

3. Arteri karotis

Palpasi di kedua sisi

Mata 1. Inspeksi penempatan dan kesejajaran

2. Bila abnormalitas dicurigai, ukur kantus bagian

dalam

a. Kemiringan palpebra

Tarik adanya imajinasi melalui dua titik (bagian

dalam) kantus

b. Lipatan epikantus

Observasi adanya kelebuhan lipatan dari atap hidung

sampa terminasi dalam alis mata

c. Kelopak mata

Observasi adanya penempatan, gerakan dan warna

d. Konjungtiva palpebra

- Tarik kelopak mata kebawah sementara anak

Page 24: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

melihat keatas

- Tarik kelopak mata atas dengan memegang bulu

mata dan tarik kebawah dan kedepan

- Observasi warna

e. Konjungtiva bulbar

Observasi warna

f. Pungtum lakrimalis

Observasi warna

g. Bulu mata dan alis mata

Observasi distribusi dan area pertumbuhannya

h. Sklera

Observasi warna

i. Kornea

Periksa terhadap orasitas dengan sinar terang terhadap

mata

j. Pupil

- Bandingkan ukuran, bentuk dan gerakan

- Uji terhadap sinar; sumber sinar terang terhadap dan

menjauh dari mata

- Uji akomodasi; biarkan anak memfokuskan pada

objek dan jarak jauh dan membawa objek mendekat

ke wajah

k. Iris

Observasi terhadap bentuk, warna, ukuran, dan

Page 25: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

kejelasan.

l. Lensa

Inspeksi

m. Fundus

- Periksa dengan oftalmoskop yang diset pada angka

mendekati anak dari sudut 15 derajat; ubah diopter

ke positif atau minus untuk menghasilkan focus

yang jelas

- Ukur struktur dala hubungannya dengan diameter

discus (DD)

- Untuk memudahkan penempatan makula, minta

anak secara singkat melihat langsung pada sinar

3. Kaji penglihatan

Gunakan tes berikut untuk penglihatan binorukular

- Tes refleks cahaya corneal

(disebut juga gemini refleks merah atau tes

Hirschberg) arahkacahaya langsung kedalam mata

jarak kira – kira 40,5 cm

- Tes cover

Minta anak mendekati objek (33cm) atau menjauhi

(50 cm) objek; tutup salah satu mata dan observasi

gerakan mata yang tidak di tutup

- Tes cover alternatif

Page 26: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

Sama dengan tes cover, kecuali menutup satu mata

yang lain beberap kali; observasi gerakan mata yang

ditutup ketika tidak di tutup

- Penglihatan perifer

Minta anak melihat lurus: gerakan objek seperti jari

anda, melebihi lapang pandang anak tersebut ke dalam

pandangan; minta anak memberi tanda segera saat

objek terlihat; gerakan sudut dari garis lurus

penglihatan ke deteksi pertama penglihatan perifer

- Penglihatan warna

Gunakan tes ishihara atau tes Hardy – Rand Rittles.

Telinga 1. Pinna

Inspeksi penempatan dan kesejahteraan

- Ukur tinggi pinna dengan menarik garis imajiner dari

orbit di luar mata ke oksipital tengkorak

- Ukur sudut pinna dengan menarik garis perpendicular

dari garis horizontal imajner dan sejajarkan pinna

setelah tanda ini

2. Observasi tanda pinna umum

3. Perhatikan adanya lubang – lubang abnormal,

penebalan kulit, atau sinus

4. Inspeksi hygiene (bau, rabas, warna)

5. Periksa struktur luar kanal dan telinga tengah dengan

Page 27: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

otoskop

- Anak dibawah 3 tahun posisikan telungkup dengan

telinga diperiksa menghadap atap, sandarkan anak,

Gunakan bagian tubuh atas untuk merestrin tangan

dan tubuh, dan tangan yang memeriksa untuk

merestrin kepala.

