19
PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK SILHOUETTE ANIMATION DAN MORPHING ANIMATION “ABU NAWAS MEMINDAHKAN ISTANA KE ATAS GUNUNG” DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Tedy Oktariansyah 09.12.3748 kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK SILHOUETTE ANIMATION DAN MORPHING ANIMATION “ABU NAWAS MEMINDAHKAN ISTANA KE ATAS GUNUNG” DENGAN

MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Tedy Oktariansyah

09.12.3748

kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA 2013

Page 2: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

1

Page 3: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

2

2D ANIMATION FILM MAKING WITH TECHNIQUES SILHOUETTE AND MORPHING

ANIMATION “ABU NAWAS REMOVE THE PALACE TO THE MOUNTAIN” WITH ADOBE

FLASH CS4

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK SILHOUETTE ANIMATION DAN

MORPHING ANIMATION “ABU NAWAS MEMINDAHKAN ISTANA KE ATAS GUNUNG”

DENGAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4

Tedy Oktariansyah M. Rudyanto Arief

Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Animation itself comes from the Latin "anima" which means soul, life, spirit.

While the character is a person, animal or other tangible objects set forth in the form

of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

an image object as if alive, due to the collection of the displayed image is changed

irregularly and alternately. So understanding the animated film is a moving image

that consists of several pictures of dead (Still images) are correlated with each other.

In the beginning of animation requires a lot of sheets of drawing paper (Frames) is

then rotated so that raises the effect of a series of moving images (Sequence).

In the majority of problems in the manufacture of a 2D animated film

animator too narrow in regard to the principles in animation like, Anticipation, Slow-

In and Slow-Out, as well as Secondary Action movements supporting the main

motion, whereas in animation principles contained follow Through and Overlapping

Action, which means moving to follow the laws of nature, and there is still a 2D

animated movie appeal that the appeal should have a clearly defined, can be shown

in the form of character creation, or the motion of a character in the story is a 2D

animated film.

This study aims to how to make a 2D animated movie using silhouette

animation techniques and animation morphing, which aims to enhance the smooth

movement on character movement when changing character of the first form is then

transformed himself into another form. Then be made with the concept of this study

entitled "2D ANIMATION FILM MAKING TECHNIQUES WITH SILHOUETTE

ANIMATION AND MORPHING ANIMATION ABU NAWAS MOVE THE PALACE

TO THE MOUNTAIN WITH ADOBE FLASH CS4"

Keywords : Animation, Frame, 2D, Picture.

Page 4: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

3

1. PENDAHULUAN

Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa, hidup,

semangat. Sedangkan karakter adalah orang, hewan maupun objek nyata lainnya yang

dituangkan dalam bentuk gambar 2D maupun 3D. sehingga karakter animasi dapat diartikan

sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup, disebabkan oleh kumpulan

gambar yang ditampilkan itu berubah beraturan dan bergantian. Sehingga pengertian film

animasi adalah gambar bergerak yang terdiri dari beberapa gambar mati (Still Images) yang

saling berkorelasi. Satuan dalam animasi yaitu FPS (Frame Per Second). Dan yang

membuat animasi adalah Animator. Pada mulanya pembuatan animasi membutuhkan

banyak sekali lembaran-lembaran kertas gambar (Frames) yang kemudian diputar sehingga

memunculkan efek serangkaian gambar yang bergerak (Sequence).

Pada kebanyakan masalah dalam pembuatan film animasi 2D seorang animator

terlalu sempit dalam memperhatikan prinsip-prinsip dalam animasi seperti, Anticipation atau

teknik persiapan gerakan sebelum gerakan utama dimulai, atau Slow-In and Slow-Out dalam

sebuah gerakan yang mengalami proses lambat ke cepat, serta Secondary Action seperti

gerakan-gerakan pendukung dalam gerakan utama, padahal dalam prinsip-prinsip animasi

terdapat Follow Through and Overlapping Action yang berarti bergerak mengikuti hukum

alam, dan masih ada Appeal bahwa film animasi 2D harus memiliki daya tarik tertentu secara

jelas, bisa ditunjukan pada pembuatan bentuk karakter, atau gerak karakter dalam cerita film

animasi 2D tersebut.

