71
TES DAN INTERPRETASI TES DAN INTERPRETASI CAIRAN ASITES CAIRAN ASITES

Pemeriksaan Cairan Ascites

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kuliah

Citation preview

Page 1: Pemeriksaan Cairan Ascites

TES DAN INTERPRETASI TES DAN INTERPRETASI CAIRAN ASITESCAIRAN ASITES

Page 2: Pemeriksaan Cairan Ascites

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Asites :Asites : Akumulasi cairan yang berlebihan di ruang Akumulasi cairan yang berlebihan di ruang

intraperitoneal (rongga serosa) oleh berbagai intraperitoneal (rongga serosa) oleh berbagai sebab. sebab.

Normal ruang intra peritoneal hanya berisi 1-Normal ruang intra peritoneal hanya berisi 1-10 ml cairan untuk membasahi lapisan atau 10 ml cairan untuk membasahi lapisan atau tunika serosa. tunika serosa.

Keseimbangan cairan intraperitoneal Keseimbangan cairan intraperitoneal tergantung tekanan koloid osmotik dalam tergantung tekanan koloid osmotik dalam kapiler, permeabilitas dinding kapiler dan kapiler, permeabilitas dinding kapiler dan tekanan hidrostatik.tekanan hidrostatik.

Page 3: Pemeriksaan Cairan Ascites

Patogenesis terbentuknya asites :Patogenesis terbentuknya asites :Peninggian permeabilitas kapiler karena Peninggian permeabilitas kapiler karena inflamasi, yang disertai kenaikan kadar protein inflamasi, yang disertai kenaikan kadar protein darah lebih dari 3mg/dl.darah lebih dari 3mg/dl.Penurunan tekanan koloid osmotik, karena Penurunan tekanan koloid osmotik, karena gangguan sintesis albumin, penurunan kadar gangguan sintesis albumin, penurunan kadar protein darah kurang dari 2,5mg/dl.protein darah kurang dari 2,5mg/dl.Peninggian tekanan hidrostatik karena peninggian Peninggian tekanan hidrostatik karena peninggian tekanan vena misalnya pada payah jantung tekanan vena misalnya pada payah jantung kongestif atau pada sirosis hepatis.kongestif atau pada sirosis hepatis.Hambatan aliran limfe karena tumor, inflamasi, Hambatan aliran limfe karena tumor, inflamasi, fibrosis, dllfibrosis, dllPerforasi organ atau ruptur pembuluh darah oleh Perforasi organ atau ruptur pembuluh darah oleh trauma, misalnya perforasi usus.trauma, misalnya perforasi usus.

Page 4: Pemeriksaan Cairan Ascites

METODE :METODE :

Pengambilan sampel cairan asites dilakukanPengambilan sampel cairan asites dilakukan

dengan punksi abdominal/peritoneal :dengan punksi abdominal/peritoneal :

Indikasi punksi abdominal :Indikasi punksi abdominal :

Indikasi TerapeutikIndikasi Terapeutik : Untuk mengurangi : Untuk mengurangi tekanan intra abdominal.tekanan intra abdominal.

Indikasi DiagnostikIndikasi Diagnostik : Untuk menentukan : Untuk menentukan diagnosis dan penanganan. diagnosis dan penanganan.

Page 5: Pemeriksaan Cairan Ascites

Persiapan pasien :Persiapan pasien :– Jelaskan tujuan tes dan cara pengambilan Jelaskan tujuan tes dan cara pengambilan

sampel. Penjelasan yang tepat mengenai tujuan sampel. Penjelasan yang tepat mengenai tujuan dan cara kerja membantu menimbulkan sikap dan cara kerja membantu menimbulkan sikap koperatif dari penderita dan memudahkan koperatif dari penderita dan memudahkan dalam melakukan tindakan. dalam melakukan tindakan.

– Buat surat persetujuan tindakan.Buat surat persetujuan tindakan.– Monitor tanda vital (tensi,nadi) penderita Monitor tanda vital (tensi,nadi) penderita

sebelum, selama dan sesudah pengambilan sebelum, selama dan sesudah pengambilan sampel. sampel.

Page 6: Pemeriksaan Cairan Ascites

TES MAKROSKOPI TES MAKROSKOPI

1.1. VolumeVolume

2.2. Warna dan KejernihanWarna dan Kejernihan

3.3. Berat jenisBerat jenis

4.4. BekuanBekuan

Page 7: Pemeriksaan Cairan Ascites

1.1. Volume Volume Pra analitik :Pra analitik :

Persiapan sampel : tidak ada persiapan Persiapan sampel : tidak ada persiapan khususkhususPrinsip tes : makin besar volume cairan Prinsip tes : makin besar volume cairan asites menunjukkan besarnya asites menunjukkan besarnya penekan-an organ intraperitoneal penekan-an organ intraperitoneal 5,6,7,8 5,6,7,8 Alat : Gelas ukur .Alat : Gelas ukur .

Page 8: Pemeriksaan Cairan Ascites

Analitik :Analitik :Cara kerja : melihat besarnya Cara kerja : melihat besarnya volume cairan asites pada gelas ukur volume cairan asites pada gelas ukur 5,6,7,85,6,7,8

Pasca analitik :Pasca analitik :Interpretasi :Interpretasi :

Volume cairan menunjukkan Volume cairan menunjukkan beratnya penyakit dan besarnya beratnya penyakit dan besarnya penekanan intra abdominal 5,6,7,8 penekanan intra abdominal 5,6,7,8

Page 9: Pemeriksaan Cairan Ascites

2.2. Warna dan kejernihanWarna dan kejernihan

Pra analitikPra analitik

Persiapan sampel : tidak ada persiapan Persiapan sampel : tidak ada persiapan khususkhusus

Prinsip tes : setiap kelainan memberi Prinsip tes : setiap kelainan memberi warna dan kejernihan yang berbeda.warna dan kejernihan yang berbeda.

Alat : tabung yang jernih.Alat : tabung yang jernih.

