37
PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI SEMESTER I TAHUN 2018 A. Lokasi Lokasi ORF (Onshore Receiving Facilities) dan Landfall berada pada kondisi lingkungan yang hampir sama. Namun, bedanya pada lokasi ORF jauh dari lingkungan laut. Sedangkan pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi saat pengamatan relatif sepi, tidak ada aktivitas manusia. Sedangkan, pada area pengamatan landfall merupakan area pertambakan yang lebih luas dibandingkan pada area ORF. Pada area pengamatan landfall sering dijumpai aktivitas masyarakat sekitar memasuki area pertambakan untuk memancing atau mengecek tambak pribadi dengan menggunakan sepeda motor dan sepeda. B. Alat dan Bahan Peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pemantauan keanakeragaman hayati diantaranya adalah: - Binokuler (teropong) - Kamera DSLR Canon 600D dengan Canon tele lens 55-250 mm dan lensa fix - Kompas - Buku panduan identifikasi satwa liar dan flora - Alat tulis - Catatan atau lembar pengamatan - Jam tangan digital - Jaring insekta - Plastik - Kertas label - Headlamp - Hook stick - Grek stick

PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

SEMESTER I TAHUN 2018

A. Lokasi

Lokasi ORF (Onshore Receiving Facilities) dan Landfall berada pada kondisi lingkungan

yang hampir sama. Namun, bedanya pada lokasi ORF jauh dari lingkungan laut. Sedangkan

pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan

ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi saat

pengamatan relatif sepi, tidak ada aktivitas manusia. Sedangkan, pada area pengamatan

landfall merupakan area pertambakan yang lebih luas dibandingkan pada area ORF. Pada

area pengamatan landfall sering dijumpai aktivitas masyarakat sekitar memasuki area

pertambakan untuk memancing atau mengecek tambak pribadi dengan menggunakan sepeda

motor dan sepeda.

B. Alat dan Bahan

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pemantauan keanakeragaman hayati

diantaranya adalah:

- Binokuler (teropong)

- Kamera DSLR Canon 600D dengan Canon tele lens 55-250 mm dan lensa fix

- Kompas

- Buku panduan identifikasi satwa liar dan flora

- Alat tulis

- Catatan atau lembar pengamatan

- Jam tangan digital

- Jaring insekta

- Plastik

- Kertas label

- Headlamp

- Hook stick

- Grek stick

Page 2: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

- Killing bottle

- Alkohol dan kapas

C. Waktu Survei Pendahuluan dan Pengambilan Data

Pengambilan data keanekaragaman hayati dilakukan di landfall pada 14 dan 15 Juli 2018

serta di ORF pada 8 Juli 2018.

D. Metode Survei atau Pengambilan Data

1. Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora

Metode yang digunakan dalam survei keanekaragaman flora kali ini adalah metode

jelajah atau eksplorasi. Koleksi spesimen dilakukan dengan metode jelajah, yakni kolektor

menjelajahi setiap sudut kawasan untuk mengoleksi semua jenis tumbuhan di kawasan

tersebut (Rugayah dkk., 2004). Koleksi yang dikumpulkan berupa spesimen tumbuhan seperti

daun, bunga dan/atau buah untuk proses identifikasi lebih lanjut. Pengidentifikasian

dilakukan dengan mencocokkan spesimen tersebut dengan spesimen herbarium yang telah

teridentifikasi, serta menggunakan buku flora antara lain: Whitmore dkk. (1989) dan Comber

(1990).

2. Pengumpulan Data Keanekaragaman Fauna

a) Pengamatan Burung

Pada pengamatan dilakukan inventarisasi jenis-jenis burung air yang dijumpai di

setiap titik pengambilan data. Inventarisasi bertujuan untuk mendapatkan data

keanekaragaman dan jumlah individu jenis burung di lokasi penelitian. Selain itu, dilakukan

deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta

inventarisasi vegetasi.

Inventarisasi jenis burung air dilakukan dengan cara pengamatan menggunakan

teropong binokular dan/atau teropong monokular. Pengamatan ini dilakukan pada pagi hari

sekitar pukul 06.30-09.00 WIB dan sore hari sekitar pukul 15.00 – 16.30 WIB di kawasan

ORF, serta pukul 06.30 – 10.00 dan sekitar pukul 14.30 – 17.00 di area landfall.

Pengambilan data dilakukan menggunakan metode line transect dengan berjalan

sepanjang jalur pengamatan tanpa ditentukan titik pengamatan. Dilakukan pengamatan dan

identifikasi jenis burung air yang dijumpai pada lokasi penelitian. Pengamatan meliputi ciri

Page 3: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

morfologi (bentuk dan warna tubuh, paruh, kaki, dan bulu) burung yang diamati, lokasi

perjumpaan dengan burung, jumlah burung yang teramati, aktivitas burung, arah terbang

burung, dan waktu perjumpaan. Identifikasi jenis burung menggunakan buku panduan

pengamatan burung di lapangan, yaitu Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan

Kalimantan (MacKinnon dkk., 2010).

b) Pengamatan herpetofauna

Pengambilan sampel satwa liar herpetofauna dilakukan dengan menggunakan metode

metode penghitungan secara visual (Visual Encounter Surveys/VES) (Heyer dkk., 1994)

yaitu suatu metode standar dalam metode pengamatan lapangan amfibi yang dapat meliputi

semua mikrohabitat pencarian seperti pada tanah, air, dan bagian bawah dari lapisan seresah.

Proses pengambilan sampel dilakukan dengan berjalan pada suatu habitat atau area secara

bebas dengan jumlah waktu pencarian yang disesuaikan dengan luas daerah (survey transect).