Penelitian ini bertujuan bagaimana membuat sebuah film animasi 2D dengan

menggunakan teknik Animasi Silhouette dan Animasi Morphing, yang bertujuan

menyempurnakan gerakan halus pada gerakan karakter pada saat karakter berubah dari

bentuk pertama yang kemudian mengubah dirinya menjadi bentuk yang lain.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Animasi

Animasi berasal berasal dari bahasa Latin, yakni anima yang artinya „jiwa‟; ‟nyawa‟;

dan „semangat‟. Dalam bahasa Inggris, animasi diambil dari kata animate („menjiwai‟ atau

„menghidupkan‟) dan animation („semangat‟ atau „gelora‟).

2.2 Sejarah Film Animasi

Pada jaman mesir kuno 2000 tahun sebelum masehi manusia sudah mencoba

membuat ilustrasi gerakan yang akhirnya berkembang menjadi animasi. Keinginan manusia

Page 5: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

4

untuk membuat gambar atau sentiran (image) yang hidup dan bergerak sebagai perantara

dari pengungkapan ekspresi mereka merupakan perwujudan dari bentuk dasar animasi yang

hidup berkembang.

2.3 Jenis – Jenis Film Animasi

Secara umum, animasi dapat dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu Traditional

Animation (2D Animation), Stop-Motion Animation, dan Computer graphics Animation (3D

Animation).

2.4 Bentuk Film Animasi

Bentuk animasi didasarkan pada panjang-pendeknya cerita yang tergantung pada

penggunaan jenis filmnya. Dalam buku “Full Length Animated Futured Films”, Bruno Edera

menggolongkan bentuk film animasi kedalam beberapa bagian berdasarkan pada masa

putarnya (Edera 1997):

1. Film Spot; Masa putar 10 sampai 60 detik.

2. Film „Pocket Cartoon; Masa putar sekitar 50 detik sampai 2 menit.

3. Film Pendek (Short); Masa putar 2 sampai 20 menit.

4. Film Setengah Panjang (Medium Length Film);Sekitar 20 sampai 50 menit.

5. Film Panjang (Full-Lenght); Masa putar minimal 50 menit.

2.5 Teknik –Teknik Film Animasi

Berdasarkan materi atau bahan dasar obyek animasi yang dipakai, secara umum

jenis teknik film animasi digolongkan menjadi dua bagian besar; film animasi dwi-matra (flat

animation) dan film animasi tri-matra (object animation).

2.5.1 Film Animasi Dwi - Matra (Flat Animation/2D)

Menggunakan bahan papar yang dapat digambar diatas pemukaannya dan hampir

semua objek animasinya melalui runtun kerja gambar. Berikut beberapa teknik film animasi

dwi-matra : Film Animasi „Sel‟ (Cel Technique), Film Animasi Potongan (Cut-out Animation),

Film Animasi Siluet (Silhouette Animation), Film Animasi Kolase (Collage Animation),

Penggambaran Langsung Pada Film

2.5.2 Film Animasi Tri - Matra (Object Animation)

Secara keseluruhan, jenis film animasi tri-matra menggunakan teknik runtun kerja

yang sama dengan jenis film animasi dwi-matra, bedanya objek animasi yang dipakai dalam

wujud tri-matra. Dengan memperhitungkan karakter objek animasi, sifat bahan yang dipakai,

waktu, cahaya dan ruang. Berikut adalah teknik film animasi tri-matra : Film Animasi Boneka

(Puppet Animation), Film Animasi Model, Pixilasi (Pixilation).

Page 6: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

5

2.6 Teknik Morphing dan Teknik Silhouette

1. Teknik Silhouette.

2. Teknik Morphing (Morphing Animation).

2.7 Prinsip –Prinsip Film Animasi

Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu

dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah

animasi yang „hidup‟. Ke - 12 prinsip ini meliputi : Squash and Stretch, Anticipation, Staging,

Straight-Ahead Action and Pose-to-Pose, Follow-Through and Overlaping Action, Slow in-

Slow out, Arcs, Secondary Action, Timing, Exaggeration, Solid Drawing, dan Appeal.

