84
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR KALIGRAFI) DI KELAS IX SMP NEGERI 3 SOROMANDI KABUPATEN BIMA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana (SI) Pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh: Dedi Romansyah 10541135 09 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENIBUDAYA(MENGGAMBAR KALIGRAFI) DI KELAS IX SMP

NEGERI 3 SOROMANDI KABUPATEN BIMA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Meraih GelarSarjana (SI) Pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan UniversitasMuhammadiyah Makassar

Oleh:

Dedi Romansyah10541135 09

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2015

Page 2: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …
Page 3: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …
Page 4: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

ii

PELAKSANAAN PEMBELAJARANSENI BUDAYA (MENGGAMBAR KALIGRAFI) DI KELAS 1X

SMP NEGERI 3 SOROMANDI KABUPATEN BIMA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna MemperolehGelar Sarjana(SI) Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar

OLEH

Dedi Romansyah1053410135 09

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADYIAH MAKASSAR2015

Page 5: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

iii

MOTO

Jangan pernah meremehkan diri sendiri.

Jika kamu tak bahagia dengan hidupmu, perbaiki apa yang salah dan

teruslah melangkah.

Dengan kasih sayang dan tetesan jerih panyahmu,

mengantarkanku digerbang cita-citaku,

kupersembahkkan karya sederhan ini

untuk ibunda dan ayahandaku tercinta,

serta saudaraku

dan orang yang menyayangiku.

Page 6: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

iv

ABSTRAK

Dedi Romansyah 2015. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya (MenggambarKaligrafi) Di Kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima. Skripsi.Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan Dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadyiah Makassar.Permasalahan utama penelitian ini adalah bagaimanakah pelaksanaanpembelajaran seni rupa di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima?. Penelitianini bertujuan untuk: 1) Bagaimana latar belakang pendidikan guru seni budaya(Menggambar Kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima?2) Bagaimana sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran seni budaya(Menggambar Kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima?3) Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran seni budaya (MenggambarKaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 2 Soromandi Kabupaten Bima? 4) Bagaimanasistem penilaian hasil belajar seni budaya (menggambar kaligrafi) di kelas IXSMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima? Tujuan penelitian ini adalah untukmemperoleh data yang akurat antara lain: 1) Untuk mengetahui latar belakangpendidikan guru seni budaya (menggambar kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3Soromandi Kabupaten Bima. 2) Untuk mengetahui sarana dan prasarana dalampelaksanaan pembelajaran seni budaya (menggambar kaligrafi) di kelas IX SMPNegeri 3 Soromandi Kabupaten Bima. 3) Untuk mengetahui metode yangdigunakan dalam pembelajaran seni budaya (menggambar kaligrafi) di kelas IXSMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima. 4) Untuk mengetahui sistempenilaian hasil belajar seni budaya (menggambar kaligrafi) di kelas IX SMPNegeri 3 Soromandi Kabupaten Bima. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikanmengenai Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya (menggambar kaligrafi) diKelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima. Dari hasil penelitian,disimpulkan bahwa: 1) Latar belakang pendidikan guru seni rupa yang mengajardi SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima berlatar belakang pendidikan S1Jurusan Biologi Fakultas MIPA di IKIP Mataram. 2) Keadaan sarana danprasarana dalam pelaksanaan pembelajaran seni budaya (menggambar kaligrafi)di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima kurang memadai sehinggakemudahan dan kelancaran yang dituntut oleh siswa tidak terpenuhi sehinggamenghambat kelancaran proses belajar mengajar. 3) Metode yang digunakandalam pembelajaran seni budaya (menggambar kaligrafi) di SMP Negeri 3Soromandi Kabupaten Bima adalah metode ceramah, tanya jawab, demonstrasidan penugasan. 4) Sistem penilaian hasil belajar pendidikan seni budaya(menggambar kaligrafi) SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima yangdigunakan adalah jenis tes praktik, penugasan dan tes lisan.Saran 1. Disarankankepada instansi yang terkait dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasionalsebaiknya memberikan perhatian yang lebih kepada pengadaan alat-alat dan bahandalam seni rupa sebagai media yang sangat efektif dalam proses belajar mengajar,masih sangatlah minim untuk dikategorikan sebagai media yang ikut menunjangproses untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan target yang diinginkan. 2.Kepada pihak sekolah kiranya dapat mengupayakan terpenuhinya sumber belajaryang diperlukan pada pelaksanaan pembelajaran khususnya seni rupa. 3.

Page 7: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

v

Disarankan agar peneliti yang berminat dapat melanjutkan penelitian ini karenapenulis dalam penelitian ini belum dapat mengambil data secara keseluruhandengan kata lain belum dapat dikatakan sempurna.

Page 8: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dengan judul skripsi “Pelaksanaan

Pembelajaran Seni Budaya (Menggambar Kaligrafi) Di Kelas IX SMP

Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima” dapat diselesaikan dalam rangka

memenuhi persyaratan akademik guna memperoleh gelar sarjana (S1) pada

Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Makassar. Tidak lupa pula penulis mengirimkan

shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Rasul yang telah

membimbing ummatnya dari jalan yang benar sehingga dapat di aplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Penulisan skripsi ini banyak kendala-kendala yang dihadapi oleh

penulis, namun berkat bantuan dan dukungan dari beberapa pihak yang membantu

sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar, untuk

itu penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda Dr. H. Irwan Akib, M.Pd., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Ayahanda Dr. Andi Sukri Syamsuri, M.Hum, dekan FKIP

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 9: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

vii

3. Ayahanda Andi Baetal Mukaddas, S.Pd., M.Sn Ketua Program Studi

Pendidikan Seni Rupa, FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ayahanda Muh. Tahir, S.Pd sekretaris Program Studi Pendidikan

Seni Rupa FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Dosen-Dosen yang selalu membimbing dan mengarahkan kami

selama proses perkuliahan.

6. Ayahanda Drs. Ali Ahmad Muhdi, M.Pd pembimbing I

7. Ayahanda Muh. Faisal, S.Pd., M.Pd pembimbing II

8. Kepada Ayahanda Fikuraidin dan Ibunda tercinta Mu’umina yang

selalu memberikan dukungan moril serta material sehingga penulis

dapat menyusun skripsi ini dan Kepada keluarga besarku yang tidak

sempat saya sebutkan.

9. Rekan-rekan seni rupa angkatan 2009 yang selalu berkomitmen

untuk menjaga solidaritas persaudaraan.

10. Kepada seluruh Teman-teman FORMASI (Forum Mahasiswa

Soromandi) Bima-Makassar atas dukungan dan do’anya selama

penulis menempuh pendidikan.

11. Kepada teman-teman satu ruanganku ,Fifi Jinga, Ifan, Bunda Suri,

Bunda Uni, Kivan, Yanto, Tamin, Ama Ozil, Tafun, Karim Kotta,

Evi Fitrianingsih, Habibi Miss Baby, Sudarlin, Juraidin, Adi

Kuswanto, ,Wahyudin, Yati, Roni, Iphul, Firsan, Ani, Cenna,

Nining, Mell, Erningsih, Uki, ishak, Iwan, Iyan dan Udin yang

Page 10: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

viii

selalu memberikan senyuman canda, tawa, dorongan dan semangat

perjuanganku.

Penulis menyadari bahwa karya ilmia ini jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan sumbang saran dan kritik terhadap semua pihak

demi kesempurnaan menyusun karya ilmiah ini. Semoga dapat bermanfaat bagi

kita semua. Amin.

Makassar, 2015

Penulis

Page 11: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................ii

PENGESAHAN .................................................................................................iii

MOTO ................................................................................................................v

ABSTRAK ..........................................................................................................iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................iiv

DAFTAR ISI ......................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiii

DAFTAR TABEL...............................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang ................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...........................................................................4

C. Tujuan Penelitian .............................................................................5

D. Manfaat Penelitian ...........................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ...........................7

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................7

1. Pengertian Pelaksanaan ..............................................................8

2. Pengertian Pembelajaran ............................................................8

3. Sarana dan Prasarana..................................................................16

4. Metode dalam Buku Ajar Strategi Pembelajaran.......................17

5. Sistem Penilaian dalam Pembelajaran........................................23

Page 12: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

x

B. Kerangka Pikir ................................................................................25

BAB III METODELOGI PENELITIAN...........................................................27

A. Lokasi, Variabel dan Desain Penelitian .........................................27

B. Variabel Penelitian ..........................................................................27

C. Definisi Operasional Variabel .........................................................30

D. Objek dan Subjek Penelitian ...........................................................31

E. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................33

F. Teknik Analisis Data .......................................................................35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................36

A. Penyajian Data .................................................................................36

B. Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................56

A. Kesimpulan ......................................................................................56

B. Saran .................................................................................................57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................57

LAMPIRAN .......................................................................................................60

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................69

Page 13: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

xi

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

1. Skema 1 Kerangka Pikir ……………. ………………….…….......... 26

2 Gambar 2 Peta Kecamatan Soromandi KabupatenBima.....................................................................................................

27

3. Gambar 3 Skema Desain Penelitian..................................................... 29

4. Gambar Tabel 4 Statistis Bejalar Siswa Kelas IX SMP Negeri 3Soromandi KabupatenBima........................…………………….……………….…………...

39

5.Gamba Gambar Tabel 5 Distribusi Frekuensi Dan Presentase Hasil BelajarSiswa Kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi KabupatenBima……………..…………………………………...........................

39

6.Gamba Gambar Tabel 6 Distribusi Frekuensi Dan Presentase KetuntasanBerdasarkan KKM Hasil Belajar Siswa Kelas IX SMP Negeri 3Soromandi KabupatenBima.....................................................................................................

40

7. Gambar Papa 9 Depan SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.(Dokumentasi Dedi Romansyah)Tanggal 15 November2014……………………………………………..................................

61

8. Gambar 10. Suasana belajar mengajar SMP Negeri 3 SoromandiKabupaten Bima.(Dokumentasi Dedi Romansyah)Tanggal 15 November2014......................................................................................................

62

9.Gambar 11 Suasana Belajar Mengajar di Kelas IX SMP Negeri 3 SoromandiKabupaten Bima (Dokumentasi Dedi Romansyah) Tanggal 22November2014……………………………………………..................................

62

10. Gambar 12. Suasana belajar mengajar kelas IX SMP Negeri 3Soromandi Kabupaten Bima(Dokumentasi Dedi Romansyah)Tanggal 13 Desember 2014...

62

Page 14: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

xii

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Skema Kerangka Pikir………………………………………… 25

2. Skema Desain Penelitian ……………………………………… 28

3.Gambar Tabel 1 Statistik Bejalar Siswa Kelas IX SMP Negeri 3

Soromandi…………………….………………..........................38

4.Gambar Tabel 4 Kegiatan Pembelajaran Seni budaya (Menggambar

kaligrafi) SMP Negeri 3

Soromandi....................................................................................

..........