AnalitikAnalitik

Cara kerja : lihat warna dan kejernihan Cara kerja : lihat warna dan kejernihan sampel 5,6,7,8 sampel 5,6,7,8

Page 10: Pemeriksaan Cairan Ascites

Pasca analitik Pasca analitik

Interpretasi :Interpretasi :– Warna transudat biasanya kekuning-Warna transudat biasanya kekuning-

kuningan dan jernih sedang eksudat dapat kuningan dan jernih sedang eksudat dapat berbeda-bedaberbeda-beda

– Bilirubin memberi warna kuningBilirubin memberi warna kuning– Darah berwarna merah atau coklatDarah berwarna merah atau coklat– Pus memberi warna putih-kuning dan Pus memberi warna putih-kuning dan

keruhkeruh

– Chylus putih seperti susu dan keruhChylus putih seperti susu dan keruh

Page 11: Pemeriksaan Cairan Ascites

3.3. Berat jenis (BJ)Berat jenis (BJ)

Pra analitikPra analitikPersiapan sampel : tidak ada Persiapan sampel : tidak ada persiapan khususpersiapan khususPrinsip tes : menentukan jenis cairan Prinsip tes : menentukan jenis cairan Alat : Urinometer bila cairannya Alat : Urinometer bila cairannya banyak, bila sedikit dipakai banyak, bila sedikit dipakai refraktometer refraktometer

Page 12: Pemeriksaan Cairan Ascites

Analitik Analitik Cara kerja :Cara kerja :

BJ yang diukur dengan menggunakan hidrometer BJ yang diukur dengan menggunakan hidrometer atau urinometer, hasil pembacaan pada atau urinometer, hasil pembacaan pada urinometer dikoreksi dengan temperatur ruangan urinometer dikoreksi dengan temperatur ruangan seperti pada urinalisa seperti pada urinalisa

Suhu kamar : Suhu ruangan saat pemeriksaan.Suhu kamar : Suhu ruangan saat pemeriksaan.

Suhu tera : suhu yang tertulis pada alatSuhu tera : suhu yang tertulis pada alat

~ Pengukuran BJ dengan refraktometer~ Pengukuran BJ dengan refraktometer

Suhu kamar – suhu tera x 0,001 + BJ pd hidrometer

BJ = -------------------------------------------------------------3

Page 13: Pemeriksaan Cairan Ascites

Cara Kerja :Cara Kerja :Bersihkan permukaan prisma refraktometer Bersihkan permukaan prisma refraktometer dengan kain yang lembab, kemudian dengan dengan kain yang lembab, kemudian dengan kain kering. Tutup dengan penutupnya, pegang kain kering. Tutup dengan penutupnya, pegang secara horisontal. Teteskan 1 tetes cairan secara horisontal. Teteskan 1 tetes cairan asites pada lekukan penutup prisma. Arahkan asites pada lekukan penutup prisma. Arahkan alat ke arah sumber sinar. Fokuskan alat ke arah sumber sinar. Fokuskan eye piece,eye piece, langsung baca skala dimana terlihat batas langsung baca skala dimana terlihat batas antara gelap dan terang .antara gelap dan terang .

Pasca analitik :Pasca analitik :Interpretasi : Interpretasi : BJ cairan ascites (transudat) umumnya BJ cairan ascites (transudat) umumnya 1,018. Bila >1,018 menunjukkan adanya 1,018. Bila >1,018 menunjukkan adanya proses inflamasi (eksudat) .proses inflamasi (eksudat) .

Page 14: Pemeriksaan Cairan Ascites

4.4. BekuanBekuan

Pra analitik Pra analitik Persiapan sampel : tidak ada persiapan khususPersiapan sampel : tidak ada persiapan khususPrinsip tes : fibrinogen menyebabkan sampel Prinsip tes : fibrinogen menyebabkan sampel membeku.membeku.Alat : tabung yang jernih. Alat : tabung yang jernih.

Analitik Analitik Cara kerja : biarkan sampel selama 1 jam, kemudian Cara kerja : biarkan sampel selama 1 jam, kemudian lihat apakah ada bekuan atau tidak.lihat apakah ada bekuan atau tidak.

Pasca analitikPasca analitikInterpretasi :Interpretasi :

Bekuan ( + ) : eksudat : ada proses Bekuan ( + ) : eksudat : ada proses peradanganperadangan

Bekuan ( - ) : transudatBekuan ( - ) : transudat

Page 15: Pemeriksaan Cairan Ascites

B. TES KIMIAB. TES KIMIATujuan tes: Membedakan transudat dan eksudatTujuan tes: Membedakan transudat dan eksudat

Pemeriksaan Kimia mencakup :Pemeriksaan Kimia mencakup :

Tes Rivalta (Tes Seromusin/tes protein Tes Rivalta (Tes Seromusin/tes protein kualitatif)kualitatif)

Tes protein kuantitatifTes protein kuantitatif

Tes glukosa kuantitatifTes glukosa kuantitatif

Tes LDH (Laktat Dehidrogenase) kuantitatifTes LDH (Laktat Dehidrogenase) kuantitatif

Page 16: Pemeriksaan Cairan Ascites

1.1. Tes Rivalta (tes seromusin/tes Tes Rivalta (tes seromusin/tes protein kualitatif) protein kualitatif)

Pra analitikPra analitikPersiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.

Prinsip tes: Prinsip tes:

Penambahan asam asetat glacial pada Penambahan asam asetat glacial pada cairan akan menimbulkan terjadinya cairan akan menimbulkan terjadinya penggumpalan protein, yang terlihat penggumpalan protein, yang terlihat sebagai kekeruhan .sebagai kekeruhan .

Page 17: Pemeriksaan Cairan Ascites

Alat dan bahan :Alat dan bahan : gelas ukurgelas ukurpipet tetespipet tetesasam asetat glacialasam asetat glacial

aquades. aquades. Analitik Analitik

Cara kerja :Cara kerja :–Campurkan asam asetat glasial 2 tetes Campurkan asam asetat glasial 2 tetes

dalam aquades 100 ml. dalam aquades 100 ml. –Teteskan setetes cairan asites pada Teteskan setetes cairan asites pada

permukaan larutan tersebut. permukaan larutan tersebut.

Page 18: Pemeriksaan Cairan Ascites

Pasca analitik Pasca analitik Interpretasi :Interpretasi :

- Positif (terbentuk awan putih kebiruan) - Positif (terbentuk awan putih kebiruan) eksudateksudat

- Negatif (tidak terbentuk awan putih) - Negatif (tidak terbentuk awan putih) transudat 6,7,8 .transudat 6,7,8 .

Page 19: Pemeriksaan Cairan Ascites

Tes Protein (Kuantitatif)Tes Protein (Kuantitatif)Pra analitik Pra analitik

Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.

Metode semi otomatisMetode semi otomatis

Prinsip tes : Protein dengan ion Cuprum (Cu) Prinsip tes : Protein dengan ion Cuprum (Cu) dalam larutan alkalis akan dalam larutan alkalis akan

membentuk kompleks senyawamembentuk kompleks senyawa

yang berwarna ungu kebiruan. yang berwarna ungu kebiruan.

