80
A KONSUMEN (IHK) DAN INFLASI BUPATEN REMBANG TAHUN 2011 A KONSUMEN (IHK) DAN INFLASI BUPATEN REMBANG TAHUN 2011 Badan Pusat Statistik Kabupaten Rembang KATALOG BPS : KATALOG BPS : 9302008.3317 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN REMBANG BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN REMBANG PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN REMBANG PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN REMBANG 2011

Pdrb Kabupaten Rembang 2011

  • Upload
    thietha

  • View
    62

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PDRB Kabupaten Rembang 2011

Citation preview

Page 1: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

A KONSUMEN (IHK) DAN INFLASI

BUPATEN REMBANG

TAHUN 2011

INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DAN INFLASI

KABUPATEN REMBANG

TAHUN 2011

Badan Pusat Statistik Kabupaten Rembang

KATALOG BPS :

KATALOG BPS : 9302008.3317

BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN REMBANG

BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN REMBANG

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

KABUPATEN REMBANG

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

KABUPATEN REMBANG

2011

Page 2: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  i 

PDRB KABUPATEN REMBANG TAHUN 2010

Regional Income of Rembang Regency 2010

No. Katalog/Catalog Number : 9302008.3317

ISSN : -

No. Publikasi/Publication Number : 33175.1101

Ukuran Buku/Book Size : 21 x 28 cm

Jumlah Halaman/Total Pages : 77 halaman

Naskah/Manuscript :

Badan Pusat Statistik Kabupaten Rembang

BPS-Statistics of Rembang Regency

Gambar Kulit/Cover Design :

Seksi Neraca Wilayah Dan Analisis

Region Account and Analysis Section

Diterbitkan Oleh/Published by :

Badan Pusat Statistik Kabupaten Rembang

BPS-Statistics Regency

Dicetak Oleh/Printed by :

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

May be cited with reference to the source.

Page 3: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  ii 

KATA PENGANTAR

Publikasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Rembang

tahun 2011 ini merupakan kelanjutan dari publikasi yang sama tahun

sebelumnya, yang diterbitkan oleh BPS Kabupaten Rembang. Publikasi ini dapat

memberikan gambaran perkembangan perekonomian di Kabupaten Rembang

selama tahun 2009-2011.

Mulai publikasi tahun 2005, penghitungan PDRB atas dasar harga konstan

menggunakan tahun dasar 2000. Selain disajikan tabel-tabel sektoral atas dasar

harga berlaku maupun atas dasar harga konstan, diuraikan juga konsep definisi

serta ulasan singkat perkembangan perekonomian Kabupaten Rembang selama

periode 2009-2011.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan baik berupa data maupun pemikiran sehingga publikasi ini

dapat terus terbit setiap tahunnya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa publikasi ini masih jauh dari

sempurna karena keterbatasan yang ada pada kami, oleh karena itu saran-saran

dan tanggapan untuk perbaikan publikasi ini selalu kami nantikan.

Akhirnya kami berharap semoga dengan terbitnya publikasi PDRB tahun

2011 dapat bermanfaat untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan

masyarakat di Kabupaten Rembang.

Rembang, September 2012 BPS KABUPATEN REMBANG

Kepala,

MUH. SAICHUDIN, S.Si., M.Si. NIP. 19710907 199211 1 001

Page 4: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  iii 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................ iii

DAFTAR TABEL ........................................................................ v

DAFTAR GRAFIK ...................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................. 1

1.1. Umum ...................................................................... 1

1.2. Kelompok Sektor dan Pengelompokan Sektor Lapangan Usaha .... 2

1.3. Analisa dan Kegunaan Data PDRB ....................................... 4

1.4. Sistematika Laporan ...................................................... 9

BAB II. KONSEP DAN DEFINISI ...................................................... 10

2.1. Konsep Domestik dan Regional ......................................... 10

2.2. Produk Domestik dan Produk Regional ................................ 10

2.3. Agregat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar

Harga Berlaku (ADHB) ................................................... 12

2.4. Agregat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar

Harga Konstan (ADHK) ..................................................... 15

BAB III. METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL ..................... 19

3.1. Metode Pendekatan Produksi ........................................... 19

3.2. Pendekatan Pendapatan ................................................. 20

3.3. Pendekatan Pengeluaran ................................................ 21

3.4. Metode Alokasi ........................................................... 22

BAB IV. ULASAN EKONOMI KABUPATEN REMBANG TAHUN 2011 ............... 24

4.1. PDRB Kabupaten Rembang ............................................... 25

4.2. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Rembang .......................... 25

4.3. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral ........................................ 26

4.4. Indeks Perkembangan PDRB ............................................. 28

4.5. Struktur Ekonomi Kabupaten Rembang ............................... 29

4.6. Indeks Berantai ............................................................ 30

4.7. Indeks Implisit PDRB ...................................................... 32

4.8. Inflasi ....................................................................... 33

4.9. Rata-Rata Pendapatan Regional Perkapita ........................... 34

4.10. PDRB Menurut Lapangan Usaha . ...................................... 35

4.10.1. Sektor Pertanian ................................................... 35

Page 5: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  iv 

4.10.2. Sektor Pertambangan dan Penggalian ......................... 39

4.10.3. Sektor Industri Pengolahan ....................................... 41

4.10.4. Sektor Listrik, Gas dan Air Minum ............................... 43

4.10.5. Sektor Bangunan ................................................... 44

4.10.6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ...................... 46

4.10.7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi ......................... 49

4.10.8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan .......... 51

4.10.9. Sektor Jasa-Jasa .................................................... 53

BAB V. PENUTUP .................................................................... 57

LAMPIRAN TABEL POKOK PDRB KABUPATEN REMBANG ......................... 58

Page 6: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  v 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kabupaten Rembang, Tahun 2009-2011 (Persen) ............................................ 27 Tabel 4.2. Indeks Perkembangan PDRB Menurut Sektor Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2009 -2001 .................................... 28 Tabel 4.3. Struktur Ekonomi Kabupaten Rembang Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2009 -2011 (Persen) ......................... 29 Tabel 4.4. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Rembang, Tahun 2010 – 2011 ......................................... 31 Tabel 4.5. Perubahan Indeks Implisit PDRB Kabupaten Rembang, Tahun 2009 -2011 (Persen) ........................................... 32 Tabel 4.6. Rata-rata Pendapatan per Kapita Penduduk Kabupaten Rembang, Tahun 2009 -2011 ......................................... 35 Tabel 4.7. Ouput Sektor Pertanian Kabupaten Rembang, Tahun 2009 - 2011 (Rp 000) ........................................................... 38

Page 7: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  vi 

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1. PDRB Kab. Rembang Harga Berlaku & Harga Konstan 2000, Tahun 2007-2011 ..................................................... 25 Grafik 4.2. Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Prop. Jateng dan Kab. Rembang, Tahun 2007-2011 (Persen) ...................... 26 Grafik 4.3. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Tahun 2011 .................... 27 Grafik 4.4. Indek Perkembangan PDRB Menurut Sektor, Tahun 2011 ...... 29 Grafik 4.5. Struktur Ekonomi Kabupaten Rembang Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2011 ................................................ 30 Grafik 4.6. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Rembang, Tahun 2007 – 2011 ........................ 31 Grafik 4.7. Perubahan Inflasi PDRB, Tahun 2007-2011 ....................... 34 Grafik 4.8. Ouput Sektor Pertanian Kabupaten Rembang, Tahun 2009 - 2011 (Milyar Rupiah) ................................................. 39 Grafik 4.9. Output Sektor Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Rembang, Tahun 2009-2011 (Juta Rupiah) ...................... 41 Grafik 4.10. Output Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Rembang, Tahun 2009-2011 (Juta Rupiah) ................................... 43 Grafik 4.11. Output Sektor Listrik dan Air Minum di Kabupaten Rembang, Tahun 2009-20011 (Juta Rupiah) .................................. 44 Grafik 4.12. Output Sektor Bangunan di Kabupaten Rembang, Tahun 2009 - 2011 (Milyar Rupiah) ................................ 45 Grafik 4.13. Output Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran di Kabupaten Rembang, Tahun 2009-2011 (Juta Rupiah) ......... 48 Grafik 4.14. Output Sektor Angkutan dan Komunikasi di Kabupaten Rembang, Tahun 2009-2011 (Juta Rupiah) ....................... 51 Grafik 4.15. Output Sektor Lembaga Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan di Kabupaten Rembang, Tahun 2009-2011 ........ 53

Page 8: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  1 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. UMUM

Pembangunan di Indonesia diarahkan untuk mewujudkan masyarakat

yang adil dan makmur. Tujuan pembangunan ekonomi nasional adalah untuk

mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan cara memanfaatkan

potensi dan sumber daya yang ada. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi yang

tinggi belum tentu mencerminkan meningkatnya kesejahteraan semua

penduduk.

Tujuan utama pembangunan ekonomi daerah adalah mencapai

pertumbuhan yang setinggi-tingginya, selain itu juga berupaya menghapus atau

mengurangi tingkat kemiskinan, meningkatkan pemerataan pendapatan, dan

mengurangi tingkat pengangguran dengan upaya untuk menciptakan

kesempatan atau perluasan lapangan kerja bagi penduduk, agar setiap

penduduk berkesempatan untuk menyejahterakan kehidupannya sendiri

(Todaro dan Smith, 2004).

Dengan pembangunan dibidang ekonomi, maka diharapkan taraf

penghidupan masyarakat menjadi lebih baik, tingkat kemakmuran semakin

tinggi, ketimpangan pendapatan semakin berkurang, kesempatan kerja semakin

terbuka dan juga kualitas sumber daya manusia akan terus membaik. Untuk

mengetahui seberapa jauh keberhasilan pembangunan dibidang ekonomi yang

telah dilaksanakan maka diperlukan adanya alat yang dapat membantu

memberikan gambaran tingkat keberhasilan pembangunan dibidang ekonomi

tersebut.

Salah satu tolok ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan

pembangunan ekonomi adalah tersedianya data Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB). Dengan adanya data tersebut dapat diketahui tingkat pertumbuhan

ekonomi, struktur perekonomian daerah dan juga tingkat kemakmuran

penduduk. Selain itu, bagi para pengambil keputusan sebelum menentukan

kebijakan lebih lanjut, data PDRB dapat dipergunakan sebagai bahan

perencanaan, analisa, dan evaluasi yang bermanfaat untuk menentukan sasaran

pembangunan.

Page 9: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  2 

1.2. KELOMPOK SEKTOR DAN PENGELOMPOKAN SEKTOR LAPANGAN USAHA

1.2.1. KELOMPOK SEKTOR

Pada hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian

usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat, memperluas lapangan pekerjaan, meratakan pembagian

pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional

dan mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari kelompok

sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Sedangkan yang

dimaksud dengan kelompok sektor tersebut adalah sebagai berikut :

1. KELOMPOK SEKTOR PRIMER :

a. Sektor Pertanian; dan

b. Sektor Pertambangan dan Penggalian.

2. KELOMPOK SEKTOR SEKUNDER :

a. Sektor Industri Pengolahan;

b. Sektor Listrik, Gas dan Air bersih; dan

c. Sektor Bangunan/Konstruksi.

3. KELOMPOK SEKTOR TERSIER :

a. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran;

b. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi;

c. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan; dan

d. Sektor Jasa-jasa.

1.2.2. PENGELOMPOKAN LAPANGAN USAHA (SEKTOR)

Dalam PDRB dengan tahun dasar 2000, sektor ekonomi

dikelompokkan menjadi 9 sektor. Pengelompokan sektor tersebut

berdasarkan pada :

1. Klasifikasi rekomendasi System of National Account (SNA).

Page 10: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  3 

Klasifikasi ini lebih umum dan bermanfaat membandingkan data PDRB

dari suatu wilayah/daerah/region dengan wilayah/daerah/region

lainnya baik secara total maupun sektoral.

2. Klasifikasi baru pada umumnya lebih terinci sektornya, dengan tujuan

lebih berorientasi pada pengguna data (data customer oriented).

Pengelompokan sektor secara rinci adalah sebagai berikut :

1. Sektor Pertanian,

meliputi subsektor : 1.1. Pertanian Tanaman Bahan Makanan

2.2. Pertanian Tanaman Perkebunan

2.3. Peternakan

2.4. Kehutanan

2.5. Perikanan

2. Sektor Pertambangan dan Penggalian,

meliputi subsektor : 2.1. Pertambangan Minyak dan Gas

2.2. Pertambangan Bukan Minyak dan Gas

2.3. Penggalian

3. Sektor Industri Pengolahan,

meliputi subsektor : 3.1. Industri Minyak dan Gas

3.2. Industri Non Minyak dan Gas

4. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih,

meliputi subsektor : 4.1. Listrik

4.2. Gas

4.3. Air Bersih

5. Sektor Bangunan / Konstruksi

6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran,

meliputi subsektor : 6.1. Perdagangan

6.2. Hotel

Page 11: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  4 

6.3. Restoran

7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi,

meliputi subsektor : 7.1. Angkutan

7.2. Komunikasi

8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan,

meliputi subsektor : 8.1. Bank

8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank

8.3. Jasa Penunjang Keuangan

8.4. Sewa Bangunan

8.5. Jasa Perusahaan

9. Sektor Jasa-Jasa,

meliputi subsektor : 9.1. Pemerintahan Umum

9.2. Swasta

1.3. ANALISA DAN KEGUNAAN DATA PDRB

1.3.1. ANALISA DATA PDRB

Analisa data pada dasarnya dapat diartikan sebagai penjabaran atas

pengukuran data kuantitatif menjadi suatu bentuk penyajian yang lebih

mudah untuk ditafsirkan, sehingga analisa dapat diartikan sebagai berikut :

1. Menguraikan suatu masalah baik secara keseluruhan (general) ataupun

secara sebagian (partial).

2. Memperhitungkan besarnya pengaruh perubahan suatu kejadian

terhadap kejadian lainnya.

Dalam kaitannya dengan perhitungan PDRB, analisa dapat dilakukan

dengan menurunkan parameter yang merupakan beberapa indikator

ekonomi makro, seperti :

- Laju pertumbuhan ekonomi

- Struktur dari perekonomian

Page 12: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  5 

- Pendapatan per kapita

- Tingkat inflasi dan sebagainya

Parameter-parameter tersebut dapat diturunkan melalui tabel

agregasi PDRB yang berupa nilai nominal. Untuk memperoleh informasi

mengenai parameter yang akan dianalisa dapat digunakan metode statistik

seperti :

- Distribusi persentase

- Indeks perkembangan

- Indeks berantai, dan

- Indeks implisit.

Tujuan utama dari analisa ini adalah untuk menggambarkan hasil

penghitungan PDRB ke dalam bentuk yang relatif sederhana, dengan

menggunakan pendekatan metode statistik deskriptif. Selain dari tujuan

tersebut, analisa data PDRB juga bertujuan untuk :

1. Mempelajari pola ekonomi daerah;

2. Menguraikan pengaruh dari suatu kejadian terhadap kejadian

lainnya dalam suatu daerah dan dalam waktu yang sama;

3. Melakukan perbandingan antar komponen;

4. Dasar evaluasi hasil pembangunan serta menentukan penyusunan

kebijakan di masa mendatang.

1.3.2. KEGUNAAN DATA PDRB

Data PDRB dapat digunakan untuk mengetahui :

1. Pertumbuhan ekonomi, baik regional maupun sektoral

Laju pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator ekonomi

makro yang menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Untuk

menghitung laju pertumbuhan (Rate of growth) dapat dipakai formula

sebagai berikut :

Page 13: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  6 

dimana : G : Laju pertumbuhan

Pt : PDRB adhk tahun ke-t

Pt-1 : PDRB adhk sebelum tahun ke-t

2. Tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah

Tinggi rendahnya tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah

biasanya diukur dengan besar kecilnya angka pendapatan per kapita

yang diperoleh dari pembagian antara pendapatan regional dengan

jumlah penduduk pertengahan tahun, formulasinya sebagai berikut :

Dengan laju pertumbuhan per kapita yang positif dan tingkat

pendapatan yang meningkat dan mantap, maka berarti kemakmuran

masyarakat juga semakin meningkat.

3. Tingkat perubahan harga secara keseluruhan (Inflasi/Deflasi)

Pendapatan Regional/PDRB pada dasarnya merupakan nilai

barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu daerah dalam waktu

(tahun) tertentu. PDRB ini dihitung atas dasar harga berlaku dan atas

dasar harga konstan. Sedangkan perbandingan antara harga berlaku

dan harga konstan merupakan angka indeks implisit, yang mana dapat

digunakan untuk mengetahui adanya perubahan harga barang dan jasa

secara keseluruhan. Indeks harga implisit dapat diperoleh/dihitung

dengan formula sebagai berikut :

PDRB

PDRB per kapita = --------------------------------------------- Jumlah penduduk pertengahan tahun

PDRBadhb

I Implisit = ------------------ x 100 PDRB adhk

Page 14: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  7 

Sedangkan inflasi/deflasi berdasarkan perhitungan dari

pendapatan regional/PDRB dapat di formulasikan sebagai berikut :

dimana :

I implisit = Indeks implisit

I implisit t = Indeks implisit tahun t

I implisit t-1 = Indeks implisit sebelum tahun t

Inflasi atau deflasi merupakan gambaran tentang terjadinya

perubahan harga, jika terjadi fluktuasi harga yang tidak menentu akan

sangat berpengaruh terhadap daya beli konsumen/pembeli, jika terjadi

kenaikan terus menerus maka konsumen akan merasakan pengaruhnya,

karena berakibat terhadap ketidakseimbangan daya beli dengan

pendapatan.

4. Siklus Kegiatan Ekonomi

Apabila diperhatikan secara seksama, transaksi ekonomi yang

dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, secara

sederhana dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu :

kelompok produsen dan kelompok konsumen.

