52
PEMBAHASAN MATERI UKDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat- Kedokteran Pencegahan

PEMBAHASAN MATERI IKM UKDI.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

PEMBAHASAN MATERI UKDI

PEMBAHASAN MATERI UKDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat-Kedokteran PencegahanUKDI PUBLIC HEALTHEPIDEMIOLOGI(Pengukuran epidemiologi, KLB/WABAH)STATISTIK VITALKEDOKTERAN KELUARGA + 5 STARS DOCTORPROMOSI KESEHATANMANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS, SPM, POSYANDU, KEBIJAKAN, PEMBIAYAAN KESEHATAN, ASURANSI KESEHATAN, SKNPATIEN SAFETY KEDOKTERAN OKUPASISKDI

7.2. Kebijakan dan manajemen kesehatan 7.3. Standar Pelayanan Minimal (SPM) 7.4. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) termasuk sistem rujukan 7.5. Pembiayaan kesehatan 7.6. Penjaminan mutu pelayanan kesehatan 7.7. Pendidikan kesehatan 7.8. Promosi kesehatan 7.9. Konsultasi dan konseling 7.10. Faktor risiko masalah kesehatan 7.11. Epidemiologi 7.12. Faktor risiko penyakit 7.13. Surveilans 7.14. Statistik kesehatan 7.15. Prinsip pelayanan kesehatan primer 7.16. Prinsip keselamatan pasien (patient safety dan medication safety) 7.17. Prinsip interprofesionalisme dalam pendidikan kesehatan 7.18. Jaminan atau asuransi kesehatan masyarakat SKDIDaftar masalah kesehatan masyarakat Hal 38 39Keterampilan klinis 88 - 89EPIDEMIOLOGI & STATISTIK VITALPENGUKURAN EPIDEMIOLOGIINSIDENSI RATEPREVALENCY RATEATTACK RATESECONDARY ATTACK RATEStatistik vital:MMR (MATERNAL MORTALITY RATE)=AKIIMR (INFANT MORTALITY RATE) = AKBDan lain-lainINCIDENCE RATEIncidence rate adalah frekuensi penyakit baru yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat / wilayah / negara pada waktu tertentu

Jumlah penyakit baru--------------------------------- kJumlah populasi berisikoPREVALENCE RATEPrevalence rate adalah frekuensi penyakit lama dan baru yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu

Jumlah penyakit lama + baru--------------------------------------- kJumlah populasi berisikoATTACK RATEAttack Rate adalah jumlah kasus baru penyakit dalam waktu wabah yang berjangkit dalam masyarakat di suatu tempat/ wilayah/ negara pada waktu tertentu

Attack Rate (AR):

Jumlah penyakit baru--------------------------------- kJumlah populasi berisiko

(dalam waktu wabah berlangsung)SECONDARY ATTACK RATESecondary Attack Rate adalah Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama

Secondary Attack Rate (SAR):

Jml. Penderita Baru pd. Serangan Kedua (Jml. Penddk Pendd. Yg. Terkena Serangan Pertama) CONTOH :Dalam suatu asrama terdapat 30 orang anak-anak. Pada tanggal 1 Maret 1977, 2 orang anak dari asrama tersebut pergi berlibur dan kebetuuulan bertamu ke rumah keluarga yang anaknya menderita Varicella. Tanggal 3 Maret 1977 kedua orang anak tersebut menderita Varicella. Kemudian terjadilan letusan varicella di dalam asrama tersebut. Dalam beberapa hari sudah terserang varicella 22 anak lagi. Berapa % secondary attack rate?Jawab:Serangan pertama : 2 orangSeranga kedua : 22 orangPopulasi berisiko : 30 2 = 28 orangsecondary attack rate = 22/28 x 100%CASE FATALITY RATEJml kematian ok penyakit tertentu periode ttt x 100% Jml penyakit tertentu yang terdiagnosis sama pd periode ttt

CFR menggamarkan suatu keganasan (fatality) suatu penyakit sehingga menyebabkan kematian

CRUDE DEATH RATEJml kematian periode ttt x 1onJml populasi rata2 periode ttt

INFANT MORTALITY RATE (IMR)ANGKA KEMATIAN BAYI

jumlah kematian bayi (< 1 tahun) periode tertentu X 1000Jumlah kelahiran hidup dalam periode yang sama

BIASANYA digambarkan dalam waktu 1 tahunNEONATAL MORTALITY RATEANGKA KEMATIAN NEONATAL

jumlah kematian bayi < 28 hari periode tertentu X 1000jumlah kelahiran hidup dalam periode yang samaPERINATAL MORTALITY RATEANGKA KEMATIAN PERINATAL

jumlah kematian bayi < 7 hari periode tertentu X 1000jumlah kelahiran hidup dalam periode yang samaMATERNAL MORTALITY RATEANGKA KEMATIAN IBU

