17
52 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017 PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE LATIHAN Lilis Amaliah Rosdiana Universitas Winaya Mukti Pos-el [email protected] ABSTRACK This article will describe the ability of students in writing of speech text with exercise methods and describe an effectiveness at improve Indonesian learning. In this research was used classroom action research (PTK), which consists of first and second cycle for the focus reaserch. Based on the results of the students ability score of each cycle, students generally increased. In the first cycle, as much as 16,6% or five students were include in good categories, while the students are included in enough categories that 60% or eighteen students. And 23,3% oe seven students was in less categories. In the second cycle, who are in the very good category as much as 40% or twelve students, students were included in good categories as much as 56,6% or seventeen students, while in the category including enough as much asn 3,3% or just one student. Thus, exercise metodhs is proven to increase the ability of students in writing of speech text and can increase the effectiveness of Indonesian learning subjects. It is felt by the majority of students who stated in observation, student daily journal, also notes field. Keywords : writing of speech text, exercise metodhs, Classroom Action Research PENDAHULUAN Menulis harus sudah dikuasai di tingkat pendidikan tinggi. Menurut Tarigan (1994:21), menulis ialah menurunkan atau melukiskan lam-bang-lambang grafik yang menggam-barkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna- makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Selanjutnya, dikemukakan oleh Nurgiyantoro (2001:296) mengarang adalah suatu bentuk komunikasi lam-bang visual. Agar komunikasi lewat lambang tulis dapat seperti yang diharapkan, penulis hendaklah menuangkan gagasannya ke dalam bahasa yang tepat, teratur, dan lengkap.

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

  • Upload
    others

  • View
    29

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

52 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE

LATIHAN

Lilis Amaliah Rosdiana

Universitas Winaya Mukti

Pos-el [email protected]

ABSTRACK

This article will describe the ability of students in writing of speech text with exercise

methods and describe an effectiveness at improve Indonesian learning. In this research

was used classroom action research (PTK), which consists of first and second cycle

for the focus reaserch. Based on the results of the students ability score of each cycle,

students generally increased. In the first cycle, as much as 16,6% or five students were

include in good categories, while the students are included in enough categories that

60% or eighteen students. And 23,3% oe seven students was in less categories. In the

second cycle, who are in the very good category as much as 40% or twelve students,

students were included in good categories as much as 56,6% or seventeen students,

while in the category including enough as much asn 3,3% or just one student. Thus,

exercise metodhs is proven to increase the ability of students in writing of speech text

and can increase the effectiveness of Indonesian learning subjects. It is felt by the

majority of students who stated in observation, student daily journal, also notes field.

Keywords: writing of speech text, exercise metodhs, Classroom Action Research

PENDAHULUAN

Menulis harus sudah dikuasai di tingkat pendidikan tinggi. Menurut Tarigan

(1994:21), menulis ialah menurunkan atau melukiskan lam-bang-lambang grafik yang

menggam-barkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain

dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan

gambaran grafik itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-

makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa.

Selanjutnya, dikemukakan oleh Nurgiyantoro (2001:296) mengarang adalah

suatu bentuk komunikasi lam-bang visual. Agar komunikasi lewat lambang tulis dapat

seperti yang diharapkan, penulis hendaklah menuangkan gagasannya ke dalam bahasa

yang tepat, teratur, dan lengkap.

Page 2: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

53 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

Berdasarkan beberapa penger-tian di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis

adalah kemampuan seseorang dalam menurunkan dan mengungkapkan ide/gagasan,

pikiran, perasaan, pengetahuan melalui media bahasa berupa tulisan yang dapat dibaca

serta dipahami oleh pembaca.

Menulis teks pidato adalah kemampuan seseorang dalam menuangkan ide,

gagasan, dan pendapat ke dalam bentuk teks pidato yang disertai alasan, bukti dan

fakta-fakta yang kuat sehingga dapat mempengaruhi pembaca. Menulis teks pidato

termasuk kedalam persiapan bahan yaitu mulai memilih atau menentukan masalah

sampai kepada penulisan teks atau naskah pidato yang utuh.

Hadinegoro (2007:32) mengungkapkan, bahwa menulis teks pidato adalah

menulis teks yang mempunyai tata urutan komposisi yang kesemuanya tersusun dan

mengikuti pola lazim, sehingga isi urutan teks pidato akan terlihat secara urut, runtut,

dan jelas.

