12
JFT. No.1, Vol. 6, Juni 2019 63 | JFT PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT LiBOB/MgCl2 DENGAN METODE SOLID STATE REACTION Arwin Darwis, Iswadi, dan Sahara 1 1 Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar Email: [email protected], [email protected], [email protected] Abstract: The manufacture and characterization of the lithium bus Composite (oxalate) borate with the addition of magnesium chloride (LiBOB/MgCl2). Electrolytes as a media transfer ion battery, plays an important role in the charge-discharge process of lithium ion batteries. The basic ingredients used in the study are lithium hydroxide (LIOH), Borid acid (H3BO3), Our acid dehydrate (H2C2O4 • 2H2O) and magnesium chloride hexahydrate (MgCl2 • 6H2O). The method used in this research is solid state reaction or known as solid-solid method. Based on the results of the XRD characterization, shows the peaks of LiBOB experiencing a shift after being added with 2.5%; 5% and 7.5% MgCl2 • 6H2O, in addition it also raises new peaks of magnesium. While the spread of the material is blown the sample appears evenly with the SEM-EDX test, however there are some elements that are experiencing clotting. And the FTIR test showed a change in the frequency of each mass increase of MgCl2 • 6H2O, but did not cause peak changes in each sample. In the EIS test results, obtaining a low electrical conductivity value, due to agglomeration of the material after the addition of elemental magnesium that is ionic. Thus also causes the diffusion of ions to lower. Keywords: LiBOB/MgCl2, ion diffusion, characterization, solid state reaction 1. PENDAHULUAN Lithium menjadi salah satu bahan baku pembuatan komponen penyimpan energi yaitu pada Baterai yang dikenal dengan istilah Lithium Ion Batteries (LIBs). Baterai menjadi sumber energi yang murah dan praktis. Baterai terus mengalami pengembangan material baru sesuai dengan aturan efektifitas bahan. Baterai merupakan sel elektrokimia yang menghasilkan tegangan konstan sebagai hasil reaksi kimia. Pada umumnya, ada 2 jenis baterai yang dapat ditemukan dalam kehiduan sehari-hari, yaitu baterai primer yang hanya bisa dipakai sekali saja dan baterai sekunder yang bisa diisi ulang (Linden dan Reddy, 2004). Alasan utama baterai dimanfaatkan sebagai energi alternatif karena bentuknya sederhana, ringan, tahan lama dan energinya dapat diisi ulang (Park et al., 2010). Baterai Lithium tersusun atas 4 komponen dasar, yaitu: Anoda, Katoda, Separator dan Elektrolit. Anoda merupakan elektroda negatif baik berupa logam

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT LiBOB/MgCl2 DENGAN

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT LiBOB/MgCl2 DENGAN

JFT. No.1, Vol. 6, Juni 2019

63 | JFT

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT

LiBOB/MgCl2 DENGAN METODE SOLID STATE REACTION

Arwin Darwis, Iswadi, dan Sahara1

1Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar Email: [email protected], [email protected],

[email protected]

Abstract: The manufacture and characterization of the lithium bus

Composite (oxalate) borate with the addition of magnesium chloride (LiBOB/MgCl2). Electrolytes as a media transfer ion battery, plays an important role in the charge-discharge process of lithium ion batteries. The basic ingredients used in the study are lithium hydroxide (LIOH), Borid acid (H3BO3), Our acid dehydrate (H2C2O4 • 2H2O) and magnesium chloride hexahydrate (MgCl2 • 6H2O). The method used in this research is solid state reaction or known as solid-solid method. Based on the results of the XRD characterization, shows the peaks of LiBOB experiencing a shift after being added with 2.5%; 5% and 7.5% MgCl2 • 6H2O, in addition it also raises new peaks of magnesium. While the spread of the material is blown the sample appears evenly with the SEM-EDX test, however there are some elements that are experiencing clotting. And the FTIR test showed a change in the frequency of each mass increase of MgCl2 • 6H2O, but did not cause peak changes in each sample. In the EIS test results, obtaining a low electrical conductivity value, due to agglomeration of the material after the addition of elemental magnesium that is ionic. Thus also causes the diffusion of ions to lower. Keywords: LiBOB/MgCl2, ion diffusion, characterization, solid state

reaction

1. PENDAHULUAN

Lithium menjadi salah satu bahan baku pembuatan komponen penyimpan

energi yaitu pada Baterai yang dikenal dengan istilah Lithium Ion Batteries (LIBs).

