15
PEMBANGUNAN JALAN Manfaat Mengatasi rintangan geografi, Meningkatkan perekonomian, Peningkatan akses menuju pusat produksi & simpul distribusi, Memperlancar arus lalu lintas Dampak Penurunan kualitas lingkungan antara lain pencemaran udara, peningkatan kebisingan, peningkatan temperatur udara, banjir Pengendalian Konsep pembangunan berkelanjutan antara lain melalui upaya penyaringan, evaluasi alternatif rencana, pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, penggunaan material ramah lingkungan, perencanaan geometrik jalan yang hemat energi & berwawasan lingkungan, studi lingkungan Kebijakan Sektor Terkait Kehutanan (UU No. 41/1999 ttg Kehutanan) Pembangunan jalan tidak boleh di kaw. Hutan konservasi Pemb. Jalan boleh di kaw. Hutan lindung dan hutan produksi, tapi harus memiliki “Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan” dari Kemenhut B Kebudayaan (UU No. 5/1992 ttg Benda Cagar Budaya) Pembangunan jalan tidak boleh merusak/melewati benda/kawasan cagar budaya

Pembangunan Jalan-kelok 44

  • Upload
    heri

  • View
    62

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pembangunan kelok 44 di maninjau

Citation preview

Page 1: Pembangunan Jalan-kelok 44

PEMBANGUNAN JALAN

Manfaat Mengatasi rintangan geografi, Meningkatkan

perekonomian, Peningkatan akses menuju pusat produksi &

simpul distribusi, Memperlancar arus lalu lintas

Dampak Penurunan kualitas lingkungan antara lain

pencemaran udara, peningkatan kebisingan, peningkatan

temperatur udara, banjir

Pengendalian Konsep pembangunan berkelanjutan antara

lain melalui upaya penyaringan, evaluasi alternatif rencana,

pemanfaatan teknologi ramah lingkungan, penggunaan

material ramah lingkungan, perencanaan geometrik jalan yang

hemat energi & berwawasan lingkungan, studi lingkungan

Kebijakan Sektor Terkait

Kehutanan (UU No. 41/1999 ttg Kehutanan)

Pembangunan jalan tidak boleh di kaw. Hutan

konservasi

Pemb. Jalan boleh di kaw. Hutan lindung dan

hutan produksi, tapi harus memiliki “Izin Pinjam

Pakai Kawasan Hutan” dari Kemenhut

B Kebudayaan (UU No. 5/1992 ttg Benda Cagar Budaya)

Pembangunan jalan tidak boleh merusak/melewati

benda/kawasan cagar budaya

C Pertanahan (Perpres No. 36/2005 dan perubahannya

Perpres No. 65/2006 serta ketentuan pelaksanaannya yang

diatur dalam Peraturan Kepala BPN No. 3 tahun 2007)

Let’s make safer road”

Page 2: Pembangunan Jalan-kelok 44

Membangun Infrastruktur Jalan yang Berkeselamatan

UNDANG-UNDANG NO. 38 TAHUN 2004 tentang JALAN

Pasal 2: “Penyelenggaraan jalan berdasarkan pada asas kemanfaatan,

keamanan dan keselamatan, keserasian, keselarasan……….”

Asas Keamanan berkenaan dengan pemenuhan persyaratan kekuatan/

spesifikasi perencanaan

Asas Keselamatan berkenaan dengan kondisi permukaan jalan dan

kondisi geometrik jalan

Keselamatan infrastruktur jalan merupakan aspek penting dalam

memberikan pelayanan yang handal

Alinyemen Horizontal

Besar jari-jari tikungan (R) minimum

• Kecepatan rencana 60km/jam à 200 m

• Kecepatan rencana 100km/jam à 700 m

Superelevasi tikungan maksimum: 6%

Kemiringan melintang bagian lurus: 3-5%

Page 3: Pembangunan Jalan-kelok 44

Alinyemen Vertikal

Kelandaian maksimum à 10%

Panjang minimum lengkung vertikal kecepatan rencana 60 km/jam à 80-150 m

Kriteria Keselamatan

Page 4: Pembangunan Jalan-kelok 44

Prinsip Jalan yang Berkeselamatan

• Jalan yang Menjelaskan (Self Explaining Road)

Jalan yang dapat memberikan penjelasan, pengaturan, dan pemaksaan kepada

pengguna jalan melalui geometri, marka, rambu, sinyal, dsb.

• Jalan yang Memaafkan (Forgiving Road)

Page 5: Pembangunan Jalan-kelok 44

Perencana Jalan sadar bahwa pengguna jalan dapat saja berbuat kesalahan di

jalan yang menyebabkan kecelakaan. “Forgiving road” adalah jalan yang tidak

mengakibatkan akibat yang fatal apabila terjadi kecelakaan.