52

Page 15: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

1

BAB I

A. Latar Belakang

Dewasa ini Bangsa Indonesia tengah giat-giatnya melaksanakan

pembangunan guna mencapai cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana yang

diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pelaksanaan

pembangunan tersebut mencakup semua aspek kehidupan dan kepentingan

bangsa Indonesia.

Manusia sebagai pelaksana sekaligus sebagai sasaran pembangunan

memegang peran penting di dalamnya, segala potensi yang dimiliki wajib

dikerahkan dan turut menunjang kesuksesan pembangunan nasional sesuai

dengan bidang keahliannya. Dalam hal ini tuntutan penguasaan teknologi, sikap

profesional serta peningkatan kualitas manusia itu sendiri menjadi bagian yang

tidak terpisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.

Oleh karena itu, untuk mencapai harapan tersebut berbagai cara ditempuh,

salah satu di antaranya adalah perbaikan sarana dan prasarana belajar, potensi

pengajar, utamanya dalam mata pelajaran pendidikan seni budaya yang mulai

dikenal dan berlaku di sekolah-sekolah umum sejak berlakunya kurikulum 1975.

Sekitar tahun 1972 pemerintah mengizinkan masuknya berbagai sarana dan

prasarana untuk pembelajaran seni rupa di sekolah. Sejalan dengan itu Depdiknas

yang sudah berusaha memperkenalkan berbagai sistem dalam pendidikan seni

PENDAHULUAN

1

Page 16: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

2

rupa dapat memberikan keluasan kepada para tenaga pendidikan untuk

melaksanakan kegiatan belajar dengan kreatif.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3, tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa, Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk

mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang

seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan

dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pendidikan yang mampu

mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang

mengembangkan potensi peserta, sehingga yang bersangkutan mampu

menghadapi dan memecahkan problem kehidupan yang dihadapinya.?

Sehubungan dengan perkembangan dunia pendidikan dewasa ini, maka

siswa perlu mendapat perhatian dan penanganan yang terarah serta

berkesinambungan agar salah satu tujuan pendidikan nasional yaitu

mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tercapai. Usaha-usaha yang telah

dilaksanakan oleh pemerintah antara lain: perbaikan dan penyempurnaan

kurikulum, penyediaan fasilitas sarana dan prasarana, pemantapan metode

Page 17: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

3

pembelajaran dan lain-lain yang berkenaan dengan kualitas pendidikan, termasuk

proses belajar mengajar (Trianto, 2010: 2).

Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas pemerintah melaksanakan

suatu sistem pendidikan secara berjenjang mulai tingkat yang rendah, yaitu

Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Sampai Perguruan Tinggi yang dikelolah oleh

pemerintah maupun swasta. Sehubungan dengan perkembangan dunia

pendidikan dewasa ini, maka siswa perlu mendapat perhatian dan penanganan

terarah secara nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tercapai.

Usaha-usaha yang telah dilaksakan oleh pemerintah adalah penyediaan

kurikulum, penyediaan fasilitas sarana, dan prasarana, pemantapan metode

pembelajaran dan lain-lain yang berkenaan dengan kualitas pendidikan,

termasuk proses belajar mengajar.

Pendidikan seni budaya merupakan bagian dari pendidikan, maka tujuan

pendidikan seni budaya mengarah pada pencapaian tujuan pendidikan umum. Hal

ini berarti bahwa pendidikan seni rupa memiliki arti penting dan tidak kalah

penting dari aspek pendidikan yang lainnya.

Pada dasarnya pendidikan seni rupa merupakan salah satu pilihan yang

dapat ditempuh dalam rangka usaha pendewasaan dan pembudayaan siswa. Hal

ini sejalan dengan apa yang dituntut dalam pembudayaan siswa dalam kurikulum

pendidikan seni rupa.

Page 18: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

4

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penulis merasa terpanggil

untuk mengadakan penelitian menyangkut masalah pelaksanaan pembelajaran

seni rupa di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

B. Rumusan Masalah

Setiap pelaksanaan pendidikan, selalu bertitik tolak dari adanya suatu

masalah yang dihadapi dan memerlukan pemecahan. Pada hakekatnya masalah

itu sendiri merupakan segala bentuk pertanyaan yang perlu dicari jawabannya

atau segala macam hambatan, rintangan atau kesulitan yang muncul pada suatu

bidang yang perlu dihindari dan disingkirkan.

Permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana latar belakang pendidikan guru seni budaya (Menggambar

kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima?

2. Bagaimana sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran seni budaya

(Menggambar kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten

Bima?

3. Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran seni budaya (Menggambar

kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Somomandi Kabupaten Bima?

4. Bagaimana sistem penilaian hasil belajar seni budaya (Menggambar kaligrafi)

di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima?

Page 19: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan umum penelitian ini adalah

untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran seni rupa kelas IX SMP

Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima. Tujuan umum tersebut dapat dirincikan

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui latar belakang pendidikan guru seni budaya

(Menggambar kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten

Bima.

2. Untuk mengetahui sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran

seni budaya (Menggambar kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi

Kabupaten Bima.

3. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pembelajaran seni

budaya (Menggambar kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi

Kabupaten Bima.

4. Untuk mengetahui sistem penilaian hasil belajar seni budaya (Menggambar

kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Bertolak dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat dari

hasil penelitian ini adalah:

1. Dapat mengetahui latar belakang pendidikan guru seni budaya (Menggambar

kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima?

Page 20: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

6

2. Dapat mengetahui sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran seni

budaya (Menggambar kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi

Kabupaten Bima?

3. Dapat mengetahui Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran seni

budaya (Menggambar kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Somomandi

Kabupaten Bima?

4. Dapat mengetahui sistem penilaian hasil belajar seni budaya (Menggambar

kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima?

5. Menjadi bahan masukan bagi instansi terkait, dalam hal menugaskan atau

merekrut guru-guru yang akan mengajar suatu mata pelajaran, harus sesuai

dengan latar belakang disiplin ilmu yang dimilikinya.

6. Memberikan manfaat bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni

Rupa, sebagai bahan tambahan referensi.

7. Memberikan masukan dalam upaya meningkatkan pelaksanaan

pembelajaraan seni rupa khususnya bagi siswa di SMP Negeri 3

Soromandi Kabupaten Bima.

Page 21: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini akan diketengahkan acuan teori yang akan digunakan sebagai

landasan dalam melakukan penelitian. Teori yang akan dikemukakan pada bagian

ini adalah merupakan dasar pemikiran untuk menemukan pemecahan masalah

yang diteliti.

Setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai dengan latar

Belakang kehidupan mereka masing-masing sebelum menjadi guru. Kepribadian

guru diakui sebagai aspek-aspek yang tidak bisa dikesampingkan dari kerangka

keberhasilan belajar mengajar untuk mengantarkan siswa menjadi orang yang

berilmu pengetahuan dan berkepribadian. Dari kepribadian itulah yang

mempengaruhi pola kepemimpinan yang guru-guru perlihatkan ketika

melaksanakan tugas mengajar di kelas.

8

7

Page 22: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

8

1. Pengertian Pelaksanaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Kata pelaksanaan”

berasal dari kata “laksana” berarti tanda yang baik, sifat, laku, perbuatan seperti,

sebagai Awalan, ‘pe’ dan akhiran ‘an’ yang didapatkannya menyebabkan artinya

berubah menjadi proses, cara dan perbuatan. Dengan demikian kata pelaksanaan

dapat diartikan sebagai proses atau cara, perbuatan untuk melaksanakan suatu

rancangan, keputusan (Moeliono, 1990: 488).

Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari perencanaan

pembelajaran, sehingga tidak lepas dari perencanaan pengajaran pembelajaran

yang sudah dibuat. Oleh karenanya dalam pelaksanaannya akan sangat tergantung

pada bagaimana perencanaan pengajaran sebagai operasionalisasi dari sebuah

kurikulum.

2. Pengertian Pembelajaran

Kata pembelajaran adalah berasal dari kata belajar. Dengan mendapat

imbuhan “pem” dan akhiran “an” pada kata pembelajaran dikemukakan bahwa:

“Pembelajaran adalah merupakan upaya sadar yang disengaja oleh guru membuat

siswa belajar melalui pengaktifan sebagai unsur dinamis dalam proses belajar

siswa“ (Gredler, Bell, 1991: 16).

Pembelajaran adalah merupakan proses kegiatan belajar mengajar dimana

saja tanpa ada ruang dan waktu, karena pembelajaran biasa dilakukan kapan saja

dan dimana saja, walaupun banyak orang beranggapan bahwa pembelajaran hanya

dilakukan di sekolah atau lembaga tertentu (Aunurahman, 2009).

Page 23: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

9

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah suatu proses belajar mengajar yang ditandai dengan adanya perubahan

pada diri seseorang.

Komponen kegiatan pelaksanaan pembelajaran dapat dikelompokkan

menjadi:

a. Kurikulum

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan

pendidikan. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Tujuan pengajaran baik

umum atau khusus, perlu ditetapkan dengan tepat. Adanya tujuan yang tepat

mempermudah pemilihan materi pembelajaran, pembuatan materi

pembelajaran, media pembelajaran dan memberi arahan yang jelas dalam

belajar siswa (Mappanganro, 2010: 17-18).

Kurikulum pendidikan seni rupa menggunakan tiga kerangka tujuan dan

pendekatan yaitu bagaimana mendidik anak melahirkan gagasan untuk seni,

bagaimana ekspresi dituangkan dalam kualitas visual yang menggambarkan

gagasan, serta bagaimana menggunakan media untuk menghasilkan kualitas

visual yang menggambarkan gagasan dan ekspresi anak tersebut (Sobandi,

2008: 19-21).

mengatakan bahwa Seni rupa mencakup keterampilan dalam menghasilkan

karya seni rupa murni dan terapan, dilanjutkan (Sobandi,2008: 41)

Page 24: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

10

bahwa seni rupa mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam

menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak dan

sebagainya.

b. Guru

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat (2008: 469) guru

adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinnya)

mengajar. Guru sangat berperan penting dalam pelaksanaan proses belajar

mengajar, karena guru adalah yang melaksanakan pembelajaran di kelas.

c. Siswa

Siswa adalah anak didik yang dikelolah dalam proses belajar mengajar

dan diharapkan dapat memiliki sikap yang aktif, kreatif, dan dinamis. Dalam

pelaksanaan ini siswa tidak hanya sebagai objek tetapi juga sebagai subjek

(Suryosubroto, 2009: 117).

d. Materi

Materi pelajaran pada hakikatnya adalah isi dari materi pelajaran yang

diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakan. Hal yang

diperlukan dalam menetapkan materi adalah kemampuan guru memilih

materi yang akan diberikan pada siswa (Suryosubroto, 2009: 35).

Page 25: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

11

e. Metode

Metode berarti jalan atau cara yang tepat untuk melakukan sesuatu.

