132
PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN KETERAMPILAN DI YAYASAN NARA KREATIF JAKARTA TIMUR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Erby Eko Yunnyanto NIM: 1113054100008 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M  

PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN

MELALUI PENDIDIKAN KETERAMPILAN

DI YAYASAN NARA KREATIF JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Erby Eko Yunnyanto

NIM: 1113054100008

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

 

Page 2: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

 

Page 3: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

 

Page 4: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) Jurusan

Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari saya terbukti bahwa dalam penulisan skripsi ini

bukan hasil karya saya sendiri atau merupakan hasil jiplakan dari karya

orang lain (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku

dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

 

Page 5: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

i

ABSTRAK

Erby Eko Yunnyanto 1113054100008

Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Pendidikan Keterampilan Di

Yayasan Nara Kreatif Jakarta Timur.

Anak jalanan adalah anak-anak yang memiliki julukkan tekyan, arek

kere, anak gelandangan, atau kadang disebut juga secara eufemistis sebagai anak

mandiri yang tersisih, marginal, dan teralienasi dari perlakuan kasih sayang

karena kebanyakan dalam usia yang relatif dini sudah harus berhadapan dengan

lingkungan kota yang keras, dan bahkan sangat tidak bersahabat. Di berbagai

sudut kota yang sering terjadi, anak jalanan harus bertahan hidup dengan cara-

cara sosial yang kurang atau bahkan tidak dapat diterima oleh masyarakat umum,

sekedar untuk menghilangkan rasa lapar dan keterpaksaan dalam diri mereka,

mencari nafkah atau hidup mandiri di jalanan, hanya untuk membantu

keluarganya. Oleh karena itu, Yayasan Nara Kreatif menggunakaan pendekatan

pembelajaran ketrampilan supaya anak – anak jalan atau warga sekitar yang

mengikuti pendidikan di Yayasan Nara Kreatif memiliki tambahan skill atau

ketrampilan supaya bisa keluar dari kemiskinan.

Metode yang digunakaan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif

(qualitative research). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan serangkaian

observasi, wawancara dan studi dokumentasi, dan prosedur pemilihan informan

dalam penelitian ini adalah purposive sampling, adapun informan dalam

penelitian ini berjumlah 10 orang, yaitu 1 ketua yayasan, 2 pengurus yayasan, 2

pengajar, dan 5 anak jalanan. Penelitian ini mengulas konsep pelayanan sosial,

jenis-jenis pelayanan, teknis pelayanan sosial khususnya berbasis ketrampilan

sebagai kerangka teori dalam melakukan penelitian. Dari hasil penelitian

ditemukan bahwa, Jenis-jenis pelayanan sosial yang ada di Yayasan Nara Kreatif

antara lain : Perawatan anak (child care), Perawatan kriminal (criminal justice),

Pelayanan rehabilitasi berbasis masyarakat (community based rehabilitation) dan

rehabilitasi keliling (mobile rehabilitation), Yayasan Nara Kreatif hanya

melakukan terapi psikososial dan konseling saja. kendala yang dihadapi oleh

Yayasan Nara Kreatif dalam memberikan pendidikan keterampilan kepada anak

jalanan yaitu keahlian yang masih kurang (membuat kerajinan sesuatu sesuka

hati), semangat belajar kurang (Mudah Bosan) dan Usia yang masih remaja

(labil). Solusi yang dapat dilakukan oleh Yayasan Nara Kreatif untuk menangani

dan meminimalisir kendala yang dihadapi adalah melakukan pengecekan ulang

terhadap setiap barang yang dihasilkan sehingga barang yang dijual ke mitra

tidak mengecewakan, membuat berbagai macam kegiatan ekstrakulikuler atau

kegiatan baru di luar kegiatan inti agar mereka tidak bosan dan melakukan

pendampingan atau ngobrol berdua (face to face) dengan anak yang semangatnya

mulai berkurang. Jadi, dari sisi anak jalanan, terungkap adanya permasalahan

ekonomi yang tidak stabil, dan permasalahan keluarga yang dimiliki oleh anak-

anak jalanan

 

Page 6: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

ii

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang lebih pantas saya ucapkan selain mengucapkan

Alhamdulillah sebagai ungkapan rasa syukur serta puji kehadirat Allah SWT atas

segala limpahan rahmat serta nikmat iman, Islam, dan kesehatan hingga saya

dapat menyelesaikan tugas akhir saya sebagai mahasiswa ini dengan baik.

Shalawat serta salam tak lupa saya panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW serta

keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

kekurangan dan masih jauh dari kalimat sempurna. Maka dari itu dengan senang

hati, saya merasa perlu mendapat kritik, saran dan pendapat sehingga saya

mendapatkan pembelajaran untuk kedepannya agar menghasilkan karya ilmiah

yang lebih baik lagi. Dalam penelitian ini, tidak sedikit waktu yang dibutuhkan

dan selalu saja melalui berbagai macam hambatan yang dilalui. Namun, berkat

bantuan dari semua pihak yang membantu dan dorongan motivasi yang diberikan

kepada saya. Akhirnya skripsi ini pun terselesaikan. Untuk itu saya ingin

mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Bapak Suparto, M. Ed, Ph.D sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik. Ibu

Dr. Roudhonah, MA sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum.

Dan juga Bapak Dr. Suhaimi, M.Si sebagai Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M.Si sebagai Ketua Program Studi

 

Page 7: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

iii

Kesejahteraan Sosial. terimakasih atas bimbingannya dan nasehatnya. Juga

kepada Ibu Hj. Nunung Khairiyah sebagai sekretaris Program Studi

Kesejahteraan Sosial.

3. Ibu Rosita Tandos, Ph. D sebagai dosen pembimbing yang telah

membantu mengarahkan, membimbing, memotivasi dan telah bersedia

meluangkan waktunya sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial

Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmunya

kepada peneliti.

5. Yayasan Nara Kreatif yang telah memberikan izin penelitian kepada

penulis. Peneliti berharap semoga Yayasan Nara Kreatif semakin

berkembang.

6. Bapak Nezatullah Ramadhan sebagai Ketua Yayasan Nara Kreatif dan

Bapak Muhammad Taufik sebagai Kepala Pendidikan yang telah

membimbing dan memberikan arahan kepada peneliti selama penelitian di

Yayasan Nara Kreatif.

7. Kepada para informan yang telah bersedia meluangkan waktunya kepada

peneliti, terimakasih telah berbagi cerita dan pengalaman Bapak, Ibu,

Adik-adik sehingga membuat peneliti dapat lebih memahami mengenai

penelitian ini.

8. Kedua orangtua tercinta, terimakasih banyak atas apa yang telah diberikan

kepada penulis selama ini. Yang selalu senantiasa memberikan dukungan,

 

Page 8: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

iv

doa, kasih sayang, dan pengorbanannya yang tulus dan tidak kenal lelah

yang selalu diberikan kepada penulis selama ini sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan ini dengan baik.

9. Devita Ratnasari yang selalu memberikan dukungan dan doanya kepada

penulis, menemani setiap saat sampai proses ini selesai.

10. Ari Herlangga, Ichsan Kurnia, Eko Radityo dan Lisda Nur Asiah yang

selalu memberikan motivasi, canda tawa, dan senang maupun sedih sudah

dilewati bersama. Semoga semakin langgeng dan awet sampai tua nanti.

11. Nurman, Agung, Jazuli, Ichsan, Radit, Ari, Sahri, Agik, Wawan (d’Kubs)

yang sudah memberikan cerita di kampus dari ketawa bareng sampai panik

pun juga bareng. Semoga kita tetap kompak, semakin solid lagi

kedepannya dan tetep jalan-jalan terus. Jangan mau kalah sama yang

sebelah.

12. Teman-teman praktikum II Desa Mekarjaya, hidup satu bulan full

lamanya jauh dari keluarga, saling menguatkan satu sama lain buat kita

jadi saling akrab, Agus, Putra, Ridwan, Faiz, Oktaviani, Putri, Indah,

Sarah, Lisda, Qayumah, Isra. Hidup Lentera Ranger!

13. Teman-teman praktikum I PSAA Putra Utama 3 Tebet, mengajarkan

penulis bagaimana caranya bertanggung jawab dalam memimpin sebuah

kelompok. Dinara, Fitri, Jazuli, Wawan, Agik, Ridho.

14. Teman-teman seperjuangan Kessos angkatan 2013 yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis selama ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembaca pada umumnya dan

 

Page 9: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

v

penulis pada khususnya.

Terimakasih kepada berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Demikianlah skripsi ini saya persembahkan, semoga dapat bermanfaat bagi saya

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya terutama dalam memajukan

bidang Keilmuan Kesejahteraan

Jakarta,13 Juli 2018

Erby Eko Yunnyanto

 

Page 10: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................... ........ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ........ ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ........ vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... ........ viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ........ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... ........ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... ........ 7

1. Pembatasan Masalah ............................................................ ........ 7

2. Perumusan Masalah .............................................................. ........ 7

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................... ........ 8

1. Tujuan Penelitian .................................................................. ........ 8

2. Manfaat Penelitian ................................................................ ........ 8

D. Metodologi Penelitian .............................................................. ........ 9

1. Pendekatan Penelitian ........................................................... ........ 9

2. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. ........ 13

3. Sumber data .......................................................................... ........ 13

4. Teknik Pengumpulan Data ................................................... ........ 14

5. Teknik Analisis Data ............................................................ ........ 15

6. Teknik Keabsahan Data ........................................................ ........ 15

E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... ........ 16

F. Sistematika Penulisan ............................................................... ........ 19

BAB II LANDASAN TEORI

A. Definisi Pelayanan Sosial ........................................................ ........ 21

B. Pelayanan Sosial Berbasis Lembaga ........................................ ........ 24

C. Tahapan Pelayanan .................................................................. ........ 26

D. Definisi Anak Jalanan .............................................................. ........ 27

1. Pengertian Anak Jalanan ...................................................... ........ 27

 

Page 11: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

vii

2. Masa perkembangan Anak ................................................... ........ 28

3. Pemeliharaan Anak .............................................................. ........ 29

E. Faktor-faktor anak turun ke jalan ............................................. ........ 33

1. Kemiskinan .......................................................................... ........ 33

2. Disfungsi Keluarga............................................................... ........ 34

F. Pendidikan Ketrampilan ........................................................... ........ 35

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN NARA KREATIF

A. Sejarah Singkat Yayasan Nara Kreatif .................................... ........ 42

B. Identitas Yayasan Nara Kreatif ................................................ ........ 44

C. Visi dan Misi Yayasan Nara Kreatif ........................................ ........ 45

D. Data Pengurus, Pengajar, Anak Asuh dan Warga Belajar ....... ........ 46

E. Proses Penerimaan Anak Asuh dan Warga Belajar ................. ........ 50

F. Sarana dan Prasarana ................................................................ ........ 51

G. Kurikulum Pembelajaran ......................................................... ........ 51

H. Kerjasama Yayasan.................................................................. ........ 52

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Profil Informan ........................................................................ ........ 53

B. Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Pendidikan Keterampilan . 54

C. Jenis-jenis Pelayanan Sosial Di Yayasan Nara Kreatif ............ ........ 58

D. Tahapan Pelayanan .................................................................. ........ 61

E. Kendala dan Solusi Yayasan Nara Kreatif dalam memberikan

pendidikan keterampilan kepada anak jalanan ......................... ........ 72

F. Faktor Pendukung dan Penghambat Perkembangan Yayasan Nara

Kreatif ...................................................................................... ........ 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. ........ 82

B. Saran ........................................................................................ ........ 84

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... ........ 86

LAMPIRAN

 

Page 12: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Informan ........................................................................................ 11

Tabel 3.1 Data pengurus dan pengajar Yayasan Nara Kreatif berdasarkan

jenjang pendidikan ........................................................................ 47

Tabel 3.2 Data warga belajar dan anak asuh berdasarkan latar belakang ..... 48

Tabel 3.3 Data warga belajar dan anak asuh berdasarkan pendidikan .......... 49

 

Page 13: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Transkrip Wawancara Siswa Belajar / Anak Jalanan ...............

Lampiran 2 Transkrip Wawancara Pengurus / Pengajar ..............................

Lampiran 3 Surat Keterangan ......................................................................

Lampiran 4 Foto Penelitian ..........................................................................

 

Page 14: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat

maupun suatu bangsa. Bagaimana kondisi anak pada saat ini, sangat

menentukan kondisi keluarga, masyarakat dan bangsa di masa depan. Dengan

demikian, apabila anak hidup serba berkecukupan, baik secara fisik-organis

maupun psikososialnya, maka SDM di masa depan dapat dipastikan cukup

berkualitas.

Manusia yang berkualitas, antara lain memiliki kriteria: cerdas, kreatif,

mandiri, berakhlak mulia dan setia kawan. Hanya dengan SDM yang

demikian itu suatu bangsa akan mampu bersaing dengan bangsa lain dalam

era kehidupan global. Anak akan tumbuh dan berkembang menjadi SDM

yang berkualitas, apabila berbagai kebutuhannya dapat dipenuhi dengan

wajar, baik kebutuhan fisik, emosional maupun sosial.

Setiap anak secara kodrat, memiliki harkat, martabat, dan hak-hak

sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi oleh siapapun. Hak asasi

manusia adalah hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia

sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang

wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,

 

Page 15: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

2

Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan

martabat manusia.1

Oleh karena itu pengakuan dan penghargaan terhadap keberadaan anak

dilakukan dengan memberikan perlindungan terhadap kepentingan anak.

Perlindungan terhadap anak merupakan hal yang penting untuk diwujudkan

karena anak merupakan tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita

perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat

khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada

masa depan.2

Namun tidak sedikit anak yang berperilaku menyimpang melakukan

perbuatan-perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum.

Penyimpangan tingkah laku atau perbuatan melanggar hukum yang dilakukan

oleh anak-anak, disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adanya dampak

negatif perkembangan, pembangunan yang cepat, arus globalisasi di bidang

komunikasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan gaya

cara hidup sebagian orang tua telah membawa perubahan yang mendasar

dalam kehidupan bermasyarakat yang sangat berpengaruh terhadap nilai dan

perilaku anak. Selain itu, anak yang kurang memperoleh kasih sayang dan

bimbingan dalam pengembangan sikap perilaku dan adaptasi diri serta

pengawasan dari orang tua atau orang tua asuh mudah terseret dalam arus

pergaulan masyarakat yang kurang sehat dan merugikan perkembangan

pribadinya.

1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Jakarta : Sinar

Grafika, 2003, hlm. 1 2 ibid

 

Page 16: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

3

Perkembangan anak memang tidak terlepas dari perkembangan

lingkungan tempat dimana ia berada. Lingkungan yang dimaksud tidak hanya

keluarga inti, tetapi juga saudara, sekolah, tetangga maupun teman-teman.

Namun tidak semua anak memiliki lingkungan yang positif, banyak anak

yang kurang beruntung hidup didalam lingkungan negatif, terutama anak

yang hidupnya di jalanan.

Faktor-faktor yang menyebabkan anak-anak terjerumus dalam

kehidupan di jalanan, seperti kesulitan keuangan keluarga atau tekanan

kemiskinan, ketidakharmonisan rumah tangga orang tua, dan masalah khusus

menyangkut hubungan anak dengan orang tua. Kombinasi dari faktor ini

seringkali memaksa anak-anak mengambil inisiatif mencari nafkah atau hidup

mandiri di jalanan. Kadang kala pengaruh teman atau kerabat juga ikut

menentukan keputusan untuk hidup di jalanan.3

Anak jalanan merupakan bagian dari anak terlantar yang seharusnya

menurut Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) pasal 34 ayat 1, yang

menyatakan bahwa “orang-orang miskin dan anak terlantar dipelihara oleh

negara”. Artinya pemerintah mempunyai tanggung jawab terhadap

pemeliharaan dan pembinaan anak-anak terlantar, termasuk anak jalanan.

Banyak latar belakang yang menyebabkan anak turun ke jalan.

Namun diantara sekian banyak penyebab tersebut, yang dipandang

sebagai penyebab utama adalah faktor kemiskinan yang menyebabkan

mengapa orang tua bersikap eksploitatif terhadap anak-anaknya. Tetapi

3 Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Prenada Media Group,

2010. hlm. 185-202.

 

Page 17: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

4

kemiskinan bukanlah satu-satunya yang menyebabkan anak-anak hidup

dan mencari nafkah di jalanan. Menurut Heru Prasadja, anak jalanan

dilihat dari sebab dan intensitas mereka berada di jalanan memang tidak

dapat disamaratakan. Dilihat dari sebab, sangat dimungkinkan tidak

semua anak jalanan berada di jalan karena tekanan ekonomi, boleh jadi

kerena pergaulan, pelarian, tekanan orang tua, atau atas dasar pilihannya

sendiri.4

Selain itu, munculnya fenomena anak jalanan ini juga merupakan

bukti tidak terpenuhinya sebagian besar hak-hak mereka sebagai seorang

anak seperti yang tercantum dalam konvensi hak-hak anak PBB. Karena

berbagai alasan itulah, masalah ini perlu dengan segera ditangani.

Ada kecenderungan peningkatan permasalahan anak jalanan bukan

hanya meningkat dari segi kuantitas tetapi juga dari segi kualitas, hal ini

terbukti dengan perilaku mereka yang sudah mulai mengkhawatirkan para

pengguna fasilitas umum, misalnya perilaku tindak kriminal seperti

mencuri spion mobil di jalan, malak (meminta uang dengan paksa), dan

berlari-lari dijalanan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Setiap anak berhak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan

dan kehidupan sosialnya. Melalui pendidikan anak dapat mengembangkan

kemampuannya. Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Bab IV Pasal 6 ayat 1 yaitu setiap warga negara yang

berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan

4 Heru Prasadja dan Murni Ati Agustian, Anak Jalanan dan Kekerasan (PKPM Unika

Atma Jaya, Jakarta,2000)

 

Page 18: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

5

dasar5. Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan

kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang

diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik

yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah.

Satuan pendidikan tidak hanya pendidikan formal tetapi juga terdapat

pendidikan nonformal. Pendidikan nonformal yaitu jalur pendidikan diluar

pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan

berjenjang.6

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Bab VI Pasal 26: Pertama, pendidikan nonformal diselenggarakan

bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi

sebagai pengganti; penambah, pendidikan dan/atau pelengkap pendidikan

formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Kedua,

pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik

dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan

fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Ketiga,

pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak

usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,

pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,

pendidikan kesataraan, serta penddikan lain yang ditujukan untuk

mengembangkan kemampuan peserta didik. Keempat, Satuan pendidikan

5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta : Sinar Grafika 2003, hlm. 29. 6 Ibid. Bab I, Pasal 1 ayat 12, 2003, hlm. 27.

 

Page 19: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

6

nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar,

pusat kegiatan belajar masyarakat dan majelis taklim, serta satuan pendidikan

yang sejenis.7

Banyak yang memandang buruk terhadap anak jalanan karena anak

jalanan identik anak yang liar yang kurang pendidikan, dimana hidup mereka

penuh dengan kekurangan dan menuntut pekerjaan untuk menghidupi

kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, pendidikan sangat penting bagi

mereka. Pendidikan dapat menjadi sebuah solusi untuk menghilangkan

diskriminasi atau perbedaan perlakuan terhadap mereka. Pendidikan dapat

dilakukan dengan cara formal ataupun non formal, sehingga anak jalanan bisa

memperoleh wawasan yang luas dan membuat para anak jalanan bisa

menimba ilmu.

Anak jalanan tidak mendapatkan perlakuan khusus, justru mereka harus

bekerja yang sebagian besar wakunya untuk melakukan kegiatan hidup

sehari-hari di jalanan. Walaupun pada sekarang ini populasi anak jalanan

menurun karena sudah adanya penanggulangan anak jalanan, seperti Yayasan

Sosial untuk anak jalanan.

Anak-anak yang berada di yayasan sosial tersebut, memiliki latar

belakang yang berbeda-beda. Ada yang berasal dari pengamen jalanan,

Asisten Rumah Tangga (ART), buruh, broken home, putus sekolah, office

boy, dan lain-lain.

7 Ibid. Bab IV, Pasal 26, 2003, hlm. 34.

 

Page 20: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

7

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengetahui

permasalahan anak jalanan dengan pelayanan sosial dibidang pendidikan

yang dilakukan oleh Yayasan Nara Kreatif. Untuk itu penulis akan

memfokuskan dan memperdalam judul penelitian yaitu “Pelayanan Sosial

Anak Jalanan Melalui Pendidikan Keterampilan di Yayasan Nara

Kreatif Jakarta Timur”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam sebuah penelitian harus dibentuk sebuah pembatasan

masalah agar peneliti fokus untuk mencari dan meneliti objek

penelitiannya penulis mencoba membatasi masalah yang akan dibahas

dalam skripsi ini adalah Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui

Pendidikan Kreatif di Yayasan Nara Kreatif Jakarta Timur.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu:

a. Bagaimana pelayanan sosial yang dilakukan Yayasan Nara Kreatif

dalam memberikan pendidikan keterampilan kepada anak jalanan?

b. Apa saja faktor yang menjadi pendukung dan penghambat Yayasan

Nara Kreatif dalam memberikan pendidikan keterampilan kepada

anak jalanan?

 

Page 21: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

8

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dengan mengacu kepada permasalahan yang dikemukakan di atas,

maka tujuan yang ingin peneliti capai adalah:

1) Untuk mengetahui pelayanan sosial yang dilakukan Yayasan Nara

Kreatif dalam memberikan pendidikan keterampilan kepada anak

jalanan.

2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Yayasan Nara

Kreatif dalam memberikan pendidikan keterampilan kepada anak

jalanan.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

wawasan sebagai bahan rujukan tambahan referensi atau

perbandingan penelitian selanjutnya bagi Program Studi

Kesejahteraan Sosial mengenai pelayanan sosial.

2. Manfaat Praktis

a. Dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan sosial sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan

dan pengembangan masyarakat.

 

Page 22: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

9

b. Diharapkan dapat menambah informasi bagi para pembaca,

mengenai pelayanan sosial yang diberikan oleh Yayasan Nara

Kreatif dalam memberikan pendidikan keterampilan kepada

anak jalanan

D. Metodologi Penelitian

Metodologi merupakan strategi umum yang dipakai dalam

pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab

permasalahan yang diteliti. Metode penelitian pada dasarnya adalah cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan manfaat tertentu.8 Oleh

karena itu, metode yang relevan dengan suatu kegiatan akan menunjang

keberhasilan suatu penelitian.

Penggunaan metodologi ini dimasukkan untuk menentukan data valid,

akurat, dan signifikan dengan permasalahan sehingga dapat digunakan untuk

mengungkapkan permasalahan yang diteliti.

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelayanan sosial

pada anak jalanan melalui pendidikan kreatif di Yayasan Nara Kreatif,

dalam penelitian ini, pendekatan yang penulis gunakan adalah

pendekatan kualitatif, Metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 2.

 

Page 23: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

10

sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.9

Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah, atau

natural setting, sehingga metode penelitian ini sering disebut sebagai

metode naturalistik. Obyek yang alamiah adalah obyek yang apa adanya,

tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti

memasuki obyek,setelah berada di obyek dan setelah keluar dari obyek

relatif tidak berubah.10

Dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen. Oleh

karena itu dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau

human instrument. Kriteria data dalam penelitian kualitatif adalah data

yang pasti. Yaitu data yang tidak hanya dilihat secara langsung baik lisan

atau perbuatan, tetapi juga makna yang tersirat atau terkandung

didalamnya.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, karena penelitinya bermaksud meneliti secara mendalam.