Absorban warna yang dihasilkan Absorban warna yang dihasilkan

dibaca pada panjang gelombang 540dibaca pada panjang gelombang 540

nm.5,7nm.5,7

Page 20: Pemeriksaan Cairan Ascites

Alat dan bahan metode semiotomatik:Alat dan bahan metode semiotomatik:FotometerFotometerPipet ukur 5 mlPipet ukur 5 mlPipet mikro 50 ul,250ulPipet mikro 50 ul,250ulInkubator 37Inkubator 37CCPipet volumetrik 50 mlPipet volumetrik 50 mlReagen : NaOH 6 mol/literReagen : NaOH 6 mol/literReagen BiuretReagen BiuretLarutan NaCl-Na azideLarutan NaCl-Na azideLarutan standar Protein 100g/lLarutan standar Protein 100g/lReagen blanko biuretReagen blanko biuret

Page 21: Pemeriksaan Cairan Ascites

Analitik Analitik Cara kerja Semiotomatik Cara kerja Semiotomatik

Pipetkan kedalam tabung-tabung sbb:Pipetkan kedalam tabung-tabung sbb:

Larutan Blanko reagen Blanko standar standar sampel Blanko sampel

Reagen biuret 2,5 ml - 2,5 ml 2,5 ml -Reagen blanko - 2,5 ml - - 2,5 ml BiuretProtein Standar - 50 ul 50 ul - -

100g/lSampel pasien - - - 50ul 50 ulAkuades 50 ul - - - -

Page 22: Pemeriksaan Cairan Ascites

Perhitungan Semiotomatik : Perhitungan Semiotomatik : Kadar Protein : Kadar Protein : T T x 100 g/l x 100 g/l

SST = Absorban sampel - absorban T = Absorban sampel - absorban blanko blanko sampel – absorban sampel – absorban blanko reagenblanko reagenS = Absorban standar – absorban S = Absorban standar – absorban blankoblanko

standar – absorban blanko reagenstandar – absorban blanko reagen

Page 23: Pemeriksaan Cairan Ascites

b. Cara otomatis b. Cara otomatis Pra analitikPra analitik

Persiapan sampel : tidak ada Persiapan sampel : tidak ada persiapan persiapan khusus.khusus.

Prinsip tes:Prinsip tes:

Protein + Cu+ Cu-Protein + Cu+ Cu-

Protein kompleksProtein kompleks

Pembacaan dilakukan dengan Pembacaan dilakukan dengan fotometer fotometer

Page 24: Pemeriksaan Cairan Ascites

Alat dan bahan cara otomatis :Alat dan bahan cara otomatis :

Pipet mikro 500 ulPipet mikro 500 ul

Tabung mikroTabung mikro

Rak tabung, rak reagenRak tabung, rak reagen

Alat otomatis Cobas MiraAlat otomatis Cobas Mira

Reagen 1: Reagen BlankReagen 1: Reagen Blank

Reagen 2 : Reagen BiuretReagen 2 : Reagen Biuret

Page 25: Pemeriksaan Cairan Ascites

Analitik Analitik

Cara kerja : Cara kerja :

Masukkan 500 ul sampel cairan asites Masukkan 500 ul sampel cairan asites ke dalam tabung mikro.ke dalam tabung mikro.

Letakkan tabung mikro pada rak tabung.Letakkan tabung mikro pada rak tabung.

Siapkan reagen pada rak reagen Siapkan reagen pada rak reagen masukkan dalam alat otomatis Cobas masukkan dalam alat otomatis Cobas Mira.Mira.

Buat program untuk pemeriksaan Buat program untuk pemeriksaan protein. Selanjutnya pemeriksaan protein. Selanjutnya pemeriksaan berjalan secara otomatis.berjalan secara otomatis.

Page 26: Pemeriksaan Cairan Ascites

Pasca analitik : Pasca analitik :

Interpretasi : Interpretasi :

Kadar protein < 3 mg/dl : transudatKadar protein < 3 mg/dl : transudat

Kadar protein Kadar protein >> 3 mg/dl : eksudat. 3 mg/dl : eksudat.

Page 27: Pemeriksaan Cairan Ascites

3. Tes glukosa kuantitatif3. Tes glukosa kuantitatif

Pra analitik Pra analitik – Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus

6,7,96,7,9– Metode : Heksokinase.Metode : Heksokinase.

Akibat penambahan reagen terhadap sampelAkibat penambahan reagen terhadap sampel

yang mengandung glukosayang mengandung glukosa

Page 28: Pemeriksaan Cairan Ascites

Prinsip tes :Prinsip tes :

HKHK

Glukosa + ATP Glukosa + ATP G-6-P + ADP G-6-P + ADP

Heksokinase mengkatalisasi fosforilase glukosaHeksokinase mengkatalisasi fosforilase glukosa

menjadi glukosa-6menjadi glukosa-6 -fosfatase oleh ATP -fosfatase oleh ATP

G-6-PDHG-6-PDH

G-6-P + NADP gluconate-6-P + NADPH G-6-P + NADP gluconate-6-P + NADPH + H + H

Konsentrasi glukosa diukur dengan fotometer.Konsentrasi glukosa diukur dengan fotometer.

Page 29: Pemeriksaan Cairan Ascites

Alat dan bahan: Alat dan bahan:

Pipet mikro 500 ulPipet mikro 500 ul

Tabung mikroTabung mikro

Rak tabungRak tabung

Reagen 1 : Buffer/ATP/NADPReagen 1 : Buffer/ATP/NADP

Reagen 2 : HK/G-6-PDHReagen 2 : HK/G-6-PDH

Alat otomatis Cobas Mira.Alat otomatis Cobas Mira.

Page 30: Pemeriksaan Cairan Ascites

AnalitikAnalitik

Cara Kerja : Cara Kerja :

Masukkan 500 ul sampel cairan asites ke Masukkan 500 ul sampel cairan asites ke dalam tabung mikro. dalam tabung mikro.

Letakkan tabung mikro pada rak tabung.Letakkan tabung mikro pada rak tabung.

Siapkan reagen pada rak reagen masukkan Siapkan reagen pada rak reagen masukkan dalam alat otomatis Cobas Mira.dalam alat otomatis Cobas Mira.

Buat program untuk pemeriksaan. Buat program untuk pemeriksaan. Selanjutnya pemeriksaan berjalan secara Selanjutnya pemeriksaan berjalan secara otomatis.otomatis.

Page 31: Pemeriksaan Cairan Ascites

Pasca analitik:Pasca analitik:

Interpretasi :Interpretasi :

Kadar glukosa = glukosa plasma: Kadar glukosa = glukosa plasma: transudattransudat

Kadar glukosa > glukosa plasma : Kadar glukosa > glukosa plasma : eksudat eksudat

Page 32: Pemeriksaan Cairan Ascites

4. Tes LDH kuantitatif4. Tes LDH kuantitatif

Pra AnalitikPra Analitik

Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus. Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.