Dalam hal ini, metode adalah cara atau jalan yang harus ditempuh atau dilalui

secara tepat dalam proses dan kegiatan pembelajaran (Mappanganro, 2010:

27). Sedangkan menurut Suryosubroto (2009: 36) metode mengajar

merupakan salah satu cara yang digunakan dalam mengadakan hubungan

dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran.

f. Media

Media dalam mengajar memegang peran penting sebagai alat bantu

untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Metode dan media

merupakan unsur yang tidak bisa dilepas dari unsur lainnya yang berfungsi

sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai

pada tujuan. Dalam proses belajar mengajar media dengan tujuan membantu

guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien (Suryosubroto, 2009:

40).

4. Seni Budaya

Seni budaya merupakan hasil interpretasi dan tanggapan pengalaman

manusia dalam bentuk visual dan rabaan. Seni rupa berperan dalam memenuhi

tujuan-tujuan tertentu dalam kehidupan manusia maupun semata-mata memenuhi

kebutuhan estetik. Karya seni rupa dapat menimbulkan berbagai kesan (indah,

unik, atau kegetiran) serta memiliki kemampuan untuk membangkitkan pikiran

Page 26: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

12

dan perasaan. Dengan memahami makna tentang bentuk-bentuk seni rupa, akan

diperoleh rasa kepuasan dan kesenangan.

Pembelajaran seni rupa di sekolah mengembangkan kemampuan siswa dalam

berkarya seni rupa yang bersifat visual dan rabaan. Pembelajaran seni rupa

merupakan kemampuan bagi siswa untuk memahami memperoleh kepuasan

dalam menanggapi karya seni rupa ciptaan siswa sendiri maupun karya seni rupa

ciptaan orang lain. Melalui seni rupa, siswa belajar berkomunikasi melalui gambar

dan bentuk, serta mengembangkan rasa kebanggaan dalam menciptakan

ungkapan pikiran dan perasaan. Seperti menggambar contoh sederhananya, pada

dasarnya , seni menggambar adalah keterampilan yang biasa dipelajari oleh setiap

orang, terutama bagi yang punya minat untuk belajar. Menggambar adalah sebuah

proses kreasi yang harus dilakukan secara intensif dan terus-menerus. Pada

intinya, menggambar adalah perpaduan keterampilan (skill), kepekaan rasa

kreativitas, ide, pengetahuan dan wawasan. ( Apriyatno, 2009:1)

Materi pokok seni rupa meliputi aspek apreseasi seni, berkarya seni, kritik

seni, dan penyajian seni.

a. Apresiasi seni rupa, berarti mengenal, memahami, dan memberikan

penghargaan atau tanggapan estetis (respons estetis) terhadap karya seni rupa.

Materi apresiasi seni pada dasarnya adalah pengenalan tentang konsep atau

makna, bentuk dan fungsi seni rupa. Apreseasi seni rupa dapat mencakup

materi luas yaitu pengenalan seni rupa dalam konteks berbagai kebudayaan.

Selain itu apresiasi juga memberikan pemahaman hubungan antara seni rupa

Page 27: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

13

dengan bentuk-bentuk seni lain, bidang-bidang studi yang lain, serta

keberadaan seni rupa, kerajinan, dan desain sebagai bidang profesi.

b. Berkarya seni rupa, pada dasarnya adalah proses membentuk gagasan dan

mengelolah media seni rupa untuk mewujudkan bentuk-bentuk atau

gambaran-gambaran yang baru. Untuk membentuk gagasan, siswa perlu

dilibatkan dalam berbagai pendekatan seperti mengambar, mengobservasi,

mencatat, membuat sketsa, bereksperimen, dan meyelidiki gambar-gambar

atau bentuk-bentuk lainya. Selain itu, siswa juga perlu dilibatkan dalam

proses pengamatan terhadap masalah pribadi, realitas social, tema universal,

fantasi, dan imajinasi.

c. Kritik seni, siswa dilibatkan dalam pembahasan karya sendiri maupun karya

teman atau orang lain. Pembahasan karya seni rupa di sini merupakan proses

analisis kritis, meliputi deskripsi, analisis, interprestasi, dan penilaian. Unsur

yang dianalisis adalah gaya, tehnik, tema dan komposisi karya seni rupa.

Melalui kegiatan siswa dapat mengasah keterampilan pengamatan visualnya.

d. Penyajian karya seni rupa, meliputi penyajian lisan di kelas dan pameran di

lingkungan kelas, sekolah, bahkan juga di masyarakat.

5. Kaligrafi

Kaligrafi Al-Qur’an menyuarakan wahyu Ilahi dan sekaligus

menggambarkan jiwa orang-orang Islam terhadap pesan Ilahi. Kaligrarafi Islam

adalah pengejawantahan visual dari kristalisasi realitas-realitas spiritual yang

terkandung di dalam wahyu Islam. Menurut ungkapan Islam tradisional, kaligrafi

adalah huruf-huruf, kata-kata, dan ayat-ayat Al-Qur’an bukanlah sekedar unsur-

Page 28: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

14

unsur dari suatu bahasa tulisan, tetapi adalah makhluk-makhluk atau personalitas-

personalitas dengan kaligrafi sebagai bentuk fisikal dan visualnya. Kaligrafi

datang untuk menduduki posisi khusus yang sangat istimewa dalam Islam

sehingga dapat disebut sebagai leluhur seni visual Islam tradisional dan memiliki

jejak yang sangat istimewa dalam peradaban Islam.Kaligrafi dikenal sebagai

kebudayaan itu sendiri. Kaligrafi yang indah dianggap sebagai ciri orang

berbudaya dan kedisiplinan pikiran, jiwa, serta kekuasaan.

Kaligrafi Islam telah mengalami perkembangan dan penyempurnaan dari

waktu ke waktu, seirama dengan dinamika perkembangan Islam itu sendiri.

Dimulai dengan bentuk huruf yang sangat sederhana tanpa tanda baca sampai

kaligrafi yang sangat rumit, melibatkan unsur-unsur visual dan bahkan

perhitungan matematis.

Adapun contoh-contoh kaligrafi :

Gambar 1 : Allah

(http://ahmad-anshari.blogspot.com/2011/03/blog-post.html.)

Page 29: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

15

Allah dengan gaya

1. Khawarij 5. Mu’tajilah

2. Murj’iah 6. Ahlussunah wal-jamaah

3. Kadariyah 7. Syiah

4. Jabariyah 8. Salafiyah

Gambar 2 : Allahu’akbar dengan gaya sederhana

(http://ahmad-anshari.blogspot.com/2011/03/blog-post.html.)

Allahu’Akbar Dengan Gaya

1. Qubi 5. Diwari

2. Tsuluts 6. Diwari Ja’ali

3. Naskhi 7. Kubi

4. Rig’a

Page 30: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

16

Media yang dipakai dalam pembelajaran Seni budaya (menggambar kaligrafi)

di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

Adapun peralatan yang di gunakan pada saat menggambar:

1. Pensil (2B, 3B, dll)

2. Buku gambar A3

3. Penghapus

4. Rautan Pensil

5. Contoh gambar kaligrafi

Evaluasi ini perlu dilakukan untuk melihat sejauh manakah bahan yang

diberikan guru kepada siswa dengan metode tertentu dan sarana yang telah ada,

dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan (Suryosubroto, 2009: 149).

Dari tujuh komponen di atas yang menjadi pokok permasalahan dalam

penelitian ini adalah guru atau tenaga pengajar, siswa atau anak didik, metode

atau cara dan evaluasi (penilaian).

6. Sarana dan Prasarana

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa sarana adalah apa

saja yang digunakan untuk melaksanakan sesuatu, untuk memajukannya, atau

untuk mencapai tujuan (Badudu, 1994: 1224)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Keempat (2008:1099) dijelaskan

bahwa prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama

terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek dsb).

Page 31: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

17

Hal kedua yang harus dimonitor dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran

adalah sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pembelajaran. Implementasi

kurikulum yang berbasis kompetensi mesti didukung dengan berbagai sarana dan

prasarana yang memadai. Di samping gedung untuk ruangan kelas, meja dan kursi

yang sesuai dengan jumlah siswa dan guru, ruangan kantor, laboratorium, alat

pembelajaran dan perpustakaan, diperlukan pula pengadaan prasarana penunjang

seperti tempat ibadah, kebun percontohan, koperasi, perbengkelan, studio mini,

dan lain-lain agar siswa dapat belajar melalui miniatur kehidupan yang

sesungguhnya (Rusman, 2012: 123).

Di samping sarana di atas, diperlukan pula prasarana pembelajaran, yaitu

berupa media pembelajaran. Produk-produk dari perkembangan tekhnologi

informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan hasil

pembelajaran. Teknologi informasi dan komunikasi ini dapat berupa media cetak

maupun elektronika. Media cetak meliputi surat kabar, majalah, buku, brosur,

poster dan sebagainya, sedangkan media elektronika meliputi komputer

multimedia, TV, radio, internet (e-learning), multimedia interaktif berbasis

komputer dan sebagainya. Melalui internet dapat diperoleh jutaan informasi aktual

yang ditampilkan untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran, sehingga dapat

meningkatkan kompetensi siswa. (Rusman, 2012: 123).

7. Metode dalam Buku Ajar Strategi Pembelajaran

Metode dalam pembelajaran merupakan cara atau teknik dalam penyajian

materi ajar. Sebagai suatu cara penyajian yang diharapkan dapat mencapai tujuan

pembelajaran, maka seorang guru atau calon guru harus memilih dan menentukan

Page 32: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

18

metode yang digunakan. Oleh karena itu, penting memahami kedudukan dan jenis

metode yang tepat untuk menjadi pilihan dalam penyajian materi ajar pada

suasana dan kondisi yang sesuai pula. Karena metode yang tepat akan mampu

dijelaskan sebagai berikut.(Alimuddin 2011: 37)

a. Kedudukan Metode dalam Pembelajaran

Dari melakukan pengaturan lingkungan agar siswa bergairah sehingga

kegiatan pembelajaran yang melahirkan situasi interaksi, guru secara saran

pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Dengan seperangkat teori dan

pengalaman yang dimiliki guru dikucurkannya dalam mempersiapkan program

pembelajaran secara baik dan dapat lebih sistematis.

Salah satu upaya yang dilakukan guru agar persiapan program pembelajaran

dalam penyajiannya dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

1) Metode sebagai Alat motivasi

Metode sebagai salah satu komponen dalam pembelajaran, seluruh

aktivitas pembelajaran terkait dengan metode yang digunakan guru. Dalam

metode pembelajaran seorang guru jarang menggunakan satu metode, karena

mereka menyadari bahwa semua metode ada kelebihan dan kelemahan

masing-masing karena dalam proses pembelajaran dapat dijumpai banyak

karakter peserta didik maka dipandang perlu guru harus memahami bukan

saja satu metode pembelajaran.

2) Metode sebagai Strategi Pembelajaran

Pada pembelajaran dalam waktu tertentu tidak semua siswa mampu

berkonsentrasi penuh dan relatif lama. Daya serap siswa terhadap materi ajar

Page 33: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

19

juga bermacam-macam, ada yang cepat, sedang, dan mungkin banyak yang

lambat.

perbedaan daya serap dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya,

maka dapat diduga bahwa memerlukan strategi pembelajaran yang tepat.

