45
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN FREKUENSI KEJADIAN SAKIT PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTUL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta Disusun oleh : ZULHIJJAH NPM: 1309218 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2012

PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN FREKUENSIKEJADIAN SAKIT PADA BAYI USIA 6-12 BULAN

DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTUL

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya KebidananSTIKES A. Yani Yogyakarta

Disusun oleh :ZULHIJJAH

NPM: 1309218

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANIYOGYAKARTA

2012

Page 2: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 3: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Page 4: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN FREKUENSIKEJADIAN SAKIT PADA BAYI USIA 6-12 BULAN

DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTULTAHUN 2012

Zulhijjah1, Asri Hidayat 2, Budi Rahayu 3

INTISARILatar Belakang : Peningkatan sistim imunitas pada bayi dilihat dari frekuensibayi yang mengalami sakit. Adapun faktor yang dapat menyebabkan frekuensikejadian sakit menurut H.L Blum adalah Agen, Host dan Environment. Padakelompok Agen, terdapat factor nutrisi/gizi. Dalam keadaan gizi baik, tubuhmempunyai kemampuan cukup untuk mempertahankan diri terhadap penyakit,namun jika keadaan gizi yg buruk maka kekebalan tubuh menurun dan rentanterhadap penyakit. Gizi yang baik dan tidak diragukan lagi adalah ASI. Laporankabupaten/kota menunjukkan bahwa tahun 2009 terjadi sebanyak 380 bayimeninggal dunia disebabkan oleh berbagai sebab dan salah satunya karena tidakdiberikan ASI (Depkes, 2010).

Tujuan Penelitian : Diketahuinya hubungan pemberian ASI ekskusif denganfrekuensi kejadian sakit pada bayi umur 6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan IIBantul tahun 2012

Metode Penelitian : Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu menyusui yangmempunyai bayi umur 6-12 bulan yang ada diwilayah Puskesmas Banguntapan IIsebanyak 35 dari rata-rata kunjungan bayi bulan Januari-Februari 2012,sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 35 responden yangmermpunyai bayi umur 6-12 bulan dengan menggunakan metode Total sampling.Analisis ini digunakan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atauberkorelasi dengan menggunakan uji statistik chi-square (X2) dengan tingkatkepercayaan 95% dan P (signifikan <0,05)

Hasil penelitian : Didapatkan 15 bayi yang sering sakit ( sakit >3 kali dalam 6 bulan)yang terdapat pada kelompok bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif dan terdapat 1bayi yang sering sakit (sakit >3 kali dalam 6 bulan) pada kelompok yang diberikanASI eksklusif.

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI ekskusifdengan frekuensi kejadian sakit pada bayi umur 6-12 bulan di PuskesmasBanguntapan II Bantul tahun2012

Kata Kunci: Pemberian ASI eksklusif, Frekuensi kejadian sakit

1 Mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta 2

Dosen STIKES AISYIYAH Yogyakarta3 Dosen STIKES A. Yani Yogyakarta

iv

Page 5: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

THE CORELATION OF GRANTING EXCLUSIVE ASI WITH FREQUENCYEVENTS IN SICK BABY AGE 6-12 MONTHS IN PUSKESMAS

BANGUNTAPAN II BANTULYEAR 2012

Zulhijjah1, Asri Hidayat 2, Budi Rahayu 3

ABSTRACT

Background: The increasing of baby immunity system shown from frekuenchy ofsickness baby. According to H. L Blum said the factors causes frequency ofsickness happens are agen, host, and environment. In agen cathegory, there isnutrition factor. In good nutrition the body has an ability to survive fromthreatdisease effect, but if bad nutrition, the invulnerable body decrease and susceptibleto disease. The good and bad nutrition which is doubtful is AS. Report district /city in 2009 showed that papproximately 380 babies died due to various reasonsand one of them because of not to grant ASI for babies(MOH, 2010).

Research objectives: Knowledgeable breastfeeding corelation with the frequency ofoccurrence ekskusif pain in babies aged 6 to 12 months at the health center in 2012Banguntapan II Bantul

Research Methods: The population of this study were all suckle mothers who havebabies aged 6 to 12 months in Banguntapan II health center were 35 of the averagechildren visits in January-February 2012, while the samples used in this study were35 respondents who have babies aged 6-12 months with a total sampling method.The analysis was used against two suspected variables associated or correlatedusing chi-square statistical test (X2) with 95% confidence level and P (significant <0.05)

Results of the study: 15 the babies found frequent pain (pain> 3 times in 6months) contained in the group of babies not exclusively breast fed infants and thereis a frequent pain (pain> 3 times in 6 months) in the group given exclusivebreastfeeding .

Conclusion: There was a significant association between breastfeeding ekskusif orgranting ASI with the frequency of occurrence of illness in babies aged 6-12 monthsat the Banguntapan II Bantul health center in 2012

Keywords: Granting exclusive, frequency events in sick

1Student Diploma Midwifery STIKES A. Yani Yogyakarta

2 Lecturer STIKES AISYIYAH Yogyakarta3 Lecturer STIKES A. Yani Yogyakarta

v

Page 6: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

HALAMAN PERNYATAANSaya yang bertanda tangan di bawah ini:Nama : ZulhijjahNPM : 1309218Program Studi : D III Kebidanan STIKES A. Yani YogyakartaDengan ini sayamenyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini tidak terdapatkarya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatuPerguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis, juga tidak terdapat karyaatau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yangsecara tertulis diacu dalam naskah ini akan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, Agustus 2012

Zulhijjah

vi

Page 7: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

MOTTO

gantungkan mimpi dan harapanmu didekat matahari,

walaupun tidak dapat diraih tetapi tetap dapat

dilihat keindahannya

(Penulis)

jadilah seperti semut, yang bersungguh-sungguh, tekun

dan bersabar, selalu berusaha dan tidak pernah putus

asa.

( Penulis)

Sesungguhnya, dibalik kesulitan pasti ada kemudahan,

tetaplah tawakkal dan selalu memohon

pada_Nya, Dia maha Segalanya

(Penulis)

akhirnya aku tahu, bahwa sebenarnya aku tidak tahu

apa-apa

(Socrates)

vii

Page 8: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan untuk :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis

dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan sabar, lancar dan baik.

2. Bunda Hj. Sahrah dan Bapak H. Suhaeli Khaer…yang selalu tak henti-

hentinya melantunkan doa dalam tiap sujudnya agar penulis selalu

diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan tugasnya.

3. Adekku tersayang “Sopratul Adni” yang tak henti-hentinya memberikan

semangat dan mengerti dikala sulit, adekku yang selalu berbagi dikala

susah dan senang, selalu bersama dalam kondisi apapun.

