Upload
alfinurfauziah
View
75
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
a
Citation preview
I. TUJUAN
1. Melatih mahasiswa untuk mengenali sifat-sifat inderawi produk pangan,
2. Mengetahui kemampuan seseorang untuk menggunakan inderanya dalam
menilai suatu produk,
3. Mengenal bermacam-macam reaksi penginderaan dari suatu produk, serta
4. Menilai benda atau komoditi yang diuji berdasarkan sifat dan kesan yang
diperoleh.
II. TEORI DASAR
Pengujian terhadap suatu bahan makanan dengan menggunakan indera
manusia disebut penilaian indera (penilaian sensorik) atau pengujian organoleptik.
Penilaian sensorik pada manusia adalah pada mulanya sebagai kegiatan seni (art) dan
tetap berkembang sebagai seni sampai merasuki dunia industri. Penilaian dengan
indera sebenarnya cara penilaian kuno, tetapi masih sangat umum digunakan.
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar
untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik (Sofiah, 2008). Rangsangan ini dapat
ditangkap dengan baik oleh alat – alat tubuh yang biasa dikenal dengan indera. Indera
manusia merupakan bagian tubuh yang dapat digunakan sebagai alat untuk menilai
sifat-sifat atau karakteristik suatu produk atau makanan.
Setiap jenis makanan mempunyai beberapa karakteristik yang dapat diuji secara
organoleptik menggunakan indera pencicip, pencium, pendengaran, perabaan dan
penglihatan. Sifat-sifat inderawi tersebut sangat spesifik untuk setiap jenis produk.
Ada enam tahap dalam melakukan penilaian inderawi yaitu menerima bahan,
mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan, mengingat kembali bahan
yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi produk tersebut.
Kemudian, ada lima macam indera yang dimiliki manusia yaitu :
1. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
2. Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan
tempat beradanya indera keseimbangan (statoreseptor)
3. Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
4. Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
5. Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)
Adapun pengertian dari sifat inderawi (organoleptik) adalah sifat-sifat yang
melekat pada suatu bahan pangan yang dapat diinderakan/ dikarakterisasi oleh alat
inderawi seperti alat indera penglihat yaitu mata, pembau yaitu hidung, pencicip
yaitu mulut, peraba yaitu kulit dan pendengar yaitu telinga. Syarat agar dapat disebut
uji organoleptik adalah:
Ada contoh yang diuji yaitu benda perangsang
Ada panelis sebagai pemroses respon
Ada pernyataan respon yang jujur, yaitu respon yang spontan, tanpa
penalaran, imaginasi, asosiasi, ilusi, atau meniru orang lain. Pelaksanaan praktikum
ini akan membantu dalam membedakan bermacam-macam karakteristik suatu produk
makanan dengan menggunakan alat indera yang dimiliki manusia.
Pengujian produk dengan uji organoleptik melibatkan indera yang berperan
dalam penglihatan, penciuman, pencicipan, peraba dan pendengaran. Kelima indera
(panca indera) digunakan secara tersendiri atau merupakan gabungan indera, dalam
menilai karakteristik makanan. Hal ini sering dilakukan baik secara sadar maupun
tidak kita sadari ketika memilih, membeli atau mengkonsumsi makanan.
Penggunaan Indera manusia dalam analisa organoleptik dapat diketahui
melalui: Kenampakan, Rasa, Aroma, Tekstur, dan Suara.
1. Kenampakan (Appearance)
Kenampakan adalah persepsi visual dari makanan, yang termasuk di dalamnya
warna, ukuran, bentuk, sifat transparan, ketumpulan dan kehalusan. Warna dari suatu
makanan sangatlah penting, contohnya sepeti kacang polong. Bentuk, ukuran dan
penampilan permukaan akan mempengaruhi konsumen dan menentukan apakah
mereka akan menerima atau menolak suatu makanan.
