Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2 September 2015
PEMANFAATAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA
DI KABUPATEN SUKABUMI
Oleh :
Anita Sri Rahayu, Ahmad Yani *), Yakub Malik *)
Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
Email :
[email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Dalam mencapai langkah pembelajaran geografi, dibutuhkan sumber belajar untuk memperoleh
informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan pada proses belajar mengajar. Sumber
belajar memiliki beberapa jenis, salah satu yang dapat digunakan pada pembelajaran geografi yang
mempelajari gejala dan peristiwa alam yang terjadi di muka bumi yaitu sumber belajar lingkungan.
Sehingga, keberadaan Taman Wisata Alam Situ Gunung di Kabupaten Sukabumi yang didalamnya
memiliki potensi untuk dimanfaatkan oleh guru geografi SMA sebagai sumber belajar geografi
pada kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini mengkaji
tentang pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung sebagai sumber belajar geografi SMA di
Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini bertujuan : 1) Mengidentifikasi potensi TWA Situ Gunung
sebagai sumber belajar geografi, 2) Mengetahui pendapat dan penilaian guru terhadap pemanfaatan
TWA Situ Gunung sebagai sumber belajar geografi, 3) Mengidentifikasi faktor pendorong dan
penghambat TWA Situ Gunung sebagai sumber belajar geografi. Menggunakan metode deskriptif.
Populasi seluruh guru geografi SMA di Kabupaten Sukabumi bagian utara, dan sampel
menggunakan area sampling dengan faktor lokasi. Teknik analisis data menggunakan teknik
persentase dan Skala likert. Hasil penelitian yang menunjukkan : 1) Potensi Taman Wisata Alam
Situ Gunung meliputi kondisi fisik, tersedianya sarana dan prasarana, keanekaragaman flora dan
fauna serta objek wisata dapat menunjang sebagai sumber belajar geografi. 2) Sebanyak 67% guru
geografi memberikan pendapat dan penilaian kuat atau positif terhadap pemanfaatan TWA Situ
Gunung sebagai sumber belajar. Hal tersebut meliputi guru memahami sumber belajar, mengetahui
TWA Situ Gunung sebagai sumber belajar, guru cukup memanfaatkan TWA Situ Gunung sebagai
sumber belajar geografi dan pendapat penilaiannya positif terhadap dukungan pemanfaatan
lingkungan TWA Situ Gunung sebagai sumber belajar. 3) Sebagian besar guru setuju faktor
pendukung berupa potensi TWA Situ Gunung dapat mendukung kegiatan pembelajaran geografi.
Serta diantara faktor penghambat, yaitu faktor sekolah memiliki pengaruh lebih dominan
disamping faktor guru.
Kata Kunci :
Pembelajaran Geografi , Sumber Belajar, Taman Wisata Alam Situ Gunung
*) Penulis Penanggung Jawab
2 | Rahayu, dkk
Pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung
Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi
THE USAGE OF TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG AS THE LEARNING SOURCE OF GEOGRAPHY BY HIGH SCHOOLS IN
SUKABUMI REGENCY
Oleh :
Anita Sri Rahayu, Ahmad Yani*), Yakub Malik*)
Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
Email :
[email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRACT
In case to acquire steps of geography learning, learning source is needed to get information,
knowledge, experiences, and skills at teaching and learning process. Learning source has some
kinds, one that can be used at Geography learning which studying about indication and natural
events that occur on earth is enviromental learning source. So that the existence of Taman Wisata
Alam Situ Gunung in Sukabumi Regency has potential to be used by high school geography
teacher as geography learning source in teaching and learning activity. Based on this background,
this research examines the usage TWA Situ Gunung as the learning source for geography high
schooler in Sukabumi Regency. The goals from this research are: 1) Identifying the potential of
TWA Situ Gunung as the learning source, 2) Knowing the opinions and judgements from the
geography teachers about using TWA Situ Gunung as the learning source, 3) Identifying the
organizer factors and the obstacles TWA Situ Gunung as a source of geography learning. Using
descriptive metode. The population of senior high school’s geography teachers in north Sukabumi
Regency, and using area sampling or schools distance. Data were analyzed using percentage
techniques and Likert scale. The yield of research indicating : 1) Physical conditon of TWA Situ
Gunung, the availability of the tools and infrastructure, also the various of flora and fauna also
tour object has potential to be used as geography’s learning source. 2) about 67% geography
teacher gave opinion and good rating or positive for the usage of TWA Situ Gunung as learning
source. This includes teachers understand the learning source, find out TWA Situ Gunung as
learning source, the teachers using TWA Situ Gunung as geography learning source and their
positive appraisal to support the usage of the TWA Situ Gunung environment as learning source.
3) More than half of them agreed that the organizer factors which are the potential of TWA Situ
Gunung can support the geography learning activity. As well as among the obstacles, is school
factor have bigger dominan than the teachers affect.
Keywords:
Geography learning, The Learning Source, Taman Wisata Alam Situ Gunung
3│ Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2 September 2015
PENDAHULUAN
Pembelajaran adalah proses interaksi
perserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar
(Sagala, S, 2010, hlm.62). Sumber belajar
menjadi salah satu komponen penting
dalam pembelajaran. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Rohani, A (2004, hlm.
161) bahwa sumber belajar merupakan
segala daya yang dapat digunakan untuk
kepentingan proses/aktivitas pengajaran
baik secara langsung maupun tidak
langsung, di luar peserta didik
(lingkungan) yang melengkapi diri mereka
pada saat pengajaran berlangsung.
Berdasarkan kemendikbud (2013),
dalam buku petunjuk kurikulum 2013
Komptensi Dasar Geografi, geografi
merupakan ilmu yang mempelajari
hubungan berbagai gejala dan peristiwa
yang terjadi di muka bumi, baik fisik
maupun yang menyangkut makhluk hidup
beserta permasalahnnya melalui
pendekatan keruangan, ekologi dan
regional. langkah pembelajaran geografi
adalah dengan pendekatan belajar saintifik
yang terdiri dari lima langkah dengan 5 M
yaitu mengamati, menanya,
mengeksprimen, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan. Dalam mencapai
langkah pembelajaran geografi tersebut,
dibutuhkan sumber belajar untuk
memperoleh informasi, pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan pada proses
belajar mengajar. Sumber belajar memiliki
beberapa klasifikasi yaitu pesan, orang,
bahan, alat, teknik dan lingkungan
(Rohani, A, 2004. Hlm.164).