- Ubah posisi : dudukkan anak pada posisi miring di atas

pangkuan orang tua, minta orang tua memeluk

anaknya dengan aman meligkari tubuh dan tangan

- Masukkan spekulum diantara posisi jam 3 dan 9

dengan miring kebawah dan kedepan

- Tarik pinna ke bawah dan kebelakang pada rentang jam

6 sampai 9

- Anak lebih dari 3 tahun, periksa saat duduk dengan

kepala miring sedikit menjauh dari periksa (bila anak

perlu restrin, gunakan salah satu dari posisi yang

telah di sebutkan diatas)

- Tarik pinna keatas dan kebelakang pada posisi jam 10

- Masukkan spekulum 0,6 sampai 1,25cm. Gunakan

spekulum yang terlebar yang mudah masuk ke

diameter kanal

6. Kaji pendengaran

7. Tes rinne, letakkan batang vibrasi dan garpu tala pada

tulang mastoid sampai anak tidak lagi mendengar

Page 28: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

bunyinya, gerakkan gigi garpu dekat lubang telinga

8. Tes weber, pegang garpu tala pada garis tengah kepala

atau dahi

9. Inspeksi ukuran, penempatan, dan kesejajaran tarik

garis vertikal imajiner pada titik tengah antara mata dan

titik bibir atas

Hidung Vestibula anterior, Tengadahkan kepala kebelakang,

dorong ujung telinga keatas, dan sinari lubang dengan

kilat, untuk mendeteksi perforasi septum, arahkan cahaya

kesalah satu lubang hidung dan lewatnya sinar melalui

perforasi

Mulut dan tenggorokan 1. Bibir, perhatikan warna, tekstur, dan lesi sebelumnya

2. Struktur internal

Minta kerjasama anak untuk membuka mulut lebar – lebar

dan mengatakan “ahhh” biasanya tidak perlu

menggunakan spatel lidah

3. Dengan anak posisi telentang kedua tangan di angkat

sepanjang sisi kepala, minta orang tua memobilisasi

kepala, mungki perlu menggunakan spatel lidah, tetapi

hindari menimbulakn reflek muntah dengan menekan

hanya bagian samping lidah, gunakan lampu senter untuk

penyinaran yang baik

Dada 1. Inspeksi ukuran bentuk kesimetrisan, gerakan dan

perkembangan payudara

Page 29: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

2. Gambarkan pertemuan sesuai garis gemografis dan

imajiner

3. Lokalisasi ruang interkosta (ics), ruang langsung di

bawah iga, dengan merapalpasi dada secara inferior dari

iga kedua

4. Petunjuk lain

- Puting biasanya pada ICS ke 4

- Ujung iga ke 11 teraba pada lateral

- Ujung iga ke 12 teraba pada posterior

- Ujung scapula pada iga

Paru – paru 1. Evaluasi gerakan pernafasan: frekuensi, irama,

kedalaman, kuantitas dan karakter

2. Dengan anak pada posisi duduk, tempatkan kedua

tangan datar di punggung atau dada dengan ibu jari

digaris tengah sepanjang tepi kostal bawah

3. Fremitus vocal palpasi seperti di atas dan anak

mengatakan “99” atau “ece”