Pengumpulan data herpetofauna dilakukan dengan menggunakan metode

penghitungan secara visual (visual encounter survey/VES) pada transek pengamatan

sepanjang 1 km pada area ORF dan 2 km pada area landfall serta pemasangan trap atau

perangkap di beberapa tempat yang dianggap terdapat keberadaan herpetofauna (khusus jenis

Varanus salvator). Pengumpulan data dilakukan pada malam hari sekitar pukul 17.00 – 21.00

WIB di kawasan ORF dan landfall. Data yang dicatat meliputi jenis yang dijumpai dan

jumlah individu setiap jenis yang dijumpai.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menjelajahi area yang diduga terdapat hewan

reptil kemudian menangkap sampel yang terlihat menggunakan jaring atau dengan tangan

kosong, kemudian diambil foto untuk nantinya diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi

menggunakan panduan identifikasi (Iskandar, 1998).

c) Pengamatan insekta/serangga

Pengamatan insekta menggunakan metode aktif, yaitu dengan metode “Butterfly

walks” (Pollard dan Yates, 1993), yaitu menangkap insekta dengan menggunakan jaring

insekta. Setelah insekta masuk ke dalam jaring, insekta akan ‘dibius’ dengan cara

dimasukkan ke dalam botol yang sudah berisi kapas yang diberi alkohol (killing bottle). Hal

tersebut agar dapat memudahkan pengamat dalam mengidentifikasi dan mendokumentasi

jenis insekta. Jika dalam pengamatan, pengamat menemukan individu dengan jenis yang

sama dengan insekta yang sudah dimasukkan killing bottle, insekta tersebut tidak akan

dimasukkan ke killing bottle, hanya dihitung jumlahnya.

Page 4: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

E. Metode Pengolahan Data

1. Indeks Keanekaragaman (untuk fauna)

H’= -Σpi ln pi

H’ = indeks keanekaragaman Shannon

Pi = ni/N, perbandingan antara jumlah individu spesies ke-i dengan

jumlah total individu,

ni = jumlah suatu jenis

N = jumlah total individu

Tabel tingkat keanekaragaman dianalisis berdasarkan kriteria Lee et al., (1978), yaitu :

Nilai H’ Keterangan

H’ ≥ 3.0 Sangat tinggi

2.0 ≤ H’ < 3.0 Tinggi

1.5 ≤ H’ < 2.0 Sedang

1.0 ≤ H’ < 1.5 Rendah

H’ < 1.0 Sangat rendah

Page 5: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

HASIL PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. Flora

1. Flora di area Onshore Receiving Facilities/ORF

Pada jalur atau transek pengamatan yang berdekatan dengan pipa gas, terdapat 14 jenis

pohon yang teridentifikasi, yaitu nyamplung (Calophyllum inophyllum), tongke hutan

(Acacia mangium), mangga (Mangifera indica), trembesi (Albizia saman), weru (Albizia

procera), ketapang (Terminalia catappa), jamblang (Syzygium cumini), cermai (Phyllanthus

acidus), bambu (Bambusa sp.), sawo (Manilkara sp.), jambu air (Syzygium aqueum), dan

kelor (Moringa oleifera), kelompok tumbuhan famili Arecaceae/Palmae, dan kelompok

tumbuhan yang merupakan tumbuhan endemik Australia, yaitu Melaleuca sp.

Jenis pohon yang paling banyak dijumpai pada jalur pengamatan adalah tongke hutan.

tongke hutan (Acacia mangium) merupakan salah satu jenis pohon yang diprioritaskan

sebagai salah satu jenis tanaman Hutan Tanaman Industri (HTI) dan rehabilitasi lahan karena

sifatnya yang cepat tumbuh dan dapat tumbuh dalam berbagai kondisi lingkungan. Di dekat

pipa gas juga terdapat lahan pertambakan yang didominasi oleh jenis pohon pisang (Musa

paradisiaca) dan di sekitar lahan tambak banyak ditumbuhi rumput-rumput berjenis

Ischaemum sp., Cyperus sp., dan Polytrias sp.

Nilai indeks keanekaragaman tumbuhan di ORF sebesar 1,920 yang termasuk

kategori sedang. Dari total 15 jenis tumbuhan yang diidentifikasi di area ORF, hanya 2 jenis

yang telah dievaluasi IUCN, yaitu Mangga dan Nyamplung. Mangga berstatus Data Deficient

atau masih diperlukan data yang terkumpul lebh banyak mengenai jenis ini. Sedangkan

Nyamplung berstatus Least Concern atau keberadannya masih melimpah di alam. Semua

jenis tumbuhan di ORF belum tidak dilindungi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Nomor P.20 tahun 2018.

Tabel 1. Jenis, jumlah individu, serta indeks keanekaragaman tumbuhan (pohon) yang

dijumpai di ORF

No Jenis Jumlah

individu Ni/n ln Ni/n

Nama Ilmiah/Latin Nama Indonesia/Lokal

1 Calophyllum inophyllum Nyamplung 6 -0,12644

2 Acacia mangium Tongke hutan 48 -0,36335

3 Mangifera indica Mangga 6 -0,12644

4 Albizia saman Trembesi 34 -0,33351

5 Terminalia catappa Ketapang 15 -0,22684

Page 6: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

6 Syzygium cumini Jamblang 1 -0,03271

7 Phyllanthus acidus Cermai 1 -0,03271

8 Bambusa sp. Bambu 4 -0,09482

9 Manilkara sp. Sawo 5 -0,11128

10 Syzygium aqueum Jambu air 2 -0,05641

11 Moringa oleifera Kelor 2 -0,05641

12 Melaleuca sp Minyak kayu putih 3 -0,07672

13 Arecaceae/Palmae Palem-paleman 2 -0,05641

14 Albizia procera Weru 15 -0,22684

14 Musa paradisiaca Pisang 10

Total Individu 144

Total Jenis 15

H’ (Indeks Keanekaragaman) 1,920

Tabel 2. Status keterancaman dan status perlindungan tumbuhan yang dijumpai di area ORF

No. Nama latin/ilmiah Nama umum/Inggris Nama

lokal/Indonesia PM IUCN (2018)

