Upload
aswel-ben-zon
View
3.378
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITASNOMOR:TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan tenaga kerja melalui pelatihan
kerja yang profesional agar mampu bersaing dipasar global perlu
adanya petunjuk/ pedoman untuk para penyelenggara pelatihan
yaitu antara lain adanya Pedoman Pelaksanaan Pelatihan
Berbasis Kompetensi sebagai acuan dalam pelaksanaan pelatihan
kerja, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja. Untuk
mewujudkan pelatihan kerja tersebut, dalam Undang-Undang No. 13
Tahun 2003 pasal 10 ayat 2 disebutkan bahwa pelatihan kerja
diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
kepada Standar Kompetensi Kerja. Pelatihan yang mengacu kepada
kompetensi kerja selanjutnya dikenal sebagai Pelatihan Berbasis
Kompetensi (Competency Based Training/CBT) yang baru
dikembangkan di Indonesia.
Beberapa keuntungan pelatihan berbasis kompetensi
diantaranya adalah pelatihan kerja dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien, praktis, ada kepastian pengakuan bagi peserta pelatihan
dari dunia usaha sebagai pengguna jasa. pelatihan berbasis
kompetensi ini berorientasi dengan dunia kerja, dimana program
dan materinya merupakan turunan dari Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan
dengan pihak terkait dan disyahkan melalui Keputusan Menakertrans
, dengan demikian maka diharapkan lulusan (output) pelatihan ini
dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja. Bagi peserta pelatihan
setelah selesai mengikuti pelatihan akan memperoleh pengakuan
apabila peserta dinyatakan lulus melalui uji kompetensi yang
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 1
diselenggarakan setelah tahapan proses pelatihan dapat diselesaikan
oleh peserta pelatihan.
Dengan pendekatan PBK / CBT ini banyak fungsi pelatihan
yang semula sulit untuk dilaksanakan, menjadi lebih mudah dan
praktis, karena proses pelatihan secara terstruktur dan berdasarkan
modul dan materi pelatihan yang telah tersedia, sehingga sangat
memungkinkan peserta pelatihan berlatih secara aktif dan mandiri.
Melalui pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi, proses
pelatihan yang semula berorientasi kepada jabatan dan berapa lama
pelatihan dilaksanakan, berubah menjadi berorientasi kepada
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang
ditetapkan dan disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
RI.
Berdasarkan hal tersebut, maka untuk memenuhi akan
kebutuhan informasi dan pedoman yang diperlukan oleh lembaga
penyelenggara pelatihan, maka Dirjen Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas memandang perlu untuk menyusun pedoman
pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi untuk digunakan
dikalangan sendiri, maupun oleh instansi lain, terutama lembaga
pelatihan yang akan melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi disusun
dengan maksud untuk memberikan pedoman bagi penyelenggara
pelatihan dalam mengimplementasikan pelatihan berbasis
kompetensi .
Sedangkan tujuan adalah menyiapkan suatu pedoman bagi
lembaga pelatihan, sehingga didalam menerapkan/melaksanakan
sistem pelatihan berbasis kompetensi ( PBK ).
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penyusunan pedoman pelaksanaan pelatihan
berbasis kompetensi (PBK) meliputi aspek kegiatan yang terkait
dalam pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi antara lain
pendahuluan, Sistem Pelatihan Berbasis Kompetensi, mekanisme
pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi, serta Pengorganisasian
( Kelembagaan ).
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 2
D. DASAR HUKUM
1. Undang – undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
(Lembaran Negara RI Tahun 2003 no, 39, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4279).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004, tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi Lembaran Negara RI Tahun 2004
Nomor 39,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4279).
3. Peraturan Menakertrans RI Nomor PER.14/MEN/VII/2005,tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Tenaga Kerja dan
Tansmigrasi RI.
4. Kepmen 225/MEN/2003, tentang Lembaga Akreditasi Lembaga
Pelatihan Kerja.
5. Kepmen 227/MEN/2003, tentang Tata Cara Penetapan SKKNI
6. Kepmenakertrans Nomor : Kep. 69/MEN/2004, tentang Perubahan
Lampiran Kepmenakertrans Nomor: Kep. 227/MEN/2003, tentang
Tata Cara ...
E. PENGERTIAN – PENGERTIAN
1. Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap
individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan;
2. Standar Kompetensi adalah uraian kompetensi
dan pengetahuan yang baku disusun berdasarkan analisis dan
jabatan tertentu yang harus dikuasai oleh setiap tenaga kerja
untuk mampu melaksanakan tugasnya secara efisien, efektif dan
produktif ;
3. Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK/CBT)
adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar
dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten;
4. Penilaian (assessment) adalah proses
mengumpulkan keterangan, membuat penilaian pada kemajuan
yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang telah ditentukan dalam
standar kompetensi;
5. Penilai (assessor) adalah orang yang memiliki
wewenang untuk melakukan penilaian terhadap kompetensi yang
dimiliki oleh seseorang;
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 3
6. Penyelenggara adalah lembaga atau orang
yang bertugas untuk membantu atau melaksanakan kegiatan
pendaftaran calon peserta latihan, pelaksanaan pelatihan dan
assessment dalam rangka pelatihan atau sertifikasi kompetensi;
7. Instruktur adalah seseorang yang diberi tugas,
tanggung jawab dan wewenang serta hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan pelatihan
dan pembelajaran kepada peserta pelatihan dibidang atau
kejuruan tertentu;
8. RPL (Recognition of Prior Learning) adalah
adalah pengakuan hasil pengalaman belajar yang dimiliki
sebelum mengikuti pelatihan berbasis kompetensi yang diikuti
berupa hasil pembelajaran formal, non formal dan atau
pengalaman kerja. Pengakuan terhadap kurikulum utama atau
pengakuan terhadap kompetensi utama seseorang yang telah
dicapai. Hal tersebut biasanya tertuju pada kompetensi yang
berkaitan dengan standar kompetensi industri tapi dapat juga
berkaitan dengan kurikulum dan pelatihan sebelumnya;
9. RCC (Recognition of Current Competency)
adalah pengakuan kompetensi terkini yang dimiliki seseorang;
11. Mentor adalah seseorang yang ditunjuk sebagai pembimbing
untuk
memberikan arahan, konseling dan nasehat-nasehat pada
peserta pelatihan
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 4
BAB II
SISTEM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
Sistem pelatihan yang dilaksanakan saatini oleh dunia industri
dianggap kurang dapat memenuhi kebutuhan industri. Untuk itu
perlu diadakan perubahan/penyesuaikan terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi tuntutan
kompetensi SDM yang dibutuhkan oleh industri.