Bogdan dan Taylor dalam Syamsir Salam menjelaskan bahwa

metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati.11

9 Sugiyono, Memahami penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,2009),cet: 5, hlm.1

10 Ibid. hlm. 2.

11 Syamsir Salam, Metode Penelitian Sosial (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), hlm. 30.

 

Page 24: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

11

Teknik pemilihan informan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling yang memberikan keleluasaan kepada peneliti dalam

menyeleksi informan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Karena

purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang

tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau

mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti

menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti.12 Dan apa bila dalam

proses pengumpulan data sudah tidak lagi ditemukan variasi informan

maka peneliti tidak perlu untuk mencari informan baru, proses

pengumpulan informasi sudah selesai.

Berikut ini tabel subjek dan informan dalam pengumpulan data

yang diperlukan dalam penelitian.

Table 1.1

Informan

No Informan Informasi yang

dicari

Metode Alasan

1 Nezatullah

(Pendiri dan

ketua yayasan)

Latar belakang

berdirinya Yayasan

Nara Kreatif, Kendala

dan Solusi dalam

menjalankan yayasan.

Wawancara Sebagai pendiri dan

Penanggung jawab

seluruh kegiatan di

Yayasan Nara Kreatif

12

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatifdan R&D (Bandung: Alfabeta. 2009) hlm. 54.

 

Page 25: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

12

No Informan Informasi yang

dicari

Metode Alasan

2 Rosim (Kepala

Departemen)

Mengenai kegiatan

produksi, pemasaran

dan kegiatan

ketrampilan

Wawancara Sebagai Penangung

jawab seluruh

kegiatan diluar

pendidikan formal

(ketrampilan)

3 Muhammad

Taufik

(Kepala

Sekolah)

Proses pendidikan di

yayasan, layanan

social yang diberikan

yayasan. Kendala dan

solusi yang dihadapi

yayasan

Wawancara Sebagai Penangung

jawab seluruh

kegiatan belajar

mengajar (baik

pendidikan formal

dan non formal)

4 Ani Nur Sri

Rejeki

(Tenaga

Pengajar)

Seberapa pentingnya

program yang

dilakukan oleh

Yayasan Nara Kreatif

guna meningkatkan

kreatifitas warga

belajar.

Wawancara Sebagai pelaksana

program guna

peningkatan

keberfungsian sosial

warga belajar.

5 Firla Angelia

(Pekerja

Sosial)

Program ketrampilan

apa saja yang

diberikan oleh

yayasan Nara Kreatif

Wawancara Membantu Tenaga

Pengajar di salam

melaksanakan

program guna

peningkatan

keberfungsian sosial

warga belajar.

 

Page 26: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

13

No Informan Informasi yang

dicari

Metode Alasan

6 Asep, Arizal,

Alfian, sintya,

dan Imelda

(Warga

Belajar)

Sejauh mana

pengaruh pelayanan

sosial dibidang

pendidikan kreatif

yang diterima oleh

warga belajar.

Wawancara Sebagai objek

penerima manfaat

dari program

pendidikan kreatif.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Yayasan Nara Kreatif yang

beralamat di Perumahan Bumi Harapan Permai Jl. Bumi Pratama III,

K-4 Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur.

b. Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di Yayasan Nara Kreatif pada

bulan Januari sampai dengan bulan April 2018.

3. Sumber data

Sumber data yang penulis gunakan pada penelitian ini terbagi

menjadi dua sumber data yaitu sumber data premier dan sumber data

sekunder yang akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Data Primer yaitu berupa data yang diperoleh dari sasaran penelitian

atau partisipan. Data primer yang penulis maksud ialah pengamatan

yang bersifat partisipatoris, artinya penulis melihat langsung ke

 

Page 27: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

14

pelayanan sosial pada anak jalanan melalui pendidikan kreatif di

Yayasan Nara Kreatif.

b. Data Sekunder yaitu berupa catatan atau dokumen yang diambil dari

berbagai literatur, buku-buku, internet atau tulisan yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti, seperti brosur, arsip, dan lain

sebagainya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data

yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data yang digunakan:

a. Pengamatan, dalam hal ini penulis mengamati bentuk pelayanan

sosial yang dilakukan oleh Yayasan Nara Kreatif melalui program

pendidikan keterampilannya.

b. Wawancara, peneliti mendapatkan informasi melalui tanya jawab

yang dilakukan kepada beberapa tenaga pengajar untuk melengkapi

data yang dibutuhkan oleh penulis.

c. Dokumentasi, hal ini digunakan untuk mendapatkan data yang tidak

diperoleh dengan pengamatan dan interview, tetapi hanya dapat

diperoleh dengan cara melakukan penelusuran data dengan menelaah

 

Page 28: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

15

buku, internet, majalah, jurnal maupun sumber lainnya yang

berkaitan dengan apa yang sedang diteliti oleh penulis.

5. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan bahwa analisa data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data

kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, menyusun kedalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain.13

6. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data adalah data yang diperoleh, data yang telah teruji

dan valid, dalam hal ini peneliti menulis keabsahan data diujikan lewat

diskusi atau sharing terhadap teman sejawat, referensi teori dan melihat

realitas sosial serta tentang isu-isu yang sedang berkembang. Oleh karena

itu peneliti melakukan perbaikan-perbaikan untuk mendapatkan data-data

yang relevan. Dan teknik untuk keabsahan data dengan triangulasi

sumber, berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda

dengan teknik yang sama. Sebagai gambaran atas data yang telah

dikumpulkan dari sumber yang berbeda sebagai cara perbandingan data

13

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif , Cet-ke 5, hlm. 88.

 

Page 29: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

16

yang didapat dari observasi dan wawancara. Penulis melakukan

wawancara dari informan yang satu ke informan yang lain, dan

melakukan wawancara terhadap hasil dari observasi.14

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka sebagai

langkah dari penyusunan skripsi yang diteliti agar terhindar dari kesamaan

judul dan lain-lain. Dari skripsi yang sudah ada sebelumnya, maka peneliti

menemukan skripsi yang berhubungan tentang efektivitas pelayanan sosial

pada anak jalanan di bidang pendidikan, tetapi peneliti akan menemukan dari

sudut yang berbeda, yaitu:

Skripsi Pertama: “Pelayanan Sosial Anak Jalanan Berbasis Panti Sebagai

Wujud Perlindungan Hak Anak” oleh Ipul Suharma (104054102115),

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Program Studi Kesejahteraan Sosial,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, tahun 1430 H/2009 M.

Perbedaan skripsi Ipul Suharma dengan penelitian skripsi penulis adalah

penelitian penulis membahas pelayanan sosial anak jalanan melalui

pendidikannya dengan metode pendidikan keterampilannya di Yayasan Nara

Kreatif. Selain itu subyek penelitian yang berbeda dengan judul penelitian

Ipul Suharma, skripsi Ipul Suharma lebih menjurus kepada peran panti

sebagai wujud perlindungan hak anak.

14

Lexy j. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2010) cet, 28, hlm. 83.

 

Page 30: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

17

Skripsi Kedua: “Pelayanan Kesejahteraan Sosial Terhadap Anak

Terlantar di PSAA PUTRA UTAMA 03 Tebet Jakarta Selatan” oleh Pipit

Febrianti (1110054100013), mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Program

Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

tahun 1436 H/2015 M.

Perbedaan skripsi Pipit Febrianti dengan skripsi penelitian penulis,

sebenarnya tidak beda jauh dengan yang akan dibahas. Karena sama-sama

membahas pelayanan sosial anak jalanan. Akan tetapi perbedaannya, bahwa

skripsi penulis lebih menjurus kepada kasus pendidikan keterampilan dalam

pelayanan sosial anak jalanan.

Skripsi Ketiga: “Pelayanan Sosial Anak Jalanan di Yayasan Bina Insan

Mandiri Depok” oleh Rahma Afiani Hafsyah (108054100013), mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah, Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, tahun 1435 H/2014 M.

Perbedaan skripsi Rahma Afiani Hafsyah dengan skripsi penelitian penulis,

sebenarnya tidak beda jauh dengan yang akan dibahas. Karena sama-sama

membahas pelayanan sosial anak jalanan di sebuah yayasan. Akan tetapi

perbedaannya, bahwa skripsi penulis lebih menjurus kepada kasus pendidikan

keterampilan dalam pelayanan sosial anak jalanan.

Skripsi Keempat: “Pelayanan Sosial Bagi Perempuan Korban

Kekerasan Dalam Rumah Tangga di P2TP2A Kota Tangerang Selatan” oleh

Rena Dwitiya Rahayu (1111054100001), mahasiswa UIN Syarif

 

Page 31: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

18

Hidayatullah, Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, tahun 1436 H/2015 M.

Perbedaan skripsi Rena Dwitiya Rahayu dengan penelitian skripsi

penulis adalah penelitian penulis membahas pelayanan sosial anak jalanan

melalui pendidikannya dengan metode pendidikan keterampilannya di

Yayasan Nara Kreatif. Selain itu subyek dan obyek penelitian yang berbeda

dengan judul penelitian penulis, skripsi Rena Dwitiya Rahayu adalah lebih

menjurus kepada perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga di

P2TP2A Kota Tangsel.

Skripsi Kelima: “Pelayanan Sosial Bagi Gelandangan dan Pengemis di

Panti Sosial Bina Karya Pangudi Luhur Bekasi” oleh Muhammad Akmal

(105054102078), mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Program Studi

Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, tahun

1430 H/2009 M.

Perbedaan skripsi Muhammad Akmal dengan penelitian skripsi penulis

adalah penelitian penulis membahas pelayanan sosial anak jalanan melalui

pendidikannya dengan metode pendidikan keterampilannya di Yayasan Nara

Kreatif. Selain obyek penelitian yang berbeda dengan judul penelitian

penulis, skripsi Muhammad Akmal adalah lebih menjurus kepada

gelandangan dan pengemis di panti sosial bina karya “pangudi luhur” bekasi.

Skripsi Keenam: “Pelayanan Sosial Medis Bagi Penderita Paraplegia di

Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Fatmawati Jakarta” oleh Fitrah Nasuha

(104054102113), mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Program Studi

 

Page 32: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

19

Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, tahun

1429 H/2008 M.

Perbedaan skripsi Fitrah Nasuha dengan penelitian skripsi penulis adalah

penelitian penulis membahas pelayanan sosial anak jalanan melalui

pendidikannya dengan metode pendidikan keterampilannya di Yayasan Nara

Kreatif. Selain subyek dan obyek penelitian yang berbeda dengan judul

penelitian penulis, skripsi Fitrah Nasuha adalah pelayanan sosial medis

penderita Paraplegia.

Skripsi Ketujuh: “Pelayanan Sosial Berbasis Keluarga Terhadap Anak

Tunagrahita di Yayasan Narendra Krida Tangerang Selatan” oleh Bayu

Perdana Putra (1111054100016), mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah,

Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, tahun 1437 H/2016 M.

Perbedaan skripsi Bayu Perdana Putra dengan penelitian skripsi penulis

adalah penelitian penulis membahas pelayanan sosial anak jalanan melalui

pendidikannya dengan metode pendidikan keterampilannya di Yayasan Nara

Kreatif. Selain subyek dan obyek penelitian yang berbeda dengan judul

penelitian penulis, skripsi Bayu Perdana Putra adalah pelayanan sosial

berbasis keluarga terhadapa anak Tunagrahita.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN yang mencakup tentang Latar Belakang

Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan

 

Page 33: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

20

Manfaat Penelitian, Metodologi penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II KAJIAN TEORITIS mengenai pokok pembahasan meliputi

Pelayanan Sosial, Anak Jalanan, Pendidikan Keterampilan,

Yayasan Nara Kreatif.

BAB III GAMBARAN UMUM mendeskripsikan Yayasan Nara Kreatif

terdiri dari sejarah singkat lembaga, identitas lembaga, visi dan

misi lembaga, program lembaga, sumber daya manusia, sarana

dan prasarana.

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN Hasil

Penelitian dan Analisa. Merupakan gabungan dari hasil

pengumpulan data dengan beberapa konsep yang

dipergunakan dalam penelitian ini

BAB V PENUTUP berisi kesimpulan dan saran.

 

Page 34: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Pelayanan Sosial

Menurut Walter Friedlander, kesejahteraan sosial adalah sistem yang

terorganisir dari usaha–usaha sosial dan lembaga–lembaga sosial yang

ditujukan untuk membantu individu maupun kelompok dalam mencapai relasi

perseorangan dan sosial yang dapat memungkinkan mereka mengembangkan

kemampuan secara penuh, serta mempertinggi kesejahteraan selaras dengan

kebutuhan–kebutuhan keluarga dan masyarakat.15

Dari defenisi di atas dapat dijelaskan bahwa :

1. Konsep kesejahteraan sosial sebagai suatu sistem atau “organized

system” yang berintikan lembaga-lembaga dan pelayanan sosial.

2. Tujuan sistem tersebut adalah untuk mencapai tingkat kehidupan yang

sejahtera dalam arti singkat kebutuhan pokok seperti sandang, pangan,

papan dan kesehatan, dan juga relasi – relasi sosial dengan

lingkungannya.

3. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara meningkatkan “kemampuan

individu” baik dalam memecahkan masalahnya maupun dalam

memenuhi kebutuhannya.

The Social Work Dictionary (1999), menyebutkan sebagai berikut:

“pelayanan sosial merupakan aktivitas pekerja sosial dan profesi lain dalam

15

Budhi Wibhawa dkk. (2010). Dasar-dasar Pekerjaan Sosial Pengantar Profesi Pekerja

Sosial. Bandung: Widya Padjadjaran, hlm. 24

 

Page 35: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

22

rangka membantu orang agar berkecukupan, mencegah ketergantungan,

memperkuat relasi keluarga, memperbaiki keberfungsian sosial, individu,

keluarga, kelompok, dan masyarakat”.16

Pelayanan sosial meliputi kegiatan-kegiatan atau intervensi-intervensi

terhadap kasus yang muncul dan dilaksanaan secara individu, kelompok dan

masyarakat serta memiliki tujuan untuk membantu individu, kelompok, dan

lingkungan sosial dalam upaya mencapai penyesuaian dan keberfungsian

yang baik dalam segala bidang kehidupan di masyarakat, yang terkandung

dalam pelayanan dapat dikatakan adanya kegiatan-kegiatan yang memberikan

jasa kepada klien dan membantu mewujudkan tujuan-tujuan mereka.

Pelayanan sosial itu sendiri merupakan suatu bentuk aktivitas yang bertujuan

untuk membantu individu, kelompok, ataupun kesatuan masyarakat agar

mereka mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, yang pada akhirnya

mereka diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang ada melalui

tindakan-tindakan kerjasama ataupun melalui pemanfaatan sumber-sumber

yang ada di masyarakat untuk memperbaiki kondisi kehidupannya.

Menurut Alfred J. Khan, pelayanan-pelayanan yang diberikan oleh

lembaga kesejahteraan sosial disebut dengan “pelayanan kesejahteraan

sosial”. Di Negara-negara berkembang tertentu, pelayanan kesejahteraan

sosial dimaksudkan sebagai pelayanan yang difokuskan pada bantuan untuk

perorangan atau keluarga yang mengalami masalah penyesuaian diri dan

pelaksanaan fungsi sosial, atau ketelantaran. Di Negara lainnya digunakan

16

Dwi Heru Sukoco, Kemitraan dalam Pelayanan Sosial, dalam Isu-Isu Tematik

Pembangunan Sosial, (Jakarta:1997), h.119

 

Page 36: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

23

istilah “pelayanan sosial” untuk mencakup apa yang terkandung dalam

pengertian pelayanan kesejahteraan sosial di atas ditambah dengan :

1. Bantuan sosial, yaitu dengan ditekankan pada pemberian bantuan uang

dan atau barang.

2. Program-program kesehatan yang tidak tercakup oleh program yang

dikembangkan oleh swasta.

3. Pendidikan

4. Perumahan rakyat

5. Program-program ketenagakerjaan

6. Fasilitas umum17

Dari beberapa uraian mengenai pengertian pelayanan kesejahteraan

sosial diatas,maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesejahteraan sosial

adalah suatu kegiatan untuk memberikan pemenuhan kebutuhan dan

pemecahan masalah yang dialami oleh individu, keluarga, dan masyarakat

yang dilakukan oleh pemerintah, organisasi sosial, dan lembaga swadaya

masyarakat agar mereka memiliki haga diri dan kepercayaan diri sehingga

mampu menjalankan fungsi sosial dengan baik dalam kehidupan

bermasyarakat.

Berdasarkan definisi diatas unsur penting didalam konsep pelayanan

sosial adalah: 1. Pelayanan sosial bertujuan untuk membantu orang mengatasi

masalah, meningkatkan kualitas hidupnya, 2. Sasaran pelayanan sosial adalah

perseorangan maupun arti kolektif (keluarga, kelompok, atau

17

Edi Suharto, ed., Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi

(Jakarta: Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial Departemen Sosial RI, 2004), h. 201.

 

Page 37: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

24

komunitas/masyarakat), 3. Membantu tidak berarti membuat orang yang

dibantu menjadi tergantung, melainkan membuat orang memiliki kemampuan

memperbaiki kualitas hidupnya.18

Menurut fungsinya pelayanan sosial dapat dibedakan menjadi lima:

(Soetarso, 1980, yaitu): 1. Pencegahan, yaitu serangkaian kegiatan yang

dilaksanakan untuk mencegah meluasnya dampak masalah bagi individu,

keluarga, kelompok, dan komunitas, 2. Rehabilitasi, yaitu serangkaian

kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan dan memulihkan

kehidupan masyarakat, pembangunan rumah, pengadaan sarana dan prasarana

pendidikan, ekonomi dan fasilitas publik, 3. Pengembangan, yaitu

serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat melalui pemberdayaan, 4. Perlindungan, yaitu serangkaian

kegiatan yang dilakukan untuk memberikan jaminan rasa aman dan

ketenangan.19

B. Pelayanan Sosial Berbasis Lembaga

Dari definisi diatas mengenai istilah pelayanan sosial dan lembaga dapat

peneliti rumuskan bahwa pelayanan sosial berbasis lembaga merupakan jenis

pelayanan yang bersifat rehabilitatif, dalam arti bahwa anak jalanan

dipandang sebagai anak yang berada dalam kondisi ketidakmampuan,

ditelantarkan, dirugikan, sehingga intervensi yang dilakukan adalah dengan

18

Departemen Sosial RI, Pusat Penelitian dan Pengembangan Keaejahteraan Sosial,

Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial. Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha

Kesejahteraan Sosial. (Jakarta, Agustus 2009), h. 24. 19

Ibid. h. 25.

 

Page 38: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

25

melindungi dan merehabilitasi. Di dalam kalangan pekerja sosial istilah ini

lebih dikenal dengan center based program (penanganan yang berbasiskan

lembaga).

Secara empirik lembaga pelayanan sosial sebagai salah satu wujud

organisasi pelayanan manusia, mempunyai berbagai jenis pelayanan sosial

yang diberikan kepada kliennya. Jenis pelayanan yang diberikan dalam

pelayanan berbasis lembaga bagi anak jalanan sebagai berikut :

1. Pelayanan pengasramaan yaitu pelayanan pemberian tempat tinggal

sementara kepada klien.

2. Pelayanan kebutuhan pangan yaitu pelayanan pemberian makan minum

dengan berbagai menu yang telah ditetapkan agar tingkat gizi klien

terjamin kualitasnya.

3. Pelayanan konseling yaitu pelayanan bimbingan untuk meningkatkan

kemauan dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain, menjalankan

peran sosial, memenuhi kebutuhan, dan memecahkan masalah.

4. Pelayanan kesehatan yaitu pelayanan pengontrolan dan pengecekan

kesehatan klien oleh tenaga medis, agar diketahui tingkat kesehatan klien.

5. Pelayanan pendidikan yaitu pelayanan pemberian kesempatan kepada

klien untuk mengikuti pendidikan formal.

6. Pelayanan keterampilan yaitu pelayanan bimbingan keterampilan kerja,

seperti pelatihan kerja dalam bidang petukangan, perbengkelan, kerajinan

tangan, komputer, dan sebagainya.

7. Pelayanan bimbingan mental yaitu pelayanan bimbingan keagamaan

 

Page 39: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

26

dengan menjalankan aktivitas agama masing – masing klien dan

mengikuti ceramah-ceramah keagamaan20

.

C. Tahapan Pelayanan

Pelayanan Sosial memiliki beberapa tahapan, diantaranya:21

a. Tahapan Pendekatan Awal

Yaitu suatu proses penjajagan awal, konsultasi dengan pihak-pihak

terkait, sosialisasi program pelayanan, identifikasi calon penerima

pelayanan, pemberian motivasi, seleksi, perumusan kesepakatan,

penempatan calon penerima pelayanan, serta identifikasi sarana dan

prasarana pelayanan.

b. Pengungkapan dan Pemahaman Masalah (assesment)

Adalah suatu proses dan kegiatan pengumpulan dan analisis data

untuk mengungkapkan dan memahami masalah, kebutuhan dan sistem

sumber penerimaan klien.

c. Perencanaan Pemecahan Masalah (planning)

Adalah suatu perumusan tujuan dan kegiatan pemecahan masalah,

serta penetapan berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan tersebut.

d. Pelaksanaan Pemecahan Masalah (intervention)

Yaitu suatu proses penerapan rencana pemecahan masalah yang

20

Sukoco, Kemitraan dalam pelayanan sosial, h.106-107 21 Team Depsos, Buku Saku Pekerja Sosial, (Jakarta: Departemen Sosial, 2004), h.3

 

Page 40: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

27

telah

dirumuskan. Kegiatan pemecahan masalah yang dilaksanakan adalah

melakukan pemeluharaan, pemberian motivasi, dan pendampingan

kepada penerima pelayanan dalam bimbingan fisik, bimbimngan

keterampilan, bimbimngan psikososial, bimbingan sosial, pengembangan

masyarakat, resosialisasi dan advokasi.

e. Tahapan Bimbingan

Tahapan pelayanan yang diberikan kepada klien untuk memenuhi

kebutuhan mental, jiwa dan raga klien. Bimbingan ini terdiri dari fisik,

keterampilan, psikososial, sosial, resosialisasi, dan advokasi.

f. Tahapan Pembinaan Lanjut.

Adalah suatu proses pemberdayaan dan pengembangan agar penerima

pelayanan dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan lingkungan

sosialnya.

g. Tahapan Evaluasi

Yaitu suatu proses kegiatan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi

pencapaian tujuan pemecahan masalah atau indikator-indikator

keberhasilan pemecahan masalah.

h. Tahapan Terminasi

Adalah suatu proses kegiatan pemutusan hubungan pelayanan atau

bantuan atau pertolongan antar lembaga dan penerima pelayanan (klien).

i. Tahapan Rujukan

Yaitu kegiatan merancang, melaksanakan, mensupervisi,

 

Page 41: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

28

mengevaluasi, dan menyusun laporan kegiatan rujukan penerimaan

program pelayanan kesejahteraan sosial.

D. Definisi Anak Jalanan

1. Pengertian Anak Jalanan

Konsep anak didefinisikan dan dipahami secara bervariasi dan

berbeda, sesuai dengan sudut pandang dan kepentingan yang beragam.

Menurut UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, Anak

adalah seorang yang berusia dibawah 21 tahun dan belum

menikah.Disamping itu, anak juga mengandung pengertian adalah

seorang yang berada pada suatu masa perkembangan tertentu dan

mempunyai potensi untuk menjadi dewasa.22

Dalam UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

disebutkan bahwa anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha

Esa, yang dalam dirinyamelekat harkat dan martabat sebagai manusia

seutuhnya; Anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-

cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan

sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan Negara

pada masa depan. anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun,

termasuk anak yang masih dalam kandungan (Pasal 1 Ayat (1)).23

Dari pengertian anak di atas dapat disimpulkan bahwa anak adalah

seseorang yang masih muda di bawah 18 tahun termasuk yang berada

22

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Renika Cipta,1990), Cetakan ke-3.h.166 23

Makmur Sunusi, Anak dan Negara Perspektif Indonesia Abad XXI (Jakarta: JasPro Press, 2012),

h. 8

 

Page 42: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

29

dalam kandungan, belum pernah menikah, yang merupakan generasi

masa depan sebuah bangsa. Anak merupakan makhluk yang diamantkan

oleh Allah SWT kepada manusia atau orangtua untuk wajib dijaga

dan dapat dibimbing menjadi manusia seutuhnya sebab jiwa dan jasmani

anak belum penuh berdiri dengan kokoh, karena ia masih dalam

perkembangan pertumbuhan.