Prinsip tes : Prinsip tes :

Kinetik UV Pyruvate + NADH + H+ LDH L-Kinetik UV Pyruvate + NADH + H+ LDH L-Laktat + NADLaktat + NAD++

NADH akan mengoksidasi secara langsung NADH akan mengoksidasi secara langsung dengan bantuan aktivasi LDH dan diukur dengan bantuan aktivasi LDH dan diukur dengan fotometer.dengan fotometer.

Page 33: Pemeriksaan Cairan Ascites

Alat dan bahan: Alat dan bahan:

– Pipet mikro 500Pipet mikro 500ll– Tabung mikroTabung mikro– Rak tabungRak tabung– Alat otomatis Cobas MiraAlat otomatis Cobas Mira– Reagen 1 : Buffer/ATP/NADPReagen 1 : Buffer/ATP/NADP– Reagen 2 : HK/G-6-PDHReagen 2 : HK/G-6-PDH

Page 34: Pemeriksaan Cairan Ascites

Analitik Analitik

Cara kerja :Cara kerja :

Masukkan 500Masukkan 500l sampel cairan asites ke l sampel cairan asites ke dalam tabung mikro.dalam tabung mikro.

Letakkan tabung mikro pada rak tabung.Letakkan tabung mikro pada rak tabung.

Siapkan reagen pada rak reagen masukkan Siapkan reagen pada rak reagen masukkan dalam alat otomatis Cobas Mira. dalam alat otomatis Cobas Mira.

Kalau terjadi kesukaran dalam membedakan Kalau terjadi kesukaran dalam membedakan eksudat dan transudat maka biasanya eksudat dan transudat maka biasanya dilakukan tes LDH.10dilakukan tes LDH.10

Page 35: Pemeriksaan Cairan Ascites

Pasca analitik Pasca analitik

Interpretasi :Interpretasi :

Bila kadar LDH kurang dari 200IU/l Bila kadar LDH kurang dari 200IU/l adalah transudatadalah transudat

Kadar LDH sama atau lebih dari 200IU/l Kadar LDH sama atau lebih dari 200IU/l adalah eksudat. adalah eksudat.

Page 36: Pemeriksaan Cairan Ascites

TES KIMIA TAMBAHAN UNTUK TES KIMIA TAMBAHAN UNTUK CAIRAN ASITES : CAIRAN ASITES :

Enzim amilaseEnzim amilase

Alkali fosfataseAlkali fosfatase

LaktatLaktat

Ureum kreatininUreum kreatinin

AmoniaAmonia

BilirubinBilirubin

Page 37: Pemeriksaan Cairan Ascites

1.1. Tes enzim amilase Tes enzim amilase

Pemeriksaan rutinPemeriksaan rutinDilakukan bila ada dugaan asites yang Dilakukan bila ada dugaan asites yang disebabkan pankreatitis, pseudokistik disebabkan pankreatitis, pseudokistik pankreas dan perforasi pankreas atau pankreas dan perforasi pankreas atau gastroduodenal. gastroduodenal. Nilai normal enzim amilase pada cairan asites Nilai normal enzim amilase pada cairan asites sama dengan nilai normal pada plasma sama dengan nilai normal pada plasma darah. darah. Bila terdapat peningkatan enzim amilase Bila terdapat peningkatan enzim amilase lebih tiga kali enzim amilase plasma lebih tiga kali enzim amilase plasma menunjukkan adanya keadaan patologis menunjukkan adanya keadaan patologis diatas. diatas.

Page 38: Pemeriksaan Cairan Ascites

2.2. Tes Alkali fosfatase Tes Alkali fosfatase Dilakukan bila ada dugaan ruptur gaster,Dilakukan bila ada dugaan ruptur gaster,nilai alkali fosfatase >10 IU/l. 5nilai alkali fosfatase >10 IU/l. 5

3.3. Tes Laktat Tes Laktat Dilakukan bila ada dugaan peritonitis Dilakukan bila ada dugaan peritonitis bakterial. Nilai laktat pada peritonitis bakterial. Nilai laktat pada peritonitis bakterial 4,44mmol/l. 5bakterial 4,44mmol/l. 5

4.4. Tes Ureum Kreatinin Tes Ureum Kreatinin Dilakukan bila ada dugaan asites yang Dilakukan bila ada dugaan asites yang disebabkan oleh ruptur traktur urinarius, disebabkan oleh ruptur traktur urinarius, misalnya pada ruptur buli-buli. Pada ruptur misalnya pada ruptur buli-buli. Pada ruptur buli-buli didapatkan nilai ureum kreatinin buli-buli didapatkan nilai ureum kreatinin cairan asites lebih dari ureum kreatinin cairan asites lebih dari ureum kreatinin serum.serum.

Page 39: Pemeriksaan Cairan Ascites

5.5. Tes Amonia Tes Amonia Dilakukan bila ada dugaan asites yang Dilakukan bila ada dugaan asites yang disebabkan oleh perforasi ulkus disebabkan oleh perforasi ulkus peptik, ruptur appendiks, strangulasi peptik, ruptur appendiks, strangulasi usus dan ruptur buli-buli. Nilai amonia usus dan ruptur buli-buli. Nilai amonia cairan asites pada keadaan tersebut cairan asites pada keadaan tersebut lebih dari amonia serum.lebih dari amonia serum.

6.6. Tes Bilirubin Tes Bilirubin Dilakukan bila ada dugaan asites yang Dilakukan bila ada dugaan asites yang disebabkan oleh oleh ruptur vesica disebabkan oleh oleh ruptur vesica fellea, nilai bilirubin lebih dari 6,0mg/dl.fellea, nilai bilirubin lebih dari 6,0mg/dl.

Page 40: Pemeriksaan Cairan Ascites

C. TES MIKROSKOPIC. TES MIKROSKOPI

1.1. Hitung Jumlah selHitung Jumlah selTujuan : Membedakan transudat dan Tujuan : Membedakan transudat dan eksudat.eksudat.