Metode merupakan salah satu jawabannya.

3) Metode sebagai Alat Pencapaian Tujuan

Tujuan adalah salah satu cita-cita yang akan dicapai dalam

pembelajaran. Jika tujuannya jelas maka pengidentifikasian dan penyeleksian

sudah dapat dilakukan, mana kegiatan belajar yang harus dikerjakan dan

mana yang diabaikan, atau mana harus didahulukan dan mana harus

ditangguhkan.

Ketika tujuan dirumuskan agar siswa memiliki kemampuan

keterampilan menempel, maka metode harus dipilih sesuai tujuan, yaitu

metode latihan/penugasan.(Alimuddin.2011)

b. Pemilihan dan Penentuan Metode

Menentukan dan memilih metode dalam suatu penyajian pembelajaran diperlukan

berbagai pertimbangan, antara lain dengan bertolak pada efektivitas penggunaan

metode, pentingnya pemilihan dan penentuan metode dan faktor-faktor yang

mempengaruhi pemilihan metode.

1) Efektivitas Penggunaan Metode

Efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara

metode dengan semua komponen pembelajaran yang akan diselenggarakan.

Page 34: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

20

2) Pentingnya Pemilihan dan Penentuan Metode

Tercapainya tujuan pembelajaran dalam setiap penyajian merupakan titik

senteral. Perangkat program apapun yang digunakan dalam pembelajaran

secara mutlak dituntut untuk menunjang tercapainya tujuan. Tentunya

diharapkan guru untuk membelajarkan siswa dengan perangkat yang efisien

dan efektif.

3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

Pemilihan dan penentuan metode bagi guru didasarkan pada

pertimbangan berbagai faktor. Sebagai suatu cara atau teknik maka metode

tidaklah berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Maka itu,

siapapun yang menjadi guru harus mengenal dan memahaminya dan

mempedomaninya ketika akan melakukan pemilihan dan penentuan metode

pembelajaran.

c. Jenis-Jenis Metode

Adapun jenis-jenis metode pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara penyampaian materi ajar melalui

komunikasi lisan. Metode ceramah praktis dalam menyampaikan materi ajar

yang sifatnya informasi dan pengertian. Pada pembelajaran seni rupa dan

keterampilan kerajinan (sifatnya praktik) metode ini lazim digunakan dalam

pengantar memasuki pembelajaran sebelum inti materi yang di ajarkan.

Page 35: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

21

2. Metode Tanya Jawab

Format interaksi antara guru–siswa melalui kegiatan bertanya yang

dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respon lisan sehingga dapat

menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa (Darmawang, 2008: 110).

3. Metode Diskusi

Suatu kegiatan belajar mengajar yang membincangkan suatu topik atau

masalah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih (Darmawang, 2008: 112).

4. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah merupakan format interaksi belajar mengajar

yang sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan, proses atau

prosedur yang dilakukan oleh guru atau orang lain (Darmawang, 2008: 119).

5. Metode Eksperimen

Metode eksperimen dimaksudkan sebagai kegiatan guru atau siswa

untuk mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil

percobaan. Dari batasan ini dapat dilihat bahwa metode eksperimen berpusat

pada pengamatan terhadap proses dan hasil eksperimen (Winarno dalam

Darmawang, 1989: 120).

6. Metode Penugasan

Metode penugasan adalah suatu format interaksi belajar-mengajar yang

ditandai adanya satu atau lebih tugas dari guru untuk dikerjakan oleh siswa

apakah secara perorangan atau perkelompok (Darmawang, 2008: 116).

Page 36: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

22

7. Metode Latihan

Metode latihan merupakan salah satu cara untuk menanamkan kebiasaan-

kebiasaan atau mempermahir keterampilan (motorik) tertentu.

8. Metode kerja kelompok

Kerja kelompok adalah bekerjanya sejumlah siswa baik sebagai anggota

kelas ataupun sebagai anggota kelompok guna mencapai tujuan tertentu.

Kerja kelompok ditandai dengan adanya pembagian tugas kelompok dan

adanya kerjasama antara anggota kelompok (Darmawang, 2008: 114-115).

8. Sistem Penilaian dalam Pembelajaran

a. Pengertian penilaian

Menurut arti katanya, penilaian adalah kegiatan untuk mengetahui apakah

tindakan yang telah dikerjakan sebelumnya cukup berharga atau tidak. Jadi

pada dasarnya yang dievaluasi itu adalah program, yaitu suatu kegiatan yang

direncanakan sebelumnya, lengkap dengan rincian tujuan tersebut. Aspek yang

dinilai ada dua yaitu tingkat keberhasilan dan tingkat efisiensi pelaksanaan

program. Penilaian terhadap tingkat efisiensi suatu program biasanya amat

diperlukan pada program yang diulang-ulang pelaksanaannya. Program yang

terus menerus berulang biasanya disebut sistem. Ciri dari suatu program ialah

adanya masukan awal (input), proses pelaksaan mencapai tujuan program, dan

hasil yang diperoleh (output) (Alimin Umar dkk, 2008: 5).

Penilaian merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin dipisahkan darikegiatan pembelajaran secera umum. Semua kegiatan pembelajaran yangdilakukan harus selalu diikuti atau disertai dengan kegiatan penilaian. Kirannya

Page 37: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

23

merupakan suatu hal yang tidak lazim jika terjadi adanya kegiatanpembelajaran yang dilakukan seorang guru di kelas tanpa pernah diikuti olehadanya suatu penilaian. Tanpa mengadakan suatu penilaian, guru tidakmungkin dapat menilai dan melaporkan hasil pembeljaran siswa secara objektif(Nurgiantoro Burhan, 2010: 3).

Dalam panduan penilaian kelompok mata pelajaran estetika dijelaskan

bahwa penilaian pendidikan adalah proses untuk mendapatkan informasi

tentang prestasi atau kinerja siswa. Hasil penilaian digunakan untuk melakukan

evaluasi terhadap ketuntasan belajar siswa dan efektivitas proses pembelajaran.

b. Penilaian hasil belajar oleh guru

Dalam panduan penilaian kelompok mata pelajaran estetika dijelaskan

bahwa penilaian hasil belajar oleh guru bertujuan untuk memantau proses dan

kemajuan belajar siswa serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan

pembelajaran. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar oleh guru dilakukan

secara berkesinambungan dan mencakup seluruh aspek pada diri siswa, baik

aspek kognitif dan afektif, maupun psikomotorik sesuai dengan karakteristik

kelompok mata pelajaran estetika.

Setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam menilai hasil belajar

siswa pada kelompok mata pelajaran estetika Panduan Penilaian Kelompok

Mata Pelajaran Estetika.

1. Penilaian pendidikan ditujukan untuk menilai hasil belajar siswa secaramenyeluruh, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, informasihasil belajar yang menyeluruh menuntut berbagai bentuk sajian, yaituberupa angka prestasi, kategorisasi, dan deskripsi naratif sesuai denganaspek yang dinilai.

2. Hasil penilaian pendidikan dapat digunakan untuk menentukan pencapaiankompetensi dan melakukan pembinaan dan pembimbingan pribadi siswa.

Page 38: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

24

3. Penilaian oleh guru terutama ditujukan untuk pembinaan prestasi danpengembangan potensi siswa. Misalnya, seorang siswa kurang berminatterhadap kelompok mata pelajaran estetika, maka hendaknya diberi motifasiagar siswa menjadi lebih berminat.

4. Untuk memperoleh data yang lebih dapat dipercaya sebagai dasarpengambilan keputusan, perlu digunakan banyak teknik penilaian yangdilakukan secara berulang dan berkesinambungan.Dalam dunia pendidikan di Indonesia ada 3 jenis kegiatan yang seringdilakukan serupa dengan evaluasi, yaitu supervisi pendidikan, inspeksi danevaluasi pembelajaran. Supervisi pendidikan adalah pengawasan yangdilakukan oleh supervisor (pengawas atau penilik) kepada pelaksana tugasoprasional penyelenggara pendidikan seperti guru, kepala sekolah dantermasuk pengadministrasiannya dalam rangka pengawasan terhadappengajaran. Sedangkan inspeksi dalam bidang pendidikan adalahpemeriksaan dengan seksama atau kunjungan resmi oleh pihak ispektoratapakah peraturan dipatuhi, pekerjaan dilakukan sebagaimana mestinya ataukinerja penyelenggara pendidikan pada lembaga pendidikan. Kemudianevaluasi pembelajaran adalah mengadakan penilaian yang serangkaiandengan kegiatan proses belajar mengajar yang diselenggarakan di sekolah-sekolah (Alimuddin, 2007: 9).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian

adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh evaluator (guru) secara terencana

pada objek yang belajar (siswa) dengan menggunakan instrumen (alat ukur

atau tes) yang tepat dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk

memperoleh kesimpulan. Jadi evaluasi hasil belajar tidak dilakukan secara

spontan.

B. Kerangka Pikir

Dalam pelaksanaan pembelajaran penelitian tentang pelaksanaan

pembelajaran seni rupa di SMP Negeri 3 Soromandi ini melibatkan berbagai

unsur yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur

tersebut adalah latar belakang pendidikan guru, sarana dan prasarana, metode

yang digunakan, sistem penilaian hasil belajar di SMP Negeri 3 Soromandi

Page 39: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

25

terhadap pembelajaran seni rupa. Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir dapat

dilihat pada bentuk skema berikut ini:

Gambar 3. Skema Kerangka Pikir

SMP Negeri 3Soromandi

Mata Pelajaran Seni Budaya

Latar belakangpendidikanGuru seni

budaya(Menggambar

kaligrfi ) dikelas IX SMP

Negeri 3Soromandi

Sistempenilaian hasil

belajar senibudaya

(Menggambarkaligrfi) di

kelas IX SMPNegeri 3

Soromandi

Sarana danprasarana dalam

pembelajaran senibudaya

(Menggambarkaligrfi) di kelas IX

SMP Negeri 3Soromandi

Metode yangdigunakan dalampembelajaran seni

budaya(Menggambar

kaligrfi ) di kelasIX SMP Negeri 3

Soromandi

Pelaksanaan pembelajaran seni rupa di kelas IX SMP Negeri 3Soromandi

Hasil Penilitian

Page 40: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Variabel dan Desain Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini berlokasi di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima,

tepatnya di Desa Sampungu Kecematan Soromandi Kabupaten Bima NTB.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4. Peta Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima(Sumber: http://www.bimakutanahku.com).