2. Masa perkembangan Anak

Masa perkembangan anak dibagi oleh banyak ahli dalam beberapa

periode dengan tujuan untuk mendapatkan wawasan yang jelas tentag

definisi dan perkembangan anak. Hal ini disebabkan karena pada saat-

saat perkembangan tertentu anak-anak secara umum memperlihatkan

ciri-ciri dan tingkah laku karakteristik yang hampir sama. Menurut

Kartono (1995), periode perkembangan anak terdiri dari masa bayi usia

0-1 tahun (periode vital), masa kanak-kanak usia 1-5 tahun (periode

estatis), masa anak-anak sekolah dasar usia 6-12 tahun (periode

intelektual) dan periode pueral usia 12- 14 tahun (pra-pubertas atau puber

awal).

3. Pemeliharaan Anak

Islam meletakkan tanggung jawab membesarkan anak sepenuhnya di

atas bahu kedua orangtuanya, selain merawat secara fisik, juga meliputi

akulturasi ke dalam nilai-nilai islami dan sosialisasi ke dalam umat.

Syariat menegaskan bahwa orangtuanya harus mendidik anaknya tentang

ritual islam serta hukum dan etika islam dan tentang menjadi bagian dari

 

Page 43: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

30

umat. Bila tidak sanggup atau gagal, maka masyarakatlah yang harus

bertanggung jawab. Orang tua membacakan syahadat ketika anaknya

baru lahir, menamainya dengan nama baik, menyunatkan apabila

anaknya laki- laki dan mengajarkan membaca al-quran secara benar.

Orang tua mendidik anaknya supaya berbakti kepada keluarga dan

masyarakat, membetulkan apabila ia melakukan kesalahan serta

menasihati dan memberinya contoh yang baik. Syariat menegaskan

supaya anak menghormati dan mematuhi orantua serta orang yang lebih

tua darinya dan membantu mereka.24

Mengasuh dan merawat anak hukumnya wajib, sama seperti

wajibnya orang tua memberikan nafkah yang layak kepadanya. Semua

ini harus dilaksanakan demi kemaslahan dan keberlangsungan hidup

anak. Syariat Islam, dalam hubungannya dengan hak anak untuk

mendapatkan pengasuhan dan perawatan, menuntut agar setiap orang

yang berkewajiban memenuhi tugas ini agar melakukannya dengan

ikhlas.

Mengasuh dan merawat anak juga diperintahkan oleh allah SWT, di

dalam surat Al Baqarah ayat 233 sebagai berikut :

لو والوالدات ي رضعن أولادىن حولي كاملي لمن أراد أن يتم الرضاعة وعلى المولود رزق هن وكسوت هن بالمعروف لا تكلف ن فس إلا وسعها لا تضار والدة بولدىا ولا مولود

هما وتشاور فلا جناح لو بولده وعلى الوارث مثل ذلك فإن أرادا فصالا عن ت راض من 24

Isma’il R. Al-Furuqi, Akar Budaya Islam, Menjelajah Kazanah Peradaban Gemilang

(Bandung: Mizan,2003), h. 185.

 

Page 44: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

31

عروف عليهما وإن أردت أن تست رضعوا أولادكم فلا جناح عليكم إذا سلمتم ما آت يتم بالم ( ٣٢٢وات قوا اللو واعلموا أن اللو با ت عملون بصير )

Yang artinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama

dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan

kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan

cara ma'ruf. Seorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya.

Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula

seorang ayah menderita karena anaknya. Ahli waris pun berkewajiban

seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun)

dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak

ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu

kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan

pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan

ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.

Meskipun ayat tersebut tidak secara eksplisit menegaskan bahwa

tanggungjawab pemeliharaan anak menjadi beban yang harus dipenuhi

suami sebagai ayah, namun pembebanan ayah untuk memberi makan dan

pakaian kepada para ibu melekat didalamnya, tanggungjawab

pemeliharaan anak. Hal ini diperkuat lagi dengan ilustrasi, apabila anak

tersebut disusukan oleh wanita lain yang bukan ibunya sendiri, maka

ayah bertanggungjawab untuk membayar perempuan yang menyusui

secara makruf.

Perkembangan anak meliputi segi-segi jasmani, jiwa dan rohani

juga. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang

mengambil peranan besar dalam membentuk watak anak.Oleh karena itu,

 

Page 45: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

32

anak berhak untuk tumbuh kembang secara wajar serta memperoleh

perawatan, pelayanan, asuhan, dan perlindungan yang bertujuan untuk

mewujudkan kesejahterannya. Anak juga berhak atas peluang dan

dukungan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri dan

kemampuannya. Namun tidak semua keluarga dapat memenuhi seluruh

hak dan kebutuhan anak.

Menurut Departemen Sosial RI (2005: 5), Anak jalanan adalah

anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan

kegiatan hidup sehari-hari di jalanan, baik untuk mencari nafkah atau

berkeliaran di jalan dan tempat-tempat umum lainnya. Anak jalanan

mempunyai ciri-ciri, berusia antara 5 sampai dengan 18 tahun,

melakukan kegiatan atau berkeliaran di jalanan, penampilannya

kebanyakan kusam dan pakaian tidak terurus, mobilitasnya tinggi.

Selain itu, Direktorat Kesejahteran Anak, Keluarga dan Lanjut

Usia, Departemen Sosial memaparkan bahwa anak jalanan adalah anak

yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mencari nafkah atau

berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum lainnya, usia mereka.

Soedijar, dalam bukunya memberikan batasan anak jalanan adalah

anak-anak usia 7-15 tahun yang bekerja di jalan raya dan tempat umum

lainnya yang dapat mengganggu ketentraman dan keselamatan orang lain

serta membahayakan keselamatan dirinya. Panji Putranto,

mendefinisikan anak jalanan adalah mereka yang berusia 6-16 tahun

yang tidak bersekolah dan tinggal tidak bersama orang tua mereka, dan

 

Page 46: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

33

bekerja seharian untuk memperoleh penghasilan di jalanan,

persimpangan, dan tempat-tempat tinggal. Sedangkan Sunusi Makmur

mendefinisikan anak jalanan adalah anak yang menghabiskan waktunya

di jalanan baik bekerja maupun tidak bekerja, mempunyai ikatan dengan

keluarganya maupun tidak mempunyai ikatan dan mempunyai strategi

untuk mempertahankan hidupnya.25

Secara umum anak jalanan terbagi dua jenis, Yaitu :

1) Children of the street adalah anak-anak yang tumbuh dari jalanan

dan seluruh waktunya dihabiskan di jalanan. Ciri dari anak-anak ini

biasanya tinggal dan bekerja di jalanan (living and working on the

street), tidak mempunyai rumah (homeless), dan jarang atau bahkan

tidak pernah kontak dengan keluarganya. Mereka umumnya dari

keluarga yang berkonflik. Mereka lebih bisa bergerak bebas,

berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, karena mereka tidak

mempunyai tempat tinggal yang tetap.

2) Children on the street, adalah anak-anak yang menghabiskan

sebagian besar waktunya di jalanan atau di tempat-tempat umum

lainnya untuk bekerja dan penghasilannya digunakan untuk

membantu keluarganya, anak-anak tersebut mempunyai kegiatan

ekonomi (sebagai pekerja anak) di jalan dan masih berhubungan kuat

dengan orang tua mereka. Sebagian penghasilan mereka di jalan

25

Sanusi Makmur, Beberapa Temuan Lapangan Survei Anak Jalanan dan Rencana

Penanganan di Jakarta dan Surabaya (Jakarta:Depsos)

 

Page 47: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

34

diberikan kepada orang tuanya.26

E. Faktor-faktor anak turun ke jalan

Fenomena anak jalanan di Indonesia dan negara berkembang berbeda

dengan negara maju. Anak jalanan di negara maju berkaitan erat dengan

kenakalan dan keluarga yang broken home, orang tua pengangguran,

penyalahgunaan obat dan minuman keras. Di negara berkembang berkaitan

erat dengan kemiskinan. Anak-anak tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya,

tidak bisa bersekolah, lalu bekerja membantu orang tuanya dan diri sendiri

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak turun ke jalan, faktor tersebut

adalah27

:

1. Kemiskinan

Kemiskinan dianggap sebagai penyebab munculnya anak jalanan.

Kemiskinan juga selalu disosialisasikan dengan munculnya berbagai

gejala sosial yang dianggap patalogis oleh masyarakat seperti

gelandangan, pelacuran, tindak kriminal, dan lain-lain. Sulitnya akses

pada sumber daya dasar (sandang, pangan, dan papan) menyebabkan

sekelompok masyarakat harus melakukan tindakan non normatif (tidak

sesuai prosedur) untuk memperoleh sumber daya tersebut. Cara lain yang

dipergunakan oleh keluarga-keluarga miskin adalah dengan mengerahkan

semua sumber daya manusianya untuk menambah penghasilan keluarga.

26

Tata Sudrajat, Anak Jalanan: Dari Masalah, h.151-152 27

Tata Irwanto, “Anak-anak Jalanan Anak-anak Kita Sendiri”

 

Page 48: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

35

2. Disfungsi Keluarga

Penelitian yang khusus mengacu pada anak-anak yang

dikategorikan sebagai children of the street oleh UNICEF, menunjukan

bahwa motivasi mereka di jalanan bukanlah sekedar ekonomi.

Kekerasan dan keretakan keluarga merupakan salah satu faktor penyebab

mereka turun ke jalan. Bagi anak-anak kehidupan di jalanan yang keras

lebih memberikan alternatif dibanding dengan hidup dalam keluarganya

yang penuh dengan dengan kekerasan. Jika di jalanan mereka dapat lari,

di rumah mereka seringkali harus menerima saja saat dipukuli oleh

orang-orang dewasa sekitarnya.

Pada dasarnya anak jalanan merupakan “korban” dari kehidupan

ekonomi kota-kota besar yang berlangsung dibawah sistem kompetisi

yang keras sehingga kurang memberikan peluang kepada golongan

masyarakat lemah. Di samping itu, ada beberapa hal lain yang

menyumbangkan eksistensi anak jalanan di kota besar, diantaranya

adalah kesulitan ekonomi keluarga, menyebabkan anak yang berasal dari

keluarga tersebut tidak mendapatkan fasilitas yang memadai bagi

pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari-hari. Anak jalanan juga tidak

mendapatkan fasilitas untuk mendapatkan informasi yang berguna

sehingga menambah dan meluaskan pengetahuan mereka.

Departemen Sosial sebagai instasi pemerintah yang berkompeten

terhadap penanganan permasalahan sosial anak jalanan mengembangkan

suatu konsep pelayanan yang komprehensip dan berkelanjutan bagi anak

 

Page 49: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

36

jalanan, yaitu dengan adanya pelayanan sosial bagi anak jalanan28

.

Pelayanan sosial adalah proses kegiatan pelayanan yang ditujukan

untuk membantu individu, keluarga, kelompok, organisasi, dan

masyarakat yang membutuhkan atau mengalami permasalahan sosial,

baik yang bersifat pencegahaan, perlindungan, pemberdayaan, pelayanan

dan rehabilitasi sosial, maupun pengembangan guna mengatasi

permasalahan yang dihadapi dan atau memenuhi kebutuhan secara

memadai, sehingga mereka mampu melaksanakan fungsi sosial29

.

F. Pendidikan Ketrampilan

Pelayanan sosial yang didapatkan oleh anak jalanan yaitu memperoleh

pendidikan formal. Selain pendidikan formal, anak jalan juga perlu

mendapatkan pendidikan informal. Contoh pendidikan informal yaitu

mendapatkan pendidikan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pendidikan keterampilan merupakan program pendidikan yang bertujuan

untuk memperoleh kecakapan dan keterampilan tertentu yang diperlukan

anak didik sebagai bekal hidupnya di masyarakat. Pendidikan

keterampilan adalah "program pendidikan yang bertujuan untuk memperoleh

kecakapan dan keterampilan tertentu yang diperlukan anak didik sebagai

bekal hidupnya di masyarakat".30

Brolin (l989) mendefinisikan keterampilan sebagai kontinum

28

Departemen Sosial R.I., Badan Penelitian dan Pengembangan, istilah Usaha kesejahteraan

Sosial, (Jakarta:1997), h.179 29 Team Depso, Buku Saku Pekerja Sosial, (Jakarta: Depsos, 2004) h. 3

30

Sudirman. (1987). Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. h 75

 

Page 50: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

37

pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan oleh seseorang untuk

berfungsi secara independen dalam kehidupan. Pendapat lain mengatakan

bahwa keterampilan adalah kecakapan sehari-hari yang diperlukan oleh

seseorang agar sukses dalam menjalankan kehidupan.

Malik Fajar (2002) mendefinisikan keterampilan sebagai kecakapan

untuk bekerja selain kecakapan untuk berorientasi ke jalur akademik.

Sementara itu Tim Broad-Based Education (2002) menafsirkan keterampilan

sebagai kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani

menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa

tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan

solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.

Meskipun terdapat perbedaan dalam pengertian keterampilan, namun

esensinya sama yaitu bahwa keterampilan adalah kemampuan, serta

kesanggupan yang diperlukan oleh seseorang untuk menjalankan kehidupan

dengan nikmat dan bahagia.

Oleh karena itu, pendidikan keterampilan adalah, pendidikan yang

memberi bekal dasar dan latihan yang dilakukan secara benar kepada peserta

didik tentang nilai-nilai kehidupan sehari-hari agar yang bersangkutan

mampu, sanggup, dan terampil menjalankan kehidupannya, yaitu dapat

menjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

keterampilan merupakan kemampuan khusus yang diselenggarakan agar anak

didik memiliki kecakapan (keahlian) yang berguna bagi dirinya sendiri

 

Page 51: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

38

sebagai bekal hidupnya di masyarakat.

Dengan definisi tersebut, maka pendidikan keterampilan harus

merefleksikan nilai-nilai kehidupan nyata sehari-hari, baik yang bersifat

preservative maupun progresif.

Pendidikan perlu diupayakan relevansinya dengan nilai-nilai kehidupan

nyata sehari-hari. Dengan cara ini, pendidikan akan lebih realistis, lebih

kontekstual. Tidak akan mencabut peserta didik dari akarnya, sehingga

pendidikan akan lebih bermakna bagi peserta didik dan akan tumbuh subur.

Selain itu, memiliki kemampuan, keterampilan dan sikap dasar yang

diperlukan untuk melakukan pekerjaan guna memperoleh pendapatan

(nafkah). Memiliki pengetahuan dasar tentang berbagai bidang pekerjaan

yang terdapat di lingkungan masyarakat sekitar. Sekurang-kurangnya mampu

menyesuaikan diri di dalam masyarakat dan memiliki kepercayaan diri.

Memiliki suatu jenis keterampilan yang sesuai dengan minat, kemampuan

dan kebutuhan lingkungan.

Seseorang dikatakan memiliki keterampilan apabila yang bersangkutan

mampu, sanggup, dan terampil menjalankan kehidupan dengan nikmat dan

bahagia. Kehidupan yang dimaksud meliputi kehidupan pribadi, kehidupan

keluarga, kehidupan tetangga, kehidupan perusahaan, kehidupan masyarakat,

kehidupan bangsa, dan kehidupan-kehidupan lainnya. Ciri kehidupan adalah

perubahan dan perubahan selalu menuntut kecakapan-kecakapan untuk

menghadapinya.

Dari pernyataan di atas, bisa disimpulkan bahwa pendidikan

 

Page 52: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

39

keterampilan bagi anak jalanan adalah untuk mengembangkan potensi yang

dimilikinya sesuai dengan bakat dan minat sebagai sikap dasar untuk

melakukan suatu pekerjaan didalam masyarakat sehingga dapat memperoleh

penghasilan untuk keperluan dirinya dan masyrakat sekitar.

Adapun yang menjadi ruang lingkup pendidikan keterampilan adalah

sebagai berikut :

1. Keterampilan Dasar

Keterampilan dasar ini terdiri dari :

a. Keterampilan belajar terus-menerus

Keterampilan belajar terus menerus (sepanjang hayat) adalah

keterampilan yang paling penting dibandingkan dengan semua

keterampilan lainnya. Pengetahuan, ilmu pengetahuan dan teknologi,

dan kehidupan berubah makin cepat sehingga menuntut tamatan

sekolah memiliki kemampuan untuk belajar terus-menerus.

Keterampilan ini merupakan kunci yang dapat membuka kesuksesan

masa depan. Dengan keterampilan ini, tamatan sekolah mudah

menguasai keterampilan-keterampilan lainnya. Karena itu, tamatan

sekolah perlu diberi bekal dasar tentang strategi, metode, dan teknik

belajar untuk memperoleh dan menerapkan ilmu pengetahuan dan

teknologi baru dalam kehidupannya.

b. Keterampilan membaca, menulis, menghitung

Tamatan Sekolah diharapkan memiliki keterampilan membaca dan

menulis secara fungsional, baik dalam bahasa Indonesia maupun salah

 

Page 53: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

40

satu bahasa asing, misalnya bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Arab,

Jepang, Mandarin, atau yang lain. Keterampilan membaca memahami

dan menafsirkan informasi tertulis dalam suratkabar, majalah, jurnal,

dan dokumen.

Menulis mengkomunikasikan pikiran, ide-ide, informasi, dan pesan-

pesan tertulis dan membuat dokumen-dokumen seperti surat, arahan,

bimbingan, pedoman kerja, manual, laporan, grafik, dan diagram alir.

Keterampilan menghitung, kemampuan dasar menghitung dan

memecahkan masalah-masalah praktis, dengan memilih secara tepat

dari teknik-teknik matematika yang ada, dengan atau tanpa bantuan

teknologi.

c. Keterampilan berkomunikasi: lisan, tertulis, tergambar, mendengar

Manusia berinteraksi dengan manusia lain melalui komunikasi

langsung, baik secara lisan, tertulis, tergambar, dan bahkan melalui

kesan pun bisa. Mengingat manusia menggunakan sebagian besar

waktunya untuk berkomunikasi dengan orang lain, maka keterampilan

berkomunikasi termasuk keterampilan mendengar harus dimiliki oleh

tamatan sekolah.

Suatu studi menyimpulkan bahwa kelemahan berkomunikasi akan

menghambat pengembangan personal dan profesional

seseorang. Bahkan para pebisnis memperkirakan bahwa kelemahan

berkomunikasi akan menambah pembiayaan usahanya akibat kesalahan

yang dibuat. Mengingat era globalisasi telah bergulir, maka

 

Page 54: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

41

penguasaan salah satu bahasa asing (Inggris, Perancis, Arab, Jepang,

Jerman, Mandarin, dsb.) oleh peserta didik merupakan keniscayaan.

d. Keterampilan berpikir

Tingkat keterampilan berpikir seseorang akan berpengaruh terhadap

kesuksesan hidupnya. Mengingat kehidupan manusia sebagian besar

dipengaruhi oleh cara berpikir, maka peserta didik perlu diberi bekal

dasar dan latihan-latihan dengan cara yang benar tentang keterampilan

berpikir deduktif, induktif, ilmiah, kritis, nalar, rasional, lateral, sistem,

kreatif, eksploratif, discovery, inventory, reasoning, pengambilan

keputusan, dan pemecahan masalah. Selain itu, peserta didik harus

diberi bekal dasar tentang kecintaan terhadap kebenaran, keterbukaan

terhadap kritik dan saran, dan berorientasi kedepan.

e. Keterampilan kalbu: iman (spiritual), rasa dan emosi

Memiliki keterampilan kalbu yang baik, merupakan aset kualitas

batiniyah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan

bangsa. Keterampilan kalbu yang terdiri dari iman (spiritual), rasa, dan

emosi merupakan unsur-unsur pembetuk jiwa selain akal.

Pada dasarnya, jiwa merupakan peleburan iman, rasa, emosi, dan

akal. Jiwa merupakan sumber kekuatan dan kendali bagi setiap

manusia dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi. Bahkan,

baik buruknya suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh baik buruknya

kalbu bangsa yang bersangkutan. Erosi kalbu akan berpengaruh sangat

dahsyat karena apapun tingginya derajad berpikir seseorang, tetapi jika

 

Page 55: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

42

tidak dilandasi oleh moral, spiritual dan emosional yang baik, hanya

kehancuran yang terjadi. Untuk itu, peserta didik perlu diberi bekal

dasar dan latihan-latihan dengan cara yang benar tentang keterampilan

moral, emosional dan spiritual. Integritas, kejujuran, solidaritas, kasih

sayang pada orang lain, kesopanan, disiplin diri, menghargai orang lain,

hak asasi, kepedulian, toleransi, dan tanggung jawab.

f. Keterampilan mengelola kesehatan badan

Di mana terdapat kesehatan badan, di situlah terdapat kesehatan

jiwa. Manusia diciptakan oleh-Nya dengan martabat tertinggi sehingga

yang bersangkutan harus memelihara kesehatan dirinya lebih baik dari

pada memelihara barang-barangnya. Oleh karena itu, peserta didik

sudah selayaknya diberi bekal dasar tentang pengelolaan kesehatan

badan agar yang bersangkutan memiliki kesehatan badan yang prima,

bebas penyakit, dan memiliki ketahanan badan yang kuat. Berolahraga

secara teratur, makan yang bergizi dan bervitamin, menjaga kebersihan,

dan beristirahat cukup merupakan pendidikan keterampilan mengelola

kesehatan badan yang harus diterapkan dalam kehidupan peserta didik.

 

Page 56: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

43

BAB III

GAMBARAN UMUM YAYASAN NARA KREATIF

A. Sejarah Singkat Yayasan Nara Kreatif

Yayasan Nara Kreatif merupakan salah satu yayasan kewirausahaan sosial

(social entrepreneur) yang mana bergerak dalam bidang pengolahan limbah

perusahaan (green office) dan lembaga pendidikan (green education), khususnya

limbah kertas. Hasil dari pengolahan limbah tersebut dikaryakan menjadi produk

berdaya guna dan berdaya jual untuk akses pendidikan sekolah bebas biaya,

serta tempat tinggal (asrama).31

Yayasan Nara Kreatif berlokasi di Perumahan Bumi Harapan Permai

Pratama III, Blok K Nomor 4, Kelurahan Kampung Dukuh, Kecamatan Kramat

Jati, Jakarta Timur. Latar belakang didirikannya Yayasan Nara Kreatif ini karena

bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar, terlebih dewasa ini semakin

kurangnya kesadaran masyarakat terhadap limbah kotor yang ada disekitar, serta

bertambahnya anak-anak usia sekolah yang putus sekolah dan menjamurnya anak

jalanan di Ibu Kota Jakarta. Berdasarkan latar belakang masalah itu akhirnya

Nezatullah Ramadhan selaku founder memiliki ide untuk mendirikan Yayasan

Nara Kreatif.

Awal mula didirikannya Yayasan Nara Kreatif ini ketika Nezatullah

Ramadhan mengikuti program peminjaman modal bagi mahasiswa, pada saat itu

beliau masih berkuliah atau menyandang status sebagai mahasiswa di Politeknik

31

Profil Yayasan Nara Kreatif, tahun 2016, h.2.

 

Page 57: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

44

Negeri Jakarta jurusan Teknik Mesin. Modal yang diberikan pada saat itu tidaklah

banyak, namun dimaksimalkan penuh untuk pendirian Yayasan Nara Kreatif.