Salah satu jenis sumber belajar yang
dapat dijadikan sumber belajar geografi
yang cocok dengan pengertian diatas salah
satunya yaitu sumber belajar lingkungan.
Lingkungan merupakan segala esuatu
(benda, kondisi, situasi) yang ada di
ekeliling makhluk hidup yang
bersangkutan (Sumaatmadja, 2005,
hlm.80). Lingkungan terdiri dari beberapa
macam yaitu lingkungan alam, lingkungan
sosial dan lingkungan budaya.
Salah sau sumber belajar geografi
SMA di Kabupaten Sukabumi dengan
memanfaatkan lingkungan adalah Taman
Wisata Alam Situ Gunung. Seperti yang
dikemukakan oleh Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango (2013), dalam
Undang-undang Nomor 5 tahun 1990
tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan ekosistemnya, bahwa Taman
Wisata Alam dijelaskan sebagai kawasan
Pelestarian Alam (KPA) yang
dimanfaatkan untuk kepentingan
pariwisata alam dan rekreasi, konservasi,
4 | Rahayu, dkk
Pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung
Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi
penelitian dan pengembangan, serta
pendidikan.
Berdasarkan Dinas Kehutanan
Provinsi Jabar (2007), menjelaskan bahwa
sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Pertanian Nomor: 461/Kpts/um/11/1975
tanggal 27 Nopember 1975 seluas 100ha,
Situ Gunung ditetapkan sebagai Taman
Wisata Alam (TWA). Taman Wisata
Alam Situ Gunung pada awalnya dikelola
oleh perum perhutani KPH Sukabumi,
namun kini dikelola oleh Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango setelah adanya
perluasan kawasan TNGGP yang semula
15.196 ha ditetapkan menjadi 21.975 ha.
Taman Wisata Alam Situ Gunung masuk
dalam zona pemanfaatan intensif TNGGP.
Berdasarkan Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango (2013),
menjelaskan bahwa Taman Wisata Alam
Situ Gunung terletak di kaki Gunung
Gede Pangrango dengan ketinggian
sekitar 900-100m dari permukaan laut
denngan uku udara 160C-280C,
mempunyai kelembaban rata-rata 84%
dan curah hujan berkisar antara 1.611-
4.311 mm pertahun. Taman Wisata Alam
merupakan hutan hujan tropis yang
berbeda dengan hutan hujan tropis
didataran rendah. Iklim tipe anah di
Taman Wisata Alam memiliki pengaruh
pada kehidupan tumbuhan Taman Wisata
Alam Situ Gunung yang sangat kaya akan
spesies tumbuhan. Di kawasan Taman
Wisata Alam Situ Gunung banyak objek-
objek yang dapat dikaji dan dimanfaatkan
sebagai sumber pembelajaran diantaranya
keanekaragaman flora, fauna, curug
sawer, danau dan potensi fisik lainnya.
Adapun tujuann dari pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar yaitu
agar peserta didik mendapatkan pengathuan
dari pengalaman langsung terhadap
lingkungan yang dipelajari, mengasah
kemampuan peserta didik untuk
melaksanakan penyelidikan terhadap hal-
hal yang ditemukan, mengembangkan
pelajaran yang didapat di kelas melalui
kenyaaam memberikan selingan dari kelas
yang membosankan. Dengan mempelajari
Taman Wisata Alam Situ Gunung
diharapkan siwa lebih memahami gejala-
gejala alam terhadap keruangan permukaan
bumi yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga dapat menumbuhkan
peningnya kesadaran lingkunngan. Dari
kesadaran terhadap lingkungan tersebut
peserta didik dapat ikut berpartisipasi
dalam menjaga kesadaran dan memeilhara
lingkungan alam sekiar.
5│ Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2 September 2015
Pada kegiatan pembelajaran
geografi, sebagian besar guru hanya
menstransfer pengalamannya dan
menggunakan metode ceramah yang terkesan
membosankan bagi peserta didik. Padahal
harus disadari bahwa peserta didik tidak
selalu melihat apa yang guru lihat, baik fakta
yang ada dilapangan yang harus dilihat
peserta didik maupun fakta yang ada pada
gambar atau peta.
Pemanfaaatan Taman Wisata Alam
Situ Gunung sebagai sumber belajar di
Kabupaten Sukabumi ini diharapkan dapat
membantu guru dalam melaksanakan
kegiatan mengajar dalam mata pelajaran
geografi.
METODE
Metode yang digunakan pada
penelitian ini yaitu metode deskriptif,
dengan harapan memperoleh fakta dengan
inpretasi yang tepat untuk menentukan
beberapa fenomena kelompok dan
individu, serta menentukan frekuensi
terjadinya suatu keadaan (Moch. Nazir,
2005, hlm.89 dalam Tamara Tamara
(2012. Hlm.30).
Populasi penelitian mencakup seluruh
guru geografi SMA di Kabupaten
Sukabumi, dengan sampel menggunakan
metode area sampling atau wilayah
dengan tujuan agar dapat menggambarkan
secara tepat berupa pembagian wilayah
melalui pemetaan jarak antara lokasi
Taman Wisata Alam Situ Gunung dengan
SMA di Kbaupten Sukabumi.
