8
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME, berkat rahmat dan anugerahnya, penulis dapat menyelesaikan penulisan Program Kreativitas Mahasiswa - Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul “ PEMANFAATAN AIR HUJAN SEBAGAI AIR BERSIH MELALUI KOLAM PENGUMPUL AIR HUJAN ” dengan baik walau ada sedikit halangan yang melintang. Tulisan ini disusun sebagai usulan PKM-GT tahun 2013. Selesainya penulisan PKM-GT ini adalah berkat dukungan dari semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada: 1. Ibu Hanum Putri Permatasari, ST., MMSI selaku dosen pembimbing yang membimbing dan memberikan arahan kepada penulis. 2. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan do’anya. 3. Segenap pihak yang telah ikut andil dalam proses penyelesaian penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Dengan sepenuh hati penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat dan sumbangan ilmiah yang sebesar- besarnya bagi penulis dan pembaca. Bekasi, 5 Nopember 2013 Penulis

Pemanfaatan Air Hujan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kells

Citation preview

Page 1: Pemanfaatan Air Hujan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME, berkat rahmat dan anugerahnya, penulis dapat menyelesaikan penulisan Program Kreativitas Mahasiswa - Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul “ PEMANFAATAN AIR HUJAN SEBAGAI AIR BERSIH MELALUI KOLAM PENGUMPUL AIR HUJAN ” dengan baik walau ada sedikit halangan yang melintang. Tulisan ini disusun sebagai usulan PKM-GT tahun 2013. Selesainya penulisan PKM-GT ini adalah berkat dukungan dari semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Ibu Hanum Putri Permatasari, ST., MMSI selaku dosen pembimbing yang membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.2. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan do’anya.3. Segenap pihak yang telah ikut andil dalam proses penyelesaian penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Dengan sepenuh hati penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat dan sumbangan ilmiah yang sebesar-besarnya bagi penulis dan pembaca.

Bekasi, 5 Nopember 2013

Penulis

  

Page 2: Pemanfaatan Air Hujan

PEMANFAATAN AIR HUJAN SEBAGAI AIR BERSIH MELALUI KOLAM PENGUMPUL AIR HUJAN

PENDAHULUAN

PENGERTIANHujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair

seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Virga adalah presipitasi yang jatuh ke Bumi namun menguap sebelum mencapai daratan; inilah satu cara penjenuhan udara. Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air atau kristal es dengan awan. Butir hujan memilik ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar), hingga bola kecil (butir kecil).

Kelembapan yang bergerak di sepanjang zona perbedaan suhu dan kelembapan tiga dimensi yang disebut front cuaca adalah metode utama dalam pembuatan hujan. Jika pada saat itu ada kelembapan dan gerakan ke atas yang cukup, hujan akan jatuh dari awan konvektif (awan dengan gerakan kuat ke atas) seperti kumulonimbus (badai petir) yang dapat terkumpul menjadi ikatan hujan sempit. Di kawasan pegunungan, hujan deras bisa terjadi jika aliran atas lembah meningkat di sisi atas angin permukaan pada ketinggian yang memaksa udara lembap mengembun dan jatuh sebagai hujan di sepanjang sisi pegunungan. Di sisi bawah angin pegunungan, iklim gurun dapat terjadi karena udara kering yang diakibatkan aliran bawah lembah yang mengakibatkan pemanasan dan pengeringan massa udara. Pergerakan truf monsun, atau zona konvergensi intertropis, membawa musim hujan ke iklim sabana. Hujan adalah sumber utama air tawar di sebagian besar daerah di dunia, menyediakan kondisi cocok untuk keragaman ekosistem, juga air untuk pembangkit listrik hidroelektrik dan irigasi ladang. Curah hujan dihitung menggunakan pengukur hujan. Jumlah curah hujan dihitung secara aktif oleh radar cuaca dan secara pasif oleh satelit cuaca.