4. Perkusi kedua sisi dada dalam urutan dari apeks ke

dasar

5. Untuk paru – paru anterior, anak duduk atau

telentang

6. Untuk paru – paru posterior anak duduk

7. Auskultasi pernapsan dan bunyi suara: intensitas

Page 30: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

nada, kualitas, durasi relativ dan inpirasi dan ekspresi

Jantung Instruksi Umum

1. Mulai Dengan Inspeksi, Diikuti Dengan Palpasi,

Kemudian Auskultasi

2. Perkusi Tidak Dilakukan Karena Nilainya Yang

Terbatas Dalam Mendefisinikan Batasan Atau Ukuran

Jantung

3. Inspeksi Ukuran Dengan Anak Berada Pada Posisi

Semifoler, Observasi Dinding Dari Sebuah Sudut

4. Palpasi Untuk Menentukan Lokasi Impuls Apical,

Impuls Jantung Paling Lateral Yang Dapat Disamakan

Dengan Apeks

5. Palpasi Kulit Untuk Waktu Pengisian Kapiler

- Tekan Kulit Sedikt Pada Sisi Tengah, Seperti Dahi Dan

Sisi Perifer, Seperti Bagian Atas Tangan Atau Kaki

Untuk Menghasilkan Sedikit Pemucatan

- Kaji Yang Diperlukan Area Yang Memucat Untuk

Kembali Pada Warna Aslinya

6. Tekanan Kulit Sedikit Pada Kulit Pada Dahi Dan

Sisi Perifer Seperti Bagian Atas Tangan Atau Kaki

Untuk Sedikit Menghasilkan Sedikit Pemucatan

7. Kaji Waktu Yang Di Perlukan Area Yang Emucat

Untuk Kembali Pada Warna Aslinya

8. Auskultasi Bunyi Jantung :

Page 31: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

- Dengarkan Dengan Anak Dalam Posisi Duduk Dan

Bersandar

- Gunakan Stetoskop Bagian Diafragma Dan Bel Dada

- Evaluasi Kualitas, Freekuensi Dan Irama Bunyi

9. Dengarkan Dengan Anak Dengan Posisi Duduk

Dan Bersandar

10. Gunakan Stetoskop Bagian Diafragma Dan Bel

Dada

11. Evaluasi Kualitas, Intensitas, Freekuensi, Dan

Irama Bunyi

12. Ikuti Urutan Berikut

- Area Aortic : Ruang Intercostal Kanan Kedua Dekat

Sternum

- Area Pulmonik : Ruang Intercostals Ketiga Dan Kedua

Kiri Dekat Sternum

- Area Apikal Atau Mitral : Ruang Intercostals Kelima,

Garis Midklavikuler Kiri ( Ruang Intercostals Ketiga

Sampai Kempat Dan Lateral Pada Garis Midklavikular

Kiri Pada Bayi)

Pola Frekuensi Jantung

Takikardi : Peningkatan Frekuensi

Bradikardi : Penurunan Frekuensi

Pulsus Alternal : Denyut Kuat Di Ikuti Denyut Lemah

Pulsus Begiminus : Pasangan Irama Dimana Denyut

Page 32: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

Teraba Dalam Pasangan Karena Denyut Premature

Pulsus Paradoksus : Intensitas Atau Kekuatan Nadi

Menurun Dengan Ekspiral

Sinus Aritmia : Frekuensi Meningkat Dengan Inspirasi,

Menurun Dengan Ekspirasi

Nadi Water : Khususnya Denyut Kuat Yang Disebabkan

Oleh Tekanan Nadi Yang Sangat Lebar

Nadi Dikrotorik : Nadi Radialias Ganda Untuk Setiap

Denyut Apical

Nadi Lemah : Nadi Lemah, Cepat, Yang Hilang Dan

Timbul

13. Area epical atau mitral ruang inteskosta ke 5, garis

midklavikula kiri (ruang intercosta ketiga sampai

keempat dan lateral pada garis midklavikula kiri pada

bayi)

Abdomen Instruksi Umum

1. Inspeksi, Di Ikuti Dengan Auskultasi, Perkusi Dan

Palpasi Yang Dapat Mengubah Bunyi Abdomen

Normal

2. Palpasi Mungkin Tidak Nyaman Untuk Anak

Palpasi Dalam Menyebabkan Perasan Tekanan Dan

Palpasi Superficial Menyebabkan Sensasi Geli

3. Untuk Meminimalkan Ketidak Nyamanan Dan

Mendorong Kerjasama, Gunakan Hal Hal Berikut :

Page 33: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

- Tempatkan Anak Pada Posisi Terlentang Dengan

Kaki Fleksi Pada Panggul Dan Lutut

- Alihkan Perhatian Anak Dengan Pernyataan Seperti

“Saya Kan Menebak Apa Yang Kamu Makan

Dengan Memegang Perutnya”

- Minta Anak Untuk Membantu Mempalpasi Dengan

Menempatkan Tangannya Sendiri Di Atas Tangan

Pemeriksa Yang Memalpasi

- Minta Anak Menempatkan Tangannya Pada

Abdomen Dengan Jari Memegang Dan Palpasi

Diantara Jari – Jari, Inspeksi Kounter, Ukuran, Dan

Tonus

4. Perhatikan Kondisi Kulit

5. Perhatika Gerakan

6. Inspeksi Umbilikus Akan Adanya Herniasi, Fistula,

Hygene, Dan Rabas

7. Observas Adanya Hernia :

- Inguinalis, Urutkan Jari Kelingking Ke Cincin

Inginalis Eksternal Di Dasar Skrotum : Minta Anak

Untuk Batuk

- Femoralis, Tempat kanjari di atas Kanalis Femoralis

(Cari Dengan Meletakkan Jari Telunjuk Diatas Nadi

Femoralis Dan Jari Tengah Di Kulit Menghadap Jari

Tengah).

