108
PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. KUTOARJO KAB. PURWOREJO SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: Tatu Mafazah NIM : 111-14-044 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA

MAJIR KEC. KUTOARJO KAB. PURWOREJO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Tatu Mafazah

NIM : 111-14-044

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

ii

HALAMAN JUDUL

Page 3: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

iii

PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA

MAJIR KEC. KUTOARJO KAB. PURWOREJO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Tatu Mafazah

NIM : 111-14-044

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

20182222LOG

Page 4: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

iv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Dr. M. Gufron, M. Ag.

Dosen IAIN Salatiga

Nota Pembimbing

Lampiran : 4 Eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka naskah

skripsi mahasiswa:

Nama : Tatu Mafazah

NIM : 111-14-044

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Judul : PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC.

KUTOARJO KAB. PURWOREJO

Dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk

diujikan dalam munaqosyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi

perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Salatiga, 16 September 2018

Pembimbing

Dr. M. Gufron, M.Ag.

NIP. 19720814 200312 1 001

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716

Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]

Page 5: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

v

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR

KEC. KUTOARJO KAB. PURWOREJO

Disusun oleh:

Tatu Mafazah

NIM : 111-14-044

Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama

Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga, pada tanggal 26 September 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag. M. Phil.

Sekretaris : Dr. M. Ghufron, M.Ag.

Penguji I : Dr. Wahyudiana, M. Pd.

Penguji II : Dra. Maryatin, M. Pd.

Salatiga, 26 September 2018

Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan

Suwardi, M.Pd.

NIP.19670121 199903 10 002

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716

Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: [email protected]

Page 6: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

DAN

KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Tatu Mafazah

NIM : 111-14-044

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain

yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Dan

tidak keberatan untuk dipublikasikan oleh pihak IAIN Salatiga.

Salatiga, 26 September 2018

Yang Menyatakan,

Tatu Mafazah

NIM:111-14-044

Page 7: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

vii

MOTTO

س إل يعجذ ال ج ب خمت ا

Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan

manusia melainkan supaya mereka mengabdi

kepada-Ku, (Qs. Ad-Dzariyat: 56).

Page 8: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

viii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi

ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayahku dan Ibundaku tersayang, Achmad Marsudi dan Lasmini yang senantiasa

memberikan dukungan baik materil maupun moril dan tak pernah berhenti

memantau, memberikan do‟a, nasihat, kasih sayang, bimbingan, motivasi dan

semangat untuk putri semata wayangnya ini.

2. Ahmad Muzaid yang senantiasa menemani, memberikan dukungan, semangat,

motivasi, do‟a dan kasih sayang yang tiada henti.

3. Dosen pembimbing skripsiku, Bp. Dr. M. Gufron, M.Ag. yang selalu memberikan

pengarahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran selama proses skripsi ini.

4. Segenap keluarga besar Bani „Alwi beserta anak cucu dan keluarga besar Bani No

Dikromo beserta anak cucu yang selalu membimbing dan memberikan motivasi,

semangat yang tak henti-hentinya demi terselesaikan skripsi penelitian ini.

5. Sahabat seperjuangan yang selalu menemani saya sejak MAN sampai sekarang

selalu bersama-sama Izza Laila Lutfiyati susah senang bersama-sama dan berjuang

bersama dalam mengerjakan skripsi.

6. Sahabat seperjuangan satu dosbing Muzayanatul Maghfiroh, Laili Nur Fitriyani,

Muna, Khusnadia, Fatin, Nur Khasanah, Muhammad Nur Kholiq, Rahmat dll yang

selalu memberikan motivasi, semangat, dan dukungan dalam penyelesaian skripsi

ini.

7. Sahabat dan teman dekatku segenap keluarga “Purworejo Squad” Muza, Hikmah,

Hana, Hima, Eka, Ida, Indri, Izza, yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan

membantu menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

ix

8. Keluarga kost Salatiga, Nisa, Fajar, Nunung, Tika, Uus, Rana, Retno, Sofi, dan Zulfa

yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

9. Tim PPL SMP Negeri 1 Salatiga, Afif, Dwita, Ela, Irfan, Khamidah, Mui‟I, Rani,

Riska, Sari, Muza, dan Umam yang selalu memberikan motivasi.

10. Tim KKN Posko 39 (Mejing, Candimulyo, Magelang), Hana, Iqomatul,

Muslikhatun, Pak Arip, Naja, Pakdhe Wawan, Iqo Rizki, Mbak Azizah yang selalu

support.

11. Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir Hafidz,

Catur, Amin, Zunis, Nain, Risma, Riski, Shaefudin, beserta anggota lain yang telah

memberikan pengalaman berharga, selalu memberikan motivasi dan dukungan untuk

meraih kesuksesan.

12. Segenap keluarga besar Syekhermania Purworejo.

13. Rekan-rekanita IPNU IPPNU PAC. Kutoarjo.

14. Segenap keluarga besar PAI B Angkatan 2014.

15. Segenap keluarga besar PAI Angkatan 2014.

16. Segenap pendidik dan pembaca.

Page 10: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillahi robbil‟alamin, penulis panjatkan atas kehadirat Allah

SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pelaksanaan Ibadah

Mahdhah di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo ini dengan baik dan lancar.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung

Muhammad SAW, semoga kelak dapat berjumpa dan mendapat syafa‟atnya di yaumul

akhir. aamiin.

Penulisan skripsi ini tidak akan pernah terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu

penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Bapak Dr. M. Gufron, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing dan mengarahkan dari awal hingga akhir dalam proses penyelesaian

skripsi ini.

5. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa

membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan akademik selama kuliah.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta

karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan

S1.

7. Ayah, ibu dan keluargaku.

8. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi kepadaku, menyemangatiku

dan membantu menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman KKN IAIN 2018 Posko 39 Dusun Mejing Kec. Candimulyo Kab

Magelang.

10. Teman-teman PPL SMP Negeri 1 Salatiga.

11. Keluarga besar PAI IAIN Salatiga angkatan 2014.

Page 11: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

xi

12. Seluruh pihak yang sudah mendukung dan memberikan semangat yang tidak bisa

disebutkan satu persatu.

Terselesaikannya tulisan ini selain sebagai bentuk tanggung jawab pengenyam

perguruan tinggi yang tentunya kelak akan menjadi salah satu referensi. Penulis

sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran

yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Aamiin.

Salatiga, 26 September 2018

Tatu Mafazah

NIM: 111-14-044

Page 12: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

xii

ABSTRAK

Mafazah, Tatu. 2018. Pelaksanaan Ibadah Mahdhah di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab.

Purworejo. Prodi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. M.

Gufron, M.Ag.

Kata Kunci: Pelaksanaan. Ibadah Mahdhah.

Ibadah mahdhah adalah ibadah khusus yang apa saja telah ditetapkan oleh Allah

SWT , baik itu tata cara maupun perinciannya. Ibadah tersebut mempunyai prinsip

keadaannya harus berdasarkan dalil, tata caranya harus berpola kepada Rasulullah SAW,

bersifat supra rasional, dan azasnya taat.

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, ucapan atau tulisan, dan

perilaku yang dapatdiamati dari orang-orang (subyek) itu sendiri.

Adapun metode pengumpulan data yang peneliti lakukan yaitu metode observasi,

wawancara, dan metode dokumentasi. Metode observasi adalah cara menghimpun bahan-

bahan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan fenomena yang dijadikan

pengamatan. Catatan data yang diperoleh adalah hasil dari mengamati langsung kegiatan-

kegiatan ibadah mahdhah di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo. Metode

wawancara adalah percakapan yang berisi pertanyaan dan jawaban antara penulis dengan

subyek dengan maksud untuk mencari informasi data konkret di Desa Majir Kec.

Kutoarjo Kab. Purworejo. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal

berupa catatan, transkip, dan sebagainya yang berkaitan denagn pelaksanaan ibadah

mahdhah di Desa Majie Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo tersebut.

Ibadah mahdhah yaitu ibadah khusus yang telah ditetapkan oleh Allah SWT tata

cara maupun perinciannya. Ibadah mahdhah di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo

yang semula banyak masyarakat yang sering menyepelekan ibadah mahdhah shalat dan

puasa dengan adanya kajian da‟wah dan pendidikan madrasah maka masyarakat berhasil

melaksanakan ibadah mahdhah dengan lebih istiqomah.Dengan adanya pendidikan

Madrasah Diniyah dan pengajian atau da‟wah kita lebih bisa menjaga diri dari perbuatan

yang tidak baik, bahwa manusia yang terbaik adalah siapa yang selalu menegakkan amar

ma'ruf nahi munkar, sehingga semua waktunya digunakan untuk menegakkan amar

ma'ruf nahi munkar. Juga bersikap takut atas murka Tuhan-nya, sehingga seluruh

kehidupannya disesuaikan dengan perintah-perintah Allah yang berada di dalam kitab

suci-Nya.

Page 13: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ................................................................ ii

LEMBAR BERLOGO IAIN .................................................................... ii

HALAMAN SAMPUL DALAM .......................................................... iiiv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................... …. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................. vii

MOTTO ................................................................................................. viii

PERSEMBAHAN ................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .............................................................................. x

ABSTRAK ............................................................................................ xiii

DAFTAR ISI ......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 6

E. Penegasan Istilah .................................................................... 7

F.Sistematika Penulisan ............................................................. 8

Page 14: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

xiv

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 11

A. LANDASAN TEORI ......................................................... 11

1. Pengamalan Pengamalan Ibadah ..................................... 11

2. Pengajian atau Da‟wah ................................................... 26

a. Dasar hukum da'wah...........................................................27

b. Tujuan da'wah....................................................................30

c. Unsur da'wah......................................................................33

d. Metode da'wah...................................................................35

e. Peranan dan pengaruh da'wah............................................36

3. Pendidikan Madrasah Diniyah..................................................38

a. Pengertian madrasah..........................................................38

b. Tugas madrasah.................................................................39

c. Ciri-ciri madrasah..............................................................40

d. Kurikulum Madrasah Diniyah...........................................41

B. Kajian Penelitian Terdahulu .............................................. 42

BAB III METODE PENELITIAN .................................................. ..... 45

A. Jenis Penelitian ................................................................. 45

B. Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................46

C. Sumber Data ...................................................................... 47

D. Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 48

E. Analisis Data………. ……..……................................................51

F. Pengecekan Keabsahan Data......................................................53

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ................................... 55

Page 15: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

xv

A. Paparan Data .................................................................... 55

1. Visi dan Misi Desa Majir.........................................................55

2. Batas Wilayah..........................................................................56

3. Data Desa.................................................................................57

4. Sejarah Masjid Majir................................................................59

5. Jadwal Da'wah..........................................................................60

6. Daftar Muballigh Da'wah.........................................................60

7. Jadwal Pendidikan Madrasah...................................................60

8. Dewan Pengajar Madrasah.......................................................61

9. Sarana dan Prasarana Madrasah...............................................61

10. Kegiatan Madrasah.................................................................62

11. Keadaan Murid Madrasah......................................................62

B. Analisis

Data........................................................................................62

BAB V PENUTUP ............................................................................... 76

A. Kesimpulan ......................................................................... 76

B. Saran .................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 78

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..........................................................................

Page 16: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

i

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup

2. Pengajuan Pembimbing

3. Lembar Konsultasi Skripsi

4. Laporan SKK

Page 17: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia di dunia merupakan anugerah dari Allah SWT

dengan segala pemberiannya, manusia dapat menikmati segala kenikmatan

yang bisa dirasakan oleh dirinya tetapi dengan anugerah tersebut

kadangkala manusia lupa akan Dzat Allah SWT yang telah

memberikan nikmat kepadanya. Sebab itu, manusia harus mendapatkan

suatu bimbingan sehingga di dalam kehidupannya dapat berbuat sesuai

bimbingan Allah SWT. Hidup yang dibimbing oleh syari‟ah akan

melahirkan kesadaran untuk berperilaku yang sesuai dengan tuntunan

Allah SWT dan Rasul Nya.

Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk yang terbaik

dan sempurna diantara makhluk-makhluk yang lain, baik secara fisik

maupun psikis. Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang terbaik

dan sempurna tidaklah tanpa suatu tujuan. Tujuannya yaitu untuk

beribadah kepada Allah SWT semata.

Menurut bahasa, kata ibadah berarti patuh (al-tha‟ah), dan tunduk

(al-khudlu). Ubudiyah artinya tunduk dan merendahkan diri . Menurut al-

Azhari, kata ibadah tidak dapat disebutkan kecuali untuk kepatuhan

kepada Allah (Syarifuddin, 2003: 17). Ibadah merupakan bentuk

menyembahan manusia kepada Allah SWT. Dari ibadah dapat dilihat

seberapa bersyukurnya setiap hamba, manusia tidak dapat dipisahkan

Page 18: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

2

dengan penciptanya. Di dunia manusia tidak hidup tanpa manusia yang

lain. Dengan penciptanya terdapat hubungan khusus yang kepada Allah

dengan ibadah dan dengan sesama manusia terdapat hubungan yang

merupakan ibadah yang berbuat baik dengan makhluk ciptaan Allah yang

lainnya (Syihab, 2008: 8)

Ibadah merupakan suatu perkara yang perlu adanya perhatian

terhadapnya, karena ibadah itu tidak bisa dimain-mainkan apalagi

disalahgunakan. Dalam Islam ibadah harus berpedoman pada apa yang

telah Allah perintahkan dan apa yang telah diajarkan oleh Nabi

Muhammad SAW kepada umat islam, yang dilandaskan pada kitab yang

diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad berupa kitab suci Al-Qur‟an

dan segala perbuatan, perkataan, dan ketetapan Nabi atau dengan kata lain

disebut dengan hadits Nabi. Ibadah harus dilakukan dengan tuntutan dan

petunjuk nash yang difahami secara tektual maupun kontekstual ( Zulkifli,

2017: 12). Sehingga apabila telah melenceng dari jalur yang telah tertulis

dalam Al-Qur‟an dan As-Sunnah, maka ibadah tersebut tidaklah sah dan

tidak diterima oleh Allah SWT.