2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah sasaran yang akan diteliti untuk

memperoleh data tentang seni budaya (Menggambar kaligrafi) di kelas IX

SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

26

Page 41: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

27

Adapun variabel yang dimaksud dalam penelitian ini “Peningkatan

hasil belajar dan kesulitan yang dialami siswa kelas IX SMP Negeri 3

Soromandi Kabupaten Bima dalam berlangsungnya pelajaran seni budaya”.

a. Latar belakang pendidikan guru seni budaya (Menggambar kaligrafi) di

kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

b. Sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran seni budaya

(Menggambar kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi

Kabupaten Bima.

c. Metode yang digunakan dalam pembelajaran seni budaya (Menggambar

kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

d. Sistem penilaian hasil belajar seni budaya (Menggambar kaligrafi) di

kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

Page 42: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

28

3. Desain Penelitian

Untuk lebih memperjelas mengenai penelitian ini, perlu dibuatkan

suatu desain penelitian sebagai berikut:

Gambar 5. Skema Desain Penelitian

Latar belakang pendidikanguru seni budaya

(Menggambar kaligrafi) diSMP Negeri 3 Soromandi

Metode yang digunakan dalampembelajaran seni budaya(Menggambar kaligrafi) diSMP Negeri 3 Soromandi

Sarana dan prasarana dalaampembelajaran seni budaya(Menggambar kaligrafi) diSMP Negeri 3 Soromandi

Sistem penilaian hasil belajarseni budaya (Menggambarkaligrafi) di SMP Negeri 3

Soromandi

Pengolahandan analisis

data

Kesimpulan

PengumpulanData(observasi,wawancara,dokumentasi)

Page 43: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

29

4. Definisi Operasional Variabel

Untuk lebih memperjelas ruang lingkup setiap variabel, maka variabel

ini perlu didefinisikan, yaitu sebagai berikut:

1. Latar belakang pendidikan guru seni budaya (Menggambar kaligrafi) di

kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima adalah jenjang

pendidikan yang sesuai dengan disiplin ilmu bidang studi guru seni

budaya (Menggambar kaligrafi) yang mengajar di kelas IX SMP Negeri

3 Soromandi Bima.

2. Sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran seni budaya

(menggambar kaligrafii) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi

Kabupaten Bima adalah segala sesuatu yang menunjang pelaksanaan

pembelajaran seni budaya (Menggambar kaligrafi).

3. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran seni budaya

(Menggambar kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi

Kabupaten Bima adalah suatu teknik yang dipilih oleh guru untuk

menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran seni rupa.

4. Sistem penilaian hasil belajar seni budaya (Menggambar kaligrafi) di

kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi kabupaten Bima adalah sebagai

umpan balik bagi seluruh proses belajar mengajar sebagai petunjuk

keberhasilan pembelajaran seni rupa.

Page 44: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

30

5. Subjek/Objek Penelitian

Subjek terhadap penelitian ini adalah guru seni budaya (Menggambar

Kaligrafi) itu sendiri yang akan di wawancara secara langsung di tempat

penlitian di SMP Negeri 3 soromandi kabupaten bima.

Objek penelitian merupakan sasaran atau permasalahan yang akan diteliti.

Objek dari penelitian ini adalah keseluruhan dari pelaksanaan pembelajaran

seni budaya (menggambar kaligrafi) serta faktor penunjang pembelajaran

baik sarana prasarana dan metode yang digunakan oleh guru dalam

mengembangkan mata pelajaran seni budaya itu sendiri. Jumlah siswa

dijadikan objek dalam penelitian ini adalah 25 orang. Dalam penelitian ini

difokuskan satu kelas yaitu di kelas IX agar Penelitian ini lebih terarah.

Adapun penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten

Bima.

a. Prosedur penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus.

Setiap siklus dijelaskan di bawa ini:

1) Tahap Perencanaan

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan

adalah sebagai berikut:

Page 45: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

31

a. Mengkaji kurikulum kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi lalu

Menyusun rencana pembelajaran.

b. Menentukan dan menetapkan masalah dalam materi sesuai

dengan pokok bahasan yang akan diajarkan.

c. Menyediakan buku/alat yang relevan dengan masalah.

d. Membuat lembar observasi untuk melihat apakah kondisi

belajar-mengajar di kelas berjalan dengan baik.

e. Membuat alat bantu untuk mengajar.

f. Membuat soal ulangan harian (evaluasi) untuk melihat

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal berdasarkan

materi yang diberikan.

2) Tahap pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini tindakan dilaksanakan pada setiap tatap muka.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1.) Menjelaskan konsep, prinsip yang mendasari masalah yang

diberikan.

2.) Memberikan soal kepada siswa untuk dijadikan tugas.

3.) Jika siswa mengalami kesulitan, maka guru membantu melihat

masalah tersebut dengan konsep yang mendasarinya, tetapi guru

tidak memutuskan masalah tersebut.

Page 46: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

32

4.) Memberikan soal seni rupa untuk di kerjakan di rumah.

5.) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-

hal yang belum jelas dalam materi yang diberikan, kemudian

guru menjelaskannya.

6. Teknik pengumpulan data

a. Penelitian pustaka

Penelitian pustaka dilakukan untuk memperoleh data skunder

berupa asumsi dan teori yang berhubungan erat dengan seni budaya

(Menggambar Kaligrafi), sehingga hasil penelitian lapangan dapat akurat

dengan adanya penelitian pustaka. Hal ini sangat penting dilakukan

sebagai upaya untuk landasan teori yang digunakan dalam penelitian

selanjutnya.

b. Penelitian lapangan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data primer tentang

pelaksanaan pembelajaran hasil belajar siswa dalam Menggambar

Kaligrafi. Untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan

instrument sebagai berikut:

Page 47: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

33

1) Observasi

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan langsung ke tempat berkarya seni kerajinan

Menggambar Kaligrafi pada kelas yang di ajarkan. Di samping itu,

observasi dilakukan juga pada karya-karya siswa yang telah dipamerkan

atau karya yang telah dinilai oleh pendidik.

2) Wawancara

Teknik wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data

dengan cara berkomunikasi langsung dengan orang yang dijadikan sasaran

penilaian.

3) Dokumentasi

Dokumentasi yakni teknik yang dilakukan dengan cara pengambilan

data dari dokumen yang ada serta pengambilan gambar melalui kamera

atau foto pada karya sebagai salah satu objek penelitian.

Page 48: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

34

7. Teknik analisis data

Data yang diperoleh yaitu data kualitatif dan data kuantitatif dianalisis

dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Untuk data kuantitatif

dikategorisasikan sesuai dengan teknik kategorisasi standar yang ditetapkan

oleh Departemen Pendidikan Nasional (Mahfuzh, 2010: 39), sebagai berikut:

Tabel 1 Kategorisasi Standar Departemen Pendidikan Nasional

Kriteria IndikatorPencapaianKompetensi

Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif

80-100 Baik sekali 4

70-79 Baik 3

60-69 Cukup 2

45-59 Kurang 1

Page 49: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Data

Mengacu pada bab terdahulu, di mana di dalamnya dianggap penting

dalam penelitian ini, penulis telah menguraikan tentang tujuan, manfaat maupun

metode penelitian. Maka pada bab ini merupakan bab inti, penulis akan

menyajikan pengumpulan data.

Dari hasil penelitian yang dilakukan sampai tanggal 3 Januari 2015 di

SMP Negeri 3 Saromandi Kabupaten Bima, yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran seni budaya (Menggambar kaligrafi) di sekolah tersebut, penulis

memperoleh data sebagai berikut:

1. Latar Belakang Pendidikan Guru Seni Budaya (Menggambar Kaligrafi) diSMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

Berbicara masalah pendidikan dan pengajaran tidak lepas pula dari proses

belajar mengajar yang merupakan inti dari pelaksanaan pendidikan dan

pengajaran, yang menjadi pemeran utama dalam pelaksanaan tersebut adalah

guru, oleh karena itu pelaksanaan proses belajar mengajar dapat dikatakan

berhasil apabila ditunjang dengan mutu, artinya bahwa seorang guru haruslah

benar-benar mampu dalam penguasaaan materi pembelajaran yang akan

diajarkan kepada siswa. Tetapi sebaliknya seorang yang mengajarkan mata

pelajaran yang dibawakan kemudian materi tersebut tidak dikuasai maka yang

akan terjadi adalah kesimpangsiuran akibat tidak ada relevansi antara

35

Page 50: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

36

kemampuan guru dengan tujuan utama pembelajaran tersebut. Hal ini akan

menimbulkan dampak negatif pada siswa dalam hal pemahaman materi

pembelajaran sampai kepada tahap penguasaan materi pembelajaran itu sendiri.

Seperti juga yang dialami oleh guru yang selama ini bertugas sebagai guru

bidang studi seni budaya di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima, sebagai

guru yang hanya memiliki latar belakang pendidikan Biologi S1 IKIP Mataram,

maka hal ini sangatlah memberikan efek minim pada proses belajar mengajar

bidang studi seni budaya khususnya seni rupa. Dan adapun profil guru yang

mengajar seni budaya di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima:

Profil Guru Mengajar Seni Budaya (Menggambar Kaligrafi) Di SMP Negeri 3

Soromandi Kabupaten Bima

Nama : Syarif, S.Pd

Tempat tanggal lahir : Sampungu, 20 Juli 1986

Pekerjaan : Guru Pengajar Seni Budaya

Pendidikan : Pendidikan Biologi SI IKIP Mataram

Alamat : Desa Sampungu Kec.Soromandi

2. Keadaan Sarana dan Prasarana dalam Pelaksanaan Pembelajaran SeniBudaya (Menggambar kaligrafi) di SMP Negeri 3 Soromandi KabupatenBima

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, salah satu faktor yang

paling menentukan adalah keadaan sarana dan prasarana yang menjadi

penunjang dalam kegiatan pembelajaran seni rupa. Sudah diketahui bersama

Page 51: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

37

bahwa seni budaya, terlebih khusus seni rupa tidak hanya difokuskan pada suatu

ruang keadaan yang disebut teori tetapi seni rupa secara esensial adalah

kemampuan secara teknis. Dengan pertimbangan demikianlah maka penulis

sangat mengedepankan permasalahan tentang sarana dan prasarana yang

menjadi salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu proses pembelajaran

seni budaya khususnya seni rupa. Untuk mengukur suatu keberhasilan proses

pembelajaran seni rupa yaitu dengan mengacu kepada suatu indikator bagi

kemampuan siswa yang belajar dari tidak tahu menjadi tahu, sarana sangat

menentukan dalam proses pebelajaran apalagi kemampuan siswa belajar dalam

kemampuan secara teknis, sarana dalam hal ini adalah alat penunjang atau

pendukung proses belajar mengajar adalah alat dan bahan seni rupa yang harus

siswa ketahui dan pahami baik secara teoritis maupun praktis. Alat dan bahan itu

sendiri haruslah siswa ketahui secara keseluruhan mulai dari penamaan, jenis

dan penggunaannya, dengan demikian akan lebih mudah siswa untuk

menekuninya secara totalitas.

Adanya sarana pembelajaran mempunyai arti yang penting bagi guru,

karena dalam kegiatan proses belajar mengajar, ketidak jelasan materi pengajaran

yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan sarana sebagai perantara.