2.8 Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Untuk memenuhi tenaga produksi film kartun, dibutuhkan minmal beberapa sumber

daya manusia, yaitu: Produser, Sutradara, Scriptwriter/Screenwriter, Storyboard Artist,

Drawing Artist, Coloring Artist, Background Artist, Checker & Scannerman, Editor, Sound

Editor, dan Talent

2.9 Mengenal Dasar Anatomi Manusia

Gambar 2.10 Anatomi Manusia

Page 7: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

6

Gambar 2.11 Bone Tool Pada Adobe Flash CS4

2.10 Langkah-Langkah Produksi Film Animasi 2D

Proses keseluruhan membuat film animasi 2D dibagi menjadi tiga bagian : pra-

produksi, produksi, dan paska-produksi.

2.10.1 Tahap Pra Produksi

1. Menentukan Ide Cerita.

2. Menentukan Tema.

3. Menentukan Logline.

4. Membuat Sinopsis

5. Membuat Diagram Scene.

6. Character Development

7. Screenplay/Script

8. Membuat Storyboard.

2.10.2 Tahap Produksi

1. Drawing.

2. Backgrounding.

3. Coloring.

4. Pengaturan Time Sheeting.

2.10.3 Tahap Paska Produksi

1. Editing Video.

2. Editing Audio.

3. Mastering & Distributing.

Page 8: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

7

2.11 Sistem Perangkat Lunak Yang Digunakan

2.11.1 Adobe Illustrator CS4

Adobe illustrator adalah vektor editor grafis terkemuka yang dikembangkan dan

dipasarkan oleh Adobe Systems. Kemampuan untuk menciptakan beberapa artboards

merupakan salah satu penambahan utama dari Free Hand CS4. Peralatan lainnya termasuk

Brush Blob, dan alat gradien revamped.

2.11.2 Adobe Photoshop CS3

Adobe photoshop, atau biasa disebut photoshop, adalah perangkat lunak editor citra

buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto/gambar dan pembuatan

efek.

2.11.3 Adobe Flash CS4

Flash adalah sebuah progam yang memiliki kemampuan untuk membuat animasi

mulai dari sederhana hingga kompleks. Flash bisa menggabungkan gambar, suara, dan

video ke dalam animasi yang dibuat. Serta memiliki Tool Actionscript sebagai bahasa

pemograman dalam adobe flash.

2.11.4 Adobe Premiere CS4

Adobe premiere merupakan video editing professional karena mempunyai beberapa

fasilitas, anatara lain Real Preview, Title Designer, peralatan rekayasa suara yang powerful,

pengolah audio Duo Track real-time, Custom length, Royalty free audio track, fleksibilitas

maksimum bekerja dengan Windows Media Audio dan file-file video. Fasilitas real preview

yang memungkinkan untuk melihat efek-efek, title, dan transisi dalam konteks video tanpa

harus melakukan render terlebih dahulu.

2.11.5 Adobe After Effects CS4

Adobe after effects adalah sebuah software yang sangat profesional untuk

kebutuhan Motion Graphic Design. Standart Effects yang mencapai sekitar 50 macam lebih,

yang sangat bisa untuk mengubah dan menganimasikan objek.

2.11.6 Adobe Soundbooth CS4

Adobe soundbooth digunakan untuk memecahkan masalah untuk membuat dan

mengedit audio. Dengan fitur-fitur yang berfokus pada tugas-tugas tertentu, dan integrasi

dengan perangkat lunak lain. Adobe soundbooth menawarkan kemampuan manajemen yang

luar biasa ketika bekerja dengan suara dan audio.

Page 9: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

8

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Tahap Analisis Kebutuhan Sistem

3.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Tabel 3.1 Tabel Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Motherboard

a.

Intel Corporation DH67CL(LGA1155)

b.