Baterai menjadi sumber energi yang murah dan praktis. Baterai terus mengalami

pengembangan material baru sesuai dengan aturan efektifitas bahan. Baterai

merupakan sel elektrokimia yang menghasilkan tegangan konstan sebagai hasil

reaksi kimia. Pada umumnya, ada 2 jenis baterai yang dapat ditemukan dalam

kehiduan sehari-hari, yaitu baterai primer yang hanya bisa dipakai sekali saja dan

baterai sekunder yang bisa diisi ulang (Linden dan Reddy, 2004). Alasan utama

baterai dimanfaatkan sebagai energi alternatif karena bentuknya sederhana, ringan,

tahan lama dan energinya dapat diisi ulang (Park et al., 2010).

Baterai Lithium tersusun atas 4 komponen dasar, yaitu: Anoda, Katoda,

Separator dan Elektrolit. Anoda merupakan elektroda negatif baik berupa logam

Page 2: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT LiBOB/MgCl2 DENGAN

JFT. No.1, Vol. 6, Juni 2019

64 | JFT

maupun penghantar listrik lainnya yang mampu terpolarisasi jika arus listrik mengalir

ke dalamnya. Katoda merupakan elektroda positif yang terpolarisasi jika arus

mengalir keluar darinya. Sedangkan separator berfungsi sebagai pemisah antara

elektroda negatif dan elektroda positif yang dapat mencegah terjadinya arus pendek

(Arifin dan Zainuri, 2014). Sementara Elektrolit merupakan zat terlarut yang

berfungsi sebagai media transfer ion dari anoda dan katoda serta berperan penting

pada transmisi elektron pada saat pengisian dan pemakaian baterai.

Elektrolit harus mampu menghasilkan dan menghantarkan elektron untuk

dapat menjalankan sel elektrokimia. Lithium bis (oxalate) borate (LiBOB) menjadi

agregat yang menjanjikan sebagai garam elektrolit saat ini. LiBOB yang berbentuk

Gel Polymer Electrolyte (GPE) memiliki beberapa keunggulan, yaitu mudah dalam

mendesainnya dan memiliki kepadatan daya yang lebih tinggi (Azeez, 2009). Lithium

bis (oxalate) borate (LiBOB) pertamakali dijelaskan oleh Lisckha, dkk pada

tahun1990. Berdasarkan percobaan termogravimetri yang dilakukan oleh Lisckha

(1999) menunjukkan bahwa LiBOB sepenuhnya stabil pada suhu sampai kira-kira

3000C. Sementara penelitian Xu (2001), dengan mengkombinasikan Differsensial

Analysis Thermal dengan Thermogravimetry Analysis (DTA-TGA) memperoleh

tingkat kestabilan LiBOB sampai pada suhu 3020C, melalui pemindaian dari 100C

min-1. Penelitian lebih lanjut yang dilakukan Wigayati (2015) menyatakan bahwa

LiBOB memiliki stabilitas termal yang terdekomposisi pada temperatur 303ºC,

bersifat higroskopis, memiliki berat molekul 193.79 g/mol dengan Densitas 0.8-1.2

g/cm3, serta dapat larut pada campuran karbonat, carbolic ester, glymes, ketones

dan lactones.

2. METODE PENELITIAN Bahan utama yang gunakan pada penelitian ini yaitu: Lithium Hidroxide

(LiOH), Oxalic Acid (H2C2O4•2H2O), Borid Acid (H3BO3) dan Magnesium Chloride Hexahydrate (MgCl2•6H2O). Massa MgCl2•6H2O ditentukan berturut- turut

dari 0%, 2.5%, 5% dan 7.5% dari massa LiOH yang digunakan. Sementara itu, massa bahan lainnya yang digunakan mengikuti persamaan reaksi kimia berikut:

LiOH+H3BO3+2H2C2O4∙2H2O → LiB(C2O4)2+8H2O Bahan-bahan tersebut digerus

hingga homogen, kemudian di kalsinasi pada temperature 1200C dengan penahanan selama 4 jam, dilanjutkan dengan proses sintering pada temperature 2500C dengan penahanan selama 7 jam. Setelah itu, dilakukan uji karakterisasi LiBOB dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscope (SEM) dan Fourier Transform Infrared (FTIR).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa X-Ray Diffraction (XRD)