Jumlah kematian ibu dalam 1 tahun X 100.000 kelahiran hidup pada periode yang sama

Kematian ibu yang disebabkan pada saat hamil, bersalin, dan nifas.KLBKLB adalah timbulnya dan/ meningkatnya suatu kejadian kesakitan dan/ atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentuKRITERIA KLBTimbulnya suatu penyakit atau menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.Peningkatan kejadian penyakit atau kematian terus menerus selama tiga kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu, ....)Peningkatan kejadian penyakit atau kematian, dua kali atau lebih dibandingkan periode sebelumnya ((jam, hari, minggu, bulan, tahun)Jumlah penderita baru dalam sebulan menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya.Angka Rata2 per bulan selama setahun menunjukkan kenaikan dua kali lipat atau lebih dibanding dengan angka rata2 per bulan dari tahun sebelumnya.Case Fatality Rate dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih, dibanding dengan CFR periode sebelumnya.

19Lanjutan KRITERIA KLBBeberapa penyakit khusus : KHOLERA, DHF/DSSSetiap peningkatan kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis)Terdapat satu atau lebih penderita baru di mana pada periode 4 minggu sebelumnya daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan

Beberapa penyakit yang dialami satu atau lebih penderita:Keracunan makananKeracunan Pestisida

LANGKAH2 PENANGANAN KLBPengamatan KLB (apakah KLB/bukan)Penyelidikan di lapanganTindakan2 yang perlu dijalankan khusus dalam follow upPengumpulan dan pengiriman sampel untuk pemeriksaan di laboratoriumMenyusun kesimpulanPenyuluhan kesehatan kepada masyarkat/kelompok yang bersangkutan

LANGKAH2PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KLBMenegakkan diagnosisMenentukan kejadian tsb kemungkinan KLB/bukan?Menggambarkan hub. Letusan penyakit dgn variabel epidemiologi ( waktu, tempat, orang)Rumusan hipotesis sementaraRencana PE lebih lanjut dan laksanakan PE no.5 (identifikasi etiologi, pengambilan sampel )Analisis dan interpretasi dataMenyusun kesimpulanPenentuan tindakan penanggulangan misal penyuluhanLaporan lengkap

PEMBERANTASAN DBDPelacakan penderita (penyelidikan epidemiologis, PE) yaitu kegiatan mendatangi rumah-rumah dari kasus yang dilaporkan (indeks kasus) untuk mencari penderita lain dan memeriksa angka jentik dalam radius + 100 m dari rumah indeks.Penemuan dan pertolongan penderita, yaitu kegiatan mencari penderita lain. Jika terdapat tersangka kasus DBD maka harus segera dilakukan penanganan kasus termasuk merujuk ke unit pelayanan terdekatAbatisasi selektif (AS) atau larvasidasi selektif, yaitu kegiatan memberikan atau menaburkan lavarsida ke dalam penampungan air yang positif terdapat jentik Aedes.Fogging focus (FF) yaitu kegiatan menyemprot dengan insektisida (malation, losban) untuk membunuh nyamuk dewasa dalam radius 1 RW per 400 rumah per 1 dukuh.

Lanjutan PEMBERANTASAN DBDPemeriksaan jentik berkala (PJB) yaitu kegiatan reguler tiga bulan sekali, dengan cara mengambil sampel 100 rumah/desa/kelurahan. Pengambian sampel dapat dilakukan dengan cara random atau metode spiral (dengan rumah tengah di pusatnya) atau metode zig-zag. Dengan kegiatan ini akan didapatkan angka kepadatan jentik atau House index (HIPembentukan kelompok kerja (pokja) DBD di semua level administrasi, mulai dari desa, kecamatan, sampai tingkat pusat.Penggerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan 3M (menutup dan menguras tempat penampungan air bersih, mengubur barang bekas, dan membersihkan tempat yang berpotensi bagi perkembangbiakan nyamuk) di daerah endemik dan sporadik.Penyuluhan tentang gejala awal penyakit, pencegahan, dan rujukan penderita.

EPIDEMICPeristiwa terjadinya sejumlah penderita suatu penyakit dengan sifat-sifat sama atau hampir sama dalam suatu masyarakat atau daerah tertentu, yang jelas berbeda dengan perkiraan jumlah penderita yang biasa terdapat dan berasal dari suatu sumber terbesar.ENDEMICSuatu keadaan berjangkitnya prevalensi suatu jenis penyakit yang terjadi sepanjang tahun dengan frekuensi rendah di suatu tempat.Contoh : Malaria, Kaki GajahPANDEMICJenis penyakit yang berjangkit dalam waktu cepat dan terjadi bersamaan di berbagai tempat di seluruh dunia.Contoh : InfluenzaSpanish Flu 1918 1919 (H1N1)Asian Flu1957 1958 (H2N2)Hongkong Flu 1968 (H3N2)KEDOKTERAN KELUARGAKonsep (prinsip pelayanan DK di Indonesia)Komprehensif dan holistikKontinuMengutamakan pencegahanKoordinatif dan kolaboratifPersonal sebagai bagian integral dari keluarganyaMempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkunganMenjunjung tinggi etika, moral dan hukumSadar biaya dan sadar mutuDapat diaudit dan dipertangungjawabkan

