Upload
puteri-rara-balerna-pratiwi
View
20
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kkd
Citation preview
Pedoman Pemeriksaan Fisik Leher
Pedoman Pemeriksaan Fisik Leher
KKD KURFAK 2005 TA 2009-2010
TUJUAN UMUM :
Mampu melakukan pemeriksaan Fisik leher
TUJUAN KHUSUS :
1. Mampu melakukan pemeriksaan kelenjar getah bening
2. Mampu melakukan pemeriksaan arteri karotis
3. Mampu melakukan pemeriksaan vena jugular
4. Mampu melakukan pemeriksaan kelenjar tiroid
5. Mampu melakukan pemeriksaan kaku kuduk
PELAKSANAAN :
1. Mahasiswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 8 9 orang.
2. Diskusi dipimpin oleh seorang tutor.
3. Mahasiswa membawa penggaris
4. Mahasiswa menggunakan jas laboratorium
5. Tempat pelaksanaan : SkillLab 2 Dept.Parasitologi
6. Setiap sesi pemeriksaan fisik leher dilaksanakan 2 kali latihan @ 120 menit.
7. Setiap mahasiswa mendapat kesempatan melakukan pemeriksaan fisik leher 1 (satu) kali dan bila dinilai telah memiliki ketrampilan tersebut akan mendapat tanda tangan pada buku logbook. Setelah menyelesaikan dua kali latihan diharapkan semua mahasiswa telah memiliki ketrampilan tersebut.8. Mahasiswa menjadi pasien yang diperiksa oleh teman lainnya, mahasiswa secara bergiliran menjadi pasien.
9. Ruangan periksa hendaknya memiliki cahaya yang cukup.
10. Selama pemeriksaan Fisik leher, pasien dalam posisi duduk atau berbaring dengan bantal11. Ketrampilan yang harus dikuasai pada latihan ini ( lihat daftar di bawah):
11.1. Mampu melakukan pemeriksaan palpasi kelenjar getah bening11.2. Mampu melakukan pemeriksaan palpasi dan auskultasi arteri karotis
11.3. Mampu melakukan pengukuran vena jugular
11.4. Mampu melakukan pemeriksaan kelenjar tiroid
11.5. Mampu melakukan pemeriksaan kaku kuduk
12. Cara pelaksanaan kegiatan :
12.1. Tutor membuka dan menerangkan tujuan kegiatan selama 5 menit
12.2. Tutor melakukan demonstrasi pemeriksaan fisik leher
12.3. Setiap mahasiswa berlatih melakukan fisik leher @ 11 menit...........90 menit.
12.4. Dengan menggunakan checklist, mahasiswa lainnya dan tutor memperhatikan dan menilai pemeriksaan yang berlangsung.
12.5. Semua checklist pemeriksaan fisik leher dikumpulkan kepada tutor.
12.6. Bila tutor menilai mahasiswa telah mampu melakukan pemeriksaan leher maka tutor memberikan tanda tangan pada logbook mahasiswa.
12.7. Tutor memberikan kesimpulan selama 5 menit.
12.8. Bagi mahasiswa yangn belum mendapat tandatangan di logbook mohon menghubungi sekertariat skill lab untuk dijadwalkan ulang. Sebelum mengikuti ulangan tsb agar mahasiswa berlatih mandiri untuk mencapai ketrampilan tersebut.
12.9. Ulangan introduksi pemeriksaan dilakukan hanya satu kali.
DAFTAR PEMERIKSAAN FISIK LEHER
1. Kelenjar getah beningPemeriksaan Kgb sepanjang otot sternokleidomastoideus, submandibula, oksipital, supraklavikular
Cara Pemeriksaan : Inspeksi & Palpasi
2. Arteri KarotisCara Pemeriksaan : Inspeksi, Palpasi & Auskultasi
Pada Auskultasi dapat terdengar bruit bila ada kelainan.
3. Pengukuran vena jugularMelakukan pengukuran dan menyebut hasilnya.
4. Kelenjar tiroidMelakukan pemeriksaan kelenjar tiroid dari belakang
Cara Pemeriksaan : Inspeksi, Palpasi & Auskultasi
5. Pemeriksaan Kaku KudukMelakukan pengukuran dan menyebut hasilnya.
Pada keadaan normal hasil negatif
PEMERIKSAAN FISIK LEHER
Hingga saat ini telah diajarkan melakukan anamnesis dan sebagian pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang telah diajarkan diantaranya melakukan inspeksi, palpasi dan palpasi yang akan digunakan lebih lanjut untuk pemeriksaan leher.Pemeriksaan fisik leher meliputi pemeriksaan kelenjar getah bening, arteri karotis, kelenjar tiroid , pengukuran JVP (jugular venous Pressure) dan kaku kuduk.
Yang berkaitan langsung dengan modul kardiovaskuler adalah pemeriksaan arteri karotis dan JVP.Sedangkan pemeiksaan kaku kuduk untuk menilai adanya kelainan meningen otak.
Untuk mengerti pemeriksaan tersebut diperlukan pengetahuan anatomi dan faal organ tersebut. Bila belum mendapat pengetahuan tersebut, mahasiswa diminta untuk belajar sendiri buku anatomi, faal atau buku pemeriksaan (daftar pustaka).
Pada ketrampilan klinik dasar yang diajarkan adalah cara melakukan pemeriksaan pada keadaan normal sedangkan pemeriksaan pada keadaan patologi akan diajarkan pada semester 7 s/d 10. Tetapi kewaspadaan keadaan patologi mulai diajarkan dengan pertanyaan apakah terdapat..................Bila didapatkan hal ini berarti terdapat keadaan patologis pada pasien.
Berlatih sesering mungkin akan meningkatkan ketrampilan dalam melakukan pemeriksaan.
Selamat berlatih.
Kepustakaan
1. Swartz MH: Texbook of Physical Diagnosis: history and examination, edisi 5, 2006, Saunders Elsevier
2. Bickley LS dan Szilagyi PG: Bates guide to physical examination and history taking, edisi 9, 2007, Lippincott Williams and Wilkins.
3. Setyohadi B dan Subekti I: Pemeriksaan umum. Dalam Sudoyo AW dkk (ed) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi 4, jilid 1, 2006, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta, 22-38
Dr.Ginova Nainggolan SpPD-KGH
Penanggung Jawab KKD Pemeriksaan Leher