Ide atau gagasan dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari. Thompson dalam

Rakhmat (2007:20) mengatakan ide dapat diperoleh dari pengalaman pribadi, hobby

dan keterampilan, pengalaman pekerjaan atau profesi, pelajaran sekolah atau kuliah,

pendapat pribadi, peristiwa hangat dan pembicaraan publik, masalah abadi, kilasan

biorgafi, kejadian khusus, dan minat khalayak.

Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa menulis teks pidato

kemampuan seseorang dalam menuangkan ide, gagasan, dan pendapat ke dalam teks

pidato dengan mengikuti pola lazim, sehingga isi urutan teks pidato akan terlihat

secara urut, runtut, dan jelas.

Pengenalan menulis teks pidato sangat penting karena maha-siswa diharapkan

dapat berpikir kritis dan logis dalam mengungkapkan gagasannya. Hal ini sesuai

dengan teks pidato yakni karangan yang menggunakan alasan (argumen), bukti, contoh

yang dapat meyakinkan, sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan gagasan

tersebut.

Kesulitan mahasiswa dalam menulis teks pidato di antaranya adalah

kecenderungan mahasiswa dalam kesehariannya menggunakan bahasa yang tidak

baku. Sehingga mahasiswa kesulitan membuat kalimat dengan kata-kata baku dalam

situasi formal, dan menuliskannya ke dalam teks pidato. Hal ini sejalan dengan

Page 3: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

54 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

pendapat Alwi, dkk. (2003:6), bahwa gaya pidato atau gaya instruksi, dapat

menimbulkan anggapan bahwa dengan bahasa Indonesia orang seakan-akan tidak

dapat bergaul dengan akrab, hangat, dan mesra.

Berhasil tidaknya pembela-jaran bahasa Indonesia, khususnya untuk mencapai

keberhasilan pembelajaran menulis ditunjang oleh beberapa faktor yang saling ber-

kaitan. Beberapa faktor tersebut yaitu faktor dosen, metode, teknik pembelajaran, dan

kurikulum, serta oleh faktor mahasiswa sebagai pengguna metode. Mahasiswa

memerlukan motivasi dalam pembelajaran menulis. Motivasi dari sekeliling menjadi

bahan untuk diproses oleh pikiran dan perasaan, selanjutnya melahirkan pengetahuan

serta pengalaman.

Sebagai alternatif pemecahan masalah-masalah di atas, penulis tertarik untuk

mencoba suatu metode dalam pembelajaran menulis teks pidato yaitu dengan

menggunakan metode latihan. Melalui latihan yang terus-menerus diharapkan

mahasiswa berhasil mengembangkan ide-ide yang mereka punya.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Mampukah

mahasiswa menulis teks pidato dengan metode latihan? (2) Tepatkah metode latihan

dalam meningkatkan keefektifan pembe-lajaran menulis teks pidato?

Adapun yang menjadi tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut. (1)

Mahasiswa mampu menulis teks pidato dengan metode latihan. (2) Metode latihan

terbukti dapat meningkatkan keefektifan pembela-jaran menulis teks pidato.

METODE

Metode yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini

merupakan terjemahan dari Classroom Action Research, yaitu suatu aksi, kaji

tindakan, dan riset tindakan yang dilakukan di kelas. PTK ini bertujuan memperbaiki

dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di kelas. Menurut

Iskandar dalam Rosdiana (2015) “Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu

penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis dan empiris reflektif

terhadap berbagai tindakan yang dilakukan guru dan dosen (tenaga pendidik),

kolaborasi (tim peneliti) yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu

perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa

Page 4: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

55 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembe-

lajaran yang dilakukan.”

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan proses pengkajian melalui sistem

yang berdaur ulang dari berbagai kegiatan pembelajaran yang terdiri dari empat tahap

yang saling terkait berkesinambungan. Tahap-tahap tersebut yaitu: (1) peren-canaan,

(2) pelaksanaan, (4) penga-matan, (3) refleksi. Tahap-tahap tersebut membentuk satu

siklus sehingga dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan ketiga tahap PTK

secara berdaur ulang berdasarkan hasil refleksi pada siklus sebelumnya, sampai suatu

permasalahan dianggap dapat teratasi

Langkah-langkah yang dila-kukan dalam penelitian ini pada siklus I yaitu

sebagai berikut. (a) pada pertemuan pertama mahasiswa diberi tes awal menulis teks

pidato untuk mengetahui kemampuan awal maha-siswa sebelum diberi perlakuan; (b)

perlakuan terhadap subjek penelitian dengan menggunakan metode latihan; dan (c) tes

akhir untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa sebagai efek penggunaan metode

latihan. Begitu juga dengan siklus selanjutnya, langkah-langkah dalam penelitian ini

sama dengan tahap pertama.

