Upload
yordan
View
11
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Mitigasi Bencana
Citation preview
Mitigasi Gerakan Tanah (Mass Movement)
Pemahaman tentang gerakan tanah
Gerakan tanah adalah perpindahan material pembentuk lereng, berupa batuan, bahan
timbunan, tanah atau material campuran tersebut, bergerak ke arah bawah dan keluar lereng
(Varnes, D.J, 1978). Gerakan tanah adalah suatu massa tanah yang bergerak dari atas ke bawah
di sepanjang lereng. Gerakan tanah terjadi apabila gaya yang menahan (Resisting Forces) massa
tanah di lereng tersebut lebih kecil dari pada gaya yang mendorong/ meluncurkan tanah di
sepanjang lereng. Adapun gaya yang menahan masa tanah di sepanjang lereng tersebut
dipengaruhi oleh kedudukan muka air tanah, sifat fisik / mekanisme tanah antara lain kohesi /
daya ikat (c) dan sudut dalam tahanan geser tanah (φ) yang bekerja di sepanjang bidang
luncuran. Sedangkan gaya pendorong ini dipengaruhi diantaranya oleh kandungan air, beban
bangunan, berat masa tanah itu sendiri.
Posisi Geologi Indonesia
1. Kedudukan Tektonik
Instabilitas : peisisir hingga perbukitan curam, kaya gunungapi, dan gempabumi.
2. Wilayah Tropis
Tubuh tanah tebal dan curah hujan tinggi di musim hujan.
Penyebab gerakan tanah
Kemantapan lereng biasanya dievaluasi dengan menghitung faktor keamanan (FS), yaitu
perbandingan antara gaya yang menahan dengan gaya yang meluncurkan;
FS=Fmenahan
F peluncur , Bila Fmenahan> F peluncur , maka lereng akan mantap/stabil (nilai FS>1). Tetapi bila
Fmenahan< F peluncur (FS<1), maka lereng tersebut akan bergerak/tidak mantap.
Pada dasarnya setiap sesuatu perubahan yang menyebabkan berkurangnya gaya yang
menahan atau menambah gaya yang meluncurkan akan menambah kemungkinan untuk terjadi
gerakan tanah. Untuk daerah permukiman yang dibangun yaitu φ (pada lereng yang terjal
1
disarankan agar nilai FS nya >1.3 Nilai angka kemanan (FS) tergantung dari sifat fisik/mekanik
tanah atau batuan, yaitu :
Gaya berat.
Beban.
Pengurangan kekuatan batuan.
Lempung (ekspansi dan likuifaksi).
“Packing” partikel.
Sudut dalam tahanan geser tanah (φ).
Kohesi/daya ikat tanah (c).
Berat isi (γ).
Kedudukan muka air tanah.
Susunan tanah/batuan serta sudut lereng.
Klasifikasi gerakan tanah
Gambar 1. (A) Gerakan tanah rotasi, (B) Gerakan tanah translasi, (C) Aliran bahan rombakan, (D) Rayapan, (E)
Runtuhan batu, (F) Longsoran batu
Penyelidikan Geologi dan Geofisika untuk gerakan tanah
1. Melakukan pemetaan geologi di daerah longsoran dan sekitarnya :
Kedudukan batuan.
Kedudukan zona lemah.
Ketebalan tanah.
2. Melakukan pengukuran geolistrik dan elektromagnetik.
2
A B C
D E F
Mitigasi gerakan tanah
Berdasarkan kedudukan geologi, Indonesia merupakan busur kepulauan, yang di
dalamnya meliputi kondisi morfologi, kondisi tektonik dan struktur geologi. Selain itu,
Indonesia berada di daerah iklim tropis. Adapun teknologi mitigasi longsoran, sebagai
berikut :
1. Peta Zonasi Gerakan Tanah
2. Penguatan lereng
Pengaturan drainase.
Pengeringan bagian di atas lereng.
Pembuatan tembok/penguatan lereng lainnya.
Penambahan beban di bawah kaki lereng.
Desain lereng secara komprehensif, meliputi :
Keadaan geologi.
Morfologi.
Sifat fisik dan teknik tanah/batuan.
Faktor lain yang mempengaruhi stabilitas lereng.
3. Penataan wilayah.
3
Mitigasi Bencana Banjir
Definisi Banjir
Banjir adalah persitiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada
daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti “air mengalir” (termasuk pasang
laut), banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air (sungai/danau/bendungan)
yang meluap atau merntuhkan tanggul, sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Penyebab Banjir
Resapan < Aliran, sehingga volume air meningkat. Kapasitas aliran sungai/saluran atau
badan air terlampaui Aktifitas manusia Bencana.
Pemahaman Banjir
1. Area rawan kejadian banjir (sekitar sungai, muara sungai, dan pantai).
2. Penyebab kejadian banjir (Kejadian tertentu, manusia, sedimentasi, dan lainnya).
3. Siklus hidrologi : proporsi air laut 97,3%, sungai 0,0001%, sisanya bentuk-bentuk
air yang lain.
4. Air permukaan dan air tanah : kapasitas infiltrasi (cm/jam), aliran/banjir, sungai.
5. Variasi debit terhadap waktu.
6. Banjir : Dataran banjir.
7. Kanal/Sungai ada 3 jenis : Sungai lurus, Sungai meander, dan Sungai teranyam.
Penanggulangan Banjir
1. Peta Zonasi Banjir.
2. Peningkatan kapasitas resapan Penghijauan.
3. Peningkatan kapasitas aliran Pembuatan tanggul sungai.
4. Pengalihan kuantitas aliran ke daerah hulu, seperti :
Pembuatan pintu air.
Pembuatan bendungan.
Pembuatan tanggul wilayah.
4