38
ABDOMEN Pemeriksaan Fisik Pandas RS. Budi Asih bagian Anak

Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Citation preview

Page 1: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

ABDOMEN

Pemeriksaan Fisik

Pandas RS. Budi Asih bagian Anak

Page 2: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Tahapan pemeriksaan abdomen

• Inspeksi• Auskultasi --> agar bunyi peristaltik usus tidak

berubah• Perkusi• Palpasi

Page 3: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Inspeksi

• Ukuran dan bentuk perut• Dinding perut• Gerakan dinding perut

Page 4: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Ukuran dan bentuk perut

• Buncit (pot belly)– Simetris: otot perut hipotonik/atonik, penimbunan lemak dinding perut,

pneumoperitoneum, asites (seperti perut kodok)– Asimetris: paralisis otot perut, pembesaran organ intraabdominal,

aerofagia, konstipasi, ileus obstruksi tinggi, duplikasi usus, neoplasma/kista intraabdominal (pem. Transiluminasi)

• Cekung (skafoid)– Hernia diafragmatika (neonatus), malnutrisi, dehidrasi berat, ileus

obstruksi tinggi, pneumothoraks

Page 5: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Dinding perut

• Kulit perut– Meregang dan tipis: asites– Keriput: asites yg sudah menghilang, malnutrisi, penurunan tekanan

intraabdominal• Umbilikus

– Normal: tertutup dan berkerut– menonjol (hernia umbilikalis): dapat normal pada anak sampai umur

2th. Dpt ditemukan pd hipotiroidea, sindr.down, kondrodisfrofi, perut membesar kronis, sindrom hurler, neoplasma, organomegali. Tampak jelas jika menangis/batuk.

Page 6: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Dinding perut

• Gambaran vena– gizi kurang/buruk– Patologis:

• Gagal jantung• Peritonitis• Obstruksi vena

– Normal: aliran diatas umbilikus keatas, aliran dibawah umbilikus kebawah

– Obstr. Vena cava inferior: aliran darah dibawah umbilikus keatas

– Obstr. Vena cava superior: aliran darah diatas umbilikus kebawah

Page 7: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Dinding perut

• Diastasis rekti: penonjolan pd garis tengah, diantara umbilikus dan proc.xifoideus/ diantara umbilikus dan simfisis, ukuran 1-5cm– Dapat merupakan varian normal– Kelemahan kongenital otot rektus abdominis, perut membuncit lama,

penyerta ekstrofi vesika• Omfalokel: kantong peritoneum & selaput amnion berisi organ

intraabdominal akibat defek pada cincin umbilikalis. Ukuran 5-10cm– prematuritas, sindrom beckwith-wiedeman

Page 8: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Dinding perut

• Gastroskisis: eviserasi usus melalui defek pada otot rektus abdominis di lateral umbilikus

• Duktus omfaloentrikus: polip berwarna merah di umbilikus yg mengeluarkan sekret (serous, mukoid, feses) yg dpt mengiritasi kulit sekitar

• Urakus yang paten: menyebabkan urin keluar melalui umbilikus, terutama bila kandung kemih ditekan

• Abses dan neoplasma mungkin tampak pada dinding abdomen

Page 9: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Dinding perut

• Edema dan eritema dinding perut: enterokolitis nekrotikans atau peritonitis• Kelainan bawaan

– Sindr. Prune belly– Sindr. Eagle-barret : disertai kelainan traktus Urinarius

Page 10: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Gerakan dinding perut

• Pada bayi dan anak hingga usia 6-7th, dinding abdomen lebih banyak bergerak dibanding dinding dada– Berkurang: apendisitis, peritonitis, keadaan akut abdomen

lainnya akibat nyeri, ileus paralitik, paralisis diafragma, asites yg sgt besar, udara intraabdominal

– Meningkat: kelainan paru

Page 11: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Gerakan dinding perut

• Peristaltik usus --> arahkan lampu tegak lurus pada dinding perut, pemeriksa mengamati dengan posisi mata setinggi perut pasien.– bayi prematur/ anak yg sangat kurus– Obstruksi traktus gastrointestinalis– infeksi traktus urinarius, insuff. Adrenal, alergi GI tract