Tabel Sampel Guru Geografi SMA di Kabupaten
Sukabumi Bagian Utara
Jarak
(km) Nama Sekolah
Jumlah
Guru
1-5 1. SMA Al-Furqon Caringin 1
5-10 2. SMA At-Tijarah 1
3. SMA Plus Yaspida 1
4. SMA Islam As-Syafi’iyah 2
11-15 5. SMA Al-badriyah Caringin 1
6. SMA Yasti Cisaat 1
7. SMAN 1 Cisaat 2
8. SMA Al-Masthuriyah Cisaat 1
9. SMAN 1 Sukaraja 2
10. SMAN 1 Nagrak 2
15-20 11. SMA Yaspi Cantayan 1
12. SMAN 1 Cicurug 2
13. SMA Mahmudiyah Cicurug 1
Jumlah 18
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi (2014) dan
anaisis (2015)
Gambar 1 Peta Radius Persebaran Sampel SMA
Terhadap TWA Situ Gunung di Kabupten
Sukabumi Bagian Utara
Sumber : Hasil Penelitian 2015
Metode tersebut berdasarkan pada
salah sau faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan lingkungan Taman Wisata
Alam Situ Gunung yaitu faktor lokasi.
6 | Rahayu, dkk
Pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung
Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi
Kemudian diperoleh sampel penelitian
sebanyak 18 guru geografi dari 13 SMA di
Kabupaten Sukabumi Bagian Utara.
Terdapat dua variabel pada penelitin
ini, yaitu variabel X (potensi Taman Wisata
Alam Situ Gunung, pendapat dan penilaian
guru terhadap pemanfaatan Taman Wisata
Alam Situ Gunung sebagai sumber belajar,
faktor pendukuung dan penghambat
pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ
Gunung sebagai sumber belajar), sedangakan
variabel Y (pemanfaatan Taman Wisata Alam
Situ Gunung sebagai sumber belajar).
Teknik pengumpulan data yang
digunakan diantaranya angket, tes, sstudi
dokumentasi, dan studi pustaka. Kemudian
data tersebut diolah dengan beberapa tahap
yaitu editing data, coding data, entry data dan
tabulasi data.
Data yang telah diolah kemudian
dianalisis menggunakan teknik analisis data
persentase dengan tujuan memperoleh
persentase data yang selanjutnya
dideskripsikan dalam bentuk tulisan, dan
teknik analisis data skala likert dengan tujuan
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi guru
geografi terhadap pemanfaatan Taman Wisata
Alam Situ Gunun yang kemudian
diinterpretasikan dari hasil akumulasi
jawaban.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini mengacu pada
kurikulum 2013 mengenai kebutuhan sumber
belajar dalam mencapai langkah pembelajaran
geografi oleh guru geografi SMA di
Kabupaten Sukabumi, Taman Wisaa Alam
Situ Gunung merupakan tempa yang dapat
dimanfaatkan oleh guru geografi, tujuannya
yaitu membantu guru geografi dalam kegiatan
proses belajar mengajar mata pelajaran
geografi. Hal yang diteliti yaitu identifikasi
potensi Taman Wisata Alam sebagai sumber
belajar geografi, pendapat dan penilaian guru
terhadap pemanfaatan Taman Wisata Alam
sebagai sumber belajar, dan faktor pendorong
serta faktor penghambat pemanfaatan Taman
Wisata Alam Situ Gunung.
Taman Wiata Alam Situ Gunung
merupakan salah satu pintu masuk Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango dari tiga
wilayah Kabupaten di Provinsi Jawa Barat
yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi
dan Kabupaten Cianjur. Taman Wisata Alam
Situ Gunung yang termasuk dalam kawasan
Zona Pemanfaatan Intensif Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Secara Geografis Taman Wisata
Alam Situ Gunung, terletak pada koordinat
antara 106’54’37” – 106’55’30” BT dan
06’39’40” – 06’41’12” LS. Sedangkan,
7│ Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2 September 2015
Secara administrasi pemerintahan TWA Situ
Gunung termasuk Desa Kadudampit,
Kecamatan Kadudampit, Kabupaten
Sukabumi Provinsi Jawa Barat, dengan batas-
batas wilayahnya sebagai berikut:
Sebelah utara : Kabupaten Bogor dan
Kabupaten Cianjur
Sebelah Timur : Kecamatan Sukabumi
Sebelah Selatan : Kecamatan Cisaat
Sebelah Barat : Kecamatan Caringin
Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian
Sumber: Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi Tahun 2012-2032 Skala 1 :
150.000
Keberadaan Taman Wisata Alam Situ
Gunung memiliki potensi yang menunjang
sebagai sumber belajar geografi SMA di
Kabupaten Sukabumi. Potensi tersebut
diantaranya :
Keanekaragaman flora {Puspa (Schima
walichii), Rasamala (Altingia Excelsa),
Damar (Agathis sp.), Saninten
(Castanopsis argentea), Hamirung
(Vernonea arborea), Gelam (Eugeunia
fastigiata), Kisireum (Cleistocalyx
operculata), Lemo (Litsea subeba),
Beleketebe (Sloamea sigum), Suren (Toona
sureni), Riung Anak (Castanopsis
javanica), Walen (Picus Ribes), Merang
(Hibiscus surattensis), Kipanggung
(Trevesia sondaica), Kiputat (Placchonia
valida), Karembi (Homolanthus populnea),
Manggong (Macaranga rizoides)},
8 | Rahayu, dkk
Pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung
Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi
keanekaragaman fauna, Di kawasan
TWA Situ Gunung terdapat 62 jenis satwa
liar yang terdiri dari 41 jenis burung (11
jenis dilindungi), dan 21 jenis mamalia (8
jenis dilindungi). Jenis mamalia yang
dilindungi di antaranya : Owa (Hylobates
moloch), kucing hutan (Felis bengalensis),
Anjing Hutan (Cuon alpinus), Trenggiling
(Manis Javanica), Landak (Hystrix
braychura), Surili (Presbytis comata),
Kijang (Muntiacus muntjak) dan Kancil
(Tragulus javanicus). Adapun jenis
mamalia yang mudah dijumpai adalah
Bajing, Monyet ekor panjang, Lutung dan
Babi Hutan. Jenis burung yang dilindungi
di TWA Situ Gunung adalah : Elang
Bondol (Haliastur indus), Alap-alap
(Accipiter virgatus), burung Sesep made
(Aethopyga eximia), burung Kipas
(Riphidura javanica), Cekakak merah
(Anthreptes singalensis), burung made
Merah (Aethopyga siparaja), burung Cabe
(Dicaeum trochileum). Sedang burung-
burung yang mudah dijumpai adalah
Kutilang. Betet ekor panjang, Prenjak
Tuwu, Emprit, Cipoh, Kepondang, Tulung
tumpuk dan Ayam hutan. Selain
keanekaragaman flora, Taman Wisata
Alam Situ Gunung memiliki
keanekaragamn fauna yang dapat
mendukung sebagai salah satu sumber
belajar serta di dukung dengan kondisi
tempat yang sejuk dan panorama yang
indah.