Proses identifikasi fasa yang diduga sebagai struktur LiBOB secara kualitatif

dilakukan menggunakan software Highscore dengan pencocokan posisi- posisi

Page 3: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT LiBOB/MgCl2 DENGAN

JFT. No.1, Vol. 6, Juni 2019

65 | JFT

puncak yang terukur dengan database dalam bentuk PDF. Pada gambar 4.1 dapat

diamati bahwa hasil sintesis material aktif garam elektrolit LiBOB/MgCl2 telah

berhasil dilakukan. Keempat pola difraksi tersebut menunjukkan terbentuknya fasa

LiBOB berdasarkan database [PDF 00-062-0917] dan LiBOB Hidrate berdasarkan

database [PDF 01-073-9447].

Grafik 1. Diagram fasa sampel hasil karakterisasi XRD

Keterangan dari grafik pola difraksi pada grafik 1 dijelaskan menggunakan tabel 1 – tabel 4 pada saat 2 theta terhadap fasa yang terbentuk dan nilai bidang hkl pada lembaran elektrolit komposit.

Tabel 1. Data X-Ray Diffraction (XRD) untuk sampel komposit LiBOB

dengan 0% MgCl2

No

d(Ặ)

Fasa

HKL

PDF Card No

1 13.367 6.619 LiBOB 011 00-062-0917

2 14.586 6.068 LiBOB 011 00-062-0917

3 19.859 4.467 LiBOB Hydrate 021 01-073-9447

4 27.959 3.278 LiBOB 022 00-062-0917

5 33.887 2.643 LiBOB Hydrate 250 01-073-9447

Page 4: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT LiBOB/MgCl2 DENGAN

JFT. No.1, Vol. 6, Juni 2019

66 | JFT

Tabel 2. Data X-Ray Diffraction untuk sampel komposit LiBOB

dengan 2.5% MgCl2

Tabel 3. Data X-Ray Diffraction untuk sampel komposit LiBOB dengan 5% MgCl2

Tabel 4. Data X-Ray Diffraction untuk sampel komposit elektrolit PVdF-LiBOB

dengan bahan aditif MgCl2 7.5%.

Dari grafik dan data elektrolit komposit di atas diketahui dengan penambahan

massa MgCl2 akan terjadi perubahan intensitas puncak difraksi karena logam MgCl2 bersifat konduktif. Dari keempat sampel yang telah diuji menggunakan XRD, sampel pertama terlihat pada sudut 2-theta 13.3670. Pada sampel B - sampel D terlihat pada sudut 2-theta 11.010 – 33.9270 intensitas puncak difraksi semakin meningkat karena penambahan MgCl2 serta munculnya fasa baru lithium magnesium chloride (LiMgCl) dengan intensitas yang tidak terlalu besar. Pada sampel B (2,5% MgCl2), terdeteksi fasa MgCl dengan ditemukannya nilai three strongest line d = 8.01 Å yang cocok

No

d(Ặ)

Fasa

HKL

PDF Card No

1 11.04 8.01 LiMgCl 001 00-033-0823

2 13.456 6.575 LiBOB 001 00-062-0917 3 14.634 6.048 LiBOB 001 00-062-0917

4 19.834 4.473 LiBOB Hydrate 021 01-073-9447

5 27.958 3.188 LiBOB 022 00-062-0917

6 33.880 2.643 LiBOB Hydrate 250 01-073-9447

No

d(Ặ)

Fasa

HKL

PDF Card No

1 11.04 8.027 LiMgCl 001 00-033-0823 2 13.456 6.045 LiBOB 011 00-062-0917

3 14.634 4.595 LiBOB 021 01-073-9447

4 19.834 4.479 LiBOB Hydrate 021 01-073-9447

5 27.958 3.182 LiBOB 022 00-062-0917

6 33.880 2.640 LiBOB Hydrate 250 01-073-9447

No

d(Ặ)

Fasa

HKL

PDF Card No

1 11.07 8.027 LiMgCl 001 00-033-0823

2 14.610 6.045 LiBOB 011 00-062-0917

3 19.897 4.595 LiBOB 021 01-073-9447 4 27.982 4.479 LiBOB Hydrate 021 01-073-9447

5 33.927 3.182 LiBOB 022 00-062-0917

Page 5: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT LiBOB/MgCl2 DENGAN

JFT. No.1, Vol. 6, Juni 2019

67 | JFT

dengan standar database lithium magnesium chloride pada nomor PDF 00-036-0690. Pada sampel C (5% MgCl2), fasa LiMgCl terdeteksi dengan ditemukannya nilai three strongest line d = 8.027 Å. Pada sampel D (7,5% MgCl2), fasa LiMgCl terdeteksi dengan ditemukannya nilai three strongest line d = 7.989 Å.