Kelompok produsen menggunakan faktor produksi yang berasal

dari kelompok konsumen dan digunakan untuk menghasilkan barang

dan jasa. Sebaliknya barang dan jasa yang dihasilkan produsen dibeli

oleh konsumen dan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya.

Kelompok konsumen memiliki :

a. Faktor produksi berupa (Tanah, Tenaga, Modal dan

Kewiraswastaan) yang diberikan kepada perusahaan

I implisit t

Inflasi / Deflasi = ------------- - 1 x 100 I implisit t-1

Page 15: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  8 

b. Pengeluaran untuk membeli barang dan jasa dari produsen untuk

dikonsumsi.

Sedangkan dari pihak produsen :

a. Memberikan balas jasa kepada faktor produksi yang dimiliki oleh

konsumen, berupa sewa tanah, upah/gaji, bunga dan keuntungan.

b. Pengadaan barang dan jasa hasil produksi yang dikonsumsi oleh

pihak konsumen.

Transaksi dari kedua kelompok ini yang satu memakai barang dan

jasa, dan satunya mengadakan barang dan jasa, sehingga

berkesinambungan dan saling membutuhkan yang akhirnya membentuk

suatu siklus perekonomian. Siklus ekonomi dapat digambarkan sebagai

berikut :

SIKLUS KEGIATAN EKONOMI

1.4. SISTEMATIKA LAPORAN

Sistematika penulisan publikasi ini disajikan dengan urutan sebagai

berikut :

Bab I. Pendahuluan berisi tentang gambaran umum tentang PDRB, kelompok

sektor dan pengelompokan sektor lapangan usaha, kegunaaan data

PDRB dan sistematika laporan

a. Faktor - faktor produksi (Tanah, Tenaga, Modal, Kewirausahaan)

d. Barang dan jasa (Arus barang)

b. Balas jasa faktor Produksi (Sewa tanah, Upah/gaji, Keuntungan, Bunga)

c. Pengeluaran konsumsi (Arus Uang)

Perusahaan (Produsen)

Rumah Tangga

(Konsumen)

Page 16: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  9 

Bab II. Konsep dan Definisi menjelaskan pengertian beberapa konsep dan

definisi istilah-istilah yang digunakan dalam publikasi ini.

Bab III. Metode Penghitungan Pendapatan Regional berisi tentang metode

penghitungan yang dipakai dalam masing-masing sektor atau sub sektor

yaitu metode produksi, metode pendapatan, metode pengeluaran dan

metode alokasi.

Bab IV. Ulasan Ekonomi Kabupaten Rembang menjelaskan tentang PDRB

Kabupaten Rembang, pertumbuhan ekonomi, indeks-indeks serta

uraian PDRB menurut lapangan usaha.

Bab V. Penutup yang berisi tentang kesimpulan dari uraian pada bab-bab

sebelumnya.

Page 17: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  10 

BAB II

KONSEP DAN DEFINISI

Untuk menghindari penafsiran dan pengertian yang berbeda diantara

pembaca, di bawah ini disampaikan beberapa pengertian dasar yang berkaitan

dengan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). Secara umum PDRB dapat

diartikan sebagai seluruh nilai produksi bruto/kotor atas barang dan jasa yang

dihasilkan oleh semua faktor produksi yang ada di suatu wilayah/region

tertentu dan dihitung pada suatu periode tertentu (biasanya satu tahun).

2.1. KONSEP DOMESTIK DAN REGIONAL

Wilayah perekonomian yang digunakan sebagai acuan untuk membuat

suatu perhitungan nasional adalah suatu negara, sedang untuk perhitungan

suatu regional adalah suatu region dari suatu negara. Pengertian region disini

dapat merupakan daerah propinsi atau daerah kabupaten/kota atau daerah

administrasi yang lebih rendah lagi misalnya kecamatan atau desa/kelurahan.

2.2. PRODUK DOMESTIK DAN PRODUK REGIONAL

2.2.1. PRODUK DOMESTIK

Adalah seluruh produk barang dan jasa dari hasil kegiatan ekonomi

yang diproduksi di suatu wilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah

faktor produksinya berasal dari atau dimiliki oleh penduduk region tersebut

atau tidak.Yang dimaksud dengan wilayah domestik suatu region adalah

meliputi wilayah yang berada didalam batas geografis region tersebut

(propinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan).

Kenyataan menunjukkan bahwa sebagian dari faktor produksi yang

melakukan kegiatan produksi disuatu region berasal dari region lain,

demikian juga sebaliknya penduduk suatu region melakukan kegiatan

proses produksi di region lain. Dengan adanya arus pendapatan yang

mengalir antar region ini (termasuk juga dari dan ke luar negeri / region)

yang pada umumnya berupa upah, gaji, bunga, deviden/bunga dan

Page 18: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  11 

keuntungan, maka akan timbul perbedaan antara produk domestik dan

produk regional.

2.2.2. PRODUK REGIONAL

Adalah merupakan produk yang ditimbulkan oleh faktor-faktor

produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu region atau (produk domestik

ditambah dengan pendapatan yang diterima dari luar daerah/luar negeri

dikurangi dengan pendapatan yang dibayar ke luar daerah/ luar negeri).

2.2.3. PENDUDUK SUATU DAERAH

Adalah individu-individu atau anggota rumah tangga yang bertempat

tinggal tetap di wilayah domestik region (daerah) tersebut.

Kecuali:

1. Wisatawan asing (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) yang

tinggal di wilayah domestik daerah tersebut kurang dari 6 bulan atau

yang bertujuan tidak menetap.

2. Awak dari kapal laut dan awak kapal udara luar negeri atau luar region

yang sedang masuk dok atau singgah di daerah region tersebut.

3. Pengusaha asing dan pengusaha daerah lain yang berada di daerah

tersebut kurang dari 6 bulan.

4. Anggota Korps Diplomat, Konsulat, yang ditempatkan di wilayah

domestik daerah tersebut.

5. Pekerja musiman yang bekerja di wilayah domestik, yang bekerja

sebagai pekerja musiman saja.

6. Pegawai Badan Internasional/Nasional yang bukan penduduk daerah

tersebut yang melakukan misi kurang dari 6 bulan.

Orang-orang tersebut diatas dianggap sebagai penduduk dari negara

atau daerah di mana dia biasanya bertempat tinggal.

Page 19: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  12 

2.2.4. PENDUDUK PERTENGAHAN TAHUN

Yaitu jumlah penduduk pada akhir bulan Juni tahun yang

bersangkutan atau jumlah penduduk awal tahun ditambah penduduk akhir

tahun dibagi dua.

Dalam menghitung pendapatan perkapita, pembagi dari produk

domestik atau produk regional adalah jumlah penduduk pada pertengahan

tahun, hal ini dilakukan sebab untuk menghindari kejadian vital (lahir, mati,

datang dan pergi) yang fluktuatif tidak menentu sepanjang tahun, maka kita

memakai penduduk pertengahan tahun dengan maksud agar jumlah

penduduk tersebut betul-betul mencerminkan keadaan tahun tersebut.

Selain itu karena PDRB dihitung dari bulan Januari sampai dengan bulan

Desember tahun yang bersangkutan.

2.3.AGREGAT PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ATAS DASAR HARGA BERLAKU (adhb)

2.3.1.PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) adhb

Adalah jumlah nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul

dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah (region). Yang dimaksud

dengan Nilai Tambah yaitu merupakan nilai yang ditambahkan kepada

barang dan jasa yang dipakai oleh unit produksi dalam proses produksi

sebagai input antara. Nilai yang ditambahkan ini sama dengan balas jasa

atas ikut sertanya faktor produksi dalam proses produksi.

Nilai Tambah Bruto (NTB) didapat dari Nilai Produksi (Output)

dikurangi dengan Biaya Antara (BA). Dengan formulasi sebagai berikut :

N T B = NILAI PRODUKSI (OUTPUT) - BIAYA ANTARA

Page 20: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  13 

a) Komponen-komponen Nilai Tambah Bruto (NTB) antara lain :

1. Faktor pendapatan, terdiri dari :

- Upah dan gaji sebagai balas jasa pegawai.

- Bunga modal sebagai balas jasa modal.

- Sewa tanah sebagai balas jasa tanah.

- Keuntungan sebagai balas jasa kewirausahaan

2. Penyusutan barang modal tetap.

3. Pajak tidak langsung netto.

b) Nilai Produksi (Output) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan

dalam suatu periode waktu tertentu. Barang dan jasa yang dihasilkan

meliputi :

1. Produksi utama

2. Produksi ikutan, maupun

3. Produksi sampingan

c). Biaya Antara (BA) adalah jenis biaya yang terdiri dari barang/jasa yang

tidak tahan lama yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan

barang tidak tahan lama adalah barang yang mempunyai suatu perkiraan

umur penggunaan kurang dari 1 tahun.

Contoh :

- Bahan baku dan penolong untuk menghasilkan output.

- Peralatan dan perlengkapan kerja karyawan.

- Pengeluaran jasa kesehatan, obat-obatan dan rekreasi.

- Perbaikan kecil dan penggantian suku cadang yang aus.

- Iklan, Riset pemasaran dan hubungan masyarakat.

- Biaya administrasi.

Page 21: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  14 

PDRN adhb = PDRB adhb - Penyusutan

2.3.2. PRODUK DOMESTIK REGIONAL NETTO (PDRN) adhb

Perbedaan antara konsep netto ini dan konsep bruto diatas, ialah

karena konsep bruto masih ada penyusutan di dalamnya, sedangkan untuk

nettonya penyusutan harus dikeluarkan. Formulasinya sebagai berikut :

Sedangkan penyusutan yang dimaksud disini adalah nilai atas susutnya

(ausnya) barang-barang modal yang terjadi selama barang modal tersebut

ikut serta dalam proses produksi.

2.3.3. PDRN ATAS DASAR BIAYA FAKTOR (PDRN adbf)

Adalah PDRN adhb dikurangi pajak tidak langsung netto. Pajak tidak

langsung berupa pajak penjualan, bea ekspor/impor, cukai dan lain-lain

pajak, kecuali pajak pendapatan dan pajak perorangan.

Biasanya pemerintah memberikan subsidi kepada unit-unti produksi,

yang akhirnya mengakibatkan penurunan harga (contoh subsidi pupuk, BBM,

obat dan lain-lain). Karena ada subsidi tersebut maka pajak tidak langsung

netto merupakan pajak tidak langsung dikurangi subsidi tersebut.

PDRN adbf sebenarnya merupakan jumlah balas jasa faktor-faktor

produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu region

(daerah/wilayah). Jadi PDRN adbf merupakan jumlah dari pendapatan yang

berupa :

- Upah dan gaji sebagai balas jasa pegawai,

- Bunga modal sebagai balas jasa modal,

- Sewa tanah sebagai balas jasa tanah, dan

- Keuntungan sebagai balas jasa kewiraswastaan.

Namun demikian pendapatan yang dihasilkan tersebut diatas, tidak

seluruhnya menjadi milik/pendapatan penduduk region tersebut, sebab ada

pendapatan yang diterima oleh penduduk region lain atas kepemilikan

faktor produksi di region tersebut.

Page 22: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  15 

2.3.4. PENDAPATAN REGIONAL

Pendapatan regional netto adalah PDRN adbf dikurangi dengan

pendapatan yang mengalir keluar region dan ditambah dengan pendapatan

yang masuk dari region lain (nett export). Dengan kata lain bahwa produk

regional netto (pendapatan regional) adalah jumlah pendapatan yang

benar-benar diterima oleh seluruh penduduk yang tinggal di

region/wilayah/daerah di mana dia berdomisili.

2.3.5. PENDAPATAN PERKAPITA (INCOME PER CAPITA)

Bila pendapatan-pendapatan di atas dibagi dengan jumlah penduduk

pertengahan tahun yang tinggal di daerah tersebut, maka akan diperoleh

suatu pendapatan perkapita, di antaranya sebagai berikut :

2.4. AGREGAT PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ATAS DASAR HARGA KONSTAN (adhk)

Perkembangan PDRB adhk dari tahun ke tahun menggambarkan

perkembangan yang disebabkan oleh adanya perubahan dalam volume

produksi barang dan jasa yang dihasilkan serta perubahan tingkat

harganya. Sedangkan untuk dapat mengukur perubahan volume produk

atau perkembangan produktifitas secara nyata, faktor pengaruh perubahan

PDRB adhb

a. PDRB adhb perkapita = ––––––––––––––––––––––––––––– Jumlah penduduk pertengahan tahun

PDRB adhk b. PDRB adhk perkapita = ––––––––––––––––––––––––––––– Jumlah penduduk pertengahan tahun

Pendapatan regional c. Income perkapita = ––––––––––––––––––––––––––––– Jumlah penduduk pertengahan tahun

Page 23: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  16 

harga perlu dihilangkan yaitu dengan cara menghitung PDRB atas dasar

harga konstan.

Penghitungan atas dasar harga konstan ini, hasilnya dapat

dipergunakan untuk perencanaan ekonomi, proyeksi dan untuk menilai

pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan maupun sektoral.Dalam

penghitungan atas dasar harga konstan ini, selalu berkaitan dengan harga-

harga pada tahun dasar. Sebab harga-harga pada tahun dasar tersebut

digunakan untuk menentukan angka indeks dasar yang besarnya = 100 %,

dan difungsikan sebagai pembanding harga-harga pada tahun-tahun

tertentu yang akan diselidiki.

2.4.1. PENGHITUNGAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN

Secara konsep nilai atas dasar harga konstan dapat juga

mencerminkan kuantum produksi pada tahun yang berjalan yang di nilai

atas dasar harga pada tahun dasar. Dari segi metode statistik, suatu nilai

atas dasar harga konstan dapat diperoleh dengan beberapa cara, sedangkan

pemakaiannya sangat tergantung dari data yang tersedia di masing-masing

sektor/sub sektornya. Cara yang lazim digunakan antara lain:

a. Revaluasi

Revaluasi diartikan menilai kembali produksi (kuantum) tahun berjalan

dikalikan dengan harga tahun dasar, akan menghasilkan nilai produksi

atas dasar harga konstan.

dimana:

ynQ = Jumlah kuantum komoditi y pada tahun berjalan (tn).

P0 = Harga komoditi y pada tahun dasar (to)

b. Ekstrapolasi

Yang perlu diperhatikan dengan cara ini ialah penentuan ekstrapolator-

nya. Ekstrapolator yang paling baik adalah kuantum/jumlah produksi

dari masing-masing sektor atau subsektor. Sedangkan nilai tambah adhk

Nilai Produksi adhk =

Page 24: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  17 

yang dihitung dengan ekstrapolasi diperoleh dengan cara mengalikan

nilai tambah pada tahun dasar dengan indeks kuantum dibagi 100.

Indeks kuantum yang dipakai adalah Indeks Laspayers, dengan formulasi

sebagai berikut :

Nilai tambah bruto tahun berjalan (tn) adhk dapat dihitung sebagai

berikut :

dimana :

yadhkNTB = Nilai Tambah Bruto komoditi y pada tahun berjalan (tn).

yNTB 0 = Nilai Tambah Bruto komoditi y pada tahun dasar (t0).

ynKuantumIndeks = Indeks kuantum Laspayers y pada

tahun berjalan (tn).

Qn = Jumlah / kuantum pada tahun berjalan (tn).

Q0 = Jumlah / kuantum pada tahun berjalan (t0).

P0 = Harga pada tahun dasar.

c. Deflasi

NTB adhk yang diperoleh dengan cara ini ialah dengan mendeflate NTB

adhb dengan indeks harga dari barang yang bersangkutan.

Perlu diketahui bahwa yang dimaksud dengan mendeflate adalah

membagi nilai tambah adhb dengan indeks harga dari masing-masing

sektor atau subsektor. Sehingga NTB adhk tahun berjalan komoditi y

adalah :

dimana :

Page 25: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  18 

yadhkNTB = Nilai Tambah Brut o Atas dasar harga konstan komoditi

y pada tahun berjalan (tn).

ynadhbNTB = Nilai Tambah Bruto Atas dasar harga berlaku komoditi

y pada tahun berjalan (tn).

ynaHIndeks arg = Indeks Harga komoditi y pada tahun berjalan (tn).

d. Deflasi berganda

Disebut ganda karena dilakukan deflasi dua kali, yakni :

1. Membagi nilai produksi atas dasar harga berlaku dengan indeks

harga produksi.

2. Membagi biaya antara atas dasar harga berlaku dengan indeks harga

biaya antara.

Selisih antara nomor 1 dan 2 diatas merupakan nilai tambah bruto atas

dasar harga konstan. Bila diformulasikan akan terbentuk sebagai

berikut :

atau :

dimana :

ynadhkNTB = Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan komoditi y

pada tahun berjalan (tn)

yNP0 = Nilai produksi atas dasar harga konstan komoditi y

yBA0 = Nilai biaya antara atas dasar harga konstan komoditi y

Page 26: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  19 

BAB III

METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN REGIONAL

Penghitungan pendapatan regional kabupaten dapat dihitung melalui

dua metode yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Yang

dimaksud dengan metode langsung adalah metode penghitungan dengan

menggunakan data yang bersumber dari daerah atau ada sumber datanya.

Metode ini menggunakan 3 macam pendekatan yaitu :

1. Pendekatan produksi (Production approach).

2. Pendekatan pendapatan (Income approach).

3. Pendekatan pengeluaran (Expenditure approach).

Sedangkan metode tidak langsung adalah metode penghitungan dengan

cara alokasi yaitu mengalokasikan pendapatan regional propinsi untuk

kabupaten atau pendapatan regional kabupaten untuk kecamatan (dengan

melihat beberapa variabel yang cocok untuk menghitung alokasi, contoh :

jumlah penduduk, luas lahan, mata pencaharian, dan lain-lain). Penghitungan

metode tidak langsung biasanya hanya ada satu metode yaitu metode alokasi

(allocation approach).

