30
Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat Saut Sagala 22 Maret 2012, Program Magister Perkotaan, Universitas Indonesia, Salemba Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung

Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Saut Sagala

22 Maret 2012, Program Magister Perkotaan, Universitas Indonesia, Salemba

Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung

Page 2: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Resume

Dr. Saut Sagala • PENDIDIKAN

– 2009, Doktor, Graduate School of Engineering, Kyoto University, Japan – 2006, Master, ITC Twente University, The Netherlands – 2001, Sarjana, Department of Regional and Urban Planning, ITB Bandung,

Indonesia

• RISET 2012: – Principal Investigator, Collective Action Model of TKI Remitance Use for Climate

Change Adaptation in Indramayu Urban Area, Funding ITB – Principal Investigator, Post Disaster Recovery Planning, Case Study of

Earthquake Disaster in Pengalengan Sub-District, Kabupaten Bandung, Funding: Osaka Gas Foundation

– Co-Investigator, Role of Tourism for Local Economic Development in Hazard Zone Area of Mt. Merapi, Funding ITB

– Co-Investigator, Identification of Impact of Out-Migration on Poverty Level in Indramayu District, Funding, ITB

– Researcher, Participatory Research on Climate Change Vulnerability, Case Study of Three Districts in East Nusa Tenggara (NTT), Sikka, Lembata and Timor Tengah Utara, Plan International and Institute of Technology Bandung, Funding: AIFDR.

Page 3: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Garis besar Presentasi

• Pengantar: Dampak Bencana di Indonesia

• Pemulihan Pasca Bencana: Definisi dan teori

• Pemulihan Pasca Bencana di Yogyakarta, Jawa Barat dan Sumatera Barat

Page 4: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Indonesia Rawan Bencana Tsunami Aceh,

2004, Korban jiwa >

150000

Erupsi Merapi 2006,

Korban jiwa 2

Erupsi Merapi 2010,

Korban jiwa > 300

Gempa Sumatera Barat,

Korban jiwa > 700

Tsunami Mentawai 2010,

Korban jiwa > 300

Banjir Bandang Wasior,

Korban jiwa > 300

Tsunami Pangandaran

2006, Korban jiwa >

700

Gempa Jawa Barat 2010,

Korban jiwa > 70

Gempa Bantul 2006,

Korban jiwa > 700

Banjir Jakarta, 2007, Korban jiwa

2

Korban Jiwa

Page 5: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Siklus Bencana Siklus Bencana

Page 6: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Disaster Cycle and roles of different actors (Shaw, 2006)

Page 7: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Bisri, 2012

Page 8: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Tujuan Pemulihan

Usaha pemulihan (recovery) setelah bencana bertujuan untuk setidaknya mengembalikan

tingkat aktivitas ekonomi dan fisik yang hilang karena bencana

Olshansky & Johnson, 2008

Page 9: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Proses Pemulihan (Shaw, 2006)

Proses pemulihan (dan pembangunan kembali) harus mempertimbangkan konteks peluang pembangunan

dan harus membuka kesempatan untuk proses pengurangan kerentanan dan peningkatan ketahanan

masyarakat pada jangka panjang

Page 10: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Prasyarat Keberhasilan Pemulihan

• Pendanaan cukup, cepat dan tidak berbelit-belit.

• Kepemimpinan lokal yang kuat.

• Kerjasama antar institusi kota, provinsi dan nasional.

• Proses yang melibatkan masyarakat.

• Keberadaan dokumen rencana yang memuat kesepakatan

rencana pembangunan.

• Keberadaan Institusi perencanaan.

Olshansky & Johnson, 2008

Page 11: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

kembali ke fase sebelum bencana,

menuju kondisi yang mungkin terjadi jika bencana tidak terjadi

menuju ke kondisi baru yang berbeda dari kondisi awal

Page 12: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Kerangka Waktu Proses Pemulihan Pasca Bencana (Shaw, 2006)

Page 13: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Resettlement Badri et al (2006)

• To reduce the negative economic impacts of resettlement, several measures must be implemented, including: – strengthening production capacity and skills (through

training and technology transfer); – a diversification of economic activities (through the

establishment of new economic – activities and industries consistent with the rural

environment); – increased financial support for the most vulnerable

communities; and – a more balanced approach to the use of natural resources.

