Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Embed Size (px)

Citation preview

Lampiran :

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

NOMOR:

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Dalam rangka meningkatkan tenaga kerja melalui pelatihan kerja yang profesional agar mampu bersaing dipasar global perlu adanya petunjuk/ pedoman untuk para penyelenggara pelatihan yaitu antara lain adanya Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai acuan dalam pelaksanaan pelatihan kerja, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja. Untuk mewujudkan pelatihan kerja tersebut, dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 pasal 10 ayat 2 disebutkan bahwa pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja. Pelatihan yang mengacu kepada kompetensi kerja selanjutnya dikenal sebagai Pelatihan Berbasis Kompetensi (Competency Based Training/CBT) yang baru dikembangkan di Indonesia.

Beberapa keuntungan pelatihan berbasis kompetensi diantaranya adalah pelatihan kerja dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, praktis, ada kepastian pengakuan bagi peserta pelatihan dari dunia usaha sebagai pengguna jasa. pelatihan berbasis kompetensi ini berorientasi dengan dunia kerja, dimana program dan materinya merupakan turunan dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan dengan pihak terkait dan disyahkan melalui Keputusan Menakertrans , dengan demikian maka diharapkan lulusan (output) pelatihan ini dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja. Bagi peserta pelatihan setelah selesai mengikuti pelatihan akan memperoleh pengakuan apabila peserta dinyatakan lulus melalui uji kompetensi yang diselenggarakan setelah tahapan proses pelatihan dapat diselesaikan oleh peserta pelatihan. Dengan pendekatan PBK / CBT ini banyak fungsi pelatihan yang semula sulit untuk dilaksanakan, menjadi lebih mudah dan praktis, karena proses pelatihan secara terstruktur dan berdasarkan modul dan materi pelatihan yang telah tersedia, sehingga sangat memungkinkan peserta pelatihan berlatih secara aktif dan mandiri.

Melalui pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi, proses pelatihan yang semula berorientasi kepada jabatan dan berapa lama pelatihan dilaksanakan, berubah menjadi berorientasi kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang ditetapkan dan disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

Berdasarkan hal tersebut, maka untuk memenuhi akan kebutuhan informasi dan pedoman yang diperlukan oleh lembaga penyelenggara pelatihan, maka Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas memandang perlu untuk menyusun pedoman pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi untuk digunakan dikalangan sendiri, maupun oleh instansi lain, terutama lembaga pelatihan yang akan melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Pedoman Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi disusun dengan maksud untuk memberikan pedoman bagi penyelenggara pelatihan dalam mengimplementasikan pelatihan berbasis kompetensi .

Sedangkan tujuan adalah menyiapkan suatu pedoman bagi lembaga pelatihan, sehingga didalam menerapkan/melaksanakan sistem pelatihan berbasis kompetensi ( PBK ).

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup penyusunan pedoman pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi (PBK) meliputi aspek kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi antara lain pendahuluan, Sistem Pelatihan Berbasis Kompetensi, mekanisme pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi, serta Pengorganisasian ( Kelembagaan ).

D.DASAR HUKUM

1. Undang undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara RI Tahun 2003 no, 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4279).

2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004, tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 39,Tambahan Lembaran Negara Nomor 4279).

3. Peraturan Menakertrans RI Nomor PER.14/MEN/VII/2005,tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Tenaga Kerja dan Tansmigrasi RI.

4. Kepmen 225/MEN/2003, tentang Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja.

5. Kepmen 227/MEN/2003, tentang Tata Cara Penetapan SKKNI 6. Kepmenakertrans Nomor : Kep. 69/MEN/2004, tentang Perubahan Lampiran Kepmenakertrans Nomor: Kep. 227/MEN/2003, tentang Tata Cara ...

E. PENGERTIAN PENGERTIAN

1. Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan;

2. Standar Kompetensi adalah uraian kompetensi dan pengetahuan yang baku disusun berdasarkan analisis dan jabatan tertentu yang harus dikuasai oleh setiap tenaga kerja untuk mampu melaksanakan tugasnya secara efisien, efektif dan produktif ; 3. Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK/CBT) adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten; 4. Penilaian (assessment) adalah proses mengumpulkan keterangan, membuat penilaian pada kemajuan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang telah ditentukan dalam standar kompetensi;

5. Penilai (assessor) adalah orang yang memiliki wewenang untuk melakukan penilaian terhadap kompetensi yang dimiliki oleh seseorang;6. Penyelenggara adalah lembaga atau orang yang bertugas untuk membantu atau melaksanakan kegiatan pendaftaran calon peserta latihan, pelaksanaan pelatihan dan assessment dalam rangka pelatihan atau sertifikasi kompetensi;

7. Instruktur adalah seseorang yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang serta hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan pelatihan dan pembelajaran kepada peserta pelatihan dibidang atau kejuruan tertentu;8. RPL (Recognition of Prior Learning) adalah adalah pengakuan hasil pengalaman belajar yang dimiliki sebelum mengikuti pelatihan berbasis kompetensi yang diikuti berupa hasil pembelajaran formal, non formal dan atau pengalaman kerja. Pengakuan terhadap kurikulum utama atau pengakuan terhadap kompetensi utama seseorang yang telah dicapai. Hal tersebut biasanya tertuju pada kompetensi yang berkaitan dengan standar kompetensi industri tapi dapat juga berkaitan dengan kurikulum dan pelatihan sebelumnya;9. RCC (Recognition of Current Competency) adalah pengakuan kompetensi terkini yang dimiliki seseorang;

11. Mentor adalah seseorang yang ditunjuk sebagai pembimbing untuk memberikan arahan, konseling dan nasehat-nasehat pada peserta pelatihan BAB II

SISTEM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)

Sistem pelatihan yang dilaksanakan saatini oleh dunia industri dianggap kurang dapat memenuhi kebutuhan industri. Untuk itu perlu diadakan perubahan/penyesuaikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi tuntutan kompetensi SDM yang dibutuhkan oleh industri.