1. Calophyllum

inophyllum Alexandrian Laurel Nyamplung - Least Concern

2. Acacia mangium Hickory Wattle Tongke hutan - -

3. Mangifera indica Mango Mangga - Data Deficient

4. Albizia saman Monkey Pod Tree Trembesi - -

5. Terminalia catappa Indian-almond Ketapang - -

6. Syzygium cumini Java Plum Jamblang - -

7. Phyllanthus acidus Tahitian Gooseberry

Tree Cermai - -

8. Bambusa sp. - Bambu - -

9. Manilkara sp. - Sawo - -

10. Syzygium aqueum Watery Rose Apple Jambu air - -

11. Moringa oleifera Drumstick Tree Kelor - -

12. Melaleuca sp - Minyak kayu

putih - -

13. Arecaceae/Palmae - Palem-paleman - -

14. Albizia procera White Siris Weru - -

15 Musa paradisiaca Banana Pisang - -

2. Flora di area landfall

Berbeda dengan area ORF, di area landfall terutama yang dekat dengan area pipa gas

didominasi oleh vegetasi mangrove, yaitu api-api (Avicennia sp.) dan bakau (Rhizopora sp.).

Selain itu terdapat pula jenis mangrove buta buta (Excoecaria sp.) dan Bruguiera sp. Nilai

indeks keanekaragaman tumbuhan di landfall sebesar 0,585 yang termasuk kategori sangat

rendah.

Page 7: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Tabel 3. Jenis, jumlah individu, serta indeks keanekaragaman tumbuhan (pohon) yang

dijumpai di landfall

No Jenis Jumlah

individu Ni/n ln Ni/n

Nama Ilmiah/Latin Nama Indonesia/Lokal

1 Avicennia sp. Api-api 1984 -0,19844

2 Rhizopora sp. Bakau 552 -0,33064

3 Excoecaria sp. Buta-buta 17 -0,03326

4 Bruguiera sp. Putut 11 -0,02339

Total Individu 2564

Total Jenis 4

H’ (Indeks Keanekaragaman) 0,585

B. Fauna

1. Fauna di area Onshore Receiving Facilities/ORF

Penelitian atau pengamatan terhadap fauna ditujukan untuk mendapatkan gambaran

keadaan satwa liar yang ada di area ORF (Onshore Receiving Facilities) dan landfall, baik

dari segi jumlah individu, jenis spesies, dan vegetasi atau habitat yang dimanfaatkan oleh

fauna darat. Hal ini dikarenakan kehadiran satwa liar sangat berguna bagi bioindikator

lingkungan. Banyak fauna darat yang memanfaatkan suatu tempat untuk berlindung, mencari

makan, dan bersarang. Keberadaan satwa liar juga dipengaruhi atau ditentukan oleh keadaan

habitat yang ada pada suatu tempat.

Di daerah ORF (Onshore Receiving Facilities) terdapat beberapa jenis pohon yang

tumbuh di sekitar area ORF. Selain itu, terdapat jenis rerumputan. Sedangkan pada area ORF

yang dimanfaatkan untuk pertambakan, terdapat tanaman pisang (Musa paradisiaca) dan

ilalang-ilalang (± 1,5-2 meter). Dengan kondisi demikian, masih dapat dijumpai satwa liar

berupa jenis burung (aves), herpetofauna, dan insekta.

a) Insekta/Serangga

Tercatat sebanyak 24 jenis insekta di area ORF (Onshore Receiving Facilities). Jenis

yang paling banyak dijumpai adalah kupu-kupu jenis Zizina otis sebanyak 69 individu. Jenis

tersebut sering kali dijumpai berkelompok dan terbang rendah di sekitar tumbuhan bawah

atau rumput-rumputan atau terlihat hinggap di pucuk rerumputan. Nilai indeks

keanekaragaman insekta di area ORF termasuk dalam kategori tinggi, yaitu sebesar 2,319.

Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan di area ORF berada dalam keadaan yang menunjang

keberlangsungan hidup insekta/serangga.

Page 8: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Dapat dilihat pada Tabel 5, terdapat 9 jenis insekta yang masuk ke dalam daftar

tingkat keterancaman spesies yang telah dievaluasi oleh IUCN (International Union or

Conservation of Nature and Natural Resources) dan masuk dalam kategori Least Concern

atau masih dalam risiko keterancaman rendah. Semua jenis insekta yang dijumpai tidak

dilindungi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20 tahun 2018.

Tabel 4. Jenis, jumlah individu, serta indeks keanekaragaman insekta yang dijumpai di ORF

No Jenis Jumlah

individu Ni/n ln Ni/n

Nama Ilmiah/Latin Nama Indonesia/Lokal

1 Delias hyparete - 9 -0,1042047

2 Zizina otis - 69 -0,33658409

3 Appias olferna Kupu-kupu putih 1 -0,01880601

4 Leptosia nina - 16 -0,15497047

5 Potanthus Omaha - 2 -0,03305185

6 Ideopsis juventa - 1 -0,01880601

7 Neptis hylas Kupu-kupu zebra hitam

putih 2 -0,03305185

8 Crocothemis servillia - 6 -0,0774724

9 Brachythemis contaminata Capung sayap oranye 55 -0,30931973

10 Orthetrum sabina Capung badak 6 -0,0774724

11 Ischnura senegalensis - 33 -0,2410433

12 Orthetrum glaucum - 2 -0,03305185

13 Diplacodes trivialis - 5 -0,06755904

14 Pseudagrion microcephalum - 10 -0,11231719

15 Pseudagrion pruinosum - 1 -0,01880601

16 Neurothemis tullia - 2 -0,03305185

17 Prodasineura autumnalis - 1 -0,01880601

18 Prosotas gracilis - 41 -0,2702029

19 Mycalesis mineus - 1 -0,01880601

20 Danaus plexippus Kupu-kupu raja 1 -0,01880601

21 Telicota augias - 2 -0,03305185

22 Pelopidas agna - 1 -0,01880601

23 Vespa tropica - 36 -0,25265235

24 Apis sp. - 1 -0,01880601

Total Individu 304

Total Jenis 24

H’ (Indeks Keanekaragaman) 2,319

Page 9: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Tabel 5. Status keterancaman dan status perlindungan insekta/serangga yang dijumpai di area