Processor Intel Core i5 2300 @ 2.80GHz Sandy Bridge 32nm TechnologyLogical

Processor(s)

RAM 6,00 GB Dual-Channel DDR3 @ 665MHz (9-9-9-24)

Harddisk 932GB Seagate ST31000524AS ATA Device (SATA), 466GB Western

Digital WDC WD5000AAKX-083CA1 ATA Device (SATA)

Optical drive DTSOFT Virtual CdRom Device ATAPI iHAS122 ATA Device

Monitor Philips 192E on ATI Radeon HD 4600 Series

Mouse dan

Keyboard

HID Keyboard Device, Logitech HID-compliant mouse

Casing Casing PC Transparan Acrylic

Power supply Enermax NAXN ENP500AGT

VGA ATI Radeon HD 4600 Series (ATI AIB)

Speaker Simbadda CST 6500 N

Printer-Scanner Canon Pixma MP287 Print-Copy-Scan

Headset &

Microphone

E-Wave A-88 Sound Stereo Noise Reduction

3.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Pada kebutuhan software atau perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan

animasi 2D ini, adalah : Microsoft Windows 7 Ultimate 32-bit SP1, Adobe Flash CS4, Adobe

Photoshop CS3, Adobe Soundbooth CS4, Adobe Premiere CS4, Adobe After Effect CS4.

Page 10: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

9

3.1.3 Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Brainware)

Kebutuhan ini meliputi individu maupun organisasi yang akan terlibat langsung dalam

pembuatan film animasi ini, namun secara keseluruhan individu yang terkait dalam penilitian

telah terpenuhi, hanya membutuhkan seorang talent/dubber untuk pengisi suara. Sumber

daya manusia yang terlibat dalam proses pembuatan film animasi ini meliputi: Produser,

Sutradara, Scriptwriter/Screenwriter, Storyboard Artist, Drawing Artist. Coloring Artist,

Background Artist. Editor, Sound Editor, Talent.

3.2 Proses Pra Produksi

3.2.1 Ide Cerita

Ide cerita pada film animasi ini terinspirasi dari kisah seorang pujangga Arab, Abu-Ali

Al-Hasan bin Hani Al-Hakami (750-810), biasanya dikenal sebagai Abu-Awas atau Abu-

Nuwas. Dia dilahirkan di kota Ahvaz di negeri Persia, dengan darah Arab and Persia

mengalir ditubuhnya. Abu Nawas dianggap sebagai salah satu penyair terbesar sastra Arab

klasik. Abu Nawas juga muncul beberapa kali dalam kisah Seribu Satu Malam yang banyak

menceritakan tentang kekocakan dan kepintarannya dalam menghadapi sebuah masalah.

3.2.2 Tema

Tema dalam cerita biasanya menekankan pada satu kata. Sebagai contoh pada film

animasi 2D “Abu Nawas Memindahkan Istana ke atas Gunung” yaitu “Fiksi”.

3.2.3 Logline

Pada cerita “Abu Nawas memindahkan istana ke atas gunung”, logline ceritanya

adalah “Bagaimana Abu Nawas akan memindahkan istana itu Dan Bagaimana caranya dia

akan memindahkan istana itu?”.

3.2.4 Sinopsis

“Abu Nawas Memindahkan Istana ke atas Gunung”

Suatu hari Baginda Raja baru saja membaca kitab tentang kehebatan Raja Sulaiman

yang mampu memerintahkan para jin, memindahkan singgasana Ratu Bilqis di dekat

istananya. Baginda tiba-tiba merasa tertarik. Hatinya mulai tergelitik untuk melakukan hal

yang sama. Mendadak beliau ingin istananya dipindahkan ke atas gunung agar bisa lebih

leluasa menikmati pemandangan di sekitar. Dan bukankah hal itu tidak mustahil bisa

dilakukan karena ada Abu Nawas yang amat cerdik di negerinya.

Tanpa membuang waktu Abu Nawas segera dipanggil untuk menghadap Baginda

Raja Harun Al Rasyid. Setelah Abu Nawas dihadapkan, Baginda bersabda,

Page 11: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

10

"Abu Nawas engkau harus memindahkan istana ku keatas gunung agar aku lebih

leluasa melihat negeriku?" tanya Baginda sambil melirik reaksi Abu Nawas.