2. Rasa (Flavour)
Ada tiga komponen : Bau berperan dalam kesenangan mengkonsumsi, seperti
bau dari roti yang baru saja dibakar. Indera perasa, dimana indera perasa di rangsang
oleh kondisi termal (panas) atau reaksi kimia, contohnya seperti dinginnya es krim
atau sensasi terbakar dari cabai. Mencicipi memainkan peranan yang penting dalam
mengenali, menerima dan menilai makanan. Mencicipi dirasakan dengan indera
perasa dari lidah. Ada empat jenis sensasi rasa yaitu: Manis, Asin, Asam dan Pahit.
Pahit dan asam terkadang sering membingungkan. Jus Lemon memiliki rasa asam
dimana kopi memiliki rasa pahit.
3. Aroma (Aroma)
Bau mengevaluasi aroma makanan dan dibutuhkan dalam memberikan
penilaian terhadap rasa. Aroma makanan yang harum akan lebih merangsang selera.
Untuk merangsang suatu sensasi dari bau, suatu unsur harus dalam wujud gas
(komponen yang bersifat volatil). Bau berguna untuk mendeteksi makanan segar,
tengik atau adakalanya beracun.
4. Tekstur (Texture)
Tekstur dirasakan dengan kombinasi dari indera perasa, yaitu peraba, perasa
lidah, penglihatan dan pendengaran. Tekstur adalah kualitas kunci dari banyak
makanan, seperti kelembutan dari daging, kehalusan dari roti. Hal itu juga termasuk
konsistensi, sifat merekat, kerapuhan, kekenyalan, ukuran dan bentuk dari partikel-
partikel dalam makanan, seperti tekstur dari buah pir yang berpasir. 5. Suara (Sound)
Pendengaran mempertimbangkan suara yang tercipta oleh makanan selama persiapan
dan konsumsi seperti: desisan dari makanan yang digoreng, desisan dari minuman,
bunyi mengerkah (kres) dari sayuran mentah, suara patahan dari kerasnya biskuit.
Jadi dalam analisa organoleptik, panca indera digunakan untuk mengukur,
menganalisa dan menginterpretasikan mutu organoleptik atau karakteristik sensoris
makanan. Analisa organoleptik sangat dibutuhkan dalam industri makanan untuk
pengembangan produk, modifikasi resep dan mengevaluasi produk. Hal ini juga
memegang peranan penting dalam menjaga mutu dan pemasaran produk.
III. ALAT DAN BAHAN
3.1. Alat
1) Gelas
2) Piring
3) Pisau
4) Sendok
3.2. Bahan
1) Apel
2) Dodol
3) Kerupuk
4) Jelly
5) Kopi hitam
6) Permen jelly
7) Saus tomat
8) Teh
IV. PROSEDUR
1. Makanan Padat/Setengah Padat
Contoh bahan pangan yang telah disediakan, kemudian diamati dengan
menggunakan indera sebagasi berikut:
1) Penglihatan
2) Penciuman/pembauan
3) Perabaan:
Menggunakan jari tangan (ditekan/dipijitbdiantara jari tangan)
Menggunakan indera mulut/bibir, langit-langit, gigi, dinding mulut,
dan lidah (digigit sedikit kemudian dikunyah perlahan-lahan).
4) Pencicipan: Contoh yang disajikan dicicipi sambil menggerak-gerakkan lidah.
2. Makanan Cair
Makanan cair yang disediakan diperiksa dengan menggunakan indera:
1) Penglihatan
2) Pembauan
3) Perabaan:
Menggunakan jari tangan
Menggunakan indera mulut
4) Pencicipan
V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Penilaian dengan indera merupakan pengujian yang dilakukan untuk
menilai sifat organoleptik suatu produk. Penilaian ini dilakukan tanpa
menggunakan alat bantu ukur, tetapi menggunakan indera atau organ yang
terdapat pada manusia. Oleh sebab itu, penilaian ini dapat dikatakan bersifat
subjektif karena produk yang diamati dinilai berdasarkan tingkat kesukaan
dan persepsi masing-masing individu dalam menilai suatu produk pangan.
