Upload
yogi-pratama
View
10
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
membahas tentang mesin pendingin
Citation preview
PEMBAHASAN KHUSUS PEMANASAN UDARA LEMBAB
Grafik PK (%) Vs h (kj/kg) Heater 500 Watt
Pada grafik pemanasan udara lembab menunjukkan hubungan
antara PK (pembukaan katup) dengan h (entalpy udara) pada kondisi
ruangan, sebelum heater, dan setelah heater sebesar 500 watt. Terlihat
bahwa pada kondisi ruangan sebelum heater dan sesudah heater
mengalami mengalami penurunan enltalpy. Namun pada pembukaan katup
60% kondisi sebelum heater sempat mengalami kenaikan entalpy, namun
pada pembukaan katup 60% kondisi sebelum heater sempat mengalami
kenaikan dari 80 -105 kj/kg, tetapi tidak mencapai entalpy awal. Entalpy
awalnya 120 (kj/kg).
Grafik PK (%) Vs h (kj/kg) Heater 500 Watt
Pada grafik pemanasan udara lembab menunjukkan hubungan
antara PK (pembukaan katup) dengan h (entalpy udara) pada kondisi
ruangan, sebelum heater, dan setelah heater sebesar 1000 Watt. Terlihat
pada grafik bahwa pada kondisi ruangan sebelum heater dan sesudah
heatater mengalami mengalami penurunan enltalpy.
. Namun pada pembukaan katup 60% kondisi sebelum heater
sempat mengalami kenaikan dari 89 -109 kj/kg, tetapi tidak mencapai
entalpy awal. Entalpy awalnya 120 (kj/kg).
Grafik Tekanan Uap parsial (Pv) Vs Rasio Kelebaban Udara (ω)
Pada grafik tekanan uap parsial (Pv) Vs Rasio kelebaban udara
dimana Heater 500 Watt dapat diketahui rasio kelembaban udara
menagalami peningkatan pada setiap peningkatan tekanan uap parsial.
Dimana semakin tinggi tekanan uap parsial maka semakin tinggi
pula rasio kelembaban udara.
Grafik Tekanan Uap parsial (Pv) Vs Rasio Kelebaban Udara (ω)
Pada grafik tekanan uap parsial (Pv) Vs Rasio kelebaban udara
dimana Heater 1000 Watt dapat diketahui rasio kelembaban udara
menagalami peningkatan pada setiap peningkatan tekanan uap parsial.
Dimana semakin tinggi tekanan uap parsial maka semakin tinggi pula rasio
kelembaban udara.
PEMBAHASAN KHUSUS PEMANASAN UDARA ATMOSFER
Grafik PK (%) Vs h (kj/kg) Heater 500 Watt
Pada grafik pemanasan udara lembab menunjukkan hubungan
antara PK (pembukaan katup) dengan h (entalpy udara) pada kondisi
ruangan, sebelum heater, dan setelah heater sebesar 500 watt. Terlihat
bahwa pada kondisi ruangan sebelum heater dan sesudah heater
mengalami mengalami peningkatan enltalpy.
Grafik PK (%) Vs h (kj/kg) Heater 1000 Watt
Pada grafik pemanasan udara lembab menunjukkan hubungan
antara PK (pembukaan katup) dengan h (entalpy udara) pada kondisi
ruangan, sebelum heater 1000 watt. Terlihat bahwa pada kondisi ruangan
sebelum heater 40-60% mengalami penurunan entalpy dari 80-65 (kj/kg)
kemudian meningkat hingga ke 98%.
Sedangkan kondisi sesudah heater mengalami mengalami
peningkatan enltalpypada titik 19% kemudian mengalami penurunan
entalpy.
Grafik Tekanan Parsial Uap Air (PV) Vs Volume Spesifik udara (v)
Heater 500 Watt.
Dari grafik perbandingan parsial uap air dengan volume spesifik
pada heater 500 W sesudah dan sebelum heater, maka diketahui nilai Pv
dan v mengalami penurunan. tekanan parsial uap air menurun begitu pula
denangan volume spesifiknya mengalami penurunan.