Salah satu bentuk investasi modalnya yaitu untuk pembuatan mesin pengolah

limbah kertas.

Mesin pengolahan limbah kertas tersebut beliau ciptakan sendiri bermodal

dari ilmu yang beliau dapatkan pada saat kuliah. Pada awal mulanya Yayasan

Nara Kreatif berlokasi di satu petak rumah kontrakan, namun seiring berjalannya

waktu akhirnya Yayasan Nara Kreatif didukung oleh salah satu rekanan

kerjasamanya untuk mengkontrak 1 rumah yang lebih layak untuk dihuni.

Produk yang diolah oleh Yayasan Nara Kreatif diproduksi oleh anak-anak

asuh yang tinggal di asrama yang telah disediakan. Anak-anak asuh ini berasal

dari anak-anak yatim, putus sekolah, dan marjinal. Mereka diasramakan tidak

hanya untuk tinggal, melainkan untuk dididik dan diberikan pendidikan, serta

keterampilan. Selain itu, mereka juga diberikan penanaman nilai-nilai karakter

dalam kesehariannya, karena berdasarkan latar belakang mereka tersebut,

penanaman nilai-nilai karakter sangatlah minim bahkan hampir tidak ada.

Selain disediakannya asrama atau tempat tinggal, dalam pemenuhan

kegiatan sosial lainnya Yayasan Nara Kreatif memberikan fasilitas pendidikan

sekolah bebas biaya, yaitu dengan mengadakan pendidikan kesetaraan sekolah

kejar paket, khususnya bagi anak yatim, putus sekolah, dan marjinal. Adapun

tujuan dari pelaksanaan sekolah kejar paket ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pendidikan kesetaraan bebas biaya bagi seluruh kalangan

masyarakat.

 

Page 58: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

45

2. Menanamkan kepada warga belajar nilai-nilai budi pekerti yang luhur.

3. Menyelenggarakan pendidikan yang menumbuhkembangkan potensi warga

belajar untuk menjadi manusia yang mandiri, berjiwa kepemimpinan dan

kreatif.

4. Memberikan pembinaan, pengarahan, serta wadah bagi warga belajar untuk

mengembangkan serta menggali potensi diri bersosial.

Berdasarkan tujuan diselenggarakannya pendidikan kesetaraan tersebut,

dapat diketahui bahwa Yayasan Nara Kreatif sangat concern terhadap pendidikan

bagi masyarakat menengah bawah, khususnya bagi masyarakat marjinal.

Keberadaan Yayasan Nara Kreatif kini menjadi wadah bagi mereka untuk

mendapatkan pendidikan yang layak, serta meneruskan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi.

B. Identitas Yayasan Nara Kreatif

Yayasan Nara Kreatif merupakan kewirausahaan sosial, yang bergerak

dalam pengolahan limbah perusahaan dan lembaga pendidikan, khususnya yang

berbahan dasar kertas. Hasil pengolahannya tersebut digunakan untuk akses

pendidikan sekolah bebas biaya dan tempat tinggal (asrama).

Nama Yayasan : Yayasan Nara Kreatif

Alamat : Perumahan Bumi Harapan Permai Pratama III Blok K

Nomor 4, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati,

Jakarta Timur

No. Telepon : 021-87782967

 

Page 59: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

46

Website : www.narakreatif.co.id

Akta Notaris : Netty Maria Machdar, SH

Akta Nomor 65 tanggal 06 Februari 2013

C. Visi dan Misi Yayasan Nara Kreatif

1. Visi Yayasan Nara Kreatif

“Rumah Kreatif Melayani Umat”. Menjadi rumah kreatif se- Nusantara

dalam pengolahan limbah kertas serta organik yang memberikan

kemudahan kepada anak jalanan dan anak keluarga dhuafa dalam

mewujudkan kehidupan yang lebih baik.32

2. Misi Yayasan Nara Kreatif

a. Memberikan kemudahan dengan mengajarkan keterampilan dan

keahlian mengubah limbah kertas, serta organik yang tidak bernilai

menjadi bernilai guna kepada anak keluarga dhuafa.

b. Mewujudkan kehidupan lebih baik dengan memberikan pendidikan

agama dan sekolah secara gratis, sampai diberikan beasiswa untuk

kuliah.

c. Mengubah situasi dan kondisi kehidupan keluarga dhuafa untuk lebih

baik, dengan pendekatan karakter serta penanaman pola pikir yang

lebih baik.

d. Menjadikan anak keluarga dhuafa sebagai mitra bisnis, bukan sebagai

32

Profil Yayasan Nara Kreatif, 2016, h.

 

Page 60: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

47

pekerja agar menumbuhkan kemandirian masyarakat secara

berkelanjutan.

e. Mengubah pola pikir dan karakter anak keluarga dhuafa, untuk kreatif

dalam mewujudkan kehidupan lebih baik.3

D. Data Pengurus, Pengajar, Anak Asuh dan Warga Belajar

1. Data Pengurus dan Pengajar

Kondisi di Yayasan Nara Kreatif ini, khususnya untuk kestrukturan

dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu divisi operasional dan divisi

pendidikan. Untuk operasional, dipimpin oleh Kepala Operasional dan

dibawahi oleh Sekretaris, Staff Produksi dan Staff Logistik. Penanggung

jawab untuk produksi ini diserahkan kepada salah satu anak asuh

Yayasan Nara Kreatif yang dianggap mampu untuk diberikan tanggung

jawab lebih dari pada anak asuh lainnya. Selain itu untuk penanggung

jawab logistik merupakan salah satu alumni warga belajar yang

mengenyam pendidikan kesetaraan paket C. Sedangkan untuk pendidikan

dipimpin oleh Kepala Sekolah dan dibawahi oleh Administrasi,

Kesiswaan, Pengajar Sekolah Kejar Paket, dan Pengajar Agama Islam.

Adapun kualifikasi pengurus divisi operasional, divisi pendidikan, dan

pengajar secara keseluruhan berjumlah 16 orang, terdiri dari 7 orang laki-

laki dan 9 perempuan. Pendidikan terakhir Strata 1 (S1) 5 orang,

Diploma IV (D4) 1 orang, Diploma III (D3) 1 orang, SMA 6 orang dan

SMP sebanyak 3 orang. Untuk tenaga pengajar yang ada di Yayasan

 

Page 61: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

48

Nara Kreatif kebanyakan masih berstatus sebagai mahasiswa yang

berasal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi

Swasta (PTS). Dengan mengusung visi dan misi yayasan serta niat yang

tulus dan ikhlas, status akademis yang dimiliki pengajar di Yayasan Nara

Kreatif tidak menjadi sekat untuk berbagi terhadap sesama.

Berikut merupakan data yang diterima mengenai pengurus divisi

operasional dan divisi pendidikan, serta pengajar berdasarkan tingkat

pendidikan di Yayasan Nara Kreatif,

Tabel 3.1

Data pengurus dan pengajar Yayasan Nara Kreatif berdasarkan jenjang

pendidikan

No Tingkat Pendidikan Terakhir Jumlah

1. S1 5

2. D4 1

3. D3 1

4. SMA 6

5. SMP 3

Jumlah 16

Dari Tabel 3.1 dapat diketahui bahwa jumlah pengurus dan pengajar

Yayasan Nara Kreatif sebanyak 16 orang. 5 orang berpendidikan S1, 1

orang Diploma 4, 1 orang Diploma 3, 6 orang SMA dan 5 Orang

berpendidikan SMP. Paling banyak berpendidikan SMA.

2. Keadaan Anak Asuh dan Warga Belajar

Anak-anak yang berada di Yayasan Nara Kreatif terdapat dua

kelompok, yaitu anak asuh dan warga belajar. Anak asuh merupakan

anak yang tinggal atau diasramakan di Yayasan Nara Kreatif. Selain itu

diberikan keterampilan produksi daur ulang, penanaman nilai-nilai

 

Page 62: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

49

karakter dalam keseharian, dan mengenyam pendidikan kesetaraan.

Sedangkan untuk warga belajar sendiri adalah anak yang hanya

mengenyam pendidikan kesetaraan di Yayasan Nara Kreatif dan

mengikuti beberapa kegiatan yang berlangsung, tanpa diwajibkan untuk

tinggal atau diasramakan dan mengikuti keterampilan produksi daur

ulang.

Latar belakang mereka pun berbeda-beda, ada yang berasal dari

pengamen jalanan, Asisten Rumah Tangga (ART), buruh, broken home,

putus sekolah, office boy, dll. Alasan mereka bergabung di Nara Kreatif

bermacam-macam, namun kebanyakan dari mereka bergabung karena

ketidakmampuan dalam segi keuangan dan bahkan ada yang

termarjinalkan dari lingkungan atau meresa dikucilkan dari lingkungan

masyarakat. Berikut merupakan data anak asuh dan warga belajar

berdasarkan latar belakang yang berada di Yayasan Nara Kreatif,

Tabel 3.2

Data warga belajar dan anak asuh berdasarkan latar belakang

No Latar Belakang Jumlah

1. Ekonomi 26

2. Korban Bullying 1

3. Entertaint 2

4. Keterbelakangan Mental 4

5. Sakit 2

6. Perceraian Orang Tua 4

7. Kenakalan Remaja 4

Jumlah 43

Dari Tabel 3.2 dapat diketahui bahwa Latar Belakang Warga dan anak

asuh bermacam-macam, antara lain berlatar belakang Ekonomi sebanyak

 

Page 63: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

50

26 orang, Merupakan Korban Bullying sebanyak 1 orang, Entertaint

sebanyak 2 orang, memiliki keterbelakangan mental sebanyak 4 orang,

yang sakit sebanyak 2 orang, berlatar belakang masalah perceraian orang

tua sebanyak 4 orang dan akibat dari kenakalan remaja sebanyak 4 orang.

Paling banyak memiliki latar belakang masalah ekonomi.

Data tersebut berasal studi dokumentasi dari Yayasan Nara Kreatif

dari mulai bulan Januari 2016 hinggan September 2017. Tabel tersebut

menunjukkan bahwa keberadaan jumlah anak asuh dan warga belajar ini

merupakan gambaran kecil dari potret masyarakat marjinal di DKI

Jakarta. Mereka butuh perhatian khusus dari pemerintah untuk

mendapatkan kehidupan yang layak, serta mendapati fasilitas yang

memadai seperti masyarakat pada umumnya.

Sedangkan data anak asuh dan warga belajar berdasarkan jenjang

pendidikan di Yayasan Nara Kreatif per bulan September 2017 adalah

sebagai berikut,

Tabel 3.3

Data warga belajar dan anak asuh berdasarkan pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1. Paket A 11

2. Paket B 12

3. Paket C 21

Jumlah 44

Dari tabel 3.3 dapat diketahui tingkat pendidikan warga dan anak

asuh yang belajar di yayasan nara kreatif antara lain Kejar Paket A

 

Page 64: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

51

sebanyak 11 orang, Kejar Paket B sebanyak 12 orang dan Kejar Paket C

sebanyak 21 orang.

E. Proses Penerimaan Anak Asuh dan Warga Belajar

Dari hasil observasi yang dilakukan, untuk proses penerimaan baik untuk

anak asuh dan warga belajar tidak ada perbedaan. Mereka yang memiliki

keinginan untuk bergabung menjadi bagian di Yayasan Nara Kreatif diterima baik

oleh pengurus disana. Untuk jumlah anak asuh yang tinggal atau diasramakan di

Yayasan Nara Kreatif berjumlah sebanyak 14 orang, terdiri dari 5 anak

perempuan dan 9 anak laki-laki. Adapun daerah asal mereka kebanyakan yang

tinggal di sekitar Yayasan Nara Kreatif, namun tidak sedikit pula yang berasal

dari luar kota DKI Jakarta.

Proses kedatangan warga belajar dan anak asrama ke Yayasan Nara Kreatif

melalui beberapa cara yaitu:

1. Melalui teman yang terlebih dulu berada di Yayasan Nara Kreatif

2. Melalui tetangga, mereka memberi informasi kepada orang-orang

disekitar dan mengetahui keberadaan Yayasan Nara Kreatif

3. Datang sendiri, mereka melihat-lihat spanduk yang terpasang di pagar

Yayasan Nara Kreatif dan bertanya kepada pengurus untuk informasi

kegiatan yang diselenggarakan Yayasan Nara Kreatif

F. Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang berbagai kegiatan yang berlangsung, maka sarana dan

 

Page 65: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

52

prasarana yang memadai pun harus diutamakan. Adapun sarana dan prasarana

yang disediakan Yayasan Nara Kreatif terdiri dari ruang kantor (Ketua yayasan,

divisi operasional, dan divisi pendidikan), ruang rapat, kamar anak asuh laki-laki,

kamar anak asuh perempuan, dapur, kamar mandi, mini library, dll. Dalam hal

prasarana pendukung kegiatan lainnya seperti komputer, sudah memadai

berfungsi dengan baik, namun untuk alat peraga dan alat olahraga belum

disediakan oleh pihak Yayasan Nara Kreatif. Dengan keterbatasan tersebut

tentunya akan menjadi kendala mengingat sarana dan prasarana diperlukan untuk

mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan yang berlangsung di Yayasan Nara

Kreatif.

G. Kurikulum Pembelajaran

Untuk melaksanakan pendidikan kesetaraan, kegiatan belajar mengajar di

Yayasan Nara Kreatif, khususnya untuk sistem pembelajarannya menggunakan

kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan) sebagai salah satu acuan dalam melaksanakan pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan, kurikulum yang diterapkan juga disesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat yang bersekolah di Yayasan Nara Kreatif,

mengingat warga belajar yang bersekolah berasal dari masyarakat marjinal. Oleh

sebab itu, Yayasan Nara Kreatif mengkombinasikan kurikulum yang ada dengan

hal-hal yang dibutuhkan oleh warga belajar disana. Selain itu pula, kurikulum

yang ada diintegrasikan dengan nilai- nilai karakter agar warga belajar selain

mendapatkan pemahaman secara akademik juga dapat menanamkan nilai-nilai

 

Page 66: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

53

positif dalam kehidupan kesehariannya.

H. Kerjasama Yayasan

Dalam menjalani kegiatan di Yayasan Nara Kreatif, maka diperlukan

kerjasama dengan pihak-pihak lain untuk memenuhi kebutuhan seluruh program.

Meskipun terdapat kegiatan operasional yaitu pengolahan daur ulang kertas yang

dapat membantu beberapa kegiatan operasional di Yayasan Nara Kreatif, namun

bantuan dari beberapa perusahaan sangat membantu untuk memperlancar seluruh

kegiatan yang ada. Perusahaan yang menjalin kerjasama dengan Yayasan Nara

Kreatif antara lain dari Perbankan ada Bank Mandiri, BNI Syariah dan YBM BRI,

dari Perusahaan ada PT Merck, PT. Nutri Food, Garuda Food, PT. Astra

Internasional dan masih banyak yang lainnya seperti pemerintah ataupun warga

perorangan.

 

Page 67: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

54

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Profil Informan

Dalam penelitian deskriptif kualitatif, sumber informasi diperoleh secara

langsung dengan mewawancarai beberapa orang yang kita sebut sebagai

informan. Di dalam penelitian ini, ada 10 orang yang dijadikan sebagai sumber

informasi, 2 key informan dan 8 informan pendukung. 10 informan tersebut antara

lain :

1. Nezatullah Ramadhan (Pendiri dan Ketua Yayasan) dan Muhammad

Taufik (Kepala Pendidikan Sekolah Yayasan Nara Kreatif) sebagai key

informan. Nezatullah Ramadhan dan Muhammad Taufik merupakan tokoh

kunci yang mengetahui banyak hal tentang Yayasan Nara Kreatif

2. Rosim (Kepala Departemen Bisnis) merupakan salah satu pengurus yang

berkaitan dengan kegiatan produksi, pemasaran dan bimbingan belajar

selain itu nezatullah membidangi khusus untuk kegiatan ketrampilan dan

hasil karya para siswa/i/

3. Ani Nur Sri Rejeki (Pengajar) & Firla Angelia (Pekerja Sosial) merupakan

Pengajar dan Pekerja Sosial di Yayasan Nara Kreatif yang mengetahui

semua tentang anak jalanan, dari pelayanan sosialnya, kehidupannya,

sampai kegiatan yang dilakukan anak jalanan di dalam Yayasan Nara

Kreatif

 

Page 68: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

55

4. Asep Wildan, Arizal, Alfian, Sintya dan Imelda Fatimah Azzahra

(Penghuni atau siswa/I Sekolah Yayasan Nara Kreatif) merupakan warga

sekitar atau anak jalanan yang mengikuti pendidikan di Yayasan Nara

Kreatif.

B. Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Pendidikan Keterampilan

Pada bab ini, peneliti akan membahas tentang pelayanan sosial anak

jalanan melalui pendidikan keterampilan di Yayasan Nara Kreatif. Analisis

dilakukan dengan menggunakan dan mengkaji antara temuan hasil

wawancara, observasi dan dokumentasi dengan teori-teori yang sudah

dijelaskan pada bab 2. Dari hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa

mengenai pelayanan sosial dan fakror yang menjadi pendukung serta

penghambat Yayasan Nara Kreatif dalam memberikan pendidikan

keterampilan kepada anak jalanan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala

pendidkan Yayasan Nara Kreatif, Muhammad Taufik:

“Pelayanan sosial adalah aktifitas yang terorganisaisi yang

bertujuan untuk membantu masyarakat (anak jalanan) untuk saling

menyesuaikan diri dengan sesamanya dan lingkungan sosialnya”33

Sementara pengajar Yayasan Nara Kreatif Ani Nur mengatakan:

“Pelayanan sosial dirancang untuk memenuhi kebutuhan sosial

individu keluarga dan kelompok”34

Dari pemaparan informan dapat disimpulkan bahwa Yayasan Nara

Kreatif menyadari pelayanan sosial sangat penting untuk diberikan kepada

masyarakat yang membutuhkan seperti anak jalanan. Dengan memahami

33

Wawancara pribadi dengan Muhammad Taufik, Jakarta Timur, 03 Oktober 2017 34

Wawancara pribadi dengan Ani Nur, Jakarta Timur, 02 Oktober 2017

 

Page 69: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

56

pelayanan sosial sebagai suatu aktifitas yang bertujuan untuk memperbaiki

hubungan dengan lingkungan sosialnya. Pelayanan sosial anak jalanan yang

di Yayasan Nara Kreatif adalah suatu proses pemberian pelayanan,

perlindungan, pemulihan, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial bagi

anak jalanan, agar memperoleh hak-hak dasarnya, yaitu kelangsungan hidup,

tumbuh kembang, perlindungan, pembelajaran, maupun partisipasi. Program

pelayanan sosial untuk anak jalanan yang dimiliki Yayasan Nara Kreatif

bertujuan agar anak-anak tidak ada didalam kehidupan yang keras, dan tidak

terjerumus dalam tindak kriminalitas, agar anak-anak mendapatkan

pemberian makan, minum, penjaminan keamanan, pemeriksaan kesehatan,

dan agar anak-anak dapat meraih cita-cita mereka yang hampir hilang.

Kegiatan pelayanan sosial ini berguna untuk membantu individu,

kelompok ataupun kesatuan masyarakat agar mereka mampu memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya, yang pada akhirnya mereka diharapkan dapat

memecahkan permasalahan yang ada melalui tindakan-tindakan kerjasama

ataupun memlalui pemanfaatan sumber-sumber yang ada di masyarakat

untuk memperbaiki kondisi kehidupannya.

Pelayanan sosial meliputi kegiatan-kegiatan atau intervensi-

intervensi terhadap kasus yang muncul dan dilaksanakan secara individu,

kelompok dan masyarakat serta memiliki tujuan untuk membantu individu,

kelompok dan lingkungan sosial dalam upaya mencapai penyesuaian dan

keberfungsian yang baik dalam segala bidang kehidupan di masyarakat,

yang terkandung dalam pelayanan dapat dikatakan adanya kegiatan-kegiatan

 

Page 70: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

57

yang memberikan jasa kepada klien dan membantu mewujudkan tujuan-

tujuan mereka. Hal ini diungkapan oleh Muhammad Taufik:

“Disamping pendidikan keterampilan kita pun juga memberikan

pendidikan wirausaha untuk melatih mental mereka di dunia bisnis,

contoh dari ke wirausahaanya adalah jualan makanan seperti

lumpia basah dan produksinya pun mereka sendriri yang di

bimbing oleh beberapa pengajar disini”35

Sementara warga belajar Arizal mengungkapkan:

“Kegiatan di Nara banyak banget ya apa yang di dapat seperti

membuat kreatifitas itu ilmu juga buat kita, belajar yang tadinya

tidak tahu menjadi tahu.”36

Alfian mengungkapkan:

“Kegiatan keterampilan di Nara itu kaya buat tas sepatu, notes

book, tapi yang paling sering si cetak daur ulang kertas. Kalau yang

anak-anak kecilnya paling harus di dampingin.”37

Imelda Fatimah mengungkapkan:

“Bisa belajar buat produk, kaya box tissue, notes book,

undangan sama belajar komputer.”38

Dari pemaparan informan dapat disimpulkan bahwa pelayanan

kesejahteraan sosial yang diberikan Yayasan Nara Kreatif adalah suatu

kegiatan untuk memberikan pemenuhan kebutuhan dan pemecahan

masalah yang dialami oleh individu, keluarga, dan masyarakat yang

dilakukan oleh pemerintah, organisasi sosial, dan lembaga swadaya

masyarakat agar mereka memiliki haga diri dan kepercayaan diri

sehingga mampu menjalankan fungsi sosial dengan baik dalam

kehidupan bermasyarakat.

35

Wawancara pribadi dengan Muhammad Taufik, Jakarta Timur, 03 Oktober 2017 36

Wawancara pribadi dengan Arizal, Jakarta Timur, 18 Oktober 2017 37

Wawancara pribadi dengan Alfian, Jakarta Timur, 19 Oktober 2017 38

Wawancara pribadi dengan Imelda, Jakarta Timur, 24 Oktober 2017

 

Page 71: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

58

Pelayanan terdiri lima tahapan, yaitu: Tahapan penjangkauan,

Tahapan masuk Yayasan, Tahapan persiapan menerima kegiatan, Tahapan

penerimaan kegiatan, Tahapan pengakhiran pelayanan. Hal ini diungkapkan

oleh Kepala pendidkan Yayasan Nara Kreatif, Muhammad Taufik:

“Untuk menerapkan pendidikan keterampilan di Nara Kreatif,

pertama mereka diajarkan dasarnya dulu, kedua konsepnya dan

ketiga alurnya.”39

Sementara pengajar Yayasan Nara Kreatif Ani Nur mengatakan:

“Jadi setelah kita bawa anak-anak paket c itu kesana,

mereka kita bagi tugas, kita bagi grup menjadi beberapa grup,

jadi satu grup itu bisa bekerja sama dengan beberapa RT disini

nanti dapat surat pengantar dari kami, mereka mengumpulkan

sampah dari warga-warga yang bisa nanti setelah mereka

mengumpulkan sampah mereka bisa mengolah menjadi sesuatu

lagi bisa berharga untuk diri dia sendiri maupun orang lain.”40

Hal ini diungkapkan Firla Angelia:

“Dengan SOP yang jelas ya, soalnya karena mereka masih anak-

anak kadang suka seenaknya aja, jadi kita menerapkan SOP

aja.”41

Ada beberapa peranan menjadi faktor penghambat yang dimiliki

oleh pekerja sosial dalam memberikan pelayanan untuk membantu orang

agar berkecukupan, mencegah ketergantungan, memperkuat relasi

keluarga, memperbaiki keberfungsian sosial, individu, keluarga,

kelompok, dan masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Muhamad Taufik:

“Untuk kendala itu setiap program pasti ada, terutama kendala yang

kami alami yaitu kalau barang-barang hasil keterampilan itu rijek

karena mereka mengerjakan keterampilan itu dengan semaunya

sendiri. Efeknya yaitu kepada mitra kami, bisa juga mitra kami

memutus komunikasi dengan kami. Kendala yang seperti ini kita

39

Wawancara pribadi dengan Muhammad Taufik, Jakarta Timur, 03 Oktober 2017 40

Wawancara pribadi dengan Ani Nur, Jakarta Timur, 02 Oktober 2017 41

Wawancara pribadi dengan Firla Angelia, Jakarta Timur, 02 Oktober 2017

 

Page 72: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

59

sadari mereka itu anak-anak yang belum faham dengan hal ini, itu

sih kendala berat kami, bagaimana si supaya mereka punya rasa ni

produk kita tidak rijek.”42

Hal ini juga disampaikan oleh Ani Nur Sri Rejeki:

“Kendalanya paling semangatnya mereka itu kan labil, kalau

menurut tim analisa dari kami sendiri kenapa tingkat

kehadiran rendah, di kelas nilainya jelek karena mereka

jenuh dengan program kita yang itu-itu aja.”43

Sementara Firla Angelia mengungkapkan:

“Kendalanya sih paling kan engga semuanya umurnya sama

ya, terus juga ada yang belum bisa baca cuman kita paling

kendalanya hanya di itu aja, karena anak-anak ini kan beda-

beda umurnya jadi kita harus liat satu-satu bener anak-

anaknya ini jadi yang bisa baca yang mana. Karena disini

engga cuma nerima anak jalanan aja, disini ada anak yang

tuna rungu, tuna wicara terus ada juga yang diffabel.”44

Dari pemaparan informan diatas dapat disimpulkan bahwa ada

beberapa kendala yang dimiliki Yayasan Nara Kreatif dalam memberikan

pelayanan terhadap anak seperti kebutuhan barang-barang yang diperlukan,

sumber daya manusia dan managerial yang kurang terkonsep.