Penelitian ini dilakukan di Universitas Winaya Mukti Fakultas Pertanian

Program Studi Agribisnis semester I Tahun Akademik 2016/ 2017 sebagai sumber data

penelitian. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa

Program Studi Agribisnis semester I kelas A. Penentuan kelas ini, karena dalam

mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia mahasiswa masih mendapat kesulitan,

khususnya dalam keterampilan menulis teks pidato dan perlu mendapat suatu tindakan

agar tercapainya peningkatan keterampilan tersebut.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: (a) instrumen observasi;

(b) instrumen jurnal harian mahasiswa; (c) catatan lapangan; (d) instrumen angket; (e)

instrumen tes/Lembar Kerja (LK).

Penilaian Pembelajaran

Dilihat dari segi kebebasan mahasiswa untuk untuk mengungkapkan gagasan,

menulis teks pidato mempunyai persamaan dengan tugas menulis karangan

argumentasi. Menulis teks pidato sama halnya dengan menulis karangan argumenttasi

Page 5: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

56 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

yang memerlukan fakta-fakta untuk memperkuat alasan agar dapat menyakinkan dan

mempengaruhi pembaca serta menyetujui pendapat dan sikapnya.

Tabel 1. Format Penilaian Pembelajaran Menulis Teks Pidato dengan Metode

Latihan

No Aspek yang dinilai Skala Penilaian

Bobot Nilai 1 2 3 4 5

1 Penggunaan bahasa baku

yang tepat

5 25

2 Kesesuaian isi dengan topik 5 25

3 Kemampuan menentukan struktur

teks pidato

5 25

4 Kesesuaian menulis teks pidato

dengan struktur teks pidato

5 25

Jumlah 20 100

(Adaptasi dari Nurgiyantoro, 2001: 290)

Skala Penilaian

5 = baik sekali

4 = baik

3 = cukup

2 = kurang

1 = kurang sekali

Rumus Penilaian

Nilai = STS

x 100% SM

Keterangan:

STS = Skor Total Siswa

SM = Skor Maksimal

Kriteria Penilaian

Kriteria pembelajaran menulis teks pidato dengan metode latihan yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1) Penggunaan bahasa baku yang tepat

5 = penggunaan bahasa baku ditulis dengan sempurna

4 = ada sedikit kesalahan dengan penggunaan bahasa baku, tetapi tidak

mengganggu pemahaman

3 = sebagian isi teks pidato dalam penggunaan bahasa baku yang kurang

tepat, tetapi tidak mengganggu pemahaman

Page 6: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

57 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

2 = banyak terdapat kesalahan dalam penggunaan bahasa baku dan

mengganggu pemahaman

1 = banyak terdapat kesalahan dalam penggunaan bahasa yang tidak

tepat dan sangat mengganggu terhadap pemahaan

2) Kesesuaian topik dengan isi

5 = seluruh isi teks pidato sesuai/relevan dengan topik

4 = isi teks pidato sesuai dengan topik walaupun ada hal-hal yang tidak

perlu dimasukan dalam teks pidato

3 = sebagian isi teks pidato tidak ada kesesuaian dengan topik

2 = banyak sekali isi teks pidato yang tidak sesuai dengan topik

1 = hampir semua isi teks pidato menyimpang dari topik

3) Kemampuan menentukan struktur teks pidato

5 = apabila mampu menentukan struktur teks pidato dengan tepat

4 = apabila mampu menentukan struktur teks pidato namun ada sedikit

kesalahan

3 = apabila mampu menentukan struktur teks pidato dan terdapat

beberapa kesalahan, tetapi masih dapat dimaklumi

2 = apabila struktur teks pidato sedikit kacau

1 = apabila tidak dapat menentukan strukutr teks pidato dengan benar

4) Kesesuaian menulis teks pidato dengan struktur teks pidato

5 = isi teks pidato ditata dengan rapi, terdapat bagian pendahuluan, isi,

dan penutup. Isi sangat teratur

4 = isi teks pidato sudah ditata dengan baik, terdapat bagian pendahuluan,

isi, dan penutup, namun urutan isi sedikit kacau

3 = teks pidato sudah ditata dengan baik hanya tidak ada penutup saja

2 = susunan isi teks pidato sedikit kacau

1 = isi teks pidato tidak lengkap dan susunannya tidak menentu

(Adaptasi dari Agustina, 2007:63)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Siklus I

1. Perencanaan

Langkah pertama dalam menyusun perencanaan adalah menen-tukan kelas dan

waktu penelitian. Kelas yang akan digunakan adalah kelas A Program Studi Agribisnis

Semester I, karena memang mata kuliah Bahasa Indonesia berada pada semester I yang

merupakan Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) pada Fakultas Pertanian.