Potensi objek kawasan Taman Wisata
Alam dengan keberadaan air terjun (curug)
dan danau. Air terjun tersebut yaitu air
Curug Sawer yang memiliki ketinggian
sekitar 30 meter, sebagian air sungai
Cigunung Guruh ini mengembun, sehingga
komplek air terjun ini selalu basah dan
kadang-kadang timbul pelangi. Sungai
Cigunung Guruh, merupakan sumber air
yang sangat penting bagi kehidupan
masyarakat sekitarnya, baik sebagai
sumber air minum, pertanian, maupun
kegiatan lainnya dan Curug Cimaracun
relatif lebih kecil dengan tinggi 15 meter
yang memiliki Air terjuan ini merupakan
sumber air bagi danau situ gunung yang
banyak dimanfaatkan masyarakat dibagian
hilirnya sebagai sumber air yang tak pernah
kering. Situasi alamnya diperindah dengan
hamparan air danau dan bukit yang hijau
menimbulkan kesan sejukn segar, dan
damai ; Danau Situ Gunung dengan
panoramanya yang indah dikelilingi bukit
dan tegakkan pohon Damar.
Potensi fisik kawasan Taman Wisata
Alam Situ Gunung yaitu potensi topografi
9│ Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2 September 2015
yang keadaan topografinya sebagian kecil
datar dan sebagian besar bergelombang
sampai berbukit. Morfologi pegununan
perbukitan sangat terjal dengan kemiringan
lereng > 40%; potensi hidrografi
Karakteritik hidrografi Taman Wisata
Alam Situ Gunung yang terletak di Kaki
Gunung Gede-Pangrango, yaitu mengalir
sungai Cigunung Guruh, sungai Cigunung
Guruh ini yang merupakan sumber air yang
sangat penting bagi kehidupan masyarakat
sekitarnya, baik sebagai sumber air minum,
pertanian, maupun kegiatan lainnya;
potensi geologi dan tanah Berdasarkna peta
jenis tanah Kabupaten Sukabumi tahun
2011-20131 dan hasil pengamatan,
menurut klasifikasi tanah dari Pusat
Penelitian Tanah Bogor (PPTB) adalah
jenis tanah Regosol yang tersebar yang
tersebar di lereng Gunung Gede
Pangrango. Ciri-ciri tanah regosol
berwarna coklat tua kekuningan, memiliki
kedalaman efektif dalam, tekstur pasir
berlempung, struktur granular sedang, serta
kandungan bahan organiknya tinggi,
dengan ph antara 5,5-6,8 dan drainase baik.
Tanah sangat menentukan bagi tumbuhan
yang dapat hidup; potensi iklim yaitu
Taman Wisata Alam Situ Gunung akan
menjadi tempat yang nyaman untuk
berekreasi karena letaknya dipegunungan,
dengan hawa yang sejuk dan nuansa yang
segar sambil menikmati keindahan alam
dan berbagai jenis tumbuhan. Ditambah
dengan kondisi iklim yang mendukung
untuk melakukan kegiatan. Iklim
merupakan kondisi rata-rata atmosfer
dalam jangka waktu yang lama, dan
meliputi wilayah yang luas adalah faktor
yang sangat menentukan bagi timbulnya
keanekaragaman kehidupan di muka bumi.
Unsur-unsur iklim Taman Wisata Alam
Situ Gunung antara lain, Suhu udara
berkisar 160C - 280C dan kelembaban rata-
rata 84%, curah hujan berkisar antara
1.611-4.311 mm per tahun dengan 106-187
hari hujan per tahun.
Sarana dan Prasarana yang
menunjang terdapat di Taman Wisata Alam
Situ Gunung yaitu Aksesibilitas berupa
sarana jalan dan alat transportasi, sarana
parkir; sarana kebersihan, sarana
akomodasi, sarana peribadatan, sarana
cathtering, sarana toilet, fasilitas
pendidikan, sarana petualangan, saran
perkemahan, sarana konvensi, sarana
hiburan dan sarana lainnya.
Berdasarkan data diatas, bahwa
Taman Wisata Alam Situ Gunung memiliki
potensi yang dapat dimanfaatkan
khususnya dalam mata pelajaran geografi
karena studi geografi maupun pengajaran
10 | Rahayu, dkk
Pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung
Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi
geografi, pada hakikatnya berkenaan
dengan aspek-aspek keruangan permukaan
bumi, dan faktor-faktor geografis alam
lingkungan dan kehidupan manusia.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Sumaatmadja (1997, hlm. 9-12) bahwa
pengajaran geografi hakikatnya adalah
pengajaran tentang aspek-aspek keruangan
permukaan bumi yang merupakan
keseluruhan gejala dan kehidupan umat
manuisa dengan variasi kewilayahannya
Potensi Taman Wisata Alam Situ
Gunung diatas dianalisis berkaitan dengan
Kompetensi Dasar mata pelajaran geografi
kelas X yaitu (1) materi hubungan manusia
dan lingkungan akibat dinamika atmosfer
berkaitan dengan potensi fisik yaitu iklim
sekitar kawasan, (2) materi hubungan
manusia dan lingkungan akibat dinamika
hidrosfer berkaitan dengan potensi fisik
yaitu adanya aliran sungai, air terjun dan
danau kawasan sekitar Taman Wisata
Alam Situ Gunung, (3) materi mitigasi da
adaptasi bencana alam berkaitan dengan
kondisi kemiringan lereng yang berada di
daerah pegunungan, memungkinkan
terjadinya bencana Tanah longsor kawasan
sekitar Taman Wisata Alam Situ Gunung.