Salah satu sistem pelatihan yang dapat mengikuti perubahan
sesuai kebutuhan dunia industri adalah sistem Pelatihan Berbasis
Kompetensi (PBK) yang dalam penerapannya dilengkapi komponen
sebagai berikut :
A. KOMPONEN PBK
Pelatihan Berbasis Kompetensi terlaksana dengan baik
apabila komponen PBK yang terdiri atas Standar Kompetensi,
Sumber Pembelajaran, Penilaian/ Assessment, dan Sertifikasi
terpenuhi.
1. Standar Kompetensi
Standar kompetensi yang dijadikan sbg acuan penerapan PBK
adalah Standar Perusahaan (enterprise standard), Standar Industri,
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 5
dan Standar Nasional. Standar Nasional yang baku adalah Standar
Kompetensi kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Sedangkan struktur standar kompetensi kerja nasional Indonesia
(SKKNI) terdiri dari unit kompetensi, elemen kompetensi, kriteria
unjuk kerja, batasan variabel, panduan penilaian, dan kompetensi
kunci.
2. Sumber Pembelajaran
Sumber pembelajaran terdiri atas Modul (buku informasi, buku
kerja, dan buku penilaian), soft copy (sumber pembelajaran yang
disimpan dengan CD, flash disk, dan disket), brain resources
(instruktur, praktisi), maya antara lain internet, kepustakaan yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan pelatihan.
3. Penilaian /Assessment
Assesment dalam PBK terdiri atas pengumpulan bukti, penilaian
kemajuan proses pembelajaran sesuai dengan kriteria unjuk kerja
yang telah ditentukan dalam standar kompetensi.
Kegiatan penilaian /asesmen meliputi :
a. Penilaian Kerja Nyata
Penilaian yang dilakukan di tempat kerja (workplace assessment).
b. Penilaian Simulasi Kerja
Penilaian Simulasi Kerja merupakan penilaian sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan di Lembaga Pelatihan Kerja.
c. Penilaian Tertulis
Penilaian Tertulis yaitu penilaian yang melibatkan jawaban
peserta pelatihan secara tertulis untuk mengukur pengetahuan.
d. Penilaian Lisan
Penilaian Lisan yaitu penilaian melalui wawancara terhadap
peserta pelatihan.
4. Sertifikat Pelatihan
Sertifikasi adalah suatu proses penerbitan sertifikat yang
didasari oleh hasil penilaian dalam proses pelatihan dan atau
melalui uji kompetensi.
Sertifikat pelatihan (attainment certificate) yang diperoleh
melalui proses pelatihan diterbitkan oleh lembaga pelatihan,
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 6
sedangkan sertifikat kompetensi yang diperoleh melalui proses uji
kompetensi diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
B. LEMBAGA PELAKSANA PBK
1. Lembaga Pelatihan Kerja
Lembaga Pelatihan Kerja adalah Lembaga Pemerintah/
Swasta/ Perusahaan yang berbadan hukum untuk tempat
penyelenggaraan pelatihan kerja bagi peserta pelatihan berbasis
kompetensi, sehingga mampu menguasai tingkat kompetensi kerja
tertentu.
2. Lembaga Pendidikan Profesi
Lembaga Pendidikan adalah suatu Lembaga yang dikelola
Pemerintah maupun Swasta yang berbadan hukum untuk tempat
diselenggarakannya proses pendidikan bagi peserta didik, sehingga
mampu menguasai ilmu dan pengetahuan dalam kejuruan tertentu.
C. PENDANAAN PBK
Komponen pendanaan untuk biaya pelatihan merupakan salah
satu komponen yang tidak bisa dilupakan, karena tanpa adanya
dana suatu pelatihan tidak akan mungkin dapat terlaksana. Biaya
yang akan dibutuhkan dalam pelatihan tersebut antara lain :
1. Biaya seleksi calon peserta latihan :
a. Administrasi umum
b. Test kemampuan unit-unit kompetensi
c. Test kesehatan
d. Test IQ dan EQ
e. Test fisik
2. Biaya tenaga pelatihan :
a. Administrasi pelatihan
b. Honor Instruktur
c. Pembimbing ( mentor )
3. Biaya prasarana pelatihan :
a. Bahan latihan (habis dipakai )
b. Bahan latihan (tidak terpakai )
c. Over head
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 7
BAB III
PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
A. PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
Program pelatihan dirancang untuk menjadi pedoman
penyelenggaraan pelatihan diberbagai LPK, sehingga sasaran yang
ditetapkan dalam pelatihan dapat dicapai. Sasaran pelatihan
disesuaikan dengan tingkat kebutuhan industri/pasar kerja yang
diperoleh dari kegiatan identifikasi kebutuhan pelatihan yang ada di
industri/pasar kerja.