Salah satu sistem pelatihan yang dapat mengikuti perubahan sesuai kebutuhan dunia industri adalah sistem Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) yang dalam penerapannya dilengkapi komponen sebagai berikut : A. KOMPONEN PBK

Pelatihan Berbasis Kompetensi terlaksana dengan baik apabila komponen PBK yang terdiri atas Standar Kompetensi, Sumber Pembelajaran, Penilaian/ Assessment, dan Sertifikasi terpenuhi.1. Standar Kompetensi

Standar kompetensi yang dijadikan sbg acuan penerapan PBK adalah Standar Perusahaan (enterprise standard), Standar Industri, dan Standar Nasional. Standar Nasional yang baku adalah Standar Kompetensi kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Sedangkan struktur standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) terdiri dari unit kompetensi, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, batasan variabel, panduan penilaian, dan kompetensi kunci.

2. Sumber Pembelajaran

Sumber pembelajaran terdiri atas Modul (buku informasi, buku kerja, dan buku penilaian), soft copy (sumber pembelajaran yang disimpan dengan CD, flash disk, dan disket), brain resources (instruktur, praktisi), maya antara lain internet, kepustakaan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pelatihan. 3. Penilaian /AssessmentAssesment dalam PBK terdiri atas pengumpulan bukti, penilaian kemajuan proses pembelajaran sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang telah ditentukan dalam standar kompetensi. Kegiatan penilaian /asesmen meliputi : a. Penilaian Kerja Nyata

Penilaian yang dilakukan di tempat kerja (workplace assessment).

b. Penilaian Simulasi Kerja

Penilaian Simulasi Kerja merupakan penilaian sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan di Lembaga Pelatihan Kerja.

c. Penilaian Tertulis

Penilaian Tertulis yaitu penilaian yang melibatkan jawaban peserta pelatihan secara tertulis untuk mengukur pengetahuan.

d. Penilaian Lisan

Penilaian Lisan yaitu penilaian melalui wawancara terhadap peserta pelatihan.

4. Sertifikat PelatihanSertifikasi adalah suatu proses penerbitan sertifikat yang didasari oleh hasil penilaian dalam proses pelatihan dan atau melalui uji kompetensi.Sertifikat pelatihan (attainment certificate) yang diperoleh melalui proses pelatihan diterbitkan oleh lembaga pelatihan, sedangkan sertifikat kompetensi yang diperoleh melalui proses uji kompetensi diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).B. LEMBAGA PELAKSANA PBK

1. Lembaga Pelatihan Kerja

Lembaga Pelatihan Kerja adalah Lembaga Pemerintah/ Swasta/ Perusahaan yang berbadan hukum untuk tempat penyelenggaraan pelatihan kerja bagi peserta pelatihan berbasis kompetensi, sehingga mampu menguasai tingkat kompetensi kerja tertentu.2. Lembaga Pendidikan ProfesiLembaga Pendidikan adalah suatu Lembaga yang dikelola Pemerintah maupun Swasta yang berbadan hukum untuk tempat diselenggarakannya proses pendidikan bagi peserta didik, sehingga mampu menguasai ilmu dan pengetahuan dalam kejuruan tertentu.

C. PENDANAAN PBK

Komponen pendanaan untuk biaya pelatihan merupakan salah satu komponen yang tidak bisa dilupakan, karena tanpa adanya dana suatu pelatihan tidak akan mungkin dapat terlaksana. Biaya yang akan dibutuhkan dalam pelatihan tersebut antara lain :

1. Biaya seleksi calon peserta latihan :

a. Administrasi umum

b. Test kemampuan unit-unit kompetensi

c. Test kesehatan

d. Test IQ dan EQ

e. Test fisik

2. Biaya tenaga pelatihan :

a. Administrasi pelatihan

b. Honor Instrukturc. Pembimbing ( mentor ) 3. Biaya prasarana pelatihan :a. Bahan latihan (habis dipakai )

b. Bahan latihan (tidak terpakai )

c. Over headBAB III

PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSIA. PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSIProgram pelatihan dirancang untuk menjadi pedoman penyelenggaraan pelatihan diberbagai LPK, sehingga sasaran yang ditetapkan dalam pelatihan dapat dicapai. Sasaran pelatihan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan industri/pasar kerja yang diperoleh dari kegiatan identifikasi kebutuhan pelatihan yang ada di industri/pasar kerja.