Kelas XI yaitu (1) materi sebaran flora dan
fauna Indonesia dan Dunia berkaitan
dengan Keanekaragaman flora dan fauna di
Taman Wisata Alam Situ Gunung, (2)
materi pelestarian lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan berkaitan
dengan fungsi Taman Wisata Alam sebagai
sarana penelitian dan pengembangan,
pendidikan serta pariwisata dan
rekreasi.yang dapat dimanfaatkan untuk
sumber belajar.
Kawasan lingkungan tidak dapat
semuanya digunakan sebagai sumber
belajar, lingkungan tersebut perlu memiliki
fenomena, keunikan dan batas-batas sendiri
serta memiliki keseuaian tujuan dan materi
pembelajaran seperi yang dikemukakan
oleh Epon Ningrum dalam Samsuri (2012,
hlm. 32-33) pemilihan topik dan
pembelajaran yang bersumber dari
lingkungan tidak boleh dilakukan secara
sembarangan, melainkan harus
mempertimbangkan dan mengacu pada
beberapa tahapan yaitu melakukan
identifikasi lingkungan yang baik,
mengadakan klasifikasi terhadap fakta dan
data yang telah diperoleh melalui kegiatan
observasi, melakukan seleksi terhadap
klasifikasi untuk digunakan sebagai bahan
pembelajaran, memilih dan menentukan
strategi pembelajaran yang relevan.
11│ Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2 September 2015
Keberadaan sumber belajar dapat
berguna dalam kegiatan pembelajaran dan
sangat bergantung pada kemampuan guru.
Kemampuan guru tersebut termasuk
mengetahui, mengindentifikasi,
menseleksi, dan memanfataatkannya dalam
konteks kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran dapat berlangsung
lancar dan mencapai efektifitas serta
efisiensinya manakala guru memiliki dan
mengaplikasikan kompetensinya.
Kompetensi siswa agar mencapai
kompetensi sesuai dengan tujuan
pendidikan. Untuk melaksanakan perannya
sebagai pendidik, guru harus memiliki
kemampuan mendidik dan kemampuan
melakukan pembelajaran. Dalam hal ini,
pengetahuan guru tentang sumber belajar
sangatlah penting, karena guru sangat
berperan dalam menggunakan sumber
belajar tersebut sehingga memnunjukkan
daya guna bagi proses pembelajaran, hasil
belajar, dan kebermakmanaan belajar bagi
kehidupan nyata.
Dalam hal ini, pengetahuan guru
tentang sumber belajar sangatlah penting,
karena guru sangat berperan dalam
menggunakan sumber belajar tersebut
sehingga memnunjukkan daya guna bagi
proses pembelajaran, hasil belajar, dan
kebermakmanaan belajar bagi kehidupan
nyata. Berikut ini merupakan indikator
pengetahuan guru geografi tentang sumber
belajar.
Tabel 1 Pengetahuan Guru Tehadap Sumber
Belajar
No Pernyataan Benar Salah
f (%) f (%)
1 Pengetahuan guru tentang
pengertian sumber belajar 13 72 5 28
2 Pengetahuan guru tentang
klasifikasi sumber belajar 9 50 9 50
3 Pengetahuan guru tentang
manfaat sumber belajar 12 67 6 3
4 Pengetahuan guru tentang
pemanfaatan lingkungan 6 33 10 56
5
Pengetahuan guru tentang
macam-macam lingkungan
sumber belajar
18 100 0 0
Jumlah Jawaban 52 67 36 33
Sumber : Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan perhitungan dari
pengolahan data pada tabel 1 dilihat dari
pengetahuan guru tentang sumber belajar
menunjukkan bahwa 67% lebih dari
setengahnya guru menjawab benar dan
mengetahui tentang sumber belajar,
sedangkan kurang dari setengahnya sebesar
33% menjawab salah dan kurang
mengetahui tentang sumber belajar.
Persentase paling tinggi ditunjukkan guru
seluruhnya mengetahui tentang macam-
macam lingkungan sumber belajar.
Pemanfaatan lingkungan Taman
Wisata Alam erat kaitannya dengan
pengetahuan guru tersebut tentang Taman
12 | Rahayu, dkk
Pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung
Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi
Wisata Alam Situ Gunung karena akan
berpengaruh terhadap pemanfaatannya
sebagai sumber belajar geografi.
Sumber : Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan grafik diatas indikator
pengetahuan guru tentang Wisata Alam
Situ Gunung dapat dilihat bahwa
persentase paling tinggi penyataan potensi
fisik mendapat nilai indeks paling tinggi
dengan persentase 93% yaitu Sangat Kuat,
kemudian pengetahun lokasi TWA Situ
Gunung dan Situ Gunung sebagai sumber
belajar sebesar 90%, dan yang paling
rendah yaitu pengalaman berkunjung guru
geografi terhadap Taman Wisata Alam Situ
Gunung dengan perolehan 77%, meskipun
masih dalam kategori Kuat. Jadi,
kesimpulan secara keseluruan yaitu rata-
rata nilai indeks sebesar 84% atau dengan
kategori Sangat Kuat, bahwa guru geografi
mengetahui tentang Taman Wisata Alam
Situ Gunung dapat dilihat pada grafik 1.
Pemanfaatan Taman Wisata Alam
Situ Gunung sebagai sumber belajar oleh
guru geografi SMA di Kabupaten
Sukabumi.