Page 12: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Gerakan dinding perut

• Lokasi peristaltik menunjukkan lokasi obstruksi– Peristaltik gaster melintang di epigastrium:

spasme/ stenosis pilorus– Gambaran spt tangga: obstruksi usus distal– Pulsasi difus di epigastrium: dapat normal atau

petunjuk adanya hipertrofi ventrikel kanan

Page 13: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Auskultasi

• Suara peristaltik• Arterial bruit• Venous hum• Tanda Durosiez

Page 14: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Suara peristaltik

• Normal: Suara dengan intensitas rendah dengan frekuensi tiap 10-30 detik (2-6x /menit)– Intensitas tinggi: obstruksi GI tract (bunyi metalik)– Frekuensi bertambah: gastroenteritis– Frekuensi berkurang - menghilang: peritonitis (bertambah

lalu menghilang), ileus paralitikus

Page 15: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Arterial Bruit

• Mungkin terdengar di seluruh permukaan perut pada koarktasio aorta abdominalis

• Pasien hipertensi: bising didaerah ginjal posterior abdomen --> konstriksi salah satu a.renalis

Page 16: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Venous Hum

• Terdapat pada obstruksi vena porta

Page 17: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Tanda Durosiez

• Suara booming atau pistol shot serta bising kontinu di a.femoralis.

• Petunjuk terdapatnya insufisiensi aorta, duktus arteriosus persisten, atau keadaan lain yg menyebabkan tekanan nadi yg besar.

Page 18: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Perkusi

adalah tindakan yang dilakukan oleh pemeriksa untuk mencari kelainan suara ketuk pada daerah perut yang mengindikasikan adanya perubahan organ dalam ataupun adanya kelainan pada abdomen.

Page 19: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Cara Perkusi

Perkusi dilakukan didaerah epigastrium hingga bawah abdomen. Normalnya terdengar bunyi timpani diseluruh permukaan abdomen kecuali di daerah hati dan limpa.

Terutama dilakukan untuk menetukan adanya cairan bebas(ascites) atau udara dalam rongga abdomen. Juga untuk menentukan batas-batas organ seperti hati serta batas masa intraabdominal.

Page 20: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Ascites

Perkusi Hepar

Ilustrasi

Page 21: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Ascites

Perkusi

Perkusi orientasi

Shifting Dullness

Undulasi(Fluid wave)

Puddle sign

Page 22: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Perkusi

Kelainan lainnya antara lain adalah;- Pekak pada bagian hepar, menghilang jika ada udara bebas dalam

ronga abdomen(pneumoperitonium).- Pekak pada daerah supra simfisis yang menadakan penuhnya vesica

urinaria pada retensi urin.- Fenomena papan catur pada penderita peritonitis tuberkulosa tanpa

perforasi.

Page 23: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Palpasi

Palpasi merupakan bagian terpenting pada pemeriksaan abdomen, dapat dilakukan secara monomanual atau bimanual.

Palpasi dilakukan secara sistematis berlawanan arah jarum jam dimulai dari kuadran kiri bawah abdomen dan berakhir pada kuadran kanan bawah.

Page 24: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Palpasi

Ketegangan perut dan nyeri tekan

Nyeri pada anak dapat diamati dari perubahan mimik serta nada tangis. Lokalisasi nyeri juga dapat ditentukan dengan terdapatnya nyeri lepas.

Page 25: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Nyeri menurut bagian abdomenAbdomen bagian bawah

Kuadran kanan bawah

Kuadran kanan atas

Kuadran kiri atas

Sekitar umbilikus

Nyeri letak tidak menentu

Gastroenteritis

Obstruksi Intestinal

Tumor

Ulserasi divertikulum Meckel

Torsio testis atau ovarium

Apendisitis

Abses apendiks

Hepatomegali

Hepatitis

Invaginasi usus

Splenomegali

Ruptur limpa

Invaginasi usus

Gastroenteritis

Batuk yang keras

Ulkus peptikum/ulkus duodeni

Sistitis

ISPA

Limfadenitis Mesenterika

Demam Reumatik

Peritonitis

Campak

Anemia sel sabit

Leukimia

Alergi

Asidosis

Stress

Page 26: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Palpasi

Rasa nyeri yang disebabkan kelainan intraabdominal dapat dibedakan dari nyeri otot perut dengan melakukan palpasi pada posisi kepala anak terangkat sedikit.