Setiap program pelatihan kerja yang disusun berdasarkan
data kebutuhan pelatihan dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Kerja yang telah ditetapkan oleh Keputusan
Menakertrans dengan pola Standar Pelatihan Berbasis Kompetensi.
1. Fasilitas Pelatihan
Penyiapan fasilitas pelatihan sangat penting sekali untuk
mendukung terlaksananya program pelatihan berbasis kompetensi
meliputi :
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 8
a. Gedung kantor, workshop, kelas, laboratorium, dan
perpustakaan;
b. Peralatan dan mesin;
c. Perlengkapan keselamatan kerja;
d. Bahan latihan;
e. Media pembelajaran.
2. Instruktur dan Tenaga Pelatihan
Instruktur dan tenaga pelatihan dalam proses pelatihan berbasis
kompetensi berperan sebagai fasilitator, mentor, dan assessor baik
di lembaga pelatihan kerja maupun di perusahaan.
2.1. Instruktur
a. Peranan Instruktur sebagai fasilitator sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi kompetensi yang akan diikuti oleh peserta
dengan cara:
- Memandu mengidentifikasi kompetensi yang akan diikuti
- Menjelaskan paket-paket pelatihan yang ada di institusi
- Menentukan pilihan kompetensi yang akan diikuti peserta
2) Melaksanakan kegiatan pelatihan yang berlangsung selama
off the job maupun waktu peserta on the job;
3) Melaksanakan kegiatan pelatihan, menetapkan strategi
pelatihan Off The Job, memiliki pedoman pelatihan, modul
pelatihan, membuat urutan-urutan berdasarkan unit pelatihan,
menyiapkan lembar kerja (job-sheet);
4) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, menyiapkan
kebutuhan bahan, menyiapkan action plan dan pelatihan, dan
melaksanakan penilaian, serta kegiatan belajar sendiri dan
kelompok, menyiapkan diary log hasil pelatihan, dan
menindaklanjuti pelatihan ulang atas rekomendasi asesor dan
sebagainya;
b. Peranan instruktur sebagai Mentor antara lain:
1) Sebagai konseling, pengarah, motivasi terhadap peserta;
2) Mengarahkan peserta untuk mempraktikkan kompetensi yang
lebih disukai di tempat kerja , dengan cara :
a) Memberikan pengarahan pada peserta untuk
mengimplementasikan kompetensi yang telah dimiliki;
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 9
b) Membuat rekomendasi kompetensi untuk peserta yang
akan mempraktikkan.
c. Peranan instruktur sebagai asesor:
Membantu peserta menilai unjuk kerja sendiri setelah peserta
menyelesaikan tahapan pelatihan sehingga dapat menentukan
apakah dirinya telah siap untuk dinilai, dan selanjutnya bila telah
siap maka, instruktur menentukan tempat assessment dan
menyiapkan fasilitas perlengkapannya/peralatan yang diperlukan.
Instruktur juga berperan menilai unjuk kerja peserta setelah
peserta menyelesaikan tahapan pelatihan untuk dapat
menentukan apakah peserta telah siap untuk dinilai.
2.2. Tenaga Pelatihan
Tenaga pelatihan adalah seseorang yang memiliki kualifikasi
keterampilan dan keahlian tertentu untuk melakukan statu fungís
yang berkaitan dengan kepentingan pelatihan tenaga verja.
3. On the Job Training (OJT)
a. Penyiapan Perusahaan
- Menetapkan kriteria perusahaan sebagai tempat OJT.
- Mengidentifikasi dan menetapkan perusahaan-perusahaan untuk
pelaksanaan OJT.
- Melaksanakan pendekatan dan penjelasan dalam rangka kerjasama
program OJT dengan proses.
- Mengidentifikasi dan menetapkan rea/ bidang pekerjaan dan
kapasitas penempatan untuk OJT.
- Persetujuan kerjasama (MoU) dengan perusahaan.
b. Penyiapan Peserta
- Menetapkan kriteria/ persyaratan kemampuan minimal peserta yang
dapat mengikuti program OJT.
- Menyeleksi dan menetapkan peserta yang dapat mengikuti OJT.
- Penjelasan dan pembekalan materi OJT kepada peserta.
c. Penyiapan Mentor:
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 10
- Penetapan persyaratan untuk mentor OJT.
- Penetapan mentor OJT dari lembaga pelatihan/ perusahaan.
- Pembekalan/ pelatihan mentor OJT.
B. MEKANISME PELAKSANAAN PBK
1. Diagram Alir Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 11
REKRUTMEN
KEPUTUSAN
RPL
SERTIFIKAT PELATIHAN
UJK
KEPUTUSAN
VERIFIKASI KOMPETENSI PESERTA
X
Y
ASESMEN
PELAKSANAAN PELATIHAN
(Off JT) dan OJT)
KEPUTUSAN
Z
SELESAI
MULAI
DOKUMEN
Keterangan:
X : Peserta pelatihan yang mengikuti PBK untuk seluruh unit
kompetensi.
Y : Peserta pelatihan yang mengikuti PBK untuk unit-unit kompetensi
tertentu.
Z : Peserta dapat langsung mengikuti Asesmen, tidak perlu mengikuti
PBK
2. Penjelasan Diagram Alir Mekanisme Pelaksanaan PBK
2.1 Rekrutmen
a. Pendaftaran calon peserta pelatihan.
b. Seleksi calon peserta pelatihan.
c. Pengumuman hasil seleksi calon peserta pelatihan.