Waktu penelitian yang akan dilaksanakan yaitu setiap hari Selasa pukul 10.00

WIB di mana waktu tersebut adalah jadwal mata kuliah Bahasa Indonesia kelas A.

Page 7: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

58 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

Penulis tidak ingin menyia-nyiakan waktu dan menggunakan waktu mata kuliah lain

untuk melakukan penelitian ini.

Setelah menetapkan kelas dan waktu penelitian, dosen bersama peneliti mitra

menyusun rencana kegiatan belajar mengajar, menyusun jurnal mahasiswa, lembar

observasi aktivitas dosen dan mahasiswa, catatan lapangan, serta lembar kerja. Metode

yang digunakan dalam pembelajaran menulis teks pidato ini adalah metode latihan.

Adapun fokus pembelajaran yang akan disampaikan pada pertemuan pertama yaitu

mengenai tata cara penggunaan bahasa baku dalam teks pidato, tujuan pidato, metode-

metode pidato, struktur teks pidato, langkah-langkah menulis teks pidato.

Evaluasi yang digunakan da-lam pembelajaran ini adalah evaluasi proses dan

hasil. Evaluasi proses dilakukan selama pembelajaran berlangsung, yaitu respon dan

keaktifan mahasiswa di kelas, sedangkan evaluasi akhir dilakukan dengan cara tes

berupa teks pidato.

2. Pelaksanaan dan Observasi

Pelaksanaan tindakan dilaku-kan sesuai dengan Satuan Acara Perkuliaham

(SAP) yang telah disu-sun dengan peneliti mitra. Pembe-lajaran pada pertemuan

pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 06 Desember 2017 pada pukul 10.00 –

11.40 WIB. Dosen ditemani satu orang peneliti mitra (observer) yaitu rekan satu tim

mengajar mata kuliah Bahasa Indonesia, Ning Srimenganti, S.Pd., M.P. Peran observer

di sini adalah mengamati aktivitas dosen dan mahasiswa selama proses pembe-lajaran

berlangsung, serta menulis-kannya pada format lembar observasi dan catatan lapangan

yang telah disediakan.

Selanjutnya dosen menyam-paikan materi yang akan dipelajari yaitu tentang

menulis teks pidato dengan metode latihan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kemudian dosen mengajukan beberapa pertanyaan yang dapat membuka wawasan

mahasiswa tentang teks pidato, di antaranya tujuan pidato dan struktur teks pidato.

Untuk merekonstruksi pemahaman mahasiswa, dosen memberikan tes awal kepada

mahasiswa untuk menulis teks pidato dengan memilih salah satu dari tiga topik

permasalahan yang telah ditentukan kemudian dosen memba-gikan lembar kerja dan

mahasiswa pun menulis teks pidato.

Page 8: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

59 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

Pada bagian akhir pembe-lajaran, dosen menyimpulkan pem-belajaran hari ini.

Kemudian dosen membagikan jurnal harian kepada mahasiswa untuk mengisinya.

Jurnal ini berisi beberapa pertanyaan mengenai pembelajaran apa yang telah mereka

dapatkan, serta kesan apa yang mereka dapatkan dari pembelajaran tadi. Setelah itu

mahasiswa mengum-pulkan jurnal harian yang telah mereka isi.

3. Evaluasi dan Refleksi Siklus I

Refleksi Siklus I dilakukan setelah penulis memeriksa dan meng-identifikasi

jurnal harian mahasiswa dan catatan lapangan pada saat pembelajaran berlangsung.

Dalam catatan tersebut, dituliskan bagian-bagian mana dalam pembelajaran yang

masih kurang dan harus diperbaiki untuk keberhasilan di siklus II nanti. Berdasarkan

analisis dan penilaian tes siklus I, di bawah ini penulis sajikan rekapitulasi hasil tes

siklus I pembelajaran menulis teks pidato dengan metode latihan.