C. Jenis-jenis Pelayanan Sosial Di Yayasan Nara Kreatif

Pelayanan sosial personal (personal social service) ini menunjuk pada

berbagai bentuk perawatan sosial (social care) diluar pelayanan

kesehatan, pendidikan dan jaminan sosial. Dan Yayasan Nara Kreatif

menggunakan dua jenis pelayanan sosial, yaitu: jenis perawatan anak

dan peradilan kriminal.

42

Wawancara pribadi dengan Muhammad Taufik, Jakarta Timur, 03 Oktober 2017 43

Wawancara pribadi dengan Ani Nur, Jakarta Timur, 02 Oktober 2017 44

Wawancara pribadi dengan Firla Angelia, Jakarta Timur, 02 Oktober 2017

 

Page 73: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

60

1. Jenis Perawatan Anak (Child Care) di Yayasan Nara Kreatif

dilakukan terhadap anak yang mempunyai masalah rumit yang

sedang dihadapi, namun tidak dapat diselesaikan sendiri. Hal ini

berdasarkan apa yang dikemukakan oleh Sintya, sebagai berikut:

“Aku itu broken home, pekerjaan aku setiap hari hanya

mengupas bawang dipasar. Kadang aku juga jarang pulang,

karena Ibu sudah tidak tinggal lagi di rumah, dan Ayah juga

gak pernah ngasih aku uang jajan, dari tahun 2013 aku udah

putus sekolah”.45

Menurut pengajar :

“Ya, memang Sintya itu berasal dari keluarga broken home,

awal kita bertemu dia itu pas kita lagi belanja ke pasar buat

masakin anak asrama, awalnya kita ajak ngbrol baik-baik,

kita informasikan bahwa kamu bisa sekolah lagi dengan

bergabung di Yayasan Nara Kreatif”.46

Pengajar memberikan perawatan anak pada warga belajar

yang mempunyai masalah rumit yang sedang dihadapi, seperti

yang diungkapkan oleh pengajar sebagai berikut :

“Awalnya kita dekati dulu anaknya, sampai dia mau cerita

kepada kita apa masalah yang sedang dihadapi, kalau dia

sudah cerita, ya kita memberikan solusi untuk kedepannya

lebih baik lagi”.47

Dari pernyataan-pernyataan informan dan observasi suatu

data yang diperoleh, adalah Yayasan Nara Kreatif memang

memiliki perawatan anak untuk anak-anak jalanan yang memiliki

masalah yang amat rumit dengan keluarga, teman-temannya, dan

masyarakat sekitar. Akan tetapi perawatan anak disini hanya untuk

anak-anak yang memiliki masalah yang amat sangat berat dengan 45

Wawancara pribadi dengan Sintya, Jakarta Timur, 24 Oktober 2017 46

Wawancara pribadi dengan Muhammad Taufik, Jakarta Timur, 03 Oktober 2017 47

Wawancara pribadi dengan Ani Nur, Jakarta Timur, 02 Oktober 2017

 

Page 74: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

61

keluarga, teman-temannya dan masyarakat sekitar, yang tidak bisa

mereka selesaikan sendiri, maka Yayasan Nara Kreatif dengan

segera menanggapi dan dibantu juga oleh pengajar dalam

menyelesaikan masalah mereka.

2. Perawatan Kriminal (Criminal Justice) adalah penanganan masalah

kriminal, termasuk terhadap pelanggar hukum anak-anak. Biasanya

mereka memberikan pelayanan konseling atau terapi psikososial

terhadap narapidana yang masih dipenjara, maupun terhadap eks-

napi yang telah kembali ke masyarakat. Akan tetapi anak-anak di

Yayasan Nara Kreatif tidak pernah sampai ke tindak kriminal. Jadi

Yayasan Nara Kreatif tidak adanya perawatan kriminal, seperti apa

yang di katakan oleh pengajar, sebagai berikut:

“Memang kami melakukaan konseling dan rehabilitasi untuk

anak- anak, tetapi konseling ini guna nya adalah untuk anak-

anak tidak kabur lagi dari Yayasan Nara Kreatif dan tidak

menjadi hidup di jalanan, seperti yang sudah-sudah. Kami

mengkonseling anak-anak juga guna mencegah kejadian-

kejadian yang buruk”.48

Anak-anak jalanan selama ini di Yayasan Nara Kreatif tidak

pernah melakukan tindak kriminal, seperti mencuri, memakai

narkoba. mungkin kalau diluar Yayasan Nara Kreatif anak-anak

pernah melakukan tindak kriminal, seperti apa yang di katakan

oleh pengajar, sebagai berikut :

“Kalo di dalam asrama sih, anak-anak jalanan tidak pernah

terlibat tindak kriminal selama di dalam asrama, seperti tidak

pernah mencuri, tidak pernah juga di penjara, tetapi kalo di

48

Wawancara pribadi dengan Muhammad Taufik, Jakarta Timur, 03 Oktober 2017

 

Page 75: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

62

luar pernah terlibat tindak kriminal. pernahnya kabur dari

asrama dan kembali mengamen”.49

Pelayanan yang diberikan oleh pekerja sosial dalam tindak

kriminal, adalah anak-anak pergi dari asrama tanpa izin oleh

teman-temannya dan ke pengajar. Seperti yang diungkapkan oleh

pengajar:

“Pelayanan yang kita berikan adalah apabila anak-anak kabur

dari asrma sampai berhari-hari tanpa izin ke kita ataupun ke

temannya, dan perlindungan anak yang dilakukan pengajar,

adalah mencari anak-anak ke tempat anak itu berasal”.50

Dari pernyataan-pernyataan informan dan observasi suatu

data yang diperoleh, adalah menurut penglihatan penulis selama

meneliti di Yayasan Nara Kreatif memang benar anak-anak ini

baik, dan tidak membuat ulah apapun yang bersifat kriminal.

Permasalahan sebenarnya ada pada kedua orang tua mereka, yang

membuat mereka masih tampak sedih yang tidak bisa

disembunyikan. Mereka tidak bisa menyelesaikan masalah yang

mereka hadapi. Mereka benar-benar menjaga sikap mereka untuk

tidak berbuat kriminal di manapun mereka tinggal, baik dengan

masyarakat luar maupun di dalam yayasan.

D. Tahapan Pelayanan

Pada pola ini akan dijelaskan mengenai tahapan-tahapan

pelayanan pada pelayanan sosial anak jalanan yang sudah dijelaskan

49

Wawancara pribadi dengan Ani Nur, Jakarta Timur, 02 Oktober 2017 50

Wawancara pribadi dengan Ani Nur, Jakarta Timur, 02 Oktober 2017

 

Page 76: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

63

pada bab II sebelumnya. Hal ini ditujukan untuk menggambarkan

pelayanan sosial pada anak-anak jalanan, ada enam tahapan yang

dilakukan oleh ketua dan Pembina Yayasan Nara Kreatif, yaitu:

1. Tahap Penjangkauan adalah tahapan yang dilakukan terhadap anak-

anak jalanan yang akan diberikan pelayanan, melalui rumah singgah.

Ketua, pekerja sosial, dan pembina Yayasan Nara Kreatif turun ke

jalan untuk bertemu dan berkenalan dengan anak-anak yang berada di

wilayah sekitar. Mereka mengajak anak-anak yang hidup/tinggal di

jalanan dan masyarakat sekitar untuk tinggal atau mengikuti kegiatan

belajar ketrampilan di Yayasan Nara Kreatif. Hal ini dilakukan supaya

anak-anak mendapatkan tempat yang aman dan nyaman. Seperti yang

diutarakan oleh Nezatullah :

“Dilakukan secara pendekatan terhadap anak-anak jalanan,

assesemen, dan mendata anak-anak jalanan, seperti pertama,

mengobservasi anak jalanan dan kedua. sebagai tempat

naungan anak-anak jalanan”.51

Kemudian, Pekerja sosial mempersiapkan form, melakukan

outreach untuk titik- titik kordinasi yang terjangkau pada anak

jalanan, menyiapkan Stakeholder bersama Yayasan Nara Kreatif. Agar

pencapaian dan terjun ke lapangan lebih mudah dan tidak sulit,

sebagaimana yang diuraikan sebagai berikut:

“Siapkan form, menyiapkan titik-titik kordinasi yang

terjangkau, menyiapkan Stakeholder Yayasan Nara Kreatif &

pekerja sosial, dan turun ke jalan ke beberapa titik. Titik

tersebut, yaitu: rute satu, PGC – Pasar Kramat Jati. Rute dua,

Terminal Kampung Rambutan – Pasar Kramat Jati. Rute tiga,

Terminal Pinang Ranti – Pasar Kramat Jati, dan Condet –

51

Wawancara pribadi dengan Nezatullah Ramadhan, Pendiri/Ketua Yayasan Nara Kreatif

Jakarta Timur 02 Oktober 2017

 

Page 77: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

64

Kramat Jati”.52

Anak jalanan atau warga yang ikut belajar di Yayasan Nara

Kreatif tidak semata-mata mengetahuinya sendiri, tetapi mereka tahu

karena perantara lewat teman, pekerja sosial, pihak Yayasan Nara

Kreatif, dan dari Masyarakat sekitar. Bahkan pekerja sosial sendiri

mendatangi anak-anak jalanan ini untuk mengajak dan membujuk

untuk tinggal dan ikut belajar di dalam Yayasan Nara Kreatif. seperti

apa yang diutarakan anak-anak jalanan ini, sebagai berikut:

“Saya dapat tinggal di Yayasan Nara Kreatif karena saya di

ajak oleh teman saya ke Yayasan Nara Kreatif ini”53

Dan cara pendekatan pekerja sosial mendapatkan anak-anak

jalanan, di jalanan tidak beda jauh yang dilakukan oleh pihak-pihak

Yayasan Nara Kreatif, karena pekerja sosial terjun ke lapangan

bersama-sama dengan orang-orang yang ada di Yayasan Nara Kreatif,

sebagaimana yang dikatakan oleh pekerja sosial:

“Cara pendekatan pekerja sosial kepada anak jalanan adalah

mendatangi anak-anak, mengajak ngobrol panjang dengan

bahasa sehari-hari mereka, memantau keberadaan mereka”.54

Gedung Yayasan Nara Kreatif Kramat Jati Jakarta Timur ini

seisinya di perkenalkan tidak hanya kepada pekerja sosial, ketua, dan

pembina anak jalanan saja, akan tetapi Gedung Yayasan Nara Kreatif

ini seisinya di perkenalkan oleh guru-guru/tutor- tutor/pengajar-

pengajar pendidikan di Yayasan Nara Kreatif, sebagaimana yang

52

Wawancara pribadi dengan Firla Angelia, Pekerja Sosial, Jakarta Timur 02 Oktober 2017 53

Wawancara pribadi dengan Arizal, Jakarta Timur, 18 Oktober 2017 54

Wawancara pribadi dengan Firla Angelia, Pekerja Sosial, Jakarta Timur 02 Oktober 2017

 

Page 78: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

65

dikatakan anak jalanan, sebagai berikut:

“Yang memperkenalkan Yayasan Nara Kreatif kepada saya,

adalah tutor/pembina Yayasan Nara Kreatif. Saya di ajak

berkeliling seluruh Yayasan Nara Kreatif juga dalam rumah

singgah nya.”55

Hasil observasi, anak-anak jalanan ternyata banyak sekali yang

ingin tinggal dan belajar di Yayasan Nara Kreatif ini, bahkan mereka

merasa sangat bahagia sekali diajak dan berkeliling ke dalam Yayasan

Nara Kreatif secara gratis. karena mereka tidak memiliki biaya untuk

belajar atau bersekolah dan mewujudkan cita-cita mereka yang selama

ini sempat hilang.

Dari pernyataan-pernyataan informan dan observasi suatu data

yang di peroleh, adalah anak-anak jalanan ini ada yang berkeinginan

sendiri, dan ada yang tidak berkeinginan dari dirinya sendiri. itu baru

pada awalnya. Pada akhirnya mereka merasa betah dan tidak merasa

terpaksa untuk tinggal dan belajar di Yayasan Nara Kreatif. karena

tempatnya enak, dianggap anak sendiri, banyak teman-teman yang

peduli, diberi makanan-minuman, pakaian, dan belajar secara gratis

setiap hari.

2. Tahapan Masuk Yayasan Nara Kreatif adalah tahapan yang dimana

penerimaan anak-anak masuk ke dalam Yayasan Nara Kreatif, anak-

anak yang siap dididik, dibina, dibimbing, direhabilitasi, dan dirawat

oleh tutor, pembina, juga pekerja sosial setiap harinya. Seperti apa

yang dikatakan oleh Muhammad Taufik :

55

Wawancara pribadi dengan Imelda, Jakarta Timur, 24 Oktober 2017

 

Page 79: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

66

Menurut pendapat Muhammad Taufik:

“Mendatangi tempat anak-anak jalanan berada dan mengajak

anak jalanan untuk ke Yayasan Nara Kreatif, baik

menggunakan pendekatan perorangan maupun kelompok,

Identifikasi awal terhadap anak jalanan, Mendata asal-usul

anak jalanan, Memberikan kesempatan kepada anak jalanan

untuk mengenal lebih dekat Yayasan Nara Kreatif dan

lingkungannya, memberikan inovasi-inovasi agar anak betah

berada di Yayasan Nara Kreatif”.56

Pekerja sosial bersama Ketua Yayasan, dan masyarakat sekitar

turun ke lapangan, mendatangi anak-anak jalanan ini untuk mengajak

dan membujuk anak-anak jalanan tinggal di dalam Yayasan Nara

Kreatif dan ke dalam rumah singgah, agar anak-anak memiliki tempat

untuk berteduh. Tidak kepanasan juga kedinginana di jalanan, seperti

yang dikatakan oleh pekerja sosial:

“Pekerja sosial membawa makanan, memantau, ngajak ngobrol

panjang di jalanan, membujuk untuk dibawa ke Yayasan Nara

Kreatif dan pekerja sosial sengaja memancing anak-anak ini

untuk meminta dan menyuruh anak jalanan untuk mengambil

makanan di Yayasan Nara Kreatif, agar anak-anak melihat

sendiri keadaan, pendidikan, keterampilan dalam Yayasan

Nara Kreatif seperti apa, sebagai awal mereka masuk kedalam

Yayasan Nara Kreatif”.57

Tujuan anak jalanan masuk ke dalam Yayasan Nara Kreatif ini,

karena anak jalanan ini ingin belajar dan menjadi lebih baik. dan anak

jalanan ini bisa masuk kedalam Yayasan Nara Kreatif ini karena anak

jalanan di izinkan untuk tinggal, belajar, dan beradaptasi dengan

lingkungan yang ada di Yayasan Nara Kreatif selama dua minggu,

seperti yang diungkapkan anak jalanan, sebagai berikut:

56

Wawancara pribadi dengan Muhammad Taufik, Jakarta Timur, 03 Oktober 2017 57

Wawancara pribadi dengan Firla Angelia, Pekerja Sosial, Jakarta Timur 02 Oktober 2017

 

Page 80: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

67

“Tujuan saya masuk ke dalam Yayasan Nara Kreatif ini,

karena saya ingin belajar dan menjadi lebih baik. Dan Saya

bisa masuk kedalam Yayasan Nara Kreatif ini karena saya di

izinkan untuk tinggal, bersekolah, dan beradaptasi dengan

lingkungan yang ada di Yayasan Nara Kreatif selama dua

minggu”.58

Pekerja sosial memberikan semua kebutuhan apapun yang di

butuhkan anak jalanan, agar anak jalanan dapat betah tinggal di

Yayasan Nara Kreatif, seperti di utarakan oleh pekerja sosial sebagai

berikut:

“Kami memberikan bentuk perhatian, berupa: Makan,

memberi pelatihan ketrampilan, pelayanan kesehatan, asrama,

pendidikan”.59

Dari pernyataan-pernyataan informan dan observasi suatu data

yang diperoleh, adalah Yayasan Nara Kreatif selalu memberikan

kesempatan-kesempatan yang bebas untuk anak-anak bisa beradaptasi

dengan cara mereka masing-masing, tanpa ada paksaan dari orang-

orang yang ada di Yayasan Nara Kreatif.

3. Tahapan Persiapan Menerima Kegiatan Yayasan Nara Kreatif adalah

tahapan dimana anak- anak mempersiapkan/sudah mempersiapkan

dirinya, untuk menerima kegiatan apapun di Yayasan Nara Kreatif.

Seperti apa yang dikatakan oleh Kepala Sekolah Yayasan Nara

Kreatif:

Menurut pendapat Muhammad Taufik:

“Ya, sebelum anak-anak masuk ke dalam Yayasan Nara

Kreatif, anak-anak harus sudah mempersiapkan menerima

semua kegiatan apapun yang ada di dalam Yayasan Nara

58

Wawancara pribadi dengan Alfian, Jakarta Timur, 19 Oktober 2017 59

Wawancara pribadi dengan Firla Angelia, Pekerja Sosial, Jakarta Timur 02 Oktober 2017

 

Page 81: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

68

Kreatif”.60

Pengajar Memberikan dua minggu beradaptasi di Yayasan

Nara Kreatif, baru setelah dua minggu diberikan pendidikan/bridging

course, setelah itu anak- anak jalanan ini diberikan formulir sebagai

klien atau siswa di Yayasan Nara Kreatif, bahwa anak- anak jalanan

ini jelas data dirinya, secara data riwayat, kesehatan, dan orang tua

mereka, seperti dipaparkan oleh pengajar sebagai berikut:

“Memberikan 2 minggu beradaptasi di Yayasan Nara Kreatif,

baru setelah 2 minggu diberikan pendidikan/ bridging

course”.61

Kesiapan anak-anak jalanan ini dalam menerima kegiatan yang

ada di Yayasan Nara Kreatif, ada yang memiliki kesiapan secara fisik,

ada juga yang tidak, seperti yang di katakan anak jalanan, sebagai

berikut:

“Kesiapannya pada fisik, Tidak ada”.62

Hasil observasi, anak-anak memang sudah sangat

mempersiapkan diri mereka untuk menerima kegiatan apapun di

dalam Yayasan Nara Kreatif, secara jasmani maupun rohani.

Dari pernyataan-pernyataan informan dan observasi suatu data

yang diperoleh, adalah apabila anak-anak jalanan ini tidak

mempersiapkan diri secara jasmani maupun rohani, maka mereka akan

cepat sakit dan tidak memiliki bersemangat untuk mengikuti kegiatan

60

Wawancara pribadi dengan Muhammad Taufik, Jakarta Timur, 03 Oktober 2017 61

Wawancara pribadi dengan Ani Nur Sri Rejeki, Pengajar, Jakarta Timur 02 Oktober 2017 62

Wawancara pribadi dengan Alfian, Jakarta Timur, 19 Oktober 2017

 

Page 82: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

69

apapun yang ada di dalam Yayasan Nara Kreatif.

4. Tahap Penerimaan Kegiatan adalah tahapan yang menerima kegiatan

apapun dari Yayasan Nara Kreatif, baik pendidikan formal

keterampilan, maupun karakter yang ada di Yayasan Nara Kreatif.

Pernyataan di atas diutarakan oleh Nezatullah:

“Pertama. Menghubungi sistem sumber yang akan di jadikan

mitra, kedua. Membuat kesepakatan kemitraan antara Yayasan

Nara Kreatif dengan sistem sumber, ketiga. Memonitor dan

evaluasi anak selama memperoleh pelayanan dari sistem

sumber”.63

Pengajar memberikan kegiatan yang di sukai anak-anak

jalanan di dalam Yayasan Nara Kreatif, seperti yang di ungkapkan

oleh salah satu pengajar, sebagai berikut:

“Memberikan sesuai keinginan anak-anak meminta kegiatan

yang disukai di Yayasan Nara Kreatif.”64

Dalam tahap penerimaan kegiatan Yayasan Nara Kreatif, anak-

anak jalanan dan warga sekitar menjelaskan proses mereka masuk

kedalam Yayasan Nara Kreatif, kegiatan yang mereka terima,

bimbingan yang mereka dapatkan di dalam Yayasan Nara Kreatif, dan

pengajar membantu mereka dalam pemasalahan mereka, seperti di

ungkapkan anak jalanan, sebagai berikut:

“Saya bisa masuk kedalam Yayasan Nara Kreatif ini karena

saya di izinkan untuk tinggal, belajar, dan beradaptasi dengan

lingkungan juga teman- teman di Yayasan Nara Kreatif selama

dua minggu, setelah itu anak-anak jalanan ini diberikan

formulir data riwayat hidup, kegiatan saya di berikan selama di

Yayasan Nara Kreatif adalah pendidikan formal, ketrampilan

63

Wawancara pribadi dengan Nezatullah Ramadhan, Pendiri/Ketua Yayasan Nara Kreatif

Jakarta Timur 02 Oktober 2017 64

Wawancara pribadi dengan Ani Nur Sri Rejeki, Pengajar, Jakarta Timur 02 Oktober 2017

 

Page 83: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

70

dan karakter. Ya, bukan hanya pengajar saja yang membantu

permasalahan saya, tetapi bu firla sudah banyak membantu

saya, untuk saya bisa belajar, dan saya selalu di bimbing dalam

berperilaku, contohnya apabila bertemu tamu, mengucapkan

salam, sampai berperilaku ke teman-teman saya atau ke

siapapun, cara makan, cara berpakaian, dan lain-lain”65

Hasil observasi, Yayasan Nara Kreatif memang selalu

memonitor dan mengevaluasi semua kelakuan, kemajuan, dan karakter

mereka yang selama ini diajarkan oleh para pengajar dan pekerja

sosial Yayasan Nara Kreatif.

Dari pernyataan-pernyataan informan dan observasi suatu data

yang diperoleh, adalah menghubungi sistem sumber yang akan

dijadikan mitra, membuat kesepakatan kemitraan antara yayasan

dengan sistem sumber, memonitor dan evaluasi anak selama

memperoleh pelayanan dari sistem sumber. Dari semua ini memang

harus ada dan dipelajari oleh seorang pekerja sosial dalam pencapaian

pelayanan sosial yang dilakukan dan harus memiliki secara detail dan

lengkap.