4. Teruntuk “Eka Putra Donni Yulistiawan” yang selalu bersedia mau

membantu, serta terimakasih selalu bangunin sahur,..makasih

ntaa,..dendek te girang ngomeh,. ^_^

5. Sahabat-sahabatku di kost “Wisma Barokah” kalian adalah keluarga

kedua…

6. Sahabat baikku BQ. Desi Hardianti,. Terimakasih echy’,..udah bantuin,..

^_^ dan juga BQ. Susilandri yang selalu care dan sudah seperti saudara,

mengurusku, sahabat yang bner-bner sahabat…terimakasih uchy’,.. ^_^

7. Teman-temanku senasib seperjuangan, Melly Kuntarti, Ohta Rahma

Utami, Kurniawati, Efriana, Novita Lia M, Yuli Sulistyowati serta Dianan

Apriani Putri yang kampusnya nun disana tetapi selalu memberikan

semangat…matur tampiasih

viii

Page 9: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8. Teruntuk kakak tersayang Pratiwi Rini dan Mutiara Dewanti,.. Kalian

selalu menjadi tempat teduh dikala suka dan duka, :(‘… Terimakasih

banyak,.kalian sangat banyak membantu, kalian tidak akan pernah

terlupakan.

9. Semua pihak yang membantu dan memberikan dukungannya sehingga

Karya Tulis ini dapat terselesaikan dan terima kasih banyak.

10. Almamaterku Stikes Jenderal Ahcmad Yani Yogyakarta.

ix

Page 10: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.Alhamdulillah syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya

Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul“Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Frekuensi Kejadian Sakit pada BayiUsia 6-12 Bulan di Puskesmas Banguntapan II Kabupaten Bantul Tahun 2012”.Karya Tulis Ilmiah disusun untuk memenuhi ketentuan melakukan kegiatanpenyusunan Karya Tulis Ilmiah sebagai persyaratan mencapai derajat Diploma IIIKebidanan.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa menyusun penelitian KaryaTulis Ilmiah ini melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu, dengan segalakerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. dr. I Edy Purwoko, Sp.B, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu KeshatanJenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Tyasning Yuni Anggraini, SST.,M.Kes., selaku Kepala Prodi KebidananSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Asri Hidayat, SSiT.,M.Keb., selaku Pembimbing I yang telah meluangkanwaktunya untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan dorongansehingga terwujud Karya Tulis Ilmiah ini

4. Budi Rahayu, SST., selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunyauntuk membimbing, mengarahkan dan memberikan dorongan sehinggaterwujud Karya Tulis Ilmiah ini

5. Atik Badi’ah, S.Pd.,S.Kep.,M.Kes., selaku Penguji yang telah meluangkanwaktunya untuk menguji dan memberikan masukan-masukan sehinggaterwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini

6. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan untuk menyelesaikan KaryaTulis Ilmiah ini

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turutmembantu terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini

Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untukkesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini, dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaatbagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Demikian semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat dan berguna bagi semuapihak yang berkepentingan.Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, Agustus 2012

Penulis

x

Page 11: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR ISI

HalamanHALAMAN JUDUL ... ..................................................................................................... iHALAMAN PERSETUJUAN ... .................................................................................... iiHALAMAN PENGESAHAN ... ....................................................................................iiiINTISARI ... ..................................................................................................................... ivABSTRACT ... .................................................................................................................... vHALAMAN PERNYATAAN ... ....................................................................................viHALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .........................................................viiHALAMAN PERSEMBAHAN ... .............................................................................. viiIKATA PENGANTAR ... .................................................................................................. xDAFTAR ISI ... ................................................................................................................xiDAFTAR TABEL .........................................................................................................xiiiDAFTAR GAMBAR ....................................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ............................................................................................................. 1B. Rumusan Masalah ... .................................................................................................... 6C. Tujuan Penelitian ... ...................................................................................................... 6D. Manfaat Penelitian........................................................................................................ 7E. Keaslian Penelitian ... ................................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. ASI eksklusif ... ..........................................................................................................11B. Frekuensi Kejadian Sakit ... ....................................................................................25C. Hubunga Pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi Kejadian Sakit… ... 31D. Kerangka Teori...........................................................................................................34E. Kerangka Konsep ... ..................................................................................................35D. Hipotesis......................................................................................................................35

BAB III METODE PENELITIANA. Desain Penelitian ... ....................................................................................................36B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... .................................................................................36C. Variabel Penelitian ... .................................................................................................36D. Definisi Operasional ..................................................................................................38E. Populasi, Sampel ........................................................................................................38G. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... ....................................................................39H. Metode Pengolahan dan Analisis Data... ..................................................................39I. Rencana jalannya penelitian ... ....................................................................................44J. Etika Penelitian ... ........................................................................................................44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ..........................................................................................................46B. Pembahasan ................................................................................................................52C. Keterbatasan Penelitian ... ..........................................................................................59

xi

Page 12: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

BAB V PENUTUPA. Kesimpulan ... .............................................................................................................60B. Saran ... ........................................................................................................................61

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

Page 13: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah pemberian ASI Eksklusif DIY... .................................................... 5Tabel 1.2. Keaslian Penelitian ..................................................................................... 9Table 3.1. Definisi Operasional ... ..............................................................................38Tabel 3.4. Koefisien Kontingensi ... ...........................................................................43Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi karakteristik responden ... ........................................49Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif ... .....................................50Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Kejadian Sakit pada Bayi Usia 6-12 bulan. .. 50Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan

Frekuensi Kejadian Sakit pada Bayi Usia 6-12 bulan. .............................51Tabel 4.5. Nilai Chi-square dan Koefisien Kontingensi ... ........................................52

xiii

Page 14: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.Konsep Paradigma Hidup Sehat ... ............................................................26Gambar 2.2.Konsep Segitiga Epidemiologi ... ..............................................................29Gambar 2.3.Kerangka Teori ... .......................................................................................34Gambar 2.4.Kerangka Konsep ... ...................................................................................35

xiv

Page 15: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu modal dasar pembangunan Nasional adalah sumber daya

manusia. Sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas akan mampu

meneruskan pembangunan menuju manusia Indonesia seutuhnya dan

masyarakat Indonesia seluruhnya. Sumber daya manusia yang bermutu dan

berkualitas akan berfungsi sebagai insan generasi penerus dan generasi

mendatang yang bertanggung jawab melanjutkan estafet pembangunan.