Semua yang kita perbuat dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas

dari berhubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia atau yang

sering kita sebut dengan hablu minallah wa hablu minannas (Syarifuddin,

2003: 2). Agar hubungan tersebut terjaga, maka apa saja yang harus

dilakukan yang hubungannya dengan Allah dan apa saja yang harus

dilakukan sesama manusia. Semua itu dilakukan dalam rangka beribadah

Page 19: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

3

kepada Allah. Ibadah langsung kepada Allah di sebut dengan ibadah

mahdhah dan ibadah tidak langsung disebut dengan ibadah ghairu

mahdhah ( Ash-Shiddieqy, 2000 : 145). Ibadah mahdah adalah (pokok)

adalah segala sesuatu yang menjadi rukun Islam, apabila salah satu ibadah

tersebut di saat syarat wajib untuk melaksanakannya terpenuhi, maka akan

mengakibatkan kurangnya status keislaman seseorang. Contoh ibadah ini

antara lain, thaharah, shalat dan puasa.

Di antara keutamaan ibadah adalah

1. Ibadah dapat meringankan seseorang untuk melakukan berbagai

kebajikan dan meninggalkan kemunkaran.

2. Seorang hamba dengan ibadahnya kepada Rabb-nya dapat

membebaskan dirinya dari belenggu penghambaan kepada makhluk,

ketergantungan, harap dan rasa cemas kepada mereka.

3. Bahwasanya ibadah merupakan sebab utama untuk meraih keridhaan

Allah (Yusuf, 2002: 27)

Semua kehidupan hamba Alah yang dilaksanakan dengan niat

mengharap keridhaan Allah SWT itu bernilai ibadah. Beribadah itu hanya

diri sendiri dan Allah yang tahu. Ibadah sendiri secara umum dapat

dipahami sebagai wujud penghambaan diri seorang makhluk kepang Sang

Khaliq. Penghambaan itu sebagai rasa syukur atas semua nikmat yang

telah diberikan oleh Allah SWT. Namun demikian, ada pula yang

menjalankan ibadah hanya sebatas usaha untuk menggugurkan kewajiban

dan tidak lebih dari itu.

Page 20: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

4

Namun demikian, ada pula yang menjalankan ibadah hanya sebatas

usaha untuk menggugurkan kewajiban saja, Islamnya hanya ada di kartu

identitas saja. Ada pula yang beribadah mendekatkan diri kepada Allah

hanya saat ibadah ritual, setelah itu dia jauh dari ridho Allah SWT.

Kita sebagai umat islam tentunya mengetahui apa itu ibadah dan

bagaimana cara pelaksanaan ibadah tersebut. Oleh karena itu, kita harus

mengikuti ibadah yang dicontohkan dan dilakukan oleh Nabi SAW kepada

kita dan tidak boleh membuat ibadah-ibadah yang tidak berdasar pada Al-

Qur‟an dan Hadits.

Kutoarjo adalah salah satu Kecamatan di Purworejo. Keadaan

lingkungan yang mayoritas beragama Islam, banyak pesantren, masjid

ataupun musholla, namun kurang diimbangi dengan pengamalan ibadah

mereka. Hal ini terbuki dengan kurangnya kesadaran masyarakat akan

pengamalan ibadah. Sesuai dengan perintah Qur‟an Surah Adz-Dzariyat

ayat 56

Artinya : “dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.”

Bahwa semua makhluk Allah SWT, termasuk jin dan manusia

diciptakan oleh Allah SWT agar mereka mau mengabdikan diri, taat,

tunduk, serta menyembah hanya kepada Allah SWT. Jadi selain fungsi

manusia sebagai khalifah di muka bumi (fungsi horizontal), manusia juga

Page 21: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

5

mempunyai fungsi sebagai hamba yaitu menyembah penciptanya (fungsi

vertikal), dalam hal ini adalah menyembah Allah karena sesungguhnya

Allah lah yang menciptakan semua alam semesta ini.

Oleh karena itu di desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo

diadakan berbagai kajian atau upaya dalam mencegah kemerosotan

pengamalan ibadah. Seperti, adanya Madrasah di Desa Majir yang

berfungsi sebagai sarana belajar anak-anak, majelis ta‟lim bagi ibu-ibu,

bapak-bapak dan bagi remaja. Jadi, kajian tersebut menyeluruh bagi semua

masyarakat tanpa terkecuali.

Anak-anak dibekali kajian-kajian maupun pembelajaran yang

mengenalkan mereka terhadap ibadah. Mulai dari cara berwudhu, bacaan

shalat, gerakan shalat, maupun latihan berpuasa. Hal ini sangat berguna

untuk persiapan kematangan anak dalam menghadapi masa demi masa

untuk perkembangannya di masa yang akan datang serta menbentuk anak-

anak yang berkualitas.

Perkembangan zaman yang semakin maju ini dikhawatirkan tidak

sesuai dengan ajaran Islam. Apalagi maraknya pergaulan bebas di

lingkungan masyarakat semakin menambah kekhawatiran tersebut.

Seorang remaja tidak dapat lagi dikatakan sebagai anak-anak. Ia sedang

mencari pola hidup yang sesuai baginya dan masih gemar mencoba-coba.

Kehidupan remaja pada masa kini sangatlah memprihatinkan. Remaja

yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi

menjadi jaminan untuk menjadi penerus bangsa dan negara, karena ibadah

Page 22: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

6

mereka yang cenderung merosot. Sehingga remaja sangatlah perlu

perhatian khusus dari keluarga maupun lingkungan guna mengatasi

kemerosotan ibadah tersebut.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecemasan seseorang

yang lanjut usia. Di antaranya ialah mendekati kematian, ditinggalkan oleh

pasangan hidup, penyesuaian diri dengan sosial yang baru, dan kesehatan

yang menurun. Yang timbul dari kecemasan tersebut salah satunya ialah

sikap gelisah, tidak bisa berkonsentrasi, kreativitas menurun, atau bisa

juga sering memikirkan tentang kejadian buruk yang akan terjadi pada

dirinya.

Dalam proses atau pelaksanaan pendidikan madrasah diniyah

maupun pengajian atau da‟wah, ustadz/ustadzah mempunyai dasar bahwa

mereka sedang membekali anak didiknya dengan ilmu yang sangat

berguna di dunia dan di akherat, sehingga dalam pembelajarannya juga

sangat hati-hati jangan sampai ada salah penafsiran, apabila ada kesalahan

yang bertanggungjawab adalah ustadz atau ustadzah.

Maka diperlukan adanya evaluasi, yang dimaksud dengan evaluasi

untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan atau pengamalan ibadah

di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo. Adapaun ruang lingkup

kegiatan evaluasi mencakup penilaian terhadap kemajuan dalam aspek

pengetahuan, keterampilan dan sikap sesudah mengikuti program

pendidikan madrasah diniyah maupun pengajian atau da‟wah.

Page 23: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

7

Dari besarnya semangat dan tanggungjawab dalam menjalankan

tugas yang dimiliki ustadz/ustadzah dalam merealisasikan seluruh

kemampuannya penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana

“PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC.

KUTOARJO KAB. PURWOREJO”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan ibadah mahdhah di Desa Majir Kec. Kutoarjo

Kab. Purworejo?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pelaksanaan ibadah mahdhah di Desa Majir Kec.

Kutoarjo Kab. Purworejo.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini penulis berharap dapat memberikan sumbang

sih pemikiran dalam mengembangkan keilmuan Pendidikan

Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga dalam hal

pembelajaran fiqih tentang pelaksanaan ibadah mahdhah.

b. Dapat memperkaya hazanah ilmiah, khususnya tentang

pembelajaran fiqih tentang pelaksanaan ibadah mahdhah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan tentang ibadah mahdhah.

Page 24: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

8

b. Bagi Pembaca

1) Dapat dijadikan sebagai sumber bacaan dan belajar bagi

mahasiswa lainnya.

E. Penegasan Ilmiah

Untuk menghindari kekeliruan pembaca dalam memahami istilah

dalam judul penelitian ini, maka peneliti menjelaskan definisi-definisi

operasionalnya. Beberapa istilah yang dipandang perlu dijelaskan adalah

sebagai berikut:

1. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah

rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci,

implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap

siap. Secara sederhana pelaksanaan bisa diartikan penerapan. Majone

dan Wildavsky mengemukakan pelaksanaan sebagai evaluasi. Browne

dan Wildavsky mengemukakan bahwa Pelaksanaan adalah perluasan

aktivitas yang saling menyesuaikan (Usman, 2002: 70).

Pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang

dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan

yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala

kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan,

dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang

dilakukan guna mencapai sasaran.

2. Ibadah Mahdah

Page 25: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

9

Ibadah Mahdhah, kelompok ibadah ini adalah segala sesuatu yang

menjadi rukun Islam, apabila hilang salah satu ibadah tersebut di saat

syarat wajib untuk melaksanakannya terpenuhi, maka akan

mengakibatkan kurang bahkan batalnya ibadah tersebut (Zulkifli,

2017: 11).

Ibadah Mahdhah, artinya penghambaan yang murni hanya

merupakan hubungan antara hamba dengan Allah secara langsung.

Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip:

a. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari

al-Quran maupun al- Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu, tidak

boleh ditetapkan oleh akal atau logika keberadaannya.

b. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw. Salah satu

tujuan diutus rasul oleh Allah adalah untuk memberi contoh.

c. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah

bentuk ini bukan ukuran logika, karena bukan wilayah akal,

melainkan wilayah wahyu, akal hanya berfungsi memahami rahasia

di baliknya yang disebut hikmah tasyri‟. Shalat, adzan, tilawatul

Quran, dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannnya bukan

ditentukan oleh mengerti atau tidak, melainkan ditentukan apakah

sesuai dengan ketentuan syari‟at, atau tidak. Atas dasar ini, maka

ditetapkan oleh syarat dan rukun yang ketat.

d. Azasnya “taat”, yang dituntut dari hamba dalam melaksanakan

ibadah adalah kepatuhan atau ketaatan. Hamba wajib meyakini

Page 26: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

10

bahwa apa yang diperintahkan Allah kepadanya, semata-mata

untuk kepentingan dan kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah.

(Shiddieq, 2008, Ibadah Mahdah & Ghairu Mahdah,

https://umayonline.wordpress.com/2008/09/15/ibadah-

mahdhahghairu-mhadhah/, diakses pada 15 Mei 2018).

Ibadah mahdhah adalah ibadah yang dari segi perkataan, perbuatan

telah dibuat oleh Allah SWT kemudian diperintahkan kepada

Rasulullah untuk mengerjakannya. Semuanya adalah perintah dari

Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah SAW, kemudian

wajib diturunkan kepada umatnya tanpa ada unsur menambah atau

mengurangi sedikipun.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi yaitu gambaran singkat tentang subtansi

pembahasan secara garis besar. Agar dapat memberi gambaran yang lebih

jelas tentang keseluruhan isi dari skripsi ini, maka penulis membagi dalam

lima bab yang mana masing-masing bab terdiri dari sub bab, yaitu:

Bab I : Berisi tentang pendahuluan yang mengungkapkan tentang

fenomena yang menelatarbelakangi penelitian ini dimana di

dalamnya terdapat: latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian (manfaat

teoretis dan manfaat praktis), penegasan istilah, dan

sistematika penulisan.

Page 27: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

11

Bab II : Meliputi: Landasan Teori (Telaah teoritik terhadap pokok

permasalahan atau variabel penelitian) yang berkaitan

dengan upaya peningkatan kualitas ibadah mahdah dan

Kajian Pustaka (kajian penelitian terdahulu).

Bab III : Berisi tentang metode penelitian yang meliputi jenis

penelitian, lokasi dan waktu penelitian, sumber data,

prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan

keabsahan data, dan tahap penelitian.

Bab IV : Paparan dan Analisis Data. Dalam bab IV ini, penulis

menjabarkan Paparan Data dan Analisis Data.

Bab V : Kesimpulan dan saran dari seluruh uraian yang telah

dikemukakan dan merupakan jawaban dari permasalahan

penelitian ini.

Page 28: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

12

BAB II

KAJIAN PUSAKA

A. Landasan Teori

1. Pelaksanaan Ibadah

Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah

rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci,

implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap

siap. Secara sederhana pelaksanaan bisa diartikan penerapan. Majone

dan Wildavsky mengemukakan pelaksanaan sebagai evaluasi. Browne

dan Wildavsky mengemukakan bahwa Pelaksanaan adalah perluasan

aktivitas yang saling menyesuaikan (Usman, 2002: 70).

Pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang

dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan

yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala

kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan,

dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang

dilakukan guna mencapai sasaran.

Ibadah merupakan taat kepada Allah dengan melaksankan

perintah-Nya melalui lisan para Rasul-Nya. Sedangkan arti lainnya

mengartikan ibadah yaitu merendahkan diri kepada Allah Azza wa

Jalla, yaitu tingkatan tunduk tertinggi yang disertai rasa mahabbah

(kecintaan) yang paling tinggi.

Page 29: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

13

Secara etimologi, Ibadah berasal dari kata „abada ( mengabdi ),

sedangkan kata „ abd berarti hamba atau pelayan. Adapun secara

terminologis, menurut ulama fikih, ibadah yaitu mengerjakan sesuatu

untuk mencapai keridlaan Allah dan mengharap pahalanya di akherat

(Jumantoro, 2009: 97).

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia, ibadah adalah perbuatan

untuk menyatakan bakti kepada Allah, yg didasari ketaatan

mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; ibadah.

Unsur pokok dalam ibadah : (Syukur, 2010: 82)

a. Adanya perbuatan.

b. Perbuatan tersebut dilakukan oleh orang islam yang mukallaf.

c. Maksud dikerjakannya perbuatan itu adalah untuk mendekatkan

diri kepada Allah.

d. Sebagai realisasi dari adanya iman kepada Allah.

Dengan demikian, perbuatan yang tidak disertai dengan keimanan,

umpamanya dikerjakan oleh orang kafir, sekalipun perbuatan itu

dipandang baik secara kassat mata, adalah tidak dinilai sebagai

ibadah, sebagaimana dinyatakan oleh Allah dalam surat an Nur 39

yang berbunyi :

آء. حتي آ وسشاة ثميعخ يحسج اظ ب ا اع وفش ازي اراجبء

حسبة ششيع ا الل حسبث ف ذ ف جذ الل ع يجذ شيئب

Artinya: „‟ Dan orang orang kafir amal amal mereka adalah laksana

fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang –

orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya, dia tidak mendapati

Page 30: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

14

sesuatu apapun. Dan didapatinya ( ketetapan ) Allah disisinya, lalu

Allah memberikan kepadanya perhitungan amal – amal dengan cukup

dan Allah adalah sangat cepat perhitungannya,”. (QS. An-Nur 39)

Begitu juga perbuatan yang dikerjakan oleh orang muslim yang

sudah barang tentu didasari dengan keimanan, akan tetapi tidak untuk

sarana mendekatkan diri kepada Allah, bahkan melupakan Nya, maka

tidak dinamakan ibadah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan ibadah aktifitas atau

usaha-usaha yang dilaksanakan untuk melaksanakan semua ibadah

sebagai bentuk taat dan syukur kita terhadap Allah SWT sesuai

dengan yang telah disyari‟atkan dalam Islam, baik itu syarat dan

rukunnya harus terpenuhi.