Abu Nawas tidak langsung menjawab. Ia berpikir sejenak hingga keningnya berkerut.

Tidak mungkin menolak perintah Baginda kecuali kalau memang ingin dihukum. Akhirnya

Abu Nawas terpaksa menyanggupi proyek raksasa itu. Ada satu lagi, permintaan dari

Baginda, pekerjaan itu harus selesai hanya dalam waktu sebulan. Abu Nawas pulang

dengan hati masgul.

Setiap malam ia hanya berteman dengan rembulan dan bintang-bintang. Hari-hari

dilewati dengan kegundahan. Tak ada hari yang lebih berat dalam hidup Abu Nawas kecuali

hari-hari ini. Tetapi pada hari kesembilan ia tidak lagi merasa gundah gulana. Keesokan

harinya Abu Nawas menuju istana. Ia menghadap Baginda untuk membahas pemindahan

istana. Dengan senang hati Baginda akan mendengarkan, apa yang diinginkan Abu Nawas.

"Ampun Tuanku, hamba datang ke sini hanya untuk mengajukan usul untuk

memperlancar pekerjaan hamba nanti." kata Abu Nawas.

"Apa usul itu?"Jawab Baginda.

"Hamba akan memindahkan istana Paduka yang mulia tepat pada Hari Raya Idul

Qurban yang kebetulan hanya kurang dua puluh hari lagi."

"Kalau hanya itu usulmu, baiklah." kata Baginda.

"Satu lagi Baginda..." Abu Nawas menambahkan.

"Apa lagi?" tanya Baginda.

"Hamba mohon Baginda menyembelih sepuluh ekor sapi yang gemuk untuk

dibagikan langsung kepada para fakir miskin." kata Abu Nawas. "Usulmu ku terima." kata

Baginda menyetujui.

Abu Nawas pulang dengan perasaan riang gembira. Kini tidak ada lagi yang perlu

dikhawatirkan. Toh nanti bila waktunya sudah tiba, ia pasti akan dengan mudah

memindahkan istana Baginda Raja. Jangankan hanya memindahkan ke puncak gunung, ke

dasar samudera pun Abu Nawas sanggup.

Kemudian, sepuluh sapi sumbangan Baginda Raja disembelih lalu dibagikan kepada

fakir miskin. Kini giliran Abu Nawas yang harus melaksanakan tugas berat itu. Abu Nawas

berjalan menuju istana diikuti oleh rakyat. Sesampai di depan istana Abu Nawas bertanya

kepada Baginda Raja,

"Ampun Tuanku yang mulia, apakah istana sudah tidak ada orangnya lagi?"

"Tidak ada." jawab Baginda Raja singkat.

Page 12: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

11

Kemudian Abu Nawas berjalan beberapa langkah mendekati istana. Ia berdiri sambil

memandangi istana. Abu Nawas berdiri mematung seolah-olah ada yang ditunggu, Baginda

Raja akhirnya tidak sabar.

"Abu Nawas, mengapa engkau belum juga mengangkat istana ku?" tanya Baginda

Raja.

"Hamba sudah siap sejak tadi Baginda." kata Abu Nawas. "Apa maksudmu engkau

sudah siap sejak tadi? Kalau engkau sudah siap. Lalu apa yang engkau tunggu?" tanya

Baginda masih diliputi perasaan heran.

"Hamba menunggu istana Paduka yang mulia diangkat oleh seluruh rakyat yang

hadir untuk diletakkan di atas pundak hamba. Setelah itu hamba tentu akan memindahkan

istana Paduka yang mulia ke atas gunung sesuai dengan titah Paduka." Kata Abu Nawas

Baginda Raja Harun Al Rasyid terpana. Beliau tidak menyangka Abu Nawas masih

bisa keluar dari lubang jarum.