Dengan penambahan massa MgCl2 yang semakin besar, sehingga perubahan intensitas semakin besar dan menghasilkan fasa-fasa yang memiliki ukuran kristalit yang teridentifikasi seperti pada Tabel berikut;

Tabel 5. Fasa yang terbentuk dan ukuran kristalitnya pada sampel D

(MgCl2 7,5%).

Perubahan puncak (peak) pada sampel 2 – sampel 4 dikarenakan adanya penambahan MgCl2 yang meningkatkan intensitas sinar-x yang ditangkap oleh detektor XRD. Puncak-puncak yang terbentuk dari masing-masing sampel mengidentifikasi fasa-fasa yang terkandung pada sampel. Kaitan dari perubahan intensitas sinar-x terjadi akibat penambahan MgCl2 yaitu semakin besar penambahan MgCl2 maka semakin besar intensitas sinar-x tersebut. Dan juga semakin kecil ukuran Kristal pada sampel menandakan tingkat ke kristalan material yang terkandung semakin tinggi dan rapat.

Hasil identifikasi menggunakan software Highscore juga terdeteksi fasa LiBOB dan LiBOB Hydrate dengan sistem kristal orthorhombic. Dari hasil identifikasi tersebut diperoleh nilai sudut kristalografi α = β = γ = 900. untuk fasa LiBOB memiliki space group 62: Pnma, sementara untuk fasa LiBOB Hydrate memiliki space group 61 : Pbca (Wigayati dan R. I. Purawiardi, 2015). Analisa Scanning Electron Microscope (SEM)

Pengamatan morfologi dan distribusi partikel pada permukaan lembaran sampel dilakukan karakterisasi Scanning Electron Microscopy (SEM). Pengambilan gambar dilakukan dengan perbesaran 1000x – 10.000x perbesaran. Hasil karakterisasi morfologi komposit LiBOB/MgCl2 sebagai berikut:

No

I (cps deg)

Ukuran Kristalit

1 11.07 82 73

2 14.610 778 303

3 19.897 346 552

4 27.982 1011 541

5 33.927 608 632

Page 6: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT LiBOB/MgCl2 DENGAN

JFT. No.1, Vol. 6, Juni 2019

68 | JFT

Gambar 1. Struktur morfologi LiBOB/MgCl2 degan perbesaran 10.000x, (a) 0% MgCl2, (b) 2,5% MgCl2, (c) 5% MgCl2 dan (d) 7,5% MgCl2, dilengkapi dengan

panjang rata-rata ukuran partikel LiBOB.

Pada gambar 1 dengan perbesaran 10000 kali dapat diamati ukuran butir yang beraturan dan poros-poros yang dimiliki pada struktur LiBOB pada umumnya. Pada gambar 1(a) komposit LiBOB memiliki ukuran butir yang tidak homogen namun tetap tersebar merata. Sedangkan, pada gambar (b) sampai (d) untuk sampel LiBOB dengan variasi penambahan MgCl2 memiliki ukuran butir yang lebih kecil dibandingkan sampel A. Gambar diatas juga menunjukkan penampakan pori pada sampel LiBOB/MgCl. Sampel A terlihat banyak pori yang muncul dibandingkan sampel B, C dan D yang penyebaran partikelnya lebih rapat, sehingga pori yang muncul semakin kecil. Kerapatan pori tinggi maka menunjukkan jumlah pori yang terbentuk banyak dengan surface area yang luas (Arifin dan Zainuri, 2014).

Untuk mengetahui persebaran bahan pada setiap sampel, dilakukan pengujian SEM-EDX. Pengujian memberikan informasi mengenai banyak komposisi bahan tiap sampel yang ditinjau dari struktur permukaan atau morfologinya.