Hitung jumlah lekosit dilakukan Hitung jumlah lekosit dilakukan bila bila diduga cairan asites diduga cairan asites tersebut bersifat tersebut bersifat eksudatif . eksudatif . Pra Analitik :Pra Analitik :

Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus. Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus. Prinsip tesPrinsip tes : menghitung jumlah sel lekosit : menghitung jumlah sel lekosit

pada cairan pada cairan asites asites

Page 41: Pemeriksaan Cairan Ascites

Alat dan bahan :Alat dan bahan : Larutan TurkLarutan Turkkamar hitung Improved New Bauerkamar hitung Improved New Bauerpipet mikro ukuran 20ul, 200ulpipet mikro ukuran 20ul, 200ulmikroskop. mikroskop. Analitik :Analitik :Cara kerja :Cara kerja :Encerkan cairan asites dengan larutan Turk Encerkan cairan asites dengan larutan Turk dengan pengenceran 10 kali. dengan pengenceran 10 kali. Hasil pengenceran diteteskan pada kamar Hasil pengenceran diteteskan pada kamar hitung, kemudian dibaca di bawah mikroskop hitung, kemudian dibaca di bawah mikroskop pada empat kotak lekosit, hasil perhitungan pada empat kotak lekosit, hasil perhitungan dikali 25/mm3 .dikali 25/mm3 .

Page 42: Pemeriksaan Cairan Ascites

Pasca analitik :Pasca analitik :Interpretasi : Interpretasi :

Lebih dari 80% transudat dan kurang dari 20 Lebih dari 80% transudat dan kurang dari 20 % eksudat menunjukkan jumlah lekosit < % eksudat menunjukkan jumlah lekosit < 1000/mm 31000/mm 3Jumlah lekosit > 10.000/mm 3 dijumpai Jumlah lekosit > 10.000/mm 3 dijumpai pada pankreatitis. pada pankreatitis. Jumlah lekosit 25-100.000/mm3 dijumpai Jumlah lekosit 25-100.000/mm3 dijumpai pada peritonitis bacterialpada peritonitis bacterialJumlah lekosit 5-10.000/mm3 dijumpai pada Jumlah lekosit 5-10.000/mm3 dijumpai pada peritonitis TBperitonitis TB

Page 43: Pemeriksaan Cairan Ascites

2. Hitung Jumlah Eritrosit: 2. Hitung Jumlah Eritrosit: Pra analitikPra analitik

– Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.Persiapan sampel : tidak ada persiapan khusus.– Prinsip: Prinsip:

Hitung jumlah eritrosit dilakukan bila cairan asites Hitung jumlah eritrosit dilakukan bila cairan asites berwarna kemerahan.Untuk membedakan darah berwarna kemerahan.Untuk membedakan darah tersebut akibat punksi perco-baan, maka asites tersebut akibat punksi perco-baan, maka asites yang diambil untuk pemeriksaan mikroskopik yang diambil untuk pemeriksaan mikroskopik terutama untuk pemeriksaan hitung eritrosit tidak terutama untuk pemeriksaan hitung eritrosit tidak diambil dari cairan yang pertama kali keluar dari diambil dari cairan yang pertama kali keluar dari drainase tetapi sebaiknya diambil saat drainase tetapi sebaiknya diambil saat pertengahan drainase.pertengahan drainase.

Page 44: Pemeriksaan Cairan Ascites

Alat dan bahan : Alat dan bahan :

larutan Hayemlarutan Hayem

kamar hitung Improved New kamar hitung Improved New Bauer Bauer

pipet mikro ukuran 20ul, 200ulpipet mikro ukuran 20ul, 200ul

mikroskop.mikroskop.

Page 45: Pemeriksaan Cairan Ascites

Analitik Analitik

Cara kerja :Cara kerja :

Encerkan cairan asites dengan larutan Encerkan cairan asites dengan larutan Hayem dengan pengenceran 200 kali.Hayem dengan pengenceran 200 kali.

Hasil pengenceran diteteskan pada kamar Hasil pengenceran diteteskan pada kamar hitung, kemudian dibaca di bawah hitung, kemudian dibaca di bawah mikroskop pada lima kotak eritrosit, hasil mikroskop pada lima kotak eritrosit, hasil perhitungan dikali 10.000/mm3. perhitungan dikali 10.000/mm3.

Page 46: Pemeriksaan Cairan Ascites

Pasca analitik Pasca analitik

Interpretasi : Interpretasi :

~ ~ jumlah eritrosit >100.000/mm3jumlah eritrosit >100.000/mm3

menunjukkan adanya trauma atau menunjukkan adanya trauma atau keganasan.keganasan.

~ ~ Bila jumlah eritrosit <100.000/mm3Bila jumlah eritrosit <100.000/mm3

kemungkinan eritrosit berasal akibat kemungkinan eritrosit berasal akibat punksi percobaan. punksi percobaan.

Page 47: Pemeriksaan Cairan Ascites

3. Hitung Jenis 3. Hitung Jenis

Pra analitikPra analitikPersiapan sampel : sampel disentrifus kemudian Persiapan sampel : sampel disentrifus kemudian yang diambil adalah sedimennya. yang diambil adalah sedimennya. Prinsip tes: Perbedaan morfologi lekosit dan Prinsip tes: Perbedaan morfologi lekosit dan daya serap masing-masing jenis lekosit daya serap masing-masing jenis lekosit terhadap zat warna. Untuk membedakan jenis terhadap zat warna. Untuk membedakan jenis inflamasi akut atau kronis maka dilakukan inflamasi akut atau kronis maka dilakukan pemeriksaan hitung jenis sel. Untuk pemeriksaan hitung jenis sel. Untuk membedakan jenis inflamasi akut atau kronis membedakan jenis inflamasi akut atau kronis maka dilakukan pemeriksaan hitung jenis sel .maka dilakukan pemeriksaan hitung jenis sel .

Page 48: Pemeriksaan Cairan Ascites

Alat dan bahan : Alat dan bahan :

alat sentrifusalat sentrifus

kaca objek, kaca objek,

metil alkohol (fiksasi), metil alkohol (fiksasi),

pewarnaan Giemsa, pewarnaan Giemsa,

pengukur waktu.pengukur waktu.

Page 49: Pemeriksaan Cairan Ascites

Analitik Analitik

Cara kerja : Cara kerja :

Sedimen cairan asites dibuat hapusan Sedimen cairan asites dibuat hapusan kemudian biarkan kering. kemudian biarkan kering.

Fiksasi dengan metil alkohol dan setelah Fiksasi dengan metil alkohol dan setelah kering diwarnai dengan Giemsa selama 20 kering diwarnai dengan Giemsa selama 20 menit. menit.

Kemudian bilas dengan air mengalir. Kemudian bilas dengan air mengalir. Hasilnya dibaca di bawah mikroskop.6,7,8Hasilnya dibaca di bawah mikroskop.6,7,8

Page 50: Pemeriksaan Cairan Ascites

Pasca analitik Pasca analitik

Interpretasi :Interpretasi :

Hitung 100 sel lekosit, bila PMN Hitung 100 sel lekosit, bila PMN (polimorfonuklear) >50% (polimorfonuklear) >50% inflamasi akut inflamasi akut

Limfosit >50% Limfosit >50% inflamasi kronis. inflamasi kronis.