Grafik Tekanan Parsial Uap Air (PV) Vs Volume Spesifik udara (v)
Heater 1000Watt.
Dari grafik perbandingan parsial uap air dengan volume spesifik
pada heater 1000 W sesudah dan sebelum heater, maka diketahui nilai Pv
dan v mengalami penurunan. tekanan parsial uap air menurun begitu pula
denangan volume spesifiknya mengalami penurunan.
PEMBAHASAN KHUSUS PENDINGINAN UDARA LEMBAB
Grafik PK (%) Vs h (kj/kg) Heater 500 Watt
Pada grafik pemanasan udara lembab menunjukkan hubungan
antara PK (pembukaan katup) dengan h (entalpy udara) pada kondisi
ruangan, sebelum heater, dan setelah heater sebesar 500 watt. Terlihat
bahwa pada kondisi ruangan sebelum heater dan sesudah heater
mengalami mengalami penurunan enltalpy. Namun pada pembukaan katup
60% kondisi sebelum heater sempat mengalami kenaikan entalpy, namun
pada pembukaan katup 60% kondisi sebelum heater sempat mengalami
kenaikan dari 80 -105 kj/kg, tetapi tidak mencapai entalpy awal. Entalpy
awalnya 120 (kj/kg).
Grafik PK (%) Vs h (kj/kg) Heater 500 Watt
Pada grafik pemanasan udara lembab menunjukkan hubungan
antara PK (pembukaan katup) dengan h (entalpy udara) pada kondisi
ruangan, sebelum heater, dan setelah heater sebesar 1000 Watt. Terlihat
pada grafik bahwa pada kondisi ruangan sebelum heater dan sesudah
heatater mengalami mengalami penurunan enltalpy.
. Namun pada pembukaan katup 60% kondisi sebelum heater
sempat mengalami kenaikan dari 89 -109 kj/kg, tetapi tidak mencapai
entalpy awal. Entalpy awalnya 120 (kj/kg).
Grafik Tekanan Uap parsial (Pv) Vs Rasio Kelebaban Udara (ω)
Pada grafik tekanan uap parsial (Pv) Vs Rasio kelebaban udara
dimana Heater 500 Watt dapat diketahui rasio kelembaban udara
menagalami peningkatan pada setiap peningkatan tekanan uap parsial.
Dimana semakin tinggi tekanan uap parsial maka semakin tinggi
pula rasio kelembaban udara.
Grafik Tekanan Uap parsial (Pv) Vs Rasio Kelebaban Udara (ω)
Pada grafik tekanan uap parsial (Pv) Vs Rasio kelebaban udara
dimana Heater 1000 Watt dapat diketahui rasio kelembaban udara
menagalami peningkatan pada setiap peningkatan tekanan uap parsial.
Dimana semakin tinggi tekanan uap parsial maka semakin tinggi pula rasio
kelembaban udara.
PEMBAHASAN KHUSUS PENDINGINAN UDARA ATMOSFER
Grafik PK (%) Vs h (kj/kg) Heater 500 Watt
Pada grafik pemanasan udara lembab menunjukkan hubungan
antara PK (pembukaan katup) dengan h (entalpy udara) pada kondisi
ruangan, sebelum heater, dan setelah heater sebesar 500 watt. Terlihat
bahwa pada kondisi ruangan sebelum heater dan sesudah heater
mengalami mengalami peningkatan enltalpy.
Grafik PK (%) Vs h (kj/kg) Heater 1000 Watt
Pada grafik pemanasan udara lembab menunjukkan hubungan
antara PK (pembukaan katup) dengan h (entalpy udara) pada kondisi
ruangan, sebelum heater 1000 watt. Terlihat bahwa pada kondisi ruangan
sebelum heater 40-60% mengalami penurunan entalpy dari 80-65 (kj/kg)
kemudian meningkat hingga ke 98%.
Sedangkan kondisi sesudah heater mengalami mengalami
peningkatan enltalpypada titik 19% kemudian mengalami penurunan
entalpy.
Grafik Tekanan Parsial Uap Air (PV) Vs Volume Spesifik udara (v)
Ketel500 Watt.