Secara global, ibadah dibagi menjadi dua yaitu ibadah mahdhah

(khusus) dan ibadah ghairu mahdhah (umum). Ibadah mahdhah atau

ibadah khusus ialah ibadah yang apa saja yang telah ditetpkan Allah

akan tingkat, tata cara dan perincian-perinciannya atau ibadah yang

murni berhubungan secara langsung dengan Allah. Sedangkan ibadah

ghairu mahdhah adalah ibadah yang bukan murni berhubungan secara

langsung dengan Allah, dan ibadah ini condong

kepada muámalah.(Syukur, 2010: 88).

Berdasarkan uraian tersebut di atas dalam skripsi ini yang akan dikaji

adalah pengetahuan ibadah yaitu Shalat dan Puasa.

a. Shalat

Page 31: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

15

Shalat adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan

tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Shalat dalam Islam memiliki kedudukan yang tidak dapat ditandingi

oleh kedudukan ibadah apapun. Shalat adalah tiang agama dan

agama hanya akan bisa berdiri tegak dengannya. Rasulullah SAW

bersabda, (Sabiq, 2016: 12)

جبد ا ح سب رس لح د اص ع ش السل سأس ا لأ

“Poros segala sesuatu adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan

puncak tertingginya adalah jihad di jalan Allah” (HR. At-

Tirmidzi).

Shalat juga merupakan ibadah pertama yang diwajibkan oleh

Allah SWT. Shalat adalah do‟a yang dihadapkan dengan sepenuh

hati kehadirat illahi, salah satu kewajiban agama yang harus

dilakukan. Didalam al- Qur‟an diperintahkan mendirikan shalat,

perintah mendirikan shalat lima kali sehari semalam diterima oleh

Nabi Muhammad langsung dari Tuhan ketka beliau isra‟ mi‟raj.

Shalat dapat mendidik seorang muslim dan muslimat senantiasa

memusatkan usaha, pikiran, akal, perhatian, dan perjuangan kepada

titik tujuan yang mendatangkan keberhasilan, keuntungan, dan

kebahagiaan (Daud Ali, 2004 : 253)

1) Hukum Menjalankan Shalat

Shalat merupakan salah satu kewajiban yang menduduki

kedua setelah syahadat dalam rukun Islam. Sehingga di dalam

Page 32: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

16

Al-Qur‟an dan hadist banyak sekali dijelaskan mengenai

kewajiban untuk mengerjakan shalat (Zulkifli, 2017: 80).

Diantara dalil Al-Qur‟an yang menjelaskan mengenai

kewajiban shalat adalah:

Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya

menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya

dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya

mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang

demikian Itulah agama yang lurus. (QS. Al-Bayyinah: 5)

2) Syarat Wajib Shalat

Syarat wajib adalah syarat yang menyebabkan seseorang

wajib melaksanakan shalat( Zulkifli, 2017: 87-90).

a. Islam

Islam, shalat diwajibkan terhadap orang muslim,

baik laki-laki maupun perempuan, dan tidak diwajibkan

bagi orang kafir atau nin muslim. Orang kafir tidak

dituntut untuk melaksanakan shalat, namun mereka tetap

menerima hukuman di akhirat. Walaupun demikian orang

kafir apabila masuk Islam tidak diwajibkan membayar

shalat yang ditinggalkannya selama kafir, demikian

menurut kesepakatannya para ulama. Allah SWT

berfirman:

Page 33: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

17

Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu:

"Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah

akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka

yang sudah lalu. (QS. Al-Anfal: 38)

b. Baligh

Yaitu dewasa (15 tahun). Tidak wajib shalat bagi anak

kecil yang belum baligh. Tapi untuk prosses pembiasaan,

anak kecil yang berusia 7 tahun disuruh oleh orang tuanya

melakukan shalat walaupun belum wajib dan dipukul

kalau tidak melakukanya jika sudah berusia 10 tahun.

ي الل ص الل ، لبي سس أثي ش ث شعيت ع ع ع

أثبء سجع لح ثبص لدو شا أ : س آ عي

لا ثي فش أثبء عشش ، عيب اظشث ، سي

عبج )ع )حس اث داد غيشفي ا

Artinya: Dari Amr bin Syuib dari ayahnya, Rasulallah

saw sabda: “Perintahkan anak-anakmu shalat apabila

telah berumur 7 tahun dan pukullah mereka karena

meninggalkan shalat apabila telah berumur 10 tahun dan

pisahkan tempat tidur mereka. (HR. Abu Daud dll).

c. Berakal

Berakal. Orang gila, orang kurang akal (ma‟tuh) dan

sejenisnya seperti penyakit sawan (ayan) yang sedang

kambuh tidak diwajibkan shalat, karena akal merupakan

Page 34: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

18

prinsip dalam menetapkan kewajiban (taklif), demikian

menurut pendapat jumhur ulama alasannya adalah hadits

ي الل ص الل ب ، لبي سس عبئشخ سظي الل ع ع

ج حت ثلثخ: ع اص ع م : سفع ا س آ عي

حت يفيك ج ا ع حت يستيمظ، ابئ ع يجغ،

)ي حذيث حس)سا أث داد اسبئ

Artinya: dari Aisyah ra: ”Terangkat pena (terlepas dari

dosa) atas tiga, anak kecil sampai baligh, orang tidur

sampai bangun dan orang gila sampai sembuh dari

gilanya” (HR Abu Daud dan An-Nasai, hadits hasan).

3) Syarat Sah Shalat

Syarat sah adalah syarat yang menjadikan shalat diteriam

secara syara‟.

a) Mengetahui masuk waktu

Shalat tidak sah apabila seseorang yang melaksanakannya

tidak mengetahui secara pasti atau dengan persangkaan

yang berat bahwa waktu telah masuk, sekalipun ternyata

dia shalat dalam waktunya.

b) Suci dari hadas kecil dan hadas besar

Penyucian hadas kecil dengan wudhu dan penyucian

hadas besar dengan mandi.

c) Suci badan, pakaian dan tempat dari najis.

Suci badan, pakaian dan tempat dari najis adalah untuk

keabsahan shalat.

ثيبثه فطش

Page 35: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

19

Artinya: “Dan Pakaianmu bersihkanlah.” (QS. Al-

Muddatstsir: 4).

Dan sabda Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam :

، يمت عي سجذ، ف ا إرا جبء أحذو ب فإ ظش في ي

سح ث ي بسأ خجثب، ف في يص .بلأسض ث

Artinya: “Jika salah seorang di antara kalian mendatangi

masjid, maka hendaklah ia membalik sandal dan

melihatnya. Jika ia melihat najis, maka hendaklah ia

menggosokkannya dengan tanah. Kemudian hendaklah ia

shalat dengannya.”

Adapun dalil bagi disyaratkannya kesucian badan

adalah sabda Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam kepada

„Ali. Dia menanyai beliau tentang madzi dan berkata:

روشن اغس ؤ ظ .ت

Artinya: “Wudhu‟ dan basuhlah kemaluanmu.”

Adapun dalil bagi sucinya tempat adalah sabda Rasulullah

Shallallahu „alaihi wa sallam kepada para Sahabatnya di

saat seorang Badui kencing di dalam masjid:

بء سجل ا ع ث .أسيم

Artinya: “Siramlah air kencingnya dengan air satu ember.”

Barangsiapa telah shalat dan dia tidak tahu kalau

dia terkena najis, maka shalatnya sah dan tidak wajib

Page 36: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

20

mengulang. Jika dia mengetahuinya ketika shalat, maka jika

memungkinkan untuk menghilangkannya -seperti di sandal,

atau pakaian yang lebih dari untuk menutup aurat- maka dia

harus melepaskannya dan menyempurnakan shalatnya. Jika

tidak memungkinkan untuk itu, maka dia tetap melanjutkan

shalatnya dan tidak wajib mengulang.

d) Menutup Aurat

Seseorang yang shalat disyaratkan menutp aurat, baik

sendiri dalam keadaan terang maupun sendiri dalam gelap.

ليمج الل صلح حبئط إل ثخبس

Artinya: Allah tidak menerima sholat wanita yang suda

haid, kecuali dengan penutup kepala." (Hadits Shohih

Riwayat Abu Dawud, Turmudzi, dan Ibnu Majah).

e) Menghadap Kiblat

Ulama sepakat bahwa syarat sah shalat. Allah SWT

berfirman:

Page 37: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

21

Artinya: “Dan dari mana saja kamu (keluar), Maka

palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. dan

dimana saja kamu (sekalian) berada, Maka palingkanlah

wajahmu ke arahnya. (QS. Al-Baqarah:150)

Mengahadap kiblat dikecualikan bagi orang yag

melaksanakan sholat Al-khauf dan sholat sunat diatas

kendaraan bagi orang musafir dalam perjalanan. Golongan

Malikiyah mengaitkan dengan situasi aman dari musuh,

binatang buas dan ada kesanggupan. Oleh karena itu tudak

wajib mengahadao kiblat apabila ketakutan atau tidak

sanggup (lemah) setiap orang sakit.

Ulama sepakat bagi orang yang menyaksikan

ka‟bah wajib menghadap ke ka‟bah sendir secara tepat.

Akan tetapi bagi orang yang tidak menyaksikannya,

karena jauh di luar kota makkah, hanya wajib

menghadapakan muka kea arah ka‟bah, demikian

pendapat junhur ulama. Sedangkan Imam Syafi‟I

berpendapat mesti menghadapkan muka ke ka‟bah itu

sendiri sebagaimana halnya orang yang berada di kota

mekah. Caranya mesti di niatkan dalam hati bahwa

menghadap itu tepat pada ka‟bah.

4) Tujuan dan Hikmah Shalat

Setiap perintah Allah SWT kepada hambanya seluruhnya

mempunyai tujuan, begitu pula halnya dengan perintah shalat.

Adapun tujuan disyariatkannya shalat diantaranya agar

Page 38: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

22

manusia selalu mengingat Allah SWT. Karena dalem shalat

ada bacaan dzikir dan Allah SWT menyuruh manusia agar

banyak berdzikir kepada Allah SWT, baik dalam keadaan

berdiri, duduk ataupun berbaring.

Adapun hikmah dari mendirikan shalat adalah menjauhkan

diri dari perbuatan keji dan munkar serta memperoleh

ketenangan jiwa.

b. Puasa

Puasa menurut bahasa adalah menahan (Sabiq, 2017: 234).

Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT

Artinya: Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu,

Maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. ini adalah jalan yang

lurus. (QS. Maryam 36)

Menurut istilah syara‟, Sayyid Sabiq menje-laskan bahwa,

puasa berarti menahan diri dari perbuatan tertentu dengan niat dan

menurut aturan tertentu sejak terbit matahari hingga terbenam

(Supiana dan Karman, 2001; 83)

Menahan diri dari perbuatan tertentu yang dimaksud Sayyid

Sabiq diatas adalah menahan diri dari makan, minum dan

bersetubuh serta dari seluruh yang membatalkan ibadah puasa yang

termaktub dalam aturan atau syarat-syarat ibadah puasa yang telah

ditetapkan oleh syara‟.

Page 39: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

23

Sedangkan menurut istilah atau syari‟at adalah menahan

dengan niat ibadaha dari makan, minuman, hubungan suami istri

dan semua hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai

terbenam matahari (Zulkifli, 2017: 103).

Telah kita ketahui bahwasanya puasa fardhu ialah puasa

Ramadhan yang dilakukan secara tepat waktu yakni pada bulan

Ramadhan. Berpuasa pada bulan Ramadhan merupakan salah satu

dari beberapa rukun agama.

Puasa mulai diwajibkan pada bulan Sya‟ban, tahun kedua

Hijriyah. Puasa merupakan fardhu „ain bagi setiap mukallaf dan

tak seorangpun dibolehkan berbuka, kecuali mempunyai sebab-

sebab seperti: haid dan nifas, sakit, wanita hamil yang hampir

melahirkan, wanita yang sedang menyusui, musafir, orang tua

renta (Mughniyah, 2011: 182).

1) Hukum Puasa

Ditinjau dari hukumnya puasa terbagi menjadi puasa wajib dan

puasa sunnah. Puasa wajib adalah puasa yang dilaksanakan

pada bulan Ramadhan yang merupakan salah satu dari rukun

Islam dan salah satu fardhu dari sekian banyak fardhu.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas

kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang

sebelum kamu agar kamu bertakwa,(QS Al Baqarah 183)

Page 40: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

24

2) Rukun Puasa

a) Niat

Niat adalah keinginan dalam hati untuk berpuasa karena

ingin menjalankan perintah Allah SWT dan mendekat

kepada-Nya. Jika melaksanakan puasa wajib, maka niatnya

wajib dilakukan pada waktu sebelum fajar.

b) Menahan Diri

Yaitu menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa

seperti: makan, minum dan hubungan suami istri dari terbit

fajar sampai terbenam matahari.

3) Hal-hal Yang Membatalkan Puasa

a) Memasukkan suatu benda dengan sengaja ke dalam

lubang sesuatu yang membatalkan puasa adalah makan,

minum dan segala sesuatu yang masuk melalu lubang pada

anggota tubuh yang berkesinambungan (mutasil) sampai

lambung, dan memasukannya dengan unsur sengaja, artinya

apabila perbuatan tersebut dilakukan tanpa kesengajaan

atau lupa, maka tidak membatalkan puasa.

b) Melakukan hubungan seksual dengan sengaja. Hubungan

seksual baik dilakukan pasangan suami isteri atau bukan

dapat menyebabkan batalnya puasa dengan ketentuan

melakukannya dalam keadaan sadar dan sengaja.