5. Tahap Pengakhiran Pelayanan adalah bagian tahapan yang terakhir

untuk mengakhiri pelayanan, dalam pelayanan sosial. Seperti yang

diutarakan oleh Muhammad Taufik.

“Dilakukan apabila anak-anak jalanan ini sudah bisa hidup

mandiri dan normal dengan semestinya, maka akan

dikembalikaan kepada keluarganya, seperti merehabilitasi

anak-anak”.66

Pekerja sosial melakukan Terminasi untuk mengakhiri

65

Wawancara pribadi dengan Sintya, Jakarta Timur, 24 Oktober 2017 66

Wawancara pribadi dengan Muhammad Taufik, Kepala Pendidikan Sekolah Yayasan Nara

Kreatif, Jakarta Timur 03 Oktober 2017

 

Page 84: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

71

pelayanan di Yayasan Nara Kreatif. Tahap terminasi, yaitu umur tujuh

tahun, anak masih diberikan pelayanan dan perlindungan pada pekerja

sosial, tetapi setelah umur delapan belas keatas, sudah tidak

mendapatkan pelayanan dan perlindungan lagi dari pekerja sosial,

seperti yang di katakan pekerja sosial sebagai berikut:

“Tahap pengakhiran pelayanan yang peksos lakukan adalah

Terminasi untuk umur delapan belas tahun, pekerja sosial

selesai memberikan pelayanan. dan Mereka dibiarkan kabur

selama satu minggu, setelah satu minggu baru di jemput oleh

pihak Yayasan Nara Kreatif. Anak-anak lainnya kembali

sendiri ke Yayasan Nara Kreatif, tanpa di jemput. Dan anak-

anak yang kabur selalu membawa teman-temannya untuk

tinggal di Yayasan Nara Kreatif”.67

dan menurut anak jalanan:

“Perbedaannya sesudah saya masuk di Yayasan Nara Kreatif

ini saya menjadi jauh lebih baik”.68

Pada awalnya pekerja sosial membiarkan anak-anak jalanan

kabur dari Yayasan Nara Kreatif selama satu minggu, setelah satu

minggu mereka belum kembali kedalam Yayasan Nara Kreatif,

pekerja sosial, beserta pihak Yayasan Nara Kreatif, mencari anak

jalanan di pangkalan mereka mengamen, dan membujuk mereka untuk

tinggal lagi di dalam Yayasan Nara Kreatif, seperti yang diungkapkan

pekerja sosial sebagai berikut:

“Mereka di biarkan kabur selama satu minggu, setelah satu minggu baru di jemput oleh pihak Yayasan Nara Kreatif. Anak-anak lainnya kembali sendiri ke Yayasan Nara Kreatif, tanpa di jemput. Dan anak-anak yang kabur selalu membawa teman-temannya untuk tinggal di Yayasan Nara Kreatif”.

69

67

Wawancara pribadi dengan Firla Angelia, Pekerja Sosial, Jakarta Timur 02 Oktober 2017 68

Wawancara pribadi dengan Sintya, Jakarta Timur, 24 Oktober 2017 69

Wawancara pribadi dengan Firla Angelia, Pekerja Sosial, Jakarta Timur 02 Oktober 2017

 

Page 85: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

72

Anak jalanan sekarang sudah menjadi betah sekali tinggal di

dalam Yayasan Nara Kreatif, karena makan gratis, pendidikan gratis,

di beri pakaian, kehidupan terjamin dan punya teman banyak, seperti

di katakan anak jalanan sebagai berikut:

“Saya betah tinggal di Yayasan Nara Kreatif, karena makan,

pendidikan secara gratis, diberi pelatihan ketrampilan, dan

punya teman banyak”.70

Hasil observasi adalah dari pendapat Ketua yayasan, kepala

sekolah, pengajar dan pekerja sosial yang telah penulis observasi

adalah dalam bagian tahapan yang terakhir untuk mengakhiri

pelayanan, dalam pelayanan sosial ini, anak-anak yang hidupnya

masih memiliki masalah dari sebelum datang ke Yayasan Nara

Kreatif, dan belum sembuh secara psikis. Maka anak-anak ini akan

tetap tinggal di dalam Yayasan Nara Kreatif, sampai mereka sudah

tidak memiliki masalah lagi dan sudah sembuh secara psikis serta

memiliki ketrampilan untuk hidup lebih baik. Mereka akan

dikembalikan kepada keluarga mereka masing-masing. Jadi Yayasan

Nara Kreatif ini hanya sebagai tempat untuk anak-anak sembuh dari

trauma dan psikis mereka membaik serta memperoleh pendidikan

ketrampilan.

Dari pernyataan-pernyataan informan dan observasi suatu data

yang di peroleh, adalah Yayasan Nara Kreatif ini bukan mengekang

70

Wawancara pribadi dengan Alfian, Jakarta Timur, 19 Oktober 2017

 

Page 86: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

73

atau melarang anak-anak pulang akan tetapi anak-anak butuh

penyembuhan dan butuh ketenangan dalam jiwa. Dari psikis, mental,

sampai karakter atau kepribadian mereka. Jadi setelah mereka

dipulangkan mereka bisa hidup mandiri, jiwa mereka sehat, dan

mereka mengerti akan ajaran agama yang baik dan benar dari Yayasan

Nara Kreatif.

E. Kendala dan Solusi Yayasan Nara Kreatif dalam memberikan

pendidikan keterampilan kepada anak jalanan

Di dalam menjalankan kegiatannya, Yayasan Nara Kreatif memiliki

beberapa kendala. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa

narasumber, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam menerapkan

pendidikan keterampilan dalam setiap kegiatan keterampilan berlangsung di

Yayasan Nara Kreatif. Hal ini diungkapkan oleh Muhammad Taufik :

Untuk kendala itu setiap program pasti ada, terutama kendala yang

kami alami yaitu kalau barang-barang hasil keterampilan itu rijek

karena mereka mengerjakan keterampilan itu dengan semaunya

sendiri. Efeknya yaitu kepada mitra kami, bisa juga mitra kami

memutus komunikasi dengan kami. Kendala yang seperti ini kita

sadari mereka itu anak-anak yang belum faham dengan hal ini, itu sih

kendala berat kami, bagaimana si supaya mereka punya rasa ni produk

kita tidak rijek71

.

Berdasarkan penjelasan dari kepala pendidikan, kendala utamanya

adalah barang–barang hasil keterampilan anak–anak berkualitas rendah

karena mereka membuat atau mengerjakannya semaunya sendiri sehingga

71

Wawancara pribadi dengan Muhammad Taufik, Kepala Pendidikan Sekolah Yayasan Nara

Kreatif, Jakarta Timur 03 Oktober 2017

 

Page 87: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

74

sering di kembalikan atau diriject. Selain itu, banyak dari mereka (siswa/i)

belum paham dan sadar mengenai cara membuat barang yang berkualitas.

Hal ini perlu dilakukan supaya para mitra Yayasan Nara Kreatif yang

menampung barang hasil ketrampilan mereka senang dan tidak memutus

hubungan komunikasi dengan Yayasan Nara Kreatif.

Selain itu, Ani selaku pengajar juga menambahkan kendala yang

dialami adalah semangat mereka. Seperti kutipan berikut ini

Kendalanya paling semangatnya mereka itu kan labil, kalau menurut

tim analisa dari kami sendiri kenapa tingkat kehadiran rendah, di kelas

nilainya jelek karena mereka jenuh dengan program kita yang itu-itu

aja.72

Pendapat berbeda di utarakan oleh Firla Angelia dimana kendalanya adalah

masalah usia yang berbeda–beda. Seperti kutipan wawancara berikut ini :

Kendalanya sih paling kan engga semuanya umurnya sama ya, terus

juga ada yang belum bisa baca cuman kita paling kendalanya hanya di

itu aja, karena anak-anak ini kan beda-beda umurnya jadi kita harus

liat satu-satu bener anak-anaknya ini jadi yang bisa baca yang mana.

Karena disini engga cuma nerima anak jalanan aja, disini ada anak

yang tuna rungu, tuna wicara terus ada juga yang diffabel73

Dari pendapat dua sumber yang merupakan pengajar di sekolah

tersebut, kendalanya lebih ke personal (pribadi) yaitu semangat dan usia

para siswa/i. Hal ini wajar di alami semua yayasan pendidikan sosial seperti

Nara kreatif. Dimana tidak ada batasan umur untuk ikut belajar di yayasan

Nara Kreatif dan juga mereka lebih mudah bosan dengan program yang

diberikan yayasan nara kreatif. Karena sebagian besar anak anak yang

tinggal di Yayasan Nara Kreatif adalah anak jalanan dimana mereka terbiasa

72

Wawancara pribadi dengan Ani Nur Sri Rejeki, Pengajar, Jakarta Timur 02 Oktober 2017 73

Wawancara pribadi dengan Firla Angelia, Pekerja Sosial, Jakarta Timur 02 Oktober 2017

 

Page 88: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

75

hidup bebas sesuka hati tanpa ada aturan.

Dari ketiga narasumber, dapat disimpulkan bahwa kendala yang

dihadapi oleh Yayasan Nara Kreatif dalam memberikan pendidikan

keterampilan kepada anak jalanan yaitu keahlian yang masih kurang

(membuat sesuatu sesuka hati), semangat belajar (Mudah Bosan) dan Usia.

Solusi yang dapat dilakukan oleh Yayasan Nara Kreatif untuk

menangani dan meminimalisir kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut

Pertama adalah melakukan pengecekan ulang terhadap setiap barang yang

dihasilkan sehingga barang yang dijual ke mitra tidak mengecewakan.

Seperti yang diungkapkan oleh Muhammad Taufik berikut ini :

Kami selama ini belum menemukan solusi yang akurat, karna setiap

harinya itu problematikanya itu berbeda-beda. Sejauh ini sih solusi

yang kita pakai untuk meminimalisir kendala-kendala yang ada,

paling sebelum produk itu bisa dipasarkan kita cek ulang lagi dan juga

lebih memperhatikan anak-anaknya.74

Solusi yang kedua adalah membuat berbagai macam kegiatan

ekstrakulikuler atau kegiatan baru di luar kegiatan inti agar mereka tidak

bosan. Seperti yang diungkapkan oleh Ani berikut ini :

Kita buat program yang baru yaitu kegiatan ekstrakulikuler biar

mereka engga jenuh dengan program yang itu-itu aja, kita buat itu

untuk menjaga mereka untuk tetap semangat. Dilaksanakan di

lapangan deket sini dan kita juga sudah meminta izin kepada RT dan

RW setempat untuk menggunakan lapagan. Kita harus inovatif, kita

harus melihat apa yang ada terus kita masukin dan rancang ulang lagi

biar bisa lebih menarik lagi.75

Solusi yang ketiga adalah melakukan pendampingan atau ngobrol

berdua (face to face) dengan anak yang semangatnya mulai berkurang.

74

Wawancara pribadi dengan Muhammad Taufik, Kepala Pendidikan Sekolah Yayasan Nara

Kreatif, Jakarta Timur 03 Oktober 2017 75

Wawancara pribadi dengan Ani Nur Sri Rejeki, Pengajar, Jakarta Timur 02 Oktober 2017

 

Page 89: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

76

Seperti yang diungkapkan oleh Firla berikut ini:

Kita biasanya face to face, langsung ke anaknya terus kalo misalkan

mereka kurang ini kita langsung jelasin ke dia terus kita ajarin pas

pulang sekolah biasanya sih seperti itu atau engga kita langsung

dikelas mereka duduk di samping kita, kita ajarin bener-bener banget

kalo misalkan anak itu masih bermasalah.76

F. Faktor Pendukung dan Penghambat Perkembangan Yayasan

Nara Kreatif

Adapun faktor pendukung dalam berkembangnya Yayasan Nara

Kreatif antara lain sebagai berikut:

1. Peran aktif Nezatullah Ramadhan sebagai seorang pendiri yayasan.

Nara Kreatif mengatakan :

Yayasan Nara Kreatif didirikan sebagai bentuk keprihatinan pada

lingkungan sekitar dimana banyak limbah organik yang tidak

dimanfaatkan oleh masyarakat disekitar lingkungan. Berangkat dari

keprihatinan inilah, saya membentuk Yayasan Nara Kreatif untuk

mengolah benda yang tidak berguna menjadi berdaya guna.

Beberapa produk yang diolah berasal dari limbah organik antara

lain; Paper Bag, Light Craft, Certificate, Drop Box, dan lain- lain.

Selain itu, adanya kegiatan pendidikan dengan membuka Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat bagi masyarakat pra-sejahtera yaitu

Program Kejar Paket A/B/C secara Gratis, dan menerapkan

pendidikan karakter bagi masyarakat pra-sejahtera tersebut77

.

2. Kinerja pengurus dan tenaga pendidik yang baik.

Di suatu lembaga pendidikan formal dan non formal, tentunya

terdapat pengurus dan tenaga pendidikan yang turut serta dalam

mengembangkan keberadaan lembaganya, hal ini juga sejalan

dengan realita yang berada di Yayasan Nara Kreatif. Pengurus

yayasan yang diketuai langsung oleh Nezatullah Ramadhan selalu

76

Wawancara pribadi dengan Firla Angelia, Pekerja Sosial, Jakarta Timur 02 Oktober 2017 77

Wawancara pribadi dengan Nezatullah Ramadhan, Pendiri/Ketua Yayasan Nara Kreatif Jakarta

Timur 02 Oktober 2017

 

Page 90: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

77

bersedia memberikan sumbangsih besar di setiap lini

perkembangan yang ada di Yayasan Nara Kreatif ini, dan

dengan adanya kepengurusan yang mempuni, kehidupan yayasan

menjadi teratur serta berakibat baik bagi para peserta didik dan

masyarakat sekitarnya. Seperti yang diungkapkan oleh Nezatullah

Ramadhan:

Untuk pengelolaan yayasannya sendiri yang bertanggung jawab

adalah saya pribadi sebagai founder dan Ketua Yayasan, dan tidak

lupa ada struktur kepengurusan sendiri yang ikut serta mengelola

Nara Kreatif, mulai dari Dewan Pembina, Dewan Pengawas,

Sekretaris, Bendahara, Divisi Operasional dan Divisi

Pendidikan.Yayasan Nara Kreatif juga berdiri pada dua sisi yaitu

divisi operasional yang menangani kreatifitas produksi daur ulang

kertas dan divisi pendidikan yang mana mengurusi pendidikan

kesetaraan kejar Paket A, B, dan C. Untuk masing-masing

divisi memiliki kepengurusan sendiri yang dipimpin oleh Kepala

Operasional (Divisi Operasional) dan Kepala Sekolah (Divisi

Pendidikan).78

Dengan dibantu oleh para pengurus dan tenaga pengajar, maka

yayasan nara kreatif dikelola dengan baik dan berkembang pesat

seperti sekarang ini.

3. Keunggulan kurikulum dan kegiatan ketrampilan

Salah satu pendukung bagi keberadaan sebuah lembaga sosial

dan keterampilan adalah sistem atau proses pembelajarannya,

Yayasan Nara Kreatif juga terdapat kurikulum yang menyertai

siswa yang tugasnya untuk memenuhi kurikulum serta minat bakat

dari para siswanya. Yayasan Nara Kreatif menyediakan berbagai

78

Wawancara pribadi dengan Nezatullah Ramadhan, Pendiri/Ketua Yayasan Nara Kreatif Jakarta

Timur 02 Oktober 2017

 

Page 91: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

78

proses pembelajaran yang menarik dan berkualitas serta terjadwal

dan tidak terjadwal (tentative). Salah satu proses pembelajaran

yang menjadi favorit para siswa adalah pelatihan ketrampilan dan

berbagai macam ekstrakurikuler, seperti yang diungkapkan oleh

Rosim :

Program atau kegiatan di Nara Kreatif ada yang sifatnya sudah

terjadwalkan dan ada yang tentatif. Untuk sifatnya yang tentatif,

terkadang kegiatan dilaksanakan di Nara Kreatif (in class) ataupun

kunjungan ke beberapa tempat (out class). Namun untuk sifatnya

terjadwalkan ada beberapa kegiatan yaitu seperti kelas agama,

kelas komputer, ekstrakurikuler futsal dan pencak silat, serta Nara

Bersih. Sedangkan yang tentatif antara lain Kelas Inspirasi, Nara

Sehat, Factory Visit atau Company Visit, seminar, dan lain

sebagainya. Kami berusaha memberikan kegiatan-kegiatan yang

menunjang kemampuan mereka agar apa yang mereka miliki akan

terus berkembang.

Jadi, di Nara Kreatif banyak sekali kegiatan yang sangat

bermanfaat baik itu di dalam kelas maupun diluar kelas dimana

semuanya ditujukan untuk peningkatan kemampuan skill para

siswa/I yang kebanyakan dari mereka adalah anak jalanan.

4. Adanya interaksi yang baik antara pengajar dan siswa/i.

Keberadaan pengajar dengan siswa/i di sebuah lembaga sosial

dan keterampilan diibaratkan sebuah sisi mata uang, meskipun

berbeda tugas, namun keduanya tidak dapat dipisahkan, dengan

adanya pengajar, siswa/i menjadi cerdas dan bijak dan adanya

siswa/i, pengajar dapat menjadi panutan serta ilmunya dapat

bermanfaat, seperti yang diungkapkan oleh Nezatullah Ramadhan:

Interaksi antara pengajar dan siswa/i di Yayasan Nara Kreatif ini

 

Page 92: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

79

terjalin dengan sangat baik. Para pengajar dan pengurus yayasan

sudah menganggap muridnya seperti anak sendiri. Dengan adanya

interaksi yang baik ini, membuat keberlangsungan aktivitas

yayasan menjadi nyaman dan aman. 79

5. Dukungan positif dari tokoh masyarakat dan warga setempat.

Sebelum Nezatullah Ramadhan mendirikan Yayasan Nara

Kreatif, beliau terlebih dulu berpamitan kepada tokoh-tokoh

masyarakat setempat. Pendirian Yayasan Nara Kreatif kemudian

mendapat restu dan sambutan yang positif dari kalangan para tokoh

masyarakat dan warga umum sekitarnya. Hal ini terbukti tatkala

ada kegiatan-kegiatan yang mengatasnamakan masyarakat umum,

pengurus yayasan selalu diundang kehadirannya dan menjadi tamu

istimewa di acara tersebut, seperti yang diungkapkan oleh

Nezatullah Ramadhan:

Dengan adanya Yayasan Nara Kreatif, masyarakat sekitar juga

menyambut positif dengan langkah mengikutkan putra putrinya di

sekolah Yayasan Nara Kreatif untuk melatih dan mengasah skill

ketrampilan mereka, sehingga pola interaksi yayasan dengan

masyarakat terjalin dengan baik80

6. Dukungan dari Pemerintah Setempat.

Yayasan Nara Kreatif adalah salah satu yayasan yang juga terdaftar,

dengan Akta Notaris : Netty Maria Machdar, SH Akta Nomor 65 tanggal

06 Februari 2013. Dengan latar belakang ini, pemerintahan sekitar sangat

mendukung keberadaan yayasan ini, karena secara langsung telah turut

79

Wawancara pribadi dengan Nezatullah Ramadhan, Pendiri/Ketua Yayasan Nara Kreatif Jakarta

Timur 02 Oktober 2017 80

Wawancara pribadi dengan Nezatullah Ramadhan, Pendiri/Ketua Yayasan Nara Kreatif Jakarta

Timur 02 Oktober 2017

 

Page 93: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

80

serta dalam proses pendidikan SDM pada masyarakat sekitar dan hal itu

juga membantu jalannya tugas pemerintah sebagai pelindung dan

pemenuhan sumber daya manusia bagi masyarakatnya.

Adapun faktor penghambat perkembangnya Yayasan Nara Kreatif antara

lain sebagai berikut:

1. Kurangnya pendanaan

Pendanaan adalah faktor terpenting dari keberlangsungan sebuah

lembaga sosial dan keterampilan. Yayasan Nara Kreatif sebagian dananya

berasal dari Nezatullah Ramadhan, sumbangan dari masyarakat dan

pemerintah, dan kas yayasan yang diperoleh penjualan produk yang

dihasilkan siswa/i. Seiring perkembangan yayasan, keperluan dana untuk

pembangunan dan berbagai hal lainnya semakin sulit karena banyak

produk yang dihasilkan oleh para siswa/i kualitasnya kurang baik

dan terkadang dana dari pemerintah tidak cair sesuai yang

direncanakan serta sumbangan dari donator atau masyarakat sedikit

sehingga kondisi ini berpengaruh pada lambatnya pembangunan sarana

dan prasarana yayasan.

2. Pola perilaku siswa/i yang terkadang tidak mematuhi peraturan yayasan.

Keberadaan siswa/i di sebuah lembaga pendidikan tentunya menjadi

bagian utama yang tidak dapat dipisahkan. Yayasan Nara Kreatif

menerima siswa/i dari berbagai tempat dan berbagai latar

belakang keluarga, sehingga untuk memonitor dan menjaga tingkah laku

para siswa/i, pihak yayasan mempunyai beberapa peraturan yang

 

Page 94: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

81

wajib ditaati. Namun, dalam perjalanannya tidak sedikit pula para siswa/i

yang melanggar peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan dengan

terpaksa pengurus yayasan menghukum mereka dengan hukuman yang

setimpal. Tujuannya agar para siswa/i menjadi pribadi yang bertanggung

jawab dan baik budi pekertinya.

3. Sarana dan prasarana yang tidak terjaga dan kurang memadai

Sejalan dengan berkembangnya Yayasan Nara Kreatif, berkembang pula

sarana dan prasarana yang di kembangkan. Namun patut disayangkan,

perkembangan sarana prasarana yang baik tidak ditunjang dengan upaya

perawatan yang baik pula. Hal ini utamanya bagi para

siswa/i, yang sering menyalahgunakan keberadaan fasilitas yang ada.

Contohnya, dengan mencoret-coret meja belajar, dinding kelas serta

lainnya. Selain itu, masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang

kegiatan. Misalnya alat untuk pengemasan produk dan lainnya.

4. Tingkat keamanan yayasan kurang baik.

Sebagai sebuah lembaga sosial dan keterampilan yang berkembang pesat,

tentunya Yayasan Nara Kreatif juga mengembangkan jumlah

sarana prasarananya, hal ini juga berimbas kepada luasnya wilayah

yayasan ini. Kondisi yayasan yang semakin luas tidak sebanding dengan

tingkat keamanan yang ada. Pengurus yayasan tidak memperkerjakan

petugas keamanan, tetapi memandatkan tugas keamanan itu kepada siswa/i

yang mengabdi. Kelemahan dalam hal keamanan ini juga diutarakan oleh

beberapa pengajar disana.

 

Page 95: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

82

Salah satu pengajar bercerita: “Yayasan ini sebenarnya kekurangan tenaga

petugas keamanan, hal ini terlihat dari jarangnya gerbang yayasan

ditutup, sering terjadi kehilangan didalam yayasan, dan berbagai

permasalahan yang lainnya81

”.

5. Ada beberapa orang di lingkungan sekitar yang tidak suka terhadap

keberadaan yayasan.

Tidak selamanya keberadaan yayasan sebagai wadah pendidikan

bagi masyarakat sekitar dipandang dengan baik, ada pula masyarakat yang

memandang negatif akan keberadaan sebuah lembaga pendidikan, entah

itu dipengaruhi faktor latar belakang berdirinya, sikap penghuni yayasan

dan lain-lainnya. Keberadaan Yayasan Nara Kreatif juga tidak terlepas

dari pandangan negatif masyarakat sekitar.