ORF

No. Nama latin/ilmiah Nama umum/Inggris Nama

lokal/Indonesia PM IUCN (2018)

1. Delias hyparete Painted Jezebel - - -

2. Zizina otis Lesser Grass Blue - - -

3. Appias olferna Eastern Striped

Albatross

Kupu-kupu

putih - -

4. Leptosia nina Psyche - - -

5. Potanthus omaha Lesser Dart - - -

6. Ideopsis juventa Grey Glassy Tiger - - -

7. Neptis hylas Common Sailor

Kupu-kupu

zebra hitam

putih

- -

8. Crocothemis

servillia Scarlet Skimmer - - -

9. Brachythemis

contaminata Ditch Jewel

Capung sayap

oranye - Least Concern

10. Orthetrum sabina Slender Skimmer Capung badak - Least Concern

11. Ischnura

senegalensis Tropical Bluetail - - Least Concern

12. Orthetrum glaucum Blue Marsh Hawk - - Least Concern

13. Diplacodes trivialis Blue Ground Skimmer - - Least Concern

14. Pseudagrion

microcephalum Blue Sprite - - Least Concern

15. Pseudagrion

pruinosum Grey Sprite - - Least Concern

16. Neurothemis tullia Pied Paddy Skimmer - - Least Concern

17. Prodasineura

autumnalis Black Threadtail - - Least Concern

18. Prosotas gracilis - - - -

19. Mycalesis mineus Dark-brand Bush

Brown - - -

20. Danaus plexippus Monarch Butterfly Kupu-kupu raja - -

21. Telicota augias Bright-orange Darter - - -

22. Pelopidas agna Dark branded Swift - - -

23. Vespa tropica - - - -

24. Apis sp. - - - -

b) Herpetofauna

Hewan reptil pada umumnya merupakan hewan nokturnal yang sebagian banyak

aktivitasnya dilakukan di malam hari. Hewan reptil juga menyukai kondisi lingkungan yang

Page 10: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

lembap, dingin, semak-semak dan di lubang-lubang pohon. Beberapa hewan reptil tinggal

pada lubang-lubang pepohonan atau pada tanah.

Dari hasil pengambilan data yang dilakukan di ORF, diketahui sebanyak 10 jenis

herpetofauna dijumpai di area ORF (Onshore Receiving Facilities). Cicak Rumah

(Hemidactylus frenatus) memiliki jumlah individu terbanyak, yaitu sebanyak 33 individu dari

120 total individu yang dicatat. Nilai keanekaragaman pada area pengambilan data area ORF

sebesar 1,702 yang termasuk kategori sedang.

Dapat dilihat pada Tabel 7, semua jenis herpetofauna yang dijumpai tidak dilindungi

oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20 tahun 2018. Empat

jenis di antaranya telah dievaluasi oleh IUCN dan termasuk dalam kategori Least Concern

yang berarti masih cukup melimpah di alam.

Tabel 6. Jenis, jumlah individu, serta indeks keanekaragaman herpetofauna yang dijumpai di

ORF

No

Jenis Jumlah

individu Ni/n ln Ni/n Nama

Lokal/Indonesia Nama Ilmiah/Latin

1. Cicak Gula Gehyra mutilata 18 -0,28457

2. Cicak Rumah Hemidactylus frenatus 33 -0,35502

3. Kadal kebun Eutrophis multifasciata 9 -0,19427

4. Tokek rumah Gecko gecko 8 -0,18054

5. Cicak kayu Hemidactylus platyurus 5 -0,13242

6. Ular welang Bungarus fasciatus 1 -0,0399

7. Ular tambak Cerberus schneiderii 42 -0,36744

8. Ular Tampar/Tali

picis Dendrelaphis pictus 2 -0,06824

9. Ular air belang Homalopsis buccata 1 -0,0399

10. Katak pohon bergaris Polypedates leucomystax 1 -0,0399

Jumlah Total Spesies 120

Jumlah Total Individu 10

H’ (Indeks Keanekaragaman) 1,702

Tabel 7. Status keterancaman dan status perlindungan herpetofauna yang dijumpai di area

ORF

No. Nama latin/ilmiah Nama

umum/Inggris

Nama

lokal/Indone

sia

PM IUCN (2017)

1. Gehyra mutilata Four-clawed Gecko Cicak Gula - -

2. Hemidactylus frenatus Common House

Gecko Cicak Rumah - Least Concern

3. Eutropis multifasciata East Indian Brown

Mabuya Kadal kebun - -

Page 11: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

4. Gekko gecko Tokay Gecko Tokek rumah - -

5. Hemidactylus

platyurus

Flat-tailed House

Gecko Cicak kayu - -

6. Bungarus fasciatus Banded Kreit Ular welang - Least Concern

7. Cerberus schneiderii Dog-faced Water

Snake Ular tambak - -

8. Dendrelaphis pictus Painted Bronzeback

Ular

Tampar/Tali

picis

- -

9. Homalopsis buccata Linne’s Water Snake Ular air

belang - Least Concern

10. Polypedates

leucomystax

White-lipped Tree

Frog

Katak pohon

bergaris - Least Concern

c) Aves/Burung

Selama pengamatan di daerah ORF (Onshore Receiving Facilities) tercatat 247

individu burung dari 25 jenis burung. Dari jenis burung yang dicatat, dapat dikelompokkan

menjadi dua kelompok, yaitu burung air dan burung non-air. Dari total 25 jenis yang tercatat,

sebanyak 8 jenis yang termasuk kelompok burung air, seperti: Blekok sawah (Ardeola

speciosa), Cangak merah (Ardeola speciosa), Bambangan merah (Ixobrychus cinnamomeus),

Titihan Australia (Tachybaptus novaehollandiae), dan Mandar batu (Gallinula chloropus),

Kuntul kecil (Egretta garzetta), Itik benjut (Anas gibberifrons), dan Dara laut kecil (Sternula

albifrons). Sebanyak 17 jenis burung termasuk kelompok burung non-air, seperti: Walet sapi

(Collocalia esculenta), Perkutut Jawa (Geopelia striata), Remetuk laut (Gerygone

sulphurea), dan Cabai Jawa (Dicaeum trochileum).