Page 41: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

25

c) Keluarnya air mani disebabkan bersentuhan (tanpa

hubungan seksual) maka menyebabkan batalnya puasa,

baik keluar dengan usaha tangan sendiri (mastur basi) atau

menggunakan tangan seorang isteri yang halal. Dengan kata

lain, apabila keluar air mani tanpa bersentuhan semisal

bermimpi basah maka tidak batal.

d) Keluar darah haid dri kemaluan perempuan.

2. Pengajian atau Dakwah

Pengajian atau dakwah merupakan kegiatan untuk mengajak atau

menyeru kepada orang atau kelompok menuju kebaikan yang

dimaksud dalam hal ini seseorang atau kelompok orang yang tadinya

tidak tahu akan menjadi tahu dengan mengikuti pengajian.

Mengikuti pengajian bulanan atau dakwah merupakan salah satu

kegiatan rutin yang ada di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo

yang di harapkan mampu mengubah masyarakat menuju yang lebih

baik.

Dakwah adalah panggilan atau seruan bagi umat manusia menuju

jalan Allah SWT, yaitu jalan menuju Islam (Pimpinan Pusat

Muhammadiyah, 2000: 1).

Dakwah yang dimaksud adalah seruan atau ajakan yang

disampaikan kepada seseorang untuk menuju ke jalan yang lebih baik

lagi dan diridhai oleh Allah SWT.

Page 42: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

26

Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah

Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab[189]

kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena

kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir

terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat

hisab-Nya.

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah

Islam. Pernyataan ini merupakan berita dari Allah bahwa tidak ada

agama yang diterima disisi-Nya dari seorangpun kecuali agama Islam.

Yaitu mengikuti ajaran yang dibawa oleh para Rasul dari masa ke

masa hingga rasul terakhir yaitu Nabi Muhammad saw. Allah menutup

seluruh jalan untuk mendapatkan ridhonya kecuali jalan yang

ditempuh oleh nabi Muhammad saw. Barangsiapa menemui Allah atau

mati setelah diutusnya Nabi Muhammad dalam keadaan memeluk

agama yang tidak sejalan dengan syariát-Nya maka ia tidak akan

pernah diterima.

a. Dasar Hukum Dakwah

Dasar hukum dakwah Islam adalah agama dakwah yaitu

agama yang menugaskan umatNya untuk menyebarluaskan dan

menyiarkan islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat

bagi seluruih alam. Dalam kegiatan dakwah, dasar hukum dakwah

ini merupakan pedoman dalam pengembangan kegiatan daklwah

Page 43: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

27

baik secara praktis maupun teoritis. Dakwah sebagai bentuk

aktualisasi iman dimanifestaskan ke dalam kehidupan

bermasyarakat secara teratur yang menjadi tolak ukur dalam

berfikir, bersikap, dan bertindak selaku individu maupun

kelompok. Kewajiban dakwah tersebut dapat dilihat pada nash Al-

Quran surat Al-imron: 104 yang berbunyi:

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kalian umat yang mengajak

kepada kebaikan,menyuruh kepada kebaikan dan melarang

kemunkara .Mereka itulah orang-orang yang beruntung (Qs.Al-

Imron: 104). (Departemen Agama RI: 2004: 93).

Ayat di atas menegaskan bahwa perintah dakwah hukumnya

adalah wajib bagi seluruh umat manusia. Dalam pelaksanaan

dakwah juga tidak terbatas pada kelompok utama saja yang berhak

maupun wajib melaksanakan dakwah. Seluruh umat manusia baik

laki-laki maupun perempuan tua ataupun baligh semuanya

memiliki kuwajiban yang sama dan berdakwah baik secara

individu, maupun secara kelompok. Dakwah memiliki hukum

fardlu ain (wajib bagi setiap individu) apabila dalam suatu

masyarakat belum ada yang melaksanakan dakwah sedangkan

kemaksiatan dan kemunkaran telah terjadi dan merajalela, sehingga

orang yang berada di lingkungan tersebut wajib melaksanakan

dakwah. Akan tetapi jika dalam suatu masyarakat sudah ada

Page 44: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

28

(sebagian) orang yang melakukan dakwah, maka sebagian yang

lain tidak dikenankan hukum wajib dan dakwah dalam keadaan ini

dikenankan hukum fardlu kifayah. Dari hukum di atas, maka

dakwah memiliki dua arah, yakni petama kewajiban yang harus di

laksanakan setiap orang dalam berdakwah kepada islam dengan

memberi petunjuk dan berita menggembirakan, dan kedua

kewajiban adanya tenaga ahli yang khusus dari segolongan kaum

yang menyeru kepada islam dimana mereka harus memiliki

kelebihan dalam memahami Al-quran, dapat menjelaskan secara

representatif, arif dan bijaksana (Abu Zahra, 2004 :53).

Meskipun memiliki hukum wajib, namun islam tidak

memaksakan kepada seluruh umatnya untuk melakanakan dakwah

dengan kriteria yang sama bagi setiap orang islam memberi

kebanggaan pada setiap orang untuk mekaksanakan dakwah islam

sesuai dengan sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh imam

muslim yang berbunyi

سأ ى ىشا فيغيش ثيذ فإ يستطع فجسب فإ يستطع

:فجمج ره أظعف اليب(( سا س

Artinya: Barang siapa diantara kamu melihat kemunkaran ,maka

hendaklah ia merubah dengan tangannya. Jikalau tidak kuasa

dengan tangannya maka dengan lisannya, .jikalau tidak kuasa

dengan lisannya maka dengan hatinya , yang demikian itu adalah

selemah-lemahnya iman (HR.Muslim).

Dari uraian di atas maka dapat di simpulkan bahwa dakwah

memiliki hukum wajib bagi seluruh umat manusia kapanpun

Page 45: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

29

dimanapun mereka berada, baik secara individu maupun kelompok

dan disesuaikan dengan kemampuannya.

b. Tujuan Dakwah

Makarimul akhlak yang membudayakan dalam masyarakat

adalah tujuan utama da‟wah, ini sesuai dengan misi besar Nabi

Muhammad saw: ثعثت لأت ىبس الأخلق “bu;istu li utammima

maka-rimal akhlaq”. Sebab dengan akhlak yang mulia ini,

manusia akan tahu fungsinya sebagai manusia, yakni “abdi atau

hamba” Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya berbakti kepada-Nya,

mengikuti segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya,

kemudian menegakkan prinsip “amar ma‟ruf nahi munkar”. Inilah

essensi tujuan da‟wah.

Sikap yang dibentuk dalam sasaran da‟wah adalah

bertujuan tertentu, yakni agar setiap anggota masyarakat menjadi

penganut Islam yang baik, berbuat sesuai dengan ajaran Islam.

Sikap akan berwujud perbuatan, perbuatan akan menghasilkan

budaya dan silvilisasi, maka Islam dengan keberhasilan da‟wah

akan menjadi budaya manusia di alam semesta ini.

Sikap mempengaruhi watak dan membentuk akhlak, dan

kemudian berujud perbuatan nyata. Akhlak ini diperlukan oleh

manusia untuk menentukan pilihan dalam hidupnya. Sehingga hasil

pilihan oleh akhlak yang telah dibenuk oleh da‟wah itu akan

berupa hasil yang tepat dan benar. Akhlak berfungsi sebagai

Page 46: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

30

penyaring perbuatan manusia, mana yang harus dilakukan dan

ditinggalkan. (Habib, 2000: 130)

Agar mencapai tujuan yang dituju itu, maka sudah

seharusnya apabila para da‟i mempengaruhi peminatnya, dengan

cara yang tepat hingga mencapai pengaruhnya pada hati nuraninya

yang paling dalam (internalisasi). Banyak problem dalam

kehidupan manusia, dan da‟wah ingin meringankan semua yang

dihadapi manusia itu. Tuhan selalu menjanjikan kemudahan bukan

kesukaran dalam agama.

Jelaslah, bahwa tujuan da‟wah adalah membentuk

masyarakat yang konstruktif menurut ajaran Islam, di samping hal-

hal berikut: (Habib, 2000: 132).

1) Mengadakan koreksi, terhadap suatu situasi atau tindakan yang

menyimpang dari ajaran agama.

2) Mengusahakan kesehatan mental masyarakat, sesuai dengan

akhlak yang luhur.

3) Mendorong kemampuan masyarakat untuk menjalankan syari‟a

agama secara utuh dan tidak sepotong-potong (ud-khulu-fis

silmi ka-ffah).

4) Menembus hati nurani seseorang untuk sarana membentuk

masyarakat yang diridhai oleh Allah SWT.

5) Selalu terbuka untuk nasehat (counseling) (ad-dinun nashihah).

Page 47: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

31

Beberapa pendapat yang disampaikan oleh para ahli berkenaan

dengan tujuan dakwah antara lain:

1) Menurut Rosyad Saleh tujuan dakwah islamiah adalah

terwujudnya kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat

(Saleh:2001: 21).

2) Asmuni Syukir menjelaskan bahwa tujuan dakwah islamiah

adalah mengajak umat manusia meliputi orang kafir atau

musyrik kejalan yang benar dan diridhoi oleh Allah SWT agar

bahagia di dunia dan diakhirat (Syukir: 2001: 51).

3) Masdar Helmi menerangkan bahwa tujuan dakwah islamiah

adalah terwujudnya masyarakat yang mempercayai dan

menjalankan ajaran-ajaran islam (Helmi: 1969: 16).

4) Ahmad Subandi dalam memberikan simpulan tentan tujuan

dakwah lebih terperinci dengan membagi tujuan dakwah dalam

dua tujuan yaitu tujuan utama yang merupakan tujuan akhir dan

tujuan departemental yang merupakan tujuan perantara. Namun

secara ideal

5) Ahmad Subandi menyebutkan tujuan dakwah adalah untuk

menggapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan

diakhirat (Subandi:2004: 60).

Dengan demikian dapat dipahami bahwa secara praktis tujuan

awal dakwah adalah menyelamatkan manusia dari jurang yang

gelap (kekafiran) yang membuatnya tidak bisa melihat segala

Page 48: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

32

bentuk kebenaran dan membawanya ketempat yang terang-

benderang (cahaya iman) yang dipantulkan ajaran Islam sehingga

mereka dapat melihat kebenaran.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang tujuan dakwah di atas

maka dapat disimpulkan bahwa dakwah memiliki tujuan agar manusia

mau menerima, memeluk, menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran islam demi tercapainya kebahagiaan hidup di dunia dan

diakhirat. Tujuan dakwah tidak memiliki batas akhir dan akan

berlangsung secara terus-menerus di dunia ini selama masih ada

kehidupan manusia diatasnya.

c. Unsur Da‟wah

Dakwah akan berjalan dengan lancar dan bahkan mencapai

tujuannya apabila dalam pelaksanaanya tidak melupakan unsu-

unsur yang ada di dalamnya .Setidaknya ada empat unsur pokok

yang harus diperhatikan dalam suatu proses dakwah yaitu:

(Anshor, 2001: 103).

1) Subyek Da‟wah

Subyek dakwah adalah orang yang melaksanakan dakwah

yakni orang yang berusaha mengubah suatu situasi kepada

situasi yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah SWT

baik secara inidvidu maupun kelompok yang juga berperan

sebagai pemberi informasi dan pembawa misi.

2) Obyek dakwah

Page 49: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

33

Obyek dakwah adalah orang, baik individu atau kelompok

,yang menerima materi dakwah yang disampaikan oleh

pemateri dakwah. Istilah lain untuk menyebut obyek dakwah

adalah mad‟u. Yang menjadi obyek dakwah (mad‟u) hanyalah

manusia secara keseluruhan dan tidak ada pengecualian, yang

juga termasuk didalamnya diri pribadi dari subyek dakwah itu

sendiri.

Sudah jelas kiranya, bahwa sasaran yang menjadi obyek

da‟wah adalah masyarakat luas, mulai dari keluarga,

masyarakat lingkungan dan seluruh dunia. (Habib, 2000: 113)

3) Materi dakwah

Materi dakwah adalah semua bahan atau sumber yang di

gunakan dan disampaikan oleh dai kepada mad‟u dalam

kegiatan dakwah yang merupakan isi, ajakan, peringatan dan

ide gerakan yang dimaksudkan agar manusia mau menerima,

memahami, menghayati dan mengamalkannya sebagai

pedoman hidup (Sanwar, 2001: 96) untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Dalam menyampaikan materi yang akan diberikan kepada

masyarakat itu, dapat ditempuh beberapa cara, misalnya

pendekatan substansial, di mana para da‟i setelah mengadakan

pemilihan yang tepat dari ajaran Islam tersebut, misalnya dalil-

Page 50: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

34

dalil. Materi harus pula disesuaikan dengan tingkat pendidikan

yang menjadi sasaran da‟wah. (Habib, 2000: 94)

Materi yang diperlukan untuk suatu kelompok masyarakat

belum tenu cocok untuk kelompok masyarakat yang berbeda.

Oleh sebab itu pemilihan materi haruslah tepat, apakah itu

untuk pemuda, mahasiswa, pekerja, ataupun pegawai juga

harus diperhatikan. Bagaimana para penerima da‟wah itu

menerima, meresapi, dan menghayati da‟wah yang

disamapaikan da‟I itu. Oleh sebab itu secara teori da‟wah tidak

akan bisa terlepas dari 2 hal pokok ini:

a) Kemampuan para penerima da‟wah untuk menerima da‟wah

yang diberikan.

b) Tingkat berpikir para penerima itu akan menentukan,

apakah da‟wah yang diberikan para da‟i itu bisa diserap

secara baik, selanjutnya diamalkan dalam kehidupan

kehidupan sehari-hari.

d. Metode Dakwah

Da‟wah sebagai pelayanan masyarakat ialah mata rantai

yang menghubungkan agama sebagai wahyu Allah SWT dengan

masyarakatnya manusia, makhluk Allah yang memerlukan

petunjuk untuk kehidupannya. Ada beberapa metode dalam

melakukan da‟wah yaitu: (Habib, 2000:152).

Page 51: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

35

1) Metode Langsung

Metode yang diberikan oleh Rasulullah, ialah meode

percontohan secara langsung, yang dikenal sebagai “uswatun

hasanah”, tanpa banyak bicara atau tulisan, maka diri

Rasulullah merupakan contoh terbaik umat manusia. Dalam QS

AL-Ahzab ayat 21

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu

suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang

mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan

Dia banyak menyebut Allah.

2) Metode Lisan

Kontak langsung, berceramah dan memberikan nasihat

yang berguna, bahkan kemudian diikuti dengan konsekuen

menyesuaikan diri dengan apa yang diucapkannya itu.