Jalan yang Berkeselamatan

Self explaining: mampu menjelaskan maksud tanpa “komunikasi”

Self enforcement: mampu ciptakan kepatuhan tanpa “peringatan”

Forgiving to road user: mampu meminimalisir keparahan korban apabila terjadi

tabrakan.

Rekayasa Keselamatan Jalan

modifikasi/rekayasa lingkungan fisik jalan dengan menggunakan proses-proses dan

teknik-teknik, dalam upaya mengurangi resiko semua pengguna jalan.

Dalam mendesain, “Ahli Keselamatan Jalan” akan....

mengingatkan

Page 6: Pembangunan Jalan-kelok 44

menginformasikan

memandu

mengendalikan

Page 7: Pembangunan Jalan-kelok 44

memaafkan

Menciptakan Jalan yang berkeselamatan

Jalan

adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian

jalan,termasuk  bangunan   pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan

bagi  lalu lintas

.Kecelakaanyang terjadi setiap jam di dunia ini tak terlepas dari faktor-faktor penyebab

kecelakaan, diantaranyaadalah faktor kondisi jalan. Jalan yang berkeselatan bertujuan

untuk mengurangi kuantitasterjadinya kecelakaan, mengurangi tingkat resiko

kecelakaan, dan bahkan meminimalkan terjadinyakecelakaan sekalipun faktor manusia

Page 8: Pembangunan Jalan-kelok 44

lyang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Jalan yangberkeselamatan dapat

diciptakan melalui perbaikan kondisi pekerasan maupun perbaikan kondisipelengkap

dan perlengkapannya. Jalan berkeselamatan memiliki beberapa kondisi yang

harusdipenuhi yaitu:1.

 

Kondisi dan perencanaan Geometrik jalan

Geometrik jalan perlu diperhatikan guna mengurangi kecelakaan danmeningkatkan

keselamatan di jalan. Kecepatan yang aman dimana sebuahkendaraan dapat

menyesuaikan dengan lengkung (curve) tergantung kepada jari-jari lengkungan.

Geometric standar memberikan dasar jari-jari lengkungmeinimum untuk kecepatan

yang berbeda-beda. Superelevasi diberikan untukkendaraan dimana pada lengkungan

diperlukan suatu kecepatan tertentu.Supereelevasi yang salah akan berakibat

timbulnya kecelakaan lalu lintas.2.Kondisi dan perencanaan perkerasan jalanKondisi

perkerasan yang haruslah memenuhi syarat perkerasan perencanaanagar tidak cepat

rusak dan memenuhi kebutuhan pengguna jalan. Karenaseringkali jalan yang dibangun

menjadi berbahaya bagi pengguna dikarenakankerusakan yang terjadi. Dan sebaiknya

perencanaan harus sesuai dengankebutuhan transpotasi.

3.

 

Kondisi dan perencanaan rambu laluintasKondisi ini terkait dengan rambu jalan, rambu

pengatur lalu lintas dan marka jalan yang jelas. Sehingga tidak membahayakan

pengguna jalan, terutama pengguna jalan yang barumengenal daerah dimana pengguna jalan

berada.4.

 

Kondisi Lingkungan JalanKondisi Lingkungan Jalan juga berkontribusi dalam kecelakaan. Bermacam-

macam kondisilingkungan yang berbahaya. Diantaranya, kondisi lingkungan pasar,

lingkungan pekerjaaansuatu proyek, lingkungan pabrik, daerah gelap, dan lainnya. Hal

ini dapat diantisipasi denganadanya rambu peringatan, memberi polisi tidur, dan memberikan papan

peringatan padasuatu kegiatan yang mengharuskan keluar masuk kendaraan, memberi penerangan jalanpada

jalan yang gelap pada malam hari, dan banyak lagi.5.

 

Page 9: Pembangunan Jalan-kelok 44

Penegakan hukum dan Peraturan yang berlakuBanyak kerugian yang dapat terjadi apabila penegakan hukum

dan peraturan tidakditegakkan secara benar. Terutama berakibat kecelakaan fatal yang

terjadi. Misalkankendaraan barang yang mengakut barang overload hal ini menyebakan rusaknya jalan

dankecelakaan akibat ketidakmampuan kendaraan

Syarat Laik Fungsi Jalan6.2.1 Syarat Teknis Laik Fungsi Jalan Meliputia. teknis geometri jalan;b. teknis struktur perkerasan jalan;c. teknis struktur bangunan pelengkap jalan;