LATAR BELAKANGPembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan maupun terorganisasi dalam segala bentuk dan tahapan pembangunan kesehatan dalam rangka membantu mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Peran serta mencakup keikutsertaan secara aktif dan kreatif (UU Kesehatan RI, 2009).

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga perempat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air, selain itu air juga dipergunakan untuk memasak,

Page 3: Pemanfaatan Air Hujan

mencuci, mandi dan membersihkan kotoran yang ada sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan laian-lain. Penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air.

Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat penyediaan air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata-rata kebutuhan air setiap individu perhari berkisar antara 150-200 liter/hari atau 35-45 galon/hari.

Kebutuhan air tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standart kehidupan dan kebiasaan masyarakat (Budiman Chandra, 2006).

Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan terutama penyakit perut, seperti yang telah kita ketahui penyakit perut adalah penyakit yang paling banyak terjadi di Indonesia (Sutrisno, 2006).

Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi, walau pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih. Air tersebut cenderung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfir yang disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme dan gas (Budiman Chandra, 2006).

Dalam keadaan murni, air hujan sangatlah bersih, tetapi karena adanya pengotoran udara yang disebabkan kotoran-kotoran industri atau debu dan lainnya, maka untuk mejadikan air hujan sebagi sumber air minum hendaknya tidak menampung air hujan pada saat hujan pertama kali turun. Karena masih mengandung kotoran (Sutrisno, 2006).

Selain itu, air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun pada bak-bak penampung sehingga hal ini mempercepat terjadinya korosi atau karat. Selain itu air hujan juga bersifat lunak sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun (Sutrisno, 2006). 

PERUMUSAN MASALAHSemakin meningkatnya kebutuhan air bersih dimasyarakat yang tidak dibarengi

dengan ketersediaannya air bersih merupakan masalah yang sangat krusial untuk keberlangsungan hidup manusia. Hal tersebut akan mengganggu jalannya berbagai aktifitas manusia. Padahal secara iklim Indonesia termasuk Negara dengan curah hujan tinggi. Salah satu faktor yang menjadi penekanan dalam permaslahan ini adalah pengelolaan dan pengolahan air hujan yang belum maksimal, maka rumusan permaslahan yang coba akan diselesaikan adalah :

a.       Bagaimanakah cara pengolahan dan pemanfaatan air hujan melalui teknologi Kolam Pengumpul Air Hujan?

b.       Bagaimanakah cara menjadikan teknologi Pengumpul Air Hujan sebagai suatu cara untuk menjaga ketersediaan air bersih?

            TUJUAN PROGRAMa.       Membuat sistem pengolahan dan pemanfaatan air hujan dengan sistem penampungan air

hujan melalui teknologi Pengumpul Air Hujan.b.      Memberikan salah satu upaya antisipasi terhadap masalah kekurangan air bersih di

masyarakat dengan teknologi Pengumpul Air Hujan.

Page 4: Pemanfaatan Air Hujan

c.       Turut berperan aktif dan tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi mayarakat melalui tindakan nyata dengan terjun ke lapangan.

d.      Memberdayakan masyarakat dengan memberikan pengetahuan tentang teknologiPengumpul Air Hujan mewujudkan masyarakat yang mandiri dan tanggap terhadap permaslahan.

LUARAN YANG DIHARAPKANa.       Terciptanya suatu sistem  alat untuk mengolah dan memanfaatkan air hujan dengan

teknologi Pengumpul Air Hujan.b.      Tersedianya air bersih hasil pengolahan teknologi Pengumpul Air Hujan yang dapat

dimanfaatkan untuk berbagi kebutuhan hidup masyarakat.c.       Terbentuknya masyarakat yang memiliki kesadaran dan tanggap terhadap permaslahan yang

ada di lingkungan tempat tinggalnya.