Tabel 2 Pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ
Gunung Sebagai Sumber Belajar
No. Pernyataan Sering Kadang-
kadang Jarang Pernah
Belum
Pernah
1
Pemanfaatan
Taman
Wisata Alam
Situ Gunung
10 4 0 14 8
Rata-rata Nilai
Indeks (%) 40
Sumber : Hasil Penelitian 2015
Jika dihitung berdasarkan nilai
indeks secara keseluruhan, maka sebesar
40%, dengan keterangan masuk dalam
kategori Cukup artinya bahwa kurang dari
setengahnya guru geografi pernah
memanfaatkan Taman Wisata Alam Situ
Gunung sebagai sumber belajar. Bentuk
pemanfaatannya diantaranya sebagai
contoh, memberikan tugas kepada siswa,
sebagai media pembelajaran, sebagai bahan
pembelajaran, dan studi lapangan TWA
Situ Gunung. sebanyak 5 orang
memanfaatkan dalam bentuk studi
lapangan, 3 orang sebagai contoh, 1 orang
memberikan tugas kepada siswa, 1 orang
sebagai media pembelajan dan lainnya
belum memanfaatkan. Alat transportasi
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100% 90%
77%
89%87%
79%80%
90%
Perse
nta
se
Grafik 1 Pengetahuan Guru Tentang TWA
Situ Gunung
Pengetahuan guru terhadap
lokasi TWA
Pengalamann Berkunjung
Pengetahuan guru terhadap
TWA sebagai sumber
belajarFungsi Taman Wisata
Alam Situ Gunung
Keanekaragaman Flora
Keanekaragaman Fauna
Potensi Fisik
13│ Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2 September 2015
yang digunakan diantaranya bus, angkot,
elf, ojek dan kendaraan lain.
Adapun pendapat dan penilaian
penilaian guru terhadap pemanfaatan
lingkungan Taman Wisata Alam sebagai
sumber belajar sebagai berikut.
Sumber : Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan grafik diatas
indikator paling tinggi yaitu pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber beajat dapat
memberikan pengalaman langsung pada
siswa sebesar 89% yang dinyatakan sangat
kuat dan yang paling rendah yaitu
ketersediaan sumber belajar sebesar 67%
dinyatakan kuat. Jika diperoleh rata-rata
yaitu sebesar 87% atau dinyatakan sangat
kuat atau bernilai positif pendapat dan
penialaian guru terhadap pemanfaatan
Wisata Alam Situ Gunung sebagai sumber
belajar.
Berdasarkan hasil penelitian,
pemanfaatan pendapat dan penilaian guru
terhadap pemanfaatan Taman Wisata Alam
Situ Gunung sebagai sumber belajar
Tabel 3 Pendapat dan Penilaian Guru
Terhadap Pemanfaatan Taman Wisata Alam
Situ Gunung Sebagai Sumber Belajar
No Pernyataan Total Nilai
(%)
1 Pengetahuan tentang sumber belajar 67
2 Pengetahuan tentang TWA Situ
Gunung 84
3 Pemanfaatann TWA Situ Gunung
sebagai sumber belajar 40
4
Pendapat dan penilaian terhadap
pemanfaatan lingkungan TWA situ
Gunung 78
Rata-rata 67
Sumber : Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan tabel diatas
menunjukkan sebesar 67% menyatakan
bahwa setuju atau kuat perlunya
dimanfaatkan lingkungan Taman Wisata
Alam Situ Gunung sebagai sumber belajar
geografi SMA di Kabupaten Sukabumi.
Menurut Rusman, (2008, hlm.78)
bahwa sumber belajar memiliki manfaat
yaitu Memberikan pengalaman belajar
konkrit tidak langsung kepada siswa,
menyajikan sesuatu yang tidak mungkin
diadakan, dikunjungi atau dilihat secara
langsung dan konkrit, menambah dan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
72%
89%
74%
67%
78%
86%
Per
sen
tase
Grafik 2 Pendapat dan penialain
Guru Terhadap Pemanfaatan
Lingkungan Taman Wisata Alam
Situ Gunung
Pemanfaatan
lingkungan sebagai
sumber belajar
Pemanfaatan
lingkungan sebagai
sumber belajar dapat
memberikan
pengalaman langsung
pada siswaPemanfaatan
lingkungan dapat
menumbuhkan
kesadaran lingkungan
bagi siswa
ketersediaan sumber
belajar
minat guru terhadap
TWA Situ Gunung
14 | Rahayu, dkk
Pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung
Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi
memperluas cakrawala sajian yang ada
didalam kelas, memberikan informasi yang
akurat dan terbaru, membantu
memecahkan masalah pendidikan dan
pembelajaran baik dalam lingkungan
mikro, memberikan motivasi yang positif,
merangsang untuk berfikir, bersikap dan
berkembang lebih lanjut.
Pemanfaatan Taman Wisata Alam
Situ Gunung sebagai sumber belajar, tentu
memiliki beberapa faktor yang
mempengaruhi baik faktor
pendorong/pendukung dan faktor
penghambat/kendala yang dihadapi. Seperti
halnya yang dikemukakan oleh Dimyati
(2008), bahwa guru sebagai sarana
pemeran utama berlangsungnya proses
pembelajaran harus memiliki pemahaman
yang tepat terhadap setiap permasalahan
yang timbul pada saat melakukan
pembelajaran serta mampu menangani
setiap kendala yang ada secara cerdas. Hal
ini merupakan tuntutan bagi setiap guru
sebagai pengemban tugas mulia agar tujuan
bersama yang telah dirumuskan dapat
tercapai dengan baik.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat
dua faktor dalam pemanfaatan Taman
Wisata Alam Situ Gunung sebagai sumber
belajar yaitu faktor pendorong dan faktor
penghambat.
Taman Wisata Alam Situ Gunung
sangat potensial untuk dijadikan sebagai
sumber belajar mata pelajaran geografi,
yang tidak terlepas dari faktor pendukung
yang menjadi daya tarik atau minat untuk
dijadikan sumber belajar. berikut frekuensi
faktor pendukung yang dapat mendukung
kegiatan pembelajaran di Taman Wisata
Alam Situ Gunung.