Page 14: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Proses Pemulihan Pasca Gempa Kobe 1995 • 105.000 rumah hancur total,

144.000 rusak sedang, dan sekitar 264,000 rusak ringan. Kerusakan besar terjadi pada sistem infrastruktur pendukung.

• Proses perbaikan: – Energi Listrik memerlukan 1

minggu – Telekomunikasi 2 minggu – Instalasi gas 2,5 bulan – Jaringan KA 7 bulan – Jalan utama (darat) 21 bulan

(Chang, 2010)

Page 15: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Pertumbuhan Penduduk di Kota Kobe

(Chang, 2010)

Page 16: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Peningkatan Pinjaman Pasca Gempa Badri et al (2006)

Page 17: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Relokasi?

Limit relocation to what is essential for safety Agencies should, if at all possible, support people’s desire to remain near their homes, as relocation damages social networks. However, some families may need to be resettled away from the hazard zone for safety reasons, or because they have been traumatised by the disaster.

Relocation may also have a negative impact on livelihoods: it moves people away from the sources of their livelihoods, and it

may force them to leave behind livelihoods assets such as livestock or goods buried in the rubble.

(ALNAP, 2008)

Page 18: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Sekilas Studi Kasus

Gempa Yogyakarta, Jawa Barat dan Sumatera Barat.

Page 19: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Sumber pendanaan untuk proses tanggap darurat dan pemulihan pasca gempa Yogyakarta,

(Manfield 2007)

Page 20: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Proses Pemulihan di Yogyakarta

Page 21: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat
Page 22: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Pemulihan berbasis masyarakat Pasca Gempa Yogyakarta

Oxfam, 2008

Key element of the intervention strategy was the community-based approach. The Cash Recovery Grant (CRG) project was designed to give communities the opportunity to determine their own recovery needs. This was done through open consultation at Rukun Tetangga (RT, neighbourhood) level using a process supported by Oxfam partners to facilitate proposals and implementation.

The grants were used to rehabilitate communal structures, roads, bridges, irrigation canals, mosques, restock animals, purchase agricultural equipment, support agricultural activities, for food storage, and to provide capital to resume business activities. Parts of the grants were used to rehabilitate water-pumps, tractors and restart rotational livestock management schemes

Page 23: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Distribusi Bantuan Pembangunan Fisik di Pangalengan (Gempa Jawa Barat)

Rusak Parah Rusak Sedang Rusak Ringan

Rp. 15 jt Rp. 10 jt Rp. 1 jt

Besar Bantuan

Nasional Provinsi Kabupaten

Sumber Bantuan

Page 24: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Pembangunan rumah kembali (Ciamis, 2010)

Sumber biaya Kombinasi antara bantuan

pemerintah dengan bantuan keluarga

Kekuatan dan struktur bangunan lebih baik dari

sebelumnya

Page 25: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Relokasi mandiri, Desa Sukamanah, Pangalengan, Kab. Bandung

Daerah Relokasi yang disediakan oleh

Pemerintah Desa

Page 26: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Sumatera Barat

Page 27: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Sumatera Barat

Page 28: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Pembangunan Rumah Kembali Ulakan Tapakis, Pariaman (2010)

Material Lama

Material Baru

Material Baru

Donor

Keluarga

Pribadi

Jarak yang dekat Sumatera Barat

Page 29: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Kesimpulan

• Pentingnya penentuan tujuan dan arah pemulihan

• Interaksi dan keterlibatan antar aktor sangat diperlukan dalam pemulihan pasca bencana.

• Pentingnya pelibatan masyarakat dalam proses pemulihan kembali pasca bencana.

Page 30: Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakatpl.itb.ac.id/dosen/sas/wp-content/uploads/2014/07/Sagala-Pembangunan... · Pembangunan Wilayah Pasca Bencana Berbasis Masyarakat

Kontak: [email protected] http://www.pl.itb.ac.id/staf/sas