Upload
anwar-ian
View
2.239
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Jurnal Homec V0l.4 November 2011
Citation preview
Andi Hudiah Pelestarian dan Pengembangan Makanan Tradisional Bajabu Ikan Gabus dan Sosis Ikan Gabus Bersifat Lokal 1-5
Suraidah Hading Kooptasi Perempuang dalam Budaya Konsumen 1-13
Syamsidah Peranan Komunikasi dalam Meningkatkan Keharmonisan Keluarga 14-24
Aisya Hading Dimensi Waktu Perempuan dalam Lingkungan Domestik 25-37
Andi Sukainah Makanan Tradisional Sulawesi Selatan sebagai Makanan Fungsional 38-53
Raznah Luthfah Efektifitas Model Pembelajaran 54-63
Mardawiah Kadir Optimalisasi Peran Dosen Di Perguruan Tinggi 64-74
Andi Faridah Fungsi Perempuan dalam Mewujudkan Harmonisasi Keluarga 75-84
Srikandi Peranan Keluarga dalam Menyikapi Perilaku Anak yang Menyimpang 85-96 Sukarsih A. Pangki Pembuatan Dodol Labu Kuning 96-104
HomeEC Vol. 4 No.1 Hal. 1-104 Makassar November 2011
ISSN : 1907-5081
DITERBITKAN OLEH
JURUSAN PKK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
DAFTAR ISI
Suraidah Hading Kooptasi Perempuang dalam Budaya Konsumen 1-13 Syamsidah Peranan Komunikasi dalam Meningkatkan Keharmonisan
Keluarga 14-24 Aisya Hading Dimensi Waktu Perempuan dalam Lingkungan Domestik 25-37 Andi Sukainah Makanan Tradisional Sulawesi Selatan sebagai Makanan
Fungsional 38-53 Raznah Luthfah Efektifitas Model Pembelajaran 54-63 Mardawiah Kadir Optimalisasi Peran Dosen Di Perguruan Tinggi 64-74 Andi Faridah Fungsi Perempuan dalam Mewujudkan Harmonisasi
Keluarga 75-84 Srikandi Peranan Keluarga dalam Menyikapi Perilaku Anak yang
Menyimpang 85-96 Sukarsih A.Pangki Pembuatan Dodol Labu Kuning 96-104
Home Ec Sukarsih
Pembuatan Dodol Labu Kuning 97
PEMBUATAN DODOL LABU KUNING
Sukarsih Andi Pangki Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat cara pembuatan dodol labu kuning
serta untuk mendapatkan penerimaan panelis terhadap warna, tektur, aroma, dan rasa dodol labu kuning yang dihasilkan. Proses pembuatan dodol labu yaitu labu yang sudah dipilih di cuci, di kupas, di kukus, lalu dihaluskan, selanjutnya dimasak bersama gula pasir, mentega telur ayam, susu bubuk, dan vanili selama 45 menit, lalu di bungkus sesuai selera. Hasil penerimaan panelis terhadap dodol labu adalah 80% menyatakan suka terhadap warna, 60% menyatakan suka terhadap tekstur, 70% menyatakan suka terhadap aroma dan 70% menaytakan suka terhadap rasa. Kata Kunci : Dodol, Labu Kuning
PENDAHULUAN
Labu kuning yang biasa
dikenal sebagai waluh merupakan
salah satu komoditas pertanian yang
saat ini mulai mendapat perhatian
karena kandungan gizinya cukup
tinggi. Labu kuning mengandung
terotenoid, yaitu zat warna kuning
jingga, yang berfungsi sebagai anti
oksida, selain itu labu kuning juga
mengandung beta karoten yang
merupakan salah satu jenis karotenoid,
yang berfungsi sebagai provitamin A.
Labu kuning dapat dikonsumsi
dalam berbagai macam olahan seperti
sayur, kudapan, tepung labu, dan
dodol.
TANAMAN LABU KUNING
Tanaman Labu Kuning
Labu kuning (cucurbita
moschasa ex poir) termasuk jenis
Home Ec Sukarsih
Pembuatan Dodol Labu Kuning
98
tanaman menjalar dari family
cucurbitaceae.
Labu kuning tergolong dari
tanaman semusim sebab setelah selesai
berbuah akan mati. Oleh karena itu
tanaman labu kuning di daerah
pedesaan sering hanya dijadikan
tanaman tumpang sari. Labu kuning
yang tumbuh baik, dapat mencapai
panjang 5 – 10 meter dengan buah 10-
20 kg/biji. Tanaman ini menyukai
tempat yang terbuka dengan sinar
matahari penuh.