Setiap program pelatihan kerja yang disusun berdasarkan data kebutuhan pelatihan dengan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menakertrans dengan pola Standar Pelatihan Berbasis Kompetensi.1. Fasilitas PelatihanPenyiapan fasilitas pelatihan sangat penting sekali untuk mendukung terlaksananya program pelatihan berbasis kompetensi meliputi :

a. Gedung kantor, workshop, kelas, laboratorium, dan perpustakaan;b. Peralatan dan mesin;c. Perlengkapan keselamatan kerja;d. Bahan latihan;e. Media pembelajaran.2. Instruktur dan Tenaga Pelatihan

Instruktur dan tenaga pelatihan dalam proses pelatihan berbasis kompetensi berperan sebagai fasilitator, mentor, dan assessor baik di lembaga pelatihan kerja maupun di perusahaan. 2.1. Instruktura. Peranan Instruktur sebagai fasilitator sebagai berikut :1) Mengidentifikasi kompetensi yang akan diikuti oleh peserta dengan cara:

Memandu mengidentifikasi kompetensi yang akan diikuti

Menjelaskan paket-paket pelatihan yang ada di institusi

Menentukan pilihan kompetensi yang akan diikuti peserta

2) Melaksanakan kegiatan pelatihan yang berlangsung selama off the job maupun waktu peserta on the job;3) Melaksanakan kegiatan pelatihan, menetapkan strategi pelatihan Off The Job, memiliki pedoman pelatihan, modul pelatihan, membuat urutan-urutan berdasarkan unit pelatihan, menyiapkan lembar kerja (job-sheet);

4) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, menyiapkan kebutuhan bahan, menyiapkan action plan dan pelatihan, dan melaksanakan penilaian, serta kegiatan belajar sendiri dan kelompok, menyiapkan diary log hasil pelatihan, dan menindaklanjuti pelatihan ulang atas rekomendasi asesor dan sebagainya;

b. Peranan instruktur sebagai Mentor antara lain:1) Sebagai konseling, pengarah, motivasi terhadap peserta;2) Mengarahkan peserta untuk mempraktikkan kompetensi yang lebih disukai di tempat kerja , dengan cara :a) Memberikan pengarahan pada peserta untuk mengimplementasikan kompetensi yang telah dimiliki;b) Membuat rekomendasi kompetensi untuk peserta yang akan mempraktikkan.c. Peranan instruktur sebagai asesor:Membantu peserta menilai unjuk kerja sendiri setelah peserta menyelesaikan tahapan pelatihan sehingga dapat menentukan apakah dirinya telah siap untuk dinilai, dan selanjutnya bila telah siap maka, instruktur menentukan tempat assessment dan menyiapkan fasilitas perlengkapannya/peralatan yang diperlukan. Instruktur juga berperan menilai unjuk kerja peserta setelah peserta menyelesaikan tahapan pelatihan untuk dapat menentukan apakah peserta telah siap untuk dinilai.

2.2. Tenaga Pelatihan

Tenaga pelatihan adalah seseorang yang memiliki kualifikasi keterampilan dan keahlian tertentu untuk melakukan statu fungs yang berkaitan dengan kepentingan pelatihan tenaga verja. 3. On the Job Training (OJT)a. Penyiapan Perusahaan Menetapkan kriteria perusahaan sebagai tempat OJT.

Mengidentifikasi dan menetapkan perusahaan-perusahaan untuk pelaksanaan OJT.

Melaksanakan pendekatan dan penjelasan dalam rangka kerjasama program OJT dengan proses. Mengidentifikasi dan menetapkan rea/ bidang pekerjaan dan kapasitas penempatan untuk OJT.

Persetujuan kerjasama (MoU) dengan perusahaan.

b. Penyiapan Peserta

Menetapkan kriteria/ persyaratan kemampuan minimal peserta yang dapat mengikuti program OJT.

Menyeleksi dan menetapkan peserta yang dapat mengikuti OJT.

Penjelasan dan pembekalan materi OJT kepada peserta.

c. Penyiapan Mentor:

Penetapan persyaratan untuk mentor OJT.

Penetapan mentor OJT dari lembaga pelatihan/ perusahaan.

Pembekalan/ pelatihan mentor OJT.

B.MEKANISME PELAKSANAAN PBK

1. Diagram Alir Pelaksanaan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Keterangan:X : Peserta pelatihan yang mengikuti PBK untuk seluruh unit kompetensi.Y : Peserta pelatihan yang mengikuti PBK untuk unit-unit kompetensi tertentu.Z : Peserta dapat langsung mengikuti Asesmen, tidak perlu mengikuti PBK2. Penjelasan Diagram Alir Mekanisme Pelaksanaan PBK

2.1 Rekrutmena. Pendaftaran calon peserta pelatihan.

b. Seleksi calon peserta pelatihan.

c. Pengumuman hasil seleksi calon peserta pelatihan.2.2 Verifikasi Kompetensi Pesertaa. Pengumpulan dokumen-dokumen pendukung (dokumen pelatihan yang pernah diikuti, pengalaman kerja dan pengalaman lain yang relevan dengan unit kompetensi yang akan dilatih).

b. Pelaksanaan verifikasi dokumen-dokumen pendukung terhadap unit kompetensi yang akan dilatih.2.3 Keputusan Verifikasia. Peserta pelatihan yang harus mengikuti PBK seluruh unit kompetensi (X).

b. Peserta pelatihan yang telah menguasai sebagian unit kompetensi masuk proses RPL (Y).2.4 Proses Pengakuan Hasil Belajar/ Recognition of Prior Learning (RPL) a. Wawancara/ interview peserta pelatihan tentang kompetensi yang telah dikuasai sesuai dokumen pendukung yang ada.

b. Untuk memastikan kompetensi yang dikuasai peserta pelatihan, bila perlu dibuktikan melalui metode lain yang sesuai, antara lain tes tertulis, demonstrasi, dsb.2.5 Keputusan RPL

a. Dari hasil RPL, unit kompetensi yang dinyatakan belum memenuhi persyaratan, harus mengikuti proses PBK.

b. Dari hasil RPL, unit kompetensi yang dinyatakan memenuhi persyaratan, langsung mengikuti asesmen (Z).