2.2 Verifikasi Kompetensi Peserta
a. Pengumpulan dokumen-dokumen pendukung (dokumen
pelatihan yang pernah diikuti, pengalaman kerja dan
pengalaman lain yang relevan dengan unit kompetensi yang
akan dilatih).
b. Pelaksanaan verifikasi dokumen-dokumen pendukung
terhadap unit kompetensi yang akan dilatih.
2.3 Keputusan Verifikasi
a. Peserta pelatihan yang harus mengikuti PBK seluruh unit
kompetensi
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 12
(X).
b. Peserta pelatihan yang telah menguasai sebagian unit
kompetensi
masuk proses RPL (Y).
2.4 Proses Pengakuan Hasil Belajar/ Recognition of Prior Learning
(RPL)
a. Wawancara/ interview peserta pelatihan tentang kompetensi
yang telah dikuasai sesuai dokumen pendukung yang ada.
b. Untuk memastikan kompetensi yang dikuasai peserta
pelatihan, bila perlu dibuktikan melalui metode lain yang
sesuai, antara lain tes tertulis, demonstrasi, dsb.
2.5 Keputusan RPL
a. Dari hasil RPL, unit kompetensi yang dinyatakan belum
memenuhi persyaratan, harus mengikuti proses PBK.
b. Dari hasil RPL, unit kompetensi yang dinyatakan memenuhi
persyaratan, langsung mengikuti asesmen (Z).
2.6 Pelaksanaan Pelatihan
Proses pelaksanaan pelatihan dimulai dengan :
a. Menyiapkan program pelatihan sesuai dengan unit
kompetensi yang ditetapkan;
b. Menetapkan instruktur dan mentor;
c. Menyediakan sarana dan fasilitas pelatihan off the
job dan on the job;
d. Menetapkan metode pelatihan yang dianggap paling
tepat untuk
bidang kompetensi tertentu;
e. Memonitor pelaksanaan kegiatan pelatihan off dan
on the job yang sedang dilaksanakan.
2.7 Asesmen
a. Melaksanakan asesmen kepada peserta pelatihan sesuai
dengan unit kompetensi yang ditentukan.
b. Asesmen dapat diikuti peserta pelatihan hasil dari keputusan
RPL dan hasil dari proses pelatihan.
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 13
2.8 Keputusan Penilaian
a. Peserta pelatihan yang dinyatakan memenuhi seluruh unjuk
kerja yang dipersyaratkan, dinyatakan lulus.
b. Peserta pelatihan yang dinyatakan tidak memenuhi seluruh/
sebagian unjuk kerja yang dipersyaratkan, diharuskan
mengikuti proses pelatihan terhadap unjuk kerja yang
dinyatakan belum lulus.
2.9 Sertifikat Pelatihan
a. Peserta pelatihan yang dinyatakan lulus akan diberikan
sertifikat pelatihan.
b. Sertifikat pelatihan diterbitkan oleh lembaga penyelenggara
pelatihan yang bersangkutan.
2.10 Dokumen
a. Dokumen peserta pelatihan diarsipkan.
b. Sertifikat peserta pelatihan teregistrasi di lembaga
penyelenggara pelatihan.
2.11 Uji Kompetensi
a. Peserta pelatihan yang dinyatakan lulus, direkomendasikan
untuk mengikuti uji kompetensi.
b. Uji kompetensi dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi profesi.
C. EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PBK
1. EVALUASI PBK1.1. Evaluasi Program Pelatihan
Evaluasi program pelatihan dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana program pelatihan yang telah dirancang efektif dan efesien dilihat dari beberapa aspek antara lain:1.1.1.Pencapaian tujuan pelatihan.1.1.2.Tingkat hambatan dalam pelaksanaan.1.1.3.Fleksibilitas apabila selama dalam pelaksanaan
terpaksa harus dilakukan perubahan-perubahan.1.1.4.Muatan materi pelatihan baik kualitas maupun
kuantitasnya.1.1.5.Untuk sistematikanya dan tingkat kesulitan terhadap
peserta pelatihan.
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 14
1.2. Evaluasi Instruktur, Tenaga Pelatihan dan Peserta PelatihanUntuk mengetahui apakah instruktur dan tenaga pelatihan memadai atau sesuai dengan program pelatihan dilihat dari aspek :
1.1.1.Kualitas/kompetensinya.1.1.2.Kuantitas (rasio yang proposional dibanding dengan
jumlah peserta baik tiap group maupun keseluruhan). Demikian juga peserta pelatihan apakah telah mencapai tujuan pelatihan sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai.
1.3. Evaluasi fasilitas pelatihanUntuk mengetahui apakah fasilitas pelatihan sudah cukup memadai dari aspek kuantitas, spesifikasi dan jumlahnya
1.4. Evaluasi Sistem dan MetodeUntuk mengetahui sejauh mana sistem dan metode dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan pelatihan mulai dari recruitment sampai dengan sertifikasi peserta pelatihan sesuai dengan diagram aliran proses PBK cukup efektif dan efesien sehingga seluruh sumber daya pelatihan dapat didaya gunakan secara optimal/maksimal.
1.5. Evaluasi Keluaran (output)Evaluasi terhadap output ini untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dikuasai oleh peserta pelatihan setelah selesai mengikuti pelatihan, kemudian sejauh mana lulusan pelatihan mampu memperoleh/mengisi lowongan kerja atau kesempatan kerja yang ada.Umpan balik dari penggunaan lulusan diusahakan dapat diperoleh, karena hal ini sangat bermanfaat untuk peningkatan kualitas pelatihan secara keseluruhan pada masa-masa berikutnya.