Organ atau indera yang digunakan untuk menilai sifat organoleptik bahan
pangan pada praktikum kali ini terdiri dari indera penglihatan, penciuman,
perabaan dan pencicipan. Penggabungan keempat pengamatan tersebut akan
menimbulkan kesukaan terhadap produk tersebut baik suka ataupun tidak
suka. Selain itu, dengan adanya penggambungan keempat pengamatan ini
dapat menilai karakteristik dari masing-masing bahan yang tergantung pada
karakteristik tersendiri bahan tersebut.
Mata sebagai indera penglihatan digunakan sebagai alat pengukur
warna, bentuk, serta ukuran suatu produk pangan.
Hidung sebagai indera pencium digunakan untuk mengetahui aroma
yang dimiliki oleh suatu produk pangan. Pada praktikum kali ini, pengujian
pembauan disebut juga pencicipan jarak jauh karena panelis ini mengenal
enaknya makanan yang belum terlihat hanya dengan mencium baunya dari
jarak jauh. Mekanisme pembauan lebih sedikit diketahui oleh panelis
dibandingkan pencicipan, karena kepekaan pembauan lebih tinggi
dibandingkan pencicipan. Dalam pengujian inderawi ini bau lebih kompleks
dari pada rasa. Bau dari suatu produk dapat diamati baik dengan membau
maupun dengan merasakan. Bau pada makanan yang diuji memiliki berbagai
macam perbedaan, bau ini sangat dipengaruhi oleh adanya komponen bahan
makanan yang bersifat volatil dan memiliki karakteristik yang berbeda untuk
setiap makanan. Dimana bau makanan ini masuk lewat indera pembau,
dimana ransangan akan diterima oleh “regio alfactori” suatu bagian pada
bagian atas rongga hidung ( sel-sel epitelium ) dan bisa juga lewat mulut
terutama bai panelis yang sukar mengamati lewat hidung.
Fungsi dari indera peraba yaitu dapat menggunakan jari tangan atau
dengan indera mulut untuk mengukur tekstur dari produk pangan.
Penginderaan ini terdapat pada alat tubuh yang khusus atau pada daerah yang
terbatas. Penerimaan sentuhan atau perabaan ini terjadi hampir diseluruh
permukaan kulit. Kepekaan tidak merata diseluruh daerah, pada perabaan
dengan jari ini lebih terasa karena pada jari tangan mempunyai kepekaan yang
sangat tinggi dibandingkan dengan rongga mulut, bibir. Ujung jari ini
mempunyai keistimewaan dan sangat berguna untuk menilai komoditi atau
produk. Ujung jari ini dapat mendeteksi tekanan sebesar 3 gram/mm2. Ujung
jari juga titik (spatial). Dua titik berjarak 2,3 mm dapat dikenali dengan
perabaan ujung jari, didaerah pungggung sedikitnya tekanan 48 gram/mm2
dan jaraknya 67 mm.
Sedangkan lidah sebagai indera pencicip dapat digunakan untuk
mengetahui rasa dari suatu produk pangan. Indera pencicip berfungsi untuk
menilai cicip (taste) dari suatu makanan dan minuman yang diujikan. Indera
pencicip terdapat dalam rongga mulut terutama pada permukaan lidah dan
sebagian langit-langit lunak (paltum mole). Di permukaan rongga mulut
terdapat lapisan yang selalu basah yang terdapat sel-sel peka. Sel-sel peka ini
megumpul membentuk susunan yang disebut putting pencicip. Masing-
masing putting pencicip biasanya hanya peka terhadap rasa (cicip) tertentu
tetapi kadang-kadang juga responsive terhadap beberapa rangsangan cicip.