3.2.5 Diagram Scene

Gambar 3.1 Diagram Scene

3.2.6 Character Development

Abu Nawas

Nama : Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami

Usia : Sekitar 50 Tahun

Sifat : Pintar, Cerdik, Penyabar

Kulit : Putih

Rambut : Putih

Page 13: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

12

Keterangan : Abu Nawas seorang pujangga Arab, Dia dilahirkan di kota Ahvaz di negeri

Persia, dengan darah Arab and Persia mengalir ditubuhnya. Abu Nawas dianggap sebagai

salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik. Abu Nawas seorang yang kocak dan pintar

dalam menghadapi sebuah masalah.

Raja Harun Al Rasyid

Nama : Harun Al Rasyid

Usia : Sekitar 49 Tahun

Sifat : Bijaksana, Dermawan

Kulit : Coklat

Rambut : Hitam

Keterangan : Raja Harun Al Rasyid lahir di Rayy pada tahun 766 dan wafat pada tanggal

24 Maret 809, di Thus, Khurasan. Harun Ar-Rasyid adalah kalifah kelima dari kekalifahan

Abbasiyah dan memerintah antara tahun 786 hingga 803. Di masa mudanya, Harun banyak

belajar dari Yahya ibnu Khalid Al-Barmak. Era pemerintahan Harun, yang dilanjutkan oleh

Ma'mun Ar-Rasyid, dikenal sebagai masa keemasan Islam (The Golden Age of Islam), di

mana saat itu Baghdad menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan dunia.

3.2.7 Naskah (Screenplay/Script)

Total durasi film animasi Abu Nawas Memindahkan Istana Keatas Gunung adalah

sekitar 6 menit. Sesuai dengan standar penulisan naskah internasional, berarti terdapat 6

lembar naskah cerita. Akan tetapi, pada kenyataanya kadang dijumpai naskah yang

melebihi/kurang dari 1 menit pada setiap lembarnya.

Page 14: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

13

3.2.8 Storyboard

Tabel 3.4 Storyboard

Page 15: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

14

4. Impelementasi dan Pembahasan

4.1 Proses Produksi

4.1.1 Drawing

4.1.1.1 Pembuatan Character

Pembuatan character sepenuhnya dikerjakan dengan cara digital menggunakan

software grafis Adobe Illustrator CS4 yang kemudian akan di export ke dalam Adobe Flash

CS4. Perlu di ingat bahwa untuk menganimasikan sebuah file di dalam adobe flash CS4

menggunakan fitur Bone Tool, objek tidak boleh berbentuk Bitmap.

4.1.1.2 Pembuatan Background

Background merupakan lokasi atau setting dimana animasi itu berada. Background

dapat dibuat secara sederhana atau kompleks, namun background yang baik adalah harus

memperhatikan detail, perspektif lighting yang sesuai dengan situasi pada adegan film.

Secara teknis background dikelompokkan menjadi dua, yaitu Background dan

Foreground. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan background adalah arah cahaya

datang, suasana alam (pagi, siang, sore, malam, hujan, mendung atau cerah), dan apakah

adegan akan dilaksanakan didalam ruangan atau diluar ruangan.

4.1.2 Pembuatan Key Animation

Dalam pembuatan film animasi Abu Nawas Memindahkan Istana Keatas Gunung,

untuk lebih memudahkan dalam mengatur timing digunakan Walk Cycle, sebuah file .JPG

berisi gambar walk cycle yang diunggah dari internet kemudian di import kedalam adobe

flash CS4 untuk digunakan sebagai patokan key, berikut hasil key animation menggunakan

walk cycle:

4.1.3 Pembuatan Inbetween Animation

Inbetweener bertugas meneruskan frame-frame yang telah dibuat oleh seorang key

animator, dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada pada adobe flash CS4 seperti Motion

Tween, Shape Tween, Classic Tween, Bone Tool atau menggunakan kertas dengan

menggambar ulang.

Namun pada film animasi Abu Nawas Memindahkan Istana Keatas Gunung banyak

menggunakan fitur dari adobe flash CS4 untuk melanjukan frame-frame dengan

menggunakan bone tool dan shape tween serta sedikit akan dijelaskan cara penggunaan

bone tool seperti dijelaskan sebelumnya diatas, dan menggunakan efek shape tween untuk

menjelaskan pembuatan Morphing Animation.