Page 7: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT LiBOB/MgCl2 DENGAN

JFT. No.1, Vol. 6, Juni 2019

69 | JFT

Gambar 2. Hasil analisa SEM-EDX sampel LiBOB dengan 2,5% MgCl2 (a)

persebaran Boron, (b) persebaran Carbon, (c) persebaran Oksigen, (d) persebaran

Magnesium, (e) persebaran Clorin dan (f) penampakan gabungan persebaran

seluruh bahan.

Pada gambar 2 diatas, dapat dilihat persebaran Boron (B), Magnesium (Mg)

dan Clorin (Cl) tersebar merata pada penampakan permuakaan sampel. Sedangkan

partikel Carbon (C) dan oksigen (O) terjadi penggumpalan pada beberapa titik

tertentu. Hal ini juga terjadi pada sampel C dan D yang masing-masing dengan

penambahan 5% dan 7,5% MgCl2. Adanya aglomerasi pada sampel, dapat

menyebabkan difusi ion yang dapat menurunkan kaspitas baterai ion lithium.

Jika dibandingkan dengan pengaruh penyebaran magnesium dan chlorin,

terlihat bahwa Mg dan Cl mampu tersebar dengan baik secara merata dan berhasil

untuk bercampur dengan unsur LiBOB pada umumnya. Dengan persebaran merata

Page 8: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT LiBOB/MgCl2 DENGAN

JFT. No.1, Vol. 6, Juni 2019

70 | JFT

unsur magnesium ini menyebabkan difusi ion lithium pada LiBOB/MgCl2 akan lebih

cepat, sehingga mampu untuk meningkatkan kapasitas baterai lithium yang

dihasilkan.

Analisa Fourier Transform Infrared (FTIR)

Perbandingan spectrum inframerah komposit LiBOB/MgCl2 dapat dilihat pada

gambar berikut.

Gambar 3. Grafik hasil pengujian kualitatif spectrum inframerah

Spektrum infrared pada gambar diatas menunjukkan perbandingan dari

LiBOB tanpa penambahan MgCl2 dan LiBOB dengan penambahan MgCl2. Ikatan

gugus fungsi LiBOB dan LiBOB/MgCl2 terdapat pada bilangan gelombang 1821,

1781, 1675, 1337, 1197, 1093, 783, 650 dan 511 cm-1.

Page 9: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT LiBOB/MgCl2 DENGAN

JFT. No.1, Vol. 6, Juni 2019

71 | JFT

Tabel 6. Puncak spektrum gugus fungsi senyawa LiBOB/MgCl2

Berdasarkan hasil identifikasi dengan menggunakan Tabel Hanawalt, puncak-

puncak indek Miller dan menggabungkannya dnegan metode doctor blade technique

menunjukkan adanya fasa LIBOB hidrat berdasar ICDD 01-073-9447 dan LIBOB

berdasar ICDD00-056- 0139 yang tunggal maupun berimpit. Pada tabel diatas terlihat

bahwa pengaruh penambahan MgCl2 secara umum meningkatkan jumlah fasa LIBOB

maupun LIBOB hidrat yang terbentuk. Disamping itu juga mempengaruhi besarnya

density maupun lattice parameter walaupun tidak terlalu signifikan. Hasil dari analisa

XRD ini juga dikonfirmasi dengan analisa spektrum FTIR untuk mengetahui gugus

fungsi pembentuk senyawa LIBOB.

4. KESIMPULAN Diaftogram hasil analisa XRD menunjukkan terbentuknya fasa LiBOB dan LiBOB Hydrate. Sementara pada sampel B, C dan D menunjukkan munculnya fasa LiMgCl sebagai bahan impuritas yang ditambahkan pada LiBOB. Struktur Kristal yang terbentuk yaitu system kristal orthorhombik berdasarkan database PDF (00- 062-0917) dan PDF (01-073-9447). Morfologi permukaan LiBOB/MgCl2 memperlihatkan penyebaran yang merata bahan Mg dan Cl. Sementara itu, ada penggumpalan didaerah tertentu pada bahan

Page 10: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT LiBOB/MgCl2 DENGAN

JFT. No.1, Vol. 6, Juni 2019

72 | JFT

B, C dan O. Secara umum, dapat dilihat bentuk partikel LiBOB yaitu berbentuk panjang-bulat, dengan bentuk sedikit silinder. Gugus Fungsi LiBOB terbentuk pada range antara 7800-18000. Pada hasil menunjukkan terjadinya fasa obligasi dan perusak bentuk LiBOB pada suhu tertentu. Selain itu, menunjukkan fasa munculnya Hydrogen. Namun, secara umum, tidak terlihat perubahan gugus fungsi dengan penambahan MgCl2.