Page 51: Pemeriksaan Cairan Ascites

D. TES MIKROBIOLOGID. TES MIKROBIOLOGI a.a. Pewarnaan GramPewarnaan Gram

Pra analitikPra analitik

Persiapan sampel : sampel ditempatkan dalam Persiapan sampel : sampel ditempatkan dalam tabung yang steril (tabung kaca dengan sterilisasi tabung yang steril (tabung kaca dengan sterilisasi autoklaf, tabung plastik dengan ultraviolet, dapat autoklaf, tabung plastik dengan ultraviolet, dapat diperoleh di bagian mikrobiologi) tanpa diperoleh di bagian mikrobiologi) tanpa antikoagulan.antikoagulan.

Prinsip tes: bakteri akan menyerap zat warna Prinsip tes: bakteri akan menyerap zat warna tertentu yaitu kristal violet. Dengan penguatan tertentu yaitu kristal violet. Dengan penguatan lugol, bakteri Gram positif akan tetap mengikat lugol, bakteri Gram positif akan tetap mengikat warna ungu meskipun ada penambahan alkohol warna ungu meskipun ada penambahan alkohol dan fuschin/safranin, sedangkan bakteri Gram dan fuschin/safranin, sedangkan bakteri Gram negatif akan melepaskan warna ungu dengan negatif akan melepaskan warna ungu dengan adanya penam-bahan alkohol akan mengikat adanya penam-bahan alkohol akan mengikat safranin atau fuchsin menjadi warna merah.safranin atau fuchsin menjadi warna merah.

Page 52: Pemeriksaan Cairan Ascites

Alat dan bahan : Alat dan bahan : – Gelas objekGelas objek– Minyak emersiMinyak emersi– MikroskopMikroskop– Rak pewarnaanRak pewarnaan– BunsenBunsen– Reagen Reagen

Page 53: Pemeriksaan Cairan Ascites

Cat Gram A Cat Gram A : : Kristal violet (warna ungu) ……… 2 gramKristal violet (warna ungu) ……… 2 gramAlkohol 96%………………… 20 ccAlkohol 96%………………… 20 ccAmonium oxalat 1 % dalam aqua 80 ccAmonium oxalat 1 % dalam aqua 80 cc

Cat Gram B: Cat Gram B: Jodium (warna coklat) …………… Jodium (warna coklat) …………… 1 gram1 gramKalium jodida……………….Kalium jodida………………. …….. .2 gram…….. .2 gramAquades …………………….Aquades ……………………. …… 300 cc…… 300 cc

Cat Gram CCat Gram C : : Aceton (tdk berwarna) ……………30 ccAceton (tdk berwarna) ……………30 ccAlkohol ……………………………70 ccAlkohol ……………………………70 cc

Cat Gram D Cat Gram D : : Safranin ………………………….1 gramSafranin ………………………….1 gramAlkohol 96% ……………………10 ccAlkohol 96% ……………………10 ccAquades ………………………….90 ccAquades ………………………….90 cc

Page 54: Pemeriksaan Cairan Ascites

AnalitikAnalitik

Cara kerja :Cara kerja :Buatlah sediaan di atas kaca objek, Buatlah sediaan di atas kaca objek, keringkan pada suhu kamar dan panaskan di keringkan pada suhu kamar dan panaskan di atas api 3 – 4 menit. Dinginkan.atas api 3 – 4 menit. Dinginkan.Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan.Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan.Preparat yang telah siap dicat digenangi Preparat yang telah siap dicat digenangi dengan cat Gram A selama 1- 3 menit. dengan cat Gram A selama 1- 3 menit. Kuman Gram (+) dan Gram (-) akan Kuman Gram (+) dan Gram (-) akan berwarna ungu, kemudian cat dibuat dan berwarna ungu, kemudian cat dibuat dan tanpa dicuci.tanpa dicuci.Kemudian digenangi cat Gram B selama ½ - Kemudian digenangi cat Gram B selama ½ - 1 menit, kemudian dicuci dengan air 1 menit, kemudian dicuci dengan air mengalir.mengalir.

Page 55: Pemeriksaan Cairan Ascites

Tetesi / dicelup cat Gram C sampai warna Tetesi / dicelup cat Gram C sampai warna dilunturkandilunturkanKemudian ditetesi dengan cat Gram D selama 1–2 Kemudian ditetesi dengan cat Gram D selama 1–2 menit.menit.Gram D merupakan warna kontras maka bakteri Gram D merupakan warna kontras maka bakteri Gram (+) yang telah mengikat cat gram A tidak Gram (+) yang telah mengikat cat gram A tidak mampu mengikat Gram D, sehingga bakteri tetap mampu mengikat Gram D, sehingga bakteri tetap berwarna ungu, sedangkan bakteri Gram (-) yang berwarna ungu, sedangkan bakteri Gram (-) yang telah dilunturkan oleh cat Gram C (bakteri tidak telah dilunturkan oleh cat Gram C (bakteri tidak berwarna), akan mengikat warna cat Gram D berwarna), akan mengikat warna cat Gram D sehingga bakteri akan berwarna merah.sehingga bakteri akan berwarna merah.Cuci dengan air dan keringkan di udara. Setelah Cuci dengan air dan keringkan di udara. Setelah kering lihat di bawah mikroskop pembesaran 100 x kering lihat di bawah mikroskop pembesaran 100 x menggunakan minyak emersi.menggunakan minyak emersi.

Page 56: Pemeriksaan Cairan Ascites

Pasca analitik Pasca analitik

Interpretasi : Interpretasi :

Gram positif (+) : bakteri akan berwarna Gram positif (+) : bakteri akan berwarna ungu, bentuknya jelas (batang atau kokus)ungu, bentuknya jelas (batang atau kokus)

Gram negatif (-) : bakteri akan berwarna Gram negatif (-) : bakteri akan berwarna merah, bentuknya jelas (batang atau merah, bentuknya jelas (batang atau kokus ) kokus )

Page 57: Pemeriksaan Cairan Ascites

b. Pewarnaan Ziehl Neelsen b. Pewarnaan Ziehl Neelsen

Pra analitikPra analitikPersiapan sampel : sampel ditempatkan Persiapan sampel : sampel ditempatkan dalam tabung yang steril (tabung kaca dalam tabung yang steril (tabung kaca dengan sterilisasi autoklaf, tabung dengan sterilisasi autoklaf, tabung plastik dengan ultraviolet, dapat plastik dengan ultraviolet, dapat diperoleh di bagian mikrobiologi) tanpa diperoleh di bagian mikrobiologi) tanpa antikoagulan.antikoagulan.Prinsip tes : bakteri akan mengikat Prinsip tes : bakteri akan mengikat warna merah sesuai sifatnya.warna merah sesuai sifatnya.