2. PELAPORAN PBK
Pelaporan pelaksanaan pelatihan diajukan oleh penanggung jawab
pelaksana pelatihan kepada pimpinan lembaga penyelenggara
pelatihan. Pelaporan dilaksanakan di akhir pelaksanaan pelatihan.
Isi pelaporan meliputi:
a. Pendahuluan
b. Pelaksanaan (Proses dan hasil kegiatan)
c. Masalah dan Pemecahan
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 15
d. Kesimpulan dan Saran
e. Penutup
f. Lampiran
BAB IV
PENUTUP
Pedoman pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi merupakan
acuan bagi para perencana dan penyelenggara program pelatihan
berbasis kompetensi di masing-masing Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).
Pedoman ini bersifat terbuka untuk dikembangkan dan selalu akan
disempurnakan sesuai dengan perkembangan dan kondisi di lapangan,
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 16
sehingga relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia
usaha/industri untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang kompeten.
Pedoman pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi agar dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh setiap penyelenggara
program pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelatihan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal Juni 2006
DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS
IR. BESAR SETYOKO, MM
NIP. 160031190
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 17
LAMPIRAN - LAMPIRAN
LAMPIRAN : 1
CONTOH STANDAR KOMPETENSI KERJA BIDANG LOGAM DAN
MESIN
KODE UNIT : LOG.OO03.001.01
JUDUL UNIT : Produksi Perakitan Manual
DESKRIPSI UNIT
: Unit ini menggambarkan kegiatan perakitan secara manual yang meliputi pemahaman terhadap lembar kerja, pemilihan peralatan dan komponen, pengaturan posisi komponen untuk perakitan, pelaksanaan perakitan, pengetesan hasil perakitan serta penanganan dan penyimpanan hasil rakitan dengan aman..
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 18
Bidang : Perakitan
Bobot Unit : 4
Unit Prasyarat :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
01 Membaca dan memahami lembar kerja
1.1 Lembar kerja dan instruksi dapat dimengerti dan diikuti dengan benar
02 Memilih peralatan dan komponen assembling
2.1 Peralatan perakitan yang dipilih dan digunakan sesuai dengan instruksi atau kerja prosedur operasi standar.
2.2 Komponen/sub perakitan digunakan dan diatur untuk assembling
2.3 Peralatan dan perkakas digunakan dalam cara yang aman.
03 Perakitan komponen 3.1 Perakitan yang dihasilkan mengikuti tahapan
operasi yang tepat dengan menggunakan peralatan terpilih yang sesuai dengan prosedur operasi standar.
3.2 Catatan data produksi menggunakan prosedur operasi standar.
04 Melakukan pengetesan
4.1 Perakitan ditest/dicek untuk memenuhi tuntutan pada lembar kerja dengan menggunakan prosedur operasi standar yang diminta.
05 Melindungi rakitan dari kerusakan
5.1Komponen dan/atau rakitan ditangani dan disimpan dengan aman dan beresiko kerusakan terkecil, dengan menggunakan prosedur operasi standar.
BATASAN VARIABEL
Perakitan dapat dilakukan sendiri atau dalam kelompok. Unit ini diterapkan pada operasi perakitan, terutama perakitan manual dan tidak menuntut penyesuaian yang sulit. Unit ini tidak boleh dipilih jika Unit LOG.OO18.018.01 (Membongkar/mengganti dan merakit komponen-komponen permesinan) telah dipilih. Pemilihan dan penggunaan perkakas yang diinginkan sebagai bagian dari perakitan, lihat Unit LOG.OO18.001.01 (Menggunakan perkakas tangan ) dan Unit LOG.OO18.002.00 (Menggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam) yang tepat.
PANDUAN PENILAIANPEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 19
1. Konteks penilaian
Unit ini harus dinilai pada saat kerja. Kompetensi yang tercakup pada unit ini dapat diperagakan sendiri atau sebagai bagian dari tim. Lingkungan penilaian tidak boleh merugikan pihak yang dinilai.
2. Kondisi Penilaian
Penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan dengan unit lain yang berkaitan dengan keamanan, kualitas, komunikasi, penanganan material, pencatatan dan pelaporan yang berhubungan dengan perakitan atau unit lain yang menuntut latihan keterampilan dan pengetahuan yang tercakup pada unit ini. Kompetensi pada unit ini tidak dapat diminta sampai seluruh prasyarat dapat dipenuhi.
3. Aspek kritis
Penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan dengan unit lain yang berkaitan dengan keamanan, kualitas, komunikasi, penanganan material, pencatatan dan pelaporan yang berhubungan dengan perakitan atau unit lain yang menuntut latihan keterampilan dan pengetahuan yang tercakup pada unit ini. Kompetensi pada unit ini tidak dapat diminta sampai seluruh prasyarat dapat dipenuhi.
4. Catatan khusus
Selama penilaian, pihak yang dinilai akan: 4.1 memperagakan keselamatan kerja.4.2 menjelaskan informasi proses, menjelaskan tugas dan kapan tugas
tersebut dilaksanakan untuk meyakinkan keselamatan dan efisiensi kerja.
4.3 bertanggung jawab terhadap kualitas kerjanya.4.4 merencanakan tugas dalam segala situasi dan mengkaji ulang tugas
yang diperlukan.4.5 melakukan seluruh tugas sesuai dengan prosedur operasi standar.4.6 melakukan seluruh tugas sesuai dengan spesifikasi.4.7 menggunakan teknik permesinan, pelaksanaan di lapangann,
prosedur proses kerja dan tempat kerja yang dapat diterima, semua tugas tersebut diselesaikan dalam termin waktu yang sesuai dengan jenis aktivitas tempat kerja.