Pada kelainan intraabdominal rasa nyeri akan berkurang sebaliknya pada kelainan dinding perut rasa nyeri akan bertambah.

Peradangan dalam perut dapat menyebabkan ketegangan otot perut (defense muscular), biasa disebabkan oleh kolesistitis, peritonitis, dan apendisitis.

Page 27: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Palpasi (intra-abdominal)- Hati

Untuk melakukan palpasi hati digunakan patokan 2 garis imaginer yaitu:

1. garis yang menghubungkan pusat dengan titik potong garis midclavicular kanan dengan arcus costae.

2. garis yang menghubungkan pusat dengan processus xyphoideus.

Disamping ukuran dicactat juga tepi, konsistensi, permukaan, nyeri tekan.

Hepatomegali dapat ditemukan pada penyakit infeksi seperti hepatitis dan sepsis, anemia sel sabit, thalasemia, gangguan jantung kongestif, perikarditis serta beberapa penyakit metabolik seperti mukolisakaridosis dan mukolipidosis.

12

Ilustrasi garis imaginer hati

Page 28: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

- LimpaBesarnya limpa diukur menurut cara

Schuffner. Splenomegali terdapat pada berbagai penakit infeksi misalnya; sepsis, tifoid, malaria atau toksoplasmosis. Berbagai penyakit darah seperti thalasemia, atau anemia sel sabit, leukemia. Dapat ditemukan juga pada penyakit kongestif seperti sirosis hati, hipertensi porta, atau gagal jantung kongestif, penyakit Gaucher, mukolipidosis dan penyakit metabolik lainnya.

Palpasi (intra-abdominal)

Ilustrasi garis Schuffner

8

0

4

Page 29: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

- Ginjal

Pada keadaan normal ginjal tidak dapat teraba kecuali pada neonatus, dikarenakan letak ginjal yang retroperitonial. Adapun cara palpasi ginjal yaitu dengan metode bimanual/ballotement.

Pembesaran ginjal dapat ditemukan pada beberapa keadaan patologis misal; hidronefrosis, ginjal polikistik, abses perinefritis, hematoma perineal, atau trombosis vena renalis.

Palpasi (intra-abdominal)

Page 30: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

- Massa intraabdominalDisamping ukuran serta letak masa, harus diperinci konsistensi, tepi, permukaan, pulsasi, fluktuasi,

nyeri tekan, mobilitas serta hubungannya dengan organ sekitarnya. Bila dicurigai keganasan maka palpasi

dilakukan secara hati-hati. Berikut merupakan contoh masa intraabdominal dan cirinya:- Tumor Wilms: konsistensi keras, unilateral, permukaan rata, dan tidak melewai garis tengah.- Neuroblastoma : konsistensi keras, permukaan nodular tidak teratu, seringkali melewati garis tengah.- Rabdomiosarkoma embrional: masa tidak dapat digerakan dari dasar, letak retroperitonial di pelvis,

kandung kemih atau vagina.- Kista duktus koledokus: masa dengan nyeri tekan dibawah hati.- Masa tumor akibat stenosis pilorus dapat diraba dengan palpasi dalam didaerah epigastrium pada

waktu bayi minum atau sesudah muntah, sering teraba seperti sosis diujung lambung pada garis tengah.

- Intususepsi: masa seperti sosis pada kuadran kanana bawah. - Malposisi traktus urinarius, hidroureter/hidronefrosis.- Skibala dan bolus ascaris(kecacingan), masa di daerah inguinal kemungkinan hernia inguinalis

mungkin dapat diraba dengan kelingking cincin hernianya.

Palpasi (intra-abdominal)

Page 31: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Palpasi- Kandung kemih

Kandung kemih yang penuh mungkin dapat diketahui dari inspeksi, palpasi atau perkusi. Kadang kandung kemih terisi penuh sampai kepusat. Keadaan ini dapat ditemukan pada meningitis, Guillain-Barre Sindrome, pasien koma, kasus-kasus pascabedah. Disfungsi neurogen kandung kemih mungkin dapat ditemukan pada miodisplasia atau pada sistem regresi kaudal.