3.1. METODE PENDEKATAN PRODUKSI

Pendekatan dari segi produksi adalah menghitung nilai tambah dari

barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan cara

mengurangkan biaya antara dari masing-masing nilai produksi bruto tiap-tiap

sektor atau subsektor.

Nilai tambah merupakan nilai yang ditambahkan pada barang dan jasa

yang dipakai oleh unit produksi dalam proses produksi sebagai input antara.

Nilai yang ditambahkan ini sama dengan nilai balas jasa faktor produksi atas

ikut sertanya dalam proses produksi.

Barang dan jasa yang diproduksi dengan harga produsen, yaitu yang belum

termasuk biaya transport dan keuntungan pemasaran. Penggunaan harga

produsen ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah yang benar-benar

Page 27: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  20 

diterima oleh produsen sedang biaya transport akan dihitung sebagai nilai

tambah pada sektor transportasi dan keuntungan pemasaran akan dihitung pada

sektor perdagangan. Nilai barang dan jasa pada harga produsen ini merupakan

nilai produksi bruto, sebab masih terdapat biaya untuk memproduksi barang

dan jasa yang dibeli dari sektor lain.

Nilai tambah bruto (NTB) adalah merupakan produk dari proses produksi,

yang terdiri dari komponen-komponen di antaranya :

1. Faktor pendapatan, terdiri dari :

- Upah dan gaji sebagai balas jasa pegawai.

- Bunga modal sebagai balas jasa modal.

- Sewa tanah sebagai balas jasa tanah.

- Keuntungan sebagai balas jasa kewirausahaan.

2. Penyusutan barang modal tetap.

3. Pajak tidak langsung netto.

Sedangkan jika penyusutan dikeluarkan dari NTB maka akan diperoleh

nilai tambah netto. Formulasi nilai tambah bruto dengan pendekatan produksi

adalah :

Pendekatan ini banyak digunakan pada produksi yang berbentuk barang, seperti

sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan dan lain-

lain.

3.2. PENDEKATAN PENDAPATAN

Dalam pendekatan dari segi pendapatan, nilai tambah dari setiap

kegiatan ekonomi dihitung dengan jalan menjumlahkan semua balas jasa faktor

produksi, yaitu:

- Upah dan gaji

- Surplus usaha

Nilai Tambah Bruto (NTB) = Nilai produksi bruto - Biaya antara

Page 28: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  21 

- Penyusutan

- Pajak tak langsung netto

Untuk pemerintahan dan usaha-usaha yang sifatnya tidak mencari

keuntungan, surplus usaha tidak diperhitungkan. Yang termasuk surplus usaha

disini adalah bunga, sewa tanah dan keuntungan.

Hasil penjumlahan seluruh balas jasa faktor produksi tersebut akan

diperoleh nilai tambah netto atas biaya faktor produksi. Sedangkan untuk

memperoleh produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar harus

ditambah dengan nilai penyusutan dan pajak tak langsung netto. Metode ini

banyak dipakai pada sektor pemerintahan, bank/lembaga keuangan dan sektor

jasa-jasa.

3.3. PENDEKATAN PENGELUARAN

Pendekatan dari segi pengeluaran bertitik tolak pada penggunaan akhir

dari barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah kabupaten/kota. Jadi

produk domestik regional dihitung dengan cara menghitung berbagai komponen

pengeluaran akhir yang berbentuk produk domestik regional tersebut. Secara

umum pendekatan pengeluaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai

berikut :

1. Melalui pendekatan penawaran yang terdiri dari metode arus barang,

metode penjualan eceran dan metode penilaian eceran.

2. Melalui pendekatan permintaan yang terdiri dari pendekatan survei

pendapatan dan pengeluaran rumah tangga, metode anggaran rumah

tangga, metode balance sheet dan metode statistik perdagangan luar

daerah/luar negeri.

Pada prinsipnya kedua cara ini dimaksudkan untuk memperkirakan

komponen-komponen permintaan akhir seperti :

- Konsumsi rumah tangga

- Konsumsi pemerintahan

- Konsumsi lembaga swasta non profit

- Perubahan stok

Page 29: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  22 

- Pembentukan modal bruto

- Perdagangan antar wilayah (termasuk eskpor dan impor).

Dengan menghitung komponen-komponen ini kemudian menjumlahkannya

akan diperoleh produk domestik regional bruto atas dasar harga berlaku/pasar.

3.4. METODE ALOKASI

Metode alokasi pendapatan regional adalah menghitung pendapatan

regional tingkat propinsi atau tingkat kabupaten dengan cara mengalokir angka

pendapatan regional dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat di bawahnya,

dengan menggunakan alokator tertentu.

Alokator yang dapat dipergunakan dapat didasarkan atas :

1. Nilai produksi bruto dan netto.

2. Jumlah produksi fisik.

3. Jumlah tenaga kerja.

4. Penduduk (bisa total maupun secara spesifik), dan

5. Alokator lain yang dianggap cocok untuk masing-masing daerah.

Dengan menggunakan salah satu atau kombinasi dari alokator tersebut

dapat diperhitungkan persentase bagian masing-masing daerah yang mendapat

alokasi terhadap nilai tambah setiap sektor atau subsektor.

Mengenai kapan metode alokasi dipakai, adalah jika dari ketiga metode

sebelumnya sudah tidak mungkin lagi diterapkan. Suatu contoh bila suatu unit

produksi yang mempunyai kantor pusat dan kantor cabang. Kantor pusat

berlokasi di daerah lain, sedangkan kantor cabang ini tidak dapat mengetahui

nilai tambah yang diperolehnya, oleh karena perhitungan neraca rugi/laba

dilakukan oleh kantor pusat. Untuk mengatasi hal semacam itu, penghitungan

nilai tambahnya terpaksa dilakukan dengan alokasi menggunakan indikator-

indikator yang dapat menunjukkan peranan suatu cabang terhadap kantor

pusat.

Dari keempat pengertian di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

jumlah pengeluaran dari berbagai kepentingan akan sama dengan produk akhir

Page 30: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  23 

dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen dan juga akan sama dengan

jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang terlibat.

Selanjutnya produk domestik regional bruto seperti yang dimaksudkan di atas

disebut produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar (PDRB adhp).

Page 31: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  24 

BAB IV

ULASAN EKONOMI KABUPATEN REMBANG TAHUN 2011

Selama tahun 2011, kondisi perekonomian nasional menunjukkan

kondisi yang lebih baik dibanding tahun 2010. Hal ini dapat ditunjukkan dari

data beberapa indikator makro, seperti pertumbuhan ekonomi yang lebih baik

serta laju inflasi, suku bunga bank dan nilai tukar rupiah yang relatif stabil.

Meskipun demikian, perbaikan tersebut ternyata belum mampu menggerakkan

sektor riil untuk tumbuh lebih baik. Pelaku dunia usaha masih tetap berkutat

pada permasalahan-permasalahan lama seperti harga bahan bakar minyak dan

biaya produksi yang tinggi, pengupahan pekerja, persaingan usaha, dan

sebagainya.

Tahun 2011 pertumbuhan ekonomi nasional lebih tinggi dibanding

tahun 2010, yaitu 6,5%, sedang tahun sebelumnya 6,1%. Kondisi yang sama

juga terjadi di Provinsi Jawa Tengah yang mengalami kenaikan pertumbuhan

dibanding tahun sebelumnya yaitu dari 5,84% menjadi 6,01%.

Laju inflasi nasional tahun 2011 sebesar 3,79% lebih rendah dibanding

tahun sebelumnya sebesar 6,96%. Untuk Jawa Tengah (merujuk pada inflasi

Kota Semarang), inflasi tahun 2011 sebesar 2,68%, lebih rendah dibanding

tahun 2010 sebesar 6,88%.

Sedangkan untuk Kabupaten Rembang pertumbuhan ekonomi tahun

2011 sebesar 4,40%, lebih sedikit melambat dari tahun 2010 yang tumbuh

4,45%. Laju inflasi juga mengalami penurunan yang signifikan menjadi 2,73%,

lebih rendah dibanding tahun 2010 sebesar 6,81%.

Hasil pengolahan PDRB Kabupaten Rembang tahun 2011 menunjukkan

pertumbuhan positif hampir pada semua sektor, kecuali sektor pertambangan

dan penggalian yang turun 3,60%. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor

listrik, gas dan air bersih tumbuh 10,43%, kemudian disusul oleh sektor jasa-

jasa sebesar 8,62% dan sektor bangunan tumbuh 7,78%.

Untuk mengetahui gambaran selengkapnya tentang kondisi

perekonomian di Kabupaten Rembang dapat dijelaskan pada uraian berikut.

Page 32: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab

4.2. PER

Ta

untuk Ja

gambara

Tengah d

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

PD

RB

(M

ilyar

Rp

.)

4.1. PDRB

Sel

nilai PDRB

PDRB Kab

milyar rup

menurut

mengalam

lebih jela

terakhir b

b. Rembang

RTUMBUHAN

hun 2011 p

awa Tengah

n perband

dan Kabupa

2007

1999,9

360

Grafik 4.1

B KABUPAT

lama tahun

B Kabupate

bupaten Rem

piah, naik 1

harga kons

mi kenaikan

asnya perke

bisa dilihat p

g, Tahun 20

N EKONOMI

pertumbuha

h 6,01 %

dingan per

ten Remba

2008

2093,4

06,5 40

. PDRB KabHarga Kon

TEN REMBAN

n 2007-201

en Rembang

mbang atas

,5 kali dari

stan menca

1,2 kali d

embangan

pada grafik

011

I KABUPAT

an ekonomi

dan nasion

rtumbuhan

ng tahun 20

2009

2186

064,2

Tahu

b. Rembangnstan 2000

Konstan

NG

1, baik ha

g selalu me

s dasar har

i tahun 200

apai 2.384,

dari tahun 2

PDRB Kabu

k di bawah i

EN REMBAN

Kabupaten

nal 6,5%. I

ekonomi

007 – 2011.

2010

,722

4454,5

n

g Atas DasaTahun 200

Berlaku

arga berlak

engalami ke

rga berlaku

7 (3.606,5

,5 milyar r

2007 (1.999

upaten Rem

ini.

NG

n Rembang

Ilustrasi be

nasional,

0 20

283,9 2

4968,6

ar Harga Be07-2011

u maupun

enaikan. Pa

telah me

milyar rupia

rupiah pad

9,9 milyar

mbang selam

sebesar 4,4

erikut mem

Provinsi J

011

2384,5

5440,2

erlaku &

harga kon

ada tahun 2

encapai 5.4

ah). Sedang

da tahun 2

rupiah). U

ma lima ta

25 

40%,

mberi

Jawa

stan

2011

40,2

gkan

011,

ntuk

ahun

Page 33: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  26 

Grafik 4.2. Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Prov. Jateng dan

Kab. Rembang Tahun 2007-2011 (%)

Dari grafik di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional selama

lima tahun terakhir adalah 5,93%, sedang Jawa Tengah 5,24%. Dengan rata-

rata pertumbuhan 4,36% dapat disimpulkan bahwa posisi perekonomian

Kabupaten Rembang dilihat dari pertumbuhan ekonominya, masih di bawah

rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional maupun Jawa Tengah.

4.3. PERTUMBUHAN EKONOMI SEKTORAL

Laju pertumbuhan ekonomi setiap sektor dapat dilihat pada tabel dan

grafik berikut.

6,356,01

4,63

6,2 6,46

5,59 5,61

3,14

5,84 6,01

3,81

4,67 4,46 4,45 4,4

0

1

2

3

4

5

6

7

2007 2008 2009 2010 2011

Nasional Jateng Rembang

Page 34: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab

Ta

1. Pertani

2. Pertam

3. Industr

4. Listrik,

5. Bangun

6. Perdag

7. Angkut

8. Keuang

9. Jasa-ja

Dari

pertumbu

dan air be

b. Rembang

bel 4.1. Pe

Sekto

(1)

ian

mbangan & pe

ri pengolahan

gas dan air

nan

angan, Hote

tan & Komun

gan, Sewa &

asa

PDRB

grafik di at

han positif

ersih tumbu

2,58

-

Grafik 4.

g, Tahun 20

ertumbuhan

Ta

or

enggalian

n

el, RM

ikasi

Jasa Perusa

B

tas dapat d

f. Pertumbu

uh 10,43%,

3,6

5,8

1

3. Pertumb

011

n Ekonomi

ahun 2009-

haan

dilihat bahw

uhan tertin

kemudian

10,43

7,78

buhan Ekon

Sektoral K

-2011(%)

2009

(2)

3,09

4,52

2,69

6,24

8,16

4,25

3,74

5,52

7,68

4,46

wa hampir

nggi terjad

disusul oleh

3,69

5,78

nomi Sekto

Kabupaten R

2010

(3)

3,30

2,15

3,36

10,55

7,68

3,34

5,34

5,78

7,43

4,45

semua sek

i pada sek

h sektor jas

6,15

8,62

oral Tahun

Rembang

2011

(4)

2,58

-3,60

5,80

10,43

7,78

3,69

5,78

6,15

8,62

4,4

ktor menga

ktor listrik,

sa-jasa seb

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

2

Per

tum

buha

n (%

)2011

27 

1

8

0

0

3

8

9

8

5

2

0

lami

gas

besar

Page 35: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  28 

8,62% dan sektor bangunan tumbuh 7,78%. Pertumbuhan negatif terjadi pada

sektor pertambangan dan penggalian yaitu negatif 3,60%.

4.4. INDEKS PERKEMBANGAN PDRB

Untuk mengetahui perkembangan ekonomi Kabupaten Rembang bila

dihitung dari tahun dasar, dapat dilihat dari angka indeks perkembangan.

Perkembangan PDRB Kabupaten Rembang dari tahun dasar (2000) sampai

tahun 2011 menurut harga berlaku mencapai 359,02% sedangkan secara riil

baru mencapai 157,36%. Hal ini menunjukkan bahwa sampai tahun 2011

menurut harga berlaku terjadi peningkatan PDRB sebesar 3,59 kali sedangkan

secara riil hanya ada peningkatan PDRB sebesar 1,57 kali.

Secara umum semua sektor mengalami kenaikan yang tinggi bila dilihat

atas dasar harga berlaku. Sedangkan menurut harga konstan perkembangan

tertinggi terjadi pada sektor bangunan mencapai 198,52%, sedang yang

terendah perkembangannya adalah sektor pertanian yang hanya mencapai

139,43%.

Tabel 4.2. Indeks Perkembangan PDRB Menurut Sektor Atas Dasar

Harga Konstan 2000 Tahun 2009-2011

Sektor 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian

2. Pertambangan & penggalian

3. Industri pengolahan

4. Listrik, gas dan air

5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel, RM

7. Angkutan & Komunikasi

8. Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa

131,58

177,43

151,49

157,48

171,04

157,15

154,14

133,89

154,85

135,93

181,25

156,58

174,09

184,18

162,39

162,38

141,64

166,36

139,43

174,72

165,66

192,24

198,52

168,39

171,76

150,35

180,70

PDRB 144,31 150,73

157,36

Page 36: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab

4.5. STRU

Tabel 4

1. Pertani

2. Pertam

3. Industr

4. Listrik,

5. Bangun

6. Perdag

7. Angkut

8. Keuang

9. Jasa-ja

050

0

Per

kem

ban

gan (

%)

b. Rembang

UKTUR EKO

4.3. Struktu

Sekto

(1)

ian

mbangan & pe

ri pengolahan

gas dan air

nan

angan, Hote

tan & Komun

gan, Sewa &

asa

PDRB

139,4317

317,88

Grafik 4

g, Tahun 20

ONOMI KAB

ur Ekonomi

or

enggalian

n

el, RM

ikasi

Jasa Perusa

B

4,72

165,66

19

352,2360,56

4.4. Indeks

011

BUPATEN RE

Kabupaten

haan

1

92,24 198,521

6414,49

464,32

s PerkembaTahun

Konstan Be

EMBANG

Rembang T

2009

(2)

45,37

1,86

3,91

0,39

9,04

17,38

5,69

2,31

14,04

100,00

168,39 171,76

15

2

400,183

angan PDRn 2011

erlaku

Tahun 2009-

2010

(3)

45,50

1,76

3,80

0,41

9,10

17,13

5,60

2,30

14,41

100,00

0,35

180,7

98,37

329,74

399,9

RB Menurut

-2011(Perse

201

(4)

44,7

1,6

3,8

0,4

9,2

17,3

5,5

2,3

14,8

0

100,

7

99

t Sektor

29 

en)

1

)

75

67

80

45

4

38

2

0

89

00

Page 37: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab

Str

besarnya

tabel ma

tahun 2

pembent

perdagan

jasa-jasa

terkecil y

4.6. IND

Ang

agregat/

berupa t

harga ko

masing-m

laju pert

b. Rembang

ruktur pere

a kontribusi

aupun grafi

2011 sekto

tukan PDRB

ngan sebesa

a sebesar 1

yaitu hanya

DEKS BERAN

gka-angka

per sektor

tabel indek

onstan. Perg

masing sekt

tumbuhan P

Grafik

g, Tahun 20

ekonomian

i masing-ma

k di atas d

or pertania

B Kabupate

ar 17,38%.

4,89%. Sekt

a 0,45%.