Aktivitas beliau dan perbuatan beliau merupakan buku terbuka

bagi ummat manusia untuk dipedomani, terwujud secara

lengkap. (Habib, 2000: 161)

e. Peranan dan Pengaruh Da‟wah

Sebagai agen pembentuk dan perubah masyarakat, agar

lebih baik, maka da‟wah jelas mempunyai peranan dan pengaruh

yang sangat luas dalam kehidupan masyarakat. Antara masyarakat

dan da‟wah akan selalu terlibat dalam hubungan yang saling

Page 52: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

36

mempengaruhi. Da‟wah tidak hanya sebagai sarana komunikasi

massa, yang hanya akan memberikan apa adanya saja, baik

maupun buruk, akan tetapi da‟wah akan berkomunikasi dengan

masyarakat dengan ketegaan pandangan, bahwa yang baik harus

dilakukan dan yang buruk harus ditinggalkan.

Seluruh lingkungan kehidupan sebaiknya dipengaruhi oleh

da‟wah bisa berperan dalam masyarakat secara sempurna, baik

lingkungan tersebut adalah lingkungan fisik, biologis, psychologis

maupun kultural mereka. Lingkungan sosial manusia yang

demikian itu, amat berpengaruh terhadap tingkah laku manusia

secara perseorangan, maka apabila lingkungan sosial ini berhasil

dipengaruhi oleh da‟wah, maka tingkah laku dan pencapaian

seseorang dalam masyarakat akan mengikutinya. Dengan lain

perkataan dapat dikatakan di sini, bahwa lingkungan manusia,

yakni lingkungan sosialnya ini, akan menjadi penentu dasar

terhadap tingkah laku dan pencapaian-pencapaian manusia, baik

yang berupa fisik maupun yang rohani. Oleh sebab itu pengaruh

lingkungan perlu terus menerus diperluas dan diperkuat, agar

bentukan yang telah tercapai tidak goyah. (Habib, 2000: 209)

Page 53: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

37

3. Pendidikan Madrasah Diniyah

a. Pengertian Madrasah

Madrasah merupakan “isim makan” kata “darasa” dalam

bahasa Arab, yang berarti “tempat duduk untuk belajar” atau

popular dengan sekolah. Lembaga pendidikan Islam ini mulai

tumbuh di Indonesia pada awal abad ke-20 (Hasbullah, 2001: 61).

Madrasah adalah tempat pendidikan yang memberikan

pendidikan dan pengajaran yang berada di bawah naungan

Departemen Agama. Yang termasuk ke dalam kategori madrasah

ini adalah lembaga pendidikan : Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah,

Mu‟allimin, Mu‟allimat serta Diniyah (Nasir, 2010: 69).

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional yang ditindaklanjuti dengan PP Nomor 55 Tahun 2007

tentang pendidikan agama dan keagamaan memang menjadi babak

baru bagi dunia pendidikan agama dan keagamaan di Indonesia.

Kedua payung hukum itu mempunyai implikasi bahwa Madrasah

Diniyah menjadi bagian dari sistim pendidikan nasional, (Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 bagian

kesembilan pasal 30) itu berarti negara telah menyadari

keanekaragaman model dan bentuk pendidikan yang ada di

masyarakat.

Dalam perkembangannya, Madrasah Diniyah yang

didalamnya terdapat sejumlah mata pelajaran umum disebut

Page 54: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

38

Madrasah lbtidaiyah. sedangkan Madrasah Diniyah khusus untuk

pelajaran agama. Seiring dengan munculnya ide-ide pembaruan

pendidikan agama, Madrasah Diniyah pun ikut serta melakukan

pembaharuan dari dalam. Beberapa organisasi penyelenggaraan

Madrasah Diniyah melakukan modifikasi kurikulum yang

dikeluarkan Departemen Agama, namun disesuaikan dengan

kondisi lingkungannya, sedangkan sebagian Madrasah Diniyah

menggunakan kurikulum sendiri menurut kemampuan dan

persepsinya masing-masing.

Di era global ini , dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang

sangat tinggi, maka madrasah diniyah harus mampu menjawab

tantangan ini. Salah satu cara untuk dapat menjawab tantangan

tersebut, madrasah diniyah harus berani melakukakan perubahan-

perubahan serta mengadakan inovasi dan pengembangan terhadap

kurikulumnya agar tetap eksis dan bertahan.

b. Tugas Madrasah

Madrasah diniyah secara umum memiliki tugas sebagai

berikut:

1) Merealisasikan pendidikan Islam yang didasarkan atas prinsip

pikir, akidah, dan tasyri‟ yang diarahkan untuk mencapai

tujuan pendidikan.

2) Memelihara fitrah anak didik sebagai insan yang mulia, agar ia

tidak menyimpang dari tujuan Allah menciptakannya.

Page 55: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

39

3) Membersihkan jiwa dan pikiran dari pengaruh emosi, karena

pengaruh zaman sekarang yang mengarah pada penyimpangan

fitrah manusia.

4) Memberikan wawasan nilai dan moral.

5) Menyempurnakan tugas-tugas lembaga pendidikan, seperti

keluarga, masjid, pesantren, dan sekolah formal (Muhaimin dan

Mujib, 1993; 308).

c. Ciri-ciri Madrasah

Adapun ciri-ciri proses pendidikan madrasah diniyah yakni

pembentukan Akhlaq. Secara etimologis akhlaq adalah bentuk

jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku

atau tabiat. Sedangkan secara terminologis menurut Imam al-

Ghazali dinyatakan sebagai: “Akhlaq adalah sifat yang tertanam

dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan

gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan.” (Menurut Al Ghazali dalam Buku karangan

Qomar: 240)

Ruang lingkup akhlaq sendiri terbagi menjadi beberapa yakni

akhlaq terhadap Allah swt., akhlaq terhadap Rasulullah

Muhammad saw., akhlaq terhadap pribadi, akhlaq dalam keluarga,

akhlaq bermasyarakat, akhlaq bernegara.

Page 56: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

40

d. Kurikulum Madrasah Diniyah

Menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia

Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pendidikan Keagamaan Islam,

Pasal 48 yang berisi Kurikulum Madrasah Diniyah dijelaskan

bahwa madrasah diniyah mengajarkan pengetahuan keislaman

meliputi al-Qur‟an, al-Hadiṡ, Fiqh, Akhlaq, Sejarah Kebudayaan

Islam dan bahasa Arab. Materi-materi tersebut relevan dengan

mata pelajaran yang diajarkan di SMP khususnya pada semester

gasal, yakni sebagai berikut:

1) Al-Qur‟an,

Al-Qur‟an menjadi pedoman dari ilmu yang ada di dunia,

dan menjadi sumber utama dalam pembelajaran khususnya di

madrasah diniyah. Ayat al-Qu‟ran yang dipelajari saat jenjang

SMP semester ganjil adalah alQur‟an surat ke 95 at-Tin ayat 1

sampai ayat 8. Selain itu diajarkan pula mengenai kaidah dalam

membaca ayat-ayat al-Qur‟an, contoh hukum bacaan Al (al-

Syamsiyah dan al-Qomariyah), dan hukum bacaan qalqalah dan

ra‟.

2) Ḥadis

Materi mengenai ḥadīṡ Rosulullah Muhammad saw.

dipelajari cukup mendalam di madrasah diniyah, baik dari

tingkatan ula (awaliyah) sampai ulya. Salah satunya merupakan

ḥadīṡ tentang menuntut ilmu.

Page 57: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

41

3) Aqidah (tauhid)

Aqidah merupakan materi yang membahas mengenai

keimanan. Seperti iman kepada Allah, iman kepada Kitab

Allah, dan iman kepada Hari Akhir.

4) Akhlaq

Akhlaq membahas mengenai tata cara bertingkah laku baik

dengan Allah maupun dengan sesama makhluk hidup.

Pembahasan mengenai akhlaq ini meliputi akhlaq terpuji dan

tercela.

5) Fiqh

Fiqh membahas mengenai tata cara dan aturan-aturan dalam

beribadah. Contoh materi mengenai ṭahāroh, ṣalat, puasa, zakat,

dan haji.

6) Sejarah kebudayaan Islam (tarikh)

Tarikh membahas mengenai kisah masa Rasulullah saw.

yang diharapkan dapat memberi pemahaman kepada santri

mengenai ketauladanan Rasulullah. Pembahasan ini mulai dari

riwayat hidup Rasulullah saw. sampai kepada

kepemimpinannya.

B. Kajian Peneliti Terdahulu

Kajian peneliti terdahulu atau kajian pustaka adalah suatu istilah

untuk mengkaji bahan atau literature kepustakaan (literature review).

Fungsi kajian pustaka adalah untuk mengemukakan hasil-hasil peneliti

Page 58: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

42

dahulu yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan.

Adapun beberapa penelitian yang dilakukan dan sejauh ini telah penulis

ketahui adalah sebagai berikut:

Gustiwarni, Universitas Islam Jakarta (2005) Jurusan Pendidikan

Agama Islam, dengan judul skripsi “Peranan Pesantren Kilat dalam

Peningkatan Pengamalan Ibadah”, yang menyimpulkan bahwa kegiatan

pesantren kilat memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan

pengamalan ibadah siswa. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya

hafalan doa, bacaan shalat, maupun ketekunan dalam ibadah shalat.

Fitrianingsih, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana

Hasanuddin Banten (2017), Jurusan Bimbingan Konseling Islam, dengan

judul skripsi “Motivasi Ibadah Pada Orang Lanjut Usia”, yang

menyimpulkan bahwa Bimbingan Religius dalam meningkatkan motivasi

ibadah pada orang lanjut usia yang dilakukan di Balai Perlindungan Sosial

dengan 4 proses, yaitu: (a) ceramah, (b) mengaji bersama, (c) belajar salat

dan (e) diskusi atau tanya jawab. Peran pembimbing religius di Balai

Perlindungan Sosial dalam meningkatkan motivasi ibadah pada orang

lanjut usia meliputi: (a) sebagai orang yang mengingatkan, (b) sebagai

orang yang membimbing, dan (c) sebagai motivator.

Mujiati, Institut Agama Islam Negeri Walisongo (2009), Jurusan

KPI, dengan judul skripsi “Pengaruh Mengikuti Pengajian Bulanan di

Pondok Pesantren Darul Muqoddas terhadap Peningkatan Ibadah

Page 59: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

43

Masyarakat Mojomulyo Tambakromo Pati, yang menyimpulkan bahwa

melalui pengajian bulanan terbukti ada peningkatan pengamalan ibadah.

Lilis Halimah, UIN Sunan Gunung Djati (2018), Jurusan

Pendidikan Agama Islam), dengan judul skripsi “Sikap Siswa terhadap

Proses Pembelajaran Kitab Safinatunnajah Bab Shalat Hubungannya

dengan Pengamalan Ibadah Shalat Mereka”, yang menyimpulkan bahwa

dengan adanya pembelajaran Kitab Safinatunnajah , pengamalan ibadah

shalat mereka menjadi meningkat.

Mudofri, IAIN Sunan Ampel Surabaya (2013), Jurusan KPI,

dengan judul skripsi “Pengaruh Wisata Religi Ziarah Wali Songo

Terhadap Peningkatan Ibadah Shalat Berjamaah Masyarakat Dupak

Masigit Kecamatan Bubutan Surabaya”, yang menyimpulkan bahwa ada

pengaruh wisata religi Ziarah Wali songo terhadap Peningkatan Ibadah

Shalat berjama‟ah Masyarakat Dupak Masigit kecamatan Bubutan

Surabaya. Dalam hal ibadah shalat berjamaah terdapat hubungan yang

sangat rendah menjadi meningkat.

Berdasarkan kajian pustaka di atas terdapat persamaan dan

perbedaan dengan kajian peneliti terdahulu. Persamaannya yaitu sama-

sama meneliti tentang ibadah mahdhah, namun perbedaan karya ilmiah ini

dan kajian peneliti terdahulu adalah karya ilmiah ini lebih fokus terhadap

evaluasi ibadah mahdhah yang telah dilaksanakan di Desa Majir Kec.

Kutoarjo Kab. Purworejo.

Page 60: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah ajaran mengenai metode-metode yang

digunakan dalam proses penelitian (Kartono, 1990: 20). Pendekatan dan

jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian ini di

sebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada

kondisi yang alami (natural setting), karena pada awalnya metode ini lebih

banyak digunakan untuk antropologi budaya, disebut sebagai metode

kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat

kualitatif (Sugiono, 2009:1).

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Suatu penelitian dikatakan memenuhi syarat apabila penelitian

tersebut memperhatikan pendekatan penelitian dan konsisten dalam

memilih jenis penelitian dalam pelaksanaannya. Secara umum, metode

penelitian ada dua macam, yakni metode kuantitatif dan metode

kualitatif. Penelitian yang penulis lakukan ini merupakan metode

kualitatif dalam pelaksanaannya.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan

instrumen kunci (Sugiyono, 2005). Perbedaannya dengan penelitian

kuantitatif adalah penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan

Page 61: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

45

teori yang ada sebagai bahan penjelas dan berakhir dengan sebuah

teori.

Menurut Moleong (2005:6), penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,

dll secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Penelitian ini dilakukan dengan cara pendekatan induktif di

lapangan, kemudian menyusunnya secara deskriptif sesuai keadaan

yang sebenarnya di lapangan.

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak

diperlukan. Dalam peneltian ini peneliti berperan tidak hanya sebagai

instrument saja melaikan juga sebagai pengamat dan pengumpul data.

Disamping itu kehadiran peneliti di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab.

Purworejo diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subyek atau

informasi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana suatu penelitian

dilaksanakan. Penelitian yang penulis lakukan ini mengambil lokasi di

Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo.

Penelitian dilaksanakan mulai 2 Agustus 2018 sampai selesai.

Page 62: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

46

C. Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subyek

dari mana data diperoleh (Arikunto, 2013: 172). Pada tahap ini peneliti

berusaha mencari dan mengumpulkan berbagai sumber yang ada

hubungannya dengan masalah yang diteliti. Penelitian itu sendiri

merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang

benar tentang suatu hal dengan menggunakan prosedur penelitian yang

baik.