Page 34: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

8. Auskultasi Bising Usu Dan Palpasi Aortik

9. Perkusi Abdomen

10. Palpasi Organ Abdomen :

- Tempatkan Satu Tangan Datar Di Atas Punggung

Dan Gunakan Palpasi Tangan Ntuk “Merasakan”

Organ Diantara Kedua Tangan

- Dahulukan Dari Keadran Bawah Keatas Untuk

Menghindari Terlewatnya Tepi Pembesaran Organ

- Gunakan Garis Imajiner Pada Umblikus Untuk

Membagi Abdomen Menjadi Kuadran

- Kuadran Kanan Atas (Kkaa)

- Kuadran Kanan Bawah (Kkab)

- Kuadran Kiri Atas (KKIA)

- Kuadran Kiri Bawah (KKIB)

11. Palpasi nadi femoralis : tempatkan ujung dua ata

tiga jadi kira – kira di tengah antara puncak iliaka dan

simfisis pubis

12. Timbulkan refleks Abdoment : regangkan kulit dari

samping ke garis tengah pada setiap kuadran

Genetalia Instruksi umum

1. Lanjutkan dengan cara yang samaseperti

pemeriksaan area lain : jelaskan prosedur dan

maknanya sebelum melakukan, seperti mempalpasi

testis

Page 35: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

2. Hargai privasi setiap waktu

3. Gunakan kesempatan untuk mendiskusikan

masalah tentang perkebangan seksual dengan anak

yang lebih besar dan remaja

4. gunakan kesempatan untuk mendiskusikan

keamanan seksual dengan anak kecil

5. Kelenjar Bartholin – palpasi atau inspeksi

Punggung dan

ekstremitas

1. Inspeksi kurvatura dan simetris tulang belakang

2. Uji adanya skoliasis :

- Biarkan anak sendiri tegak,; observasi dari belakang

dan perhatikan ketidak simetrisan bahu dan panggul

- Biarkan anak membengkuk kedepan pada panggul

sampai punggung parallel pada lantai; observasi dari

samping dan perhatikan ketidak simetrisan atau

penonjolan tulang rangka

3. Perhatikan mobilitas tulang belakang

4. Inspeksi setiap sendi ekstremitas untuk kesimetrisan

ukuran, suhu, warna, nyeri tekan, mobilitas

5. Uji adanya perkembangan displasia panggul

6. Kaji bentuk tulang

- Ukur jarak antara lutut ketika anak berdiri dengan

maleolus saling bersebelahan

- Ukur antara jarak maleolus bila anak berdiri dengan

kedua lutut merapat

Page 36: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

- Inspeksi telapak kaki; uji apakah deformitas kaki

pada sat lahir merupakan akibat dari posisi fatal atau

perkembangan oleh peregangan, keluar, kemudian

kedalam, sisi telapak kaki

7. inspeksi cara berjalan

- Minta anak berjalan pada garis lurus

- Perkirakan sudut cara berjalan dengan menarik garis

imajiner bagian tengah kai dan garis progresi

8. refleks plantars

timbulkan refleks dengan mengusap telapak kaki lateral

dari tumit kedepan keibu jari kaki melewati haluks

9. Inspeksi perkembangan dan tonus otot

10. Uji kekuatan

Pengkajian neurologis Inspeksi Setiap Sendi Ekstremitas Untuk Kesimetrisan,

Ukuran, Suhu, Warna, Nyeri Tekan, Mobilitas.

Uji Adanya Perkembangan Displasia

Kaji Bentuk Tulang

a. Ukur Jarak Antar Lutut Ketika Anak Berdiri Dengan

Maleolus Saling Bersebelahan

b. Ukur Jarak Antara Maleolus Bla Anak Berdiri Dengan

Kedua Lutut Nerapat

c. Inspeksi Posisi Telapak Kaki : Uji Apakah Deformitas

Kaki Pada Sat Lahir Merupakan Akibat Dari Posisi

Fetal Atau Perkembangan Oleh Peregangan Keluar,

Page 37: PEMERIKSAAN FISIK ANAK

Kemudian Kedalam, Sisi Telapak Kaki; Bila Dapat

Normal Dengan Sendirinya Kaki Mengambil Sudut

Kanan Terhadap Kaki

Inspeksi Cara Berjalan :

Minta Anak Berjalan Pada Garis Lurus

Perkirakan Sudut Cara Berjalan Dengan Menarik Garis

Imaginer Melalui Bagian Tengah Kaki Dan Garis Progresi.

Refleks Plantar, Timbulkan Refleks Dengan Mengusap

Telapak Kaki Lateral Dari Tumit Ke Depan Ke Ibu Jari

Kaki Melewati Haluks

Inspeksi Perkebangan Dan Tonus Otot

Uji Kekuatan

a. Lengan, Minta Anak Mengangkat Tangan Sambil

Melawan Tekanan Dari Tangan Anda

b. Kaki, Minta Anak Dengan Kaki Menggantung,

Lanjutkan Seperti Pada Tangan

c. Telapak tangan, minta anak meremas jari anda

sekencang mungkin

d. Telapak kaki, minta anak memfleksikanplantar

(dorong telapak kaki ke arah lantai) sambil menekan

telapak kaki