Labu kuning terdiri dari
lapisan kulit luar yang keras dan
lapisan daging buah yang mengandung
vitamin A, B, dan C. Selain daging
buahnya, daun dan pucuk ranting
yang masih muda juga dapat dijadikan
sebagai bahan sayuran
Kandungan gizi Labu Kuning
Kandungan gizi labu kuning
dapat dilihat pada table 1 berikut.
Tabel .1 Kandungan Gizi Labu Kuning Per 100 gr
Kandungan Gizi
Bdd
Energi
Kalori
Kilo-joule (kg)
Air
Protein
Lemak
Karbohidrat
77 %
34 kal
146 kg
91,0 gr
1,1 gr
0,3 gr
6,8 gr
Home Ec Sukarsih
Pembuatan Dodol Labu Kuning 99
Mineral
Kalsium
Fosfor
Besi
Vitamin A
Vitamin B
Vitamin C
0,8 gr
45 mg
64 mg
1,4 mg
54 si
0,08 mg
52 mg
Sumber : Oey Kam Nio, 1992 : 27
Berdasarkan tabel di atas,
terlihat bahwa labu kuning
mengandung semua unsur gizi baik
gizi makro maupun gizi mikro yang
cukup lengkap.
Jenis-jenis dan Varietas Labu
Kuning
Di negara Indonesia terdapat
beberapa jenis labu kuning dan
varietas labu kuning antara lain
varietas lokal dan negara Indonesia
dan varietas introduksi dari negara
Taiwan, jepang, Australia, Amerika
dan Denmark.
Menurut Sudarto (1993 : 16-
20) jenis-jenis labu kuning yaitu:
a. Jenis-jenis labu kuning yang
termasuk varietas lokal yaitu :
1) Jenis bokor
Jenis labu kuning ini berbentuk
bulat pipih, panjang sulur berkisar 3,5
m, daging berwarna kuning dan tebal,
serta rasanya gurih dan manis.
2) Jenis kelenting
Jenis kelenting berbentuk lonjong
dan memanjang, berwarna kuning,
dengan berat mencapai 2-5 kg/buah,
panjang sulur 3-5 cm.
Home Ec Sukarsih
Pembuatan Dodol Labu Kuning
100
3) Jenis ular
Jenis buah ini bentuknya panjang
dan ramping, warna daging berwarna
kuning dan mempunyai berat 1-3
kg/buah. Rasa buah ini kurang enak.
b. Jenis-jenis labu kuning yang
termasuk varietas introduksi yaitu:
1) Jenis labu kuning Taiwan
Labu kuning ini memiliki ciri-ciri
yaitu buahnya kecil, berat 1-2 kg/buah
mempunyai rasa yang enak serta
kandungan airnya sedikit, warna
buahnya berwarna kuning tajam. Jenis
labu kuning ini dapat dipanen pada
umur 90 hari dan sudah banyak
ditanam di Indonesia.
2) Jenis labu kuning Hai Je Pi atau
vegetable spheghetty squash.
Ciri-ciri labu kuning ini berbentuk
oval, berat berkisar 1-2 kg/buah pada
umur 90 hari labu kuning ini sudah
dapat dipanen.
3) Jenis labu kuning Australia dan
Jepang
Jenis buah labu kuning ini lebih
besar dari pada jenis yang lain dan
tahan terhadap hama penyakit.
4) Jenis labu kuning Amerika
Labu kuning ini berhasil
dikembang biakkan di Amerika dan
lebih produktif dari pada jenis labu
kuning lokal yang lainnya.
5) Jenis zapello dari Denmark
Labu kuning ini dikenal dengan
nama giant Melon, buah berbentuk
bulat dan beralur tipis serta warna kulit
kuning dan biji lebih besar dari pada
labu kuning jenis lokal.
Pemilihan Labu kuning
Menurut Widayati dan
Damayanti, (2000 : 4-5) mengemuka-
kan bahwa labu yang baik untuk
dijadikan dodol adalah labu yang
Home Ec Sukarsih
Pembuatan Dodol Labu Kuning 101
sudah tua. Ciri-ciri labu kuning yang
tua adalah kulitnya berwarna
kecoklatan, keras dan tampak kering.
Dalam pemillihan labu yang
akan disimpan lama sebaiknya
menghindari buah yang cacat, kulit
yang memiliki bercak, luka, atau
memar untuk mencegah terjadinya
pembusukan.
Dodol Labu Kuning
Dodol adalah sejenis kue
atau penganan yang dapat tahan lebih
lama. Ciri-ciri dodol adalah rasanya
manis, gurih, dan kenyal, dihidang
untuk acara-acara kesempatan khusus
misalnya perkawinan dan lain
sebagainya
Umumnya dodol dibuat
dengan menggunakan bahan dasar
tepung beras ketan, gula, dan santan.
Namun demikian, dodol juga dapat
dibuat dari beberapa jenis bahan dasar.