Untuk itu harus diciptakan anak yang berkualitas tinggi atau anak yang

mempunyai pertumbuhan dan perkembangan optimal (Dep.Kes., 2001)

Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi

dalam kandungan disertai dengan pemberian air susu ibu (ASI) sejak usia dini,

terutama pemberian ASI eksklusif. Konvensi hak-hak anak tahun 1990 antara lain

menegaskan bahwa tumbuh kembang secara optimal merupakan salah satu hak

anak, hal ini berarti bahwa selain merupakan kebutuhan, ASI juga merupakan

hak asasi bayi yang harus dipenuhi oleh orangtuanya (Kristiyanasari, 2010).

Masa perinatal dan neonatal merupakan masa yang kritis bagi

kehidupan bayi. Dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah

persalinan, dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari,

sedangkan masa krisis tumbuh kembang anak adalah masa dibawah usia lima

tahun (Balita). Lebih dari 8 juta anak usia balita meninggal setiap tahun

(Prasetyawati, 2011).

1

Page 16: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Indikator ketercapaian pembangunan kesehatan adalah dengan

menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Dari hasil penelitian yang ada,

angka kematian bayi ini tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan

faktor-faktor lain, terutama gizi. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan gizi

bayi sangat perlu mendapat perhatian yang serius. Gizi untuk bayi yang

paling sempurna dan paling murah adalah ASI atau Air Susu Ibu (Anurogo

2009).

Dilihat dari data ASEAN Statistik Pocketbook di negara Asia bagian

timur dan tengah, Angka Kematian Bayi di Vietnam 18, Thailand 17, Filipina 26,

Malaysia 5,6 dan Singapura 3 per 1000 kelahiran hidup (Khairunniyah dalam

Handayani, 2007).

Indonesia memiliki Angka Kematian Bayi 35 per 1000 kelahiran

hidup dan berada pada peringkat 10 diantara 18 negara di ASEAN, angka ini

merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak (Depkes, 2007: 598).

Data terbaru menyebutkan bahwa di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

tahun 2009 tercatat AKB 17 per 1000 kelahiran hidup. Laporan

kabupaten/kota menunjukkan bahwa tahun 2009 terjadi sebanyak 380 bayi

meninggal dunia disebabkan oleh berbagai sebab dan salah satunya karena

tidak diberikan ASI (Depkes, 2010).

Adapun komplikasi yang seringkali menyebabkan kematian pada bayi

terutama pada bayi masa transisi yaitu asfiksia, BBLR, ikterus, muntah,

tetanus neonatrum, infeksi perinatal dan RDS, diare, dan hipoglikemia (Dewi

,2010).

Page 17: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Sistim imunitas khususnya pada masa transisi belum terbentuk

sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit. Sebagian besar bayi baru

lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami

keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Baru baru lahir rentan

terhadap beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa (Anggraini,

2010). Sistem imunitas adalah semua mekanisme yang digunakan tubuh

untuk mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap

bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan di lingkungan sekitar

(Prasetyono, 2009).

Peningkatan sistim imunitas pada bayi biasanya dilihat dari frekuensi

bayi yang mengalami sakit. Dari hasil studi pendahuluan di buku kunjungan

bayi dan balita di Puskesmas Banguntapan II terdapat 275 bayi yang

berkunjung dari bulan Juli-November tahun 2011, dari 275 bayi yang

berkunjung terdapat 149 bayi yang berkunjung karena imunisasi dan 126 bayi

yang berkunjung karena sakit diakibatkan oleh infeksi virus seperti demam,

batuk dan pilek, mengalami gejala alergi seperti gatal-gatal dan gangguan

saluran pencernaan seperti muntah, diare dan konstipasi. Ditemukan dalam

kurun waktu 5 bulan, ada 12 bayi yang berkunjung sebanyak 2 kali, 7 bayi

yang berkunjung selama 3 kali dan terdapat 5 bayi yang berkunjung ≥ 4x

kali.

Adapun faktor resiko yang dapat menyebabkan suatu penyakit

menurut konsep H.L Blum adalah beropeasinya berbagai faktor baik dari

agen (agen), induk (host) dan lingkungan (Environment). Terjadinya suatu

Page 18: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

penyakit sangat tergantung dari keseimbangan dan interaksi dari ketiganya

(Prasetyawati, 2011).

Agen (Bibit penyakit) adalah suatu subtansi tertentu yang

keberadaanya diikuti kontak efektif pada manusia menimbulkan penyakit

salah satunya faktor nutrisi/gizi. Lingkungan adalah segala sesuatu yang

berada sekitar manusia yang mempengaruhi dan perkembangan manusia.

Host (Individu) adalah semua faktor yang terdapat pada manusia yang dapat

mempengaruhi timbulnya suatu perjalanan penyakit, salah satunya

mekanisme kekebalan tubuh. Faktor imunitas sangat berperan penting dalam

proses kejadian penyakit. Imunitas terbagi atas 3 kategori salah satunya

adalah aktif alamiah yaitu pemberian ASI untuk anaknya (Entjang, 2003).

Di dalam ASI terdapat kolostrum. Kolostrum merupakan cairan emas,

cairan pelindung yang kaya zat antiinfeksi dan berprotein tinggi yang

dikeluarkan pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan. Kolostrum lebih

banyak mengandung protein dan zat antiinfeksi 10-17 kali lebih banyak

dibanding ASI matang (mature). Cairan emas yang encer dan berwarna

kuning atau jernih yang lebih menyerupai darah daripada susu, sebab

mengandung sel hidup yang menyerupai sel darah putih yang dapat

membunuh kuman penyakit (Roesli, 2005).

ASI diberikan kepada bayi karena mengandung banyak manfaat dan

kelebihan. Diantaranya adalah menurunkan resiko terjadinya penyakit infeksi,

misalnya infeksi saluran pencernaan (diare), infeksi saluran pernafasan, dan

infeksi telinga. ASI juga bisa menurunkan dan mencegah terjadinya penyakit

Page 19: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

noninfeksi, seperti penyakit alergi, obesitas, kurang gizi, asma dan eksim.

Selain itu ASI dapat pula meningkatkan IQ dan EQ anak ( Prastyono, 2005).

Pada target ke 4 Milennium Development Goal’s (MDG’s) adalah

menurunkan angka kematian bayi dan balita menjadi 2/3 dalam kurun waktu

1990-2015. Penyebab utama kematian bayi dan balita adalah diare dan

pneumonia dan lebih dari 50% kematian balita didasari oleh kurang gizi.

Pemberian ASI eksklusif secara adekuat terbukti merupakan salah satu

intervensi efektif dapat menurunkan AKB (Putri 2010).

Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif di Provinsi D.I Yogyakarta dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.1Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif di Provinsi D.I. Yogyakarta

Tahun 2009

NO KABUPATEN JUMLAH JUMLAH BAYI YANG DIBERIBAYI ASI EKSKLUSIF

JUMLAH %

1 KULON PROGO 3.010 1.525 50,662 BANTUL 12.205 3.077 25,213 GUNUNG KIDUL 3.878 1.024 26,414 SLEMAN 12.579 5.726 45,525 YOGYAKARTA 4.064 1.256 30,91JUMLAH (KAB/KOTA) 35.376 12.608 35,28

Tabel 1.1 menunjukan bahwa pada tahun 2009 jumlah bayi yang

diberi ASI eksklusif di Provinsi D.I Yogyakarta yaitu 12.608 dengan

prosentase 35,25%. Jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif paling banyak

adalah kabupaten Kulon Progo yaitu 1.525 dengan prosentase 50,66% dan

jumlah bayi yang paling sedikit mendapat ASI eksklusif adalah kabupaten Bantul

yaitu 3.007 dengan prosentase 25,21%.

Page 20: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

Peran bidan sangat penting dalam pemberian ASI eksklusif, seperti

memberikan fasilitas dengan melakukan inisiasi menyusui dini dan rawat

gabung, memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan ASI

eksklusif dan memberikan dukungan pada ibu (Suherni, dkk, 2008).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan pemberian ASI eksklusif

dengan frekuensi kejadian sakit pada bayi umur 6-12 bulan di Puskesmas

Banguntapan II Bantul”.

B. Perumusan Masalah

“Adakah hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi

kejadian sakit pada bayi umur 6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II

Bantul?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan pemberian ASI ekskusif dengan frekuensi

kejadian sakit pada bayi umur 6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II

Bantul.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di

Puskesmas Banguntapan II Bantul.

Page 21: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

b. Diketahuinya frekuensi kejadian sakit pada bayi usia 6-12 bulan di

Puskesmas Banguntapan II Bantul.

c. Diketahuinya tingkat keeratan hubungan pemberian ASI eksklusif

dengan frekuensi kejadian sakit pada bayi usia 6-12 bulan di

Puskesmas Banguntapan II Bantul.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini untuk memberikan informasi mengenai

hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian sakit pada

bayi usia 6-12 bulan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi institusi STIKES A. Yani

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dioperasionalkan sebagai

bahan informasi untuk penelitian selanjutnya dan untuk menambah

referensi perpustakaan STIKES A. Yani.

b. Bagi Puskesmas Bangutapan II Bantul

Memberikan masukan sehingga dapat meningkatkan kualitas

pelayanan sehingga diharapkan dapat meningkatkan KIE tentang

Pemberian ASI Eksklusif.

Page 22: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

c. Bagi tenaga kesehatan (bidan)

Meningkatkan peran bidan dalam melaksanakan prakteknya

khususnya untuk memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif bagi ibu

hamil, nifas dan menyusui di wilayah binaannya maupun yang

berkunjung.

d. Bagi Kader kesehatan

Menambah pengetahuan baru khususnya tentang ASI eksklusif dan

mendapat pengalaman baru.

e. Bagi Ibu menyusui (responden)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan bagi ibu

untuk memberikan ASI eksklusif.

d. Bagi peneliti selanjutnya

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman baru setelah

melakukan penelitian tentang ASI eksklusif.

Page 23: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

9

E. Keaslian Penelitian

Telah banyak peneliti terdahulu yang mengkaji hal-hal yang menyangkut ASI

eksklusif, adapun penelitian yang telah dilakukan adalah:

Tabel 1.2 Keaslian Penelitian

No Penulis

1 Wijayanti

2010

2 Fulansari

2008

Judul Hasil

Hubungan Ada hubunganantara antarapemberian pemberianASI Eksklusif ASI Eksklusifdengan dengan AngkaAngka KejadianKejadian Diare padaDiare pada bayi umur 0-6bayi umur 0-6 bulan dibulan di PuskesmasPuskesmas Gilingan Kec.Gilingan Kec. BanjarsariBanjarsari SurakartaSurakarta

Hubungan Ada hubunganPemberian PemberianASI Eksklusif ASI Eksklusifdengan denganKejadian KejadianInfeksi InfeksiSaluran SaluranPernafasn PernafasnAkut(ISPA) Akut(ISPA)pada bayi pada bayi

Persamaan Perbedaan

Variabel Variabel terikatbebasnya yaitu yaitu angkapemberian ASI kejadian diare,eksklusif tempat, danData dianalisis tahun penelitianmenggunakan MetodeStatistical penelitian yangProduct and digunakan yaituService observasionalSolution analitik(SPSS) 17 for denganWindows pendekatandengan uji potong lintang,statistik Chi sedangkanSquare penelitian ini

variabelterikatnya yaitufrekuensikejadian sakitdi PuskesmasBanguntapan IItahun 2012,menggunakanmetodepenelitiansurvey analitikdenganpendekatanretrospektif

Persamaannya Variabel terikatadalah metode yaitu kejadianyang Infeksi Salurandigunakan Akut (ISPA),berupa survey menggunakananalitik dan pendekatanvariabel cross sectionalbebasnya yaitu dan tahunpemberian ASI penelitian,eksklusif sedangkan

Page 24: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

10

3 Hikmawati

2008

umur 7-12 umur 7-12bulan di bulan diPuskesmas PuskesmasBanguntapan BanguntapanII Bantul II Bantul

Faktor-faktor Faktor internalresiko yangkegagalan berhubunganpemberian denganASI selama 2 kegagalanbulan (studi pemberianKasus Pada ASI selama 2Bayi umur 3-bulan6 bulan)

Statistical variabel terikatProduct and dalamService penelitian iniSolution adalah(SPSS) 17 for frekuensiWindows kejadian sakitdengan uji pada bayi usiastatistik Chi 6-12 bulanSquare tahun 2012,

pendekatanyang digunakanadalahretrospektif dantahun penelitianyaitu 2012

Pemberian ASI Metodeeksklusif penelitian yang

digunakan yaituobservasionalanalitik denganrancangan casecontrol, tempatserta tahunpenelitian,sedangkanmetodepenelitian iniadalah surveyanalitik denganpendekatanretrospektif,bertempat diPuskesmasBanguntapan IIBabtul tahun2012

Page 25: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Puskesmas Banguntapan II Bantul

Puskesmas Banguntapan II terletak di Desa Tamanan dengan luas

wilayah kerja sekitar 8.500 hektar. Puskesmas Banguntapan II adalah

Puskesmas yang melayani persalinan dan memiliki pelayanan UGD

dan rawat inap. Selain itu juga memiliki beberapa klinik yang menjadi

unggulan yaitu poliklinik umum, poliklinik gigi dan mulut, poliklinik

lansia, poliklinik ibu dan anak (imunisasi, KB dan pemeriksaan

kehamilan), serta poliklinik anak (menggunakan Menejemen Terpadu

Balita Sakit). Sarana penunjang lain yang dimiliki Puskesmas

Banguntapan II adalah pemeriksaan laboratorium, konsultasi gizi,

fisioterapi, serta Layanan Alat Suntik Steril ( LASS ), dan Program

Terapi Rumatan Metadon (PTRM) yaitu pelayanan bagi penderita

narkoba suntik dan satu-satunya yang ada di Kabupaten Bantul.