Putting pencicip ini membedakan 4 cicip dasar yaitu rasa manis, pahit, asin
dan asam. Dimana dari keempat dasar itu menerima rangsangan berupa zat
cairan atau padatan kimia. Kemudian kedua hal perangsang itu mengisi pori-
pori diatas putting pencicip sehingga terjadi kontak langsung dan merangsang
rambut-rambut halus (silis) dari sel-sel sensorik.
Setiap produk pangan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Berdasarkan bentuknya, makanan dibagi ke dalam makanan padat/semi padat
dan makanan cair. Makanan padat/semi padat yang diamati saat praktikum
antara lain, dodol, jelly, kerupuk, dan apel. Sedangkan makanan cair yang
diamati pada praktikum ini terdiri ari air kopi, air teh, dan saus tomat.
Keseluruhan produk tersebut diamati sifat organoleptiknya sehingga
karakteristik dari masing-masing produk tersebut dapat diketahui dengan
baik.
1. Karakteristik Makanan Padat/Setengah Padat
Makanan padat/setengah padat yang diamati dalam praktikum ini
adalah kerupuk, jelly, apel dan dodol. Pengujian yang pertama dilakukan
adalah berdasarkan penglihatan. Adapun hasil yang didapat dari pengamatan
adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan penglihatan
ContohKarakteristik Kenampakan
Bentuk Ukuran Warna Keseragaman Warna
Apel Oblate a = 4,6b = 2,8c = 3,1
Hijau, bergradasi merah
Tidak seragam
Kerupuk Irregular a = 8,2b = 6,6c = 1,5
Putih gading Seragam
Dodol Balok panjang
a = 2,3b = 1,9c = 1,7
Luar: Cokelat tuaDalam: Cokelat lebih
tua
Seragam
Jelly Seperti mangkuk berbentuk segi lima
(1/2 lingkaran)
a = 3,9b = 3,9c = 1,7
Orange Seragam
Permen jelly
Panjang mengerucut
a = 7,7b = 2,5c = 1
Setengah bagian kuning, setengah
bagian cokelat muda
Seragam
b. Berdasarkan penciuman/pembauan
Contoh Karakteristik BauTak Berbau Agak Tajam Sangat Tajam
Apel √
Kerupuk √Dodol √Jelly √
Permen jelly √
c. Berdasarkan perabaan
Menggunakan jari tangan
Contoh Karakteristik PerabaanLembut Keras Elastis Kenyal
Apel √Kerupuk √Dodol √ √Jelly √ √Permen jelly
√
Menggunakan indera mulut
ContohKarakteristik Perabaan
Keras Rapuh Renyah Lembut Kenyal Halus Kasar
Apel √ √Kerupu
k√ √
Dodol √ √Jelly √ √ √
Permen jelly
√ √
d. Berdasarkan pencicipan
Contoh Karakteristik CicipManis Asam Asin Pahit Lainnya
Apel √ √Kerupuk √Dodol √Jelly √ √
Permen jelly
√
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, sifat-sifat organoleptik
dari produk-produk pangan padat/setengah padat yang telah diamati adalah
sebagai berikut:
a. Apel
Buah Apel (Malus sylvetris) mempunyai bentuk bulat atau bundar
sampai lonjong (oblate) bagian pucuk buah berlekuk dangkal, kulit agak kasar
dan tebal, pori-pori buah kasar dan renggang, tetapi setelah tua menjadi halus
dan mengkilat. Warna buah hijau kemerah-merahan, hijau kekuning-
kuningan, hijau berbintik-bintik, merah tua dan sebagainya sesuai dengan
varietas (Tawali dkk., 2004).