Kerumitan bahan ajar yang disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan

dengan bantuan sarana sehingga kemungkinan siswa akan jauh lebih mengerti.

Sarana dapat mewakili hal yang kurang mampu guru utarakan melalui penjelasan

secara teoretis, bahkan keabstrakan bahan dapat dikongkritkan dengan

Page 52: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

38

menghadirkan sarana yang dimaksud, dengan demikian siswa dapat dengan

mudah mencerna materi pengajaran.

Tabel 1 Statistik Hasil Belajar Siswa Kelas 1XSMP Negeri 3 Soromandi.

Statistik Nilai Statistik

Jumlah siswa

Nilai maksimum

Nilai minimum

Nilai Rentang

Nilai rata-rata

25

90

65

25

6.44

Pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar seni budaya

gambar kaligrafi adalah 90 nilai maksimun dan 65 nilai minimum dari 25 siswa dan

di peroleh nilai rata-rata 6.44

Apabila nilai hasil belajar siswa dikelompokkan ke dalam 5 kategori maka

diperoleh distribusi frekuensi nilai seperti yang disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil BelajarSiswa Kelas 1X SMP Negeri 3 Soromandi.

Skor Frekuensi Persen Kategori

0 – 39

40 – 54

55 – 74

75 – 89

90 – 100

0

0

9

14

2

0%

0%

36%

56%

8%

Rendah sekali

Rendah

Sedang

Tinggi

Tinggi sekali

Jumlah 25 100

Page 53: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

39

Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa dari 25 siswa kelas IX yang

mengikuti praktik terdapat 0 siswa (0%) masuk dalam kategori rendah, 9 (36%)

masuk kategori sedang, dan 14 siswa (56%) masuk kategori tinggi, dan 2 siswa (8)

masuk kategori sangat tinggi.

Berdasarkan tabel 1 nilai rata-rata siswa adalah 6.44. Jika nilai rata-rata

tersebut dikonsultasikan dengan kategori sesuai dengan tabel 2, maka hasil belajar

siswa pada masuk kategori berhasil.

Jumlah siswa yang tuntas atau memperolah nilai di atas atau sama dengan

KKM adalah sebagai berikut:

Tabel 3 Distribusi Frekuensi dan Persentase KetuntasanBerdasarkan KKM Hasil Belajar Siswa Kelas

IX SMP Negeri 3 Soromandi.

Skor Frekuensi Persen Kategori

0,00 – 64,99 0 0% Tidak tuntas

65,00 – 100,00 25 100% Tuntas

Jumlah 25 100

Berdasarkan tabel 3 diperoleh bahwa dari 25 siswa yang mengikuti tes

dinyatakan tuntas atau memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 65 (N ≥

65).

Metode pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru turut menentukan

keberhasilan suatu pembelajaran yang diharapkan. Metode yang tepat akan

memberikan hasil belajar yang diharapkan atau sesuai dengan target yang

diharapkan. Sedangkan metode yang tidak sesuai akan menyebabkan

Page 54: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

40

pembelajaran tersebut kurang berhasil atau tidak sesuai dengan target kurikulum,

oleh sebab itu guru dapat dikatakan berhasil apabila mampu menyampaikan

materinya dengan menggunakan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru

dalam proses belajar mengajar mampu merangsang serta membangkitkan motivasi

serta minat siswa dalam mengikuti pelajaran yang disampaiakan oleh guru.

Efektivitas pembelajaran seni budaya (Menggambar kaligrafi) dalam

pelaksanaannya, guru menggunakan metode yamg dianggap praktis saling

berkaitan satu sama lain, diantaranya adalah metode cearamah, tanya jawab,

penugasan, demonstrasi, serta latihan.

Mengenai metode ceramah dan tanya jawab, guru menerapkan secara

beriringan, dalam artian pada saat guru menjelaskan materi atau bahan pengajaran

juga menyisipkan pertanyaan-pertanyaan yang dianggap penting untuk diketahui

siswa. Demikian pula sebaliknya, guru melakukan tanya jawab, guru juga

mengiringi dengan ceramah, akan tetapi dalam pelaksaan prakteknya metode

mengajar ini tidak digunakan sendiri-sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari

berbagai fungsi metode mengajar lainnya seperti:

a. Metode Ceramah.

Metode ceramah adalah cara penyampaian materi ajar melalui

komunikasi lisan. Metode ceramah praktis dalam menyampaikan materi

ajar yang sifatnya informasi dan pengertian. Pada pembelajaran seni rupa

dan keterampilan kerajinan (sifatnya praktik) metode ini lazim digunakan

dalam pengantar memasuki pembelajaran sebelum inti materi yang di

ajarkan.

Page 55: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

41

b. Tanya Jawab dan Tugas.

Format interaksi antara guru–siswa melalui kegiatan bertanya yang

dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respon lisan sehingga dapat

menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa (Darmawang, 2008:

110).

c. Metode Diskusi.

Suatu kegiatan belajar mengajar yang membincangkan suatu topik

atau masalah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih (Darmawang,

2008: 112).

d. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah merupakan format interaksi belajar

mengajar yang sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan,

proses atau prosedur yang dilakukan oleh guru atau orang lain

(Darmawang, 2008: 119).

3. Sistem Penilaian Hasil Belajar Pendidikan Seni Budaya (Menggambarkaligrafi) di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

Keberhasilan suatu pembelajaran pendidikan seni budaya (Menggambar

kaligrafi) pada suatu sekolah tidak akan diketahui tanpa adanya suatu sistem

penilaian dalam proses belajar mengajar. Adapun sistem penilaian hasil belajar

pendidikan seni budaya (Menggambar kaligrafi) di SMP Negeri 3 Soromandi

Kabupaten Bima yaitu : tes praktek, penugasan, dan tes lisan. Bahkan yang perlu

dilihat dan nilai dari siswa dalam pembelajaran seni rupa adalah:

Page 56: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

42

1. Aspek kognitif yaitu

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental

(otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk

dalam ranah kognitif. Ranah kognitif memiliki enam jenjang atau aspek,

yaitu:

1. Pengetahuan/hafalan/ingatan

2. Pemahaman

3. Penerapan

4. Analisis

5. Sintesis

6. Penilaian/penghargaan/evaluasi

Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang

mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu

mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang

menuntut siswa untuk menghubungakan dan menggabungkan beberapa

ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan

masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi

yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari

tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.

Page 57: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

43

2. Aspek afektif (kemampuan mengapresiasi) yaitu

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.

Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap,

emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang

dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan

kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada

peserta didik dalam berbagai tingkah laku.

Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang,

yaitu:

1. Menerima atua memperhatikan

2. Menanggapi) mengandung arti adanya partisipasi aktif”

3 Menilai atau menghargai

4. Mengatur atau mengorganisasikan

5. Karakterisasi dengan suatu nilai atau

komplek nilai

3. Aspek psikomotorik (kemampuan daya cipta) yaitu

Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang

menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini

sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami

sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk

kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Ranah psikomotor adalah

Page 58: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

44

berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis,

menari, memukul, dan sebagainya.

Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui:

1) Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik

selama proses pembelajaran praktik berlangsung,

2) Sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes

kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan,

dan sikap,

3) Beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam

lingkungan kerjanya.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada penyajian hasil penelitian di atas, peneliti telah mengungkapkan

analisis dan penelitian yang pada prinsipnya mencangkup empat persoalan

pokok, yaitu: latar belakang pendidikan guru, keadaan sarana dan prasarana

sebagai faktor pendukung dan penghambat, metode yang digunakan, sistem

penilaian hasil belajar dan akan terurai sebagai berikut:

1. Latar Belakang Pendidikan Guru Seni Budaya (Menggambar kaligrafi) diSMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu

pengetahuan kepada siswa di sekolah, guru adalah yang paling berkompeten

dalam profesinya. Dengan keilmuan yang dimilikinya guru dapat menjadikan

siswa menjadi orang yang tidak tahu menjadi tahu.

Page 59: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

45

Setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing sesuai dengan latar

Belakang kehidupan mereka masing-masing sebelum menjadi guru. Kepribadian

guru diakui sebagai aspek-aspek yang tidak bisa dikesampingkan dari kerangka

keberhasilan belajar mengajar untuk mengantarkan siswa menjadi orang yang

berilmu pengetahuan dan berkepribadian. Dari kepribadian itulah yang

mempengaruhi pola kepemimpinan yang guru-guru perlihatkan ketika

melaksanakan tugas mengajar di kelas.

Pandangan guru terhadap siswa akan mempengaruhi kegiatan mengajar

guru di kelas. Guru yang memandang siswa sebagai makhluk individual dengan

segala perbedaan dan persamaanya, akan berbeda dengan guru yang memandang

siswa sebagai makhluk sosial yang perlu pendekatan dengan cara bijaksana.

Perbedaan pandangan dalam melihat siswa ini akan melahirkan pendekatan yang

berbeda pula, tentu saja hasil proses belajar mengajarnyapun berlainan.

Dengan demikian dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa di SMP

harus mengacu pada tujuan umum pendidikan seni budaya (Menggambar

kaligrafi) di sekolah-sekolah, maka seorang guru dituntut untuk :

a. Mengembangkan kepekaan artistik dan sensitivitas estetika siswa.

b. Mengembangkan kemampuan berfantasi dan kreatifitas (daya hayal

dalam rangka menunjang daya cipta ).

c. Memberikan fasilitas yang memadai untuk pengembangan ekspresi siswa.

d. Memberikan keterampilan dalam berkarya seni kepada siswa

Page 60: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

46

e. Membekali siswa dengan kemampuan psikologis dalam rangka

membentuk siswa menjadi manusia seutuhnya agar dapat berpartisipasi

penuh dalam kehidupan bermasyarakat.

Oleh karena itu, guru perlu mempelajari dunia kesenian khususnya seni

rupa secara utuh sebagai bekal untuk mendidik. Diketahui bahwa siswa sesusia

siswa tingkat SMP berada pada fase pengembangan diri dalam perkembangan dan

keintelektualitas, termasuk siswa di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima

berada pada tahapan tersebut.

Pengaruh perkembangan tersebut memberikan pengaruh kepada tingkat

keingintahuan siswa menjadi lebih kritis dan realistis, bahkan mereka lebih

percaya kepada hal-hal yang lebih rasional, dan secara psikologis kehidupan

social siswa lebih meningkat dan siswa pun akan lebih menyadari eksistensi

lingkungannya, sehingga aspek perkembangan tersebut nampak pengaruhnya pada

kemampuan estetika siswa termasuk kemampuannya dibidang seni rupa, dan

dalam mengajarkan siswa termasuk kemampuannya dibidang seni rupa, dan

dalam mengajarkan siswa kemampuan berseni rupa baik secara teoritis maupun

praktis, latar belakang pendidikan guru sangat berperan dalam mengembangkan

kemampuan siswa.