Dari 25 jenis burung yang tercatatat, Walet sapi (Collocalia esculenta) memiliki

jumlah individu terbanyak, yaitu sebanyak 56 individu. Jenis burung ini sangat mudah

dijumpai di lingkungan, terutama saat banyak pula dijumpai serangga/insekta, yang

merupakan pakan dari burung Walet sapi, berada di area yang sama. Hal ini dapat kita

hubungkan dengan cukup tingginya pula nilai keanekaragaman insekta/serangga di area ORF,

sehingga berdampak pada banyaknya burung Walet sapi yang datang ke area ORF.

Indeks keanekaragaman burung di area ORF sebesar 2,521 yang menunjukkan bahwa

tingkat keanekaragaman burung di area tersebut cukup tinggi dan dapat pula disimpulkan

bahwa lingkungan yang ada dapat mendukung keberlangsungan hidup jenis-jenis burung

tersebut.

Dapat dilihat pada Tabel 9, terdapat tiga jenis burung yang dilindungi oleh Peraturan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tahun 2018 (PM), yaitu

Titihan Australia, Bubut Jawa, dan Dara laut kecil. Dari 25 jenis burung yang dijumpai, 23

jenis burung termasuk kategori Least Concern atau masih melimpah di alam, 1 jenis burung

termasuk kategori Near Threatened atau Hampir Terancam, dan 1 jenis burung termasuk

kategori Rentan atau Vulnerable. Jenis burung yang termasuk kategori Near Threatened

Page 12: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

adalah Itik benjut (Anas gibberifrons). Hal ini menunjukkan bahwa jenis burung ini mungkin

sedang mendekati status keadaan terancam, meski belum masuk dalam status terancam. Jenis

burung yang masuk dalam kategori Rentan atau Vulnerable berdasarkan status keterancaman

IUCN, yaitu Bubut Jawa (Centropus nigrorufus) yang juga merupakan burung endemik Pulau

Jawa. Status Rentan atau Vulnerable tersebut menunjukkan bahwa jenis burung tersebut

sedang menghadapi risiko tinggi kepunahan di alam liar dalam waktu yang akan datang.

Dengan status jenis burung Bubut Jawa yang berada dalam kategori Vulnerable atau Rentan

sekaligus termasuk burung yang dilindungi oleh Peraturan Menteri, hal ini diharapkan dapat

menjadi atensi khusus dalam pengelolaan satwa dan lingkungan area ORF.

Tabel 8. Jenis, jumlah individu, serta indeks keanekaragaman aves/burung yang dijumpai di

ORF

No Jenis Jumlah

indivdu Ni/N ln Ni/N

Nama Latin Nama Indonesia

1 Collocalia esculenta Walet sapi 56 -0,33646

2 Ardeola speciosa Blekok sawah 15 -0,17012

3 Lonchura leucogastroides Bondol Jawa 21 -0,20956

4 Pycnonotus goiavier Merbah cerukcuk 47 -0,31573

5 Alcedo coerulescens Raja udang biru 9 -0,12069

6 Gerygone sulphurea Remetuk laut 2 -0,039

7 Spilopelia chinensis Tekukur biasa 4 -0,06677

8 Dicaeum trochileum Cabai Jawa 2 -0,039

9 Ardea purpurea Cangak merah 2 -0,039

10 Todirhamphus chloris Cekakak sungai 5 -0,07895

11 Pycnonotus aurigaster Cucak kutilang 8 -0,11109

12 Lonchura punctulata Bondol peking 29 -0,2515

13 Gallinula chloropus Mandar Batu 1 -0,02231

14 Tachybaptus novaehollandiae Titihan Australia 2 -0,039

15 Centropus nigrorufus Bubut Jawa 1 -0,02231

16 Geopelia striata Perkutut Jawa 5 -0,07895

17 Egretta garzetta Kuntul kecil 5 -0,07895

18 Lalage nigra Kapasan kemiri 13 -0,15497

19 Merops philippinus Kirik-kirik laut 5 -0,07895

20 Anas gibberifrons Itik benjut 4 -0,06677

21 Hirundo tahitica Layang-layang batu 5 -0,07895

22 Acrocephalus stentoreus Kerak-basi ramai 2 -0,039

23 Ixobrychus cinnamomeus Bambangan merah 2 -0,039

24 Sterna albifrons Dara laut kecil 1 -0,02231

25 Dendrocopos macei Caladi ulam 1 -0,02231

Total Individu 247

Total Spesies 25

H’ (Indeks Keanekaragaman) 2,521

Page 13: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Tabel 9. Status keterancaman dan status perlindungan burung/aves yang dijumpai di area

ORF

No. Nama Latin/ilmiah Nama

lokal/Indonesia

Nama

umum/Inggris PM

IUCN

(2017)