2.6 Pelaksanaan Pelatihan

Proses pelaksanaan pelatihan dimulai dengan :

a. Menyiapkan program pelatihan sesuai dengan unit kompetensi yang ditetapkan;

b. Menetapkan instruktur dan mentor;

c. Menyediakan sarana dan fasilitas pelatihan off the job dan on the job;

d. Menetapkan metode pelatihan yang dianggap paling tepat untuk bidang kompetensi tertentu;e. Memonitor pelaksanaan kegiatan pelatihan off dan on the job yang sedang dilaksanakan.2.7 Asesmena. Melaksanakan asesmen kepada peserta pelatihan sesuai dengan unit kompetensi yang ditentukan.b. Asesmen dapat diikuti peserta pelatihan hasil dari keputusan RPL dan hasil dari proses pelatihan.2.8 Keputusan Penilaiana. Peserta pelatihan yang dinyatakan memenuhi seluruh unjuk kerja yang dipersyaratkan, dinyatakan lulus.b. Peserta pelatihan yang dinyatakan tidak memenuhi seluruh/ sebagian unjuk kerja yang dipersyaratkan, diharuskan mengikuti proses pelatihan terhadap unjuk kerja yang dinyatakan belum lulus.

2.9 Sertifikat Pelatihan

a. Peserta pelatihan yang dinyatakan lulus akan diberikan sertifikat pelatihan.b. Sertifikat pelatihan diterbitkan oleh lembaga penyelenggara pelatihan yang bersangkutan.2.10 Dokumen

a. Dokumen peserta pelatihan diarsipkan.b. Sertifikat peserta pelatihan teregistrasi di lembaga penyelenggara pelatihan.2.11 Uji Kompetensi

a. Peserta pelatihan yang dinyatakan lulus, direkomendasikan untuk mengikuti uji kompetensi.

b. Uji kompetensi dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi profesi.C. EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN PBK

1. EVALUASI PBK

1.1. Evaluasi Program PelatihanEvaluasi program pelatihan dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana program pelatihan yang telah dirancang efektif dan efesien dilihat dari beberapa aspek antara lain:

1.1.1. Pencapaian tujuan pelatihan.

1.1.2. Tingkat hambatan dalam pelaksanaan.

1.1.3. Fleksibilitas apabila selama dalam pelaksanaan terpaksa harus dilakukan perubahan-perubahan.1.1.4. Muatan materi pelatihan baik kualitas maupun kuantitasnya.

1.1.5. Untuk sistematikanya dan tingkat kesulitan terhadap peserta pelatihan.

1.2. Evaluasi Instruktur, Tenaga Pelatihan dan Peserta Pelatihan

Untuk mengetahui apakah instruktur dan tenaga pelatihan memadai atau sesuai dengan program pelatihan dilihat dari aspek :

1.1.1. Kualitas/kompetensinya.1.1.2. Kuantitas (rasio yang proposional dibanding dengan jumlah peserta baik tiap group maupun keseluruhan). Demikian juga peserta pelatihan apakah telah mencapai tujuan pelatihan sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai.1.3. Evaluasi fasilitas pelatihan

Untuk mengetahui apakah fasilitas pelatihan sudah cukup memadai dari aspek kuantitas, spesifikasi dan jumlahnya

1.4. Evaluasi Sistem dan Metode

Untuk mengetahui sejauh mana sistem dan metode dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan pelatihan mulai dari recruitment sampai dengan sertifikasi peserta pelatihan sesuai dengan diagram aliran proses PBK cukup efektif dan efesien sehingga seluruh sumber daya pelatihan dapat didaya gunakan secara optimal/maksimal.

1.5. Evaluasi Keluaran (output)Evaluasi terhadap output ini untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dikuasai oleh peserta pelatihan setelah selesai mengikuti pelatihan, kemudian sejauh mana lulusan pelatihan mampu memperoleh/mengisi lowongan kerja atau kesempatan kerja yang ada.Umpan balik dari penggunaan lulusan diusahakan dapat diperoleh, karena hal ini sangat bermanfaat untuk peningkatan kualitas pelatihan secara keseluruhan pada masa-masa berikutnya.

2. PELAPORAN PBKPelaporan pelaksanaan pelatihan diajukan oleh penanggung jawab pelaksana pelatihan kepada pimpinan lembaga penyelenggara pelatihan. Pelaporan dilaksanakan di akhir pelaksanaan pelatihan.

Isi pelaporan meliputi:

a. Pendahuluan

b. Pelaksanaan (Proses dan hasil kegiatan)c. Masalah dan Pemecahan

d. Kesimpulan dan Saran

e. Penutup

f. Lampiran

BAB IV

PENUTUP

Pedoman pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi merupakan acuan bagi para perencana dan penyelenggara program pelatihan berbasis kompetensi di masing-masing Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).

Pedoman ini bersifat terbuka untuk dikembangkan dan selalu akan disempurnakan sesuai dengan perkembangan dan kondisi di lapangan, sehingga relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha/industri untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang kompeten.