8/8/2009Konsep, Karir, Tugas, Fungsi DLP27Karir, Tugas, Fungsi DLP8/8/2009Sugito Wonodirekso - PDKI Pusat27KonsepPelayanan personal:Pelayanan individual sebagai bagian integral dari keluarga, komunitas, dan lingkungannya. Pelayanan komprehensifPelayanan yang mempertimbangkan segi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dan menggunakan semua upaya medis yang tersedia dengan mengutamakan kepentingan pasien.

8/8/2009Konsep, Karir, Tugas, Fungsi DLP28Karir, Tugas, Fungsi DLP8/8/2009Sugito Wonodirekso - PDKI Pusat28KonsepPelayanan bersinambungPelayanan yang memantau kesehatan pasien dari mulai konsepsi sampai mati. Semua masalah yang berkaitan dengan kesehatan pasien tercatat dalam rekam medis agar pemantauan dapat berlanjut dari waktu ke waktu dan atau satu dokter ke dokter lainnya.Pendekatan holistik:Pendekatan atau ancangan yang memandang pasien sebagai manusia seutuhnya; sebagai makhluk bio-psiko-sosial.

8/8/2009Konsep, Karir, Tugas, Fungsi DLP29Karir, Tugas, Fungsi DLP8/8/2009Sugito Wonodirekso - PDKI Pusat29KonsepPelayanan koordinatif:Pelayanan yang berkoordinasi dengan sejawat sesama dokter pelayanan primer dan sekunder, dengan pasien, keluarga dan komunitasnya.Pelayanan kolaboratif:Pelayanan yang bekerjasama dengan institusi dan sarana kesehatan lainnya, dengan mengutamakan kepentingan pasien 8/8/2009Konsep, Karir, Tugas, Fungsi DLP30Karir, Tugas, Fungsi DLP8/8/2009Sugito Wonodirekso - PDKI Pusat30KonsepDokter Praktik Umum:Dokter penyelenggara pelayanan primer yang cakupan layanannya tidak dibatasi oleh golongan usia, jenis kelamin, jenis penyakit, sistem organ, dan status sosial.Dokter Keluarga:Dokter Praktik Umum Penyelenggara Pelayanan Primer yang memberikan layanan personal, komprehensif, bersinambung dengan pendekatan holistik, koordinatif, dan kolaboratif dengan tetap mempertimbangkan keluarga, komunitas, dan lingkungan pasien.

8/8/2009Konsep, Karir, Tugas, Fungsi DLP31Karir, Tugas, Fungsi DLP8/8/2009Sugito Wonodirekso - PDKI Pusat31APGAR FamilySKOR yang digunakan untuk menilai fungsi fisiologis keluargaAdaptation kemampuan untuk beradaptasi dgn anggota keluarga lainPartnership mgambarkan saling komunikasiGrowth dukungan keluarga terhadap hal-hal baru yg dilakukan anggota keluargaAffection hubungan kasih sayang dan interaksiResolve kepuasaan anggota keluarga tentang kebersamaan dan waktu yang dihabiskan bersama