Salah satu diantaranya adalah labu
kuning.
Bahan yang digunakan pada
pembuatan dodol adalah labu yang
sudah tua, mentega, telur, gula, susu
bubuk, vanili, dan garam. Sedangkan
peralatan yang dibutuhkan adalah
timbangan, pisau, kom adonan,
kocahan tangan, wajan, susil, kertas
minyak, talenan, dan kukusan.
Resep yang digunakan pada
pembuatan dodol labu kuning adalah
sebagai berikut:
1. 1 kg labu kuning yang sudah di
kukus dan dihaluskan
2. ½ kg gula pasir
3. 5 butir telur ayam
4. 100 gr susu bubuk
5. 150 gr mentega
6. ½ sendok teh vanili
7. ½ sendok teh garam
Home Ec Sukarsih
Pembuatan Dodol Labu Kuning
102
Proses pengolahannya adalah
semua bahan dicampur dalam wajan
dan dimasak sambil diaduk selama 40
menit (tidak lengket). Kemudian
diangkat dan didinginkan. Setelah itu
dibentuk dan dikemas sesuai selera.
Prosedur pengolahan disajikan pula
pada skema berikut.
PENERIMAAN PENELIS
Berdasarkan hasil penerimaan
panelis terhadap dodol labu kuning
yang dihasilkan adalah sebagai
berikut:
Warna
Hasil penerimaan panelis
terhadap warna dodol labu kuning
adalah 80% menyatakan suka sekali
10% menyatakan suka 10%
menyatakan agak suka dan 0%
menyatakan tidak suka. Hal ini berarti
warna dodol labu kuning yang telah
dibuat sangat disukai oleh panelis, hal
ini disebabkan karena warna asli labu
yang berwarna kunig memiliki
kontribusi utama dalam pembentukan
warna kuning dodol.
Tekstur
Penerimaan panelis terhadap
tekstur dodol labu kuning adalah 60%
Persiapan bahan
Penimbangan bahan
Pencampuran bahan
Pengemasan
Pemasakan
Home Ec Sukarsih
Pembuatan Dodol Labu Kuning 103
menyatakan suka sekali, 30%
menyatakan suka, 10% menyatakan
agak suka dan 0% menyatakan tidak
suka. Tekstur dodol yang baik
umumnya disebabkan oleh adanya
campuran bahan lain misalnya telur
dan mentega. Selain itu faktor
pemasakan yang cukup lama juga
berpengaruh terhadap terbentuknya
tekstur yang baik pada dodol.
Aroma
Penerimaan panelis terhadap
aroma aroma dodol labu kuning adalah
70% panelis menyatakan suka sekali
20% menyatakan suka, 10%
menyatakan agak suka, 0%
menyatakan tidak suka. Aroma yang
menarik dari dodol labu kuning berasal
dari aroma asli labu kuning.
Rasa
Penerimaan panelis terhadap
rasa dodol labu kuningm yaitu 70%
menyatakan suka sekali, 20%
menyatakan suka, 10% menyatakan
agak suka, 0% menyatakan tidak suka.
Rasa yang menarik dari dodol labu
kuning disebabkan oleh rasa dari labu
kuning itu sendiri di sertai dengan rasa
dari bahan tambahan yang lain (gula,
mentega, dan susu bubuk).
KESIMPULAN
Pembuatan dodol labu kuning
dapat dilakukan secara sederhana
dengan tidak menggunakan waktu
yang lama dan peralatan yang
sederhana.
Hasil penerimaan panelis
terhadap dodol labu kuning yang
dihasilkan adalah 80% suka terhadap
warna, 60% suka terhadap tekstur,
Home Ec Sukarsih
Pembuatan Dodol Labu Kuning
104
70% suka terhadap aroma dan 70%
suka terhadap rasa.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Amami
Earle R.L, 1999. Satuan Operasi
Dalam Pengolahan Pangan. Bogor: Sustra Hudaya.
Maryati Sri, 1997. Tata Laksana
Makanan. Solo: Rineka Cipta Oey Kam Nio Dra. 1992. Daftar
Analisis Bahan Makanan. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Rampengan dkk, 1985. Dasar – Dasar Pengawasan Mutu Pangan. Badan Kerja Sama Indonesia Timur.
Sudartoyudo, 1993. Budidaya Waluh
(Labu Kuning). Yogyakarta : Kanisus.
Sofianti Y, 2004. Pembuatan Tepung
Pisang. Makassar: Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri Makassar.
Widayati E, Damayanti Widya, 2000.
Aneka Pangan dari Labu Kuning. Kediri Trubus Agrisarana.
Home Ec Sukarsih
Pembuatan Dodol Labu Kuning 105
Home Ec Sukarsih
Pembuatan Dodol Labu Kuning
106