Pedoman pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh setiap penyelenggara program pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelatihan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal

Juni 2006DIREKTUR JENDERAL

PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

IR. BESAR SETYOKO, MM

NIP. 160031190LAMPIRAN - LAMPIRAN

LAMPIRAN : 1CONTOH STANDAR KOMPETENSI KERJA BIDANG LOGAM DAN MESINKODE UNIT :LOG.OO03.001.01

JUDUL UNIT :Produksi Perakitan Manual

DESKRIPSI UNIT:Unit ini menggambarkan kegiatan perakitan secara manual yang meliputi pemahaman terhadap lembar kerja, pemilihan peralatan dan komponen, pengaturan posisi komponen untuk perakitan, pelaksanaan perakitan, pengetesan hasil perakitan serta penanganan dan penyimpanan hasil rakitan dengan aman..

Bidang

: Perakitan

Bobot Unit

: 4

Unit Prasyarat :

ELEMEN KOMPETENSIKRITERIA UNJUK KERJA

01 Membaca dan memahami lembar kerja

1.1Lembar kerja dan instruksi dapat dimengerti dan diikuti dengan benar

02 Memilih peralatan dan komponen assembling

2.1Peralatan perakitan yang dipilih dan digunakan sesuai dengan instruksi atau kerja prosedur operasi standar.

2.2Komponen/sub perakitan digunakan dan diatur untuk assembling

2.3Peralatan dan perkakas digunakan dalam cara yang aman.

03 Perakitan komponen

3.1Perakitan yang dihasilkan mengikuti tahapan operasi yang tepat dengan menggunakan peralatan terpilih yang sesuai dengan prosedur operasi standar.

3.2Catatan data produksi menggunakan prosedur operasi standar.

04 Melakukan pengetesan

4.1Perakitan ditest/dicek untuk memenuhi tuntutan pada lembar kerja dengan menggunakan prosedur operasi standar yang diminta.

05 Melindungi rakitan dari kerusakan

5.1Komponen dan/atau rakitan ditangani dan disimpan dengan aman dan beresiko kerusakan terkecil, dengan menggunakan prosedur operasi standar.

BATASAN VARIABEL

Perakitan dapat dilakukan sendiri atau dalam kelompok. Unit ini diterapkan pada operasi perakitan, terutama perakitan manual dan tidak menuntut penyesuaian yang sulit. Unit ini tidak boleh dipilih jika Unit LOG.OO18.018.01 (Membongkar/mengganti dan merakit komponen-komponen permesinan) telah dipilih. Pemilihan dan penggunaan perkakas yang diinginkan sebagai bagian dari perakitan, lihat Unit LOG.OO18.001.01 (Menggunakan perkakas tangan ) dan Unit LOG.OO18.002.00 (Menggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam) yang tepat.

PANDUAN PENILAIAN

1.Konteks penilaian

Unit ini harus dinilai pada saat kerja. Kompetensi yang tercakup pada unit ini dapatdiperagakan sendiri atau sebagai bagian dari tim. Lingkungan penilaian tidak boleh merugikan pihak yang dinilai.

2.Kondisi Penilaian

Penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan dengan unit lain yang berkaitan dengan keamanan, kualitas, komunikasi, penanganan material, pencatatan dan pelaporan yang berhubungan dengan perakitan atau unit lain yang menuntut latihan keterampilan dan pengetahuan yang tercakup pada unit ini. Kompetensi pada unit ini tidak dapat diminta sampai seluruh prasyarat dapat dipenuhi.

3.Aspek kritis

Penilaian unit kompetensi ini dapat dilakukan dengan unit lain yang berkaitan dengan keamanan, kualitas, komunikasi, penanganan material, pencatatan dan pelaporan yang berhubungan dengan perakitan atau unit lain yang menuntut latihan keterampilan dan pengetahuan yang tercakup pada unit ini. Kompetensi pada unit ini tidak dapat diminta sampai seluruh prasyarat dapat dipenuhi.

4.Catatan khusus

Selama penilaian, pihak yang dinilai akan:

4.1memperagakan keselamatan kerja.

4.2menjelaskan informasi proses, menjelaskan tugas dan kapan tugas tersebut dilaksanakan untuk meyakinkan keselamatan dan efisiensi kerja.

4.3bertanggung jawab terhadap kualitas kerjanya.

4.4merencanakan tugas dalam segala situasi dan mengkaji ulang tugas yang diperlukan.

4.5melakukan seluruh tugas sesuai dengan prosedur operasi standar.

4.6melakukan seluruh tugas sesuai dengan spesifikasi.

4.7menggunakan teknik permesinan, pelaksanaan di lapangann, prosedur proses kerja dan tempat kerja yang dapat diterima, semua tugas tersebut diselesaikan dalam termin waktu yang sesuai dengan jenis aktivitas tempat kerja.

5. Pedoman Penilaian

5.1 Amati bahwa lembar kerja dan/atau instruksi yang digunakan sesuai dengan prosedur tempat bekerja

5.2 Pastikan bahwa tugas yang harus dikerjakan dapat diidentifikasi.Tahapan-tahapan dalam tugas tersebut juga dapat diidentifikasi.

5.3 Amati bahwa Peralatan perakitan yang dipilih sesuai dengan instruksi atau lembar kerja. Peralatan perakitan yang dipilih sesuai dengan prosedur operasi standar.

5.4 Amati bahwa peralatan perakitan yang dipilih sesuai dengan instruksi atau lembar kerja. Peralatan perakitan yang dipilih sesuai dengan prosedur operasi standar

5.5 Pastikan bahwa peralatan yang digunakan dalam perakitan dapat diidentifikasi.

5.6 Amati bahwa digunakan komponen/sub-perakitan yang tepat .Komponen/sub-perakitan disiapkan untuk perakitan yang sesuai dengan pengoperasian standar.