Tabel 2. Data Hasil Tes Siklus I

No. Urut Aspek yang Dinilai

Jumlah A B C D

1 10 15 15 15 55

2 10 15 15 20 60

3 10 15 20 20 65

4 10 10 10 15 45

5 20 20 15 20 75

6 15 20 15 20 70

7 15 20 20 15 70

8 10 15 15 20 60

9 15 20 20 20 75

10 15 20 15 20 70

11 10 15 20 20 65

12 10 10 15 15 50

13 15 20 15 20 75

14 15 20 15 20 70

15 10 15 20 20 65

16 15 20 15 20 70

17 20 20 15 20 75

18 10 20 15 20 65

19 10 10 10 15 45

20 15 20 15 20 70

21 10 15 20 20 65

Page 9: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

60 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

22 10 15 15 20 60

23 15 20 15 20 70

24 10 10 10 15 45

25 10 15 15 20 60

26 15 20 20 20 75

27 10 20 15 20 65

28 10 15 20 20 65

29 10 10 15 15 50

30 10 15 10 15 50

JUMLAH 370 495 470 560 1900

RATA-RATA 12,3 16,5 15,6 18,6 63,3

Keterangan:

A = aspek penggunaan bahasa baku yang tepat

B = aspek kesesuaian isi dengan topik

C = kemampuan menentukan struktur teks pidato

D = aspek kesesuaian menulis teks pidato dengan struktur teks pidato

Tabel 3. Perolehan Skor Mahasiswa pada Siklus I Berdasarkan Skala Lima

Skala Lima Kategori Jumlah

Siswa

85% A 100% Sangat baik -

75% B 84% Baik 5

60% C 74% Cukup 18

40% D 59% Kurang 7

0% E 39% Sangat kurang -

Tabel 4. Tingkat Kemampuan Menulis Teks Pidato pada Siklus I

Tingkat Kemampuan Skor

Tingkat kemampuan tertinggi 75

Tingkat kemampuan terendah 45

Tingkat kemampuan rata-rata 63,3

Siklus II

1. Perencanaan

Perencanaan pada siklus II ini penulis melihat dari hasil Siklus I. Apa saja yang

harus direncanakan, apa yang harus diperbaiki, dan apa yang seharusnya

dipertahankan. Penulis kembali menentukan waktu pelaksanaan tindakan dan

menyusun Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Pada pertemuan kedua, materi difokuskan

pada penggunaan bahasa baku, yaitu kalimat efektif, ejaan, dan tanda baca. Hal ini

Page 10: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

61 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

dikarenakan berdasarkan hasil teks pidato mahasiswa pada siklus I banyak terdapat

kesalahan dalam penggunaan bahasa baku yang kurang tepat. Namun, pada saat

pembelajaran, penulis pun akan mengulas kembali materi tentang teks pidato.

2. Pelaksanaan dan Observasi

Pembelajaran menulis teks pidato dengan metode latihan pada siklus II

dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Desember 2017, pukul 10.00-11.40 WIB.

Pembelajaran dilaksanakan selama 2 x 50 menit.

Seperti siklus sebelumnya, pelaksanaan siklus II ini diobservasi oleh satu orang

observer yaitu Ning Srimenganti, S.Pd., M.P. Observer melakukan pengamatan

terhadap proses pembelajaran yang berlangsung selama 2 x 50 menit. Observer

diharuskan mengisi lembar aktivitas dosen, lembar aktivitas mahasiswa, dan catatan

lapangan. Penilaian yang dilakukan observer merupakan salah satu instrumen penting

dalam pene-litian ini.

Sebelum memulai pembelaja-ran, terlebih dahulu dosen mengucap-kan salam,

kemudian mengecek kehadiran mahasiswa. Setelah itu, dosen melakukan apersepsi,

yakni mencoba mengingatkan kembali materi pembelajaran pada pertemuan sebe-

lumnya.

Kemudian salah satu maha-siswa membacakan hasilnya di depan kelas. Dosen

dan mahasiswa membahas teks pidato tersebut baik dari penggunaan bahasa baku,

maupun dari struktur teks pidato. Tak lupa, dosen pun membahas kekurangan-keku-

rangan yang ada. Dosen mengungkapkan bahwa masih banyak mahasiswa yang tidak

memperhatikan penggunaan bahasa baku, pilihan kata, dan kurang mengembangkan

teks pidato dengan maksimal. Setelah itu, dosen membagikan teks pidato pada siklus

I yang telah dikoreksi, agar pada tes siklus II ini mahasiswa melakukan perbaikan

untuk kesalahan yang dilakukan pada siklus I.

Setelah itu, dosen meminta mahasiswa untuk menulis teks pidato

menggunakan bahasa baku. Selama mahasiswa menulis teks pidato, dosen berkeliling

melihat aktivitas mahasiswa dalam membuat teks pidato. Pada siklus II ini semua

mahasiswa menampakkan keseriusan dalam belajar, suasana kelas menjadi hening

karena mahasiswa larut dalam konsentrasi menulis teks pidato.