Latar belakang pendidikan guru Seni Budaya (Menggambar Kaligrafi) di

SMP Negeri 3 Soromandi adalah S1 Jurusan Biologi Fakultas MIPA di IKIP

Mataram dengan demikian guru di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima

Page 61: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

47

beranggapan bahwa latar belakang pendidikan yang kurang tentang pengetahuan

seni rupa memberikan pengaruh terhadap proses belajar mengajar di dalam kelas.

2. Sarana dan Prasarana dalam Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya(Menggambar kaligrafi) di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

Realisasi dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan, pemerintahan

dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional telah melakukan berbagai upaya

antara lain: pembangunan dan pengadaan fasilitas pendidikan berupa sarana dan

prasarana pembelajaran.

Salah satu yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar di

sekolah dengan baik adalah sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah-

sekolah. Dalam proses pembelajaran seni budaya (seni rupa) di SMP Negeri 3

Soromandi Kabupaten Bima guru menggunakan sarana dan prasarana yaitu:

a. Sarana

1) Ruangan kelas

2) Papan tulis

3) Kursi dan meja sesuai dengan jumlah siswa dan guru

b. Prasarana

1) Buku-buku paket

2) Komputer

3) Gambar-gambar atau foto yang dikumpulkan dalam bentuk klipping

sebagai bahan referensi

Penerapan materi pelajaran pada setiap pokok bahasan guru terlebih

dahulu memperhatikan apa yang terkandung di dalam materi tersebut, baik berupa

Page 62: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

48

gambar maupun tulisan yang terdapat di dalamnya, kemudian dijelaskan dan

diperagakan sesuai dengan pokok bahasan yang menjadi materi pembelajaran,

selanjutnya siswa memperaktekan materi tersebut baik secara kelompok maupun

perorangan.

Sumber pembelajaran yang sesungguhnya banyak terdapat di lingkungan

sekitar, dan sumber belajar tersebut dapat dikelompokan menjadi: manusia, buku,

perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan media pendidikan itu sendiri.

Karena itu sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan

sebagai tembat dimana bahan pengajaran tersebut ada untuk proses belajar

seseorang.

Media pendidikan sebagai sumber belajar ikut membantu guru

memperkaya wawasan siswa. Aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan

yang digunakan oleh tenaga pengajar menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi

siswa. Dalam menerangkan suatu benda, tenaga pengajar dapat menghadirkan

secara langsung ke hadapan siswa di dalam kelas, dengan menghadikan bendanya

seiring dengan penjelasan mengenai benda tersebut dijadikan sebagai sumber

belajar.

Pendidikan dimasa lalu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi

siswa sehingga dalam kegiatan proses belajar mengajar masih cenderung

tradisional dikarenakan perangkat teknologi yang masih minim dan sangat

terbatas dimana perangkat tersebut belum memasuki dunia pendidikan, tetapi

berbeda dengan keadaan dalam dunia pendidikan sekarang dimana penyebaran

perangakat pembelajaran terkombinasi dengan perangkat teknologi yang semakin

Page 63: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

49

mudah didapatkan di sekitar kita sehingga dengan mudah menjadi salah satu alat

penunjang pendidikan di setiap sekolah-sekolah dan di kota-kota besar teknologi

dalam berbagai bentuk dan jenisnya sudah diperagakan untuk mencapai tujuan

pendidikan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang telah disepakati

sebagai media itu tidak hanya sebagai alat bantu tetapi juga sebagai sumber

belajar dalam proses belajar mengajar.

Media sebagai sumber belajar diakui sebagi alat bantu, auditif, visual dan

audio visual. Penggunaan jenis-jenis media belajar tersebut harus disesuaikan

dengan perumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan kompetensi

tenaga pengajar itu sendiri sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.

Anjuran agar menggunakan media dalam pengajaran sukar dilaksankan

di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima disebabkan sarana dan prasarana

tidak mendukung, penyebabnya adalah masalah dana yang tidak mencukupi

untuk pengadaan tersebut. Menyadari akan hal itu maka guru tidak bisa

memaksakan kehendak kepada siswa untuk membelinya, tetapi cukup membuat

atau mengadakan media yang sederhana yang sifatnya tradisional yang mudah

didapatkan disekitar lingkungan siswa, dan selanjutnya yang menjadi kendala

adalah siswa tidak terlalu mengenal tentang seni rupa yang secara umum telah

dipelajari oleh sekolah-sekolah lain.

Mengenai ruangan khusus untuk pembelajaran seni rupa, itupun belum

dimiliki sehingga sangat terasa kesulitan untuk menyeimbangkan antara

pelajaran yang bersifat teoritis dengan pelajaran yang bersifat praktis. Untuk

Page 64: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

50

lebih lancarnya pelaksanaan pembelajaran seni rupa di SMP Negeri 3 Soromandi

Kabupaten Bima dengan baik, maka salah satu cara yang perlu dan harus

diperhatikan adalah pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran seni rupa.

Diantaranya adalah penambaan inventaris alat dan bahan seni rupa yang standar

untuk dipelajari oleh siswa SMP, ruangan khusus untuk menyimpan alat dan

bahan seni rupa tersebut dan pengadaan ruangan khusus untuk pembelajaran

praktek seni rupa

3. Metode yang Digunakan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya(Menggambar kaligrafi) di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

Untuk penggunaan metode-metode pengajaran, terkadang guru harus

menyesuaikan dengan situasi siswa baik di dalam lingkungan sekolah ataupun di

luar lingkungan sekolah.

Adapun metode yang digunakan yaitu metode yang umum digunakan

seperti : metode ceramah, metode tanya jawab, metode penugasan dan metode

demonstrasi. Dari keempat metode tersebut guru lebih banyak menerapkan

metode penugasan dan demonstrasi. Siswa akan lebih tertarik dengan metode

demonstrasi karena dapat melihat langsung dan menikmati cara penggunaan alat

dan bahan yang diperagakan/diperlihatkan kemudian berlanjut dengan metode

penugasan mempergunakan alat dan bahan tersebut sesuai kemampuan masing-

masing siswa yang berhubungan dengan seni rupa. Di samping itu sekaligus

memberikan latihan mental secara langsung kepada siswa agar tidak kaku dalam

berhadapan langung dengan orang banyak sekaligus memberikan kesempatan

Page 65: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

51

untuk membuat karya seni yang sesuai dengan kemampuan siswa dalam

mengembangkan bakat dan minatnya masing-masing.

Mengenai praktek dengan cara menggunakan keempat metode mengajar ini, guru

tidaklah menggunakannya satu persatu, akan tetapi guru melakukannya dengan

mengkombinasikannya dengan metode-metode mengajar lainnya.

a. Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas

Mengingat metode ceramah banyak memiliki kekurangan-

kekurangan maka penggunaannya harus didukung oleh alat dan media yang

ada. Karena itu setelah guru memberikan ceramah, maka dipandang perlu

untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya maupun

sebaliknya. Pelaksanaan tanya jawab sesuai dengan materi yang dibahas

untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah disampaikan.

Tahap selanjutnya siswa diberi tugas, misalnya tugas membuat kesimpulan

dari materi yang telah diajarkan, memberikan tugas pekerjaan rumah, materi

diskusi dan sebagainya. Berikut ini adalah gambaran kegiatan pelaksanaan

dari jenis metode tersebut.

Page 66: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

52

No Langkah Jenis kegiatan pembelajaran

1 Persiapan Menciptakan kondisi belajar siswa.

2 Pelaksanaan Penyajian, tahap guru menyampaikanbahan pelajaran (metode ceramah)Memberikan pengertian/penjelasansebelum latihan dimulai (metodeceramah)

Memberikan kesempatan kepada siswauntuk bertanya (metode tanya jawab).

3 Evaluasi Memberikan tugas kepada siswa

(metode penugasan).

Megadakan penilaian terhadap

pemahaman siswa mengenai bahan

yang telah diterimanya mengenai tes

lisan dan tulisan atau tugas lain

Gambar 6. Tabel Kegiatan Pembelajaran Seni budaya(Menggambar kaligrafi) SMP Negeri 3 Soromandi

b. Ceramah dan demonstrasi

Demonstrasi di sini dimaksudkan untuk memperagakan suatu

keterampilan yang akan dipelajari siswa, misalnya belajar menggambar dan

melukis. Siswa sebelum berlatih menggambar dan melukis terlebih dahulu

diberikan penjelasan tentang fungsi-fungsi alat dan bahan sebelum mulai

menggambar ataupun melukis, kemudian guru memberikan contoh dengan

mempraktekan cara menggambar ataupun melukis yang dimaksud. Setelah

siswa memperhatikan demonstrasi tersebut kemudian barulah siswa

melaksanakan latihan sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

Page 67: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

53

Tujuan dari ceramah adalah untuk memberikan penjelasan kepada siswa

mengenai bentuk keterampilan tertentu yang akan dilakukannya.

No Langkah Jenis kegiatan pembelajaran

1 Persiapan Menyediakan peralatan yangdiperlukan

Menciptakan kondisi anak untukbelajar

2 Pelaksanaan Memberikan pengertian/penjelasansebelum latihan dimulai (metodeceramah)

Mendemonstrasikan proses atauprosedur pelajaran itu oleh guru dansiswa mengamatinya

Siswa diberi kesempatan mengadakanpertanyaan

3 Evaluasi Guru bertanya kepada siswa mengenaimateri yang diajarkan.

Gambar 7. Tabel Kegiatan Pembelajaran Seni budayaMenggambar kaligrafi SMP Negeri 3 Soromandi

Mengingat keterbatasan kemampuan siswa, maka guru mengambil

inisiatif dengan menggunakan metode-metode pembelajaran seni rupa

berdasarkan keluasan yang diterapkan oleh kurikulum berbasis kompetensi

yang memberikan kewenangan kepada guru untuk memilih salah satu cabang

pendidikan seni untuk diajarkan dan diterapkan kepada siswa di dalam kelas

4. Sistem Penilaian Hasil Pembelajaran Seni Budaya (Menggambar kaligrafi)di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

Adapun sistem penilaian hasil pembelajaran seni rupa yang dipergunakan

di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima ini adalah guru menggunakan

sistem yang sifatnya umum dalam artian sama dengan mata pelajaran yang lain

Page 68: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

54

yaitu dengan mengambil pedoman kepada tujuan pendidikan di sekolah-sekolah

umum. Sistem penilaian hasil pembelajaran seni rupa di SMP Negeri 3

Soromandi Kabupaten Bima ini guru menggunakan sistem penilaian

pembelajaran sebagai umpan balik bagi seluruh proses belajar mengajar sebagai

petunjuk keberhasialan apabila daya serap terhadap bahan pelajaran yang

diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun secara

kelompok, serta dapat dilihat pada diri siswa melalui aspek kognitif, aspek

afektif dan aspek psikomotorik.

Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan pembelajaran

tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan

ruang lingkupnya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis

penilaian yanag digunakan sebagai berikut

a. Tes Praktik

Tes praktik, juga bisa disebut tes kinerja, adalah teknik penilaian

yang menuntut siswa mendemonsrasikan kemahirannya.

b. Penugasan

Penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut siswa

menyelesaikannya di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penugasan dapat

diberikan dalam bentuk individual atau kelompok.

c. Tes Lisan

Tes lisan dilaksanakan melalui komunikasi langsung tatap muka

antara siswa dengan seorang atau beberapa penguji. Pertanyaan dan jawaban

diberikan secara lisan dan spontan.

Page 69: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pelaksanaaan pembelajaran seni

budaya di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Latar belakang pendidikan guru seni rupa yang mengajar di SMP Negeri 3

Soromandi Kabupaten Bima. latar belakang pendidikan S1 Jurusan Biologi

Fakultas MIPA di IKIP Mataram.

2. Keadaan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran seni budaya

(Menggambar Kaligrafi) di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima

kurang memadai sehingga menghambat kelancaran proses belajar mengajar.

3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran seni budaya (Menggambar

Kaligrafi) di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima adalah metode

ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan penugasan.

4. Sistem penilaian hasil belajar pendidikan seni budaya (Menggambar

Kaligrafi) SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima yang digunakan adalah

jenis tes praktik, penugasan dan tes lisan.

55

Page 70: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

56

B. Saran

1. Disarankan kepada instansi yang terkait dalam hal ini Departemen Pendidikan

Nasional sebaiknya memberikan perhatian yang lebih kepada pengadaan alat-

alat dan bahan dalam seni rupa sebagai media yang sangat efektif dalam proses

belajar mengajar, masih sangatlah minim untuk dikategorikan sebagai media

yang ikut menunjang proses untuk mencapai hasil belajar sesuai dengan target

yang diinginkan.

2. Kepada pihak sekolah kiranya dapat mengupayakan terpenuhinya sumber

belajar yang diperlukan pada pelaksanaan pembelajaran khususnya seni rupa.

3. Disarankan agar peneliti yang berminat dapat melanjutkan penelitian ini karena

penulis dalam penelitian ini belum dapat mengambil data secara keseluruhan

dengan kata lain belum dapat dikatakan sempurna.

Page 71: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

57

DAFTAR PUSTAKA

Apriyatno, Verry. 2004. Cara Mudah Menggambar Pakai Pensil. Jakarta : KawanPustaka.

Abdullah, MS. 1990. Materi Kuliah Interaksi Belajar Mengajar. Ujung PandangIKIP Ujung Pandang.

Adam, Rahma, A. 2006. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Musik Kelas IX di SMPNegeri 2 Rumbia Jeneponto.

Alimuddin, 2011. Buku Ajar Strategi Pembelajaran Seni Rupa. DepartemenPendidikan Nasional. Universitas Negeri Makassar.

Alimuddin, 2007. Buku Ajar Evaluasi Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan.Departemen Pendidikan Nasional. Universitas Negeri Makassar.

Badudu dkk, 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Cetakan pertama. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.

Bell, Gredler, Margare. 1991. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rajawali.

Burhan Nurgiyantoro, 2010. Penilaian Pembelajan Bahasa Berbasis Kompetensi.Edisi pertama. Yogyakarta.

Darmawang, 2008. Strategi Pembelajaran Kejuruan. Cetakan pertama. Makassar:Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Haling, Abd, dkk. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Makassar: Badan PenerbitUNM.

Haris. 2007 : 3-4. Estetika Panduan Penilaian Kelompok. Makassar : Badan PenerbitUNM.

Mappanganro. 2010. Pemilihan Kompetensi Guru. Makassar: Alauddin Press.

Moeliono, Anton, M. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Patombongi, A. Wardihan, dkk. 2008. Telaah Kurikulum Bahasa Indonesia.Makassar: Badab Peberbit UNM.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers.

Sadiman, dkk, 2007. Perencanaan Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Sobandi B, 2008. Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa. Cetakanpertama. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

3941

57

Page 72: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

58

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung. Alfabeta.

Suryosubroto, 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Cetakan kedua. Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif KTSP, EdisiPertama, Cetakan Ketiga. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Umar Alimin, dkk, 2008. Penilaian pembelajaran. Cetakan Pertama Makassar:Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.

Page 73: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

59

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 74: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

60

DEPAN SMP NEGERI 3 SOROMANDI

Gambar 7 Papa Depan SMP Negeri 3 Soromandi.(Dokumentasi Dedi Romansyah)Tanggal 15 November 2014

Page 75: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

61

DOKUMENTASI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 SOROMANDI

Gambar 8. Suasana belajar mengajar SMP Negeri 3 Soromandi.(Dokumentasi Dedi Romansyah)Tanggal 15 November 2014

Gambar 9. Suasana sekolah SMP Negeri 3 Soromandi.(Dokumentasi Dedi Romansyah )Tanggal 22 November 2014

Gambar 10. Suasana belajar mengajar kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi.(Dokumentasi Dedi Romansyah)Tanggal 13 Desember 2014

Page 76: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

62

Hasil Karya siswaNama: AnitaKelas: 3Tugas IndividuNama Karya: ALLAH

Gambar 11. Hasil Karya Siswa SMP Negeri 3 Soromandi.(Dokumentasi Dedi Romansyah)Tanggal 15 November 2014Nama:Abdul RizalKelas: 3Tugas Individu

Nama Karya: Bismillahirahmanirrahim

Gambar 12. Hasil Karya Siswa SMP Negeri 3 Soromandi.(Dokumentasi Dedi Romansyah )Tanggal 15 November 2014

Page 77: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

63

Hasil Karya SiswaNama: IrwansyahKelas: 3Tugas IndividuNama Karya: Allah Hu”Akbar

Gambar 13. Hasil Karya Siswa SMP Negeri 3 Soromandi.(Dokumentasi Dedi Romansyah )Tanggal 15 November 2014

Nama: Ayu Andira

Kelas: 3

Tugas Individu

Nama Karya: Muhammad

Gambar 14. Hasil Karya Siswa SMP Negeri 3 Soromandi.(Dokumentasi Dedi Romansyah )Tanggal 15 November 204

Page 78: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

64

SARANA DAN PRASARANA

Gambar 15. Sarana dan prasaran SMP Negeri 3 Soromandi.(Dokumentasi Dedi Romansyah )Tanggal 22 November 2014

Gambar 16. Sarana dan prasarana SMP Negeri 3 Soromandi.(Dokumentasi Dedi Romansyah )Tanggal 22 November 2014

Page 79: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

65

NAMA-NAMA SISWA KELAS 3

SMP NEGERI 3 SOROMANDI TAHUN 2014-2015

NONAMA P/L NILAI

1 Abdul Rijal L 80

2 Agusalim L 70

3 Anita P 90

4 Arif Ruslan L 80

5 Asnun L 70

6 Ayu Andira P 80

7 Budirman L 90

8 Endra Yani L 75

9 Fadlin L 80

10 Fitrianti P 90

11 Hairullah L 75

12 Husrin L 90

13 Erwin L 80

14 Irwansyah L 75

15 Joni Iskandar L 80

16 Juknil P 80

17 Khaerul Anas L 80

18 M. Irfan L 80

19 M. Nur L 70

20 Miftahuldi L 70

Page 80: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

66

21 Nining Juliati P 75

22 Nuraisyah P 90

23 Faijin L 75

24 Nurwati P 70

25 Fatahullah L 90

Page 81: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

67

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Dedi Romansyah,lahir di desa sampungu Kec.Soromandi

Kabupaten Bima Propinsi Nu satenggara Barat (NTB) pada

tanggal 15 Mei 1989,Putra Ke dua dari 4 bersaudara dari

pasangan Usdin dan Mu’umina.

Penulis menghabiskan masah kecil di kampung halaman

sendiri dan pertama kali mengikuti pendidikan formal pada tahun 1987 di sekolah

SWASTA (SDN) Sampungu tamat pada tahun 2001, kemudian melanjutkan

pendidikan di SLTP Negeri 1 Soromandi dan tamat pada tahun 2004

Dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah

Atas (SMA) Sinar Jaya Kota Bima dan tamat pada tahun 2008. Selanjutnya penulis

melanjutkan pendidikan ke Universitas Muhammadiyah Makassar (UMM) dan

diterima di Program Studi Pendidkan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP).

Page 82: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

68

Denah sekolah SMP Negeri 3 Soromandi

11 12 13

WC

2 IPS 1 2 IPS 1 2 IPA

AULA WC R. KEPSEK & GURU WC Gudang

ggGUDANG

3 IPS 1 3 IPS 2 3 IPA WC

Musholah

Lab Perpus

kantin

Gambar 10. Denah sekolahSMP Negeri 3 Soromandi.

Page 83: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

51

Lampiran I

PEDOMAN OBSERVASI TENTANG PELAKSAAN PEMBELAJARANSENI BUDAYA (MENGGAMBAR KALIGRAFI) DI KELAS IX SMP

NEGERI 3 SOROMANDI KABUPATEN BIMA

Penerapan metode observasi dilakukan dengan cara mengamati secara

langsung tentang pelaksanaan pembelajaran seni budaya (Menggabar Kaligrafi)

di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima. Pedoman observasi ini

bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan

pembelajaran seni budaya (Menggabar Kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3

Soromandi Kabupaten Bima. Untuk maksud tersebut penulis membuat pedoman

observasi guna mendapatkan informasi yang akurat.

1. Latar belakang pendidikan guru seni budaya (Menggabar Kaligrafi) di

kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

2. Sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran seni budaya

(Menggabar Kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi

Kabupaten Bima.

3. Metode yang digunakan dalam pembelajaran seni budaya (Menggabar

Kaligrafi) di kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima. .

4. Sistem penilaian hasil belajar seni budaya (Menggabar Kaligrafi) di

kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima.

Page 84: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI BUDAYA(MENGGAMBAR …

52

Lampiran II

PEDOMAN WAWANCARA STUDI OBSERFASI PELAKSAANPEMBELAJARAN SENI BUDAYA (MENGGAMBAR KALIGRAFI) DI

KELAS IX SMP NEGERI 3 SOROMANDI KABUPATEN BIMA

Pedoman wawancara ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas

mengenai pelaksanaan pembelajaran seni budaya (Menggambar Kaligrafi) di

kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima. Untuk maksud tersebut

penulis membuat pedoman wawancara guna mendapatkan informasi yang akurat

mengenai pelaksanaan pembelajaran seni budaya (Menggambar Kaligrafi) di

kelas IX SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima, sebagai berikut:

1. Apa latar belakang pendidikan anda sebagai Guru Seni Budaya

(Menggambar Kaligrafi) di SMP Negeri 3 Soromandi?

2. Bagaimana sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran seni

budaya (Menggambar Kaligrafi) di SMP Negeri 3 Soromandi?

3. Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran seni budaya

(Menggambar Kaligrafi) di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima?

4. Bagaimana sistem penilaian hasil belajar Seni Budaya (Menggambar

Kaligrafi) di SMP Negeri 3 Soromandi Kabupaten Bima?