1. Collocalia esculenta Walet sapi Glossy Swiftlet - Least

Concern

2. Ardeola speciosa Blekok sawah Javan Pond-heron - Least

Concern

3. Lonchura

leucogastroides Bondol Jawa Javan Munia -

Least

Concern

4. Pycnonotus goiavier Merbah cerukcuk Yellow-vented

Bulbul -

Least

Concern

5. Alcedo coerulescens Raja udang biru Cerulean Kingfisher - Least

Concern

6. Gerygone sulphurea Remetuk laut Golden-bellied

Gerygone -

Least

Concern

7. Spilopelia chinensis Tekukur biasa Eastern Spotted

Dove -

Least

Concern

8. Dicaeum trochileum Cabai Jawa Scarlet-headed

Flowerpecker -

Least

Concern

9. Ardea purpurea Cangak merah Purple Heron - Least

Concern

10. Todiramphus chloris Cekakak sungai Collared Kingfisher - Least

Concern

11. Pycnonotus

aurigaster Cucak kutilang Sooty-headed Bulbul -

Least

Concern

12. Lonchura punctulata Bondol peking Scaly-breasted

Munia -

Least

Concern

13. Gallinula chloropus Mandar Batu Common Moorhen - Least

Concern

14. Tachybaptus

novaehollandiae Titihan Australia Australasian Grebe

Least

Concern

15. Centropus

nigrorufus Bubut Jawa Javan Coucal Vulnerable

16. Geopelia striata Perkutut Jawa Zebra Dove - Least

Concern

17. Egretta garzetta Kuntul kecil Little Egret - Least

Concern

18. Lalage nigra Kapasan kemiri Pied Triller - Least

Concern

19. Merops philippinus Kirik-kirik laut Blue-tailed Bee-eater - Least

Concern

20. Anas gibberifrons Itik benjut Sunda Teal - Near

Threatened

21. Hirundo tahitica Layang-layang batu Tahiti Swallow - Least

Page 14: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Concern

22. Acrocephalus

stentoreus Kerak-basi ramai

Clamorous Reed-

warbler -

Least

Concern

23. Ixobrychus

cinnamomeus Bambangan merah Cinnamon Bittern -

Least

Concern

24. Sternula albifrons Dara laut kecil Little Tern Least

Concern

25. Dendrocopos macei Caladi ulam Fulvous-breasted

Woodpecker -

Least

Concern

2. Fauna di area landfall

Area pengamatan selanjutnya adalah di area landfall. Area ini merupakan area

pertambakan dimana banyak sekali jenis pohon bakau di tepian tambak dan sekitar pipa-pipa

gas. Selain itu, juga terdapat jenis tumbuhan semak. Selama pengamatan sering dijumpai

orang-orang yang keluar masuk area pertambakan untuk memancing, memanen dan

meemilah rumput laut, membawa hasil tambak atau rumput laut. Area ini berbatasan dengan

laut dan lebih luas jika dibandingkan dengan area pengamatan pada ORF (Onshore Receiving

Facilities).

a) Insekta/Serangga

Dijumpai 9 jenis dan 356 individu insekta di area landfall. Jenis yang paling banyak

dijumpai adalah kupu-kupu jenis Zizina otis sebanyak 172 individu. Selain Zizina otis, jenis

kupu-kupu lainnya yang dijumpai adalah Acraea terpsicore dan Leptosia nina. Pada

pengamatan kali ini, jenis insekta kelompok capung mendominasi jenis. Terdapat 5 jenis

capung dari 9 jenis insekta yang tercatat. Terdapat 1 jenis insekta dalam kelompok tawon

yang dijumpai, yaitu Vespa sp. Indeks keanekaragaman insekta di area landfall termasuk

kategori rendah, yaitu sebesar 1,418. Hal ini dapat disebabkan karena pada saat pengamatan,

keadaan angin berhembus cukup kencang, sehingga menyebabkan keberadaan serangga pun

rendah di area tersebut.

Dapat dilihat pada Tabel 11, terdapat empat jenis insekta yang telah dievaluasi oleh

IUCN dan masuk dalam kategori Least Concern yang berarti masih dalam risiko

keterancaman yang rendah atau melimpah di alam. Semua jenis belum termasuk dalam jenis

yang dilindungi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20 tahun

2018.

Page 15: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Tabel 10. Jenis, jumlah individu, serta indeks keanekaragaman insekta/serangga yang

dijumpai di landfall

No

Jenis Jumlah

individu Ni/n ln Ni/n

Nama Latin/Ilmiah Nama

Lokal/Indonesia

1 Crocothemis servillia - 29 -0,20427

2 Brachythemis contaminata Capung sayap oranye 84 -0,34075

3 Zizina otis - 172 -0,35146

4 Leptosia nina - 5 -0,05991

5 Ischnura senegalensis - 3 -0,04025

6 Vespa tropica - 50 -0,27569

7 Orthetrum sabina Capung badak 10 -0,10035

8 Acraea terpsicore - 2 -0,02911

9 Orthetrum chrysis Capung tengger perut

kait 1 -0,0165

Total Individu 356

Total Spesies 9

H’ (Indeks Keanekaragaman) 1,418

Tabel 11. Status keterancaman dan status perlindungan insekta/serangga yang dijumpai di

area landfall

No. Nama latin/ilmiah Nama umum/Inggris Nama

lokal/Indonesia PM IUCN (2017)

1. Crocothemis

servillia Scarlet Skimmer

- - -

2. Brachythemis

contaminata Ditch Jewel

Capung sayap

oranye - Least Concern

3 Zizina otis Lesser Grass Blue - - -

4. Leptosia nina Psyche - - -

5. Ischnura

senegalensis Tropical Bluetail

- - Least Concern

6. Vespa tropica - - - -

7. Orthetrum sabina Slender Skimmer Capung badak Least Concern

8. Acraea terpsicore Tawny Coster - - -

9. Orthetrum chrysis Spine-tufted Skimmer Capung tengger

perut kait - Least Concern

b) Herpetofauna

Page 16: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Tercatat 4 jenis herpetofauna yang dijumpai di area landfall, dengan jumlah individu

terbanyak yang dijumpai adalah Ular tambak (Cerberus schneiderii), yaitu sebanyak 42

individu. Indeks keanekaragaman herpetofauna pada area landfall sebesar 0,787 yang

menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman sangat rendah.