NTAI

PDRB jug

per tahun

ks berantai

gerakan ind

or, dengan

PDRB apabi

4.5. Strukt

011

di Kabupa

asing sekto

dapat diliha

an membe

en Rembang

Kontribusi

tor listrik d

ga dapat

n yaitu den

i baik men

deks ini me

demikian i

ila indeks te

tur EkonomiTahun 20

aten Remba

or terhadap

at bahwa m

erikan sum

g yaitu seb

terbesar k

dan air min

menunjuk

ngan memb

nurut harga

encerminka

indeks bera

ersebut dik

i Kabupaten11

ang dapat

total PDRB

menurut har

mbangan te

besar 44,75

ketiga dibe

num membe

kan perke

buat tabel

a berlaku

n perkemb

antai adalah

urangi 100.

n Rembang

ditunjukka

B kabupate

rga berlaku

erbesar te

5%, disusul

erikan oleh

erikan sum

embangan

turunanny

maupun m

bangan seca

h juga mer

.

30 

an oleh

en. Dari

u, pada

erhadap

sektor

sektor

bangan

secara

ya yang

menurut

ara riil

rupakan

Page 38: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  31 

Grafik 4.6. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Rembang, Tahun 2007 – 2011

Tabel 4.4. Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Rembang, Tahun 2010 – 2011

Lapangan Usaha / Sektor

atas dasar

harga berlaku

atas dasar harga

konstan 2000

2010 2011 2010 2011

1. Pertanian

2. Pertambangan dan Penggalian

3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas dan Air Bersih

5. Konstruksi / Bangunan

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

7. Angkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

9. Jasa-Jasa

111,89

105,44

108,49

116,30

112,39

109,92

109,74

110,74

114,45

107,66

104,18

109,51

120,08

111,07

111,07

107,92

109,84

113,11

103,30

102,15

103,36

110,55

107,68

103,34

105,34

105,78

107,43

102,58

96,40

105,80

110,43

107,78

103,69

105,78

106,15

108,62

PDRB 111,57 109,47 104,45 104,40

Dari hasil pengolahan PDRB tahun 2011, indeks berantai yang terjadi di

112,19112,69

109,6

111,57

109,47

103,81104,67 104,46 104,45 104,4

98

102

106

110

114

2007 2008 2009 2010 2011

adhb adhk

Page 39: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  32 

Kabupaten Rembang adalah sebesar 109,47% adhb dan 104,40% adhk. Atas dasar

harga berlaku menurut sektoral, indeks berantai tertinggi dicapai oleh sektor

listrik, gas dan air bersih yakni sebesar 120,08% dan terkecil adalah sektor

pertambangan dan penggalian yang hanya mencapai sebesar 104,18%. Sedangkan

menurut harga konstan indeks terkecil adalah sektor pertambangan dan

penggalian sebesar 96,40% dan tertinggi adalah sektor listrik yakni sebesar

110,43%.

4.7. INDEKS IMPLISIT PDRB

Dari angka-angka indeks implisit PDRB dapat diketahui besarnya

perubahan indeks harga dari waktu ke waktu. Tabel di bawah memperlihatkan

perbandingan tingkat perubahan indeks implisit dari tahun 2009-2011. Untuk

tahun 2011 perubahan indeks implilsit tertinggi terjadi pada sektor listrik, gas

dan air sebesar 17,33% disusul sektor pertambangan sebesar 15,07%.

Tabel 4.5. Perubahan Indek Implisit PDRB Kabupaten Rembang Tahun 2009-2011(%)

Sektor 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian

2. Pertambangan & penggalian

3. Industri pengolahan

4. Listrik, gas dan air

5. Bangunan

6. Perdagangan, Hotel, RM

7. Angkutan & Komunikasi

8. Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan

9. Jasa-jasa

10,15

6,13

8,37

7,49

10,23

10,11

13,39

8,61

5,87

16,67

5,82

9,93

9,80

9,51

13,29

9,10

9,49

13,04

10,77

15,07

7,37

17,33

12,43

15,78

4,61

7,36

8,80

PDRB 9,56 13,89

10,56

Page 40: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  33 

4.8. INFLASI

Kondisi perekonomian makro suatu daerah dapat bergerak secara dinamis

atau stagnan. Kondisi tersebut dapat terlihat secara umum dari besaran inflasi

atau deflasi. Jika terjadi inflasi tinggi akan berpengaruh terhadap daya beli

konsumen, yakni turunnya tingkat daya beli masyarakat sebab nilai uang yang

dibelanjakan turun, sebaliknya jika tidak ada inflasi bahkan terjadi deflasi, hal

ini juga tidak menguntungkan bagi perkembangan ekonomi dan bila terjadi

deflasi terus menerus akan menyebabkan terjadinya stagnasi ekonomi akibat

yang selanjutnya menimbulkan resesi ekonomi.

Inflasi selain dihitung dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang

menggunakan sampel lebih kurang 322 komoditi, seperti yang telah

dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Rembang, yang dihitung

baik setiap bulan maupun setiap tahun, juga bisa dihitung dengan memakai

indek implisit PDRB.

Dari kedua metode tersebut hasilnya tidak akan sama, sebab komoditi

yang diamati jumlahnya berbeda serta metodologinya juga berlainan. Untuk

penghitungan inflasi dengan metode implisit dari PDRB dapat diformulasikan

sebagai berikut :

Dari hasil pengolahan didapatkan, pada tahun 2011 terjadi inflasi

sebesar 4,85%.

Membagi indeks implisit tahun (t) dengan indeks implisit tahun (t-1) dikurangi satu dikalikan seratus persen

Page 41: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  34 

Grafik 4.7. Perubahan Inflasi PDRB Tahun 2007-2011

4.9. RATA-RATA PENDAPATAN REGIONAL PER KAPITA

Salah satu alat untuk mengukur atau menilai tingkat kesejahteraan

penduduk suatu daerah adalah besarnya nilai pendapatan per kapita. Selama

tahun 2007-2011 perkembangan pendapatan per kapita atas dasar harga

berlaku maupun atas dasar harga konstan setiap tahun selalu mengalami

peningkatan. Kenaikan pendapatan per kapita terbesar lima tahun terakhir

terjadi pada tahun 2008 (tabel 4.6) sebesar 12,20%. Sedangkan untuk harga

konstan kenaikan pendapatan per kapita tertinggi selama lima tahun terakhir

terjadi pada tahun 2011 sebesar 4,31%.

8,07 7,66

4,92

6,82

4,85

-

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

2007 2008 2009 2010 2011

Tahun

(Persen)

Page 42: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  35 

Tabel 4.6. Rata-Rata Pendapatan Per Kapita Penduduk Kabupaten Rembang Tahun 2007-2011

Tahun

Pendapatan Per Kapita (Rupiah) Pertumbuhan (%)

Berlaku Konstan 2000 Berlaku Konstan

2000

(1) (2) (3) (4) (5)

2007

2008

2009

2010

2011

6.175.946

6.929.162

7.561.772

8.399.451

9.186.651

3.424.844

3.569.081

3.712.128

3.860.143

4.026.565

11,8

12,20

9,13

11,08

9,37

3,34

4,21

4,01

3,99

4,31

4.10. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

4.10.1.SEKTOR PERTANIAN

1. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan

Sub sektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti

padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedele,

sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman pangan lainnya dan hasil-hasil produk

ikutannya.

Data produksi padi, palawija, sayuran dan buah-buahan tersebut

diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pertanian dan Kehutanan

Kabupaten Rembang, sedangkan data harga bersumber dari data harga yang

dikumpulkan oleh BPS.

Nilai tambah bruto (NTB) atas dasar harga berlaku diperoleh dengan

pendekatan produksi yaitu dengan cara mengalikan setiap jenis kuantum

produksi dengan harga masing-masing komoditas, kemudian hasilnya dikurangi

dengan nilai biaya antara atas dasar harga berlaku.

Nilai tambah bruto (NTB) atas dasar harga konstan 2000 dihitung

dengan cara revaluasi, yaitu mengalikan produksi pada tahun yang dihitung

dengan harga pada tahun 2000, kemudian dikurangi dengan biaya antara atas

Page 43: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  36 

dasar harga konstan 2000.

Komoditas utama pada sub sektor ini adalah padi, yang mencapai 37,20%

dari seluruh nilai produksi. Nilai produksi buah-buahan sebesar 25,18%, jagung

22,04%, kacang-kacangan 7,88%, umbi-umbian 4,06% serta sayur-sayuran 3,64%.

Komoditas utama buah-buah di Kabupaten Rembang adalah mangga,

pisang dan melon. Untuk sayur-sayuran beberapa komoditas utamanya adalah

cabe dan bawang merah.

2. Sub Sektor Perkebunan

Tanaman perkebunan yang ada di Kabupaten Rembang adalah tanaman

perkebunan yang diusahakan oleh rakyat dan perkebunan besar yang meliputi

jenis-jenis tanaman : cengkeh, jambu mete, kelapa, siwalan dan tebu. Produksi

jenis-jenis tanaman perkebunan tersebut diperoleh dari Dinas Pertanian dan

Kehutanan Kabupaten Rembang. Data harga masing-masing komoditas

perkebunan juga diperoleh dari juga Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten

Rembang serta dari survei harga perdagangan besar BPS.

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara

pendekatan produksi. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000

dihitung dengan cara revaluasi.

Beberapa komoditas tanaman perkebunan utama di Kabupaten

Rembang, baik dari perkebunan rakyat maupun perkebunan besar antara lain

kelapa, siwalan dan tebu.

3. Sub Sektor Peternakan dan Hasil-hasilnya

Sub sektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas serta

hasil-hasil ternak, antara lain sapi, kerbau, babi, kuda, kambing, domba, telur

dan susu segar. Produksi ternak dihitung dengan menjumlahkan ternak yang

dipotong ditambah perubahan stok populasi ternak dan ekspor ternak neto.

Data ternak, produksi susu dan telur diperoleh dari Dinas Pertanian dan

Kehutanan Kabupaten Rembang, sedangkan data harga ternak serta

pemotongan dan hasil-hasil ternak diperoleh dari BPS.

Page 44: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  37 

4. Sub Sektor Kehutanan

Sub sektor kehutanan mencakup dua jenis kegiatan yaitu penebangan

kayu dan pengambilan hasil hutan lainnya. Kegiatan penebangan kayu

menghasilkan kayu gelondongan, kayu bakar, arang dan bambu, sedangkan

hasil kegiatan pengambilan hasil hutan lainnya berupa kulit kayu, akar-akaran

dan sebagainya.

Output sub sektor kehutanan dihitung dengan mengalikan produksi dan

harga setiap komoditi. Nilai tambah bruto dihitung dengan mengalikan output

dengan rasio nilai tambah.

Data produksi hasil hutan maupun data harga diperoleh dari Dinas

Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang. Produksi utama hasil hutan di

Kabupaten Rembang adalah kayu jati, kayu glondongan dan kayu rimba.

5. Sub Sektor Perikanan

Sub sektor perikanan meliputi kegiatan perikanan darat dan perikanan

laut. Data produksi perikanan dan data harga produksi diperoleh dari Dinas

Perikanan dan Kelautan Kabupaten Rembang. Kegiatan perikanan darat

meliputi hasil penangkapan ikan di perairan umum seperti sungai dan waduk

serta pemeliharaan ikan baik di tambak maupun di kolam-kolam. Sedangkan

kegiatan perikanan laut terdiri dari hasil penangkapan ikan yang masuk ke

dalam tempat pelelangan ikan di TPI yang berada di Kabupaten Rembang

(terdapat sebanyak 10 buah TPI).

Nilai produksi perikanan diperoleh dengan mengalikan produksi dengan

harga masing-masing komoditi. Nilai tambah bruto diperoleh dengan

mengalikan nilai produksi dengan rasio nilai tambah. Nilai produksi perikanan

di Kabupaten Rembang 97% berasal dari hasil penangkapan ikan laut, dan

sisanya dari perikanan darat yang meliputi penangkapan di perairan umum,

pemeliharaan di kolam dan tambak serta dari pembenihan.

Untuk mengetahui perkembangan output sektor pertanian dapat dilihat

pada tabel dan grafik di bawah ini.

Page 45: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  38 

Tabel 4.7. Ouput Sektor Pertanian Kabupaten Rembang, Tahun 2009-2011 (Rp 000)

RINCIAN

2009 2010

2011

(1) (2) (3) (4)

HARGA BERLAKU

1. Tabama 1.565.261.997,55

139.619.423,51

174.917.777,25

72.117.255,06

328.889.504,38

1.811.541783,05

149.785.318,07

198.091.023,64

75.444.698,90

334.430.197,14

1.934.691.146,85

2. Perkebunan

163.618.472,01

3. Peternakan dan hasil-hasilnya

216.251.165,04

4. Kehutanan

79.972.266,98

5. Perikanan

369.826.024,35

HARGA KONSTAN

1. Tabama

819.108.445,77

60.252.681,16

96.160.076,81

41.735.136,49

144.959.484,44

831.691.944,89

62.805.792,69

102.430.722,96

41.638.647,07

140.710.286,39

848.180.700,54

2. Perkebunan

63.548.430,66

3. Peternakan dan hasil-hasilnya

107.345.261,71

4. Kehutanan

41.747.530,85

5. Perikanan

148.386.542,93

Page 46: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab

Graf

Dari tabe

memberik

4.10.2. S

Di

pada um

C seluruh

2011 hany

Kabupaten

Pasir Kwa

Tanah Lia

Andesit

Batu Kapu

Tanah Uru

Trass

Phospat

Selain itu

-

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

1.600

1.800

2.000

(Milyar Ru

b. Rembang

fik 4.8. Ou Tah

el dan gra

kan kontribu

SEKTOR PER

wilayah Ka

umnya ada

hnya. Sumb

ya 1,67%. Pe

n Rembang

rsa : Keca

t : Keca

: Keca

ur : Keca

ug : Keca

: Keca

: Keca

u termasuk

1.565

1.812 1.935

upiah)

g, Tahun 20

put Sektor hun 2009-20

afik di at

usi output t

RTAMBANG

abupaten R

alah pengg

bangan sek

enyebaran j

yaitu :

matan Seda

matan Sula

matan Seda

matan Gun

matan Lase

matan Krag

matan Gun

juga hasil

140 150 164

s

011

Pertanian K011 (Milyar

tas nampak

terbesar dib

GAN DAN PE

Rembang se

alian yang

ktor pertam

jenis bahan

an

ang

an, Pamota

em dan Sal

em

gan

em dan Sal

l dari tamb

175 198 216

sub sektor

Kabupaten r Rupiah)

k jelas ba

bandingkan

ENGGALIAN

ektor perta

dilakukan

mbangan da

n tambang d

an, Pancur d

e

e.

bak garam

72

3

75 80

Rembang,

ahwa sub

sub sektor

N

ambangan

oleh peng

an penggal

dan galian y

dan Sluke

yang bany

329

36

370

sektor ta

r lainnya.

dan pengg

gusaha golo

lian pada t

yang terdap

yak dilakuk

2009

2010

2011

39 

bama

galian

ongan

tahun

pat di

an di

Page 47: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  40 

Kabupaten Rembang.

Untuk menghitung Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor

penggalian ini, dilakukan survei khusus pendapatan regional sektor penggalian

secara sampel, dan juga data-data dari dinas terkait.

Dari hasil survei tersebut diatas akan didapatkan keterangan-keterangan

mengenai karakteristik usaha penggalian antara lain struktur biaya

perusahaan, nilai produksi dan lain-lainnya.

Dengan menggunakan metode produksi, output kegiatan penggalian

diperoleh berdasarkan perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan

dengan harga per unit barang tersebut, ditambah nilai jasa lainnya yang

merupakan produk sampingan usaha penggalian tersebut.

Biaya antara kegiatan penggalian terdiri dari nilai pemakaian barang dan

jasa yang dipergunakan dalam kegiatan ini. Barang dan jasa ini merupakan

barang dan jasa yang habis dipakai dalam proses produksi, usia pemakaiannya

kurang dari satu tahun, serta nilai per unitnya relatif kecil. Jenis barang yang

dikategorikan sebagai biaya antara kegiatan penggalian antara lain adalah :

cangkul, linggis, sekop, palu, pikulan, keranjang, ember dll.

Untuk mengetahui besarnya nilai tambah bruto dapat diperoleh dengan

mengurangi nilai output dengan biaya antara. Perhitungan output dan nilai

tambah atas dasar harga konstan untuk penggalian menggunakan metode

revaluasi. Untuk mengetahui perkembangan output sektor pertambangan dan

penggalian selama tiga tahun terakhir dapat diperhatikan pada grafik di bawah

ini.

Selama tahun 2009 sampai 2011 output sektor penggalian cukup

berfluktuasi. Pada tahun 2010 mengalami kenaikan output yang signifikan

(91,28 milyar rupiah), akan tetapi pada tahun 2011 mengalami sedikit

penurunan output (83,54 milyar rupiah). Lebih jelasnya dapat dilihat pada

grafik di bawah ini.

Page 48: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab

Grafik 4

4.10.3. S

Sekt

dirinci me

tembakau

kayu dan

pupuk, ki

logam; in

peralatan

di atas.