DAFTAR PUSTAKA Alfredsson, V. 2004. Mesoporous crystals and related nano-structured materials.

Diedit oleh O. Terasaki. Amsterdam: Elsevier. Tersedia pada: http://www.fos.su.se/mcrm2004/Program_Workshop.doc. Berutu, Willy Von, Analisis Pengaruh Temperatur Hidrotermal terhadap Sifat Kapasitif Superkapasitor Berbahan Graphene. Surabaya, ITS. 2016.

Arifin, D. E. S. dan Zainuri, M. 2014. “Karakterisasi Sifat Separator Komposit PVDF/poli(dimetilsiloksan) Dengan Metode Pencampuran Membran (Blending Membrane),” Jurnal Sains dan Seni Pomits, 3(2), hal. 36–40. L.L. Zhang et al. dalam Diyan Unmu Dzujah, Charge-Discharge Model Superkapasitor rGO dalam Sistem Elektrolit KCl. Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika Vol. 02, No. 01. 2018.

Al-Mahali, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. 2000. Tafsir Jalalain. Bandung : Sinar Baru Algensindo Suheryanto, Dwi. Pembuatan Arang Bambu (Bamboo Charcoal) ada Suhu Rendah untuk Produk Kerajinan. Yogyakarta: Bali Besar Kerajinan dan Batik. 2013.

Brunschwig, B. S. et al. 2014. Fourier Transformation of an IR Interferogram. Instorumental Analysis Laboratory. Yulian, Annisa. Produksi Karbon Aktif dari Bambu Andong (Gigantochloa verticillata) Menggunakan Activating Agent ZnCl2 dan CO2. Depok: Universitas Indonesia.

Choi, N. et al. 2007. “Surface Layer Formed on Silicon Thin-Film Electrode in Lithium Bis(oxalato) Borate-Based Electrolyte,” Journal of Power Sources, 172, hal. 404–409. doi: 10.1016/j.jpowsour.2007.07.058.

Choi, N. et al. 2007. “Surface Layer Formed on Silicon Thin-Film Electrode in Lithium Bis(oxalato) Borate-Based Electrolyte,” Journal of Power Sources, 172, hal. 404–409. doi: 10.1016/j.jpowsour.2007.07.058.

Derrick, M. R., Stulik, D. dan Landry, J. M. 1999. Infrared Spectroscopy in Conservation Science: Scientific Tools for Conservation. Diedit oleh T. Ball. Los Angels: The Getty Conservation Institute.

Glusker, J. P. ., Lewis, M. dan Rossi, M. 1994. “Crystal Structure Analysis for Chemists and Biologists,” VCH Publishers, hal. 837. doi: 10.1021/ed072pA73.9.

Page 11: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT LiBOB/MgCl2 DENGAN

JFT. No.1, Vol. 6, Juni 2019

73 | JFT

Hong-ming, Z. et al. 2018. “Synthesis of Lithium Difluoro(oxalate)borate (LiODFB), Phase Diagram and Ions Coordination of LiODFB in Dimethyl Carbonate,” Journal Cent. South Univ., 25, hal. 550–560.

Huggings, R. A. 2009. Advanced Batteries: Material Science Aspects. Stanford University: Springer.

Jullien, C. 2016. “Electrolytes and Separator for Lithium Batteries,” in Lithium Batteries. Switzerland: Springer, hal. 431–460. doi: 10.1007/978-3-319- 19108-9.

Lestariningsih, T., Marty Wigayati, E. dan Prihandoko, B. 2013. “Proses Pembentukan Senyawa LiB(C2O4)2 dengan Variasi Suhu Sintering,” TELAAH Jurnal Ilmu Pengetauan dan Teknologi, 31(1), hal. 39–44.

Li, H. et al. 2011. “Gel polymer electrolytes based on active PVDF separator for lithium ion battery . I : Preparation and property of PVDF / poly (dimethylsiloxane) blending membrane,” Journal of Membrane Science. Elsevier B.V., 379(1–2), hal. 397–402. doi: 10.1016/j.memsci.2011.06.008.

Li, X. et al. 2018. “Effects of Imide−Orthoborate Dual-Salt Mixtures in Organic Carbonate Electrolytes on the Stability of Lithium Metal Batteries,” ACS Applied Materials & Interfaces, 10, hal. 2469–2479. doi: 10.1021/acsami.7b15117.