Batas-batas wilayah Puskesmas Banguntapan II Bantul yaitu

Sebelah utara berbatasan dengan Wilayah kota Yogyakarta, Sebelah

Barat berbatasan dengan Kecamatan Sewon, sebelah Selatan

berbatasan dengan Kecamatan Pleret dan yang sebelah sebelah Timur

berbatsan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Banguntapan I.

46

Page 26: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

Masyarakat di wilayah puskesmas banguntapan II masih ada yang

tinggal dengan saudara dekat dan orang tua. Hal ini terlihat ketika peneliti

datang langsung untuk melakukan penelitian dari rumah ke rumah. Dari 35

sampel yang digunakan, terdapat sepertiga sampel yang penelitiannya

dilakukan di rumah responden. Semuanya masih tinggal dengan saudara

dekat dan orang tua.

Tenaga Kesehatan d Puskesmas Banguntapan II tahun 2011

dilaporkan sejumlah 52 tenaga kerja yang terdiri dari 42 PNS, 2 CPNS, 3

honorer daerah, dan 5 Wiyata Bakti. Dikategorikan menjadi Dokter Umum

sebanyak 3 orang, Dokter Gigi sebanyak 1 orang, Bidan sebanyak 9 orang,

Bidan PTT sebanyak 3 orang, Perawat gigi sebanyak 3 orang, Perawat

umum sebanyak 11 orang, Petugas Gizi sebanyak 2 orang, Petugas Gigiene

Sanitasi sebanyak 2 orang, Petugas Laboratorium sebanyak 1 orang,

Pengelola Obat sebanyak 1 orang.

Sarana kesehatan milik pemerintah di wilayah kerja Puskesmas

Banguntapan II meliputi 1 unit puskesmas induk, dan 3 unit puskesmas

pembantu (Jagalan, Wirokerten, Singosaren) dan 1 puskesmas keliling.

Untuk pelyanan kesehatan swasta dilaporkan hanya ada 1 Balai

Pengobatan/Rumah Bersalin, 7 dokter praktek, 2 apotek, dan 1 toko obat.

Untuk sarana kesehatan berbasis masyarakat, di Puskesmas Banguntapan II

sudah terbentuk 66 posyandu yang terdiri dari 40 posyandu balita dan 26

posyandu lansia.

Page 27: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

Visi Puskesmas Banguntapan II adalah “Menjadi Puskesmas yang

unggul, bermutu, dan terjangkau, sehingga menjadi kebanggan

masyarakat dalam mewujudkan kecamatan Banguntapan II sehat

2015”. Sedangkan Misi Puskesmas Banguntapan II adalah unit

pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya,

mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di

wilayah kerjanya, memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan

dan keterjangkauan pelayanan kesehatan serta memelihara dan

meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan

lingkungan.

Secara lebih rinci, Misi Puskesmas Banguntapan II adalah

meningkatkan manajemen puskesmas yang dinamis dan akuntabel

meningkatkan kinerja organisasi dan mutu upaya kesehatan di

puskesmas yang kompetitif mendorong kemandirian hidup sehat bagi

keluarga dan masyarakat Pemberdayaan masyarakat dan sektor terkait

sebagai mitra Puskesmas dalam pembangunan berwawasan kesehatan.

Adapun upaya yang sudah dilakukan dalam menggerakkan

upaya pemberian ASI eksklusif menerapkan pemberian ASI eksklusif

adalah menginformasikan kepada semua ibu hamil tentang manfaat

dan menajemen menyusui, memberikan penyuluhan tentang ASI

eksklusif dan menggerakkan kader posyandu dalam memberikan

konseling mengenai pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan.

Page 28: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

a

49

2. Deskripsi Karakteristik Responden

Deskripsi karakteristik responden merupakan gambaran umum

mengenai variabel-variabel yang diteliti. Bagian ini menyajikan

deskripsi data hasil penelitian meliputi frekuensi dan persentase.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di PuskesmasBanguntapan II Bantul

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Umur IbuB<20 tahun 1 2,820-35 tahun 29 82,9>35 tahun 5 14,3Jumlah 35 100.0PendidikanSD 5 14,3SMP 11 31,5SM A 13 37,1PT 6 17,1Jumlah 35 100.0PekerjaanIRT 20 57,1Swasta 12 34,3PNS 3 8,6Jumlah 35 100.0Jumlah ankk

1 anak 14 402 anak 14 403 anak 3 8,64 anak 2 5,75 anak 2 5,7

Jumlah 35 100.0

Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa dari 35 responden sebagian

besar umur responden adalah 20-35 tahun yaitu sebanyak 29 responden

(82,9%). Rata-rata berpendidikan SMA sebanyak 13 responden

(37,1%). Sebagian besar pekerjaan responden adalah IRT sebanyak 20

responden (57,1%) dan memiliki anak rata-rata 1 anak sebanyak 14

Page 29: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

responden (40%), dan responden rata-rata memiliki anak 2 sebnyak 14

responden (40%).

3. Deskripsi Data Penelitian

a. Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Banguntapan II Bantul

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, tingkat

pemberian ASI eksklusif dapat didiskripsikan sebagai berikut :

Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Banguntapan II BantulPemberian Frekuensi Prosentase (%)

ASI eksklusif 13 37,1Non eksklusif 22 62,9

Jumlah 35 100

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa ibu yang memberikan ASI

eksklusif sebanyak 13 responden atau 37,1%, sedangkan ibu yang

tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 22 responden atau

62,9%.

b. Frekuensi kejadian sakit pada bayi umur 6-12 bulan di Puskesmas

Banguntapan II Bantul.

Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

frekuensi kejadian sakit pada bayi umur 6-12 bulan di PuskesmasBanguntapan II Bantul

Frekuensi kejadian Frekuensi Prosentase (%)sakitSering sakit (>3x) 16 45,7Jarang sakit (≤3x) 19 54,3

Jumlah 35 100

Page 30: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa frekuensi kejadian sakit pada

bayi yang sering sakit sebanyak 16 bayi atau 45,7 sedangkan

frekuensi kejadian sakit pada bayi yang jarang sakit sebanyak 19 atau

54,3%.

c. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian

sakit pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II

Bantul

Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Hubungan Pemberian ASI Eksklusif

dengan Frekuensi Kejadian Sakit pada Bayi Usia 6-12 Bulan diPuskesmas Banguntpan II Bantul

Frekuensi kejadian sakitPemberian Jarang sakit Sering sakit (>3x) Jumlah %

(≤3x)frekuensi % frekuensi %

ASI eksklusif 12 34,3 1 2,8 13 37,1

Non ASI 7 20,0 15 42,9 22 62,9eksklusifJumlah 19 54,3 16 45,7 35 100

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa terdapat 15 atau 42,9% bayi yang

sering mengalami sakit pada kelompok bayi yang tidak diberikan ASI

eksklusif dan terdapat 1 atau 2,8% bayi yang sering mengalami sakit pada

kelompok bayi yang diberikan ASI eksklusif.

Untuk mengetahui apakah ada hubungan pemberian ASI eksklusif

dengan frekuensi kejaidan sakit pada bayi usia 6-12 bulan, telah

dilakukan uji statistik menggunakan uji Chi Square dengan SPSS for

window versi 17.0. Berdasarkan hasil pengujian dengan SPSS for

window versi 17.0 pada Asymp. Sig. (2-sided) didapatkan nilai

sebesar 0,001 sehingga lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak

Page 31: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian sakit pada bayi usia

6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II Bantul, dan keeratan

hubungan sedang dengan skor 0,506 yang dapat dilihat dalam daftar

kekuatan korelasi. Adapun tabel chi-square dan contingency

coefficoofficient dapat diliat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.5 Nilai Chi-square dan koefisien Kontingensi

Value Approg. df Asymp.Sig.Sig (2-sided)

Person Chi-Square 12.048a 0.001 1 0,001

Contingency Coefficient 0,506

B. Pembahasan

1. Pemberian ASI eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok non

ASI eksklusif terdapat 22 bayi atau 62,9%. Hal ini menunjukkan bahwa

kelompok non ASI eksklusif lebih tinggi atau mencapai lebih dari

setengah responden.

Upaya yang sudah dilakukan dalam menggerakkan upaya

pemberian ASI eksklusif menerapkan pemberian ASI eksklusif adalah

menginformasikan kepada semua ibu hamil tentang manfaat dan

menajemen menyusui, memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif

Page 32: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

dan menggerakkan kader posyandu dalam memberikan konseling

mengenai pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan.

Adapun faktor yang menyebabkan kegagalan atau yang dapat

mempengaruhi pemberian ASI eksklusif menurut Santosa (2004) yaitu

faktor sosial dan budaya masyarakat, faktor promosi susu formula,

faktor pendidikan, faktor pekerjaan, faktor pengetahuan, faktor umur, serta

faktor keadaan fisik atau penyakit.

Pada tabel menunjukkan mayoritas responden berumur 20-35

tahun yaitu (82.9%). Hasil penelitian tersebut memberikan informasi

bahwa responden mayoritas pada usia reproduktif sehat dan masih

mampu dalam memberikan ASI eksklusif, namun nyatanya masih

banyak responden yang tidak memberikan ASI eksklusif.

Pada tingkat pendidikan terakhir responden menunjukkan

mayoritas responden berpendidikan SMA (37.1%) dan minoritas

berpendidikan terakhir SD (314,3%). Tingkat pendidikan turut

menentukan sikap dan perilaku seseorang di dalam mengambil

keputusan khususnya dalam pemberian ASI eksklusif. Notoatmodjo

(2010) mengungkapkan pendidikan mempengaruhi seseorang dalam

mengubah perilaku kesehatan yang diawali dengan cara pemberian

informasi-informasi kesehatan. Selain itu, Notoatmodjo (2003) juga

mengungkapkan orang yang lebih muda akan mempunyai daya ingat

dan kreatifitas yang lebih dalam mencari dan mengenal sesuatu.

Kemampuan dalam menyerap pengetahuan baru lebih mudah karena

Page 33: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

otak masih berfungsi secara maksimal. Namun ternyata hal ini tidak

berpengaruh, terbukti dari hasil penelitian bahwa sebagian besar

responden tidak memberikan ASI eksklusif .

Sebagian besar responden sebagai ibu rumah tangga yaitu 20

orang atau 57,1%. Ibu yang tidak bekerja seharusnya punya banyak

waktu untuk memberikan untuk memberikan ASI secara eksklusif

daripada ibu yang bekerja, tetapi pada kenyataannya masih banyak yang

tidak memberikan ASI eksklusif.

Adapun makanan dan minuman yang diberikan pada bayi saat usia 0-6

bulan di Wilayah Puskesmas Banguntapan II adalah air putih, bubur

SUN susu formula, biskuit dan pisang. selain sistem

pencernaannya belum sempurna, pemberian makanan tambahan terlalu dini

sama saja dengan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman

belum lagi jika tidak disajikan secara higienis.

2. Frekuensi Kejadian Sakit

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa

prosentase tertinggi bayi yang mengalami sakit pada bayi usia 6-12

bulan di wilayah Puskesmas Banguntapan II yaitu sejumlah 19 bayi

atau 54,3%, yaitu pernah mengalami sakit ≤3 kali dalam 6 bulan.

Akan tetapi pada tabel 4.3 juga menunjukkan bahwa terdapat 16

bayi yang mengalami sering sakit atu sakit lebih dari 3 kali dalam 6

bulan.

Page 34: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus

terlindung dari serangan penyakit sistem pernafasan dan pencernaan. Hal

itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh didalam ASI memberikan

perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Di dalam penelitian

yang telah dilakukan Cleveland Clinic Amerika Serikat, bahwa pada

anak normal usia < 1 tahun rata-rata mengalami infeksi 6 kali pertahun

(Judarwanto, 2011).

Faktor resiko yang dapat menyebabkan suatu penyakit menurut

konsep H.L Blum adalah beropeasinya berbagai faktor baik dari agen

(agen), induk (host) dan lingkungan (Enviroment). Terjadinya suatu

penyakit sangat tergantung dari keseimbangan dan interaksi dari

ketiganya (Prasetyawati, 2011).