5. Pedoman Penilaian
5.1 Amati bahwa lembar kerja dan/atau instruksi yang digunakan sesuai dengan prosedur tempat bekerja
5.2 Pastikan bahwa tugas yang harus dikerjakan dapat diidentifikasi.Tahapan-tahapan dalam tugas tersebut juga dapat diidentifikasi.
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 20
5.3 Amati bahwa Peralatan perakitan yang dipilih sesuai dengan instruksi atau lembar kerja. Peralatan perakitan yang dipilih sesuai dengan prosedur operasi standar.
5.4 Amati bahwa peralatan perakitan yang dipilih sesuai dengan instruksi atau lembar kerja. Peralatan perakitan yang dipilih sesuai dengan prosedur operasi standar
5.5 Pastikan bahwa peralatan yang digunakan dalam perakitan dapat diidentifikasi.
5.6 Amati bahwa digunakan komponen/sub-perakitan yang tepat .Komponen/sub-perakitan disiapkan untuk perakitan yang sesuai dengan pengoperasian standar.
5.7 Pastikan bahwa komponen/sub-perakitan yang dirakit dapat diidentifikasi Sumber komponen/sub-perakitan dapat diidentifikasi.
5.8 Amati bahwa peralatan dan/atau perkakas perakitan digunakan secara aman, sesuai prosedur operasi standar
5.9 Pastikan bahwa tindakan pencegahan keamanan yang diambil dapat diidentifikasi.
5.10 Amati bahwa selama perakitan, tahapan pengoperasian yang tepat harus diikuti. Peralatan assembling terpilih digunakan sesuai dengan prosedur operasi standar.
5.11 Amati bahwa data produksi dicatat sesuai dengan prosedur operasi standar.
5.12 Pastikan bahwa data produksi tercatat dapat diidentifikasi.
5.13 Amati bahwa perakitan ditest/dicek untuk memenuhi tuntutan pada lembar kerja disesuaikan dengan operasi standar
5.14 Pastikan bahwa pengetesan/pengecekan yang diterapkan pada perakitan dapat diidentifikasi.
5.15 Tindakan yang harus diambil jika perakitan tidak memenuhi tuntutan pada lembar kerja dapat diidentifikasi.
5.16 Amati bahwa komponen dan/atau rakitan ditangani dan disimpan dengan aman, sesuai dengan prosedur operasi standar
5.17 Pastikan bahwa prosedur penanganan dan penyimpanan yang aman, yang
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 21
diterapkan pada komponen dan/atau rakitan, dapat diidentifikasi.
5.18 Kerusakan yang dapat terjadi pada komponen dan/atau rakitan karena penggunaan prosedur penanganan dan penyimpanan yang tidak tepat, dapat diidentifikasi.
KOMPETENSI KUNCI
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi
2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 22
CONTOH STANDAR KOMPETENSI KERJA BIDANG OTOMOTIF
KODE UNIT : OTO.KR20.010.010
JUDUL UNIT : Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-komponennya
DESKRIPSI UNIT
: Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya untuk kendaraan dingin
ELEMENT KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
01. Memelihara/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya
dsb
1.1. Pemeliharaan sistem pendingin dan komponen -komponennya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
2.1. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.
3.1. Sistem pendingin dan komponen-komponennya diperbaiki dengan menggunakan metode dan peralatan yang tepat, sesuai dengan spesifikasi dan toleransi terhadap kendaraan/sistem.
4.1. Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/servis
5.1. Seluruh kegiatan melepas dan memasang sistem pendingin dan komponen dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Prosedures), undang-undang K3 (Keselamatam dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.
Batasan Variabel
1. Batasan kontek :
Standar kompetensi ini digunakan untuk kendaraan ringan
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk
2.1. Spesifikasi pabrik kendaraan
2.2. SOP (Standar Operation Prosedures) perusahaan
2.3. Persyaratan ditempat kerja/industri
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 23
2.4. Spesifikasi pabrik produk/komponen
2.5. Kebutuhan pelanggan
3. Pelatihan K3 harus memenuhi :
3.1. Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja0
3.2. Ketentuan dibidang industri
4. Sumber-sumber dapat termasuk :
4.1 Peralatan tangan/hand tools, penguji tekanan
4.2 Thermometer, sumber panas, penguji Ph, penguji anti
beku/pencegah karat, peralatan pembilasan
5. Kegiatan :
Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan
harus meliputi : penilaian pendengaran, visual dan fungsi (meliputi :
kerusakan, korosi, tinggi cairan/kebocoran, keausan)
6. Persyaratan Khusus :
Sistem pendidikan air, sistem pendingin udara dan kombinasi kedua
sistem.
7. Variable lain dapat termasuk :
Termostat, water pump, pipa/selang, saluran, kipas, sabuk,
pemindah panas/heat exchanger, kipas eleltrik dan viscous va,
sistem tertutup dan terbuka, pemanas ruangan dan air
pemanas manifold (coolant heater manifold).
Logam besi dan non besi
Aditif sistem pendinginan.
Panduan Penilaian
1. Konteks:
1.1. Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui
pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan.
1.2. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode
pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri
pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak
memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 24
1.3. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa
pengawasan langsung.
1.4. Kompetensi harus dinilai sesuai konteks kualifikasi yang
sedang diperhatikan.