Linden, D. dan Reddy, T. B. 2004. Handbook of batteries, McGraw-Hill. New York: McGraw-Hill. doi: 10.1016/0378-7753(86)80059-3.

Masaki, Y., Ralph J., B. dan Akiya, K. 2009. Lithium-Ion Batteries, Science and Technologies. Japan: Springer.

Michler, G. H. 2008. “Scanning Electron Microscopy (SEM),” in Electron Microscopy of Polymers. Berlin, Heidelberg: Springer Laboratory, hal. 87– 120.

Mohr, S. H., Mudd, G. M. dan Giurco, D. 2012. “Lithium Resources and Production: Critical Assessment and Global Projections,” Minerals, 2, hal. 65–84. doi: 10.3390/min2010065.

Nicolet, T. 2001. “Introduction to Fourier Transform Infrared Spectrometry,” Thermo Nicolet. USA: Thermo Nicolet Corporation, hal. 1–8.

Park, M. et al. 2010. “A review of conduction phenomena in Li-ion batteries,” Journal of Power Sources. Elsevier B.V., xxx, hal. 1–26. doi: 10.1016/j.jpowsour.2010.06.060.

Page 12: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT LiBOB/MgCl2 DENGAN

JFT. No.1, Vol. 6, Juni 2019

74 | JFT

Priyono, S. et al. 2016. “Ketebalan Anoda Li4Ti5O12 dan Studi Pengaruh Ketebalan Elektroda terhadap Performa Elektrokimia Baterai Ion Lithium,” Jurnal Sains Materi Indonesia, 17(4), hal. 146–152.

Ramachandran, V. S. et al. 2002. Handbook of Thermal Analysis of Construction Material. New York: William Andrew Publishing.

Sakka, S. 2004. Handbook of Sol-Gel Science and Technology: Processing, Characterization and Applications. Diedit oleh H. Kozuka. Osaka: Kluwer Academic Publisher.

Sulistiyono, E. et al. 2018. “Study of Lithium Extraction from Brine Water, Bledug Kuwu, Indonesia by The Precipitation Series of Oxalic Acid and Carbonate Sodium,” in Proceedings of the International Seminar on Metallurgy and Materials (ISMM2017), hal. 020007-1-020007-6. doi: 10.1063/1.5038289.

Sumarno, Ratnawati dan Nugroho, A. 2012. “Recovery Garam Lithium dari Air Asin (Brine) dengan Metoda Presipitasi,” Teknik, 33(2), hal. 66–70.

Suryanarayana, C. dan Norton, M. G. 1998. X-Ray Diffraction: A Practical Approach. New York: Springer Science+Business Media, LLC.

Wigayati, E. M. et al. 2017. “Synthesis of LiBOB Fine Powder to Increase Solubility,” Makara Journal Technology, 21(1), hal. 26–32. doi: 10.7454/mst.v21i1.3076.

Wigayati, E. M. dan Purawiardi, I. 2015. “Sintesis LiBOB dan Analisa Struktur Kristalnya,” Majalah Metalurgi, V, hal. 81–88.

Wigayati, E. M., Purawiardi, I. dan Sabrina, Q. 2017. “Karakterisasi Morfologi Permukaan pada Polimer PVdf-LiBOB-ZrO2 dan Potensinya untuk Elektrolit Baterai Lithium,” Jurnal Kimia dan Kemasan, 39(2), hal. 47–54. doi: 10.24817/jkk.v39i2.3306.

Wigayati, E. M. dan Purawiardi, R. I. 2015. “Analisis Pengaruh Mechanical Milling menggunakan Planetary Ball Milling terhadap Struktur Kristal dan Struktur Mikro Senyawa LiBOB,” Jurnal Sains Materi Indonesia, 16(3), hal. 126– 132. Tersedia pada: http://jusami.batan.go.id.

Zhang, Y. et al. 2012. “Advances in new cathode material LiFePO 4 for lithium- ion batteries,” Synthetic Metals. Elsevier B.V., 162(13–14), hal. 1315–1326. doi: 10.1016/j.synthmet.2012.04.025.

Zhou, W. et al. 2005. “Fundamentals of Scanning Electron Microscopy,” in Scanning Electron Microscopy, hal. 1–40.