Berdasarkan hasil pengamatan, apel memiliki bentuk yang bulat atau
bundar dan berwarna hijau dengan gradasi warna merah di bagian pangkal
buah, serta memiliki bintik-bintik putih yang tersebar di kulitnya. Warna
merah yang tidak merata disebabkan oleh tingkat kematangan apel yang
belum sepenuhnya matang. Sedangkan bintik putih tersebut kemungkinan
disebabkan oleh kerusakan yang bersifat fisiologis. Selain itu, aroma yang
tidak terlalu kuat atau bahkan tidak tercium dan tekstur yang keras juga
menandakan bahwa apel tersebut belum terlalu matang. Hal ini diperkuat
dengan rasa apel yang masih memiliki rasa asam.
b. Kerupuk
Kerupuk memiliki bentuk bulat pada umumnya, namun karena
kerusakan-kerusakan mekanis yang mungkin terjadi, maka bentuk kerupuk
tersebut menjadi tidak beraturan atau irregular. Kerupuk yang diamati pada
praktikum kali ini memiliki warna putih gading akibat hasil penggorengan.
Selain itu memiliki rasa yang asin gurih karena pada proses pembuatan
kerupuk diberi penambahan garam. Kerupuk juga memiliki tekstur yang
renyah dan rapuh, serta aroma yang tidak begitu kuat.
c. Dodol
Dodol memiliki bentuk balok panjang karena hasil pemotongan dari
cetakan atau loyang. Dodol ini memiliki warna cokelat tua dibagian dalam
dan luar. Namun, warna cokelat di bagian dalamnya lebih tua dibandingkan
dengan bagian luar dan memiliki dimensi ukuran 2,3 x 1,9 x 1,7 cm. Selain
itu, dodol ini juga memiliki tekstur luar yang lebih keras dibandingkan tekstur
bagian dalam. Hal ini dikarenakan dodol tersebut mulai mengering pada
bagian luarnya. Dodol memiliki rasa yang manis dan tekstur yang kenyal,
serta aroma yang tidak terlalu kuat. Rasa manis disebabkan adanya
penambahan gula dalam pembuatan dodol. Sedangkan tekstur kenyal
diperoleh dari penambahan tepung tapioca ke dalam adonan dodol.
d. Jelly
Jelly memiliki bentuk seperti mangkuk segi lima atau ½ lingkaran
menyerupai bentuk kemasan primernya. Hal ini terjadi karena pada awalnya
jelly memiliki fase cair sehingga sesuai dengan sifat air yang akan mengikuti
bentuk kemasan atau wadahnya. Jelly ini memiliki warna orange bening yang
seragam karena proses mixing yang baik. Jelly juga memiliki tekstur yang
lembut, bau yang sangat tajam, serta memiliki rasa manis dan agak asam. Bau
yang sangat tajam dikarenakan penambahan perisa yang menimbulkan aroma
yang kuat. Sedangkan rasa manis dan asam diperoleh karena adanya
penambahan gula dan sedikit asam dalam proses pembuatan jelly.
e. Permen jelly
Permen Jelly adalah gula yang diberi cita rasa bermacam-macam, serta
dibentuk dengan berbagai macam jenis. Bahan utama dari pembuatan permen
adalah gula. Gula ini menentukan jenis dan permen yaitu kristal atau tidak.
Gula yang digunakan adalah dari jenis sukrosa (gula pasir). Permen jelly yang
diamati memiliki bentuk panjang mengerucut dengan dua warna yaitu
setengah bagian berwarna kuning dan sisanya berwarna cokelat muda.
2. Karakteristik Makanan Cair
Makanan cair yang diamati adalah saus tomat, cairan kopi dan cairan
teh. Pengamatan karakteristik dilakuakan berdasarkan penglihatan,
penciuman, perabaan serta pencicipan.