KEGUNAAN PROGRAMa.       Membantu pemenuhan ketersediaan air bersih masyarakat untuk memenuhi berbagai

kebutuhan hidup.b.      Masyarakat mendapat pengetahuan tentang cara mengolah dan memanfaatkan air hujan

dengan teknologi Pengumpul Air Hujan.c.       Meningkatkan kepedulian dan kegiatan positif di masyarakat dengan adanya pemanfaatan air

hujan dengan teknologi Pengumpul Air Hujan.d.      Adanya peran serta mahasiswa sebagai bentuk realisasi dari tri darma perguruan tinggi dalam

hal pengabdian pada masyarakat.

GAGASANTata Cara Pembuatan Kolam Pengumpul Air Hujan

1. Kolam Pengumpul Air Hujan di atas Permukaan Tanah

Page 5: Pemanfaatan Air Hujan

Cara ini diperuntukkan bagi lokasi yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:1. Muka air tanah dangkal < 1 m;2. Jenis tanah yang mempunyai kapasitas infiltrasi rendah seperti lempung dan liat; atau3. Kawasan karst, rawa, dan/atau gambut.

Konstruksi1. Membuat saluran air dari talang bangunan (dengan bahan PVC) ke dalam kolam pengumpul air hujan;2. Membuat kolam pengumpul air hujan dari beton, batu bata,  tanah liat atau bak fiber/aluminium, dilengkapi dengan  saluran pelimpasan keluar dari kolam pengumpul air hujan; dan3. Membuat penutup kolam pengumpul air hujan.

Pemeliharaan1. Membersihkan talang dan saluran air dari kotoran seperti ranting, dedaunan agar tidak tersumbat; dan/atau2. Melakukan analisis laboratorium untuk mengetahui kualitas air di dalam kolam pengumpul air (bila perlu).

2. Kolam Pengumpul Air Hujan di bawah Permukaan Tanah

  Cara ini diperuntukkan bagi lokasi yang mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Daerah bebas banjir;2. Muka air tanah dangkal > 2 m;3. Keterbatasan ruang di atas tanah; dan/atau4. Daerah dengan ketinggian permukaan tanah minimal di  atas 10 m di atas permukaan laut dengan luas lahan terbatas.

Konstruksi1. Membuat saluran air (PVC) dari talang bangunan ke dalam kolam pengumpul air hujan;2. Membuat kolam pengumpul air hujan dari beton, batu bata,  atau bak fiber/aluminium dilengkapi dengan saluran  pelimpasan keluar dari kolam pengumpul air hujan. Apabila  kolam pengumpul tersebut dimanfaatkan untuk keperluan  sehari-hari maka dapat dilengkapi dengan pompa air yang diletakkan pada permukaan tanah; dan3. Membuat penutup kolam pengumpul air hujan.

Page 6: Pemanfaatan Air Hujan

Pemeliharaan1. Membersihkan talang dari kotoran seperti ranting, dedaunan agar tidak tersumbat; dan/atau2. Melakukan analisis laboratorium untuk mengetahui kualitas air di dalam kolam pengumpul air (bila perlu).

 Kebutuhan Jumlah Kolam Pengumpul Air HujanJumlah Unit Kolam Pengumpul Air Hujan yang Diperlukan Berdasarkan Luas Tutupan Bangunan

KESIMPULANUntuk memenuhi permintaan air yang persediaannya semakin terbatas, diperlukan

upaya konservasi air. Memanfaatkan air hujan merupakan salah satu metode konservasi air yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam rumah tangga. Upaya konservasi air memerlukan komitmen dari semua pihak terhadap isu keberlanjutan air. Apabila memanen air hujan dipraktekkan secara berkesinambungan akan dapat membantu memelihara keberlanjutan air dan keberlanjutan lingkungan sebagai pendukung perikehidupan generasi sekarang dan yang akan datang

PENUTUPDemikian proposal ini kami buat, semoga proposal ini bermanfaat untuk menambah

kinerja suatu kuliah. Kami sadari bahwa dalam pembuatan proposal ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun guna hasil yang baik di kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

-          http://id.wikipedia.org/wiki/Hujan-         http://google.com

Page 7: Pemanfaatan Air Hujan