81

Wawancara pribadi dengan Ani Nur Sri Rejeki, Pengajar, Jakarta Timur 02 Oktober 2017

 

Page 96: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan

bahwa Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Pendidikan Keterampilan Di

Yayasan Nara Kreatif Jakarta Timur, sebagai berikut:

1. Jenis-jenis pelayanan sosial yang ada di Yayasan Nara Kreatif, adalah :

a. Perawatan anak (child care). Yayasan Nara Kreatif memang memiliki

perawatan anak untuk anak-anak jalanan yang memiliki masalah yang amat

rumit dengan keluarga, teman-temannya, dan masyarakat sekitar. Akan

tetapi perawatan anak disini hanya untuk anak-anak yang memiliki masalah

yang amat sangat berat dengan keluarga, teman-temannya dan masyarakat

sekitar, yang tidak bisa mereka selesaikan sendiri, maka Yayasan Nara

Kreatif dengan segera menanggapi dan dibantu juga oleh pengajar dalam

menyelesaikan masalah mereka

b. Perawatan kriminal (criminal justice). Perawatan Kriminal (Criminal

Justice) adalah penanganan masalah kriminal, termasuk terhadap pelanggar

hukum anak-anak. Biasanya mereka memberikan pelayanan konseling atau

terapi psikososial terhadap narapidana yang masih dipenjara, maupun

terhadap eks-napi yang telah kembali ke masyarakat. Akan tetapi anak-anak

di Yayasan Nara Kreatif tidak pernah sampai ke tindak criminal.

c. Yayasan Nara Kreatif tidak memiliki Perawatan masyarakat (community

 

Page 97: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

88

care), Merupakan alternatif terhadap pelayanan yang diberikan di dalam

lembaga (institution-based care). Pelayanan rehabilitasi berbasis masyarakat

(community based rehabilitation) dan rehabilitasi keliling (mobile

rehabilitation), Yayasan Nara Kreatif hanya melakukan terapi psikososial

dan konseling saja.

2. Tahapan Pelayanan yang sudah Yayasan Nara Kreatif lakukan kepada anak

jalanan atau warga belajars, yaitu tahapan penjangkauan, tahapan masuk

Yayasan Nara Kreatif, tahapan persiapan kegiatan, penerimaan kegiatan,

dan tahapan pengakhiran pelayanan

3. Kendala dan Solusi Yayasan Nara Kreatif dalam memberikan pendidikan

keterampilan kepada anak jalanan, antara lain

a. kendala yang dihadapi oleh Yayasan Nara Kreatif dalam memberikan

pendidikan keterampilan kepada anak jalanan yaitu keahlian yang masih

kurang (membuat kerajinan sesuatu sesuka hati), semangat belajar kurang

(Mudah Bosan) dan Usia yang masih remaja (labil)

b. Solusi yang dapat dilakukan oleh Yayasan Nara Kreatif untuk menangani

dan meminimalisir kendala yang dihadapi adalah melakukan pengecekan

ulang terhadap setiap barang yang dihasilkan sehingga barang yang dijual

ke mitra tidak mengecewakan, membuat berbagai macam kegiatan

ekstrakulikuler atau kegiatan baru di luar kegiatan inti agar mereka tidak

bosan dan melakukan pendampingan atau ngobrol berdua (face to face)

dengan anak yang semangatnya mulai berkurang

4. Faktor Pendukung dan penghambat Yayasan Nara Kreatif

 

Page 98: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

89

a. Faktor Pendukung Yayasan Nara Kreatif yaitu Peran aktif Nezatullah

Ramadhan sebagai seorang pendiri yayasan, Kinerja pengurus dan tenaga

pendidik yang baik, Keunggulan kurikulum dan kegiatan ketrampilan,

Adanya interaksi yang baik antara guru dan murid, Dukungan positif dari

tokoh masyarakat dan warga setempat, dan Dukungan dari Pemerintah

Setempat

b. Faktor Penghambat Yayasan Nara Kreatif yaitu Kurangnya pendanaan, Pola

perilaku siswa yang terkadang tidak mematuhi peraturan yayasan, Sarana

dan prasarana yang tidak terjaga dan kurang memadai, Tingkat keamanan

yayasan kurang baik dan Ada beberapa orang di lingkungan sekitar yang

tidak suka terhadap keberadaan yayasan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan dalam

skripsi ini, maka ada beberapa saran-saran yang ingin peneliti sampaikan, yaitu :

1. Perlu adanya pelatihan bagi para pengajar dan untuk siswa dari luar

sehingga kemampuan dan pengetahuan pengajar dan murid bertambah

khususnya berkaitan dengan kegiatan di luar kelas dan skill menghasilkan

produk yang berkualitas

2. Perlu adanya bimbingan khusus terhadap para siswa/i karena latar belakang

sebagian para murid adalah anak jalanan sehingga perlu arahan dan

bimbingan lebih baik

3. Menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat sekitar, orang tua murid,

 

Page 99: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

90

para donator dan relasi yang menerima maupun menjual produk yang

dihasilkan sehingga permasalahan dana, keamanan bisa terselesaikan

dengan baik

 

Page 100: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

83

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial. (Jakarta: Prenada Media Group, 2010).

Budhi Wibhawa dkk. (2010). Dasar-dasar Pekerjaan Sosial Pengantar Profesi

Pekerja Sosial. Bandung: Widya Padjadjaran

Buku Saku Pekerja Sosial, (Jakarta: Departemen Sosial, 2004)

Dwi Heru Sukoco, (1997) Kemitraan dalam Pelayanan Sosial, dalam Isu-Isu

Tematik Pembangunan Sosial, Jakarta : Departemen Sosial

Departemen Sosial RI, Pusat Penelitian dan Pengembangan Keaejahteraan Sosial,

Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial. Kajian Permasalahan

Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial. (Jakarta, Agustus 2009)

Departemen Sosial R.I., Badan Penelitian dan Pengembangan, istilah Usaha

kesejahteraan Sosial, (Jakarta: 1997)

Edi Suharto, ed., Isu-isu Tematik Pembangunan Sosial: Konsepsi dan Strategi (Jakarta:

Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial Departemen Sosial RI, 2004)

Heru Prasadja dan Murni Ati Agustian, Anak Jalanan dan Kekerasan (Jakarta:

PKPM Unika Atma Jaya, 2000) Meleong, Metode Penelitian Kualitatif,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010)

Isma’il R. Al-Furuqi, Akar Budaya Islam, Menjelajah Kazanah Peradaban Gemilang

(Bandung: Mizan, 2003)

Makmur Sanusi, Anak dan Negara Perspektif Indonesia Abad XXI (Jakarta: JasPro

Press, 2012)

Sanusi Makmur, Beberapa Temuan Lapangan Survei Anak Jalanan dan Rencana

Penanganan di Jakarta dan Surabaya (Jakarta:Depsos)

Sudirman. (1987). Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2014)

Sugiyono, Memahami penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009)

Syamsir Salam, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006)

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. (Jakarta :

Sinar Grafika, 2003)

 

Page 101: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

84

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta : Sinar Grafika, 2003

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Renika Cipta, 1990), Cetakan ke-3

B. Makalah

Ipul Suharma, Pelayanan Sosial Anak Jalanan Berbasis Panti Sebagai Wujud

Perlindungan Hak Anak, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2009)

Muhammad Akmal, Pelayanan Sosial Bagi Gelandangan dan Pengemis di Panti

Sosial Bina Karya Pangudi Luhur Bekasi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2009)

Pipit Febrianti, Pelayanan Kesejahteraan Sosial Terhadap Anak Terlantar di PSAA

Putra Utama 03 Tebet Jakarta Selatan, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2015)

Rahma Afiani Hafsyah, Pelayanan Sosial Anak Jalanan di Yayasan Bina Insan

Mandiri Depok, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, 2014)

Rena Dwitiya Rahayu, Pelayanan Sosial Bagi Perempuan Korban Kekerasan Dalam

Rumah Tangga di P2TP2A Kota Tangerang Selatan, (Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2015)

C. Artikel

Tata Sudrajat, Anak Jalanan: Dari Masalah

Tata Irwanto, “Anak-anak Jalanan Anak-anak Kita Sendiri”

Profil Yayasan Nara Kreatif, tahun 2016

 

Page 102: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

TRANSKRIP WAWANCARA

WARGA BELAJAR

Nama : Asep Wildan

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 18 tahun

Waktu Wawancara : Rabu, 18 Oktober 2017

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama

kamu bersekolah di

Nara Kreatif?

Saya sendiri di Nara Kreatif sudah empat tahun tinggal

dan bersekolah.

2 Apa saja yang kamu

ketahui mengenai

kegiatan keterampilan

di Nara Kreatif?

Jadi kalau kegiatan di Nara Kreatif sehari-hari pagi itu

kita biasanya bangun subuh pukul 04:00 kita sholat ke

masjid terus kita pulang dari sana mengaji sampai

pukul 07:00 lanjut beres-beres rumah, masak dalam

masak ini jadwalnya kita ganti-gantian misal hari ini

yang putra besok yang putri, jadi supaya anak-anak

bisa masak juga dan biar ada rasa kebersamaannya

juga. Untuk yang siangnya untuk paket a dan paket b

itu sekolah dari jam 09:00 sampai jam 12:00 setelah

itu mereka pulang dari sekolah mereka sholat, makan

istirahat sebentar terus mereka ngaji azhar sampai sore

terus kalau misalkan engga ada kegiatan keterampilan

mereka beres-beres rumah. Dan untuk yang paket c

dari pagi sampai sore biasanya kita keterampilan bikin

kertas daur ulang, box tissu, souvenir dan orderan dari

perusahaan.

3 Bagaimana menurut

kamu kegiatan

keterampilan yang ada

di Nara Kreatif?

Kegiatan keterampilan di Nara Kreatif sangat bagus,

saya merasakan jadi lebih baik juga selama berada di

nara dan bisa berubah juga dari yang mungkin dulu

awalnya sempet hidup dijalan dan putus sekolah

semenjak adanya nara saya sudah banyak perubahan,

bisa bantu keluarga juga terus sekarang bisa dikasih

kepercayaan buat wirausaha.

4 Menurut kamu, nilai-

nilai karakter apa saja

yang kamu dapatkan

ketika mengikuti

kegiatan keterampilan

di Nara Kreatif?

Jadi kalau kegiatan di nara sendiri banyak yang saya

dapat, di nara memang kita ditanamkan nilai-nilai

kehidupan jadi engga cuma pendidikan sekolah aja

jadi khususnya untuk anak-anak asuh kita ditanamkan

kesopanan, etika, akhlak, perilaku kita, full 24 jam kita

belajar tentang perilaku kita bagaimana cara bersikap

 

Page 103: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

kepada yang lebih dewasa, cara kita kekeluargaan,

kesopanan, kedisiplinan yang bener-bener setiap hari

belajar seperti itu.

5 Menurut kamu, apa

faktor yang

mempengaruhi

Yayasan Nara Kreatif

menerapkan nilai-nilai

karakter pada setiap

kegiatan yang

diselenggarakan?

Jadi faktornya yang pertama karena memang anak-

anak yang tinggal di Nara Kreatif khususnya

kebanyankan dari jalan mungkin karena dari jalan

mereka tuh maunya bebas mereka engga tahu bahwa

mereka menganggap semuanya sama mungkin mereka

engga mengerti kalo yang dewasa ini cara

menyikapinya seperti apa mungkin karna dijalan dulu

mereka anggap yang tua yang muda sama saja dan

akhirnya di nara ada program karakter itu supaya

tinggal di nara ini bisa lebih baik lagi, lebih sopan lagi,

akhlaknya lebik baik, perilakunya juga lebih baik lagi

jadi mungkin yang perilaku sehari-harinya engga baik

sering merokok atau mungkin dia sering berantem

sama temennya, mengambil barang orang dan

akhirnya semenjak di nara jadi lebih baik lagi.

6 Apakah menurut

kamu kegiatan

keterampilan yang ada

di Nara Kreatif sudah

sesuai dengan yang

kamu butuhkan atau

belum?

Untuk kegiatan keterampilan sudah sesuai tapi

mungkin ada lagi tambahan-tambahan untuk

kedepannya lebih baik lagi, kita mengharapkan ya

untuk anak yang tinggal bisa lebih baik lagi. Untuk

program di Nara Kreatif sudah cukup, sudah sesuai

dengan kita semua yang tinggal juga merasa senang

tinggal di nara dengan program-program yang ada di

nara.

7 Upaya apa saja yang

harus dilakukan

Yayasan Nara Kreatif

agar penerapan nilai-

nilai karakter berjalan

dengan semestinya?

Jadi biasanya kita tim pengurus yang memantau, jadi

misalkan perbulan kita kontrol terus jadi buat kegiatan

atau kumpulin anak-anak. Yang biasanya kalau untuk

mungkin kita menerapkan kegiatan misalkan kaya

kemarin kita ajarkan tentang keterampilan nanti kita

test mereka.

8 Saran atau ide apa

yang kamu dapat

berikan agar kegiatan

di Nara Kreatif lebih

diminati oleh warga

belajar?

Sarannya ya mungkin cukuplah tapi ya balik lagi kita

semua terus bekerja keras supaya bagaimana program

yang di nara ini berjalan terus kita sama-sama

mengurus nara, bagaimana caranya anak asuh maupun

warga belajar mereka bisa senang dengan program

yang ada di nara dan mereka juga bisa lebih baik lagi.

 

Page 104: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Warga Belajar Penulis

Asep Wildan Erby Eko Yunnyanto

 

Page 105: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

Nama : Arizal

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 23 tahun

Waktu Wawancara : Rabu, 18 Oktober 2017

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama

kamu bersekolah di

Nara Kreatif?

Untuk sekolah kurang lebih delapan bulan.

2 Apa saja yang kamu

ketahui mengenai

kegiatan keterampilan

di Nara Kreatif?

Kegiatan di nara banyak banget ya apa yang di

dapat seperti membuat kreatifitas itu ilmu juga buat

kita, belajar yang tadinya tidak tahu menjadi tahu.

3 Bagaimana menurut

kamu kegiatan

keterampilan yang ada

di Nara Kreatif?

Menurut saya sangat luar biasa itu membantu orang

banyak, bisa membantu orang-orang yang putus

sekolah, orang-orang yang latar belakangnya dari

anak yatim pra sejahtera, anak jalan yang putus

sekolah. Sehingga mereka bisa sekolah kembali

membangun kembali harapan-harapan mereka.

4 Menurut kamu, nilai-

nilai karakter apa saja

yang kamu dapatkan

ketika mengikuti

kegiatan keterampilan

di Nara Kreatif?

Beragam ya, banyak banget karakter yang di nara

itu soal tegas, disiplin, sopan, kita jujur juga.

5 Menurut kamu, apa

faktor yang

mempengaruhi

Yayasan Nara Kreatif

menerapkan nilai-nilai

karakter pada setiap

kegiatan yang

diselenggarakan?

Karna di nara itu bersifat sosial, nara itu

mengharapkan anak-anak yang di didik oleh nara

itu bisa merubah karakter mereka menjadi karakter

yang luar biasa, jadi di nara itu merubah karakter

dia menjadi lebih baik.

6 Apakah menurut

kamu kegiatan

keterampilan yang ada

di Nara Kreatif sudah

sesuai dengan yang

kamu butuhkan atau

belum?

Kalau menurut saya sih sudah cukup ya soalnya

disini banyak banget pelajaran-pelajaran atau

pendidikan-pendidikan disini yang saya dapatkan,

kalau saya prinsipnya di nara bukan cari materi,

niatnya di nara itu selain kita cari ilmu kita cari

pahala juga yaitu tujuan saya di nara.

7 Upaya apa saja yang

harus dilakukan

Yayasan Nara Kreatif

Kita mengajarkan mengajarkan karakter anak

tersebut dengan metode pergerakan dengan

tindakan, jangan cuma dengan omongan. Kita

 

Page 106: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

agar penerapan nilai-

nilai karakter berjalan

dengan semestinya?

mencontohkan langsung ke mereka dan mereka

sendiri yang melihat kita bagaimana.

8 Saran atau ide apa

yang kamu dapat

berikan agar kegiatan

di Nara Kreatif lebih

diminati oleh warga

belajar?

Kalau menurut saya sudah cukup, fasilitas dari

sekolah pun sudah lumayan baik. Tapi menurut

saya kalau untuk paket c kan sudah siap kerja

setelah lulus dan punya keinginan untuk bekerja

seharusnya Nara Kreatif mengadakan pelatihan

kerja supaya setelah lulus nanti mereka ada

kepengetahuan dasar tentang dunia pekerjaan

kantoran maupun industri.

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Warga Belajar Penulis

Arizal Erby Eko Yunnyanto

 

Page 107: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

Nama : Alfian

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Umur : 18 tahun

Waktu Wawancara : Kamis, 19 Oktober 2017

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama

kamu bersekolah di

Nara Kreatif?

Di nara itu udah hampir dua tahun

2 Apa saja yang kamu

ketahui mengenai

kegiatan keterampilan

di Nara Kreatif?

Kegiatan keterampilan di nara itu kaya buat tas

sepatu, notes book, tapi yang paling sering si cetak

daur ulang kertas. Kalau yang anak-anak kecilnya

paling harus di dampingin.

3 Bagaimana menurut

kamu kegiatan

keterampilan yang ada

di Nara Kreatif?

Bagus, soalnya buat nambah-nambah ilmu

bagaimana cara mengolah limbah yang tidak

terpakai jadi terpakai lagi.

4 Menurut kamu, nilai-

nilai karakter apa saja

yang kamu dapatkan

ketika mengikuti

kegiatan keterampilan

di Nara Kreatif?

Bagus, buat nambah-nambah ilmu juga kan disini

selain sekolah.

5 Menurut kamu, apa

faktor yang

mempengaruhi

Yayasan Nara Kreatif

menerapkan nilai-nilai

karakter pada setiap

kegiatan yang

diselenggarakan?

Biar ada aktifitas lain, biar engga diem aja disini

engga cuma sekolah aja biar engga bosen juga,

buat nambah penghasilan juga kan biaya makan

dari sini juga.

6 Apakah menurut

kamu kegiatan

keterampilan yang ada

di Nara Kreatif sudah

sesuai dengan yang

kamu butuhkan atau

belum?

Sudah, soalnya disini kan belajar keterampilan buat

jadi mandiri, awalnya memang kita selalu dapet

arahan sebelum mengerjakan produk. Biar kita

kedepannya punya keahlian dan udah punya bekal

dalam skill.

7 Upaya apa saja yang

harus dilakukan

Yayasan Nara Kreatif

agar penerapan nilai-

nilai karakter berjalan

Nara itu harus lebih membimbing anak-anaknya

lebih sabar lagi, lebih maksimal karena kan

karakter anak-anak itu berbeda-beda kan ada yang

susah dikasih tau, ada yang gampang.

 

Page 108: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

dengan semestinya?

8 Saran atau ide apa

yang kamu dapat

berikan agar kegiatan

di Nara Kreatif lebih

diminati oleh warga

belajar?

Harus memperbanyak acara diluar yayasan,

soalnya anak-anak kan suka kalo ada acara diluar

yayasan sekalian jalan-jalan juga, minimal setiap

bulan ada acara seperti itu biar engga jenuh disini-

sini aja.

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Warga Belajar Penulis

Alfian Erby Eko Yunnyanto

 

Page 109: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

Nama : Sintya

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 17 tahun

Waktu Wawancara : Selasa, 24 Oktober 2017

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama

kamu bersekolah di

Nara Kreatif?

Sudah hampir empat tahun, dulu kan cuma sekolah

disini itu dari 2014, terus kan aku sempet engga

sekolah lagi disini terus balik lagi aku tinggal

disini, dulu kan belum ada asrama putri jadi cuma

sekolah aja. Terus 2015 aku masuk kesini ke

asrama putri tinggal disini.

2 Apa saja yang kamu

ketahui mengenai

kegiatan keterampilan

di Nara Kreatif?

Kalau di nara sih banyak ya ada jahit terus juga ada

bikin notes book, bikin box tissue, bikin kartu

nama.

3 Bagaimana menurut

kamu kegiatan

keterampilan yang ada

di Nara Kreatif?

Menurut aku, keterampilan di nara bagus, kreatif

juga misalkan kaya waktu itu kan ada bekas

kemasan susu itu bisa kita cetak jadi kertas,

pokoknya yang engga bisa digunain jadi bisa

digunain.

4 Menurut kamu, nilai-

nilai karakter apa saja

yang kamu dapatkan

ketika mengikuti

kegiatan keterampilan

di Nara Kreatif?

Yang pertama sih aku jadi bisa, kaya misalkan

kaya menjahit dulu kan susah banget kalau

menjahit masih engga rapih sekarang udah bisa

bikin tas, bikin goodie bag.

5 Menurut kamu, apa

faktor yang

mempengaruhi

Yayasan Nara Kreatif

menerapkan nilai-nilai

karakter pada setiap

kegiatan yang

diselenggarakan?

Kalau sekarang sudah lumayan baik, kalau dulu

engga ada menjahit banyak perubahan juga. Karena

kakak pengajar disini selalu ngajarin kita, bahkan

kalau untuk menjahit ada orang khusus yang

ngajarin kita buat ngejahit.

6 Apakah menurut

kamu kegiatan

keterampilan yang ada

di Nara Kreatif sudah

sesuai dengan yang

kamu butuhkan atau

belum?

Sudah.

7 Upaya apa saja yang Biasanya kalau di nara kan emang suka bikin

 

Page 110: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

harus dilakukan

Yayasan Nara Kreatif

agar penerapan nilai-

nilai karakter berjalan

dengan semestinya?

produk itukan sudah di kasih dari kantor jadi kantor

itu misalkan dia butuh box tissue atau apa kan kita

yang bikin.

8 Saran atau ide apa

yang kamu dapat

berikan agar kegiatan

di Nara Kreatif lebih

diminati oleh warga

belajar?

Kalau bisa sih hasil produk bisa dijual di online

engga cuma bergantung pada perusahaan aja.

Mungkin bikin keterampilannya harus lebih unik

lagi biar warga belajar bisa tertarik.

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Warga Belajar Penulis

Sintya Erby Eko Yunnyanto

 

Page 111: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

Nama : Imelda Fatimah Azzahra

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 13 tahun

Waktu Wawancara : Selasa, 24 Oktober 2017

No Pertanyaan Jawaban

1 Sudah berapa lama

kamu bersekolah di

Nara Kreatif?

Sudah satu tahun.

2 Apa saja yang kamu

ketahui mengenai

kegiatan keterampilan

di Nara Kreatif?

Bisa belajar buat produk, kaya box tissue, notes

book, undangan sama belajar komputer.

3 Bagaimana menurut

kamu kegiatan

keterampilan yang ada

di Nara Kreatif?

Bagus, kreatif bisa dari sampah bisa di olah lagi

kaya kertas HVS, kardus, koran bisa dibuat jadi

produk kaya notes book, kertas daur ulang.

4 Menurut kamu, nilai-

nilai karakter apa saja

yang kamu dapatkan

ketika mengikuti

kegiatan keterampilan

di Nara Kreatif?

Bisa belajar disiplin, mandiri.

5 Menurut kamu, apa

faktor yang

mempengaruhi

Yayasan Nara Kreatif

menerapkan nilai-nilai

karakter pada setiap

kegiatan yang

diselenggarakan?

Supaya kita bisa biar nanti kedepannya bisa kita

terapin.

6 Apakah menurut

kamu kegiatan

keterampilan yang ada

di Nara Kreatif sudah

sesuai dengan yang

kamu butuhkan atau

belum?

Sudah, dari sekolah, belajar mengaji, akhlak,

belajar keterampilan.

7 Upaya apa saja yang

harus dilakukan

Yayasan Nara Kreatif

agar penerapan nilai-

nilai karakter berjalan

Kasih semangat, diajarin terus, diingetin terus.