Dalam penelitian ini terdapat data utama (primer) dan data

pendukung (sekunder)

1. Data Primer

Data primer menurut (Suryabrata,2003: 84) merupakan data yang

langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber pertamanya atau

sumber-sumber dasar yang terdiri dari buku-buku atau saksi utama dari

kejadian (fenomena) objek yang diteliti dan gejala yang terjadi di

lapangan. Sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan melakukan penggalian data dari Desa Majir dengan mencari

keterangan dari orang yang terlibat secara langsung terutama para

jama‟ah, ustadz/ustadzah, ketua takmir masjid. Sebagai sumber untuk

menggali informasi terkait fokus penelitian, untuk mendapatkan

informasi ini peneliti menggunakan metode wawancara.

2. Data Sekunder

Page 63: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

47

Data sekunder adalah data yang didapat atau diperoleh secara tidak

langsung, data sekunder mencakup data yang diperoleh arsip-arsip,

dokumen, dan catatan . Hal ini dilakukan karena data yang digali harus

valid sehingga peneliti harus melakukan pengamatan secara langsung

dan mengobservasi dilapangan yang menghasilkan data yang lengkap

dan dapat dipertanggung jawabkan.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Sebuah penelitian haruslah tersusun secara sistematis dan memenuhi

semua aspek yang menjadi syarat sebuah penelitian. Salah satu aspek yang

merupakan syarat sebuah penelitian adalah adanya data yang terkumpul

melalui beberapa teknik atau pengumpulan data. Teknik pengumpulan data

yang penulis terapkan dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi, sebagai metode, observasi biasa

diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

atas fenomena-fenomena yang diselidiki. . (Sutrisno Hadi. 2004 :

151) Metode observasi yaitu metode pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengamati atau memperhatikan subyek

penelitian, baik secara langsung atau tidak langsung, serta

mengadakan pencatatan tentang hasil pengamatan tersebut secara

sistematis.

Metode ini digunakan penulis untuk mengetahui secara

langsung upaya meningkatkan kualitas ibadah mahdhah di Desa

Page 64: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

48

Majir. Catatan data yang diperoleh adalah hasil dari mengamati

secara langsung kegiatan-kegiatan sehingga data yang diperoleh

benar-benar valid.

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data

yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan

angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai

fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila

penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak

terlalu besar.

2. Metode Wawancara

Menurut Moleong (2011:186) metode wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh

dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.

Secara umum yang disebut wawancara adalah metode yang

dilakukan dengan pertanyaan secara lisan kepada orang lain

dengan maksud agar orang lain memberi jawaban. Dalam metode

wawancara terjadi komunikasi antara penulis dengan subyek

(Surakhmad, 1989: 174). Didalam wawancara ini terjadi interaksi

atau hubungan timbal balik antara penulis dengan subyek, penulis

Page 65: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

49

memberikan pertanyaan dan subyek menjawab. Sehingga

terciptalah tanya jawab yang menghasilkan data konkret.

Dalam penelitian ini, wawancara ditujukan kepada ustadz

dan murid di Madrasah dan peserta da‟wah di Desa Majir Kec.

Kutoarjo Kab. Purworejo dalam ypaya meningkatkan pengamalan

ibadah mahdhah di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode

pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis

dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang

lain oleh subjek.(Herdiansyah, 2010: 143) Dokumentasi

merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif

untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui

suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat

langsung oleh subjek yang bersangkutan.

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto,

2010:274). Peneliti mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan objek penelitian berupa catatan, arsip-arsip dan dokumen

yang berkaitan dengan upaya meningkatkan kualitas ibadah

mahdah di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo.

E. Analisis Data

Page 66: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

50

Dalam melakukan analisis data dari penelitian ini, penulis

menggunakan metode analisis data diskriptif (diskriptif analysis) yaitu

jenis analisis data untuk mengungkapkan keadaan atau karakteristik data

sampel untuk masing-masing variable penelitian secara tunggal. Langkah-

langkah yang diambil penulis dalam analisis data adalah sebagai berikut:

1. Menelaah Seluruh Data

Data yang berhasil dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan

dokumentasi, kemudian dibaca, dipelajari dan ditelaah secara seksama

2. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data

“kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi

data yang dilakuakan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi

merupakan usaha membuat rangkuman yang berisi proses dan

pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga, sehingga tetap berada di

dalamnya

3. Menyusun Data dalam Satuan-Satuan (Unitisasi)

Langkah ini bertujuan menentukan inti analisis. Proses unitisasi

bukan hanya penulis lakukan setelah selesai pengumpulan data tetapi

sejak selesai kegiatan pengumpulan data pertama. Oleh karena itu,

semua hasil data yang diperoleh dari lapangan yang berupa

dokumentasi, hasil wawancara dan hasil observasi penulis langsung

membubuhkan koding untuk analisasi. Koding tersebut dibuat menurut

Page 67: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

51

klasifikasi permasalahan penelitian, sehingga dapat memunculkan data

mengenai pelaksana pembelajaran, strategi dan evaluasinya.

Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap

informasi yang terkumpul yang member kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan bertahap,

melalui esimpulan-kesimpulan sementara untuk menuju kesimpulan

akhir yang memiliki kepercayaan tinggi setelah data mencukupi untuk

penarikan kesimpulan (Sutopo, 2008: 75). Sebagaimana yang

dinyatakan Sutopo, penarikan kesimpulan dalam penelitian ini

nantinya akan dilakukan bertahap.

Menurut Bungin (2010: 83) dalam penelitian kualitatif dikenal ada

dua analisis data yang sering digunakan bersama-sama atau secara

terpisah yaitu model strategi analisis deskriptif kualitatif dan atau

model strategi analisis verivikatif kualitatif. Kedua model analisis itu

memberi gambaran bagaimana alur logika analisis data pada penelitian

kualitatif sekaligus memberi masukan terhadap bagaimana teknik

analisis data kualitatif digunakan.

Proses berjalannya analisis data kualitatif menurut Seiddel

sebagaimana dikutip Moleong (2011:248) adalah sebagai berikut:

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu

diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan,

mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

Page 68: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

52

c. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai

makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan,

dan membuat temuan-temuan umum.

F. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini peneliti berusaha memperoleh keabsahan data

temuannya. Teknik yang dipakai untuk menguji keabsahan temuan

tersebut yaitu teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.

Danzin (dalam Moleong, 2011:330-331) membedakan empat macam

triangulasi sebagai teknik peemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan

sumber, metode, penyidik, dan teori.

Triangulasi data adalah teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data (observasi,

wawancara dan dokumentasi) dan sumber data yang telah ada untuk

ditarik kesimpulan yang hasilnya sama (Sugiyono, 2010: 330).

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Triangulasi dengan

metode terdapat dua strategi, yaitu:

1. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa

teknik pengumpulan data

2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode

yang sama.

Page 69: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

53

Teknik triangulasi jenis ketiga adalah dengan jalan memanfaatkan

peneliti dengan pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali

derajat kepercayaan data. Sedangkan triangulasi dengan teori, beranggapan

bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau

lebih teori.

Page 70: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

54

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum

Majir adalah salah satu desa di Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo.

Sentral pendidikan agama di Desa Majir adalah di Masjid Nurul Iman

yang terletak di lingkungan RW.2 yang berada di tengah-tengah Desa.

1. Visi dan Misi Desa Majir

Visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana

instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten

dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu

gambaran umum yang menantang tentang keadaan masa depan yang

berisikan citra dan cita yang ingin diwujudkan oleh pemerintah desa

Majir.

Visi pemerintah Desa Majir adalah ”Meningkatkan

Penyelenggaraan Pemerintah Desa, Mandiri, Profesional dan

Transparan.

Misi adalah suatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh

instansi pemerintah sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi

dapat terlaksana dan berhasil dengan baik dan pihak yang

berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan mengetahui

peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di

waktu yang akan datang.

Page 71: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

55

Misi pemerintahan Desa Majir adalah

a. Menyediakan bahan kebijakan kepada atasan ataupun lembaga

desa yang ada.

b. Meningkatkan profesionalisme birokrasi melalui upaya

peningkatan kemampuan aparat yang ada di desa serta efektifitas

pelayanan publik dalam penyelenggaraan pemerintah yang baik

(good governance).

c. Meningkkatkan kemampuan kelembagaan yang ada di desa untuk

mengelola penyaluran aspirasi dalam pelaksanaan pembangunan

dan penyelenggaraan pemerintah desa).

d. Meningkatkan pelaksanaan otonomi desa yang didukung dengan

administrasi yang tertib.

e. Penguatan potensi pendapatan dan kekayaan desa yang telah ada

dalam menunjang kemandirian desa.

f. Meningkatkan pengendalian pengelolaan alokasi dana desa

(ADD), Dana Desa (DD), Bagi Hasil Pajak dan Retribusi, Bantuan

Gubernur, Bantuan Kabupaten maupun dana yang ada guna

menjamin terlaksananya kepemerintahan yang baik dan bersih dari

korupsi.

2. Batas Wilayah

Batas-batas wilayah Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Kaliwatu Kec.Butuh

Sebalah Timur : Desa Bayem Kec. Kutoarjo

Page 72: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

56

Sebelah Selatan : Desa Kepuh Kec. Kutoarjo

Sebelah Barat : Desa Andong dan Desa Lugu Kec. Buuh

Pemilihan lokasi tersebut sangatlah tepat dan cocok tempat

para masyarakat sekitarnya untuk mengikuti kegiatan da‟wah dan

Pendidikan Madrasah Diniyah Awaliyah. Hal ini disebabkan karena

tempatnya jauh dari keramaian kota dan sebaliknya mudah dijangkau

oleh siapa saja yang hendak menginginkannya. Mengingat hal

semacam itu maka perkembangan dan kemajuan pendidikan agama di

Desa Majir semakin pesat.

3. Data Desa

Menurut hasil wawancara dengan Sekretaris Desa (Bapak Joni

Sugiharso), maka diperoleh data sebagai berikut:

Data Geografi:

Total Luas Wilayah Desa : 1.68 km²= 100 Hektar

Hutan Desa : 100 Hektar

Data Topografi

Jenis wilayah Desa : Dataran rendah

Data Demografi

Jumlah Total Penduduk : 1971 jiwa

Jumlah Penduduk Laki-laki : 996 jiwa

Jumlah Penduduk Perempuan : 975 jiwa

Kepala Keluarga Laki-laki : 604 KK

Kepala Keluarga Perempuan : 91 KK

Page 73: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

57

Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Usia

<1 tahun : 4 jiwa

1-4 tahun : 104 jiwa

5-14 tahun : 284 jiwa

15-39 tahun : 576 jiwa

40-64 tahun : 795 jiwa

65 tahun ke atas : 208 jiwa

Jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan

Petani Laki-laki : 148 jiwa

Petani perempuan : 83 jiwa

Buruh : 142 jiwa

PNS : 15 jiwa

Pegawai Swasta : 226 jiwa

Wiraswasta : 281 jiwa

Lainnya : 1076 jiwa

Tempat Pendidikan

PAUD : 1 PAUD

TK : 1 TK

SD : 1 SD

Madrasah Diniyah : 1 Madrasah Diniyah

Akses Pengetahuan

Karang Taruna : 2 kali/tahun

PKK : 12 kali/tahun

Page 74: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

58

Majelis Ta‟lim : 54 kali/tahun

Kelompok Lembaga Tani : 12 kali/tahun

Agama yang dianut warga Desa Majir

Islam

Kristen

Katholik

4. Sejarah Masjid Majir (Masjid Nurul Iman)

Sejarah Masjid Desa Majir yaitu dahulu kala setelah runtuhnya

kejayaan Kerajaan Majapahit, muncullah kejayaan kerajaan-kerajaan

Islam di Bumi Nusantara. Di pulau Jawa sendiri, kerajaan Demak

menjadi barometer kerajaan Islam di nusantara pada saat itu. Pada era

kepemimpinan Raden Patah, Kerajaan Demak didukung sepenuhnya

oleh Wali Songo. Kemudian Raden Patah mendapatkan perintah

langsung dari para wali untuk menyebarkan Islam di seluruh Nusantara

sehingga Raden Patah memerintahkan para santri untuk ikut

berpartisipasi menyebarkan agama Islam. Diantaranya punggawa

Kerajaan Demak yang diperintahkan adalah Janiman Joyonegoro

beserta istri dan adiknya yang bernama Janoko Joyonegoro dimana

mereka bertiga mendapatkan perintah untuk menyebarkan agama Islam

di daerah Jawa Tengah bagian selatan.

Setelah beberapa lama menunggangi kuda, sampailah mereka

bertiga di suata daerah yang bernama Desa Majir. Di situ, Janiman

Joyonegoro berganti nama atau menyamar menjadi Bayan Iman. Berka

Page 75: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

59

dukungan istri dan adiknya, Janiman Joyonegoro berhasil

menyebarkan agama Islam di daerah tersebut dan beliau membangun

sebuah masjid yang dinamakan Masjid Nurul Iman. Setelah wafat,

Janiman Joyonegoro beserta istri dan adiknya dimakamkan di Desa

Majir, tepatnya di belakang Masjid Nurul Iman.

5. Jadwal Da‟wah atau Pengajian di Masjid Nurul Iman

a. Pengajian Bulanan setiap Malam Ahad Wage

b. Berjanji Putra dan Putri setiap Malam Ahad Legi

c. Idharoh setiap malam Senin

6. Daftar Muballigh Da‟wah

a. Ustadz Nasmudi

b. Ustadz Nanang M.S

c. Ustadz Untung Subagyo

7. Jadwal Pendidikan Madrasah Diniyah awaliyah Desa Majir

Hari Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV

Senin Aqidah

Akhlak

AL-Qur‟an

Hadis

Praktek

Ibadah

Al-

Jurumiyah

Selasa Praktek

Ibadah

Aqidah

Akhlak

Al-

Jurumiyah

Al-Qur‟an

Hadis

Rabu Tarikh Islam BTQ Al-Qur‟an

Hadis

Tarikh

Islam

Kamis Fiqih Praktek

Ibadah

Aqidah

Akhlak

Aqidah

Akhlak

Sabtu BTQ Fiqih Fiqih Fiqih

Minggu Al-Qur‟an

Hadis Tarikh Islam

Praktek

Ibadah

Praktek

Ibadah

Page 76: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

60

8. Dewan Pengajar Madrasah

a. Ustadz Nasmudi

b. Ustadz Nanang M.S

c. Ustadz Shodiqin

d. Ustadz Muzamil

e. Ustadz Achmad Marsudi

f. Ustadz Sobri

g. Ustadz Muhtafid

h. Ustadz Mulyadi

i. Ustadz Mustaqim

j. Ustadzah Srining W.S

k. Ustadzah Fatimah

l. Ustadzah Kalimah

9. Saranan dan Prasarana Madrasah Diniyah Awaliyah Desa Majir

a. Ruang Kelas

b. Kantor

c. Aula

d. Papan Tulis

e. Meja+kursi

10. Kegiatan Madrasah

Pembelajaran dimulai pukul 15.30 WIB-17.00 WIB

11. Keadaan murid Madrasah Diniyah Awalaiyah Desa Majir

Page 77: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

61

Pada tahun 2018/2019 murid Madrasah Diniyah Islamiyah Desa

Majir Kec. Majir Kab. Purworejo terhitung ada

Kelas I : 21 murid

Kelas II : 20 murid

Kelas III : 18 murid

Kelas IV : 20 murid

B. Analisis Data

Kumpulan data yang dianalisa dalam skripsi ini bersumber dari

hasil wawancara dengan warga masyarakat yang penulis anggap mampu

untuk memberikan keterangan yang relevan, dilengkapi dengan dokumen

yang ada. Mengacu pada fokus penelitian dalam skripsi ini, maka penulis

akan menganalisa dan menyajikanya secara sistematis tentang pelaksanaan

ibadah mahdhah di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo, sebagai

berikut:

1. Pedoman Wawancara Untuk Ustadz

a. Bagaimana ibadah mahdhah di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab.