a. Berdasarkan penglihatan
Contoh Karakteristik KenampakanWarna Jernih Keruh Kental Encer
Saus Tomat Merah tua, berkilap - - +++ -Air Kopi Cokelat tua kehitaman + ++ - ++Air teh Cokelat muda ++ + - +++
b. Berdasarkan penciuman/pembauan
Contoh Karakteristtik BauTak Berbau Agak Tajam Sangat Tajam
Saus Tomat √Air Kopi √Air teh √
c. Berdasarkan perabaan Menggunakan jari tangan
Contoh Karakteristik PerabaanHalus Berbutir Lengket Kental Encer
Saus Tomat √ √Air Kopi √Air teh √
Menggunakan indera mulut
Contoh Karakteristik PerabaanHalus Berbutir Lengket Kental Encer
Saus Tomat √ √ √Air Kopi √ √Air teh √
d. Berdasarkan pencicipan
Contoh Karakteristik CicipManis Asam Asin Pahit Lainnya
Saus Tomat √ √ √Air Kopi √Air teh √
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, sifat-sifat organoleptik
dari produk-produk pangan cair yang telah diamati adalah sebagai berikut:
a. Saus Tomat
Saus tomat memiliki kenampakan warna merah mengkilap dan kental.
Warna merah disebabkan karena bahan baku dalam pembuatan saus ini, yaitu
tomat yang berwarna merah. Sedangkan kekentalan pada saus tomat
disebabkan oleh kadar air yang tidak terlalu tinggi. Saus tomat memiliki
aroma tomat yang sangat tajam, serta tekstur yang lengket dan kental. Aroma
yang tajam tersebut dapat disebabkan oleh penggunaan bahan tambahan
pangan pemberi cita rasa dan aroma. Sedangkan tekstur yang lengket dan
kental dapat disebabkan oleh adanya penambahan gula pada saus tomat
tersebut. Saus tomat memiliki rasa manis yang berasal dari gula, asam yang
berasal dari tomat, serta asin yang berasal dari garam.
a. Air Kopi
Air kopi memiliki kenampakan warna cokelat tua yang keruh dan
encer. Kekeruhan tersebut disebabkan oleh air kopi yang masih mengandung
ampas kopi. Hal ini berpengaruh juga terhadap tekstur air kopi yang terasa
berpasir. Air kopi ini memilliki aroma kopi yang sangat tajam serta rasa yang
pahit karena tidak ada penambahan gula ke dalamnya.
b. Air Teh
Air teh memiliki kenampakan warna cokelat muda yang jernih dan
encer akibat adanya penambahan air. Selain itu, air teh tersebut juga memiliki
rasa pahit, dan cita rasa khas teh yang agak sepat dan tawar.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Setiap jenis makanan mempunyai beberapa karakteristik yang dapat diuji
secara organoleptik menggunakan indera indera penglihatan, penciuman,
perabaan dan pencicipan. Penggabungan keempat pengamatan tersebut akan
menimbulkan kesukaan terhadap produk tersebut baik suka ataupun tidak
suka.
2. Setiap jenis makanan juga memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan
komposisi bahan yang digunakan serta proses pengolahan yang dilakukan.
3. Apel dan kerupuk termasuk ke dalam jenis makanan padat.
4. Dodol dan jelly termasuk ke dalam makanan semi padat.
5. Saus tomat, air kopi, dan air teh termasuk ke dalam makanan cair yang
dibedakan berdasarkan viskositasnya.
6.2. Saran
1. Sebaiknya ruangan tempat uji dibuat sedemikian mungkin agar kedap
terhadap suara sehingga tidak mengganggu dalam pengujian, misalnya
pintunya ditutup.
2. Saat praktikum, praktikan tidak boleh dalam keadaan setelah makan karena
akan mempengaruhi hasil pengamatan.
3. Praktikan harusnya sudah tahu berbagai jenis bentuk agar tidak bingung saat
mendeskripsikan bahan.
4. Sampel cairan hendaknya diletakkan pada wadah yang transparan agar
praktikan mudah mengamatinya,
5. Kerupuk hendaknya disimpan dalam wadah tertutup agar tidak melempem.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. http://www.rubrik.web.id/2013/09/menggunakan-indera-dalam-analisa.html. Diakses pada tanggal 29 Februari 2016
Kartika, Bambang dan Pudji Hastuti.1988. Pedoman Uji Indrawi bahan Pangan.PAU Pangan dan Gizi.UGM. Yogyakarta
Potter, Norman N. 1986. Food Science. Publisher: Chapman & Hall. Ithaca, New York.