Page 11: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

62 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

Selanjutnya, dosen meminta mahasiswa untuk mengumpulkan hasil teks pidato

mereka. Sebelum pelajaran berakhir, dosen kembali membagikan jurnal harian kepada

mahasiswa untuk diisi sebagai respon mahasiswa terhadap pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Di samping itu, pada siklus ini, dosen pun membagikan angket kepada

masing-masing mahasiswa untuk diisi. Dosen pun mene-gaskan bahwa mahasiswa

harus mengisi angket dengan jujur dan pengisian angket ini tidak akan berpengaruh ke

dalam nilai. Tidak lama pembelajaran pun selesai, waktu telah menunjukan pukul

11.40 WIB. Dosen beserta observer mengucapkan rasa terima kasih karena telah

bersedia membantu jalannya penelitian ini.

3. Refleksi Siklus II

Secara keseluruhan, aktivitas dosen mengalami peningkatan dibandingkan

dengan siklus sebelumnya. Dosen dapat mengkondisikan, menguasai kelas, dan

mampu meningkatkan motivasi mahasiswa baik supaya lebih aktif dibandingkan

dengan siklus I. Berdasarkan analisis dan penilaian tes pada siklus II, di bawah ini

penulis sajikan rekapitulasi hasil tes pembelajaran menulis teks pidato dengan metode

latihan.

Tabel 5. Data Hasil Tes Siklus II

No. Urut Aspek yang Dinilai

Jumlah A B C D

1 20 20 15 20 75

2 20 20 20 20 80

3 20 20 20 20 85

4 20 15 20 20 75

5 20 20 25 25 90

6 20 20 20 25 85

7 20 20 20 25 85

8 20 20 20 25 85

9 20 20 20 20 80

10 20 20 20 20 80

11 20 15 20 20 75

12 15 20 20 20 75

13 20 20 20 25 85

14 20 20 20 20 80

15 20 20 15 20 75

Page 12: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

63 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

16 20 15 20 20 75

17 20 20 20 25 85

18 20 20 15 20 75

19 10 20 15 20 70

20 20 20 20 25 85

21 20 20 20 25 85

22 20 20 20 20 80

23 20 20 20 25 85

24 20 20 15 20 75

25 15 20 20 20 75

26 20 20 25 25 90

27 20 20 20 20 80

28 20 20 20 20 80

29 20 20 15 20 75

30 20 15 20 20 75

JUMLAH 580 580 580 650 2400

RATA-RATA 19,3 19,3 19,3 21,6 80,0

Keterangan:

A = aspek penggunaan bahasa baku yang tepat

B = aspek kesesuaian isi dengan topik

C = kemampuan menentukan struktur teks pidato

D = aspek kesesuaian menulis teks pidato dengan struktur teks pidato

Tabel 6. Perolehan Skor Mahasiswa pada Tes Siklus II Berdasarkan Skala

Lima

Skala Lima Kategori Jumlah

Siswa

85% A 100% Sangat baik 12

75% B 84% Baik 17

60% C 74% Cukup 1

40% D 59% Kurang -

0% E 39% Sangat kurang -

Tabel 7. Tingkat Kemampuan Menulis Teks Pidato pada Siklus II

Tingkat Kemampuan Skor

Tingkat kemampuan tertinggi 90

Tingkat kemampuan terendah 70

Tingkat kemampuan rata-rata 80,0

Kemampuan Mahasiswa dalam Menulis Teks Pidato

Berdasarkan hasil analisis teks pidato mahasiswa, pada umum-nya mahasiswa

sudah mampu menuangkan ide yang dimilikinya ke dalam bentuk tulisan. Selain itu,

Page 13: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

64 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

pengembangan isi teks pidato pun setiap siklus mengalami peningkatan, yaitu dengan

menambahkan fakta maupun bukti, dan memberikan solusi dari setiap topik

permasalahan. Begitu juga dengan penggunaan bahasa baku, sedikit demi sedikit

mahasiswa sudah mengurangi kesalahannya.

Berdasarkan skor hasil kemampuan mahasiswa dari setiap siklus, pada

umumnya mahasiswa mengalami peningkatan. Untuk mengetahui perkembangan

kemam-puan mahasiswa pada pembelajaran menulis teks pidato dengan metode

latihan, penulis akan menyajikan skor hasil penilaian terhadap teks pidato mahasiswa

berdasarkan penilaian skala lima. Nilai mahasiswa dinya-takan dalam bentuk angka,

serta dalam huruf A, B, C, D, dan E.