Penilaian :0= jarang1= kadang-kadang= selalu

< 5: kurang6-7: cukup8-10: baik

BENTUK KELUARGA Nuclear Family suami, istri, anak kandungExtended family nuclear family + sanak keluargaBlended family nuclear family + anak2 tiri Single Parent Family Commune family pria,wanita, anak2 yang tinggal bersama, berbagi hak dan tanggung jawab serta memiliki kekayaan bersamaSerial family - bercerai, pasangan menikah masing2 lagi kmd punya anak , dianggap satu keluargaComposite family poligami / poliandri5 STAR DOCTOR Care provider penyedia pelayanan kesehatan Decision-maker pengambil keputusan Communicator komunikator yang baik Community leader pemimpin masyarakat Manager pengelola manajemenCARE PROVIDERBesides giving individual treatment five-star doctorsmust take into account the total (physical, mental and social) needs of the patient. They mustensure that a full range of treatment - curative, preventive or rehabilitative - will be Dispensed in ways that are complementary, integrated and continuous. And they must ensure that the treatment is of the highest quality.DECISION MARKERIn a climate of transparency five-star doctors will have to take decisions that can be justified in terms of efficacy and cost. From all the possible ways of treating a given health condition, the one that seems most appropriate in the given situation must be chosen. As regards expenditure, the limited resources available forhealth must be shared out fairly to the benefit of every individual in the community.COMMUNICATORLifestyle aspects such as a balanced diet, safety measures at work, type of leisure pursuits, respect for the environment and so on all have a determining influence on health. The involvement of the individual in protecting and restoring his or her own health is therefore vital, since exposure to a health risk is largely determined by ones behaviour. The doctors of tomorrow must be excellent communicators in order to persuade individuals, families and the communities in their charge to adopt healthy lifestyles and become partners in the health effort.COMMUNITY LEADERThe needs and problems of the whole community - in a suburb or a district - must not be forgotten. By understanding the determinants of health inherent in the physical and social environment and by appreciating the breadth of each problem or health risk five-star doctors will not simply be treating individuals who seek help but will also take a positive interest in community health activities which will benefit large numbers of people.MANAGERTo carry out all these functions, it will be essential for five-star doctors to acquire managerial skills. This will enable them to initiate exchanges of information in order to make better decisions, and to work within a multidisciplinary team in close association with other partners for health and social development. Both old and new methods of dispensing care will have to be integrated with the totality of health and social services, whether destined for the individual or for the community.PROMOSI KESEHATANTINGKAT PENCEGAHANA. Pencegahan PrimerHealth promotionSpecific protectionB. Pencegahan sekunderEarly diagnosticPrompt treatmentC. Pencegahan tersierRehabilitationDisabilitaty LimitationHealth PromotionTujuannya adalah untuk meningkatkan, memajukan dan membina kondisi sehat yang sudah ada hingga dapat dipertahankan dan dijauhkan dari ancaman penyebab penyakit.Antara lain :- pemberian makanan bergizi- penyediaan sanitasi lingkungan yang baik- Kebersihan perorangan- Penyuluhan kesehatan yang bersifat umum- Nasehat perkawinan- OlahragaPerlindungan khusus pecific Protection) biasanya ditujukan pada kelompok yang beresiko tinggi, yaitu kelompok masyarakat yang punya resiko besar untuk terkena penyakit yang bersangkutan bila mereka tidak diberi perlindungan khusus.Contoh:- Imunisasi spesifik- Specific nutrients- Perlindungan terhadap ancaman Penyakit Akibat Kerja- Menghindari zat-zat alergen- Pemakaian kondom

Pencegahan SekunderTindakan yang berupaya untuk menghentikan proses penyakit pada tingkat permulaan sehingga tidak akan menjadi lebih parah.Berbentuk upaya diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnostic and prompt treatment)

Contoh:- Case Finding- Survey kesehatan- Monitoring dan surveilans epidemiologiPencegahan tersierDilakukan pada stadium penderita sudah dalam kondisi sakit yang jelas nyata secara klinis, dan bahkan mungkin sudah lanjut.Ada dua tingkat:Disability LimitationMencegah agar penyakit tidak parah lagi/ supaya penderita tidak matiRehabilitation- Memulihkan dan menempatkan kembali penderita, kedudukan atau fungsinya semula atau setidaknya mencarikan alternatif lainnya sesuai dengan kemampuannya setelah ia sembuh dari penyakitnya. contoh :Tempat pendidikan untuk tuna netra dan tuna runguTempat pendidikan untuk anak2 cacat dan terbelakangFisioterapi dan pelatihan/perawatan neurologis untuk penderita polioMANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER49KATEGORI POSYANDUINDIKATORPRATAMAMADYAPURNAMAMANDIRIFREK. PENIMB< 8> 8>8> 8RERATA KADER< 5> 5> 5> 5RERATA D/S< 50 %< 50 %> 50 %> 50 %CAK KUMULATIF KB< 50 %< 50 %> 50 %> 50 %CAK KUMULATIF KIA< 50 %< 50 %> 50 %> 50 %CAK KUMULATIF IMUNISASI< 50 %< 50 %> 50 %> 50 %PROG. TAMBAHAN( - )( - )( + )( + )CAK DANA SEHAT< 50 %< 50 %< 50 %> 50 %

SISTEM RUJUKANJenis Rujukana. Rujukan medik bersifat kuratif, rehabilitatif, konsultasi medis, dan pemeriksaan. Mencakup masalah medis.Ex: pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan spesialistik klinis-medis lainnyab. Rujukan Kesehatan Masyarakat bersifat preventif dan promotif.Mencakup masalah kesehatan masyarakat ( rujukan teknologi, sarana dan operasional.)Ex: penelitian epidemiologis atau pemeriksaan lab lapangan, penelitian KLB, bantuan tenaga ahli, obat-obatan khusus, peralatanArah jalur rujukana. Horisontalantara unit-unit yang setingkat kemampuannyab. Vertikalrujukan timbal balik dari bawah ke atas atau sebaliknya, misalnya rujukan medik penderita dari Puskesmas ke RSU