Purworejo?

b. Bagaimana proses pembelajaran di Madrasah Diniyah Awaliyah

Islamiyah Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo?

c. Apa peran Madrasah Diniyah Islamiyah bagi anak-anak dan

masyarakat Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo.

d. Bagaimana proses kegiatan da‟wah yang dilakukan di Desa Majir

Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo ?

Page 78: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

62

2. Pedoman Wawancara dengan Peserta Da‟wah

a. Apa yang anda ketahui tentang ibadah mahdhah?

b. Apa saja yang anda dapat selama berada di Majelis Da‟wah

tersebut?

c. Apa pengaruh pembelajaran di Majelis Da‟wah tersebut dengan

pengamalan ibadah mahdhah anda?

3. Pedoman Wawancara dengan Murid Madrasah Diniyah

a. Apa yang anda ketahui tentang ibadah mahdhah?

b. Apa saja yang anda dapat selama belajar di Madrasah Diniyah

Awaliyah Islamiyah Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo?

c. Apa pengaruh pembelajaran di Madrasah Diniyah Awaliyah

Islamiyah Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo dengan

pengamalan ibadah mahdhah anda?

Sehingga diperoleh hasil wawancara sebagai berikut:

Nama : Bapak Nasmudi

Jabatan : Ustadz dan Pembina Madrasah

Pend terakhir : SMP

Hari/tanggal : Jum‟at, 1 September 2018

Waktu : 13.30 WIB- selesai

1. Bagaimana ibadah mahdhah di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab.

Purworejo?

Jawab: Ibadah mahdhah di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo

pada dasarnya sudah bagus, namun tidak merata, antara satu orang

Page 79: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

63

dengan yang lain. Ada yang sudah bagus dan ada yang belum bagus.

Sehingga dilakukan upaya untuk menyamaratakan pengamalan ibadah

mahdhah di desa Majir dengan upaya melalui pendikan madrasah

diniyah sebagai persiapan bekal bagi anak-anak ketika baligh nanti.

Kemudian kajian da‟wah guna lebih mendalami tentang ibadah

mahdhah sekaligus untuk memotivasi agar lebih giat dalam beribadah

mahdhah.

Adapun upaya yang dialkukan untuk meningkatkan pengamalan

ibadah mahdhah ada cara pendidikan madrasah bagi anak-anak seusia

9-12 tahun. Pendidikan tersebut diharapkan dapat membekali ilmu

agama terutama hal beribadah mahdhah. Ketika anak-anak sudah

dibekali dengan teori serta latiahan praktik. Sehingga ketika baligh

mereka tidak kesulitan untuk mengaplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari. Kemudian ada cara da‟wah. Peserta da‟wah berasal dari

berbagai kalangan, ada anak-anak, remaja, hingga orang tua.

2. Apa peran Madrasah Diniyah Islamiyah bagi anak-anak dan

masyarakat Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo?

Jawab: Madrasah menempati posisi penting dalam pendidikan Islam

karena mempunyai sumbangsih yang cukup besar terhadap pendidikan

di Indonesia, sebagai lembaga pendidikan yang menjadi indikasi kuat

perubahan lingkungan strategis pendidikan dimasa depan untuk dapat

mengembangkan pendidikan melalui strategi inovasi dan perubahan

agar tetap eksis dan dapat mempertahankan nilai-nilai jati diri bangsa

Page 80: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

64

dan mampu membina moral bangsa di tengah arus globalisasi yang

sedang menerpa.

3. Bagaimana proses pembelajaran di Madrasah Diniyah Awaliyah

Islamiyah Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo?

Jawab: Pembelajaran di Madrasah dbagi dalam 4 kelas. Kegiatan

belajar mengajar dimulai pukul 15.30 WIB-selesai. Adapun materi

yang diajarkan yaitu ada Al-Qur‟an, Hadis, Aqidah akhlak, Fiqh,

Tarikh Islam, dan Kitab. Metode ynag digunakan yaitu ceramah dan

tanya jawab. Sebagai Institusi Pendidikan Islam yang bersifat

kerakyatan, peran Madrasah Diniyah dalam proses internalisasi ajaran-

ajaran Islam dan tradisi-tradisi keagamaan dalam sebuah komunitas

masyarakat muslim tidak dapat diabaikan begitu saja. Madrasah

Diniyah memiliki signifikansi dalam melestarikan kontinuitas

pendidikan Islam dan nilai moral etis keislaman bagi masyarakat.

Peran Madrasah Diniyah ini tidak layak diabaikan begitu saja ketika

melihat kualitas dari Madrasah Diniyah yang tidak sedikit guna

memenuhi kebutuhan pendidikan agama islam bagi anak-anak

terutama yang masih menginjakan kakinya disekolah pendidikan dasar.

Dengan seiringnya perkembangan zaman yang semakin hilangnya

akhlak-akhlak dan moral-moral anak bangsa ini, Madrasah Diniyah

diharapkan mampu membenahi dan mampu mengembalikan keadaan

bangsa yang memiliki generasi-generasi dan insan-insan yang

berprilaku baik dan didalamnya terdapat akhlakul karimah dan budi

Page 81: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

65

pekerti yang luhur. Oleh karena pentingnya pendidikan agama islam,

Madrasah Diniyah diharapkan mampu menanggapi dan menyelesaikan

polemik-polemik tersebut. Serta diharapkan mampu meningkatkan

pengamalan ibadah mahdhah melalui materi-materi yang elah

disampaikan.

Nama : Muhammad Ibnu Faqih

Usia : 12 tahun

Hari/tanggal : Minggu, 9 September 2018

Waktu : 09.00 WIB-selesai

1. Apa yang anda ketahui tentang ibadah mahdhah?

Jawab: Ibadah mahdhah adalah ibadah pookok atau ibadah yang wajib

dijalankan oleh umat muslim dengan beberapa syarat maupun ruku.

2. Apa saja yang anda dapat selama belajar di Madrasah Diniyah

Awaliyah Islamiyah Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo?

Jawab: Di Madrasah saya diajarkan banyak hal mulai dari macam-

macam ibadah, cara shalat, kemudian tetang puasa kami juga sudah

tidak bolong-bolong lahi

3. Bagaimana proses kegiatan da‟wah yang dilakukan di Desa Majir Kec.

Kutoarjo Kab. Purworejo ?

Jawab: Kegiatan da‟wah dilakukan pada Malam Minggu selepas shalat

isya‟. Materi yang diajarkan juga tidak jauh berbeda dengan yang dia

ajarkan di Madrasah Diniyah Awaliyah Islamiyah yaitu seputar fiqh,

Page 82: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

66

hadis, al qur;an, tarikh, aqidah akhlak dan kitab. Metode yang

digunakan ustadz yaitu meode lisan, langsung dan tanya jawab.

Nama : Siti Saringah

Usia : 12 tahun

Hari/tanggal : Minggu, 9 September 2018

Waktu : 09.00 WIB-selesai

1. Apa yang anda ketahui tentang ibadah mahdhah?

Jawab: Ibadah mahdhah adalah aktivitas atau perbuatan yang sudah

ditentukan syarat dan rukunnya. Maksudnya syarat itu hal-hal yang

perlu dipenuhi sebelum suatu kegiatan ibadah itu dilakukan.

Sedangkan rukun itu hal-hal, cara, tahapan atau urutan yang harus

dilakukan dalam melaksanakan ibadah itu.

2. Apa saja yang anda dapat selama berada di Majelis Da‟wah tersebut?

Jawab: Dakwah sangat penting bagi masyarakat, agar mereka tidak

terjerumus pada hal negatif. Setidaknya melalui dakwah bisa

memberikan pemahaman kepada siapapun agar tidak melenceng dari

ajaran Islam.

3. Apa pengaruh pembelajaran di Majelis Da‟wah tersebut dengan

pengamalan ibadah mahdhah anda?

Jawab: Kita lebih bisa menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik,

bahwa manusia yang terbaik adalah siapa yang selalu menegakkan

amar ma'ruf nahi munkar, sehingga semua waktunya digunakan untuk

menegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Juga bersikap takut atas murka

Page 83: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

67

Tuhan-nya, sehingga seluruh kehidupannya disesuaikan dengan

perintah-perintah Allah yang berada di dalam kitab suci-Nya.

Merasakan bahwa hubungan di antara sesama manusia terjalin dengan

sangat erat, maka kita harus senantisa menyambung tali silaturrahim

kepada mereka, dan juga melaksanakan apa saja yang menjadi tugas

kita terhadap pihak lain. Akan tetapi, yang lebih penting dari

kesemuanya itu adalah, menegakkan amar ma'ruf nahi munkar bagi

semua orang. Dengan begitu pengamalan ibadah mahdhahpun semakin

meningkat.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1. Pengajian atau Da‟wah

Di Desa Majir, pengajian atau da‟wah dilakukan rutin setiap

malam setelah shalat isya‟ berjama`ah. Guru/pengajarnya adalah

bergatian bergilir yaitu Ustadz Nasmudi, Ustadz Nanang MS dan

Ustadz Untung Subagyo. Adapun pengajian ini sudah berlangsung

sejak tahun 1997. Metode yang diterapkan adalah metode praktik

langsung, metode lisan dan metode tanya jawab. Jadi ketika ustadz

memberikan materi ceramah kemudian dipraktikan di depan peserta

da‟wah ketika ada yang belum dipahami maka dapat langsung

ditanyakan kepada ustadz.

Peserta da‟wah beragam, mulai dari anak-anak, remaja hingga

orang tua. Antara peserta yang satu dengan yang lainpun beragam

Page 84: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

68

lamanya dalam mengikuti kegiatan da‟wah tersebut. Ada yang sudah 5

tahun bahkan masih ada yang baru.

Kegiatan da‟wah dialakukan di Masjid Majir atau yang lebih

terkenal dengan Masjid Nurul Iman yang terletak bersebelahan dengan

Madrasah Diniyah Awaliyah Islamiyah Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab.

Purworejo dan TK Masitoh. Posisi ini sangatlah cocok dan strategis

karena berada di tengah-tengah Desa.

Materi yang diajarkan dalam da‟wah di Desa Majir Kec. Kutoarjo

Kab. Purworejo berasal dari kitab fiqih, kitab safinah, tarikh islam, AL

Qur‟an dan Hadis serta akidah akhlak.

Adapun unsur-unsur yang menunjang Kegiatan Da‟wah tersebut

antara lain

a. Masjid

Masjid merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan denagn

pesantren dan dianggap sebagai tempat yang paling tepat, karena

pada dasarnya masjid adalah tempat untuk beribadah.

Masjid artinya tempat sujud. Selain digunakan sebagai tempat

ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim.

Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama,

ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid.

Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan

dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.

Page 85: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

69

Kedudukan masjid sebagai pusat pendidikan dalam tradisi

merupakan manifestasi universalisme dari sistem pendidikan islam

tradisional. Dengan kata lain kesinambungan sistem pendidikan

islam yang berpusat pada masjid sejak masjid al-Qubba didirikan

dekat Madinah pada masa Nabi Muhammad saw tetap terpancar

dalam sistem pesantren. Sejak zaman Nabi, masjid telah menjadi

pusat pendidikan islam. Di mana kaum muslimin berada, mereka

selalu menggunakan masjid sebagai tempat pertemuan, pusat

pendidikan, aktivitas administrasi, dan cultural.

Kegiatan da‟wah tersebut dilakukan di Masjid Nurul Iman,

selain karena tempatnya yang strategis hal tersebut juga

dikarenakan Masjid Nurul Iman adalah sentral dari kegiatan

keagamaan di Desa Majir. Hal tersebut terbukti dengan antusiasme

masyarakat dalam menghadari dan mengikuti pengajian atau kajian

da‟wah.

b. Ustadz

Pengertian lain dari kata ustadz adalah orang yang sangat ahli

dalam suatu bidang. Sedang di Indonesia, seperti disebut di muka,

kata ustadz merujuk pada banyak istilah yang terkait dengan orang

yang memiliki kemampuan ilmu agama dan bersikap serta

berpakaian layaknya orang alim. Baik kemampuan riil yang

dimilikinya sedikit atau banyak. Orang yang disebut ustadz antara

lain: da'i, mubaligh, penceramah, guru ngaji Quran, guru madrasah

Page 86: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

70

diniyah, guru ngaji kitab di pesantren, pengasuh/pimpinan

pesantren.

Adapun ustadz yang mengampu dalam da‟wah yaitu Ustadz

Nasmudi, Ustadz Nanang MS dan Ustadz Untung Subagyo.

Dimana Ustadz Nasmudi cenderung menyampaikan materi Kitab

dan Aqidah Akhlah, Ustadz Nanang MS menjelaskan bab Fiqh dan

Al-Qur‟an Hadis, sedangkan Ustadz Untung Subagyo cenderung

menyampaikan materi Tarikh Islam.

c. Murid

Murid adalah komponen manusia yang menempati posisi

sentral dalam pendidikan atau biasa dikenal disebut dengan peserta

didik. Dalam proses belajar-mengajar, murid sebagai pihak yang

ingin menyelesaikan kurikulum dan dalam upaya mencapai tujuan

atau cita-cita. Dalam undang-udang pendidikan, murid merupakan

bagian yang paling penting dari sistem pendidikan, sehingga

indikator sukses atau tidaknya dunia pendidikan adalah

keberhasilan atau kegagalan murid setelah menempuh proses

pendidikan.