Berd

industri pe

- Ind

100

- Ind

- Ind

- Ke

Sum

pengolaha

tahun. Da

5

10

(Juta

b. Rembang

.9. Ouput S

SEKTOR IND

tor industr

enjadi sem

u; industri t

hasil huta

imia dan b

dustri loga

serta indu

dasarkan ju

engolahan d

dustri Besar

0 orang;

dustri Sedan

dustri Kecil,

rajinan Rum

mber data

an Survei I

ari hasil surv

-

50.000

00.000

a Rupiah)

g, Tahun 20

Sektor PertaTahun

DUSTRI PEN

ri pengolah

mbilan sub

tekstil, bara

an lainnya;

barang dari

m dasar be

stri barang

umlah tena

dikelompok

r, jumlah te

ng, jumlah

, jumlah te

mah Tangga

untuk ind

ndustri Be

vei tersebu

2009

73.255

011

ambangan d2009-2011

NGOLAHAN

han berdas

sektor yai

ang dari ku

; industri k

karet; ind

esi dan baj

g lainnya ya

aga kerja

kkan menja

enaga kerja

tenaga kerj

enaga kerja

a, jumlah te

dustri besa

sar/Sedang

ut dapat dip

2010

91.2

Tahu

dan Pengga(Juta Rupia

sarkan jeni

itu industri

ulit dan alas

kertas dan

dustri seme

a; industri

ang belum

yang beke

di empat ke

a sama deng

ja 20-99 or

5-19 orang

enaga kerja

r dan sed

g yang dila

peroleh dat

277

un

lian Kabupaah)

s barang

i makanan,

s kaki; indu

barang ce

en dan bar

alat angku

tercakup d

erja di sek

elompok ya

gan atau leb

ang;

;

a 1-4 orang.

dang diper

aksanakan o

a output, b

2011

83.541

aten Remba

yang dihas

, minuman

ustri barang

etakan; ind

rang lain b

utan, mesin

i sub-sub s

ktor ini, s

aitu :

bih dari

.

roleh dari

oleh BPS s

biaya antara

41 

ang,

silkan

n dan

g dari

dustri

bukan

n dan

sektor

sektor

hasil

setiap

a dan

Page 49: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  42 

nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku. Nilai tambah bruto atas dasar

harga konstan diperoleh dengan metode deflasi, dengan menggunakan indeks

harga perdagangan besar yang sesuai sebagai deflatornya.

Untuk industri kecil dan kerajinan rumah tangga data diperoleh dari hasil

pengolahan survei usaha terintegrasi yang dilaksanakan oleh BPS secara sampel

terhadap berbagai kegiatan ekonomi non pertanian setiap tahunnya. Dari hasil

survei tersebut dapat diperoleh berbagai data indikator seperti output per

usaha, output per tenaga kerja dan sebagainya. Nilai tambah bruto atas dasar

harga konstan 2000 diperoleh dengan metode deflasi, dengan menggunakan

indeks harga perdagangan besar yang sesuai sebagai deflatornya.

Separuh lebih industri di Kabupaten Rembang adalah industri makanan,

baik dari kegiatan industri besar/sedang maupun industri kecil dan kerajinan

rumah tangga. Industri tersebut sebagian besar menggunakan hasil pertanian

sebagai bahan baku industrinya, diantaranya pengolahan hasil laut, ricemill,

tahu/tempe dan lainnya.

Industri tekstil, kulit dan barang kulit juga merupakan andalan sektor

industri di Rembang dan pada umumnya merupakan industri besar/sedang.

Kemudian industri lain yang cukup berperan adalah industri pengolahan kayu

dan hasil hutan lainnya, seperti penggergajian kayu, komponen bahan

bangunan dari kayu, meubel, peralatan rumah tangga dari kayu dan

sebagainya.

Industri semen dan barang non mineral di Rembang terdiri dari industri

batu bata, pemecahan batu dan barang sejenisnya.

Grafik berikut memberikan gambaran output dari sektor industri

pengolahan yang berada di Rembang selama tiga tahun (2009-2011).

Page 50: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab

Grafi

Sela

meningkat

tahun seb

4.10.4. S

Sekt

1. Sub Sek

2. Sub Sek

3. Sub Sek

Dari

sektor ya

listrik, a

oleh Per

meliputi k

minum ya

Data

dari air m

48

520

560

600

640

680

(Juta

b. Rembang

ik 4.10. O

ama period

t. Bahkan

elumnya.

SEKTOR LIS

tor ini melip

ktor Listrik

ktor Gas

ktor Air Min

ketiga su

itu sub sek

ktifitas ya

rusahaan L

kegiatan p

ng merupak

a tentang k

inum diper

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

.000

a Rupiah)

g, Tahun 20

utput Sekto Tahun

de 2009-20

pada tahun

STRIK, GAS

puti tiga su

num

ub sektor d

ktor listrik

ang dicaku

Listrik Neg

penjernihan

kan publik s

kelistrikan

oleh dari PD

2009

554.540

011

or Industri P 2009-2011

011 output

n 2011 ter

& AIR MINU

b sektor, ya

di atas, di

dan sub

up melipu

gara (PLN).

n air minum

servis.

diperoleh

DAM Kabup

2010

601

Tahun

Pengolahan(Juta Rupi

t sektor in

rjadi pening

UM

aitu:

Kabupaten

sektor air

uti usaha

. Sedangka

m yang dik

dari PLN c

paten Rem

.132

n

Kabupatenah)

ndustri pen

gkatan seb

n Rembang

minum. P

listrik ya

an sub sek

kelola oleh

cabang Rem

bang.

2011

659.131

n Rembang,

ngolahan s

besar 9,65%

hanya dua

Pada sub s

ang diusah

ktor air m

perusahaa

mbang dan

43 

,

selalu

% dari

a sub

sektor

hakan

minum

an air

data

Page 51: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab

Nila

dan harga

dengan c

banyaknya

Grafik

Sel

peningka

menjadi

minum h

pada tah

4.10.5. S

Sekt

Rembang

melakukan

khusus, ya

Yang

pembangu

konstruksi

instalasi j

10

20

30

40

50

60(J

b. Rembang

ai produksi

a berlaku.

cara revalu

a KWH yang

k 4.11. Out

lama tahu

atan yang c

53,60 milya

hanya meng

hun 2009 me

SEKTOR BA

tor bangun

yang dila

n pekerjaa

aitu unit us

g dimaksu

unan, pema

i seperti

aringan list

3

-

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000Juta Rupiah)

g, Tahun 20

atas dasar

Nilai prod

uasi, yaitu

g terjual pa

tput SektorTahun 2

un 2009-20

ukup signifi

ar rupiah p

galami sedi

enjadi 6,90

NGUNAN

nan mencak

akukan ole

an kontruks

aha atau in

ud dengan

asangan da

bangunan

trik, air, tel

38.764

5.884

2009

011

harga berl

duksi atas

dengan m

ada tiap-tia

r Listrik Dan2009-2011 (J

011 outpu

ikan, dari 3

ada tahun 2

kit peningk

milyar rup

kup kegiat

eh kontrak

ksi untuk p

ndividu yang

n kegiata

an perbaik

tempat t

lepon serta

43.86

2

listrik

laku dipero

dasar harg

menilai pem

p tahun den

n Air MinumJutaan Rup

ut sub se

38,76 milya

2011. Sedan

katan outpu

iah pada ta

tan kontruk

tor umum

pihak lain,

g melakuka

n konstru

an (berat

inggal, jal

bangunan

60

6.437

2010

air minum

leh dari pe

ga konstan

makaian at

ngan tarip t

di Kabupatiah)

ektor listr

r rupiah p

ngkan untu

ut dari 5,88

ahun 2011.

ksi di wila

, yaitu pe

maupun o

n kegiatan

uksi adala

atau ringa

lan, jemba

lainnya.

53.597

6.7

2011

erkalian pro

2000 dipe

tau penggu

tahun 2000

ten Remban

rik menga

ada tahun

k sub sekto

8 milyar ru

ayah Kabup

erusahaan

oleh kontr

konstruksi.

ah pembu

an) semua

atan, term

797

44 

oduksi

eroleh

unaan

.

ng

alami

2009

or air

upiah

paten

yang

raktor

atan,

jenis

minal,

Page 52: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab

Untu

pendekata

sektor ba

antara. Un

1. Menelit

Remba

2. Menelit

proyek

Pada

pendapata

Rembang

Kabupaten

sebagai j

Kabupaten

Outp

nilai semu

tersebut

selesai at

konstan d

perdagang

b. Rembang

uk mengh

an produksi

ngunan de

ntuk menge

ti perusaha

ng.

ti perusaha

-proyek di K

a alternati

an dari sel

tanpa mem

n Rembang

jumlah ni

n Rembang

put dari keg

ua pekerjaa

tanpa me

tau belum.

diperoleh d

gan besar se

Grafik 4.12

-

200

400

600

800

1.000

1.200

(Milyar Rupiah)

g, Tahun 20

hitung nila

i. Pendekat

ngan cara

estimasi out

aan bangun

aan bangu

Kabupaten

if pertama

uruh perus

mperhatikan

g. Sedang

lai seluruh

, tanpa mem

giatan kont

an yang tela

mperhatika

. Nilai out

engan men

ebagai defl

2. Ouput SeTahun 2

2009

924

011

ai tambah

tan ini dip

output sek

tput sektor

nan/konstr

nan/konstr

Rembang.

a output d

sahaan kont

n apakah ke

pada alte

h banguna

mperhatika

truksi satu t

ah dikerjak

an banguna

put dan n

nggunakan

latornya.

ektor Bangu2009-2011 (M

20

1.

Ta

h sektor

akai untuk

ktor terseb

bangunan

uksi yang

ruksi yang

di definisik

truksi yang

egiatan/pro

ernatif ked

an/kontruku

an lokasi pe

tahun atas

kan di Kabu

an yang d

ilai tamba

metode de

unan Di KabMilyar Rupi

10

032

hun

bangunan

memperole

ut dikurang

ada dua alt

berdomisil

membangu

kan sebaga

g berdomisi

yeknya dida

dua, outpu

uksi yang

rusahaan it

dasar harga

paten Rem

dikerjakan

h bruto at

eflasi denga

bupaten Reah)

2011

1.141

menggun

eh nilai ta

gi dengan

ternatif :

li di Kabup

un/mengerj

ai jumlah

ili di Kabup

alam atau d

ut didefini

dikerjaka

tu berada.

a berlaku a

bang satu t

tersebut s

tas dasar

an indeks

mbang

45 

nakan

mbah

biaya

paten

jakan

nilai

paten

diluar

isikan

an di

dalah

tahun

sudah

harga

harga

Page 53: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  46 

Dari grafik 4.12 di atas dapat diketahui bahwa output sektor bangunan di

Kabupaten Rembang pada tahun 2011 meningkat menjadi 1,14 trilyun rupiah

dari tahun 2009 hanya 924 milyar rupiah.

4.10.6. SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN

Sektor perdagangan dalam penghitungan PDRB adalah semua balas jasa

yang diterima oleh pedagang besar, pedagang kecil, rumah makan dan

sebagainya. Adapun barang dagangan yang dimaksud ada yang berasal dari

daerah sendiri maupun dari daerah luar Kabupaten Rembang.

Sektor ini terdiri dari tiga sub sektor yaitu sub sektor perdagangan

besar dan eceran, hotel dan sub sektor restoran/rumah makan. Pada

dasarnya kegiatan yang dicakup meliputi kegiatan perdagangan, penyediaan

akomodasi/hotel serta penjualan makanan dan minuman (seperti restoran,

warung, kedai, pedagang keliling dan sejenisnya).

1. Sub Sektor Perdagangan Besar dan Eceran

Sub sektor perdagangan mencakup kegiatan membeli dan menjual

barang, baik barang baru maupun bekas, untuk tujuan penyaluran/

pendistribusian tanpa merubah barang tersebut. Sub sektor perdagangan

dibagi menjadi dua kelompok, yaitu perdagangan besar dan

perdagangan eceran. Perdagangan besar mencakup kegiatan pembelian dan

penjualan kembali barang baru atau bekas oleh pedagang dari produsen atau

importir ke pedagang besar lainnya, pedagang eceran, perusahaan, dan

lembaga tidak mencari untung. Sedangkan perdagangan eceran mencakup

kegiatan pedagang yang umumnya melayani konsumen perorangan atau

rumah tangga tanpa merubah bentuk, baik barang baru maupun barang

bekas.

Output/margin perdagangan merupakan selisih antara nilai jual dan

nilai beli barang yang diperdagangkan setelah dikurangi biaya angkutan yang

dikeluarkan oleh pedagang. Sedangkan biaya antara adalah seluruh biaya yang

digunakan untuk kepentingan usaha perdagangan seperti perlengkapan tulis

menulis, bahan pengepak/pembungkus, rekening listrik dan telepon, serta

biaya iklan.

Page 54: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  47 

Pada umumnya penghitungan output subsektor perdagangan dilakukan

dengan cara pendekatan arus barang yaitu dengan menghitung besarnya

margin perdagangan barang-barang yang diperdagangkan dari sektor

pertanian, pertambangan dan penggalian, industri serta barang-barang dari

impor. Sehingga dalam pendekatan ini dibutuhkan rasio margin perdagangan

dan rasio jumlah barang yang diperdagangkan (marketed surplus ratio)

Secara sistematis penghitungan output dan nilai tambah bruto subsektor

perdagangan dengan pendekatan arus barang adalah sebagai berikut :

a. Menghitung output sektoral (baik konstan maupun berlaku) untuk sektor

pertanian, pertambangan dan penggalian, industri dan impor

b. Menghitung output (baik konstan maupun berlaku) subsektor perdagangan

dengan mengalikan output sektoral dengan rasio margin perdagangan dan

rasio barang yang diperdagangkan.

c. Menghitung nilai tambah bruto (baik konstan maupun berlaku) subsektor

perdagangan dengan mengalikan total output sektoral dengan rasio nilai

tambah brutonya.

2 .Sub sektor Restoran / Rumah Makan

Sub sektor restoran mencakup usaha penyediaan makanan dan

minuman jadi yang pada umumnya dikonsumsi ditempat penjualan. Kegiatan

yang termasuk dalam sub sektor ini seperti rumah makan, warung nasi,

warung sate, warung kopi, katering, dan kantin.

Nilai tambah bruto sub sektor restoran baik di tempat tetap maupun

tidak tetap (pedagang makanan keliling) diperoleh dengan pendekatan

produksi. Indikator yang digunakan adalah jumlah tenaga kerja, jumlah

restoran dan banyaknya pengunjung yang datang ke restoran. Sedang

indikator harga yang digunakan adalah rata-rata output per tenaga kerja,

rata-rata output per restoran dan rata-rata output per pengunjung. Output

restoran atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian antara

indikator produksi dengan indikator harga. Sedang nilai tambah bruto

dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan output.

Output dan Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan diperoleh dengan

ekstrapolasi dengan indeks produksi sebagai ekstrapolatornya.

Page 55: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab

3. Sub se

Sub

jasa pel

dengan m

Nil

kamar te

kamar.

Nil

terhadap

mengura

Nil

menjuml

berlaku

pengolah

2

4

6

8

1.0

(Juta

b. Rembang

ektor Hote

b sektor

layanan pe

menggunaka

lai output

erpakai se

lai tambah

p nilai pro

ngkan nilai

lai tambah

lahkan nilai

maupun

han, diperol

Grafik 4.13

d

-

200.000

400.000

600.000

800.000

000.000

a Rupiah)

g, Tahun 20

l dan Pengi

Hotel da

nginapan,

an sebagian

dihitung d

lama setah

h bruto di

oduksi sed

tambah b

sektor perd

i tambah k

atas dasa

leh outputn

3. Output Se

di Kabupate

2009

658.653

2.506

399

perdaga

011

inapan

an Pengina

makan/min

n atau selu

dengan cara

hun dikalik

idapat den

angkan n

ruto dengan

dagangan, h

ketiga sub

ar harga

nya seperti

ektor Perda

en Rembang

2

721.0

9.097

angan h

apan meli

num serta

ruh bagian

a menjuml

kan dengan

ngan meng

nilai tamba

n nilai peny

hotel dan re

sektor dia

konstan 2

tampak pad

agangan, Ho

g Tahun 200

2010

09

2.674

431.191

hotel re

puti usaha

jasa lainny

n bangunan.

ahkan ban

n rata-rata

gurangkan

ah neto di

yusutan.

estoran dip

tas baik at

2000. Berd

da grafik be

otel dan Re

09-2011

2011

848.264

2.943

4

storan

a penyed

ya bagi um

.

nyaknya ma

a tarip ma

biaya an

ihitung den

peroleh den

tas dasar h

dasarkan h

erikut :

estoran

3

481.320

48 

iaan

mum

alam

alam

ntara

ngan

ngan

arga

hasil

Page 56: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  49 

4.10.7. SEKTOR ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

Sektor ini mencakup kegiatan pengangkutan barang dan penumpang,

jasa penunjang angkutan dan komunikasi. Pengangkutan meliputi kegiatan

pemindahan penumpang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain

dengan menggunakan alat angkut/kendaraan baik bermotor maupun tidak

bermotor.

Sub sektor pengangkutan secara umum digolongkan menjadi

kegiatan angkutan darat (yang terdiri dari kegiatan angkutan kereta api dan

angkutan jalan raya), angkutan sungai dan danau, angkutan laut serta

angkutan udara. Jasa penunjang angkutan adalah suatu jenis kegiatan yang

menunjang kegiatan pengangkutan seperti terminal/pelabuhan, keagenan,

ekspedisi, bongkar muat, pergudangan dan jalan tol.

Sub sektor komunikasi meliputi kegiatan pengiriman berita/warta,

telepon, telegram, teleks dan sejenisnya. Sebagian besar jasa pelayanan

pengangkutan dan komunikasi ini ditujukan untuk kepentingan umum ini

dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Negara yang ditunjuk seperti PT Telkom,

PT Pos Indonesia, PT Kereta Api Indonesia dan lain-lain. Metode penghitungan

sektor ini adalah dengan pendekatan produksi.

1. Sub Sektor Angkutan Darat

Sub sektor angkutan darat yang ada di wilayah Kabupaten Rembang

adalah angkutan darat non kereta api yang meliputi kendaraan :

1. Bermotor seperti bus, minibus, truk, oplet dan ojek.

2. Tak bermotor seperti dokar, gerobak dorong/hewan, dan becak.

Pendekatan yang dipakai untuk menghitung outputnya adalah pendekatan

produksi. Nilai tambah diperoleh dengan mengurangkan besarnya biaya

produksi masing-masing kegiatan. Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000

diperoleh dengan cara ekstrapolasi dimana sebagai ekstrapolatornya adalah

jumlah penumpang/barang yang diangkut.