4.1.4 Time Sheeting

Page 16: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

15

Merupakan proses mengatur frame pada animasi agar pergerakannya sesuai

dengan yang diinginkan. Langkah-langkah mengatur time sheeting dalam film animasi Abu

Nawas Memindahkan Istana Keatas Gunung adalah dengan cara menentukan jumlah frame

yang akan dipakai sebagai pengaturan timing, kemudian menentukan keyframe-keyframe

yang akan dijadikan sebagai action/adegan.

Proses ini dilakukan di adobe flash CS4, ukuran yang dipakai untuk layer (stage)

pada document properties menggunakan standar film HDV/HDTV 720 (1280 x 720 Pixel, 24

fps).

4.2 Proses Paska Produksi

4.2.1 Editing Audio dan Sound Effect

4.2.1.1 Recording

Pada tahap ini film animasi Abu Nawas Memindahkan Istana Keatas Gunung

menggunakan Dubber Basah, yakni membuat animasi terlebih dahulu pada adobe flash CS4

kemudian setelah penganimasian selesai baru melakukan perekaman dan pengeditan suara

menggunakan Adobe Soundbooth CS4. Film animasi Abu Nawas Memindahkan Istana

Keatas Gunung tidak memerlukan talent lipsynch untuk pengisi suara tetapi hanya

memerlukan talent dubber sebagai narator (pembaca teks).

4.2.1.2 Sound Effect

Pada tahap ini adalah menambahkan sound effect atau ilustrasi musik, pada film

animasi Abu Nawas Memindahkan Istana Keatas Gunung, tema ilustrasi musik yang diambil

adalah Arabian Song dan diakses serta di download di situs http//:www.audiomicro.com.

4.2.2 Editing Video dan Special Effect

4.2.2.1 Membuat Title dan Credit Title

Pembuatan title video dan credit title dilakukan dengan mengunakan bantuan

software adobe after effect CS4.

4.2.2.2 Editing Video Dengan Adobe Premiere CS4

Pada tahap ini editing dilakukan untuk mengemas hasil akhir sebuah film,

mensinkronkan suara dengan visual, memberikan special effect, dan mengekspor ke dalam

media yang ditentukan.

Cara kerja editing video dalam film animasi Abu Nawas Memindahkan Istana Keatas

Gunung adalah adobe premiere dimulai dengan membuat project dan setiap project dapat

berisi file video, gambar, dan suara.

Page 17: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

16

4.2.3 Mastering dan Distributing

4.2.3.1 Rendering

Rendering dilakukan untuk mengubah file mentah menjadi file jadi. Konversi dari

adobe premiere pro CS4 (.prproj) dapat menghasilkan format HDTV 720p 24 High Quality

Video, 1280 x 720 Video Size dengan type data .WMV (Windows Media Movie).

4.2.3.2 Distributing

Pada tahap terakhir ini adalah konversi ke dalam bentuk Web Video untuk diunggah

ke sebuah situs video terbesar seperti http://www.youtube.com agar bisa di distribusi untuk

dinikmati oleh para animator dan para penonton animasi. Setelah file berhasil dikonversi

akhirnya didapat video dengan standar file H.264 MPEG-4 AVC HD Video YOUTUBE ber-

ekstensikan file .MP4 (MPEG-4). Konversi video menggunakan software Xilisoft HD Video

Converter. Setelah itu file dapat dapat diunggah dan di tonton di situs video

http://www.youtube.com.

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

1. Dalam pembuatan animasi menggunakan teknik silhouette, media yang di andalkan

adalah Background, sebagai sumber cahaya, arah cahaya, dan keterangan. Sedangkan

Foreground adalah sebagai Character yang berperan dan bermain di atas panggung,

character dibuat tanpa warna, shading dan lighting. Background dibuat menggunakan

software grafis Adobe Photoshop CS3 dan sedangkan character dibuat menggunakan Adobe

Illustrator CS4. Kemudian background dan foreground disatukan dalam TimeSheeting

menggunakan Adobe Flash CS4 untuk penganimasian, setelah itu animasi di export ke

dalam Adobe Premiere CS4 untuk tahap pengeditan, special effect, dan terakhir adalah

tahap merender animasi menjadi sebuah film animasi.