teknis pemanfaatan bagian-bagian jalan;e. teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas meliputipemenuhan terhadap kebutuhan alat-alat manajemen dan rekayasa lalulintas yang mewujudkan petunjuk, perintah, danlarangan dalam berlalu lintas; danf. teknis perlengkapan jalan meliputi pemenuhan terhadap spesifikasiteknis konstruksi alat-alat manajemen dan rekayasa lalulintas;6.2.2 Syarat Administrasi Laik Fungsi Jalan (Dokumen)a. dokumen penetapan petunjuk, perintah, dan larangan dan pengaturanlalu lintas bagi semua perlengkapan jalan;b. dokumen penetapan status jalan;c. dokumen penetapan kelas jalan;d. dokumen penetapan kepemilikan jalan;e. dokumen penetapan leger jalan; dan dokumen Lingkungan.

Sejumlah hal utama yang perlu diingat mengenai rambu-rambu, delineasi, serta marka jalan adalah :• mencolok/mudah terlihat• jelas/mudah terbaca• mudah dipahami• dapat dipercaya• benar/merupakan rambu yang sesuai dengan bahaya yang mengancam• konsisten/rambu yang sama digunakan dalam situasi yang sama

Page 10: Pembangunan Jalan-kelok 44

Jika Digunakan dengan Benar, Rambu Peringatan Dapat meningkatkan

Keselamatan Jalan

Agar rambu peringatan dapat bermanfaat secara efektif,rambu tersebut harus dipasang pada jarak yang tepatdari bahaya yang diperingatkan oleh rambu tersebut.Jika rambu dipasang terlalu dekat dari bahaya tersebut,dan kecepatan kendaraan terlalu tinggi, pengguna jalanakan tiba di lokasi berbahaya sebelum mereka memilikicukup waktu untuk bereaksi pada informasi yang barumereka terima. Terlebih lagi, rambu peringatan yangtidak memantulkan cahaya mungkin tidak terlihat diwaktu malam. Sejumlah rambu yang tidak jelas atautidak standar mungkin saja terlihat namun tidakdipahami. Situasi semacam ini dapat berujung pada halhalyang tidak diinginkan.Pengemudi harus diberi waktu untuk bereaksi terhadapsuatu informasi dan mereka juga perlu memahamimakna dari rambu peringatan tersebut. Rambu-rambuharus mudah dipahami, dan mengandung pesan yangpositif.

informasi yang tepat di Saat yang tepat Akan meningkatkan Keselamatan

Informasi harus diletakkan di tempat di mana informasitersebut diperlukan agar dapat bermanfaat. Blacklength(lihat glosarium) dalam gambar di bawah ini contohnya,merupakan sepasang ‘belokan dua arah’ di mana telahterjadi banyak tabrakan kendaraan dari depan dantabrakan kendaraan dari samping selama beberapatahun terakhir.Pihak yang berwenang di bidang jalan sadar bahwa di ditempat tersebut tingkat keselamatan rendah, dan telahmemasang beberapa rambu peringatan serta panduan.Sayangnya, rambu-rambu tersebut tersembunyi di balikpepohonan seperti gambar di bawah ini. Rambu hanyadapat berguna apabila terlihat dengan baik. Dalam halini, rambu-rambu tersebut dipasang sebelum pohonpohonditanam. Peristiwa ini memberi penekananpentingnya semua lembaga untuk bekerja sama. Ini jugaberarti bahwa para perekayasa keselamatan jalan perlumempertahankan hasil kerja mereka dengan secarateratur memonitor sejumlah pencapaian sebelumnya.Di jalan yang memungkinkan kendaraan berkecepatantinggi, informasi mungkin perlu diulang-ulang untuk tiapinterval tertentu.

Sebagaimana halnya rambu peringatan, rambuinformasi harus memantulkan cahaya agar dapatterlihat di waktu malam.

Page 11: Pembangunan Jalan-kelok 44

Saat kondisi jalan sulit untuk disiasati atau mungkinterdapat banyak kondisi mengejutkan bagi merekayang menggunakannya, perekayasa keselamatan jalanharus mempertimbangkan cara terbaik memandupengguna jalan dalam menggunakan jalan tersebut.Ruas jalan berikut ini memberikan panduan yang jelasdalam bentuk batas kecepatan dan Chevron AlignmentMarkers (CAMs) yang ada di sepanjang tikungantersebut. Patok pengarah yang dapat memantulkancahaya, terdapat di sepanjang jalan, memberikaninformasi berkala dengan jarak tertentu bagi parapengemudi/pengendara. Pengguna jalan dipandu lebihjauh dengan adanya tepian yang dicat di kedua sisi jalandan diperingatkan agar tidak mendahului di lokasi inidengan adanya marka ganda tidak terputus.Agar efektif, panduan ini harus tersedia secaraberkesinambungan di sepanjang rute tersebut danharus konsisten di seluruh jaringan jalan. Ramburambuharus terstandarisasi sehingga suatu panduanmemiliki arti yang sama di manapun ditemukan. Sekalilagi, perlu diingat bahwa semua panduan ini harusdapat memantulkan cahaya agar dapat efektif terlihatdi waktu malam.