Tabel 8. Kemampuan Mahasiswa dalam Menulis Teks Pidato

No Nama Mahasiswa Siklus I Siklus II

Nilai Skor Nilai Skor

1 Ai Siti Qodariyah 55 D 75 B

2 Feny Siti Solehah 60 C 80 B

3 Irfan Nawawi 65 C 85 A

4 Iyang Irfan 45 D 75 B

5 Mega Lokhananta Dharma 75 B 90 A

6 Moch. Habib Abdilah 70 C 85 A

7 Mona Yolanda 70 C 85 A

8 Nita Erviany 60 C 85 A

9 Randy Fahri Ferdiawan 75 B 80 B

10 Rian Sevtiriani 70 C 80 B

11 Adi Setiadi 65 C 75 B

12 Aldi Nurkholifahudin 50 D 75 B

13 Ati Sumiati 75 B 85 A

14 Berius Wenda 70 C 80 B

15 Cahyadi 65 C 75 B

16 Desi Permatasari 70 C 75 B

17 Farid Abdul Haris 75 B 85 A

18 Handi Wibowo 65 C 75 B

19 Hikmat Prana 45 D 70 C

20 Ilmi Fauzi 70 C 85 A

21 M. Iman Syifaul M. 65 C 85 A

22 Ramdhan Permana 60 C 80 B

23 Rahmi Azizatu R.W. 70 C 85 A

24 Rizky M. Surachman 45 D 75 B

25 Rofi Andriana 60 C 75 B

26 Yana Tatang Taryana 75 B 90 A

27 Zen Zen Hamzah Fauzi 65 C 80 B

Page 14: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

65 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

28 Ichtus Kalvin Maray 65 C 80 B

29 Wedipen Wenda 50 D 75 B

30 Rivan Qorizana 50 D 75 B

Berdasarkan tabel di atas, pada umumnya skor mahasiswa mengalami

peningkatan di seluruh aspek. Peningkatan tersebut pada aspek penggunaan bahasa

baku, pengembangan isi, dan struktur teks pidato.

Jika dilihat dari kemampuan mahasiswa dalam menulis teks pidato yang

mengacu pada penilaian skala lima dapat diperoleh data bahwa pada siklus I terdapat

sebanyak 16,6 % atau lima orang mahasiswa yang termasuk pada kategori baik,

sedangkan maha-siswa yang termasuk pada kategori cukup yaitu 60 % atau 18 orang

mahasiswa. Sementara itu, mahasiswa yang mendapat nilai kurang yaitu 23,3 % atau

tujuh orang mahasiswa.

Pada siklus kedua siswa yang berada pada kategori sangat baik sebanyak 40 %

atau 12 orang mahasiswa. Mahasiswa yang termasuk pada kategori baik sebanyak 56,6

% atau 17 orang mahasiswa, sedangkan yang termasuk pada kategori cukup seba-nyak

3,3 % atau satu orang mahasiswa. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah tabel jumlah

mahasiswa yang memperoleh nilai A, B, C, D, dan E berikut ini.

Tabel 9. Perolehan Nilai Mahasiswa dalam Skala Lima Setiap Siklus

Kategori

Nilai

Jumlah Siswa

Siklus I Siklus II

A - 12

B 5 17

C 18 1

D 7 -

E - -

Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh suatu data tingkat kemam-puan

tertinggi, terendah, dan rata-rata menulis teks pidato dengan metode latihan. Adapun

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 15: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

66 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

Tabel 10. Tingkat Kemampuan Mahasiswa dalam Menulis Teks Pidato Setiap

Siklus

Tingkat Kemampuan Siklus I Siklus II

Tingkat kemampuan tertinggi 75 90

Tingkat kemampuan terendah 45 70

Tingkat kemampuan rata-rata 63,3 80,0

Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa tingkat kemampuan mahasiswa dari

setiap siklus meng-alami peningkatan. Tingkat kemam-puan tertinggi siklus I

mencapai 75. Pada siklus II tingkat kemampuan tertinggi mencapai 90. Tentu saja ini

suatu kemajuan yang sangat berarti, bahkan terdapat hasil teks pidato siswa yang

memperoleh kategori nilai sangat baik. Peningkatan yang terjadi ini disebabkan oleh

semakin terampilnya mahasiswa dalam menulis teks pidato seiring dengan tindakan

pembelajaran yang diberikan oleh penulis di dalam kelas.

Kemampuan terendah maha-siswa pada siklus I adalah 45. Pada siklus II

kemampuan terendah siswa 70. Hal ini menunjukan adanya perbaikan dari

kemampuan mahasiswa pada pembelajaran menulis teks pidato dengan metode

latihan. Berdasarkan kemampuan tertinggi dan terendah dalam menulis teks pidato,

maka diperoleh kemampuan rata-ratanya. Nilai rata-rata kemampuan mahasiswa

menulis teks pidato pada siklus I adalah 63,3 kemudian meningkat pada siklus II

menjadi 80,0.

SIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kedua siklus tersebut dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan hasil refleksi pada

siklus sebelumnya. Penulis sekaligus bertin-dak sebagai praktisi (dosen) dalam

aktivitas pembelajaran, sedangkan peneliti mitra bertindak sebagai observer.

Pembelajaran difokuskan pada tata cara penggunaan bahasa baku, struktur teks pidato,

dan langkah- langkah menulis teks pidato.

Selanjutnya, mahasiswa ditugaskan untuk menulis teks pidato menggunakan

bahasa baku dengan memperbaiki teks pidato pada pertemuan sebelumnya. Di setiap

akhir pembelajaran, mahasiswa diminta untuk mengisi jurnal harian. Refleksi dari

Page 16: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

67 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

kedua siklus tersebut adalah mahasiswa pada umumnya sudah mengalami peningkatan

dalam kemampuan menulis teks pidato serta memberikan respon positif pembe-lajaran

menulis teks pidato dengan metode latihan.

Pembelajaran menulis teks pidato dengan metode latihan pada umumnya

mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada siklus I sebanyak 16,6 % atau lima

orang mahasiswa yang termasuk pada kate-gori baik, sedangkan mahasiswa yang

termasuk pada kategori cukup yaitu 60 % atau 18 orang mahasiswa. Sementara itu,

mahasiswa yang mendapat nilai kurang yaitu 23,3 % atau tujuh orang mahasiswa.

Adapun skor tertinggi adalah sebesar 75, skor terendah sebe-sar 40. Jadi skor rata-rata

kemampuan mahasiswa pada siklus I adalah sebesar 63,3.

Pada siklus II mahasiswa yang berada pada kategori sangat baik sebanyak 40

% atau 12 orang maha-siswa. Mahasiswa yang termasuk pada kategori baik sebanyak

56,6 % atau 17 orang mahasiswa, sedangkan yang termasuk pada kategori cukup seba-

nyak 3,3 % atau satu orang mahasiswa. Skor tertinggi adalah sebesar 90, skor terendah

adalah sebesar 70. Skor rata-rata kemam-puan mahasiswa pada siklus II mengalami

peningkatan kem-bali menjadi 80,0.

Hasil teks pidato mahasiswa pada siklus II jauh lebih baik dari siklus

sebelumnya. Ini membuktikan bahwa mahasiswa telah mampu menulis teks pidato

dengan metode latihan. Kemam-puan mahasiswa meningkat setelah diberi perlakuan

dengan metode latihan dan metode latihan terbukti dapat meningkatkan keefektifan

pembela-jaran menulis teks pidato. Metode latihan ini cocok untuk digunakan dalam

pembelajaran menulis teks pidato pada khususnya dan pembe-lajaran mata kuliah

Bahasa Indonesia pada umumnya. Disarankan metode latihan ini juga dapat diterapkan

pada mata kuliah lainnya untuk dapat meningkatkan kemampuan prestasi

mahasiswanya.

Daftar Pustaka

Agustina, Yusni. (2007). “Mengem-bangkan Pembelajaran Menu-lis Karangan Argu-

mentasi dengan Menggunakan Teknik Think-Talk-Write (TTW) Pada Siswa

Kelas X SMA Negeri 14 Bandung Tahun Pelajaran 2006/2007”. Skripsi UPI.

Bandung: tidak diterbit-kan.

Page 17: PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DENGAN METODE …

68 Jurnal Kependidikan Volume XVIII Nomor 1 Edisi Juni 2017

Alwi, H., dkk. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hadinegoro, L. (2008). Teknik Seni Berpidato Mutakhir. Yogya-karta: Absolut.

Nurgiyantoro, B. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Rakhmat, J. (2007). Retorika Modern Pendekatan Praktis.Bandung: Rosdakarya.

Rosdiana, Lilis A. (2009). Penggu-naan Bahasa Baku dalam Menulis Teks Pidato.

Skripsi Unpas. Bandung: Tidak diter-bitkan.

Tarigan, H.G. (1994). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Riwayat Penulis

Lilis Amaliah Rosdiana, S.Pd., M.Pd adalah dosen tetap pada Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti sejak tahun 2012 –

sekarang. Dilahir-kan di Sumedang pada tanggal 13 Maret 1987. Lulus S1

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah FKIP Universitas Pasundan 2009

dan S2 Pendidikan Bahasa Indonesia UPI Bandung tahun 2014.