2. Pembuatan animasi menggunakan teknik morphing adalah animasi yang dibuat

dengan menggunakan teknik fitur Shape Tween menerima masukan dua buah gambar.

Morphing menggunakan software animasi Adobe Flash CS4, dengan membuat dua buah

keyframe yang berbeda objek, gambar pertama disebut sebagai gambar awal, gambar kedua

disebut sebagai gambar akhir. Cross dissolve adalah langkah akhir setelah proses warping

yang berfungsi untuk memadukan warna gambar asal dengan warna gambar yang dituju.

Page 18: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

17

5.2 Saran

1. Dalam pembuatan film animasi hal yang paling mendasar adalah sebuah ide cerita,

kemudian bagaimana sebuah alur cerita itu akan dimaenkan, dan fitur effect seperti apa yang

akan di tambahkan untuk mempercantik makna dari tiap adegan itu, namun semua hal itu

akan bisa di implementasikan apabila memiliki sebuah imajinasi dan daya fantasi yang tinggi

jika tidak memiliki itu tentu akan membuat film itu menjadi hambar dan tentu akan sangat

dingin atau mati.

2. Setelah dapat mengimajinasikan ide dan bagaimana ide akan dimainkan, adalah

mencetuskan bagaimana seorang karakter yang akan kita bentuk lengkap dengan atribut di

diri karakter itu, seperti sifat, postur tubuh, dan kebiasaan, karena seorang karakter itulah

yang akan menghidupkan ide cerita yang telah dibuat tadi, tanpa adanya karakter yang kuat

tentu ide cerita itu tidak akan berjalan dengan sempurna.

3. Terlebih lagi pembuatan film animasi menggunakan teknik silhouette dan morphing

animation, untuk menghidupkan ide cerita yang dibuat adalah tentunya dengan membuat

karakter tersebut menjadi penyampai ide cerita itu sedangkan dalam pembuatan film animasi

silhouette dan morphing animation karakter yang dibuat tidak akan menarik sama sekali

apabila tidak didukung dengan special effect dan special sound/music yang menarik., karena

karakter karakter tidak memiliki Lighting, Shading, ataupun Texture, dan untuk membantu

kekurangan itu tentunya adalah background.

4. Penguasaan teknik dalam menggambar sebuah karakter tentunya yang sangat

membantu dalam melahirkan sebuah karakter dan adegan (background) sebagai visual dari

ide cerita yang akan di sampaikan, dengan menguasai teknik menggambar karakter dan

adegan tidak akan terlihat patah ataupun kaku karena time sheeting yang terlengkapi secara

sempurna.

5. Kemudian yang terakhir adalah pemilihan backsound atau sound effect yang tepat

sebagai pelengkap dan pemanis dari adegan-adegan tersebut, ada baiknya jika menguasai

kemampuan untuk membuat sound effect dan backsound sendiri itu akan lebih baik karena

kemungkinan dapat sesuai dengan adegan-adegan yang dilakukan, dan tentunya sesuai

dengan yang di imajinasikan.

Page 19: PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D DENGAN TEKNIK …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3748.pdf · of 2D and 3D images. so that animated characters can be interpreted as containing

18

DAFTAR PUSTAKA

Aditya (Dream ARCH Animation), 2007, Trik Dahsyat Menjadi Animator 3D Handal.

Yogyakarta : ANDI Offset.

Starr, C. Lotte Reiniger,

http://5election.com/2010/12/30/lotte-reiniger/#translate-id, diakses 7 Oktober 2012.

Zaharuddin, D, MG. 2007. The Making of 3D Animation Movie using 3D Studio Max.

Bandung : Informatika Offset.

Suyanto, M. & A. Yuniawan. 2006. Merancang Film Kartun. Yogyakarta : ANDI Offset.

Suyanto, M. Modul Perancangan Film Kartun : STMIK AMIKOM Yogyakarta.

http://www.audiomicro.com/diakses 28 Februrari 2013.