Dalam contoh ini pengguna jalan diberi panduan dalammemilih lajur yang hendak dimasuki. Garis-garis yangtergambar tersebut menjauhkan pengguna jalan dari‘tanduk’ (titik tengah) jauh sebelum ada kemungkinanmenabraknya. CAM memandu pengguna jalan padakedua tikungan yang ada, dan sebuah rambu memberiperingatan pada mereka yang memilih lajur kiri akanbahaya yang mengancam di depan.

Sisi Jalan Harus Dirancang Agar Lebih Ramah (forgiving)

Menyadari bahwa faktor kesalahan manusia akan selalumenentukan keselamatan jalan, para perekayasa dapatmerancang jalan yang akan dapat mengakomodasikesalahan manusia tanpa harus mengakibatkankehilangan nyawa. Pengemudi/pengguna jalan dapatmelakukan kesalahan kapan dan di mana saja, sehinggadalam beberapa kasus kendaraan mereka terpaksa keluardari jalan. Di sepanjang jalan di Indonesia, terdapatbanyak bahaya di sisi jalan seperti selokan yang tidaktertutup, pohon, lobang, pinggir badan jalan yang curam,pancang jembatan dan kepala jembatan (bridge piers andabutments) dan terkadang bangunan. Tim URKJ telahberupaya untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya-bahaya ini dan memperkenalkan konsep “clear zone”.Pemahaman akan konsep clear zone dapat membantu

Page 12: Pembangunan Jalan-kelok 44

tim URKJ dalam meningkatkan keselamatan bagipengguna jalan.Clear zone adalah sebuah area di sepanjang jalan yangharus bebas dari bahaya (berupa bagian jalan yang solid,dengan diameter lebih dari 100 mm), berfungsi untukmeminimalkan akibat dari tabrakan yang menyebabkanmobil terlempar ke luar jalan. Lebar dari clear zonetergantung kepada kecepatan kendaraan, volume lalulintas, kemiringan, dan kecuraman jalan.

Dalam contoh ini, kelengahan yang mungkin dialamipengemudi karena jalan yang lebar memungkinkannyauntuk leluasa mengemudikan mobilnya diantisipasidengan rambu-rambu tepi jalan dan marka jalan takterputus, yang menunjukkan derajat tikungan dalamgambar ini. Andaikata sang pengemudi gagal memasukitikungan dengan kecepatan yang sesuai, tidak ada titikbenturan di luar jalan, pohon, saluran atau selokan,yang bisa meningkatkan risiko kecelakaan mobil yangparah. Bagian luar tikungan di jalan tersebut memilikibahu jalan yang beraspal, sehingga memperkecilkemungkinan pengemudi kehilangan kendali. Desain,informasi dan panduan di jalan ini secara keseluruhanmemberikan bantuan bagi pengemudi untuk melaluitikungan tersebut dengan aman. Dengan demikian, jikapengemudi salah perhitungan, sehingga mengakibatkankendaraannya keluar dari jalan, kecil kemungkinan akanterjadi kecelakaan yang serius.

Pasang Penahan Benturan Hanya Jika Diperlukan

Membangun jalan yang ramah bagipenggunanya berarti mengurangikebutuhan akan penahan benturan.Penahan benturan seharusnya hanyadipasang di lokasi di mana dibutuhkanuntuk mengurangi kemungkinantabrakan yang serius.Penahan benturan itu sendirimerupakan bahaya yang mengancamdi pinggiran jalan dan seharusnyahanya dibangun di lokasi dimanatabrakan yang lebih serius bisa terjadijika penahan itu tidak dipasang ditempat tersebut.

Ujung atau terminal dari penahanbenturan harus dibangun sedemikianrupa agar tidak meningkatkan

Page 13: Pembangunan Jalan-kelok 44

kemungkinan cedera yang serius.Penahan harus dipasang denganketinggian yang tepat dan dengankeseimbangan yang cukup untukmenghadapi bahaya (sehinggaapabila penahan benturan tertabrak,kendaraan tidak terperangkap kedalam bahaya). Penahan di jembatanharus terhubung kuat ke pembatasjembatan. Tim URKJ bersama paraperekayasa DJBM dengan hati-hatidan seksama mempertimbangkankapan penahan benturan harusdipasang dan kapan tidak harusdipasang. Detail instalasi dalam hal inisangat vital.