Murid atau peserta da‟wah yang hadir mengikuti kajianpun

bervariasi, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua.

Kehadiran mereka di majelis da‟wah bukan tanpa arti. Sebab

mereka sama-sama mempelajari serta mendalami ilmu agama

Page 87: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

71

sekaligus menjadikan ilmu agama tersebut sebagai bekal untuk

meningkatkan pengamalan ibadah mahdhah shalat dan puasa.

Dengan adanya kajian da‟wah ini masyarakat lebih mendalami

ilmu-ilmu agama dan lebih termotivasi untuk lebih kegiatan

mengamalkan ibadah mahdhah.

d. Materi Da‟wah

Dalam garis besarnya, sebenarnya telah jelas, bahwa materi

da‟wah adalah seluruh ajaran Islam tanpa terkecuali. Baik itu yang

berasal dari Al-Qur‟an, Hadis dan Kitab. Inti dari materi tersebut

adalah untuk meningkatkan pengamalan ibadah mahdhah di Desa

Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo.

2. Pendidikan Madrasah Diniyah Awaliyah Islamiyah

Pendidikan itu sangat penting sekali, bagi siapapun dan oleh

siapapun maka pendidikan merupakan proses yang membantu diri

untuk mengembangkan potensi yang sudah dimiliki sejak Tuhan

menciptakan manusia. dari pentingnya pendidikan maka yang paling

penting adalah pendidikan Agama, sebab pendidikan agama tidak saja

membekali diri untuk menjadi manusia yang berilmu dan ahli

dibidangnya, akan tetapi pendidikan agama juga memberikan bekal

dan membentuk pola kepribadian yang Islami, berbudi luhur,

berakhlak mulia dan beriman kepada Allah swt.

Keberadaan lembaga pendidikan Islam saat ini seperti madrasah

dan pesantren merupakan sebuah kesadaran masyrakat dan pemerintah

Page 88: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

72

tentang pentingnya pendidikan Agama, terlepas dari itu juga ada juga

lembaga pendidikan yang tidak kalah penting dalam membina dan

membentuk muslim sejati, itulah yang sering disebut Madrasah

Diniyah. Pendidikan Madrasah Diniyah ini diharapkan dapat

menyiapkan generasi penerus bangsa yang bermoral serta berkualitas.

Madrasah diniyah adalah madrasah yang semata-mata megajarkan

ilmu-ilmu agama saja. Tujuan didirikan madrasah ini adalah untuk

meyempurnakan dan melengkapi pendidikan agama yang dilaksanakan

di sekolah dalam jumlah waktu yang terbatas, karena itu jenjang

pendidikan di madrasah diniyah mengikuti jenjang pendidikan sekolah

umum. Suatu hal yang amat penting mendapat perhatian dari berbagai

pihak terkait dengan program pendidikan diniyah ini adalah kecilnya

minat para pelajar untuk memasuki madrasah diniyah, sehingga ide

yang baik tersebut berjalan dengan tidak mulus. Madrasah diniyah

kebanyakan atau hampir keseluruhannya hanya mengelola tingkat

awaliyah yang sederajat dengan SD. Sedangkan pada tingkat SLTP dan

SLTA yang sederajat dengan tingkat Wustha dan `Ulya amat jarang

ditemukan atau hampir-hampir tidak ada siswa SLTP dan SLTA yang

memasuki madrasah diniyah.

Madrasah Diniyah merupakan sebuah sekolahan non-formal yang

berada dalam naungan atap kementrian agama yang mana sudah cukup

lama dikenal sebagai institusi pendidikan keagamaan yang sangat unik

dan khas Indonesia. Telah puluhan tahun lahir, tetapi ia masih eksis

Page 89: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

73

sampai hari ini, meski tanpa dukungan financial langsung dari

negara/pemerintah sekalipun.

Dua jenis pendidikan ini saling melengkapi satu sama lain. akan

tetapi, pendidikan non formal kurang mendapat perhatian lebih

terkadang di pandang remeh oleh sebagian masyarakat. karena dalam

relitanya kesadaran masyarakat Islam akan pendidikan agama masih

kurang, khususnya masyarakat yang menetap diperkotaan.

Sebagai Institusi Pendidikan Islam yang bersifat kerakyatan, peran

Madrasah Diniyah dalam proses internalisasi ajaran-ajaran Islam dan

tradisi-tradisi keagamaan dalam sebuah komunitas masyarakat muslim

tidak dapat diabaikan begitu saja. Madrasah Diniyah memiliki

signifikansi dalam melestarikan kontinuitas pendidikan Islam dan nilai

moral etis keislaman bagi masyarakat. Peran Madrasah Diniyah ini

tidak layak diabaikan begitu saja ketika melihat kualitas dari Madrasah

Diniyah yang tidak sedikit guna memenuhi kebutuhan pendidikan

agama islam bagi anak-anak terutama yang masih menginjakan

kakinya di sekolah pendidikan dasar.

Dengan seiringnya perkembangan zaman yang semakin hilangnya

akhlak-akhlak dan moral-moral anak bangsa ini, Madrasah Diniyah

diharapkan mampu membenahi dan mampu mengembalikan keadaan

bangsa yang memiliki generasi-generasi dan insan-insan yang

berprilaku baik dan didalamnya terdapat akhlakul karimah dan budi

pekerti yang luhur. Oleh karena pentingnya pendidikan agama islam,

Page 90: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

74

Madrasah Diniyah diharapkan mampu menanggapi dan menyelesaikan

polemik-polemik tersebut.

Di Madrasah Diniyah inilah para murid diajarkan praktik wudhu,

praktik shalat, serta diberi ilmu agama tentang puasa. Banyak sekali

manfaat yang didapat selama berada di Madrasah Diniyah ini, selain

mampu membenahi dan mampu mengembalikan keadaan bangsa yang

memiliki generasi-generasi dan insan-insan yang berprilaku baik dan di

dalamnya terdapat akhlakul karimah dan budi pekerti yang luhur juga

dapat membentuk pribadi kesadaran sedari dini dalam melaksanakan

ibadah shalat dan puasa. Karena pada dasarnya, ibadah shalat dan

puasa adalah ibadah yang wajib dilaksanakan untuk setiap muslim bagi

yang tidak ada udzur. Dan juga ibadah mahdhah shalat dan puasa

adalah salah satu ibadah yang ada di Rukun Islam.

Page 91: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

75

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi di atas, maka penulis

dapat menyimpulkan hasil penelitian tentang pelaksanaan ibadah mahdhah

di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo tahun 2018 sebagai berikut:

1. Ibadah mahdhah yaitu ibadah khusus yang telah ditetapkan oleh Allah

SWT tata cara maupun perinciannya.

2. Ibadah mahdhah di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo yang

semula banyak masyarakat yang sering menyepelekan ibadah mahdhah

shalat dan puasa dengan adanya kajian da‟wah dan pendidikan

madrasah maka masyarakat berhasil melaksanakan ibadah mahdhah

dengan lebih istiqomah.

3. Dengan adanya pendidikan Madrasah Diniyah dan pengajian atau

da‟wah kita lebih bisa menjaga diri dari perbuatan yang tidak baik,

bahwa manusia yang terbaik adalah siapa yang selalu menegakkan

amar ma'ruf nahi munkar, sehingga semua waktunya digunakan untuk

menegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Juga bersikap takut atas murka

Tuhan-nya, sehingga seluruh kehidupannya disesuaikan dengan

perintah-perintah Allah yang berada di dalam kitab suci-Nya.

Page 92: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

76

B. Saran

Di harapkan penelitian tentang upaya peningkatan pengamalan

ibadah mahdhah di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo dapat di

sempurnakan dengan tema penelitian yang lain yang masih erat kaitanya

dengan peningkatan ibadah mahdhah. Dalam penulisan ini penulis

memiliki haraoan agar:

1. Hendaknya kajian da‟wah lebh dioptimalkan lagi agar masyarakat

lebih mendalami ilmu-ilmu agama sehingga dapat mengaplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kepada Orang Tua: kedua orang tua meskipun minim pengetahuan

tentang agama hendaknya data memberikan perhatian yang cukup

kepada anak-anaknya khususnya maslah ibadah, karena perkembangan

pada anak tidak bisa diserahkan sepenuhnya pada lembaga pendidikan

atau guru saja, karena keluarga juga sangat berperan besar dalam

menentukan perkembangan seorang.

3. Hendaknya murid madrasah dan peserta da‟wah lebih memaksimalkan

ketika menerima materi, sehingga materi dapat terserap secara

maksimal

4. Saran kepada peneliti lain yang hendak meneliti obyek yang sama

yaitu, upaya peningkatan pengamalan ibadah mahdhah supaya

mengambil tema yang lain agar lebih inovatif sekaligus menambah

khasanah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat.

Page 93: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

77

DAFTAR PUSTAKA

Al Manar, Abduh. 2000. Ibadah Dan Syari‟ah. Cet.1. Surabaya: PT.

Pamator.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Suatu Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Jakarta : Jakarta Rineka Cipta.

Ash Shiddieqy, Hasbi. 2000. Fiqh Ibadah. Yogyakarta: Bulan Bintang.

Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Fitrianingsih. 2017. Motivasi Ibadah Pada Orang Lanjut Usia [skripsi].

Banten (ID): Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin

Banten.

Gustiwarni. 2005. Peranan Pesantren Kilat dalam Peningkatan Pengamalan

Ibadah [skripsi]. Jakarta (ID): Universitas Islam Jakarta.

Habib, Syafa‟at 2000. Buku Pedoman Da‟wah. Jakarta: PT.

BUMIRESTU.

Halimah, Lilis. 2018. Sikap Siswa terhadap Proses Pembelajaran Kitab

SafinatunnajahBab Shalat Hubungannya dengan Pengamalan

Ibadah Shalat Mereka [skripsi]. Bandung (ID): UIN Sunan Gunung

Djati.

Hasbullah. 2001. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Helmi, Masdar. 2003 . Problematika Dakwah Islam Dan Pedoman Mubaligh.

Semarang: CV Toha Putra.

Imron, Ali. 2011. Fiqih. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.

Moeloeng, J Lexy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung .

Remaja Rosdakarya.

Mudofri. 2013. Pengaruh Wisata Religi Ziarah Wali Songo terhadap

Peningkatan Ibadah Shalat Berjama‟ah Masyarakat Dupak Masigit

Kecamatan Bubutan Surabaya [skripsi]. Surabaya (ID): IAIN

Sunan Ampel Surabaya.

Page 94: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

78

Mughniyah, Muhammad Jawad. 2011. Fiqih Lima Madzhab. Jakarta:

Lentara.

Mujiati. 2009. Pengaruh Mengikuti Pengajian Bulanan di Pondok

Pesantren Darul Muqoddas terhadap Peningkatan Ibadah

Masyarakat Mojomulyo Tambakromo Pati [skripsi]. Semarang

(ID): Institut Agama Islam Negeri Walisongo.

Nasir, Ridwan. 2010. Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Patilima, Hamid. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:ALFABETA.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia. 2014. Pendidikan

Keagamaan Islam.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majlis Tabligh. 1988. Islam dan Dakwah.

Yogyakarta.

Sabiq, Sayyid. 2016. Ringkasan Fiqih Sunnah. Depok: Senja Media Utama

Shaleh, Rosyad. 2001. Managemen Dakwah Islam. JakartA: Bulan Bintang.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

Bandung, Al-Fabeta.

Sukir, Asmuni. 2001. Dasar-Dasar Setrategi Dakwah Islam Surabaya:

Alikhlas.

Syarifudin, Amir, 2003. Garis-Garis Besar Fiqih. Cet. 2. Jakarta:

Kencana.

Syihab, M. Quraisy. 2008. Menjawab 1001 Soal Keislaman Yang Patut

Anda Ketahui. Cet. 1. Jakarta: Lentera Hati.

Yusuf Qardhawi. 2002. Konsep Ibadah Dalam Islam. Bandung: Mizan.

Zulkifli. 2017. Fiqh Ibadah. Yogyakarta: KALIMEDIA.

https://umayaonline.wordpress.com/2008/09/15/ibadah-mahdhahghairu-

mahdhah/

Page 95: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Riwayat hidup

2. Dokumentasi

3. Surat Tugas Pembimbing

4. Surat ijin penelitian

5. Daftar nilai SKK

Page 96: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama : Tatu Mafazah

2. Tempat, Tanggal Lahir : Purworejo, 30 Desember 1996

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Warga Negara : Indonesia

5. Agama : Islam

6. Alamat : Dusun Wirokerten, RT 03/ RW 02, Desa

Majir, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo

B. Orang Tua

1. Ayah : Achmad Marsudi

2. Pekerjaan : Wiraswasta

3. Ibu : Lasmini

4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

C. Pendidikan

1. TK „Aisyiyah Bustanul Athfal 2002

2. SDN Majir Tahun 2008

3. SMPN 5 Purworejo Tahun 2011

4. MAN Purworejo Tahun 2014

5. IAIN Salatiga

Page 97: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

DOKUMENTASI

Ket : Majid Nurul Iman (pusat da‟wah di Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab.

Purworejo

Page 98: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

Ket: Madrasah Diniyah Islamiyah Desa Majir Kec. Kutoarjo Kab.

Purworejo

Ket: Murid kelas 1 Madrasah Diniyah Islamiyah Majir Kec. Kutoarjo Kab.

Purworejo

Page 99: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir
Page 100: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

Ket: Bersama Ustadz Shodiqin

Page 101: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

Ket: Wawancara terhadap peserta da‟wah (Nurul Hikmah)

Ket: Wawancara terhadap peserta da‟wah (Ibu Siti Saringah)

Page 102: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir

Ket: Wawancara dengan Ibu Siti Kamdiyah

Page 103: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir
Page 104: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir
Page 105: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir
Page 106: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir
Page 107: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir
Page 108: PELAKSANAAN IBADAH MAHDHAH DI DESA MAJIR KEC. …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4340/1/SKRIPSWEAT.pdf · Segenap keluarga besar KTSR (Karang Taruna Sinar Remaja) Desa Majir