Dari grafik perbandingan parsial uap air dengan volume spesifik
pada heater 500 W sesudah dan sebelum heater, maka diketahui nilai Pv
dan v mengalami penurunan. tekanan parsial uap air menurun begitu pula
denangan volume spesifiknya mengalami penurunan.
Grafik Tekanan Parsial Uap Air (PV) Vs Volume Spesifik udara (v) Ketel
1000Watt.
Dari grafik perbandingan parsial uap air dengan volume spesifik
pada heater 1000 W sesudah dan sebelum heater, maka diketahui nilai Pv
dan v mengalami penurunan. tekanan parsial uap air menurun begitu pula
denangan volume spesifiknya mengalami penurunan.
PEMBAHASAN KHUSUS SIKLUS MESIN PENDINGIN
Grafik T Vs Pin Pada Setting (3,6 dan 8)
Pada percobaan di atas menunjukkan hubugan antara waktu
pengoprasian kulkas ( T )dengan tekanan masuk pada kompressor (h1)
adalah berbanding terbalik. Dimana semakin lama waktu pengoprasian
kulkas, maka h1 semakin menurun. Hal ini disebabkan karena semaki lama
kulas dioperasikan maka temperatur refregeran masuk kompressor akan
turun.
Grafik T Vs Qe Pada Setting (3,6 dan 8)
Grafik T Vs Qe terlihat bahwa perubahan waktu pengoprasian
kulkas tidak terlalu mempengaruhi efek efek refregrasi yang akan terjadi.
Seperti kerja kompressor, efek refregrasi dipengaruhi oleh banyak kalor
yang terkandung dalam suatu zat pada temperatur tertentu yakni yang
masuk dan keluar dari evaporator.
Grafik T Vs Qw Pada Setting (3,6 dan 8)
Grafik T Vs Qw terlihat bahwa perubahan waktu pengoprasian
kulkas tidak terlalu mempengaruhi efek refregrasi secara signifikan yang
akan terjadi. Seperti kerja kompressor, efek refregrasi dipengaruhi oleh
banyak kalor yang terkandung dalam suatu zat pada temperatur tertentu
yakni yang masuk dan keluar dari evaporator.
PEMBAHASAN KHUSUS KALIBRASI
Grafik pembukaan katup (%) Vs Vud
Dari grafik kalibrasi terlihat hubungan pembukaan katup (%)
dengan Vud. Di section 1,2,3, dan 4 pada pembuakaan katup dari 10 ke 17
% laju aliran udara meningkat, dari pembukaan katup 17 ke 20% laju
aliran udaranya turun, dari pembukan katup 20 -37% pada section 1 dan 2
cenderung datar pada laju aliran udaranya Vud ± 3 m3/kg, sedangkan pada
section 3 pada pembukaan katup 37-57% meningkat dengan laju aliran
udara ± 5,9 m3/kg dan pada section 4 pada pembukaan katup 37-57%
mengalami penurunan laju aliran udaranya dengan nilai 2 m3/kg.
Grafik pembukaan katup (%) Vs v
Dari grafik kalibrasi terlihat hubungan pembukaan katup (%)
dengan Vud. Di section 1,2,3, dan 4.
Pada section 1 nilai volume spesifiknya ± 0,885 m3/kg,
kecuali pada pembukaan katup 17 dan 37% nilai
spesifiknya 0.884 m3/kg
Section 2 nilai volume spesifiknya ± 0,88 m3/kg, kecuali
pada pembukaan katup 17 nilai spesifiknya 0.884 m3/kg
Section 3 nilai volume spesifiknya ± 0,889 m3/kg, kecuali
pada pembukaan katup 17 nilai spesifiknya 0.887 m3/kg
Section 4 nilai volume spesifiknya ± 0,891 m3/kg, kecuali
pada pembukaan katup 20% nilai spesifiknya 0.889 m3/kg
Grafik Vud Vs Qud
Grafik vud vs qud di section 1,2,3 dan .4 berbanding lurus, artinya
semakin besar laju aliran udara, maka debit aliran udara yang dihasilkan
juga semakin besar