Dapat dilihat pada Tabel 13, semua jenis herpetofauna yang dijumpai tidak dilindungi oleh

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20 tahun 2018. Hanya 2 jenis

yang telah dievaluasi oleh IUCN dan termasuk dalam kategori Least Concern yang berarti

masih cukup melimpah di alam.

Tabel 12. Jenis, jumlah individu, serta indeks keanekaragaman herpetofauna yang dijumpai

di landfall

Ini

Jenis Jumlah

individu

Ini/n ln

Ini/n Nama

lokal/Indonesia Nama latin/ilmiah

1. Ular tambak Cerberus schneiderii 42 -0,22502

2. Cicak rumah Hemidactylus frenatus 10 -0,30534

3. Cicak gula Gehyra maculata 4 -0,18644

4. Biawak Varanus salvator 1 -0,07093

Jumlah Total Jenis 4

Jumlah Total Individu 57

H’ (Indeks Keanekaragaman) 0,787

Tabel 13. Status keterancaman dan status perlindungan herpetofauna yang dijumpai di area

landfall

No. Nama latin/ilmiah Nama umum/Inggris Nama

lokal/Indonesia PP IUCN (2017)

1. Cerberus schneiderii Dog-faced Water Snake Ular tambak - -

2. Hemidactylus

frenatus Common House Gecko Cicak rumah - Least Concern

3. Gehyra maculata Four-Clawed Gecko Cicak gula - -

4. Varanus salvator Common Water

Monitor Biawak - Least Concern

c) Aves/Burung

Pada area landfall, tercatat sebanyak 30 jenis burung dari 341 individu. Burung Walet

sapi memiliki jumlah individu terbanyak sebesar 88 individu. Indeks keanekaragaman burung

di area landfall sebesar 2.749 yang menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman burung di

area tersebut cukup tinggi dan dapat pula disimpulkan bahwa lingkungan yang ada dapat

mendukung keberlangsungan hidup jenis-jenis burung tersebut.

Page 17: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Dapat dilihat pada Tabel 15, terdapat 5 jenis burung yang dilindungi oleh Peraturan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20 tahun 2018, yaitu Dara laut sayap-

putih, Cerek Jawa, Dara laut kecil, Dara laut biasa, dan Kipasan belang. Terdapat satu jenis

burung yang status keterancamannya berada dalam status hampir terancam atau Near

Threatened menurut IUCN, yaitu Cerek Jawa. Hal tersebut menunjukkan bahwa jenis Cerek

Jawa, yang juga merupakan burung endemik Jawa, mungkin sedang mendekati status

keadaan terancam, meski belum masuk dalam status terancam. Dua puluh sembilan jenis

burung lainnya berada dalam risiko keterancaman yang masih rendah atau masih melimpah di

alam (Least Concern).

Tabel 14. Jenis, jumlah individu, serta indeks keanekaragaman aves/burung yang dijumpai di

landfall

No Jenis

Jumlah ni/N ln ni/N Nama latin/ilmiah Nama lokal/Indonesia

1 Collocalia esculenta Walet sapi 83 -0,34394

2 Actitis hypoleucos Trinil Pantai 2 -0,03014

3 Prinia inornata Perenjak padi 9 -0,09593

4 Ardeola speciosa Blekok sawah 25 -0,19157

5 Pycnonotus goiavier Merbah cerukcuk 2 -0,03014

6 Egretta garzetta Kuntul kecil 23 -0,18187

7 Lonchura punctulata Bondol peking 14 -0,13108

8 Alcedo coerulescens Raja udang biru 11 -0,11077

9 Gerygone sulphurea Remetuk laut 10 -0,1035

10 Spilopelia chinensis Tekukur biasa 16 -0,14354

11 Ardea purpurea Cangak merah 3 -0,04164

12 Chlidonias leucopterus Dara laut sayap putih 44 -0,26422

13 Sternula albifrons Dara laut kecil 4 -0,05215

14 Todiramphus chloris Cekakak sungai 4 -0,05215

15 Artamus leucoryn Kekep babi 6 -0,07109

16 Butorides striata Kokokan laut 15 -0,13741

17 Phalacrocorax sulcirostris Pecuk padi hitam 17 -0,14949

18 Treron vernans Punai gading 3 -0,04164

19 Rhipidura javanica Kipasan belang 3 -0,04164

20 Passer montanus Burung gereja Eurasia 6 -0,07109

21 Gallinula chloropus Mandar batu 1 -0,0171

22 Geopelia striata Perkutut Jawa 19 -0,16088

23 Merops philippinus Kirik-kirik laut 6 -0,07109

24 Charadrius javanicus Cerek Jawa 3 -0,04164

25 Lalage nigra Kapasan kemiri 5 -0,06191

26 Tringa tetanus Trinil kaki merah 1 -0,0171

27 Himantopus leucocephalus Gagang bayam timur 2 -0,03014

28 Todiramphus sanctus Cekakak suci 1 -0,0171

29 Streptopelia bitorquata Dederuk Jawa 1 -0,0171

Page 18: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

30 Sterna hirundo Dara laut biasa 2 -0,03014

Total spesies 30

Total individu 341

H’ (indeks keanekaragaman) 2,749

Tabel 15. Jenis-jenis burung di area landfall

No. Nama

Latin/ilmiah

Nama

lokal/Indonesia

Nama

umum/Inggris PM IUCN (2017)