5.7 Pastikan bahwa komponen/sub-perakitan yang dirakit dapat diidentifikasi Sumber komponen/sub-perakitan dapat diidentifikasi.

5.8 Amati bahwa peralatan dan/atau perkakas perakitan digunakan secara aman, sesuai prosedur operasi standar

5.9 Pastikan bahwa tindakan pencegahan keamanan yang diambil dapat diidentifikasi.

5.10 Amati bahwa selama perakitan, tahapan pengoperasian yang tepat harus diikuti. Peralatan assembling terpilih digunakan sesuai dengan prosedur operasi standar.

5.11 Amati bahwa data produksi dicatat sesuai dengan prosedur operasi standar.

5.12 Pastikan bahwa data produksi tercatat dapat diidentifikasi.

5.13 Amati bahwa perakitan ditest/dicek untuk memenuhi tuntutan pada lembar kerja disesuaikan dengan operasi standar

5.14 Pastikan bahwa pengetesan/pengecekan yang diterapkan pada perakitan dapat diidentifikasi.

5.15 Tindakan yang harus diambil jika perakitan tidak memenuhi tuntutan pada lembar kerja dapat diidentifikasi.

5.16 Amati bahwa komponen dan/atau rakitan ditangani dan disimpan dengan aman, sesuai dengan prosedur operasi standar

5.17 Pastikan bahwa prosedur penanganan dan penyimpanan yang aman, yang diterapkan pada komponen dan/atau rakitan, dapat diidentifikasi.

5.18 Kerusakan yang dapat terjadi pada komponen dan/atau rakitan karena penggunaan prosedur penanganan dan penyimpanan yang tidak tepat, dapat diidentifikasi.

KOMPETENSI KUNCI

NOKOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INITINGKAT

1.Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi2

2.Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi2

3.Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas2

4.Bekerja dengan orang lain dan kelompok2

5.Menggunakan ide-ide dan teknik matematika1

6.Memecahkan masalah2

7.Menggunakan teknologi2

CONTOH STANDAR KOMPETENSI KERJA BIDANG OTOMOTIFKODE UNIT:OTO.KR20.010.010

JUDUL UNIT :Memelihara/Servis Sistem Pendingin dan Komponen-komponennya

DESKRIPSI UNIT :Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya untuk kendaraan dingin

ELEMENT KOMPETENSIKRITERIA UNJUK KERJA

01. Memelihara/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya

dsb1.1. Pemeliharaan sistem pendingin dan komponen -komponennya dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

2.1. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

3.1. Sistem pendingin dan komponen-komponennya diperbaiki dengan menggunakan metode dan peralatan yang tepat, sesuai dengan spesifikasi dan toleransi terhadap kendaraan/sistem.

4.1. Data yang tepat dilengkapi sesuai hasil pemeliharaan/servis

5.1. Seluruh kegiatan melepas dan memasang sistem pendingin dan komponen dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Prosedures), undang-undang K3 (Keselamatam dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/ kebijakan perusahaan.

Batasan Variabel

1. Batasan kontek :

Standar kompetensi ini digunakan untuk kendaraan ringan

2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk

2.1. Spesifikasi pabrik kendaraan

2.2. SOP (Standar Operation Prosedures) perusahaan

2.3. Persyaratan ditempat kerja/industri

2.4. Spesifikasi pabrik produk/komponen

2.5. Kebutuhan pelanggan

3. Pelatihan K3 harus memenuhi :

3.1. Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja0

3.2. Ketentuan dibidang industri

4. Sumber-sumber dapat termasuk :

4.1 Peralatan tangan/hand tools, penguji tekanan

4.2 Thermometer, sumber panas, penguji Ph, penguji anti beku/pencegah karat, peralatan pembilasan

5. Kegiatan :

Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus meliputi : penilaian pendengaran, visual dan fungsi (meliputi : kerusakan, korosi, tinggi cairan/kebocoran, keausan)

6. Persyaratan Khusus :

Sistem pendidikan air, sistem pendingin udara dan kombinasi kedua sistem.

7. Variable lain dapat termasuk :

Termostat, water pump, pipa/selang, saluran, kipas, sabuk, pemindah panas/heat exchanger, kipas eleltrik dan viscous va, sistem tertutup dan terbuka, pemanas ruangan dan air pemanas manifold (coolant heater manifold).

Logam besi dan non besi

Aditif sistem pendinginan.

Panduan Penilaian

1. Konteks:

1.1. Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan.

1.2. Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.

1.3. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.

1.4. Kompetensi harus dinilai sesuai konteks kualifikasi yang sedang diperhatikan.2. Aspek-aspek penting :

Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek mengikuti prosedur pemeliharaan/ servis pemeriksaan komponen sistem pendingin

3. Pengetahuan dasar :3.1.Prinsip kerja sistem pendingin

3.2.Tipe-tipe cairan pendingin dan penggunaanya

3.3.Pencegah karat

3.4.Anti beku/anti mendidih

3.5.Prosedur pemeliharaan/servis

Prosedur Penilaian cairan pendingin

Persyaratan keamanan kendaraan

Persyaratan keamanan kendaraan

6 Penilaian Praktek :

4.1.Mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik

4.2.Melaksanakan pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen

4.3.Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai

4.4. Menguji sistem pendingin dan komponen sesuai persyaratan teknik

4.5. Mengunakan prosedur penilaian cairan pendingin

7 Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan :

5.1. Melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan ketrampilan seseorang di awasi secara berkala oleh pengawas.