 

Page 112: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

dengan semestinya?

8 Saran atau ide apa

yang kamu dapat

berikan agar kegiatan

di Nara Kreatif lebih

diminati oleh warga

belajar?

Bisa di promosikan di media sosial kalau nara itu

ada buat bantu yang lain yang putus atau engga

engga mampu sekolah bisa datang ke nara.

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Warga Belajar Penulis

Imelda Fatimah Azzahra Erby Eko Yunnyanto

 

Page 113: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

 

Page 114: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

TRANSKRIP WAWANCARA

Nama : Nezatullah Ramadhan

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Jabatan : Pendiri/Ketua Yayasan Nara Kreatif

Waktu Wawancara : Senin, 02 Oktober 2017

No Pertanyaan Jawaban

1 Apa yang melatar

belakangi berdirinya

Yayasan Nara

Kreatif?

Yayasan Nara Kreatif didirikan sebagai bentuk

keprihatinan pada lingkungan sekitar dimana

banyak limbah organik yang tidak dimanfaatkan

oleh masyarakat disekitar lingkungan. Berangkat

dari keprihatinan inilah, saya membentuk Yayasan

Nara Kreatif untuk mengolah benda yang tidak

berguna menjadi berdaya guna. Beberapa produk

yang diolah berasal dari limbah organik antara lain;

Paper Bag, Light Craft, Certificate, Drop Box, dan

lain- lain. Selain itu, adanya kegiatan pendidikan

dengan membuka Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat bagi masyarakat pra-sejahtera yaitu

Program Kejar Paket A/B/C secara Gratis, dan

menerapkan pendidikan karakter bagi masyarakat

pra-sejahtera tersebut

2 Dikelola oleh siapa

sajakah Yayasan Nara

Kreatif?

Untuk pengelolaan yayasannya sendiri yang

bertanggung jawab adalah saya pribadi sebagai

founder dan Ketua Yayasan, dan tidak lupa ada

struktur kepengurusan sendiri yang ikut serta

mengelola Nara Kreatif, mulai dari Dewan

Pembina, Dewan Pengawas, Sekretaris, Bendahara,

Divisi Operasional dan Divisi Pendidikan.Yayasan

Nara Kreatif juga berdiri pada dua sisi yaitu divisi

operasional yang menangani kreatifitas produksi

daur ulang kertas dan divisi pendidikan yang mana

mengurusi pendidikan kesetaraan kejar Paket A,

B, dan C. Untuk masing-masing divisi memiliki

kepengurusan sendiri yang dipimpin oleh Kepala

Operasional (Divisi Operasional) dan Kepala

Sekolah (Divisi Pendidikan)

3 Kapan pelaksanaan

pendidikan di

Pelaksanaan pendidikan sendiri di Nara Kreatif

berlangsung sejak akhir tahun 2013, dan

 

Page 115: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

Yayasan Nara

Kreatif mulai

berlangsung?

pembentukan pendidikan kesetaraan ini dilatar

belakangi karena anak-anak sekitar yang masih

belum mendapati pendidikan atau dikatakan putus

sekolah karena berbagai macam alasan, seperti

tidak adanya biaya, drop out dari sekolah, keluarga

yang tidak mendukung untuk bersekolah, dll. Hal

inilah yang mendorong kami untuk membuka

pendidikan kesetaraan yang mana sasaran utama

kami ialah anak-anak yatim, marjinal, dan putus

sekolah. Namun tidak menutup kemungkinan ada

anak-anak yang dari latar belakang yang lain untuk

mengikuti pendidikan di tempat kami

4 Bagaimanakah

pelaksanaan

pendidikan di

Yayasan Nara

Kreatif?

Pendidikan yang dilaksanakan di Nara Kreatif yaitu

Pendidikan Nonformal dalam bentuk Pendidikan

Kesetaraan Paket A, B, dan C. Untuk legalitas dari

dinas pendidikan sendiri, Nara Kreatif masih belum

mengantongi izin, namun kami menjalin kerjasama

dengan salah satu Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM) Yayasan Bina Insan Mandiri

(YBIM) atau yang lebih dikenal dengan Sekolah

Master yang ada di Depok. Jadi untuk

pembelajarannya dilaksanakan di Nara Kreatif,

namun untuk keikutsertaan Ujian Nasionalnya

bekerjasama dengan PKBM tersebut. Untuk

pelaksanaannya sendiri, kami disini lebih

mengutamakan pendidikan yang membentuk

akhlak, kepribadian, atau karakter warga belajar.

Karena mengingat latar belakang mereka yang

berasal dari keluarga marjinal, serta minim bahkan

kurangnya pembentukan dari kepribadian mereka

sendiri. Oleh karena itu, kami disini tidak terlalu

mengutamakan unggul dalam bidang akademik,

tapi yang lebih utama yaitu bagaimana mengubah

kepribadian mereka sebelum dan sesudah

mengemban pendidikan di Nara Kreatif, khususnya

penerapan nilai-nilai karakter

5 Bagaimana struktur

kepengurusan di

bagian pendidikan

untuk saat ini?

Untuk divisi pendidikan sendiri terdiri dari

pengurus dan pengajar. Struktur kepengurusan

terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah

bidang Kesiswaan, serta Administrasi. Hal yang

membedakan antara pengurus dan pengajar ialah

beban tanggung jawab yang diemban. Karena untuk

pengurus disini lebih mendesain dan mengevaluasi

program atau kegiatan, serta merancang arah

pendidikan Nara Kreatif ini akan dibawa kemana

untuk kedepannya. Sedangkan untuk pengajar

 

Page 116: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

sifatnya yang menjalankan program yang telah

disusun, serta transfer ilmu kepada para warga

belajar. Namun untuk pendidikan di Nara Kreatif,

tidak kami tekankan untuk menonjol di bidang

akademik, kami lebih menekankan pengembangan

karakter atau akhlak, maka dari itu dari pengajarnya

sendiri harus mampu untuk mendeliver nilai-nilai

karakter yang harus diaplikasikan kepada mereka

6 Program/ kegiatan

apa sajakah yang

diselenggarakan

Yayasan Nara Kreatif

dalam membina

warga belajar dan

anak jalanan ?

Program atau kegiatan di Nara Kreatif ada yang

sifatnya sudah terjadwalkan dan ada yang tentatif.

Untuk sifatnya yang tentatif, terkadang kegiatan

dilaksanakan di Nara Kreatif (in class) ataupun

kunjungan ke beberapa tempat (out class). Namun

untuk sifatnya terjadwalkan ada beberapa kegiatan

yaitu seperti kelas agama, kelas komputer,

ekstrakurikuler futsal dan pencak silat, serta Nara

Bersih. Sedangkan yang tentatif antara lain Kelas

Inspirasi, Nara Sehat, Factory Visit atau Company

Visit, seminar, dan lain sebagainya. Kami berusaha

memberikan kegiata-kegiatan yang menunjang

kemampuan mereka agar apa yang mereka miliki

akan terus berkembang

7 Bagaimana respon

dari masyarakat

sekitar dengan adanya

Yayasan Nara

Kreatif?

Dengan adanya Yayasan Nara Kreatif, masyarakat

sekitar juga menyambut positif dengan langkah

mengikutkan putra putrinya di sekolah Yayasan

Nara Kreatif untuk melatih dan mengasah skill

ketrampilan mereka, sehingga pola interaksi

yayasan dengan masyarakat terjalin dengan baik

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Pendiri/Ketua Yayasan Nara Kreatif Penulis

Nezatullah Ramadhan Erby Eko Yunnyanto

 

Page 117: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

Nama : Rosim

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Jabatan : Kepala Departemen Bisnis

Waktu Wawancara : Selasa, 03 Oktober 2017

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimanakah cara

pelayanan

sosial yang dilakukan

Yayasan Nara Kreatif

terhadap anak- anak

jalanan ?

Cara melakukan pelayanan sosial di Yayasan,

seperti memberikan pelatihan ketrampilan dimana

mereka ketika sudah keluar dari yayasan nara

kreatif tidak perlu menjadi anak jalanan kembali.

2 Apakah Yayasan

Nara Kratif

memberikan

pelayanan pada

perawatan anak ?

Pelayanan yang diberikan oleh Yayasan Nara

Kreatif adalah kita beri solusi berupa pelatihan

(skill) dan pendidikan karakter

3 Kendala apa saja yang

dihadapi dalam setiap

kegiatan keterampilan

berlangsung di

Yayasan Nara

Kreatif?

Kendalanya lebih ke masalah kualitas barang yang

dihasilkan. Dimana barang tersebut banyak yang

berkualitas buruk (rijek). Kemungkinan anak –

anak di dalam membuat kurang sungguh – sungguh

atau mungkin skill atau kemampuan mereka masih

kurang. Selain itu masalah pendanaan. dimana kita

masih sering kekurangan baik untuk operasional

kegiatan sehari – hari ataupun untuk penambahan

sarana dan prasarana

4 Apa solusi atau

pemecahan masalah

dari kendala yang

dihadapi di Yayasan

Solusi lebih ke rutin melakukan pelatihan,

penambahan knowledge atau pengetahuan dan

control terhadap mereka. Untuk masalah

pendanaan, masih disupport oleh ketua yayasan.

 

Page 118: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

No Pertanyaan Jawaban

Nara Kreatif? Selain itu, kita mulai kerja sama dengan beberapa

perusahaan, masyarakat (donator) dan pemerintah

setempat

8 Apa saran atau

masukan bagi

Yayasan Nara Kreatif

agar penerapan

pendidikan

keterampilan

berlangsung efektif?

Lebih fokus terhadap pendidikan karakter dan skill

dengan menambah pengajar dari luar (sebagai

tamu) untuk menambah wawasan atau pengetahuan

para anak didik. Selain itu, rutin melakukan

kunjungan ke luar supaya anak lebih senang dan

tidak bosan dengan rutinitas di yayasan.

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Kepala Departemen Bisnis Penulis

Rosim Erby Eko Yunnyanto

 

Page 119: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

Nama : Muhammad Taufik

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Jabatan : Kepala Pendidikan Sekolah Yayasan Nara Kreatif

Waktu Wawancara : Selasa, 03 Oktober 2017

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimanakah cara

pelayanan

sosial yang dilakukan

Yayasan Nara Kreatif

terhadap anak- anak

jalanan ?

Cara melakukan pelayanan sosial di Yayasan,

seperti memberikan makan, minum serta

penjaminan keamanan, pemeriksaan kesehatan,

memberikan tempat tinggal, dan pendidikan adalah

bentuk kompensasi mereka untuk kembali belajar

untuk meraih cita-cita mereka yang hampir hilang.

2 Apakah Yayasan

Nara Kratif

memberikan

pelayanan pada

perawatan anak ?

Pelayanan yang diberikan oleh Yayasan Nara

Kreatif adalah kita ajak bicara. Agar masalah yang

rumit pada anak-anak dapat terbantu dan anak-anak

dapat menghadapinya , juga dapat mandiri.

3 Apakah Yayasan

Nara Kreatif

memberikan

pelayanan Peradilan

kriminal (criminal

justice) ?

Memang kita melakukaan konseling dan

rehabilitasi untuk anak-anak, tetapi konseling ini

guna nya adalah untuk anak-anak tidak kabur lagi

dari Yayasan dan tidak menjadi hidup di jalanan,

seperti yang sudah-sudah. Kita mengkonseling

anak-anak juga guna mencegah kejadian-kejadian

yang tidak diinginkan.

4 Bagaimanakah

pelaksaan pendidikan

keterampilan di

Yayasan Nara

Kreatif?

Untuk pelaksanaan pendidikan di Nara Kreatif

dimana pendidikan tersebut adalah pendidikan

kesetaraan, lalu kita memulainya itu dari pukul

09:00 sampai dengan pukul 12:00 itu untuk paket A

dan paket B, kalau untuk paket C di malam harinya

dimulai dari pukul 19:00 sampai dengan pukul

22:00. Programnya pun mengacu pada program

dinas pendidikan, kalau kegiatan keterampilannya

dilaksanakan diluar jam sekolah atau kejar paket

yaitu paket A dan paket B dilaksanakan pada siang

hari,sedangkan untuk paket C dilaksanakan pagi

hari. Disamping pendidikan keterampilan kita pun

juga memberikan pendidikan wirausaha untuk

melatih mental mereka di dunia bisnis, contoh dari

ke wirausahannya adalah jualan makanan seperti

lumpia basah dan produksinya pun mereka sendiri

yang di bimbing oleh beberapa pengajar disini.

Diutamakan untuk pendidikan ke wirausahaan di

ikuti oleh mereka-mereka yang berada di paket C,

 

Page 120: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

No Pertanyaan Jawaban

tetapi jika mereka dari paket A dan paket B ingin

ikut belajar diperbolehkan.

5 Bagaimanakah cara

menerapkan

pendidikan

keterampilan yang

berlangsung di

Yayasan Nara

Kreatif?

Untuk menerapkan pendidikan keterampilan di

Nara Kreatif, pertama mereka diajarkan dasarnya

dulu,lalu kemudian kita buat kan contoh barang

yang akan mereka buat untuk sebagai acuan sambil

kita pantau kerja dari mereka jika tidak ada masalah

lalu kita lepaskan mereka untuk bikin. Kalau untuk

tenaga pengajar keterampilan yang untuk

mengajarkannya kita cuma punya satu orang,

karena dia harus mampu bikin konsepnya dan alur

bikinnya, jadi kita masih belum bisa sembarangan

untuk mendapatkan orang yang seperti ini.

6 Kendala apa saja yang

dihadapi dalam

menerapkan

pendidikan

keterampilan dalam

setiap kegiatan

keterampilan

berlangsung di

Yayasan Nara

Kreatif?

Untuk kendala itu setiap program pasti ada,

terutama kendala yang kami alami yaitu kalau

barang-barang hasil keterampilan itu rijek karena

mereka mengerjakan keterampilan itu dengan

semaunya sendiri. Efeknya yaitu kepada mitra

kami, bisa juga mitra kami memutus komunikasi

dengan kami. Kendala yang seperti ini kita sadari

mereka itu anak-anak yang belum faham dengan

hal ini, itu sih kendala berat kami, bagaimana si

supaya mereka punya rasa ni produk kita tidak

rijek.

7 Apa solusi atau

pemecahan masalah

dari kendala yang

dihadapi dalam

penerapan pendidikan

keterampilan di

Yayasan Nara

Kreatif?

Kami selama ini belum menemukan solusi yang

akurat, karna setiap harinya itu problematikanya itu

berbeda-beda. Sejauh ini sih solusi yang kita pakai

untuk meminimalisir kendala-kendala yang ada,

paling sebelum produk itu bisa dipasarkan kita cek

ulang lagi dan juga lebih memperhatikan anak-

anaknya.

8 Apa saran atau

masukan bagi

Yayasan Nara Kreatif

agar penerapan

pendidikan

keterampilan

berlangsung efektif?

Satu kita ingin ada pengajar yang benar-benar bisa

dalam mengajar keterampilannya yang ke dua kita

ingin punya semacam programmer yang akhirnya

biar kita tidak kalah dengan program-program

diluar yang semakin bagus. Ini harapan kami

kedepannya bahwa Nara Kreatif disini punya

tenaga-tenaga yang ahli di bidang yang kita

perlukan sehingga nanti kedepannya Nara Kreatif

bisa jadi cerminan usaha-usaha yang kecil yang

punya visi yang sama.

Mengetahui,

 

Page 121: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

Interviewee Interviewer

Kepala Pendidikan Sekolah Yayasan Nara Kreatif Penulis

Muhammad Taufik Erby Eko Yunnyanto

 

Page 122: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

Nama : Ani Nur Sri Rejeki

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Pengajar

Waktu Wawancara : Senin, 02 Oktober 2017

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimanakah cara

pelayanan

sosial yang dilakukan

Yayasan Nara Kreatif

terhadap anak- anak

jalanan ?

Pelayanan yang dilakukan di Yayasan itu seperti

adanya Asrama Putra maupun Putri, kita berikan

makan, pakaian, dan sekolah.

2 Apakah Yayasan Nara

Kratif memberikan

pelayanan pada

perawatan anak ?

Awalnya kita dekati dulu anaknya, sampai dia mau

cerita kepada kita apa masalah yang sedang

dihadapi, kalau dia sudah cerita, ya kita

memberikan solusi untuk kedepannya lebih baik

lagi.

3 Apakah Yayasan Nara

Kreatif memberikan

pelayanan Peradilan

kriminal (criminal

justice) ?

Kalo di dalam asrama sih, anak-anak jalanan tidak

pernah terlibat tindak kriminal selama di dalam

asrama, seperti tidak pernah mencuri, tidak pernah

juga di penjara, tetapi kalo di luar pernah terlibat

tindak kriminal. pernahnya kabur dari asrama dan

kembali mengamen. Jadi ya kita memberikan

pelayanan peradilan kriminal nya hanya melakukan

pendekatan saja, dengan cara memberikan

konseling.

4 Bagaimanakah

pelaksaan pendidikan

keterampilan di

Yayasan Nara Kreatif?

Sebenernya pelaksanaan pendidikan keterampilan

di Nara Kreatif itu sendiri sudah di mulai tahun

ajaran ini dengan kemarin kita sudah kirim anak-

anak paket c semacam kunjungan ke salah satu

tempat pengolahan sampah menjadi sesuatu yang

bernilai di daerah Pulo Gadung. Itu kita kirim

seluruh anak-anak paket c, kenapa yang kita kirim

anak-anak paket c? Karna kita ngerasanya anak-

anak paket c itu sudah usia produktif, karna rata-

rata memang sudah diatas 16 tahun.

5 Bagaimanakah cara

menerapkan

pendidikan

keterampilan yang

berlangsung di

Yayasan Nara Kreatif?

Jadi setelah kita bawa anak-anak paket c itu

kesana, mereka kita bagi tugas, kita bagi grup

menjadi beberapa grup, jadi satu grup itu bisa

bekerja sama dengan beberapa RT disini nanti

dapat surat pengantar dari kami, mereka

mengumpulkan sampah dari warga-warga yang

bisa nanti setelah mereka mengumpulkan sampah

 

Page 123: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

No Pertanyaan Jawaban

mereka bisa mengolah menjadi sesuatu lagi bisa

berharga untuk diri dia sendiri maupun orang lain.

6 Kendala apa saja yang

dihadapi dalam setiap

kegiatan keterampilan

berlangsung di

Yayasan Nara

Kreatif?

Kendalanya paling semangatnya mereka itu kan

labil, kalau menurut tim analisa dari kami sendiri

kenapa tingkat kehadiran rendah, di kelas nilainya

jelek karena mereka jenuh dengan program kita

yang itu-itu aja.

7 Apa solusi/pemecahan

masalah dari kendala

yang dihadapi dalam

penerapan pendidikan

keterampilan di

Yayasan Nara Kreatif?

Kita buat program yang baru yaitu kegiatan

ekstrakulikuler biar mereka engga jenuh dengan

program yang itu-itu aja, kita buat itu untuk

menjaga mereka untuk tetap semangat.

Dilaksanakan di lapangan deket sini dan kita juga

sudah meminta izin kepada RT dan RW setempat

untuk menggunakan lapagan. Kita harus inovatif,

kita harus melihat apa yang ada terus kita masukin

dan rancang ulang lagi biar bisa lebih menarik lagi.

8 Apa saran atau

masukan bagi

Yayasan Nara Kreatif

agar penerapan

pendidikan

keterampilan

berlangsung efektif?

Memang kita masih perlu untuk study banding ke

tempat-tempat lain, khususnya kita tim pendidikan

karena kan kita ketemu langsung sama anak-anak,

kita melihat proses perkembangan anak-anak

dikelas bagaimana jadi kayanya kita harus banyak

atau butuh ilmu dan pengalaman yang bisa kita

ambil dari orang yang punya pengalaman yang

lebih banyak.

9 Apa Faktor

penghambat

berkembangnya

Yayasan Nara Kreatif

Yayasan ini sebenarnya kekurangan tenaga

petugas keamanan, hal ini terlihat dari jarangnya

gerbang yayasan ditutup, sering terjadi kehilangan

didalam yayasan, dan berbagai

permasalahan yang lainnya

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Pengajar Penulis

Ani Nur Sri Rejeki Erby Eko Yunnyanto

 

Page 124: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

Nama : Firla Angelia

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Pekerja Sosial

Waktu Wawancara : Senin, 02 Oktober 2017

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimanakah cara

pelayanan

sosial yang dilakukan

Yayasan Nara Kreatif

terhadap anak- anak

jalanan ?

Cara melakukan pelayanan sosial di Yayasan,

seperti memberikan tempat tinggal, asrama, dan

pendidikan.

2 Apakah Yayasan Nara

Kratif memberikan

pelayanan pada

perawatan anak ?

Perawatan anak yang kita lakukan kita ajari seperti

anak yang lainnya, tetapi kita ada perawatan

khusus terhadap anak yang memiliki masalah yang

tidak dapat diselesaikan sendiri.

3 Apakah Yayasan Nara

Kreatif memberikan

pelayanan Peradilan

kriminal (criminal

justice) ?

Pelayanan peradilan kriminal di Yayasan si paling

konseling aja, agar mereka tidak kembali seperti

dulu.

4 Bagaimanakah

pelaksaan pendidikan

keterampilan di

Yayasan Nara Kreatif?

Biasanya kita ngasih ke pengajarnya itu berupa

modul nanti modulnya itu mereka pelajarin, selain

dari modul juga dari buku terus juga dari

pengalaman-pengalaman pengajar yang datang

kesini mereka banyak yang ngajarin hal-hal baru

jadi kita engga terpaku sama modul aja.

5 Bagaimanakah cara

menerapkan

pendidikan

keterampilan yang

berlangsung di

Yayasan Nara Kreatif?

Dengan SOP yang jelas ya,soalnya karena mereka

masih anak-anak kadang suka seenaknya aja, jadi

kita menerapkan SOP aja.

6 Kendala apa saja yang

dihadapi dalam setiap

kegiatan keterampilan

berlangsung di

Yayasan Nara

Kreatif?

Kendalanya sih paling kan engga semuanya

umurnya sama ya, terus juga ada yang belum bisa

baca cuman kita paling kendalanya hanya di itu

aja, karena anak-anak ini kan beda-beda umurnya

jadi kita harus liat satu-satu bener anak-anaknya ini

jadi yang bisa baca yang mana. Karena disini

engga cuma nerima anak jalanan aja, disini ada

anak yang tuna rungu, tuna wicara terus ada juga

yang diffabel.

 

Page 125: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

7 Apa solusi/pemecahan

masalah dari kendala

yang dihadapi dalam

penerapan pendidikan

keterampilan di

Yayasan Nara Kreatif?

Kita biasanya face to face, langsung ke anaknya

terus kalo misalkan mereka kurang ini kita

langsung jelasin ke dia terus kita ajarin pas pulang

sekolah biasanya sih seperti itu atau engga kita

langsung dikelas mereka duduk di samping kita,

kita ajarin bener-bener banget kalo misalkan anak

itu masih bermasalah.

8 Apa saran atau

masukan bagi

Yayasan Nara Kreatif

agar penerapan

pendidikan

keterampilan

berlangsung efektif?

Paling sih untuk alat penunjang seperti

perlengkapan sekolah di lengkapin terus juga

penambahan pengajar supaya anak-anaknya ini

bisa menerima pelajaran baru jadi kita bener-bener

kasih yang terbaik buat anak-anak.

Mengetahui,

Interviewee Interviewer

Pekerja Sosial Penulis

Firla Angelia Erby Eko Yunnyanto

 

Page 126: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

 

Page 127: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

 

Page 128: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

 

Page 129: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

 

Page 130: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

 

Page 131: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN

 

Page 132: PELAYANAN SOSIAL ANAK JALANAN MELALUI PENDIDIKAN