2. Jasa Penunjang Angkutan

Jenis kegiatan yang dicakup disini adalah kegiatan yang bersifat

menunjang dan memperlancar usaha pengangkutan meliputi pelayanan jasa

terminal dan parkir, ekspedisi, keagenan, bongkar muat, pergudangan dan

Page 57: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  50 

kegiatan lain yang belum tercakup.

Output atas dasar harga berlaku dari kegiatan jasa penunjang angkutan

pada umumnya diperkirakan dengan pendekatan produksi yaitu perkalian

antara indikator produksi dengan indikator harga yang sesuai.

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku didapat dari hasil

pengurangan output dengan biaya antara. Sedangkan output atas dasar harga

konstan 2000 diestimasi dengan metode deflasi dengan indek sub kelompok

transportasi dan komunikasi sebagai deflatornya.

3. Sub Sektor Komunikasi

Dari pelaksanaan survei yang berkaitan dengan sub sektor ini,

didapatkan data sebagai berikut :

a. Pos dan Giro

- Jumlah pegawai berikut gaji serta tunjangan-tunjangan lainnya dan

penerimaan lain-lain seperti lembur pegawai dan penerimaan yang

berupa barang.

- Struktur usaha, penerimaan dan keluaran usaha seperti : penjualan

benda-benda pos, wesel, paket dan lain-lain.

b. Telekomunikasi dan Jasa Telekomunikasi

Pengumpulan data dari Kandatel Rembang diperoleh data antara lain :

- Jumlah pegawai berikut gaji dan penerimaan lainnya.

- Penerimaan dari pelanggan telepon dan pemakai jasa telepon se-

Kabupaten Rembang.

Nilai tambah sektor angkutan dan komunikasi diperoleh dengan

menjumlahkan nilai tambah ketiga sub sektor diatas baik atas dasar harga

berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000. Berdasarkan hasil

pengolahan, diperoleh output sektor angkutan dan komunikasi seperti tampak

pada grafik berikut :

Page 58: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab

4.10.8.

1. Sub S

Per

masyarak

meliputi:

pembuat

surat ber

barang-b

Out

bank yan

transaksi

demikian

transaksi

tambah

outputny

10

20

30

40

50

(Jut

b. Rembang

Grafik

d

SEKTOR K

Sektor Perb

rbankan a

kat sesuai

: simpanan

tan rekenin

rharga, me

barang berh

tput sub se

ng diberika

i dengan b

n output b

i devisa, pr

bruto dip

ya.

-

0.000

0.000

0.000

0.000

0.000

3

ta Rupiah)

g, Tahun 20

4.14. Outpu

di Kabupate

KEUANGAN,

bankan

adalah sua

dengan

n dalam be

ng koran, p

mberikan j

arga, mela

ektor bank

an kepada

bank, biaya

bank menc

ovisi dan ko

peroleh de

2009

366.454

5.159 22.

angkutan

011

ut Sektor A

en Rembang

, PERSEWA

atu kegia

kegiatan op

entuk giro

pengiriman

aminan ban

ksanakan k

adalah selu

pemakainy

a pengirim

cakup imp

omisi dan p

engan men

20

399.8

.820

penunjan

Angkutan da

g Tahun 200

AAN DAN JA

tan pemb

perasional

dan tabu

uang, men

nk, menyew

liring dan s

uruh peneri

ya, seperti

man wesel

utasi jasa,

pendapatan

ngurangkan

010

69

5.554 27.093

g angkutan

n Komunika

09-2011

ASA PERUSA

berian pelay

bank yan

ngan, pem

njual dan m

wakan temp

ebagainya.

maan atas

i biaya ad

dan sebag

, penerima

operasiona

biaya an

2011

430.566

6.138

komunikasi

asi

AHAAN

yanan kep

g antara

mberian kre

membeli su

pat menyim

jasa pelaya

ministrasi

gainya. Den

aan neto

al lainnya. N

ntara terha

29.938

i

51 

pada

lain

edit,

urat-

mpan

anan

atas

ngan

dari

Nilai

adap

Page 59: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  52 

2. Sub Sektor Lembaga Keuangan Bukan Bank

Yang termasuk lembaga keuangan bukan bank : Perusahaan Asuransi,

Perusahan Pegadaian dan Koperasi.

- Perusahaan Asuransi, termasuk di dalamnya asuransi jiwa, asuransi

kecelakaan dan asuransi kerusakan.

- Perusahaan Pegadaian, dalam hal ini yang termasuk didalamnya adalah

perusahaan pegadaian milik pemerintah di Kabupaten Rembang.

- Koperasi Simpan Pinjam, data diperoleh dari PKPN Kab. Rembang

3. Sub Sektor Sewa Bangunan

Sub sektor ini mencakup semua kegiatan jasa atas penggunaan

bangunan baik sebagai tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Nilai

produksi sewa bangunan tempat tinggal atas dasar harga berlaku diperoleh

dengan mengalikan jumlah bangunan tempat tinggal dengan rata-rata sewa

rumah tahun 2011.

Nilai tambah bruto diperoleh dengan mengurangkan nilai produksi

dengan biaya antara. Hasil pengurangan nilai tambah bruto dengan

penyusutan akan diperoleh nilai tambah neto. Nilai tambah bruto atas dasar

harga konstan 2000 diperoleh berdasarkan metode revaluasi dimana harga

sewa rumah dihitung harga pada tahun 2000.

4. Sub Sektor Jasa Perusahaan

Cakupan dari sub sektor jasa perusahaan meliputi kegiatan pemberian

jasa hukum dan notaris, jasa akuntan dan pembukuan, jasa pengolahan dan

penyajian data, jasa teknik dan arsitektur, jasa periklanan jasa riset dan jasa

perusahaan lainnya. Semua jasa ini biasanya diberikan berdasarkan sejumlah

bayaran atau kontrak.

Output atas dasar harga berlaku diperoleh dengan pendekatan produksi,

yaitu perkalian antara indikator produksi (jumlah tenaga kerja/jumlah

perusahaan) dengan indikator harga (rata-rata output per tenaga

kerja/output per perusahaan).

Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan

perkalian antara rasio nilai tambah bruto dengan output. Sedangkan output

dan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi

menggunakan indeks aneka barang dan jasa sebagai deflatornya.

Page 60: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab

Ni

perusaha

baik atas

G

4.10.9. S

Sek

pemerint

hiburan,

1. Sub Se

Caku

pegawai

Kabupate

Nila

dan gaji

perkiraan

perkiraan

realisasi

pembang

(

b. Rembang

lai tambah

aan merupa

s dasar berl

Grafik 4.15.

Jasa Peru

SEKTOR JA

ktor ini m

tahan dan h

serta jasa

ektor Jasa

upan sub

negeri sipi

en Rembang

i tambah su

rutin pegaw

n kompone

n penyusut

pengeluara

gunan.

-

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

(Juta Rupiah)

g, Tahun 20

h sektor le

akan penjum

laku maupu

Output Se

usahaan di K

ASA–JASA

mencakup

hankam, su

perorangan

Pemerinta

sektor jasa

l, TNI dan K

g.

ub sektor ja

wai pemerin

en upah d

an sebesar

an pemerin

Bank

12.467 16.0

20

011

embaga ke

mlahan nila

un atas das

ektor Lemb

Kabupaten

empat su

ub sektor ja

n dan rumah

ahan dan Ha

a pemerint

Kepolisian y

asa pemeri

ntah pusat

dan belanja

r 5 persen.

ntah yang b

LKBB

12.281 034

009 2

euangan, s

ai tambah k

ar harga ko

aga Keuang

Rembang T

ub sektor

asa sosial d

h tangga.

ankam.

tahan dan

yang benar

ntahan dan

dan daerah

a pembang

Data yang

berupa ang

Sewa ba

85.227

14.662

010 2

ewa bangu

ketiga subse

onstan 2000

gan, Sewa B

ahun 2009-

yaitu sub

dan kemasya

hankam a

-benar bek

hankam te

h serta TNI

gunan, dita

g dipakai di

garan rutin

ngunan Jasa

12.76

102.940

2011

unan dan

ektor terse

0.

Bangunan da

-2011

b sektor

yarakatan,

adalah selu

kerja di wila

erdiri dari u

dan kepolis

ambah den

idasarkan p

n dan angg

Perusahaan

60 15.727

53 

jasa

ebut,

an

jasa

jasa

uruh

ayah

upah

sian,

ngan

pada

aran

7

Page 61: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  54 

Data upah gaji pegawai negeri sipil pusat dan pegawai propinsi serta

realisasi anggaran pembangunan pusat dan propinsi yang ada di Kabupaten

Rembang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan DPPKAD Kabupaten

Rembang.

Data upah gaji pegawai negeri sipil kabupaten dan realisasi anggaran

pembangunan kabupaten diperoleh dari laporan keuangan pemerintah

kabupaten (dari daftar K-2). Data upah gaji pegawai negeri sipil tingkat desa

dan realisasi anggaran pembangunan desa diperoleh dari laporan keuangan

pemerintah desa (daftar K-3).

Sebagaimana diketahui bahwa sektor Pemerintahan dan Hankam kurang

bersifat riil, dengan kata lain lebih banyak berupa pelayanan kepada

masyarakat, jaminan rasa aman, maka produksinya tidak dapat

dihitung sehingga untuk memperoleh nilai produksi sektor ini memakai

pendekatan pendapatan (income aproach). Cara menghitung sektor ini,

khususnya dalam memperoleh gaji/upah seluruh pegawai, yaitu dengan

menghitung upah dan gaji seluruh pegawai dalam satu tahun kalender.

Sesuai dengan survei yang telah dilaksanakan bahwa penerimaan pegawai

secara neto diperoleh dengan menambahkan 5% dari semua biaya

pembangunan baik fisik maupun nonfisik ke dalam upah/gaji pegawai

tersebut.

Ruang lingkup sektor ini tidak mengikutsertakan kegiatan perusahaan-

perusahaan milik negara seperti Perum, PT Persero, Perusahaan Negara (PN)

dan yang sejenis karena kegiatan kegiatan lembaga ini telah tercakup dalam

sektor yang bersangkutan sesuai dengan lapangan usaha masing-masing.

Untuk mendapatkan nilai tambah bruto maka nilai tambah neto seperti

telah diuraikan pada halaman sebelumnya, perlu ditambah dengan

penyusutan yang besarnya diperkirakan sebesar 5% dari nilai tambah neto.

Untuk mendapatkan nilai tambah neto atas dasar harga konstan 2000,

diperoleh dengan cara ekstrapolasi dimana sebagai ekstrapolatornya adalah

jumlah pegawai pada tahun yang bersangkutan.

Page 62: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  55 

2. Sub Sektor Jasa Sosial dan Kemasyarakatan

Sub sektor ini mencakup kegiatan jasa pendidikan, jasa kesehatan dan

jasa sosial kemasyarakatan lainnya seperti palang merah, panti asuhan,

panti wreda, yayasan pemeliharaan anak cacat, rumah ibadah dan

sejenisnya, terbatas yang dikelola oleh swasta saja. Kegiatan-kegiatan

sejenis yang dikelola oleh pemerintah tidak termasuk dalam sub sektor ini

(sudah dicakup dalam sektor Pemerintah dan Hankam).

Jasa pendidikan mencakup segala macam lembaga pendidikan swasta

mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi.

Termasuk disini kursus-kursus, seperti kursus menjahit, menari, montir,

mengemudi dan lain sebagainya.

Jasa kesehatan mencakup segala macam lembaga kesehatan

swasta baik berbentuk rumah sakit, rumah bersalin, poliklinik dan

sejenisnya. Termasuk disini pelayanan kesehatan atas usaha sendiri seperti

dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, psikater, bidan, tukang gigi,

dukun bayi dan sebagainya.

Output jasa pendidikan atas dasar harga berlaku dihitung dengan

pendekatan produksi yaitu perkalian antara indikator produksi (jumlah murid

swasta menurut jenjang pendidikan) dengan indikator harga (rata-rata

output per murid). Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh

berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto dengan outputnya.

Sedangkan output dan nilai tambah bruto atas dasar konstan 2000

dihitung berdasarkan metode deflasi dengan indek harga konsumen

kelompok pendidikan sebagai deflatornya.

3. Sub Sektor Jasa Hiburan dan Kebudayaan

Kegiatan yang dicakup dalam sub sektor ini adalah seluruh kegiatan

perusahaan/lembaga swasta yang bergerak dalam jasa hiburan, rekreasi

dan kebudayaan, seperti pembuatan dan distribusi film, usaha pemutaran

film, penyiaran radio dan televisi, produksi dan pertunjukan sandiwara, tari,

musik, serta jasa rekreasi lainnya seperti gelanggang pacuan, sirkus, taman

hiburan dan klub malam. Juga termasuk disini penggubah lagu, penulis

buku, pembuatan lukisan dan sebagainya.

Page 63: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  56 

Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung

berdasarkan laporan dari masing-masing kegiatan yang ada di Kabupaten

Rembang. Output dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000

dihitung dengan menggunakan metode deflasi yaitu dengan menggunakan

Indeks Harga Konsumen sub kelompok rekreasi dan olah raga sebagai

deflatornya.

4. Sub Sektor Jasa Perorangan dan Rumah Tangga

Sub sektor ini mencakup segala jenis kegiatan jasa yang pada umumnya

melayani perorangan dan rumah tangga, terdiri atas :

Jasa Perbengkelan/Reparasi kendaraan bermotor mencakup perbaikan

kecil-kecilan dari kendaraan roda dua, tiga dan empat seperti mobil

pribadi, mobil umum, bemo, sepeda motor dan sebagainya.

Jasa Reparasi Lainnya seperti perbaikan/reparasi jam, TV, lemari es,

mesin jahit, sepeda dan barang-barang rumah tangga lainnya.

Jasa Pembantu Rumah Tangga termasuk koki, tukang kebun, penjaga

malam pengasuh bayi dan anak dsb.

Jasa perorangan lainnya seperti tukang binatu, pemangkas rambut, tukang

jahit, tukang semir sepatu dan sandal, dan lain sebagainya.

Output dan nilai tambah bruto dilakukan dengan cara pendekatan

produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah barang/jasa yang

dihasilkan. Output dan nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung

dengan menggunakan metode deflasi dengan Indeks Harga Konsumen

kelompok Aneka Barang dan Jasa sebagai deflatornya.

Nilai tambah sektor jasa-jasa merupakan penjumlahan dari nilai

tambah keempat sub sektor tersebut diatas.

Page 64: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  57 

BAB V

PENUTUP

Sebagai penutup dari publikasi ini dapat disampaikan beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Potensi utama dari perekonomian Kabupaten Rembang pada tahun 2011 ini

masih di dominasi oleh sektor pertanian yakni sebesar 44,75 persen dari

total PDRB sebesar 5,44 trilyun rupiah.

2. Hasil dari program pembangunan yang telah dilaksanakan pada tahun 2011

memberikan nilai tambah dengan mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar

4,4 persen.

3. Selama kurun waktu 5 (lima) tahun, nilai PDRB Kabupaten Rembang atas

dasar harga berlaku pada tahun 2011 mencapai 5,44 trilyun rupiah, naik

1,5 kali dari tahun 2007 (3,61 trilyun rupiah). Sedangkan menurut harga

konstan mencapai 2,38 trilyun rupiah pada tahun 2011, mengalami

kenaikan 1,2 kali dari tahun 2007 (1,99 trilyun rupiah).