Sumber : Hasil Penelitian 2015
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
68%
79%
88%
81%78%
Per
sen
tase
Grafik 4 Faktor Pendorong
Kondisi fisik
mendukung
ketercapaian
materi
Sarana dan
Prasarana TWA
Situ Gunung
Objek kawasan
TWA Situ Gunung
dapat memperkaya
pengetahuan dan
pengalaman bagi
siswaFungsi TWA Situ
Gunung
mendukung
terlaksananya
kegiatan
pembelajaranTersedianya
narasumber
15│ Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2 September 2015
Berdasarkan nilai indeks secara
keseluruhan pada grafik 4 faktor
pendorong maka Pada pernyataan (1)
Kondisi fisik mendukung ketercapaian
materi sebesar 68% lebih dari setengahnya
menyatakan Setuju (S); (2) Sarana dan
Prasarana TWA Situ Gunung sebesar 79%
sebagian bear menyatakan Setuju (S); (3)
Objek kawasan TWA Situ Gunung dapat
memperkaya pengetahuan dan pengalaman
bagi siswa 88% sebagian besar Sangat
Setuju (SS); (4) Fungsi TWA Situ Gunung
mendukung terlaksananya kegiatan
pembelajaran sebesar 81% atau sebagian
besar menyatakan Sangat Setuju (SS); (5)
Tersedianya narasumber sebesar 78% atau
sebagian besar menyatakan Setuju (S).
Rata-rata keseluruhan nilai indeks faktor
pendukung sebesar 79% atau sebagian
besar menyatakan Setuju (S) bahwa
indikator diatas menjadi faktor pendorong
pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ
Gunung. Pada masing-masing indikator
faktor pendorong objek kawasan TWA Situ
Gunung menjadi daya dukung terlaksanaya
kegiatan pembelajaran serta dapat
memperkaya pengetahuan dan pengalaman
bagi siswa.
Taman Wisata Alam Situ Gunung
sangat potensial untuk dijadikan sebagai
sumber belajar mata pelajaran geografi,
namun tidak terlepas dari faktor
penghambat yang menjadi hambatan untuk
dijadikan sumber belajar. berikut frekuensi
faktor pengahambat yang dapat menjadi
hambatan kegiatan pembelajaran di Taman
Wisata Alam Situ Gunung. Faktor
penghambat diambil dari sudut pandang
kondisi sekolah dan latar belakang guru
geografi.
Sumber : Hasil Penelitian 2015
Pada faktor penghambat guru
geografi dalam memanfaatkan Taman
Wisata Alam Situ Gunung sebagai sumber
belajar geografi SMA di Kabupaten
Sukabumi menunjukkan bahwa faktor
kondisi sekolah dan faktor latar belakang
guru dengan nilai indeks sebesar 58%
menunjukkan bahwa lebih dari
setengahnya atau dinyatakan Cukup
mempengaruhi hambatan dalam
pemanfaatan. Hal ini dapat dilihat dari
analisis kondisi sekolah dengan nilai
indeks sebesar 49% menujukkan kurang
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
49%
66%P
erse
nta
se
Grafik 5 Faktor Penghambat
Faktor kondisi
Sekolah
Faktor Latar
Belakang Guru
16 | Rahayu, dkk
Pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung
Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi
dari setengahnya kondisi sekolah Cukup
mempengaruhi hambatan pemanfaatan
diantaranya perizinan sekolah, biaya
transportasi dan akomodasi, jarak antara
sekolah dengan lokasi, waktu atau kalender
sekolah.
Pada masing-masing hambatan yang
dialami oleh guru geografi memiliki
hambatan yang berbeda pada masing-
masing sekolah, kendala yang dihadapi
untuk perizinan sekolah, bisa diatasi
dengan diskusi pada pihak kepala sekolah,
namun beberapa sekolah lainnya pun
mengizinkan kegiatan pembelajaran diluar.
Perizinan sekolah bisa berpengaruh pula
terhadap subsidi biaya untuk melaksankan
pembelajaran dliuar, kerjasama diperlukan
untuk memudahkan dan meringankan
biaya, jarak dan waktu yang disediakan
dapat diatasi dengan mengganti hari lain
selain jam pelajaran.
Sedangkan pada analisis latar
belakang guru dengan nilai indeks sebesar
66% atau lebih dari setengahnya kondisi
latar belakang guru cukup mempengaruhi
hambatan pemanfaatan diantaranya jenjang
pendidikan, jurusan yang ditempuh, status
kepegawaian, pengalaman dan lama
mengajar guru. Jenjang pendidikan yang
tinggi, memiliki pengaruh terhadap
profesionalisme mengajar, hal itu akan
berlanjut terhadap persiapan atau
pelaksanakaan kegiatan pembelajaran
dalam pemanfaatan lingkungan Taman
Wisata Alam Situ Gunung. Berdasarkan
penjelasan diatas, kondisi sekolah dan latar
belakang guru di Kabupaten Sukabumi
sebesar 58% dapat memanfaatkan
lingkungan Taman Wisata Alam Situ
Gunung sebagai sumber belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar tersebut menurut Novrianti (2008)
antara lain :
a. Faktor guru b. Faktor dana c. Faktor waktu d. Kebijakan dari masing-masing
sekolah
e. Lokasi atau wilayah (baik kabupaten maupun propinsi)
tertentu
f. Faktor lembaga dan sebagainya
Berdasarkan sumber-sumber tersebut
berarti pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar masih sangat bergantung
pada guru sebagai pemegang peran utama,
tergantung pada kemampuan / kreatifitas
guru, ketelitian guru dalam memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar yang
dapat bermakna, selain itu juga tergantung
waktu yang tersedia, dana yang tersedia,
serta kebijakan-kebijakan yang ada pada
17│ Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2 September 2015
lembaga tempat bernaungnya guru
tersebut.
KESIMPULAN
Pemanfaatan Taman Wisata Alam
Situ Gunung sebagai sumber belajar
geografi SMA di Kabupaten Sukabumi
khususnya untuk membantu guru dalam
proses belajar mengajar agar pembelajaran
geografi dalam kelas maupun di luar kelas
dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Pemanfaatan tersebut dapat terlihat dari
Taman Wisata Alam Situ Gunung yang
memiliki potensi sebagai sumber belajar
dengan keanekaragaman flora fauna;
keberadaan objek wisata berupa Curug
Sawer, Curug Cimaracun dan Danau Situ
Gunung; potensi fisik sekitar kawasan
Taman Wisata Alam Situ Gunung serta
fungsi Taman Wisata Alam Situ Gunung
sebagai sumber belajar. Pemilihan tempat
untuk dijadikan sumber belajar ternyata
tidak dapat dilakukan secara Cuma-Cuma,
akan tetapi perlua adanya tahapan tertentu
dalam menentukan tempat tersebut layak
atau tidak dijadikan sumber belajar dan
dianalisis kaitannya dengan mata pelajaran
geografi.