5.2. Melaksanakan tugas yang lebih dan sulit dengan peningkatan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas.

5.3. Melaksanakan kegiatan yang kompleks dan tidak rutin, menjadi mandiri dan bertanggung jawab untuk pekerjaan lainnya.

Kompetensi Kunci :

No.Kompetensi Kunci Dalam Unit IniTingkat

1.Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1

2.Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi-

3.Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas1

4.Bekerja dengan orang lain dan kelompok-

5.Menggunakan ide-ide dan tekhnik matematika1

6.Memecahkan masalah2

7.Menggunkan teknologi2

LAMPIRAN : 2FORMAT MODUL BUKU INFORMASIa.Format Cover Modul Buku Informasi

Logo LPK

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

.....................................

BUKU INFORMASI

Nama Instansi/Lembaga

.........................................

.........................................

b. Format Halaman Buku Informasi : 1 s/d n

Materi Pelatihan :

Berbasis kompetensiKode Modul

Judul Modul : ......

Buku Informasi

Versi : Tgl... Bln ... Th ...Halaman : ../..

Tim Penyusun

FORMAT MODUL BUKU KERJAa.Format Cover Modul Buku Kerja

LOGO LPK

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

.....................................

BUKU KERJA

Nama Instansi/Lembaga

........................................

........................................

b.Format Halaman Buku Kerja : 1s/d n

Materi Pelatihan :

Berbasis KompetensiKode Modul

Judul Modul :

Buku Kerja

Versi : Tgl .... Bln .... Thn ....Halaman : ....../.......

Tim Penyusun

FORMAT MODUL BUKU PENILAIAN

a.Format Cover Modul Buku Penilaian:

Logo LPK

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi

.....................................

BUKU PENILAIAN

Nama Instansi/Lembaga

.........................................

.........................................

b.Format Halaman Buku Penilaian 1 s/d n

Materi Pelatihan :

Berbasis kompetensiKode Modul

Judul Modul :

Buku Penilaian

Versi : Tgl ... Bln ... Th ...Halaman : ...../.....

Tim Penyusun

Lampiran 3: Format Program Pelatihan Berbasis Kompetensia. Format Cover Depan

b.Format Halaman Kata Pengantar

c.Format Halaman Program Pelatihan Berbasis Kompetensi

Pelatihan Berbasis Kompetensi

1.Judul/Nama Pelatihan :

2.Kode Program Pelatihan :

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3.Jenjang Program Pelatihan :Non jenjang/berjenjang (Level.....)

4.Tujuan Pelatihan :

4.1

4.2

4.3

4.4

dst

5.Unit-unit Kompetensi yang ditempuh :

5.1.....................

5.2.....................

5.3....................

5.4....................

dst

d.Halaman Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (lanjutan)

e. Format Halaman : Kurikulum Pelatihan

NoNoUnit KompetensiKode UnitJam Pelatihan

PengetahuanKeteramp.Jml

I.KELOMPOK UMUM :

1.1 ....................

1.2 dst

Jumlah I

II.KELOMPOK INTI :

2.1 ....................

2.2 ....................

2.3 ....................

2.4 dst

Jumlah II

III.KELOMPOK KHUSUS

3.1 .....................

3.2 dst

Jumlah III

IV.OJT :

4.1 .....................

4.2 dst

Jumlah IV

VTEST FORMATIF :

5.1 .....................

5.2 dst

Jumlah V

Jumlah I s/d V

f.Format Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi

SILABUS : PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

NOUNIT KOMPETENSIKODE UNITELEMEN KOMPETENSIKRITERIA UNJUK KERJAMATERI PELATIHANJAM PELATIHAN

Penge-tahuanKeteram-pilanSikap KerjaPenge-tahuanKeteram-pilan

I.

1.

2.

Dst

KELOMPOK UMUM

.

.

1.1.

1.2.

..

..

..

..

II.

1.

2.

Dst

KELOMPOK INTI

.

.

2.1.

2.2.

..

..

..

..

III.

1.

2.

Dst

KELOMPOK KHUSUS

.

.

3.1.

3.2.

..

..

..

..

IV.

1.

2.

Dst

KELOMPOK PENUNJANG.

.

4.1.

4.2.

..

..

..

..

Lampiran 8 : Format Lembar Halaman Pelatihan di Tempat Kerja

Format Evaluasi Pelatihan di Tempat Kerja

EVALUASI PROGRAM PELATIHANJudul/Nama Pelatihan : ..NoUnsur yang dinilaiPenilaian (Assessment)N i l a i

ABCD

1.MASUKAN :

1.1 Peserta pelatihan

1.2 Pelatih

1.3 Tenaga Pendukung

1.4 Fasilitas Peralatan

1.5 Bahan Pelatihan

1.6 Modul PBK/Job Sheet/ Diklat

1.7 Biaya/Dana Pelatihan

2.PROSES :

2.1 Kurikulum dan Silabus

2.2 Unit Kompetensi yang di tempati

2.3 Metode Pelatihan

2.4 Jadwal Pelatihan

2.5 Pelatihan di Tempat Kerja

3.KELUARAN :

3.1 Penguasaan Pengetahuan

3.2 Penguasaan Keterampilan

3.3 Sikap Kerja

3.4 Kedisiplinan

3.5 Motivasi Kerja

3.6 Jumlah Lulusan

., . .. ..