Agen (Bibit penyakit) adalah suatu subtansi tertentu yang

keberadaanya diikuti kontak efektif pada manusia menimbulkan

penyakit salah satunya faktor nutrisi/gizi. Lingkungan adalah segala

sesuatu yang berada sekitar manusia yang mempengaruhi dan

perkembangan manusia. Host (Individu) adalah semua faktor yang

terdapat pada manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya suatu

perjalanan penyakit, salah satunya mekanisme kekebalan tubuh. Faktor

imunitas sangat berperan penting dalam proses kejadian penyakit.

Imunitas terbagi atas 3 kategori salah satunya adalah aktif alamiah yaitu

pemberian ASI untuk anaknya. (Entjang, 2003).

Page 35: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

Handajani (2010) menyebutkan bahwa penyakit infeksi yang

sering menyerang bayi usia 0-6 bulan antara lain diare, salesma, batuk,

demam, kejang, ISPA, dan muntah.

3. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian

sakit pada bayi usia 6-12 bulan

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa terdapat 15 bayi yang

sering sakit ( sakit >3 kali dalam 6 bulan) yang terdapat pada kelompok

bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif dan tenu saja ini merupakan

suatu hasil yang memprihatinkan.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan

pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian sakit pada bayi usia

6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II Bantul. Hal ini ditunjukkan

daru hasil uji statistik didapatkan nilai P = 0,001, maka nilai P lebih

kecil dari 0,05. Hal ini terbukti dari hasil x2 hitung sebesar 12.048 lebih

besar dari x2 tabel sebesar 3.841 dengan tingkat keeratan sedang yaitu

0,506.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif

berhubungan dengan frekuensi kejadian sakit pada bayi, sesuai dengan

teori yang mengatakan bahwa peningkatan sistim imunitas pada bayi

biasanya dilihat dari frekuensi bayi yang mengalami sakit. Pada bayi

yang sering mengalami sakit dapat diketahui pada saat bayi lahir sampai

6 bulan apakah diberikan ASI atau tidak, karena di dalam ASI terdapat

kolostrum. Kolostrum merupakan cairan emas, cairan pelindung yang

Page 36: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

kaya zat antiinfeksi dan berprotein tinggi yang dikeluarkan pada hari

pertama dan kedua setelah melahirkan. Kolostrum lebih banyak

mengandung protein dan zat antiinfeksi 10-17 kali lebih banyak

dibanding ASI matang (mature). Cairan emas yang encer dan berwarna

kuning atau jernih yang lebih menyerupai darah daripada susu, sebab

mengandung sel hidup yang menyerupai sel darah putih yang dapat

membunuh kuman penyakit (Roesli, 2005).

Menurut Farah (2010) saat bayi masih berusia dibawah usia 6

bulan maka tubuhnya rentan terkena berbagai penyakit. Atas dasar

inilah maka bayi lahir sampai usia 6 bulan wajib untuk diberikan ASI

secara eksklusif agar tidak mudah terserang penyakit karena melihat

manfaatnya yang sangat baik bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat dan

negara. Banyak faktor yang mempengaruhi sistem imunitas pada bayi usia

0-6 bulan termasuk pemberian ASI eksklusif.

Sedangkan dalam keeratan hubungan dalam penelitian diperoleh

nilai koofesiensi contingency adalah 0,506. Menurut Arikunto (2003)

jika nilai koofisien contingensi antara 0,40 - 0,599 maka hubungan dua

variable itu termasuk kategori sedang. Nilai koofisin contingency pada

penelitian ini adalah 0,506 atau diantara 0,40 - 0,599. Oleh karena itu

dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara

hubungan pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian sakit

pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II Bantu tahun

2012. Hasil penelitian ini sedang karena ada beberapa variable

Page 37: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

pengganggu yang tidak bisa dikendalikan oleh peneliti seperti golongan

biologi, golongan fisik, golongan kimia, golongan mekanik serta

imunitas yang dapat memungkinkan memberikan konstribusi

terjadianya kedaan sakit.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Wijayanti (2010), dengan judul Hubungan antara

Pemberian ASI eksklusif dengan Angka Kejadian Diare pada bayi umur

0-6 bulan di puskesmas Gilingan kecamatan Banjarsari Surakarta.

Variabel terikatnya yaitu angka kejadian diare, analisa data dengan Chi

square. Variabel yang paling beresiko terhadap kejadian diare adalah

nutrisi atau gizi yaitu gagalnya pemberian ASI eksklusif dan tingginya

pemberian susu formula dan makanan tambahan lainnya.

Penelitian lainnya yang cukup mendukung penelitian ini adalah

penelitian Fulansari (2008), dengan judul Hubungan Pemeberian ASI

Eksklusif dengan Kejadian Infeksi Saluran Akut (ISPA) pada bayi umur

7-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II Bantul. Variabel terikatnya

yaitu Kejadian Infeksi Saluran Akut (ISPA), analisa data dengan Chi-

square. Variable yang beresiko terhadap kejadian ISPA adalah

pemberian makanan tambahan, susu formula dan rendahnya pemberian

ASI eksklusif.

Page 38: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

C. Keterbatasan Penelitian

1. Beberapa responden yang diharapkan ada yang tidak hadir sehingga

peneliti harus berkunjung untuk mencari responden langsung ke

rumahnya.

2. Pada saat responden menjawab pertanyaan dari peneliti, terkadang

responden harus ditunggui karena bayinya menangis dan ada yang

harus dikerjakan sehingga konsentrasi ibu jadi terganggu.

3. Pengambilan data berupa lembar ceklist, sehingga peneliti harus

benar-benar bertanya dengan baik dan memiliki pertanyaan bantuan

mengenai ASI esklusif agar responden tidak salah dalam menjawab.

4. Masih Masih ada variabel pengganggu yang tidak dikendalikan.

Page 39: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

BAB V

PENUTUP

B. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

simpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian sakit

pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II Bantul tahun

2012 dengan nilai x2 hitung 12.048 dengan Asymp. Sig. (2-sided)

didapatkan nilai sebesar 0,001

2. Sebagian besar responden tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya

yaitu sebanyak 22 responden atau 62,9%.

3. Sebagian besar bayi mengalami jarang sakit dalam kurun waktu 6 bulan

yaitu sebanyak 19 atau 54,3%.

4. Keeratan hubungan pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian

sakit di Puskesmas Banguntapan II Bantul yaitu dengan tingkat keeratan

sedang dengan skor 0,506.