2. Aspek-aspek penting :
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu
menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan
merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek mengikuti
prosedur pemeliharaan/ servis pemeriksaan komponen sistem
pendingin
3. Pengetahuan dasar :
3.1. Prinsip kerja sistem pendingin
3.2. Tipe-tipe cairan pendingin dan penggunaanya
3.3. Pencegah karat
3.4. Anti beku/anti mendidih
3.5. Prosedur pemeliharaan/servis
Prosedur Penilaian cairan pendingin
Persyaratan keamanan kendaraan
Persyaratan keamanan kendaraan
6 Penilaian Praktek :
4.1. Mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik
4.2. Melaksanakan pemeliharaan/servis sistem pendingin dan
komponen
4.3. Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai
4.4. Menguji sistem pendingin dan komponen sesuai persyaratan
teknik
4.5. Mengunakan prosedur penilaian cairan pendingin
7 Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan :
5.1. Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan
dimana kemajuan ketrampilan seseorang di awasi secara
berkala oleh pengawas.
5.2. Melaksanakan tugas yang lebih dan sulit dengan peningkatan
kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan
diperiksa oleh pengawas.
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 25
5.3. Melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin,
menjadi mandiri dan bertanggung jawab untuk pekerjaan
lainnya.
Kompetensi Kunci :
No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat
1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa
informasi
1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi -
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-
aktivitas
1
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok -
5. Menggunakan ide-ide dan tekhnik matematika 1
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunkan teknologi 2
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 26
LAMPIRAN : 2
FORMAT MODUL BUKU INFORMASI
a. Format Cover Modul Buku Informasi
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 27
b. Format Halaman Buku Informasi : 1 s/d n
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
Logo LPK
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
.....................................
BUKU INFORMASI
Nama Instansi/Lembaga
.........................................
.........................................
28
Judul Modul(Unit Kompetensi)
Kode Modul :
FORMAT MODUL BUKU KERJA
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
Materi Pelatihan :
Berbasis kompetensi
Kode Modul
Judul Modul : ......
Buku Informasi
Versi : Tgl... Bln ... Th ...
Halaman : ../
..
Tim
Penyusun
29
a. Format Cover Modul Buku Kerja
LOGO LPK
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
.....................................
BUKU KERJA
Nama Instansi/Lembaga
........................................
........................................
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 30
Judul Modul(Unit Kompetensi)
Kode Modul :
b. Format Halaman Buku Kerja : 1s/d n
Materi Pelatihan :
Berbasis Kompetensi
Kode Modul
Judul Modul :
Buku Kerja
Versi : Tgl .... Bln .... Thn ....
Halaman : ....../.......
Tim Penyusun
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 31
FORMAT MODUL BUKU PENILAIANa. Format Cover Modul Buku Penilaian:
Logo LPK
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
.....................................
BUKU PENILAIAN
Nama Instansi/Lembaga
.........................................
.........................................
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 32
Judul Modul(Unit Kompetensi)
Kode Modul :
b. Format Halaman Buku Penilaian 1 s/d n
Materi Pelatihan :
Berbasis kompetensi
Kode Modul
Judul Modul :
Buku Penilaian
Versi : Tgl ... Bln ... Th ...
Halaman : ...../.....
Tim Penyusun
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 33
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
Kode Program Pelatihan :
Nama Lembaga Pelatihan Kerja------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
..............., ....
………….. ......
Lembaga Pelatihan KerjaKepala,
(___________________)
Lampiran 3 : Format Program Pelatihan Berbasis Kompetensia. Format Cover Depan
b. Format Halaman ”Kata Pengantar”
c. Format Halaman Program Pelatihan Berbasis Kompetensi
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 34
6. Lama Pelatihan : ……….. jam pel (@ 45 menit)
7. Persyaratan Peserta Pelatihan :
7.1 Pendidikan : ………………………
7.2 Pelatihan/Pengalaman Kerja : ………………………
7.3 Umur/usia : ………………………
7.4 Jenis Kelamin : ………………………
7.5 Kesehatan : ………………………
7.6 Test Kemampuan : ………………………
Pelatihan Berbasis Kompetensi
1. Judul/Nama Pelatihan :
2. Kode Program Pelatihan :
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Jenjang Program Pelatihan : Non jenjang/berjenjang (Level.....)
4. Tujuan Pelatihan :4.1 ……………4.2 ……………4.3 ……………4.4 ……………dst
5. Unit-unit Kompetensi yang ditempuh :5.1 .....................5.2 .....................5.3 ....................5.4 ....................dst
d. Halaman Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (lanjutan)
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 35
x 00 0 0 0 0 0 0000
KURIKULUM : PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
e. Format Halaman : Kurikulum Pelatihan
NoUnit Kompetensi Kode Unit
Jam PelatihanPengetahua
nKeteram
p.Jml
I. KELOMPOK UMUM :1.1 ....................1.2 dstJumlah I
II. KELOMPOK INTI :2.1 ....................2.2 ....................2.3 ....................2.4 dstJumlah II
III. KELOMPOK KHUSUS 3.1 .....................3.2 dstJumlah III
IV. OJT :4.1 .....................4.2 dstJumlah IV
V TEST FORMATIF :5.1 .....................5.2 dstJumlah V
Jumlah I s/d V
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 36
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 37
f. Format Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi
SILABUS : PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
NO UNIT KOMPETENSIKODE UNIT
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
MATERI PELATIHANPenge-tahuan
Keteram-pilan
Sikap Kerja
I.1.2.
Dst
KELOMPOK UMUM……………………………….……………………………….
……………………
1.1. …………1.2. …………
…………………………
…………..…………..
…………………………
……………………
II.1.2.
Dst
KELOMPOK INTI……………………………….……………………………….
……………………
2.1. …………2.2. …………
…………………………
…………..…………..
…………………………
……………………
III.1.2.
Dst
KELOMPOK KHUSUS……………………………….……………………………….