1 Collocalia

esculenta Walet sapi

Glossy Swiftlet - Least Concern

2 Actitis hypoleucos Trinil pantai Common

Sandpiper -

Least Concern

3 Prinia inornata Perenjak padi Plain Prinia - Least Concern

4 Ardeola speciosa Blekok sawah Javan Pond Heron - Least Concern

5 Pycnonotus

goiavier Merbah cerukcuk

Yellow-vented

Bulbul

- Least Concern

6 Egretta garzetta Kuntul kecil Little Egret - Least Concern

7 Lonchura

punctulata Bondol peking

Scaly-breasted

Munia -

Least Concern

8 Alcedo

coerulescens Raja udang biru

Cerulean

Kingfisher -

Least Concern

9 Gerygone

sulphurea Remetuk laut

Golden-bellied

Gerygone -

Least Concern

10 Spilopelia chinensis Tekukur biasa Spotted Dove - Least Concern

11 Ardea purpurea Cangak merah Purple Heron - Least Concern

12 Chlidonias

leucopterus

Dara laut sayap

putih

White-winged

Tern

Least Concern

13 Sternula albifrons Dara laut kecil Little Tern Least Concern

14 Todiramphus

chloris Cekakak sungai

Collared

Kingfisher -

Least Concern

15 Artamus leucoryn Kekep babi White-breasted

Woodswallow -

Least Concern

16 Butorides striata Kokokan laut Green-backed

Heron -

Least Concern

17 Phalacrocorax

sulcirostris Pecuk padi hitam

Little Black

Cormorant -

Least Concern

18 Treron vernans Punai gading Pink-necked

Green Pigeon - Least Concern

19 Rhipidura javanica Kipasan belang Sunda Pied

Fantail

Least Concern

20 Passer montanus Burung gereja

Eurasia

Eurasian Tree

Sparrow -

Least Concern

21 Gallinula chloropus Mandar batu Common

Moorhen

- Least Concern

22 Geopelia striata Perkutut Jawa Zebra Dove - Least Concern

23 Merops philippinus Kirik-kirik laut Blue-tailed Bee-

eater -

Least Concern

24 Charadrius

javanicus Cerek Jawa Javan Plover

Near

Threatened

Page 19: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

25 Lalage nigra Kapasan kemiri Pied Triller - Least Concern

26 Tringa totanus Trinil kaki merah Common

Redshank -

Least Concern

27 Himantopus

leucocephalus

Gagang bayam

timur Pied Stilt -

-

28 Todiramphus

sanctus Cekakak suci Sacred Kingfisher -

Least Concern

29 Streptopelia

bitorquata Dederuk Jawa

Sunda Collared-

dove -

Least Concern

30 Sterna hirundo Dara laut biasa Common Tern Least Concern

Page 20: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Lampiran 1. Dokumentasi saat pengambilan data

pengamatan burung menggunakan binokuler Trapping insekta dengan jaring/net

Insekta dimasukkan ke killing bottle Penggunaan hook saat sampling herpetofauna

Pengamatan sisik ular (salah satu cara identifikasi)

Page 21: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Lampiran 2. Dokumentasi beberapa flora yang dijumpai saat pengamatan

Areaceae/Palmae daun Acacia mangium

Terminalia catappa Melaleuca sp.

Page 22: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Lampiran 3. Dokumentasi insekta yang dijumpai di ORF

Zizina otis Ideopsis juventa

Leptosia nina Brachythemis contaminata

Delias hyparete Appias olferna

Page 23: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Mycalesis mineus Neurothemis tullia

Vespa tropica (dok. Google)

Page 24: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Lampiran 4. Dokumentasi insekta yang dijumpai di landfall

Brachythemis contaminata Leptosia nina

Orthetrum sabina Zizina otis

Crocothemis servilia Vespa tropica (dok. Google)

Page 25: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Lampiran 5. Dokumentasi herpetofauna di ORF

Eutropis multifasciata Polypedates leucomystax

Gehyra mutilata

Gekko gecko Gehyra mutilata

Page 26: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Hemidactylus frenatus Dendrelaphis pictus

Bungarus fasciatus Hemidactylus platyurus

Cerberus schneiderii Homalopsis buccata

Page 27: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Lampiran 6. Dokumentasi herpetofauna di landfall

Hemidactylus frenatus Gehyra mutilata

Cerberus schneiderii

Page 28: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Lampiran 7. Dokumentasi burung di ORF

Collocalia esculenta Centropus nigrorufus (dok. Google)

Ardeola speciosa Lonchura leucogastroides

Page 29: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Pycnonotus goiavier (dok. Google) Egretta garzetta (dok. Google)

Alcedo coerulescens (dok. Google) Acrocephalus stentoreus (dok. Google)

Gerygone sulphurea Spilopelia chinensis

Page 30: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Dicaeum trochileum Ardea purpurea

Todiramphus chloris (dok. Google) Pycnonotus aurigaster

Lonchura punctulata Gallinula chloropus (dok. Google)

Page 31: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Ixobrychus cinnamomeus Tachybaptus novaehollandiae (dok. Google)

Anas gibberifrons Hirundo tahitica

Sternula albifrons Geopelia striata

Page 32: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Dendrocopos macei

Lampiran 8. Dokumentasi burung di landfall

Collocalia esculenta Actitis hypoleucos (dok. Google)

Merops philippinus (dok. Google) Prinia inornata

Page 33: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Ardeola speciosa Charadrius javanicus (dok. Google)

Pycnonotus goiavier (dok. Google) Egretta garzetta (dok. Google)

Lonchura punctulata Alcedo coerulescens (dok. Google)

Page 34: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Lalage nigra (dok. Google) Gerygone sulphurea

Tringa tetanus (dok. Google) Spilopelia chinensis

Himantopus leucocephalus Ardea purpurea

Page 35: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Todiramphus sanctus (dok. Google) Chlidonias leucopterus

Sternula albifrons Todiramphus chloris (dok. Google)

Artamus leucorynchus (dok. Google) Streptopelia bitorquata (dok. Google)

Page 36: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Geopelia striata Butorides striata

Phalacrocorax sulcirostris Sterna hirundo (dok. Google)

Treron vernans Rhipidura javanica (dok. Google)

Page 37: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi ... 8 Bambusa

Passer montanus Gallinula chloropus (dok. Google)