Soewarno,T. Soekarto. 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Penerbit : Bharatara Karya Aksara. Jakarta.
Sofiah, Betty D dan Tjutju S. Achyar. dan.. 2008. Penilaian Indera. Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran. Jatinangor.
Tawali, Abu Bakar, dkk. 2004. Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Mutu Buah-Buahan Impor Yang Dipasarkan Di Sulawesi Selatan. Universitas Hassanudin. Makassar.
DISKUSI
1. Bagaimana cara menerapkan karakteristik jambu biji, dodol, dan kerupuk kepada
seseorang yang belum pernah melihat ataupun mencicipi makanan tersebut.
Terangkan dengan jelas sehingga orang tersebu mengerti dan bisa
membayangkan seperti apa makanan tersebut, sekaligus menunjukkan sikap.
Jawab:
Caranya dengan menjelaskan dan mendeskripsikan produk kepada orang tersebut
hingga jelas.
Jambu biji
Bentuk : menyerupai bola.
Warna : Bagian luar : hijau muda
Bagian dalam (daging buah) : pink dengan bagian tengah ada biji
kecil- kecil, atau putih dengan bagian tengah ada biji kecil-kecil
(tergantung varietas).
Tekstur : Permukaan luar : agak licin, terdapat benjol-benjol kecil
Permukaan dalam : lembut agak berair.
Aroma : khas jambu biji, agak manis .
Rasa : Manis.
Dodol
Bentuk : umumnya berbentuk balok dibungkus dengan kertas.
Ukuran (panjang) : ± 2,5 cm.
Warna : coklat kehitaman
Tekstur : lengket, kenyal, lembut, agak berminyak
Aroma dan rasa : manis.
Kerupuk
Bentuk : oval, ukuran nya ada yang besar/sedang/kecil.
Warna : putih.
Ukuran (d) : 6,5 cm.
Tekstur : rapuh, renyah, kasar, dan berminyak.
Aroma : khas kerupuk, kadang ada rasa udang jika ditambahkan udang.
Rasa : asin.
2. Apakah sifat organoleptik untuk setiap jenis makanan itu harus sama?
Bandingkan karakteristik kerupuk dan dodol.
Jawab:
Setiap jenis makanan tidak harus memiliki sifat organoleptik yang sama, karena
bahan baku pembuatan produk tersebut yang berbeda-beda sehingga
menghasilkan produk dengan karakteristik yang berbeda-beda. Pada produk
kerupuk dan dodol, dimana kerupuk bertekstur keras sedangkan dodol bertekstur
kenyal, dan rasanya pun berbeda. Dan sifat organoleptik inilah yang menjadi
pembeda produk yang satu dengan yang lainnya.
3. Mengapa perbedaan atau persamaan karakteristik suatu bahan/makanan itu
penting kita ketahui?
Jawab:
Untuk membedakan jenis produk satu dengan yang lain selain itu untuk menjadi
patokan dalam menilai suatu bahan/makanan, serta berguna juga untuk
mengetahui tingkat kerusakan bahan makanan yang penting dalam proses
penyimpanan dan proses pengolahan dan mengetahui tingkat mutu suatu bahan
pangan.
4. Sifat atau karakteristik yang mana dari makanan yang diiuji itu yang benar-benar
saudara sukai? Mengapa? Bandingkan dengan pendapat teman saudara.
Jawab:
Pencicipan dodol karena rasanya manis dan enak, sedangkan salah satu teman
saya lebih menyukai pencicipan jelly dan apel, karena memiliki rasa yang cukup
bervariasi yaitu manis, sedikit asam dan menyegarkan.