……………………
3.1. …………3.2. …………
…………………………
…………..…………..
…………………………
……………………
IV.1.2.
Dst
KELOMPOK PENUNJANG……………………………….……………………………….
……………………
4.1. …………4.2. …………
…………………………
…………..…………..
…………………………
……………………
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 1
Lampiran 8 : Format Lembar Halaman Pelatihan di Tempat Kerja
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)
RANCANGAN PELATIHAN DI TEMPAT KERJA
Judul/Nama Pelatihan : .......................................................
Nama Peserta Pelatihan : .......................................................
Nama Lembaga/Perusahaan : .......................................................
Kegiatan di Tempat Kerja : .......................................................
NOHARI/
TANGGALAREAKERJA
UNIT/ ELEMEN KOMPE-TENSI
KEGIATAN JAM HASIL PEMBIMBING
1.
2.
3.
……………………., …. ………………….. …..
Pimpinan ……………..
…………………………………..
1
Format Evaluasi Pelatihan di Tempat Kerja
EVALUASI PROGRAM PELATIHAN
Judul/Nama Pelatihan : ………………………………..
No Unsur yang dinilai Penilaian (Assessment)
N i l a iA B C D
1. MASUKAN :1.1 Peserta pelatihan1.2 Pelatih1.3 Tenaga Pendukung1.4 Fasilitas Peralatan1.5 Bahan Pelatihan1.6 Modul PBK/Job Sheet/
Diklat1.7 Biaya/Dana Pelatihan
2. PROSES :2.1 Kurikulum dan Silabus2.2 Unit Kompetensi yang di
tempati2.3 Metode Pelatihan2.4 Jadwal Pelatihan2.5 Pelatihan di Tempat
Kerja
3. KELUARAN :3.1 Penguasaan
Pengetahuan3.2 Penguasaan
Keterampilan3.3 Sikap Kerja3.4 Kedisiplinan3.5 Motivasi Kerja3.6 Jumlah Lulusan
……………………., …. ………………….. …..
Evaluator Program Pelatihan
…………………………………..
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) 2
SERTIFIKAT PELATIHAN KERJA BERBASIS KOMPETENSICertificate of Competency Based Training
Nomor Sertifikat : …………………….Certificate number:
Dengan ini menerangkan bahwa :This is to certified that:
Nama : …………………………………….NameTempat/tgl lahir : …………………………………….Place/date of birthNomor Induk : ..........................................................Registration number
Dinyatakan berhasil dalam mengikuti Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Has been passed in participation of Competency Based Training Programme,
Untuk Bidang Pekerjaan : ...........................................................In the area ofJenjang Program Pelatihan : ...........................................................Training qualification
yang diselenggarakan mulai tanggal …….. s/d …....... (………. Jam Pelajaran), di ………………………
implemented has on: ( training hours), in
..............., … ………… .... Lembaga Pelatihan Kerja ------------------------------ Training Centers
Kepala (Head)
---------------------------
Format Halaman Depan Blangko Sertifikat Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI 3
Logo
LPK
Pas Photo3 x 4 cm
Nomor Seri : ...............
Format Halaman Belakang Depan Blangko Sertifikat Pelatihan
Kerja Berbasis Kompetensi
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
DAFTAR UNIT-UNIT KOMPETENSI YANG DITEMPUH
List of Competency Units
Untuk Bidang Pekerjaan : .................................In the area of
Jenjang Program Pelatihan : .................................Training qualification
1. Kelompok Kompetensi Umum ( General Competency ) : ..................................................................................................................
2. Kelompok Kompetensi Inti ( Core Competency ) :..................................................................................................................
3. Kelompok Kompetensi Khusus ( Special Competency ) : ..................................................................................................................
4. Kelompok Kompetensi Penunjang (Support Competency):4.1......................................4.2......................................
..............., … ………… ....
Lembaga Pelatihan Kerja ------------------------------ Training Centers
Kepala (Head)
---------------------------
4
LAMPIRAN : 4
MATRIK URUTAN PENYELENGGARAAN CBT
NO TAHAPAN KEGIATANPELAKSANA/
PENANGGUNG JAWAB
1. Konsultasi a. Menginformasikan unit-unit kompetensi yang siap dilatihkan- Menjelaskan unit-unit
kompetensi- Menjelaskan flowchart (alur)
unit kompetensi- Menjelaskan paket pelatihan
b. Menginformasikan proses/ tahapan pelatihan berbasis kompetensi yang akan diikuti
c. Menginformasikan proses sertifikasi
Penyelenggara
Penyelenggara
Penyelenggara
2. Melakukan pengakuan kemampuan awal (RPL : Recognition of Prior Learning)
a. Menilai bukti-bukti yang dapat dijadikan acuan kemampuan awal peserta pelatihan, seperti sertifikat dan pengalaman kerja
b. Melakukan kesepakatan mengenai:- Unit-unit yang dipilih- Waktu dan proses administrasi
lainnya
Penyelengara dan Instruktur
Penyelenggara
3. Pelaksanaan Pelatihan
a. Penyiapan peralatan dan perlengkapan
b. Penyiapan sumber-sumber belajar
c. Proses pelatihan
d. Proses dokumentasi (recording)
Penyelenggara dan Instruktur
Penyelenggara dan
Instruktur Instruktur dan Penyelenggara
Instruktur dan Penyelenggara
4. Evaluasi a. Penyiapan alat evaluasib. Pelaksanaan Evaluasic. Proses Dokumentasi (recording)
d. Menginformasikan hasil evaluasi kepada peserta
InstrukturInstruktur
Instruktur danPenyelenggaraPenyelenggara
PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI 5