Page 58: Pemeriksaan Cairan Ascites

Alat dan bahan : Alat dan bahan : Gelas objekGelas objekMinyak emersiMinyak emersiMikroskopMikroskopRak pewarnaanRak pewarnaanBunsenBunsenSengkelitSengkelitKaca objekKaca objekReagen :Reagen :

- Ziehl Neelsen A- Ziehl Neelsen A- Ziehl Neelsen B- Ziehl Neelsen B- Ziehl Neelsen C- Ziehl Neelsen C

Page 59: Pemeriksaan Cairan Ascites

AnalitikAnalitik

Cara kerja :Cara kerja :Buatlah sediaan di atas kaca objek, keringkan pada Buatlah sediaan di atas kaca objek, keringkan pada suhu kamar dan panaskan di atas api 3– 4 menit.suhu kamar dan panaskan di atas api 3– 4 menit.Dinginkan. Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan. Dinginkan. Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan. Preparat yang telah siap, dicat dan digenangi dengan Preparat yang telah siap, dicat dan digenangi dengan cat ZN – A, kemudian dipanasi dengan lampu cat ZN – A, kemudian dipanasi dengan lampu sampai menguap tetapi tidak mendidih. sampai menguap tetapi tidak mendidih. Bakteri yang Bakteri yang tahan asam dan yang tidak tahan asam akan tahan asam dan yang tidak tahan asam akan berwarna merah. berwarna merah. Tunggu selama 5 menit kemudian Tunggu selama 5 menit kemudian dicuci dengan airdicuci dengan airKemudian preparat ditetesi dengan cat ZN – B. Kemudian preparat ditetesi dengan cat ZN – B. Bakteri yang tahan asam akan tetap berwarna Bakteri yang tahan asam akan tetap berwarna merah, sedang yang tidak tahan asam menjadi tidak merah, sedang yang tidak tahan asam menjadi tidak berwarna. berwarna.

Page 60: Pemeriksaan Cairan Ascites

Setelah itu preparat segera diangkat dan Setelah itu preparat segera diangkat dan dicuci dengan air.dicuci dengan air.

Genangi preparat dengan ZN – C selama 2 Genangi preparat dengan ZN – C selama 2 menit, bakteri yang tahan asam tidak akan menit, bakteri yang tahan asam tidak akan mengikat warna ZN – C, tetapi yang tidak mengikat warna ZN – C, tetapi yang tidak tahan asam akan mengikat warna biru. tahan asam akan mengikat warna biru.

Cuci preparat dengan air dan dikeringkan Cuci preparat dengan air dan dikeringkan dalam temperatur kamar.dalam temperatur kamar.

Keringkan dan lihat di bawah mikroskop Keringkan dan lihat di bawah mikroskop dengan pembesaran 100x meng-gunakan dengan pembesaran 100x meng-gunakan minyak emersi. minyak emersi.

Page 61: Pemeriksaan Cairan Ascites

Pasca analitik:Pasca analitik:

Interpretasi: Interpretasi:

- Basil tahan asam - Basil tahan asam Basil terlihat Basil terlihat berwarna merah.berwarna merah.

- Basil tidak tahan asam - Basil tidak tahan asam Basil berwarna Basil berwarna biru.biru.

Page 62: Pemeriksaan Cairan Ascites

E. PETANDA TUMORE. PETANDA TUMOR

Carcinoembryonic Antigen (CEA) Carcinoembryonic Antigen (CEA)

~ Metode Semi otomatis ~ Metode Semi otomatis

Pra analitik Pra analitik Persiapan pasien : tidak ada persiapan khusus.Persiapan pasien : tidak ada persiapan khusus.

Persiapan sampel : sampel yang digunakan adalah Persiapan sampel : sampel yang digunakan adalah serum atau plasma, hindari sampel yang serum atau plasma, hindari sampel yang hemolisis.hemolisis.

Prinsip tes : Enzyme immunoassay berdasarkan Prinsip tes : Enzyme immunoassay berdasarkan prinsip prinsip Sandwich Sandwich

Page 63: Pemeriksaan Cairan Ascites

Alat dan bahan :Alat dan bahan :

– Alat Cobas EIA Alat Cobas EIA – Fotometer (panjang gelombang 450nm)Fotometer (panjang gelombang 450nm)– alat pencuci ( washer )alat pencuci ( washer )– pengeram ( inkubator)pengeram ( inkubator)– rak dan tabung reaksi yang dilengkapi rak dan tabung reaksi yang dilengkapi

adhesive foiladhesive foil– pipet mikro 50ulpipet mikro 50ul– bead dispenserbead dispenser

Page 64: Pemeriksaan Cairan Ascites

Bahan : Bahan :

manik-manik ( bead )manik-manik ( bead )

larutan TMB Substrate : 8 TMB larutan TMB Substrate : 8 TMB (Tetramethylbenzidine )(Tetramethylbenzidine )

larutan TMB Buffer : 10 substrate bufferlarutan TMB Buffer : 10 substrate buffer

Stopping solution : Sulphuric acid 5 %Stopping solution : Sulphuric acid 5 %

Larutan standar 3 a – 3 f, kontrol.Larutan standar 3 a – 3 f, kontrol.

Page 65: Pemeriksaan Cairan Ascites

AnalitikAnalitik

Cara kerja :Cara kerja :a. Otomatis (a. Otomatis (Cobas CoreCobas Core®)®)

Pada prinsipnya pemeriksaan CEA cara Pada prinsipnya pemeriksaan CEA cara otomatis sama dengan cara semioto-matis. otomatis sama dengan cara semioto-matis. Perbedaannya antara lain : Perbedaannya antara lain :

1.1. Semua tahap reaksi pada pemeriksaan Semua tahap reaksi pada pemeriksaan serta pengukuran dilakukan oleh alat Cobas serta pengukuran dilakukan oleh alat Cobas Core secara otomatisCore secara otomatis

2.2. Pada tahap reaksi enzimatik tidak Pada tahap reaksi enzimatik tidak dibutuhkan stopping solutiondibutuhkan stopping solution

3.3. Alat Cobas Core akan mengeluarkan hasil Alat Cobas Core akan mengeluarkan hasil berupa lembar berupa lembar print out.print out.