Page 65: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011  58 

LAMPIRAN TABEL POKOK PDRB KABUPATEN REMBANG

Page 66: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

Tabel 1. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN REMBANG ATAS DASAR HARGA BERLAKU, TAHUN 2009 - 2011 (JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN 2.021.190,65 2.261.475,99 2.434.732,96 a. Tanaman Bahan Makanan 1.417.590,00 1.624.300,64 1.732.958,32 b. Tanaman Perkebunan 121.355,34 130.536,77 144.010,01 c. Peternakan 130.188,02 146.720,59 160.380,32 d. Kehutanan 73.304,58 76.691,11 81.282,94 e. Perikanan 278.752,72 283.226,88 316.101,372. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 82.903,78 87.414,89 91.071,97 a. Pertambangan Migas - - - b. Pertambangan Tanpa Migas - - - c. Penggalian 82.903,78 87.414,89 91.071,973. INDUSTRI PENGOLAHAN 174.120,28 188.896,99 206.853,03 a. Industri Migas - - - b. Industri Tanpa Migas 174.120,28 188.896,99 206.853,03 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 101.519,32 109.254,67 122.236,73 2. Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 15.932,59 16.719,72 17.988,65 3. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 23.893,12 27.616,45 29.268,01 4. Kertas dan Barang Cetakan 1.433,95 1.657,41 1.756,53 5. Pupuk, Kimia & Barang dari Karet - - - 6. Semen & Barang Galian Bukan Logam 26.008,00 27.857,28 29.308,67 7. Logam Dasar Besi & Baja - - - 8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya - - - 9. Barang Lainnya 5.333,30 5.791,45 6.294,454. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 17.489,68 20.339,94 24.423,58 a. Listrik 15.110,32 17.736,99 21.674,74 b. Gas - - - c. Air Bersih 2.379,36 2.602,95 2.748,845. BANGUNAN 402.573,46 452.464,07 502.571,816. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 774.277,91 851.112,20 945.299,76 a. Perdagangan Besar dan Eceran 591.160,33 653.289,75 724.505,06 b. Hotel 1.547,47 1.651,35 1.817,32 c. Restoran 181.570,11 196.171,10 218.977,387. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 253.421,00 278.101,31 300.131,51 a. Angkutan 236.489,63 257.999,20 277.918,48 1. Angkutan Rel - - - 2. Angkutan Jalan Raya 232.808,48 254.036,46 273.538,68 3. Angkutan Sungai dan Danau - - - 4. Angkutan Penyeberangan - - - 5. Angkutan Udara - - - 6. Jasa Penunjang Angkutan 3.681,15 3.962,74 4.379,80 b. Komunikasi 16.931,36 20.102,11 22.213,03 1. Pos dan Telekomunikasi 16.931,36 20.102,11 22.213,03 2. Jasa Penunjang Telekomunikasi - - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JS PERUSAHAAN 103.008,45 114.070,20 125.292,97 a. Bank 9.908,50 11.278,00 12.744,14 b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 10.302,91 11.200,16 12.299,66 c. Jasa Penunjang Keuangan - - - d. Sewa Bangunan 72.877,93 80.640,33 88.023,86 e. Jasa Perusahaan 9.919,12 10.951,71 12.225,319. JASA-JASA 625.496,14 715.903,35 809.791,84 a. Pemerintahan Umum 568.011,23 652.974,26 739.794,32 b. Swasta 57.484,90 62.929,10 69.997,53 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 46.693,62 50.943,29 57.015,53 2. Jasa Hiburan Dan Kebudayaan 564,51 615,40 686,32 3. Jasa Perorangan Dan Rumah Tangga 10.226,76 11.370,40 12.295,68

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4.454.481,36 4.969.778,94 5.440.169,44

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011 59

Page 67: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

Tabel 2. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN REMBANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000, TAHUN 2009 - 2011 (JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN 1.007.820,18 1.041.093,96 1.067.912,90 a. Tanaman Bahan Makanan 724.150,38 754.213,81 770.417,69 b. Tanaman Perkebunan 53.364,56 55.709,40 56.382,37 c. Peternakan 71.987,60 76.591,60 80.164,41 d. Kehutanan 35.682,20 35.600,14 35.693,68 e. Perikanan 122.635,44 118.979,01 125.254,752. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 45.880,56 46.868,19 45.179,47 a. Pertambangan Migas - - - b. Pertambangan Tanpa Migas - - - c. Penggalian 45.880,56 46.868,19 45.179,473. INDUSTRI PENGOLAHAN 86.908,28 89.829,79 95.039,15 a. Industri Migas - - - b. Industri Tanpa Migas 86.908,28 89.829,79 95.039,15 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 52.887,79 54.449,09 58.603,48 2. Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 7.898,08 8.010,79 8.315,22 3. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 10.070,50 10.834,25 11.027,62 4. Kertas dan Barang Cetakan 604,38 692,62 728,15 5. Pupuk, Kimia & Barang dari Karet - - - 6. Semen & Barang Galian Bukan Logam 12.712,22 12.990,93 13.366,80 7. Logam Dasar Besi & Baja - - - 8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya - - - 9. Barang Lainnya 2.735,29 2.852,12 2.997,884. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 9.279,48 10.258,39 11.327,89 a. Listrik 8.273,09 9.214,33 10.291,62 b. Gas - - - c. Air Bersih 1.006,40 1.044,06 1.036,275. BANGUNAN 185.133,88 199.356,98 214.875,366. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 371.205,25 383.594,88 397.761,78 a. Perdagangan Besar dan Eceran 286.789,95 295.531,14 303.567,12 b. Hotel 705,31 728,52 775,88 c. Restoran 83.709,99 87.335,21 93.418,787. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 116.130,25 122.336,89 129.402,24 a. Angkutan 108.282,72 113.674,35 119.844,03 1. Angkutan Rel - - - 2. Angkutan Jalan Raya 106.299,29 111.630,65 117.681,72 3. Angkutan Sungai dan Danau - - - 4. Angkutan Penyeberangan - - - 5. Angkutan Udara - - - 6. Jasa Penunjang Angkutan 1.983,43 2.043,70 2.162,31 b. Komunikasi 7.847,53 8.662,54 9.558,21 1. Pos dan Telekomunikasi 7.847,53 8.662,54 9.558,21 2. Jasa Penunjang Telekomunikasi - - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JS PERUSAHAAN 50.876,32 53.818,41 57.130,28 a. Bank 4.641,95 4.946,80 5.441,07 b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 4.795,93 5.006,16 5.289,93 c. Jasa Penunjang Keuangan - - - d. Sewa Bangunan 36.438,80 38.577,37 40.748,55 e. Jasa Perusahaan 4.999,63 5.288,08 5.650,739. JASA-JASA 313.502,30 336.808,22 365.830,16 a. Pemerintahan Umum 284.612,79 306.332,23 332.961,88 b. Swasta 28.889,51 30.475,99 32.868,28 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 23.346,44 24.592,18 26.763,01 2. Jasa Hiburan Dan Kebudayaan 295,25 315,01 334,47 3. Jasa Perorangan Dan Rumah Tangga 5.247,82 5.568,80 5.770,80

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 2.186.736,49 2.283.965,70 2.384.459,23

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011 60

Page 68: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

Tabel 3. DISTRIBUSI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN REMBANG ATAS DASAR HARGA BERLAKU, TAHUN 2009 - 2011 ( PERSEN )

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN 45,37 45,50 44,75 a. Tanaman Bahan Makanan 31,82 32,68 31,85 b. Tanaman Perkebunan 2,72 2,63 2,65 c. Peternakan 2,92 2,95 2,95 d. Kehutanan 1,65 1,54 1,49 e. Perikanan 6,26 5,70 5,812. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1,86 1,76 1,67 a. Pertambangan Migas - - - b. Pertambangan Tanpa Migas - - - c. Penggalian 1,86 1,76 1,673. INDUSTRI PENGOLAHAN 3,91 3,80 3,80 a. Industri Migas - - - b. Industri Tanpa Migas 3,91 3,80 3,80 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2,28 2,20 2,25 2. Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 0,36 0,34 0,33 3. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 0,54 0,56 0,54 4. Kertas dan Barang Cetakan 0,03 0,03 0,03 5. Pupuk, Kimia & Barang dari Karet - - - 6. Semen & Barang Galian Bukan Logam 0,58 0,56 0,54 7. Logam Dasar Besi & Baja - - - 8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya - - - 9. Barang Lainnya 0,12 0,12 0,124. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 0,39 0,41 0,45 a. Listrik 0,34 0,36 0,40 b. Gas - - - c. Air Bersih 0,05 0,05 0,055. BANGUNAN 9,04 9,10 9,246. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 17,38 17,13 17,38 a. Perdagangan Besar dan Eceran 13,27 13,15 13,32 b. Hotel 0,03 0,03 0,03 c. Restoran 4,08 3,95 4,037. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,69 5,60 5,52 a. Angkutan 5,31 5,19 5,11 1. Angkutan Rel - - - 2. Angkutan Jalan Raya 5,23 5,11 5,03 3. Angkutan Sungai dan Danau - - - 4. Angkutan Penyeberangan - - - 5. Angkutan Udara - - - 6. Jasa Penunjang Angkutan 0,08 0,08 0,08 b. Komunikasi 0,38 0,40 0,41 1. Pos dan Telekomunikasi 0,38 0,40 0,41 2. Jasa Penunjang Telekomunikasi - - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JS PERUSAHAAN 2,31 2,30 2,30 a. Bank 0,22 0,23 0,23 b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,23 0,23 0,23 c. Jasa Penunjang Keuangan - - - d. Sewa Bangunan 1,64 1,62 1,62 e. Jasa Perusahaan 0,22 0,22 0,229. JASA-JASA 14,04 14,41 14,89 a. Pemerintahan Umum 12,75 13,14 13,60 b. Swasta 1,29 1,27 1,29 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 1,05 1,03 1,05 2. Jasa Hiburan Dan Kebudayaan 0,01 0,01 0,01 3. Jasa Perorangan Dan Rumah Tangga 0,23 0,23 0,23

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011 61

Page 69: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

Tabel 4. DISTRIBUSI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN REMBANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000, TAHUN 2009 - 2011 ( PERSEN )

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN 46,09 45,58 44,79 a. Tanaman Bahan Makanan 33,12 33,02 32,31 b. Tanaman Perkebunan 2,44 2,44 2,36 c. Peternakan 3,29 3,35 3,36 d. Kehutanan 1,63 1,56 1,50 e. Perikanan 5,61 5,21 5,252. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2,10 2,05 1,89 a. Pertambangan Migas - - - b. Pertambangan Tanpa Migas - - - c. Penggalian 2,10 2,05 1,893. INDUSTRI PENGOLAHAN 3,97 3,93 3,99 a. Industri Migas - - - b. Industri Tanpa Migas 3,97 3,93 3,99 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2,42 2,38 2,46 2. Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 0,36 0,35 0,35 3. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 0,46 0,47 0,46 4. Kertas dan Barang Cetakan 0,03 0,03 0,03 5. Pupuk, Kimia & Barang dari Karet - - - 6. Semen & Barang Galian Bukan Logam 0,58 0,57 0,56 7. Logam Dasar Besi & Baja - - - 8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya - - - 9. Barang Lainnya 0,13 0,12 0,134. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 0,42 0,45 0,48 a. Listrik 0,38 0,40 0,43 b. Gas - - - c. Air Bersih 0,05 0,05 0,045. BANGUNAN 8,47 8,73 9,016. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 16,98 16,80 16,68 a. Perdagangan Besar dan Eceran 13,11 12,94 12,73 b. Hotel 0,03 0,03 0,03 c. Restoran 3,83 3,82 3,927. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,31 5,36 5,43 a. Angkutan 4,95 4,98 5,03 1. Angkutan Rel - - - 2. Angkutan Jalan Raya 4,86 4,89 4,94 3. Angkutan Sungai dan Danau - - - 4. Angkutan Penyeberangan - - - 5. Angkutan Udara - - - 6. Jasa Penunjang Angkutan 0,09 0,09 0,09 b. Komunikasi 0,36 0,38 0,40 1. Pos dan Telekomunikasi 0,36 0,38 0,40 2. Jasa Penunjang Telekomunikasi - - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JS PERUSAHAAN 2,33 2,36 2,40 a. Bank 0,21 0,22 0,23 b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,22 0,22 0,22 c. Jasa Penunjang Keuangan - - - d. Sewa Bangunan 1,67 1,69 1,71 e. Jasa Perusahaan 0,23 0,23 0,249. JASA-JASA 14,34 14,75 15,34 a. Pemerintahan Umum 13,02 13,41 13,96 b. Swasta 1,32 1,33 1,38 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 1,07 1,08 1,12 2. Jasa Hiburan Dan Kebudayaan 0,01 0,01 0,01 3. Jasa Perorangan Dan Rumah Tangga 0,24 0,24 0,24

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100,00 100,00 100,00

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011 62

Page 70: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

Tabel 5. INDEKS BERANTAI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN REMBANG ATAS DASAR HARGA BERLAKU, TAHUN 2009 - 2011 ( Tahun 2000 = 100,00 )

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN 108,59 111,89 107,66 a. Tanaman Bahan Makanan 109,08 114,58 106,69 b. Tanaman Perkebunan 110,45 107,57 110,32 c. Peternakan 111,01 112,70 109,31 d. Kehutanan 103,01 104,62 105,99 e. Perikanan 105,81 101,61 111,612. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 108,19 105,44 104,18 a. Pertambangan Migas - - - b. Pertambangan Tanpa Migas - - - c. Penggalian 108,19 105,44 104,183. INDUSTRI PENGOLAHAN 107,16 108,49 109,51 a. Industri Migas - - - b. Industri Tanpa Migas 107,16 108,49 109,51 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 105,19 107,62 111,88 2. Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 108,25 104,94 107,59 3. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 110,99 115,58 105,98 4. Kertas dan Barang Cetakan 110,99 115,58 105,98 5. Pupuk, Kimia & Barang dari Karet - - - 6. Semen & Barang Galian Bukan Logam 110,82 107,11 105,21 7. Logam Dasar Besi & Baja - - - 8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya - - - 9. Barang Lainnya 107,31 108,59 108,694. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 110,64 116,30 120,08 a. Listrik 110,14 117,38 122,20 b. Gas - - - c. Air Bersih 113,97 109,40 105,605. BANGUNAN 113,50 112,39 111,076. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 109,56 109,92 111,07 a. Perdagangan Besar dan Eceran 109,09 110,51 110,90 b. Hotel 108,34 106,71 110,05 c. Restoran 111,15 108,04 111,637. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 110,52 109,74 107,92 a. Angkutan 109,85 109,10 107,72 1. Angkutan Rel - - - 2. Angkutan Jalan Raya 109,85 109,12 107,68 3. Angkutan Sungai dan Danau - - - 4. Angkutan Penyeberangan - - - 5. Angkutan Udara - - - 6. Jasa Penunjang Angkutan 110,16 107,65 110,52 b. Komunikasi 120,73 118,73 110,50 1. Pos dan Telekomunikasi 120,73 118,73 110,50 2. Jasa Penunjang Telekomunikasi - - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JS PERUSAHAAN 110,20 110,74 109,84 a. Bank 112,49 113,82 113,00 b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 109,17 108,71 109,82 c. Jasa Penunjang Keuangan - - - d. Sewa Bangunan 110,11 110,65 109,16 e. Jasa Perusahaan 109,76 110,41 111,639. JASA-JASA 110,95 114,45 113,11 a. Pemerintahan Umum 111,34 114,96 113,30 b. Swasta 107,19 109,47 111,23 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 106,93 109,10 111,92 2. Jasa Hiburan Dan Kebudayaan 110,58 109,01 111,52 3. Jasa Perorangan Dan Rumah Tangga 108,16 111,18 108,14

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 109,60 111,57 109,47

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011 63

Page 71: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

Tabel 6. INDEKS BERANTAI PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN REMBANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000, TAHUN 2009 - 2011 ( TAHUN 2000 = 100,00 )

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN 103,09 103,30 102,58 a. Tanaman Bahan Makanan 103,62 104,15 102,15 b. Tanaman Perkebunan 103,52 104,39 101,21 c. Peternakan 104,42 106,40 104,66 d. Kehutanan 98,66 99,77 100,26 e. Perikanan 100,45 97,02 105,272. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 104,52 102,15 96,40 a. Pertambangan Migas - - - b. Pertambangan Tanpa Migas - - - c. Penggalian 104,52 102,15 96,403. INDUSTRI PENGOLAHAN 102,69 103,36 105,80 a. Industri Migas - - - b. Industri Tanpa Migas 102,69 103,36 105,80 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 102,48 102,95 107,63 2. Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 101,68 101,43 103,80 3. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 103,15 107,58 101,78 4. Kertas dan Barang Cetakan 103,15 114,60 105,13 5. Pupuk, Kimia & Barang dari Karet - - - 6. Semen & Barang Galian Bukan Logam 103,43 102,19 102,89 7. Logam Dasar Besi & Baja - - - 8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya - - - 9. Barang Lainnya 104,46 104,27 105,114. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 106,24 110,55 110,43 a. Listrik 106,78 111,38 111,69 b. Gas - - - c. Air Bersih 102,03 103,74 99,255. BANGUNAN 108,16 107,68 107,786. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 104,25 103,34 103,69 a. Perdagangan Besar dan Eceran 104,48 103,05 102,72 b. Hotel 101,96 103,29 106,50 c. Restoran 103,47 104,33 106,977. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 103,74 105,34 105,78 a. Angkutan 103,28 104,98 105,43 1. Angkutan Rel - - - 2. Angkutan Jalan Raya 103,21 105,02 105,42 3. Angkutan Sungai dan Danau - - - 4. Angkutan Penyeberangan - - - 5. Angkutan Udara - - - 6. Jasa Penunjang Angkutan 106,86 103,04 105,80 b. Komunikasi 110,48 110,39 110,34 1. Pos dan Telekomunikasi 110,48 110,39 110,34 2. Jasa Penunjang Telekomunikasi - - 0,008. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JS PERUSAHAAN 105,52 105,78 106,15 a. Bank 109,12 106,57 109,99 b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 102,26 104,38 105,67 c. Jasa Penunjang Keuangan - - - d. Sewa Bangunan 105,72 105,87 105,63 e. Jasa Perusahaan 104,05 105,77 106,869. JASA-JASA 107,68 107,43 108,62 a. Pemerintahan Umum 108,00 107,63 108,69 b. Swasta 104,61 105,49 107,85 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 104,35 105,34 108,83 2. Jasa Hiburan Dan Kebudayaan 106,52 106,69 106,18 3. Jasa Perorangan Dan Rumah Tangga 105,67 106,12 103,63

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 104,46 104,45 104,40

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011 64

Page 72: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

Tabel 7. INDEKS PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN REMBANG ATAS DASAR HARGA BERLAKU, TAHUN 2009 - 2011 ( TAHUN 2000 = 100,00 )