Evaluator Program Pelatihan

..Format Halaman Depan Blangko Sertifikat Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi

Format Halaman Belakang Depan Blangko Sertifikat Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi

LAMPIRAN : 4

MATRIK URUTAN PENYELENGGARAAN CBT

NOTAHAPANKEGIATANPELAKSANA/ PENANGGUNG JAWAB

1.Konsultasia. Menginformasikan unit-unit kompetensi yang siap dilatihkan

Menjelaskan unit-unit kompetensi

Menjelaskan flowchart (alur) unit kompetensi

Menjelaskan paket pelatihan

b. Menginformasikan proses/ tahapan pelatihan berbasis kompetensi yang akan diikuti

c. Menginformasikan proses sertifikasi

Penyelenggara

Penyelenggara

Penyelenggara

2.Melakukan pengakuan kemampuan awal (RPL : Recognition of Prior Learning)a. Menilai bukti-bukti yang dapat dijadikan acuan kemampuan awal peserta pelatihan, seperti sertifikat dan pengalaman kerja

b. Melakukan kesepakatan mengenai:

Unit-unit yang dipilih

Waktu dan proses administrasi lainnya

Penyelengara dan Instruktur

Penyelenggara

3.Pelaksanaan Pelatihana. Penyiapan peralatan dan perlengkapan

b. Penyiapan sumber-sumber belajar

c. Proses pelatihan

d. Proses dokumentasi (recording)

Penyelenggara dan Instruktur

Penyelenggara dan

Instruktur

Instruktur dan Penyelenggara

Instruktur dan Penyelenggara

4.Evaluasia. Penyiapan alat evaluasi

b. Pelaksanaan Evaluasi

c. Proses Dokumentasi (recording)

d. Menginformasikan hasil evaluasi kepada pesertaInstruktur

Instruktur

Instruktur dan

Penyelenggara

Penyelenggara

Nomor Seri : ...............

DAFTAR UNIT-UNIT KOMPETENSI YANG DITEMPUH

List of Competency Units

Untuk Bidang Pekerjaan : .................................

In the area of

Jenjang Program Pelatihan : .................................

Training qualification

Kelompok Kompetensi Umum (General Competency):

......................................

......................................

......................................

Kelompok Kompetensi Inti (Core Competency ) :

......................................

......................................

......................................

Kelompok Kompetensi Khusus (Special Competency):

......................................

......................................

......................................

4.Kelompok Kompetensi Penunjang (Support Competency):

4.1......................................

4.2......................................

..............., ....

Lembaga Pelatihan Kerja

------------------------------

Training Centers

Kepala (Head)

---------------------------

Pas Photo

3 x 4 cm

Logo

LPK

SERTIFIKAT PELATIHAN KERJA BERBASIS KOMPETENSI

Certificate of Competency Based Training

Nomor Sertifikat : .

Certificate number:

Dengan ini menerangkan bahwa :

This is to certified that:

Nama:.

Name

Tempat/tgl lahir:.

Place/date of birth

Nomor Induk:..........................................................

Registration number

Dinyatakan berhasil dalam mengikuti Program Pelatihan Berbasis Kompetensi

Has been passed in participation of Competency Based Training Programme,

Untuk Bidang Pekerjaan:...........................................................

In the area of

Jenjang Program Pelatihan:...........................................................

Training qualification

yang diselenggarakan mulai tanggal .. s/d ....... (. Jam Pelajaran), di

implemented has on: ( training hours), in

..............., ....

Lembaga Pelatihan Kerja

------------------------------

Training Centers

Kepala (Head)

---------------------------

RANCANGAN PELATIHAN DI TEMPAT KERJA

Judul/Nama Pelatihan:.......................................................

Nama Peserta Pelatihan:.......................................................

Nama Lembaga/Perusahaan:.......................................................

Kegiatan di Tempat Kerja :.......................................................

NOHARI/

TANGGALAREA

KERJAUNIT/ ELEMEN KOMPE-TENSIKEGIATANJAMHASILPEMBIMBING1.

2.

3.

., . .. ..

Pimpinan ..

..

KURIKULUM : PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

6.Lama Pelatihan:.. jam pel (@ 45 menit)

7.Persyaratan Peserta Pelatihan:

7.1Pendidikan:

7.2Pelatihan/Pengalaman Kerja:

7.3Umur/usia:

7.4Jenis Kelamin:

7.5Kesehatan:

7.6Test Kemampuan:

0

00

00

x

00

0

0

0

0

KATA PENGANTAR

..............., .... .. ......

Lembaga Pelatihan Kerja

Kepala,

(___________________)

DOKUMEN

Judul Modul

(Unit Kompetensi)

Kode Modul :

Judul Modul

(Unit Kompetensi)

Kode Modul :

Judul Modul

(Unit Kompetensi)

Kode Modul :

MULAI

Y

X

VERIFIKASI KOMPETENSI PESERTA

KEPUTUSAN

KEPUTUSAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

Kode Program Pelatihan :

Nama Lembaga Pelatihan Kerja

------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------

UJK

SERTIFIKAT PELATIHAN

ASESMEN

RPL

PELAKSANAAN PELATIHAN

(Off JT) dan OJT)

Z

KEPUTUSAN

REKRUTMEN

SELESAI

PAGE 29PEDOMAN PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)