Pemanfaatan Taman Wisata Alam
Situ Gunung sebagai sumber belajar pula
perlu didukung dari pengetahuan guru
mengenai sumber belajar sehingga daapat
memilih sumber belajar yang tepat sesuai
tujuan pembelajaran materi tersebut. tidak
hanya itu, guru juga perlu mengetahui
mengenai kawasan Taman Wisata Alam
Situ Gunung tersebut, agar menguasai
medan lokasi sehingga dalam
pemanfaatannya dalam pembelajaran bisa
dilakukan secara maksimal dan optimal.
Taman Wisata Alam Situ Gunung
menunjukkan telah digunakan oleh guru
geografi sebagai sumber belajar dalam
berbagai bentuk pembelajaran. Jadi bentuk
pemanfaatan memiliki berbagai macam
jenis. Tidak hanya dilakukan di lokasi
Taman Wisata Alam Situ Gunung tapi juga
bisa di kelas melalui berbagai media/bahan
pembelajaran/tugas. Dalam penelitian ini
bahwa guru geografi mengetahui mengenai
sumber belajar, mengetahui Taman Wisata
Alam Situ Gunung, meskipun dalam
pemanfataannya masih kurang. Pendapat
dan penilaian guru SMA di Kabupaten
Sukabumi menilai positif pemanfaatan
Taman Wisata Alam Situ Gunung sebagai
sumber belajar
Dalam proses pemanfaatan Taman
Wisata Alam Situ Gunung tentunya akan
mengalami faktor pendorong, dimana
situasi mendukung terlaksanakanya proses
belajar mengajar dengan pemanfaatan
tersebut. Faktor pendorong dipengaruhi
18 | Rahayu, dkk
Pemanfaatan Taman Wisata Alam Situ Gunung
Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA di Kabupaten Sukabumi
oleh daya dukung dari lokasi sumber
belajar dan kebermanfaatannya bagi guru
dan juga siswa. Dalam penelitian ini faktor
pendorong berupa potensi Taman Wisata
Alam Situ Gunung dapat mendukung
pembelajaran. Disamping faktor
pendorong, pada proses pemanfaatan
tentunya akan mengalami beberapa
hambatan yaitu dari faktor sekolah dalam
memunjang keberjalannya serta faktor latar
belakang guru yang dapat berpengaruh
terhadap komptensi dan pengalaman yang
dimiliki. Dalam penelitian ini faktor guru
mendukung berjalannya pemanfaatan
TWA Situ Gunung sebagai sumber belajar.
Faktor penghambat setiap sekolah memiliki
beberapa hambatan yang berbeda-beda,
bahwa tidak hanya faktor lokasi atau jarak
keterjangkauan yang menjadi hambatan,
akan tetapi perizininan sekolah juga
menentukan. Hal ini dapat dilihat bahwa
terdapat sekolah yang perizinannya ketat
karena berlatarbelakang asrama. Namun
keduanya memiliki peranan penting baik
itu dari faktor sekolah atau pun faktor guru.
Dalam penelitian ini sebagian besar
mendukung pemanfataan Taman Wisata
Alam Situ Gunung sebagai sumber belajar
geografi SMA di Kabupaten Sukabumi.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Ningrum, E. (2009). Komptensi
Profesional Guru dalam Konteks
Strategi Pembelajaran. Bandung:
Buana Nusantara
Rohani, Ahmad. (2004). Pengelolaan
Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sumaatmadja, Nursid. 1997. Metodologi
Pengajaran Geografi. Jakarta: Bumi
Aksara
TNGGP. (2013). Panduan Pendidikan
Lingkungan Taman Naional Gunung
Gede Pangrango. Cianjur: TNGGP.
Samsuri Omas. (2012). Pemanfaatan Objek
Geografis di Kawasan Bandung
Utara Oleh Guru Geografi Sebagai
Sumber Belajar Geografi di SMA.
Skripsi Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS
UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Tamara, RM. (2012). Pemanfaatan Kebun
Raya Cibodas Sebagai Sumber
Belajar Pada Mata Pelajaran
Geografi SMA Negeri di Kabupaten
Cianjur. Skripsi Sarjana Pendidikan
pada Jurusan Pendidikan Geografi
FPIPS UPI Bandung: Tidak
diterbitkan
Sumber Dokumen
19│ Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2 September 2015
Dinas Pendikan Kabupaten Sukabumi.
(2014). Data SMA Kabupaten
Sukabumi. Sukabumi: Dinas
Pendidikan Kabupaten Sukabumi.
Kemendikbud. (2013). Kurikulum 2013
tentang Kompetensi Dasar Geografi
Sekolah Menegah Atas
(SMA)/Madrasah Aliyah (MA).
Jakarta : Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Sumber Internet
Dishut. (2013). Kawasan Konservasi
Taman Wisata Alam Situ Gunung.
[Online] Tersedia:
dishut.jabarprov.go.id/index.php.
Diakses 10 Februari 2015.
_______. (2013). Focus Group Discussion
Penataan Zonasi Gede Pangrango.
[Online] Tersedia:
dishut.jabarprov.go.id/index.php?mo
d=manageMenu&idMenuKiri=473&i
dMenu=486 2007. Diakses 10
Februari 2015. Diakses 10 Februari
2015.
Novrianti. (2008). Pemanfaatan
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar.
[Online] Tersedia :
http://sweetyhome.wordpress.com/20
08/06/20/pemanfaatan-lingkungan-
sebagai-sumber-belajar/. Diakses 29
November 2015
TNGGP. (2013). Kawasan Konservasi
Taman Wisata Alam Situ Gunung.
[Online] Tersedia:
http://www.gedepangrango.org/tenta
ng-tnggp/. Diakses 10 Februari 2015.