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN 263,89 295,26 317,88 a. Tanaman Bahan Makanan 263,86 302,33 322,56 b. Tanaman Perkebunan 277,98 299,02 329,88 c. Peternakan 252,77 284,86 311,39 d. Kehutanan 177,87 186,09 197,23 e. Perikanan 301,99 306,84 342,452. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 320,61 338,05 352,20 a. Pertambangan Migas - - - b. Pertambangan Tanpa Migas - - - c. Penggalian 320,61 338,05 352,203. INDUSTRI PENGOLAHAN 303,50 329,26 360,56 a. Industri Migas - - - b. Industri Tanpa Migas 303,50 329,26 360,56 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 310,04 333,66 373,31 2. Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 270,98 284,36 305,94 3. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 339,05 391,88 415,32 4. Kertas dan Barang Cetakan 431,83 499,13 528,98 5. Pupuk, Kimia & Barang dari Karet - - - 6. Semen & Barang Galian Bukan Logam 277,79 297,55 313,05 7. Logam Dasar Besi & Baja - - - 8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya - - - 9. Barang Lainnya 265,99 288,84 313,934. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 296,82 345,19 414,49 a. Listrik 299,68 351,77 429,87 b. Gas - - - c. Air Bersih 279,85 306,15 323,315. BANGUNAN 371,93 418,02 464,326. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 327,78 360,31 400,18 a. Perdagangan Besar dan Eceran 324,34 358,43 397,50 b. Hotel 264,90 282,69 311,10 c. Restoran 340,24 367,60 410,337. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 336,37 369,13 398,37 a. Angkutan 331,18 361,30 389,20 1. Angkutan Rel - - - 2. Angkutan Jalan Raya 332,10 362,38 390,20 3. Angkutan Sungai dan Danau - - - 4. Angkutan Penyeberangan - - - 5. Angkutan Udara - - - 6. Jasa Penunjang Angkutan 281,86 303,42 335,36 b. Komunikasi 430,72 511,38 565,08 1. Pos dan Telekomunikasi 430,72 511,38 565,08 2. Jasa Penunjang Telekomunikasi - - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JS PERUSAHAAN 271,09 300,21 329,74 a. Bank 331,23 377,01 426,02 b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 287,63 312,68 343,37 c. Jasa Penunjang Keuangan - - - d. Sewa Bangunan 264,37 292,53 319,31 e. Jasa Perusahaan 257,17 283,94 316,969. JASA-JASA 308,96 353,61 399,99 a. Pemerintahan Umum 309,83 356,18 403,53 b. Swasta 300,60 329,07 366,03 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 303,83 331,48 370,99 2. Jasa Hiburan Dan Kebudayaan 278,63 303,75 338,76 3. Jasa Perorangan Dan Rumah Tangga 287,87 320,06 346,11

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 293,97 327,97 359,02

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011 65

Page 73: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

Tabel 8. INDEKS PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN REMBANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000, TAHUN 2009 - 2011 ( TAHUN 2000 = 100,00 )

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN 131,58 135,93 139,43 a. Tanaman Bahan Makanan 134,79 140,38 143,40 b. Tanaman Perkebunan 122,24 127,61 129,15 c. Peternakan 139,77 148,71 155,64 d. Kehutanan 86,58 86,38 86,61 e. Perikanan 132,86 128,90 135,702. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 177,43 181,25 174,72 a. Pertambangan Migas - - - b. Pertambangan Tanpa Migas - - - c. Penggalian 177,43 181,25 174,723. INDUSTRI PENGOLAHAN 151,49 156,58 165,66 a. Industri Migas - - - b. Industri Tanpa Migas 151,49 156,58 165,66 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 161,52 166,29 178,97 2. Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 134,33 136,24 141,42 3. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 143,20 154,06 156,81 4. Kertas dan Barang Cetakan 174,26 199,71 209,95 5. Pupuk, Kimia & Barang dari Karet - - - 6. Semen & Barang Galian Bukan Logam 135,78 138,76 142,77 7. Logam Dasar Besi & Baja - - - 8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya - - - 9. Barang Lainnya 136,42 142,25 149,524. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 157,48 174,09 192,24 a. Listrik 164,08 182,74 204,11 b. Gas - - - c. Air Bersih 118,37 122,80 121,885. BANGUNAN 171,04 184,18 198,526. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 157,15 162,39 168,39 a. Perdagangan Besar dan Eceran 157,35 162,14 166,55 b. Hotel 120,74 124,71 132,82 c. Restoran 156,86 163,65 175,057. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 154,14 162,38 171,76 a. Angkutan 151,64 159,19 167,83 1. Angkutan Rel - - - 2. Angkutan Jalan Raya 151,63 159,24 167,87 3. Angkutan Sungai dan Danau - - - 4. Angkutan Penyeberangan - - - 5. Angkutan Udara - - - 6. Jasa Penunjang Angkutan 151,87 156,48 165,57 b. Komunikasi 199,63 220,37 243,15 1. Pos dan Telekomunikasi 199,63 220,37 243,15 2. Jasa Penunjang Telekomunikasi - - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JS PERUSAHAAN 133,89 141,64 150,35 a. Bank 155,17 165,36 181,89 b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 133,89 139,76 147,68 c. Jasa Penunjang Keuangan - - - d. Sewa Bangunan 132,18 139,94 147,82 e. Jasa Perusahaan 129,62 137,10 146,509. JASA-JASA 154,85 166,36 180,70 a. Pemerintahan Umum 155,25 167,09 181,62 b. Swasta 151,07 159,36 171,87 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 151,91 160,02 174,14 2. Jasa Hiburan Dan Kebudayaan 145,73 155,48 165,09 3. Jasa Perorangan Dan Rumah Tangga 147,72 156,75 162,44

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 144,31 150,73 157,36

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011 66

Page 74: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

Tabel 9. LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN REMBANG ATAS DASAR HARGA BERLAKU, TAHUN 2009 - 2011 ( PERSEN )

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN 8,59 11,89 7,66 a. Tanaman Bahan Makanan 9,08 14,58 6,69 b. Tanaman Perkebunan 10,45 7,57 10,32 c. Peternakan 11,01 12,70 9,31 d. Kehutanan 3,01 4,62 5,99 e. Perikanan 5,81 1,61 11,612. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 8,19 5,44 4,18 a. Pertambangan Migas - - - b. Pertambangan Tanpa Migas - - - c. Penggalian 8,19 5,44 4,183. INDUSTRI PENGOLAHAN 7,16 8,49 9,51 a. Industri Migas - - - b. Industri Tanpa Migas 7,16 8,49 9,51 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 5,19 7,62 11,88 2. Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 8,25 4,94 7,59 3. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 10,99 15,58 5,98 4. Kertas dan Barang Cetakan 10,99 15,58 5,98 5. Pupuk, Kimia & Barang dari Karet - - - 6. Semen & Barang Galian Bukan Logam 10,82 7,11 5,21 7. Logam Dasar Besi & Baja - - - 8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya - - - 9. Barang Lainnya 7,31 8,59 8,694. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 10,64 16,30 20,08 a. Listrik 10,14 17,38 22,20 b. Gas - - - c. Air Bersih 13,97 9,40 5,605. BANGUNAN 13,50 12,39 11,076. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 9,56 9,92 11,07 a. Perdagangan Besar dan Eceran 9,09 10,51 10,90 b. Hotel 8,34 6,71 10,05 c. Restoran 11,15 8,04 11,637. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 10,52 9,74 7,92 a. Angkutan 9,85 9,10 7,72 1. Angkutan Rel - - - 2. Angkutan Jalan Raya 9,85 9,12 7,68 3. Angkutan Sungai dan Danau - - - 4. Angkutan Penyeberangan - - - 5. Angkutan Udara - - - 6. Jasa Penunjang Angkutan 10,16 7,65 10,52 b. Komunikasi 20,73 18,73 10,50 1. Pos dan Telekomunikasi 20,73 18,73 10,50 2. Jasa Penunjang Telekomunikasi - - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JS PERUSAHAAN 10,20 10,74 9,84 a. Bank 12,49 13,82 13,00 b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 9,17 8,71 9,82 c. Jasa Penunjang Keuangan - - - d. Sewa Bangunan 10,11 10,65 9,16 e. Jasa Perusahaan 9,76 10,41 11,639. JASA-JASA 10,95 14,45 13,11 a. Pemerintahan Umum 11,34 14,96 13,30 b. Swasta 7,19 9,47 11,23 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 6,93 9,10 11,92 2. Jasa Hiburan Dan Kebudayaan 10,58 9,01 11,52 3. Jasa Perorangan Dan Rumah Tangga 8,16 11,18 8,14

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 9,60 11,57 9,47

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011 67

Page 75: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

Tabel 10. LAJU PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN REMBANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000, TAHUN 2009 - 2011 ( PERSEN )

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN 3,09 3,30 2,58 a. Tanaman Bahan Makanan 3,62 4,15 2,15 b. Tanaman Perkebunan 3,52 4,39 1,21 c. Peternakan 4,42 6,40 4,66 d. Kehutanan -1,34 -0,23 0,26 e. Perikanan 0,45 -2,98 5,272. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 4,52 2,15 -3,60 a. Pertambangan Migas - - - b. Pertambangan Tanpa Migas - - - c. Penggalian 4,52 2,15 -3,603. INDUSTRI PENGOLAHAN 2,69 3,36 5,80 a. Industri Migas - - - b. Industri Tanpa Migas 2,69 3,36 5,80 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2,48 2,95 7,63 2. Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 1,68 1,43 3,80 3. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 3,15 7,58 1,78 4. Kertas dan Barang Cetakan 3,15 14,60 5,13 5. Pupuk, Kimia & Barang dari Karet - - - 6. Semen & Barang Galian Bukan Logam 3,43 2,19 2,89 7. Logam Dasar Besi & Baja - - - 8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya - - - 9. Barang Lainnya 4,46 4,27 5,114. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 6,24 10,55 10,43 a. Listrik 6,78 11,38 11,69 b. Gas - - - c. Air Bersih 2,03 3,74 -0,755. BANGUNAN 8,16 7,68 7,786. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 4,25 3,34 3,69 a. Perdagangan Besar dan Eceran 4,48 3,05 2,72 b. Hotel 1,96 3,29 6,50 c. Restoran 3,47 4,33 6,977. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 3,74 5,34 5,78 a. Angkutan 3,28 4,98 5,43 1. Angkutan Rel - - - 2. Angkutan Jalan Raya 3,21 5,02 5,42 3. Angkutan Sungai dan Danau - - - 4. Angkutan Penyeberangan - - - 5. Angkutan Udara - - - 6. Jasa Penunjang Angkutan 6,86 3,04 5,80 b. Komunikasi 10,48 10,39 10,34 1. Pos dan Telekomunikasi 10,48 10,39 10,34 2. Jasa Penunjang Telekomunikasi - - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JS PERUSAHAAN 5,52 5,78 6,15 a. Bank 9,12 6,57 9,99 b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 2,26 4,38 5,67 c. Jasa Penunjang Keuangan - - - d. Sewa Bangunan 5,72 5,87 5,63 e. Jasa Perusahaan 4,05 5,77 6,869. JASA-JASA 7,68 7,43 8,62 a. Pemerintahan Umum 8,00 7,63 8,69 b. Swasta 4,61 5,49 7,85 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 4,35 5,34 8,83 2. Jasa Hiburan Dan Kebudayaan 6,52 6,69 6,18 3. Jasa Perorangan Dan Rumah Tangga 5,67 6,12 3,63

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4,46 4,45 4,40

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011 68

Page 76: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

Tabel 11. INDEKS IMPLISIT PDRB KABUPATEN REMBANG TAHUN 2009 - 2011 ( PERSEN )

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN 200,55 217,22 227,99 a. Tanaman Bahan Makanan 195,76 215,36 228,15 b. Tanaman Perkebunan 227,41 234,32 243,08 c. Peternakan 180,85 191,56 199,59 d. Kehutanan 205,44 215,42 229,93 e. Perikanan 227,30 238,05 256,162. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 180,69 186,51 201,58 a. Pertambangan Migas - - - b. Pertambangan Tanpa Migas - - - c. Penggalian 180,69 186,51 192,313. INDUSTRI PENGOLAHAN 200,35 210,28 217,65 a. Industri Migas - - - b. Industri Tanpa Migas 200,35 210,28 217,65 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 191,95 200,65 209,33 2. Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 201,73 208,72 220,63 3. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 237,26 254,90 275,73 4. Kertas dan Barang Cetakan 237,26 239,30 239,30 5. Pupuk, Kimia & Barang dari Karet - - - 6. Semen & Barang Galian Bukan Logam 204,59 214,44 227,96 7. Logam Dasar Besi & Baja - - - 8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya - - - 9. Barang Lainnya 194,98 203,06 212,304. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 188,48 198,28 215,61 a. Listrik 182,64 192,49 201,49 b. Gas - - - c. Air Bersih 236,42 249,31 271,585. BANGUNAN 217,45 226,96 239,396. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 208,58 221,88 237,65 a. Perdagangan Besar dan Eceran 206,13 221,06 226,17 b. Hotel 219,40 226,67 236,36 c. Restoran 216,90 224,62 237,627. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 218,22 227,32 231,94 a. Angkutan 218,40 226,96 231,90 1. Angkutan Rel - - - 2. Angkutan Jalan Raya 219,01 227,57 240,77 3. Angkutan Sungai dan Danau - - - 4. Angkutan Penyeberangan - - - 5. Angkutan Udara - - - 6. Jasa Penunjang Angkutan 185,60 193,90 198,91 b. Komunikasi 215,75 232,06 232,40 1. Pos dan Telekomunikasi 215,75 232,06 248,53 2. Jasa Penunjang Telekomunikasi - - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JS PERUSAHAAN 202,47 211,95 219,31 a. Bank 213,46 227,99 240,49 b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 214,83 223,73 234,76 c. Jasa Penunjang Keuangan - - - d. Sewa Bangunan 200,00 209,04 216,91 e. Jasa Perusahaan 198,40 207,10 216,849. JASA-JASA 199,52 212,56 221,36 a. Pemerintahan Umum 199,57 213,16 227,99 b. Swasta 198,98 206,49 212,96 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 200,00 207,15 215,83 2. Jasa Hiburan Dan Kebudayaan 191,20 195,36 200,59 3. Jasa Perorangan Dan Rumah Tangga 194,88 204,18 210,14

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 203,70 217,59 228,15

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011 69

Page 77: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

Tabel 12. INFLASI PDRB KABUPATEN REMBANG TAHUN 2009 - 2011 ( PERSEN )

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

1. PERTANIAN 5,33 8,31 4,96 a. Tanaman Bahan Makanan 5,27 10,01 5,94 b. Tanaman Perkebunan 6,70 3,04 3,74 c. Peternakan 6,31 5,92 4,19 d. Kehutanan 4,41 4,86 6,73 e. Perikanan 5,34 4,73 7,612. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 3,51 3,22 8,08 a. Pertambangan Migas - - - b. Pertambangan Tanpa Migas - - - c. Penggalian 3,51 3,22 3,113. INDUSTRI PENGOLAHAN 4,36 4,96 3,50 a. Industri Migas - - - b. Industri Tanpa Migas 4,36 4,96 3,50 1. Makanan, Minuman dan Tembakau 2,65 4,53 4,32 2. Tekstil, Barang Kulit & Alas Kaki 6,46 3,46 5,71 3. Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 7,60 7,44 8,17 4. Kertas dan Barang Cetakan 7,60 0,86 - 5. Pupuk, Kimia & Barang dari Karet - - - 6. Semen & Barang Galian Bukan Logam 7,15 4,81 6,30 7. Logam Dasar Besi & Baja - - 0,00 8. Alat Angkutan, Mesin dan Peralatannya - - 0,00 9. Barang Lainnya 2,72 4,14 4,554. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 4,14 5,20 8,74 a. Listrik 3,14 5,39 4,67 b. Gas - - 0,00 c. Air Bersih 11,71 5,45 8,935. BANGUNAN 4,93 4,37 5,486. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 5,10 6,37 7,11 a. Perdagangan Besar dan Eceran 4,40 7,24 2,31 b. Hotel 6,26 3,31 4,27 c. Restoran 7,42 3,56 5,797. ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,54 4,17 2,03 a. Angkutan 6,36 3,92 2,18 1. Angkutan Rel - - - 2. Angkutan Jalan Raya 6,43 3,91 5,80 3. Angkutan Sungai dan Danau - - - 4. Angkutan Penyeberangan - - - 5. Angkutan Udara - - - 6. Jasa Penunjang Angkutan 3,09 4,47 2,59 b. Komunikasi 9,28 7,56 0,15 1. Pos dan Telekomunikasi 9,28 7,56 7,10 2. Jasa Penunjang Telekomunikasi - - - 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JS PERUSAHAAN 4,44 4,68 3,47 a. Bank 3,09 6,81 5,49 b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 6,76 4,14 4,93 c. Jasa Penunjang Keuangan - - - d. Sewa Bangunan 4,15 4,52 3,77 e. Jasa Perusahaan 5,48 4,39 4,709. JASA-JASA 3,03 6,53 4,14 a. Pemerintahan Umum 3,09 6,81 6,96 b. Swasta 2,46 3,77 3,14 1. Jasa Sosial Kemasyarakatan 2,48 3,57 4,19 2. Jasa Hiburan Dan Kebudayaan 3,81 2,18 2,67 3. Jasa Perorangan Dan Rumah Tangga 2,35 4,77 2,92

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4,92 6,82 4,85

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011 70

Page 78: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

Tabel 13. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PER KAPITA KABUPATEN REMBANG ATAS DASAR HARGA BERLAKU, TAHUN 2009 - 2011

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

PDRB KABUPATEN REMBANG (Jutaan Rupiah) 4.454.481,36 4.969.778,94 5.440.169,44

PENDUDUK PERTENGAHAN TAHUN (Jiwa) 589.079 591.679 592.182

PDRB PER KAPITA (Rupiah) 7.561.772,45 8.399.451,29 9.186.651,14

Tabel 14. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PER KAPITA KABUPATEN REMBANG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000, TAHUN 2009 - 2011

LAPANGAN USAHA 2009 2010 2011

(1) (2) (3) (4)

PDRB KABUPATEN REMBANG (Jutaan Rupiah) 2.186.736,49 2.283.965,70 2.384.459,23

PENDUDUK PERTENGAHAN TAHUN (Jiwa) 589.079 591.679 592.182

PDRB PER KAPITA (Rupiah) 3.712.127,73 3.860.143,25 4.026.564,86

PDRB Kab. Rembang, Tahun 2011 71

Page 79: Pdrb Kabupaten Rembang 2011
Page 80: Pdrb Kabupaten Rembang 2011

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN REMBANG

Jl. Pemuda Km. 1 Telp./Fax. (0295) 691040 Rembang

e-mail : [email protected]

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN REMBANG

Jl. Pemuda Km. 1 Telp./Fax. (0295) 691040 Rembang

e-mail : [email protected]

DATAMENCERDASKAN BANGSA