Page 32: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Palpasi

- Anus dan Rektum

Pemeriksaan colok dubur hanya dikerjakan pada pasien sakit perut yang mengarah pada gawat abdomen. Berikut daerah fokus pemeriksaan;

Daerah perianal

\ Kelainan terbanyak pada daerah ini adalah tumor sakrokoksigeus.pertumbuhan rambut abnormal juga mungkin ditemukan, disamping meningokel serta pilonidal dimple yang biasanya disertai terdapatnya sinus. Kelainan didapat yang terpenting adalah abses perianal yang mungkin terjadi pada anak yang menderita kolitis ulseraif kronik, diare berat atau diare kronik. Dapa berhubungan dengan fistula rektum.

Daerah anus

Kelainaan pada dearah anus yang terpenting adalah tidak terbentuknya anus(atresia ani/imperforata),sindroma VATER, fissura ani, dan lainnya.

Lakukan colok dubur jika ada indikasi.

Page 33: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Colok Dubur

Hal yang harus menjadi perhatian pada colok dubur antaralain:

1. Ada tidaknya anus

2. Tonus sfingter

3. Ada tidaknya bagian yang menyempit atau melebar

4. Ada atau tidaknya fistula

5. Nyeri

6. Ada tidaknya feses

7. Massa/tumor

8. Prostat

9. Uterus dan ovarium pada wanita pubertas.

Page 34: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Pemeriksaan Genitalia

Genitalia

wanita

Perkembangan genitalia eksterna

Kelainan dan infeksi bersekret

lelaki

Penis

Scrotum dan Testis

Page 35: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Genitalia Wanita- Genitalia eksterna

- Perhatikan penonjolan labia minora.

- Ukuran klitoris, jika sangat besar curigai hiperplasia korteks adrenal kongenital, jika sangat

kecil dicurigai sindrome Prader-Willy.- masa di ingunal, dapat dikaitkan dengan sindrome feminisasi testis.

- epispadia

- Sekret - Fisiologis: jernih, mukoid kadang sdikit darah. Leukorhea yang tidak iritatif.- Patologis

- Sekret dari uretra mengindikasikan infeksi traktus urinarius. Leukorhea yang iritatif akibat bakteri seperti; Pneumococcus, Staphylococcus spp. Hemophilus vaginilis, Gonoerhea.

- Lainnya-Hidrokolpos: masa kecil bersifat kistik digaris tengah antara labia diakibatkan oleh hymen imperforata-Hidrometrokolpos: pada neonatus tampak sebagai masa dibagian bawah abdomen diakibatkan oleh atresia vagina.-Hematokolpos: masa di daerah suprapubik pada wanita adolesence yg berisi cairan menstruasi akibat hymen imperforata

Page 36: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Genitalia Pria

Terutama diperhatikan ukuran dan bentuk penis serta testis, dapat mengacu pada kriteria maturasi genitalia menurut Tanner.

- Penis

Epispadia dan Hipospadia Fimosis dan Parafimosis

Page 37: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Genitalia Pria

- Scrotum dan Testis

- Adanya testis dalam skrotum yang mengindikasikan terjadinya kriptokismus atau adesensus testikulorum. Bila terjadi kriptokismus harus dicari secara teliti letak testis.

- Biasanya letak testis sebe;ah kiri lebih rendah dari yang kanan.

Pengukuran besar testis mengunakan orkidometer Prader.

- Pada sindroma Klinefelter dan hipopituitarisme diameter testis mengecil, dan sebaliknya pada pubertas prekoks diamaternya membesar dan sudah ada perkembangan seks sekunder.

Page 38: Pemeriksaan Fisik Abdomen Anak

Dapat dijumpai pula kelainan pada scrotum dan testis akibat infeksi atau trauma sperti:

- Orkitis

- Hernia

- Hidrokel

- Epididimitis, torsi epididimis atau torsio testis

- Peritonitis dan purpura Henoch-Scholein

- Varikokel

- Hemafroditisme

Genitalia Pria