60

Page 40: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

C. Saran

1. Bagi Mahasiswa DIII Kebidanan dan S1 Keperawatan STIKES A. Yani

Hasil penelitian ini dapat dioperasionalkan sebaik mungkin sebagai

bahan informasi untuk penelitian selanjutnya dan untuk menambah

referensi perpustakaan STIKES A. Yani sehingga mahasiswa dapat lebih

mendalami pengetahuan mengenai ASI eksklusif dan juga akibat yang

dapat ditimbulkan jika bayi tidak diberikan ASI eksklusif.

2. Bagi Puskesmas Bangutapan II Bantul

a. Bidan dan ahli gizi di Puskesmas Banguntapan II Bantul lebih

meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara bekerjasama dengan

tokoh masyarakat melalui peningkatan promosi tentang pemberian ASI

Eksklusif di setiap kegiatan misal pengajian, acara pertemuan

masyarakat, kader posyandu, sehingga angka kesakitan bayi dapat

diturunkan. Angka kesakitan pada bayi bisa diturunkan jika para ibu

mau memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

b. Pelayanan KIE terutama mengenai ASI eksklusif khususnya pada ibu-

ibu trimester III, serta ibu menyusui lebih ditingkatkan lagi, karena

upaya sebelumnya masih belum memberikan hasil yang baik pada

pemberian ASI eksklusif, hasil dari upaya yang dilakukan sebelumnya

masih belum berhasil, terbukti dari jumlah ibu-ibu menyusiui yang

prosentasinya lebih banyak tidak memberikan ASI eksklusif dan angka

kesakitan pada bayi masih tinggi, serta melakukan pendekatan

terhadap keluarga dekat yang sangat berpengaruh pada perilaku

Page 41: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

62

pemnberian ASI ekskllusif seperti suami, nenek dan keluarga lainnya agar

mendukung dan mensuport ibu agar mau memberikan ASI secara eksklusif.

c. Tenaga kesehatan di Puskesmas bisa membentuk “Diskusi Partsipasi”

yang bersifat dua arah, jadi masyarakat dalam menerima informasi

tidak pasif tetapi harus aktif berpartisipasi melalui diskusi-diskusi

informasi yang diterimanya dan ibu benar-benar mengerti mengenai

ASI eksklusif itu sendiri serta hal dapat ditimbulkan jika bayi tidak

diberikan ASI secara eksklusif.

3. Bagi Ibu Menyusui

Bagi ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan harus berusaha memberikan ASI

eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan.

4. Bagi Bidan di Puskesmas Banguntapan II

Peran bidan harus lebih ditingkankan dalam melaksanakan

prakteknya khususnya untuk memberikan penyuluhan tentang ASI

eksklusif bagi ibu hamil, nifas dan menyusui di wilayah binaannya

maupun yang berkunjung. Bidan juga wajib menerapkan IMD pada setiap ibu

pasca salin.

5. Bagi Kader Kesehatan di Puskesmas Banguntapan II

Semakin meningkatkan kuantitas dan kualitas promosi tentang

pemberian ASI Eksklusif misalnya saat jadwal posyandu sehingga angka

kesakitan bayi dapat diturunkan.

Page 42: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

63

6. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat tambahan pengetahuan dan pengalaman baru

setelah membaca penelitian tentang ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian

sakit serta dapat diharapkan peneliti selanjutnya bisa melakukan penelitian

dengan cara mengendalikan variabel pengganggu yang belum dapat

dikendalikan oleh peneliti sebelumnya.

Page 43: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R. dan Diah Wulandari. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakara: Mitra Cendikia Press.

Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: PustakaRihama.

Anurogo, Dito. “Rahasia di Balik Keajaiban ASI.” 2009. Diakses 16 februari2011.Diakses pkl23.07 wib. http://netsains.com/2009/07/rahasiadibalikkeajaibanasi/ >

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :Rineka Cipta.

Atikah dan Eni R. 2010. Kapita Selekta ASI & Menyusui. Bantul : Nuha Medika.

Dewi, Vivian L.D. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:Salemba Medika.

Effendy, Nasrul. 2005. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.Jakarta: EGC.

Entjang, Indan. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Bandung: PT Citra AdityaBakti.

Fulansari. 2008. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian infeksisaluran pernafasan Akut (ISPA) pada bayi umur 7-12 bulan diPuskesmas Banguntapan II Bantul. Yogyakarta: Stikes A. YAni

Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.Jakarta: Salemba Medika.

Hikmawati, Isna. 2008. Faktor-faktor resiko kegagalan pemberian ASI selama 2bulan (studi kasus pada bayi umur 3-6 bulan) di Kabupaten Banyumas.Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang September

Huliana, M. 2004. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspa Swara.

Judarwanto,Widodo. 2011. Mengapa Aku Dan Anakku Sering sakit. Diakses 21Februari 2011 pukul22.00WIB<http//mediaanakindonesia.wordpress.com.>

Kodrat, Laksono. 2010. Dasyatnya ASI dan Laktasi untuk Kecerdasan Buah HatiAnda. Yogyakarta : Media Baca.

Page 44: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Kristiyansari, Weni. 2009. Asi, Menyusui Dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.

Mubarak, Wahit I. 2005. Pengantar Keperawatan Komunitas I. Jakarta: SagungSeto.

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT. RinekaCipta.

. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan MetodologiPenelitian IlmuKeperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Putri, Hamasah. (2010). Perawatan si kecil dan bunda pasca melahirkan. Jakarta:Leaf Production.

Prasetyawati, Arsita E. 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk KebidananHolistik. Yogyakarta: Nuha Medika.

Prasetyono, Dwi S. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta : DIVA Press.

Proverawati dan Rahmawati. 2010. Kapita Selekta. ASI dan Menyusui.Yogyakarta: Nuha Medika.

Roesli, U. 2004. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus Agriwidya.

. 2005. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidaya.

2011. Pemberian ASI eksklusif tekan angka kematian bayi. DiaksesSelasa, 03 Mei 2011, 20:49 WIB

Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: SalembaMedika.

Santoso Dan Ranti. 2004. Kesehatan Dan Gizi.Jakata:Rineka Cipta.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Suherni, dkk. 2008. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.

Sulistyawati, A. 2009. Buku Ajar Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: AndiOffset.

Wijayanti, Winda. 2010. Hubungan antara Pemberian ASI Eksklusif denganangka kejadian diare pada bayi umur 0-6 bulan di Puskesmas Gilingan

Page 45: PERPUSTAKAANrepository.unjaya.ac.id/2515/2/Zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. · Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untuk kesempurnaan Karya

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Kecamatan Banjarsari Surakarta. Skripsi. Surakarta : UniversitasSebelas Maret.