Page 66: Pemeriksaan Cairan Ascites

b. Semiotomatis b. Semiotomatis Reaksi imunologi : Reaksi imunologi : pipet sesuai skema di bawah ini (volume dalam pipet sesuai skema di bawah ini (volume dalam μμL) L)

Spesimen Spesimen /sampel /sampel

Tabung reaksi Tabung reaksi

S1S1 S2S2 S3S3 S4S4 S5S5 S6S6 CC PP RBRB

Standar 3aStandar 3a 5050

Standar 3bStandar 3b 5050

Standar 3cStandar 3c 5050

Standar 3dStandar 3d 5050

Standar 3eStandar 3e 5050

Standar 3 fStandar 3 f 5050

KontrolKontrol 5050

Sampel pasienSampel pasien 5050

Anti CEA Anti CEA ConyugateConyugate

200200 200200 200200 200200 200200 200200 200200 200200

ManikManik 11 11 11 11 11 11 11 11

Page 67: Pemeriksaan Cairan Ascites

Tutup tabung reaksi dan inkubasi pada inkubator Cobas EIA Tutup tabung reaksi dan inkubasi pada inkubator Cobas EIA 37 0 C37 0 C30 menit kemudian kocok. Hindari dari cahaya terang30 menit kemudian kocok. Hindari dari cahaya terangAngkat tutup tabung dan cuci dengan menggunakan Cobas Angkat tutup tabung dan cuci dengan menggunakan Cobas EIA Washer EIA Washer Reaksi enzimatik :Reaksi enzimatik :

10 menit sebelum akhir reaksi imunologik, siapkan larutan kerja 10 menit sebelum akhir reaksi imunologik, siapkan larutan kerja substrate substrate tambahkan 250 μL larutan kerja substrat pada semua tabung reaksi, tambahkan 250 μL larutan kerja substrat pada semua tabung reaksi, termasuk RB dan inkubasi selama 15 menit pada 37 0 C pada termasuk RB dan inkubasi selama 15 menit pada 37 0 C pada inkubator Cobas EIA .inkubator Cobas EIA .Selanjutnya kocok dan jauhkan dari cahaya terang.Selanjutnya kocok dan jauhkan dari cahaya terang.Tambahkan Tambahkan stopping solutionstopping solution 1 ml pada semua tabung reaksi, campur 1 ml pada semua tabung reaksi, campur dengan baik.dengan baik.Setelah 1 jam, baca absorban dari standar, kontrol dan sampel pasien, Setelah 1 jam, baca absorban dari standar, kontrol dan sampel pasien, serta reagen blank pada fotometer 450 nm.serta reagen blank pada fotometer 450 nm.~ Nilai rujukan CEA14 : < 2,5 ng/ml ~ Nilai rujukan CEA14 : < 2,5 ng/ml ~ Nilai range alat Cobas Core : 0 – 50 ng/ml~ Nilai range alat Cobas Core : 0 – 50 ng/ml

Page 68: Pemeriksaan Cairan Ascites

Pasca analitikPasca analitikInterptretasi :Interptretasi :

– Jika nilai > 50 ng/ml, sampel harus diencerkan Jika nilai > 50 ng/ml, sampel harus diencerkan 1:10 dan 1:100, sebagai berikut :1:10 dan 1:100, sebagai berikut :

Pengenceran 1 : 10 Pengenceran 1 : 10 20 μl sampel + 180 μl 20 μl sampel + 180 μl diluent I Cobas Corediluent I Cobas Core

Pengenceran 1 : 100Pengenceran 1 : 100 20 μl dari pengenceran 20 μl dari pengenceran I:10 + 180 μl diluent I Cobas CoreI:10 + 180 μl diluent I Cobas Core

– Pada penyakit neoplasma, dijumpai kadar CEA Pada penyakit neoplasma, dijumpai kadar CEA hingga 5 ng/ml.hingga 5 ng/ml.

– Pada keganasan umumnya dijumpai kadar CEA Pada keganasan umumnya dijumpai kadar CEA lebih 10 ng/ml.lebih 10 ng/ml.

– Pemantauan kadar CEA untuk mengetahui Pemantauan kadar CEA untuk mengetahui respons terhadap terapi dan progresivitas tumor.respons terhadap terapi dan progresivitas tumor.

Page 69: Pemeriksaan Cairan Ascites

– Nilai >20 ng/ml preoperasi berprognosis Nilai >20 ng/ml preoperasi berprognosis kurang baik, oleh karena menun-jukkan kurang baik, oleh karena menun-jukkan tingkat keganasan yang tinggi dan tingkat keganasan yang tinggi dan adanya metastase.adanya metastase.

– Dalam klinik untuk mendiagnosis, nilai CEA Dalam klinik untuk mendiagnosis, nilai CEA ditunjang dengan tes lain dan keterangan ditunjang dengan tes lain dan keterangan klinis pasienklinis pasien

Page 70: Pemeriksaan Cairan Ascites

Ciri transudat dan eksudat sbb :Ciri transudat dan eksudat sbb : TransudatTransudat EksudatEksudat

Warna Warna

Bau Bau

Kejernihan Kejernihan

Berat jenis Berat jenis

Bekuan Bekuan

ProteinProtein

Glukosa Glukosa

LDH LDH

Tes Rivalta Tes Rivalta

Sel-sel Sel-sel

Bakteriologik Bakteriologik

(mikroskopik/(mikroskopik/kultur)kultur)

kuning muda kuning muda

Tidak berbau Tidak berbau

encer, jernih encer, jernih

kurang dari 1,018 (1,005-kurang dari 1,018 (1,005-1015)1015)

tidak ada tidak ada

kurang dari 3mg/dl kurang dari 3mg/dl

++ sama dengan plasma sama dengan plasma

kurang dari 200IU/l kurang dari 200IU/l

negatif negatif

kurang dari1000/mm3 kurang dari1000/mm3

negatif negatif

muda purulen,muda purulen,

mengandung darahmengandung darah

Chyloid (bervariasi).Chyloid (bervariasi).

lebih atau sama dengan 1,018 lebih atau sama dengan 1,018

Bekuan spontan oleh adanya Bekuan spontan oleh adanya FibrinogenFibrinogen

sama atau lebih dari 3mg/dlsama atau lebih dari 3mg/dl

kurang dari glukosa plasma kurang dari glukosa plasma

sama atau lebih dari 200IU/lsama atau lebih dari 200IU/l

PositifPositif

>1000/mm3(netrofil pada infeksi >1000/mm3(netrofil pada infeksi

akut, limfosit pada infeksi kronik)akut, limfosit pada infeksi kronik)

positif positif

Page 71: Pemeriksaan Cairan Ascites